205
Untuk memahami bagaimana pemanfaatan TIK sebagai sarana
komunikasi antara guru dan siswa, pada bab ini akan dibahas beberapa
hal tentang konsep dan prosedur yang dipandang akan mengantarkan
pembaca ke arah pemahaman tentang penggunaan TIK sebagai sarana
komunikasi guru dengan siswa. Tema-tema yang akan dibicarakan pada
bab ini meliputi konsep komunikasi di dunia maya, manfaat komunikasi
virtual, jenis-jenis komunikasi di dunia maya, prosedur pemanfaatan TIK
untuk komunikasi, dan terakhir akan dibahas tentang salah satu program
aplikasi yang bisa digunakan untuk aktivitas komunikasi.
7.1 KONSEP KOMUNIKASI DI DUNIA MAYA
Terdapat beragam pengertian tentang komunikasi yang
dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Namun demikian, dari sekian
pengertian yang ada bisa diambil saripati hakikat dari komunikasi itu
sendiri. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pemberi pesan
(komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) sehingga terjadi
kesamaan pengertian atas pesan. Dari pengertian ini bisa kita fahami
bahwa pertama, dalam proses komunikasi selalu melibatkan dua pihak
atau lebih, pemberi pesan dan penerima pesan. Kedua, adanya pesan
yang disampaikan, pesan itu sendiri bisa dalam beragam bentuk: kata,
gambar, teks, simbol dan sebagainya. Apapun bentuk pesannya, inti yang
diharapkan adalah adanya kesamaan pemahaman antara komunikator
dan komunikan atas pesan tersebut.
Apabila kita gambarkan dalam bentuk bagan, proses komunikasi
akan tampak seperti di bawah ini:
206
Makna lain yang bisa kita fahami dari pengertian komunikasi di atas
adalah bahwa komunikasi terjadi dalam hubungan interaksi antara pihak
satu dengan pihak lainnya. Dalam konteks pendidikan atau pembelajaran
pihak-pihak yang terlibat interaksi ini adalah guru dengan siswa.
Proses interaksi penyampaian dan penerimaan pesan, bisa terjadi
melalui pemanfaatan suatu sarana atau media tertentu. Dalam komunikasi
di dunia maya media yang digunakan adalah komputer, baik hardware
maupun software. Dunia maya atau dunia virtual itu sendiri, merujuk pada
pengertian jaringan informasi elektronis yang mendunia yang terjadi
karena adanya teknologi Internet (international networking/interconnected
network). Kesalingterhubungan secara global antara dua komputer atau
lebih, yang bisa mencapai jutaan komputer jumlahnya, sehingga bisa
saling tukar informasi antara komputer satu dengan yang lainnya. Antara
komputer satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi, saling berkirim
atau bertukar informasi atau pesan. Dengan demikian, yang dimaksud
dengan komunikasi di dunia maya adalah komunikasi yang dilakukan tidak
dalam bentuk tatap muka langsung, akan tetapi interaksi mengirim dan
menerima pesan atau informasi melalui pemanfaatan wahana jaringan
internet.
207
7.2 MANFAAT KOMUNIKASI VIRTUAL
Sesuai dengan karakteristik dari dunia virtual itu sendiri, ada
sejumlah manfaat atau keuntungan berkomunikasi yang dilakukan secara
virtual, di antaranya yaitu:
Cepat, komunikasi atau pertukaran informasi bisa dilakukan 1.
dengan cepat. Meskipun komunikasi dilakukan dalam kondisi
jarak yang jauh, tidak perlu menunggu waktu yang lama. Hal ini
bisa dilakukan khususnya apabila menggunakan fasilitas yang
memungkinkan melakukan komunikasi yang synchronous.
Mudah, apabila sudah mengusai teknis operasional komputer 2.
dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan, proses komunikasi bisa
dilakukan dengan mudah.
Komunikasi 3. virtual bisa dilakukan secara real time juga unreal time.
Secara real time artinya komunikasi dilakukan secara langsung,
komunikator dan komunikan berinteraksi pada waktu yang
sama, tanpa penundaan waktu untuk memberi respon atas pesan
yang diterima (synchronous system). Sedangkan yang unreal
time yaitu kebalikan dari yang real time, ada penundaan waktu
respon atas pesan-pesan yang disampaikan oleh para pihak yang
berkomunikasi (asychronous system).
Bisa individual atau grup. Komunikasi virtual bisa dilakukan baik 4.
208
secara one to one, satu orang dengan satu orang, maupun secara
kelompok (group). Bisa dipilih sesuai dengan keperluan.
Jumlah dan jenis pesan bisa besar dan beragam. Keuntungan atau 5.
kelebihan lainnya dari komunikasi virtual ini adalah jumlah pesan
atau informasi yang disampaikan bisa banyak dan dalam berbagai
bentuk pesan: teks, suara, dan gambar. Atau bahkan gabungan dari
ketiga jenis pesan tersebut.
Masih terdapat sejumlah kebaikan atau manfaat lainnya yang bisa
di dapat dari komunikasi virtual. Selanjutnya akan kita bahas jenis-jenis
komunikasi di dunia maya.,
7.3 JENIS-JENIS KOMUNIKASI DI DUNIA MAYA
Berikut ini akan disajikan empat jenis komunikasi di dunia maya
yang bisa dilakukan, yaitu komunikasi menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas e-mail, Milis, Chatting dan Facebook.
A. e-mail
e-mail merupakan kependekan dari electronic mail, dalam bahasa
indonesia artinya surat elektronik. Kata e-mail itu sendiri merujuk pada
dua hal, pertama, e-mail merupakan suatu jenis program aplikasi atau
fasilitas berbasis Internet yang dirancang untuk mengirim dan menerima
surat secara elektronik. Ada beberapa aplikasi e-mail di antaranya Yahoo!
Mail, Gmail, Hotmail, AOL, Sina, 126, 163, Daum dan sebagainya. Program
ini digunakan untuk membaca, mengirim, dan menyimpan e-mail
Kedua, e-mail yaitu surat elektronik. Surat elektronik adalah surat
yang dibuat, dikirim dan diterima tidak dalam bentuk fisik berupa kertas
akan tetapi dalam bentuk data elektronik yang dibuat, dikirim dan/atau
diterima dalam bentuk data yang diolah dan dikirim menggunakan
program aplikasi e-mail dengan memanfaatkan peralatan elektronik
komputer dan jaringan internet.
209
Melalui e-mail ini kita bisa saling berkirim surat sebagaimana
layaknya saling berkirim surat biasa, hanya dalam wujud surat yang
berbeda, bukan berupa kertas.
Beragam jenis data dan informasi yang bisa dikirim melalui e-mail,
yaitu bisa berupa teks atau tulisan, gambar, suara, dan video. Kesemuanya
dalam bentuk data elektronis.
B. Milis
Milis atau mailing list adalah layanan di dalam Internet yang
digunakan untuk berdiskusi melalui e-mail. Diskusi dalam milis bisa
dikelompok-kelompokkan berdasarkan kategori atau topik dan kelompok
tertentu. Misalnya topik tentang pekerjaan, bisnis, pendidikan, hobi dan
lain-lain. Atau kelompok organisasi kemahasiswaan, HMJ KURTEK, BEM,
HMI dan sebagainya. Salah satu penyedia mailing list (server) yang paling
terkenal adalah Yahoo!.
Untuk bisa melakukan diskusi di milis atau mailing list, kita harus
terdaftar terlebih dahulu di penyedia mailing list, misalnya di Yahoo!
Groups. Kalau sudah terdaftar artinya kita sudah memiliki akses untuk
masuk ke dalam kelompok-kelompok diskusi di mailing list yang sudah
ada. Di sini kita bisa mengirim dan menerima pesan e-mail sesuai dengan
tema diskusi tertentu.
Tidak menutup kemungkinan, ketika sesudah sekian lama menjadi
anggota milis kita merasa jenuh atau merasa tidak menemukan apa yang
kita butuhkan, kita bisa keluar dari keanggotaan kelompok diskusi yang
sudah kita masuki. Selanjutnya, kita bisa masuk sebagai anggota pada
tema atau kelompok yang lain atau membentuk kelompok sendiri dengan
tema diskusi sesuai dengan bidang keminatan kita.
Untuk membuat group diskusi baru, kita harus mendaftar
pembentukan group atau kategori tema diskusi terlebih dahulu. Apabila
kelompok sudah terbentuk, selanjutnya kita bisa mengundang orang-
210
orang yang memiliki keminatan yang sama atau yang tertarik dengan
tema diskusi yang kita bentuk untuk menjadi teman atau anggota milis.
Apabila sudah banyak pendaftar atau banyak yang ikut bergabung
dengan kelompok baru kita, di sini kita harus bisa mengelola keberadaan
para anggota milis. Di antaranya pengelolaan status anggota misalnya
sebagai anggota (member), moderator atau sebagai owner, termasuk
menghapus dari keanggotaan milis.
C. Chatting
Chatting merupakan kata benda dari kata kerja chat (Inggris) artinya
mengobrol. Chatting dalam dunia Internet artinya program yang tersedia
yang digunakan untuk mengobrol atau berinteraksi via internet. Melalui
fasilitas ini, kita bisa bisa mengobrol atau berkomunikasi dengan siapa
pun dan di mana pun di seluruh belahan dunia. Pemanfaatan chatting
ini, dewasa ini banyak digunakan untuk mencari perkenalan dengan
orang-orang yang berbeda latar budaya, bahkan terkadang untuk ajang
cari jodoh. Meskipun demikian, sebenarnya pemanfaatan internet tidak
terbatas untuk perkenalan saja, tetapi dapat digunakan untuk beragam
tujuan termasuk untuk kepentingan pendidikan.
Ada beberapa jenis komunikasi yang bisa dilakukan dengan
program chatting ini, yaitu komunikasi lewat tulisan, komunikasi dengan
suara, komunikasi dengan gambar, bisa mengirim file, juga bisa mengirim
pesan singkat (SMS). Selain dari pada itu, chatting bisa dilakukan berdua
saja atau beramai-ramai dengan banyak orang. Untuk ngobrol dengan
banyak orang bisa menggunakan fasilitas chat room.
Chatting di internet menjadi mungkin dilakukan karena adanya suatu
perangkat lunak (software) yang dikembangkan khusus untuk melakukan
itu. Terdapat sejumlah perangkat lunak yang dewasa ini bisa digunakan di
antaranya yaitu: mIRC, MSN Messenger, ICQ, GotoWorld, Yahoo! Messenger,
dan yang lainnya. Menurut beberapa literatur, yang paling banyak
211
digunakan adalah Yahoo! Messenger. Dalam Yahoo! Messenger fasilitasnya
cukup lengkap dan menarik. Fasilitas tersebut adalah: chat lewat suara
(voice chat), chat sambil tatap muka via kamera (webcam), melakukan
panggilan dari komputer ke komputer (PC to PC call), Melakukan panggilan
dari komputer ke telepon (PC to phone call), melakukan panggilan dari
telepon ke komputer (phone to PC call), ruang-ruang chat (chat rooms),
mendengarkan radio online (launch cast radio), mengirim file (file transfer),
bermain game dengan lawan chat (Yahoo! Games), mengobrol dengan
beberapa orang sekaligus (conference) dan sebagainya.
D. Facebook
Facebook merupakan salah satu program aplikasi dunia maya
jaringan sosial berbasis internet, di samping program lainnya. Pencetus
dan pengembang aplikasi ini adalah Mark Zuckerberg seorang mahasiswa
Universitas Harvard. Tujuan awal dari dikembangkannya facebook ini
yaitu sebagai media untuk saling mengenal antar mahasiswa Harvard,
saling mengenal jati diri teman-teman sekampusnya dengan tanpa harus
bertatap muka langsung. Mengingat jumlah mahasiswa yang begitu
banyak.
Melalui facebook ini kita bisa berkenalan dengan orang baru, reuni
dengan teman-teman lama, juga bisa digunakan untuk kepentingan
tertentu lainnya misal pendidikan, politik, bisnis dan sebagainya. Melalui
situs ini kita bisa berekspresi, berkomunikasi dengan teman atau kenalan
yang sudah ada, juga bisa memperluas jaringan pertemanan dengan
cara mengundang atau diundang teman. Merujuk pada penjelasan Team
Cyber (2009) dalam 30 Menit Membongkar Rahasia Facebook, terdapat
sejumlah kelebihan yang dimiliki facebook dibanding program jejaring
sosial lainnya, yaitu:
Umumnya 1. data profile di facebook real, karena sebagai personal
press release dan meningkatkan jaringan pertemanan. Baik itu
teman baru atau teman lama, di dalam ataupun di luar negeri, serta
212
baik yang sudah dikenal ataupun teman baru;
Updating data 2. di facebook dapat dilakukan dengan mudah, bisa
melalui personal computer (PC), laptop, smartphone yang terhubung
ke internet dan ‘handphone’;
Tag 3. atau penamaan yang saling terhubung untuk foto-foto,
sehingga bisa menjadi media awal untuk saling berkomunikasi
dengan teman-teman lama. Fasilitas ini bisa menjadi salah kunci
penting yang memungkinkan untuk facebook menjadi ajang reuni
atau mencari teman lama di manapun berada;
Pengorganisasian kegiatan untuk 4. updating facebook lebih
mudah karena ada pemberitahuan (notifikasi) tentang banyak
hal sehingga mudah untuk mengetahui tembahan reaksi teman-
teman di facebook sejak log in yang terakhir. Notifikasi itu misalnya
ada teman yang menyetujui menjadi teman (accept friend), teman
yang menulis pesan (wrIte a wall) dan sebagainya;
Notifikasi atau 5. alert (pemberitahuan sesaat) dapat juga dilihat di
alamat email yang terdaftar;
Dengan 6. facebook dimungkinkan juga untuk chatting satu orang
dengan satu orang (one to one), meskipun belum ada feature untuk
chatting secara bersama (conference);
Bisa membuat 7. group sesuai dengan keinginan, sehingga
memudahkan untuk mengelompokkan rekan sesuai dengan
klasifikasi tertentu. Misalnya menurut hobi, sekolah, pekerjaan
dan sebagainya. Pengelompokan ini sangat bermanfaat untuk
mengarahkan tema pembicaraan, sehingga komunikasi bisa lebih
terarah;
Terdapat fasilitas 8. wall-to-wall atau penulisan pada dinding, yaitu
menuliskan pesan publik ke teman facebook yang memungkinkan
untuk memberikan nilai positif atas teman tersebut;
Dapat mengirim pesan secara terbatas. Dalam 9. facebook ada tiga
kategori pengiriman pesan yaitu kirim ke satu orang, kirim ke
213
semua anggota group, krim khusus untuk admin, dan kirim ke
kelompok rekan-rekan (conference);
Dapat mengatur pertemuan melalui penggunaan fasilitas membuat 10.
acara (create event) dan sekaligus juga dapat mengundang teman-
teman yang dikehendaki. Dalam feature ini bisa memberikan
gambaran yang cukup menyeluruh tentang acara yang akan
diselenggarakan, misalnya deskripsi acara, foto, dan video. Selain
daripada itu, siapa saja teman yang bisa hadir, mungkin hadir, atau
masih dalam konfirmasi juga bisa dilihat;
Dapat mencari atau mengundang teman hanya dengan tahu 11.
e-mailnya, namanya, sekolahnya atau informasi penting lainnya;
Memungkinkan mencari teman lama melalui fasilitas menu 12. People
You May Know. Teman lama bisa dicari dari jaringan yang sudah
menjadi teman facebook, biasanya lengkap dengan foto, teman
yang bersesuaian (mutual friend) atau dengan mengirim pesan
pribadi untuk penegasan;
Memungkinkan kita untuk melihat acara yang akan kita hadiri dan 13.
teman facebook yang akan ulang tahun, pada menu Events and
Bithdays;
Mengundang teman bisa dilakukan dengan lebih mudah, cukup 14.
dengan memasukkan alamat e-mail dan password-nya;
Bisa membuka ruang kesempatan berkomunikasi lebih lanjut atau 15.
luas untuk pengembangan dan memperkuat proses jejaring sosial
melalui menu application. Di antaranya untuk kampanye kegiatan
sosial, periklanan, pencarian dana, game, dan sebagainya;
Memungkinkan memberikan informasi yang luas untuk 16. press
release pribadi, terutama memberikan demokratisasi hubungan
antar manusia. Hal ini mungkin dilakukan karena dalam facebook
terdapat menu Profile sub-menu Info;
Terdapat 17. Update semacam micro blogging, merupakan press release
pribadi atas semua kegiatan kita secara live. Apabila kita meng-
214
update informasi yang berkaitan dengan diri kita, termasuk tentang
suasana hati kita, hal ini bisa memberikan rasa kedekatan di antara
teman-teman kita yang membacanya. Bisa saling memberikan
masukan atau saling menguatkan;
Menu lainnya yang selalui berkembang sehingga memungkinkan 18.
adanya ruang yang cukup luas unutk berkreasi dan berinovasi
dalam membuat press release pribadi yang bisa digunakan atau
berfungsi sebagai pemasaran diri.
Manakah dari jenis komunikasi dunia maya tersebut yang akan
digunakan oleh guru? Ini tergantung dari tujuan dan sifat dari komunikasi
itu sendiri. Apakah perlu komunikasi langsung dalam pengertian respon
harus dilakukan saat itu juga atau tidak, apakah komunikasi antar individu
atau kelompok. Apakah pesan berupa teks, gambar, atau gabungan dari
teks dan gambar. Tujuan dan sifat dari komunikasi yang akan dilakukan
menentukan jenis komunikasi virtual apa yang cocok digunakan.
7.4 MODEL PENGGUNAAN ICT DALAM PENDIDIKAN/ PEMBELAJARAN
Pendidikan mempunyai dimensi yang luas, dalam tulisan ini
pendidikan merujuk pada dimensi program dan strategi pembelajaran
dalam rangka mengembangkan kemampuan pebelajar (siswa). Dengan
demikian ICT dalam pendidikan artinya pemanfaatan ICT dalam kegiatan
pendidikan ditinjau dari sisi program yang harus didesain dan bagaimana
desain itu dimplementasikan.
ICT akan memberikan manfaat pada pendidikan jika ICT itu dirancang
dan digunakan secara baik bagi kegiatan pendidikan. Tanpa adanya desain
yang baik ICT tidak akan memberikan manfaat yang optimal, bahkan
tidak menutup kemungkinan justru akan menjadi penghambat kegiatan
pendidikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan OECD (on line) dan Ellis et
al. (1999) yang pada intinya menjelaskan bahwa memang ICT memiliki
215
kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi pendidikan. Namun demikian ICT-
nya sendiri tidak akan memberikan dampak yang signifikan dibandingkan
dengan pembelajaran biasa jika penggunaan ICT itu tidak didesain secara
baik.
Terdapat beragam pandangan mengenai model pemanfaatan ICT
(internet) dalam pendidikan, di antaranya yaitu sebagai berikut:
Abdulhak (Catatan kuliah mata kuliah Kebijakan Pemanfaatan TI dalam
Pendidikan, 2005) mengklasifikasikan pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis,
yaitu: pertama, ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan. Artinya hanya
sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian-uraian yang disampaikan
guru. Kedua, ICT sebagai sumber. Pada jenis pemanfaatan kategori ini,
ICT digunakan sebagai sumber informasi, dalam penggunaannya siswa
mencari informasi via ICT berdasarkan bimbingan guru. Ketiga, ICT sebagai
sistem pembelajaran. Pada kategori ini ICT dirancang sedemikian rupa
sebagai suatu sistem pembelajaran yang terintegrasi. Fungsi media,
sumber, juga sistem atau prosedur pembelajaran tertentu tercakup.
Dari ketiga jenis pemanfaatan itu bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Tidak ada suatu keharusan tertentu model pamanfaatan mana yang harus
diikuti. Bahkan jika dipandang cara konvensional lebih efektif dan efisien
untuk bagian-bagian tertentu, maka model pembelajaran konvensional
lebih baik untuk digunakan, tidak perlu memaksakan menggunakan ICT.
Namun ketika kebijakan, dengan berbagai rasional tertentu,
menentukan untuk mengoptimalkan penggunaan ICT dalam proses
pendidikan, maka agar penerapan ICT dalam pendidikan bisa betul-
betul optimal diperlukan kemampuan pengelolaan dan pelaksanaan
pendidikan berbasis ICT secara baik.
Selanjutnya, Lowther, et al. (2000: 135) mengemukakan lima
level penggunaan teknologi www dalam pendidikan. Di bawah ini lima
tingkatan penggunaan web dalam pendidikan.
216
Tabel 1 Levels of WWW use in education
(Harmon and Jones; Lowther et al.; Abbey, 2000:125)
Level Deskripsi
Level 0
No web use
Tidak menggunakan web sama sekali
Level 1
Informational
Menyediakan informasi yang relatif stabil kepada
siswa, isi informasi terdiri dari silabus, jadwal pelajaran/
kuliah, dan kontak informasi. Infomasi jenis ini mudah
dibuat oleh instruktur atau asisten, tidak atau hanya
sedikit memerlukan pemeliharaan harian, dan hanya
mengambil sedikit ruang dan bandwidth.
Level 2
Supplemental
Menyediakan informasi isi mata pelajaran kepada
siswa. Isinya meliputi catatan kuliah atau handout
lainnya. Contoh penyajiannya dalam power point yang
disimpan dalam dokumen HTML dan ditempatkan di
web untuk direview oleh siswa.
Level 3
Essential
Siswa tidak bisa menjadi anggota kelas yang aktif jika
tidak mengakses pelajaran di web secara teratur. Pada
level ini siswa memperoleh hampir seluruh, jika tidak
semuanya, informasi isi pelajaran dari web.
Level 4
Communal
Pada level ini ada pertemuan tatap muka dan online.
Informasi isi pelajaran mungkin disajikan secara
online atau di kelas. Idealnya siswa bisa mencari dan
menemukan banyak isi pelajaran secara mandiri.
Level 5
Immerse
Seluruh isi pelajaran dan interaksi belajar terjadi
secara on line. Cara ini tidak sama dengan ide belajar
jarak jauh biasa. Akan tetapi level ini harus dipandang
sebagai cara yang canggih, yaitu masyarakat belajar
virtual yang konstruktivistik.
217
Kemudian, Bonk et al. dalam artikelnya yang berjudul A Ten-Level
web Integration Continuum for Higher Education (Bonk et al.; Abbey, 2000:
58) menguraikan integrasi web ke dalam pendidikan lebih rinci yaitu
dalam sepuluh model, dimana kesepuluh model itu merupakan kontinum.
Analisis Bonk et al. tampak di bawah ini.
Tabel 2 A Continuum of Web Integration in Colleges Courses
(Bonk et al.; Abbey,2000:58)
No. Level Web Integration Deskripsi
1 Marketing/sillabi via
the web
Pengelola pembelajaran (dosen,
instruktur) memperkenalkan mata
kuliah dan tujuan pembelajaran serta
ikhtisar perkuliahan melalui web.
2 Student’s exploration
of web resources
Para guru atau calon guru
menggunakan web untuk
memperoleh sumber dan produk-
produk dan bahan-bahan perkuliahan
dan pengembangan guru melalui
web, misalnya dengan mengunjungi
e-laboratory, e-journal, e-news,
e-dictionary, e-library dll.
3 Student generated
resources published on
the web
Produk-produk dan bahan yang
diperoleh melalui eksplorasi di
web selanjutnya dikembangkan
untuk disajikan dalam perkuliahan/
pembelajaran untuk memperkaya
pengetahuan dan keterampilannya.
218
No. Level Web Integration Deskripsi
4 Courses resources on
the web
Dosen dan instruktur mengemas
bahan pembelajaran melalui web dan
pembelajaran menggunakan bahan
Blended e-learning lainnya. Misalnya
handout, makalah, ikhtisar materi
kuliah, penugasan.
5 Re-purpose web
resources
Dosen mengambil satu mata kuliah
yang disajikan secara lebih lengkap
melalui Internet sebagai model Blended
e-learning yang dikembangkan.
Termasuk sistem perkuliahannya
menggunakan web.
6 Substantive and
graded web activities
Peran guru sebagai peserta didik
dituntut untuk lebih banyak
menggunakan web untuk perkuliahan
dan pengembangan pembelajarannya,
misalnya menampilkan hasil karya
tulis melalui web, melakukan diskusi di
web (discussion group) yang semuanya
untuk memenuhi persyaratan mata
kuliah.
7 Courses activities
extending beyond class
Para guru diwajibkan untuk melakukan
kegiatan diskusi dengan pihak lain di
luar. Baik guru lain, para pakar, praktisi
melalui konferensi di Internet.
219
No. Level Web Integration Deskripsi
8 Web as alternative
delivery system for
resident student
Web digunakan sebagai sarana
untuk menyebarkan informasi dan
upaya mengatasi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi
hubungannya dengan profesi guru,
dan web dijadikan sebagai sarana
penyebaran informasi untuk khalayak
luas khususnya tentang pendidikan.
9 Entire courses on the
web for student located
anywhere
Program pendidikan yang ditawarkan
melalui web digunakan oleh berbagai
kalangan guru di seluruh dunia dengan
menjadikannya sarana pembelajaran
khususnya pendidikan guru.
10 Courses fits within
longer programmatic
web initiative
Para pengembang pendidikan guru,
baik pemerintah maupun swasta,
mengembangkan program pendidikan
guru secara utuh melalui ICT dan
menawarkan secara luas kepada
semua orang di seluruh negara.
Dari deskripsi tentang penggunaan web dalam pendidikan di
atas, bisa kita lihat begitu luasnya alternatif penggunaan web/ICT dalam
pendidikan. Pemakaian model penggunaan web mana yang akan diadopsi
ini tergantung dari karakteristik kemampuan lembaga/penyelenggara
pendidikan yang bersangkutan. Termasuk di dalamnya faktor kemampuan
guru.
220
7.5 KEMAMPUAN/KOMPETENSI YANG DITUNTUT BAGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS WEB (ICT)
Semakin meluasnya kemungkinan penggunaan internet dalam
pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu
mengintegrasikan teknologi web ke dalam lingkungan belajar mulai dari
fase desain, pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan. Setidaknya
ada tiga pihak yang dituntut kemam-puannya agar WBT bisa terselenggara
yaitu pihak lembaga, pengelola, dan guru/dosen.
Pertama, tuntutan kelembagaan. Situasi dan kondisi lembaga
pendidikan perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga WBT
memungkinkan berjalan. Dalam hal ini kita bisa bercermin kepada
perusahaan yang telah menjalankan progam pendidikan yang telah
suskes dalam menyelenggarakan WBT.
Menurut uraian Ellis, et al. (1999), secara kelembagaan, perusahaan
yang berhasil menyelenggarakan WBT karena adanya kerja sama antar
departemen yang ada di perusahaan tersebut. Pihak-pihak/departemen
yang terkait dalam managemen WBT di antaranya adalah :
Departemen Teknologi Informasi;1.
Departemen Sistem Informasi dan Manajemen Sistem Informasi;2.
Departemen Pengembangan Produk;3.
Departemen Sumber Daya Manusia;4.
Departemen Pemasaran dan Komunikasi;5.
Departemen Perekayasaan;6.
Departemen Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Staf;7.
Departemen lainnya yang memerlukan/terkait.8.
Dari uraian di atas, kita bisa mengambil suatu esensi bahwa jika
lembaga pendidikan, sekolah, ingin sukses menyelenggarakan pendidikan
berbasis web maka harus ada kebijakan yang memihak, kerja sama, dan
komitmen antar unit kerja yang mungkin akan terlibat.
221
Kedua, tuntutan kemampuan pengelola. Sedangkan tuntutan atau
persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pengelola program WBT
untuk mendorong sukses pengelolaan WBT yaitu:
Mampu untuk meyakinkan atau menemukan nilai-nilai baik yang 1.
ada dalam WBT yang bisa diambil bagi kepentingan pendidikan
dan pengembangan profesional;
Memahami secara mendalam mengenai pengaruh psikologis 2.
pelatihan yang menggunkan sistem virtual pada kejiwaan
terdidik;
Mampu untuk menyesuaian budaya dan sikap lembaga dalam 3.
penggunaan sistem pendidikan dan pelatihan on line;
Memahami bagaimana WBT akan mempengaruhi organisasi;4.
Memahami dan menyadari adanya berbagai keterbatasan baik 5.
secara hardware maupun software;
Mengetahui berbagai persyaratan dasar tentang teknologi yang 6.
diperlukan bagi penyelenggaraan WBT;
Mampu untuk menerapkan metode desain intruksional yang 7.
efektif untuk lingkungan yang berbasis web;
Mampu untuk membandingkan kesesuaian antara pendekatan 8.
yang berbasis web dengan pendekatan tradisional;
Mampu untuk menentukan tingkat keunggulan dan keuntungan 9.
program;
Memahami tentang penempatan staf dan managemen tim yang 10.
efektif;
Mampu untuk melakukan evaluasi dan memelihara web.11.
Dengan landasan pengetahuan dan kemampuan di atas, selanjutnya
manajer WBT diharapkan akan mampu untuk melaksanakan tugas-
tugas manajerialnya secara baik, mampu mengkoordinasikan tim dalam
mendesain, mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi serta
memelihara program.
222
Alur kegiatan dari pengelolaan pendidikan dan pelatihan yang
berbasis web meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Identifikasi dan analisis kebutuhan akan WBT1.
Identifikasi akibat potensial yang mungkin muncul dari
penerapan WBT.
Tentukan sisi baiknya;1.
Tentukan kekurangan-kekurangannya.2.
Merancang desain WBT (secara tim):2.
Menentukan fokus/isi yang sesuai;1.
Mengidentifikasi hambatan anggaran;2.
Mengidentifikasi isu-isu keberadaan 3. hardware dan software;
Merancang desain dan petunjuk penggunaannya;4.
Mengidentifikasi karakteristik dan keuntungan/kebaikan 5.
yang diinginkan.
Mengembangkan 3. website atau sistem pelatihan komersial yang
customize:
Mengembangkan isi;1.
Membuat desain visual;2.
Melakukan uji coba.3.
Implementasi program WBT:4.
Memasarkan program di lingkungan internal.
Menilai program beserta isinya:5.
Penilaian oleh pengguna.1.
Menilai validitas dan reliabitas isi. 2.
Melakukan pemeliharaan site yang sedang berjalan:6.
Memasukkan pembaruan teknologi1.
Penjadwalan dan membuat revisi. 2.
(Ellis, et al., 1999: 3-9)
Ketiga, tuntutan kemampuan guru. Masih sekaitan dengan tuntutan
jenis kompetensi untuk melakukan pendidikan yang berbasis web atau IT
223
atau ICT (ketiga jenis istilah tersebut merujuk pada arti yang sama yaitu
penggunaan teknologi jaringan), The National Council of Educational
Technology’s (NCET) di Inggris mendaftar sejumlah elemen kompetensi
guru untuk melakukan pendidikan yang berbasis web. Untuk bisa
menyelenggarakan pendidikan yang berbasis web guru harus memiliki:
Memiliki sikap positif terhadap Teknologi Informasi (TI)1. (positive
attitudes to IT);
Memahami potensi pendidikan dalam TI 2. (understanding the
educational potential of IT);
Mampu menggunakan TI dalam kurikulum secara efektif 3. (ability to
use IT effectively in curriculum);
Mampu mengelola penggunaan TI di dalam kelas 4. (ability to manage
IT use in the classroom);
Mampu menilai penggunaan TI5. (ability to evaluate IT use);
Mampu meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan6. (ability to
ensure differentiation and progression);
Memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta selalu 7.
memperbaharui kemampuan yang telah dimiliki (technical
capability to use an appropriate range of IT resources and up date
these skills).
(Somekh dan Davis, 1997:12).
Sementara itu, the International Society for Technology in Education
(ISTE) pada tahun 1999 merekomendasikan Foundation in Technology for All
Teracher Foundation Standard (Lowther et al. 2000: 132). Dalam standar ini
mengindikasikan bahwa para guru harus: Pertama, memiliki pemahaman
umum dan kemampuan teknologi. Kedua, mampu menggunakan
teknologi untuk meningkatkan kemampuan dalam kehidupan profesional
dan personal. Ketiga, harus bisa mengintegrasikan teknologi ke dalam
kurikulum secara efektif. Rincian dari ketiga area kompetensi tersebut
diuraikan di bawah ini.
224
Pertama, pemahaman umum dan kemampuan teknologi (Basic
computer/technology operations and concept). Hal ini penting karena guru
akan menggunakan komputer untuk menjalankan software; mengakses,
menghasilkan dan memanipulasi (mengolah) data; dan mempublikasikan
hasilnya. Mereka juga akan melakukan penilaian terhadap performansi
komponen-komponen hardware dan software dari sistem komputer
dan menerapkan strategi pemecahan masalah (troubleshooting) ketika
dibutuhkan.
Kedua, mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan
kemampuan dalam kehidupan profesional dan personal (personal dan
professional use of technology). Kemampuan ini perlu dimiliki karena guru
akan menggunakan berbagai peralatan untuk meningkatkan kemampuan
profesional dan produktivitas mereka. Mereka akan menggunakan
teknologi dalam berkomunikasi; melakukan kerja sama (kolaborasi);
melakukan penelitian; dan berbagai pemecahan masalah. Selain itu,
mereka juga akan membuat perencanaan dan berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas yang mendorong belajar sepanjang hayat serta akan
memperkenalkan penggunaan komputer/berbagai sumber teknologi
secara baik, etis, dan legal.
Ketiga, bisa mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum
secara efektif (Application of technology in instruction). Kemampuan
mengintegrasikan komputer dalam kurikulum ini juga kemampuan yang
harus dimiliki, dalam hal ini guru akan menggunakan komputer dan
teknologi terkait lainnya untuk mendukung instruksional dalam kelas dan
mata kuliah atau pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka
harus merencanakan dan menyampaikan unit-unit instruksional yang
mengintegrasikan berbagai hal yaitu software, aplikasi, dan macam-macam
peralatan belajar. Pembelajaran yang dikembangkan harus mencerminkan
sistem pengelompokkan yang efektif dan strategi penilaian yang cocok
untuk berbagai kelompok yang berbeda.
225
Agar guru/dosen bisa memiliki kemampuan sesuai dengan standard
di atas, LPTK penting untuk menyusun program pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan Foundations Standard di atas. Dalam hal ini Abbey
(2000:132) menegaskan,
“Therefore, it is critical that today’s teacher education programs
be modified to ensure that graduating students posses the essential
knowledge, skills, and understanding needed to effectively use Web-based
education in a setting that fosters growth and learning.”
7.6 PENDEKATAN INSTRUKSIONAL YANG BISA DITERAPKAN UNTUK MELAKSANAKAN PENDIDIKAN BERBASIS WEB
Dalam kaitan ini akan diuraikan beberapa kemungkinan pendekatan
instruksional menurut hasil studi Lowther, at al. (2000) atas beberapa hasil
kajian tentang pembelajaran baik yang sifatnya teoritis maupun hasil
riset.
Menurut Lowther, et al., beberapa teori belajar yang perlu dipahami
untuk dijadikan landasan bagi pelaksanaan pembelajaran pendidikan
berbasis web di LPTK di antaranya adalah,”constructivism” dari Bruner
(1999), anchored instruction dari CTGV (1993), cognitive apprenticeship dari
Brown et al. (1993), dan multiple intelegences dari Gardner (1993). Teori-
teori belajar tersebut diterapkan tidak secara sendiri-sendiri tapi harus
diterapkan secara terintegrasi (multiple).
Sedangkan dalam hal pendekatan instruksional, Lowther, et
al. mengajukan beberapa metode pembelajaran untuk membentuk
kemampuan calon guru dalam menggunakan pendidikan berbasis web
dan teknologi lainnya di LPTK, yaitu: simulated K-12 technology classroom;
modeling; observing/participating in technology setting; learning technology
skill; and reflective practices.
Di bawah ini tabel penjelasan tentang pendekatan pembelajaran
226
untuk mencapai kemampuan mahasiswa keguruan dalam melaksanakan
pendidikan berbasis web beserta guidelines pelaksanaannya.
Tabel 3 Instructional Approaches
(Lowther, et al., 2000:141)
Approach Guidelines
Simulated K-12
Technology Classroom
Dalam pelaksanaan pembelajaran jenis ini
harus mengikuti beberapa syarat berikut:
Kelas memiliki 3-6 buah komputer;•
Mahasiswa keguruan dianggap dan •
memerankan siswa K-12;
Pelajaran berbasis masalah • (problem-
based);
Pelajaran melibatkan kolaborasi;•
Mahasiswa melakukan pergantian peran •
dan aktivitas;
Mahasiswa mengalami menggunakan •
komputer sebagai alat;
Mahasiswa mengalami memecahkan •
masalah teknis.
Modelling Guru berperan seperti di bawah ini, bahkan
ketika melaksanakan Simulated K-12
Technology Classroom:
Sebagai fasilitator;•
Pengelola pergantian/rotasi peran •
mahasiswa dalam berbagai aktivitas
yang dilakukan;
Pemecah masalah teknis.•
227
Approach Guidelines
Observing/
Participating in
Technology Setting
Observasi dilakukan dengan:
Tidak menonjolkan penggunaan •
teknologi kepada siswa K-12;
Tidak mengancam karena kemampuan •
teknologi siswa tidak merupakan bagian
yang perlu diobservasi.
Partisipasi:
Dilakukan dalam suasana yang terbuka.•
Mahasiswa keguruan membantu ketika •
skill dan kapabilitas mereka sesuai
dengan kebutuhan.
Learning Technology
Skill
Ada dua pendekatan yang bisa dipilih:
Mengajarkan kemampuan teknologi •
terlebih dahulu, kemudian mengajarkan
bagaimana mengintegrasikan teknologi
ke dalam pengajaran;
Mengajarkan kemampuan teknologi •
sesuai kebutuhan ketika menggunakan
teknologi sebagai alat belajar.
Reflective Practice Melakukan refleksi atas praktek/kegiatan •
yang telah dilakukan:
Mendorong pengembangan •
metakognitif;
Membantu perkembangan rasa • self-
efficacy;
Membimbing kegiatan penelitian dan •
memberikan dorongan secara kritis.
Berbagai pendekatan di atas diterapkan mungkin tidak secara
tunggal dan saling terlepas, akan tetapi diterapkan secara terintegrasi.
228
Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan atau kecocokan untuk
membentuk suatu jenis kemampuan tertentu, sehingga untuk membentuk
kemampuan guru yang komprehensif, secara rasional menuntut
penerapan pendekatan-pendekatan secara terintergrasi dan proporsional.
Artinya pendekatan satu dengan yang lainnya harus saling melengkapi
untuk membentuk kemampuan mengelola proses pendidikan berbasis
web secara holistik.