-
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
OSHANO INOVASI OBAT OSTEOARTHRITIS DARI LIMBAH KULIT
UDANG BERBASIS NANO-GLUKOSAMIN DENGAN METODE
HIDROLISIS ASAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
ALFIAN DONY SAPUTRA (26010112130032/ Angkatan 2012)
ROSA ARIE SURYANI (26030111130078/ Angkatan 2011)
GLAR DONIA DENI (24030111130067/ Angkatan 2011)
FAWAZ MUHAMMAD SIDIQI (26020113130084/ Angkatan 2013)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
-
ii
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan :OSHANO Inovasi Obat Osteoarthritis dari
Limbah Kulit
Udang Berbasis Nano-Glukosamin
dengan Metode Hidrolisis Asam
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Alfian Dony Saputra
b. NIM : 26010112130032L2E008072
c. Jurusan : Perikanan
d. Universitas/Institut : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah : Kp. Kelapa Citayam Rt. 01/ Rw.05
No. 69, Bogor
f. Alamat email ` : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Romadhon, S.Pi., M.Biotech
b. NIDN : 000609760708121 001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Karang Rejo Barat No.
150,
Semarang dan 081325169820
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp. 11.307.500,-6.900.000.-
b. Sumber lain : Rp. -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Semarang, 18 September 2014
Menyetujui
Pembantu Dekan III
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Prof.Dr.Ir. Abdullah, MSc.
Ir. Irwani, M.Phill
NIP. 19640424 199103 1 00107221987031 003
Ketua Pelaksana Kegiatan
Alfian Dony Saputra
NIM. 26010112130032
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
Drs. Warsito, SU
NIP. 19540202 198103 1 014
Dosen Pendamping
Romadhon, S.Pi., M.Biotechar, ST
NIDN. 0006097607001
-
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
.........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN
...........................................................................
ii
DAFTAR ISI
......................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR
.........................................................................................
iv
DAFTAR TABEL
.............................................................................................
v
RINGKASAN
....................................................................................................
vi
I.
PENDAHULUAN..............................................................................
......... 1
1.1. Latar Belakang
......................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah
.................................................................................
2
1.3. Tujuan Penelitian
..................................................................................
2
1.4. Urgensi Penelitian
.................................................................................
2
1.5. Luaran yang Diharapkan
.......................................................................
2
1.6. Manfaat Penelitian
................................................................................
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
..............................................................................
3
2.1. Kulit Udang
...........................................................................................
3
2.2. Osteoarthritis
.........................................................................................
3
2.3. Kitosan
..................................................................................................
4
2.4. Glukosamin hidroklorida (GlcN HCL)
................................................. 4
III. METODE PELAKSANAAN
.....................................................................
6
3.1. Bahan dan Alat
......................................................................................
6
3.2. Metode Penelitian
.................................................................................
6
IV. BIAYA DAN JADWAL
KEGIATAN.............................................. .........
9
4.1. Anggaran Biaya
....................................................................................
9
4.2. Jadwal Kegiatan
....................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA... 10
LAMPIRAN
.......................................................................................................
12
-
iv
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Kitosan.
............................................................................................
4
Gambar 2. Struktur Kimia Glukosamin Hidroklorida dan Glukosamin
Sulfat ............. 5
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
..................................................................................
6
-
v
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Spesifikasi Mutu Glukosamin Hidroklorida (GlcN) menurut
(USP).. 5 5
-
vi
vi
OSHANOInovasi Obat Osteoarthritis dari Limbah Kulit Udang
Berbasis Nano-Glukosamin dengan Metode Hidrolisis Asam
Ringkasan
Kulit udang merupakan sumber potensial pembuatan kitin dan
kitosan, yaitu
biopolimer yang secara komersil berpotensi dalam berbagai bidang
industri, diantaranya
dalam industri farmasi, biokimia, bioteknologi, biomedikal,
pangan, gizi, kertas, tekstil,
pertanian, kosmetik, membran dan kesehatan Kulit udang
mengandung protein 15,60-
23,90%, kalsium karbonat 53,70-78,40%, dan khitin 18,70-32,20%
(Marganov, 2003
Osteoarthritis yang juga sebagai penyakit degeneratif pada sendi
adalah bentuk penyakit
radang sendi yang paling umum dan merupakan sumber utama
penyebab rasa sakit dan
lumpuh, terutama pada orang lanjut usia (lansia) Terapi medis
pada pasien osteoarthritis
difokuskan kepada terapi nyeri sendi, yaitu penggunaan analgesik
dan anti inflamasi non
steroid (NSAID), namun penggunaan kedua bahan tersebut
dinyatakan memiliki
efektivitas yang kurang optimal (Felson 2006) dan masih terdapat
hal-hal yang
dipertanyakan tentang keamanannya (Martha 2006), terutama
tentang adanya indikasi
peningkatan risiko kardiovaskular (Mukherjee et al. 2001) dan
hipertensi (Solomon et al.
2004). Diet suplemen glukosamin dan kondroitin sulfat telah
dianjurkan sebagai pilihan
yang aman dan efektif untuk pencegahan maupun pengobatan gejala
osteoarthritis (Richy
et al. 2003). Penelitian ini merupakan inovasi pemanfaatan
limbah kulit udang menjadi
serbuk obat osteoarthritis berbasis nano-glukosamin Glukosamin
merupakan senyawa
yang secara alami terdapat pada tubuh, terutama pada jaringan
penghubung dan jaringan
tulang rawan (Anderson et al. 2004). Glukosamin terbukti dapat
menstimulasi produksi
tulang rawan dan menghambat enzim yang menghancurkan tulang
rawan. Selain itu,
glukosamin juga dapat membantu menghambat terjadinya perubahan
metabolisme tulang
pada penderita osteoarthritis. Recovery process menjadi salah
satu teknologi alternatif
yang semakin banyak dikembangkan untuk memanfaatkan limbah
terbuang menjadi
produk yang bernilai ekonomis (Holanda et.al 2006). Penelitian
ini menghasilkan serbuk
obat osteoarthritis berbasis nano-glukosamin yang dapat
disintesis dari kulit udang melalui
metode kimiawi yaitu hidrolisis asam.
Kata kunci: Kulit Udang, Nano-Glukosamin, Obat Osteoarthritis,
Metode Hidrolisis
Asam
-
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kulit udang merupakan sumber potensial pembuatan kitin dan
kitosan,
yaitu biopolimer yang secara komersil berpotensi dalam berbagai
bidang industri.
Manfaat kitin dan kitosan di berbagai bidang industri modern
cukup banyak,
diantaranya dalam industri farmasi, biokimia, bioteknologi,
biomedikal, pangan,
gizi, kertas, tekstil, pertanian, kosmetik, membran dan
kesehatan. Disamping itu,
kitin dan kitosan serta turunannya mempunyai sifat sebagai bahan
pengemulsi
koagulasi dan penebal emulsi (Marganov, 2003). Kulit udang
mengandung
protein 15,60-23,90%, kalsium karbonat 53,70-78,40%, dan khitin
18,70-32,20%
yang juga tergantung pada jenis udang dan tempat hidupnya
(Marganov, 2003).
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi yang telah
dimasukkan
dalam empat kondisi penyakit otot dan tulang yang dapat
membebani hidup
seseorang (WHO 2007). Deteksi radiologis menunjukkan bahwa lebih
dari 70%
penduduk dunia yang berusia di atas 70 tahun menderita
osteoarthritis (EFSA
2009). Wang et al. (2007) menambahkan bahwa penyakit OA akan
semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan tingkat obesitas.
Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada tahun 2000 telah
melaporkan bahwa
berdasarkan jumlah lanjut usia yang ada, Indonesia telah
menduduki urutan
keempat terbanyak sesudah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Terapi medis pada
pasien osteoarthritis difokuskan kepada terapi nyeri sendi,
yaitu penggunaan
analgesik dan anti inflamasi non steroid (NSAID), namun
penggunaan kedua
bahan tersebut dinyatakan memiliki efektivitas yang kurang
optimal (Felson
2006) dan masih terdapat hal-hal yang dipertanyakan tentang
keamanannya
(Martha 2006), terutama tentang adanya indikasi peningkatan
risiko
kardiovaskular (Mukherjee et al. 2001) dan hipertensi (Solomon
et al. 2004). Diet
suplemen glukosamin dan kondroitin sulfat telah dianjurkan
sebagai pilihan yang
aman dan efektif untuk pencegahan maupun pengobatan gejala
osteoarthritis
(Richy et al. 2003; Institute of Medicine Report 2004; EFSA
2009).
Glukosamin merupakan senyawa yang secara alami terdapat pada
tubuh,
terutama pada jaringan penghubung dan jaringan tulang rawan
(Anderson et al.
2004). Kemampuan untuk mensintesis glukosamin pada tubuh akan
mengalami
penurunan seiring dengan bertambahnya umur. (Santhosh &
Mathew 2008).
Glukosamin terbukti dapat menstimulasi produksi tulang rawan dan
menghambat
enzim yang menghancurkan tulang rawan. Selain itu, glukosamin
juga dapat
membantu menghambat terjadinya perubahan metabolisme tulang pada
penderita
osteoarthritis (Towheed et al. 2005; Clegg et al. 2006).Chen dan
Chiou (2004)
menyampaikan bahwa modifikasi hidrolisis kimia untuk
memproduksi
glukosamin dengan cepat, produktivitas tinggi serta memiliki
tingkat konsentrasi
yang dapat diandalkan menjadi fokus utama dalam beberapa tahun
terakhir ini.
-
2
2
Recovery process menjadi salah satu teknologi alternatif yang
semakin banyak
dikembangkan untuk memanfaatkan limbah terbuang menjadi produk
yang
bernilai ekonomis (Holanda et.al 2006). Shantosh dan Mathew
(2007)
menyatakan bahwa kitin merupakan salah satu produk bernilai
ekonomis tinggi
yang dapat disintesis dari kulit udang serta dapat dijadikan
sebagai bahan baku
pembuatan glukosamin.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut,
adapun
perumusan masalah yang dapat disusun dalam penelitian ini
adalah:
a. Bagaimana cara mengatasi melimpahnya limbah kulit udang. yang
belum
termanfaatkan?
b. Bagaimana proses pembuatan suplemen atau obat berbasis
nano-glukosamin
dari limbah kulit udang?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis glukosamin
hidroklorida dari
kulit udang melalui hidrolisis kimiawi serta menganalisis
tingkat konsentrasinya
sebagai sediaan suplemen penyakit osteoarthritis
1.4. Urgensi Penelitian
Limbah kulit udang selama ini tidak termanfaatkan secara
maksimal.
Padahal kulit udang dapat dijadikan bahan baku dalam pembuatan
kitin dan
kitosan. Di dalam perkembangannya pemanfaatan kitin dapat
dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan obat. Pada penelitian ini, kitin yang
terbentuk di hidrolisis
menggunakan asam klorida yang akan menghasilkan glukosamin. Di
dalam tubuh,
glukosamin dapat membantu menghambat terjadinya perubahan
metabolisme
tulang pada penderita osteoarthritis. Penelitian ini juga
mensintesis glukosamin
dalam ukuran nano, diharapkan dalam bentuk nano-glukosamin dapat
dijadikan
sebagai inovasi obat atau suplemen yang memiliki tingkat
efektivitas tinggi di
dalam tubuh.
1.5. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel
penelitian dan
paten pembuatan serbuk nano-glukosamin yang dapat menjadi
suplemen atau obat
untuk mengatasi penyakit osteoarthritis.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu menambah khazanah ilmu
pengetahuan di
bidang kesehatan, menambah nilai ekonomis dari kulit udang yang
selama ini
kurang termanfaatkan, serta menambah ragam bahan baku untuk
pembuatan obat.
-
3
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kulit Udang
Badan Pusat Statistik tahun 2008 mencatat bahwa produksi
udang
Indonesia meningkat sebesar 5% setiap tahunnya. Departemen
Kelautan dan
Perikanan juga melaporkan bahwa volume ekspor udang pada tahun
2002-2007
meningkat dari 124,763 ton mencapai 157,545 ton, dengan nilai
devisa sebesar
USD 1,029 juta (DKP 2008). Akan tetapi, terdapat permasalahan
utama dalam
industri pengolahan udang ini, yaitu menghasilkan limbah dalam
jumlah yang
sangat besar. Berdasarkan FAO (2011) sebesar 80-90% ekspor udang
dunia
dilakukan dalam bentuk udang beku tanpa kepala dan kulit
(peeled), sehingga
dapat diperkirakan bahwa limbah dari pengolahan udang adalah
sekitar 35-45%
dari bobot udang utuh (Shahidi et al. 1999). No et al. (1989)
melaporkan bahwa
udang memiliki bagian-bagian seperti kepala yang merupakan
bagian terbesar dari
seluruh bobot udang dapat mencapai 36-49%, bagian daging dapat
mencapai 24-
41%, serta bagian kulit dan ekor dapat mencapai 17-23%.
Hayes et al. (2008) menyatakan bahwa sebagian besar limbah kulit
udang
masih dimanfaatkan secara tradisional, seperti hidrolisat
protein, silase, pasta
udang (petis) dimana nilai ekonomisnya masih tergolong rendah,
padahal kulit
udang mengandung kitin yang cukup tinggi yaitu sekitar 17-40%
(Synowiecki &
Al-Khateeb 2003; Kurita 2006).
2.2. Osteoarthritis
Osteoarthritis yang juga sebagai penyakit degeneratif pada sendi
adalah
bentuk penyakit radang sendi yang paling umum dan merupakan
sumber utama
penyebab rasa sakit dan lumpuh, terutama pada orang lanjut usia
(lansia).
Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif kronik pada sendi
yang terjadi
akibat menipisnya lapisan tulang rawan yang melindungi ujung
tulang sejati.
Tulang rawan menjadi kasar sehingga menimbulkan gesekan dan
peradangan.
Bentuk kerusakan yang terjadi ialah perubahan struktural dan
pengikisan kartilago
yang menimbulkan rasa sakit dan kaku (Kralovec dan Barrow
2008).
Osteoarthritis dapat disebabkan oleh penekanan beban tubuh yang
secara
terus-menerus terhadap persendian, sehingga mengakibatkan
kerusakan terhadap
tulang rawan sendi. Akibat lanjut dari osteoarthritis
diantaranya adalah timbulnya
rasa nyeri karena terjepitnya ujung-ujung saraf sensoris oleh
osteofit-osteofit yang
terbentuk serta adanya pembengkakan dan penebalan jaringan lunak
di sekitar
sendi yang akan mengakibatkan deformitas, terlepasnya osteofit
pada gerakan
menimbulkan krepitasi pada sendi tersebut (Carter 1995 dalam
Utami 2010).
-
4
4
2.3. Kitosan
Kitosan dihasilkan dari kitin melalui proses deasetilasi yaitu
dengan cara
direaksikan dengan menggunakan alkali konsentrasi tinggi dengan
waktu yang
relatif lama dan suhu tinggi. Kitosan adalah biopolimer yang
dalam larutan asam,
kitosan memiliki karakteristik kation dan bermuatan positif,
sedangkan dalam
larutan alkali, kitosan akan mengendap.
Gambar 1. Struktur Kitosan
Kitosan dapat diperoleh berwarna putih dengan struktur kristal
tetap dari
bentuk awal kitin murni. Kitosan memiliki sifat biorenewable,
biodegradable, dan
biofungsional. Kitosan mempunyai rantai yang lebih pendek
daripada rantai kitin.
Kelarutan kitosan dalam larutan asam serta viskositas larutannya
tergantung dari
derajat deasetilasi dan derajat degradasi polimer. Suatu molekul
dikatakan kitin
bila mempunyai derajat deasetilasi (DD) sampai 10% dan kandungan
nirogennya
kurang dari 7%. Suatu molekul dikatakan kitosan bila nitrogen
yang terkandung
pada molekulnya lebih besar dari 7% berat dan DD lebih dari
70%.
2.4. Glukosamin hidroklorida (GlcN HCl)
Glukosamin hidroklorida memiliki nama lain yakni
2-amino-2-deoxy-D-
glukopiranosa,kitosamin hidroklorida, dan D-(+)-glukosamin
hidroklorida. Secara
struktural, glukosamin merupakan gula beramin dengan rumus
molekul
C6H13NO5HCl dan massa molekul 215,63 Da. Glukosamin dalam bentuk
murni
berbentuk serbuk kristal putih dengan titik leleh 190-194oC.
Glukosamin memiliki
kelarutan tinggi dalam air dengan titik larut 100 mg/mL pada
suhu 20oC(Kralovec
dan Barrow 2008). Struktur kimia glukosamin hidroklorida
ditunjukkan oleh
Gambar 2.
Glukosamin merupakan senyawa alami yang terdapat dalam tubuh
manusia yang merupakan unsur pokok dari GAG pada tulang rawan
dan cairan
synovial. Glukosamin dalam tubuh berfungsi untuk memproduksi
cairan synovial
sebagai bahan pelumas pada tulang rawan. Kekurangan cairan
synovial dalam
tubuh dapat menimbulkan kekakuan pada sendi sehingga menyebabkan
penyakit
osteoarthritis (OA). Pemberian glukosamin sulfat secara oral
dapat membantu
produksi cairan synovial untuk mencegah dan mengobati penyakit
OA (Williams
2004 dalam Afridiana 2011).
-
5
5
Gambar 2. Struktur Kimia Glukosamin Hidroklorida dan
Glukosamin
Sulfat (Mojarrad et al. 2007)
Dosis harian untuk konsumsi glukosamin menurut Badan Pengawas
Obat
dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) tahun 2004 adalah 1500
mg/ hari.
Hasil penelitian Hathcock dan Andrew (2006) menunjukkan bahwa
asupan
glukosamin secara oral pada dosis 2000 mg/ hari aman untuk
dikonsumsi.
Adapun efek konsumsi glukosamin terhadap tubuh dapat dilihat
setelah satu bulan
pemakaian. Mutu glukosamin hidroklorida menurut standar United
State
Pharmacopeia (USP) ditunjukkan pada Tabel 1.
Glukosamin dapat dihasilkan dengan beberapa cara ekstraksi yakni
proses
hidrolisis kimiawi, proses enzimatis, proses fermentasi, dan
proses gabungan
antara ketiganya. Produksi glukosamin dengan proses ekstraksi
enzimatis dan
fermentasi biasanya dilakukan pada skala laboratorium. Proses
ekstraksi yang
paling umum digunakan pada produksi glukosamin skala industri
adalah proses
hidrolisis kimiawi dengan kombinasi asam HCl dan basa NaOH
dengan
konsentrasi tertentu.
-
6
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan bertempat di
laboratorium
Kimia Organik Fakultas Sains dan Matematika dan Laboratorium
Teknologi hasil
Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Diponegoro.
3.1. Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini adalah Kulit udang,
aqua
demineral, alkohol, HCl, NaOH dan Tween 80. Alat-alat yang
digunakan dalam
penelitian ini yaitu alat gelas, kertas saring, pH indikator,
spray dryer, neraca
analitik, magnetic stirer, Melting point, FTIR dan SEM-EDX
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan
OSHANO
Obat Osteoarthritis dari Limbah Kulit Udang Berbasis
Nano-Glukosamin
adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan Kitosan
Kulit udang dikeringkan dibawah sinar matahari dan setelahnya
diblender
hingga halus dan diayak. Serbuk kulit tersebut masuk ke dalam
tahap deproteinasi
dimana kulit udang direndam dalam larutan NaOH 1M selama 1 jam
pada suhu
90oC dan di aduk. Selanjutnya kulit udang di cuci hingga pH
netral dan
dikeringkan. Kulit udang yang telah kering kemudian masuk ke
tahap
-
7
7
demineralisasi dimana kulit udang direndam dan diaduk dalam
larutan HCl 1,5M
pada suhu kamar selama 1 jam. Setelahnya kulit udang disaring
dan dicuci dengan
air hingga pH netral dan dikeringkan. Kulit udang yang telah
kering selanjutnya
masuk ke dalam tahap akhir yaitu tahap deasetilasi. Tahap ini
kulit udang di
rendam dan di aduk dalam larutan NaOH 1 M dengan suhu 120oC
selama 1,5 jam.
Setelahnya kulit disaring dan dicuci dengan air hingga pH netral
dan dikeringkan.
b. Pembuatan Glukosamin
Ekstraksi glukosamin dari kitosan dilakukan dengan cara
hidrolisis
kimiawi. Proses ekstraksi diawali dengan merendam kitosan 2,5
gram dalam
larutan HCl 10 M (sampel:HCl=1:9) disertai pengadukan. Suhu
pemanasan yang
diberikan adalah 60, 70, dan 80oC selama 6 jam dan 12 jam.
Sampel yang telah
direaksikan dicuci dengan alkohol hingga pH-nya mencapai 3-5.
Sampel
kemudian dioven pada suhu 80oC selama 4 jam dan dihitung
rendemennya.
Selanjutnya dilakukan uji karakter fisika glukosamin yakni uji
Fourier Transform
Infrared (FTIR), uji titik leleh, dan kenampakan warna.
c. Uji Kelarutan
Kelarutan merupakan salah satu cara yang paling mudah dilakukan
untuk
mengenali sampel sebagai glukosa atau glukosamin. Uji ini
dilakukan dengan cara
melarutkan sampel glukosamin dalam air. Sampel sebanyak 100 mg
dilarutkan
dalam 1 ml air dingin bersuhu 20oC sehingga sampel larut
sempurna.
d. Penampakan dan Warna
Penampakan glukosamin dianggap baik jika glukosamin berbentuk
serbuk
setelah dihaluskan. Warna sampel glukosamin dianggap baik jika
berwarna putih
atau mendekati putih. Penampakan dan warna dilihat langsung
secara visual
kemudian dibandingkan dengan glukosamin standar yang sudah
ada.
e. Analisa FTIR
Penentuan spektrum glukosamin hasil penelitian ditentukan
melalui uji
FTIR. Padatan glukosamin hidroklorida hasil hidrolisis dan
standar masing-
masing dicampur dengan KBr dengan nisbah 1:100 lalu digerus
sampai rata
dengan menggunakan mortar. Campuran ini ditempatkan dalam alat
pengepresan
dan dilakukan pengepresan pada tekanan beban 800 kg. Kepingan
hasil
pengepresan diukur absorbansinya menggunakan FTIR. Kisaran
scanning yang
digunakan antara 450-4000 cm-1.
f. Uji Titik Leleh
Uji titik leleh dilakukan dengan bantuan alat Melting point.
Serbuk
glukosamin hidroklorida dimasukkan ke dalam pipa kapiler melalui
ujung tabung
yang terbuka. Dasar pipa kemudian diketuk di bagian bawah atau
dijatuhkan
melalui sebuah tabung sempit yang panjang. Hal ini dimaksudkan
agar
glukosamin menjadi padat sehingga proses pelelehan berlangsung
secara merata.
Cara ini dilakukan berulang kali untuk mendapatkan contoh padat
dalam tabung
setinggi 1,5-3 mm. Tabung kapiler dimasukkan ke dalam pemanas
listrik yang
dilengkapai dengan termometer 400oC untuk penetapan titik leleh.
Alat
-
8
8
dinyalakan dan suhu dinaikkan perlahan sampai titik leleh
tercapai. Pengujian titik
leleh ini dilakukan secara triplo.
g. Uji Loss on Dry
Uji LoD dilakukan dengan cara mengoven sampel kering pada suhu
105oC
selama dua jam. Kondisi sampel dianggap baik jika pengurangan
bobot sampel
setelah pengovenan nilainya tidak lebih dari 1%. Persentase LoD
dihitung dengan
rumus
W1: Bobot sampel awal sebelum dioven
W2: Bobot sampel setelah dioven
h. Pembuatan Nano-Glukosamin
Proses pembuatan Nano-Glukosamin adalah sebagai berikut:
Karagenan dilarutkan kedalam larutan NaOH 0,1 M dengan
perbandingan
1:30 (b/v) pada gelas beker yang disertai dengan pengadukan
Pada gelas beker lain glukosamin dilarutkan ke dalam larutan
asam asetat
2% dengan perbandingan 1:50 (b/v)
Larutan glukosamin dan larutan karagenan dicampurkan ke dalam
wadah
yang sama disertai dengan pengadukan yang tinggi.
Campuran kemudian dimasukkan setetes demi setes ke dalam
kloroform
yang telah ditambahakan Tween 80. Aduk campuran tersebut
dengan
kecepatan tinggi hingga terbentuk emulsi yang stabil.
Emulsi yang terbentuk kemudian dikeringkan dengan spray drying
untuk
menguapkan pelarut dan membentuk serbuk halus.
Serbuk yang didapatkan dianalisa distribusi dan ukurannya dengan
SEM.
i. Analisa SEM-EDX
Sampel diletakkan pada plat alumunium yang memiliki dua sisi
kemudian
dilapisi dengan lapisan emas setebal 48 nm. Sampel yang telah
dilapisi diamati
dengan menggunakan SEM dengan tegangan 22 kV dan perbesaran 2000
kali
-
9
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 2.450.000
2 Bahan habis pakai 4.097.500
3 Perjalanan 2.000.000
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, laporan 2.760.000
Jumlah 11.307.500
4.2. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Perijinan
Tempat
2
Penyediaan
Alat dan
Bahan
3 Pembuatan
kitosan
4 Pembuatan
glukosamin
5 Pengujian
6
Pembuatan
nano-
glukosamin
7 Pengujian
8
Pembuatan
Laporan
9
Pembuatan
Artikel
Ilmiah dan
Paten
-
10
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdel FW, Hammad T. 2001. Chondroitin sulfate and glucosamine: A
review of
their safety profile. Journal American Nutraceutical Association
3: 16-23.
Anderson JW, Nicolosi RJ, Borzelleca JF. 2005. Glucosamine
effects in humans:a
review of effects on glucose metabolism, side effects,
safety
considerations and efficacy. Food and Chemical Toxicology
43:187-201.
Chang, Ke LB, Tai MC, Cheng H. 2001. Kinetics and products of
the degradation
of chitosan by hydrogen peroxide. Journal of Agricultural Food
Chemistry
49: 4845.
Chen W, Chiou RYY. 1999. A modified chemical procedure for
rapid
determination of glucosamine and its application for estimation
of mold
growth in peanut kernels and koji. Journal of Agricultural and
Chemistry
47: 1999-2004.
Chmielowski RA, Wu HS, Wang SS. 2007. Scale-up of upstream and
downstream
operations for the production of glucosamine using microbial
fermentation. Biotechnology Journal 2: 9961006.
[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2009. Indeks Statistik
Perikanan Indonesia. Jakarta: Departemen Kelautan dan
Perikanan.
EFSA [European Food Safety Authority]. 2009. Scientific Opinion
on the
substantiation of a health claim related to glucosamine
hydrochloride and
reduced rate of cartilage degeneration and reduced risk of
development of
osteoarthritis pursuant. Parma, Italy. European Food Safety
Authority
7(10): 1358.
Felson DT. 2006. Osteoarthritis of the knee. New England Journal
of
Medicine.354: 841-848
Hathcock JN, Andrew S. 2006. Risk assessment for glucosamine and
chondroitin
sulfate. Regulatory Toxicology and Pharmacology 47: 7883
Holanda HD, Netto FM. 2006. Recovery of component from
shrimp
(Xiphopenaeus kroyeri) processing waste by enzymatic
hydrolysis.
Journal of Food Science 71:298
Kralovec JA, Barrow CJ. 2008. Marine Nutraceutical and
Functional Foods:
Glucosamine Production and Health Benefits. Canada: CRC
Press.
Kurita K. 2006. Chitin and chitosan: functional biopolymers from
marine
crustaceans. Macromolecular Biotechnology 8(3): 203226.
-
11
11
Martha R, Rodgers VMD. Effects of oral glucosamine and
chondroitin sulfates
supplementation on frequency of intra-articular therapy of the
horse
tarsus.Intern Jounal Applied Research Veterinary Medical. 4:
2.
Mukherjee D, Nissen SE, Topol EJ, 2001. Risk of cardiovascular
events
associated with selective COX-2 inhibitors. Journal of the
American
Medical Association 286: 954-959.
Richy F, Bruyere O, Ethgen O, Cucherat M, Henrotin Y, Reginster
JY.
2003.Structural and symptomatic efficacy of glucosamine and
chondroitin
in knee osteoarthrtitis: a comprehensive meta analysis. Archives
of
Internal Medicine 163: 1514-1522
Shahidi F, Arachchi JKV, Jeon YJ. 1999. Food applications of
chitin and
chitosan. Trends in Food Science and Technology 10: 37-51
Shantosh S, Mathew PT. 2007. Preparation of glucosamine and
carboxymethylchitin from shrimp shell. Journal of Applied
Polymer
Science 107: 280-285.
Solomon DH, Scheneeweiss S, Glynn RJ, Kiyota Y, Levin R, Mogun
H, Avorn
J.2004. Relationship between selective cyclooxygenase-2
inhibitors and
acute myocardial infraction in older adults. Circulation 109:
2068-2073.
Towheed TE, Maxwell L, Anastassiades TP, Shea B, Houpt J,
Robinson V,
Hochberg MC, Wells G. 2005. Glucosamine therapy for treating
osteoarthritis. Cochrane Database Systematics Reviews. 2:
CD002946.
DOI: 10.1002/14651858.CD002946.pub2
Williams GW. 2004. Osteoarthritis and Treatment: What You Need
to Know.In
The American Council of Science and Health.
http://www.acsh.org/
publications/pubid.190/pub_detail.asp. [10 Januari 2011]
-
12
12
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Alfian Dony Saputra
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
4 NIM 26010112130032
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 21 Agustus 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081319992160
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pabuaran 02 SMPN 1
Bojonggede
SMAN 8 Kota
Bogor
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara 3 Lomba Cepat Tepat
Perikanan Tangkap IPB
Institut Pertanian Bogor
(IPB)
2011
2 Peserta OSN Astronomi SMA N 8 Kota Bogor 2011
3 Peserta terfavorit praktikum
Kimia Dasar
Universitas Diponegoro 2012
4 Peserta Lomba LKTI Super
Hero Lingkungan
Universitas Jember 2014
5 Lolos 30 abstrak terbaik dalam
lomba MUN (MIPA Untuk
Negeri)
Universitas Indonesia 2014
-
13
13
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah usulan proposal PKM.
Semarang, 18 September 2014
Pengusul
Alfian Dony Saputra
2. Anggota Pelaksana I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rosa Arie Suryani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4 NIM 26030111130078
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 23 Februari 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085740903763
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD 3 Negeri
Wergu Wetan
Kudus
SMP N 1 Kudus SMA N 1 Kudus
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Lolos pendanaan hibah
penelitian Undip tahun 2012 Universitas Diponegoro 2012
-
14
14
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah usulan proposal PKM.
Semarang, 18 September 2014
Pengusul
Rosa Arie Suryani
3. Anggota Pelaksana II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Glar Donia Deni
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S-1 Kimia
4 NIM 24030111130067
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 26 Mei 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085715903059
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Pandean Lamper
01 Semarang
SMP N 9
Semarang
SMA N 2
Semarang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara II Nasional Greenovation
Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro 2012
2 Juara I Nasional Kategori
Inovasi Bahan Bangunan
Indonesia Civil and
Teknik Sipil dan
Lingkungan Institut
Pertanian Bogor
2012
-
15
15
Enviromental Festival Eco-
Village 2012
3 Lolos Pendanaan Program
Kreatifitas Mahasiswa Bidang
Karsa Cipta (PKM-KC) Tahun
Anggaran 2012
Dirjen DIKTI 2013
4.
Peraih Medali Emas dan Perak
Pekan Ilmiah Mahasiswa
(PIMNAS) ke-26 di Universitas
Mataram Kategori Poster dan
Presentasi
Dirjen DIKTI 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah usulan proposal PKM.
Semarang, 18 September 2014
Pengusul
Glar Donia Deni
4. Anggota Pelaksana III
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fawaz Muhammad Shidqi
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Ilmu Kelautan
4 NIM 26020113130084
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 23 Agustus 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085223991046
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI PUI Awiluar SMP Al-
Muttaqin
Tasikmalaya
SMA Al-
Muttaqin
Tasikmalaya
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
-
16
16
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 20 Esai Terbaik Nasional ILDP Universitas
Diponegoro
2012
2 100 Ketua OSIS terbaik 2012 ILDP Universitas
Diponegoro
2012
3 Juara 3 Esai Priangan Timur Universitas Galuh 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah usulan proposal PKM.
Semarang, 18 September 2014
Pengusul
Fawaz Muhammad Sidiqi
-
17
17
5. Biodata Dosen Pembimbing
CURRICULUM VITAE
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Romadhon, S.Pi., M.Biotech (L)
Jabatan Fungsional
Akademik
: Asisten Ahli
Jabatan structural :
NIP/NIK : 19770523 200501 2 003
NIDN : 0006097607
Tempat dan Tanggal Lahir : Kudus, 06 september 1976
Alamat Rumah : Jl. Karangrejobarat No.150 Semarang
Nomor Hp : 081325169820
Alamat kantor : Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang,
Semarang.
Telp./Faks. : 024-7474698
Alamat e-mail : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
Program S-1 S-2
Nama PT Universitas Diponegoro Universitas Gadjah Mada
Bidang Ilmu Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan
Bioteknologi
Tahun Masuk 1996 2009
Tahun Keluar 2001 2012
Judul Skripsi/
Thesis
Analisis kerusakan lemak
pada tepung ikan Kembung
selama masa penyimpanan
dengan teknik pengeringan
yang berbeda
Isolasi, karakterisasi dan Uji
Potensi Bakteriosin bakteri
Asam Laktat dari Udang
Promotor 1. Dr. Farid Maruf, MSc
2. Ir. Eko Nurcahya Dewi,
MSc
1. Pof. Prof. Ir. Sebastian
Margino, Ph.D.
2. Prof. drh. Widya Asmara,
SU, Ph.D
-
18
18
III. PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Penelitian Tim
Sumber
Dana
Jumlah (Rp)
1
2007
Peningkatan Kualitas dan
Perluasan Pasar produk
Bandeng Presto Sebagai
makanan Tradisional kota
Semarang Melalui Penerapan
manajemen Mutu Terpadu
dalam mendukung
ketahananpangan Daerah
Anggota DP2M
Dikti
-
2 2008
Pemanfaatan Asap cair (Liquid
Smoke) dan Chitosan Sebagai
Pilihan Alternatif Untuk
memperpanjang Daya Simpan
Produk Bandeng Duri Lunak
Ketua
Dinas P
dan K
ProvinsiJa
wa Tengah
Rp.5.000.000,-
3 2012
Isolasi, karakterisasi dan Uji
Potensi Bakteriosin bakteri
Asam Laktat dari Udang
Mandiri Mandiri
-
4 2012
Aplikasi dan Produksi Kultur
protektif bakteri
Bakteriosinogenik Psikotropik
dan Bakteriosin sebagai
Agensia Biopreservasi pada
industry perikanan dan
kelautan
anggota PNBP
UNDIP
-
IV. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
No Tahun Judul Pendanaan
Sumber Jumlah
1. 2008 Pelatihan Pengolahan Produk
Ikan Manyung menjadi Produk
Nugget bagi ibu-ibu PKK, petani
lele, pengusaha industry rumah
tangga di Desa Tanjung Rejo
kecamatan Margoyoso
Kabupaten Pati
PS. THP
-
-
19
19
2. 2008 PelatihanPengolahan Nugget
Ikandari Air Tawarbagiibu-ibu
PKK di DesaBawenKabupaten
Semarang
PS.THP
-
3. 2008 PelatihanPengolahanIkanBumbu
Kentucky (Ajifurai)
BerbahanbakuIkan Mata
Besaribu-ibu PKK di
DesaBawenKabupaten
Semarang
PS.THP
-
4. 2008 Pelatihan pengolahan Bakso
Ikan Manyung bagi ibu-ibu PKK
Pengusaha Industri Rumah
Tangga di Desa Tunjung Rejo
kecamatan margoyoso
KabupatenPati
PS.THP
-
5. 2008 Pelatihan dan Penyuluhan
Tehnik Pengasapan Ikan Lele
(Clariasbatracus) dalam Rangka
Meningkatkan taraf Hidup
Masyarakat di Desa Wonosari
Kecamatan Wedung kabupaten
Demak
DIKTI Rp.7.500.000,-
6. 2007 Peningkatan Mutu Ikan asap
pada Pengusaha Kecil Melalui
Pemanfaatan Peralatan dan
Pengaturan Tata letak yang
Saniter dan Higienes.
DIKTI Rp. 10.000.000,-
7. 2009 Pemanfaatan Air Perebusan
untuk Pembuatan Kerupuk Ikan
Sebagai Produk Alternatif
Industri Kecil Bandeng duri
Lunak
DIKTI Rp. 10.000.000,-
8. 2009 Teknologi Tepat Guna Melalui
Perbaikan Peralatan Pembuatan
Kerupuk Ikan Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Taraf
Hidup Masyarakat
DIKTI
Rp. 10.000.000,-
-
20
20
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
FTIR Untuk uji
karakter fisika
glukosamin
8 paket 100.000 800.000
SEM-EDX Untuk
mengamati
sampel yang
telah dilapisi
dengan lapisan
emas
2 paket 600.000 1.200.000
Melting point Untuk menguji
titik leleh
6 paket 75.000 450.000
SUB TOTAL (Rp) 2.450.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Akuades Demineral
Untuk
melarutkan
sampel
glukosamin
50 liter 5.000 250.000
Kulit Udang Sebagai bahan
penelitian 5 kg 10.000 50.000
Alkohol
Untuk
pencucian
sampel
6 liter 125.000 750.000
NaOH
Untuk
merendam kulit
udang
5 kg 80.000 400.000
HCl
Untuk
merendam
kitosan
5 liter 75.000 375.000
Kertas Saring Halus
Untuk
mengayak kulit
udang yang
sudah
dikeringkan
5 lembar 30.000 150.000
pH indikator Untuk menguji
kadar pH larutan
1 pack 250.000 250.000
-
21
21
Tween 80
Untuk
menambahkan
campuran
larutan
glukosamin dan
karagenan
2 liter 300.000 280.000
Kloroform
Untuk
melarutkan
campuran
larutan
glukosamin dan
karagenan
dengan Tween
80
3 liter 292.500 877.500
Karagenan
Untuk
pembuatan
Nano-
Glukosamin
2 kg 357.500 715.000
SUB TOTAL (Rp) 4.097.500
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Biaya transportasi
Semarang
Yogyakarta (PP)
Untuk
melakukan
pengujian di
UGM
4 orang 400.000 1.600.000
Biaya transportasi
dalam Kota
Semarang
Untuk membeli
alat dan bahan
uji
4 orang 100.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 2.000.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Sewa laboratorium
Kimia Organik FSM
Universitas
Diponegoro
Untuk penelitian
selama 3 bulan
1 500.000 500.000
Sewa laboratorium
Teknologi Hasil
Untuk penelitian
selama 3 bulan
1 500.000 500.000
-
22
22
Perikanan FPIK
Universitas
Diponegoro
Publikasi Jurnal
penelitian
Untuk publikasi
hasil penelitian
1 300.000 300.000
Seminar Untuk publikasi
hasil penelitian
1 500.000 500.000
Laporan Kemajuan Untuk
pembuatan
laporan
kemajuan hasil
penelitian
2 60.000 120.000
Laporan Akhir Untuk
pembuatan
laporan akhir
penelitian
4 60.000 240.000
Biaya dokumentasi Untuk
mendokumentas
ikan semua
kegiatan selama
usaha
berlangsung
1 300.000 300.000
Komunikasi Untuk
komunikasi
selama
penelitian
berlangsung
1 300.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 2.760.000
Total (Keseluruhan) 11.307.500
-
23
23
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/
Minggu)
Uraian Tugas
1 Alfian Dony
Saputra/
26010112130032
Manajemen
Sumberdaya
Perairan
IPA 42 jam Mengkoordinir
jalannya
penelitian dan
pembuatan nano-
glukosamin, serta
pembuatan
laporan
2 Rosa Arie
Suryani/
26030111130078
Teknologi
Hasil
Perikanan
IPA 42 jam Mengkoordinir
Pengadaan Alat
dan Bahan, serta
Pembuatan
kitosan
3 Glar Donia Deni/
24030111130067
Kimia IPA 42 jam Survei dan
pengambilan
bahan penelitian,
mengkoordinir
pembuatan
glukosanamin
4 Fawaz
Muhammad
Sidiqi/
26020113130084
Ilmu
Kelautan
IPA 42 jam Mengkoordinir
publikasi jurnal
penelitian dan
pengujian
-
24
24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jalan Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang Kotak Pos
1269
Telp : (024) 7460012 Fax. : (024) 7460013
email : [email protected], [email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Alfian Dony Saputra
NIM : 26010112130032
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan
judul:
OSHANO Inovasi Obat Osteoarthritis dari Limbah Kulit Udang
Berbasis Nano-
Glukosamin dengan Metode Hidrolisis Asam yang diusulkan untuk
tahun
anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau
sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan
pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima
ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar-
benarnya.
Semarang, 18 September 2014
Mengetahui, Yang menyatakan,
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
(Drs. Warsito, SU) (Alfian Dony Saputra)
NIP. 19540202 198103 1 014 NIM . 26010112130032