PENGANTAR
SOSIOLOGIWidiastiana Vista Wijaya
Universitas Gunadarma
2019
ASAL USUL
SOSIOLOGI
1
ASAL USUL
SOSIOLOGI Selama hidup, manusia telah menjadi anggota
masyarakat dan sudah memunyai pengalaman-
pengalaman dalam hubungan sosial atau
hubungan antarmanusia.
Sejak lahir di dunia, manusia sudah berhubungan
dengan orang tuanya.
Semakin meningkat usianya, bertambah luas
pergaulannya dengan manusia lain di dalam
masyarakat.
Secara tidak langsung, manusia mengetahui
bahwa dalam pelbagai hal dia memunyai
persamaaan dan perbedaan dengan orang lain.
“Semua hal tersebut merupakan pengetahuan yang bersifat
sosiologis karena ikut sertanya manusia di dalam
hubungan-hubungan sosial dalam membentuk kebudayaan
masyarakatnya dan kesadaran akan adanya persamaan
dan perbedaan dengan orang lain memberikan gambaran
tentang objek yang dipelajarinya yaitu sosiologi.
ASAL USUL
SOSIOLOGI
Dalam abad ke-19, seorang ahli filsafat bangsa
Prancis bernama Aguste Comte menulis
beberapa buku yang berisi pendekatan-
pendekatan umum untuk mempelajari
masayarakat.
Aguste Comte menyarankan agar semua
penelitian terhadap masyarakat ditingkatkan
menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang
berdiri sendiri.
Nama ilmu tersebut adalah SOSIOLOGI.
ASAL USUL
SOSIOLOGI
Sosiologi (1839) berasal dari kata Latin socius
yang berarti “kawan” dan kata Yunani logos yang
berarti “kata” atau “berbicara”.
Sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.
Lahirnya sosiologi, tercatat pada 1842, saat
Auguste Comte menerbitkan jilid terakhir dari
bukunya yang berjudul Positive Philosopy.
ASAL USUL
SOSIOLOGI Herbert Spencer mengembangkan sistematika
penelitian masyarakat dalam buku yang berjudul
Principles of Sociology.
Istilah sosiologi menjadi lebih popular dan
berkembang dengan pesat karena jasa Herbert
Spencer.
Sosiologi berkembang dalam abad ke-20, terutama di
Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Tokoh-tokoh sosiologi, seperti Auguste Comte
(Prancis), Herbert Spencer (Inggris), Karl Marx
(Jerman), Vilfredo Pareto (Italia), Pitirim A. Sorokin
(Rusia), Max Weber (Jerman), Steinmetz (Belanda),
Charles Horton Cooly (AS) Lester F. Ward (AS).
ILMU
PENGETAHUAN,
ILMU SOSIAL,
DAN SOSIOLOGI
2
ILMU
PENGETAHUAN Manusia diciptakan oleh Tuhan YME sebagai makhlukyang sadar.
Kesadaran manusia dapat disimpulkan dari
kemampuannya untuk berpikir, berkehendak, dan
merasa.
Dengan pikiran manusia mendapatkan ilmu
pengetahuan, dengan kehendaknya manusia
mengarahkan perilakunya, dengan perasaannya
manusia dapat mencapai kesenangan.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol)
dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin
mengetahuinya.
ILMU SOSIAL
&
SOSIOLOGI Ilmu disebut sebagai ilmu sosial, karena ilmu
tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan
bersama sebagai objek yang dipelajarinya.
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya
adalah masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap
unsur-unsur ilmu pengetahuan.
CIRI-CIRI
UTAMA
SOSIOLOGI Sosiologi bersifat empiris, yang berarti ilmu
pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi
terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya
tidak bersifat spekulatif.
Sosiologi bersifat teorities, yaitu ilmu pengetahuan
tersebut selalu berusaha untuk menyusun
abstraksi dari hasil-hasil observasi.
Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-
unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan
untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab
akibat, sehingga menjadi teori.
CIRI-CIRI
UTAMA
SOSIOLOGI Sosiologi bersifat kumultaif, yang berarti bahwa
teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori
yang sudah ada dalam arti memperbaiki,
memperluas, serta memperhalus teori-teori yang
lama.
Sosiologi bersifat nonetis, yakni dipersoalkan
bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, tetapi
tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta
tersebut secara analitis.
HUBUNGAN
ILMU SOSIAL
DENGAN
SOSIOLOGI Adanya suatu terminologi umum yang
menyeragamkan pelbagai disiplin perilaku
Suatu teknik penelitian terhadap organisasi-
organisasi yang besar dan kompleks
Suatu pendekatan sintesis yang meniadakan
analisis fragmentaris dalam rangka hubungan
internal antara bagian-bagian yang tidak dapat
diteliri di luar konteks yang menyeluruh
Suatu sudut pandang yang memungkinkan
analisis terhadap masalah-masalah sosiologi
dasar
HUBUNGAN
ILMU SOSIAL
DENGAN
SOSIOLOGI Penelitian yang lebih banyak tertuju pada
hubungan dari bagian-bagian; dengan tekanan
pada proses dan kemungkinan terjadinya
perubahan
Kemungkinan mengadakan penelitian secara
operatif dan objektif terhadap sistem perilaku yang
berorientasi pada tujuan atau didasarkan pada
tujuan, proses kognitif-simbolis, kesadaran diri dan
sosial, tahap-tahap keadaan darurat secara sosial-
budaya.
DEFINISI
SOSIOLOGI
3
DEFINISI
SOSIOLOGI
Pitirim Sorokin mengatakan bahwa sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari:
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala-gejala sosial,
2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial,
3. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial
Roucek dan Warren mengemukakan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang memelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok-kelompok.
DEFINISI
SOSIOLOGI
J. A. A. van Doorn dan C. J. Lammers
berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-
proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu
masyarakat ialah ilmu yang memelajari struktur
sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan sosial.
SIFAT DAN
HAKIKAT
SOSIOLOGI
3
SIFAT DAN
HAKIKAT
SOSIOLOGI Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial.
Sosiologi bukan merupakan displin yang
kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada
apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai
apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
murni dan bukan terapan.
SIFAT DAN
HAKIKAT
SOSIOLOGI Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
abstrak dan bukan konkret.
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan
pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
empiris dan rasional.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
umum dan bukan khusus.
OBJEK
SOSIOLOGI
3
Objek sosiologi adalah masyarakat
yang dilihat dari sudut hubungan
antarmanusia dan proses yang
timbul dari hubungan manusia di
dalam masyarakat.
DEFINISI
MASYARAKAT
Manusia yang hidup bersama (minimal 2 orang)
Bercampur dalam waktu yang sama
Sadar merupakan suatu kesatuan
Merupakan suatu sistem hidup bersama
KONSEP SOSIOLOGI
MENGENAI INDIVIDU
4
INDIVIDU
Individu adalah subyek yang melakukan sesuatu,
subjek yang mempunyai pikiran, subjek yang
mempunyai kehendak, subjek yang mempunyai
kebebasan, subjek yang memberi arti (meaning)
pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan
hasil tindakannya sendiri.
Individu adalah subjek yang bertindak (aktor).
Subjek menunjuk pada semua keadaan yang
berhubungan dengan dunia internal manusia.
Objek menunjuk pada dunia eksternal, berarti
objek itu berada di luar individu.
KONSEP SOSIOLOGI
MENGENAI
MASYARAKAT
5
MASYARAKAT
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama, yang
menghasilkan kebudayaan.
Ralph Linton menegaskan bahwa masyarakat
merupakan setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang dirumuskan
dengan jelas.
MASYARAKAT
Pendorong Hidup Bermasyarakat
1. Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan
minum.
2. Hasrat untuk membela diri.
3. Hasrat untuk mengadakan keturunan.
Dua Hasrat Kuat dalam Diri Manusia
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya
atau manusia lain di sekelilingnya.
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan
alam sekelilingnya.
HUBUNGAN INDIVIDU
DAN MASYARAKAT
6
HUBUNGAN
INDIVIDU DAN
MASYARAKAT Hubungan individu (subjektif) dan masyarakat
(objektif) saling menentukan yang satu tidak ada
tanpa yang lain.
Thomas Hobbes (1588-1679) dalam bukunya
Leviathan menjelaskan bahwa pada mulanya
manusia hidup dalam rasa takut.
Mereka berperang dan saling membunuh.
Suasana masyarakat semacam ini disebut homo
homini lupus (manusia serigala bagi manusia lain).
HUBUNGAN
INDIVIDU DAN
MASYARAKAT Hegel menyatakan manusia adalah lawan atau
musuh manusia yang lain.
Manusia mempunyai naluri kuat untuk hidup
bersama dengan sesamanya Social Animal
Manusia adalah makhluk sosial Zoon Politicon