MONITORING SYSTEM OF RIVER WATER LEVEL USING
MICROCONTROLLER 8535 BASED ULTRASONIC CENSOR
Ahmad Khamdi Musthofa1, Riny Sulistyowati ST, MT.2
Email: [email protected]
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Jalan Arief Rachman Hakim No. 100 Surabaya 60117
ABSTRACT
Flooded areas are getting larger nowadays coused by the overload river and the
lack of warning system. Community around the river bank is not aware toword the
level of river water. The warning system of flood caused by the overload river does
not work automatically does not know whwn the river will be overload. For this
reason. The designed system wichh runs automatically to detect the level of river
water is needed. The system uses microcontroller 8535 based ultrasonic censor
which will show certain levels of water surface. The output of the system uses light
voice alarm which works in real time to send the level of water surface. The system
uses Massage Service Gatway (SMS) to monitor water level in mobile way and
Liquid Crystal Display ( LCD ) to show the water level directly. The result of the
designed system test has accuracy toward ultrasonic censor with the average error
of 1.121% and the error level of 1cm toward the change of speed of the water level.
The test result of the sending of Massage Service Gatway ( SMS ) at the labolatory
was relatively fast with the avarage time of 5.414 second. The data was gained from
the river located at Jalan Arif Rahman Hakim at the warning level with the average
speed of message sending of 5 seconds in different conditions of time trial.
Key words: monitoring system, water level, ultrasonic censor, light voice larm,
Short Message Service Gatway.
ABSTRAK
Semakin banyaknya kawasan mengalami banjir yang berasal dari meluapnya air
sungai dan kurangnya sistem kewaspadaan terhadap ketinggian permukaan air
sungai dari masyarakat yang berada didekat bantaran sungai. Sistem kewaspadaan
akan bajir dari luapan sungai saat ini tidak bisa bekerja dengan otomatis dan
realtime untuk mengetahui ketinggian permukaan air sungai. Hal tersebut
menyebabkan warga sekitar rata-rata tidak mengetahui saat permukaan sungai
sudah meluap. Oleh karena itu perancangan sistem secara otomatis ini bisa
mengetahui ketinggian permukaan air sungai. Perancangan sistem pemantauan
ketinggian permukaan air ini memanfaatkan sensor ultrasonik yang berbasis
mikrokontroler 8535 akan mengetahui ketinggian permukaan air yang dibuat
dengan level-level tertentu. dengan keluaran menggunakan alarm berbasis light
voice alarm yang bekerja secara real time untuk memberitahukan level ketinggian
permukaan air, dengan memanfaatkan Message Service Gatway (SMS ) sebagai
monitoring level air secara mobile dan liquid crystal display (LCD) selalu
menampilkan keadaan level air secara langsung. Hasil uji rancang bangun alat
memiliki keakurasian terhadap sensor ultrasonik yang menghasilkan tingkat rata-
rata error sebesar 1,121% dan tingkat kesalahan terhadap perubahan kecepatan
ketinggian air pada waktu tertentu sebesar 1cm, untuk pengujian pengiriman
Message Service Gatway (SMS ) pada labolatorium di dapatkan waktu yang relatif
cepat dengan rata-rata waktu 5,414 detik dan pengambilan data di sungai Jl.Arief
rahman hakim pada level air siaga memiliki kecepatan rata-rata pengiriman 5 detik
dengan kondisi waktu percobaan yang berbeda.
Kata Kunci : Sistem monitoring, ketinggian air, sensor ultrasonik, light foive
alarm, Short Message Service Gatway
Pendahuluan
Bencana banjir masih terjadi secara teratur dan terus-menerus di Indonesia.
Banyak dampak yang ditimbulkan terhadap bidang ekonomi, sosial dan lingkungan,
akibat terjadinya bencana banjir. Banjir dapat terjadi akibat volume air yang berada
di sungai melebihi badan sungai. Banyak dampak yang ditimbulkan oleh banjir,
tidak hanya kerugian secara material, banjir juga dapat menimbulkan korban jiwa.
Dampak dari banjir dapat dikurangi jika masyarakat lebih siap dalam menghadapi
datangnya banjir tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menyebarkan
informasi mengenai peringatan dini terhadap banjir secara cepat ke
masyarakat.Salah satu media yang dapat digunakan menyebarkan informasi adalah
dengan memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis Short Message Service (SMS).
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian yang telah dilakuakan
Waluyo, Eko (2013) telah membuat penelitian pendahuluan tentang sistem
pemantauan ketinggian air dengan tampilan pada situs jejaring sosial twitter sebagai
peringatan dini terhadap banjir, hasil yang diperoleh berupa suatu sistem peringatan
banjir yang terhubung dengan jejaring sosial twitter dengan menggunakan
komputer / laptop sebagai media untuk input data pada jejaring sosial twitter.
Nurrochman, Aan (2010) mendesain suatu sistem monitoring banjir berbasis
data logger sebagai pengendalian pintu air, penelitian ini menghasilkan sistem
pengendalian pintu air yang didasarkan pada record data logger sensor yang
mengindikasikan gejala terjadinya banjir.
2. Sensor ultrasonik PING
Sebuah pemancar dan penerima ultrasonic PING digunakan sebagai sensor
pengukur jarak sebuah objek dalam hal ini air. Penggunaan sensor jenis ini sangat
sederhana dan mudah dihubungkan dengan mikrokontroller melalui sebuah pin
input dan pin output seperti yang ditunjukkan gambar berikut.
Gambar 1 Sensor ultrasonik PING [Heri andrianto ]
Gambar 2 Sistem kerja sensor ultrasonik [Kartawiguna Daniel,1995]
Sensor ultrasonik ini terdiri dari dua rangkaian yang bekerja sebagai pemancar
ultrasonik (Tx) dan rangkaian penerima (Rx). Rangkain sensor yang berfungsi
sebagai pemancar akan memancarkan gelombang ultrasonik dengan Frekuensi
tertentu, kemudian apabila terjadi benturan terhadap suatu benda atau objek maka
gelombang ultrasonik akan dipantulkan kembali dan diterima oleh rangkaian sensor
yang berfungsi sebagai penerima. Maksimum jarak yang dapat dibaca sensor
ultrasonik adalah 2 hingga 3 meter. Jarak sensor terhadap objek pantul dapat
dihitung dengan rumus berikut:
𝑆 = (𝑡𝐼𝑁 × 𝑉)
2
Dimana :
S : Jarak sensor terhadap objek
tIN : Selisih waktu pemancaran dan penerimaan gelombang pantul
V : Cepat rambat gelombang ultrasonik di udara (344 m/s)
3. Modem GSM M1306B Q2403A Serial (WaveCom)
Sebuah modem GSM adalah modem nirkabel yang bekerja dengan jaringan
nirkabel GSM. Sebuah modem nirkabel berperilaku seperti modem dial-up.
Perbedaan utama antara mereka adalah bahwa modem dial-up mengirim dan
menerima data melalui saluran telepon tetap sementara modem nirkabel mengirim
dan menerima data melalui gelombang radio.[2]
Gambar 3 Bagian-bagian Modem Q2403A [ Datasheet wavecom ]
4. Mikrokontr0ller Atmega8535 Mikrokontroler adalah IC (Integrated Circuit) yang dapat diprogram berulang
kali, baik ditulis atau dihapus biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan
manual pada perangkat elektronika.
ATMEGA 8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran
ADC internal dengan fidelitas atau ketelitian 10 bit sebanyak 8 saluran. Dalam
mode operasinya, ADC ATMEGA 8535 dapat dikonfigurasi, baik secara single
ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATMEGA 8535 memiliki
konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter
derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan
ADC itu sendiri.
ATMEGA 8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timer/counter
8 bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga modul timer/counter ini dapat diatur
dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu
sama lain. Selain itu, semua timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber
interupsi. Masing-masing timer/counter ini memiliki register tertentu yang
digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya.
Gambar 4. Pin ATMega 8535
Penjelasan Pin
A. Port A (PA0-PA7)
Port A berfungsi sebagai input analog ke ADC. Port A juga dapat berfungsi
sebagai port I/O 8 bit bidirectional, jika ADC tidak digunakan maka port
dapat menyediakan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
B. Port B (PB0-PB7)
Port B merupakan I/O 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal
(dipilih untuk setiap bit)
C. Port C (PC0-PC7)
Port C merupakan I/O 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal
(dipilih untuk setiap bit)
D. Port D (PD0-PD7)
Port D merupakan I/O 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal
(dipilih untuk setiap bit)
5. Liquid Crystal Display ( LCD )
Untuk keperluan antarmuka suatu komponen elektronik dengan
mikrokontroller, perlu diketahui fungsi dari setiap kaki pada LCD. Gambar
dibawah menunjukkan modul LCD karakter 2x16.[7]
Gambar 5 .Modul Liquid Crystal Display ( LCD ) 2x16
6. PORT SERIAL RS232
Port Serial RS232 juga mempunyai fungsi yaitu untuk menghubungkan /
koneksi dari perangkat yang satu dengan perangkat yang lain, atau peralatan
standart yang menyangkut komunikasi data antara komputer dengan alat-alat
pelengkap komputer. Perangkat lainnya itu seperti modem, mouse, cash register
dan lain sebagainya. Serial port RS232 pada konektor DB9 memiliki pin 9 buah dan
pada konektor DB25 memiliki pin 25 buah.[2]
Gambar 6. Port Serial 232 [ datasheet RS ]
7. Speaker ( Voice Alarm )
Gambar 7 Gambar dan Simbol Buzzer [DataSeet mikro Buzzer 5V DC,2005 ]
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir
sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-
balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
disini digunakan sebagai indikator himbauan yang berbentuk suara.
8. Warning Light
Warning light adalah lampu tanda atau lampu peringatan hati-hati yang di lengkapi
dengan motor listrik di dalam cover lampunya. Lampu seolah berkedip sehingga akan
mengundang perhatian orang. Tegangan yang dibutuhkan oleh warning light ini berkisar 5
volt DC
Gambar 8 Warning Light [Data Sheet SmarteLight™ Visual Alarm Light ]
PERANCANAAN DAN PEMBUATAN MEKANIK
1. Blok diagram Perancangan Sistem
Diagram blok perancangan perangkat keras dari kontroler Sistem rancang
bangun dan peringatan dini bencana banjir menggunakan sensor ultrasonik berbasis
mikrokontroller 8535 dengan output light voice alarm dan sms gateway ini,
tersusun dari beberapa perangkat elektronik, yaitu sensor ultrasonik, sistem
minimum mikrokontroller Atmega8535, modem GSM Wavecom, buzzer 5volt,
warning light 5volt, power suplay, dan mobile phone.
Gambar 9 Blok Diagram Perencanaan Sistem
Gambar 10 Diagram Alir Rancangan
Pedoman perancangan nilai level air dalam pengujian Labolatorium:
1. Level normal ( jarak > 60 cm )
2. Level siaga ( 59 cm – 40 cm)
3. Level siaga 1 ( 39 cm – 26 cm)
4. Level awas (25 cm < jarak )
Pedoman perancangan nilai level air dalam pengujian lapangan ( sungai Jl.Arief
Rahman Hakim Surabaya :
1. Level normal ( jarak >140 cm)
2. Level siaga ( 139 cm–100 cm)
3. Level siaga1( 99 cm – 70 cm )
4. Level awas ( 69 cm < jarak )
Peraancangan dan pembuatan mekanik
Perancangan mekanik dalam aplikasi system control ini sangat berpengaruh
pada hasil untuk mencapai hasil optimal. Karena secara umum untuk aplikasi sistem
control harus seimbang atau saling mendukung antara mekanik dan software atau
hardware-nya. Sesuai dengan blok diagram pada gambar 9, pada alat ini digunakan
Sensor Ultrasonik PING sebagai pengukur ketinggian permukaan air terhadap
daratan dan liquid crystal display (LCD), Short Message Service (SMS) gateway,
Ligh voice alarm sebagai output informasi, dimana sensor dan output ini terhubung
langsung ke port yang ada pada mikrokontroller.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengujian Perangkat Keras
Pengujian perangkat keras dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat keras
yang telah dirancang dapat bekerja atau berfungsi dengan baik sebagaimana yang
diinginkan. Pengujian yang dilakukan terhadap perangkat keras meliputi beberapa
blok - blok rangkaian perangkat keras yang telah dirancang dan juga pengujian
terhadap gabungan dari beberapa blok rangkaian. Pengujian keseluruhan blok
dilakukan untuk mengetahui semua kinerja perangkat keras berjalan dengan baik
dan menngevaluasi kesalahan – kesalahan yang tidak diinginkan.
1.1. Pengujian sensor ultrasonik
Pengujian yang dilakukan dalam proyek ini adalah mengukur perbuahan jarak
yang terjadi pada sensor apabila diberikan suatu acuan untuk pengukuran.
Berdasarkan hasil dari beberapa kali percobaan perbandingan antara jarak
yang ditampilkan oleh sensor ultrasonik dan yang di berikan perbandingan mistar
dengan pengaruh suhu yang berbeda menerangkan bahwa :
Tabel 1. Pembacaan sensor ultrasonik dengan perbandingan mistar
Dengan suhu yang berbeda No Pemba
n-ding
Mistar
( cm )
Terbaca
Sensor
( cm )
Suhu 27°
Terbaca
Sensor
( cm )
Suhu 30°
Terbaca
Sensor
( cm )
Suhu 32°
Error
Relatif
%
Suhu 27°
Error
Relatif
%
Suhu 30°
Error
Relatif
%
Suhu 32°
1 4 4 4 4 0 0 0
2 5 5 5 5 0 0 0
3 6 6 6 6 0 0 0
4 7 7 7 7 0 0 0
5 8 8 8 8 0 0 0
6 9 9 9 9 0 0 0
7 10 11 9 10 9 11 0
8 20 21 21 20 4,7 4,7 0
9 30 32 30 31 6,25 0 3,2
10 40 40 40 40 0 0 0
11 50 52 51 50 3,8 1,9 0
12 60 63 62 61 4,7 3,2 1,63
13 70 71 71 70 1,4 1,4 0
14 80 79 80 80 1,2 0 0
15 90 90 91 91 0 1,09 1,09
16 100 103 102 100 2,9 1,9 0
17 110 111 111 111 0,9 0,9 0,9
18 120 122 121 121 1,6 0,8 0,8
19 130 131 130 130 0,76 0 0
20 140 142 142 140 1,4 1,4 0
21 150 154 152 151 2,59 1,3 0,66
22 160 161 161 160 0,6 0,6 0
23 170 172 172 170 1,16 1,16 0
Dari hasil percobaan sensor ultrasonik di suhu 27 °C dengan jarak pantul
gelombang sensor ultrasonik 2 Cm -170 Cm di dapat nilai error rata-rata 1,728 %.
hasil pengujian percobaan sensor ultrasonik di suhu 30 °C dengan jarak pantul
gelombang sensor ultrasonik 2 Cm -170 Cm di dapat nilai error rata-rata 1,236 %.
Dan hasil percobaan sensor ultrasonik di suhu 32 °C dengan jarak pantul
gelombang sensor ultrasonik 2 Cm -170 Cm di dapat nilai error rata-rata 0,4 %.
Setelah pengujian ketepatan jarak yang di hasilkan sensor ultrasonik dengan
perbandingan jarak mistar, maka untuk pengujian selanjutnya yaitu pengujian
keakurasian sensor terhadap perubahan kecepatan perpindahan jarak pantul
gelombang ultrasonik, untuk pengujian ini kita simulasikan dengan mengatur
ketinggian air dengan waktu berbeda.
Tabel 2. Pengujian keakurasian sensor terhadap kecepatan jarak air yang
bertambah dan turun
Jarak Penamb
ahan
Air 3
Liter /
30 detik
(cm)
Pengur
angan
Air 3
Liter/
30 detik
(cm)
Penam
bahan
Air 3
Liter /
20detik
(cm)
Penguranga
n
Air 3 Liter/
20 detik
(cm)
Penamb
ahan
Air 3
Liter /
10 detik
(cm)
Pengur
angan
Air 3
Liter/
10 detik
(cm)
62 62 62 62 62 61 61
61 61 61 62 61 61 60
60 60 60 60 61 60 60
59 59 59 59 59 58 59
58 58 58 59 58 57 58
57 57 57 58 57 57 56
56 56 56 56 56 55 56
55 55 55 55 55 55 55
54 54 54 54 54 54 54
53 53 53 53 53 53 53
52 52 52 52 52 52 52
51 51 50 51 51 51 51
50 50 50 50 50 50 50
49 49 49 49 49 49 50
48 48 48 48 48 48 48
47 47 47 47 47 47 47
46 46 46 46 46 46 46 Rata-rata 54 53,94 54,18 54,06 53,76 53,82 Error relatif 0 % 0,11 % 0,33% 0,11 % 0,47 % 0,334 %
Dari hasil pengujian pada tabel 2 maka ke akurasian sensor ultrasonik terhadap
ketinggian debit air yang berbeda pada waktu air 3liter/30 detik, 3liter/20 detik,
3liter/10 detik memiliki tingkat kesalahan paling besar 1cm, dan untuk nilai error
tertinggi 0,47% terjadi pada kecepatan penambahan air 3liter/10 detik .
1.2.Pengujian Keseluruhan
Pada pengujian ini semua perangkat keras dan perangkat lunak sudah bekerja
sesuai dengan fungsi masing-masing. Dalam pengujian kali ini dilakukan
mengirimkan data yang telah terukur ke pesan Handphone sebagai penerima
Informasi.
Berdasarkan hasil dari beberapa kali percobaan perbandingan antara jarak
permukaan air yang diperoleh oleh sensor ultrasonik yang diteruskan atau diolah
oleh mikrokontroler 8535 dan hasil pengolahan data yang di lakukan
mikrokontroler 8535 ini akan di keluarkan informasi pada LCD, SMS Gateway dan
ligth voice alarm menerangkan bahwa :
Dari hasil percobaan dan pengamatan di laboratorium dapat di simpulkan bahwa
waktu pembacaan ketinggian air yang di lakukan sensor ultrasonik PING terjadi
error yaitu jarak penghalang yang di baca tiba-tiba bernilai 13 cm dengan debit air
yang menghalangi pantulan gelombang ultrasonik tidak dalam posisi jarak 13 cm,
waktu pengiriman sms dari mikrokontroler ke handphone penerima informasi
8
5 56
54,5
7 76
56 6
56
45
7
54
8
4 45 5
3,54
6
45 5
76
0
2
4
6
8
10
waktu1 waktu2 waktu3 waktu4 waktu5 waktu6 waktu7(error)
Diagram waktu pengiriman pemberitauan SMS
percobaan1 percobaan2 percobaan3 percobaan4 percobaan5
memiliki rata-rata 5,414 detik per sekali pemberitauhan dan hasil light voice alarm
sebagai alarm lift bekerja dengan baik pada saat kondisi siaga dan awas.
Setelah dilakukan pengujian labolatorium sistem monitoring ketinggian air ini
dilakuakan pengujian secara langsung di sungai Jl. Arief rahman hakim depan
kampus Institut teknologi adhi tama Surabaya dengan hasil pengujian.
Pada pengujian dilapangan tidak terjadi error kenaikan level seperti di
pengujian laboratorium di karenakan saat pengujian dilapangan sudah
menggunakan tabung yang sudah banyak lubang. Dan perbandingan waktu
pengiriman sms pengujian labolatorium dan pengujian lapangan tidak memiliki
perbedaan jauh yaitu 5,414 detik berbanding 5 detik. Dan untuk pengujian ligth
voice alarm berjalan dengan baik sesui kondisi level air.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian pada proyek akhir disimpulkan :
1. Sensor ultrasonik PING yang digunakan dapat bekerja dengan baik memabaca
objek yang mempunyai tingkat keakurasian yang baik dalam pengukuran
kecepatan ketinggian air yang berubah-ubah dengan tingkat kesalahan 1cm
.dan untuk nilai error tertinggi 0,47% terjadi pada kecepatan penambahan air
3liter/10 detik .
2. Warning light bekerja sesuai dengan perintah bahwa jarak 130 cm sampai 70
cm ( Siaga ) warning light aktif dan pada kondisi level 69 cm sampai 10 (awas)
warning light aktif.
3. Voice alarm (buzzer) yang digunakan sebagai output penanda saat kondisi
tertentu bekerja dengan baik tidak ada kesalahan. Bahwa pada level 140
(normal) buzzer tidak aktif, level 139 Cm sampai 70 cm (siaga) buzzer dalam
keadaan aktif perdetik, dan pada level 69 cm sampai 10 cm (awas) buzzer aktif
per setengah detik.
4. Pengujian alat monitoring ketinggian air saat di laboratorium memiliki
keakurasian data dan waktu pengiriman SMS yang baik yaitu dengan rata-rata
lama pengiriman 5,414 detik. Saat pengujian laboratorium di dapat nilai error
pada saat pembacaan sensor ultrasonik tidak sesuai dengan kondisi tinggi air,
dengan tiba-tiba keluar nilai 13 cm.
5. Pengujian alat monitoring ketinggian air di sungai Jl. Arief rahman hakim
memiliki keakurasian data dan waktu pengiriman SMS yang baik dengan rata-
rata lama pengiriman 5 detik pada keadaan level air siaga dan dikirim secara
real time 1 menit sekali pengiriman data.
4 4 3
6 57
4 5
8
4
0
5
10
waktu 1 waktu 2 waktu 3 waktu 4 waktu 5
Grafik Waktu pengirimanSMS pengujian lapangan
percobaan 19 Feb percobaan 20 febrata-rata kecepatan pengiriman 5 detik
DAFTAR PUSTAKA [1]Yulianata Rana, “ Prototipe Sistem Pengukuran Ketinggian dan Debit Air pada
Sungai Berbasis Mikrokontroler Atmega 16” ,2013, Universitas Islam Negri
Kalijaga,Yogyakarta.
[2]Choirul Irjik Muhammad, “ Rancang Bangun Prototipe Stasiun Cuaca yang
Dicatat dan Dilaporkan Secara Periodik dengan Modem GSM ”,2014, Institut
Teknologi Adhi Tama,Surabaya.
[3]Andrianto Heri,”pemrograman mikrokontroler AVR Atmega16 menggunakan
bahasa C”, 2013, Informatika,Bandung.
[4]Elizabeth Basha , Daniela Rus, “ Design of Early Warning Flood Detection
Systems for Developing Countries “, IEEE Trans., 2007 pp. 612-6175.
[5]Eko Waluyo Jati, Muhammad Arrofiq, “ Sistem Pemantau Ketinggian Air
Sungai Dengan Tampilan Pada Situs Jejaring Sosial Twitter Sebagai Peringatan
Dini Terhadap Banjir”, 2013, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
[6]Edi Hariyono,Wirawan, “ Desain Sistem Pengukuran Tinggi Permukaan Air
Sungai Menggunakan Wireless Sensor Network Untuk Peringatan Dini Banjir”,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
[7]Hendra Dwi Saputra, Nurussa’adah , Mochammad Rif’an, “Perancangan Dan
Pembuatan Sensor Curah Hujan Tipe Tipping Bucket Dengan Tampilan LCD”,
2013, Universitas Brawijaya, Malang.