LAPORAN UJI PETIK Halaman. 1
LAPORAN UJI PETIK PEMANFAATAN BDI TAHUN 2018
KONSULTAN MAMAJEMEN PUSAT WILAYAH 2
Tanggal 4 – 30 September 2018
A. LATAR BELAKANG
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya strategis Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman, dalam rangka meningkatkan percepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung
gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020. KOTAKU diharapkan menjadi “platform kolaborasi”
yang mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019 dalam penanganan kawasan permukiman kumuh
seluas 38.431 Ha menjadi 0 Ha di tahun 2019. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui
program KOTAKU pada Tahun Anggaran 2018 telah mengalokasikan Bantuan Dana Investasi (BDI) sekitar
Rp. 730 milyar di 963 kelurahan/desa yang tersebar pada 113 kabupaten/kota, untuk penanganan
permukiman kumuh pada 5 aspek infrastruktur utama yaitu: Air Bersih, Sanitasi, Jalan, Persampahan dan
Drainase.
Berdasarkan data Quick Status sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018 capaian pelaksanaan kegiatan
dan pemanfaatan BDI untuk Progres Pemberkasan BKM - Rp 522.676.400 RB (91%); Progres Verifikasi
Satker - Rp 521.969.900 RB (92%); Progres SPM - Rp 470.003.382 RB (82%); Progres Emon - Rp
450.119.232 RB (79%); progress Realisasi Fisik = 13,8% dan Progres Keuangan (pemanfaatan dana) = 16,57%
Salah satu upaya untuk mencapai keberhasilan pencapaian tujuan program KOTAKU adalah ketepatan
dan keberhasilan pelaksanaan pengendalian proses kegiatan di lapangan. Berkaitan dengan hal tersebut
maka diperlukan monitoring dan evaluasi secara baik dan terencana untuk memastikan agar hasil
pelaksanaan program, bermanfaat bagi masyarakat.
Sehubungan dengan itu sangat dibutuhkan pemantauan maupun koordinasi dengan para pelaku
ditingkat Kota/Kab/kelurahan untuk memberikan solusi guna menyelesaikan permasalahan yang mungkin
terjadi di lapangan.
Uji Petik adalah salah satu bentuk kegiatan monitoring untuk mengetahui dan memastikan apakah
pelaksanaan program KOTAKU sudah dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan mekanisme yang telah
ditetapkan program, mulai dari persiapan perencanaan, pelaksanaan dan rencana pemeliharaannya selain
itu juga untuk melihat secara langsung apakah prasarana dan sarana yang dibangun berkualitas baik dan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sosial dan lingkungan.
Hasil kegiatan uji petik ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki
kualitas hasil perencanaan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan menjadi masukan bagi para
pengambil keputusan untuk memutuskan apakah kegiatan ini akan dapat dilaksanakan dengan model dan
cara yang sama, atau memerlukan berbagai perubahan dan penyempurnaan.
B. TUJUAN
Tujuan umum kegiatan uji petik ini adalah untuk melakukan monitoring secara langsung terhadap capaian
kegiatan pencairan dan pemanfaatan BDI skala lingkungan tahun Anggaran 2018.
Adapun tujuan khusus adalah untuk memastikan dipenuhinya pengelolaan dan proses pemanfaatan BDI
TA. 2018 dalam hal :
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 2
1. Kelengkapan dan kualitas dokumen perencanaan (DED dan Proposal KSM);
2. Penyaluran BDI tahun 2018 kepada KSM tepat waktu;
3. Pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan konstruksi / kualitas infrastrukur;
4. Kelengkapan Pemberkasan pencairan BDI 2018 tahap II lokasi scale up dan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan;
5. Penginputan data E-Mon Padat Karya sudah dipahami;
6. Membantu menyelesaikan permasalahan dilapangan dan tindaklanjutnya.
C. KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan uji petik adalah adanya:
1. Dokumen DED dan Proposal KSM yang memenuhi standar teknis perencanaan;
2. BKM telah menyalurkan BDI tahun 2018 kepada KSM di seluruh kelurahan;
3. Hasil pembangunan infrastruktur berkualitas baik / memenuhi standara teknis
4. Pemberkasan pencairan BDI 2018 tahap II lengkap dan tepat waktu;
5. Data Tenaga Kerja Padat Karya terinput ke dalam E-Mon sesuai jadwal dan target yang ditetapkan
6. Adanya Berita Acara Catatan dan rekomandasi hasil uji petik;
D. LOKASI UJI PETIK
NO NAMA PROVINSI NAMA KAB
KOTA
TIM UJI PETIK TANGGAL UJI PETIK
KMP SATKER
1 SULAWESI TENGAH KOTA PALU Imam / Sub Monev 4 - 6 Sept. 2018
2 SULAWESI TENGGARA
KOTA BAU-BAU Imron / Sub Infra 4 - 7 Sept. 2018
3 KALIMANTAN TIMUR
KOTA BONTANG Puguh / Sub Infra Siwi 4 - 7 Sept. 2018
KOTA SAMARINDA
4 DIY KOTA YOGYAKARTA
Sugiyanto / Infra Dyas 7 – 8 Sept. 2018
5 JAWA TENGAH KOTA SURAKARTA
Sugiyanto / Infra 13 - 14 Sept. 2018
6 SULAWESI SELATAN GOWA
Imron / Sub Infra
12 - 15 Sept. 2018 BANTAENG
7 NTT KOTA KUPANG
Pernandes/ Sub Monev
12 - 15 Sept. 2018 TIMOR TENGAH SELATAN
8 MALUKU UTARA
KOTA TERNATE
Dade / Sub Training 12 - 15 Sept. 2018 KOTA TIDORE KEPULAUAN
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 3
NO NAMA PROVINSI NAMA KAB
KOTA
TIM UJI PETIK TANGGAL UJI PETIK
KMP SATKER
9 KALIMANTAN SELATAN
BANJARMASIN Erry/ Sub Infra 12 - 15 Sept. 2018
BANJABARU
10 GORONTALO KOTA GORONTALO
Djoko / TL Imam / Monev
19 – 21 Sept. 2018
11 JAWA TIMUR KOTA MALANG Puguh/ Infra 20 - 22 Sept. 2018
12 JAWA TIMUR PAMEKASAN James Manoppo 27 - 30 Sept 2018
E. HASIL UJI PETIK PEMANFAATAN BDI SKALA LINGKUNGAN:
Hasil pelaksanaan uji petik terhadap pengukuran kinerja infrastruktur menunjukkan bahwa
kegiatan pemanfaatan BDI tahun 2018 persentase rata-rata capaiannya indicator kinerja infrastruktur
adalah 81,70% atau masuk dalam katagori penilaian “BAIK”. Adapun metode yang digunakan untuk
melakukan penilaian adalah dengan menggunakan format survey dan wawancara di lapangan terhadap
5 (lima) aspek indicator kinerja yaitu : (1). Tertib / kelngkapan adminsitrasi, (2). Kelengkapan dokumen
perencanaan teknis (DED/Proposal KSM), (3). Infrastruktur dan pelayanan berkualitas baik, (4).
Kelengkapan dokumen safeguard dan (5). Infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi.
Hasil penilaian ini belum dpat digunakan untuk menyimpulkan apakah seluruh kualitas infratsruktur
yang dibangun berkualitas baik, karena pada saat dilakukan uji petik progress fisik rata-rata baru
mencapai sekitar 5% sampai dengan 30%, untuk itu maka dalam penilaian kualitas infra ini dilihat dari
kualitas penggunaan bahan material, metode/tahapan/langkah-langkah pekerjaan konstruksi,
kesesuaian volume yang dilaksanakan dengan gambar rencana, penggunaan tenaga kerja dan jadwal
pelaksanaan.
Selain melihat capaian kualitas administrasi dan kualitas fisik pemanfaatan BDI tahun 2018, juga
dilakukan pemantauan terhadap hasil pelaksanaan BDI tahun 2017, dengan tujuan untuk melihat
apakah kondisi infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi. Dari hasi survey di beberpa
lokasi kelurahan yang terdapat pemanfaata BDI tahun 2017 menunjukkan bahwa infrastruktur
terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi mencapai 87 %, adapun capaian persentase dari setiap
indicator dan Analisa setiap indicator dapat dilihat padan table dan grafik berikut :
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 4
JUMLAH
PROPINSI
JUMLAH
KOTA / KAB.% CAPAIAN
% Rata-rata
Capaian
Keseluruhan
1 Tertib / kelengkapan administrasi 75%
2Kelengkapan Dokumen Perencanaan Teknis
(DED/Proposal KSM)82%
3Infrastruktur dan pelayanan yang dibangun
berkualitas baik89%
4 Kelengkapan Dokumen Safeguard 75%
5Infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan
berfungsi 87%
Penilaian Hasil :
Baik : Total Nilai ≥ 80 %
Memadai : Total Nilai ≥ 60 %
Tidak Memadai : Total Nilai < 60 %
HASIL UJI PETIK KEGIATAN INFRASTRUKTUR
BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA
11 P
rovin
si
16 K
ab
/Ko
ta
INDIKATOR KINERJA
81,70%
Baik
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 5
F. KESIMPULAN UMUM HASIL UJI PETIK
1. Secara umum seluruh kelurahan telah menyusun dokumen proposal kegiatan infrastruktur sesuai
dengan pagu DIPA total, tetapi masih banyak terdapat kekuranglengkapan isi dokumen proposal
KSM;
2. Dokumen perencanaan DED (gambar siteplan, potongan dan gambar detail) sudah dibuat/tersedia
di setiap kelurahan, tetapi pada proposal KSM gambar perencanaannya masih belum dijilid menjadi
satu kesatuan dengan dokumen proposal (masih terpisah-pisah);
3. Fasilitator Teknik dan Askot Infrastruktur belum melakukan pengendalian dengan benar terhadap
Proses Kegiatan dan Pelaksanaan Infrastruktur skala lingkungan, sehingga masih terdapat
metode/tahapan pelaksanaan konstruksi yang tidak benar;
Jumlah Provinsi
Jumlah Kota/Kabupaten
1 75%
2 82%
3 89%
4 75%
5 87%
Secara umum dokumen perencanaan (DED/Proposal KSM) sudah tersedia
tetapi masih terdapat gambar-gambar desain yang belum dibuat sperti,
peta site plan, gambar potongan memanjang, dan
notasi/dimenasi/spesifikasi yang belum tercantum dalam gambar detailnya.
ANALISA CAPAIAN HASIL UJI PETIK PER INDIKATOR
Secara umum dokumen proposal sudah ada, tetapi kualitas kelengkapan
dokumen yang masih belum lengkap, seperti cakupan isi/lembar proposal
yang masih kosong, SPPDL belum ditandatangi, Daftar penerima manfaat
belum dilampirkan, ada pengeluaran dana tercatat dalam buku kas tetapi
belum ada tanda tangan penrimanya.
Secara umum jenis dan konstruksi pekerjaan sudan sesuai dengan RKS,
Volume yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana, bahan yang
digunakan telah memenuhi standar teknis, telah menggunakan tenaga kerja
tukang berpengalaman/terampil, tetapi masih ditemukan di beberapa lokasi
yang belum menggunakan metode kerja atau tahapan pelaksanaan dengan
bemar pada saat pelaksanaan konstruksi,
Tertib / kelengkapan administrasi
Infrastruktur dan pelayanan yang
dibangun berkualitas baik
%
Capaian INDIKATOR ANALISA PER INDIKATOR
Penilaian terhadap sarana prasarana yang dibangun tahun 2017,
menunjukkan bahwa secara umum masih berkualitas dan berfungsi baik,
adapun kekurangannya adalah parsarana dan sarana belum dilakukan
pengembangan lebih lanjut
Infrastruktur terbangun tetap
berkualitas baik dan berfungsi
No.
: 11 Provinsi
: 16 Kabupaten/Kota
Kelengkapan Dokumen Perencanaan
Teknis (DED/Proposal KSM)
Kelengkapan Dokumen Safeguard
Hal yang masih terdapat kekurangan dalam kelengkapan dokumen
safeguard adalah dokumen pengadaan lahan/tanah yang berupa surat
pernyataan hibah/ijin pakai/ijin dilalui, pada umumnya lembar surat
pernyataan ini ada dalam proposal tetapi masih kosong.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 6
4. Fasilitator Teknik pada umumnya tidak berani melakukan teguran kepada tim pelaksana /KSM jika
terdapat kesalahan pelaksanaan konstruksi dan bahkan cenderung mengikuti kemauan
tukang/KSM;
5. Pemahaman terhadap ketentuan/aturan/kebijakan kegiatan infrastruktur yang sudah diatur dalam
POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan tahun 2018 dan POS Pengadaan Barang dan
Jasa Berbasis Masyarakat tahun 2018 belum sepenuhnya dipahami oleh tim fasilitator dan askot
infrastruktur maupun askot didang lainnya;
6. Fasilitator Ekonomi dan Askot MK belum melakukan pendampingan kepada BKM/LKM dan KSM
dengan benar, sehingga BDI yang sduah dimanfaatkan oleh KSM belum dibuat laporan penggunaan
dananya (seperti buku bank, buku kas dan nota2 bukti transaksi dll);
7. Proses verifikasi dokumen proposal oleh tim verifikasi (fasilitator Teknik, askot infrastruktur dan
UPL) belum dilakukan dengan benar, sehingga dokumen proposal KSM banyak yang belum lengkap;
8. Tim Fasilitator dan Asisiten korkot belum melaksanakan pendampingan dengan benar dan
sungguh-sungguh kepada BKM/LKM dan KSM, sehingga banyak terjadi kekurangan pada dokumen
proposal maupun laporan keuangan KSM, termasuk masih adanya KSM yang belum paham cara
pembuatan laporan penggunaan dana (buku bank, buku kas, dan nota-nota bukti pengeluaran
dana);
9. Korkot belum sepenuhnya menjalankan peran dan fungsinya sebagai menajer tim di tingkat
kabupaten/kota, hal ini terindikasi dari tidak pernah melakukan KBIK untuk membahas hal-hal yang
terkait dengan satndar teknis konstruksi dan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur dalam POS
Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan baik itu hal teknis maupun administrasi, dan
cenderung tim faskel melaksanakan tugasnya tanpa ada arahan dan kendali dari asisten korkot
maupun dari korkotnya secara langsung.
G. REKOMENDASI
1. Tim fasilitator segera mamfasilitasi LKM/KSM untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen
proposal kegiatan KSM yang masih terdapat kekurangan-kekurangan, sesuai rekomendasi detail
setiap kelurahan (terlampir);
2. Askot inffastruktur Bersama fasilitator Teknik agar segera memfasilitasi LKM dan TIPP untuk
melengkapi dokumen DED yang masih terdapat kekurangan-kekurangan sesuai rekomendasi detail
setiap kelurahan (terlampir);
3. Fasilitator Teknik dan askot infrastruktur melakukan pengendalian pelaksanaan konstruksi dengan
benar dan mengacu pada dokumen perencanaan dan standar teknis yang telah ditetapkan, dan
selalu memberikan arahan kepada tim pelaksanan setiap akan malaksanakan pekerjaan konstruksi
dan memberikan teguran kepada KSM jika tim pelaksana salah dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi;
4. Kepada seluruh tim fasilitator dan asisiten korkot diminta untuk mempelajari kembali dan
memahami POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan dan POS Penngadaan Barang dan
Jasa, terutama kepada fasilitator Teknik dan askot infrastruktur;
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 7
5. Kepada fasilitator ekonomi dan asisten korkot bidang manajemen keuangan agar meningkatkan
pendampingan dan memfasilitasi LKM/KSM dalam menyusun pelaporan keuangan yang benar dan
tepat waktu;
6. Kepada korkot diharapkan meningkatkan penngendalian pelaksanaan program dengan melakukan
kunjungan ruitn ke kelurahan dan bertanggungjawab serta menjamin tim fasilitator dan asisten
korkot bidang telah mampu melaksanakan tugas sesuai dengan bidang keahliannya dan sungguh-
sungguh sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ditetapkan program;
7. Korkot diminta melakukan KBIK secara rutin bagi tim fasilitator dan askot bidang terutama
membahas ketentuan dan standar teknis pelaksanaan konstruksi maupaun pengadaan barang dan
jasa serta;
H. CATATAN/TEMUAN DAN REKOMENDASI DARI MASING-MASING KAB/KOTA SBB:
1) KOTA BANJARBARU
a. KELURAHAN LANDASAN ULIN TIMUR
Catatan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang masih belum lengkap (drainase belum ada potongan memanjang, site
plan).
2) Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
3) SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi kelengkapannya, No SPPDL, Nomor
SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM, Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka
waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
4) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
5) Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan (fisik) belum dibuat.
6) Mutu/Kualitas hasil pekerjaan jalan beton kurang baik dan pelaksanaan konstruksi tidak
dilaksanakan sesuai dengan standar.
7) Teknik yang dipersyarakan (kualitas campuran beton tidak sesuai standar). Dan belum
dilengkapi dengan tali air.
8) Sedangkan untuk mutu/kualitas hasil pekerjaan jalan paving sudah baik.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 8
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim Fastek segera mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM saat melakukan perbaikan kualitas
konstruksi beton dan mutu campuran beton.
6) Tim fastek dan Askot Infra agar mendampingi KSM lebih intens saat pelaksanaan konstruksi.
b. KELURAHAN BANGKAL
Catatan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu gambar potongan memanjang untuk kegiatan saluran drainase belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Kualitas hasil pekerjaan drainase sudah baik dan pelaksanaan kegiatan konstruksi sudah
dilaksanakan sesuai dengan standar teknik yang dipersyarakan.
5) Kelurahan Bangkal merupakan lokasi yang progress fisiknya masih rendah yaitu 1% (baru
mulai pekerjaan tanggal 12 Sep 2018) dimana nilai BDI nya Rp. 1,4 M yang dilaksanakan oleh
7 KSM, yaitu per KSM kira-kira sebesar Rp. 200 jt – 250 jt. Dimana jangka waktu pelaksanaan
sampai dengan tanggal 29 Oktober 2018 (sisa waktu tinggal 1.5 bulan). Jika dilihat sisa waktu
dibanding dengan sisa pekerjaan fisik maka diperkirakan target pekerjaan fisik per hari yang
harus dicapai minimal 2 – 2,5 %. Dan jika target tersebut tidak terpenuhi maka diprediksi
pekerjaan konstruksi tidak bisa tercapai 100% sesuai waktu yang ditetapkan.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk melengkapi gambar potongan memanjang.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim Fastek agar mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar kualitas konstruksi yang sudah
baik tetap terjaga.
6) Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar segera melakukan:
• Fasilitasi untuk percepatan, untuk membantu BKM dan KSM menyusun time line target pekerjaan (fisik), kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat per hari/minggu, agar pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan dana dapat diselesaikan tepat waktu.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 9
• Fasilitasi dan mengarahkan KSM agar melaksanakan pekerjaan konstruksi secara paralel mengingat jenis kegiatan yang bervariasi;
• Evaluasi setiap seminggu sekali untuk memastikan target pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh KSM, dapat tercapai sesuai target waktu yang ditentukan dan memenuhi standar teknis;
c. KELURAHAN LANDASAN ULIN SELATAN
Catatan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu site plan, gambar potongan memanjang belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Kualitas hasil pekerjaan siring sudah baik dan pelaksanaan kegiatan konstruksi sudah
dilaksanakan sesuai dengan standar teknik yang dipersyarakan.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar kualitas konstruksi yang sudah
baik tetap terjaga.
KESIMPULAN UMUM KOTA BANJARBARU
a. Catatatan Temuan:
1) Pelaksanaan konstruksi masih ada yang belum dilaksanakan sesuai dengan standar
teknik yang dipersyaratkan;
2) Kondisi pada saat di ujik petik seluruh KSM di tiga kelurahan yang dikunjungi sudah
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan paket pekerjaan yang terdapat dalam proposal.
3) Pelaksanaan konstruksi masih ada yang belum dilaksanakan sesuai dengan standar
teknik yang dipersyaratkan.
4) Dokumen DED sudah ada tapi belum dijilid dan belum ditandatangani PPK.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 10
5) Pembukuan/administrasi keuangan sudah baik. Kwitansi pengeluaran dana sudah
tercatat dengan baik di buku kas.
6) Tim fasilitator dan tim korkot sudah menggunakan POS Penyelenggaraan Infrastruktur.
7) Disarankan sebaiknya ada papan informasi (penempelan gambar kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan) di sekitar lokasi.
b. Rekomendasi:
1) Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan pengendalian secara ketat
terhadap pelaksanaan konstruksi diseluruh lokasi kelurahan penerima BDI untuk
menjamin dan memastikan standar teknis yang ditetapkan dapat dipenuhi dan kualitas
konstruksi baik.
2) Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan pengendalian secara ketat
terhadap pelaksanaan konstruksi diseluruh lokasi kelurahan penerima BDI untuk
menjamin dan memastikan standar teknis yang ditetapkan dapat dipenuhi dan kualitas
konstruksi baik.
3) Tim fasilitator agar segera melengkapi kekurangan kelengkapan dokumen.
4) Disarankan agar Tim fasilitator menyampaikan kepada KSM untuk menyiapkan papan
informasi. Karena ini merupakan sarana/alat kendali pekerjaan di masyarakat.
INFORMASI LAIN-LAIN
1. Kekurangan tenaga teknis. Kondisi dampingan DI Kota Banjarbaru sebanyak 13 Kelurahan
dengan 5 orang Fastek.
2. Adanya Faskel Teknik di Kel. Bangkal yang menggundurkan diri per tanggal 1 September,
sehingga terlambatnya progress fisik di Kel Bangkal.
3. Adanya kelangkaan bahan material (semen) di pasaran, berdampak pada keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan fisik.
4. Pada saat uji petik, ternyata Progres fisik di lapangan sudah lebih di bandingkan dengan
informasi update laporan progress.
Progres fisik di lapangan = 20%
Laporan update progress = 6%
Lap. Progress fisik (e-mon) = 11. 53%
Rekomendasi:
1. Disarankan adanya tambahan tenaga teknis dan mencari pengganti Fastek yang
menggundurkan diri.
2. Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan koordinasi untuk update data progress
fisik tepat waktu
2) KOTA BANJARMASIN
a. KELURAHAN MANTUIL
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 11
Catatan dan Temuan:
1. Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
2. Dokumen perencanan teknis DED/proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang yang belum detail.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi
dokumen proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong
2) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan dan
potongan memanjang .
b. KEL PANGERAN
Catatan dan Temuan:
1) Papan nama proyek belum tersedia di lokasi/lapangan.
2) Konstruksi belum prinsip for all: Jalan titian, ada bagian turunan yang terlalu curam dan
sepanjang jalan titian belum dilengkapi dengan pengaman (railing)
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk segera memasang papan nama proyek di
lapangan.
2) Fasilitator Tenik dan Askot Infra segera mendampingi dan memberikan arahan kepada
KSM untuk melakukan perbaikan konstruksi jalan dan pipa air limbah yg tidak tertanam.
c. ALALAK SELATAN (SHOW CASE)
Catatan dan Temuan:
1) Terdapat 17 unit rumah terdampak di lokasi. Saat uji petik baru mulai dilakukan
pembongkaran. Mengingat jangka waktu pekerjaan
2) Rumah-rumah terdampak tidak diberi tanda yang jelas (sebaiknya diberi cat merah) agar
tidak mudah hilang dan diberi nomor
Rekomendasi:
1) Faskel Teknik segera mendampingi KSM dalam menyusun schedule ulang untuk
penyelesaiaan kegiatan agar sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan.
2) Faskel Teknik segera mendampingi KSM dalam memperbaiki penandaan rumah
terdampak.
3) KOTA TERNATE
a. KELURAHAN KALUMATA
Catatan dan Temuan:
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 12
1) Dokumen proposal di Kel Kalumata, sudah ada namun masih kurang lengkap yaitu : tidak ada
Photo 0%, Jadwal Pelaksanaan.
2) Dokumen proposal untuk Tahap ke-2, belum ada.
3) Dokumen SPPDL : Dokumen belum ditandatangani oleh Korkot, terdapat ketidaksesuaian
jumlah perjanjian kerja dengan proposal, belum dibuat rangkap 3 dan bermaterai secukupnya.
4) Verifikasi kelayakan proposal : rekomendasi di lembar verifikasi tidak ada kesimpulan karena
tidak dipilih salah satu dari tiga pilihan (layak, layak dengan penyempurnaan, tidak layak).
5) Pelaksanaan kegiatan, tidak sepenuhnya mengacu kepada gambar, hal ini terlihat adanya
perbedaan ukuran pembangunan jalan paving. Kel Kalumati : Ukuran kanstin tidak sesuai
dengan ukuran di proposal (lebih kecil), rencana 20 cm, realisasi 15-17 cm. Namun ukuran
lebar paving rencana 110-120 cm lebih dari 120-140 cm. Hal ini disebabkan karena lemahnya
pengendalian dari tim fasilitator dan tim korkot.
6) Laporan Mingguan / Dwi mingguan kemajuan pelaksanaan kegiatan pekerjaan di kelurahan
kalumata tidak bisa ditunjukkan, karena data tersebut masih berada di fasilitator.
7) Pembukuan KSM :
8) Secara umum laporan pembukan ksm sudah bisa ditunjukkan saat pemeriksaan, namun masih
tidak lengkap dalam pencatatan nomor bukti, dan bukti pengiriman material oleh took.
9) Progres Fisik rata-rata 88%, Progres keuangan 86%. Indikasi bahwa progress yang seharusnya
mencairkan kembali termin ke-2 tidak segera dilaksanakan. Upah tenaga kerja belum
dibayarkan.
10) Kelengkapan data SIM Infrastruktur, untuk kelurahan Kalumata antara Pagu BDI dengan
Proposal masih ada gap; Tanggal verifikasi usulan kegiatan dan dinyatakan layak masih kosong;
Titik koordinat lokasi masih kosong.
11) LPD 60% belum dibuat, namun sudah bisa cair termin ke-2 (30%).
12) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1) Tim Fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan dalam proposal
2) Askot Infrastruktur agar melakukan validasi kelengkapan dan data.
3) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk dapat menyusunan proposal tahap ke-2
4) Tim Faskel dan Tim Korkot memastikan bahwa kegiatan untuk tahap ke-2 sudah sesuai dengan
rencana dan berkontribusi terhadap penanganan kumuh
5) Askot Infrastruktur agar melakukan verifikasi proposal tahap ke-2, baik kelengkapan, maupun
validitas gambar dan RABnya.
6) Tim fasilitator agar segera mendampingi BKM untuk memperbaiki SPPDL.
7) Korkot agar memverifikasi SPPDL dan menandatanganinya.
8) Tim Fasilitator agar mendampingi BKM untuk memperbanyak SPPDL sesuai dengan pasal
penutup.
9) Tim fasilitator agar segera melengkapi lembar verifikasi sesuai dengan hasil kesimpulannya.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 13
10) Tim satker memberikan teguran kepada tim fasilitator dan tim korkot atas kelalaian dalam
pengendalian kegiatan yang dilaksanakan di Kel Kalumati.
11) Tim Fasilitator memfasilitasi laporan Mingguan/Dwi mingguan KSM dan mengarsipkannya di
KSM.
12) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi kelengkapan pembukuan KSM sesuai dengan koridor
SOP pembukuan KSM.
13) Tim Korkot, khususnya askot MK agar melakukan verifikasi dan validasi atas pembukuan yang
dibuat oleh KSM.
14) Tim Faskel agar segera memfasilitasi pencairan termin berikutnya sesuai dengan ketentuan
pencairan dana termin 2 yaitu : Laporan kemajuan Pelaksanaan pekerjaan, LPD termin
pertama, Berita Acara pembayaran termin kedua dan RPD termin kedua.
15) Askot MK memastikan verifikasi dan validasi atas kelengkapan ketentuan pencairan.
16) Tim faskel agar segera melengkapi kekurangan data sim infrastruktur.
17) Askot Infra memastikan data yang sudah diisi lengkap dan valid.
18) Tim Fasilitator memfasilitasi KSM dalam penyusunan LPD 60%, dan Tim Korkot bisa
merekomendasikan cair termin 30% apabila LPD sudah lengkap.
b. KELURAHAN TUBO
Catatan dan Temuan:
1) Proposal kegiatan sudah ada, namun belum lengkap/ belum ada jadwal pelaksanaan
kegiatan.
2) Daftar Uji identifikasi dampak lingkungan masih kosong belum terisi dan tanggalnnya kosong.
3) Lembar verifikasi khususnya rekomendasi hasil verifikasi masih belum diisi.
4) Pernyataan hibah/ijin pakai/dilalui sketsa peta lokasi masih kosong.
5) SPPDL masih belum lengkap, banyak data-data urgen yang masih kosong atau belum terisi.
6) Terdapat perbedaan besar pencairan termin 1 (60%) tidak sesuai dengan proposal yang telah
disetujui (Alokasi BDI) dari BKM ke KSM, hal ini disebabkan karena ketelodaran dalam
perhitungan RPD pencairan per termin.
7) Terindikasi adanya penurunan kualitas plesteran tidak sesuai dengan yang dipropsal. Hal ini
disebabkan kurangnya pemahaman pekerja dalam perbandingan pencampuran antara
semen dengan pasir.
8) Laporan Mingguan / Dwi mingguan kemajuan pelaksanaan kegiatan pekerjaan di kelurahan
Tubo sudah ada, namun tidak sesuai dengan POS infrastruktur skala lingkungan.
9) Pembukuan KSM :
10) Secara umum laporan pembukan ksm sudah bisa ditunjukkan saat pemeriksaan, namun
masih tidak lengkap dalam pencatatan nomor bukti, dan bukti pengiriman material oleh took.
11) Dokumen proposal untuk Tahap ke-2, belum ada.
12) Progres Fisik rata-rata 60%, Progres keuangan 47,5%. Indikasi bahwa tahap pertama seluruh
dananya digunakan untuk beli material, belum ada pembayaran upah tukang.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 14
13) LPD 60% belum dibuat, namun sudah bisa cair termin ke-2 (30%).
14) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1) Tim Fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan dalam proposal
2) Askot Infrastruktur agar melakukan validasi kelengkapan dan data
3) Tim fasilitator agar segera mendampingi BKM untuk memperbaiki SPPDL.
4) Korkot agar memverifikasi SPPDL dan menandatanganinya.
5) Tim Fasilitator agar mendampingi BKM untuk memperbanyak SPPDL sesuai dengan pasal
penutup.
6) Tim fasilitator dan tim korkot membuat berita acara kesalahan dalam pencairan termin
disebabkan karena salahan dalam perhitungan RPD, dan melakukan penyesuaian dalam
pencairan termin berikutnya.
7) Tim Faskel dan Tim Korkot agar melakukan penguatan kepada KSM terkait dengan
pemahaman perbandingan pencampuran material.
8) Tim Faskel agar melakukan penyesuaian form yang sesuai dengan ketentuan POS Infrastrukur
skala lingkungan.
9) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi kelengkapan pembukuan KSM sesuai dengan koridor
SOP pembukuan KSM.
10) Tim Korkot, khususnya askot MK agar melakukan verifikasi dan validasi atas pembukuan yang
dibuat oleh KSM.
11) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk dapat menyusunan proposal tahap ke-2
12) Tim Faskel dan Tim Korkot memastikan bahwa kegiatan untuk tahap ke-2 sudah sesuai
dengan rencana dan berkontribusi terhadap penanganan kumuh
13) Askot Infrastruktur agar melakukan verifikasi proposal tahap ke-2, baik kelengkapan,
maupun validitas gambar dan RABnya.
14) Tim Faskel agar segera memfasilitasi pencairan termin berikutnya sesuai dengan ketentuan
pencairan dana termin 2 yaitu : Laporan kemajuan Pelaksanaan pekerjaan, LPD termin
pertama, Berita Acara pembayaran termin kedua dan RPD termin kedua.
15) Askot MK memastikan verifikasi dan validasi atas kelengkapan ketentuan pencairan.
16) Tim Fasilitator memfasilitasi KSM dalam penyusunan LPD 60%, dan Tim Korkot bisa
merekomendasikan cair termin 30% apabila LPD sudah lengkap.
KESIMPULAN UMUM KOTA TERNATE
1. Keterlambatan update data progress SIM infrastruktur yang dikirim ke KMP dengan realitas
lapangan. Progres terakhir saat kunjungan : (lokasi Scaleup)
- Kel Kayu Merah 32,73%
- Bastiong Karance 66,27%
- Toboko 0%
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 15
- Tubo 60,4%
- Soa 33,6%
- Kotabaru
2. Percepatan pencairan dana BDI Tahap ke-2, khususnya lokasi scale up.
3. Input emon padat karya
Rekomendasi:
1. Tim fasilitator agar mengirim data secara tepat waktu dan sesuai dengan kondisi di lapangan
kepada askot infrastruktur.
2. Tim korkot harus melakukan validasi dan kelengkapan data yang dikirim oleh tim fasilitator,
kemudian mengirimkan ke KMP secara rutin
3. Tim korkot melakukan update data terkini dan mengirimkan ke KMP.
4. Tim Faskel dan Tim Korkot mendorong percepatan pemanfaatan dana BDI agar bisa
mencapai target fisik minimal 50%, sehingga dapat dilakukan pemberkasan tahap berikutnya.
5. Tim faskel segera memfasilitasi penyusunan proposal dan dokumen pemberkasan
6. Berdasarkan kesepakatan dengan Tim Satker, bahwa paling lambat proposal dan
pemberkasan tahap ke 2, tanggal 16 September 2018 (Kel Bastiong Karance, Tubo, Soa dan
Kayu Merah).dan tanggal 22 September 2018 untuk kelurahan Toboko dan Kotabaru.
7. Satker akan menerbitkan SPM paling tanggal 17 September dan 23 September.
8. Tim korkot harus memastikan penyepakatan dengan tim satker maksimal input emon padat
karya pada hari jumat 14 september 2018,
9. Tim Korkot memberikan data kepada petugas emon.
4) KABUPATEN TIDORE KEPULAUAN
a. KELURAHAN RUUM
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen proposal di Kel Rum sudah ada namun masih kurang lengkap yaitu : KSM MArimoi
belum ada harga pembanding untuk motor sampah, foto dan gambar motor sampah,
kesepakatan harga untuk motor sampah.
2) Dokumen proposal untuk Tahap ke-2, belum ada.
3) Dokumen SPPDL : Dokumen belum belum dibuat rangkap 3 dan bermaterai secukupnya; satu
KSM MARIMOI tidak ada dokumen SPPDLnya
4) Verifikasi kelayakan proposal : rekomendasi di lembar verifikasi tidak ada kesimpulan karena
tidak dipilih salah satu dari tiga pilihan (layak, layak dengan penyempurnaan, tidak layak).
5) Pelaksanaan kegiatan, tidak sepenuhnya mengacu kepada gambar, hal ini terlihat adanya
kegiatan drainase yang berbelok; Tidak ada absen tenaga kerja.
6) Laporan Mingguan / Dwi mingguan kemajuan pelaksanaan kegiatan pekerjaan di kelurahan
kalumata tidak bisa ditunjukkan, karena data tersebut masih berada di fasilitator.
7) Pembukuan KSM :
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 16
8) Tidak bisa ditunjukkan karena bendahara KSM sedang keluar kota.
9) Progres Fisik rata-rata 61%, Progres keuangan sisa 50 juat. Indikasi bahwa progress yang
seharusnya mencairkan kembali termin ke-2 tidak segera dilaksanakan. Upah tenaga kerja
belum dibayarkan.
10) Kelengkapan data SIM Infrastruktur, untuk kelurahan Kalumata antara Pagu BDI dengan
Proposal masih ada gap;; Titik koordinat lokasi masih kosong.
11) Pemadatan tanah untuk paving masih ada yang labil, disebabkan karena tanah di dalamnya
masih ada yang basah atau berair.
12) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1. Tim Fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan dalam proposal.
2. Askot Infrastruktur agar melakukan validasi kelengkapan dan data.
3. Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk dapat menyusunan proposal tahap ke-2
4. Tim Faskel dan Tim Korkot memastikan bahwa kegiatan untuk tahap ke-2 sudah sesuai
dengan rencana dan berkontribusi terhadap penanganan kumuh
5. Askot Infrastruktur agar melakukan verifikasi proposal tahap ke-2, baik kelengkapan,
maupun validitas gambar dan RABnya.
6. Tim fasilitator agar segera mendampingi BKM untuk memperbaiki SPPDL.
7. Tim Fasilitator agar mendampingi BKM untuk memperbanyak SPPDL sesuai dengan pasal
penutup.
8. Askot infra agar segera memberikan penilaian di lembar verifikasi sesuai dengan hasil
kesimpulannya.
9. Tim fasilitator membuat justifikasi atas kegiatan yang tidak mengacu kepada gambar.
10. Tim satker memberikan teguran kepada tim fasilitator dan tim korkot atas kelalaian dalam
pengendalian kegiatan yang dilaksanakan di Kel Rum.
11. Tim Fasilitator memfasilitasi laporan Mingguan/Dwi mingguan KSM dan mengarsipkannya di
KSM.
12. Tim fasilitator agar segera memfasilitasi kelengkapan pembukuan KSM sesuai dengan koridor
SOP pembukuan KSM.
13. Tim Korkot, khususnya askot MK agar melakukan verifikasi dan validasi atas pembukuan yang
dibuat oleh KSM.
14. Tim Faskel agar segera memfasilitasi pencairan termin berikutnya sesuai dengan ketentuan
pencairan dana termin 2 yaitu : Laporan kemajuan Pelaksanaan pekerjaan, LPD termin
pertama, Berita Acara pembayaran termin kedua dan RPD termin kedua.
15. Askot MK memastikan verifikasi dan validasi atas kelengkapan ketentuan pencairan.
16. Tim faskel agar segera melengkapi kekurangan data sim infrastruktur.
17. Askot Infra memastikan data yang sudah diisi lengkap dan valid.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 17
18. KSM agar Menggali kembali tanah yang labil dan menggantikan dengan tanah yang sudah
kering, kemudian dipadatkan kembali.
b. KELURAHAN AKEKOLANO
Catatan dan Temuan:
1) Administrasi persyaratan pencairan termin ke-2 (30%) tidak disertai dengan Laporan
Penggunanaan Dana (LPD).
2) Proposal masih kurang lengkap dibeberapa bagian yaitu foto 0%, kelengkapan tanda tangan.
3) Daftar Hadir tenaga Kerja, tidak ada.
4) Papan informasi tidak menyertakan nomor pengaduan.
5) Pembukuan KSM, khususnya buku material tidak ada.
6) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1) Tim satker memberikan surat teguran kepada Tim fasilitator dan Askot mandiri dalam
kelalaian kelengkapan administrasi.
2) Tim Faskel memfasilitasi kelengkapan administrasi yang masih belum lengkap.
3) Tim korkot/Askot Mandiri agar memfasilitasi penguatan pemahaman terkait dengan LPD.
4) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan di proposal
5) Tim Korkot agar memverifikasi validasi kelengkapan proposal,
6) Tim fasilitator segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi daftar hadir tenaga kerja.
7) Tim Fasilitator agar segera memfasiititasi KSM untuk melengkapi papan informasi dengan
pengaduan local, ditulis secara manual. Dan untuk papan informasi selanjutnya harus sudah
lengkap.
8) Tim Korkot/askot mandiri agar memverifikasi dan validasi terkait dengan papan informasi.
9) Tim Fasilitator, khususnya fasilitator ekonomi agar segera memfasilitasi KSM.
KESIMPULAN UMUM KABUPATEN TIODRE KEPULAUAN
1. Progres pemanfaatan BDI berdasarkan data terakhir askot infra masih rendah. Hal ini
disebabkan karena kondisi medan, bahan-bahan harus diambil dari luar daerah, belum
terpetakannya masalah secara detail per kelurahan, belum terpetakannya kondisi yang real
dilapangan disebabkan karena arus informasi data dari pendamping kurang, pendamping
untuk melaporkan harus ke OBA yang jaraknya perjalanan 5 jam dari lokasi dampingan,
belum terjadwal secara rutin pengendalian askot mandiri kepada tim fasilitator.
2. Percepatan pencairan dana BDI Tahap ke-2, khususnya lokasi scale up yang progress fisiknya
sudah mendekati atau lebih dari 50%. (Kel. Lola dan Rum) Dan Lokasi Reguler Dan Lokasi
Scale uo.
3. Proposal tahap ke-2 dana BDI cair ke BKM (30%) belum ada
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 18
4. Input emon padat karya.
Rekomendasi:
1. Tim fasilitator agar mengirim data secara tepat waktu dan sesuai dengan kondisi di lapangan
kepada askot infrastruktur.
2. Tim korkot harus melakukan validasi dan kelengkapan data yang dikirim oleh tim fasilitator,
kemudian mengirimkan ke KMP secara rutin.
3. Tim korkot melakukan update data terkini dan mengirimkan ke KMP.
4. Tim Faskel dan Tim Korkot mendorong percepatan pemanfaatan dana BDI agar bisa
mencapai target fisik minimal 50%, sehingga dapat dilakukan pemberkasan tahap berikutnya.
5. Tim faskel segera memfasilitasi penyusunan proposal dan dokumen pemberkasan
6. Berdasarkan kesepakatan dengan Tim Satker, bahwa paling lambat proposal dan
pemberkasan tahap ke 2, pada tanggal 17 September (Ruum) dan 19 September (Lola)
7. Satker akan menerbitkan SPM paling tanggal 17 September dan 19 September.
8. Melakukan strategi pengendalian di lapangan, khususnya lokasi Oba selatan agar kegiatan
bisa berjalan dengan cepat.
9. Tim Faskel dan Tim Korkot agar menyampaikan batas waktu pelaksanaan kegiatan, sesuai
dengan perjanjian antara PPK dengan BKM.
10. Tim Korkot dan Tim Fasilitator memfasilitasi BKM untuk penyepakatan kegiatan dan
memfasilitasi pembentukan KSM dan penyusunan proposal.
11. Tim korkot harus memastikan penyepakatan dengan tim satker maksimal input emon padat
karya pada hari jumat 14 september 2018,
12. Tim Korkot memberikan data kepada petugas emon.
5) KOTA KUPANG
a. KELURAHAN SOLOR
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang masih belum lengkap (drainase belum ada potongan memanjang, site
plan).
2) Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
3) SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi kelengkapannya, No SPPDL, Nomor
SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM, Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka
waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
4) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya. Catatan hasil
validasi kegiatan sumur resapan di RT 08,09 RW03, 10,11,12/RW04 tertulis sisa saldo sebesar
32.121.000 namun di saldo rekening per tanggal 12 September 208 sebesar Rp. 9.680.148.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 19
5) Ada 5 kegiatan yang didanai oleh BDI sudah mencapai 29%, beberapa kendala yang terjadi
adalah keterlambatan kegiatan paving blok disebabkan ketua KSM meninggal dunia, kegiatan
sumur bor sudah hamper selesai 1 unit namun untuk 1 unit lagi sedang mencari lokasi karena
lokasi awal tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada sumber airnya.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim Fastek segera mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM memastikan kualitas fisik sedah
sesuai dengan standard berkualitas baik.
6) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM sehingga dapat memastikan seluruh kegiatan
mencapai fisik 50%.
b. KELURAHAN BAKUNASE
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu gambar potongan memanjang untuk kegiatan saluran drainase belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Terdapat 4 kegiatan yang terdiri atas Normalisasi Saluran, Sumur Gali, Jalan Beton dan TPS
3R dan semua kegiatan sudah berjalan dengan capaian rata-rata fisik = 50% dan
direncanakan pada hari Selasa tanggal 18 September 2018 sudah bisa melakukan pencairan
tahap II 30% dari KPPN.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk melengkapi gambar potongan memanjang.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 20
4) Tim Fastek agar mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Karena seluruh kegiatan sudah mencapai 56% fisik sehingga proses pemberkasan encairan
tahap II sudah dapat diajukan.
c. KELURAHAN OESAPA BARAT
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu site plan, gambar potongan memanjang belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Ada 2 kegiatan regular yaitu MCK dan Sumur Bor sudah berjalan dengan baik dengan
capaian 71% dan kondisi sumur bor tinggal memasang pipa saluran ke rumah pemanfaat
serta MCK tinggal menunggu pencairan tahap 30% untuk melanjutkan pembalian pompa
air untuk mengisi kedalam tower yang sedang dibangun.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar kualitas konstruksi yang
sudah baik tetap terjaga.
6) KAB TIMOR TENGAH SELATAN
a. KELURAHAN TAUBNENO
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu site plan, gambar potongan memanjang belum ada.
2) Temuan selisih perhitungan pada RAB yaitu Nilai kontrak pada proposal untuk kegiatan
Drainase Rp. 55.241.000. Hasil perhitungan RAB adalah 4.114.000 + 12.549.000 +
32.977.000 + 5.686.000 = 55.326.000 sehingga ada selisih sebesar 85.000.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 21
3) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
4) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
5) 2 kegiatan baru pada tahap pengerjaan awal seperti mendrop material, menggali saluran
drainase dibeberapa titik.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar mempercepat progress dan
memastikan kualitas konstruksi yang sudah baik tetap terjaga.
KESIMPULAN UMUM KAB TIMOR TENGAH SELATAN
1. Dokumen DED sudah ada tapi belum dijilid dan belum ditandatangani PPK.
2. Pembukuan/administrasi keuangan sudah baik. Kwitansi pengeluaran dana sudah tercatat
dengan baik di buku kas.
3. Tim fasilitator dan tim korkot sudah menggunakan POS Penyelenggaraan Infrastruktur.
4. Disarankan sebaiknya ada papan informasi (penempelan gambar kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan) di sekitar lokasi.
Rekomendasi:
1. Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan pengendalian secara ketat terhadap
pelaksanaan konstruksi diseluruh lokasi kelurahan penerima BDI untuk menjamin dan
memastikan standar teknis yang ditetapkan dapat dipenuhi dan kualitas konstruksi baik.
2. Tim fasilitator agar segera melengkapi kekurangan kelengkapan dokumen.
3. Disarankan agar Tim fasilitator menyampaikan kepada KSM untuk menyiapkan papan
informasi. Karena ini merupakan sarana/alat kendali pekerjaan di masyarakat.
7) KOTA SURAKARTA
a. KELURAHAN SANGKRAH
b. KELURAHAN SEWU
c. KELURAHAN KEDUNG LUMBU
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 22
Catatan dan Temuan dari 3 kelurahan:
1) Data usulan kegiatan belum terisi lengkap/banyak yang kosong
2) Belum diverifikasi oleh fasilitator Teknik, buktinya seluruh lembar belum ditandatangani oleh
fastek termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3) Cakupan isi / lembar proposal terdapat banyak yang kosong
4) Belum dinyatakan layak berdasarkan BA verifikasi proposal
5) Belum dilampirkan daftar penerima manfaat, sesuai dengan ketentuan data usulan kegiatan
6) SPPDL belum terisi lengkap, seperti Nomor SPPDL, tanda tangan kedua belah pihak dan
tanggal di tanda tanganinya SPPDL
7) Laporan Penggunaan Dana (LPD) termin I (60%) belum dibuat di semua KSM.
8) Verifikasi proposal KSM tidak dilakukan dengan benar oleh fasilitator Teknik dan askot
infrastruktur.
9) Papan nama proyek belum dibuat di seluruh lokasi pekerjaan KSM.
10) Terdapat Pencairan BDI untuk termin I (60%) dari BKM ke rekening KSM sudah dilakukan atas
rekomendasi fasilitator teknik dan askot infrastruktur, sedangkan SPPDL antara BKM dan
KSM belum ditandatangani oleh kedua belah pihak.
11) Atas pelaksanaan pencairan tersebut maka tim fasilitator dan askot infrastruktur telah
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dan aturan yang sudah ditetapkan program.
12) Terdapat pengadaan IPAL Pabrikan kapasitas 40 m3 senilai Rp. 320 juta tetapi belum dibuat
dokumen pengadaan barang dan jasa berbasis masyarakat oleh KSM Bina Mandiri, di
kelurahan Kedung Lumbu dan harga satuan IPAL pabrikasi tersebut diindikasikan terlalu
mahal.
13) Rencana pembangunan IPAL komunal berada dilahan PT KAI, oleh karena itu Tim fasilitator
perlu segera memfasilitasi BKM dan KSM Bina Mandiri untuk memastikan lokasi baru
pembangunan IPAL komunal di kelurahan kedung lumbu.
Rekomendasi :
1) Tim fasilitator bersama asisten korkot semua bidang agar segera memfasilitasi
BKM/LKM dan KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen proposal KSM
yang terdapat masih kurang lengkap/belum dibuat (seperti : data usulan kegiatan
masih kosong, rekomendasi BA verifikasi, daftar penerima manfaat, tanda tangan
fasilitor teknik, SPPDL belum sah, surat pernyataan ijin pakai lahan dll).
2) Kepada Korkot/Satker PIP kota Surakarta agar memberikan teguran tertulis kepada
fasilitator teknik dan askot infrastruktur atas kelalaiannya memberikan rekomendasi
dan menyetujui pencairan termin I (60%) kepada KSM, sedangkan dokumen proposal
dan SPPDL belum lengkap dan belum di tandatangai oleh kedua belah pihak (antara
BKM/LKM dengan KSM),
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 23
3) Tim Fasilitator dan askot infrastruktur agar segera memfasilitasi/memberikan
bimbingan kepada BKM dan KSM untuk melengkapi SPPDL sehingga memenuhi
syarat atau sah untuk pencairan termin I (60%).
4) Tim fasilitator bersama askot infrastruktur agar memfasilitasi/memberikan
bimbingan kepada BKM/LKM dan KSM untuk melengkapi dokumen proposal KSM
sesuai dengan isi proposal yang telah ditetapkan dalam POS Penyelenggaraan
Infrastruktur Skala Lingkungan 2018,
5) Fasilitator teknik bersama askot infastruktur agar melakukan fasilitasi dan
memberikan bimbingan dan arahan-arahan kepada seluruh tim pelaksana/KSM
tentang tahapan/langkah2 pekerjaan konstruksi sesuai dengan standar teknis yang
ditetapkan.
6) Fasilitator teknik dan askot infrastruktur segera memfasilitasi dan memberikan
bimbingan kepada seluruh tim pelaksana/KSM agar pelaksanaan konstruksi jalan
paving block dilaksanakan sesui dengan standar teknis yang sudah ditetapkan dan
langkah-langkah atau tahapan pemasangan paving boloc dilakukan dengan benar.
7) Fasilitator Teknik dan Askot Infrastruktur bersama dengan UPL segera memfasilitasi
kegiatan Coaching atau On The Job Training (OJT) kepada seluruh KSM/Panitia
sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai.
8) Fasilitator ekonomi bersama asisten korkot bidang keuangan segera memfasilitasi
dan memberikan bimbingan kepada BKM/LKM dan KSM agar dana yang sudah
dimanfaatkan untuk pembayaran material, upah pekerja dll, segera dibukukan dalam
buku kas dan bukti pencairan dari bank segera dicatat dalam buku bank dan tidak
menunda pencatatannya
9) Fasilitator teknik bersama askot infrastruktur segera memfasilitasi/membantu KSM
Bina Karya melakukan proses pelelangan terbatas untuk pengadaan IAPL pabrikasi
dengan mengacu pada POS Pengadaan Barang dan Jasa Berbasis Masyarakat 2018
yang diterbitkan program KOTAKU
10) Tim fasilitator dan askot safeguard segera memfasilitasi BKM/LKM Amanah dan KSM
Bina Mandiri untuk membahas bersama pemerintah kelurahan kedung lumbu agar
segera dapat memastikan lokasi/lahan baru pembangunan IPAL komunal,
11) Tim Fasilitator dan Tim Korkot diminta segera melakukan langkah-langkah
percepatan terhadap pelaksanaan kegiatan infrastruktur dengan melakukan:
12) Fasilitasi/membantu seluruh BKM/LKM dan KSM menyusun time line target
pekerjaan (fisik), kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat per hari/minggu, agar
pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan dana dapat diselesaikan tepat waktu;
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 24
13) Fasilitasi dan mengarahkan KSM agar melaksanakan pekerjaan konstruksi secara
paralel dengan menambah tenaga kerja;
14) Evaluasi setiap seminggu sekali untuk memastikan target pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan oleh KSM, dapat tercapai sesuai target dan memenuhi standar teknis;
15) Pemastian progres fisik sd akhir bulan september rata-rata kelurahan dapat
mencapai minimla 50 %
8) KOTA YOGYAKARTA
a. KELURAHAN PRAWIRODIRJAN
Catatan dan Temuan :
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang drainse yang belum dibuat
2) Pekerjaan pengecoran plat beton penutup drainase yang dilaksanakan KSM Mitra Sejahtera
untuk pemasangan besi betonya tidak sempurna karena selimut betonnya terlalu
tipis/menempel pada bekesting dan komposisi campuran betonnya kurang koral dan terlalu
banyak air.
3) Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
4) Daftar penerima manfaat belum dilampirkan dalam proposal
5) Ada pengeluaran dana yang tercatat dalam buku kas tetapi belum ada bukti tanda tangan
penerimanya
6) Verifikasi proposal KSM tidak dilakukan dengan benar dan BA Verifikasi proposal tidak dibuat
7) Terdapat pembangunan resevoar yang menempati lahan warga, tetapi belum dibuat surat
pernyataan ijin pakai lahan dari pemilik lahan.
8) SPPDL antara BKM dan KSM Mitra Sejahtera belum ditandatangani oleh Koordinator BKM
selaku pihak pertama, tetapi pencairan BDI untuk termin I (60%) sudah dilakukan atas
rekomendasi fasilitator teknik dan askot infrastruktur
Rekomendasi :
1) Tim fasilitator aga memfasilitasi KSM untuk Perbaikan/melengkapi gambar Siteplan dan
Potongan memanjang dan datail drainase.
2) Fasilitator teknik agar segera memberikan arahan dan mengingatkan kepada pelaksana /
KSM dalam pelaksanaan pekerjaan beton agar memenuhi spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan
3) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal yang masih kurang lengkap/belum dibuat (seperti : format kosong, BA verifikasi,
daftar penerima manfaat, surat pernyataan ijin pakai lahan dll).
4) Fasilitator ekonomi agar memfasilitasi KSM dan mengarahkan agar setiap transaksi
pengeluaran dana pada bukti pengeluaran yang ditandatangani oleh penerimanya
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 25
5) Kepada Korkot/Satker PIP kota yogyakarta agar memberikan teguran tertulis kepada
fasilitator teknik dan askot infrastruktur atas kelalaiannya memberikan rekomendasi dan
menyetujui pencairan termin I (60%) kepada KSM Mitra Sejahtera, sedangkan SPPDL belum
ditandatangani oleh kedua belah pihak
6) Fasilitator teknik agar segera memfasilitasi BKM untuk melengkapi dan menandatangani
SPPDL KSM Mitra Sejahtera
b. KELURAHAN PATANGPULUHAN
Catatan dan Temuan :
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang drainase dan jalan yang belum dibuat
2) Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
3) Daftar penerima manfaat belum dilampirkan dalam proposal
4) Ada pengeluaran dana yang tercatat dalam buku kas tetapi belum ada tanda tangan
penerimanya
5) Verifikasi proposal KSM tidak dilakukan dengan benar dan BA Verifikasi proposal tidak dibuat
6) Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPDL) antara BKM Semeru dengan KSM
Winongo I, II dan III belum ditandatangani oleh Koordinator BKM selaku pihak pertama,
tetapi pencairan BDI untuk termin I (60%) sudah dilakukan atas rekomendasi fasilitator teknik
dan askot infrastruktur.
7) BKM Semeru di kel Patangpuluhan bersama dengan fasilitator teknik dan askot infrastruktur
telah melakukan pelanggaran ketentuan pencairan dana BDI yang sudah diatur dalam POS
Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan Tahun 2018, yaitu mencairkan BDI termin I
kepada KSM Winongo III, yang seharusnya pencairan termin I diberikan sebesar 60% tetapi
hanya diberkan 10%, dan pencairan tersebut atas rekomendasi fasilitator Teknik dan askot
infrastruktur
Rekomendasi :
1) Tim fasilitator aga memfasilitasi KSM untuk Perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang dan detail drainase/jalan
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal yang masih kurang lengkap/belum dibuat (seperti : format kosong, BA verifikasi,
daftar penerima manfaat dll).
3) Fasilitator MK agar memfasilitasi KSM dan mengarahkan agar setiap transaksi pengeluaran
dana ada bukti pengeluaran yang ditandatangani oleh penerima
4) Kepada Korkot/Satker PIP kota yogyakarta agar memberikan teguran tertulis kepada
fasilitator teknik dan askot infrastruktur atas kelalaiannya memberikan rekomendasi dan
menyetujui pencairan termin I (60%) kepada KSM Wnongo I, Winongo II, sedangkan SPPDL
belum ditandatangani oleh kedua belah pihak.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 26
5) Fasilitator teknik agar segera memfasilitasi BKM Semeru untuk melengkapi dan
menandatangani SPPDL KSM Winongo I, II dan III
6) BKM Semeru segera mencairkan lagi BDI kepada KSM Winongo III sebesar 50% dari nilai
SPPDL untuk melengkapi pencairan sebelumnya sebesar 10%
7) Korkot agar membuat Berita Acara atau surat pernyataan yang menjelaskan atas kesalahan
pencairan BDI termin I kepada KSM Winongo III
8) Korkot/Satker agar memberikan teguran tertulis kepada fasilitator teknik dan askot
infrastruktur atas kelalaiannya memberikan rekomendasi dan menyetujui pencairan termin
I dengan tidak mengikuti ketentuan yang berlaku,
c. KELURAHAN GOWONGAN
Catatan dan Temuan :
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang, potongan melintang dan detail masih belum lengkap, (contoh ada
gambar potongan melintang tetapi dalam gambar tidak jelas letak/titik yang dipotong dll),
2) Daftar penerima manfaat belum dibuat dan belum dilampirkan dalam proposal
3) Verifikasi proposal KSM tidak dilakukan dengan benar dan BA Verifikasi proposal tidak dibuat
4) Kelurahan Gowongan merupakan lokasi show case dengan nilai BDI Rp. 2 M yang
dilaksanakan oleh 2 KSM, yaitu KSM Anggrek I sebesar Rp. 994.317.000 dan KSM Anggrek II
sebesar Rp.1.000.683.000. jangka waktu pelaksanaan sampai dengan tanggal 9 Desember
2018, progress fisik yang dicapai sampai saat ini baru mencapai +/- 20%, sedangkan sisa
waktu tinggal 3 bulan. Jika dilihat sisa waktu dibanding dengan sisa dana dan sisa pekerjaan
fisik maka diperkirakan target pekerjaan fisik per bulan yang harus dicapai minimal 26,67%
dengan pengelolaan keuangan berupa cash flow per bulan sekitar Rp. 250 juta sampai Rp.
270 juta. Dan jika target tersebut tidak terpenuhi maka diprediksi pekerjaan konstruksi tidak
bisa tercapai 100% sesuai waktu yang ditetapkan
Rekomendasi :
1) Tim fasilitator aga memfasilitasi KSM untuk Perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar datail pembangunan jalan lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal yang masih kurang lengkap/belum dibuat (seperti : format kosong, BA verifikasi,
daftar penerima manfaat, surat pernyataan ijin pakai lahan dll).
3) Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar segera melakukan:
4) Fasilitatsi BKM Mulia Artha Sejahtera dan KSM Anggrek I dan II dalam pengelolaan keuangan
atau rencana penggunaan total dana paket kegiatan KSM Anggrek I dan II (cash flow);
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 27
5) Fasilitasi/membantu BKM dan KSM menyusun time line target pekerjaan (fisik), kebutuhan
tenaga kerja, bahan dan alat per hari/minggu, agar pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan
dana dapat diselesaikan tepat waktu;
6) Fasilitasi dan mengarahkan KSM Angrek I dan II agar melaksanakan pekerjaan konstruksi
secara paralel mngingat jenis kegiatan yang bervariasi;
7) Evaluasi setiap seminggu sekali untuk memastikan target pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan oleh KSM, dapat tercapai sesuai target dan memenuhi standar teknis
KESIMPULAN UMUN KOTA YOGTAKARTA
1. Secara umum pelaksanaan konstruksi telah dilaksanakan sesuai dengan standar Teknik yang
dipersyarakan;
2. Kondisi pada saat di ujik petik seluruh KSM di tiga kelurahan yang dikunjungi sudah
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan paket pekerjaan yang terdapat dalam proposal,
kecuali KSM Winongo III di kelurahan Patangpuluhan yang belum melaksanakan pekerjaan
konstruksi karena baru droping material.
3. Tim fasilitator dan tim korkot belum menggunakan POS Penyelenggaraan Infrastruktur
4. Skala Lingkungan Tahun 2018 sebagai acuan pelaksanaan kegiatan infrastruktur dan
pemanfaatan BDI.
5. Bagi KSM yang mendapat paket pekerjaan dan terdapat nilai pengadaan bahan diatas Rp.
100 juta, wajib dilakukan proses pengadaan terbatas dengan mengacu pada POS Pengadaan
Barang dan Jasa Berbasis Masyarakat Tahun 2018 yang diterbitkan program KOTAKU
Rekomendasi :
1. Kepada tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan pengendalian secara ketat
terhadap pelaksanaan konstruksi diseluruh lokasi kelurahan penerima BDI untuk menjamin
dan memastikan standar teknis yang ditetapkan dapat dipenuhi.
2. Kepada askot infrastruktur diminta dapat memastikan dan menjamin seluruh fasilitator
teknik di wilayahnya telah mampu mengendalikan proses kegiatan infrastruktur dengan
mengacu pada POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan Tahun 2018 dan
mengendalikan
3. pelaksanaan konstruksi sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan;
4. Kepada askot infrastruktur agar segera mensosialisasikan kembali POS Penyelenggaraan
Infrastruktur Skala Lingkungan Tahun 2018 dan memabahasnya bersama dengan tim
fasilitator (terutama fasilitator teknik)
5. Tim fasilitaor dan askot infrastruktur agar memfasilitasi KSM dalam peroses pengadaan
dengan mengacu pada POS Pengadaan Barang dan Jasa Berbasis Masyarakat Tahun 2018
yang diterbitkan program KOTAKU
9) KOTA BONTANG
a. KELURAHAN BONTANG LESTARI
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 28
Catatan dan Temuan :
1) Dokumen DED belum dilengkapi dengan Gambar Denah.
2) Pada RAB belum dilengkapi dengan Jadwal Pelaksanaan.
3) Pada dokumen Proposal KSM belum dilengkapi dengan:
• Daftar penerima manfaat
• Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
• Photo 0 %
4) Kegiatan Fisik berupa Pembangunan Drainase, Pembangunan Kran Umum Air Bersih,
Pengadaan Motor Sampah, Pengadaan Motor Pemadam Kebakaran yang dilaksanakan oleh
2 KSM. Saat ini sedang pelaksanaan fisik dengan progress rata-rata kelurahan 53%, dan
progress keuangan 70%. Secara fisik pekerjaan Drainase dan Kran Umum sesuai dengan
rencana, baik dari aspek kuantitas maupun kualitas. Papan Nama Proyek belum sesuai
dengan POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan yang terbaru.
5) Transaksi keuangan telah dilakukan pencatatan dan dilengkapi dengan kwitansi dan nota
pendukung.
Rekomendasi:
1) Lengkapi gambar Denah pada dokumen DED Drainase.
2) Tambahkan Jadwal Pelaksanaan pada dokumen RAB.
3) Lengkapi dokumen Proposal KSM.
4) Pada saat melakukan pembetonan penutup Saluran Drainase harus mengikuti ketentuan
teknis yang ada dalam dokumen RKS, dan dilakukan pengawasan secara intensif.
5) Untuk lokasi yang belum mulai pekerjaan fisik, desain papan nama proyek mengacu pada
ketentuan POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan yang terbaru.
b. KELURAHAN TANJUNG LAUT
Catatan dan Temuan:
1) Di kelurahan ini belum ada kegiatan pelaksanaan fisik dan sedang penyiapan pemanfaatan
BDI.
2) Gambar Desain pada dokumen DED sudah lengkap, tetapi dalam RAB belum dilengkapi
dengan Jadwal Pelaksanaan dan Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS). Untuk RAB Jalan Beton
masih terdapat harga campuran Beton mutu K-250 yang berasal dari Ready Mix sedangkan
berdasarkan informasi di lokasi pekerjaan bahwa pekerjaan beton akan dikerjakan secara
manual dengan komposisi campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Khusus untuk RAB kegiatan Jaringan
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 29
Perpipaan Proteksi Kebakaran belum final karena menunggu hasil koordinasi dengan
Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Bontang terkait dengan Spesifikasi Teknis.
3) Terdapat 3 KSM dan telah menyusun Proposal. Dokumen Proposal pada KSM Anggrek yang
akan mengerjakan Jalan Beton dan KSM Melati yang akan mengerjakan Drainase belum
dilengkapi dengan Daftar Penerima Manfaat dan Jadwal Pelaksanaan. Sedangkan pada
Proposal KSM Tulip yang akan mengerjakan Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran belum
dilengkapi dengan RAB karena sedang dilakukan perbaikan terkait dengan sepesifikasi
Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran yang harus menyesuaikan milik Pemadam
Kebakaran.
4) Terdapat permasalahan sebagai berikut:
5) Lingkup kegiatan di Kelurahan Tanjung Laut meliputi Pembangunan Jalan Beton, Drainase,
Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran. Jika seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan
(spesifikasi Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran sesuai standar Pemadam Kebakaran
Pemerintah Kota Bontang), maka total biaya melebihi Pagu BDI Kelurahan. Tetapi jika salah
satu tidak dilaksanakan maka tidak akan menghilangkan kumuh di Kelurahan. Sementara ini
pihak Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Bontang minta agar Spesifikasi Teknis peralatan
ini sama dengan yang dimiliki oleh PMK karena dalam operasionalnya nanti akan melibatkan
PMK. Permasalahan ini terjadi juga di 3 kelurahan lainnya, yaitu Kelurahan Lok Tuan,
Guntung, Belimbing
6) Kegiatan BDI tahun 2017 berupa Pembangunan Jalan Beton, hingga saat ini kondisinya masih
baik dan dimanfaatkan oleh warga, namun di sekitar konstruksi Jalan Beton banyak
ditumbuhi rumput liar.
Rekomendasi:
1) Kegiatan yang tidak terkait dengan kegiatan Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran segera
dilakukan dengan syarat telah dilakukan penandatanganan SPPDL antara BKM dengan KSM,
MP2K, Coaching KSM.
2) Perbaikan RAB Jalan Beton dengan merubah Analisa pekerjaan Beton dari Ready Mix (K-250)
menjadi Beton dengan komposisi campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
3) Melakukan koordinasi dengan Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Bontang untuk
menyepakati Spesifikasi Teknis Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran mengingat nantinya
operasionalisasi sarana pemadam kebakaran ini dilakukkan bersama-sama Pemadam
Kebakaran.
4) Melengkapi Proposal sesuai dengan yang tercantum dalam POS Penyelenggaraan
Infrastruktur Skala Lingkungan.
5) Melakukan koordinasi dengan Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Bontang untuk
menyepakati Spesifikasi Teknis Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran mengingat nantinya
operasionalisasi sarana pemadam kebakaran ini dilakukkan bersama-sama Pemadam
Kebakaran.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 30
6) Tingkatkan peran KPP dan gotong royong warga untuk membersihkan area di sekitar Jalan
Beton.
7) Libatkan kelurahan dalam hal peningkatan peran KPP.
c. KELURAHAN BONTANG KUALA
Lokasi uji petik penilaian kualitas infra masih baik dan berfungsi
1) Kegiatan BDI tahun 2017 berupa Pembangunan Jalan Kayu Ulin, hingga saat ini kondisinya
masih baik dan dimanfaatkan oleh warga.
10) KOTA MALANG
a. KELURAHAN GADINGKASRI
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen DED belum dilengkapi dengan Gambar Potongan Memanjang untuk Saluran
Drainase di RT 05 RW 06.
2) Pada RAB di RW 01 belum dilengkapi dengan Jadwal Pelaksanaan.
3) Pekerjaan Beton pada Saluran Drainase menggunakan mutu Beton FC 19,3 atau setara K-225
sesuai AHSP Permen PUPR No 28 Tahun 2016.
4) Jumlah KSM untuk dana BDI tahap I (70%) sebanyak 9 KSM, seluruhnya telah menyusun
Proposal tetapi cakupan isi Proposal belum lengkap. Sedangkan dana BDI tahap II (30%)
belum disusun Proposal KSM.
5) Pada dokumen Proposal KSM untuk kegiatan di RW 01 belum lengkap (hanya ada Daftar
usulaan kegiatan dan DED RAB), sedangkan Proposal KSM di RW lainnya terdapat
tandatangan dan jumlah penerima manfaat belum lengkap.
6) Rencana Kegiatan di kelurahan Gadingkasri meliputi Pengadaan dan Pemasangan
Septicktank Biofil, IPAL Biofil, Pembangunan Jalan, Pembangunan Drainase, Pengadaan
Gerobak Sampah. Pencairan dana BDI tahap I (70%) ke Rekening BKM telah dilakukan tanggal
5 September 2018. Saat ini belum ada pelaksanaan kegiatan fisik karena RAB belum final,
khususnya terkait dengan kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Biofil.
7) Proses pengadaan Biofil sudah mulai dilakukan dengan melakukan survey harga kepada 3
(tiga) Suplier. Harga penawaran yang diberikan oleh ketiga Suplier untuk Septicktank Biofil
berkisar Rp. 6.000.000 s/d Rp. 6.500.000 per M³ sedangkan untuk IPAL Biofil berkisar Rp.
8.000.000 s/d Rp. 11.000.000 per M³ termasuk di dalamnya harga Bakteri, Clorin, Uji
Laboratorium, Pendampingan.
8) Kegiatan infrastruktur BDI tahun 2017 berupa Drainase dan Pemasangan Biofil. Kondisi
infrastruktur saat ini masih maik dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Rekomendasi :
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 31
1) Lengkapi gambar Potongan Memanjang pada dokumen DED Drainase.
2) Tambahkan Jadwal Pelaksanaan pada dokumen RAB.
3) Harus bisa dipastikan pada saat pelaksanaan tidak ada kesulitan bagi Tukang untuk membuat
campuran beton dengan mutu tersebut dan dipastikan juga bahwa beton yang dihasilkan
memiliki mutu sesuai dengan rencana. Jika tidak bisa memastikan hal tersebut di atas maka
disarankan menggunakan campuran beton dengan komposisi 1 PC : 2 PS : 3 KR atau setara
dengan K-175 sesuai POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan.
4) Proposal harus disusun sesuai jumlah Pagu BDI Kelurahan Gadingkasri, sehingga dana tahap
II (30%) harus disusun Proposal KSM tanpa menunggu terbitnya DIPA Revisi.
5) Tim Fasilitator memfasilitasi KSM untuk melengkapi Proposal bagi dana BDI tahap I (70%) dan
menyusun Proposal dana BDI tahap II (30%).
6) Fasilitator Teknik memfasilitasi KSM untuk finalisasi RAB khususnya untuk kegiatan
Pengadaan dan Pemasangan Biofil.
7) Fasilitator Teknik memfasilitasi Tim Pengadaan Barang dan Jasa KSM untuk meminta rincian
harga Biofil kepada Suplier dengan memisahkan harga barangnya saja (Septicktank dan IPAL
Biofil) dengan jasa/fasilitas yang akan diberikan oleh Suplier agar dapat diketahui tingkat
kewajaran harga masing-masing item pekerjaan.
b. KELURAHAN LOWOKWARU
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen DED untuk pekerjaan Drainase di RT 01 RW 04 (KSM Sarangan Atas RW 04) belum
dilengkapi dengan Gambar Potongan Melintang Saluran Drainase.
2) Dokumen DED untuk pekerjaan Drainase di RT 03 RW 14 (KSM Gorong-Gorong RW 14)
terdapat perbedaan dimensi U-Ditch pada Gambar, RAB, dan Dokumen Lelang. Dimensi pada
gambar adalah Lebar 0,30 M dan Tinggi 0,40 M; pada RAB Lebar 0,30 M dan Tinggi 0,30 M;
pada dokumen Lelang Lebar 0,30 M dan Tinggi 0,20 M.
3) Pada RAB terdapat kegiatan Lansir Material tetapi dihitung dengan satuan LS.
4) Sesuai Pagu BDI (Rp. 1000.000.000,-), terdapat 5 KSM yang akan mengerjakan kegiatan fisik.
Saat ini masih tersedia 4 Proposal KSM dan diperuntukkan melaksanakan kegiatan yang
didanai dari BDI Tahap I (70%), sedangkan 1 KSM yang akan melaksanakan kegiatan BDI
Tahap II (30%) belum menyusun Proposal kegiatan.
5) Cakupan isi Proposal KSM sebagian besar lengkap. Kekurangan terdapat di :
a) KSM Sarangan Atas RW 04 belum ada Daftar Penerima Manfaat;
b) KSM Paving RW 14 belum ada Tabel Harga Survey Bahan, dan nilai kegiatan yang
terdapat dalam RAB tidak sama dengan nilai kegiatan yang tertulis di Cover Proposal;
6) Dokumen SPPDL sudah dibuat dan nilai kegiatan sama dengan nilai kegiatan yang tertulis
dalam Proposal KSM.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 32
7) Kegiatan Fisik untuk 4 KSM telah dimulai dengan Progres Fisik rata-rata adalah 5% dan
progress keuangan 22% karena sudah melakukan pembayaran uang muka U-Ditch dan
Paving tetapi belum terpasang.
Rekomendasi:
1) Lengkapi gambar Potongan Melintang pada dokumen DED Drainase.
2) Dimensi U-Ditch yang terdapat di ketiga dokumen tersebut harus sama, untuk itu perlu
segera diperbaiki.
3) Sebelum menentukan biaya Lansir material, perlu terlebih dahulu dilakukan analisa
mengenai perlu/ tidaknya mengalokasikan dana khusus untuk kegiatan Lansir dengan
mempertimbangkan lokasi dropping material yang bisa dijangkau mobil pengangkut dengan
titik lokasi kegiatan. Ada 2 alternatif untuk menentukan biaya Lansir material yaitu:
a) Biaya Lansir material sudah termasuk dalam upah harian pekerja;
b) Jika berdasarkan kondisi medan/lokasi mengharuskan mengalokasikan biaya Lansir,
maka perlu dihitung dengan menyertakan Analisa Harga Satuan;
4) Proposal harus disusun sesuai jumlah Pagu BDI Kelurahan Lowokwaru, sehingga dana tahap
II (30%) harus disusun Proposal KSM tanpa menunggu terbitnya DIPA Revisi.
5) Tim Fasilitator memfasilitasi KSM untuk melengkapi Proposal bagi dana BDI tahap I (70%) dan
menyusun Pproposal dana BDI tahap II (30%).
6) Pengawasan secara intensif terhadap pelaksanaan konstruksi sehingga kualitas infrastruktur
bisa tercapai sesuai rencana.
c. KELURAHAN TANJUNGREJO
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen DED untuk pekerjaan MCK Umum di RT 09 RW 06 (KSM MCK Umum) belum
dilengkapi dengan Gambar Detail Atap.
2) Pekerjaan Beton pada DED saluran Drainase belum mencantumkan mutu Beton yang
direncanakan.
3) Pada RAB terdapat kegiatan Lansir Material tetapi dihitung dengan satuan LS.
4) Proses pengadaan Biofil untuk Pekerjaan MCK Umum di RT 09 RW 06 sudah mulai dilakukan
dengan melakukan survey harga kepada 3 (tiga) Suplier. Namun hingga saat ini baru ada 1
Suplier yang sudah memberikan penawaran harga Septicktank Biofil berkisar Rp. 6.000.000
per M³ termasuk di dalamnya harga Bakteri, Clorin, Uji Laboratorium, Pendampingan.
5) Sesuai Pagu BDI (Rp. 500.000.000,-), terdapat 4 KSM yang akan mengerjakan kegiatan fisik.
Saat ini masih tersedia 3 Proposal KSM dan diperuntukkan melaksanakan kegiatan yang
didanai dari BDI Tahap I (70%), sedangkan 1 KSM yang akan melaksanakan kegiatan BDI
Tahap II (30%) belum menyusun Proposal kegiatan.
6) Cakupan isi Proposal dari 3 KSM yang ada saat ini lengkap.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 33
7) Dokumen SPPDL telah dibuat, namun nilai SPPDL sama dengan nilai Proposal termasuk nilai
Swadaya.
8) Kegiatan Fisik untuk 3 KSM telah dimulai dengan Progres Fisik rata-rata adalah 75% dan
progress keuangan 75% dengan kualitas sesuai rencana.
Rekomendasi:
1) Lengkapi gambar Detail Atap pada dokumen DED MCK Umum.
2) Lengkapi DED dengan menambahkan mutu Beton yang direncanakan.
3) Sebelum menentukan biaya Lansir material, perlu terlebih dahulu dilakukan analisa
mengenai perlu/ tidaknya mengalokasikan dana khusus untuk kegiatan Lansir dengan
mempertimbangkan lokasi dropping material yang bisa dijangkau mobil pengangkut dengan
titik lokasi kegiatan. Ada 2 alternatif untuk menentukan biaya Lansir material yaitu:
a) Biaya Lansir material sudah termasuk dalam upah harian pekerja;
b) Jika berdasarkan kondisi medan/lokasi mengharuskan mengalokasikan biaya Lansir,
maka perlu dihitung dengan menyertakan Analisa Harga Satuan;
4) Fasilitator Teknik memfasilitasi Tim Pengadaan Barang dan Jasa KSM untuk meminta rincian
harga Biofil kepada Suplier dengan memisahkan harga barangnya saja (Septicktank Biofil)
dengan jasa/fasilitas yang akan diberikan oleh Suplier agar dapat diketahui tingkat kewajaran
harga masing-masing item pekerjaan.
5) Proposal harus disusun sesuai jumlah Pagu BDI Kelurahan Tanjungrejo, sehingga dana tahap
II (30%) harus disusun Proposal KSM tanpa menunggu terbitnya DIPA Revisi.
6) Nilai SPPDL sama dengan nilai Proposal KSM dari sumber dana BDI, sehingga dokumen SPPDL
harus diperbaiki.
7) Pengawasan secara intensif terhadap pelaksanaan konstruksi sehingga kualitas infrastruktur
bisa tercapai sesuai rencana.
KESUMPULAN UMUM KOTA MALANG
1. DED kegiatan Pengadaan Septicktank Biofil dan IPAL Biofil.
2. Pada RAB terdapat kegiatan Lansir Material tetapi dihitung dengan satuan LS.
3. Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi Fisik.
Rekomendasi:
1. Fasilitator Teknik memfasilitasi Tim Pengadaan Barang dan Jasa KSM untuk meminta rincian
harga Biofil kepada Suplier dengan memisahkan harga barangnya saja (Septicktank Biofil)
dengan jasa/fasilitas yang akan diberikan oleh Suplier agar dapat diketahui tingkat kewajaran
harga masing-masing item pekerjaan.
2. Sebelum menentukan biaya Lansir material, perlu terlebih dahulu dilakukan analisa
mengenai perlu/ tidaknya mengalokasikan dana khusus untuk kegiatan Lansir dengan
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 34
mempertimbangkan lokasi dropping material yang bisa dijangkau mobil pengangkut dengan
titik lokasi kegiatan. Ada 2 alternatif untuk menentukan biaya Lansir material yaitu:
a) Biaya Lansir material sudah termasuk dalam upah harian pekerja; b) Jika berdasarkan kondisi medan/lokasi mengharuskan mengalokasikan biaya Lansir,
maka perlu dihitung dengan menyertakan Analisa Harga Satuan; 3. Kegiatan KSM yang tidak terkait dengan Pengadaan Biofil diharapkan segera mulai
pelaksanaan konstruksi fisiknya. Sebagai bahan pertimbangan adalah Jadwal Nasional
Pelaksanaan Infrastruktur Skala Lingkungan yang sudah dibuat oleh KMP.
11) KOTA SAMARINDA
a. KELURAHAN HANDIL BAKTI
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen DED pekerjaan Jalan Beton lengkap, dan saat ini sudah dilaksanakan pekerjaan
konstruksi dengan progress fisik 100%.
2) Pelaksana dari pekerjaan ini terdiri dari 2 KSM, yaitu KSM “Rapi” dan KSM “Tertata”.
Dokumen Proposal untuk kedua KSM tersedia dan lengkap.
3) Kegiatan pelaksanaan fisik telah selesai, secara kuantitas dan kualitas sesuai rencana, tetapi
saat ini belum dilakukan sertifikasi infrastruktur.
4) Transaksi keuangan telah dibuktikan dengan kwitansi dan nota pembelian tetapi belum
disusun ke dalam Buku Kas dan Buku Bank.
5) Belum ada SPPDL antara BKM dengan KSM.
Rekomendasi:
1) Fasilitator Teknik segera memfasilitasi kegiatan sertifikasi infrastruktur sebelum dilakukan
serahterima pekerjaan.
2) Fasilitator Ekonomi segera memfasilitasi KSM untuk menyusun Laporan Keuangan dan
Laporan Pertanggung Jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan program
sebelum dilakukan serahterima pekerjaan.
3) Fasilitator Teknik segera memfasilitasi penandatanganan SPPDL antara BKM dengan KSM,
dan Korkot agar memberikan teguran kepada Fasilitator Teknik karena telah menyetujui
pencairan dana dari BKM ke KSM sedangkan kedua belah pihak belum menandatangani
SPPDL.
b. KELURAHAN RAWA MAKMUR
Catatan dan Temuan:
1) Terdapat 2 KSM, yaitu KSM Melati Jaya 1, dan Melati Jaya 2 dengan kegiatan Pembangunan
Turap, Jalan Beton, Pengadaan Motor Sampah.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 35
2) Dokumen DED dan dokumen Proposal tersedia di Lokasi dan lengkap. Saat ini sedang dalam
pelaksanaan konstruksi fisik dengan progress lingkup kelurahan adalah 30 % dan progress
keuangan 40%. Dana BDI tahap I (70%) diperuntukkan pekerjaan Turap, sedangkan dana
BDI tahap II (30%) diperuntukkan Jalan Beton.
3) Secara kuantitas maupun kualitas pekerjaan Turap pasangan Batu Kali sesuai dengan
rencana.
4) Transaksi keuangan telah dilengkapi dengan kwitansi dan nota pembelian, serta telah
dilakukan pencatatan ke dalam Format Buku Kas, dan Buku Bank.
5) Belum ada SPPDL antara KSM dengan BKM.
6) Kegiatan infrastruktur dana BDI tahun 2017 berupa Jalan Beton, saat ini dalam kondisi baik
dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Rekomendasi:
1) Fasilitator Teknik segera memfasilitasi penandatanganan SPPDL antara BKM dengan KSM,
dan Korkot agar memberikan teguran kepada Fasilitator Teknik karena telah menyetujui
pencairan dana dari BKM ke KSM sedangkan kedua belah pihak belum menandatangani
SPPDL.
2) Mengoptimalkan peran KPP dalam hal pemeliharaan infrastruktur terbangun agar
infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkelanjutan, melalui
evaluasi kinerja KPP.
c. KELURAHAN SIDODADI
Catatan dan Temuan:
1) Terdapat 2 KSM yang akan mengerjakan kegiatan Turap, Bronjong, Jalan Paving, Motor
Pemadam Kebakaran, namun saat ini hanya ada 1 KSM yang sudah mulai kegiatan
konstruksi fisik karena KSM lainnya akan mengerjakan kegiatan dengan memanfaatkan
dana BDI tahap II (30%).
2) Dokumen DED, Proposal untuk kedua KSM telah tersedia dan cakupan isinya lengkap.
3) Pekerjaan pelaksanaan konstruksi Turap, Bronjong, Jalan Paving yang dilaksanakan oleh
KSM Rukun Makmur 1 telah mencapai progress fisik 20% dan progress keuangan 17%.
4) Kuantitas dan kualitas infrastruktur yang sedang dibangun sesuai rencana, dan terdapat
swadaya masyarakat berupa pemotongan bagian samping rumah warga yang terkena
pelebaran Jalan.
5) Transaksi keuangan telah didukung dengan bukti kwitansi ,nota pembelian dan telah
dibukukan ke dalam buku Kas dan buku Bank.
6) Kegiatan infrastruktur dana BDI tahun 2017 berupa Saluran Drainase, saat ini dalam kondisi
baik dan berfungsi.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 36
Rekomendasi:
1) Mengoptimalkan peran KPP dalam hal pemeliharaan infrastruktur terbangun agar
infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkelanjutan, melalui
evaluasi kinerja KPP.
d. KELURAHAN MASJID
Lokasi uji petik penilaian kualitas infra masih baik dan berfungsi:
Kegiatan infrastruktur dana BDI tahun 2017 berupa Jalan Paving, saat ini dalam kondisi baik dan
dimanfaatkan oleh masyarakat. Secara swadaya masyarakat mempercantik lingkungan mereka
dengan memasang Pot Bunga di sepanjang jalan tersebut dan mengecat warna warni rumah
mereka sehingga terlihat perubahan wajah di lingkungan ini.
12) KOTA GORONTALO
Catatan dan Temuan:
a. Status Capaian Pelaksanaan Pemanfaatan BDI
1) Pencairan dana berdasarkan SP2D Tahap I Kota Gorontalo (70%)
2) Penyaluran Dana KSM 49% senilai Rp.4.293.105.100
3) Pemanfaatan dana BDI di tingkat KSM 43 % senilai Rp. 3.583.997.000
4) Capaian pemanfaatan dan pelaksanaan kegiatan PKM 88% senilai Rp. 394.400.000 dari Rp.
447.200.000, pelaksanaaan kegiatan PKM
5) Progres fisik 55%
6) Progres emon fisik masih sangat rendah yang terinput baru 44,56% untuk Kota Gorontalo
7) Progres input emon padat karya 88,67%
8) RPLP yang telah berkategori baik 50 kelurahan kota Gorontalo namun masih dalam tahapan
proses melakukan Review Minor
9) Progres entry data investasi 5 tahun Kota Gorontalo untuk tahun 20LB baru 73% (masih
menggunakan RPLP yang Lama)
b. Permasalahan dan kendala
1) Adanya pengalihan kegiatan/ perubahan RPD dan penyempurnaan proposal di kelurahan
Pohe, Siendeng yang berdampak pada pemanfaatan dan pelaksanaan kegiatan, perubahan
dokumen perencanaan, DED, RAB dan proposal.
2) Pentagonal asset yang belum selesai pelaksanaannya berdampak pada review dan
penyusunan RPLP
3) Progres fisik emon masih dbawah terdapat deviasi antara fisik lapangan dengan laporan
4) progress baik Emonmaupun lnfrastruktur
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 37
5) Untuk Kelurahan Heledulaa Utara Kota Gorontalo pekerjaan jalan Paving KSM Anggrek
terdapat 4 pohon palem terletak dipinggir jalan sudah dicor tidak diberi ruang, seharusnya
dibuat berupa ruang media tanam.
6) OrientasiTim Up masih focus dalam percepatan penyusunan proposal BDI 2018
7) Untuk pemutahiran Database indikator Kebakaran masing menggunakan indikator data
lama belum di update
8) Realisasi kegiatan lnfra pada SIM Online 0%
9) Kegiatan Fisik Drainase masih lebih tinggi dari permukiman serta saluran pembuangan air
limba rumah tangga tidak terkoneksi.
10) Drainase tidak memiliki bak control (mainhole)
11) Gambar Desain belum informative dan skalanya terlalu kecil.
c. Strategi Penca Paian Target
1) SF yang mengedalikan data. System aliran data harus terbangun
2) Target RPLP kajian Livelihood 2018 harus selesai.
3) Harus kerja TIM bukan kerja indvidu
4) Rapat pengendalian rutin dan berkala tiap minggu, dengan metode faskel yang melapor
progress capaian target, masalah dan solusi.
5) Untuk Review Minor Melibatkan BKM relawan dan lurah dalam Mapping masalah sekaligus
identivikasi masalah dilokasi serta seluruh cakupan kajian safeguard dalam dokumen.
6) Sudah menyusun rencana kerja terkait target waktu dengan tim Fasilitator untuk
penyelesaian proposal bdi diKota Gorontalo.
7) Korkot melaporkan secara berkala kepada Satker PIP atas kemajuan pelaksanaan kegiatan
2 kali dalam seminggu berupa RKTL, Timelinebatas target waktu pelaksanaan pekerjaan,
progress dan dokumentasi pekerjaan infrastruktur, laporan pemanfaatan danadan maslah
yang dihadapi terkait pelaksanaan kegiatan seluruh lokasi BDI 2018 sesuai dengan
kebenaran hasil lapangan.
8) Percepatan pelatihan tivetihood sehingga kajian & analisa sampai rencana usaha dapat
segera digabungkan pada RPLP berkualitas baik.
9) Pemastian berjatannya KPP yang berkelanjutan oleh tim pendampingan berupa Berita
Acara pembentukan KPP, rencana kerja/ Aturan Main, Dana operasiona/ iuran dan jadwal
rapat rutin.
10) Melakukan update database untuk indikator Kebakaran diupdate setelah melakukan hasil
survey !apangan.
11) Askot MK melakukan pemetaan progress capaian pentagonal asset
12) Segera melakukan entry data sim infra untuk kegiatan realisasi BDI 2018 oleh faskel infra.
13) Perbaikan dan penyelesaian dokumen perencanaan DED, RAB, RPD, Proposal terkait
pengalihan kegiatan sampai dengan bulan September 2018
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 38
14) Melakukan pengendalian secara menyeluruh dari Korkot kepada seluruh Tim Askot dan SF
agar melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing secara optimal dan secara periodik
sesuai system yang ada serta mengevaluasi perkembangan kegiatan.
15) Dibuatkan Ruang dilokasi kelurahan Heledulaa Utara di 4 pohon palem terletak dipinggir
jalan sudah dicor.
16) Gambar desain akan diperbaiki Bulan September 2018.
17) Drainase yang leblh tinggi dari permukinan kelurahan siendeng akan di timbun oleh Warga
bulan September 2018.
13) KESIMPULAN UMUM KOTA PALU
a. Status capaian pelaskanaan Pemanfaatan BDI
1. Pencairan dana berdasarkan SP2D Tahap I (70%) 100%
2. Penyaluran Dana KSM 79% senilai Rp. 8.323.268.000
3. Pemanfaatan dana BDI di tingkat KSM 36 % senilai Rp. 2.998129.000
4. Capaian pemanfaatan dan pelaksanaan kegiatan PKM 17% senilai Rp. 90.960.000 dari Rp.
534.500.000
5. Progres fisik 10%
6. Progres emon fisik masih sangat rendah yang terinput baru 2,9% untuk Kota Palu
7. Progres input emon padat karya 0%
8. RPLP yang telah berkategori baik 20 kelurahan
9. Permasalahan dan Kendala
10. Adanya deviasi waktu yang cukup besar 14 s.d 80 hari dana terparkir di rekening BKM,
yaitu: Kel, Besusu Tengah, Pengawu, Lere, Tondo dan Paboya dampkanya adanya bunga
bank di rekening BKM dari dana BDI yang tidak disalurkan
11. Adanya pengalihan kegiatan/perubahan RPD terkait kegiatan penaganan system sampah,
yaitu: Kel. Taipa, Panau, Lambara, Pantoloan biya, Layana Indah, Lere yang berdampak
pada pemanfaatan dan pelaksanaan kegiatan, Perubahan dokumen perencanaan DED,
RAB dan Proposal
12. Adanya deviasi waktu yang cukup besar 10 s.d 82 hari dana terparkir di rekening KSM, tiak
dimanfaatkan dampaknya adanya bunga bank di rekening KSM dari dana BDI yang tidak
dimanfaatkan
13. Progres fisik kegiatan BDI mash sangat rendah belum menapai 50%
14. Tedaat deviasi antara fisik lapangan dengan laporan progress fisik baik emon maupun SIM
infrastruktur
15. Dokumen, andminsitrasi, pembukuan yang tidak lengkap dan tidak update
16. Belum dilakukan perhitungan umuh untuk lokasi pencegahan
17. Belum keluar SPPL kegiatan infrastruktur dari DLH
18. Pentagonal asset yang belum selesai pelaksanaannya berdampak pada review dan
penyusnan RPLP
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 39
b. Strategi Pencapaian Target
1. SF yang mengendalikan Data, Sistem aliran data harus terbangun
2. Harus kerja TIM bukan individu
3. Rapat pengendalian rutin dan berkala tiap minggu, dengan metode Faskel yang
melaporkan progress capaian, masalh dan solusi
4. Melakukan pengendalian yang intens oleh Tim Faskel dan Tim Korkot terkait percepatan
dana dan pelaporan
5. Penyusunan time line/ workplane oleh TF untuk pencapaian target
6. Pemastian berjalannya KPP yang berkelanjutan oleh tim pendampingan (BA pembentukan
KPP, rencana kerja/ aturan main, dana operasional/iuran, jadwal rapat evaluasi)
7. Dilakukan verifikasi mendetail terait validasi dokumen perencanaan (RPD, DED, RAB,
Proposal, Dokumen safeguard mulai dari TF sd di tim Korkot seluruh tim sesuai fungsi dan
tupoksi masing-masing.
8. Perbaikan dan penyelesaian dokumen DED, RAB, RPD, Proposal terkait pengalihan
kegiatan sampai dengan tanggal 08 September 2018
9. Korokot menyampaikan laoran secara berkala kepada Satker PIP atas kemajuan
pelaksanaan kegiatan 2 kali dalam seminggu beupa RKTL, time line batas target waktu
pelaksanaan pekerjaan, progress dan dokumentasi pekerjaan infrastruktur, laporan
pemanfaatan dana dan masalah yang dihadapi terkait pelaksanaan kegiatan seluruh
lokasi. Pelaporan kebenarannya susuai lapangan
10. Korkot dan Senior fasilitator dan timnya segera membuat kronologis/perekaman atas
perubahan RPD yang terjadi dimasing-masing kelurahan yang telah disesuaikan
berdasarkan perubahan terbaru dn penangan yang rasional (pemasukan ke Satker pada
tanggal 14 September 2018)
11. Askot MK melakukan pemetaan capaian progress pentagonal asset.
12. Melakukan pengendalian secara menyeluruh dari Korkot kepada seluruh tim Askot dan TF
agar melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing secara optimal dan secara
periodic sesuai system yang ada serta mengevaluasi perkembangan kegiatan
13. timKorkot fasilitasi terbitnya SPPL oleh DLH
14) PROVINSI JAWA TIMUR, KABUPATEN PAMEKASAN
a. KELURAHAN JUNGCANGCANG
Catatan dan Temuan :
1) Pekerjaan Paving stone, mutu paving tidak sesuai standar Kualitas di DED
2) Pemasangan paving kurang baik diantaranya ada beberapa buah paving yang pecah masih
dipasang dan jalan bergelombang
3) Pada pembuatan saluran dari kondisi eksisting jalan, belum ada rencana yang jelas untuk
mengembalikan fungsi jalan yang dibongkar.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 40
4) Pada pembuatan tandon, besi tulangan kolom yang digunakan tidak sesuai dengan
perencanaan
Rekomendasi:
1) Paving yang digunakan harus menggunakan standar kualitas paving sesuai DED
2) Agar pemasangan paving sesuai dengan perencanaan awal dan pastikan RKS digunakan
sebagai acuan spesifikasi teknis pelaksanaan
3) Pastikan kepada KSM/warga untuk memastikan dari saluran yang dibuat, mengembalikan
fungsi jalannya yang direncanakan warga dan dibuat BA nya
4) Besi yang digunakan untuk tulangan kolom penyangga tandon agar dibuat sesuai
perencanaan
b. KELURAHAN PARTEKER
Catatan dan Temuan:
1) Gambar Potongan Memanjang pekerjaan saluran air belum ada
2) Pekerjaan saluran air yang di kerjakan di tahap 1 belum terhubung ke saluran pembuangan
akhir
3) Detail untuk Septictank dan resapan untuk pekerjaan MCK belum ada
4) Sambungan pipa untuk pengadaan air bersih belum di perhitungkan di RAB pada pekerjaan
MCK
5) RKS belum ada
6) Pekerjaan belum selesai 100%
Rekomendasi
1) Buat gambar potongan memanjang
2) Buat perencanaan untuk menyelesaikan pekerjaan saluran agar terhubung dengan
pembuangan akhir
3) Buat gambar detail septictank dan resapan untuk pekerjaan MCK
4) Agar di bicarakan penyambungan piva untuk pengadaan air bersih di MCK dengan secara
swadaya
5) RKS segera di buat, agar pekerjaan yang di lakukan ada dasar pelaksanaannya.
6) Agar di buat RKTL untuk percepatan penyelesaian pekerjaan terutama pekerjaan MCK,
Tandon dan Bronjong
c. KELURAHAN GLADAK ANYAR
Catatan dan Temuan:
1) Pekerjaan saluran air ada yg retak2 rambut
2) Pekerjaan Paving stone, mutu paving tidak sesuai standar K di DED
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 41
3) Metode pengerjaan jalan paving tidak sesuai urutan pekerjaan, khususnya pekerjaan
dinding jepit
4) Urugan pada pekerjaan pembangunan jalan paving tidak sesuai standart teknis usulan di
DED
5) Untuk surat keterangan lahan fasilitas umum belum di buat
6) Hasil uji lab spesifik untuk kegiatan jalan paving di kelurahan Gladak Anyar belum di berikan
oleh supplier
Rekomendasi:
1) Lakukan perbaikan sesuai dengan jenis dan tingkatan keretakan
2) Paving yang digunakan harus menggunakan Standart Kualitas paving sesuai DED
3) Untuk pekerjaan pemasangan dinding jepit/kanstin agar di sesuaikan dengan dimensi
ketinggian pekerjaan paving dan pastikan agar bisa menjadi penyangga atau pengunci
paving
4) Urugan yang di gunakan harus menggunakan urugan pasir sesuai dengan DED
5) Di buat surat keterangan lahan fasilitas umum
6) Minta hasil uji lab paving yang di kirim ke KSM kepada supplier
15) KABUPATEN BANTAENG
Catatan dan Temuan :
1) Dana BDI telah Cair 100% ke rekening BKM, Sebanyak 2 Kelurahan dan 1 Kelurahan masih 70%.
Perlu dilakukan percepatan pencairan ke BKM dengan target maksimal tanggal 21 September
2018
2) Sisa BDI dalam DIPA 2018 setelah cair 100% terdapat sisa Rp.450.000.000,-
3) Emon Pencairan BDI sudah terinput 100%
4) Progress Fisik Tingkat Kota status tanggal 14 september 2018 yaitu 59%, target selesai Fisik
100% tanggal 30 Oktober 2018
5) Emon Padat Karya rencana telah terinput tetapi realisasi belum, dipastikan terinput hari Senin
17 September 2018.
6) Pokja sangat berperan aktif dalam pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
a. KELURAHAN TAPPANJENG DAN KELURAHAN LETTA
Catatan Dan Temuan:
1) Format proposal belum mengacu POS Infra terbaru.
2) Gambar Denah pada proposal belum dibuat.
3) Masih ada Saluran Drainase yang belum terhubung (buntu) karena masuk dibawah lahan
rumah warga.
4) Rencana Kerja/Aturan Bersama belum dibuat di kelurahan Letta
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 42
Rekomendasi:
1) Format proposal di sesuaikan dengan format POS Infra terbaru dan diurutkan sesuai
outline di POS Infra (lembar usulan dan daftar penerima manfaat)
2) Agar segera dibuatkan gambar denah kegiatan. (30 September 2018)
3) Agar dibuat saluran Drainase terkoneksi ke Sungai. (30 September 2018)
4) Agar segera dibuatkan Rencana Kerja/Aturan Bersama KPP (30 September 2018)
16) KABUPATEN GOWA
Catatan dan Temuan :
1) Dana BDI telah Cair 100% ke rekening BKM dan terdapat sisa dalam DIPA Rp.50.000.000,-
2) Emon Pencairan BDI sudah terinput 100%
3) Emon Padat Karya rencana telah terinput tetapi realisasi belum, dipastikan terinput hari jumat
14 September 2018.
4) Secara umum Penyaluran Dana ke KSM masih 60%, sedangkan progress fisik 60% perlu
dipercepat namun tidak mengabaikan kualitas infrastruktur.
5) Pokja sangat berperan aktif dalam pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
6) Masih terdapat 7 kelurahan yang belum menyelesaikan proposal kegiatan, perlu dilakukan
percepatan maksimal akhir September 2018.
a. KELURAHAN ROMANG POLONG
Catatan danTemuan:
1) Format proposal belum mengacu POS Infra terbaru.
2) Papan Proyek belum ada no. sms pengaduan.
3) Proposal 30% belum selesai
4) Pembukuan KSM belum lengkap/rapi
Rekomendasi:
1) Format proposal di sesuaikan dengan format POS Infra terbaru dan diurutkan sesuai
outline di POS Infra (lembar usulan dan daftar penerima manfaat) diselesaikan tanggal
25 September 2018
2) Papan Proyek harus diperbaiki ditambahkan no.sms pengaduan dan alamat website
kotaku
3) Proposal 30% akan diselesaikan tanggal 25 September 2018.
4) Setiap transaksi pembelanjaan langsung dicatatkan dalam pembukuan KSM tidak
boleh ditunda-tunda, dan nomor bukti dicatat dalam setiap transaksi diselesaikan
tanggal 25 September 2018
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 43
b. KELURAHAN KATANGKA
Catatan dan Temuan:
1) Format proposal belum mengacu POS Infra terbaru.
2) Proposal 30% belum selesai
3) Pipa jaringan air bersih/minum belum terpasang.
4) Rencana kerja KPP air bersih masih dalam pembicaraan
5) Pembukuan KSM belum lengkap/rapi
Rekomendasi:
1) Format proposal di sesuaikan dengan format POS Infra terbaru dan diurutkan sesuai
outline di POS Infra (lembar usulan dan daftar penerima manfaat) 17 September 2018
2) Perlu dicari kegiatan yang merupakan permasalahan kumuh dan perkiraan waktu
penyelesaian tidak lebih dari tanggal 15 Desember 2018. DED dan Proposal akan
diselesaikan maksimal tanggal 30 September 2018
3) Pipa jaringan tidak boleh terpasang pada lubang drainase (25 September 2018)
4) Dibuat rencana kerja/aturan Bersama KPP air bersih dan sampah sebagai komitmen
pemanfaatan dan pemeliharaan. Rencana kerja dan aturan Bersama KPP akan dibuat
tanggal 20 September 2018.
5) Setiap transaksi pembelanjaan langsung dicatatkan dalam pembukuan KSM tidak
boleh ditunda-tunda, dan nomor bukti dicatat dalam setiap transaksi 17 September
2018
c. KELURAHAN SUNGGUMINASA
Catatan dan Temuan:
1) Format proposal belum mengacu POS Infra terbaru.
2) Proposal 30% belum selesai
3) Pada Pekerjaan drainase di pintu masuk gerbang plasteran tidak rata/rapi
4) Pemasangan paving blok masih bergelombang
Rekomendasi:
1) Format proposal di sesuaikan dengan format POS Infra terbaru dan diurutkan sesuai
outline di POS Infra (lembar usulan dan daftar penerima manfaat.
2) Proposal 30% akan diselesaikan tanggal 25 September 2018.
3) Dilakukan perbaikan plasteran sampai rapi/presisi
4) Akan dirapikan kembali setelah penumpukan material diatas jalan paving blok habis
d. KELURAHAN TAMARUNANG
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 44
Catatan dan Temuan:
1) Format proposal belum mengacu POS Infra terbaru.
2) Proposal 30% belum selesai
3) Pembukuan KSM belum lengkap/rapi pada 1 KSM
Rekomendasi:
1) Format proposal di sesuaikan dengan format POS Infra terbaru dan diurutkan sesuai
outline di POS Infra (lembar usulan dan daftar penerima manfaat.
2) Proposal 30% akan diselesaikan tanggal 25 September 2018.
3) Setiap transaksi pembelanjaan langsung dicatatkan dalam pembukuan KSM tidak
boleh ditunda-tunda, dan nomor bukti dicatat dalam setiap transaksi
17) KOTA BAU BAU
a. KELURAHAN SUKANAYO
Catatan dan Temuan:
1) Terdapat Kegiatan Bak Sampah sebanyak 41 unit.
2) Proposal tidak lengkap
3) Daftar penerima manfaat belum ada.
4) Verifikasi proposal belum dilakukan
5) RPD untuk penyaluran dana 60% ke ksm belum dibuat dana sudah cair
6) DED belum memenuhi standar teknis yaitu :
▪ Siteplan belum ada
▪ Informasi dalam gambar belum lengkap (elevasi).
▪ Gambar septictank dan resapan belum memenuhui standar.
▪ Elevasi posisi pintu terlalu tinggi, tidak memenuhi safeguard (30 Unit).
7) Pelaporan progress fisik dan keuangan 2 mingguan oleh KSM belum berjalan.
8) Pembukuan KSM masih belum memenuhi standar pembukuan yang benar
9) Tim OP belum ada rencana kerja.
Rekomendasi:
1) Pengadaan tong sampah yang belum terjadi transaksi dibatalkan, dan dialihkan untuk
kegiatan jamban dan yang sudah terjadi transaksi harus dibuat surat justifikasi kegiatan
pengadaan bak sampah dan ditanda tangan oleh BKM, Askot Mandiri dan Satker. Target 16
September 2018 dilaksanakan pekerjaan jamban.
2) Proposal harus diperbaiki dan dilengkapi sesuai pos infrastruktur. Target 17 september
2018 semua proposal selesai diperbaiki.
3) RPD harus dibuat. Target 10 september 2018
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 45
4) DED harus dibuat dengan standar teknis. Target 17 September 2018
5) Akan dibuat progress fisik dengan benar sesuai kondisi lapangan (Laporan dwi Mingguan)
target 9 September 2018
6) Pembukuan KSM dibuat sesuai standar target 15 September 2018
7) Dibuat Rencana Kerja OP target 17 September 2018
b. KELURAHAN LIWUTO
Catatan dan Temuan:
1) Terdapat Kegiatan Bak Sampah sebanyak 48 unit.
2) Proposal tidak lengkap
▪ Daftar penerima manfaat belum ada.
▪ Verifikasi proposal belum dilakukan
3) RPD untuk penyaluran dana 60% ke ksm belum dibuat dana sudah cair
4) DED belum memenuhi standar teknis
▪ Siteplan belum ada
▪ Informasi dalam gambar belum lengkap (elevasi).
▪ Gambar septictank dan resapan belum memenuhui standar.
▪ Elevasi posisi pintu terlalu tinggi, tidak memenuhi safeguard (24 unit).
5) Pada pelaksanaan jalan handrailing (pengaman) tidak tepat.
6) Pelaporan progress fisik dan keuangan 2 mingguan oleh KSM belum berjalan.
7) Pembukuan KSM masih belum memenuhi standar pembukuan yang benar.
8) Tim OP belum ada rencana kerja.
Rekomendasi:
1) Pengadaan tong sampah yang belum terjadi transaksi dibatalkan, dan dialihkan untuk
kegiatan jamban, dan yang sudah terjadi transaksi harus dibuat surat justifikasi kegiatan
pengadaan bak sampah dan ditanda tangan oleh BKM, Askot Mandiri dan Satker. Target 16
September 2018 dilaksanakan pekerjaan jamban.
2) Proposal harus diperbaiki dan dilengkapi sesuai pos infrastruktur target 17 september 2018
semua proposal selesai diperbaiki.
3) RPD harus dibuat target 10 september 2018
4) DED harus dibuat dengan standar teknis target 17 September 2018
5) Akan dibuatkan handrailing diposisi yang benar target 21 September 2018
6) Akan dibuat progress fisik dengan benar sesuai kondisi lapangan (Laporan dwi Mingguan)
target 9 September 2018
7) Pembukuan KSM dibuat sesuai standar target 15 September 2018
8) Dibuat Rencana Kerja OP target 17 september 2018
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 46
I. DATA HASIL UJI PETIK PADAT KARYA
Data Tenaga Kerja Padat Karya terinput ke dalam E-Mon sesuai jadwal dan target yang ditetapkan Dari
hasil pelaksanaan uji petik di 11 Provinsi yaitu 16 Kab/Kota entry emon padat karya sudah dilakukan
seperti keterangan table berikut ini:
KOTA / KABUPATEN REALISASI TEANAGA KERJA HARI ORANG KERJA
FISIK UPAH RENCANA REALISASI RENCANA REALISASI
KOTA MALANG 12.372.500 5.302.500 1.010 1.010 338.340 315.120
TIMOR TENGAH SELATAN 245.000 105.000 20 20 2.000 2.480
KOTA KUPANG 6.811.000 2.761.500 556 556 83.100 115.024
KOTA BANJAR BARU 4.700.000 2.180.000 260 141 19.500 10.575
KOTA BANJARMASIN 18.573.168 5.568.685 1.001 594 74.820 44.550
KOTA SAMARINDA 6.499.430 2.785.470 340 340 59.500 59.500
KOTA BONTANG 1.347.000 577.500 120 80 18.000 10.000
KOTA PALU 7.004.600 3.302.040 599 468 111.225 35.100
KOTA BAU-BAU 5.145.000 2.205.000 300 300 66.120 41.600
KOTA GORONTALO 6.985.300 3.003.000 562 562 154.144 48.916
KOTA TERNATE 2.523.500 1.081.500 257 206 23.245 10.712
KOTA TIDORE KEPULAUAN 5.463.500 2.341.500 486 446 36.015 23.192
JUMLAH 7.669.998 31.213.695 7.375 4.723 1.125.809 716.769
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 47
J. CATATAN DAN FOTO-FOTO HASIL UJI PETIK
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 48
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 49
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 50
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 51
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 52
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 53
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 54
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 55
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 56
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 57