7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
1/25
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
BB-FISHGEN: BANK OF BLUE F ISHERIES GENETIC, SOLUSI DALAM
INVENTARISASI, PENDATAAN, DAN KONSERVASI SUMBERDAYA
GENETIKA SEBAGAI UPAYA KETAHANAN PANGAN NASIONAL
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
DEVITA DWI MAYSARAH (26020114140088/Angkatan 2014)
SULISTIOWATI (26020114130065/Angkatan 2014)
ALFIAN DONY SAPUTRA (26010112130032/Angkatan 2012)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
2/25
ii
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : BB-FishGen: Bank of Blue
Fisheries Genetic, Solusi dalam
Inventarisasi, Pendataan, danKonservasi Sumberdaya Genetika
sebagai Upaya Ketahanan Pangan
Nasional
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Devita Dwi Maysarah
b. NIM : 26020114140088L2E008072
c. Jurusan : Kelautan
d. Universitas/Institut : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Ds. Kapu Wetan Rt.03 Rw.02
Tubandan 085746339961
f. Alamat email ` : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Retno Hartati, M. Sc
b. NIDN : 0011076209
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Lempongsari Timur II / 3,
Semarang dan 081325862512
Semarang, 20 Maret 2015
Menyetujui
Pembantu Dekan III
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Prof.Dr.Ir. Abdullah, MSc.Ir. Irwani, M.Phill
NIP. 19640424 199103 1 00107221987031 003
Ketua Pelaksana Kegiatan
Devita Dwi Maysarah
NIM. 26020114140088
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
Drs. Warsito, SU
NIP. 19540202 198103 1 014
Dosen Pendamping
Ir. Retno Hartati, M. Scar, ST
NIDN. 0011076209001
2
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
3/25
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. v
RINGKASAN.................................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN.............................................................................. ......... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
1.3. Manfaat Penulisan ................................................................................. 2
II. GAGASAN................................................................................................... 2
2.1. Kondisi Kekinian Sumber Daya Perikanan Indonesia .......................... 2
2.2. Solusi yang Pernah Ditawarkan dalam Pelestarian Genetik ................. 3
2.3. ProgramBank of Blue Fisheries Genetic (BB-FishGen) ...................... 4
2.4. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Program BB-FishGen ...................... 6
2.5. Langkah-langkah Strategis Penerapan Program BB-FishGen ............. 7
III. KESIMPULAN........................................................................................... 8
3.1. ProgramBank pf Blue Fisheries Genetic (BB-FishGen) ...................... 8
3.2. Teknik Implementasi Gagasan .............................................................. 8
3.3. Manfaat dan Dampak Gagasan ............................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.. 9
LAMPIRAN....................................................................................................... 10
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
4/25
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil DNA Barcode .......................................................................... 6
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
5/25
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Produksi Perikanan Tangkap Menurut Jenis Ikan Dominan pada
Tahun 2012 ......................................................................................... 3
Tabel 2. Fasilitas Bank Gen BB-FishGen ........................................................ 5
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
6/25
vi
RINGKASAN
Negara Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati di
dunia dan dikenal sebagai negara mega-biodiversity dunia dimana wilayahnya
membentang luas dengan kondisi geografi dan ekologi yang bervariasi. Indonesia
dengan 17.508 pulau mengandung 25% atau lebih dari total jenis ikan didunia.
Keanekaragam spesies di Indonesia menempati urutan ketiga untuk
keanekaragaman ikan tawar dengan 1400 spesies setelah Brazil dan Colombia. Di
Indonesia keanekaragaman spesies ikan laut dengan 3.476 spesies dan 280 spesies
ikan endemik yang selama ini mendukung kebutuhan masyarakat.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia telah menciptakan
keanekaragaman genetik yang sangat tinggi yang berada di dalam setiap jenisnya.
Tingginya tingkat keanekaragaman genetik tersebut telah memberikan peluang
untuk mendapatkan manfaat yang tinggi pula. Tingginya keanekaragaman genetik
menyebabkan terbuka peluang yang besar di dalam memanfaatkan sumber-sumber gen yang penting untuk program konservasi. Kegiatan konservasi
diperlukan untuk mempertahankan keanekargaman genetik tersebut, dimana saat
ini kegiatan penduduk yang terus meningkat di berbagai aspek kehidupan telah
menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian keanekaragaman genetik
melalui hilangnya habitat, eksploitasi secara berlebihan sehingga mampu
mengurangi populasi dan menyebabkan kepunahan. Semakin intensifnya
penggunaan varietas-varietas unggul baru perikanan budidaya tanpa diimbangi
dengan upaya mempertahankan penggunaan varietas-varietas lokal juga telah
menambah percepatan terjadinya erosi genetik.
Solusi yang dapat diberikan dalam upaya mengurangi atau bahkan
mencegah terjadi erosi genetik yang makin meningkat terhadap keanekaragamangenetik tersebut ialah dengan mendirikan programBank of Blue Fisheries Genetic
(BB-FishGen). BB-FishGen merupakan program yang berfungsi sebagai tempat
kegiatan inventarisasi, pendataan dan konservasi sumber daya genetik
(kromosom, gen, DNA, asam amino, dan protein) pada ikan yang sudah berhasil
diidentifikasi dan dipetakan. Hal ini perlu diterapkan mengingat Indonesia
merupakan satu-satunya negara di dunia yang belum mempunyai sistem
pengelolaan sumber daya genetik nasional. Program BB-FishGen dapat berupa
eksplorasi, konservasi, karakterisasi, evaluasi, dan pengembangan database
genetik perikanan. Langkah strategis untuk mengimplementasikan BB-FishGen
antara lain: (1) Pembuatan kebijakan dan fasilitasi baik dana maupun modal
melalui dialog dengan pemerintah; (2) Pembentukan grup riset dan penelitianterkait genetik perikanan; dan (3)Kerja sama dengan mitra atau supplier penyedia
bahan baku seperti masyarakat pelaku perikanan dalam pengadaan bahan baku
yang diperlukan selama penelitian dan juga melakukan penyuluhan untuk
melakukan konservasi genetik melalui program budidaya. Implementasi BB-
FishGen sebagai sebagai upaya konservasi genetik diharapkan akan mampu
melestarikan sumberdaya perikanan terutama yang sudah terancam punah dan
juga dapat menghasilkan varietas unggul melalui rekayasa genetika dengan
program budidaya yang dapat menjadi alternatif solusi di dalam menghadapi
ketahanan pangan nasional.
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
7/25
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati atau biodiversity merupakan ungkapan pernyataanterdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang
terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkat ekosistem,
jenis, dan genetika. Di dalam menilai potensi keanekaragaman hayati, seringkali
yang lebih banyak menjadi pusat perhatian adalah keanekaragaman jenis, karena
paling mudah teramati. Sementara keanekaragaman genetik yang merupakan
penyusunan jenis-jenis tersebut secara umum lebih sulit dikenali. Sekitar 10% dari
semua jenis makhluk hidup yang pada saat ini hidup dan menghuni bumi ini
terkandung pada kawasan negara Indonesia, dimana luas daratannya 1/75 dari luas
daratan muka bumi. Menurut Bappenas (1991), bahwa Indonesia dengan 17.508
pulau mengandung 25% atau lebih dari total jenis ikan didunia. Keanekaragam
spesies menurut Supriatna (2008), Indonesia menempati urutan ketiga untuk
keanekaragaman ikan tawar dengan 1400 spesies setelah Brazil dan Colombia.
Sedangkan, keanekaragaman spesies menurut Susanti et al. (2014), Indonesia
memiliki keanekaragaman ikan laut dengan 3.476 spesies dan 280 spesies ikan
endemik yang selama ini mendukung kebutuhan masyarakat.
Negara Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati di
dunia dan dikenal sebagai negara mega-biodiversity dunia dimana wilayahnya
membentang luas dengan kondisi geografi dan ekologi yang bervariasi.
Keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut merupakan kekayaan alam yangmemberikan manfaat serba guna dan mempunyai manfaat yang vital dan strategis,
sebagai modal dasar pembangunan nasional. Keanekaragaman hayati yang tinggi
di Indonesia telah menciptakan keanekaragaman genetik yang sangat tinggi yang
berada di dalam setiap jenisnya. Tingginya tingkat keanekaragaman genetik
tersebut telah memberikan peluang untuk mendapatkan manfaat yang tinggi pula.
Tingginya keanekaragaman genetik menyebabkan terbuka peluang yang besar di
dalam memanfaatkan sumber gen yang penting untuk program konservasi.
Kegiatan konservasi diperlukan untuk mempertahankan keanekargaman
genetik tersebut, dimana saat ini kegiatan penduduk yang terus meningkat di
berbagai aspek kehidupan telah menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian
keanekaragaman genetik melalui hilangnya habitat, eksploitasi secara berlebihan
sehingga mampu mengurangi populasi dan menyebabkan kepunahan. Semakin
intensifnya penggunaan varietas-varietas unggul baru perikanan budidaya tanpa
diimbangi dengan upaya mempertahankan penggunaan varietas-varietas lokal juga
telah menambah percepatan terjadinya erosi genetik. Di samping itu,
pembangunan yang terus meningkat seperti pemukiman maupun perindustrian
dapat menyebabkan pencemaran pada perairan yang dapat menjadi penyebab
turunnya populasi ikan di perairan tersebut. Menurut Susanti et al. (2014), erosi
terhadap sumber keanekaragaman genetika dapat mendatangkan ancaman yang
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
8/25
2
serius terhadap ketahanan pangan, pakan, papan, energi, dan kebutuhan lainnya
dalam jangka panjang.
Upaya mengurangi atau mencegah terjadinya erosi genetik yang makin
meningkat terhadap keanekaragaman genetik tersebut, maka perlu dilakukan
upaya pengelolaan genetik secara optimal dalam bentuk kegiatan inventarisasi
(koleksi), pendataan (dokumentasi) dan pelestarian (konservasi). Saat ini,
Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang belum mempunyai sistem
pengelolaan sumber daya genetik nasional. Oleh karena itu, program-program di
dalam upaya pengelolaan sumber daya genetik perikanan dapat dilakukan dengan
memberikan alternatif solusi yang berupa programBank of Blue Fisheries Genetic
(BB-FishGen) dimana program tersebut guna melestarikan sumberdaya perikanan
dengan melalui upaya konservasi genetik dimana untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil perikanan, sehingga dapat memberikan alternatif
solusi di dalam menghadapi ketahanan pangan di Indonesia.1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari karya tulis ini untuk memberikan gagasan baru kepada
pemerintah maupun masyarakat dalam adanya program Bank of Blue Fisheries
Genetic (BB-FishGen) sebagai upaya konservasi genetik terhadap sumberdaya
perikanan yang ada di perairan Indonesia dan solusi dalam menghadapi ketahanan
pangan Indonesia.
1.3. Manfaat Penulisan
Manfaat dari adanya karya tulis yang terkait dengan Bank of Blue
Fisheries Genetic(BB-FishGen) adalah sebagai berikut:1. Memberikan sebuah gagasan baru mengenai pendirian Bank of Blue
Fisheries Genetic (BB-FishGen) sebagai solusi dalam upaya konservasi
genetik terhadap sumberdaya perikanan dan ketahanan pangan; dan
2. Melestarikan sumberdaya perikanan terutama yang telah terancam punah
melalui konservasi genetik.
II. GAGASAN
2.1. Kondisi Kekinian Sumber Daya Perikanan Indonesia
Keanekaragaman genetik dan keanekaragaman hayati perikanan tersebar
seluruh wilayah Indonesia. Masing-masing daerah memiliki jenis-jenis fauna
perikanan yang khas. Perikanan darat memiliki keunggulan dan keunikan,
pertama potensi tinggi dengan memiliki varietas atau spesies yang bersifat
endemik, contohnya ikan bilih (Mystacoleuseus padangensis) yang di dunia hanya
terdapat di danau Singkarak, Sumatera Barat, ikan lawat (Leptobarbus hoevanii),
baung (Mystus planices), belida (Chita lopis), dan tangadak (Barbodes
schwanenfeldi) di Danau Sentarum Kalimantan Barat dan sungai-sugai di pulau
Sumatera, nike-nike di Danau Tondano Sulawesi Utara, dan ikan gabus asli di
Danau Sentani Papua.
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
9/25
3
Status sumber daya ikan di Indonesia berdasarkan produksi perikanan
tangkap menurut jenis ikan dominan tahun 2012 yaitu menunjukkan bahwa dari
127 stok ikan yang dipetakan potensinya berdasarkan Permen No. 45 Tahun 2011,
35 stok ikan pada status tangkap moderat, sehingga 74,19% atau 92 sumberdaya
ikan pada situasi tangkap penuh atau tangkap lebih (Kementerian Kelautan dan
Perikanan, 2014 dalam Susanti et al., 2014).
Tabel 1.Produksi Perikanan Tangkap Menurut Jenis Ikan Dominan Tahun 2012
Sumber: Susanti et al.(2014)
Berbagai masalah di Indonesia saat ini mengancam keberlanjutan dan
kelestarian sumber daya ikan terutama ikan endemik. Permasalahan yang sedang
dihadapi Indonesia saat ini mengenai hal tersebut adalah eksploitasi berlebihan
terbukti dari 74,19% sumber daya ikan dalam situasi overfishing atau tangkap
berlebih, introduksi ikan lain yang bersifat kompetitor yang dapat menjadi invasif.
Di samping itu ancaman kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan
pertanian dan penebangan hutan menjadi permasalahan yang serius untuk ikan
endemik. Kerusakan ekosistem akibat proses sedimentasi yang disebabkan oleh
limpasan lumpur dari aktivitas pertanian di perairan umum, penggundulan hutan
yang menyebabkan pendangkalan pada perairan umum, penggunaan alat tangkap
yang tidak ramah lingkungan (bom dan racun) dan penggunaan ikan endemik
sebagai sumber pakan ikan budidaya adalah ancaman lain yang perlu
diperhatikan.
Pengembangan sumber daya genetika lokal dari sektor perikanan saat ini
banyak mengalami kendala karena tingginya pola serangan invansif spesies yang
sudah menyebar di kawasan perikanan terrestrial. Ikan-ikan invasif telah menekanhabitat dan sekaligus menjadi daya saing dalam mencari pakan sehingga semakin
sulit mengembangkan sektor perikanan di daerah perairan umum seperti waduk,
situ, atau danau. Beberapa ikan invasif yang sangat membahayakan di sektor
perikanan seperti ikan patin, nila, lele, dan piranha (Susanti at al., 2014).
2.2. Solusi yang Pernah Ditawarkan dalam Pelestarian Genetik
Konservasi sumber daya genetika perikanan yang ada di Indonesia terdiri
atas konservasi in situ dan konservasi ex situ. Konservasi in situ dilakukan pada
lingkungan asal makhluk hidup. Konservasi ini biasanya dilakukan dalam bentuk
wilayah yang dilindungi seperti kawasan konservasi laut (KKL), kawasan
No. Jenis Ikan Produksi (kg) No Jenis Ikan Produksi (kg)
Perairan Laut Perairan Umum
1. Cakalang 429.024 1. Gabus 40.790
2. Layang 427.510 2. Nila 28.484
3. Kembung 266.358 3. Sepat Siam 21.705
4. Teri 203.220 4. Baung 21.521
5. Selar 181.318 5. Lele 21.205
6. Tongkol Komo 172.740 6. Patin Jambal 14.837
7. Tembang 161.839 7. Mujair 13.216
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
10/25
4
konservasi laut daerah (KKLD), dan kawasan konservasi perairan (KKP). Pada
konservasi in situ spesies target dijaga di dalam ekosistem dimana spesies berada
secara alam, berada dalam lahan yang terbatas dimana tidak adanya kegiatan yang
dapat memberikan kerugian kecuali kegiatan dengan tujuan konservasi habitat,
dan regenerasi spesies target hasil manipulasi manusia (KBR4, 2013). Kawasan
Konservasi Perairan merupakan salah satu solusi dimana sebagai strategi untuk
dapat melakukan upaya konservasi sumber daya ikan. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 60 pasal 1 ayat (8), Kawasan Konservasi Perairan adalah kawasan
perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem untuk mewujudkan pengelolaan
sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. Kawasan konservasi
perairan dikelola berdasarkan sistem zonasi mengacu pada Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No. 17 Tahun 2008. Sistem zonasi tersebut didistribuskan
pemanfaatan ruang untuk fungsi lindung yang dibagi ke dalam 4 zona meliputi
zona inti, zona perikanan, zona pemanfaatan, dan zona lainnya (KKP, 2012).Sedangkan, konservasi ex situ merupakan konservasi yang mengonservasi
spesies di luar habitat atau sebaran alami populasi tetuanya. Jenis konservasi ini
merupakan proses melindungi spesies makhluk hidup (langka) dengan
mengambilnya dari habitat yang tidak aman atau terancam dan menempatkannya
di bawah perlindungan manusia (KBR4, 2013). Konservasi ex situ salah satu
contohnya meliputi budidaya perikanan. Budidaya perikanan usaha dengan segala
tenaga dan kemampuan untuk memelihara ikan dengan cara memasukkan ikan
tersebut ke dalam tempat dengan kondisi tertentu atau menciptakan kondisi
lingkungan yang cocok bagi ikan. Budidaya ikan sangat membantu melestarikanspesies ikan langka yang terancam punah. Dalam hal ini budidaya ikan sebagai
bentuk konservasi guna pelestarian ikan. Budidaya perikanan ini dilakukan juga
sebagai upaya alternatif ketika stok sumber daya ikan di alam dalam kondisi
tangkap lebih (overfishing). Secara nasional, potensi dan peluang budidaya
perikanan darat maupun laut cukup besar karena jenis ikan yang dihasilkan adalah
ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Selain itu juga budidaya perikanan dapat
membantu dalam ketahanan pangan dan pencukupan gizi di Indonesia.
2.3. Program Bank of Blue F isheries Genetic(BB-FishGen)
Program Bank of Blue Fisheries Genetic (BB-FishGen) merupakan
program yang berfungsi sebagai tempat kegiatan inventarisasi (koleksi),
pendataan (dokumentasi) dan pelestarian (konservasi) sumber daya genetika
(kromosom, gen, DNA, asam amino, dan protein) pada ikan yang sudah berhasil
diidentifikasi dan dipetakan. Hal ini perlu diterapkan mengingat Indonesia
merupakan satu-satunya negara di dunia yang belum mempunyai sistem
pengelolaan sumber daya genetik nasional. Kegiatan tersebut dilakukan dalam
rangka upaya konservasi genetik secara ex situ dimana untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil perikanan melalui perbaikan genetik sumberdaya
perikanan dengan memanfaatkan sumber daya genetik yang berbeda dengan
material yang telah ada. Keanekaragaman genetik dalam sumber daya genetik
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
11/25
5
merupakan bahan dasar yang diperlukan dalam program BB-FishGen untuk
menghasilkan varietas unggul serta berbagai penemuan dan inovasi lainnya.
Sehingga, program BB-FishGen dapat memberikan alternatif solusi di dalam
menghadapi ketahanan pangan di Indonesia.
Beberapa fasilitas yang dimiliki BB-FishGen untuk konservasi sumber
daya genetik perikanan meliputi:
Tabel 2. Fasilitas Bank Gen BB-FishGen
No. Nama Laboratorium Fungsi
1. Laboratorium Bank Gen dan
Genetika Perikanan
penyimpanan bibit perikanan baik ikan
endemik maupun konsumsi
2. Laboratorium Basah (Kolam
Budidaya)
Kegiatan konservasi dan budidaya
perikanan
3. Laboratorium KulturIn Vitro Kegiatan konservasi genetik perikanan
secara in vitro dan kryokonservasi
4. Laboratorium Komputer Kegiatan pengembangan pangkalandata (database) genetik perikanan.
Program Bank of Blue Fisheries Genetic (BB-FishGen) meliputi
eksplorasi, konservasi, karakterisasi, evaluasi, dan pengembangan pangkalan data
(database) genetika perikanan.
1. Eksplorasi
Pada langkah eksplorasi yang perlu dilakukan yaitu mencari,
mengumpulkan serta meneliti jenis varietas tertentu terutama varietas lokal untuk
mengamankan dari kepunahannya. Langkah ini perlu dilakukan guna
menyelamatkan varietas-varietas yang ada di perairan yang semakin terdesak
keberadaannya akibat semakin intensifnya kerusakan yang terjadi dan penggunaan
varietas-varietas unggul baru.
2. Konservasi
Konservasi genetik di BB-FishGen dilakukan secara ex situ yaitu dengan
memindahkan individu dari habitat aslinya dan dilestarikan di tempat lain.
Sumber daya perikanan yang berasal dari perairan umum di konservasi di
laboratorium basah atau kolam budidaya BB-FishGen yang memiliki kesesuaian
ekologi untuk pertumbuhan genetik tersebut. Sedangkan, konservasi jangka
panjang untuk genetika disimpan dalam bentuk in vitro dipusatkan di BB-FishGen
ini sebagai koleksi dasar. Menurut FAO (2007), pengembangan bank gen untuk
hewan melibatkan penyimpanan jangka panjang dari gamet, embrio, atau sel
somatik dalam nitrogen cair.
3. Karekterisasi dan Evaluasi
Karakterisasi merupakan kegiatan dalam rangka mengidentifikasi sifat-
sifat penting yang bernilai ekonomis, atau merupakan penciri dari spesies yang
bersangkutan. Sedangkan, evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan guna
mengidentifikasi kandungan yang ada dalam spesies tersebut. Kegiatan tersebut
menghasilkan sumber sumber gen dari sifat sifat potensial yang siap untuk
digunakan dalam program pemuliaan. Selain itu, program BB-FishGen
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
12/25
6
menerapkan sistem DNA Barcode untuk mengidentifikasi dengan cepat dan
akurat spesies dari spesimen apapun kondisinya secara genetika. Sistem DNA
Barcode ini dapat dianalisis dengan metode PCR (Polimerase Chain Reaction)
yaitu teknik in vitro yang dapat mengamplifikasi bagian DNA spesifik di antara
dua bagian DNA yang telah diketahui. Keuntungan metode PCR adalah deteksi
dan identifikasi makhluk hidup seperti ikan dan analisis genom individu dapat
cepat untuk mempelajari populasi. Metode PCR dilakukan dalam tiga tahap yaitu
tahap inisiasi, tahap penempelan, dan tahap pemanjangan (KBR4, 2013).
Gambar 1. Hasil DNA Barcode
4. Pangkalan Data (Database)
Program BB-FishGen memiliki aktivitas pengelolaan yang melibatkan
banyak kegiatan mulai dari eksplorasi, registrasi, konservasi, karakterisasi, danevaluasi. Pada setiap pos tersebut akan dihasilkan banyak sekali data dan
informasi penting yang harus didokumentasikan. Dengan demikian, di samping
materi genetik perikanan dan DNA Barcode, maka data dan informasi penting
mengenai karakteristik dari sumber daya ikan tersebut juga harus disimpan dalam
bentuk database yang terkelola dengan baik. Perkembangan peningkatan kualitas
dan kuantitas aktivitas bank gen dari waktu ke waktu menuntut tersedianya data
dan informasi yang dapat diakses setiap saat secara cepat, mudah dan akurat.
2.4. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Program BB-FishGen
Pihak-pihak yang terlibat dalam program Bank of Blue Fisheries Genetic
(BB-FishGen) antara lain:
1. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Membuat kebijakan tentang penerapan dan pendirian program BB-
FishGen sebagai upaya konservasi genetik perikanan secara ex situdimana
untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil perikanan sehingga
mampu sebagai alternatif upaya ketahanan pangan nasional.
2. Masyarakat sebagai Pelaku Perikanan
Memberikan akses seluas-luasnya bagi peneliti untuk melakukan
penelitian terhadap genetika perikanan, selain itu para pelaku perikanan
dapat meninventariskan hasil perikanan tangkap maupun budidaya danbekerja sama dalam mengembangkan varietas-varietas perikanan yang
unggul untuk program BB-FishGen sebagai upaya konservasi genetik dan
ketahanan pangan nasional.
3. Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian
Meneliti lebih lanjut tentang inventarisasi, pendataan baik dalam bentuk
taksonomi, ekologi, genetik, perilaku, fisiologi, ekogeografi perikanan,
pelestarian dan pemanfaatan genetik perikanan, penelitian tentang status
ekosistem guna menentukan ekosistem yang rawan dan perlu dilindungi,
pengembangan sistem pangkalan data (database) komputer yang memuat
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
13/25
7
keanekaragaman habitat, spesies, dan genetik untuk setiap kawasan
konservasi. Lembaga penelitian disini seperti LIPI dan Puslitbang
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
2.5. Langkah-langkah Strategis Penerapan Program BB-FishGen
Langkah strategi di dalam penerapanBank of Blue Fisheries Genetic(BB-
FishGen) melibatkan 3 stakeholders, diantaranya yaitu, Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia, Perguruan Tinggi dan Lembaga Peneliti.
Langkah pertama adalah melakukan dialog-dialog dengan Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia dalam rencana penerapan dan pendirian
program Bank of Blue Fisheries Genetic (BB-FishGen). Output dari dialog ini
adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
untuk mengizinkan penerapan dan pendirian program BB-FishGen,
memperbolehkan program riset untuk meneliti sumber daya genetik perikanan
sebagai koleksi genetik di BB-FishGen, selain itu terdapat upaya untukmendukung peneliti dengan fasilitas yang menunjang terjadinya program
penelitian.
Langkah kedua adalah membentuk grup riset pilihan sesuai bidang terdiri
dari peneliti yang berasal dari lembaga riset dan perguruan tinggi. Di dalam grup
riset ini akan meneliti tentang inventarisasi, pendataan baik dalam bentuk
taksonomi, ekologi, genetik, perilaku, fisiologi, ekogeografi perikanan, pelestarian
dan pemanfaatan genetik perikanan, penelitian tentang status ekosistem guna
menentukan ekosistem yang rawan dan perlu dilindungi, pengembangan sistem
pangkalan data (database) komputer yang memuat keanekaragaman habitat,spesies, dan genetik untuk setiap kawasan konservasi. Penelitian selanjutnya
diarahkan ke sumber genetik dari spesimen dengan menggunakan DNA yang
selanjutnya dijadikan DNA Barcode, dimana menggunakan metode PCR
(Polimerase Chain Reaction). Output dari program penelitian ini mendapatkan
inventarisasi (koleksi) genetika dalam bentuk in vitro maupun DNA barcode,
pendataan genetika perikanan, dan pelestarian (konservasi) sumberdaya genetika
perikanan melalui kegiatan budidaya.
Langkah ketiga adalah menunjuk mitra atau supplier penyedia bahan baku
yang diperlukan selama kegiatan penelitian yaitu masyarakat pelaku perikanan.
Bahan baku tersebut yaitu sumber daya perikanan baik itu ikan air tawar, payau,
maupun laut. Hal ini akan lebih mudah dilakukan karena adanya kebijakan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan akan lebih bagus bila
para pelaku perikanan seperti pembudidaya berminat untuk bekerja sama di dalam
mengembangkan varietas-varietas perikanan yang unggul melalui konservasi
genetik sebagai upaya ketahanan pangan nasional. Hal ini dapat menghasilkan
manfaat yang besar bagi pelaku perikanan sehingga mereka akan lebih sejahtera
kedepannya. Hal ini dikarenakan, varietas-varietas perikanan konsumsi yang
unggul mampu memiliki daya saing yang tinggi di pasar lokal maupun
internasional.
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
14/25
8
III. KESIMPULAN
3.1. Program Bank of Blue F isheries Genetic (BB-FishGen)
Program Bank of Blue Fisheries Genetic (BB-FishGen) merupakanprogram yang berfungsi sebagai tempat kegiatan inventarisasi (koleksi),
pendataan (dokumentasi) dan pelestarian (konservasi) sumber daya genetika
perikanan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka upaya konservasi genetik
secara ex situ dimana untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
perikanan melalui perbaikan genetik sumberdaya perikanan dengan
memanfaatkan sumber daya genetik yang berbeda dengan material yang telah ada.
Program Bank of Blue Fisheries Genetic (BB-FishGen) meliputi eksplorasi,
konservasi, karakterisasi, evaluasi, dan pengembangan pangkalan data (database)
genetika perikanan. Keanekaragaman genetik dalam sumber daya genetik
merupakan bahan dasar yang diperlukan dalam program Bank of Blue Fisheries
Genetic (BB-FishGen) untuk menghasilkan varietas unggul serta berbagai
penemuan dan inovasi lainnya. Sehingga, programBank of Blue Fisheries Genetic
(BB-FishGen) dapat memberikan alternatif solusi di dalam menghadapi ketahanan
pangan nasional.
3.2. Teknik Implementasi Gagasan
Langkah strategis untuk mengimplementasikan BB-FishGen ini adalah
dengan melibatkan tigastakeholders yaitu pemerintah (Kementerian Kelautan dan
Perikanan), peneliti dan perguruan tinggi, serta masyarakat pelaku perikanan.
Langkah strategis yang dilakukan adalah sebagai berikut:1. Pembuatan kebijakan dan fasilitasi baik dana maupun modal melalui
dialog dengan pemerintah (Kementerian Kelautan dan Perikanan);
2. Pembentukan grup riset dan penelitian terkait inventarisasi, pendataan baik
dalam bentuk taksonomi, ekologi, genetik, perilaku, fisiologi, ekogeografi
perikanan, pelestarian dan genetik perikanan; dan
3. Kerja sama dengan mitra atau supplier penyedia bahan baku seperti
masyarakat pelaku perikanan dalam pengadaan bahan baku yang
diperlukan selama penelitian dan juga melakukan penyuluhan untuk
melakukan konservasi genetik melalui program budidaya.
3.3. Manfaat dan Dampak Gagasan
Implementasi BB-Fish Gen sebagai upaya konservasi genetik diharapkan
akan mampu melestarikan sumberdaya perikanan terutama yang sudah terancam
punah dan juga dapat menghasilkan varietas unggul melalui rekayasa genetika
dengan program budidaya yang dapat menjadi alternatif solusi di dalam
menghadapi ketahanan pangan nasional.
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
15/25
9
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Pembangunan Nasional. 1991. Biodiversity Action Plan for
Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Pembangunan NasionalFAO. 2007. The State of The Worlds Animal Genetic Resources for Food and
Agriculture. Rome: Viale delle Terme di Caracalla
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2012. Pedoman Umum Pemanfaatan
Kawasan Konservasi Perairan untuk Budidaya Perikanan. Jakarta:
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Konservasi Biodiversitas Raja 4. Informasi Status, Kondisi dan Berita
Biodiversitas Indonesia.Buletin KBR42 (9)
Supriatna, J. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Susanti, R., E. Sulistyadi, dan D. S. Hidayat. 2014. Kekinian Keanekaragaman
Hayati Indonesia. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Zein, M. S. A dan D. M. Prawiradilaga. 2013. DNA Barcode Fauna Indonesia.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
16/25
10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Devita Dwi Maysarah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Kelautan
4 NIM 2602011414008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tuban, 17 Mei 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085746339961
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1Tambakboyo
SMPN 2Tambakboyo
SMAN 2Tuban
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 20022008 2008 - 2011 20112014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara 1 LKTI Nasional Universitas Negeri
Malang
2013
2 Juara 2 LKTI Nasional Universitas Hang Tuah 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis.
Semarang, 20 Maret 2015
Pengusul
Devita Dwi Maysarah
mailto:[email protected]:[email protected]7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
17/25
11
2. Anggota Pelaksana Kegiatan I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sulistiowati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Kelautan
4 NIM 26020114130065
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendal, 30 Mei 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081325430596
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1
Patukangan
SMPN 2 Kendal SMAN 1
KendalJurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 20022008 2008 - 2011 20112014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Delegasi OSN Fisika SMPN 2 Kendal 2009
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis.
Semarang, 20 Maret 2015
Pengusul
Sulistiowati
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
18/25
12
3. Anggota Pelaksana Kegiatan II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Alfian Dony Saputra
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
4 NIM 26010112130032
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 21 Agustus 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081319992160
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pabuaran 02 SMPN 1
Bojonggede
SMAN 8 Kota
BogorJurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara 3 LCTPT IPB Institut Pertanian Bogor 2011
2 Lolos Abstrak HISAS Jepang PPI Jepang 2015
3 Lolos Hibah Penelitian Undip Universitas Diponegoro 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis.
Semarang, 20 Maret 2015
Pengusul
Alfian Dony Saputra
mailto:[email protected]:[email protected]7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
19/25
13
4. Anggota Pelaksana Kegiatan III
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
JurusanTahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis.
Semarang, 20 Maret 2015
Pengusul
Nama
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
20/25
14
5. Anggota Pelaksana Kegiatan IV
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
JurusanTahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis.
Semarang, 20 Maret 2015
Pengusul
Nama
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
21/25
15
6. Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Ir. Retno Hartati, M.Sc
2 NIDN 0011076209
3 NIP/NIK 19620711 198703 2 001
4 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 11 Juli 1962
5 Jenis Kelamin Perempuan
6 Status Perkawinan Kawin
7 Agama Islam
8 Golongan/Pangkat Pembina Utama Muda/IVc
9 Jabatan Akademik Lektor Kepala
10 Perguruan Tinggi Universitas Diponegoro
11 Alamat Rumah Jl. Lempongsari Timur II/3 Semarang
12 No. Telepon 062-24-8314945/081325862512
13 Alamat E-mail [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
S1 Post Graduate
Diploma
S2
Nama Instansi IPB Huberside
College of Higher
Education,
Grimby, England
Institute of
Aquaculture,
Stirling
University,Scotland
Jurusan Budidaya
Perairan
Fisheries
Management
Aquaculture
Tahun Lulus 1986 1990 1991
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional
Pengebangan Teknologi
Budidaya Perikanan dan
Temu Bisnis Kerapu
Pengaruh Pemberian
berbagai jenis Copepoda
sebagai pakan alami
terhadap pertumbuhan dan
kelulushidupan kuda laut
(Hippocampus kuda)
2006 / Bali
2 Seminar Nasional
Moluska dalam
penelitian, konservasi
dan ekonomi
Keberadaan True Limpet
dan false Limpet di kawasan
berbatu Pantai Srau, Kab.
Pacitan
2007 / FPIK
Undip
3 Seminar Nasional Identifikasi dan kelimpahan 2009 / IPB
mailto:[email protected]:[email protected]7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
22/25
16
Moluska 2 gastropoda di kawasan
Sungai Ijo Bodo-Kebumen
dan Sungai Adiraja-Cilacap
International
Convention
Center Botani
Square, Bogor
4 Seminar Nasional
bidang Biologi Peran
Biosistematikan dalam
Pengelolaan
Sumberdaya Hayati
Indonesia
Sea cucumbers of
Karimunjawa Island- Jepara
2009 /
Universitas
Jenderal
Soedirman,
Purwokerto
5 International
Converence on
Manageent Innovation
and Technology in
Cooperation with
ASEAN United
Fission Reproduction of
Four Stichopudidae Species
As Prospective Methods of
Seed Production For
Seacucumber Culture and
Concervation (Holothuria :
Echinodermata)
2010 / Gumaya
Tower Hotel
Semarang
6 Third International
Conference and
Workshop on Basic and
Applied Science
(ICOWOBAS)
Community structure of
phytoplankton in
Plawangan, Klaces, and
Donan Segara Anakan
Lagoon
2011 /
Universitas
Airlangga
Surabaya
7 Indian Ocean andPacific Conference
(IOPAC)
Intergrated Conservation forFood Security and
Environment Resilience :
Case study of two coastal
village of Semarang
2013 / NusaDua Bali
D. Pengalaman Mengajar
Mata Kuliah ProgramInstitusi/Jurusan/ Program
Studi
Sem/Tahun
Akademik
Avertebrata Laut S1 Ilmu Kelautan Gasal
Ikhtiologi S1 Ilmu Kelautan Gasal
Vertebrata Laut S1 Ilmu Kelautan Gasal
Planktonologi S1 Ilmu Kelautan Genap
Fisiologi Biota Laut S1 Ilmu Kelautan Genap
Penangkaran dan
Restocking Biota LautS1
Ilmu KelautanGenap
Marine ZoologiS1
OseanografiGenap
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
23/25
17
E. Pengalaman Penelitian
Judul Penelitian TahunSumber
Penelitian
Biodiversitas Holothuroidea di Kepulauan
Karimunjawa
1995-1996 OPF Undip
Pemijahan buatan Teripang Putih (Holothu-
ria scabra) sebagai upaya pelestarian Holo-
thuroidea di Kepulauan Karimunjawa
1996-1998 DP4M Dikti
Biological aspect of coastal environment
quality : case studies of Sayung and Bonang
estuaries area, Demak regency
1999-2000 Undip-MC
Master
Project
Teknologi Pembenihan Teripang Putih
(Holothuria scabra)
2000-2002 DP4M Dikti
Pengkajian Ekosistem Sumberdaya Ikan di
Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan
Karimunjawa, Jawa Tengah
2012-2013 Balitbang
KKP
Mapping keanekaragaman Hayati Pesisir dan
Laut di Area AREA PLTU TANJUNG JATI
B, JEPARA
2013 PLN-FPIK
Undip
Kajian Pendugaan Stok Data Terbatas serta
pemodelan Ekosistem Ikan Karang
2013 WWF
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis.
Semarang, 20 Maret 2015
Dosen pembimbing
Ir. Retno Hartati, M. Sc
NIP. 196207111987032001
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
24/25
18
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/
Minggu)
Uraian Tugas
1 Devita Dwi
Maysarah /
26020114140088
Ilmu
Kelautan
Kelautan 8 minggu Penyusunan
karya tulis,
pengamatan dan
mencari solusi
masalah
2 Sulistiowati /
26020114130065
Ilmu
Kelautan
Kelautan 8 minggu Peninjauan
lokasi dan ide
masalah
3 Alfian Dony
Saputra /
26010112130032
Manajemen
Sumberdaya
Perairan
Perikanan 8 minggu Perancangan
Program BB-
FishGen
7/24/2019 PKM-GT Devita, Sulsitiowati, Dony
25/25
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGOROJalan Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telp : (024) 7460012 Fax. : (024) 7460013
email :[email protected], [email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Devita Dwi Maysarah
NIM : 26020114140088
Program Studi : Ilmu Kelautan
Fakultas : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul:
BB-FishGen: Bank of Blue Fisheries Genetic, Solusi dalam Inventarisasi,
Pendataan, dan Konservasi Sumberdaya Genetik sebagai Upaya Ketahanan
Pangan Nasional
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Semarang, 20 Maret 2015
Mengetahui, Yang menyatakan,
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
(Drs. Warsito, SU) (Devita Dwi Maysarah)
NIP. 19540202 198103 1 014 NIM. 26020114140088
mailto:[email protected]:[email protected]