7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
1/61
BAB IPENDAHULUAN
A. KONDISI UMUM WILAYAH
1. Geografi
Secara Administratif Pembentukan Kabupaten Lahat ditetapkan dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821).
Kabupaten Lahat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera
Selatan yang sekarang ini luas wilayahnya sekitar 4.361,83 Km atau 436.183
Ha, dengan jumlah penduduk 341.057 jiwa Terdiri dari 179.256 orang laki-laki
dan 161.801 orang perempuan. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Lahat
bekerja di sektor Primer (pertanian dan penggalian) berjumlah 72,8 %,
selanjutnya di sektor tersier (perdagangan, hotel, restoran) 13,03 % dan di
sektor sekunder (bangunan) yaitu 14,23 %. Ibukota Kabupaten Lahat di Lahat
berjarak 225 Km dari Palembang ditempuh melalui Jalan lintas Tengah
Sumatera dengan waktu kurang lebih 5 Jam perjalanan dari Ibukota Provinsi
dan juga dilewati jalur kereta api jurusan Palembang-Lubuk Linggau.
Secara astronomis Kabupaten Lahat terletak pada posisi antara 3,250
sampai 4.50Lintang Selatan dan 102,370sampai dengan 103,450Bujur Timur.
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan
Kabupaten Musi Rawas.
1
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
2/61
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kota Pagar Alam dan
Kabupaten Bengkulu Selatan
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang
dan Provinsi Bengkulu
Kabupaten Lahat mempunyai Iklim tropis basah dengan suhu maksimum
rata-rata 30,47C dan suhu minimum yaitu rata-rata 22,16C. Variasi curah
hujan pertahun rata-rata 251,27 mm atau 425 mm per-bulan dengan jumlah
hari hujan sebanyak 79 hari atau rata-rata 11 hari setiap bulannya.
Kelembaban udara rata-rata sebesar 78,50 % dengan rata-rata
kecepatan angin 4,66 Km/jam. Musim kemarau umumnya berkisar antara
Bulan April sampai dengan Oktober setiap Tahunnya, sedangkan musim
penghujan berkisar antara Bulan Oktober sampai dengan Bulan April.
Penyimpangan musim biasanya berlangsung lima tahun sekali, berupa musim
kemarau yang lebih panjang dari musim penghujan dengan suhu udara
bervariasi minimum 21,37 celsius sampai dengan 32,39 Celsius, bermuara
ke arah timur.
2. Topografi
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Lahat meliputi beberapa jenis yaitu
tanah Alluvial, Tanah Adosol, Tanah Regosol dan jenis Komplek podsolik
Litosol. Jenis tanah organosol tersebar sepanjang pantai dan dataran
rendah,jenis tanah litosol tersebar di pinggiran pegunungan terjal, Kota Agung
dengan patahan di sepanjang Bukit Barisan, jenis tanah Alluvial tersebar di
sepajang sungai lematang, Sungai Kikim, Sungai Manak, Sungai Musi dan
2
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
3/61
Sungai Lintang. Serta jenis tanah Hidrorf tersebar di dataran rendah
Kecamatan Merapi, Kikim dan Kota Lahat jenis tanah terbesar adalah A.
Podsolok Coklat dan Litosol sekitar 21.31 persen dari luas lahan, jenis
podsolok Coklat Kekuningan sekitar 12,27 persen dari luas lahan jenis A.
Podsolik jenis CK dan Hidromorf sekitar 11,72 persen jenis A. Podsolik kuning
dan podsolik merah sekitar 11,06 persen dari jenis lahan.
Kedalaman efektif tanah berhubungan erat dengan perkembangan
akar tanaman yang diatasnya. Kedalaman efekfif tanah di Kabupaten Lahat
dapat di kelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu : kedalaman 30 s/d 60 cm
dengan luas 6.731,26 Ha (1,02 persen), kedalaman 60 s/d 90 cm seluas
277.258,58 (15,18) dan kedalaman yang lebih dari 90 cm atau luas sekitar
83,80 persen dari luas wilayah seluruhnya dan tersebar di seluruh kecamatan.
Hubungan antara jenis tanah, tekstur tanah dan kedalaman efektif tanah
merupakan kombinasi yang harus di pertimbangkan dalam pola-pola
pengembangan produksi pertanian. Dari ketiga kombinasi tersebut saat ini
Kabupaten Lahat telah mengembangkan pola rencana tata ruang bagi
kawasan budidaya yang diperuntukan untuk lahan basah, lahan kering dan
lahan pemukiman. Implikasi dari perbedaan karakteristik lahat tersebut perlu
dilakukan berbagai penyesuaian untuk pengembangan budidaya di kawasan
tersebut.
Bentuk permukaan Tanah di Kabupaten Lahat sangat bervariasi dari
datar, berbukit, sampai bergunung pada alur bukit barisan dan gugusannya
menyebabkan kawasan ini rata-rata pada ketinggian 400 - 1000 Meter Dpl.
3
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
4/61
Ketinggian tempat menentukan potensi sumber daya alam apa saja
yang bisa dikembangkan secara spesifik di suatu daerah. Bentuk permukaan
seperti umumnya yang ada di Kabupaten Lahat sangat cocok untuk daerah
perkebunan, pertanian dan pariwisata. Seperti halnya ketinggian tempat, untuk
kemiringan lereng ini pun bervariasi, diklasifikasikan menjadi 4 bagian yaitu,
kemiringan lahan 0-3%, 3-12% terluas di Kecamatan Kikim barat,Kikim Timur
dan Kikim Selatan, kemiringan lahan 12-40% dan 40% keatas terluas di
Kecamatan Kikim Timur. Berdasarkan derajat kemiringan tanah di Kabupaten
Lahat dataran rendah sampai dengan 100 meter dpl seluas 17,28%, lebih dari
100 meter dpl seluas 28,77%, dataran tinggi > 500 Meter seluas 37,20% dan
dataran tinggi > dari 1000 meter dpl seluas 16,74%. Daerah yang mempunyai
permukaan bergunung adalah Kecamatan Tanjung Sakti, Kota Agung dan
Jarai.
3. Jenis Tanah
Jenis Tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuknya, faktor-faktor
tersebut adalah batuan induk, Tofografi, umur, iklim dan vegetasi/biologi. Akibat
pengaruh tersebut tanah terus berproses sehingga terbentuk jenis tanah.
Adapun macam dan jenis tanah yang ada di Kabupaten Lahat terdiri dari 5
jenis tanah utama meliputi Aluvial, Regosol, Podsolik, Latosol, asosiasi litosol
dan latosol serta Kompleks Podsolik dan Litosol. Tanah aluvial terdapat di
sepanjang Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Kikim dan Sungai Endikat
(terdiri dari tiga seri tanah). Jenis tanah yang memiliki sebaran terluas adalah
podsolik merah kuning yang hampir dijumpai diseluruh wilayah Kecamatan.
4
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
5/61
4. Penggunaan Lahan
Dari seluruh Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Lahat dapat
diklasifikasikan atas lahan basah dan lahan kering. Dari seluruh Kecamatan
yang tersebar di Kabupaten Lahat, sebahagian besar pola penggunaan lahan
merupakan lahan kering yaitu sekitar 96.62 persen,selebihnya (3.38 persen)
merupakan lahan basah yang diperuntukan untuk tanaman padi sawah.
Sementara lahan kering dimanfaatkan merupakan lahan tegalan, Pekarangan,
Padang pengembalaan, kolam, perkebunan, hutan rakyat dan hutan negara
serta penggunan lainnya. Jika dilihat pola penggunaan dalam lima tahun
terakhir menunjukan potensi penggunaan lahan semakin berkurang. Hai ini
selain disebabkan dari adanya pemekaran Kabupaten Empat Lawang, juga
semakin meningkatnya areal lahan produktif yang tidak diusahakan, yaitu
sekitar 13,2% dari luas areal penggunaan lahan di Kabupaten Lahat.
Pola penggunaaan lahan juga dapat dilihat dari peruntukannya untuk
komoditi utama dan hasil-hasil yang memberi kontribusi bagi perekonomian
Kabupaten Lahat. Terlihat bahwa tahun 2009 produksi tanaman bahan
makanan padi sawah di Kabupaten Lahat mencapai 165,630,35 ton,
sedangkan komoditas perkebunan besar di Kabupaten Lahat adalah komoditas
kelapa sawit dan karet. Penggunaan lahan untuk hutan lindung dan konservasi
sumber daya alam juga memberikan kontribusi yang cukup besar.
5
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
6/61
B. WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Secara Administratif Pembentukan Kabupaten Lahat ditetapkan dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor. 1821).
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun
2007 tentang Pembentukan Kabupaten Empat Lawang di Provinsi Sumatera
Selatan sebagai Kabupaten pemisahan dari Kabupaten Lahat, maka luas wilayah
Kabupaten Lahat menjadi berkurang, yang semulanya 6.618,27 Km atau 661.827
Ha, menjadi sekitar 4.361,83 Km atau 436.183 Ha. Ibukota Kabupaten Lahat di
Lahat berjarak 225 Km dari Palembang ditempuh melalui Jalan lintas Tengah
Sumatera dengan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan dari Ibukota Provinsi dan
juga dilewati jalur kereta api jurusan Palembang-Lubuk Linggau. Pembagian
wilayah di Kabupaten Lahat terdiri dari 21 Kecamatan, 357 Desa definitif dan 17
Kelurahan.
Sejak Tahun 2006 Pembagian wilayah di Kabupaten Lahat telah dibentuk
Kecamatan pemekaran Baru yaitu Kecamatan Lahat dengan ibu kota Kecamatan
Lahat dengan Luas wilayah, 217,23 Km, Kecamatan PSEKSU ibukota Lubuk
mabar dengan luas wilayah 265,63 Km, selanjutnya Kecamatan Gumay Talang
Luas wilayahnya adalah 274.51 Km, ibukotanya Batay, Merapi Timur ibukotanya
Lebuay Bandung dan Merapi Barat, ibukota Merapi.
Kecamatan Pulau Pinang Luas wilayahnya adalah 200 Km, ibukotanya
Jati Kecamatan Pagar gunung ibukota Karang agung seluas 150 Km, dan
6
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
7/61
terakhir adalah pemekaran dari Kecamatan Tanjung sakti yaitu Kecamatan
Tanjung Sakti Pumu beribukota Simpang Tiga Pumu dengan luas wilayah 229,59
Km dan Kecamatan Tanjung Sakti Pumi beribukota Pajar Bulan seluas 271 Km.
Secara rinci pembagian daerah administratif, banyaknya desa/kelurahan
menurut klasifikasinya disajikan pada tabel 1-17 berikut ini
Tabel 1Pembagian Daerah Administratif Kabupaten Lahat
Kecamatan Ibu KotaJumlah Sesuai SK
Desa Kelurahan01.02.03.04.05.06.07.08.09.10.11.
12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.
Tj. Sakti PumiTj. Sakti PumuKota AgungMulak UluTanjung TebatPulau PinangPagar GunungGumay UluJaraiPajar BulanMuara Payang
Kikim BaratKikim TimurKikim SelatanKikim TengahLahatGumay TalangPseksuMerapi BaratMerapi TimurMerapi Selatan
Sukamerindu
Pajar BulanSimpangTiga PumuKota AgungMuara TigaTanjung TebatJatiKarang AgungTinggi HariJaraiSumurLawang Agung
Saung NagaBunga MasPagar JatiTanjung AurLahatBatayLubuk MabarMerapiLebuay BandungPerangaiSukamerindu
18142226141420921307
19321791915111913910
-----------
----
16---1--
Jumlah/Total .. 367 17
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Lahat
Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi luasnya jangkauan wilayah
pembangunan dan adanya pembentukan Kabupaten Baru yaitu Kabupaten Empat
Lawang yang ibukota Kabupatennya bertempat di Tebing Tinggi, yang telah
dilaksanakan pada Tahun 2007. Wilayahnya meliputi Kecamatan Muara Pinang,
7
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
8/61
Lintang kanan, Pendopo, Talang Padang, Ulumusi dan Pasemah Air Keruh, yang
dulunya merupakan wilayah Kabupaten Lahat.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang sekarang
diganti menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintah Kabupaten
Lahat telah melakukan penataan Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten
Lahat yang ditandai dengan telah diterbitkannnya Peraturan Daerah dengan
berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 jo.
Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat daerah, selanjutnya yang terbaru Peraturan pemerintah Nomor 41
Tahun 2007, tentang organisasi perangkat Daerah.
Untuk menindaklanjuti peraturan tersebut mulai 21 Mei Tahun 2008,
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lahat mengalami perubahan
sebagai berikut :
a.Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin
oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati. Tugas pokok dan fungsi dari Sekretariat Daerah ini
mencakup: (1) pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah,
(2) penyelenggaraan dan pengendalian administrasi pemerintahan,
pembangunan, kemasyarakatan serta organisasi dan tata laksana, (3)
pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana
pemerintahan daerah, dan (4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Secara Rinci Organisasi Pemerintah Kabupaten Lahat sebagai berikut :
1. Sekretariat Dewan
8
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
9/61
2. Sekretariat Daerah, terdiri dari 1 Sekretariat, 4 Asisten, 12 Bagian.
3. Dinas Daerah, terdiri dari 18 Dinas Daerah.
4. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari 10 Badan, 1 Inspektorat dan 6
Kantor.
5. 21 Kecamatan
6. 17 Kelurahan.
7. 359 Desa
Asisten terdiri dari :
Asisten bidang ketataprajaan (Asisten I)
Asisten bidang ekonomi keuangan dan pembangunan (Asisten II)
Asisten bidang umum dan kesejahteraan rakyat (Asisten III) serta
Asisten Bidang Administrasi (Asisten IV).
Bagian terdiri dari 12 Bagian sebagai berikut :
Bagian Tata Pemerintahan
Bagian Bagian Hukum
Bagian Pertanahan
Bagian Perekonomian
Bag. Keuangan
Bag. Administrasi pembangunan
Bag. Umum
Bagian Organisasi dan Tatalaksana
Bagian Kesejahteraan
Bagian Perlengkapan
Bagian Humas dan Protokol dan
Bagian Aset daerah.
9
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
10/61
b. Dinas Daerah di Kabupaten Lahat
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas
Daerah di Kab. Lahat sebanyak 18 Dinas adalah sebagai berikut :
1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan
2. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang
3. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
4. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
5. Dinas Pendidikan
6. Dinas Kesehatan
7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. Dinas Peternakan dan Perikanan
9. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
11. Dinas Koperasi dan UKM
12. Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan Pertamanan dan Keindahan
Kota
13. Dinas Pertambangan dan Energi
14. Dinas Pemuda dan Olahraga
15. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
16. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
17. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
18. Dinas Kesejahteraan Sosial
c. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga Teknis Daerah merupakan perangkat kelembagaan
daerah yang berupa Badan/Kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala
Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang, berfungsi membantu
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-
bidang tertentu. Kepala Badan/Kepala kantor berada dibawah dan
10
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
11/61
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sampai
dengan tahun 2009, Lembaga Teknis terdiri dari 10 Badan dan 6 Kantor.
Lembaga Teknis berupa Badan adalah sebagai berikut :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat
3. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
4. Badan Lingkungan Hidup
5. Badan Ketahanan Pangan
6. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
7. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Keluarga.
8. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah
9. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
10. Badan Penanggulan Bencana Daerah
Sedangkan berupa Kantor adalah sebagai berikut :
1. Kantor Inspektorat Wilayah
2. Kantor PDE, Arsip dan Sandi Daerah
3. Kantor Perpustakaan Daerah
4. Kantor Pelayanan Kesehatan RSUD Kabupaten Lahat
5. Kantor Pemberdayaan Perempuan
6. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
d. Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin
oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sampai Dengan Tahun 2008,
sejak berdirinya kabupaten Empat lawang sesuai Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2007 dan bersamaan dengan penerapan PP. 41 Tahun 2007,
Jumlah Kecamatan yang ada pada Tahun 2009 terdiri dari 21 (Dua Puluh
Satu) Kecamatan. Nama-nama Kecamatan yang ada tersebut yaitu :
11
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
12/61
1. Kecamatan Lahat
2. Kecamatan PSEKSU
3. Kecamatan Gumay Talang
4. Kecamatan Merapi Timur
5. Kecamatan Merapi Barat
6. Kecamatan Pulau Pinang
7. Kecamatan Pagar Gunung
8. Kecamatan Tanjung Sakti PUMU
9. Kecamatan Tanjung Sakti PUMI
10. Kecamatan Kikim Timur
11. Kecamatan Kikim Tengah
12. Kecamatan Kikim Selatan
13. Kecamatan Kikim Barat
14. Kecamatan Kota Agung
15. Kecamatan Mulak Ulu
16. Kecamatan Jarai
17. Kecamatan Pajar Bulan
18. Kecamatan Merapi Selatan
19. Kecamatan Gumay Ulu
20. Kecamatan Tanjung Tebat
21. Kecamatan Muara Payang
D. Jumlah Aparatur Pendukung Kinerja
Jumlah Aparatur sesuai golongan dan ruang untuk menunjang kinerja
pembangunan pada unit kerja pemerintah Kabupaten Lahat sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut ini :
Tabel 2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut GolonganPada Pemerintahan di Kabupaten Lahat
N0 Unit KerjaGolongan
I II III IV Jumlah
1.2.3.4.5.6.7.
8.
9.
10.
11.
12.13.
Dinas PendidikanSLTP/SMU Se Kab. LahatSD Se Kab. LahatKantor perpustakaan daerahDinas KesehatanRumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Dinas Pekerjaan Umum Bina Margadan PengairanDinas Pekerjaan Umum Cipta Karyadan Tata RuangBadan Perencanaan PembangunanDaerah (BAPPEDA)Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatikaBadan Lingkungan Hidup
Dinas Kependudukan & Catatan SipilKantor Pemberdayaan Perempuan
-29-483
-
1
3
-
1-
831187379
33711939
19
22
49
11
77
182919
1.5258
31710069
43
35
44
17
317
1002294812753
3
4
4
3
32
3651.2682.752
19665232114
65
62
100
31
4216
12
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
13/61
Sumber: BKD Kab. Lahat
14.15.16.17.18.
19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.
30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.
42.43.44.45.4647.48.49.50.51.52.53.
54.55.56.57.58.59.60.61.62.63.
Badan KB dan PKDinas Kesejahteraan SosialDinas Tenaga KerjaDinas Koperasi & UKMBadan Pelayanan Perizinan Terpadudan Penanaman Modal DaerahDinas Kebudayaan dan PariwisataDinas Pemuda dan Olah RagaBadan Kesatuan Bangsa dan PolitikKantor Satuan Polisi Pamong PrajaKDH dan WKDHSekretariat DaerahBagian PertanahanSekretariat DPRDDinas PPKDInspektorat KabupatenKecamatan Lahat
Kecamatan PseksuKecamatan Gumay TalangKecamatan Merapi TimurKecamatan Merapi Barat.Kecamatan Kikim TimurKecamatan Kikim BaratKecamatan Kikim TengahKecamatan Kikim SelatanKecamatan Pulau PinangKecamatan Pagar GunungKecamatan Kota AgungKecamatan Mulak Ulu
Kecamatan Tanjung Sakti PUMIKecamatan Tanjung Sakti PUMUKecamatan JaraiKecamatan Pajar BulanKecamatan Gumay ULuKecamatan Merapi SelatanKecamatan Tanjung TebatKecamatan Muara PayangBKD dan DiklatBPM dan Pemerintahan DesaKantor PDE, Arsip dan Sandi DaerahDinas TPH
Dinas Kehutanan dan PerkebunanDinas Peternakan dan PerikananBadan Ketahanan PanganBadan P4KDinas Pertambangan dan EnergiDinas P2KP dan Keindahan KotaDinas Perindustrian dan PerdaganganSekretaris DesaCPNS Honor Formasi 2008CPNS Umum Formasi 2008Jumlah
2101
141-3210--1-1
----2------1
11---------1
-1--1121457-
130
1261613
11117946-
1178172963
-22-95115446
735313-14312817
5011727358984137113
2.399
80254326
162119177-
926
467223128
810147
128649889
79
101010878
79227
56
64341780242618-
33202
4.510
6363
53552-
1515660
-1112--1---1-
--1-1---631-
5534745---
968
100356543
33393231582
234155715138192
813171923138514121316
15131613121179
128371678
11951271113510033129177315
8.499
13
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
14/61
Selain pegawai pada Pemerintah Daerah di Kabupaten Lahat juga terdapat
pegawai instansi vertikal yang diperbantukan di daerah ini. Untuk mengetahui
Jumlah Pegawai vertikal baik laki-laki maupun Perempuan berdasarkan Klasifikasi
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3Jumlah Pegawai Negeri Sipil Laki-Laki Menurut Klasifikasi Pendid ikan
pada Instansi di Kabupaten Lahat
N0. Unit KerjaPendidikan
S3/S2 S1 SMP D1/D2 SMA SMP SD JML1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.
13.14.15.16.
Badan pusat StastistikDepartemen AgamaBPNPengadilan NegeriPengadilan AgamaKantor PelayananPBBPerum Bulog LahatKantor PengadaianCabang PerumtelPolres LahatPos dan Giro
KPPNKejaksaan NegeriKPKN Lelang LahatFERUM Kereta ApiPT. PLN
-12211-----2
----
492414141442--110
16-112
-1812-
10-----2-
12-2
-182--
13-----313--
6211621053-2124322339
-12------111--3153
--411-----7-
--1-
101322625184895-33121
20204056
Jumlah 9 175 33 37 66 15 13 348
Sumber : Dari masing-masing d inas/instansi
14
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
15/61
Tabel 4
Jumlah Pegawai Negeri Sipi l Perempuan Menurut KlasifikasiPendidikan pada Instansi di Kabupaten Lahat
N0 Unit Kerja
Pendidikan
S3/S2
S1 SMP D1/D2 SMA SMP
SD
JML
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16
Badan pusat StastistikDepartemen AgamaBadan Pertahanan NasionalPengadilan NegeriPengadilan agamaKantor Pelayanan PBBPerum Bulog LahatKantor PengadaianCabang PerumtelPolres LahatPos dan GiroKPPNKejaksaan NegeriKPKN Lelang LahatFERUM Kereta ApiPT. PLN
2--11-----------
-54368----21-8--2
-31-1-2---------4
-18----------3--6
8-21521--562-1-4
----------------
----------------
10103591441--772111-
16
Jumlah 4 84 38 27 37 - - 190
Sumber : Dari masing-masing d inas/instansi
Sumber Daya Manusia (Human Resources) dapat dilihat dari dua aspek,
yaitu kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia
dan kualitas, merupakan sumber daya manusia aparatur (PNS) yang dimiliki
oleh pemerintah Kabupaten Lahat berdasarkan pangkat dan golongan / ruang.
E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP TAHUN 2012
Sistematika penyusunan LAKIP Kabupaten Lahat Tahun 2012 adalah sebagai
berikut :
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Profil Kabupaten Lahat, Gambaran
Umum Organisasi, Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Lahat,
dan Sistematika Penyusunan LAKIP 2012.
15
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
16/61
BAB 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab ini diuraikan tentang Pernyataan Visi dan Misi Kabupaten Lahat,
Tujuan, Sasaran Stratejik Program, dan Rencana Kinerja Tahun
2012, Rencana Anggaran Kinerja Tahun 2012, serta Penetapan
Kinerja Tahun 2012.
BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010
Bab ini menguraikan tentang Metode Pengukuran Pencapaian Kinerja
Tahun 2012, Analisis Atas Pencapaian Sasaran Stratejik, serta
Analisis Pencapaian Keuangan dan Kegiatan Tahun 2012.
BAB 4. PENUTUP
Lampiran-lampiran :
- Formulir Rencana Kinerja Tahunan
- Formulir Pengukuran Kinerja
16
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
17/61
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN
LAHAT 2009-2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Ketiga
Kabupaten Lahat yang berpedoman Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) 2005-2025 dan disinkronkan dengan visi dan misi Bupati
terpilih, telah disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2009,
disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu
2009-2013, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada
atau mungkin timbul selama kurun waktu tersebut. Rencana Stratejik ini
mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program serta cara
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lahat
akan memberikan arah dan prioritas pada pembangunan untuk kurun waktu
2009-2013. RPJMD tidak terikat pada kuantitas dan kualitas kelembagaan atau
organisasi pemerintah yang ada, tetapi lebih melihat pada urgensitas masalah
yang harus segera ditangani secara sistematis terpadu dan berkesinambungan.
Berdasarkan PP. 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Bab
VII tentang ketentuan peralihan, pada point pertama yang menyebutkan, Bagi
daerah yang belum menyusun RPJMD dapat berpedoman pada dokumen
rencana Pembangunan Daerah sebelumnya dan point kedua adalah dokumen
rencana pembangunan yang telah disusun dan masih berlaku tetap digunakan
sampai tersusunnya rencana pembangunan sesuai peraturan yang berlaku.
17
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
18/61
Untuk program kegiatan masih berpedoman pada Permendagri No. 13 Tahun
2006 dan RPJMD yang sudah diperdakan. Pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2009-
2013 telah ditetapkan 7 Tujuan, 7 Sasaran, dan 109 Program.
Substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lahat 2009-2013, adalah sebagai berikut :
1. Pernyataan Visi dan Misi
Sebagai Konsekuensi logis dari dinamika perubahan lingkungan yang
begitu cepat dan tuntutan masyarakat akan pelayanan prima mendorong
Pemerintah Kabupaten Lahat perlu secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa
mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus
disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan
sehingga dapat menigkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil atau manfaat.
Untuk itu diperlukan Visi sebagai cara pandang ke depan tentang
kemana Pemerintah Kabupaten Lahat akan diarahkan dan apa yang akan
dicapai. Visi Kabupaten Lahat yang disusun berdasarkan kriteria kriteria
penulisan Visi, yaitu singkat, jelas, mudah diingat, menarik dan menantang.
Sejalan dengan Visi RPJPD Kabupaten Lahatdari tahun 2005 sampai 2025
adalah LAHAT EMAS (Ekonomi, Mandiri, Agr ibisnis , dan Sejahtera),
yang berarti:
Terwujudnya Ekonomi Kerakyatan yang Mandiri Berbasis
Agribisnis Menuju Masyarakat Sejahtera.
18
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
19/61
untuk mempertahankan konsistensi dan kesinambungan pembangunan maka
VISI dan MISI RPJMD 2009-2013 difokuskan pada penguatan pelayanan dan
pengembangan teknologi, maka Visi dinyatakan :
Visi Kabupaten Lahat adalah sebagai berikut :
Terwujudnya penguatan ekonomi rakyat yang mandiri berbasis
agribisnis melalui pengembangan IPTEK .
Penjelasan Visi tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1) Terwujudnya penguatan ekonomi rakyat yang mandiri berbasis
agribisnis melalui ;
t :2) pengembangan IPTEK , dapat diartikan sebagai beriku
Visi Kabupaten Lahat tahun 2009-2013, memperhatikan kebutuhan
pemangku kepentingan daerah juga mengarah pada upaya pencapaian
Visi Propinsi Sumatera Selatan dan Nasional dalam kerangka NKRI, sebagai
satu kesatuan Negara Republik Indonesia sejalan dengan makna yang
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Makna keinginan dan komitmen terhadap Terwujudnya penguatan
ekonomi rakyat yang mandiri berbasis agribisnis melalui pengembangan
IPTEK dengan mempertimbangkan : Makna keinginan dan komitmen
terhadap Terwujudnya penguatan ekonomi rakyat yang mandiri
berbasis agribisnis melalui pengembangan IPTEK dengan
mempertimbangkan :
a. Struktur perekonomian Kabupaten Lahat dalam kurun waktu 10 tahun
masih didominasi oleh sektor primer yang sistem pengelolaannya masih
sangat tradisional. Perkembangan sektor ini masih kalah cepat dengan
19
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
20/61
pertumbuhan daerah-daerah lainnya. Disamping itu pengelolaan sektor
primer belum banyak melibatkan perangkat-perangkat teknologi untuk
percepatan pertumbuhan.
b. Penguatan ekonomi rakyat adalah suatu proses untuk meningkatkan nilai
tambah di sektor primer melalui seperangkat teknologi baik secara phisik
maupun intelektual dengan cara-cara berpikir inovatif dan kreatif.
Penciptaan nilai tambah di sektor primer dapat ditingkatkan melalui
pengembangan teknologi atau transfer pengetahuan dengan cara-cara
yang lebih efisien dan produktif.
c. Penguatan ekonomi rakyat juga dilakukan melalui kemudahan fasilitasi
yang diberikan oleh pemerintah secara adil sehingga setiap pelaku
ekonomi mendapatkan hak yang sama dalam mengembangkan potensi
ekonomi daerah.
d. Penguatan ekonomi rakyat juga dengan memperhatikan sektor-sektor
prioritas sebagai penyanggah utama pertumbuhan ekonomi daerah dan
keberpihakan pada masyarakat.
e. Sejalan dengan isu pembangunan nasional bahwa ditengah persaingan
persaingan global bangsa Indonesia, harus mempunyai suatu jati diri yang
ditandai dengan kemandirian bangsa, termasuk di dalamnya kemandirian
ekonomi. Hal ini dapat terwujud jika dimulai dari tingkat masyarakat yang
paling bawah.
f. Potensi sumber daya yang ada dengan kondisi geografis, topografi,
potensi lahan, potensi sumber daya air, potensi tambang dan jumlah
penduduk sebagai modal dasar untuk membangun ekonomi kerakyatan,
perlu didayagunakan seoptimal mungkin.
20
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
21/61
g. Nilai-nilai sosio ekonomi masyarakat yang dijiwai nilai kebersamaan,
semangat gotong royong, etos kerja keras sebagai faktor pendukung
untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis.
h. Pencanangan Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan dan lumbung
energi sebagai motivasi Kabupaten Lahat untuk memfokuskan
pembangunan pada pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis sumber
daya.
i. Mandiri, diartikan dalam arti luas, kemandirian bukanlah menghilangkan
saling ketergantungan, keterisolasian, dan menutup diri dari hubungan
interaksi pihak luar akan tetapi konsep yang dinamis. Pembangunan
ekonomi yang mandiri di Kabupaten Lahat diartikan dengan pembangunan
sektor-sektor ekonomi khususnya sektor agribisnis yang mengarah pada
upaya-upaya peningkatan kompetensi, daya saing dalam menghadapi
tingkat kompleksitas dan heterogenitas yang semakin besar. Dukungan
terhadap terwujudnya ekonomi yang mandiri haruslah dibekali oleh
tersedianya infrastruktur dasar, kualitas sumberdaya manusia, teknologi,
dan sumberdaya alam.
j. Agribisnis diartikan sebagai produksi kegiatan ekonomi yang meliputi
produksi, pengolahan hasil produksi (industri), dan pemasaran komoditi
pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan,
peternakan dan kehutanan.
k. IPTEK memiliki kaitan yang erat dengan pendidikan, terutama untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Setiap perkembangan IPTEK harus
diakomodasi oleh pendidikan yakni dengan segera memasukkan hasil
pengembangan IPTEK ke dalam bahan ajar yang didasari nilai nilai
21
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
22/61
IMTAQ. Pengetahuan yang memenuhi kriteria dari segi ontologis,
epistomologis dan aksiologissecara konsekuen dan penuh disiplin biasa
disebut ilmu atau ilmu pengetahuan (science). Pengembangan dan
pemanfaatan IPTEK pada umumnya ditempuh rangkaian kegiatan :
penelitian dasar, penelitian terapan, pengembangan teknologi, dan
penerapan teknologi, serta biasanya diikuti pula dengan evaluasi ethnis-
politis-religius. Dengan demikian, pengetahuan meliputi berbagai cabang
ilmu (ilmu sosial/social sciences dan ilmu alam/natural sciences),
humaniora (seni, filsafat, bahasa, dsb). Oleh karena itu, istilah ilmu atau
pengetahuan itu dapat bermakna kumpulan informasi, memperoleh
informasi serta manfaat dari informasi itu.
l. Sejahtera diartikan terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat dari tahun
ke tahun dalam hal peningkatan kualitas ekonomi, kualitas sumber daya
manusia dan kualitas sosial dengan meningkatnya indeks pembangunan
manusia (pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat) serta
kebutuhan sosial lainnya.
Misi yang merupakan penjabaran dari Visi yang harus dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik sehinga mampu mewujudkan Visi yang telah ditetapkan.
Adapun Misi Pemerin tah Kabupaten Lahat ditetapkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui Peningkatan
Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK dan IMTAQ
2. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Aparatur dan Masyarakat
3. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
secara berkelanjutan yang berpihak pada kepentingan rakyat dan
kepentingan strategis daerah
22
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
23/61
4. Membangun pondasi Ekonomi Kerakyatan yang Mandiri Berbasis
Agribisnis
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari pernyataan
Misi dan merupakan result (hasil) yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun kedepan atau gambaran kondisi yang
ingin dicapai dimasa datang. Ada 11 (sebelas) rumusan tujuan stratejik
pembangunan Kabupaten Lahat yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1
(Satu) sampai 5 (Lima) tahun kedepan.Tujuan Stratejik tersebut dijabarkan
dari misi pertama sampai dengan misi keempat sebagai berikut :
Tujuan dan Sasaran Strategis Misi Pertama :
Misi 1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui
Peningkatan Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK dan
IMTAQ
Tujuan 1.1 Terbukanya akses terhadap pendidikan pada seluruh
lapisan masyarakat yang berkualitas didasari nilai - nilai
IPTEK dan IMTAQ
1.2 Terpenuhinya hak dasar masyarakat (khususnya kelompok
miskin) atas layanan kesehatan yang bermutu
1.3 Terwujudnya pemenuhan hak - hak dasar masyarakat dalam
kehidupan sosial
SasaranStrategis
1.1 Terpenuhinya hak dasar pelayanan pendidikan yang
berkualitas
1.2 Terjangkaunya fasilitas pelayanan kesehatan yang
berkualitas bagi seluruh masyarakat
1.3 Meningkatnya jumlah kesempatan kerja
23
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
24/61
Tujuan dan Sasaran Strategis Misi Kedua:
Misi 2 Penguatan kapasitas Kelembagaan Aparatur dan
masyarakat
Tujuan :Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur dan layanan
terhadap masyarak Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Aparatur dan layanan terhadap masyarakat.
SasaranStrategis
:Meningkatnya kualitas Sumber Daya Aparatur
Tujuan dan Sasaran Strategis Misi Ketiga:
Misi 3 Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan secara berkelanjutan yang berpihak pada
kepentingan rakyat dan kepentingan strategis daerah
Tujuan : Optimalisasi pemanfaatan tata ruang dan eksploitasi SDA
sesuai dengan daya dukung lingkungan
SasaranStrategis
: Meningkatnya sumber pendapatan daerah dan masyarakat
secara berkelanjutan dengan memperhatikan fungsi daya
dukung lingkungan
Tujuan dan Sasaran Strategis Misi Keempat :
Misi 4 Membangun pondasi Ekonomi Kerakyatan yang Mandiri
Berbasis Agribisnis dengan tujuan sebagai berikut
Tujuan 4.1 Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor-sektor
ekonomi.
4.2 Meningkatkan penyediaan Fasilitas Pembangunan untuk
mewujudkan wilayah strategis dan menunjang Infrastruktur
24
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
25/61
SasaranStrategis
4.1 Pembangunan Sektor-sektor Ekonomi (Pertanian TanamanPangan, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan, IndustriKecil, Pariwisata dan Perdagangan)
4.2 Terwujudnya akselerasi pembangunan wilayah pedesaandalam rangka pemerataan akses pembangunan.
3. Kebijakan dan Program Priori tas Pembangunan Kabupaten Lahat
Kebijakan merupakan ketentuan ketentuan yang telah disepakati
pihak -pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berkewenangan untuk
dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan
aparatur pemerintahan ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran dan
keterpaduan dalam upaya pencapaian tujuan, sasaran, visi dan misi
organisasi.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Lahat 2009-2013 yang telah disepakati bersama ada berapa
urusan pemerintahan yang menjadi prioritas utama yang urgen sifatnya
dilaksanakan di Kab. Lahat pada tahun 2009 yaitu urusan pendidikan dan
kebudayaan, kesehatan, Pekerjaan Umum pembangunan prasarana dasar
meliputi lingkungan permukiman, transportasi dan pelayanan pada
masyarakat. Selanjutnya pertanian, kehutanan dan perkebunan, peternakan,
perikanan, pertambangan, dan pariwisata.
Dengan memperhatikan visi, misi, tujuan sasaran pembangunan
Kabupaten Lahat, arah kebijakan pembangunan sesuai dengan prioritas
utama pembangunan Kabupaten Lahat 2009-2013 dirumuskan sebagai
berikut :
25
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
26/61
a. Kebijakan Umum Misi Pertama
Penjabaran Misi pertama : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Manusia melalui Peningkatan Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK dan
IMTAQ dijabarkan dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
melalui Peningkatan Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK dan IMTAQ
yang wajib seperti : Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Perencanaan
Pembangunan, Kependudukan dan Capil, Pemberdayaan Perempuan,
Keluarga Berencana, Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah, Pemerintahan
Umum, Kepegawaian, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemuda
dan Olahraga dan Ketenagakerjaan. Kebijakan tersebut dibagi lagi
menjadi urusan pemerintah Sebagai berikut :
Urusan Pendidikan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan,
Ketenagakerjaan, Kepegawaian, kesatuan bangsa dan politik
daerah.
Kebijakannya adalah :
1. Memfasilitasi penyelenggaraan perayaan keagamaan dan
kelompok keagamaan yang kondusif
2. Memfasilitasi peningkatan kualitas sarana dan prasrana ibadah
3. Memfasilitasi untuk pemenuhan standar kualitas PAUD dan
memberi kesempatan yang seluas-luasnya pada anak usia dini
untuk mengikuti PAUD secara berkualitas
4. Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana Pendidikan
dasar sesuai kebutuhan
5. Memberikan subsidi pendidikan terhadap prestasi siswa dan
penduduk kurang mampu
6. Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan
26
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
27/61
7. Memfasilitasi peningkatan mutu kelulusan dan akreditasi sekolah
serta daya saing memasuki jenjang pendidikan tinggi
8. Memberi subsidi pendidikan dan penghargaan terhadap prestasi
siswa dan penduduk kurang mampu
9. Memfasilitasi dan memberi kesempatan seluas-luas bagi
masyarakat untuk mengembangkan pendidikan non formal dan
balai latihan kerja serta model kemitraan dengan dunia usaha
secara berkualitas
10. Memfasilitasi masyarakat dan memberi kesempatan seluas -
luasnya untuk mengikuti pendidikan luar biasa
11. Memfasilitasi sertifikasi guru dan akreditasi sekolah
12. Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas manajerial tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan
13. Memfasilitasi lingkungan yang kondusif agar tercipta budaya baca
peserta didik dan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat
dalam upaya memotivasi budaya baca
Programnya adalah sebagai berikut :
1. Program peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan
pengembangan nilai-nilai keagamaan
2. Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama
3. Program pengembangan dan peningkatan lembaga-lembaga sosial
keagamaan
4. Program peningkatan dan pengembangan sarana prasarana ibadah
5. Program Penendidikan Anak Usia Dini
6. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
7. Program pendidikan menengah
8. Program pendidikan non formal
9. Program pendidikan luar biasa
10. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
27
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
28/61
11. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
12. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
13. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
14. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
15. Program peningkatan kesempatan kerja Program peningkatan
kesempatan kerja
16. Program pengembangan hubungan industrial dan perlindungan
tenaga kerja
Urusan Kesehatan, Olah raga dan Kependudukan
Kebijakannya adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat ekonomi lemah
dengan memberi subsidi pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan
dan melakukan penanggulangan serta pencegahan terhadappenyakit menular
3. Membangun, meningkatkan dan memelihara fasilitas sarana dan
prasarana layanan kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat
4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu,
bayi dan balita
5. Memfasilitasi dan sosialisasi informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
6. Memfasilitasi dan membantu penyediaan alat kontrasepsi, obat
esensial dan perbekalan kesehatan yang bermutu
7. Memfasilitasi dan mengembangkan penyediaan rumah yang layak
dan sehat yang terjangkau bagi masyarakat miskin
8. Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai keragaman dan
kekayaan budaya daerah
28
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
29/61
9. Membangun fasilitas sarana dan prasarana serta memberi intensif
dan penghargaan bagi masyarakat yang berprestasi di bidang
olahraga
Programnya adalah sebagai berikut :
1. Program obat dan perbekalan kesehatan
2. Program upaya kesehatan masyarakat
3. Program pengawasan obat dan makanan
4. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
5. Program standarisasi pelayanan kesehatan
6. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
7. Program kemitraan pelayanan kesehatan
8. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
9. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
10. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
11. Program Lingkungan Sehat
12. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
13. Program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana prasarana
kesehatan pustu dan jaringan
14. Program pengadaan sarana prasarana rumah sakit
15. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit
16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
17. Program Peningkatan dan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
18. Program Pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
19. Program perbaikan gizi masyarakat
20. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
21. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
29
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
30/61
22. Program Keluarga Bencana
23. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
24. Program pengawasan obat serta pengadaan alat kontrasepsi dan
perbekalan kesehatan
25. Program Pelayanan Kontrasepsi
26. Program Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri
27. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling
KRR
28. Program Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
29. Program pengembangan perumahan
30. Program pengembangan lingkungan sehat perumahan
31. Program pemberdayaan komunitas perumahan
32. Program perbaikan perumahan akibat bencana alam
33. Program pengembangan nilai budaya
34. Program pengelolaan kekayaan budaya
35. Program pengelolaan keragaman budaya
36. Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
37. Program pengembangan keserasian dan kebijakan pemuda
38. Program peningkatan peran serta kepemudaan
39. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
40. Program pencegahan upaya penyalahgunaan narkoba
41. Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga
42. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
43. Program peningkatan sarana & prasarana Olahraga.
30
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
31/61
b. Kebijakan Umum Misi Kedua
Penguatan kapasitas Kelembagaan Aparatur dan masyarakat. Kebijakan
urusan pilihan seperti Pertanian, Peternakan Perikanan, Kehutanan,
Perkebunan, Industri Perdagangan, Koperasi, PU, Perhubungan Sesuai
dengan penjabaran Misi Kedua : Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Aparatur dan layanan terhadap masyarakat .
Kebijakan Umum dari urusan diatas adalah sebagai berikut :
1. Memfasilitasi peningkatan pendidikan dan pengembangan aparatur serta
jenjang karir sesuai dengan tupoksinya
2. Membangun sistem kelembagaan yang terintegrasi dan terkordinasi
diantara fungsi-fungsi kelembagaan terkait dan meningkatkan kerjasama
antar pemerintah daerah
3. Memberikan pelayanan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam upaya
memberikan pelayanan prima dan penegakan hak dan kewajibanmasyarakat
4. Membangun dan memfasilitasi terselenggaranya sistem pengembangan
dan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel serta
efisien
5. Meningkatkan kualitas informasi melalui peningkatan akurasi dan
kecepatan tersedianya data/informasi
6. Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain atau daerah sekitarnya untuk
pembangunan daerah
7. Menyusun dan mendokumentasikan perencanaan dan pembangunan
daerah
8. Meningkatkan kualitas perencanaan di bidang pembangunan ekonomi
9. Meningkatkan kualitas perencanaan di bidang perencanaan sosial budaya
31
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
32/61
10. Meningkatkan Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan rasa aman dan nyaman terhadap lingkungan
11. Meningkatkan sosialisasi dari pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan tata hukum peraturan daerah
12. Memfasilitasi kajian dan kegiatan kemitraan berwawasan kebangsaan
13. Meningkatkan sosialisasi dari pemberdayaan masyarakat dalam
penanggulangan ancaman keamanan
14. Meningkatkan sistem pendidikan politik bagi masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur dan Kelembagaan
Meliputi :
1. Program Peningkatan disiplin aparatur
2. Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS;
3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;
4. Program pendidikan kedinasan;
5. Program pembinaan dan pengembangan aparatur;
6. Program peningkatan kapasitas aparatur desa;
7. Program fasilitasi peningkatan SDM bidang infokom;
8. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
9. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
10. Program peningkatan kapasitas sarana dan prasarana kerja aparatur;
11. Program Penataan Daerah Otonomi Baru
12. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah;
13. Program peningkatan kerjasama antar PEMDA;
14. Program peningkatan kapasitas lembaga Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
15. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah / wakil kepala
daerah;
16. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi dan informasi;
17. Program penataan adm. Kependudukan;
32
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
33/61
18. Program perbaikan sistem adm. Kearsipan;
19. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen / arsip daerah;
20. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana prasarana kearsipan;
21. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi;
22. Program pengkajian bidang informasi dan komunikasi;
23. Program fasilitasi pengembangan infokom;
24. Program Peningkatan Pelayanan Informasi
25. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
26. Program Sosialisasi Peraturan dan Perundang-Undangan
27. Program Pendataan, Pemantauan, Pengawasan Pupuk Bersubsidi, HET,
Rskin, Situ & Sembako
28. Program penataan peraturan per UU an;
29. Program peningkatan sarana prasarana kebinamargaan;
30. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan;
31. Program peningkatan pelayanan angkutan;
32. Program pengendalian dan keamanan lalu lintas;
33. Program peningkatan kelaikan kendaraan bermotor;
34. Program rehabilitasi dan pemeliharaan sarana prasarana LLAJ;
35. Program pembangunan sarana dan fasilitas perhubungan.
36. Program Peningkatan & Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
37. Program Pembinaan & Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten / Kota
38. Program Pembinaan & Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa
39. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
40. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa & Aparatur
Pengawasan
41. Program Peningkatan pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja &
Keuangan
42. Program Pengembangan Data / Informasi
43. Program Peningkatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Aset/Barang Daerah
44. Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah
45. Program Kerjasama Pembangunan
46. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
47. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
33
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
34/61
48. Program Perencanaan Sosial Budaya
49. Program Peningkatan keamanan & kenyamanan lingkungan
50. Program pemeliharaan kantrantibmas & pencegahan tindak kriminal
51. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
52. Program Pencegahan Dini Penanggulangan Korban Bencana Alam
53. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
54. Program pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan
55. Program Pendidikan Politik Masyarakat
56. Program Pendidikan dan Peningkatan Partai Politik, Organisasi Profesi,
Organisasi Keagamaan dan LSM
c. Kebijakan Umum Misi Ketiga
Kebijakan pada misi ketiga merupakan urusan pilihan seperti
Pembangunan Perencanaan SDA, Pembangunan Pemanfaatan &
Optimalisasi SDM, Pengendalian SDA, Sesuai dengan penjabaran Misi
Ketiga : Optimalisasi sumber daya alam.
Kebijakan Umum adalah sebagai berikut :
1. Menyusun dan mensosialisasikan penataan ruang pada pemangku
kepentingan pembangunan dalam mengoptimalkan pertumbuhan &
perkembangan kota
2. Meningkatkan Eksploitasi SDA dengan memperhatikan fungsi daya dukung
lingkungan dan kepentingan strategis daerah
3. Meningkatkan Pemanfaatan Tata Ruang sesuai dengan daya dukung
lingkungan dan kesesuaian lahan
4. Tercapainya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan, melalui
penegakan hukum secara konsisten
Program Sebagai Berikut:
1) a. Pembangunan perencanaan SDA
Program Untuk Perencanaan SDA meliputi:
1. Program perencanaan tata ruang;
2. Program perencanaan dan pengembangan hutan;
3. Program perencanaan wilayah strategis cepat tumbuh;
34
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
35/61
4. Program perencanaan prasarana wilayah & SDA;
5. Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana;
6. Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah;
7. Program perencanaan teknis pembanguna jaringan irigasi;
8. Program Perencanaan pengembangan kota - kota menengah & besar
9. Program Perencanaan Pertambangan dan Energi.
1) b. Pembangunan Pemanfaatan dan Optimalisasi SDM
Program Peningkatan Pemanfaatan dan Optimalisasi SDA meliputi:
1. Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA & LH;
2. Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
3. Program pemanfaatan ruang;
4. Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan;
5. Program pemanfaatan kawasan hutan industri;
6. Program pembangunan sistem pendaftaran tanah;
7. Program pengembangan sistem informasi pertanahan;
8. Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan
kawasan konservasi laut dan hutan;
9. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan;
10. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah;
11. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan
12. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan;
13. Program pengembangan energi dan sumber daya mineral;
14. Program pengembangan wilayah perbatasan;
15. Program pengelolaan areal pemakaman;
16. Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai dan sumber
daya air lainnya;
17. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;
18. Program Pengembangan Pertambangan Terpadu dan Migas
19. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan;
20. Program pembangunan turab/talud/bronjong;
21. Program pembangunan saluran drainase/gorong gorong;
22. Program pembangunan sistem informasi / data base jalan dan jembatan.
35
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
36/61
1) c. Pembangunan Eksploi tasi Sumberdaya Energi dengan
Memperhatikan Fungsi Daya Dukung Lingkungan
Program Eksploitasi SDA yang Berkelanjutan meliputi:
1. Program pengendalian pemanfaatan ruang;
2. Program penyelesaian konflik konflik pertanahan;
3. Program pengendalian banjir;
4. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;
5. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA;
6. Program peningkatan pengendalian polusi;
7. Program pengendalian kebakaran hutan;
8. Program rehabilitasi hutan dan lahan;
9. Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan;
10. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan;
11. Program peningkatan mitigasi bencana alam.
12. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
d. Kebijakan Umum Misi Keempat : Membangun pondasi Ekonomi
Kerakyatan yang Mandiri Berbasis Agribisnisdiarahkan pada:
1. Memfasilitasi terbentuknya kelembagaan ekonomi masyarakat dalam
pengembangan kelembagaan ekonomi rakyat (koperasi & UKM
masyarakat dan kelompok agribisnis)
2. Memfasilitasi dan menyediakan iklim kondusif pengembangan UKM
berbasis kemitraan antar instansi/pemerintah dengan lembaga swasta
3. Memfasilitasi, mensosialisasikan serta membangun faktor penunjang
penerapan IPTEK di sektor ekonomi agribisnis berbasis kemitraan
4. Mengembangkan iklim investasi yang kondusif bagi peningkatan
investasi/ penanaman modal, pemberdayaan BUMD dan optimalisasi
manajemen aset daerah
5. Peningkatan kualitas SDM untuk meningkatkan produksi dan konsumsi
masyarakat melalui pengembangan teknologi, dan pengembangan
wisata agro
6. Meningkatkan areal perikanan air tawar tiap tahun
36
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
37/61
7. Peningkatan kualitas petani untuk meningkatkan pendapatan
8. Mensinergikan potensi agro sebagai kawasan wisata.
9. Pengawasan dan regulasi yang kondusif dan memfasilitasi promosi
produk unggulan daerah
10. Memfasilitasi pengembangan industri berbasis kemitraan dan bantuan
modal usaha mikro
11. Membangun dan memelihara jaringan irigasi
12. Meningkatkan wilayah strategis desa dan membangun infrastruktur
pedesaan
13. Peningkatan pelayanan lalu lintas dan sarana/prasarana perhubungan
14. Membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana pedesaan
berbasis pemberdayaan kelembagaan dan masyarakat pedesaan
Misi 4 : Membangun pondasi Ekonomi Kerakyatan yang Mandiri Berbasis
Agribisnis
a. Pembangunan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat
Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Masyarakatmeliputi :
1. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi (di berbagai sektor);2. Program penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif (sektor ekonomi rakyat,
agribisnis & industri kecil);
3. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM;
4. Program pembangunan sistem pendukung usaha bagi UMKM.
5. Program pembangunan infrastruktur pedesaan dan wilayah transmigrasi
6. Program pengembangan sarana produksi dan distribusi di pedesaan dan
wilayah transmigrasi
7. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
b. Pembangunan Pengembangan SDM dan IPTEK dalam Ekonomi Masyarakat
ProgramPengembangan SDM dan IPTEK meliputi:
1. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan;
2. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan;
3. Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi;
4. Program pelatihan SDM berwawasan IPTEK pada sistem produksi;
37
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
38/61
5. Program peningkatan kemampuan teknologi industri;
6. Program pengembangan sistem penyuluhan sub sektor perikanan;
7. Program pemberdayaan penyuluhan peternakan / pertanian / perkebunan
lapangan.
c. Pembangunan Iklim Investasi Masyarakat
ProgramIklim Investasi Masyarakat meliputi:
1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi;
2. Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah;
3. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.
d. Pembangunan Pengembangan Sektor-sektor Ekonomi Masyarakat
ProgramPengembangan Sektor-sektor Ekonomi Masyarakat meliputi:
1. Program peningkatan ketahanan pangan (Tanaman Pangan dan
Perkebunan);
2. Program Peningkatan Produksi Peternakan
3. Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan;
4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan;
5. Program peningkatan produksi hasil peternakan;
6. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan;
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak;
8. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
9. Program pengembangan perikanan tangkap;
10. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air tawar
11. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan;
12. Program peningkatan kesejahteraan petani;13. Program pengembangan pemasaran pariwisata;
14. Program pengembangan destinasi pariwisata;
15. Program pengembangan kemitraan;
16. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan;
17. Program Pengembangan Pasar & Distribusi Barang/Produk
18. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri;
19. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan;
20. Program peningkatan dan pengembangan ekspor
38
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
39/61
21. Program pengembangan Industri Kecil Menengah;
22. Program penataan struktur industri;
23. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial.
e. Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi Masyarakat
ProgramSarana dan Prasarana Ekonomi Masyarakat meliputi:
1. Program rehabilitasi / pemeliharaan jaringan irigasi;
2. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh;
3. Program pembangunan infrastruktur pedesaan;
4. Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan;
5. Program rehabilitasi dan pemeliharaan talud / bronjong;
6. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan;
7. Program tanggap darurat jalan dan jembatan;
8. Program pembangunan jalan dan jembatan;
9. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan;
10. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;
11. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2012
Rencana Kinerja tahun 2012 menjabarkan target kinerja yang harus
dicapai dalam satu tahun pelaksanaan.Target kinerja ini menunjukkan nilai
kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran
stratejik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses
pengukuran keberhasilan pembangunan di Kabupaten Lahat pada Tahun 2012
yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Kegiatan yang diukur adalah kegiatan belanja langsung yang programnya
sesuai permendagri No. 13 Tahun 2006, yang sudah disinkronkan dengan
program yang ada di RPJMD Kabupaten Lahat Tahun 2009-2013 yang dinilai
bahwa semakin tinggi realisasi kemajuan fisik menunjukan pencapaian kinerja
yang semakin baik. Rencana Kinerja Tahun 2012 ini merupakan komitmen
39
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
40/61
seluruh anggota organisasi untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya dan
sebagai bagian dari upaya memenuhi visi dan misi organisasi. Dengan
demikian, secara umum seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktivitas
operasional Pemerintah Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2012 sepenuhnya
dapat mempedomani Rencana Kinerja Tahun 2012 ini.
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012
Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar pemberian reward atau
penghargaan dan sanksi.
Pemerintah Kabupaten Lahat telah membuat Penetapan Kinerja Tahun
2012 sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja
Pemerintah Lahat Tahun 2012 disusun dengan berdasarkan pada Rencana
Kinerja Tahun 2012 yang telah ditetapkan sehingga secara Substansial
Penetapan Kinerja Tahun 2012 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja
Tahun 2012. Penetapan Kinerja Tahun 2012 selengkapnya yaitu sebagai berikut
:
40
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
41/61
FORMULIR PENETAPAN KINERJA
TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
Kabupaten : Lahat
Tahun Anggaran : 2012
NoSasaranStrategis
Indikator Kinerja Target Tahun 2012
1 2 3
1 Terpenuhinya hakdasar pelayanan
pendidikan yangberkualitas
1 Angka Partisipasi Sekolah
- 7 - 12 Thn 99,00 %- 13 - 15 Thn 98,00 %
- 16 - 18 Thn 66,00 %
2 Terjangkaunyafasilitas pelayanankesehatan yangberkualitas bagiseluruh masyarakat
1 Angka Harapan Hidup 69,00 tahun
2 Status Gizi Buruk 0 %
3Angka Kematian bayi /seribu kelahiran
27 %
4Indeks PembangunanManusia (IPM)
71,5 %
5 Tingkat KeluhanKesehatan
24,00 %
3 Meningkatnyajumlah kesempatankerja
1 Tingkat Pengangguran 3,00 %
2Tingkat PengangguranTerbuka
6,00 %
4 PembangunanSektor-sektorEkonomi(Pertanian
Tanaman Pangan,Perkebunan,Peternakan danPerikanan, Industrikecil, Pariwisatadan Perdagangan)
1Pendapatan RegionalPerkapita
- Dengan Migas Rp.14.890.729
- Tanpa Migas Rp.13.161.854
2Pertumbuhan Ekonomi(PDRB)
- Dengan Migas Rp. 5.724.880
- Tanpa Migas Rp. 5.041.065
3 Tingkat Inflasi 5,3 %
41
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
42/61
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A . Penguku ran Capaian Kinerja Tahun 2012.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lahat tahun
2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara umum terdapat beberapa
keberhasilan pencapaian tujuan, sasaran strategis berikut indikator kinerjanya,
namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis yang tidak
berhasil diwujudkan pada tahun 2012 ini.
B. Anal isis Capaian Kiner ja.
Pemerintah Kabupaten Lahat telah dapat melaksanakan tugas utama yang
menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 7sasaran yang ditetapkan telah dilaksanakan
seluruhnya, namun tingkat keberhasilanya belum dapat diwujudkan secara optimal.
Rincian analisis capaian masing-masing tujuan dan sasaran dapat diuraikan sebagai
berikut :
TTUUJJUUAANN11DDAARRII
MMIISSIIPPEERRTTAAMMAA
Terwujudnya akses terhadap pendidikanpada seluruh lapisan masyarakat yang
berkualitas didasari nilai nilai IPTEK danIMTAQ
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah ditetapkan 1 (satu)sasaran strategis. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu)sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Terpenuhinya hak dasar pelayanan pendidikan yang berkualitas
42
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
43/61
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian
sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Capaian
Tahun 2012
Satuan Target Realisasi %
1 Angka Partisipasi Sekolah
- 7-12 Thn % 99,50 96,9 97,39
- 13-15 Thn % 98,00 91,4 93,27
- 16 18 Thn % 66,00 66,4 100,61
Angka partisipasi sekolah pada tahun 2012 berdasarkan kelompok usia sekolah
cukup mencapai target yang di tetapkan. Angka partisipasi sekolah penduduk usia 7-12
tahun atau usia SD di Kabupaten Lahat telah mencapai di atas 96%. Angka partisipasi
penduduk usia SD yang yang cukup tinggi bila dibanding dengan kelompok usia sekolah
lainnya dan bebas kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Ini tercapai bersamaan
dengan adanya komitmen dan kemauan pemerintah untuk melakukan berbagai upaya
intervensi, melalui program wajib belajar 6 tahun yang dicanangkan sejak tahun 1984,
yang kemudian diperluas menjadi program wajib belajar 9 tahun sejak tahun 1994.
Angka partisipasi sekolah merupakan proporsi penduduk usia tertentu yang masih
sekolah terhadap total jumlah penduduk pada usia tersebut. Semakin tinggi angka
partisipasi penduduk menunjukkan tingkat kesadaran penduduk terhadap pentingnya
pendidikan semakin baik.
Dari tabel di atas ini diketahui bahwa semakin tinggi kelompok umur penduduk
menurut jenjang sekolahnya, angka partisipasi sekolah penduduk semakin menurun.
Fenomena ini sudah terjadi bertahun-tahun dan belum bisa diatasi sampai sekarang.
Penelitian yang dilakukan BPS (BPS, 2000) menunjukkan bahwa biaya pendidikan
merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi partisipasi sekolah masyarakat.
Biaya pendidikan yang cenderung semakin mahal pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi mengakibatkan sebagian siswa yang telah menamatkan suatu jenjang pendidikan
terpaksa tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Kondisi ini pada akhirnya
43
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
44/61
mempengaruhi pola APS secara umum yang cenderung semakin menurun pada jenjang
pendidikan yang semakin tinggi.
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2012 dengan capaian indikator kinerjatahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja SatuanCapaian
2012
(%)
Capaian2011
(%)
Capaian2010
(%)
Capaian2009
(%)
%rata-ratacapaian
1 2 3 4 5 6
1 Angka Partisipasi Sekolah
- 7-12 Thn % 99,39 101,56 97,13 100,51 99,65
- 13-15 Thn % 93,27 100,75 92,98 99,24 96,56
- 16 18 Thn % 100,61 138,22 93,83 123,50 114,04
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2012 dengan capaian indikator kinerjatahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja
Capaian Naik
(Turun)SatuanRealisasi Ket
2009 2010 2011 2012
1 Angka Partisipasi Sekolah
- 7-12 Thn % 98,5 98,5 95,67 96,9 1,23 Naik
- 13-15 Thn % 92,30 92,30 88,33 91,4 3,07 Naik
- 16 18 Thn % 70,40 70,40 56,30 66,4 10,1 Naik
Angka partisipasi sekolah pada tahun 2012 meningkat di banding tahun-tahunsebelumnya, dengan adanya dukungan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten dalamprogram pendidikan gratis. Fenomena lain yang ditunjukkan oleh tabel diatas adalahbahwa secara umum pada semua kelompok umur APS untuk perempuan cenderunglebih tinggi dari APS laki-laki. Terutama pada kelompok SLTP dan SLTA perbedaannyacukup signifikan. Namun bila diperhatikan lebih seksama belum terlihat adanyapenurunan angka partisipasi sekolah untuk semua jenjang pendidikan di Kabupaten
Lahat dalam kurun waktu satu tahun terakhir, angka APS cenderung berfluktuasi.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun2012 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagaiberikut :
Indikator Kinerja
Capaian Realisasi
sd
2012
Target
2013
Capaian
%SatuanRealisasi
2009 2010 2011 2012
1 Angka Partisipasi
Sekolah- 7-12 Thn % 98,5 98,5 95,67 96,9 96,9 100,00 96,9
44
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
45/61
Indikator Kinerja
Capaian Realisasi
sd
2012
Target Capaian
2013 %Realisasi
Satuan2011 20122009 2010
- 13-15 Thn % 92,30 92,30 88,33 91,4 91.4 99,00 92,32
- 16 18 Thn % 70,40 70,40 56,30 66,4 66,4 70,00 94,86
Capaian indikator kinerja pada tahun 2012 terhadap target pada tahun 2013 adalahsebagai berikut :
Angka partisipasi sekolah sampai dengan tahun 2012 telah tercapai rata-rata diatas 90%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan terus berupaya mencapai target padatahun 2013 melalui dukungan program pendidikan gratis yang dilaksanakan olehPemerintah Provinsi Sumatera Selatan maupun Pemerintah Kabupaten Lahat.
TTUUJJUUAANN22DDAARRIIMMIISSIIPPEERRTTAAMMAA
Terpenuhinya hak dasar masyarakat ataslayanan kesehatan yang bermutu
45
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
46/61
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah ditetapkan 1 (satu)
sasaran strategis. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu)
sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Terjangkaunya fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas bagiseluruh masyarakat
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian
sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Capaian
Tahun 2012
Satuan Target Realisasi %
1 Angka Harapan Hidup tahun 69,00 68,57 99,38
2 Status Gizi Buruk % 0,25 0,19 124
3Angka Kematian bayi perseribu kelahiran
% 27 31,18 84,52
4 Indeks Pembangunan Manusia(IPM)
% 71,50 71,83 100,46
5 Tingkat Keluhan Kesehatan % 24,00 18,2 124,17
Adapun capaian indikator kinerja di atas, dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Angka harapan hidup pada tahun 2012 mencapai 68,57 tahun. Angka harapan
hidup menunjukkan peluang lamanya hidup seseorang dari lahir sampai mati,
dinyatakan dalam satuan tahun hidup. Dengan semakin baiknya derajat kesehatan
penduduk maka biasanya berdampak pada semakin panjangnya angka harapan
hidup penduduk. Hal ini terbukti di negara-negara maju, seperti di Jepang, yang
penduduknya rata-rata berumur panjang.
2.Status gizi buruk pada tahun 2012 mencapai 0,19% telah melebihi target yang di
tetapkan sebesar 0,25%. Kondisi gizi seseorang sangat menentukan status
kesehatannya, karena status gizi merupakan keadaan dari struktur tubuh
dan metabolisme yang dipengaruhi oleh zat gizi dalam makanan yang
dikonsumsi. Sebagai indikator gizi masyarakat biasanya dapat dilihat dari
status gizi penduduk usia dibawah lima tahun (balita) karena mereka
tergolong rawan gizi. Disebut begitu karena konsumsi makanan balita
46
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
47/61
sangat tergantung kepada orang dewasa di sekitarnya dan mereka sangat
rentan terhadap penyakit.
3. Angka kematian bayi per seribu kelahiran pada tahun 2012 mencapai
31,18% telah melebihi target yang di tetapkan sebesar 27%. Angka kematian
bayi atau IMR (Infant Mortality Rate) merupakan indikator yang menunjukkan
banyaknya kematian bayi dari setiap 1.000 kelahiran dalam satu tahun. Secara
implisit indikator ini dapat menunjukkan derajat kesehatan penduduk, tingkat
pendidikan penduduk, dan tingkat kesejahteraan penduduk. Terdapat korelasi
negatif antara derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan kesejahteraan terhadap
angka kematian bayi. Yaitu bila derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan
kesejahteraan penduduk baik, maka angka kematian bayi cenderung rendah.
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2012 mencapai 71,83 telah
melebihi target yang di tetapkan sebesar 71,50. Pembangunan manusia (Human
Development Report) adalah merupakan upaya untuk memberikan gambaran
seberapa besar pencapaian pembangunan yang diraih oleh suatu wilayah dengan
menggunakan alat ukur berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
5. Tingkat keluhan masyarakat pada tahun 2012 mencapai 18,20% telah melebihi di
bawah target yang ditetapkan. Tingkat keluhan masyarakat ini merupakan alat ukur
untuk tingkat kesehatan masyarakat sehingga akan di ketahui angka kesehatan
atau morbiditas di Kabupaten Lahat. Pada tahun 2012 ini , bila dilihat berdasarkan
jenis kelamin, hampir pada setiap tahun tidak terjadi kesenjangan yang berarti
antara angka keluhan kesehatan penduduk perempuan dengan laki-laki.
Sementara itu, angka keluhan kesehatan penduduk perempuan lebih tinggi dari
penduduk laki-laki. Fenomena ini terjadi karena biasanya laki-laki sebagai kepala
rumah tangga lebih banyak bekerja diluar rumah sehingga lebih rentan terhadap
penyakit.
47
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
48/61
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2011, 2010 dan 2009 dengan capaianindikator kinerja tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja SatuanCapaian
2012
(%)
Capaian2011
(%)
Capaian2010
(%)
Capaian2009
(%)
%rata-rata
capaian
1 2 3 4 5 6
1 Angka Harapan Hidup tahun 99,38 105,96 101,83 102,88 103,56
2 Status Gizi Buruk % 124,00 162,00 162,00 99,00 137,60
3Angka Kematian bayiper seribu kelahiran
%84,52 134,33 84,27 106,65 85,83
4 Indeks PembangunanManusia (IPM)
%100,46 100,42 100,76 101,43 100,87
5 Tingkat KeluhanKesehatan
%124,17 133,70 59,67 51,71 59,23
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2012 dengan realisasiindikator kinerja tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011, dapat diuraikan sebagaiberikut:
Indikator Kinerja
Capaian Naik
(Turun)SatuanRealisasi Ket
2009 2010 2011 2012
1 Angka Harapan Hidup tahun 67,90 68,23 68,23 68,57 0,34 Naik
2 Status Gizi Buruk % 0,99 0,99 0,99 0,19 0,80 Turun
3Angka kematian bayi perseribu kelahiran
% 42,66 31,18 31,18 31,18 0 Tetap
4 Indeks PembangunanManusia (IPM)
% 69,99 70,53 71,30 71,83 0,53 Naik
5 Tingkat KeluhanKesehatan
% 18,1 17,9 17,9 18,20 0,3 Naik
Perbandingan capaian dan realisasi indikator kinerja dari kedua tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Angka harapan hidup di Kabupaten Lahat pada tahun 2012 sebesar 68,57
tahun, artinya seorang bayi yang lahir di Kabupaten Lahat berpeluang
hidup sekitar 67-68 tahun. Angka ini meningkat menjadi 68,23 pada
tahun 2011 dan pada tahun 2012 menjadi 68,57. Peningkatan angka
harapan hidup ini tidak terlepas dari usaha pemerintah daerah dalam hal
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai program
pembangunan kesehatan, mulai dari fasilitas kesehatan, penyedian
48
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
49/61
tenaga kesehatan dan melengkapi sarana prasarana kesehatan, sehingga
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah.
2. Status gizi buruk di harapkan akan terus mengalami penurunan. Status
gizi buruk mengalami penurunan yang sangat signifikan, pada tahun 2011
yang lalu jumlah balita gizi buruk sebanyak 158 orang sedangkan pada
tahun 2012 menjadi 24 balita gizi buruk.Berdasarkan jenis kelamin di
tahun 2012 balita laki-laki lebih banyak menderita gizi buruk dan
kurang dibandingkan balita perempuan sedangkan pada tahun 2011
yang lalu jumlah balita perempuan lebih banyak menderita gizi buruk
dan kurang dibandingkan balita laki-laki.
3. Angka kematian bayi per seribu kelahiran (IMR)pada tahun 2012 sama
dengan tahun 2011. Pada tahun 2011 angka IMR bayi laki-laki di
Kabupaten Lahat lebih tinggi daripada angka IMR bayi perempuan. Ini
berarti kemampuan untuk bertahan hidup bayi perempuan lebih baik
daripada bayi laki-laki.
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2012 meningkat sebesar
0,53 bila dibanding dengan tahun 2011. Peningkatan IPM ini di pengaruhi
oleh meningkatnya indeks angka harapan hidup, indeks pengetahuan meliputi
indeks melek huruf & indeks lama sekolah serta indeks standar hidup layak di
Kabupaten Lahat.
5. Tingkat keluhan masyarakat telah mencapai sebesar 18,20% dan mengalami
peningkatan bila di bandingkan tahun 2011. Fluktuasi angka keluhan
kesehatan masyarakat selama dua tahun terakhir menunjukkan belum
adanya perubahan yang berarti tentang derajat kesehatan masyarakat di
49
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
50/61
Kabupaten Lahat secara umum, hal ini memerlukan langka nyata agar
program lahat sehat dapat tercapai.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun
2010 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagaiberikut :
Indikator Kinerja
Capaian Realisasisd
2012
Target
2013 Capaian
%SatuanRealisasi
2009 2010 2011 2012
1 Angka Harapan Hidup tahun 67,90 67,90 68,23 68,57 68,57 70,00 97,96
2 Status Gizi Buruk % 0,99 0,99 0,99 0,19 0,19 0,00 99,81
3Angka Kematian Bayi perseribu kelahiran
%42,66 31,18 31,18 31,18 31,18 25,00 75,28
4 Indeks PembangunanManusia (IPM)
%69,99 70,53 71,30 71,83 71,83 72,00 99,76
5 Tingkat Keluhan Kesehatan % 18,1 17,9 17,9 18,2 18,2 20,00 91,00
Capaian indikator kinerja pada tahun 2012 terhadap target pada tahun 2013 adalahsebagai berikut :
1. Angka harapan hidup sampai dengan tahun 2012 mencapai 68,57 tahun dan target
tahun 2013 sebesar 70,00 tahun. Pemerintah Kabupaten Lahat akan meningkatkan
angka harapan hidup melalui program pembangunan kesehatan, mulai dari fasilitas
kesehatan, penyedian tenaga kesehatan dan melengkapi sarana prasarana kesehatan
2. Status gizi buruk sampai dengan tahun 2012 mencapai 0,19% dan target tahun 2013
di harapkan mencapai 0%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan terus berupaya
menurunkan status gizi buruk melalui program perilaku sehat dan pemberdayaan
penduduk, program upaya kesehatan dan perbaikan gizi penduduk.
3. Angka kematian bayi per seribu kelahiran sampai dengan tahun 2012 mencapai
31,18% dan target yang di tetapkan pada tahun 2013 sebesar 25%.
Angka kematian bayi per seribu kelahiaran akan terus di tekan melalui peningkatanderajat kesehatan, tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduk yang baik.
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sampai dengan tahun 2012 mencapai
71,83 dan target tahun 2013 di harapkan mencapai 72,00. Pemerintah Kabupaten
Lahat akan terus berupaya meningkatkan IPM melalui peningkatan program di bidang
kesehatan, pendidikan dan pendapatan masyarakat.
50
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
51/61
5. Tingkat keluhan masyarakat sampai dengan tahun 2012 mencapai 18,2% dan telah
mencapai di bawah target yang di tetapkan pada tahun 2013 sebesar 20%.
Pemerintah Kabupaten Lahat akan tetap berupaya meningkatkan pemberantasan
penyakit menular dan imunisasi, meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi dan
perbaikan gizi sehingga dapat tetap menekan tingkat keluhan masyarakat.
51
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
52/61
TTUUJJUUAANN33DDAARRII
MMIISSIIPPEERRTTAAMMAA
Terwujudnya pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat dalam kehidupan sosial
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah ditetapkan 1 (satu)
sasaran strategis. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu)
sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Meningkatnya jumlah kesempatan kerja
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaranserta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Capaian
Tahun 2012
Satuan Target Realisasi %
1. Tingkat Pengangguran % 3,00 17,50 (383,33)2. Tingkat Pengangguran
Terbuka% 6,00 4,67 122,17
Adapun capaian indikator kinerja di atas, dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Tingkat pengangguran pada tahun 2012 mencapai 17,50% dan melebihi di atas
target sebesar 3%. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja
(15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
2. Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2012 mencapai 4,67% dan telah
tercapai melebihi di bawah target sebesar 6%. Besar kecilnya tingkat
pengangguran sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial, politik dan ekonomi.
Di bidang sosial pengangguran dapat menyebabkan meningkatnya kriminalitas, di
bidang politik lebih ditekankan pada kemampuan pemerintah menyediakan
lapangan pekerjaan, sedangkan di bidang ekonomi menitik beratkan pada
pengaruhnya terhadap pendapatan masyarakat.
52
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
53/61
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2012 dengan capaian indikator kinerja
tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja Satuan Capaian2012 (%)
Capaian2011 (%)
Capaian2010 (%)
Capaian2009 (%)
%rata-ratacapaian
1 2 3 4 5 6 7
1. Tingkat Pengangguran % 383,33 136 148,80 166,83 150,54
2. Tingkat PengangguranTerbuka
% 122,17 164,29 60,89 75,00 100,06
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2012 dengan
realisasi indikator kinerja tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011, dapat diuraikan
sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Capaian Naik
(Turun)Ket
SatuanRealisasi
2009 2010 2011 2012
1 Tingkat Pengangguran % 1,99 2,56 2,56 17,50 14,94 Naik
2 Tingkat PengangguranTerbuka
% 4,44 4,18 2,50 4,67 2,17 Naik
Perbandingan capaian dan realisasi indikator kinerja dari kedua tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tingkat pengangguran di upayakan untuk menurun. Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS), Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
2. Tingkat pengangguran terbuka sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 2,17%.Peningkatan angka tingkat pengangguran terbuka ini meningkat di
sebabkan oleh naiknya angka tingkat pengangguran penduduk laki-laki dan
perempuan. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin tingkat pengangguran
perempuan lebih rendah dari laki-laki. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
memberikan indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok
53
7/24/2019 Lakip Kabupaten Lahat Tahun 2013
54/61
pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka diukur sebagai persentase jumlah
penganggur/pencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2012
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut
:
Indikator Kinerja
Capaian Realisasi
s.d 2012
Target
2013
Capaian
%SatuanRealisasi
2009 2010 2011 2012
1 Tingkat Pengangguran % 1,99 2,56 2,56 17,5 17,50 2,00 (675)
2 Tingkat PengangguranTerbuka
% 4,44 4,18 2,50 4,67 4,67 5,00 106,60
Capaian indikator kinerja pada tahun 2012 terhadap target pada tahun 2013 adalahsebagai berikut :
1. Tingkat pengangguran sampai dengan tahun 2012 mencapai 17,50% dan pada
tahun 2013 di targetkan mencapai 2%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan
berusaha melakukan pertambahan lapangan kerja yang lebih tinggi daripada
pertambahan pencari kerja.
2. Tingkat pengangguran terbuka sampai dengan tahun 2012 mencapai 4,67% dan
telah melebihi di bawah target pada tahun 2013 sebesar 5%. Tingkat
pengangguran terbuka ini sebagai acuan pemerintah Kabupaten Lahat dalam
pembukaan lapangan kerja baru. Selain itu, perkembanga