Top Banner
PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi) Siske 1 , Theresia Sunarni 2 14 Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang Email: [email protected] , [email protected] ABSTRACT Ibu Dewi peyek home industry is a businesses in the peyek food field. There is of peyek that produced in Ibu Dewi’s home indusrty, peyek kacang. Increasing the peyek demand, Ibu Dewi unable to fulfill all of peyek order. On the week days she is often working normal overtime until over the standart limit of human working time base on labour act. She also have to reject up to 15.000 pieces peyek order during the holiday. To fulfill the order of peyek and helping resolve her problem, Ibu Dewi plans to recruit a worker. Therefore, performed an analysis to determine the appropriate employee payment for Ibu Dewi worker that working at her Peyek Home Industry. The payment calculation is based on the hourly standart output from work sampling time method. The Standart output is 104 peyek in one hour. Payment for one peyek is Rp. 38. Ibu Dewi’s profit is Rp. 108.825. If she uses worker, and fulfill all the orders, her profit can increase to Rp. 178.036 Keywords: standart output, employee salary, work sampling method 1. PENDAHULUAN Pengukuran Kerja (Work Measurement) adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas yang ada di dalam berbagai sektor industri. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu pekerjaan dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian–penyesuaian atas aktivitas
23

PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

May 14, 2023

Download

Documents

mas mubin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEKBERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING(Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi)

Siske1, Theresia Sunarni2

14Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Musi, PalembangEmail: [email protected], [email protected]

ABSTRACTIbu Dewi peyek home industry is a businesses in the peyek foodfield. There is of peyek that produced in Ibu Dewi’s homeindusrty, peyek kacang. Increasing the peyek demand, Ibu Dewiunable to fulfill all of peyek order. On the week days she isoften working normal overtime until over the standart limit ofhuman working time base on labour act. She also have to reject upto 15.000 pieces peyek order during the holiday.To fulfill the order of peyek and helping resolve her problem, IbuDewi plans to recruit a worker. Therefore, performed an analysisto determine the appropriate employee payment for Ibu Dewi workerthat working at her Peyek Home Industry.The payment calculation is based on the hourly standart outputfrom work sampling time method. The Standart output is 104 peyekin one hour. Payment for one peyek is Rp. 38. Ibu Dewi’s profit isRp. 108.825. If she uses worker, and fulfill all the orders, herprofit can increase to Rp. 178.036

Keywords: standart output, employee salary, work sampling method

1. PENDAHULUAN

Pengukuran Kerja (Work Measurement) adalah tindakan

pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas

yang ada di dalam berbagai sektor industri. Hasil

pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan

balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi

pelaksanaan suatu pekerjaan dan titik dimana perusahaan

memerlukan penyesuaian–penyesuaian atas aktivitas

Page 2: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

perencanaan dan pengendalian.

Penelitian dilakukan pada home industry peyek melihat

kesulitan yang dihadapi oleh pemilik dengan permintaan

yang banyak, membutuhkan waktu yang lama dalam

pengerjaan peyek tersebut sehingga seringkali pekerjaan

tersebut menjadi menumpuk dan membuat pemilik harus

bekerja lebih lama dibandingkan pekerja pada umumnya.

Keseluruhan pesenan dikerjakan sendirian agar dapat

memenuhi permintaan dari pelanggan dancenderung

memaksakan tubuhnya untuk bekerja hingga melewati

batas jam kerja normal manusia yang telah diatur dalam

undang-undang keternagakerjaan. Oleh karena itu,

pemilik merasa membutuhkan pekerja. Ketika hendak

memperkerjakan seorang pekerja, tentu harus ada timbal

balik yang di berikan oleh pemiliknya, yaitu berupa

upah atau gaji. Dalam mempertimbangkan upah standar

yang diberikan tentu upah tersebut harus sesuai dengan

hasil yang didapatkan oleh home industry tersebut dan

tentu telah mempertimbangkan skill atau keahlian pekerja

tersebut yang berpengaruh pada output yang dihasilkan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah work

sampling, dengan melihat beberapa rangkaian pekerjaan

atau elemen pekerjaan yang banyak, diharapkan dapat

mengetahui waktu standar, output standar, dan usulan

Page 3: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

pemberian upah mampu mendapatkan hasil yang baik dan

memaksimalkan performancekerja individu, sehingga

pekerjaakan termotivasiuntukdapatmenghasilkan

produkyang baik dan mendapatkan upah yang sesuai.

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan

pembahasan ini adalah studi kasus dalam kajian Studi

Gerak dan Waktu (Time and Motion Study),menganalisis

pengukuran kerja dalam menentukan waktu dan output

standar pemberian upah yang dilakukan oleh Witjaksono,

A.D., Iriani, S.S, danRikasari. Hasil pengukuran ini

sangat berguna sebagai dasar pemberian upah, yang pada

akhirnya diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja

karyawan.Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Rinawati

pada Batik Saud Effendy merupakan salah satu IKM batik

di Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta. IKM ini

berproduksi dengan strategi make to order dan belum ada

pedoman waktu produksi. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menentukan waktu baku dan jumlah tenaga

kerja optimal pada setiap tahapan proses. Dalam

penelitian yang sekarang dilakukan perhitungan hanya

menggunakan satu operator yang bekerja secara manual.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan

metode Work Sampling. Data yang didapat berupa data hasil

waktu standar dan output standar dari penelitian

Page 4: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

tersebut, sehingga di dapat upah standar dan menghitung

keuntungan untuk industri peyek tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Sampling Kerja (Work Sampling)

Sampling kerja atau Work Sampling adalah suatu teknik

untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap

aktivitas kerja dari mesin, proses, atau pekerja.

Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini sama

halnya dengan pengukuran kerja dalam jam henti yang

diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara

langsung ditempat kerja yang diteliti. Bedanya dengan

jam henti adalah bahwa pada cara sampling pekerjaan

pengamat tidak terus-menerus berada ditempat pekerjaan,

melainkan mengamati hanya pada sesaat-sesaat pada

waktu-waktu yang telah ditentukan secara acak

(Wignjosoebroto, 1992).

2.2 Melakukan Sampling

Cara melakukan sampling pengamatan dengan sampling

pekerjaan juga tidak berbeda dengan yang dilakukan pada

cara jam henti, yaitu yang terdiri dari 3 tahap,

yakni(Sutalaksana, 1979): melakukan sampling

pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung

jumlah kunjungan yang diperlukan. Dalam perhitungan

keseragaman data ini, dijumpai sejumlah rumus-rumus

sebagai berikut:

Page 5: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

kp

p 1 dankn

n 1 ……………………...……….(1)

Selanjutnya, ditentukan nilai Batas Kendali Atas dan

Bawah dengan rumus:

n

pppBKA

13 dan n

pppBKB

13 ………...………(2)

Bila, nilai pi berada dalam batas-batas tersebut (semua

data diantara BKA dan BKB), maka semua data digunakan

untuk menghitung banyaknya pengamatan yang diperlukan.

Sedangkan, jika harga pi ada yang berada diluar batas

kontrol, maka data pengamatan dari hari yang

bersangkutan “dibuang”, karena berasal dari sistem

sebab yang berbeda.

2.3 Menghitung Jumlah Pengamatan yang Diperlukan

Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam

sampling kerja akan dipengaruhi oleh 2 faktor utama,

yaitu (Wignjosoebroto, 2006):

a) Tingkat ketelitian dari hasil pengamatan

b) Tingkat keyakinan dari hasil pengamatan

Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang

operator akan bekerja atau menganggur mengikuti pola

distribusi normal, maka untuk mendapatkan jumlah

pengamatan yang harus dilakukan dapat dicari dengan

rumus:

Page 6: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

pS

pkN 2

2 1' …………………...……….(3)

Besar N’ haruslah lebih kecil dari besarnya N (N’<N).

Apabila kondisi yang diperoleh adalah N’ lebih besar

dari N (N’>N) maka pengamatan harus dilakukan lagi.

2.4 Cara Penentuan Waktu Pengamatan

Untuk menentukan, biasanya satu hari kerja dibagi

kedalam satuan-satuan waktu yang besarnya ditentukan

oleh pengukur. Kunjungan dilakukan dalam waktu-waktu

yang ditentukan secara acak. Biasanya panjang satu

satuan waktu tidak terlampau panjang

(Sutalaksana,1979).

Penentuan Jam Kunjungan Acak (JKA):

1. Menentukan satuan waktu pengamatan (SWP), yakni

durasi yang diperlukan untuk melakukan satu kali

pengamatan

2. Menentukan banyaknya jumlah pengamatan

Jumlah pengamatan maksimum = Wkerja x 60/SWP

3. Membuat draft JKA, tahapan-tahapan untuk

menentukan jam kunjungan acak:

a. Menetapkan bilangan acak maksimum

b. Mencari bilangan random yang terletak di antara

jam istirahat

BR1= ……......……….

Page 7: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

(4)

BR2 = …......…….

….(5)

2.5 Cara Menentukan Waktu Siklus

Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua

pertemuan berturut-turut, asumsikan konstan untuk semua

pertemuan. (Hierone, 2013).

Sebelum menghitung waktu siklus, dibutuhkan jumlah

detik pengamatan dan jumlah detik produktif dan

mengetahui jumlah produk yang dihasilkan oleh

perusahaan tersebut (Kiayi, 2010). Dibawah ini adalah

uraian rumus:

Jumlah Menit Pengamatan: Jumlah Hari Pengamatan X

Satuan Waktu X Jam Kerja…......…….

….…......…….……......…….….(6)

Jumlah Menit Produktif = % Produktif X Jumlah Detik

Pengamat…........….….(7)

Waktu Siklus =

…............….….(8)

Page 8: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

2.6 Westinghouse System’s Rating

Penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus

rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan suatu

harga p yang disebut faktor penyesuaian.Besarnya harga

p tentunya sedemikian rupa sehingga hasil perkalian

yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau

waktu yang normal. Bila pengukur berpendapat bahwa

operator bekerja bekerja di atas normal (terlalu cepat)

maka harga p akan lebih besar dari satu (p>1).

Sebaliknya jika operator dipandang bekerja dibawah

normal maka harga p akan lebih kecil dari satu (p<1).

Seandainya pengukur berpendapat bahwa operator bekerja

dengan wajar maka harga p sama dengan (p=1)

(Sutalaksana, 2006).

2.7 Waktu Normal

Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang

diselesaikan oleh pekerja dalam kondsi wajar dan

kemampuan rata-rata. Waktu kerja yang telah

mempertimbangkan faktor penyesuaian, yaitu waktu siklus

rata-rata dikalikan dengan faktor penyesuaian (Fairuz,

2008). Waktu normal penyelesaian suatu produk dapat

dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

Wn = Ws x P…......…….….…......…….

…….(9)

Page 9: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

2.8 Faktor Kelonggaran

Kelonggaran pada dasarnya adalah suatu faktor koreksi

yang harus diberikan kepada waktu kerja pekerja, karena

dalam melakukan pekerjaannya pekerja terganggu oleh

hal-hal yang tidak diinginkan namun sifatnya alamiah

(Sutalaksana, 1979). Kelonggaran secara umum dapat

dibagi kedalam 3 jenis, yaitu: kelonggaran untuk

kebutuhan pribadi, kelonggaran untuk menghilangkan

kelelahan, serta kelonggaran untuk hambatan-hambatan

yang tidak dapat dihindarkan.

2.9 Waktu Standar

Waktu standar adalah jumlah waktu yang dibutuhkan guna

menyelesaikan suatu pekerjaan yang digunakan operator

untuk memproduksi satu keping dari data jenis produk

(Nugraha, 2011).Waktu standar dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut: WS = Wn + L (Wn)

…......….….…......…..….(10)

2.10Output Standar

Output standar adalah keluaran yang dihasilkan dalam

suatu waktu tertentu (Ahira, 2013).Output standar

berguna untuk menentukan tingkat produktivitas dari

suatu kerja.

Rumus yang digunakan untuk menghitung output standar

Page 10: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

adalah

Output Standar = .....…..

…......….(11)

2.11 Peramalan

Banyak perusahaan melakukan peramalan berdasarkan data

penjualan masa lalu. Asumsi yang digunakan adalah

hubungan sebab-akibat(causal system) yaitu bahwa apa yang

terjadi dimasa lalu akan terulang pada saat

ini.penjualan masa lampau di pengaruhi oleh 4 komponen

utama yaitu (Kusuma, 2002):

a) Kecenderungan tren

b) Siklus

c) Musiman

d) Kejadian Luar biasa

Mengetahui tingkat akurasi dari sebuah hasil peramalan,

maka ada nilai-nilai akurasi yang merupakan ukuran

tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan

permintaan yang sebenarnya terjadi. Ada 3 ukuran yang

biasanya digunakan:

1) Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation =

MAD)

.....…..…......….(12)

2) Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error = MSE)

Page 11: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

.....…..…......….(13)

3) Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean

Absolute Percentage Error = MAPE)

.....….....….(14)

2.12 Sistem Pemberian Upah Kerja

Apabila waktuatauoutputstandar telahberhasilditetapkan,

maka manajemenakan memilikikemudahandi

dalammembuatevaluasimengenaiperformancekerjaoperator

(Wignjosoebroto, 2003). Bagi pekerja yangmampu

bekerjamelebihi standar yangtelah ditetapkan harus

diberi penghargaan sesuai dengan

prestasiyangditunjukkan.

Tujuan utama dari pemberian upahadalah untuk

meningkatkan dan menjaga motivasi

pekerjadalamkaitannyadenganupayameningkatkanproduktivit

as kerjanya. Dasar

penetapanbesarupahyangdibayarkanadalah efisiensi

kerjaoperatoryang diukurmenurutoutputyang

dihasilkandibandingkandenganstandar outputyang

dihasilkan.Selainituadabeberapafaktor tidaklangsungyang

dapatdigunakan sebagaidasaripenetapanbesarnya

upah,seperti kehadiran(absensi),disiplinkerja, dan

Page 12: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

lain-

lain.Beberapacaraperhitungandanpembayaranupahantaralain

adalah (Wignjosoebroto, 2003):

1. Berdasarkan Hari Kerja

2. Berdasarkan Outputyang Dihasilkan

3. Berdasarkan Jam KerjaStandaryangDicapai

4. Berdasarkan Prestasi Kerja Kelompok

Rumus untuk perhitungan upah kerja per keping produk:

Piece Rate Work = . .....…..…........

…..…......….(15)

2.13. Menghitung Keuntungan

Keuntungan adalah suatu keuntungan atau laba yang

diperoleh dari investasi dalam surat berharga atau

efek, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti,

dimana nilainya melebihi harga pembelian (Anonim,

2012). Selisih antara harga jual yang lebih tinggi dan

harga pembelian yang lebih rendah, menghasilkan

keuntungan finansial bagi investor tersebut.

Rumus untuk memperhitungkan keuntungan adalah:

Keuntungan = Total penjualan/hari/bulan — Total modaI

pokok/hari/bulan

Keterangan:

Total Modal pokok/hari/bulan terdiri atas: Harga Peyek,

Upah Pekerja, Bahan Baku, Kerugian

Page 13: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

3. PENGUMPULAN DATA

Dalam penentuan saat kunjungan, hal pertama kali yang

harus dilakukan adalah menentukan jumlah kunjungan yang

akan dilakukan yaitu sebanyak 6 hari dan mengetahui

jumlah data maksimum per hari. Dibawah ini adalah

uraian data yang dibutuhkan untuk mementukan presentase

produktif per hari.

1. Penentuan jam kerja yang berlaku = 09.00-17.00

2. Jam istirahat = 12.00-14.00

3. Menit pengamatan = 5 menit

4. Elemen produktif dan non produktif

5. Jumlah Data Maksimum Per Hari

= x 60

=

6. Penentuan Bilangan Random

Mencari Selang waktu awal istirahat: selang antara

12.00 dengan 09.00, yaitu 210 menit

BR1= = 36

Page 14: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

Mencari selang waktu antara jam masuk dengan akhir

waktu istirahat: selang antara 14.00 dengan 09.00,

yaitu

BR2= = 60

7. Data Hasil Pengamatan Sampling Kerja

Dibawah ini merupakan data hasil % produktif selama 6

hari yang dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

TABEL DATA HASIL PROSES PEMBUATAN PEYEKKegiatan Hari Jumlah

1 2 3 4 5 6Produktif 34 37 34 35 35 34 209

NonProduktif

6 3 6 5 5 6 31

Jumlah 40 40 40 40 40 40 240% Produktif 85% 92,5% 85% 87,5% 87,5% 85%

Sumber: Home Industry Peyek, 2014

4. Pengolahan Data

4.1 Penentuan Persen Produktif Operator dan Jumlah

Pengamatan yang Dilakukan

= : 100= 0,87

4.2 Pengujian Keseragaman Data dan Kecukupan Data

p

Page 15: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

Karena BKB<Xi<BKA, maka data dianggap seragam.

Terlihat pula pada Gambar grafik keseragaman data

yang menunjukkan presentase harian tidak melewati

batas kontrol atas dan batas kontrol bawah,

melainkan berada ditengah-tengah batas kontrol.

Gambar tersebut dapat dilihat dibawah ini:

GAMBAR GRAFIK KESERAGAMAN DATA

N= = 239,08 ≈ 239

Dari hasil N di atas menunjukkan jumlah yang

dibutuhkan untuk pengamatan ini adalah 239,

sedangkan data yang tersedia 240. Jadi data yang

tersedia dalam penelitian ini cukup.

Page 16: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

4.3 Penentuan Waktu Siklus dan Waktu Normal

Jumlah Detik Pengamatan: 6 hari X 3600 detik X 6 jam

= 129600 detik

Jumlah Detik Produktif: 0,87 x 129600 detik = 112752

detik

Jumlah Produk yang Dihasilkan Selama Pengamatan:

413+408+405+412+418+415+413+412+405+415+410+411 =

4937 keping

Ws =

=

= 22,83 detik

Berdasarkan tabel penyesuaian WestingHouse, besarnya

faktor penyesuaian adalah sebagai berikut:

Keterampilan (Skill) : good (C1) =

+0,06

Usaha (Effort) : excellent (B2) = +0,08

Kondisi Kerja (Condition) : good (C) =

+0,02

Konsistensi (Consistency) : good (C)

= +0,01

Page 17: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

Jumlah = +0,17

P (Faktor Penyesuaian) = 1 + 0,17 = 1,17

Wn = Ws x P

= 22,83 X 1,17

= 26,7111 detik = 26,7111 : 3600 = 0,00741975

jam

4.4 Penentuan Waktu Standar

Tabel dibawah ini, merupakan tabel kelonggaran

berdasarkan kondisi pekerja yang ada dilapangan:

TABEL WAKTU KELONGGARAN

Faktor Keterangan Kelonggaraan(%)

1. Kebutuhan pribadi Wanita 52. Menghilangkan Fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan

Sangat Ringan 5

b. Sikap kerja Duduk 1c. Gerakan kerja Normal 0d. Kelelahan mata Pandangan yang

hampir terus-menerus

6

e.Keadaan temperatur Tinggi 7f.Keadaan Atmosfer Cukup, ventilasi

kurang baik4

g.Keadaan Lingkungan Bersih, cerah 03.Hambatan Tak

Terhindar2

Total 30

Page 18: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

l 0,30

Waktu Standar = Waktu Normal + l (Waktu Normal)

= 0,00741975 jam + 0,3

(0,00741975) (jam/keping)

= 0,00741975 jam + 0,00222593 (jam/keping)

= 0,00964568 jam/keping = 34,72 detik/keping

4.5 Perhitungan Output Standar

Output Standar =

=

= 103,67 104 keping / jam

4.6 Perhitungan Upah dan Keuntungan

Upah Standar =

= Rp. 38,46,-/keping Rp. 38,-/keping

Keuntungan= Jumlah Permintaan Peyek X Harga Peyek – (Upah Pekerja + Bahan Baku + Kerugian)

Page 19: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

Keuntungan menggunakan Satu Pekerja = 963 keping X Rp.400 –(Rp.47.594 – 2,5 (Rp. 91.326) – 3,33% (Rp.140)) = Rp.385.200 – Rp.47.594 – Rp. 228.315 – Rp.466 = Rp. 108.825,-

Keuntungan menggunakan Dua Pekerja = 1563 keping X Rp.400 – ((Rp. 46.682 + Rp. 34.712) - 4 (Rp. 91.326)– 3,33% (Rp.140)) = Rp. 625.200 – Rp.81.394 – Rp. 365.304 – Rp. 4.66 = Rp. 178.036,-

5. ANALISA

Dalam melakukan pekerjaan tersebut, pekerja dinyatakan

produktif. Rata-rata % produktif kerja yang dilakukan

adalah 0,87 atau 87% sedangkan non produktif berarti

0,13 atau 13%. Data yang diperoleh dapat dinyatakan

seragam, hal itu dapat dilihat dari data yang digunakan

masih dalam batas kontrol atas dan batas kontrol bawah

yaitu sebesar 1.02 dan 0.711. Data yang telah

dikumpulkan cukup. Hasil yang diperoleh dari pengujian

ini adalah 239,08 ≈ 239, sedangkan data yang tersedia

adalah 240. Dalam pengujian waktu siklus dan waktu

normal, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan

jumlah detik pengamatan, jumlah detik produktif dan

jumlah output yang dihasilkan dalam enam hari pengamatan

dan di dapatkan hasilnya adalah 129600 detik untuk

waktu pengamatan, 112752 detik produktif, dan 4937

keping total peyek yang dihasilkan dalam 6 hari.

Setelah didapatkan hasil dari perhitungan tersebut,

Page 20: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

selanjutnya dilakukan perhitungan waktu siklus yang

merupakan hasil pengamatan secara langsung bertujuan

untuk mengetahui waktu yang digunakan dalam pembuatan

satu keping peyek, yaitu sebesar 22,83 detik. Waktu

normal sebesar 0,00741975 jam atau 26,7111 detik. Waktu

normal didapatkan waktu nya sebesar 0,00964568

jam/keping atau 34,62 detik/keping. Dalam 1 jam

pengerjaan outputstandar yang dihasilkan adalah 104

keping/jam. Upah kerja yang didapatkan adalah Rp. 38,-

per keping. Hasil peramalan yang telah dihitung dengan

menggunakan metode SEST (Single Exponential Smooting with Trend)

sebesar 963 keping.Jika kita menghitung berdasarkan

waktu kerja dalam pengamatan ini, yaitu 6 jam maka

dalam 1 bulan pekerja tersebut dapat menghasilkan uang

sebesar Rp. 867.800. Jika waktu yang digunakan 8 jam,

maka upah yang didapatkan oleh buruh peyek tersebut

sebesar Rp. 1.065.400,- per bulan. Sebelum memiliki

seorang pekerja, Ibu Dewi mampu meraih keuntungan

sebesar Rp.108.825 per hari. Jika Ibu Dewi

mempekerjakan seorang pegawai permintaan setiap

pelanggan dapat terpenuhi dan dapat memproduksi peyek

tersebut menjadi dua kali lipat lebih banyak dari

biasanya, keuntungan yang berlipat menjadi Rp.

178.036,- per hari.

6. SIMPULAN DAN SARAN

Page 21: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

Simpulan dari penelitian ini adalah waktu standar danoutput standar yang dibutuhkan pada proses pembuatanhingga menggoreng adalah 0,00964568 jam/keping = 34,72detik/keping dan 104 keping/jam.Usulan upah pekerjaadalah Rp. 38,-/keping atau Rp. 867.800,-/bulan.Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitiandan perbaikan untuk beberapa faktor lain yang dapatmenunjang kenaikan output yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. 2013. Mengenal Pengukuran Waktu Standar untukpekerja.http://www.anneahira.com/waktu-standar.htm.Diakses pada tanggal 20 Januari 2014.

Fairus. 2008.Analisis Perancangan Kerja (worksampling).http://www.scribd.com/doc/89911243/ANALISIS-PERANCANGAN-KERJA-work-sampling-BAB-II . Diaksespada 19 November 2013.

Kiayi S.D. 2010.Analisis Perancangan Waktu Kerja denganMenggunakanMetode Work Sampling. (Studi kasus diKawasan Industri Agro Terpadu Kab. Bone Bolango).

Kusuma, H. 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisipertama. Penerbit Andi: Yogyakarta

RinawatiD.I.,Puspitasari, Muljati.2012. Penentuan WaktuStandar DanJumlahTenaga Kerja OptimalPada ProduksiBatik Cap(StudiKasus:IkmBatik SaudEffendy,Laweyan). Semarang.

Sutalaksana, I. Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung:Institut Teknologi Bandung.

Page 22: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi

Sutalaksana,I.Z,Anggawisastra,R.,danTjakraatmadja,J.H.,2006.TeknikPerancangan Sistem Kerja. Bandung: InstitutTeknologi Bandung.

Wignjosoebroto, S. 1992. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja.ITS: Surabaya

Wignjosoebroto, S. 2006. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu,Edisi Keempat. Surabaya: Institut Teknologi 10November.

Wignjoesoebroto, S, 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu:Teknik Analisis UntukPeningkatan Produktivitas. EdisiPertama, cetakan ketiga.GunaWidya: Surabaya.

Witjaksono, A.D., Iriani, S.S, dan Rikasari. 2006. Analisis Pengukuran Kerja dalam Menentukan Waktudan Output Standar sebagai Dasar Pemberian Insentif. Jurnal Eksekutif, Surabaya. (Studi kasus: Sentra Industri di Wedoro-Waru-Sidoarjo).

Page 23: PENENTUANUPAH PEKERJA PADA INDUSTRI PEYEK BERDASARKAN PENGUKURAN KERJA WORK SAMPLING (Studi Kasus: Home Industry Peyek Ibu Dewi