Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian i
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Penelitian Lingkungan (Balingtan) Tahun 2014 ini merupakan
salah satu bentuk pertanggung jawaban kinerja Balingtan dalam mendukung pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggungjawab, sesuai dengan Instruksi Presiden
Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan Kepala Lembaga Adminstrasi
Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Panduan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta Permen PAN-RB No.
29/2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balingtan ini disusun berdasarkan indikator-
indikator yang telah ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Balingtan TA
2014 yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian. Dalam dokumen PK tersebut ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis
dengan 5 (lima) indikator kinerja yang ingin dicapai oleh Balingtan pada TA
2014. Secara operasional, kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut
dilaksanakan oleh Balingtan yang bekerja sesuai tugas dan fungsinya masing-
masing. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balingtan Tahun 2014 ini
dapat bermanfaat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan, program dan
umpan balik dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja Balingtan
selanjutnya.
Penghargaan dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada segenap
pelaksana kegiatan yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan laporan ini.
Saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Pati, Januari 2015
Kepala Balai,
Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc.
NIP. 19690816 199503 1 001
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
IKHTISAR EKSEKUTIF iv
I PENDAHULUAN 1
II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 3
2.1. Perencanaan Strategis 3
2.2. Perencanaan Kinerja Tahun 2014 10
2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2014 11
III AKUNTABILITAS KINERJA 13
3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 13
3.2. Analisis Capaian Kinerja 15
3.3. Akuntabilitas Keuangan 39
PENUTUP 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN 42
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tim Penyusun LAKIP Balingtan TA 2014 42
Lampiran 2. Struktur Organisasi Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 43
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) telah menetapkan tujuan
utama yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalam Renstra Balingtan
tahun 2010-2014 (edisi revisi) sebagai berikut: (1) Melakukan identifikasi
pencemaran lingkungan pertanian akibat limbah industri, bekas pertambangan,
dan residu bahan agrokimia serta cemaran lainnya, (2) Melakukan evaluasi
pencemaran lingkungan pertanian, dan evaluasi emisi dan absorbsi gas rumah
kaca, (3) Menghasilkan teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan
pertanian dan mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK), (4) Menjalin kerjasama dan
kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan
internasional serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan informasi
pencemaran lingkungan pertanian dan antisipasinya, (5) Meningkatkan
kapabilitias dan profesionalisme sumberdaya manusia yang bersih, Tujuan utama
Balingtan tahun 2010-2014 tersebut menjadi dasar dalam menentukan sasaran
yang ingin dicapai Balingtan pada tahun anggaran 2014 yakni: (1) Tersedianya
data, peta, informasi dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian, (2)
Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian.
Tujuan utama Balingtan tahun 2010-2014 tersebut, menjadi dasar dalam
menentukan sasaran strategis yang ingin dicapai Balingtan pada tahun anggaran
2014 yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Balingtan yakni: (1)
Tersedianya data, peta, informasi, dan teknologi hasil penelitian lingkungan
pertanian, dan (2) Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian sumber daya
lahan pertanian dengan 1 (satu) indikator kinerja.
Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja (PPK) sampai akhir
bulan Desember 2014, seluruh indikator kinerja sasaran yang ditetapkan untuk
TA 2014 telah berhasil diselesaikan dengan rata-rata persentase capaian
109,78% (sangat berhasil).
Faktor-faktor penghambat yang dihadapi peneliti dalam upaya pencapaian
sasaran kegiatan selama TA 2014 adalah: faktor alam berupa kondisi cuaca dan
serangan hama & penyakit tanaman, dan faktor SDM berupa terbatasnya jumlah
SDM berkualitas/berkeahlian khusus. Untuk mengatasi kendala serangan hama
akibat cuaca yang buruk, peneliti mengintensifkan pengamatan dan segera
melakukan pemberantasan hama saat serangan hama terdeteksi secara dini,
akan tetapi jika serangan hama sudah sangat parah, maka peneliti mengulang
lagi dengan tanaman yang baru. Untuk mengatasi cuaca ekstrim, peneliti
mengatasinya dengan pembuatan embung untuk mengatasi kekeringan, dan
membuat parit/saluran irigasi atau menanam varietas yang adaptif terhadap
genangan air. Keterbatasan jumlah SDM berkualitas/berkeahlian khusus telah
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian v
diatasi dengan cara memaksimalkan SDM yang ada dan dengan melibatkan
tenaga luar yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan.
Untuk membiayai pencapaian sasaran strategis di Balingtan, pada tahun
anggaran 2014, berdasarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi
terakhir mendapat anggaran Balingtan Rp 23.803.761.000,-. Anggaran tersebut
digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dengan target capaian output
sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang
ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan adalah
sebagai berikut : 1). menghasilkan 9 peta sebaran residu pestisida senyawa
POPs dan 9 peta logam berat di lahan pertanian, 2). menghasilkan 2 teknologi
remediasi residu pestisida senyawa POPs dan logam berat untuk lahan tercemar,
3). menghasilkan 1 informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA), 4).
menghasilkan 1 informasi dari faktor emisi GRK, 5). menghasilkan 1 informasi
dinamika emisi GRK dari varietas padi dan 6). menghasilkan 1 laporan diseminasi
hasil penelitian lingkungan pertanian yang meliputi 10 bahan KTI, 6 judul leaflet,
1 judul buku, 1 judul juknis dan 3 demplot.
Sampai Desember 2014, total realisasi anggaran yang berhasil diserap
Balingtan sebesar Rp. 18.853.722.365,- atau 79,20%. Dengan demikian sisa
anggaran yang tidak terserap sebesar Rp 4.950.038.635,- atau 20,80%.
Meskipun anggaran yang terserap hanya sebesar 79,20%, akan tetapi seluruh
kegiatan dapat terselesaikan dengan capaian fisik lebih dari 100%. Pencapaian
target sasaran yang berhasil direalisasikan oleh Balingtan hingga akhir Desember
adalah sebagai berikut : 1) menghasilkan 10 peta sebaran residu pestisida
senyawa POPs dan 10 peta logam berat di lahan pertanian, 2). menghasilkan 2
teknologi remediasi residu pestisida senyawa POPs dan logam berat untuk lahan
tercemar, 3) menghasilkan 1 informasi emisi GRK dari life cycle assessment
(LCA), 4) menghasilkan 1 informasi dari faktor emisi GRK, 5) menghasilkan 1
informasi dinamika emisi GRK dari varietas padi dan 6) menghasilkan 1 laporan
diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian yang meliputi 20 bahan KTI, 10
judul leaflet, 2 judul buku, 1 judul juknis dan 3 demplot.
Balingtan telah dapat melaksanakan kegiatan dengan pencapaian sasaran
strategis sangat berhasil.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1
BAB I
PENDAHULUAN
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian No 37/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 adalah
unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Balingtan
dipimpin oleh seorang Kepala. Balingtan mempunyai tugas melaksanakan penelitian
emisi, mitigasi dan absorbsi gas rumah kaca dari pertanian, serta pencemaran
lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian. Dalam melaksanakan
tugasnya Balingtan menyelenggarakan fungsi: a) pelaksanaan penyusunan program,
rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan penelitian emisi, mitigasi dan
absorbsi gas rumah kaca dari pertanian,serta pencemaran lingkungan dan
penanggulangannya di lahan pertanian; b) pelaksanaan penelitian emisi, mitigasi
dan absorbsi gas rumah kaca dari lahan pertanian; c) pelaksanaan penelitian
teknologi pengelolaan pengendalian lingkungan pertanian dan remediasi
pencemaran; d) pelaksanaan penelitian komponen teknologi budidaya pertanian
ramah lingkungan; e) memberi pelayanan teknis penelitian pencemaran lingkungan
dan penanggulangannya di lahan pertanian; f) penyiapan kerjasama, informasi,
dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian pencemaran
lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian; dan g) pelaksanaan urusan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan Balingtan.
Hubungan dan mekanisme kerja dengan institusi di luar Badan Litbang
Pertanian yang menangani aspek lahan, seperti Badan Informasi Geospasial (BIG),
BPN, BMKG, dan Perguruan Tinggi diselaraskan dengan mekanisme kerjasama atau
jejaring konsorsium.
Dalam menjalankan perannya ke depan, permasalahan yang dihadapi
semakin kompleks, seperti 1) terjadinya degradasi sumber daya lahan dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2
pencemaran, 2) pemanasan global dan perubahan iklim, dan 3) masih rendahnya
diseminasi inovasi teknologi. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut,
Balingtan sedang dan akan terus berinisiatif melakukan langkah-langkah visioner
melalui optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan sumber daya penelitian yang
dimiliki.
Paradigma Balingtan dalam era pembangunan yang makin kompetitif
penciptaan teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi
untuk mewujudkan peran litbang dalam pembangunan pertanian (impact
recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific mission/recognition) untuk pencapaian
status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (a world class research
institution). Perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal harus
dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil litbang yang berorientasi
pasar baik domestik maupun internasional dan berdaya saing tinggi. Guna
menjawab kesemuanya itu, ke depan Balingtan akan meningkatkan kerja
sama/networking baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan pelaku
usaha nasional maupun internasional.
Peran Balingtan yang semakin besar dan strategis harus didukung oleh
sumber daya yang memadai (SDM, pendanaan, dan sarana-prasarana).
Berdasarkan data per 31 Desember 2014, jumlah SDM Balingtan sebanyak 70
orang dengan komposisi SDM menurut kelompok fungsional sebagai berikut:
Tenaga Peneliti sebanyak 20 orang, Peneliti Non Klasifikasi sebanyak 5 orang,
Teknisi Litkayasa sebanyak 7 orang, dan Fungsional Umum sebanyak 40 orang.
Pelaksanaan tugas dan fungsi serta program Balai Penelitian Lingkungan
Pertanian didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana, antara lain berupa
instalasi laboratorium; kebun percobaan Jakenan; dan embung. 3 (tiga)
Laboratorium yang dikelola oleh Balingtan yaitu: 1) Laboratorium Gas Rumah Kaca
(Laboratorium GRK) yang dilengkapi dengan peralatan Gas Chromatography (GC)
tipe 8A yang mampu menganalisa gas CH4 dan 14A untuk menganalisa gas CO2 dan
N2O, 2) Laboratorium Residu Bahan Agrokimia (Laboratorium RBA), dan 3)
Laboratorium Terpadu, salah satu fungsinya adalah melaksanakan analisa logam
berat, residu pestisida, tanah rutin, dan bahan pencemar lain. Dalam upaya
mendapatkan data pengukuran gas rumah kaca yang akurat, Balingtan sudah
mempunyai Gas Chromatography (GC) portabel untuk mengukur emisi gas rumah
kaca secara langsung di lapangan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3
BAB II
PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan)
2010-2014 (edisi revisi) merupakan lanjutan dari Renstra 2005-2009, yang
disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis global maupun nasional,
terutama dalam aspek lingkungan pertanian. Renstra ini disusun dalam rangka
memenuhi perintah INPRES No. 7 tahun 1999 tentang kewajiban bagi setiap K/L
untuk menyusun Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP).
Penyusunan Renstra Balingtan 2010-2014 (edisi revisi) mengacu dan
berpedoman pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),
Renstra Kementerian Pertanian 2010-2014, Renstra Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian 2010-2014 dan Renstra Balai Besar Litbang Sumberdaya
Lahan Pertanian. Secara operasional, Renstra ini yang dalam penjabarannya
disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis pembangunan nasional dan
respon stakeholders.
2.1.1. Visi Balingtan
“Menjadi Balai Penelitian berkelas dunia yang menghasilkan teknologi
pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan emisi gas rumah kaca serta
menyediakan informasi lingkungan pertanian secara cepat dan akurat”.
2.1.2. Misi Balingtan
a. Melaksanakan penelitian teknologi pencegahan dan penanggulangan
pencemaran lingkungan dan emisi gas rumah kaca di lahan pertanian.
b. Mendiseminasikan dan mendayagunakan hasil-hasil penelitian lingkungan
pertanian serta membangun kerjasama penelitian dalam meningkatkan
khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan pertanian dengan institusi
dari dalam dan luar negeri.
c. Mewujudkan manajemen kelembagaan yang terakreditasi Nasional dan
Internasional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 4
2.1.3. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan Utama
Tujuan utama Balai penelitian Lingkungan Pertanian tahun 2010-2014
sebagai berikut:
1) Melakukan identifikasi pencemaran lingkungan pertanian akibat limbah
industri, bekas pertambangan, dan residu bahan agrokimia serta cemaran
lainnya
2) Melakukan evaluasi pencemaran lingkungan pertanian, dan evaluasi emisi
dan absorbsi gas rumah kaca.
3) Menghasilkan teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian
dan mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK)
4) Menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dan pengembangan dengan
lembaga nasional dan internasional serta mempercepat diseminasi inovasi
teknologi dan informasi pencemaran lingkungan pertanian dan
antisipasinya.
5) Meningkatkan kapabilitias dan profesionalisme sumberdaya manusia yang
bersih.
b. Sasaran Strategis
Sasaran strategis yang ingin dicapai Balingtan pada periode 2010-2014
adalah:
1) Tersedianya data, peta, informasi dan teknologi hasil penelitian
lingkungan pertanian.
2) Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian.
a. Strategi Balai Penelitian Lingkungan Pertanaian
1) Mendorong peningkatan kapabilitas, efektivitas, dan kreativitas semua
komponen Balai Penelitian Lingkungan Pertanian.
2) Membangun sinergisitas kerjasama kemitraan antar institusi penelitian di
dalam dan di luar lingkup Badan Litbang Pertanian yang mendukung
tupoksi Balai Penelitian Lingkungan Pertanian.
3) Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan
perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) secara nasional dan
internasional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 5
2.1.5. Program dan Kegiatan
Pada periode 2010-2014 Badan Litbang Pertanian menetapkan kebijakan
alokasi sumberdaya Litbang menurut komoditas prioritas yang ditetapkan oleh
Kementerian Pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu. Sementara
yang termasuk dalam 35 fokus komoditas yaitu: pangan (padi, kedele, jagung, ubi
kayu dan kacang tanah), hortikultura (kentang, cabe merah, bawang merah,
mangga, manggis, pisang, anggrek, durian, rimpang dan jeruk), perkebunan (kelapa
sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, tanaman serat, tebu,
tembakau, dan cengkeh), serta peternakan (sapi potong, kambing, domba, babi,
ayam buras dan itik).
Dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014) Balingtan berinisiatif untuk
mengambil peran terdepan dan strategis dalam merespons berbagai isu lingkungan
pertanian. Berdasarkan isu-isu strategis terkait dengan lingkungan pertanian, Balai
Penelitian Lingkungan Pertanian telah menyusun kegiatan penelitian yang sesuai
dengan tupoksi Balingtan. Pada tahun 2014, Balingtan melakukan 4 (empat)
rencana penelitian tingkat peneliti (RPTP). RPTP tersebut meliputi 4 (empat) output;
(1) Peta delineasi residu pestisida POPs dan logam berat di lahan pertanian DAS
Brantas Hulu, (2) Teknologi remediasi lahan tercemar pestisida POPs dan logam
berat dari Pertanian; (3) Penelitian emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian
mendukung perpres No. 61 dan 71 tahun 2011, (4) Penelitian Dinamika Emisi GRK
dari berbagai varietas padi di lahan pertanian. Peta potensi sumberdaya lahan
pertanian, status hara, kalender tanam dan pencemaran lingkungan dituangkan
dalam satu sub output dengan judul Penelitian Deliniasi sebaran residu senyawa
POPs dan Logam berat di lahan pertanian DAS Brantas Bagian hulu. Teknologi
remediasi lahan tercemar dituangkan dalam satu komponen yang berjudul
Penelitian remediasi lahan sawah tercemar pestisida POPs dan logam berat dari
pertanian. Output Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca sektor pertanian mendukung
perpres No. 61 dan 71 tahun 2011 terdiri dari: (1) Penelitian Life Cycle Assessment
Karbon pada sistem Integrasi Tanaman Ternak di Lahan Pertanian; (2) Penelitian
Faktor emisi GRK di Lahan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 6
1.1.4. Target Utama Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
Dalam lima tahun ke depan (2010 – 2014), Balai Penelitian Lingkungan
Pertanian mempunyai beberapa target utama di berbagai bidang penelitian dan
diseminasi, yaitu:
1) Peta cemaran pestisida dan peta cemaran logam berat
2) Teknologi remediasi lahan terdegrasi/tercemar.
3) Informasi adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim.
4) Publikasi Iptek lingkungan pertanian.
2.1.5. Arah Kebijakan
a. Arah Kebijakan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
Arah kebijakan penelitian lingkungan pertanian dalam mendukung program
Badan Litbang Pertanian terkait dengan empat sukses pembangunan
pertanian difokuskan kepada:
1) Pendekatan penelitian berpedoman pada IKU yang telah ditetapkan.
2) Menyempurnakan manajemen penelitian dari mulai perencanaan sampai
mencapai hasil penelitian yang akuntabel dan good governance.
b. Strategi Balai Penelitian Lingkungan Pertanaian
1) Mendorong peningkatan kapabilitas, efektivitas, dan kreativitas semua
komponen Balai Penelitian Lingkungan Pertanian.
2) Membangun sinergisitas kerjasama kemitraan antar institusi penelitian di
dalam dan di luar lingkup Badan Litbang Pertanian yang mendukung
tupoksi Balai Penelitian Lingkungan Pertanian.
3) Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan
perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) secara nasional dan
internasional.
2.1.6. Program dan Kegiatan
Pada periode 2010-2014 Badan Litbang Pertanian menetapkan kebijakan
alokasi sumberdaya Litbang menurut komoditas prioritas yang ditetapkan oleh
Kementerian Pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu. Sementara
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 7
yang termasuk dalam 35 fokus komoditas yaitu: pangan (padi, kedele, jagung, ubi
kayu dan kacang tanah), hortikultura (kentang, cabe merah, bawang merah,
mangga, manggis, pisang, anggrek, durian, rimpang dan jeruk), perkebunan (kelapa
sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, tanaman serat, tebu,
tembakau, dan cengkeh), serta peternakan (sapi potong, kambing, domba, babi,
ayam buras dan itik).
Dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014) Balingtan berinisiatif untuk
mengambil peran terdepan dan strategis dalam merespons berbagai isu lingkungan
pertanian. Berdasarkan isu-isu strategis terkait dengan lingkungan pertanian, Balai
Penelitian Lingkungan Pertanian telah menyusun kegiatan penelitian yang sesuai
dengan tupoksi Balingtan. Pada tahun 2014, Balingtan melakukan 3 (tiga) rencana
penelitian tingkat peneliti (RPTP). RPTP tersebut meliputi 4 (empat) output; (1) Peta
delineasi residu pestisida POPs dan logam berat di lahan pertanian DAS Brantas
Hulu, (2) Teknologi remediasi lahan tercemar pestisida POPs dan logam berat dari
Pertanian; (3) Penelitian emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian mendukung
perpres No. 61 dan 71 tahun 2011, (4) Penelitian Dinamika Emisi GRK dari berbagai
varietas padi di lahan pertanian. Peta pencemaran lingkungan dituangkan dalam
satu sub output dengan judul Penelitian Deliniasi sebaran residu senyawa POPs dan
Logam berat di lahan pertanian DAS Brantas Bagian hulu. Teknologi remediasi lahan
tercemar dituangkan dalam satu komponen yang berjudul Penelitian remediasi
lahan sawah tercemar pestisida POPs dan logam berat dari pertanian. Output
Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca sektor pertanian mendukung perpres No. 61 dan
71 tahun 2011 terdiri dari: (1) Penelitian Life Cycle Assessment Karbon pada sistem
Integrasi Tanaman Ternak di Lahan Pertanian; (2) Penelitian Faktor emisi GRK di
Lahan. Serta output Penelitian Dinamika Emisi GRK dari berbagai varietas padi di
lahan pertanian
2.1.7. Indikator Kinerja Utama
Untuk mencapai tujuan dan sasaran BALINGTAN telah ditetapkan dan
disusun Program Utama 2010 – 2014 dengan rencana tindak dan Indikator Kinerja
Utama (IKU) seperti disajikan pada Tabel 1 berikut ini:
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8
Tabel 1. Langkah Operasional dan Indikator Kinerja Utama BALINGTAN 2010-2014.
Rencana Tindak Indikator Kinerja Utama
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya lahan Pertanian
Jumlah peta logam berat di lahan sawah
karawang
Jumlah peta residu pestisida senyawa POPs
di lahan pertanian DAS Citarum
Jumlah peta residu pestisida senyawa POPs
di lahan sawah di Jombang
Peta sebaran logam berat di lahan sawah di
Jombang
Jumlah peta residu senyawa POPs dan
logam berat (9 peta POPs dan 9 peta logam
berat) di Batu
Teknologi remediasi lahan pertanian
tercemar senyawa POPs di Batu
Teknologi remediasi lahan pertanian
tercemar logam berat
Informasi life cycle assessment karbon
pada sistem tanaman ternak terpadu di
lahan pertanian
Informasi faktor emisi GRK di lahan
pertanian
Informasi dinamika emisi GRK dari varietas
padi
Teknologi bioremediasi lahan tercemar Pb
dan Cd melalui pemanfaatan Azotobacter
Teknologi reduksi GRK > 20% pada
pengelolaan lahan tanaman pangan di lahan
gambut mendukung mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim
Teknologi bioremediasi untuk mendegradasi
residu pestisida senyawa POPs tanaman
melalui pemanfaatan bakteri dan jamur
Teknologi urea berlapis arang aktif untuk
meremediasi senyawa POPs
Teknologi arang aktif yang diperkaya
dengan mikroba dengan mikroba
pendegradasi senyawa POPs di lahan padi
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 9
Rencana Tindak Indikator Kinerja Utama
dan sayuran
Teknologi bioremediasi untuk menurunkan
serapan Pb dan Cd di lahan sawah dan
mendegradasi residu pestisida senyawa
POPs untuk tanaman sayuran melalui
(>20%) melalui pemanfaatan bakteri dan
jamur
Teknologi remediasi lahan sawah tercemar
residu senyawa POPs di lahan pertanian
Informasi batas kritis logam berat Pb untuk
padi sawah pada tanah vertisol
Informasi batas kritis logam berat Cd untuk
padi sawah pada tanah vertisol
Informasi batas kritis logam berat Pb dan
Cd untuk padi sawah pada tanah inceptisol
Informasi dinamika emisi GRK dan rakitan
teknologi rosot C dari sistem PTT dan SRI
pada padi IP 400 di Jawa Tengah
Informasi emisi dan potensi absorbsi pada
sistem pengelolaan tanaman mendukung
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
Informasi metode pengukuran gas rumah
kaca dari lahan pertanian yang cepat,
mudah, murah dan akurat
Informasi metodologi MRV dalam rangka
mendukung adaptasi perubahan iklim
Informasi life cycle asssessment gas rumah
kaca pada sistem integrasi tanaman ternak
di lahan pertanian
Informasi faktor emisi dari berbagai
penghasil sumber gas rumah kaca dan
inventarisasinya di sektor pertanian
Sedangkan target capaian IKU Balingtan pada tahun 2014 sebagaimana yang
tercantum dalam lampiran Renstra Balingtan 2010-2014 edisi revisi adalah sebagai
berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 10
Tabel 2. Target IKU yang ingin dicapai Balingtan pada TA 2014
Nomor IKU Target
1 Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat 18
2. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi 1
3. Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat
2
4. Jumlah informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA)
1
5. Jumlah informasi emisi dan faktor emisi GRK 1
2.2. Perencanaan Kinerja Tahun 2014
Dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran 2014,
telah ditetapkan program, kegiatan utama beserta target output dalam upaya
pencapaian sasaran pada TA 2014.
Seluruh kegiatan utama yang dilaksanakan di Balingtan merupakan dukungan
terhadap Program Penciptaan Teknologi Varietas Unggul Berdaya Saing. Kegiatan
utama yang telah ditetapkan adalah Penelitian Lingkungan Pertanian. Dari kegiatan
tersebut target yang ingin dicapai disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Balingtan, TA 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Lahan Pertanian
- Tersedianya data, informasi, dan
peningkatan inovasi teknologi pengelolaan
sumber daya lahan
pertanian
1. Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat
18 peta
2. Jumlah informasi dinamika emisi
GRK varietas padi
1 informasi
3. Jumlah teknologi remediasi lahan
tercemar residu senyawa POPs dan logam berat
2 teknologi
4. Jumlah informasi emisi GRK dari
life cycle assessment (LCA)
1 informasi
5. Jumlah informasi emisi dan faktor 1 informasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 11
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
emisi GRK
- Terselenggaranya
diseminasi hasil
penelitian lingkungan pertanian
6. Jumlah diseminasi teknologi hasil
penelitian lingkungan pertanian
1 laporan
10 bahan KTI
6 leaflet 1 buku
1 juknis 3 demplot
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2014, Balingtan merencanakaatn
untuk: (1) menghasilkan 18 peta (9 peta residu senyawa POPs dan 9 peta logam
berat), (2) menghasilkan 1 (satu) informasi dinamika emisi GRK varietas padi, (3)
menghasilkan 2 (dua) teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan
logam berat, (4) menghasilkan 1 (satu) informasi emisi GRK dari life cycle
assessment (LCA), (5) menghasilkan 1 (satu) informasi emisi dan faktor emisi GRK.
2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2014
Dari dokumen Rencana Kinerja Tahunan, selanjutnya diajukan kepada Kepala
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian untuk ditetapkan menjadi
Penetapan Kinerja. Berdasarkan penetapan yang ditandatangani oleh Kepala Balai
Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian pada tanggal 31 Januari 2014, maka
Penetapan Kinerja Balingtan untuk Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Penetapan Kinerja Kegiatan Utama lingkup Balingtan tahun 2014
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Lahan
Pertanian
- Tersedianya data,
informasi, dan
peningkatan inovasi teknologi
pengelolaan sumber daya lahan
pertanian
1. Jumlah peta residu senyawa POPs
dan logam berat
18 peta
2. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi
1 informasi
3. Jumlah teknologi remediasi lahan
tercemar residu senyawa POPs dan logam berat
2 teknologi
4. Jumlah informasi emisi GRK dari 1 informasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 12
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
life cycle assessment (LCA)
5. Jumlah informasi emisi dan faktor
emisi GRK
1 informasi
Terselenggaranya
diseminasi hasil
penelitian lingkungan
pertanian
7. Jumlah diseminasi teknologi hasil
penelitian lingkungan pertanian
1 laporan
10 bahan KTI
6 leaflet 1 buku
1 juknis 3 demplot
Pagu Anggaran sebelum revisi
Rp. 24.755.641.000,-
Pagu Anggaran
setelah revisi
Rp. 23.803.761.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target),
sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah
dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja ditetapkan 4 (empat) kategori
keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil : > 100 persen; (2) berhasil : 80 – 100
persen; (3) cukup berhasil : 60 – 79 persen; dan (4) tidak berhasil : 0 – 59
persen.
3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014
Pengukuran capaian kinerja BALINGTAN Tahun 2014 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.
Dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) Tahun Anggaran 2014,
Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian mempunyai 2 (dua) Sasaran
Strategis dengan 5 indikator kinerja sasaran yang ingin dicapai.
Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja BALINGTAN hingga akhir tahun
2014, Pencapaian Indikator Kinerja sasaran kegiatan utama BALINGTAN adalah
sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja Balingtan Tahun 2014
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
- Tersedianya data, peta, informasi dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian
1. Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat
18 peta 20 Peta 155,6
2. Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat
2 teknologi 2 teknologi 108,1
3. Jumlah informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA)
1 teknologi 1 teknologi 100
4. Jumlah informasi dan emisi 1 teknologi 1 teknologi 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 14
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
GRK
5. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi
1 teknologi 1teknologi 100
- Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian
6. Laporan diseminasi 7. Bahan KTI 8. Leaf let 9. Buku 10. Juknis 11. Demplot
1 laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot
1 laporan 20 bahan KTI 10 leaflet 2 buku 1 juknis 3 demplot
100 200 167 200 100 100
Pagu Anggaran Rp. 23.803.761.000,-
Realisasi Anggaran Rp. 18.853.722.365,- (79,20%)
Tabel 5. Capaian akhir Indikator Kinerja Sasaran Balingtan Tahun 2014
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Penelitian dan
Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian
- Tersedianya
data, peta, informasi dan
teknologi hasil penelitian
lingkungan pertanian
1. Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat
2 paket peta (9 peta POPs dan 9 peta logam berat)
2 paket (10 peta POPs & 10 peta logam berat)
111
2. Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat
2 Teknologi 2 teknologi 100
3. Jumlah informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA)
1informasi 1 Informasi 100
4. Jumlah informasi dan emisi GRK
1 informasi 1 informasi 100
5. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi
1 informasi 1 informasi 100
Terselenggaranya
diseminasi hasil penelitian
lingkungan
pertanian
Jumlah diseminasi teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian
1 laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot
1 laporan 20 bahan KTI 10 leaflet 2 buku 1 juknis 3 demplot
100 200 167 200 100 100
Pagu anggaran Rp. 23.803.761.000,-
Realisasi anggaran Rp. 18.853.722.365,- (79,20%)
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 15
Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator kinerja sasaran lingkup Balingtan
tahun 2014 untuk sasaran pertama mencapai rata-rata 102,2% menunjukkan
tingkat keberhasilan sangat berhasil, sedangkan untuk sasaran kedua mencapai
144,5% dengan katagori tingkat capaian sangat berhasil. Dengan demikian
capaian kinerja keseluruhan Balingtan TA 2014 adalah 123,35% dengan katagori
tingkat capaian Sangat Berhasil.
Beberapa kendala yang dihadapi Balingtan dalam upaya pencapaian sasaran
tersebut antara lain: keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus,
serangan hama & penyakit pada tanaman percobaan, serta kondisi cuaca. Akan
tetapi seluruh kendala tersebut telah berhasil diatasi, sehingga seluruh kegiatan
terselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Itu semua menunjukkan
komitmen yang tinggi dari para peneliti untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Analisis akuntabilitas kinerja tahun 2014 Balingtan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Sasaran 1 : Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian
Untuk mengukur capaian sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator
kinerja sasaran. Adapun pencapaian target indikator kinerja sasaran dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 6. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 1
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat
18 Peta 20 Peta 111
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada
tahun 2014 Balingtan berhasil menyelesaikan 20 peta tematik atau 111% dari target
18 peta. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 1
adalah sangat berhasil, karena capaiannya lebih dari 100%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 16
Keberhasilan pencapaian target tersebut, tidak terlepas dari
perencanaan yang matang pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh setiap tim
yang akan melaksanakan kegiatan pemetaan/survei. Setiap tim yang akan terjun ke
lapangan terlebih dahulu melakukan kegiatan persiapan berupa desk study dengan
cara mengumpulkan dan mengolah data dasar (peta digital/RBI). Terhadap data-
data dasar tersebut kemudian dilakukan analisis/interpretasi hingga menghasilkan
Peta Kerja yang akan digunakan sebagai pegangan dasar dalam melaksanakan
kegiatan pemetaan di lapangan. Selain kegiatan penyiapan peta lapangan, juga
dilakukan penyiapan berbagai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
operasi lapang berupa: peralatan penelitian (GPS, Bor Tanah, plastik sampel tanah,
dan label) dan kelengkapan untuk operasi lapang lainnya.
Secara lengkap rincian output peta yang dihasilkan beserta kegunaannya
adalah:
No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat
1. Peta tematik sebaran residu pestisida senyawa POP skala 1:50.000 (Aldrin, khlordan, DDT, dieldrin, endosulfan, endrin, heptaklor, lindan, mirex, dan toxaphen) pada lahan pertanian DAS Brantas Hulu Kota Batu)
Sebagai bahan pertimbangan penentuan prioritas perbaikan kualitas tanah sawah dan sebagai antisipasi dampak yang ditimbulkannya. Kelestarian sumberdaya lahan pertanian dengan terjaminnya keamanan produk pertanian.
2. Peta tematik sebaran logam berat skala 1:50.000 As, Cd, Pb, Cr, Co, Cu, Fe, Mn, Ni, dan Zn) pada lahan pertanian DAS Brantas Hulu Kota Batu
Remediasi lahan pertanian tercemar logam berat AS dan pengelolaan hara pada lahan pertanian mengalami defieinsi Cu, Mn dan Zn untuk meningkatkan produksi pertanian.
Endosulfan
Kota Batu
Dieldrin
Kota Batu
Co
Kota Batu
Cu
Kota Batu
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 17
Dari seluruh output peta sumber daya lahan yang dihasilkan 20 peta. Salah
satu kendala yang cukup serius untuk menghasilkan output peta di atas, adalah
terbatasnya tenaga berkeahlian khusus. Dengan semangat dan kemampuan yang
masih tinggi, pada akhirnya seluruh tugas pengambilan sampel tanah di lapangan
selasai sesuai waktu yang dtentukan. Setelah semua sampel selesai diambil dibawa
ke laboratorium Balingtan untuk di analisis residu pestisida dan logam berat. Setelah
semua sampel dianalisis data hasil analisis diinterpretasikan dalam peta cemaran
baik peta cemaran residu pestisida maupun peta cemaran residu logam berat.
Perbandingan capaian kinerja untuk jumlah peta cemaran residu pertanian,
dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 : Perbandingan capaian kinerja untuk jumlah peta tematik cemaran residu
pestisida dan logam berat, dari tahun 2010 hingga 2014
No Indikator Kinerja Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah peta tematik cemaran residu pestisida dan logam berat
4 peta
6 peta
-
18 peta
20 peta
Peta-peta yang dihasilkan pada setiap tahunnya masih bertemakan
pencemaran bahan agrokimia baik itu pencemaran residu pestisida maupun logam
berat, namun lokasinya berbeda-beda mulai Peta yang dihasilkan merupakan peta
skala 1:50.000 dengan cakupan luasan per kabupaten. Peta skala 1:50.000 ini
merupakan peta yang aplikatif dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk
perencanaan pengembangan pertanian pada tingkat kabupaten. Dengan demikian
capaian output peta antara tahun pertama dan tahun berikutnya tidak bisa
dibandingkan karena lokasi pemetaan berbeda-beda.
Tabel 8. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 2
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat
2 Teknologi 2 Teknologi 100
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada
tahun 2014 Balingtan berhasil menghasilkan 2 teknologi remediasi lahan tercemar
residu senyawa POPs dan logam berat 100% dari target 2 teknologi. Dengan
demikian kategori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 2 adalah berhasil,
karena capaiannya 100%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 18
Keberhasilan pencapaian target tersebut, merupakan hasil dari kerja
keras seluruh peneliti yang ada di Balingtan. Dengan dukungan sarana penelitian
yang memadai seperti: kebun percobaan, rumah kaca, laboratorium, sarana
pengolah data, dan peralatan penelitian lainnya yang berfungsi dengan baik,
menjadikan para peneliti dapat melaksanakan kegiatan penelitian sesuai yang
direncanakan. Selain itu fungsi pemantauan dan pengendalian yang berjalan cukup
baik, membuat seluruh kegiatan penelitian dapat terselesaikan sesuai dengan
proposal.
Secara lengkap rincian output teknologi beserta kegunaan/manfaatnya yang
dihasilkan adalah:
No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat
Teknologi Remediasi Lahan Tercemar
1 Teknologi remediasi residu pestisida senyawa POP (klordan, endosulfan, dieldrin, dan endrin)
Urea arang aktif tempurung kelapa (UAATK) dan urea arang aktif tempurung kelapa mikorba (UAATKM) dapat menurunkan residu POPs (klordan, endosulfan, dieldrin, dan endrin) lebih dari 70% pada contoh tanah, dan contoh air, serta pada contoh beras dibandingkan kontrol. Dampaknya kualitas lingkungan pertanian (tanah dan air) dan produk pertanian akan meningkat. Nilai tambah yang diperoleh adalah Meningkatnya kualitas lingkungan pertanian dari cemaran residu insektisida. Meningkatnya kualitas produk pertanian dalam rangka penyiapan persingan perdagangan bebas.
Residu klordan (a) residu endosulfan (b), residu dieldrin (c), dan residu endrin (d)
2 Teknologi remediasi logam berat (Pb, Cd, Co)
Sebagai pertimbangan dalam memperbaiki kualitas tanah sawah tercemar logam barat dan untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan terutama beras. Pemanfaatan mikroriza (FMA) yang dipadukan dengan pupuk organic cair dapat meremediasi tanah sawah tercemar logam berat Pb, Cd, dan Co.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 19
No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat
Teknologi Remediasi Lahan Tercemar
Penelitian remediasi lahan pertanian tercemar logam berat di rumah kaca dan lapang (lisimeter)
Tabel 9. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 3
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA)
1 informasi 1 informasi 100
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada
tahun 2014 Balingtan berhasil menghasilkan 1 informasi atau 100% dari target 1
informasi. Dengan demikian kategori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 3
adalah berhasil, karena capaiannya mencapai 100%.
Secara lengkap rincian output informasii yang dihasilkan beserta
kegunaan/manfaatnya adalah sebagai berikut :
No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat
1 Informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA)
Pertanian ramah lingkungan (PRL) meningkatkan hasil GKP sebesar 21 % (menjadi 5,14 t/ha) dibandingkan dengan konvensional dengan tingkat hasil GKP sebesar 4,17 t/ha. PRL mampu menyerap karbon sebesar 98 t/ha/musim (meningkat sebesar 29%), sedangkan sstem konvensional mampu menyerap karbon sebesar 76 t/ha/musim. PRL diperoleh energi netto (Net Energy Gain) lebih tinggi dibandingkan sistem konvensional, dengan keuntungan finansial sebesar Rp 59 juta (meningkat 16% dibandingkan dengan cara konvensional).
Penimbangan sapi pada SITT dan tampak atas penampang sungkup pengambilan sampel CH4
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 20
Kendala yang dihadapi oleh para peneliti untuk menghasilkan output
indikator kinerja kedua dan ketiga di atas secara umum antara lain: kondisi cuaca,
keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus, serangan hama dan
penyakit, dan ketersediaan data pendukung.
Kendala cuaca antara lain menyebabkan terhambatnya pelaksanaan
penelitian lapangan. Di Jakenan sebagai lahan tadah hujan, ketersediaan air
menjadi faktor pembatas yang utama ketika tanaman memerlukan kritis air. Akibat
faktor cuaca yang kurang bersahabat, juga telah menyebabkan serangan hama dan
penyakit meningkat dan menyebabkan terganggunya areal pertanaman.
Keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus juga menjadi kendala dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian.
Untuk mengatasi kendala cuaca terutama saat kekurangan air (kekeringan).
digunakan air yang berasal dari embung. Untuk mengatasi serangan hama dan
penyakit pada tanaman padi, dilakukan secara preventif dengan menyemprotkan
biopestisida yang terbuat dari campuran urin sapi dan ekstrak daun mimba
seminggu sekali.
Keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus cukup dirasakan
menyulitkan bagi para peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya. Di
Balingtan keterbatasan SDM sangat dirasakan oleh para penelliti terutama untuk
membantu mengamati dan mengambil sampel CH4 pada ternak (sendawa dan
faeses). Hal ini dapat dipahami mengingat pengambilan sampel CH4 pada kedua
fase tersebut memerlukan ketekunan dan keahlian khusus. Upaya yang dilakukan
untuk mengatasinya yakni dengan memaksimalkan SDM yang ada.
Keberhasilan yang dicapai dalam menghasilkan output pada indikator kinerja
kedua dan ketiga merupakan komitmen peneliti dan tenaga pendukung untuk
mengasilkan target yang ditetapkan. Selain itu fungsi pemantauan dan evaluasi
yang berjalan cukup baik menjadikan seluruh kegiatan terlaksana sesuai yang
diharapkan. Tim monev yang dibentuk oleh Kepala Balai telah melakukan
monitoring lapangan pada saat penelitian berjalan, dan selanjutnya dilakukan
evaluasi berdasarkan hasil temuan pada saat monitoring. Dengan cara demikian
target yang ditetapkan telah dapat dicapai dengan baik.
Tabel 10. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah informasi dan emisi GRK 1 informasi 1 informasi 100%
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada
tahun 2014 BALINGTAN berhasil menghasilkan 1 informasi. Dengan demikian
katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 4 adalah berhasil, karena
capaiannya mencapai
Secara lengkap rincian output infromasi beserta kegunaan/manfaatnya yang
dihasilkan adalah:
No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat
1. Informasi dan emisi GRK Pengukuran GRK pada ekosistem lahan kering ditanam tebu menunjukkan fluks N2O rata-rata harian sebesar 1456 ± 529 µg/m2/hari. Sedangkan pengkuran GRK lahan kering ditanam karet menunjukkan bahwa fluks dibawah tajuk/kanopi tanaman lebih tinggi dibanding diluar tajuk (sela) tanaman baik pada tanaman karet belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman telah menghasilkan (TM).
Pengukuran GRK pada ekosistem gambut menunjukkan bahwa tinggi muka air 15 cm memberikan fluks N2O terendah, dan berkerelasi positif terhadap kedalaman muka air.
Pengukuran GRK pada ekosistem sawah menunjukkan bahwa pemberian berbagai bahan organik meperlihatkan pola fluks yang segaram, rendah di awal pertumbuhan meningkat pada fase generative dan kembali turun pada akhir fase geratif akhir (penuaan).
Skema tinggi muka air tanah gambut dan fluks harian CH4 pada pemberian bahan organik
Keberhasilan pencapaian target diatas, merupakan buah dari kegigihan
dari para peneliti dan teknisi di lapangan. Meskipun memiliki jadwal kegiatan yang
sangat padat pada berbagai kegiatan penelitian, akan tetapi tetap memiliki
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 22
komitmen yang tinggi untuk mengerahkan seluruh kemampuannya sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan baik.
Tabel 11. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 5
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi
1 informasi 1 informasi 100%
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada
tahun 2014 BALINGTAN berhasil menghasilkan 1 informasi. Dengan demikian
katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 5 adalah berhasil, karena
capaiannya mencapai
Secara lengkap rincian output infromasi beserta kegunaan/manfaatnya yang
dihasilkan adalah:
No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat
1. Informasi dinamika emisi GRK varietas padi
Varietas Inpari 24 melepaskan emisi GRK terendah, yaitu sebesar 1021 kg CO2-e ha/musim (MP. 2013/2014) dan 1017 kg CO2-e ha/musim (MK. 2014). Informasi GRK CO2-e ha/musim berturut-turut dari yang tertinggi adalah Inpari 29 ˃ Ciherang ˃ Memberamo ˃ Inpari 23 ˃ Inpari 30 ˃ Cisadaen ˃ Wayapoburu Inpari 24.
Tampilan beberapa varietas padi
Keberhasilan pencapaian target diatas, merupakan buah dari kegigihan
dari para peneliti dan teknisi di lapangan. Meskipun memiliki jadwal kegiatan yang
sangat padat pada berbagai kegiatan penelitian, akan tetapi tetap memiliki
komitmen yang tinggi untuk mengerahkan seluruh kemampuannya sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 23
Sasaran 2 : Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian
Untuk mengukur capaian sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja sasaran, yaitu: jumlah diseminansi teknologi hasil penlitian lingkungan
pertanian. Adapun pencapaian target indikator kinerja sasaran dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 12. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian yang telah disusun dan terditribusi kepada pengguna a. Laporan diseminasi b. Bahan KTI c. Leaf let d. Buku e. Juknis f. Demplot
1 laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot
1 laporan 20 bahan KTI 10 leaflet 2 buku 1 juknis 3 demplot
100 200 167 200 100 100
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran diseminasi hasil penelitian
lingkungan pertanian pada tabel di atas, pada tahun 2014 BALINGTAN telah
memenuhi target yang ditetapkan sebelumnya dan bahkan terdapat 3 (tiga)
indikator kinerja yang realisasinya melebihi taget. Indikator kinerja yang melebihi
target, adalah: (1) Bahan KTI dari taget 10 tulisan terelaisasi 20 tulisan (200%), (2)
Leaf let dari target 6 judul dari target terealisasi 10 judul (167%), dan (3) Buku dari
target 1 judul terealisasi 2 judul (200%). Dengan demikian secara keseluruhan
realisasi diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian tahun 2014 mencapai
sebesar 123,8%, sehingga katagori keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis ke 2
adalah sangat berhasil, karena capaiannya melebihi 100%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 24
Secara lengkap rincian output diseminasi hasil penelitian lingkungan adalah:
No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat
1. Leaflet, buku, dan juknis Leaflet, buku, dan juknis merupakan bahan cetakan yang mudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat/penggunan. Selama ini barang cetakan tersebut mudah terdistribusi kepada pengguna melalui kunjungan tamu di Balingtan.
Tampilan beberapa leaflet terbitan 2014
Contoh sampul buku terbitan 2014
Contoh sampul Juknis terbitan 2014
Kegiatan Diseminasi
Selama tahun 2014, banyak sekali kegiatan diseminasi yang dilakukan dan
diikuti oleh Balingtan, baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional.
Berikut ini beberapa kegiatan diseminasi yang diikuti dan diselenggarakan oleh
balingtan :
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 25
1) Mengikuti Pameran Indogreen Forestry 2014
Indogreen Forestry tahun 2014 merupakan pameran kehutanan dengan
tema “Low Carbon Economic Forestry Development”. Pameran berlangsung tanggal
11-14 April 2014 di Assembly Hall- Jakarta Convention Center. Pameran dibuka oleh
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan diikuti oleh 182 peserta baik dari Instansi
pemerintah maupun swasta yang terkait dengan kegiatan-kegiatan kehutanan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi serta edukasi dan promosi
produk-produk di sektor kehutanan untuk masyarakat. Sektor kehutanan
diharaapkan dapat menjadi pelopor pembangunan ramah lingkungan di Indonesia.
Suasana pameran indogreen forestry 2014
Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) berpartisipasi dengan mengisi salah
satu booth yang menampilkan berbagai macam informasi seputar pertanian dan
pengolahan lahan yang dikemas dalam bentuk demo, display IRGA, buku, flyer serta
video perubahan iklim. Pengunjung booth Balitbangtan berasal dari berbagai macam
kalangan, antara lain pengusaha, mahasiswa dan siswa-siswa sekolah dasar dan
menengah. Dalam hal lingkungan pertanian BBSDLP dan Baligtan menjadi info guide
bagi booth Litbang Pertanian ini selama pameran berlangsung.
2) Mengikuti semiloka “Adaptasi Perubahan Iklim untuk Kesejahteraan
Rakyat”
Semiloka dibuka oleh Kepala Bagian Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian
Lingkungan Hidup (Ibu Mustikorini Indri). Acara berlangsung di Hotel Horison
Purwokerto 16 Mei 2014. Menurut Kapala Bagian Adaptasi Perubahan Iklim:
perubahan iklim dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah terutama terkait
dengan sumberdaya alamnya. Acara dilanjutkan dengan presentasi dari berbagai
kalangan, yaitu: (1) Perubahan Iklim dan Kesejahteraan Rakyat oleh Kepala Bidang
Adaptasi Perubahan Iklim, Kemenko Kesra, (2) Integrasi Tanaman Ternak Yang
Berkelanjutan, oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. dan (3). Pengembangan
Ekowisata dan Teknologi Tepat Guna dalam Menghadapi Perubahan Iklim. oleh
Praktisi Lingkungan Hidup.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 26
Suasana jalannya semiloka
Keikutsertaan selain sebagai pembicara juga sebagai wahana diseminasi
hasil-hasil penelitian lingkungan pertanian agar dapat diadopsi oleh pengguna.
Keikutsertaan ini juga diharapkan dapat menjadi media tukar informasi antar
lembaga yang konsen terhadap lingkungan.
3) Mengikuti Pekan Nasional Petani Nelayan (PENAS) XIV, Malang
Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Balingtan berperan aktif
dalam kegiatan PENAS, berupa pameran indoor bergabung dalam stand Badan
Litbang Pertanian bersama dengan BBSDLP, Balai Klimat dan Balai Tanah. Kegiatan
PENAS terbagi dalam beberapa kegiatan, diantaranya pameran indoor, gelar
teknologi (pertanian tanaman pangan dan hortikultura) Expo dan Kontes Peternakan
Nasional, Expo Aquaculture; Expo Agroforestry, temu kelompok tani, diskusi panel,
pasar agro, dan pasar lelang. Dalam pameran tersebut Balingtan memperagakan
pengukuran gas metan dari lahan sawah. Peragaan pengkuran dilengkapi dengan
sungkup penangkap gas metan, GC portable dan laptop/komputer. Selain peragaan
alat juga ditampilkan dan dibagikan leaflet dan booklet terbitan Balingtan.
Acara berlangsungnya PENAS XIV, Malang
4) Mengikuti Gelar Promosi Agribisnis (GPA) VI Soropadan
GPA VI Soropadan 2014 diselenggarakan di Pusat Pelayanan Agribisnis
Petani Agro Center Soropadan, tanggal 19-23 Juni 2014, dengan tema “Bangga
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27
dan Cinta Produk Lokal Wujudkan Kedaulatan Pangan”. GPA VI Soropadan
dibuka oleh Menteri Pertanian (Dr. Ir. H. Suswono, M.MA). Dalam sambutannya
Mentan menekankan, bahwa: pertanian sebagai penggerak perekonomian nasional,
maka berbagai permasalahan di tingkat petani seperti bagaimana memudahkan
penjualan produk hasil pertanian dari petani harus diselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Ke depan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan selain menghasilkan
bahan pangan juga menghasilkan bahan non pangan (energy). Diingatkan pula
bahwa Indonesia berada di urutan ke-6 dalam tata kelola pertanian dalam
memasuki pasar bebas ASEAN (MEA). Hanya dengan produk-produk pertanian yang
berkualitas dan menarik yang dapat dijual dan mendapatkan nilai tambah.
GPA VI Soropadan 2014 diikuti Pemerintah Provinsi Anggota Mitra Praja
Utama/MPU (Jawa, Bali, Lampung dan NTB), Pemerintah Kabupaten/Kota seJawa
Tengah, BUMN, BUMD dan Perusahaan Swasta Nasional, Usaha Kecil, Menengah
dan Koperasi, Lembaga keuangan dan Perbankan, Perguruan Tinggi dan Lembaga
Penelitian, LSM Bidang Pertanian. Kegiatan ini dapat menciptakan ajang promosi
produk-produk komoditas pertanian unggulan, untuk membuka peluang pasar baru
dan memperluas jejaring agribisnis.
Balingtan ikut berpartisipasi dalam pameran dengan menampilkan beberapa
teknologi unggulan penaggulangan pencemaran lingkungan pertanian, seperti:
tumbuhan penyerap polutan (Sansivieria sp/lidah mertua dan bambu rejeki), filter
inlet outlet (FIO), asap cair hasil pirolisis untuk bahan biopestisida, berbagai bahan
untuk membuat arang hayati (biochar) dan arang aktif, kompos, dan biokompos,
serta beberapa leaflet, banner.
Suasana kunjungan ke stand Balingtan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 28
Menteri Pertanian didampingi Gubernur Jawa Tengah berkenan berkunjung
ke Stan Balingtan dan mendapat penjelaskan peran penting Balingtan dalam
mendukung pengembangan pertanian bioindustri berkelanjutan antara lain:
1. FIO, teknologi yang dapat meremediasi lahan tercemar residu pestisida, alat ini
dapat memfilter air yang tercemar residu pestisida yang dipasang di saluran
pemasukan air/pematang maupun saluran keluarnya air. Filter ini terbuat dari
alat yang sederhana dan isinya arang aktif yang dibuat dari limbah-limbah
pertanian antara lain: tongkol jagung, sekam padi, tempurung kelapa, cangkang
kosong kelapa sawit.
2. Urea berlapis arang aktif dan urea yang berlapis arang aktif yang diperkaya
mikroba yang dapat menurunkan cemaran pestisida ditanah.
3. Biokompos, dari hasil analisa biokompos mempunyai pH, C-Organik, dan KTK
yang lebih baik dibanding kompos biasa yang biasa beredar di lapangan.
4. Asap cair dari hasil samping pembakaran biochar dapat digunakan sebagai salah
satu bahan untuk pembuatan biopestisida, pupuk pelengkap cair (PPC), maupun
sabun anti septik alami.
5) Mengikuti Seminar Nasional di UGM
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapabilitas peneliti, sejumlah
peneliti Balingtan mengikuti Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas
Pertanian, UGM. Seminar bertemakan « Pengembangan dan pemanfaatan IPTEKS
untuk Kedaulatan Pangan » dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian. Seminar diikuti
oleh peneliti dari Litbang Pertanian, akademisi, mahasiswa, pelaku bisnis pertanian,
pemerhati pertanian, dan swasta lainnya. Tidak kurang dari 10 makalah peneliti
Balingtan telah dipresentasikan pada seminar tersebut.
Suasana keikutsertaan penliti Balingtan dalam Seminar Nasional
di Fakultas Pertanian UGM
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29
6) Mengikuti Rapat Kerja Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan
Pertanian
Dalam upaya mendukung pertanian bioindustri
berkelanjutan, selain strategi dan arah yang tepat juga harus
didukung oleh inovasi teknologi yang tepat dan handal. Inovasi
teknologi Sumber Daya lahan merupakan salah satu pilar utama
dan strategis dalam pengembangan pertanian bioindustri berkelanjutan. Rapat Kerja
dilaksanakan di Bandung pada tanggal 25-28 Februari 2014, dengan tema:
”Reorientasi Penelitian dan Pengembangan serta Penguatan Sistem
Informasi Sumber Daya Lahan Pertanian Mendukung Pembangunan
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan”, yang diharapkan mampu menghasilkan dan
merumuskan implementasi dari berbagai pokok pikiran di atas melalui pendekatan
program, manajemen, dan sistem informasi yang berlandaskan Science. Innovation.
Networks.
Rapat Kerja menghasilkan butir-butir rumusan yang terkait dengan:
Langkah Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud,
Reorientasi Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kebijakan
Perpupukan dan Pengelolaan Lahan, Pengembangan Bioindustri Pertanian, Rencana
Strategis BALINGTAN 2015-2019, dan Sistem Informasi Spasial (Peta AEZ skala
1:50.000).
7) Mengikuti Seminar Issu Khusus
Seminar Issu Khusus Teknologi Inovasi Sumber Daya
Lahan yang dilaksanakan di Royal Safari Garden Resort &
Convention pada tanggal 16 April 2014 dihadiri oleh Kepala
Badan Litbang Pertanian, kepala balai lingkup BBSDLP, peneliti,
professor riset serta tamu undangan. Seminar bertujuan untuk menghimpun dan
membahas berbagai materi yang berkaitan dengan teknologi inovasi Sumber Daya
lahan dan diseminasi penelitian.
Pokok materi yang disampaikan dalam seminar antara lain: (1) Penyusunan
Peta AEZ dan Status Hara oleh Ir. Mas Teddy Sutriadi, M.Si (BBSDLP), (2) Agromap
Info oleh Dr. Yiyi Sulaeman, M.Sc. (BBSDLP), (3) Pemaparan PUPO oleh Dr. Ali Jamil
(Balittanah), (4) KATAM oleh Dr. Haris Syahbuddin, DEA. (Balitklimat), (5) PPRN II
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 30
oleh Dr. Dedy Nursyamsi, M.Agr. (Balittra), dan (5) POPs, Codex, dan Open House
oleh Dr. Prihasto Setyanto, M.Sc. (Balingtan).
8) Mengikuti Seminar Nasional dan Temu Stakeholder ICCTF
Seminar Nasional dan Temu Stakeholder dengan tema “Penelitian
Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegradasi untuk Mitigasi Emisi GRK
dan Mengoptimalkan Produktivitas Tanaman” dilaksanakan pada tanggal 18-19
September 2014, di Le Meridien Hotel, Jakarta.
Acara dihadiri oleh peneliti lingkup Badan Litbang Pertanian, Staf Ahli
Menteri Bidang Lingkungan, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit, Himpunan Gambut
Indonesia (HGI), dan instansi terkait lainnya.
Temu Stakeholder yang dikemas dalam format Talkshow menghadirkan
pembicara Ir. Mukti Sardjono, MS (SAM Bidang Lingkungan),
Dr. Agung Hendriadi (Sekretaris Badan Litbang Pertanian), dan
Prof. Dr. Supiandi Sabiham (Ketua HGI) dengan pemandu dr.
Lula Kamal. Materi yang dibahas meliputi berbagai upaya
dalam pengelolaan lahan gambut terdegradasi.
Acara Talkshow yang berjalan hingga siang hari
dilanjutkan dengan sidang pleno yang menghadirkan pembicara :
Dr. Asmadi Saad (Universitas Jambi), Prof. Dr. Supiandi Sabiham,
MSc (Ketua HGI), Prof. Dr. Fahmuddin Agus, MSc (Kementan),
Prof. Dr. Irsal Las (FKPR), dan Winarna (Pusat Penelitian Kelapa Sawit). Seminar
Nasional dilaksanakan pada hari kedua yang dibagi ke dalam 3 komisi.
9) Mengikuti Sosialisasi Kegiatan ICCTF di Papua
Luas lahan gambut Indonesia saat ini adalah sekitar
14,9 juta hektar. Sebagian lahan gambut tersebut sudah
digunakan untuk pertanian dan sebagian lain terlantar atau
terdegradasi yang ditumbuhi semak belukar. Selain tidak
produktif, lahan gambut terlantar ini menjadi sumber utama
emisi gas rumah kaca (GRK). Sehubungan dengan itu Badan
Litbang Pertanian bekerjasama dengan Indonesia Climate
Change Trust Fund (ICCTF)-Bappenas telah melaksanakan berbagai penelitian
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31
pengelolaan lahan gambut terdegradasi untuk menurunkan emisi GRK dan
meningkatkan produktivitas tanaman sejak tahun 2010.
Dalam rangka mengkomunikasikan hasil penelitian pengelolaan
berkelanjutan lahan gambut terdegradasi dilakukan Sosialisasi Kegiatan ICCTF di
Papua pada tanggal 27 Agustus 2014 bertempoat di Hotel Horison, Jayapura.
Acara diawali dengan ucapan selamat datang olehi Asisten Daerah mewakili
Gubernur Provinsi Papua, dilanjut dengan arahan Kepala Badan Litbang Pertanian
yang diwakili oleh Kepala Balittanah. Dalam sosialisasi dipresentasikan 5 materi
yang terdiri atas : project overview (PM ICCTF), Diseminasi hasil (Kabid KSPHP),
Hasil kegiatan penelitian GRK (Kepala Balingtan), Kebijakan (Prof. Dr. Irsal Las), dan
RAD penurunan emisi GRK di Papua (Kepala Badan Litbang Provinsi Papua).
10) Mengikuti acara penyambutan Tamu dari ICRAF di BBSDLP
Tamu dari International Centre for Research on Agroforestry (ICRAF), Dr.
Sonya Dewi, berkunjung ke BBSDLP dalam rangka menjajagi kemungkinan
menyelenggarakan side event bersama BBSDLP yang mewakili Kementerian
Pertanian pada acara Conference of the Parties (COP) 20 di Peru pada bulan
Desember 2014.
Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan diskusi yang dihadiri oleh Dr. Dedi
Nursyamsi (Ketua Tim Pelaksana Perubahan Iklim Kementan), Dr. Prihasto Setyanto,
Dr. Fahmuddin Agus, Dr. Husnain, Dr. Haris Syahbuddin, Dr. Edi Husen, dan Dr. Ai
Dariah.
Dalam kegiatan COP 20 yang digagas oleh United Nations Framework
Convention on Climate Change (UNFCCC) tersebut, ICRAF mengajukan usulan topik
yang akan diusung bersama dengan Kementan, yaitu “Linking REDD Readiness and
Agriculture in the UNFCCC Land Use Context: Case Studies from Indonesia and
Elsewhere”. Diskusi juga menghasilkan rencana mempresentasikan 9 judul tentatif
makalah dari ICRAF dan BBSDLP.
11) Focus Group Discussion Asian Productivity Organization (APO)
Asean Productivity Organization (APO)
menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
mitigasi perubahan iklim di sektor pertanian dengan tema
“Forum on Climate Change and Good Practices for
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32
Mitigating Negative Effect of Climate Change on Agriculture” pada tanggal 30
September s.d 3 Oktober 2014 Hotel Swiss-Belresort Watu Jimbar, Sanur, Bali.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kesepakatan dalam Workshop Meeting
of Heads of NPOs 54th pada 29-31 Oktober 2013 di Fiji, dimana Balitbangtan
(Kemtan) diminta menjadi penyelenggara bersama-sama dengan sekretariat APO
dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian
Tenaga Kerja (Kode Proyek 14-AG-01-16-GE-TRC-B).
Focus group discussion (FGD) diikuti oleh 72 peserta yang berasal dari 15
negara anggota APO (Bangladesh, Cambodia, Republic of China, India, Indonesia,
Iran, Japan, Korea, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philippines, Sri Lanka, Thailand, dan
Vietnam). Lima negara tidak mengirimkan delegasinya, yaitu Fiji, Hong Kong, Lao
PDR, Malaysia, Singapore. Peserta dari Indonesia, selain dari Balitbangtan, berasal
dari NPO Indonesia (KLN dan Kemenakertrans), Ditjen P2HP, Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Bali, Dinas Pertanian Provinsi Bali, Universita Udayana, IPB, dan
Disnakertrans Provinsi Bali.
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk FGD dengan mempresentasikan 20
judul makalah, yang terdiri atas 14 judul makalah dipresentasikan oleh 8 pembicara
luar negeri dan 6 judul makalah dipresentasikan oleh 6 pembicara dalam negeri (3
pembicara dari Balitbangtan dan masing-masing 1 orang dari BMKG, IPB, dan
CIFOR).
Pada akhir kegiatan, Forum menghasilkan kesepakatan yang disebut “The
Bali Declaration on Climate Change Adaptation and Mitigation in Agriculture in the
Asia-Pacific”.
12) Kunjungan tamu dari Kementan dan instansi pemerintah lainnya
12.1. Kunjungan staf ahli Menteri Bidang Lingkungan
Tanggal 10 Januari 2014 di Balingtan menerima kunjungan Staf Ahli
Menteri Pertanian Bidang Lingkungan (Ir. Mukti Sardjono, M.Sc.) dan Bidang
Inovasi Teknologi (Dr. Ir. Mat Syukur, MS.). Kunjungan meliputi : embung,
laboratorium Terpadu, laboratorium GRK, kawasan SITT dan pasar Agro.
Disamping objek diatas juga diperlihatkan produk Balingtan berupa; biochar,
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 33
arang aktif, asap cair sisa pembakaran biochar, alat Filter Inlet Outlet (FIO),
dan alat pirolisis.
Suasana kunjungan Staf Ahli Menteri Pertanian
12.2. Kunjungan tamu dari Kemenkokesra
Balingtan menerima kunjungan tamu dari Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yaitu Staf Ahli Bidang
Pencapaian Pembangunan Milenium Dr. H. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A,
MARS, Staf Ahli Bidang Perubahan Iklim dan Mitigasi Bencana Drs. Asep
Djembar Muhammad, M.Si, Staf Ahli Bidang Multikulturalisme dan Resolusi
Konflik Dr. Hartoyo Soehari, MPA, Staf Ahli Bidang Kreativitas dan Inovasi
Teknologi Dr. Ir. Maruhum Batubara, MPA, Kepala BPTP Jateng Dr. Ir. Moh.
Ismail Wahab, M.Si., dan Plt. BALINGTAN – Kepala BBP2TP Dr. Ir. Agung
Hendriadi, M.Eng. Kedatangan rom diterima oleh Kepala Balai beserta
jajarannya yang terdiri dari Kasubbag Tata Usaha dan para peneliti. Acara
kunjungan diawali dengan penyampai profil Balingtan oleh Kepala Balai Dr. Ir.
Prihasto Setyanto, M.Sc., dilanjutkan kunjungan lapang ke Laboratorium
Terpadu, kawasan Integrasi Tanaman Ternak yang Ramah Lingkungan, serta
ke laboratorium emisi gas rumah kaca.
Susana kunjungan tamu dari Kemenkokesra
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 34
12.3. Kunjungan tamu dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian
Pada tanggal 25 April 2014, Balingtan menerima kunjungan tamu dari
Biro Perencanaan Kementerian Pertanian. Hadir dalam kunjungan tersebut
sebanyak 14 orang dipimpin oleh Bapak Teguh Aji Seno dan diterima oleh Ka.
Subbag TU, Koordinator Program, dan para peneliti. Acara diawali dengan
penyampaian profil Balingtan oleh Ketua Program Balingtan (Dr.Ir. Wihardjaka,
M,Si.) dan dilanjutkan kunjungan ke laboratorium Gas Rumah Kaca (GRK),
laboratorium terpadu dan kawasan integrasi tanaman ternak (SITT) ramah
lingkungan.
Suasana kunjungan Tamu dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian
12.4. Kunjungan tamu dari Pustakawan Kementerian Pertanian
Pada tanggal 8 Mei 2014, sebanyak 95 orang pustakawan Kementerian
Pertanian berkunjung di Balingtan. Rombongan dipimpin Kepala Bidang
Perpustakaan, Pusat Penyebaran Teknologi Pertanian (Drs. Bambang
Setiabudi Sankarto, MM.). Kunjungan disambut oleh Ka. Sub Bag.Tata Usaha
(mewakili Kepala Balai), Tim Diseminasi, dan para peneliti. Acara kunjungan
diawali dengan presentasi profil Balingtan yang disampaikan oleh Ka. Subbag
TU (Sudarto, SE). Setelah paparan profil Balaingtan, acara dilanjutkan dengan
kunjungan lapang ke demplot surjan, embung, kawasan integrasi tanaman
ternak (SITT), laboratorium terpadu, dan laboratorium Gas Rumah Kaca (GRK).
Susana kunjungan Pustakawan di Balingtan 8 Mei 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 35
12.5. Kunjungan tamu dari SMART-D
Tanggal 22 Mei 2014 Balingtan menerima kunjungan dari tim SMART-
D (Sustainable Management of Agricultural Research and Technology
Dissemination) Kemeterian Pertanian, perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan
Bappenas sejumlah 6 orang. Tujuan kunjungan adalah untuk meninjauan
salah satu kegiatan Kementerian Pertanian yang didanai oleh SMART-D. Acara
kunjungan diawali dengan penyampaian kegiatan yang dibiayai oleh SMARTD,
yaitu Pembangunan Sarana dan Prasarana Kebun Percobaan dan dilanjutkan
kunjungan lapang.
Susana kunjungan Tamu dari Tim SMART-D
12.6. Kunjungan Kerja Kepala Badan Litbang Pertanian
Tanggal 11 Juli 2014 Balingtan menerima kunjungan kerja Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Dr. Ir. Haryono, M.Sc.)
bersama rombongan para Pejabat eselon II dan eselon III Kementerian
Pertanian, antara lain: Dirjen Tanaman Pangan, Pustaka, Dirjen Perlindungan
Tanaman, BB.Peramalan OPT, Dinas Pertanian Provinsi, Dirjen Perkebunan,
BBSDLP, Balitklimat, dan BPTP untuk melihat pembangunan dan kegiatan yang
ada di Balingtan.
Acara kunjungan diawali dengan presentasi mengenai profil Balingtan
yang disampaikan oleh Ka. Balingtan (Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc.). Dalam
paparan tersebut disebutkan bahwa Balingtan memiliki konsep pertanian
ramah lingkungan dan penerapan bioindustri pertanian berkelanjutan di lahan
sub optimal. Konsep-konsep tersebut adalah: (1) Meningkatnya produktivitas,
(2) Konservasi tanah dan air, (3) Termanfaatkannya limbah pertanian secara
optimal, (4) Adaptif terhadap perubahan iklim, (5) Diterapkannya pengendalian
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 36
hama terpadu, (6) Termanfaatkannya sumber daya local, (7) Rendahnya
cemaran logam berat, (8) Turunnya emisi Gas Rumah Kaca, (9) Terjaganya
Biodiversitas, dan (10) Integrasi Tanaman-Ternak.
Suasana kunjungan kerja Kepala Badan Litbang Pertanian beserta rombongan
Acara dilanjutkan dengan kunjungan lapang ke lokasi pembangunan
laboratorium Terpadu, demplot surjan, embung, laboratorium Gas Rumah Kaca
(GRK) kawasan pertanian bioindustri berkelanjutan.
12.7. Kunjungan tamu dari Biro Organisasi dan Kepegawai Kementan
Tanggal 08 Agustus 2014 kedatangan tamu dari Biro Organisasi dan
Kepegawaian dipimpin Kepala Biro (Ir. Winarhadi, MM.). Kehadiran Kepala Biro
dan rombongan dimaksudkan untuk verifikasi penilaian dan kelengkapan
dokumen Abdi Bakti Tani. Acara diawali dengan penyampaian Profil Balingtan
dan Pelayanan Publik oleh Kasie Yantek Jaslit (Suharsih, S.Si). Kemudian
dilanjutkan dengan tanggapan dan penyampaian tentang budaya kerja dan
pelayanan publik oleh Ka.Subbag Budaya Kerja (Ir. Mardianis). Sedangkan
arahan terkait pelaksanaan kinerja pegawai disampikan langsung oleh Kepala
Biro Organisasi dan Kepegawaian. Dalam pengarahannya Karo mengingatkan
beberapa hal, antara lain : Sasaran Kerja Pegawai (SKP), kedisiplinan pegawai,
hak dan kewajiban serta larangan bagi PNS, dan jam kerja bagi PNS.
Kunjungan diakhiri dengan kunjungan lapang ke Laboratorium Gas
Rumah Kaca (GRK), Laboratorium Terpadu, serta Kawasan SITT.
Kunjungan Ka. Biro Organisasi dan Kepegawaian di Balingtan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 37
12.8. Kunjungan tamu dari BPTP Nusa Tenggara Timur (NTT)
Tanggal 29 Desember 2014 Balingtan menerima tamu dari BPTP, NTT.
Kunjungan dimaksudkan untuk mencari informasi sekaligus pembelajaran
terkait pertanian rmah lingkungan (PRL) dan penerapannya. Kunjungan
diawali dengan peninjauan ke lokasi surjan dimana bagian bawah ditanam padi
dengan penerapan sistem tanam jajar legowo, sedangkan untuk lahan bagian
atas (guludan) ditanam berbagai macam tanaman buah-buahan. Cara tanam
seperti ini merupakan salah satu contoh PRL dengan berbagai Biodeversitas.
Kunjungan BPTP NTT ke Balingtan
13) Kunjungan tamu dari kalangan kelompok tani
Tanggal 13 Pebruari 2014, kedatangan tamu dari Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan mengikutkan 30 orang
peserta dari kelompok wanita tani ternak Kabupaten Tegal. Disampaikan oleh
Dwi Fajar tujuan dari kunjungan ini adalah untuk studi banding pemanfaatan
limbah pertanian, pemanfaatan embung, pertanian ramah lingkungan,
pembuatan dan pemanfaatan kompos, pengenalan sistem tanam surjan dan
penanaman padi rendah emisi GRK.
Susana kunjungan kelompok Wanita Tani Ternak Kabupaten Tegal
Pada tanggal 20 Pebruari 2014 kedatangan tamu dari kelompok Wanita
tani “Mukti Andini I” Kabupaten Klaten dibawah koordinasi Dinas Peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 38
dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Kelompok tani ini tahun 2013
menjadi juara pertama untuk kelompok tani ternak sapi dan pada tahun 2014
ini akan maju ke tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Tengah. Dalam
kesempatan tersebut hadir seluruh anggota dari kelompok tani tersebut yakni
sebanyak 33 orang. Kunjungan dimaksudkan untuk memperoleh tambahaan
pengetahuan sebelum maju di tingkat nasional.
Susana kunjungan Kelompok Wanita Tani Kabupaten Klaten
Tanggal 27 Februari 2014 Balingtan, menerima kedatangan tamu dari
Kelompok Wanita Tani ternak Kabupaten Magelang dibawah koordinasi Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Kelompok tani ini
tahun 2013 menjadi juara ketiga untuk kelompok tani ternak sapi dan menurut
rencana pada tahun 2014 ini akan maju ke tingkat nasional. Kunjungan ini
diikuti oleh lebih kurang 38 orang anggota. Kunjungan ke Balingtan
dimaksdukan untuk studi banding sekaligus pembelajaran terkait pengelolaan
limbah pertanian secara zero waste dengan Sistem Integrasi Tanaman-Ternak
(SITT) sebelum maju ke tingkat nasional. Dalam kunjungan tersebut dijelaskan
alur pengelolaan limbah pertanian mulai dari jerami dari sawah (termasuk cara
pengeloaannya), cara pemberian pakan ke ternak, pengeloaan kotoran ternak
(biogas dan pupuk organik), pembuatan biochar sampai pengembalian limbah
kembali ke lahan sawah.
.
Susana kunjungan tamu dari Kelompok Wanita Tani Kabupaten Magelang
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 39
14) Kunjungan dari kalangan pelajar dan Mahasiswa
Selain tamu dari lingkup Kementerian Pertanian, instansi pemerintah, dan
kelompok tani juga menerima kunjungan tamu dari kalangan pelajar dan akademisi.
Kunjungan pelajar dan akademisi sangat beragam mulai pelajar Pendidikan Usia Dini
(PAUD) sampai mahasiswa. Kunjungan-kunjungan tersebut adalah : (1) tanggal 10
Maret 2014, kunjungan tamu dari SMP Negeri 1 Pucakwangi Pati, (2) tanggal 26
Maret 2014, kunjungan dari PAUD Umar bin Khatab Juwana, (3) tanggal 20 Juni
2014, kunjungan tamu dari mahasiswa Fakultas Pertanian UMK Kudus, (4) tanggal
22 Desember 2014, kunjungan tamu dari PAUD Dharma Wanita Desa Tlogomojo
Batangan. Berikut suasana kunjungan pelajar dan mahasiswa di Balingtan.
Suasana kunjungan pelajar dan mahasiswa
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan secara umum cukup
berhasil dalam mencapai sasaran. Untuk membiayai operasional seluruh kegiatan
Balingtan pada tahun 2014 dan setelah mengalami beberapa kali revisi sehingga
dengan total anggaran berdasarkan DIPA revisi terakhir Rp 23.803.761.000,-. Dari
total anggaran tersebut digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dengan
target capaian output : 1) 9 peta sebaran residu pestisida senyawa POPs dan 9 peta
logam berat di lahan pertanian, 2) 2 teknologi remediasi residu pestisida senyawa
POPs dan logam berat untuk lahan tercemar, 3) 1 informasi emisi GRK dari life cycle
assessment (LCA), 4) 1 informasi dari faktor emisi GRK, 5) 1 informasi dinamika
emisi GRK dari varietas padi dan 6) 1 laporan diseminasi hasil penelitian lingkungan
pertanian yang meliputi 10 bahan KTI, 6 judul leaflet, 1 judul buku, 1 judul juknis
dan 3 demplot.
Belanja dalam rangka operasional kegiatan Balingtan dilakukan dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap
menjamin terlaksananya seluruh kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 40
dalam Penetapan Kinerja (PK). Pagu Balingtan dialokasikan untuk belanja pegawai,
barang, dan modal, dimana persentase masing-masing belanja dapat dilihat pada
gambar berikut:
Perbandingan anggaran berdasarkan jenis belanja
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa proporsi Belanja Modal
menempati proporsi terbesar yakni 67,3%, sedangkan Belanja Barang dan Belanja
Pegawai menempati urutan ke-2 dan ke-3 masing-masing sebesar 16,4% dan
16,3%. Hingga berakhirnya tahun anggran 2014, total realisasi anggaran yang
berhasil diserap sebesar Rp. 18.853.722.365,- (79,2%) dengan rincian: Belanja
Pegawai Rp 3.728.831.014,- (96,14%) ; Belanja Barang sebesar Rp 3.906.082.778,-
(99,97%) dan Belanja Modal sebesar Rp 11.218.808.573,- (70,04). Rendahnya
serapan belanja modal disebabkan oleh terjainya putus kontrak pembangunan
sarana prasarana gedung perkantoran oleh PT. Destra Purna Katra, dimana putus
kontrak terjadi pada akhir kontrak sehingga tidak dapat dilakukan tender ulang.
Dengan demikian sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp 4.950.038.635,- (20,80%). Realisasi anggaran per jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 15. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja Lingkup BALINGTAN tanggal 31 Desember 2014
Jenis Belanja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %
Belanja Pegawai 3.878.622.000 3.728.831.014 96,14%
Belanja Barang Operasional 1.262.464.000 1.261.784.043 99,95%
Belanja Barang Non Operasional 2.644.915.000 2.644.298.735 99,98%
Belanja Modal 16.017.760.000 11.218.808.573 70,04%
Jumlah 23.803.761.000 18.853.722.365 79,20%
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 41
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan
realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi
penggunaan sumber daya. Hal ini karena sampai saat ini sistem penganggaran yang
ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk
mengukur capaian efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh
instansi yang berwenang.
PENUTUP
Capaian sasaran Balingtan tahun 2014 diukur dengan 5 (lima) indikator
kinerja. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2014
seluruhnya telah tercapai dan melebihi target yang ditetapkan, dengan rata-rata
tingkat capaian di atas 100% (sangat memuaskan). Keberhasilan pencapaian
sasaran secara umum didukung oleh potensi sumber daya yang dimiliki Balingtan,
seperti SDM peneliti, litkayasa, analis, operator komputer, dan tenaga administrasi.
Meskipun dari segi pengalaman dan kompentensi masih terbatas, dengan semangat
dan kegigihan serta komitmen yang tinggi seluruh output dapat dicapai.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanakan kegiatan penelitian antara lain
SDM berkualitas dan berkeahlian khusus, serangan hama dan penyakit, serta kondisi
cuaca masih dialami pada pelaksanaan kegiatan penelitian di lapangan. Selain itu
juga terdapat kendala-kendala spesifik pada penelitian-penelitian tertentu. Dengan
komitmen yang kuat, seluruh kendala tersebut bisa diatasi sehingga seluruh
kegiatan dapat terselesaikan tepat waktu.
Komitmen pimpinan yang tinggi untuk terus meningkatkan kualitas kinerja,
dibuktikan dengan terus dilakukannya pembinaan etos kerja terhadap seluruh SDM
yang ada dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan, meningkatkan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait, mengoptimalkan sumber daya yang ada, serta
memperbaiki fungsi manajemen, terutama pada tahap perencanaan dan
pemantauan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Tim Penyusun LAKIP Balai Penelitian Lingkungan Pertanian TA 2014
No N a m a Jabatan dalam
Tim
1. Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc. Ka. Balingtan Penanggungjawab/
Nara Sumber
2. Suharsih, S.Si. Kasi Yantek-Jaslit Nara Sumber
3. Sudarto, SE Ka.Subbag Tata
Usaha
Ketua
4.
Indratin, SP PPK, Peneliti Anggota
5. Poniman, SP. Peneliti Anggota
6. Likco Desvian H., A.Md. Staf Seksi Yantek-
Jaslit
Anggota
7. Fitra Purnariyanto Laboran Anggota
8. Ali Pramono, SP., M.Biotech. Ka.Kelti EGRK Kontributor
9. Triyani Dewi, SP. M.Si. Ka.Kelti EP3 Kontributor
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 43
Lampiran 2. Struktur Organisasi Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
Kepala Balai
Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc
Koordinator Program
Dr. Ir. A. Wihardjaka, M.Si
Kasie Yantek dan Jaslit
Suharsih, S.Si
Ka Subbag Tata Usaha
Sudarto, SE
Kelti EAGRK
Ali Pramono, SP, M.Biotech
Kelti EP3
Ir. Mulyadi
Ka. Kebun Percobaan
Suryanto, S.ST
Laboratorium GRK
Titi Sopiawati, SP Lab. Terpadu
Anik Hidayah, S.Si
Laboratorium RBA
Aji M. Tohir, SP
Manajer Mutu
Ali Pramono, SP,
M.Biotech
Manajer Teknis
Triyani Dewi, SP, M.Si
Manajer Administrasi
Suharsih, S.Si
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 44
Lampiran 3. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) tahun 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 45
Lampiran 3. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) tahun 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 46
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1
Lampiran 4. Pagu dan Realisasi Keuangan per 31 Desember 2014
PAGU DAN REALISASI KEUANGAN BALINGTAN per 31 Desember 2014
Tolok Ukur
Kegiatan Pagu dalam DIPA Realisasi s/d 31 Desember 2014
% Realisasi
Sisa Anggaran % Sisa
Anggaran
1 2 3 4 5 6
ANGGARAN BALINGTAN TA 2014
018.09.12 PROGRAM PENCIPTAAN TEKNOLOGI DAN VARIETAS UNGGUL
23,803,761,000 18,853,722,365 79.20 4,950,038,635 20.80
BERDAYA SAING
1800.004 LAPORAN PENGELOLAAN SATKER 758,544,000 758,459,685 99.99 84,315 0.01
004.001 Pengelolaan Kelembagaan Satker 606,816,000 606,734,785 99.99 81,215 0.01
011 Pembinaan Manajemen kelembagaan
429,164,000 429,144,785 100.00 19,215 0.00
012 Pengelolaan Akuntansi Instansi 39,976,000 39,976,000 100.00 - 0.00
013 Pemeliharaan Sertifit ISO 9001-2008
37,088,000 37,085,300 99.99 2,700 0.01
014 Pemeliharaan ISO Laboratorium 100,588,000 100,528,700 99.94 59,300 0.06
004.002 Penyusunan Program Rencana Kerja dan Anggaran
79,598,000 79,595,800 100.00 2,200 0.00
011 Penyusunan Program Rencana Kerja dan Anggaran
79,598,000 79,595,800 100.00 2,200 0.00
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2
Lanjutan Lampiran 4.
004.003 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan 72,130,000 72,129,100 100.00 900 0.00
011
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan 65,130,000 65,130,000 100.00 - 0.00
012
Sistem Pengendalian Internal 7,000,000 6,999,100 99.99 900 0.01
1800.005 LAYANAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN LABORATORIUM
244,080,000 243,940,000 99.94 140,000 0.06
011
Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium
244,080,000 243,940,000 99.94 140,000 0.06
1800.006 LAPORAN DISEMINASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN PERTNIAN
308,609,000 308,496,100 99.96 112,900 0.04
011
Penyuluhan dan penyebaran Informasi
132,034,000 132,034,000 100.00 - 0.00
012
Kegiatan Perpustakaan dan website
20,790,000 20,786,900 99.99 3,100 0.01
013
Pendayagunaan Kebun Percobaan 47,185,000 47,183,200 100.00 1,800 0.00
014
Demplot Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan
92,500,000 92,492,000 99.99 8,000 0.01
015
Kegiatan Agroinovasi mendukung 40 th Badan Litbang Pertanian
16,100,000 16,000,000 99.38 100,000 0.62
1800.011 PETA POTENSI SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN, STATUS HARA, KALENDER TANAM
604,274,000 604,117,350 99.97 156,650 0.03
011 Penelitian Delineasi Sebaran Residu Senyawa POPs
604,274,000 604,117,350 99.97
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3
Lanjutan Lampiran 4.
1800.027 TEKNOLOGI REMEDIASI LAHAN TERCEMAR
193,700,000 193,621,900 99.96 78,100 0.04
011 Penelitian Remediasi Lahan Tercemar pestisida POPs
193,700,000 193,621,900 99.96 78,100 0.04
A
Penelitian Remediasi Lahan
Pertanian Tercemar Pestisida POPs
108,200,000 108,199,500 100.00 500 0.00
B
Penelitian Remediasi Lahan Tercemar Logam Berat
85,500,000 85,422,400 99.91 77,600 0.09
1800.029 INFORMASI BAKU MUTU LOGAM BERAT TANAH UNTUK PADI SAWAH (IN HOUSE)
646,060,000 646,059,500 100.00 500 0.00
011 Pengadaan Alat Laboratorium 646,060,000 646,059,500 100.00 500 0.00
1800.034 DATABASE SUMBERDAYA LAHAN 535,708,000 535,663,700 99.99 44,300 0.01
011 Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pertanian Mendukung Perpres No 61 dan 71 th 2011
379,058,000 379,013,900 99.99 44,100 0.01
A
Penelitian Life cycle Analysis Gas Rumah Kaca SITT
279,875,000 279,854,600 99.99 20,400 0.01
B
Penelitian Faktor Emisi GRK dari Lahan Pertanian
99,183,000 99,159,300 99.98 23,700 0.02
012 Penelitian Dinamika Emisi GRK dari Berbagai Varietas Padi
156,650,000 156,649,800 100.00 200 0.00
A
Penelitian Dinamika Emisi GRK dari Berbagai Varietas Padi
156,650,000 156,649,800 100.00 200 0.00
1800.994 LAYANAN PERKANTORAN 5,141,086,000 4,990,615,057 97.07 150,470,943 2.93
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3,878,622,000 3,728,831,014 96.14 149,790,986 3.86
002 Penyelenggaraan operasinal dan Pemeliharaan Perkantoran
1,262,464,000 1,261,784,043 99.95 679,957 0.05
Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 4
Lanjutan Lampiran 4.
1800.995 KENDARAAN BERMOTOR 52,390,000 52,389,500 100.00 500 0.00
011 Pengadaan Kendaraan Roda 4 22,490,000 22,489,500 100.00 500 0.00
012 Pengadaan Kendaraan Roda 2 29,900,000 29,900,000 100.00 - 0.00
1800.996 PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI
114,957,000 114,956,600 100.00 400 0.00
011 Pengadaan Alat Pengolah Data 114,957,000 114,956,600 100.00 400 0.00
1800.997 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN
1,581,043,000 1,547,148,000 97.86 33,895,000 2.14
011 Pengadaan Mebelair 805,000,000 771,330,000 95.82 33,670,000 4.18
012 Pengadaan Fasilitas Perkantoran 706,910,000 706,685,000 99.97 225,000 0.03
013 Pengadaan Sarana dan Prasarana 69,133,000 69,133,000 100.00 - 0.00
1800.998 GEDUNG DAN BANGUNAN 13,623,310,000 8,858,254,973 65.02 4,765,055,027 34.98
011 Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung
11,216,866,000 6,456,280,973 57.56 4,760,585,027 42.44
012 Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara
2,406,444,000 2,401,974,000 99.81 4,470,000 0.19