DEFINISI NEUROLOGI

Post on 05-Aug-2015

792 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

PEMERIKSAAN NEUROLOGIPEMERIKSAAN NEUROLOGI

NEUROLOGI :ADALAH BIDANG ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG SARAF BAIK DI SUSUNAN SARAF PUSAT MAUPUN PERIFER.

PENYAKIT TIMBUL AKIBAT PROSESINTERAKSI ANTARA DINAMIKA TUBUHMANUSIA (HOMEOSTASIS) DAN BERBAGAIPROSES PATOLOGI YANG MENGINTERUPSIBAGIAN TUBUH YANG NORMAL.

PENDAHULUANPENDAHULUAN

SUSUNAN SARAF PUSAT MAUPUN PERIFER MEMILIKI KARAKTERISTIK YANG KHASDARI BERBAGAI PROSES PATOLOGI DI DALAMNYA SEHINGGA DAPAT DI IDENTIFIKASI SEBAGAI GEJALA YANG KHAS JUGA.

PENYAKIT SARAF BERMANIFESTASI DALAMBENTUK GEJALA KHAS YANG RINGAN HINGGAMENIMBULKAN KEGAWAT DARURATAN DANMENGANCAM JIWA

PERUBAHAN GAYA HIDUP DAN PANJANGNYAUSIA HARAPAN HIDUP MAKA KEJADIANPENYAKIT SARAF SEMAKIN BERTAMBAH.

PENINGKATAN USIA HARAPAN HIDUPMENYEBABKAN POLA PENYAKIT BERUBAHDARI INFEKSI KE DEGENERATIF, NEOPLASMA,PENYAKIT JIWA DAN TRAUMA.

ABAD 21 MERUPAKAN “DEKADE OF THE BRAIN”.

NEUROLOGI MODERN (NEUROSCIENCES)

ADALAH NEUROLOGI YANG TINGKAT KEMAJUANNYA TERCAPAI BERKAT PENEMUAN BARU DARI IPTEK DI BIDANG ILMU SARAF , CABANG ILMU KEDOKTERAN LAIN DAN ILMU DILUAR KEDOKTERAN ; FISIKA,ELEKTRIK, KOMPUTER DLL.

NEUROBEHAVIORNEUROBEHAVIOR

FUNGSI KORTIKAL YANG MENGKAITKAN PERILAKU(BEHAVIOR) MANUSIA DENGAN SUSUNAN SARAFPUSAT.DIKENAL SEBAGAI PSIKONEUROLOGI ATAUNEUROLOGI PERILAKU.GANGGUAN YANG TERJADI DIKAITKAN DENGANKEADAAN SUB SISTIM NEUROANATOMI.FUNGSI LUHUR /NEUROBEHAVIOR MERUPAKANFUNGSI ASSOSIASI DAN INTEGRASI TINGKAT TINGGIDARI SEL-SEL NEURON DI KORTEK DAN SISTIMLIMBIK, TERBAGI SESUAI SPESIALISASI OTAK

PADA PERKEMBANGAN ONTOGENIK (INDIVIDUAL)OTAK KHUSUSNYA HEMISFER TERDAPATSPESIALISASI OTAK,YAITU PERBEDAAN FUNGSIOTAK BELAHAN KIRI (HEMISFER KIRI) DAN KANAN(HEMISFER KANAN).DALAM PERKEMBANGAN OTAK SECARALONGITUDINAL ORGANISASI OTAK MENIMBULKANSINDROMA LOBUS YAITU :1. LOBUS FRONTAL2. LOBUS PARIETAL3. LABUS OKSIPOTAL4. LOBUS TEMPORAL

SECARA MAKRO ANATOMI SISTIM SARAF TERDIRI DARI :A. SISTIM SARAF SENTRAL (PUSAT)B. SISTIM SARAF PERIFER (TEPI)

A. SISTIM SARAF SENTRAL

1. OTAK BESAR( SEREBRUM) DAN KECIL(SEREBELUM).2. MEDULA SPINALIS.3. SELAPUT OTAK (MENINGEN)4. PEMBULUH DARAH OTAK.

ANATOMI SISTIM SARAFANATOMI SISTIM SARAF

GAMBAR SUSUNAN SARAFGAMBAR SUSUNAN SARAF

B SISTIM SARAF PERIFER TERDIRI DARI : 1. SISTIM SARAF SOMATIK 2. SISTIM SARAF OTONOM

- Sistim saraf simpatis - Sistim saraf parasimpatis

SECARA FUNGSIONAL SISTIM SARAF TERDIRIDARI :1. Sistem motorik

- gerakan ,tenaga- koordinasi - keseimbangan - refleks- tonus otot

2. Fungsi medula spinalis 3. Serebelum 4. Ganglia basal

5. Sistem sensorik 6. Talamus7. Nervous kranialis8. Plexus brakialis, pleksus lumbo sakralis9. Susunan saraf otonom10. Hipotalamus11. Kesadaran12. Dorongan13. Emosi14. Fungsi luhur

TERNINOLOGI NEUROLOGI DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN TINGKATPERBEDAAN PATOLOGI / KELAINAN DARISISTIM SARAF. - AKHIRAN paty : DIINDIKASIKAN UNTUK KELAIANAN PADA SISTIM SARAF YANG BESANGAKUTAN . Misalnya; encepalopaty , myelopaty, radikulopaty

- AKHIRAN itis : DIINDIKASIKAN ADANYA SUATU INFLAMASI DI SISTIM SARAF. Misalnya : meningitis, encepaltitis, mielitis

PEMERIKSAAN NEUROLOGI 1. ANAMNESA

Anamnesa adalah wawancara kepada penderita

Maksud dan Tujuan :

Untuk mendapatkan riwayat dari perjalanan penyakit.

Anamnesa yang baik sangat membantu menegakan diagnosa Membantu menetapkan pemeriksaan lebih lanjut Perlu suasana tenang Harus sabar dan ramah Bahasa harus dimengerti

Jenis Anamnesa

1. Autoanamnesa Anamnesa yang dilakukan langsung pada penderita

2. Alloanamnesa / heteroanamnesa Anamnesa yang ditujukan kepada keluarga/ pendampinpg penderita.

Diagnosa penyakit akan tepat bila : 1. Memiliki keahlian untuk wawancara penderita .

Artinya dapat mengambil / melakukan anamnesa yang baik.

2. Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang gejala dan tanda dari penyakit tertentu

Sewaktu mengambil anamnesa ditanyakan hal-

hal dibawah ini kepada penderita : a. data statistik

nama jenis kelamin umur alamatstatus perkawinan pekerjaan agama suku bangsa

b. Keluhan Utama Dan Riwayat Perjalanan Penyakit. Keluhan utama adalah keluahan yang dialami penderita

sehingga penderita berobat. Riwayat Perjalanan Penyakit : - Tentukan kronologis dari kejadian penyakit - Dapatkan gambaran yang terinci dari tiap gejala / keluhan - Semua gejala harus lengkap, lama kejadiannya, faktor pencetus, - Gejala tambahan, - Bila nyeri tentukan tempat penjalarannya, sifat sakitnya, derajat berat-ringannya

c. Riwayat Penyakit Dahulu Mencakup penjelasan tentang penyakit yang

berhubungan dengan etiology / faktor resiko terhadap penyakit yang diderita saat ini.

KELUHAN PENYAKIT SARAF.1. Nyeri kepala dan nyeri wajah2. Nyeri leher,nyeri punggung,nyeri pinggang3. Kelumpuhan (di wajah,ekstremitas,otot

leher)4. Gangguan sensorik,baal,kesemutan,rasa

panas diwajah,kaki dan jari-jari tangan

5. Kesulitan bicara , menelan

6. Kesulitan jalan,mudah jatuh,gerakan involunter

7. Gangguan otot,spasme,kedutan,fasikulasi

8. Pusing

9. Gangguan pendengaran,telinga berdenging

10. Ganggaun penglihatan

11. Gangguan mental,perhatian (atensi),memori,tingkah

laku

12. Gangguan berbahasa dan komunikasi

13. Kelelahan ,insomnia

14. Ganggaun buang air besar, buang air kecil

15. Gangguan otonom,disfungsi ereksi

16. Gangguan kesadaran

17. Kejang

18. Kecelakaan

KATAGORI PENYAKIT SARAF

1 .Ganggaun kognisi dan perkembangan

2. Ganggaun vaskuler

3. Trauma/ kecelakaan

4. Toksik sistemik

5. Degeneratif

6. Infeksi

7. Inflamasi,autoimun/demyelinisasi

8. Psikiatri

2. PEMERIKSAAN FISIK.

a. Keadaan umum Pemeriksaan umum meliputi:

1. Kesan umum : inspeksi seluruh tubuh

2.Tanda vital :tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu

b. Tingkat kesadaran Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kwantitatif : skala dari glasglow ( glasglow coma scale) Didasarkan pada respon dari mata, pembicaraan

dan motorik .

NILAI SKALA GLASGLOW

I Buka mata (Eyes) nilai spontan buka mata 4buka mata dengan suara 3buka mata dengan nyeri 2tidak buka mata 1

2 Respon berbicara (Verbal)

orientasi baik 5bingung ,bisa memahami kalimat 4bisa memahami kata 3mengeluarkan suara tak berarti 2tidak ada suara 1

3. Respon motorik (Motorik)

menurut perintah 6dapat melokalisir respon sensorik 5menolak rangsang nyeri 4menjauhi rangsang nyeri 3ekstensi 2tidak ada gerakan 1

Penjumlahan dari komponen mata,berbicara dan motorik

jumlah minimum 1+ 1+1 = 3 koma dalamjumlah maksimum 4+5+6 = 15 komposmentis (normal)

Kegunaan skala GCS

- Menentukan tingkat kesadaran

- Program perawatan suatu penyakit - Pedoman triase gawat darutat

- Membedakan beratnya suatu trauma kepala

Pada penderita gangguan bahasa pemeriksaan GCS akan lebih rendah tidak sesuai dengan derajat penurunan kesadaran , maka perlu dinilai berdasarkan isi kesadaran / contennt of consciousness (COC) dan tingkat kesadaran / level of consciusness (LOC)

• Isi kesadaran (COC). Confusion - ketidakmampuan mempertahankan koherensi pikiran atau tindakan.

Delirium - karakteristik : disorientasi , iritabilitas, kesalahan persepsi sensorik, dapat disertai halusinasi.

• Tingkat kesadaran (LOC) - Composmentis. kesadaran terjaga, waspada,mengetahui, mengenali lingkungan,tempat, waktu dan orang lain. - Somnolen keadaan mengantuk, bereaksi terhadap stimulus.

Stupor / Sopor

- pasien hanya bereaksi terhadap

rangsang kuat (nyeri).

Coma

- tidak responsif ,tidak dapat bereaksi

dengan rangsang verbal / fisik

C .RANGSANG MENINGEAL.

Rangsangan meningeal disebabkan adanya infeksi(meningitis),zat kimia (kontras) darah (perdarahansubarakhnoid),invasif neoplasma (meningitiscarsinoma).

Meningismus terjadi apabila pada pemeriksaan fisikdidapatkan tanda rangsang meningeal tetapi tidak adaproses patologi di otak . Keadaan meningismus ini disebabkan proses radangdidekat selaput otak,terjadi pada mastoiditis atausepsis.

Pemeriksaan rangsang meningeal terdiri dari :

1. Pemeriksaan kakuk kuduk

2. Tanda brudzinski

3. Tanda kerniq

4. Tanda laseq

d. PEMERIKSAAN SARAF

Terdapat 12 pasang saraf kranial

1 Nervus I N. Olfaktorius2 Nervus II N. Optikus3 Nervus III N .Okulomotorius4 Nervus IV N .Trochlear5 Nervus V N. Trigeminus6 Nervus VI N. Abdusent7 Nervus VII N . Fasialis8.Nervus VIII N. Akustik9.Nervus IX N. Glosopharingeus10.Nervus X N. Vagus11 Nervus XI N. Assesorius12.Nervus XII N. Hypoglosus

e. PEMERIKSAAN MOTORIK

Ganggaun pergerakan meliputi :

1. Primera.UMN (Upper Motor Neuron)b.LMN (Lower Motor Neuron)

- sel saraf- otot- sinap

2. Sekundera. ganglia basal : sindroma koreaatetosis

sindroma parkinsonb. serebelumc. tak dapat digolongkan

Cara pemeriksaan motorik

Tentukan apa gangguannya ; pergerakan,akibatkelemahan,inkoordinasi atau kekuatan

Apakah diserati gangguan sensorik

Keluhan spesifik : keluhan saraf otak kesulitan menelan kesulitan artikulasi

Bentuk kelemahanya UMN/LMN

Pemeriksaan

I. Inspeksi : - kulit - deformitas - bentuk dan besar otot - sikap tubuh - gerakan abnormal ; fasikulasi,myoklonik,tick,tremor,korea,atetosis

II Palpasi

1. Palapasi pada otot yang atropi terasa lemah 2. Saraf dipalpasi adanya pembesaran dan nyeri

tekan

Pemeriksaan kekuatan otot

a. Ada 2 cara pemeriksaan1. Pemeriksaan mencoba menggerakan, pasien

mempertahankan.2. Pasien yang menggerakan ,pemeriksa menahan.

b. Selama memeriksa kelompok otot pemeriksa melihat dan merasakan kontraksi otot.

c. Ada 5 gradasi kekuatan otot.

d. Posisi sewaktu diperiksa kekuatan otot harus tepat.

e. Pemeriksaan kelompok otot spesifik : saraf otak, anggota gerak atas dan bawah.

Gradasi kekuatan otot

1. Menggerakan jari jari nilai 1

2. Ada gerakan tetapi tidak dapat melawan gravitasinilai 2

3. Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan

tahanan pemeriksanilai 3

4. Bisa menahan kekuatan pemeriksa tetapi kekuatan berkurang nilai 4

5. Kekuatan normalnilai 5

Tonus Otot

Ada 2 jenis tonus otot

1. Hipotonia Diperiksa dengan cara menggerakan sendi secara

pasif. pada keadaan normal ada sedikit tahanan. Hipotonia apabila tahanan tidak ada sama sekali.

2. Hipertonia Gangguan hipertonia meliputi ; spastisitas, klonus,

rigiditas,myotonia.

Gangguan Gerakan Kompleks

Gangguan gerakan komplek meliputi ; disarti, gayajalan,tes romberg

f. Pemerikssan Sensorik

Pemeriksaan paling sulit karena sangat subjektif. Gejala parestesia oleh pasien digambarkan sebagaiPerasaan geli,mati rasa,rasa terbakar,panas,rasadingin,perasaan tidak normal lainnya.

Ada 2 macam gangguan sensorik

1. Sensorik Protophatik, meliputi : - Nyeri Superfisial ; suhu, raba . - Propioseptik ; tekan, getar, posisi dan nyeri dalam2. Sensorik Diskriminatif meliputi ; membedakan 2

titik, stereonogsia, grafestesia, barognosia, topestesia

Pemeriksaan sensorik adalah ;

1. Mencari defisit rasa nyeri2. Gejala menurut distribusi dermatom atau saraf

perifer3. Gangguan sensorik sebaiknya menggunakan

sensibilitas nyeri superfisial4. Gangguan propioseptif menggunakan garfu tala

Pemeriksaan nyeri superfisial

- Memakai jarum Rangsangan berganti ganti diantara ujung yang

tajam dan tumpul- Bandingkan daerah yang abnormal dengan yang

normal- Mulai dari daerah yang terganggu

Pemeriksaan nyeri dalam

Dilakukan dengan menekan tendo akhiles dan testis

Pemeriksaan raba

Diperiksa dengan bahan bahan seperti kapas kertas ujung jari

Pemeriksaan Getar Menggunakan garfu tala

Posisi- tes mengangkat tangan- tes romberg- tes persendian metatarsal/ carpalphalang

TemperaturDilakukan dengan botol/gelas berisi air panas dan dingin

Pemeriksaan sensorik kortikal / diskriminatif

- Pemeriksaan diskriminatif 2 titik diperiksa dengan 2 rangsang tempat yang berbeda pada 2 titik

di anggota gerak secara serentak- Graphestesia Dilakukan dengan cara menulis beberapa angka di bagian tubuh berbeda- Asteronogsia Diperiksa pada tangan, pasien diminta mengenal sebuah benda

yang ditempatkan di tangan

Tes sensorik khusus

- Tinel sign Digunakan untuk mengetes saraf medianus pada sindroma

carpar tunel (CTS) Ketukan pada pergelangan tangan pada saraf Medianus akan menimbulkan rasa parestesia dan nyeri menjalar

g. Pemeriksaan Refleks

Dibagi atas 5 macam 1. Reflek tendo : Anggota gerak atas : Bicep,

Tricep,Radius,Brachioradialis Anggota gerak bawah :

Patela (KPR), Angkel (APR),2. Reflek patologis :

Hopmantromer,Babinski,Ophenheim,Gordon,Chadok,Scharfer, Rosolimo,Mende Bechtreu

3. Reflek superfisial : Reflek dinding perut, Reflek kremaster,bulbocavernosa,,anal ,gluteus

4. Reflek primitif : Snouting,Palmomental,Grasphing,Glabela

5. Reflek saraf otak : Reflek pupil, kornea, muntah

h. Pemeriksan Fungsi Luhur

Pemeriksaan pungsi luhur meliputi

- Atensi/ konsentrasi- Disorientasi- Kesadaran- Bahasa- Memori- Gnosia- Visuokontruksional

PEMERIKAAN DIAGNOSTIK.

• Tindakan pemeriksaan diagnostik neurologi dipergunakan untuk menentukan diagnosa klinis.

• Pemeriksaan diagnostik dilakukan berdasarkan perencanaan yang dilatarbelakangi pengetahuan penyakit dan jenis pemeriksaan

1. Lumbal Pungsi

Lumbal pungsi digunakan untuk mendiagnosa kondisiinflamasi dan infeksi dari cairan spinal,seperti

penyakitmeningitis,perdarahan subarakhnoid, carsinomameningitis. Tindakan LP dipakai untuk menilai tekananintrakranial, pemberian antibiotik atau kemoterapiintrathekal

Komposisi cairan liquor- Warna ; jernih- tekanan ; 6-14 mm H2O- glukosa ; 54-80 mg%- protein : 20-40 mg%- jumlah sel ; 1-5 mm/ kubik

Kontra indikasi LP

- infeksi disekitar tempat fungsi- epidural abses- SOL

Komplikasi tindakan LP

- nyeri kepala- hematom- infeksi- kompresi kauda equina- herniasi otak

2. Pemeriksaan radiologi biasa (rontgen)

Foto rontgen kepala dan tulang belakang. Kegunaaa Rontgen Kepala : - kelaianan kongenital - fraktur - pengapuran intrakrania - penyakit pada tulang kepala - tumor serebri primer

Foto tulang belakang terbagi atas bagian;Cervikal,Thorakal,Lumbal dan SakralKegunaan foto tulang belakang :- fraktur dan dislokasi- kelainan kongenital- perubahan degeneratif- tumor/keganasan

3. Pemeriksaan elektroensephalografi (EEG)

EEG adalah teknik untuk merekam aktifitas elektrik Otak.

Dengan pemeriksaan EEG dapat mengungkapkan tanda

gangguan fungsi otak fokal atau global seperti padapenyakit epilepsi, tumor otak,

infark ,perdarahan,cederakepala, ensephalitis dan gangguan psikiatri

4. Pemeriksaan myelografi

Myelografi dalah pemeriksaan radiologi yang dilakukanpada pasien dengan sindroma kompresi pada medulaspinalis atau dengan hernia nukleus pulposus (HNP)

Myelografi dilakukan agar batas bawah proses desakruang yang menekan medula spinalis dapat dipelajari

dandibuat foto rontgen.

Gambaran myelografi dipelajari dengan fluoroskopi .Zat kontras yang diberikan akan memperlihatkan bentukyang khas sesuai dengan sifat kompresi.

Konfigurasi defek memberikan informasi mengenai lokasidesak ruang dimedula spinalis

5. Arteriografi/Angiografi

Arteriografi karotis dan vetebra merupakan metodaPemerikaan Radiologi dengan jalan pembuatan fotorontgen pembuluh darah intrakranial setelah arteritersebut diisi zat kontras

Dengan jalan menyuntikan zat kontras ke dalam arteri maka bentuk dan perjalanan arteri dapat

divisualisasikanpada foto rontgen.

Indikasi pemeriksaan arteiografi : Menjelaskan kelainan pada pembuluh darah, dapat

berupa gangguan intraluminal (obstruksi,dilatasi,aneurisma,malformasi) atau

ekstravaskuler yang menggeser,menarik dan menekan pembuluh darah

6. Elektromyografi (EMG)

Elektromyografi dilakukan terutama pada penyakitdengan lesi :"lower motor neuron",penghubung saraf (sinap),

dan otot

Ketiga bagian tersebut menyusun satuan motorik. Satu satuan motorik terdiri dari sebuah motor

neuronberikut akson dan cabang terminalnya yangmempersarafi sejumlah serabut otot

7. CT Scan

CT scan berati computed tomografi scan.

Indikasi pemeriksaan CT scan adalah bila adadugaan adanya suatu kelainan pada otak baikyang akut atau kronis antara lain iskemiaotak,infark, perdarahan, intraserebral,subaraknoidd, abses,hidrosepalus, atropipenyakit degeneratif,hematom epidural dansubdural, dll .

8. MRI (Magnetik Resonasi Imaging)

MRI merupakan pemeriksan pilihan paling baik

adanya lesi di susunan saraf pusat.

MRI menghasilkan gambaran lebih baik dibanding CT scan dalam arti - kontras antar masa kelabu dan putih

lebihjelas- bangunan lesi di fossa posterior lebih mudah- lesi disubstasia alba lebih jelas

top related