UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
RELIGIOSITAS AMBON-KRISTEN
Penelusuran Fenomenologis Melalui Ritual Adat Cuci
Negeri di Soya – Kota Ambon
DISERTASI
Dipertahankan dalam Ujian Terbuka
Program Studi Doktor Sosiologi Agama
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana
Dipimpin oleh Rektor Magnificus Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc, Ph.D
Senin, 15 April 2019
Oleh :
Ferry Nahusona
ii
iii
ii
Katalog Dalam Terbitan 306.63 Nah Nahusona, Ferry r Religiositas Ambon-Kristen : Penelusuran
Fenomenologis Melalui Ritual Adat Cuci Negeri di Soya Kota Ambon / Ferry Nahusona.-- Salatiga : Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2019.
xiv, 314p. ; 23 cm.
ISBN: 978-602-5881-30-5
1. Ethnic relations--Religious aspects 2. Religion--Sociology 3. Ambon--Social life and customs 4. Ambon--Rites and ceremonies I. Title
All rights reserved. Save Exception stated by the law, no part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system of any nature, or transmitted in any form or by any means electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, included a complete or partial transcription, without the prior written permission of the author, application for which should be addressed to author. Desain cover : Danny Pura Tanya Tata letak : Liana Gunawati
Diterbitkan Oleh: Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 Telp (0298) 321212 Ext. 229, Fax. (0298) 311995
iii
MOTTO
“Aku percaya kepada Allah, Pencipta langit dan bumi;
yang karena kasihNya terus berkarya
untuk memelihara, membebaskan
dan menyelamatkan seluruh ciptaanNya,
serta memberi hikmat
kepada para leluhur kami di masa lampau
sehingga menghasilkan budaya
yang mendamaikan manusia dengan Tuhan,
mendamaikan manusia dengan manusia
dengan alam ciptaanNya....”
(Alinea pertama dari
PENGAKUAN IMAN GEREJA PROTESTAN MALUKU,
Salinan Ketetapan Sidang XXXVII Sinode Gereja Protestan Maluku
Tahun 2016, hal. 353)
iv
PERSEMBAHAN
MIDO
Adalah akronim jalinan nada
tentang nyanyian bernotasi 3 (Mi) dan 1 (Do),
pangkal segala senandung doa dan tembang syukur
dari sang insani kepada Sang Ilahi....
MIDO
Adalah akronim tumpuan nilai, keyakinan dan spirit sejarah
kehidupan,
yang merajut kelampauan, kekinian, dan keakanan
dalam bingkai Mujizat, Iman, dan Doa...
MIDO
Adalah akronim tiga belahan jiwa Ova dan beta:
Fino Miraldy (Miracle), Oriza FiDei Metanoia (Iman),
dan GyllzhanfiO Alfi (Doa)...,
Dirawat oleh kasih agar mereka sukses menyejarah
dalam rajutan religiositas Ambon-Kristen
yang berdampak bagi kebaikan semesta dan kemuliaan namaNya
Kepada MIDO-lah..., beta persembahkan karya ini !
v
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat dan sembah patutlah diberikan kepada
Allah Bapa dalam Yesus Kristus Tuhan, yang melalui pimpinan Roh
dan HikmatNya telah memampukan penulis tiba di tapal batas
pergulatan keilmuan dalam jenjang akademik studi doktoral,
khususnya melalui penyelesaian disertasi ini.
Sebagai seorang pendeta berdarah Ambon dan berjibaku
dalam pelayanan di GPM (Gereja Protestan Maluku), telah lama
membuncah dalam diri penulis, sejumlah tanda-tanya terhadap
fenomena keberagamaan orang Ambon-Kristen, yang patut diakui
sebagai sebuah komunitas kristen etnis Ambon yang cukup tua
dan unik religiositasnya, khususnya dalam korelasinya dengan
tatanan identitas budayanya (keambonan). Fenomena religiositas
Ambon-Kristen ini, ternyata bukan saja menjadi khas bagi orang
Ambon-Kristen yang berdomisili di Ambon, melainkan ~dalam
pengamatan dan pengetahuan penulis~ terungkap pula pada
kalangan orang Ambon-Kristen yang berdiam di luar Ambon dan
Maluku seperti di tanah perantuan lainnya, baik di kawasan
nusantara Indonesia, maupun hingga di luar negeri, teristimewa di
Belanda. Bertolak dari rasa penasaran itulah, maka disertasi ini
menjadi bagian dari seluruh upaya penelusuran penulis dalam
rangka lebih mendalami dan menemukenali fenomena identitas
religius orang Ambon-Kristen, dengan menjadikan ritual Cuci
Negeri Soya sebagai “pintu masuk”.
Penulis sungguh menyadari, betapa ada banyak pihak yang
turut berkontribusi dalam menopang, memfasilitasi, mendampingi,
memudahkan, mengkritisi dan bahkan ikut berbagi semangat dan
doa demi keberhasilan studi ini. Oleh karena itu, perkenankanlah
penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus
pertama-tama kepada Gereja Prostestan Maluku, yang melalui
MPH Sinode GPM, telah berkenan memberikan ijin belajar dan
vi
pelbagai solusi yang turut membantu penulis. Seiring dengan
itupun, terima kasih banyak disampaikankan kepada pimpinan
(khususnya Pdt. Pieter Kempa) dan warga jemaat GPM Soya
beserta bapa raja (bapa Ridho Rehatta) dan seluruh staf saniri
negeri Soya, yang telah menjadi bagian penulis selama kurang
lebih 4 tahun riset, terlebih khusus mereka yang berkenan menjadi
sumber informasi dan membantu penulis selama penelitian.
Kebanggaan dan terima kasih patut disampaikan kepada
semua pihak di almamater UKSW Salatiga, dari bapak Rektor
(bapak Neil S. Rupidara,SE, M.Sc,Ph.D), Dekan Fakultas Teologi
(bapak Dr. David Samiyono, M.TS, MSLS, yang sekaligus pula
sebagai Ko-Promotor), Kaprogdi Doktor Sosiologi Agama (bapak
Pdt. Dr. Jacob Daan Engel), para dosen, hingga para pegawai
perpustakaan, BARA dan KanFak Teologi (khususnya mbak Liana
yang setia), beserta teman-teman DSA, teristimewa lae Pdt. Robert
Siagian. Semenjak studi pada bulan September tahun 2014, penulis
bukan hanya telah mengalami gonta-ganti kepemimpinan
universitas dan fakultas, tetapi juga tim pembimbing. Oleh karena
itu, penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada Prof. Dr.
(HC). Pdt. John A. Titaley,Th.D sebagai promotor pertama dan
kepada Prof.Dr. Harry Truman Simanjuntak sebagai promotor
kedua (pengganti). Penulis sungguh berhutang terhadap kebaikan
dan jasa keilmuan kedua bapak. Kepada ibu Dr. Pdt. Retnowati
sebagai promotor pertama dan kepada bapak Pdt. Izak Lattu, Ph.D
sebagai promotor pengganti, patut disampaikan terima kasih
untuk kebersamaan dan pendampingannya selama ini.
Demikian pula banyak terima kasih penulis alamatkan
kepada para penguji. Secara khusus, apresiasi yang tulus dan tinggi
ditujukan kepada: (1) Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si, Dirjen Bimas
Kristen Kementerian Agama RI, dan (2) Prof. Dr. Tonny D. Pariela,
MA, Dekan FISIP Universitas Pattimura Ambon dan Ketua LKDM
(Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku). Betapa di tengah
kepadatan tugas dan tanggung jawab profesional keilmuan
vii
maupun struktural yang melekat, namun kedua bapak masih
berkenan meluangkan waktu untuk menjadi penguji eksternal
dalam ujian tertutup maupun terbuka.
Topangan dan perhatian serta semangat penulis peroleh
juga dari pelbagai organisasi dan komunitas, antara lain:
Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Yayasan Dana
Beasiswa Maluku di Jakarta, Keluarga Besar Fakultas Teologi UKIM
Ambon, komunitas SAGU.Com, warga KKM dan HIPMMA di
Salatiga, sesama Doulos 83 dan CMNI serta keluarga besar GMKI,
dan terlebih khusus komunitas sehati-sepenanggungan
SALESAPENAMAI. Demikian juga dari sejumlah keluarga dan
pribadi, antara lain: keluarga dokter Anton G dan Wati DE,
keluarga bunda An Usmany, keluarga tante Merry Latupeirissa-
Paays, bung John Pieris sekeluarga, bung Febry Tetelepta, bung
Theo Litaay sekeluarga, bung Hendrik Lewerissa, bapak Angky
Papilaya, keluarga dokter Johan Bernardus, keluarga Pdt. Morry
Tubalawony-Marquardt, keluarga Ang dan bunda DIPER Ambon,
keluarga Pdt.Nus Liur, keluarga Dkn. Ina Gaspersz-Manusama,
keluarga Junan Waromi, adik Danny Pura Tanya yang sangat
banyak membantu penulis dalam design cover buku. Tak
terlupakan, Prof.Dieter Bartels untuk dukungan spirit dan bantuan
informasi berharga yang penulis dapatkan yang relevan dengan
topik studi. Kepada semua pihak yang tersebut maupun yang tidak
sempat disebutkan, penulis sampaikan mohon maaf bila ada yang
kurang berkenan dan banyak terima kasih. Terpatrilah selalu
nama dan budi baik semuanya di hati dan doa penulis. Terlebih
semua kakak dan adik penulis dari keluarga besar Nahusona-
Hutuely-Mustamu dan Mailoa di Ambon, Papua, Makassar,
Banyumanik, Jakarta, yang sungguh telah menjadi bagian dari
suka-duka perjuangan penulis. Rasa hormat, bangga dan haru bagi
orang tatua hebat dalam perjalanan hidup penulis yakni,
almarhum papi Etus, almarhum mami Rie, dan almarhum Enpa,
serta kedua orang tua yang masih diperkenankan Tuhan melihat
pencapaian penulis: Mam Yes di Hamadi dan Enma di Kuser.
viii
Dangke banyak samuanya, seng ada yang jatuh parcuma dari
semua doa dan kebaikan yang ditaburi. Tetemanis sayang katong
samua!
Last but not least, Ova dan ketiga belahan jiwa Fino-Fidei-
Fio, yang selalu mengalirkan energi penyengat sekaligus
penyemangat di tengah pergulatan studi, di antara bentangan
jarak Ambon-Salatiga, yang kadang terasa jauh, namun kadang
terasa tak berjarak. Danke banyak, untuk rajutan doa, cinta, dan
spirit kebersamaan berlima “Fi4O” dalam bingkai kaki tiga “Mido”.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa disertasi ini masih
jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik demi
penyempurnaannya sangatlah dinantikan. Kiranya karya ini turut
menjadi kontribusi bagi pengembangan keilmuan, khasanah studi
Mollucana, dan pengayaan perspektif studi fenomenologi terhadap
pertautan agama dan kebudayaan setempat, serta kontekstualisasi
teologi.
Deo volente, Tuhan memberkati !
Tabea !
Ferry Nahusona
ix
ABSTRAK
Patut dikonstatir bahwa sejarah kekristenan di Ambon
tergolong dalam kategori sejarah gereja-gereja yang cukup tua
kehadirannya di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Sebagai yang
demikian, tak dapat dipungkiri bahwa realisme sejarah tersebut
telah menghadirkan fenomena perjumpaan agama (Kristen)
dengan kebudayaan setempat ~dalam hal ini keambonan~,
sebagai sebuah fenomena hibridisasi yang cukup menimbulkan
respons pro dan kontra terhadap identitas dan tipologi
kekristenan Ambon yang khas (yang telah lama dikenal dengan
sebutan seperti “agama Ambon”, “agama Cengkeh”, atau “Kristen
Kue lapis”), baik semenjak awal perjumpaannya maupun
fenomenanya masih tampak hingga kini.
Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan
fenomenologi (agama), disertasi ini bertujuan untuk
mengindentifikasikan tipologi religiositas Ambon-Kristen yang
khas tersebut beserta faktor-faktor yang memengaruhinya melalui
penelusuran fenomenologis terhadap ritual adat Cuci Negeri di
Soya, kota Ambon, sebagai salah satu objek penelitian yang
dipandang cukup representatif untuk mengungkapkan fenomena
identitas keambonan dan kekristenan yang hibrid tersebut.
Melalui pemaparan faktual dan ditopang dengan pelbagai
literatur pendukung tentang ritual adat Cuci Negeri Soya dan
penelusuran terhadap faktor-faktor diferensiasi yang turut
memengaruhinya (antara lain: penelusuran asal-muasal dan
migrasi manusia Soya-Ambon, sistem kepercayaan dan tatanan
adati, corak simbol dan performansi, filosofi kultural dan
perwatakan, pengaruh agama dan kebudayaan lain atau
pendatang, serta pengaruh politik dan modernisasi), maka temuan
yang diperoleh dari riset dan studi ini adalah bahwa identitas
religius Ambon-Kristen itu sesungguhnya berakar dari Religiositas
Nunusaku, yang kemudian mengalami diferensiasi menjadi
x
Religiositas Neo-Nunusaku, dengan 7 (tujuh) tipologi
religiositasnya, yaitu: (1) Religiositas Adati-Ritual; (2) Religiositas
Dialektis; (3) Religiositas Musikal; (4) Religiositas yang Menyatu
dengan Alam; (5) Religiositas Kapitang; (6) Religiositas Orang
Basudara; (7) Religiositas yang Survive dan Adaptif.
Kata Kunci: Identitas Religius, Religiositas, Ritual, Diferensiasi,
Neo-Nunusaku, Cuci Negeri.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ..................................................................................... i
HALAMAN MOTTO ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN : SEBUAH OBSESI KURIOSITAS
TERHADAP FENOMENA RELIGIOSITAS HIBRID
AMBON-KRISTEN ................................................................. 1
I.1. Latar Belakang....................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah ................................................................ 11
I.3. Pembatasan Masalah ......................................................... 12
I.4. Tujuan Penelitian ................................................................ 12
I.5. Manfaat Penelitian .............................................................. 12
I.5.1. Manfaat Teoritis ...................................................... 12
I.5.2. Manfaat Praktis ....................................................... 13
I.6. Metode Penelitian ............................................................... 13
I.6.1. Pilihan Metode dan Alasannya .......................... 13
I.6.2. Pilihan Tempat Penelitian dan Alasannya .... 16
I.6.3. Instrumen Penelitian ............................................ 18
I.6.4. Sumber Data ............................................................. 18
I.6.5. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........ 19
1.7. Kemudahan dan Kesulitan Penelitian ........................ 21
1.8. Telaah Pustaka ..................................................................... 22
I.9. Kerangka Pikir ...................................................................... 26
I.10. Garis Besar Penyajian ........................................................ 27
BAB II PENELUSURAN TEORI DAN KONSEP TERKAIT ........ 29
II.1. Agama Menurut Marx, Weber dan Durkheim .......... 29
II.1.1. Karl Marx Tentang Agama ................................... 29
II.1.2. Max Weber Tentang Agama .............................. 31
II.1.3. Emile Durkheim Tentang Agama .................... 39
xii
II.2. Religiositas ............................................................................ 50
II.2.1. Pengertian Etimologi-Leksikal dan
Pemaknaannya .................................................... 50
II.2.2. Religiositas dalam Perspektif Sosiologi
Agama ....................................................................... 52
II.2.2.1. Akar Religiositas .................................. 52
II.2.2.2. Lima Parameter Dimensi
Religiositas ............................................. 53
II.2.2.3. Religiositas dan Simbol ..................... 55
II.2.2.4. George Simmel Tentang
Religiosity ................................................. 56
II.2.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Religiositas ............................................................. 57
II.2.4. Perbandingan Antara Spiritualitas dan
Religiositas ............................................................ 58
II.3. Identitas dan Ritual ............................................................ 60
II.3.1. Identitas ..................................................................... 61
II.3.1.1. Perspektif Erik H.Erikson ................... 61
II.3.1.2. Perspektif Erving Goffman ................. 64
II.3.2. Ritual ........................................................................... 72
II.4. Diferensiasi Religius .......................................................... 74
II.5. Hybrid Religiosity dan The Politics of Piety Sebagai
Strategi Survival .................................................................. 77
II.5.1. Strategi Survival ...................................................... 77
II.5.2. Hybrid Religiosity ....................................................... 79
II.5.3. Politics of Piety ............................................................ 80
BAB III PENELUSURAN KONTEKS: POTRET SOYA DAN
KEKRISTENAN ...................................................................... 83
III.1. Potret Sekilas Tentang Negeri Soya ............................. 83
III.1.1. Sejarah Negeri ......................................................... 83
III.1.2. Kondisi Geografis dan Demografis .................. 88
III.1.3. Sistim Pemerintahan dan Tatanan Adati
Negeri Soya ............................................................. 95
III.2. Kekristenan di Ambon dan Jemaat GPM Soya:
Sekilas Sejarah dan Keberadaannya Kini ................... 101
xiii
III.2.1. Perjumpaan Injil dengan Ambon ..................... 101
III.2.1.1. Perjumpaan Di Tengah Latar
Kepentingan Triple-G (Gold-
Glory-Gospel) ........................................ 102
III.2.1.2. Perjumpaan Injil dan Adat
(Budaya) Setempat ............................ 109
III.2.2. Profil Jemaat GPM Soya: Dulu dan Kini ...... 116
Bab IV RITUAL CUCI NEGERI SOYA DAN PENELUSURAN
DIFERENSIASINYA ....................................................... 129
IV.1. Ritual Cuci Negeri Soya ...................................................... 129
IV.1.1. Sekilas Awal-mulanya ........................................ 129
IV.1.2. Waktu (Tanoar) dan Tempat
Pelaksanaannya .................................................... 131
IV.1.3. Petugas dan Partisipannya ................................ 133
IV.1.4. Simbol dan Perlengkapannya ........................... 135
IV.1.5. Alur Tahapan dan Aturannya ........................... 135
IV.2. Penelusuran Diferensiasinya ............................................ 153
IV.2.1. Penelusuran Asal-muasal dan Migrasi
Manusia Soya-Ambon ......................................... 153
IV.2.2. Penelusuran Sistim Kepercayaan dan
TatananAdati .......................................................... 162
IV.2.3. Penelusuran Corak Simbol dan
Performansi ............................................................ 173
IV.2.4. Penelusuran Filosofi-Kultural dan
Perwatakan ............................................................ 187
IV.2.5. Penelusuran Pengaruh Agama dan
Kebudayaan lain (Pendatang) ........................ 193
IV.2.6. Penelusuran Pengaruh Politik dan
Modernisasi ........................................................... 202
Bab V IDENTIFIKASI RELIGIOSITAS AMBON-KRISTEN:
REFLEKSI FENOMENOLOGIS .................................. 207
V.1. ReligiositasAdati-Ritual ................................................... 207
V.2. Religiositas Dialektis ......................................................... 218
V.3. Religiositas Musikal ........................................................... 222
xiv
V.4. Religiositas yang Menyatu dengan Alam ................... 228
V.5. Religiositas Kapitang ............................................................ 235
V.6. Religiositas Orang Basudara .............................................. 240
V.7. Religiositas yang Survive dan Adaptif ........................ 245
BAB VI: KESIMPULAN: DARI RELIGIOSITAS NUNUSAKU
KE RELIGIOSITAS NEO-NUNUSAKU ............................ 251
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 257
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. 273
Lampiran 1 : Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya,
Naku, dan Hukurila ................................................. 273
Lampiran 2 : Silsilah Mata Rumah Raja Soya dan
Periodisasi Pemerintahan .................................... 284
Lampiran 3 : Glosarium ................................................................... 286
Lampiran 4 : Perbandingan Bagan Sistem Pemerintahan
Negeri Soya .............................................................. 293
Lampiran 5 : Panduan Wawancara dan Daftar Nama
Narasumber ............................................................. 294
Lampiran 6 : Peta Pulau Ambon, Kota Ambon, Maluku
Lokasi Penelitian (Arah Panah Merah) dan
Sketsa Negeri Soya ................................................. 297
Lampiran 7 : Doa Adat di Saat Ritual Cuci Negeri Soya ..... 299
Lampiran 8 : Foto-Foto Tambahan ............................................. 301
Lampiran 9 : Data Kepelayanan Jemaat GPM Soya .............. 303
Lampiran 10 : Prosiding Rapat Saniri Besar ........................... 308