8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
1/16
TUGAS PERPAJAKAN LANJUTAN
2015
INTERNATIONAL JOURNAL
REVIEW1. Tax Knowledge, Tax Complexity and Tax
Compliance: Taxpayers’ View
2. Changes On Indonesia Tax Culture, Is There A
Way? Studies Through Theory Of Planned
Behaviour
RANNIA-123140079
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
2/16
I
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan saya panjatkan karena berkatnya saya dapat menyelesaikan review jurnal
akuntansi manajemen ini dalam rangka untuk memenuhi Tugas Individu mata kuliah
Perpajakan Lanjutan Magister Akuntansi Universitas Trisakti. Saya juga berterima kasih
pada Bapak Dr. Waluyo, Ak., M.Sc. selaku Dosen mata kuliah Perpajakan yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini kepada saya.
Saya membuat 2 buah review jurnal yang berbeda. Jurnal yang Pertama berjudul Tax
Knowledge, Tax Complexity, and Tax Compliance: Taxpayers’ View sedangkan yang
kedua berjudul Changes On Indonesia Tax Culture, Is There A Way? Studies
Through Theory Of Planned Behaviour Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai tax compliance yang
dibahas di dalam tugas ini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Jakarta, 3 Agustus 2015
Rannia
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
3/16
II
DAFTAR ISI
COVER
Kata Pengantar ....................................................................................................... I
Daftar Isi ............................................................................................................... II
Daftar Lampiran ...................................................................................................... III
REVIEW JURNAL 1 ................................................................................................... 1
a. Identifikasi Jurnal ......................................................................................... 1
b. Teori Akuntansi Manajemen yang Terkait dengan Jurnal .................................... 4
c. Pelajaran yang di dapat dari jurnal .................................................................. 4
REVIEW Jurnal 2
a. Identifikasi Jurnal ......................................................................................... 5
b. Teori Akuntansi Manajemen yang Terkait dengan Jurnal .................................... 9
c. Pelajaran yang di dapat dari jurnal ..................................................................11
Daftar Pustaka ........................................................................................................12
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
4/16
III
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Jurnal Tax Knowledge, Tax Complexity, and Tax Copliance: Taxpayers’
View by Natrah Saad
Lampiran 2: Jurnal Changes On Indonesia Tax Culture, Is There A Way? Studies
Through Theory Of Planned Behaviour by Theresia Woro Damayanti
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
5/16
1
REVIEW JURNAL 1
A. Identifikasi Jurnal
NO PERIHAL YANG
DIIDENTIFIKASI
JAWABAN
1 Judul Tax Knowledge, Tax Complexity, and Tax
Copliance: Taxpayers’ View
2 Nama Penulis Natrah Saad
3 Nama Jurnal Penerbit & Tahun
Publikasi
Elsevier Ltd & 2013
4 Reviewer Rannia (16 July, 2015)
5 Isu yang diteliti Pengetahuan Wajib Pajak mengenai Perpajakan
6 Hal yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian ini
Self assessment system dapat menimbulkan
ketidakpatuhan oleh Wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.Salah satu cara untuk
meningkatkan kepatuhan perpajakan adalah
dengan meningkatkan pengetahuan wajib pajak
mengenai perpajakan dan menyederhanakansistem perpajakan.
7 Alasan mengapa topik ini
penting untuk diteliti
Tidak banyak penelitian mengenai pentingnya
pengetahuan perpajakan dan penyederhanaan
sistem perpajakan yang di lakukan di New Zealand,
melainkan hanya beberapa penelitian mengenai
tingkat pemahaman hukum perpajakan.
8 Masalah yang ingin diteliti 1. Sejauh mana pengetahuan Wajib Pajak New
Zealand akan perpajakan serta sistemnya?
2. Apakah pengetahuan mengenai Perpajakan
dan kerumitan sistem perpajakan
mempengaruhi ketidakpatuhan Wajib Pajak?
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
6/16
2
10 Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak
mengenai pengetahuan mereka dan
kerumitan sistem perpajakan di New
Zealand.
2.
Untuk mengetahui apakah pengetahuan
mengenai Perpajakan dan kerumitan
sistem perpajakan mempengaruhi
ketidakpatuhan Wajib Pajak.
11 Basis teori yang digunakan
dalam penelitian
Self assessment system
12 Hipotesis penelitian (kalau ada) Tidak ada
13 Model Penelitian (kalau ada) Tidak Ada
14 Jenis penelitian Peneitian Qualitatif
14 Metode pengambilan data Data primer melalui interview telephone therhadap
30 respondents yang tersebar di New Zealand
dimana diantaranya terdapat 11 pegawai, 12
pensiunan, 5 wirausahawan, 1 pelajar, dan 1
pengangguran.
15 Metode uji yang digunakan Thematic Analysis
16 Hasil Penelitian Beberapa responden memeiliki pengetahuan secara
umum mengenai sistem perpajakan tetapi tidak
banyak secara detil. Mayoritas responden Dari 30
responden hanya 2 respondent (pensiunan) yang
mengurus kewajiban perpajakannya sendiri,
mayoritas menggunakan bantuan akuntan.
Hanya sedikit respondent yang menyinggung
mengenai aspek legal perpajakan, ini dikarenakan
mayoritas dari wajib pajak hanya mementingkan
pengetahuan perpajakan secara teknis.
Mayoritas dari respondent merasa sistem
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
7/16
3
perpajakan sangat rumit, hal ini diutarakan oleh
setiap golongan respondent.
Alasan responden tidak mematuhi kewajiban
perpajakannya berdasarkan interview dikarenakan
mereka tidak merasa bahwa mereka harus
membagi pendapatan mereka dengan pemerintah
(serakah), mereka juga merasa tindakan mereka
tidak akan diketahui oleh petugas pajak, dan yang
terakhir kerumitan sistem perpajakan.
17 Implikasi penelitian Untuk tax literature, informasi ini dapat dijadikan
sebagai guidelines untuk para peneliti untuk
membangun pengukuran untuk tax knowledge dan
tax complexity.
Untuk pembuat peraturan, informasi ini akan
membantu otoritas perpajakan dalam membangun
tax education dan program penyederhanaan
sistem.
18 Kesimpulan penelitian Wajib Pajak tidak memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai aspek teknis dari sistem
perpajakan. Terlebih lagi untuk para wirausahawan
yang harus mengurus banyak jenis kewajiban
perpajakannya.
Sistem perpajakan pun dianggap rumit.
Sikap, perceived behevioral control, kerumitan, dan
persepsi keadilan memiliki kontribusi dalam
ketidakpatuhan Wajib Pajak.
19 Keterbatasan Penelitian Sample yang digunakan hanya Wajib Pajak Pribadi
dan jumlahnya terlalu sedikit hanya 30 dari 2000
lebih populasi.
20 Rekomendasi Penelitian Mengambil Sample Wajib Pajak Badan juga, dan
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
8/16
4
dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
Membuat questionaire yang lebih terukur dalam
penelitian.
B. Teori yang terkait dengan jurnal
Pengertian Self Assessment System adalah metode yang diterapkan untuk memberi
tanggung jawab penuh kepada wajib pajak yang mana untuk memenuhi kewajiban
membayar pajak semua prosedur dan tahapannya dilakukan sendiri oleh pihak yang
wajib membayar pajak tersebut.
Dalam metode ini, pihak yang wajib membayar pajak diberikan wewenang untuk
menghitung dan melaporkan seberapa besar beban pajak yang harus dibayar untuk
setiap tahunnya, hal ini sudah ditentukan dalam Undang-Undang Perpajakan yang
berlaku dan setiap wajib pajak harus mematuhi UU tersebut.
Kepercayaan yang diberikan oleh undang-undang kepada Wajib Pajak idealnya ditunjang
dengan :
[a.] kesadaran Wajib Pajak tentang kewajiban perpajakan;
[b.] keinginan untuk membayar pajak terutang walaupun terpaksa;
[c.] kerelaan Wajib Pajak untuk menjalankan peraturan perpajakan yang berlaku;
[d.] kejujuran Wajib Pajak untuk mengungkapkan keadaan sebenarnya.
Karena hal tersebutlah maka para Wajib Pajak memilki peluang untuk melalaikankewajiban perpajakannya. Hal ini menurut peneliti dapat disebabkan oleh pengetahuan
mengenai perpajakan yang rendah oleh wajib pajak, serta rumitnya sistem perpajakan.
C. Pelajaran yang didapat dari jurnal
Reviewer cukup kaget mengenai hal ini karena selama ini reviewer menganggap hanya
Wajib Pajak di Indonesia saja yang sering melalaikan kewajiban perpajakannya,
ternyata di New Zealand pun serta beberapa penelitian di Malaysia menyatakan hal yang
sama pun terjadi di negaranya masing-masing. Masyarakat perlu mendapatkan
pengajaran mengenai perpajakan dan sistemnya, karena sering kali disulitkan oleh hal-
hal tersebut dalam memenuhi kewajibannya.
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
9/16
5
REVIEW JURNAL 2
A. Identifikasi Jurnal
NO PERIHAL YANG
DIIDENTIFIKASI
JAWABAN
1 Judul CHANGES ON INDONESIA TAX CULTURE, IS
THERE A WAY?
STUDIES THROUGH THEORY OF PLANNED
BEHAVIOUR
2 Nama Penulis Theresia Woro Damayanti
3 Nama Jurnal Penerbit & Tahun
Publikasi
ReserchersWorld-Journal of Arts, Science, and
Commerce Vol. III, Issue -4(1), October 2012
4 Reviewer Rannia (16 July, 2015)
5 Isu yang diteliti Faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
6 Hal yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian ini
Perpajakan di Indonesia menganut self-assessment
syatem, dimana sistem ini memberikan
kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak untuk
secara aktif memenuhi hutang pajaknya. Namun,
berdasarkan informasi yang berasal dari kepala sub
direktorat perpajakan (Kompas 2011), kepatuhan
wajib pajak di Indonesia hanya sebesar 58,16%.
Self-assessment system berkaitan erat dengan self-
awareness dari para Wajib Pajak untuk melakukan
kepatuhan pajak secara sukarela tanpa dipaksakan
oleh sistem. Dengan begitu maka hal ini akan
berhubungan dengan pendekatan psikologi dari
wajib pajak.
7 Alasan mengapa topik ini
penting untuk diteliti
Agar dapat mengetahui perubahan budaya
perpajakan di Indonesia dengan mendidentifikasi
faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
10/16
6
8 Masalah yang ingin diteliti a. Apakah Sikap terhadap kepatuhan
perpajakan (attitude towards tax
compliance) mempengaruhi niat untuk patuh
(intention to comply)?
b.
Apakah Norma subjektif (subjective norms)
mempengaruhi niat untuk patuh (intention
to comply)?
c. Kontrol Perilaku (perceived behavorial
control) mempengaruhi niat untuk patuh
(intention to comply)?
d. Kontrol Perilaku (perceived behavorial
control) mempengaruhi kepatuhan
perpajakan (tax compliance)?
e. Niat untuk patuh (intention to comply)
mempengaruhi kepatuhan perpajakan tax
compliance)?
10 Tujuan penelitian a. Untuk mendapatkan bukti empiris Sikap
terhadap kepatuhan perpajakan (attitude
towards tax compliance) mempengaruhi niat
untuk patuh (intention to comply)
b.
Untuk mendapatkan bukti empiris Normasubjektif (subjective norms) mempengaruhi
niat untuk patuh (intention to comply)
c. Untuk mendapatkan bukti empiris Kontrol
Perilaku (perceived behavorial control)
mempengaruhi niat untuk patuh (intention
to comply)
d. Untuk mendapatkan bukti empiris Kontrol
Perilaku (perceived behavorial control)
mempengaruhi kepatuhan perpajakan (tax
compliance)
e. Untuk mendapatkan bukti empiris Niat untuk
patuh (intention to comply) mempengaruhi
kepatuhan perpajakan tax compliance)
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
11/16
7
11 Basis teori yang digunakan
dalam penelitian
Planned behaviour theory (Akan dijelaskan lebih
lanjut di bagian selanjutnya)
12 Hipotesis penelitian (kalau ada) a. Sikap terhadap kepatuhan perpajakan
(attitude towards tax compliance)
mempengaruhi niat untuk patuh (intention
to comply)
b. Norma subjektif (subjective norms)
mempengaruhi niat untuk patuh (intention
to comply)
c. Kontrol Perilaku (perceived behavorial
control) mempengaruhi niat untuk patuh
(intention to comply)
d.
Kontrol Perilaku (perceived behavorial
control) mempengaruhi kepatuhan
perpajakan (tax compliance)
e. Niat untuk patuh (intention to comply)
mempengaruhi kepatuhan perpajakan tax
compliance)
13 Model Penelitian (kalau ada)
SIKAP
NORMA NIAT PATUH TERHADAP
SUBJEKTIF PERPAJAKAN
KONTROL
PERILAKU
14 Jenis penelitian Penelitian kausal dengan tujuan menguji hipotesis.
14 Metode pengambilan data Data primer melalui questionnaires yang di
sebarkan di KPP Pratama Salatiga. Unit analisis:
perorangan. Objek penelitian: WP pribadi yang
menjalankan bisnis (wiraswasta).
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
12/16
8
15 Metode uji yang digunakan Descriptive statistics
Regresi berganda dengan intervening variabel
16 Hasil Penelitian a. Sikap terhadap kepatuhan perpajakan
(attitude towards tax compliance)
mempengaruhi niat untuk patuh (intention
to comply)
b. Norma subjektif (subjective norms)
mempengaruhi niat untuk patuh (intention
to comply)
c. Kontrol Perilaku (perceived behavorial
control) mempengaruhi niat untuk patuh
(intention to comply)
d. Kontrol Perilaku (perceived behavorial
control) mempengaruhi kepatuhan
perpajakan (tax compliance)
e. Niat untuk patuh (intention to comply)
mempengaruhi kepatuhan perpajakan tax
compliance)
17 Implikasi penelitian Menjadi referensi untuk penelitian berikutnya dalam
menganalisis perubahan kebudayaan perpajakan di
indonesia.
Menjadi referensi bagi direktorat pajak dalam
rangka memperbaiki kepatuhan perpajakan di
Indonesia.
18 Kesimpulan penelitian Kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi hutang
perpajakannya sudah terbukti secara empiris
dipengaruhi oleh intention to comply (niat untuk
patuh). Sementara itu, intention to comply
dipengaruhi oleh attitude towards tax compliance,
subjective norms, dan perceived behavioral control.
Untuk itulah, usaha untuk mengubah budaya tidak
taat pajak di Indonesia agar menjadi taat pajak
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
13/16
9
perlu memperhatikan attitude towards tax
compliance, subjective norms, dan perceived
behavioral control.
19 Keterbatasan Penelitian Penelitian hanya terbatas pada WP pribadi, padahal
menurut informasi tingkat kepatuhan perpajakan
yang rendah ditemui pada WP Badan.
20 Rekomendasi Penelitian Penelitian selanjutnya sebaiknya juga melibatkan
WP Badan dan tidak hanya di 1 KPP saja.
B. Teori Akuntansi Manajemen yang terkait dengan jurnal
Teori Planned Behaviour adalah teori yang dibangun oleh Ajzen (1991) yang
menjelaskan mengenai niat seseorang dalam melakukan suatu perilaku. Theory of
Planned Behavior (TPB) merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA).
Dalam TRA dijelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor
utama yaitu attitude toward the behavior dan subjective norms (Fishbein dan Ajzen,
1975), sedangkan dalam TPB ditambahkan satu faktor lagi yaitu perceived behavioral
control (Ajzen, 1991).
Attitude on Tax Compliance
Attitude memiliki peran penting dalam menjelaskan lingkungan seseorang walaupun
masih banyak faktor lain yang mampu mempengaruhi perilaku seseorang. Attitude
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
14/16
10
toward behavior adalah evaluasi kepercayaan atau perasaan baik positif maupun
negative seseorang dalam berperilaku. Edlund (1999) menyatakan bahwa attitude on
taxes adalah bagaimana grup sosial mengapresiasi atau mengoposisi sistem perpajakan
yang ada. Sehingga dalam hal ini attitude-lah yang mendorong sesorang untuk memiliki
atau tidak memiliki niat untuk patuh (intention to comply).
Subjective Norms
Subjective norms adalah persepsi dari tekanan sosial untuk melakukan atau tidak
sebuah perilaku (Ajzen 1991). Subjective norms berhubungan dengan kepercayaan
seseorang mengenai individu atau grup menerima atau menolak bila sesorang
melakukan sebuah perilaku dan berlanjut dimana individu tersebut memotivasi individu
lain atau grup (Bobek dan Hatfield, 2003). Dalam perpajakan, subjective norms
diartikan bagaimana Wajib Pajak berasumsi jika kepatuhan perpajakan adalah sebuah
keharusan. Sehingga, semakin Wajib Pajak mendukung Kepatuhan Pajak, maka semakin
besar tingkat kepatuhan terhadap pajak dan semakin tinggi niat untuk patuh.
Percieved Behavorial Control
Perceived Behavorial Control adalah tingkat pengendalian individu yang merasa bahwa
ia terikat dengan perilaku tertentu (Bobek dan Hatfield, 2003). Ajzen (1991)
mengartikannya sebagai perasaan mudah atau sulit dalam melakukan sebuah perilaku
dan hal tersebut diasumsikan merefleksikan kejadian masa lalu atau pengalaman masa
lalu dan mengantisipasi kemungkan buruk yang akan muncul. Dalam konteks
perpajakan perlu dicatat apakah pengalaman masa lalu Wajib Pajak akan membuatnya
tidak memiliki kesulitan untuk memiliki niat untuk patuh. Ini juga berarti seberapa kuat
tingkat control wajib pajak dalam melaksanakan kepatuhannya, seperti menurunkan
pendapatan, mengurangi biaya, dan hal lainnya (Bobek dan Hatfield, 2003).
Perceived Behavorial Control memiliki 2 efek yaitu mmepengaruhi niat untuk patuh
karena niat untuk patuh berdasarkan asumsi yang dikontrol oleh individu yang akanmenyebabkan motivasi dalam seseorang. Yang kedua akan langsung mempengaruhi
perilaku kepatuhan karena pengalaman masa lalu.
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
15/16
11
Intention to Comply (Niat untuk Patuh)
Ajzen (1991) menjelaskan intention sebagai keinginan atau kemauan seseorang dalam
mencoba untuk melakukan sebuah perilaku. Orang-orang bertindak sesuai dengan niat
atau tendensi.
C. Pelajaran yang didapat dari jurnal
Setelah membaca jurnal ini reviewer belajar mengenai Theory of Planned Behaviour.
Reviewer juga belajar mengenai faktor-faktor yang mendorong kepatuhan perpajakan di
Indonesia, selain melalui penambahan sanksi.
8/17/2019 Rannia 123140079-Tugas Individu Perpajakan Lanjutan
16/16
12
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, Icek (1991). “The Theory of Planned Behavior”. Organizational Behavior and Human
DecisionProcesses, Vol. 50, 179 – 211
Bobek Donna D & Hatfield (2003). “An Investigation of the Theory of Planned Behavior and
the Role of Moral Obligation in Tax Compliance”, Behavioural Research In Accounting,
15,13-38
Damayanti, Theresia Woro (2012),”Changes On Indonesia Tax Culture, Is there a way?
Studies through theory of planned behavior”. International Refereed research Journal
Vol. III Issue 4, oct 2012.
Edlund, Jonas (1999). “Attitudes Toward Tax Reform and Progressive Taxation: Sweden
1991-1996”,Acta Sociologica Vol 42, 337-355
Saad, Natrah (2013),”Tax Knowledge, Tax Complexity and Tax Compliance: Taxpayers’
View”. Elsevier. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042813052294
diakses pada tanggal 25 Juli 2015.
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042813052294http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042813052294http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042813052294