PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEKBERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING(Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi)
Siske1, Theresia Sunarni2
14Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Musi, PalembangEmail: [email protected], [email protected]
ABSTRACTIbu Dewi peyek home industry is a businesses in the peyek foodfield. There is of peyek that produced in Ibu Dewi’s homeindusrty, peyek kacang. Increasing the peyek demand, Ibu Dewiunable to fulfill all of peyek order. On the week days she isoften working normal overtime until over the standart limit ofhuman working time base on labour act. She also have to reject upto 15.000 pieces peyek order during the holiday.To fulfill the order of peyek and helping resolve her problem, IbuDewi plans to recruit a worker. Therefore, performed an analysisto determine the appropriate employee payment for Ibu Dewi workerthat working at her Peyek Home Industry.The payment calculation is based on the hourly standart outputfrom work sampling time method. The Standart output is 104 peyekin one hour. Payment for one peyek is Rp. 38. Ibu Dewi’s profit isRp. 108.825. If she uses worker, and fulfill all the orders, herprofit can increase to Rp. 178.036
Keywords: standart output, employee salary, work sampling method
1. PENDAHULUAN
Pengukuran Kerja (Work Measurement) adalah tindakan
pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas
yang ada di dalam berbagai sektor industri. Hasil
pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan
balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi
pelaksanaan suatu pekerjaan dan titik dimana perusahaan
memerlukan penyesuaian–penyesuaian atas aktivitas
perencanaan dan pengendalian.
Penelitian dilakukan pada home industry peyek melihat
kesulitan yang dihadapi oleh pemilik dengan permintaan
yang banyak, membutuhkan waktu yang lama dalam
pengerjaan peyek tersebut sehingga seringkali pekerjaan
tersebut menjadi menumpuk dan membuat pemilik harus
bekerja lebih lama dibandingkan pekerja pada umumnya.
Keseluruhan pesenan dikerjakan sendirian agar dapat
memenuhi permintaan dari pelanggan dancenderung
memaksakan tubuhnya untuk bekerja hingga melewati
batas jam kerja normal manusia yang telah diatur dalam
undang-undang keternagakerjaan. Oleh karena itu,
pemilik merasa membutuhkan pekerja. Ketika hendak
memperkerjakan seorang pekerja, tentu harus ada timbal
balik yang di berikan oleh pemiliknya, yaitu berupa
upah atau gaji. Dalam mempertimbangkan upah standar
yang diberikan tentu upah tersebut harus sesuai dengan
hasil yang didapatkan oleh home industry tersebut dan
tentu telah mempertimbangkan skill atau keahlian pekerja
tersebut yang berpengaruh pada output yang dihasilkan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah work
sampling, dengan melihat beberapa rangkaian pekerjaan
atau elemen pekerjaan yang banyak, diharapkan dapat
mengetahui waktu standar, output standar, dan usulan
pemberian upah mampu mendapatkan hasil yang baik dan
memaksimalkan performancekerja individu, sehingga
pekerjaakan termotivasiuntukdapatmenghasilkan
produkyang baik dan mendapatkan upah yang sesuai.
Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan
pembahasan ini adalah studi kasus dalam kajian Studi
Gerak dan Waktu (Time and Motion Study),menganalisis
pengukuran kerja dalam menentukan waktu dan output
standar pemberian upah yang dilakukan oleh Witjaksono,
A.D., Iriani, S.S, danRikasari. Hasil pengukuran ini
sangat berguna sebagai dasar pemberian upah, yang pada
akhirnya diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja
karyawan.Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Rinawati
pada Batik Saud Effendy merupakan salah satu IKM batik
di Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta. IKM ini
berproduksi dengan strategi make to order dan belum ada
pedoman waktu produksi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan waktu baku dan jumlah tenaga
kerja optimal pada setiap tahapan proses. Dalam
penelitian yang sekarang dilakukan perhitungan hanya
menggunakan satu operator yang bekerja secara manual.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan
metode Work Sampling. Data yang didapat berupa data hasil
waktu standar dan output standar dari penelitian
tersebut, sehingga di dapat upah standar dan menghitung
keuntungan untuk industri peyek tersebut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Sampling Kerja (Work Sampling)
Sampling kerja atau Work Sampling adalah suatu teknik
untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap
aktivitas kerja dari mesin, proses, atau pekerja.
Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini sama
halnya dengan pengukuran kerja dalam jam henti yang
diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara
langsung ditempat kerja yang diteliti. Bedanya dengan
jam henti adalah bahwa pada cara sampling pekerjaan
pengamat tidak terus-menerus berada ditempat pekerjaan,
melainkan mengamati hanya pada sesaat-sesaat pada
waktu-waktu yang telah ditentukan secara acak
(Wignjosoebroto, 1992).
2.2 Melakukan Sampling
Cara melakukan sampling pengamatan dengan sampling
pekerjaan juga tidak berbeda dengan yang dilakukan pada
cara jam henti, yaitu yang terdiri dari 3 tahap,
yakni(Sutalaksana, 1979): melakukan sampling
pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung
jumlah kunjungan yang diperlukan. Dalam perhitungan
keseragaman data ini, dijumpai sejumlah rumus-rumus
sebagai berikut:
kp
p 1 dankn
n 1 ……………………...……….(1)
Selanjutnya, ditentukan nilai Batas Kendali Atas dan
Bawah dengan rumus:
n
pppBKA
13 dan n
pppBKB
13 ………...………(2)
Bila, nilai pi berada dalam batas-batas tersebut (semua
data diantara BKA dan BKB), maka semua data digunakan
untuk menghitung banyaknya pengamatan yang diperlukan.
Sedangkan, jika harga pi ada yang berada diluar batas
kontrol, maka data pengamatan dari hari yang
bersangkutan “dibuang”, karena berasal dari sistem
sebab yang berbeda.
2.3 Menghitung Jumlah Pengamatan yang Diperlukan
Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam
sampling kerja akan dipengaruhi oleh 2 faktor utama,
yaitu (Wignjosoebroto, 2006):
a) Tingkat ketelitian dari hasil pengamatan
b) Tingkat keyakinan dari hasil pengamatan
Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang
operator akan bekerja atau menganggur mengikuti pola
distribusi normal, maka untuk mendapatkan jumlah
pengamatan yang harus dilakukan dapat dicari dengan
rumus:
pS
pkN 2
2 1' …………………...……….(3)
Besar N’ haruslah lebih kecil dari besarnya N (N’<N).
Apabila kondisi yang diperoleh adalah N’ lebih besar
dari N (N’>N) maka pengamatan harus dilakukan lagi.
2.4 Cara Penentuan Waktu Pengamatan
Untuk menentukan, biasanya satu hari kerja dibagi
kedalam satuan-satuan waktu yang besarnya ditentukan
oleh pengukur. Kunjungan dilakukan dalam waktu-waktu
yang ditentukan secara acak. Biasanya panjang satu
satuan waktu tidak terlampau panjang
(Sutalaksana,1979).
Penentuan Jam Kunjungan Acak (JKA):
1. Menentukan satuan waktu pengamatan (SWP), yakni
durasi yang diperlukan untuk melakukan satu kali
pengamatan
2. Menentukan banyaknya jumlah pengamatan
Jumlah pengamatan maksimum = Wkerja x 60/SWP
3. Membuat draft JKA, tahapan-tahapan untuk
menentukan jam kunjungan acak:
a. Menetapkan bilangan acak maksimum
b. Mencari bilangan random yang terletak di antara
jam istirahat
BR1= ……......……….
(4)
BR2 = …......…….
….(5)
2.5 Cara Menentukan Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua
pertemuan berturut-turut, asumsikan konstan untuk semua
pertemuan. (Hierone, 2013).
Sebelum menghitung waktu siklus, dibutuhkan jumlah
detik pengamatan dan jumlah detik produktif dan
mengetahui jumlah produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut (Kiayi, 2010). Dibawah ini adalah
uraian rumus:
Jumlah Menit Pengamatan: Jumlah Hari Pengamatan X
Satuan Waktu X Jam Kerja…......…….
….…......…….……......…….….(6)
Jumlah Menit Produktif = % Produktif X Jumlah Detik
Pengamat…........….….(7)
Waktu Siklus =
…............….….(8)
2.6 Westinghouse System’s Rating
Penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus
rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan suatu
harga p yang disebut faktor penyesuaian.Besarnya harga
p tentunya sedemikian rupa sehingga hasil perkalian
yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau
waktu yang normal. Bila pengukur berpendapat bahwa
operator bekerja bekerja di atas normal (terlalu cepat)
maka harga p akan lebih besar dari satu (p>1).
Sebaliknya jika operator dipandang bekerja dibawah
normal maka harga p akan lebih kecil dari satu (p<1).
Seandainya pengukur berpendapat bahwa operator bekerja
dengan wajar maka harga p sama dengan (p=1)
(Sutalaksana, 2006).
2.7 Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang
diselesaikan oleh pekerja dalam kondsi wajar dan
kemampuan rata-rata. Waktu kerja yang telah
mempertimbangkan faktor penyesuaian, yaitu waktu siklus
rata-rata dikalikan dengan faktor penyesuaian (Fairuz,
2008). Waktu normal penyelesaian suatu produk dapat
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
Wn = Ws x P…......…….….…......…….
…….(9)
2.8 Faktor Kelonggaran
Kelonggaran pada dasarnya adalah suatu faktor koreksi
yang harus diberikan kepada waktu kerja pekerja, karena
dalam melakukan pekerjaannya pekerja terganggu oleh
hal-hal yang tidak diinginkan namun sifatnya alamiah
(Sutalaksana, 1979). Kelonggaran secara umum dapat
dibagi kedalam 3 jenis, yaitu: kelonggaran untuk
kebutuhan pribadi, kelonggaran untuk menghilangkan
kelelahan, serta kelonggaran untuk hambatan-hambatan
yang tidak dapat dihindarkan.
2.9 Waktu Standar
Waktu standar adalah jumlah waktu yang dibutuhkan guna
menyelesaikan suatu pekerjaan yang digunakan operator
untuk memproduksi satu keping dari data jenis produk
(Nugraha, 2011).Waktu standar dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut: WS = Wn + L (Wn)
…......….….…......…..….(10)
2.10Output Standar
Output standar adalah keluaran yang dihasilkan dalam
suatu waktu tertentu (Ahira, 2013).Output standar
berguna untuk menentukan tingkat produktivitas dari
suatu kerja.
Rumus yang digunakan untuk menghitung output standar
adalah
Output Standar = .....…..
…......….(11)
2.11 Peramalan
Banyak perusahaan melakukan peramalan berdasarkan data
penjualan masa lalu. Asumsi yang digunakan adalah
hubungan sebab-akibat(causal system) yaitu bahwa apa yang
terjadi dimasa lalu akan terulang pada saat
ini.penjualan masa lampau di pengaruhi oleh 4 komponen
utama yaitu (Kusuma, 2002):
a) Kecenderungan tren
b) Siklus
c) Musiman
d) Kejadian Luar biasa
Mengetahui tingkat akurasi dari sebuah hasil peramalan,
maka ada nilai-nilai akurasi yang merupakan ukuran
tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan
permintaan yang sebenarnya terjadi. Ada 3 ukuran yang
biasanya digunakan:
1) Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation =
MAD)
.....…..…......….(12)
2) Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error = MSE)
.....…..…......….(13)
3) Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean
Absolute Percentage Error = MAPE)
.....….....….(14)
2.12 Sistem Pemberian Upah Kerja
Apabila waktuatauoutputstandar telahberhasilditetapkan,
maka manajemenakan memilikikemudahandi
dalammembuatevaluasimengenaiperformancekerjaoperator
(Wignjosoebroto, 2003). Bagi pekerja yangmampu
bekerjamelebihi standar yangtelah ditetapkan harus
diberi penghargaan sesuai dengan
prestasiyangditunjukkan.
Tujuan utama dari pemberian upahadalah untuk
meningkatkan dan menjaga motivasi
pekerjadalamkaitannyadenganupayameningkatkanproduktivit
as kerjanya. Dasar
penetapanbesarupahyangdibayarkanadalah efisiensi
kerjaoperatoryang diukurmenurutoutputyang
dihasilkandibandingkandenganstandar outputyang
dihasilkan.Selainituadabeberapafaktor tidaklangsungyang
dapatdigunakan sebagaidasaripenetapanbesarnya
upah,seperti kehadiran(absensi),disiplinkerja, dan
lain-
lain.Beberapacaraperhitungandanpembayaranupahantaralain
adalah (Wignjosoebroto, 2003):
1. Berdasarkan Hari Kerja
2. Berdasarkan Outputyang Dihasilkan
3. Berdasarkan Jam KerjaStandaryangDicapai
4. Berdasarkan Prestasi Kerja Kelompok
Rumus untuk perhitungan upah kerja per keping produk:
Piece Rate Work = . .....…..…........
…..…......….(15)
2.13. Menghitung Keuntungan
Keuntungan adalah suatu keuntungan atau laba yang
diperoleh dari investasi dalam surat berharga atau
efek, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti,
dimana nilainya melebihi harga pembelian (Anonim,
2012). Selisih antara harga jual yang lebih tinggi dan
harga pembelian yang lebih rendah, menghasilkan
keuntungan finansial bagi investor tersebut.
Rumus untuk memperhitungkan keuntungan adalah:
Keuntungan = Total penjualan/hari/bulan — Total modaI
pokok/hari/bulan
Keterangan:
Total Modal pokok/hari/bulan terdiri atas: Harga Peyek,
Upah Pekerja, Bahan Baku, Kerugian
3. PENGUMPULAN DATA
Dalam penentuan saat kunjungan, hal pertama kali yang
harus dilakukan adalah menentukan jumlah kunjungan yang
akan dilakukan yaitu sebanyak 6 hari dan mengetahui
jumlah data maksimum per hari. Dibawah ini adalah
uraian data yang dibutuhkan untuk mementukan presentase
produktif per hari.
1. Penentuan jam kerja yang berlaku = 09.00-17.00
2. Jam istirahat = 12.00-14.00
3. Menit pengamatan = 5 menit
4. Elemen produktif dan non produktif
5. Jumlah Data Maksimum Per Hari
= x 60
=
6. Penentuan Bilangan Random
Mencari Selang waktu awal istirahat: selang antara
12.00 dengan 09.00, yaitu 210 menit
BR1= = 36
Mencari selang waktu antara jam masuk dengan akhir
waktu istirahat: selang antara 14.00 dengan 09.00,
yaitu
BR2= = 60
7. Data Hasil Pengamatan Sampling Kerja
Dibawah ini merupakan data hasil % produktif selama 6
hari yang dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
TABEL DATA HASIL PROSES PEMBUATAN PEYEKKegiatan Hari Jumlah
1 2 3 4 5 6Produktif 34 37 34 35 35 34 209
NonProduktif
6 3 6 5 5 6 31
Jumlah 40 40 40 40 40 40 240% Produktif 85% 92,5% 85% 87,5% 87,5% 85%
Sumber: Home Industry Peyek, 2014
4. Pengolahan Data
4.1 Penentuan Persen Produktif Operator dan Jumlah
Pengamatan yang Dilakukan
= : 100= 0,87
4.2 Pengujian Keseragaman Data dan Kecukupan Data
p
Karena BKB<Xi<BKA, maka data dianggap seragam.
Terlihat pula pada Gambar grafik keseragaman data
yang menunjukkan presentase harian tidak melewati
batas kontrol atas dan batas kontrol bawah,
melainkan berada ditengah-tengah batas kontrol.
Gambar tersebut dapat dilihat dibawah ini:
GAMBAR GRAFIK KESERAGAMAN DATA
N= = 239,08 ≈ 239
Dari hasil N di atas menunjukkan jumlah yang
dibutuhkan untuk pengamatan ini adalah 239,
sedangkan data yang tersedia 240. Jadi data yang
tersedia dalam penelitian ini cukup.
4.3 Penentuan Waktu Siklus dan Waktu Normal
Jumlah Detik Pengamatan: 6 hari X 3600 detik X 6 jam
= 129600 detik
Jumlah Detik Produktif: 0,87 x 129600 detik = 112752
detik
Jumlah Produk yang Dihasilkan Selama Pengamatan:
413+408+405+412+418+415+413+412+405+415+410+411 =
4937 keping
Ws =
=
= 22,83 detik
Berdasarkan tabel penyesuaian WestingHouse, besarnya
faktor penyesuaian adalah sebagai berikut:
Keterampilan (Skill) : good (C1) =
+0,06
Usaha (Effort) : excellent (B2) = +0,08
Kondisi Kerja (Condition) : good (C) =
+0,02
Konsistensi (Consistency) : good (C)
= +0,01
Jumlah = +0,17
P (Faktor Penyesuaian) = 1 + 0,17 = 1,17
Wn = Ws x P
= 22,83 X 1,17
= 26,7111 detik = 26,7111 : 3600 = 0,00741975
jam
4.4 Penentuan Waktu Standar
Tabel dibawah ini, merupakan tabel kelonggaran
berdasarkan kondisi pekerja yang ada dilapangan:
TABEL WAKTU KELONGGARAN
Faktor Keterangan Kelonggaraan(%)
1. Kebutuhan pribadi Wanita 52. Menghilangkan Fatique
a. Tenaga yang dikeluarkan
Sangat Ringan 5
b. Sikap kerja Duduk 1c. Gerakan kerja Normal 0d. Kelelahan mata Pandangan yang
hampir terus-menerus
6
e.Keadaan temperatur Tinggi 7f.Keadaan Atmosfer Cukup, ventilasi
kurang baik4
g.Keadaan Lingkungan Bersih, cerah 03.Hambatan Tak
Terhindar2
Total 30
l 0,30
Waktu Standar = Waktu Normal + l (Waktu Normal)
= 0,00741975 jam + 0,3
(0,00741975) (jam/keping)
= 0,00741975 jam + 0,00222593 (jam/keping)
= 0,00964568 jam/keping = 34,72 detik/keping
4.5 Perhitungan Output Standar
Output Standar =
=
= 103,67 104 keping / jam
4.6 Perhitungan Upah dan Keuntungan
Upah Standar =
= Rp. 38,46,-/keping Rp. 38,-/keping
Keuntungan= Jumlah Permintaan Peyek X Harga Peyek – (Upah Pekerja + Bahan Baku + Kerugian)
Keuntungan menggunakan Satu Pekerja = 963 keping X Rp.400 –(Rp.47.594 – 2,5 (Rp. 91.326) – 3,33% (Rp.140)) = Rp.385.200 – Rp.47.594 – Rp. 228.315 – Rp.466 = Rp. 108.825,-
Keuntungan menggunakan Dua Pekerja = 1563 keping X Rp.400 – ((Rp. 46.682 + Rp. 34.712) - 4 (Rp. 91.326)– 3,33% (Rp.140)) = Rp. 625.200 – Rp.81.394 – Rp. 365.304 – Rp. 4.66 = Rp. 178.036,-
5. ANALISA
Dalam melakukan pekerjaan tersebut, pekerja dinyatakan
produktif. Rata-rata % produktif kerja yang dilakukan
adalah 0,87 atau 87% sedangkan non produktif berarti
0,13 atau 13%. Data yang diperoleh dapat dinyatakan
seragam, hal itu dapat dilihat dari data yang digunakan
masih dalam batas kontrol atas dan batas kontrol bawah
yaitu sebesar 1.02 dan 0.711. Data yang telah
dikumpulkan cukup. Hasil yang diperoleh dari pengujian
ini adalah 239,08 ≈ 239, sedangkan data yang tersedia
adalah 240. Dalam pengujian waktu siklus dan waktu
normal, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan
jumlah detik pengamatan, jumlah detik produktif dan
jumlah output yang dihasilkan dalam enam hari pengamatan
dan di dapatkan hasilnya adalah 129600 detik untuk
waktu pengamatan, 112752 detik produktif, dan 4937
keping total peyek yang dihasilkan dalam 6 hari.
Setelah didapatkan hasil dari perhitungan tersebut,
selanjutnya dilakukan perhitungan waktu siklus yang
merupakan hasil pengamatan secara langsung bertujuan
untuk mengetahui waktu yang digunakan dalam pembuatan
satu keping peyek, yaitu sebesar 22,83 detik. Waktu
normal sebesar 0,00741975 jam atau 26,7111 detik. Waktu
normal didapatkan waktu nya sebesar 0,00964568
jam/keping atau 34,62 detik/keping. Dalam 1 jam
pengerjaan outputstandar yang dihasilkan adalah 104
keping/jam. Upah kerja yang didapatkan adalah Rp. 38,-
per keping. Hasil peramalan yang telah dihitung dengan
menggunakan metode SEST (Single Exponential Smooting with Trend)
sebesar 963 keping.Jika kita menghitung berdasarkan
waktu kerja dalam pengamatan ini, yaitu 6 jam maka
dalam 1 bulan pekerja tersebut dapat menghasilkan uang
sebesar Rp. 867.800. Jika waktu yang digunakan 8 jam,
maka upah yang didapatkan oleh buruh peyek tersebut
sebesar Rp. 1.065.400,- per bulan. Sebelum memiliki
seorang pekerja, Ibu Dewi mampu meraih keuntungan
sebesar Rp.108.825 per hari. Jika Ibu Dewi
mempekerjakan seorang pegawai permintaan setiap
pelanggan dapat terpenuhi dan dapat memproduksi peyek
tersebut menjadi dua kali lipat lebih banyak dari
biasanya, keuntungan yang berlipat menjadi Rp.
178.036,- per hari.
6. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dari penelitian ini adalah waktu standar danoutput standar yang dibutuhkan pada proses pembuatanhingga menggoreng adalah 0,00964568 jam/keping = 34,72detik/keping dan 104 keping/jam.Usulan upah pekerjaadalah Rp. 38,-/keping atau Rp. 867.800,-/bulan.Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitiandan perbaikan untuk beberapa faktor lain yang dapatmenunjang kenaikan output yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, A. 2013. Mengenal Pengukuran Waktu Standar untukpekerja.http://www.anneahira.com/waktu-standar.htm.Diakses pada tanggal 20 Januari 2014.
Fairus. 2008.Analisis Perancangan Kerja (worksampling).http://www.scribd.com/doc/89911243/ANALISIS-PERANCANGAN-KERJA-work-sampling-BAB-II . Diaksespada 19 November 2013.
Kiayi S.D. 2010.Analisis Perancangan Waktu Kerja denganMenggunakanMetode Work Sampling. (Studi kasus diKawasan Industri Agro Terpadu Kab. Bone Bolango).
Kusuma, H. 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisipertama. Penerbit Andi: Yogyakarta
RinawatiD.I.,Puspitasari, Muljati.2012. Penentuan WaktuStandar DanJumlahTenaga Kerja OptimalPada ProduksiBatik Cap(StudiKasus:IkmBatik SaudEffendy,Laweyan). Semarang.
Sutalaksana, I. Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung:Institut Teknologi Bandung.
Sutalaksana,I.Z,Anggawisastra,R.,danTjakraatmadja,J.H.,2006.TeknikPerancangan Sistem Kerja. Bandung: InstitutTeknologi Bandung.
Wignjosoebroto, S. 1992. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja.ITS: Surabaya
Wignjosoebroto, S. 2006. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu,Edisi Keempat. Surabaya: Institut Teknologi 10November.
Wignjoesoebroto, S, 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu:Teknik Analisis UntukPeningkatan Produktivitas. EdisiPertama, cetakan ketiga.GunaWidya: Surabaya.
Witjaksono, A.D., Iriani, S.S, dan Rikasari. 2006. Analisis Pengukuran Kerja dalam Menentukan Waktudan Output Standar sebagai Dasar Pemberian Insentif. Jurnal Eksekutif, Surabaya. (Studi kasus: Sentra Industri di Wedoro-Waru-Sidoarjo).