STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN HARIAN JOGJA
DALAM MEMASUKI PASAR DI YOGYAKARTA
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT
MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU SOSIAL ISLAM
DI SUSUN OLEH:
ARIS WAHYUDI NIM. 04210108
DI BAWAH BIMBINGAN:
PEMBIMBING I: DRS. ABDUL ROZAK, M.PD
NIP. 19671006 199403 1 003
PEMBIMBING II: ANDAYANI, SIP, M.SW NIP. 19721016 199903 2 008
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2009
MOTTO
χ Î) ©! $# Ÿω ç Éitó ム$tΒ BΘöθs) Î/ 4© ®Lym (#ρç Éitó ム$tΒ öΝ ÍκŦ àΡ r' Î/
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S. Ar Ra’d : 11)
iv
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Ibuku yang selalu mendoakanku dan mengajarkan kesabaran dalam hidup
Ayahku yang telah mengajarkanku arti pentingnya bekerja keras dalam menggapai sesuatu
Kakak-kakakku yang selalu memberikan perhatian kepadaku
Kekasih Hatiku yang selalu memberikan doa dan support
Untuk semua keponakanku, keceriaan kalian akan menjadi inspirasi terbesarku untuk terus belajar
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan
yang dirahmati Allah SWT.
Selanjutnya tidak lupa penulis haturkan banyak terima kasih kepada semua
pihak atas segala bimbingan dan bantuannya sehingga dapat terselesaikannya
skripsi ini, semoga amal baik tersebut mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Amin. Dengan rasa hormat dan syukur, penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Bahri Ghazali, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Evi Septiani, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
3. Bapak Drs. Abdul Rozak, M.Pd selaku Dosen pembimbing I yag telah
memberikan komentar, catatan, dan saran konstruktif dalam penulisan
skripsi ini.
4. Ibu Andayani, S.IP, MSW selaku Dosen pembimbing II yang telah ikhlas
meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan dalam penyelesaian
skripsi ini.
vi
5. Seluruh Pimpinan Harian Jogja yang telah memberikan kesempatan emas
kepada penulis untuk melakukan penelitian di sana, sehingga penulis banyak
mendapatkan Ilmu dan bahan penelitian yang bermanfaat untuk
penyelesaian skripsi ini.
6. Ayah dan Ibu, berkat kesabaran, cinta kasih, dan memberikan motivasi serta
doa, sehingga penulis merasakan semangat yang luar biasa untuk segera
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
7. Kakak-kakakku yang selalu memberikan dorongan semangat, dan juga para
keponakanku, keceriaan kalian membuat hati maupun pikiran menjadi segar
dan mudah dalam mengerjakan skripsi.
8. Teman-temanku mahasiswa jurusan KPI khususnya Ivan, Ahmad, Bramma,
Musta’in, Arif, Handy, Yusuf yang selalu memberikan semangatnya kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, penulis sangat senang dan merasa mendapat kehormatan apabila ada koreksi,
kritik dan saran untuk peningkatan kualitas dalam penelitian ini. Akhirnya,
semoga Allah SWT selalu meridlai segala amal baik kita semua. Amin.
Yogyakarta, 20 Nopember 2009
Penulis
ARIS WAHYUDI
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
ABSTRAKSI .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ....................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah........................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
E. Kegunaan Penelitian ................................................................ 8
F. Telaah Pustaka ......................................................................... 9
G. Kerangka Teoritik .................................................................... 11
H. Metode Penelitian .................................................................... 30
1. Subyek dan Obyek Penelitaian .......................................... 30
2. Jenis Penelitian…………………………………………….. 31
viii
3. Sumber Data………………………………………………. 31
4. Metode Pengumpulan Data ................................................ 31
a. Interview ...................................................................... 31
b. Observasi...................................................................... 32
c. Dokumentasi ................................................................ 33
5. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data.....………………… 33
6. Analisis Data……………………………………………… 34
BAB II GAMBARAN UMUM HARIAN JOGJA
A. Sejarah dan Profil Perusahaan.................................................. 36
B. Market Share / Wilayah Edar Harian Jogja……………………. 38
C. Segmen Pembaca……………………………………………… 38
D. Komposisi Berita……………………………………………... 39
E. Struktur Organisasi Harian Jogja………………...……………. 41
F. Tarif Iklan di Harian Jogja…………………………………....... 42
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN HARIAN JOGJA
DALAM MEMASUKI PASAR DI YOGYAKARTA
A. Bauran Komunikasi Pemasaran................................................ 45
1. Periklanan.......................................................................... 45
2. Promosi Penjualan.......................................................... 47
3. Personal Selling.............................................................. 49
ix
4. Pemasaran Langsung....................................................... 50
5. Publisitas dan Public Relation......................................... 51
B. Strategi Pemilihan Media............................................................ 53
C. Strategi Penjualan......................................................................... 57
D. Segmentasi Pasar......................................................................... 58
E. Menumbuhkan Brand Awarenes (Kesadaran Merek)............... 61
F. Faktor-faktor dalam Komunikasi Pemasaran............................. 66
1. Faktor Lingkungan........................................................... 66
2. Faktor Pasar...................................................................... 67
3. Persaingan........................................................................ 68
4. Faktor Pelanggan.............................................................. 69
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 72
B. Saran-saran .............................................................................. 74
C. Kata Penutup ............................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
ABSTRAKSI
Era demokrasi menjadi pijakan ideal bagi negeri ini untuk melangkah ke arah
yang lebih baik dari era sebelumnya. Era ini ditandai dengan semakin transparansinya informasi mengenai kinerja pemerintah di mata warganya. Hal ini bisa dilihat dengan tumbuh suburnya industri persuratkabaran yang semakin menjamur di negeri ini. Oleh karena itu tak heran jika banyak wajah surat kabar baru yang menghiasi industri bisnis informasi tersebut. Namun disisi lain hal ini juga yang menyebabkan persaingan semakin ketat dan tak berujung sehingga membutuhkan strategi komunikasi pemasaran yang benar-benar mampu untuk mengenalkan, membujuk masyarakat untuk membeli dan mengingatkan secara kontinyu pada masyarakat akan hadirnya surat kabar baru di tengah-tengah mereka.
Pada bulan Mei tahun 2008 telah terbit surat kabar lokal baru yaitu Harian Jogja
yang menambah sederetan persaingan dalam pelayanan jasa informasi untuk masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Surat kabar lokal yang telah eksis di Yogyakarta antara lain Kedaulatan Rakyat, Bernas, Radar Jogja perwakilan dari Jawa Pos, Kompas Jogja dan Sindo Jateng - DIY.
Terbitnya Harian Jogja sebagai surat kabar lokal baru mempunyai peranan yang
harus dibangun terlebih dahulu yaitu untuk menjalin komunikasi antara pengelola dengan pembaca sehingga Harian Jogja bisa dikenal dengan baik oleh masyarakat. Pengenalan kepada masyarakat Yogyakarta melalui strategi komunikasi pemasaran yang tepat menjadi hal yang paling utama dilakukan dalam rangka mendapatkan perhatian masyarakat. Dengan dikenalnya surat kabar tersebut maka selanjutnya bisa menjadi mitra para pembacanya akan informasi yang aktual dan para pemasang iklan untuk membeli space iklan yang disediakan Harian Jogja setiap harinya. Oleh karena itu strategi komunikasi pemasaran Harian Jogja dalam memasuki pasar di Yogyakarta menjadi faktor yang sangat perlu diperhatikan dan diperhitungkan untuk mendapatkan segmen pasar (pembaca maupun pengiklan) yang tepat bagi kelangsungan hidup perusahaan dan kesejahteraan para karyawannya.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENEGASAN JUDUL
Untuk memperoleh pengertian yang tepat dan benar dalam memahami
maksud yang terkandung dalam judul skripsi “STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN HARIAN JOGJA DALAM MEMASUKI PASAR DI
YOGYAKARTA”, maka penulis merasa perlu untuk membatasi beberapa
istilah-istilah yang terkandung di dalamnya, sebagai berikut:
1. Strategi
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta
prioritas alokasi sumber daya.1 Sedangkan menurut Onong strategi
merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.2
Jadi untuk mencapai suatu tujuan suatu strategi tidak hanya berfungsi
sebagai peta jalan yang menunjukkan arah saja, melainkan juga harus
mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.
2. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi menurut paradigma Lasswell yang dikutip oleh Onong
Uchjana Efendi dalam bukunya Ilmu Komunikasi menyebutkan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
1 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 3 2 Onong Uchjana Effendi, Ilmu komunikasi; Teori dan Praktek, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 32
1
2
komunikan melalui media yang bisa menimbulkan efek tertentu.3 Jadi
komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
Pemasaran adalah proses yang membentuk hubungan antara
produsen dengan individu atau group dalam menyampaikan jenis-jenis
produk, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan guna
mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui penciptaan produk
yang berkualitas.4
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan juga mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima,
membeli dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.5
3. Harian Jogja
Harian Jogja merupakan sebuah surat kabar umum lokal yang bediri
pada bulan Mei 2008 dan merupakan bentukan dari perusahaan Harian
Bisnis Indonesia. Harian Jogja didirikan bertujuan untuk melayani
komunitas warga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jumlah
populasi penduduk 3,4 juta jiwa. Harian Jogja beralamat di Jl. MT
Haryono 7B, Yogyakarta, Telp: (0274)384 919.6
3 Ibid, hlm. 10 4 Rd. Soemanagara, Strategic Marketing Communication Konsep Strategis dan Terapan, (Bandung:Alfabeta, 2006), hlm. 2 5 http://elearning.gunadarma.ac.id. akses tanggal 16 Maret 2009 6 www.harianjogja.com, akses tanggal 24 Februari 2009
3
4. Memasuki Pasar
Yang dimaksud dengan memasuki pasar yaitu bagaimana kiat Harian
Jogja sebagai surat kabar umum lokal baru mencoba untuk masuk ke
dalam pasar yang sudah terbentuk oleh surat kabar lain sehingga Harian
Jogja tidak mengalami kesulitan dalam memperkenalkan dan memasarkan
produk surat kabarnya kepada masyarakat. Kiat awal dalam memasuki
pasar bisa dengan memberikan nama yang unik dimata konsumen atau
masyarakat Yogyakarta, seperti memberikan nama julukan “Harjo”. Hal
ini bisa digunakan untuk memasuki pasar di Yogyakarta karena nama
tersebut lebih familier ditelinga masyarakat daripada nama-nama surat
kabar yang lain. Kemudian memberikan harga yang murah dan terjangkau
oleh konsumen atau masyarakat dan menampilkan cover headline serta
berita-berita yang menarik.
Jadi yang dimaksud dalam judul skripsi diatas secara keseluruhan
adalah suatu penelitian ilmiah yang dilakukan dengan cara mengetahui
bagaimana kiat atau taktik yang dilakukan oleh Harian Jogja dalam
mengkomunikasikan dan memasarkan surat kabar hariannya sehingga bisa
dikenal dan menarik hati masyarakat Yogyakarta. Kiat yang dilakukan
bisa dengan menampilkan hal yang menarik, hal unik dan tentu saja
Harian Jogja mempunyai nilai beda di mata konsumen dibanding koran
lainnya. Oleh karena itu Harian Jogja disini memiliki peran yang cukup
signifikan dalam memperkenalkan koran hariannya kepada masyarakat
4
sehingga merek yang ditawarkan bisa memperoleh tempat di hati
masyarakat sesuai dengan target pasar yang dituju.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam satu dasawarsa terakhir usaha penerbitan terutama penerbitan
surat kabar meningkat pesat. Kalau kita bandingkan dengan zaman orde baru
sangatlah jauh berbeda. Pada saat orde baru usaha penerbitan dapat dihitung
dengan jari berapa usaha penerbitan yang berdiri dan tetap eksis.
Banyak dari usaha penerbitan mengalami pailit sampai akhirnya
gulung tikar karena beberapa faktor diantaranya tidak laku di pasaran,
manajemen kurang professional dan ketidakrelaan pemerintah untuk
memberikan izin penerbitan secara berkelanjutan. Ini dikarenakan surat kabar
yang bersangkutan telah memberitakan desas-desus yang menggerogoti
wibawa pemerintah di mata warganya. Walaupun kabar yang diberitakan
benar adanya, namun hal ini yang mengakibatkan surat kabar yang
bersangkutan harus tutup karena dicabut surat izin usaha penerbitannya oleh
pemerintah yang berkuasa saat itu.
Seiring berputarnya waktu, rezim orde baru sudah berakhir dan diganti
oleh era reformasi. Pada era ini, tuntutan untuk menjalankan sistem yang
dipakai dalam menjalankan pemerintahan yang dulunya otoriter menjadi
demokratis. Demokrasi menjadi pijakan ideal bagi kita sekarang untuk
menjadikan bangsa dan warganya semakin dewasa dalam menyikapi segala
bentuk perubahan dengan baik dan bijaksana.
5
Salah satu alat dari sistem demokrasi yang tampak adalah tumbuh
suburnya surat kabar atau koran di negeri ini. Tak bisa dipungkiri bahwa
memang banyak wajah koran-koran baru bermunculan di negeri ini terutama
Yogyakarta. Tetapi masyarakat nampaknya semakin selektif dalam mencari
dan menentukan informasi yang sedang dibutuhkannya.
Diakui atau tidak, masyarakat sekarang mulai sadar akan pentingnya
informasi seputar berita di daerahnya masing-masing. Itu terbukti banyak
produk koran-koran lokal yang mencoba muncul untuk memberikan infomasi
berita kepada masyarakat Yogyakarta. Kemudian disusul koran nasional
dengan mendirikan perwakilan di sejumlah daerah-daerah. Hal inilah yag
menyebabkan persaingan media semakin ketat dan kompetitif dalam
memperebutkan target sasaran (segmen pasar). Ada yang mempunyai segmen
pasar pemula seperti anak-anak dan remaja, ada yang menengah ke atas
seperti mahasiswa dan dosen, ada juga yang segmennya menengah ke bawah
seperti tukang becak. Masing-masing mempunyai segmen yang berbeda-beda.
Namun tidak menutup kemungkinan mereka yang awalnya mempunyai
segmen remaja dan anak-anak beralih ke segmen mahasiswa dan pegawai
kantoran. Selain itu ancaman dari media eletronik maupun maya tengah
menggeser usaha penerbitan media cetak seperti koran. Hal inilah yang
menyebabkan persaingan tidak berujung.
Pada bulan Mei tahun 2008 telah terbit surat kabar lokal baru yaitu
Harian Jogja yang menambah sederetan persaingan dalam pelayanan jasa
informasi untuk masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
6
sekitarnya. Surat kabar lokal yang telah eksis di Yogyakarta antara lain
Kedaulatan Rakyat, Merapi, Koran Bernas, Radar Jogja perwakilan dari Jawa
Pos, Kompas Jogja dan Sindo Jateng - DIY. Terbitnya Harian Jogja sebagai
surat kabar lokal baru mempunyai peranan yang harus dibangun terlebih
dahulu yaitu untuk menjalin komunikasi antara pengelola dengan pembaca
sehingga Harian Jogja bisa dikenal dengan baik oleh masyarakat. Sebagai
koran baru maka pengenalan kepada masyarakat Yogyakarta menjadi hal yang
paling utama dilakukan dalam mendapatkan perhatian masyarakat. Dengan
dikenalnya koran tersebut maka selanjutnya bisa menjadi mitra para
pembacanya akan informasi yang aktual dan para pemasang iklan untuk
membeli space iklan yang disediakan Harian Jogja.
Dalam pengenalan surat kabar kepada masyarakat, Harian Jogja
tentunya harus mempunyai sifat dan karakteristik yang cukup vital. Ada empat
karakteristik yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan
risalah kebenaran pada masyarakat waktu itu diantaranya : Shiddiq, Amanah,
Tablig dan Fatonah.
Keempat karakteristik tersebut merupakan karakteristik yang wajib
dimiliki oleh setiap pelaku komunikasi khususnya dalam hal ini surat kabar
yaitu untuk kalancaran proses komunikasi itu sendiri. Empat karakteristik
tersebut bukan hanya merupakan kunci kesuksesan seseorang dalam
melakukan aktivitas dakwah saja tetapi juga komunikasi pemasaran.7
7 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Mizan: Bandung, 2006), hlm. 63-64
7
Shiddiq berarti seseorang harus mengedepankan kejujuran dalam
menyampaikan informasi, sehingga masyarakat bisa menerimanya dan tidak
merasa dirugikan. Amanah berarti seseorang harus bisa mengemban tanggung
jawab sesuai dengan yang telah di berikan oleh pemerintah selaku pemberi
izin dan masyarakat sebagai konsumen.
Tabligh berarti bisa memberikan pendidikan berupa informasi berita
yang bermanfaat sesuai yang dibutuhkan masyarakat Yogyakarta sehingga
Harian Jogja bisa selalu update dalam memberikan informasi dan berita-berita
penting pada masyarakat Yogyakarta. Dan juga komunikasi yang dibangun
bisa berjalan dengan baik dan komunikatif dengan masyarakat.
Fatonah berarti Harian Jogja harus cerdas dalam memilih target
sasaran dan apa informasi yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga
ke depan Harian Jogja bisa menjadi surat kabar lokal yang selalu memberikan
inspirasi bagi masyarakat Yogyakarta.
Penulis tertarik untuk mencoba dan melakukan penelitian seputar
komunikasi pemasaran di Harian Jogja, karena koran tersebut merupakan
koran baru di Yogyakarta. Apalagi kalau melihat situasi sekarang ini, krisis
global tengah mengancam perekonomian hampir di semua negara di dunia
termasuk Indonesia. Disinilah letak keunikan dari Harian Jogja dalam
mengelola koran hariannya supaya tetap dan terus berjalan sebagaimana
mestinya dalam memberikan informasi berita yang aktual pada masyarakat
sekaligus menarik pelanggan lebih banyak lagi untuk berlangganan koran
hariannya. Oleh karena itu strategi komunikasi pemasaran dalam menciptakan
8
dan merebut pasar di Yogyakarta menjadi faktor pertimbangan paling penting
dalam usaha penerbitan koran secara berkelanjutan. Sehingga ke depan Harian
Jogja bisa mendapatkan pasar seluas-luasnya di Yogyakarta.
C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan pokok masalah
dalam penelitian yaitu bagaimana strategi komunikasi pemasaran Harian Jogja
dalam memasuki pasar di Yogyakarta?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi
pemasaran Harian Jogja dalam memasuki pasar di Yogyakarta.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Secara teoritik, penelitian ini dapat dijadikan referensi ilmiah bagi
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang ingin melakukan
penelitian dalam bidang komunikasi pemasaran atau promosi.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
Harian Jogja bagaimana selama ini dalam mengkomunikasikan sekaligus
memasarkan koran hariannya kepada masyarakat, sehingga ke depan
Harian Jogja bisa memperbaharui lagi strategi-strategi yang jitu guna
menjadi mitra masyarakat dalam bidang jasa informasi.
9
F. TELAAH PUSTAKA
Sebagai bahan perbandingan penelitian, penulis mencoba mengambil
referensi penelitian kualitatif dari penelitian yang dilakukannya sebelumnya
yaitu:
Skripsi dari Arif Hadianto pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran
dalam Branding Surat Kabar (Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran
dalam Mempertahankan Brand Equity Kompas Melalui Peningkatan Brand
Awareness Suplemen Daerah edisi Yogyakarta)”.8 Penelitian ini mencoba
meneliti tentang bagaimana brand equity9 surat kabar dibangun dan
dipertahankan. Penelitian ini juga berusaha memfokuskan diri pada
pengelolaan sebuah surat kabar dan salah satu bagian terpenting adalah bagian
pemasaran. Selain itu penelitian ini memaparkan tentang strategi pemasaran
yang dipilih Kompas biro Yogyakarta dalam mempertahankan brand equity.
Pengenalan suplemen daerah merupakan bagian dari proses mempertahankan
brand equity Kompas di Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan
deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan datanya adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. 8 Arif Hadianto, “ Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Branding Surat Kabar (Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Mempertahankan Brand Equity Kompas Melalui Peningkatan Brand Awareness Suplemen Daerah edisi Yogyakarta)”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Yogyakarta, tahun 2005. 9Brand Equity atau ekuitas merek adalah seperangkat aset yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan. Jadi brand equity bisa dikatakan penguatan identitas merek dibenak konsumen sehingga mereka (para konsumennya) tetap loyal dalam mempergunakan suatu produk walaupun mengalami perubahan gambar, simbol dan nilai dari kualitas merek itu sendiri.
10
Skripsi dari Atina Muflihah pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah Universitas Islam Sunan Kalijaga yang berjudul “Strategi
Pemasaran Radar Jogja dalam Memperluas Pasar di Yogyakarta”.10
Penelitian ini mencoba membidik bagaimana strategi pemasaran yang
digunakan oleh Radar Jogja khususnya dalam meningkatkan jumlah penjualan
koran melalui pemasaran baik itu langsung ke agen atau ke rumah-rumah yang
merupakan pelanggan Radar Jogja. Adapun strategi pemasaran yang
digunakan lebih bertujuan untuk menarik pembeli sebanyak-banyaknya
sehingga bisa bersaing dengan koran lainnya dan juga mendapatkan
keuntungan dari pemasukan iklan. Jenis penelitian ini yaitu deksriptif
kualitatif, dimana metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara
dan observasi.
Skripsi dari Muhammad Imron pada jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang
berjudul “Strategi Marketing Radio Komersial (studi terhadap Unisi FM
Yogyakarta)”.11 Desain penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif.
Pengumpulan datanya menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi.
Penelitian ini mencoba mengetahui strategi marketing yang mencakup tiga
hasil penelitian yaitu : Pertama, kebijakan Marketing Unisi FM dalam setiap
peliputan dan penyiaran berita, memperbanyak sales promotion dengan
10 Atina Muflihah, “ Strategi Pemasaran Radar Jogja dalam Memperluas Pasar Di Yogyakarta”, Skripsi pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2007. 11 Muhammad Imron, “Strategi Marketing Radio Komersial (Studi terhadap Unisi FM Yogyakarta), Skripsi pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2008.
11
bekerja sama dengan Produsen Lux dan Telkomsel. Kedua, sistem dan teknis
pelaksanaan marketing Unisi FM seperti pemasaran jasa siaran kepada pihak
sponsor yang telah mendukung dan memasukan iklan ke dalam Unisi FM.
Contohnya mencari sponsor untuk mendukung program-program yang
disiarkan Unisi FM yaitu dengan mengajukan proposal Ketiga, kegiatan
pemasaran jasa siaran dilakukan bersama-sama dengan beberapa pemancar
radio baik radio lokal (seperti radio Swaragama FM, Radio Sonora, dan
Istakalisa) maupun nasional (seperti Trijaya FM, RRI dan Suara Surabaya
FM). contohnya kerjasama dalam menyiarkan berita-berita nasional.
Ada keterkaitan penelitian diatas dengan karya penulis yaitu tentang
seputar strategi pemasaran. Perbedaan skripsi diatas dengan karya penelitian
ini adalah penulis lebih memfokuskan pada strategi komunikasi pemasaran
dalam memasuki pasar yang potensial di Yogyakarta. Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa Harian Jogja merupakan koran yang masih baru dibandingkan
dengan Radar Jogja dan Kompas Jogja sehingga faktor dalam memasuki pasar
lebih penting dibandingkan faktor seperti penelitian yang penulis sebutkan di
atas.
G. KERANGKA TEORITIK
1. Definisi Strategi Komunikasi Pemasaran
a. Strategi
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta
12
prioritas alokasi sumber daya.12 Sedangkan menurut Onong, strategi
merupakan perencanaan (planning) dan manajemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan.13
Konsep strategi menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya yang
berjudul Strategi Pemasaran dapat didefinisikan berdasarkan dua
perspektif yang berbeda yaitu perspektif pertama, strategi dapat
didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang
terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan
peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi
organisasi. Dalam lingkungan yang selalu mengalami perubahan,
strategi ini lebih banyak diterapkan.
Sedangkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola
tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang
waktu. Dalam definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi,
meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit.
Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu
hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara
pasif manakala dibutuhkan.14
Dari beberapa penjabaran definisi strategi diatas dapat diambil
beberapa kesimpulan bahwa pendekatan strategi pada hakekatnya
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 12 Freddy Rangkuti, Op Cit, hlm. 3 13 Onong Uchjana Effendi, Op Cit, hlm. 32 14 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 3
13
1. Memusatkan perhatian pada kekuatan atau power.
2. Memusatkan pada analisa dinamik, gerak dan analisa aksi.
3. Memusatkan pada tujuan yang ingin di capai serta gerak untuk
mencapai tujuan tersebut.
4. Memperhatikan faktor waktu dan lingkungan.
5. Berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa
yang ditafsirkan berdasarkan konsep, kemudian mengadakan
analisa mengenai kemungkinan-kemungkinan dan langkah-langkah
yang dapat di ambil dalam rangka menuju tujuan itu sendiri.15
Selanjutnya Ali Moertopo menjelaskan dalam bukunya strategi
kebudayaan bahwa Suatu strategi tentu tidak akan berhasil tanpa
adanya rumusan pertanyaan yang mendasar, yaitu 16:
1. Apa yang akan dilakukan.
2. Mengapa strategi dilakukan demikian.
3. Siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengoperasionalkan
strategi.
4. Berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan untuk menyukseskan
strategi tersebut.
5. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk operasionalisasi strategi.
Jadi pada hakikatnya strategi merupakan rencana pokok yang
harus dibuat terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan
aktifitas sesuai dengan tujuan dasar perusahaan.
15 Ali Moertopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta:CSIS, 1978), hlm. 8-9 16 Ibid, hlm. 109
14
b. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan proses dialog antara
perusahaan dengan pasarnya menyangkut produk yang diproduksi
perusahaan dan ada tidaknya kebutuhan maupun permintaan dari pasar.
Komunikasi pemasaran membawa pesan produk atau jasa yang
ditawarkan kepada pasar, melalui program-program pemasaran yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan demikian, komunikasi
pemasaran merupakan alat yang digunakan untuk
mengimplementasikan seluruh strategi pemasaran perusahaan untuk
dapat memasarkan dan lebih khusus lagi mengkomunikasikan
produknya dengan cara yang paling efektif.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai komunikasi
pemasaran, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi
pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses perpindahan barang atau
jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Definisi lain dari
pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus
penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Ruang
lingkup dan kegiatan utama dari pemasaran mencakup empat P
(Product, Price Place, Promotion) 17. Adapun penjabarannya yaitu :
1. Product (Produk); menyangkut pemilihan barang dan jasa yang
ditawarkan secara tepat. Ide dari penentuan produk bisa di
dapatkan dari berbagai sumber dan cara agar produk yang
17 Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 26
15
dikeluarkan bisa bernilai lebih dengan produk lain yang sejenis
adalah dengan terlebih dahulu melakukan riset kecil-kecilan.
Sehingga dari hasil riset tersebut kita akan mendapatkan
pengetahuan mengenai prospek atau peluang dari target sasaran
yang diinginkan oleh pasar.
2. Price (harga); menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai
dengan kualitas barang dan dapat di jangkau oleh konsumen.
3. Place (tempat); menyangkut pemilihan tempat dan cara
pendistribusian barang atau jasa sehingga sampai ke tangan
konsumen secara tepat waktu.
4. Promotion (promosi); menyangkut pemilihan kebijaksanaan
promosi yang tepat, sesuai dengan barang atau jasa yang
ditawarkan. Salah satu yang biasa dilakukan dalam promosi adalah
dengan beriklan. Iklan dilakukan untuk mempertimbangkan
efektifitas dan efisien dari barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk
mendapatkan efektifitas dari iklan sebaiknya dilakukan pemilihan
media yang tepat dan cocok dengan karakter target pasar yang
dituju. Untuk efisiensi sebaiknnya mempertimbangkan anggaran
yang dimiliki. Menentukan tujuan dari promosi merupakan faktor
yang sangat penting terutama untuk menciptakan kesadaran merek
(Brand Awareness) di benak masyarakat.
Teori pemasaran diatas yang mencakup Product, price, place,
promotion merupakan teori dasar dari komunikasi pemasaran.
16
Keempat P tersebut tidak bisa berdiri sendiri. Misalnya Produk yang
berkualitas tidak akan laku dipasaran jika harga yang ditetapkan tidak
sesuai atau sulit didapatkan oleh konsumen, yang berarti juga saluran
distribusinya juga buruk. Produk itu juga tidak akan laku jika
konsumen tidak mengenalnya dengan baik. Artinya upaya promosi
sangat berperan dalam pengenalan produk kepada konsumen dan
menjalin hubungan baik dengan para konsumen itu. Begitu juga
sebaliknya, upaya-upaya yang telah menyedot begitu banyak anggaran
perusahaan akan menjadi sia-sia jika produk yang dipasarkan ternyata
tidak berkualitas baik seperti yang ditawarkan melalui iklan atau harga
yang terlalu mahal. Untuk itulah kemudian muncul konsep Integrated
Marketing Communications atau komunikasi pemasaran terpadu.
Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan
hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses penyampaian
simbol-simbol yang diartikan sama antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok dan kelompok
pada masa.18 Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat
kompleks. Artinya komunikasi sangat berperan penting untuk
membantu kegiatan pemasaran. Tanpa komunikasi yang jelas antara
produsen dengan konsumen, maka produk yang dihasilkan akan gagal
diterima konsumen atau masyarakat. Penggabungan kajian pemasaran
dan komunikasi menghasilkan kajian baru yang disebut marketing
18 John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara, Marketing Communication, Taktik dan Strategi, (Jakarta : PT. Bhuana ilmu Populer, 2006), hlm. 4
17
communication atau komunikasi pemasaran. Jadi komunikasi
pemasaran akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator
pada komunikan melalui strategi komunikasi yang tepat dengan proses
perencanaan pemasaran yang matang.
Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang
bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran perusahaan.
Komunikasi pemasaran juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan
komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada
konsumen dengan menggunakan berbagai media , dengan harapan agar
komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan
pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang
dikehendaki.19
Komunikasi pemasaran melibatkan semua aktifitas pemasaran
perusahaan, tidak hanya promosi saja untuk dapat berkomunikasi
dengan pelanggannya. Komunikasi pemasaran menyangkut juga media
yang digunakan untuk beriklan, harga produk, desain kemasan, dan
publikasi. Konsumen akan memproses semua pesan yang diterimanya
ini dan memberikan persepsi tertentu terhadap produk dan perusahaan.
Definisi secara komplit telah dijelaskan oleh Fandy Tjiptono
dalam bukunya Strategi Pemasaran, dimana Komunikasi pemasaran
adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atau
19 Ibid, hlm. 5
18
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.20
Sedangkan menurut Uyung Sulaksana, komunikasi pemasaran adalah
proses penyebaran infomasi tentang perusahaan dan apa yang hendak
ditawarkannya pada pasar sasaran.21
Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran,
kelancaran dari proses komunikasi pemasaran dipengaruhi tiga unsur
pokok yaitu:
1. Pelaku Komunikasi
Pelaku komunikasi terdiri atas (Sender) atau komunikator
yang menyampaikan pesan dan (receiver) atau komunikan yang
menerima pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah
produsen atau perusahaan, sedangkan komunikannya adalah
khalayak atau masyarakat.
2. Material komunikasi
Adapun material komunikasi dalam komunikasi pemasaran
mencakup:
a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan
pengirim. Gagasan ini sangat penting untuk menyusun
sejumlah maksud dan tujuan pesan secara sistematis yang ingin
di harapkan terutama dalam memperkenalkan produk baru
kepada masyarakat. 20 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 219 21 Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 23
19
b. Pesan, yakni himpunan berbagai simbol (verbal atau non
verbal) dari suatu gagasan.
c. Media, yaitu pembawa pesan komunikasi, seperti radio,
televisi, internet, koran, majalah, tabloid dan lain-lain.
Pemilihan media yang tepat merupakan faktor yang paling
penting untuk menjangkau target sasaran yang ingin dituju.
d. Feedback, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau
keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima.
e. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat
menghambat kelancaran proses komunikasi, diantaranya
gangguan fisik, masalah bahasa, perbedaan budaya, efek status,
ketiadaan umpan balik dan sebagainya.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan memerlukan dua kegiatan yaitu
pertama, Encoding yakni proses merancang atau mengubah
gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan
kepada penerima. Kedua, decoding yakni proses menguraikan atau
mengartikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami.
Kemudian tujuan utama dalam komunikasi pemasaran adalah
sebagai berikut :
a. Komunikasi Informasi yakni menyebarkan informasi mengenai
keberadaan suatu produk baru, menginformasikan jasa-jasa
20
yang disediakan oleh perusahaan dan membangun citra
perusahaan di mata konsumen atau khalayak.
b. Komunikasi Persuasif yakni membujuk pelanggan sasaran
untuk mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,
mengalihkan pilihan ke merek tertentu dan mengubah persepsi
pelanggan terhadap atribut produk.
c. Mengingatkan kembali (Reminding) yakni dengan cara
mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat, membuat pembeli agar tetap
ingat walaupun tidak ada kampanye iklan dan menjaga agar
ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.22
2. Macam-macam Strategi Komunikasi Pemasaran
a. Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix)
berupaya memberikan penjelasan mengenai alat-alat pemasaran apa
saja yang seharusnya digunakan dalam memasarkan suatu barang
kepada konsumen.23 Elemen-elemen dalam komunikasi pemasaran
adalah sebagai berikut :
22 Fandy Tjiptono, Op Cit, hlm. 221-222 23 Uyung Sulaksana, Op Cit, hlm. 24
21
1. Periklanan
Periklanan adalah salah satu metode untuk memperkenalkan
barang, jasa atau gagasan kepada publik.24 Dalam kegiatan
periklanan khususnya dalam penjualan barang dan jasa terdapat
tiga bentuk periklanan yaitu :
a. Iklan berbentuk pioneering (perintisan). Iklan ini digunakan
untuk memperkenalkan produk baru dengan memberitahukan
target pasar secara informatif. Iklan ini bersifat informatif
dimana tujuannya menarik perhatian, meyakinkan dan
efektifitasnya tergantung pada keputusan konsumen. Iklan ini
biasanya memperkenalkan produk baru dengan disertai
informasi kegunaan, mutu, harga serta tempat-tempat dimana
barang tersebut dapat diperoleh. Contohnya iklan komputer dan
printer.
b. Iklan berbentuk Competitive (persaingan). Iklan ini sasaran
pesannya adalah mengajak atau membujuk konsumen agar
memilih jenis barang atau jasa suatu perusahaan ketimbang
barang atau jasa perusahaan saingannya. Iklan ini bersifat
komparatif, dimana memperlihatkan nilai lebih suatu barang
atau jasa hasil produksinya dibanding dengan produksi barang
pesaingnya. Dalam mempergunakan iklan ini harus
mengadakan riset pasar dan pengujian yang menghasilkan
24 Kustadi Suhandang, Periklanan; Manajemen, Kiat dan Strategi, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2005), hlm. 15
22
unsur-unsur resmi yang bisa mendukung. Contohnya iklan
sepeda motor Yamaha Jupiter “Yang Lain Pasti Ketinggalan”.
c. Iklan berbentuk Reminder (pengingatan kembali). Iklan ini
digunakan untuk memperkuat pengetahuan sebelumnya akan
sesuatu produk. Iklan ini tepat untuk menawarkan produk-
produk atau jasa yang telah mencapai posisi terkenal dan
berada dalam tahap pemantapan keberadaannya. Contohnya
iklan Bank BCA dan Bank Mandiri.25
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat
menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba
produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang
aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian
tanpa rencana sebelumnya atau mengupayakan kerja sama yang lebih
erat dengan pengecer.26 Jadi dalam promosi penjualan ini dampak
jangka pendek lebih diutamakan.
3. Personal selling
Personal selling atau penjualan personal adalah presentasi pribadi
oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina
25 Ibid, hlm. 45-47 26 Fandy Tjiptono, Op Cit, hlm. 229
23
hubungan dengan pelanggan.27 Bagi perusahaan yang menjual lewat
saluran distribusi, kegiatan ini diarahkan kepada pedagang besar,
pengecer, distributor, agen dan sebagainya. Bagi yang menjual
langsung kegiatan ini ditujukan kepada pelanggan seperti pabrik-
pabrik, usaha-usaha lain (misal perkantoran, para ahli, dokter dsb) atau
konsumen rumah tangga (penjualan dari rumah ke rumah).
4. Pemasaran Langsung
Pemasaran Langsung atau Direct Marketing adalah sistem
pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau
beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau
transaksi di sembarang lokasi.28 Kegiatan pemasaran langsung dalam
prakteknya biasanya menggunakan saluran penjualan tatap muka,
pemasaran direct mail dan pemasaran melalui online.
5. Publisitas dan Public Relation
Publisitas adalah aktifitas untuk mempromosikan perusahaan
atau produknya dengan memuat berita mengenai subyek itu tanpa perlu
membayar biaya pemuatan berita tersebut. Publikasi ini merupakan
bagian dari fungsi yang lebih luas meliputi usaha-usaha untuk
menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan
antara organisasi dengan masyarakat termasuk pula pemilik
perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh
disamping juga calon pembeli.
27Philip Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Presshallindo, 1998),, hlm. 77 28 Fandy Tjiptono, Op Cit, hlm. 232
24
Sedangkan Public Relation adalah memupuk hubungan baik
dengan berbagai masyarakat di sekitar perusahaan dengan
mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra
perusahaan yang baik dan menangani atau meredam desas-desus, cerita
dan peristiwa yang merugikan.
b. Strategi Pemilihan Media
Tujuan dari strategi ini tidak lain adalah memilih media yang
tepat untuk kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi
tahu, paham, menentukan sikap dan membeli produk yang dihasilkan
perusahaan. Adapun yang dimaksud media adalah saluranpenyampaian
pesan komersil kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa
televisi, koran, radio, media luar ruang dan sebagainya. Pemilihan
setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk,
anggaran serta keunggulan-keunggulan media itu sendiri. Secara
umum media yang tersedia dikelompokkan menjadi :
1. Media Cetak, yaitu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
dengan sejumlah gambar dan foto-foto. Jenis media cetak adalah
koran, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.
2. Media elektronik, yaitu media dengan teknologi elektronik dan
hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Seperti radio
dan televisi. Media maya seperti internet termasuk kategori media
elektronik.
25
3. Media luar ruang, yaitu media iklan yang dipasang di tempat-
tempat terbuka. Jenis media luar ruang meliputi billboard, baliho,
poster, spanduk, umbul-umbul dan lain-lain.
4. Media lini bawah, yaitu media-media mini yang digunakan untuk
mengiklankan produk seperti pameran, kalender, dan lain-lain.
c. Strategi Penjualan
Yang dimaksud strategi penjualan adalah memindahkan posisi
pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan)
melalui penjualan tatap muka.29 Tujuan umum dari strategi ini adalah
meningkatkan volume penjualan dari produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.
d. Segmentasi Pasar
Dalam kamus istilah periklanan, pasar diartikan khalayak sasaran
yang diidentifikasi berdasarkan lima hal, yaitu:
1. Kesamaan karakteristik, minat dan permasalahan.
2. Kelompok geografis konsumen.
3. Memakai produk tertentu berdasarkan manfaatnya.
4. Kemampuan daya beli.
5. Dapat dijangkau oleh berbagai media.30
Agar proses pemasaran dapat berjalan dengan tepat diperlukan
adanya pemilihan pasar sasaran. Pasar sasaran sendiri adalah bagian
29 Fandy Tjiptono, Op Cit, hlm. 249 30 Muradi, Kamus Istilah Periklanan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), hlm. 106
26
pasar yang dijadikan sebagai tujuan pemasaran yang biasa disebut
dengan pelanggan.31
Segmentasi merupakan salah satu strategi yang sangat penting
dalam mengembangkan program pemasaran. Dengan melakukan
segmentasi pasar diharapkan usaha-usaha pemasaran yang dilakukan
dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
Penggolongan pasar tentu harus ada dasarnya, tidak boleh
dilakukan secara asal-asalan. Pasar dapat dikelompokkan dengan
menggunakan variabel-variabel geografis (tempat tinggal, kota,
wilayah, dan seterusnya), Demografis (jenis kelamin, umur, pekerjaan,
pendapatan dan seterusnya), Psikografis (gaya hidup, kepribadian,
kelas sosial), dan perilaku (tingkat penggunaan, manfaat yang dicari,
saat menggunakan dan seterusnya).32
Dalam pemasaran perusahaan tidak hanya sekedar menjual
produk yang bagus, menetapkan harga bersaing, dan membuat produk
tersebut terjangkau konsumen, melainkan mereka harus selalu
berkomunikasi dengan konsumennya. Oleh karena itu sangat penting
adanya komunikasi pemasaran.
e. Menumbuhkan Brand Awarenes (Kesadaran Merek)
Brand atau merek adalah nama atau simbol yang membedakan,
dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual
31 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar; Konsep dan Strategis, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 92 32 Simamora Bilson, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm. 28
27
atau kelompok penjual tertentu. Merek memberi tanda pada konsumen
mengenai sumber merek tertentu, dan melindungi konsumen maupun
produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-
produk yang tampak identik. Merek yang dimiliki oleh perusahaan
dapat menyampaikan 6 tingkat pengertian kepada konsumen,33 yaitu:
1. Atribut. Merek pertama-tama akan mengingatkan konsumen
terhadap artibut yang dimiliki oleh suatu produk.
2. Manfaat. Suatu merek lebih daripada fungsi serangkaian atribut.
Perlu diketahui bahwa pada dasarnya konsumen tidak membeli
atribut, akan tetapi mereka membeli manfaat. Atribut diperlukan
untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional, terlebih lagi
aspek emosional.
3. Nilai. Merek harus dapat mencerminkan sesuatu hal mengenai
nilai-nilai pembeli.
4. Budaya. Merek juga mewakili budaya tertentu, yang lebih identik
pada customer habit.
5. Kepribadian. Perlu diketahui juga bahwa merek dapat
menggambarkan kepribadian dari pemakainya.
Kemudian jika kita melihat definisi dari Brand awareness
(Kesadaran Merek) dalam sebuah website Marketing Quotient
Community adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
33 http://www.mqc.cjb.net. Akses tanggal 18 Maret 2009
28
bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran merek membutuhkan
jangkauan kontinum (continuum ranging) dari perasaan yang tak pasti
bahwa merek tertentu telah dikenal dan menjadi keyakinan bahwa
produk tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk yang
berada pada kategorinya.34 Jangkauan kontinum ini diwakili oleh 4
tingkat kesadaran merek, yaitu :
1. Top of Mind (puncak pikiran) yaitu merek produk yang pertama
kali disebutkan oleh konsumen secara spontan dan menempati
tempat khusus/istimewa dibenak konsumen.
2. Brand recall (pengingatan kembali merek). Mencerminkan merek–
merek apa saja yang diingat konsumen setelah menyebutkan merek
yang pertama kali disebut. Dimana merek-merek yang disebutkan
kedua, ketiga dan seterusnya merupakan merek yang menempati
brand recall dalam benak konsumen.
3. Brand Recognition (pengenalan merek) merupakan tingkat
minimal dari kesadaran merek yang merupakan pengenalan merek
dengan bantuan, misalnya dengan bantuan daftar merek, daftar
gambar, atau cap merek. Dan merek yang masuk dalam ingatan
konsumen disebut brand recognition.
34 Ibid, Akses tanggal 20 Maret 2009
29
4. Unware of Brand (tidak menyadari merek) Merupakan tingkatan
merek yang paling rendah dalam piramida brand awareness,
dimana konsumen tidak menyadari akan eksistensi suatu merek.35
Jadi keempat hal diatas merupakan tingkatan keberhasilan sebuah
perusahaan dalam menumbuhkan brand awareness di benak konsumen
atau masyarakat yang menjadi sasaran produk kesehariannya.
3. Faktor-faktor dalam Komunikasi Pemasaran
Dalam merumuskan strategi komunikasi pemasaran dibutuhkan
pendekatan-pendekatan analitis. Kemampuan strategi komunikasi
pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi
pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Faktor Lingkungan
Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan
populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui
pengaruh yang ditimbulkannya pada bisnis perusahaan.
b. Faktor Pasar
Setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan
faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap
perkembangan, trend dalam sistem distribusi, pola perilaku pembeli,
35Ibid, Akses tanggal 20 Maret 2009
30
permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini dan peluang-
peluang yang belum terpenuhi.
c. Persaingan
Setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana
posisi produk atau pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka,
kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing dan kapasitas
produksi para pesaing.
d. Faktor Pelanggan
Pelanggan rumah tangga lebih mudah dipikat dengan iklan, jika
pelanggannya perusahaan maka lebih efektif menggunakan personal
selling agar dapat memberi penjelasan tentang manfaat dan jasa yang
berkaitan dengan produk. Kemudian jika armada penjual lebih efektif
jika menggunakan promosi penjualan yang bertujuan memotivasi
mereka dalam menjualkan produk perusahaan.36
H. METODE PENELITIAN
1. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah informan yang akan di minta informasinya
tentang obyek yang akan diteliti.37 Para informan tersebut diantaranya
General Manajer Pemasaran, Pemimpin Redaksi dan Redaktur Iklan.
Sedangkan obyek penelitian adalah strategi komunikasi pemasaran
Harian Jogja dalam memasuki pasar di Yogyakarta, serta apa saja faktor-
36 Fandy Tjiptono, Op Cit, hlm. 237 37 Komarudin, Metode Penelitian Skripsi dan Tesis, (Bandung : Aksara, 1987) hlm. 113
31
faktor yang mendukung dan menghambat dalam menjalankan strategi
komunikasi pemasaran tersebut.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif karena data-data yang diperoleh dari
lapangan berupa kata-kata, gambar baik itu dari hasil wawancara,
dokumentasi maupun observasi dan bukan berupa angka. Sedangkan
datanya berupa kualitatif yaitu dengan pertimbangan menyesuaikan
metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
ganda. Sehingga jenis penelitian ini termasuk dalam kategori jenis
penelitian deskriptif kualitatif.
3. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian adalah General Manager
Pemasaran, Pemimpin Redaksi serta Redaktur Iklan Harian Jogja.
Sedangkan data sekunder diambil dari arsip, dokumen maupun laporan
yang mendukung bahan penelitian strategi komunikasi pemasaran di
Harian Jogja.
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti akan
menggunakan berbagai cara seperti:
a. Interview (Wawancara)
Adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan
32
kepada peneliti.38 Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
mendalam, dimana tujuannya untuk memperoleh bentuk-bentuk
informasi dari semua responden, tetapi susunan dan urutan kalimatnya
disesuaikan dengan ciri-ciri responden.39 Jadi penulis nanti pertama
kali dalam mengumpulkan data adalah dengan melakukan wawancara
dengan narasumber secara langsung. Data yang akan penulis tanyakan
adalah hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran yang
dilakukan Harian Jogja selama mengenalkan korannya kepada
masyarakat Yogyakarta.
b. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto, Observasi adalah suatu metode
pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai fenomena-
fenomena yang diselidiki atau diteliti baik itu secara langsung maupun
tidak langsung.40 Observasi yang penulis gunakan adalah observasi
non partisipan, dimana penulis tidak akan ikut berperan serta ambil
bagian dalam kehidupan subjek penelitian. Penulis nanti akan
mengadakan observasi menurut kenyataan yang terjadi di lapangan
dengan cara melukiskan kata-kata secara cermat dan tepat yang penulis
amati, mencatatnya dan kemudian mengolahnya menjadi laporan
penelitian. Data yang akan dikumpulkan dalam observasi ini seperti
38 Mardalis, Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hlm. 64 39 Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif; Paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu sosial lainnya, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004) hlm. 181 40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm 189
33
bagaimana proses pembuatan iklan Harian Jogja dan kemana saja
pendistribusian Harian Jogja.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak
diperoleh dengan menggunakan metode di atas berupa data tertulis
yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang
fenomena yang masih aktual.41 Dalam hal ini bisa berupa data-data,
arsip, dokumen, catatan-catatan penting yang ada di Harian Jogja dan
berhubungan dengan permasalahan penelitian.
5. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data yang dipakai adalah Jenis
Trianggulasi. Pengertian dari trianggulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu
sendiri. Teknik trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber.
Yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif. Hal ini bisa dilakukan dengan jalan :
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berlainan.42
41 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), hlm. 77 42 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm.331
34
Jadi trianggulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan
perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu
studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kajian dan hubungan
dari berbagai pandangan. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya
dengan cara :
a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan.
b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data.43
6. Analisis Data
Pada tahap ini, data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa
sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai
untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.44
Penulis menggunakan analisis data model alur Miles dan Huberman,
dimana dalam menjelaskan analisis data mempunyai tiga alur yaitu :
a. Reduksi data, yaitu proses pemilihan data, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan
data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan dan verifikasi.
b. Penyajian data. Dalam alur ini seluruh data-data di lapangan yang
berupa dokumen, hasil wawancara dan hasil observasi akan dianalisis
sehingga dapat memunculkan deskripsi tentang strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan Harian Jogja.
c. Penarikan kesimpulan merupakan hasil akhir dari proses analisis data,
dimana penulis akan mendeskripsikan, menganalisa dan
43 Ibid, hlm. 332 44 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT Gramedia, 1991), hlm.269
35
menginterpretasikan data yang penulis dapatkan melalui penelitian
tersebut diatas.45
Dalam Analisis data, penulis menggunakan metode deskriptif
kualitatif dimana dalam melakukan penelitian, penulis akan mencoba
mendeskripsikan fakta dari semua hasil penelitian di lapangan,
menganalisa dan menginterpretasikannya sehingga penelitian ini dapat
ditarik suatu benang merah dari strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan Harian Jogja dalam menciptakan pasar di Yogyakarta.
45 Miles, Mattew B. And Huberman, Michael A,. Analisis Data Kualitatif, (terjemahan : Tjejep Rohendi), (Jakarta: UI Press, 1992) hlm 16
Bab IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan tentang “strategi komunikasi pemasaran Harian Jogja
dalam memasuki pasar di Yogyakarta” pada beberapa bab sebelumnya, maka
sebagai jawaban dari rumusan masalah, penulis bisa memberikan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Harian Jogja mempergunakan semua bauran komunikasi pemasaran yang
mencakup periklanan, promosi penjualan, personal selling, pemasaran
langsung serta publisitas dan public relation. Itu semua dilakukan demi
keberhasilan dalam pengenalan Harian Jogja kepada masyarakat di
Yogyakarta. Kampanye komunikasi pemasaran tersebut merupakan
langkah tepat yang dilakukan Harian Jogja untuk menciptakan pasar,
mengingat masyarakat Jogja belum begitu mengenal dengan baik untuk
apa Harian Jogja muncul ditengah-tengah persaingan surat kabar yang ada
di Yogyakarta.
2. Harian Jogja dalam melakukan komunikasi pemasaran menggunakan
banyak media. Untuk media elektronik Harian Jogja memasang iklan di
Jogja TV, Radio Swaragama, Unisi, Star FM dan Redjo Buntung FM,
Kemudian melalui media cetak mencakup Harian Solopos, disamping
Harian Jogja itu sendiri dan yang tergabung dalam Jaringan Bisnis
Indonesia Group. Selain itu media lain yang digunakan Harian Jogja
72
73
adalah media luar ruang seperti Baliho, bilboard dan spanduk dan media
lini bawah (kalender dan pameran).
3. Strategi komunikasi pemasaran yang ditunjang dengan penjualan bisa
menjadikan Harian Jogja semakin dikenal oleh masyarakat. Oleh karena
itu dalam penjualannya Harian Jogja menggunakan agen dan pengecer
atau pedagang jalanan yang tersebar di berbagai kota. Wilayah edar Harian
Jogja meliputi Kota Jogja, Bantul, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul,
Purworejo, Magelang dan Klaten.
4. Dalam membina hubungan yang baik dengan masyarakat sekaligus
sebagai ajang promosi, Harian Jogja ikut mensponsori berbagai kegiatan
yang diselenggarakan kampus-kampus dan Event Organizer yang ada di
Yogyakarta. Kegiatan tersebut antara lain seperti pameran buku, komputer
dan pameran fotografi. Bentuk sponsor yang dilakukan Harian Jogja yaitu
pemasangan spanduk, bilboard, umbul-umbul dan pada saat kegiatan
berlangsung biasanya Harian Jogja membagikan surat kabarnya secara
gratis kepada masyarakat.
5. Selain itu dalam menumbuhkan brand awareness di benak masyarakat,
Harian Jogja mempunyai strategi tersendiri yaitu dengan memberikan
nama merek Harian Jogja atau biasa dijuluki dengan “Harjo”. Nama
julukan tersebut terkesan lebih familier dan akrab di telinga masyarakat.
Selain itu strategi memasuki pasar yang dilakukan Harian Jogja adalah
dengan pemberian corak warna yang berbeda dibanding koran-koran
lainnya. Seperti warna cokelat, hijau, merah, kuning di halaman depan
74
surat kabar. Selain foto headline, Harian Jogja setiap harinya memberikan
gambar karikatur sebagai ilustrasi atau penjelas berita aktual yang sedang
ditampilkan. Dari kekhasan demikian itu menjadikan Harian Jogja mudah
dikenali oleh masyarakat.
B. Saran-saran
Setelah melakukan penelitian tentang strategi komunikasi pemasaran
Harian Jogja dalam menciptakan pasar di Yogyakarta, maka penulis perlu
memberikan saran-saran diantaranya :
1. Harian Jogja memperbanyak kerja sama dengan berbagai instansi
perusahaan, pemerintah atau dengan universitas-universitas yang berada di
wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Misalnya kerja sama dengan
mengadakan diklat jurnalistik. Dengan menjalin kerja sama ini di
kemudian hari tentu Harian Jogja menjadi semakin dikenal oleh para
akademisi dan juga jurnalis kampus.
2. Sebaiknya Harian Jogja memberikan ruang lebih bagi mahasiswa untuk
mengeluarkan opininya melalui suara mahasiswa tidak hanya satu kali
dalam satu minggu tetapi dua sampai tiga kali. Sehingga dengan begitu
para mahasiswa ikut memeriahkan ruang suara mahasiswa secara aktif dan
kompetitif. Selain itu keuntungan yang diperoleh oleh Harian Jogja akan
bertambah yaitu surat kabarnya banyak dibeli dan dijadikan bahan bacaan
oleh para mahasiswa.
75
3. Dalam penelitian selanjutnya mengenai komunikasi pemasaran, sebaiknya
calon peneliti membekali dan mempersiapkan pengetahuan dasar tentang
pemasaran. Karena dalam pemasaran surat kabar terbagi menjadi dua
bagian yaitu pemasaran iklan dan pemasaran sirkulasi. Jadi apabila peneliti
selanjutnya tidak memfokuskan diri pada salah satu dari pemasaran tadi
maka penelitian yang dilakukan akan menjadi sangat luas cakupan
penelitiannya dan menjadi kurang fokus dalam menyajikan laporan.
C. Kata Penutup
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin. Namun demikian, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca berkenan
memberikan saran dan kritikan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis selama penyusunan skripsi ini. Dan akhirnya penulis
berdo’a, mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran Dasar; Konsep dan Strategis,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.
Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997
Bilson, Simamora. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Effendi, Onong Uchjana. Ilmu komunikasi; Teori dan Praktek, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 1990.
Hadianto, Arif. Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Branding Surat
Kabar (Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran dalam
Mempertahankan Brand Equity Kompas Melalui Peningkatan
Brand Awareness Suplemen Daerah edisi Yogyakarta). Skripsi
Yogyakarta: Fisipol UGM, 2005.
Imron, Muhammad. Strategi Marketing Radio Komersial (Studi terhadap
Unisi FM Yogyakarta), Skripsi. Yogyakarta: KPI UIN SUKA,
2008.
Kartajaya, Hermawan. Seri 9 elemen Marketing Hermawan Kertajaya On
Brand, Bandung:Mizan, 2004.
__________________. Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kertajaya On
Targeting, Bandung: Mizan. 2006
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing,
Mizan: Bandung, 2006.
76
77
Koentjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1991.
Komarudin. Metode Penelitian Skripsi dan Tesis, Bandung: Aksara, 1987.
Kotler dan Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Penerbit Erlangga,
1998.
Kunto, Suharsimi Ari. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Mardalis. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta : Bumi
Aksara, 1995.
Miles, Mattew B. And Huberman, Michael A,. Analisis Data Kualitatif,
(terjemahan : Tjejep Rohendi), Jakarta: UI Press, 1992.
Moertopo, Ali. Strategi Kebudayaan, Jakarta:CSIS, 1978.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2002.
Muflihah, Atina. Strategi Pemasaran Radar Jogja dalam Memperluas Pasar
Di Yogyakarta, Skripsi. Yogyakarta: KPI UIN SUKA, 2007.
Muradi. Kamus Istilah Periklanan Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1996.
Mursid. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Rd. Soemanagara. Strategic Marketing Communication Konsep Strategis dan
Terapan, Bandung:Alfabeta, 2006.
78
S. Nasution, Metode Research; Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara,
1996.
Suhandang, Kustadi. Periklanan; Manajemen, Kiat dan Strategi, Bandung:
Penerbit Nuansa, 2005.
Sulaksana, Uyung. Integrated Marketing Communications, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997.
Referensi dari Internet :
www.diskomvis.com
www.elearning.gunadarma.ac.id.
www.harianjogja.com
www.mqc.cjb.net
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
INTERVIEW GUIDE
Daftar pertanyaan untuk Pemimpin Redaksi Harian Jogja :
1. Apa latar belakang berdirinya Harian Jogja ?
2. Siapa saja segmen pembaca dari Harian Jogja ? alasannya?
3. Berita-berita apa saja yang dipilih untuk dijadikan berita sehari-hari dari
Harian Jogja khususnya juga untuk masyarakat Jogja (terutama segmen
pembaca)?
4. Latar belakang memilih nama Harian Jogja? Apa karena nama tersebut lebih
familier untuk masyarakat Jogja?
5. Dalam setiap Rapat Redaksi apakah planning pemasaran juga di bahas ?
Daftar pertanyaan untuk Redaktur Iklan;
1. Apa tugas dan wewenang utama dari Redaktur Iklan ?
2. Media apa saja yang dipilih/dijadikan untuk menyalurkan iklan Harian Jogja
pada khalayak?
3. Bagaimana proses produksi dari iklan Harian Jogja kepada masyarakat
Yogyakarta?
4. Siapa yang bertanggung jawab dari setiap iklan yang diterbitkan Harian Jogja?
5. Apa citra yang diharapkan oleh Harian Jogja ketika terbit pertama kali di
Yogyakarta?
6. Apa kesan yang diinginkan Harian Jogja pada saat meluncurkan wajah
Headline yang tampak familier di mata masyarakat Yogyakarta ?
Daftar pertanyaan untuk General Manajer Pemasaran
1. Apa yang menjadi tujuan pemasaran Harian Jogja
2. Langkah apa saja yang sudah diambil dalam memperkenalkan Harian Jogja
kepada masyarakat?
3. Latar belakang memilih nama Harian Jogja? Apa karena nama tersebut lebih
familier untuk masyarakat Jogja?
4. Segmen pasar yang diinginkan oleh Harian Jogja mencakup siapa saja ?
5. Market share atau Wilayah edar dari Harian Jogja mana saja?
6. Dari marketing communication mix (periklanan, promosi penjualan,
pemasaran langsung, Humas dan penjualan personal) mana yang banyak
dipakai ? alasannya?
7. Apa saja yang dilakukan dalam membangun kesadaran merek ? salah satunya
apa?
8. Apa yang dilakukan Harian Jogja selama ini dalam hal meningkatkan CSR
(sebagai tanggung jawab sosial kepada masyarakat/pembaca) ?
9. Langkah apa saja yang sudah diambil dalam memperkenalkan Harian Jogja
kepada masyarakat?
10. Bagaimana kiat Harian Jogja dalam menghadapi persaingan dengan media
lain baik itu media cetak maupun elektronik ?
11. Dalam pendistribusian Harian Jogja, apakah ada agen khusus yang
ditempatkan untuk menjualkan Koran Hariannya kepada masyarakat ?
CURICCULUM VITAE
Nama : ARIS WAHYUDI T. Tanggal Lahir : Blitar, 29 Oktober 1986 Agama : Islam Alamat Rumah : Tumpang Rt. 02/07 Kec. Talun, Kab.
Blitar Jawa Timur Alamat di Jogja : Jl. KH. Ali Maksum 289 Panggung Harjo,
Kec. Sewon, Kab. Bantul Yogyakarta Hobby :Swimming, Joging, Reading & Listening
Music, Bulu Tangkis, Jelajah No. HP : 085643400286 Riwayat Pendidikan
1. SDN Tumpang 03 Talun (1992 – 1998) 2. MTsN Jabung Talun (1998 – 2001) 3. MAN Tlogo Kanigoro Blitar (2001 – 2004) 4. Mahasiswa S1 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN
SUNAN KALIJAGA (2004 – 2009) Pengalaman Kerja & Organisasi
1. Ketua IPNU Ranting Tumpang periode 2001 - 2004 2. Sekretaris Litbang LPM RHETOR 2004 – 2005 3. Anggota Divisi PSDM Kopma UIN SUNAN KALIJAGA 2004 4. Koordinator IMM Komfak Dakwah Tahun 2005 - 2006 5. Marketing Manager Penerbit Nuansa Cendekia & Marja dari
Bandung 6. Taekwondoin UIN Sunan Kalijaga 2006 – sekarang 7. Koordinator Permata (Persatuan Mahasiswa Blitar di
Yogyakarta) 8. Magang Wartawan di Harian RADAR JOGJA pada bulan
September – Desember 2008 Karya Ilmiah :
1. Cerpen “Bisikan Pagi” di Kedaulatan Rakyat Februari 2007. 2. Artikel Opini “Obama untuk Timur Tengah” di Harian
Seputar Indonesia Februari 2009. 3. Artikel Opini “Meningkatkan Layanan Publik, Perlukah?” di
Harian Jogja Februari 2009.