MAKALAH KOSMETIK
FORMULASI GEL RAMBUT
DISUSUN UNTUK
MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
BIOTEKNOLOGI FARMASI
KELOMPOK 2
SITI FATIMAH 12010078
YADIS NURLAURA 12010091
NUR PUJI SUKMAWATI 11010044
S-1 FARMASI REGULER
DOSEN PENGAMPU
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
OKTOBER 2015
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah kosmetik. Dalam makalah ini kami membahas tentang.
Kami mencoba menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini memang
masih belum sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikannya
dalam hal pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Bogor, Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul
Kata Pengantar ................................................................................................................2
Daftar Isi ................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................4
B. Perumusan Masalah ....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Tanaman Transgenik ....................................................6
2. Sejarah Tanaman Transgenik ....................................................6
3. Tujuan Pembuatan Tanaman Transgenik ....................................................6
4. Cara Pembuatan Tanaman Transgenik ....................................................7
5. Aplikasi Tanaman Transgenik di Bidang Kesehatan ..................................................10
6. Dampak Tanaman Transgenik ..................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................................16
B. Saran ..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh
di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit
luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.
Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Bebagai produk kosmetik, baik yang berasal dari bahan sintesis maupun alami,
untuk mengatasi kerontokan rambut dan kebotakan telah banyak dipasarkan. Pada
penggunaannya terkadang produk sintesis dapat menimbulkan efek sampig
perawatan rambut secara tradisional dengan menggunakan herbal kembali diminati.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati sejak
dahulu kala, nenek moyang kita telah mengenal berbagai cara perawatan rambut
dengan herbal. Ahir-akhir ini banyak dikembangkan penelitian yang berfokus pada
bahan alam, termasuk penelitian di bidang industri kosmetik.
Sediaan kosmetik yang stabil adalah sediaan yang berada dalam batas yang
diterima selama periode penyimpanan dan penggunaan, yaitu sifat dan
karakteristiknya sama dengan saat dibuat
1.2. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian kosmetik ?
2. Bagaimana cara penggunaan kosmetik?
3. Apa pengertian gel ?
4. Apa tujuan pembuatan formulasi gel rambut?
5. Bagaimana cara pembuatan sediaan gel rambut ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Memberikan informasi dalam formulasi gel rambut
2. Mengetahui cara pembutan dan evaluasi sediaan gel rambut
4
1.4. Manfaat Penulisan
1. Memperkaya pengetahuan mengenai kosmetik
2. Memberikan informasi formulasi sediaan gel rambut
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Rambut
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh
di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit
luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.
Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan,
perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali telapak
tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada
di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan
lainnya memiliki rambut.
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut
letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit.
Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut atau
kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa serta mengelilingi
akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali, karena papil dan
kadung akar akan tetap tertinggal di sana.
.2. Anatomi Rambut
Bagian atau susunan dari Anatomi Rambut terdiri dari beberapa bagian diantaranya
Ujung Rambut, Batang rambut dan Akar Rambut. Berikut penjelasan singkat bagian
dari rambut :
1. Ujung rambut yaitu yang berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru
tumbuh dan belum pernah dipotong.
2. Batang rambut yaitu bagian yang berada diluar kulit, berupa benang-benang
halus terdirri dari keratin.
3. Akar rambut yaitu bagian rambut yang berada di dalam kulit dan tertahan di
dalam folikel atau katong rambut.
Batang rambut mempunyai 3 lapisan, yaitu :
1. Cuticula atau kulit ari atau selapu rambut adalah lappisan-lapisan luar, terdiri
dari sel-sel tanduk yang pipih atau gepeng dan bening dan tersusun, bagian
6
bawah menutupi bagian atasnya, karena cuticula bening dan tembus cahaya
maka terlihatlah warna dari rambut tersebut. Susunan rambut yang saling
menutupi memungkinkan hasil yang diinginkan dalam penyasakan dan
memudahkan cairan lebih mudah masuk dalam rambut.
2. Cortex atau kulit rambut adalah bagian yang berada ditengah antara cuticula
dan medulla disusun oleh kumpulan semacam benang-benang sangat halus
sekali, benang yang sangat halus disebut fibril. Fibril terbentuk oleh molekul,
molekul fibril mengandung butiran pigmen melanin.Sel tanduk yang
membentuk fibril mengandung suatu zat belerang/sulfur mempunyai pengaruh
reaksi terhadap obat keriting/cold wave dan obat cat rambut. Molekul-molekul
keratin berada dalam bentuk spiral terdapat ikatan-ikatan yang
mempertahankan bentuk rambut secara tetap (Pengeritingan).
3. Medula atau sumsum rambut adalah berupa bagian tengah rambut yang
dibentuk oleh zat tanduk yang berwujud anyaman dengan rongga-rongga yang
berisikan udara. Penampangan melintang rambut lurus berbentuk bundar
berombak menebal disatu sisi. Rambut keriting penampung melintangknya
tidak menentu.
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam atau berada didalam kulit
jangat. Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dalam. Bagian-bagian akar
rambut ialah :
a. Folikel rambut atau kantong rambut adalah suatu saluran yang menyerupai
kantong dan melindungi tunas rambut serta tertanam didalam dermis.
b. Umbi rambut adalah bagian bawah folikel yang mempunyai mulut seperti
corong, memanang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada lapisan
epidermis.
c. Papil rambut adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat
membuat sel-sel pigmen melanin
d. Kelenjar minyak adalah saluran yang untuk memberikan kelembutan rambut
e. Kelenjar keringat adalah saluran bermuatan sel-sel keringat.
f. Zat warna rambut adalah tempat untuk membuat warna pada rambut.
Ada 3 (tiga) lapisan pada Kulit :
a. Lapisan epidermis adalah lapisan bagian luar pada kulit. Gunannya untuk
melindungilapisan-lapisan yang ada didalamnya.
b. Lapisan dermis adalah lapisan bagian dalam kulit.
7
c. Lapisan sub-cutis adalah lapisan paling dalam pada kulit yang berguna untuk
memberi bentuk tubuh sebagai isolator yang mempertahankan panas tubuh dan
tempat menimbun cadangan makanan.
Gambar bagian-bagian rambut
d. Hair shaft atau batang rambut adalah bagian rambut yang keluar dari dan
berada di atas permukaan kulit.
e. Arrector pili muscle atau otot arektor pili adalah otot kecil yang menempel di
folikel rambut.
f. Sebaceous gland atau kelenjar minyak adalah kelenjar mikroskopis yang
berfungsi mengeluarkan sebum (minyak) dan berfungsi sebagai perlindungan
terhadap kuman.
g. Hair follicle atau folikel rambut adalah kantung kecil tempat akar satu helai
rambut berada.
h. Hair bulb atau bulbus rambut adalah bagian akar yang menggelembung dan
mengandung sel-sel aktif yang membentuk rambut.
i. Hair papilla atau papila rambut adalah bagian yang berada di folikel paling
bawah dan bertugas menerima nutrisi dari folikel. Di sinilah tempat rambut
sesungguhnya bertumbuh. Ketika sel-sel bertambah dan memproduksi keratin
untuk mengeraskan strukturnya, sel-sel itu didorong ke luar folikel dan
kemudian muncul di permukaan kulit sebagai batang rambut.
Setiap helai rambut memiliki tiga lapisan, yaitu medula di bagian lembut di
tengah, korteks yang melingkari medula dan merupakan bagian utama rambut,
serta kutikula yaitu bagian luar yang keras dan bertugas melindungi batang
rambut.
8
Gejala rambut rusak
Gejala rambut rusak biasanya ditandai dengankondisi rambut yang kering, kerontokan parah, rambut
bercabang dan pecah-pecah, sertakeadaan rambut yang sangat tipis. Sebelum lanjut ke pembahasan
cara merawat rambut rusak, marilah kita ketahui penyebab kerusakan rambut terlebih dahulu.
Penyebab rambut rusak
Kurangnya nutrisi seperti vitamin dan protein yang dibutuhkan rambut
Penggunaan produk perawatan rambut berbahan kimia yang berlebih
Penggunaan alat pengeriting rambut dan pengering rambut dengan suhu yang panas
Konsumsi alkohol dan merokok
Pengaruh obat-obatan tertentu
Perawatan rambut rusak
Setelah Anda mengetahui gejala dan penyebab kerusakan rambut, langkah selanjutnya adalah
memperbaiki kondisi rambut agar sehat seperti semula. Inilah cara mengatasi rambut rusak yang
dapat Anda lakukan:
Gunakan minyak rambut
Meskipun banyak orang yang membenci rambut berminyak, namun nyatanya minyak sangat
diperlukan untuk kesehatan rambut. Minyak rambut akan menjadikan rambut lebih berkilau dan kuat.
Rambut yang sehat memiliki minyak alami yang dapat menjaga keindahannya. Namun jika rambut
Anda mengalami kerusakan, gunakanlah minyak rambut dengan bahan alami. Anda dapat
menggunakan minyak zaitun, minyak kelapa atau minyak rambut berbahan alami lain.
Beri vitamin E
Vitamin E sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut. Ada shampoo khusus perawatan
rambut rusak yang mengandung vitamin E. Dapat juga tambahkan kapsul vitamin E pada shampoo.
Jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin E yang baik untuk
menjaga kondisi kesehatan rambut. Makanan yang banyak mengandung vitamin E misalnya telur,
kecambah, pepaya, kacang, dan masih banyak lagi.
Masker rambut
Masker rambut bermanfaat untuk memberikan nutrisi pada rambut yang rusak. Anda juga dapat
membuat masker rambut sendiri di rumah dengan bahan alami. Misalnya dengan menggunakan
campuran buah alpukat dan telur untuk menutrisi rambut. Kedua bahan tersebut memiliki kandungan
yang baik untuk rambut Anda.
Gunakan kondisioner
Anda dapat menggunakan kondisioner setelah keramas dengan shampo sekali dalam seminggu.
Diamkan kurang lebih 15 menit sebelum dibilas. Kemudian bilas hingga bersih dan pastikan tidak ada
sisa yang tertinggal di rambut dan kulit kepala. Ketika menggunakan kondisioner, pastikan tidak ada
yang terkena kulit kepala karena akan menjadikanrambut lepek.
Perawatan dengan minyak kelapa
9
Jika rambut Anda rusak karena pengaruh bahan kimia, minyak kelapa alami bisa menjadi solusi.
Gunakan 2 sampai 3 tetes minyak mineral dan usapkan pada rambut yang rusak. Minyak kelapa akan
menutrisi rambut dan kulit kepala dan memperbaiki kerusakan.
Cukup mudah bukan perawatan rambut rusak seperti yang telah diuraikan di atas? Anda dapat
mencobanya untuk memperbaiki kondisi rambut Anda agar kembali seperti semula.
3. Pengertian gel
gel didefinisikan sebgai suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan saling diresapi cairan.
4. Formulasi gel
Bahan
Konsentrasi (%) (b/b)
Kontrol
perlakuan
(%)
Formula
A (%)
Formula
B (%)
Formula
C (%)
Kontrol
positif (%)
Ekstrak daun
mangkokan- 2,50 5,00 7,50 -
Minoxcidil - - - - 2,50
HPMC 2,50 2,43 2,37 2,31 2,43
Propilen glikol 18,00 17,51 17,06 16,61 17,51
Etanol 96% 10,00 9,73 9,48 9,23 9,73
Natrium
metabisulfit0,03 0,03 0,03 0,03 0.03
Metil parabean 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
Propil parabean 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Air destilata 69,27 67,63 65,86 64,12 67,62
Pembuatan sediaan gel
Pembuatan gel dari HPMC dilakukan dengan memanaskan air destilata pada suhu
800C, HPMC didispersikan dalam air destilata tersebut sebanyak 20 kali berat HMPC dan
diaduk selama 15 meni. Basi gel akan terbentuk seiring dengan pendinginan. Pengadukan
dilakukan dengan homogenizer pada keceptan 3000 rpm. Larutkan ekstrak daun mangkokan
ke dalam propilen glikol, tambahkan sedikit basis gel dan aduk hingga homogen larutkan
10
metil paraben dan propil paraben ke dalam etanol. Seletah itu, masukkan kedalm basis gel
dan dihomogenkan dengan bantuan homegenizer.
Hasil
PerlakuanRata-rata panjang (mm)
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3
Kontrol normal 1,8535 3,9038 6,1825
Kontrol perlakuan
( basis gel )1,8238 3,8685 5,9888
Formula A (2,5%) 1,7975 4,2475 5,5950
Formula B (5%) 1,8688 4,9613 7,6915
Formula C (7,5%) 2,0775 5,9775 9,1388
Kontrol positif
(minoxcidil)2,0750 8,0000 11,0375
Evaluasi sediaan gel
1. Pengamata organoleptis
Sediaan diamati terjadinya perubahan bentuk, timbulnya bau atau tidak,
terjadinya perubahan warna.
2. Pemeriksaan homogenitas
Sediaan diletakan diantara dua kaca objek lalu diperhatikan adanya partikel-
partikel kasar atau ketidakhomogenannya di bawah mikroskop.
3. Pengukuran pH
Pengukuran dilakukan menggunakan indikator universal atau pH meter. Mula-
mula elektroda dikalibrasi dengan dapar standar pH 4 dan pH 7. Kemudian elektroda
dicelupkan ke dalam ediaan, catat nilai pH yang muncul dilayar. Pemgukuran
dilakukan pada suhu ruangan.
4. Pengukuran viskositas dan sifat alir
Pengukura viskositas sediaan dilakukan dengna menggunakan viskometer
brookfield pada suhu kamar. Sediaan dimasukkan ke dalam gelas piala sampai
menccapai volume 500 ml, kemudian spidel diturunkan hingga batas spidel tercelup
ke dalam formulasi. Selanjutnya alat dinyalakan dengan menekan tombol on.
Kecepatan spindel diatur berturut-turut 0,5, 1, 2, 2,5, 5, 10, 20 rpm kemudian dibalik
11
20, 10, 5, 2,5, 1, 0,5 rpm. Dari masing-masing pengukuran dengan perbedaan rrpm,
skala dibacara jaum merah yang bergerak telah stabil. Milai viskositas dititung.
5. Uji stabilitas sediaan gel
a. Uji stabilitas pada suh tinggi
Stabilitas sediaan meliputi bau, warna pH dievaluasi pada suhu tinggi
(400C) selama 8 minggu dengan pemngamatan setiap 2 minggu sekali.
b. Uji stabilitas pada suhu kamar
Stabilitas sediaan meliputi bau, warna pH dievaluasi pada suhu tinggi
(280C) selama 8 minggu dengan pemngamatan setiap 2 minggu sekali.
c. Uji stabilitas pada suhu rendah
Stabilitas sediaan meliputi bau, warna pH dievaluasi pada suhu tinggi
(40C) selama 8 minggu dengan pemngamatan setiap 2 minggu sekali.
d. Cycling test
Sediaan disimpan pada suhu 40C selama 24 jam lalu dimasukkan dan
ditempatkan pada suhi 400C selama 24 jam. Perlakuan ini adalah satu siklus.
Percobaan diulang sebanyak 6 siklus. Kondisi fisik sediaan dibandingkan
selama percobaan dengan sediaan sebelumnya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan jurnal yang didapat dari Uji Stabilitas fisik dan aktivitas
terhadap pertumbuhan rambut dari gel ekstrak daun mangkokan dengan
konsentrasi yang berbeda yaitu 2,5%, 5,0%, dan 7,5%. Kami dapat
menyimpulkan bahwa:
1. untuk melihat perbedaan panjang pertumbuhan rambut pada
kontrol perlakuan (basis gel) dengan kontrol normal dapat diketahui dengan
cara perhitungan secara statistik.
2. pada minggu pertama dalam penelitian ini tidak menunjukan
adanya perbedaan, artinya kontrol perlakuan (basis gel) tidak memiliki
aktivitas terhadap pertumbuhan rambut.
3. pada minggu kedua dan ketiga menunjukan bahwa data distribusi
normal,akan tetapi tidak homogen.
B. Saran
Setelah membaca makalah di atas maka penulis menyarankan agar kita lebih
berhati-hati dalam melakukan setiap percobaan apalagi menyangkut gen dan segala
rekayasanya karena bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14