LAPORAN UJI PETIK Halaman. 1 LAPORAN UJI PETIK PEMANFAATAN BDI TAHUN 2018 KONSULTAN MAMAJEMEN PUSAT WILAYAH 2 Tanggal 4 – 30 September 2018 A. LATAR BELAKANG Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya strategis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, dalam rangka meningkatkan percepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020. KOTAKU diharapkan menjadi “platform kolaborasi” yang mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019 dalam penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha menjadi 0 Ha di tahun 2019. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui program KOTAKU pada Tahun Anggaran 2018 telah mengalokasikan Bantuan Dana Investasi (BDI) sekitar Rp. 730 milyar di 963 kelurahan/desa yang tersebar pada 113 kabupaten/kota, untuk penanganan permukiman kumuh pada 5 aspek infrastruktur utama yaitu: Air Bersih, Sanitasi, Jalan, Persampahan dan Drainase. Berdasarkan data Quick Status sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018 capaian pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan BDI untuk Progres Pemberkasan BKM - Rp 522.676.400 RB (91%); Progres Verifikasi Satker - Rp 521.969.900 RB (92%); Progres SPM - Rp 470.003.382 RB (82%); Progres Emon - Rp 450.119.232 RB (79%); progress Realisasi Fisik = 13,8% dan Progres Keuangan (pemanfaatan dana) = 16,57% Salah satu upaya untuk mencapai keberhasilan pencapaian tujuan program KOTAKU adalah ketepatan dan keberhasilan pelaksanaan pengendalian proses kegiatan di lapangan. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan monitoring dan evaluasi secara baik dan terencana untuk memastikan agar hasil pelaksanaan program, bermanfaat bagi masyarakat. Sehubungan dengan itu sangat dibutuhkan pemantauan maupun koordinasi dengan para pelaku ditingkat Kota/Kab/kelurahan untuk memberikan solusi guna menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan. Uji Petik adalah salah satu bentuk kegiatan monitoring untuk mengetahui dan memastikan apakah pelaksanaan program KOTAKU sudah dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan mekanisme yang telah ditetapkan program, mulai dari persiapan perencanaan, pelaksanaan dan rencana pemeliharaannya selain itu juga untuk melihat secara langsung apakah prasarana dan sarana yang dibangun berkualitas baik dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sosial dan lingkungan. Hasil kegiatan uji petik ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kualitas hasil perencanaan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan menjadi masukan bagi para pengambil keputusan untuk memutuskan apakah kegiatan ini akan dapat dilaksanakan dengan model dan cara yang sama, atau memerlukan berbagai perubahan dan penyempurnaan. B. TUJUAN Tujuan umum kegiatan uji petik ini adalah untuk melakukan monitoring secara langsung terhadap capaian kegiatan pencairan dan pemanfaatan BDI skala lingkungan tahun Anggaran 2018. Adapun tujuan khusus adalah untuk memastikan dipenuhinya pengelolaan dan proses pemanfaatan BDI TA. 2018 dalam hal :
57
Embed
LAPORAN UJI PETIK PEMANFAATAN BDI TAHUN 2018 …103.12.84.195/files/Media/Laporan/monev/uji petik/Laporan hasil uji... · Drainase. Berdasarkan data ... di setiap kelurahan, tetapi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 1
LAPORAN UJI PETIK PEMANFAATAN BDI TAHUN 2018
KONSULTAN MAMAJEMEN PUSAT WILAYAH 2
Tanggal 4 – 30 September 2018
A. LATAR BELAKANG
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya strategis Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman, dalam rangka meningkatkan percepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung
gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020. KOTAKU diharapkan menjadi “platform kolaborasi”
yang mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019 dalam penanganan kawasan permukiman kumuh
seluas 38.431 Ha menjadi 0 Ha di tahun 2019. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui
program KOTAKU pada Tahun Anggaran 2018 telah mengalokasikan Bantuan Dana Investasi (BDI) sekitar
Rp. 730 milyar di 963 kelurahan/desa yang tersebar pada 113 kabupaten/kota, untuk penanganan
permukiman kumuh pada 5 aspek infrastruktur utama yaitu: Air Bersih, Sanitasi, Jalan, Persampahan dan
Drainase.
Berdasarkan data Quick Status sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018 capaian pelaksanaan kegiatan
dan pemanfaatan BDI untuk Progres Pemberkasan BKM - Rp 522.676.400 RB (91%); Progres Verifikasi
Satker - Rp 521.969.900 RB (92%); Progres SPM - Rp 470.003.382 RB (82%); Progres Emon - Rp
Kelengkapan dokumen safeguard dan (5). Infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi.
Hasil penilaian ini belum dpat digunakan untuk menyimpulkan apakah seluruh kualitas infratsruktur
yang dibangun berkualitas baik, karena pada saat dilakukan uji petik progress fisik rata-rata baru
mencapai sekitar 5% sampai dengan 30%, untuk itu maka dalam penilaian kualitas infra ini dilihat dari
kualitas penggunaan bahan material, metode/tahapan/langkah-langkah pekerjaan konstruksi,
kesesuaian volume yang dilaksanakan dengan gambar rencana, penggunaan tenaga kerja dan jadwal
pelaksanaan.
Selain melihat capaian kualitas administrasi dan kualitas fisik pemanfaatan BDI tahun 2018, juga
dilakukan pemantauan terhadap hasil pelaksanaan BDI tahun 2017, dengan tujuan untuk melihat
apakah kondisi infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi. Dari hasi survey di beberpa
lokasi kelurahan yang terdapat pemanfaata BDI tahun 2017 menunjukkan bahwa infrastruktur
terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi mencapai 87 %, adapun capaian persentase dari setiap
indicator dan Analisa setiap indicator dapat dilihat padan table dan grafik berikut :
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 4
JUMLAH
PROPINSI
JUMLAH
KOTA / KAB.% CAPAIAN
% Rata-rata
Capaian
Keseluruhan
1 Tertib / kelengkapan administrasi 75%
2Kelengkapan Dokumen Perencanaan Teknis
(DED/Proposal KSM)82%
3Infrastruktur dan pelayanan yang dibangun
berkualitas baik89%
4 Kelengkapan Dokumen Safeguard 75%
5Infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan
berfungsi 87%
Penilaian Hasil :
Baik : Total Nilai ≥ 80 %
Memadai : Total Nilai ≥ 60 %
Tidak Memadai : Total Nilai < 60 %
HASIL UJI PETIK KEGIATAN INFRASTRUKTUR
BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA
11 P
rovin
si
16 K
ab
/Ko
ta
INDIKATOR KINERJA
81,70%
Baik
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 5
F. KESIMPULAN UMUM HASIL UJI PETIK
1. Secara umum seluruh kelurahan telah menyusun dokumen proposal kegiatan infrastruktur sesuai
dengan pagu DIPA total, tetapi masih banyak terdapat kekuranglengkapan isi dokumen proposal
KSM;
2. Dokumen perencanaan DED (gambar siteplan, potongan dan gambar detail) sudah dibuat/tersedia
di setiap kelurahan, tetapi pada proposal KSM gambar perencanaannya masih belum dijilid menjadi
satu kesatuan dengan dokumen proposal (masih terpisah-pisah);
3. Fasilitator Teknik dan Askot Infrastruktur belum melakukan pengendalian dengan benar terhadap
Proses Kegiatan dan Pelaksanaan Infrastruktur skala lingkungan, sehingga masih terdapat
metode/tahapan pelaksanaan konstruksi yang tidak benar;
Jumlah Provinsi
Jumlah Kota/Kabupaten
1 75%
2 82%
3 89%
4 75%
5 87%
Secara umum dokumen perencanaan (DED/Proposal KSM) sudah tersedia
tetapi masih terdapat gambar-gambar desain yang belum dibuat sperti,
peta site plan, gambar potongan memanjang, dan
notasi/dimenasi/spesifikasi yang belum tercantum dalam gambar detailnya.
ANALISA CAPAIAN HASIL UJI PETIK PER INDIKATOR
Secara umum dokumen proposal sudah ada, tetapi kualitas kelengkapan
dokumen yang masih belum lengkap, seperti cakupan isi/lembar proposal
yang masih kosong, SPPDL belum ditandatangi, Daftar penerima manfaat
belum dilampirkan, ada pengeluaran dana tercatat dalam buku kas tetapi
belum ada tanda tangan penrimanya.
Secara umum jenis dan konstruksi pekerjaan sudan sesuai dengan RKS,
Volume yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana, bahan yang
digunakan telah memenuhi standar teknis, telah menggunakan tenaga kerja
tukang berpengalaman/terampil, tetapi masih ditemukan di beberapa lokasi
yang belum menggunakan metode kerja atau tahapan pelaksanaan dengan
bemar pada saat pelaksanaan konstruksi,
Tertib / kelengkapan administrasi
Infrastruktur dan pelayanan yang
dibangun berkualitas baik
%
Capaian INDIKATOR ANALISA PER INDIKATOR
Penilaian terhadap sarana prasarana yang dibangun tahun 2017,
menunjukkan bahwa secara umum masih berkualitas dan berfungsi baik,
adapun kekurangannya adalah parsarana dan sarana belum dilakukan
pengembangan lebih lanjut
Infrastruktur terbangun tetap
berkualitas baik dan berfungsi
No.
: 11 Provinsi
: 16 Kabupaten/Kota
Kelengkapan Dokumen Perencanaan
Teknis (DED/Proposal KSM)
Kelengkapan Dokumen Safeguard
Hal yang masih terdapat kekurangan dalam kelengkapan dokumen
safeguard adalah dokumen pengadaan lahan/tanah yang berupa surat
pernyataan hibah/ijin pakai/ijin dilalui, pada umumnya lembar surat
pernyataan ini ada dalam proposal tetapi masih kosong.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 6
4. Fasilitator Teknik pada umumnya tidak berani melakukan teguran kepada tim pelaksana /KSM jika
terdapat kesalahan pelaksanaan konstruksi dan bahkan cenderung mengikuti kemauan
tukang/KSM;
5. Pemahaman terhadap ketentuan/aturan/kebijakan kegiatan infrastruktur yang sudah diatur dalam
POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan tahun 2018 dan POS Pengadaan Barang dan
Jasa Berbasis Masyarakat tahun 2018 belum sepenuhnya dipahami oleh tim fasilitator dan askot
infrastruktur maupun askot didang lainnya;
6. Fasilitator Ekonomi dan Askot MK belum melakukan pendampingan kepada BKM/LKM dan KSM
dengan benar, sehingga BDI yang sduah dimanfaatkan oleh KSM belum dibuat laporan penggunaan
dananya (seperti buku bank, buku kas dan nota2 bukti transaksi dll);
7. Proses verifikasi dokumen proposal oleh tim verifikasi (fasilitator Teknik, askot infrastruktur dan
UPL) belum dilakukan dengan benar, sehingga dokumen proposal KSM banyak yang belum lengkap;
8. Tim Fasilitator dan Asisiten korkot belum melaksanakan pendampingan dengan benar dan
sungguh-sungguh kepada BKM/LKM dan KSM, sehingga banyak terjadi kekurangan pada dokumen
proposal maupun laporan keuangan KSM, termasuk masih adanya KSM yang belum paham cara
pembuatan laporan penggunaan dana (buku bank, buku kas, dan nota-nota bukti pengeluaran
dana);
9. Korkot belum sepenuhnya menjalankan peran dan fungsinya sebagai menajer tim di tingkat
kabupaten/kota, hal ini terindikasi dari tidak pernah melakukan KBIK untuk membahas hal-hal yang
terkait dengan satndar teknis konstruksi dan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur dalam POS
Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan baik itu hal teknis maupun administrasi, dan
cenderung tim faskel melaksanakan tugasnya tanpa ada arahan dan kendali dari asisten korkot
maupun dari korkotnya secara langsung.
G. REKOMENDASI
1. Tim fasilitator segera mamfasilitasi LKM/KSM untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen
proposal kegiatan KSM yang masih terdapat kekurangan-kekurangan, sesuai rekomendasi detail
setiap kelurahan (terlampir);
2. Askot inffastruktur Bersama fasilitator Teknik agar segera memfasilitasi LKM dan TIPP untuk
melengkapi dokumen DED yang masih terdapat kekurangan-kekurangan sesuai rekomendasi detail
setiap kelurahan (terlampir);
3. Fasilitator Teknik dan askot infrastruktur melakukan pengendalian pelaksanaan konstruksi dengan
benar dan mengacu pada dokumen perencanaan dan standar teknis yang telah ditetapkan, dan
selalu memberikan arahan kepada tim pelaksanan setiap akan malaksanakan pekerjaan konstruksi
dan memberikan teguran kepada KSM jika tim pelaksana salah dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi;
4. Kepada seluruh tim fasilitator dan asisiten korkot diminta untuk mempelajari kembali dan
memahami POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan dan POS Penngadaan Barang dan
Jasa, terutama kepada fasilitator Teknik dan askot infrastruktur;
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 7
5. Kepada fasilitator ekonomi dan asisten korkot bidang manajemen keuangan agar meningkatkan
pendampingan dan memfasilitasi LKM/KSM dalam menyusun pelaporan keuangan yang benar dan
tepat waktu;
6. Kepada korkot diharapkan meningkatkan penngendalian pelaksanaan program dengan melakukan
kunjungan ruitn ke kelurahan dan bertanggungjawab serta menjamin tim fasilitator dan asisten
korkot bidang telah mampu melaksanakan tugas sesuai dengan bidang keahliannya dan sungguh-
sungguh sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ditetapkan program;
7. Korkot diminta melakukan KBIK secara rutin bagi tim fasilitator dan askot bidang terutama
membahas ketentuan dan standar teknis pelaksanaan konstruksi maupaun pengadaan barang dan
jasa serta;
H. CATATAN/TEMUAN DAN REKOMENDASI DARI MASING-MASING KAB/KOTA SBB:
1) KOTA BANJARBARU
a. KELURAHAN LANDASAN ULIN TIMUR
Catatan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang masih belum lengkap (drainase belum ada potongan memanjang, site
plan).
2) Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
3) SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi kelengkapannya, No SPPDL, Nomor
SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM, Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka
waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
4) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
5) Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan (fisik) belum dibuat.
6) Mutu/Kualitas hasil pekerjaan jalan beton kurang baik dan pelaksanaan konstruksi tidak
dilaksanakan sesuai dengan standar.
7) Teknik yang dipersyarakan (kualitas campuran beton tidak sesuai standar). Dan belum
dilengkapi dengan tali air.
8) Sedangkan untuk mutu/kualitas hasil pekerjaan jalan paving sudah baik.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 8
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim Fastek segera mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM saat melakukan perbaikan kualitas
konstruksi beton dan mutu campuran beton.
6) Tim fastek dan Askot Infra agar mendampingi KSM lebih intens saat pelaksanaan konstruksi.
b. KELURAHAN BANGKAL
Catatan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu gambar potongan memanjang untuk kegiatan saluran drainase belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Kualitas hasil pekerjaan drainase sudah baik dan pelaksanaan kegiatan konstruksi sudah
dilaksanakan sesuai dengan standar teknik yang dipersyarakan.
5) Kelurahan Bangkal merupakan lokasi yang progress fisiknya masih rendah yaitu 1% (baru
mulai pekerjaan tanggal 12 Sep 2018) dimana nilai BDI nya Rp. 1,4 M yang dilaksanakan oleh
7 KSM, yaitu per KSM kira-kira sebesar Rp. 200 jt – 250 jt. Dimana jangka waktu pelaksanaan
sampai dengan tanggal 29 Oktober 2018 (sisa waktu tinggal 1.5 bulan). Jika dilihat sisa waktu
dibanding dengan sisa pekerjaan fisik maka diperkirakan target pekerjaan fisik per hari yang
harus dicapai minimal 2 – 2,5 %. Dan jika target tersebut tidak terpenuhi maka diprediksi
pekerjaan konstruksi tidak bisa tercapai 100% sesuai waktu yang ditetapkan.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk melengkapi gambar potongan memanjang.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim Fastek agar mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar kualitas konstruksi yang sudah
baik tetap terjaga.
6) Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar segera melakukan:
• Fasilitasi untuk percepatan, untuk membantu BKM dan KSM menyusun time line target pekerjaan (fisik), kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat per hari/minggu, agar pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan dana dapat diselesaikan tepat waktu.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 9
• Fasilitasi dan mengarahkan KSM agar melaksanakan pekerjaan konstruksi secara paralel mengingat jenis kegiatan yang bervariasi;
• Evaluasi setiap seminggu sekali untuk memastikan target pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh KSM, dapat tercapai sesuai target waktu yang ditentukan dan memenuhi standar teknis;
c. KELURAHAN LANDASAN ULIN SELATAN
Catatan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu site plan, gambar potongan memanjang belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Kualitas hasil pekerjaan siring sudah baik dan pelaksanaan kegiatan konstruksi sudah
dilaksanakan sesuai dengan standar teknik yang dipersyarakan.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar kualitas konstruksi yang sudah
baik tetap terjaga.
KESIMPULAN UMUM KOTA BANJARBARU
a. Catatatan Temuan:
1) Pelaksanaan konstruksi masih ada yang belum dilaksanakan sesuai dengan standar
teknik yang dipersyaratkan;
2) Kondisi pada saat di ujik petik seluruh KSM di tiga kelurahan yang dikunjungi sudah
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan paket pekerjaan yang terdapat dalam proposal.
3) Pelaksanaan konstruksi masih ada yang belum dilaksanakan sesuai dengan standar
teknik yang dipersyaratkan.
4) Dokumen DED sudah ada tapi belum dijilid dan belum ditandatangani PPK.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 10
5) Pembukuan/administrasi keuangan sudah baik. Kwitansi pengeluaran dana sudah
tercatat dengan baik di buku kas.
6) Tim fasilitator dan tim korkot sudah menggunakan POS Penyelenggaraan Infrastruktur.
7) Disarankan sebaiknya ada papan informasi (penempelan gambar kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan) di sekitar lokasi.
b. Rekomendasi:
1) Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan pengendalian secara ketat
terhadap pelaksanaan konstruksi diseluruh lokasi kelurahan penerima BDI untuk
menjamin dan memastikan standar teknis yang ditetapkan dapat dipenuhi dan kualitas
konstruksi baik.
2) Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan pengendalian secara ketat
terhadap pelaksanaan konstruksi diseluruh lokasi kelurahan penerima BDI untuk
menjamin dan memastikan standar teknis yang ditetapkan dapat dipenuhi dan kualitas
konstruksi baik.
3) Tim fasilitator agar segera melengkapi kekurangan kelengkapan dokumen.
4) Disarankan agar Tim fasilitator menyampaikan kepada KSM untuk menyiapkan papan
informasi. Karena ini merupakan sarana/alat kendali pekerjaan di masyarakat.
INFORMASI LAIN-LAIN
1. Kekurangan tenaga teknis. Kondisi dampingan DI Kota Banjarbaru sebanyak 13 Kelurahan
dengan 5 orang Fastek.
2. Adanya Faskel Teknik di Kel. Bangkal yang menggundurkan diri per tanggal 1 September,
sehingga terlambatnya progress fisik di Kel Bangkal.
3. Adanya kelangkaan bahan material (semen) di pasaran, berdampak pada keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan fisik.
4. Pada saat uji petik, ternyata Progres fisik di lapangan sudah lebih di bandingkan dengan
informasi update laporan progress.
Progres fisik di lapangan = 20%
Laporan update progress = 6%
Lap. Progress fisik (e-mon) = 11. 53%
Rekomendasi:
1. Disarankan adanya tambahan tenaga teknis dan mencari pengganti Fastek yang
menggundurkan diri.
2. Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan koordinasi untuk update data progress
fisik tepat waktu
2) KOTA BANJARMASIN
a. KELURAHAN MANTUIL
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 11
Catatan dan Temuan:
1. Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
2. Dokumen perencanan teknis DED/proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang yang belum detail.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi
dokumen proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong
2) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan dan
potongan memanjang .
b. KEL PANGERAN
Catatan dan Temuan:
1) Papan nama proyek belum tersedia di lokasi/lapangan.
2) Konstruksi belum prinsip for all: Jalan titian, ada bagian turunan yang terlalu curam dan
sepanjang jalan titian belum dilengkapi dengan pengaman (railing)
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk segera memasang papan nama proyek di
lapangan.
2) Fasilitator Tenik dan Askot Infra segera mendampingi dan memberikan arahan kepada
KSM untuk melakukan perbaikan konstruksi jalan dan pipa air limbah yg tidak tertanam.
c. ALALAK SELATAN (SHOW CASE)
Catatan dan Temuan:
1) Terdapat 17 unit rumah terdampak di lokasi. Saat uji petik baru mulai dilakukan
pembongkaran. Mengingat jangka waktu pekerjaan
2) Rumah-rumah terdampak tidak diberi tanda yang jelas (sebaiknya diberi cat merah) agar
tidak mudah hilang dan diberi nomor
Rekomendasi:
1) Faskel Teknik segera mendampingi KSM dalam menyusun schedule ulang untuk
penyelesaiaan kegiatan agar sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan.
2) Faskel Teknik segera mendampingi KSM dalam memperbaiki penandaan rumah
terdampak.
3) KOTA TERNATE
a. KELURAHAN KALUMATA
Catatan dan Temuan:
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 12
1) Dokumen proposal di Kel Kalumata, sudah ada namun masih kurang lengkap yaitu : tidak ada
Photo 0%, Jadwal Pelaksanaan.
2) Dokumen proposal untuk Tahap ke-2, belum ada.
3) Dokumen SPPDL : Dokumen belum ditandatangani oleh Korkot, terdapat ketidaksesuaian
jumlah perjanjian kerja dengan proposal, belum dibuat rangkap 3 dan bermaterai secukupnya.
4) Verifikasi kelayakan proposal : rekomendasi di lembar verifikasi tidak ada kesimpulan karena
tidak dipilih salah satu dari tiga pilihan (layak, layak dengan penyempurnaan, tidak layak).
5) Pelaksanaan kegiatan, tidak sepenuhnya mengacu kepada gambar, hal ini terlihat adanya
perbedaan ukuran pembangunan jalan paving. Kel Kalumati : Ukuran kanstin tidak sesuai
dengan ukuran di proposal (lebih kecil), rencana 20 cm, realisasi 15-17 cm. Namun ukuran
lebar paving rencana 110-120 cm lebih dari 120-140 cm. Hal ini disebabkan karena lemahnya
pengendalian dari tim fasilitator dan tim korkot.
6) Laporan Mingguan / Dwi mingguan kemajuan pelaksanaan kegiatan pekerjaan di kelurahan
kalumata tidak bisa ditunjukkan, karena data tersebut masih berada di fasilitator.
7) Pembukuan KSM :
8) Secara umum laporan pembukan ksm sudah bisa ditunjukkan saat pemeriksaan, namun masih
tidak lengkap dalam pencatatan nomor bukti, dan bukti pengiriman material oleh took.
9) Progres Fisik rata-rata 88%, Progres keuangan 86%. Indikasi bahwa progress yang seharusnya
mencairkan kembali termin ke-2 tidak segera dilaksanakan. Upah tenaga kerja belum
dibayarkan.
10) Kelengkapan data SIM Infrastruktur, untuk kelurahan Kalumata antara Pagu BDI dengan
Proposal masih ada gap; Tanggal verifikasi usulan kegiatan dan dinyatakan layak masih kosong;
Titik koordinat lokasi masih kosong.
11) LPD 60% belum dibuat, namun sudah bisa cair termin ke-2 (30%).
12) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1) Tim Fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan dalam proposal
2) Askot Infrastruktur agar melakukan validasi kelengkapan dan data.
3) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk dapat menyusunan proposal tahap ke-2
4) Tim Faskel dan Tim Korkot memastikan bahwa kegiatan untuk tahap ke-2 sudah sesuai dengan
rencana dan berkontribusi terhadap penanganan kumuh
5) Askot Infrastruktur agar melakukan verifikasi proposal tahap ke-2, baik kelengkapan, maupun
validitas gambar dan RABnya.
6) Tim fasilitator agar segera mendampingi BKM untuk memperbaiki SPPDL.
7) Korkot agar memverifikasi SPPDL dan menandatanganinya.
8) Tim Fasilitator agar mendampingi BKM untuk memperbanyak SPPDL sesuai dengan pasal
penutup.
9) Tim fasilitator agar segera melengkapi lembar verifikasi sesuai dengan hasil kesimpulannya.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 13
10) Tim satker memberikan teguran kepada tim fasilitator dan tim korkot atas kelalaian dalam
pengendalian kegiatan yang dilaksanakan di Kel Kalumati.
11) Tim Fasilitator memfasilitasi laporan Mingguan/Dwi mingguan KSM dan mengarsipkannya di
KSM.
12) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi kelengkapan pembukuan KSM sesuai dengan koridor
SOP pembukuan KSM.
13) Tim Korkot, khususnya askot MK agar melakukan verifikasi dan validasi atas pembukuan yang
dibuat oleh KSM.
14) Tim Faskel agar segera memfasilitasi pencairan termin berikutnya sesuai dengan ketentuan
pencairan dana termin 2 yaitu : Laporan kemajuan Pelaksanaan pekerjaan, LPD termin
pertama, Berita Acara pembayaran termin kedua dan RPD termin kedua.
15) Askot MK memastikan verifikasi dan validasi atas kelengkapan ketentuan pencairan.
16) Tim faskel agar segera melengkapi kekurangan data sim infrastruktur.
17) Askot Infra memastikan data yang sudah diisi lengkap dan valid.
18) Tim Fasilitator memfasilitasi KSM dalam penyusunan LPD 60%, dan Tim Korkot bisa
merekomendasikan cair termin 30% apabila LPD sudah lengkap.
b. KELURAHAN TUBO
Catatan dan Temuan:
1) Proposal kegiatan sudah ada, namun belum lengkap/ belum ada jadwal pelaksanaan
kegiatan.
2) Daftar Uji identifikasi dampak lingkungan masih kosong belum terisi dan tanggalnnya kosong.
3) Lembar verifikasi khususnya rekomendasi hasil verifikasi masih belum diisi.
4) Pernyataan hibah/ijin pakai/dilalui sketsa peta lokasi masih kosong.
5) SPPDL masih belum lengkap, banyak data-data urgen yang masih kosong atau belum terisi.
6) Terdapat perbedaan besar pencairan termin 1 (60%) tidak sesuai dengan proposal yang telah
disetujui (Alokasi BDI) dari BKM ke KSM, hal ini disebabkan karena ketelodaran dalam
perhitungan RPD pencairan per termin.
7) Terindikasi adanya penurunan kualitas plesteran tidak sesuai dengan yang dipropsal. Hal ini
disebabkan kurangnya pemahaman pekerja dalam perbandingan pencampuran antara
semen dengan pasir.
8) Laporan Mingguan / Dwi mingguan kemajuan pelaksanaan kegiatan pekerjaan di kelurahan
Tubo sudah ada, namun tidak sesuai dengan POS infrastruktur skala lingkungan.
9) Pembukuan KSM :
10) Secara umum laporan pembukan ksm sudah bisa ditunjukkan saat pemeriksaan, namun
masih tidak lengkap dalam pencatatan nomor bukti, dan bukti pengiriman material oleh took.
11) Dokumen proposal untuk Tahap ke-2, belum ada.
12) Progres Fisik rata-rata 60%, Progres keuangan 47,5%. Indikasi bahwa tahap pertama seluruh
dananya digunakan untuk beli material, belum ada pembayaran upah tukang.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 14
13) LPD 60% belum dibuat, namun sudah bisa cair termin ke-2 (30%).
14) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1) Tim Fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan dalam proposal
2) Askot Infrastruktur agar melakukan validasi kelengkapan dan data
3) Tim fasilitator agar segera mendampingi BKM untuk memperbaiki SPPDL.
4) Korkot agar memverifikasi SPPDL dan menandatanganinya.
5) Tim Fasilitator agar mendampingi BKM untuk memperbanyak SPPDL sesuai dengan pasal
penutup.
6) Tim fasilitator dan tim korkot membuat berita acara kesalahan dalam pencairan termin
disebabkan karena salahan dalam perhitungan RPD, dan melakukan penyesuaian dalam
pencairan termin berikutnya.
7) Tim Faskel dan Tim Korkot agar melakukan penguatan kepada KSM terkait dengan
pemahaman perbandingan pencampuran material.
8) Tim Faskel agar melakukan penyesuaian form yang sesuai dengan ketentuan POS Infrastrukur
skala lingkungan.
9) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi kelengkapan pembukuan KSM sesuai dengan koridor
SOP pembukuan KSM.
10) Tim Korkot, khususnya askot MK agar melakukan verifikasi dan validasi atas pembukuan yang
dibuat oleh KSM.
11) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk dapat menyusunan proposal tahap ke-2
12) Tim Faskel dan Tim Korkot memastikan bahwa kegiatan untuk tahap ke-2 sudah sesuai
dengan rencana dan berkontribusi terhadap penanganan kumuh
13) Askot Infrastruktur agar melakukan verifikasi proposal tahap ke-2, baik kelengkapan,
maupun validitas gambar dan RABnya.
14) Tim Faskel agar segera memfasilitasi pencairan termin berikutnya sesuai dengan ketentuan
pencairan dana termin 2 yaitu : Laporan kemajuan Pelaksanaan pekerjaan, LPD termin
pertama, Berita Acara pembayaran termin kedua dan RPD termin kedua.
15) Askot MK memastikan verifikasi dan validasi atas kelengkapan ketentuan pencairan.
16) Tim Fasilitator memfasilitasi KSM dalam penyusunan LPD 60%, dan Tim Korkot bisa
merekomendasikan cair termin 30% apabila LPD sudah lengkap.
KESIMPULAN UMUM KOTA TERNATE
1. Keterlambatan update data progress SIM infrastruktur yang dikirim ke KMP dengan realitas
lapangan. Progres terakhir saat kunjungan : (lokasi Scaleup)
- Kel Kayu Merah 32,73%
- Bastiong Karance 66,27%
- Toboko 0%
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 15
- Tubo 60,4%
- Soa 33,6%
- Kotabaru
2. Percepatan pencairan dana BDI Tahap ke-2, khususnya lokasi scale up.
3. Input emon padat karya
Rekomendasi:
1. Tim fasilitator agar mengirim data secara tepat waktu dan sesuai dengan kondisi di lapangan
kepada askot infrastruktur.
2. Tim korkot harus melakukan validasi dan kelengkapan data yang dikirim oleh tim fasilitator,
kemudian mengirimkan ke KMP secara rutin
3. Tim korkot melakukan update data terkini dan mengirimkan ke KMP.
4. Tim Faskel dan Tim Korkot mendorong percepatan pemanfaatan dana BDI agar bisa
mencapai target fisik minimal 50%, sehingga dapat dilakukan pemberkasan tahap berikutnya.
5. Tim faskel segera memfasilitasi penyusunan proposal dan dokumen pemberkasan
6. Berdasarkan kesepakatan dengan Tim Satker, bahwa paling lambat proposal dan
pemberkasan tahap ke 2, tanggal 16 September 2018 (Kel Bastiong Karance, Tubo, Soa dan
Kayu Merah).dan tanggal 22 September 2018 untuk kelurahan Toboko dan Kotabaru.
7. Satker akan menerbitkan SPM paling tanggal 17 September dan 23 September.
8. Tim korkot harus memastikan penyepakatan dengan tim satker maksimal input emon padat
karya pada hari jumat 14 september 2018,
9. Tim Korkot memberikan data kepada petugas emon.
4) KABUPATEN TIDORE KEPULAUAN
a. KELURAHAN RUUM
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen proposal di Kel Rum sudah ada namun masih kurang lengkap yaitu : KSM MArimoi
belum ada harga pembanding untuk motor sampah, foto dan gambar motor sampah,
kesepakatan harga untuk motor sampah.
2) Dokumen proposal untuk Tahap ke-2, belum ada.
3) Dokumen SPPDL : Dokumen belum belum dibuat rangkap 3 dan bermaterai secukupnya; satu
KSM MARIMOI tidak ada dokumen SPPDLnya
4) Verifikasi kelayakan proposal : rekomendasi di lembar verifikasi tidak ada kesimpulan karena
tidak dipilih salah satu dari tiga pilihan (layak, layak dengan penyempurnaan, tidak layak).
5) Pelaksanaan kegiatan, tidak sepenuhnya mengacu kepada gambar, hal ini terlihat adanya
kegiatan drainase yang berbelok; Tidak ada absen tenaga kerja.
6) Laporan Mingguan / Dwi mingguan kemajuan pelaksanaan kegiatan pekerjaan di kelurahan
kalumata tidak bisa ditunjukkan, karena data tersebut masih berada di fasilitator.
7) Pembukuan KSM :
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 16
8) Tidak bisa ditunjukkan karena bendahara KSM sedang keluar kota.
9) Progres Fisik rata-rata 61%, Progres keuangan sisa 50 juat. Indikasi bahwa progress yang
seharusnya mencairkan kembali termin ke-2 tidak segera dilaksanakan. Upah tenaga kerja
belum dibayarkan.
10) Kelengkapan data SIM Infrastruktur, untuk kelurahan Kalumata antara Pagu BDI dengan
Proposal masih ada gap;; Titik koordinat lokasi masih kosong.
11) Pemadatan tanah untuk paving masih ada yang labil, disebabkan karena tanah di dalamnya
masih ada yang basah atau berair.
12) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1. Tim Fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan dalam proposal.
2. Askot Infrastruktur agar melakukan validasi kelengkapan dan data.
3. Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk dapat menyusunan proposal tahap ke-2
4. Tim Faskel dan Tim Korkot memastikan bahwa kegiatan untuk tahap ke-2 sudah sesuai
dengan rencana dan berkontribusi terhadap penanganan kumuh
5. Askot Infrastruktur agar melakukan verifikasi proposal tahap ke-2, baik kelengkapan,
maupun validitas gambar dan RABnya.
6. Tim fasilitator agar segera mendampingi BKM untuk memperbaiki SPPDL.
7. Tim Fasilitator agar mendampingi BKM untuk memperbanyak SPPDL sesuai dengan pasal
penutup.
8. Askot infra agar segera memberikan penilaian di lembar verifikasi sesuai dengan hasil
kesimpulannya.
9. Tim fasilitator membuat justifikasi atas kegiatan yang tidak mengacu kepada gambar.
10. Tim satker memberikan teguran kepada tim fasilitator dan tim korkot atas kelalaian dalam
pengendalian kegiatan yang dilaksanakan di Kel Rum.
11. Tim Fasilitator memfasilitasi laporan Mingguan/Dwi mingguan KSM dan mengarsipkannya di
KSM.
12. Tim fasilitator agar segera memfasilitasi kelengkapan pembukuan KSM sesuai dengan koridor
SOP pembukuan KSM.
13. Tim Korkot, khususnya askot MK agar melakukan verifikasi dan validasi atas pembukuan yang
dibuat oleh KSM.
14. Tim Faskel agar segera memfasilitasi pencairan termin berikutnya sesuai dengan ketentuan
pencairan dana termin 2 yaitu : Laporan kemajuan Pelaksanaan pekerjaan, LPD termin
pertama, Berita Acara pembayaran termin kedua dan RPD termin kedua.
15. Askot MK memastikan verifikasi dan validasi atas kelengkapan ketentuan pencairan.
16. Tim faskel agar segera melengkapi kekurangan data sim infrastruktur.
17. Askot Infra memastikan data yang sudah diisi lengkap dan valid.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 17
18. KSM agar Menggali kembali tanah yang labil dan menggantikan dengan tanah yang sudah
kering, kemudian dipadatkan kembali.
b. KELURAHAN AKEKOLANO
Catatan dan Temuan:
1) Administrasi persyaratan pencairan termin ke-2 (30%) tidak disertai dengan Laporan
Penggunanaan Dana (LPD).
2) Proposal masih kurang lengkap dibeberapa bagian yaitu foto 0%, kelengkapan tanda tangan.
3) Daftar Hadir tenaga Kerja, tidak ada.
4) Papan informasi tidak menyertakan nomor pengaduan.
5) Pembukuan KSM, khususnya buku material tidak ada.
6) DED tidak bisa ditunjukkan pada saat uji petik.
Rekomendasi:
1) Tim satker memberikan surat teguran kepada Tim fasilitator dan Askot mandiri dalam
kelalaian kelengkapan administrasi.
2) Tim Faskel memfasilitasi kelengkapan administrasi yang masih belum lengkap.
3) Tim korkot/Askot Mandiri agar memfasilitasi penguatan pemahaman terkait dengan LPD.
4) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi kekurangan di proposal
5) Tim Korkot agar memverifikasi validasi kelengkapan proposal,
6) Tim fasilitator segera memfasilitasi KSM untuk melengkapi daftar hadir tenaga kerja.
7) Tim Fasilitator agar segera memfasiititasi KSM untuk melengkapi papan informasi dengan
pengaduan local, ditulis secara manual. Dan untuk papan informasi selanjutnya harus sudah
lengkap.
8) Tim Korkot/askot mandiri agar memverifikasi dan validasi terkait dengan papan informasi.
9) Tim Fasilitator, khususnya fasilitator ekonomi agar segera memfasilitasi KSM.
KESIMPULAN UMUM KABUPATEN TIODRE KEPULAUAN
1. Progres pemanfaatan BDI berdasarkan data terakhir askot infra masih rendah. Hal ini
disebabkan karena kondisi medan, bahan-bahan harus diambil dari luar daerah, belum
terpetakannya masalah secara detail per kelurahan, belum terpetakannya kondisi yang real
dilapangan disebabkan karena arus informasi data dari pendamping kurang, pendamping
untuk melaporkan harus ke OBA yang jaraknya perjalanan 5 jam dari lokasi dampingan,
belum terjadwal secara rutin pengendalian askot mandiri kepada tim fasilitator.
2. Percepatan pencairan dana BDI Tahap ke-2, khususnya lokasi scale up yang progress fisiknya
sudah mendekati atau lebih dari 50%. (Kel. Lola dan Rum) Dan Lokasi Reguler Dan Lokasi
Scale uo.
3. Proposal tahap ke-2 dana BDI cair ke BKM (30%) belum ada
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 18
4. Input emon padat karya.
Rekomendasi:
1. Tim fasilitator agar mengirim data secara tepat waktu dan sesuai dengan kondisi di lapangan
kepada askot infrastruktur.
2. Tim korkot harus melakukan validasi dan kelengkapan data yang dikirim oleh tim fasilitator,
kemudian mengirimkan ke KMP secara rutin.
3. Tim korkot melakukan update data terkini dan mengirimkan ke KMP.
4. Tim Faskel dan Tim Korkot mendorong percepatan pemanfaatan dana BDI agar bisa
mencapai target fisik minimal 50%, sehingga dapat dilakukan pemberkasan tahap berikutnya.
5. Tim faskel segera memfasilitasi penyusunan proposal dan dokumen pemberkasan
6. Berdasarkan kesepakatan dengan Tim Satker, bahwa paling lambat proposal dan
pemberkasan tahap ke 2, pada tanggal 17 September (Ruum) dan 19 September (Lola)
7. Satker akan menerbitkan SPM paling tanggal 17 September dan 19 September.
8. Melakukan strategi pengendalian di lapangan, khususnya lokasi Oba selatan agar kegiatan
bisa berjalan dengan cepat.
9. Tim Faskel dan Tim Korkot agar menyampaikan batas waktu pelaksanaan kegiatan, sesuai
dengan perjanjian antara PPK dengan BKM.
10. Tim Korkot dan Tim Fasilitator memfasilitasi BKM untuk penyepakatan kegiatan dan
memfasilitasi pembentukan KSM dan penyusunan proposal.
11. Tim korkot harus memastikan penyepakatan dengan tim satker maksimal input emon padat
karya pada hari jumat 14 september 2018,
12. Tim Korkot memberikan data kepada petugas emon.
5) KOTA KUPANG
a. KELURAHAN SOLOR
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan
potongan memanjang masih belum lengkap (drainase belum ada potongan memanjang, site
plan).
2) Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang kosong tetapi sdh di tanda tangan.
3) SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi kelengkapannya, No SPPDL, Nomor
SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM, Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka
waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
4) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya. Catatan hasil
validasi kegiatan sumur resapan di RT 08,09 RW03, 10,11,12/RW04 tertulis sisa saldo sebesar
32.121.000 namun di saldo rekening per tanggal 12 September 208 sebesar Rp. 9.680.148.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 19
5) Ada 5 kegiatan yang didanai oleh BDI sudah mencapai 29%, beberapa kendala yang terjadi
adalah keterlambatan kegiatan paving blok disebabkan ketua KSM meninggal dunia, kegiatan
sumur bor sudah hamper selesai 1 unit namun untuk 1 unit lagi sedang mencari lokasi karena
lokasi awal tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada sumber airnya.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim Fastek segera mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM memastikan kualitas fisik sedah
sesuai dengan standard berkualitas baik.
6) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM sehingga dapat memastikan seluruh kegiatan
mencapai fisik 50%.
b. KELURAHAN BAKUNASE
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu gambar potongan memanjang untuk kegiatan saluran drainase belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Terdapat 4 kegiatan yang terdiri atas Normalisasi Saluran, Sumur Gali, Jalan Beton dan TPS
3R dan semua kegiatan sudah berjalan dengan capaian rata-rata fisik = 50% dan
direncanakan pada hari Selasa tanggal 18 September 2018 sudah bisa melakukan pencairan
tahap II 30% dari KPPN.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk melengkapi gambar potongan memanjang.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 20
4) Tim Fastek agar mendampingi KSM untuk membuat laporan kemajuan fisik.
5) Karena seluruh kegiatan sudah mencapai 56% fisik sehingga proses pemberkasan encairan
tahap II sudah dapat diajukan.
c. KELURAHAN OESAPA BARAT
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu site plan, gambar potongan memanjang belum ada.
2) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
3) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
4) Ada 2 kegiatan regular yaitu MCK dan Sumur Bor sudah berjalan dengan baik dengan
capaian 71% dan kondisi sumur bor tinggal memasang pipa saluran ke rumah pemanfaat
serta MCK tinggal menunggu pencairan tahap 30% untuk melanjutkan pembalian pompa
air untuk mengisi kedalam tower yang sedang dibangun.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar kualitas konstruksi yang
sudah baik tetap terjaga.
6) KAB TIMOR TENGAH SELATAN
a. KELURAHAN TAUBNENO
Catatan dan Temuan:
1) Dokumen perencanan teknis DED/ proposal kegiatan masih terdapat gambar yang belum
lengkap, yaitu site plan, gambar potongan memanjang belum ada.
2) Temuan selisih perhitungan pada RAB yaitu Nilai kontrak pada proposal untuk kegiatan
Drainase Rp. 55.241.000. Hasil perhitungan RAB adalah 4.114.000 + 12.549.000 +
32.977.000 + 5.686.000 = 55.326.000 sehingga ada selisih sebesar 85.000.
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 21
3) Kelengkapan proposal, yaitu SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi
kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM,
Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan) tetapi sudah ditandatangani.
4) Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah
tercatat dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya.
5) 2 kegiatan baru pada tahap pengerjaan awal seperti mendrop material, menggali saluran
drainase dibeberapa titik.
Rekomendasi:
1) Tim fasilitator agar memfasilitasi KSM untuk perbaikan/melengkapi gambar Siteplan,
Potongan memanjang, dan gambar detail pembangunan jalan dan drainase lengkap dengan
notasi/ukuran.
2) Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen
proposal dan SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong.
3) Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi
keuangan yang sudah baik tetap terjaga.
4) Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar mempercepat progress dan
memastikan kualitas konstruksi yang sudah baik tetap terjaga.
KESIMPULAN UMUM KAB TIMOR TENGAH SELATAN
1. Dokumen DED sudah ada tapi belum dijilid dan belum ditandatangani PPK.
2. Pembukuan/administrasi keuangan sudah baik. Kwitansi pengeluaran dana sudah tercatat
dengan baik di buku kas.
3. Tim fasilitator dan tim korkot sudah menggunakan POS Penyelenggaraan Infrastruktur.
4. Disarankan sebaiknya ada papan informasi (penempelan gambar kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan) di sekitar lokasi.
Rekomendasi:
1. Tim fasilitator dan askot infrastruktur agar melakukan pengendalian secara ketat terhadap
pelaksanaan konstruksi diseluruh lokasi kelurahan penerima BDI untuk menjamin dan
memastikan standar teknis yang ditetapkan dapat dipenuhi dan kualitas konstruksi baik.
2. Tim fasilitator agar segera melengkapi kekurangan kelengkapan dokumen.
3. Disarankan agar Tim fasilitator menyampaikan kepada KSM untuk menyiapkan papan
informasi. Karena ini merupakan sarana/alat kendali pekerjaan di masyarakat.
7) KOTA SURAKARTA
a. KELURAHAN SANGKRAH
b. KELURAHAN SEWU
c. KELURAHAN KEDUNG LUMBU
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 22
Catatan dan Temuan dari 3 kelurahan:
1) Data usulan kegiatan belum terisi lengkap/banyak yang kosong
2) Belum diverifikasi oleh fasilitator Teknik, buktinya seluruh lembar belum ditandatangani oleh
fastek termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3) Cakupan isi / lembar proposal terdapat banyak yang kosong
4) Belum dinyatakan layak berdasarkan BA verifikasi proposal
5) Belum dilampirkan daftar penerima manfaat, sesuai dengan ketentuan data usulan kegiatan
6) SPPDL belum terisi lengkap, seperti Nomor SPPDL, tanda tangan kedua belah pihak dan
tanggal di tanda tanganinya SPPDL
7) Laporan Penggunaan Dana (LPD) termin I (60%) belum dibuat di semua KSM.
8) Verifikasi proposal KSM tidak dilakukan dengan benar oleh fasilitator Teknik dan askot
infrastruktur.
9) Papan nama proyek belum dibuat di seluruh lokasi pekerjaan KSM.
10) Terdapat Pencairan BDI untuk termin I (60%) dari BKM ke rekening KSM sudah dilakukan atas
rekomendasi fasilitator teknik dan askot infrastruktur, sedangkan SPPDL antara BKM dan
KSM belum ditandatangani oleh kedua belah pihak.
11) Atas pelaksanaan pencairan tersebut maka tim fasilitator dan askot infrastruktur telah
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dan aturan yang sudah ditetapkan program.
12) Terdapat pengadaan IPAL Pabrikan kapasitas 40 m3 senilai Rp. 320 juta tetapi belum dibuat
dokumen pengadaan barang dan jasa berbasis masyarakat oleh KSM Bina Mandiri, di
kelurahan Kedung Lumbu dan harga satuan IPAL pabrikasi tersebut diindikasikan terlalu
mahal.
13) Rencana pembangunan IPAL komunal berada dilahan PT KAI, oleh karena itu Tim fasilitator
perlu segera memfasilitasi BKM dan KSM Bina Mandiri untuk memastikan lokasi baru
pembangunan IPAL komunal di kelurahan kedung lumbu.
Rekomendasi :
1) Tim fasilitator bersama asisten korkot semua bidang agar segera memfasilitasi
BKM/LKM dan KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen proposal KSM
yang terdapat masih kurang lengkap/belum dibuat (seperti : data usulan kegiatan
masih kosong, rekomendasi BA verifikasi, daftar penerima manfaat, tanda tangan
fasilitor teknik, SPPDL belum sah, surat pernyataan ijin pakai lahan dll).
2) Kepada Korkot/Satker PIP kota Surakarta agar memberikan teguran tertulis kepada
fasilitator teknik dan askot infrastruktur atas kelalaiannya memberikan rekomendasi
dan menyetujui pencairan termin I (60%) kepada KSM, sedangkan dokumen proposal
dan SPPDL belum lengkap dan belum di tandatangai oleh kedua belah pihak (antara
BKM/LKM dengan KSM),
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 23
3) Tim Fasilitator dan askot infrastruktur agar segera memfasilitasi/memberikan
bimbingan kepada BKM dan KSM untuk melengkapi SPPDL sehingga memenuhi
syarat atau sah untuk pencairan termin I (60%).
4) Tim fasilitator bersama askot infrastruktur agar memfasilitasi/memberikan
bimbingan kepada BKM/LKM dan KSM untuk melengkapi dokumen proposal KSM
sesuai dengan isi proposal yang telah ditetapkan dalam POS Penyelenggaraan
Infrastruktur Skala Lingkungan 2018,
5) Fasilitator teknik bersama askot infastruktur agar melakukan fasilitasi dan
memberikan bimbingan dan arahan-arahan kepada seluruh tim pelaksana/KSM
tentang tahapan/langkah2 pekerjaan konstruksi sesuai dengan standar teknis yang
ditetapkan.
6) Fasilitator teknik dan askot infrastruktur segera memfasilitasi dan memberikan
bimbingan kepada seluruh tim pelaksana/KSM agar pelaksanaan konstruksi jalan
paving block dilaksanakan sesui dengan standar teknis yang sudah ditetapkan dan
langkah-langkah atau tahapan pemasangan paving boloc dilakukan dengan benar.
7) Fasilitator Teknik dan Askot Infrastruktur bersama dengan UPL segera memfasilitasi
kegiatan Coaching atau On The Job Training (OJT) kepada seluruh KSM/Panitia
sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai.
8) Fasilitator ekonomi bersama asisten korkot bidang keuangan segera memfasilitasi
dan memberikan bimbingan kepada BKM/LKM dan KSM agar dana yang sudah
dimanfaatkan untuk pembayaran material, upah pekerja dll, segera dibukukan dalam
buku kas dan bukti pencairan dari bank segera dicatat dalam buku bank dan tidak
menunda pencatatannya
9) Fasilitator teknik bersama askot infrastruktur segera memfasilitasi/membantu KSM
Bina Karya melakukan proses pelelangan terbatas untuk pengadaan IAPL pabrikasi
dengan mengacu pada POS Pengadaan Barang dan Jasa Berbasis Masyarakat 2018
yang diterbitkan program KOTAKU
10) Tim fasilitator dan askot safeguard segera memfasilitasi BKM/LKM Amanah dan KSM
Bina Mandiri untuk membahas bersama pemerintah kelurahan kedung lumbu agar
segera dapat memastikan lokasi/lahan baru pembangunan IPAL komunal,
11) Tim Fasilitator dan Tim Korkot diminta segera melakukan langkah-langkah
percepatan terhadap pelaksanaan kegiatan infrastruktur dengan melakukan:
12) Fasilitasi/membantu seluruh BKM/LKM dan KSM menyusun time line target
pekerjaan (fisik), kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat per hari/minggu, agar
pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan dana dapat diselesaikan tepat waktu;
LAPORAN UJI PETIK Halaman. 24
13) Fasilitasi dan mengarahkan KSM agar melaksanakan pekerjaan konstruksi secara
paralel dengan menambah tenaga kerja;
14) Evaluasi setiap seminggu sekali untuk memastikan target pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan oleh KSM, dapat tercapai sesuai target dan memenuhi standar teknis;
15) Pemastian progres fisik sd akhir bulan september rata-rata kelurahan dapat
mencapai minimla 50 %
8) KOTA YOGYAKARTA
a. KELURAHAN PRAWIRODIRJAN
Catatan dan Temuan :
1) Dokumen perencanan teknis DED / proposal kegiatan masih terdapat gambar siteplan dan