ii
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan ridlo-Nya Laporan Pelaksanaan
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga Tahun 2019 selesai
disusun.
Upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga menunjukkan
perkembangan dan hasil yang menggembirakan. Hal ini nampak dari capaian
persentase angka kemiskinan yang dari tahun ke tahun terus mengalami
penurunan. Berkaitan dengan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan,
Pemerintah Kota Salatiga melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga telah melaksanakan berbagai
program dan kegiatan baik yang dibiayai oleh APBN, DBHCHT, APBD Provinsi
Jawa Tengah, maupun APBD Kota Salatiga.
LP2KD merupakan hasil koordinasi TKPK dengan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) pengampu program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga
dan stakeholder program penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu, LP2KD
berisi tentang kondisi kemiskinan, kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan di Daerah serta pelaksanaan penanggulangan kemiskinan yang
didalamnya menguraikan tentang program penanggulangan kemiskinan,
anggaran penanggulangan kemiskinan, capaian penanggulangan kemiskinan dan
permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan di Kota Salatiga tahun 2019. Disamping itu, LP2KD juga memberikan
saran dan masukan sebagai rencana tindak lanjut terhadap permasalahan
penanggulangan kemiskinan yang ada.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (LP2KD) Kota Salatiga tahun 2019 ini.
Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh
pemangku kepentingan dan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dan
program yang dapat menjamin percepatan penanggulangan kemiskinan di Kota
Salatiga.
Salatiga, Desember 2019 WAKIL WALIKOTA SALATIGA
Selaku Ketua TKPK Kota Salatiga,
MUH. HARIS, S.S, M.Si
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………..………………………………………………… iii
Daftar Tabel …………………………………………………………………………………… v
Daftar Grafik …………………………………………………………………………………… vi
Daftar Gambar ………………………………………………………………………………… viii
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………
B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………. C. Landasan Hukum ……………………………………………………………………….. D. Sistematika Penulisan Laporan…………………………………………………….
1
6
6
7
Bab II Kondisi Kemiskinan …………………………………………………………………………. 8
A. Kondisi Kemiskinan Makro ……………………………………………………………
1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin ……………….. 2. Garis Kemiskinan ……………………………………………………………... 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan ………………………………………….. 4. Indeks Keparahan Kemiskinan ……………………………………………
B. Kondisi Kemiskinan Mikro ………………………………………………………….. 1. Jumlah Rumah Tangga …………………………………………………….
2. Jumlah Individu ………………………………………………………………
8
8
11
12
15
18
18
19
Bab III Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan………………………….. 20
A. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga .………..……….. B. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah …………………………….. C. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan ………………….. D. Jenis dan Sumber Dana Program Penanggulangan Kemiskinan ….…
20
26
28
40
Bab IV Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan …………………………………………. 41
A. Program Penanggulangan Kemiskinan …………………………………………
B. Anggaran Penanggulangan Kemiskinan ……………………………………….. C. Capaian Penanggulangan Kemiskinan …………………………………………. D. Permasalahan Penanggulangan Kemiskinan ………………………………….
41
48
49
70
Halaman
iv
Bab V Penutup ……………………………………………………………………………….………… 72
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………. B. Rencana Tindak Lanjut / Rekomendasi …………………………………………
72
73
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Rekapitulasi Anggaran Pronangkis Kota Salatiga Tahun 2019
Berdasarkan Sumber Dana…………………………………………………………..
48
Tabel 4.2 Jumlah Penerima PKH Kota Salatiga ………………..……………………………. 66
Tabel 5.1
Jumlah Penduduk Miskin, Angka Kemiskinan dan Garis Kemiskinan
Kota Salatiga Tahun 2014-2018 …..……………………………………………….
72
Halaman
vi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1. Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2018 …………………………………………………………………. 8
Grafik 2.2 Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga Tahun 2014-
2018 …………………………………………………………………………………………
9
Grafik 2.3 Relevansi Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga terhadap Provinsi
dan Nasional ……………………………………………………………………………..
9
Grafik 2.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Kota Salatiga Tahun
2014-2018 ………………………………………………………………………………..
10
Grafik 2.5 Perbandingan Jumlah penduduk Miskin (jiwa) Kota Salatiga, Provinsi
Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018 ………….…………………….…….
10
Grafik 2.6 Garis Kemiskinan (Rp) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2018 ………………………………………………………………….
11
Grafik 2.7 Perkembangan Garis Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2014-2018 ….. 12
Grafik 2.8 Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2018 ……………………………………………………………
13
Grafik 2.9 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Salatiga Tahun
2014-2018 ………………………………………………………………………………..
13
Grafik 2.10 Efektifitas Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota
Salatiga ……………………………………………………………………………………. 14
Grafik 2.11 Relevansi Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota
Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional ……………………………………….
14
Grafik 2.12 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Salatiga, Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional Tahun 2018 ……………………………………………….
15
Grafik 2.13 Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Salatiga
Tahun 2014-2018 ………………………………………………………………………
16
Grafik 2.14 Efektivitas Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Salatiga….……… 16
Grafik 2.15 Relevansi Efektivitas Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional ………………………..
17
Grafik 4.1 Trend Perkembangan Alokasi APBD Kota Salatiga Tahun 2015-2019 48
Grafik 4.2 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) (kasus) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
54
Grafik 4.3 Efektivitas Angka Kematian Bayi (AKB) (kasus) Kota Salatiga Tahun
2016-2018 ………………………………………………………………………………..
54
Halaman
vii
Grafik 4.4 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) (kasus) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
55
Grafik 4.5 Efektivitas Angka Kematian Balita (AKBA) (kasus) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
56
Grafik 4.6 Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
57
Grafik 4.7 Efektivitas Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
57
Grafik 4.8 Perkembangan Balita dengan Gizi Buruk Kota Salatiga Tahun 2016-
2018 ……………………………………………………………………………………….
58
Grafik 4.9 Efektivitas Balita dengan Gizi Buruk (%) Kota Salatiga …………………. 58
Grafik 4.10 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SD/MI Kota Salatiga …………. 59
Grafik 4.11 Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Kota Salatiga ………. 59
Grafik 4.12 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Kota Salatiga 60
Grafik 4.13 Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Kota Salatiga …… 60
Grafik 4.14 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Kota Salatiga .. 61
Grafik 4.15 Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Kota Salatiga ………. 61
Grafik 4.16 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kota
Salatiga …………………………………………………………………………………….
62
Grafik 4.17 Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kota Salatiga ….. 62
Grafik 4.18 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI Kota Salatiga …………….. 63
Grafik 4.19 Efektivitas Angka Putus Sekolah SD/MI Kota Salatiga ……………………. 63
Grafik 4.20 Perkembangan Angka Putus Sekolah SMP/MTs Kota Salatiga ………… 64
Grafik 4.21 Efektivitas Angka Putus Sekolah SMP/MTs Kota Salatiga ……………….. 65
Grafik 4.22 Perkembangan Persentase Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak
Kota Salatiga Tahun 2016-2018 …………………………………………………..
67
Grafik 4.23 Perkembangan Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak
Kota Salatiga Tahun 2016-2018 …………………………………………………..
68
Grafik 4.24 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kota Salatiga
Tahun 2015-2018 ………………………………………………………………………
69
Grafik 4.25 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ……………………………………………………………………..
70
Grafik 4.26 Perkembangan Jumlah Koperasi Kota Salatiga Tahun 2016-2018 …… 70
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
(TKPK) Kota Salatiga ………………………………………………………………
5
Halaman
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan adalah kondisi ketidakmampuan sosial dan ekonomi
seseorang atau sekelompok orang untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kemiskinan juga
dipahami sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar dan
perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam
menjalani kehidupan secara bermartabat. Di samping kebutuhan-kebutuhan
dasar yang belum terpenuhi, kondisi kemiskinan juga didukung oleh
ketidakmampuan untuk memperoleh kebebasan dalam memilih dan
berpartisipasi.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang tidak hanya
menyangkut masalah pendapatan. Masalah lain, seperti kesehatan,
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, kondisi geografis,
gender, dan kondisi lingkungan merupakan dimensi-dimensi kemiskinan
yang juga memengaruhi kondisi seseorang atau rumah tangga dalam status
kemiskinan.
Salah satu dimensi penting yang menjadi perhatian banyak pihak
adalah dimensi pengeluaran atau konsumsi. Pendekatan tersebut sering juga
disebut dengan kemiskinan absolut, dimana seseorang atau satu rumah
tangga dikatakan miskin jika ia tidak mampu memenuhi satu tingkat
konsumsi minimum yang terdiri dari konsumsi makanan dan non makanan
yang dianggap esensial dan diperlukan selama jangka waktu tertentu.
Tingkat konsumsi minimum menjadi batas (tresshold) yang menentukan
seseorang tergolong miskin atau tidak, atau yang sering disebut dengan
garis kemiskinan. Dalam dimensi yang lain dapat dikemukakan bahwa
seseorang yang tergolong miskin juga tidak memiliki kapabilitas untuk hidup
dengan kondisi kesehatan dan pendidikan yang layak serta menjalankan
fungsinya dengan baik.
Perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
membawa implikasi terhadap semakin mendesaknya upaya-upaya untuk
mengatasi kemiskinan. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat miskin menjadi tanggung jawab yang lebih besar bagi
pemerintah daerah. Sehingga pada akhirnya permasalahan-permasalahan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
2
kemiskinan yang muncul akan banyak direspon, diputuskan, dan
dilaksanakan secara cepat dan efektif oleh pemerintah daerah tanpa harus
menunggu dan banyak tergantung pada instruksi dari pemerintah pusat.
Dengan kewenangan daerah yang semakin besar tersebut, Pemerintah
daerah dan DPRD memiliki tanggung jawab yang cukup besar untuk
mengambil keputusan-keputusan penting dan strategis bagi upaya
menanggulangi kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Pada tahun 2010, Pemerintah menerbitkan regulasi yang mengatur
tentang upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, yaitu Peraturan
Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
96 Tahun 2015. Peraturan Presiden tersebut kemudian ditindaklanjuti
dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010
tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015, terdapat beberapa hal
baru yang menjadi perhatian, yaitu:
1. Berdasarkan ketentuan kedua regulasi tersebut, TKPK dipimpin oleh
Wakil Kepala Daerah. Hal tersebut bertujuan agar upaya percepatan
penanggulangan kemiskinan dapat berjalan dengan lebih efektif.
2. Program penanggulangan kemiskinan dititikberatkan pada beberapa hal
sebagai berikut:
a. Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga yang bertujuan
untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup,
dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.
b. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan
memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat
dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
pemberdayaan masyarakat.
c. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan
Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil yang bertujuan untuk memberikan
akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
3
kecil.
d. Program-program lainnya baik yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat miskin.
3. Dalam implementasi program-program tersebut, strategi yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin.
b. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin.
c. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro
dan kecil.
d. Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Menindaklanjuti amanat yang tertuang dalam Perpres Nomor 15 Tahun
2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 96
Tahun 2015 dan Permendagri Nomor 42 Tahun 2010, Pemerintah Kota
Salatiga telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun
2013 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kota Salatiga.
Dalam rangka implementasi peraturan daerah tersebut, telah disusun
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) yang ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 18 Tahun 2014.
Berkaitan dengan hal tersebut, guna optimalisasi pelaksanaan program
dan kegiatan yang tercantum dalam OPD, telah dibentuk Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), Sekretariat TKPK, Kelompok Kerja
(Pokja) TKPK dan Kelompok Program (Pokgram) TKPK yang ditetapkan
dengan Keputusan Walikota Salatiga Nomor 054-05/146/2019 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dan Sekretariat TKPK,
Kelompok Kerja (Pokja) TKPK, dan Kelompok Program (Pokgram) TKPK.
Berdasarkan Keputusan Walikota Salatiga Nomor 054-05/146/2019
tersebut, kelembagaan TKPK Kota Salatiga terdiri atas:
1. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dengan susunan:
a. Penanggungjawab : Walikota
b. Ketua : Wakil Walikota
c. Wakil Ketua : Sekretaris Daerah
d. Sekretaris : Kepala Bapelitbangda
e. Wakil Sekretaris : Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Sekretaris Daerah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
4
f. Anggota : Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD.
2. Sekretariat TKPK dengan susunan :
a. Kepala Sekretariat : Sekretaris Bapelitbangda
b. Wakil Kepala : Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
c. Anggota : Unsur OPD pengampu program
Penanggulangan kemiskinan.
3. Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri atas :
a. Pokja Pendataan dan Informasi dengan susunan :
1) Ketua : Kabid. Perencanaan Kesejahteraan Rakyat
pada Bapelitbangda
2) Wakil Ketua : Kasi. Statistik Sosial pada Kantor BPS Salatiga
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan dan TKSK
Kecamatan.
b. Pokja Pengembangan Kemitraan dengan susunan :
1) Ketua : Kabid. Perencanaan Kesejahteraan Rakyat
pada Bapelitbangda
2) Wakil Ketua : Kasubbag. Pengembangan Usaha Daerah
pada Bagian Perekonomian Setda
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
c. Pokja Pengaduan Masyarakat dengan susunan :
1) Ketua : Kabid. Perencanaan Kesejahteraan Rakyat
pada Bapelitbangda.
2) Wakil Ketua : Sekretaris Inspektorat
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
4. Kelompok Program (Pokgram) yang terdiri dari :
a. Pokgram Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga dengan susunan :
1) Ketua : Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Sekretaris Daerah
2) Wakil Ketua : Kepala Dinas Sosial
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
5
b. Pokgram Pemberdayaan Masyarakat dengan susunan :
1) Ketua : Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
2) Wakil Ketua : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
c. Pokgram Pemberdayaan UMKM dengan susunan :
1) Ketua : Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah
2) Wakil Ketua : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
Adapun struktur organisasi/kelembagaan Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1.
STRUKTUR ORGANISASI
TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK)
KOTA SALATIGA
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
6
Dalam rangka memberikan gambaran tentang upaya-upaya Pemerintah
Kota Salatiga dalam melaksanakan program-program penanggulangan
kemiskinan, maka disusun LAPORAN PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN DAERAH (LP2KD) KOTA SALATIGA TAHUN 2018.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga Tahun 2019 ini adalah:
1. Memberikan gambaran tentang kondisi kemiskinan di Kota Salatiga.
2. Memberikan gambaran tentang perkembangan dan permasalahan yang
terjadi dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota
Salatiga.
C. Landasan Hukum
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015.
3) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
4) Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
5) Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden No 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
6) Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Dan Kabupaten/Kota.
8) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program
Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Dan Program
Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif.
9) Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
7
10) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022.
11) Keputusan Walikota Salatiga Nomor 054-05/146/2019 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dan Sekretariat TKPK,
Kelompok Kerja (Pokja) TKPK, dan Kelompok Program TKPK.
D. Sistematika Penulisan Laporan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)
Kota Salatiga Tahun 2019 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Sistematika Penulisan Laporan
Bab II Kondisi Kemiskinan
A. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin
B. Garis Kemiskinan
C. Indeks Kedalaman Kemiskinan
D. Indeks Keparahan Kemiskinan
Bab III Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan di
Daerah
A. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga
B. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
C. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan
D. Jenis dan Sumber Dana Program Penanggulangan Kemiskinan
Bab IV Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan
A. Program Penanggulangan Kemiskinan
B. Anggaran Penanggulangan Kemiskinan
C. Capaian Penanggulangan Kemiskinan
D. Permasalahan Penanggulangan Kemiskinan
Bab V Penutup
A. Kesimpulan
B. Rencana Tindak Lanjut/Rekomendasi
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
8
BAB II
KONDISI KEMISKINAN
A. Kondisi Kemiskinan Makro
1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin Kota Salatiga pada tahun 2018 sebesar
4,84% berada di bawah rata-rata capaian Jawa Tengah yaitu sebesar 11,32%,
sedangkan capaian rata-rata nasional sebesar 9,82%. Jika dibandingkan
dengan capaian Nasional dan Jawa Tengah, tingkat kemiskinan Kota Salatiga
relatif masih lebih baik. Kondisi tersebut bisa dilihat pada grafik 2.1 di bawah
ini.
Grafik 2.1.
Tingkat Kemiskinan (%)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Persentase penduduk miskin Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun
2014-2018 cenderung menurun. Perkembangan penduduk miskin Kota
Salatiga dapat dilihat pada grafik 2.2 di bawah ini.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
9
Grafik 2.2.
Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Berdasarkan grafik di atas, tingkat kemiskinan Kota Salatiga mengalami
penurunan dari 5,07% pada tahun 2017 menjadi 4.84% pada Tahun 2018.
Hal ini sudah terlihat relevan (sejalan) dengan Provinsi maupun Nasional.
Tingkat relevansi kemiskinan Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar grafik
2.3 di bawah ini.
Grafik 2.3.
Relevansi Tingkat Kemiskinan (%)
Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Dilihat dari sisi jumlahnya, penduduk miskin Kota Salatiga pada tahun
2017 sebesar 9550 jiwa menurun menjadi 9240 jiwa pada tahun 2018. Kondisi
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
10
tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
dapat dilihat pada grafik 2.4 perkembangan jumlah penduduk miskin di Kota
Salatiga selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2014 - 2018 di bawah ini.
Grafik 2.4.
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Sedangkan perbandingan jumlah penduduk miskin antara Kota Salatiga,
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional dapat dilihat pada grafik 2.5 berikut:
Grafik 2.5.
Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
11
2. Garis Kemiskinan
Penduduk dikatakan miskin apabila memiliki rata-rata pengeluaran per-
kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK). Dalam menghitung GK, BPS
melihat dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis
Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Dalam menghitung GKM, BPS
memberikan definisi bahwa GKM adalah merupakan nilai pengeluaran
kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per
kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52
jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu,
sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Sedangkan
GKBM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan,
dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51
jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
Tahun 2018, garis kemiskinan Kota Salatiga sebesar Rp. 380.856,-
dengan demikian lebih tinggi dari rata-rata garis kemiskinan Provinsi Jawa
Tengah yaitu sebesar Rp. 350,875,- namun masih lebih rendah dari garis
kemiskinan nasional yaitu Rp. 383,908,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada grafik 2.6 di bawah ini.
Grafik 2.6.
Garis Kemiskinan (Rp)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
12
Garis kemiskinan menjadi ukuran yang paling berpengaruh terhadap
perubahan jumlah penduduk miskin. Kenaikan garis kemiskinan jika tidak
diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat maka akan berdampak
pada kenaikan jumlah penduduk miskin. Untuk itu perlu ada penekanan dalam
menghadapi tren atau kenaikan garis kemiskinan dengan mendorong program
dan kegiatan sektor riil yang menyentuh langsung kepada masyarakat dengan
kategori berpenghasilan rendah. Tren garis kemiskinan Kota Salatiga dapat
dilihat pada grafik 2.7 di bawah ini.
Grafik 2.7
Perkembangan Garis Kemiskinan
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan
Untuk mengukur kesenjangan pengeluaran masing – masing penduduk
miskin terhadap garis kemiskinan, dilihat dari Indeks Kedalaman
Kemiskinannya. Semakin kecil nilai Poverty Gap Index, semakin besar potensi
ekonomi untuk dana pengentasan kemiskinan berdasarkan identifikasi
karakteristik penduduk miskin dan juga untuk target sasaran bantuan dan
program. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) sebagai rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan di
Kota Salatiga pada tahun 2018 adalah sebesar 0,69. Selengkapnya dapat
dilihat pada gambar grafik 2.8 berikut ini.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
13
Grafik 2.8.
Indeks Kedalaman Kemiskinan
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Pencapaian P1 Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2014-2018
terlihat fluktuatif, namun pada tahun 2018 mengalami kenaikan yaitu sebesar
0,69. Untuk mengetahui perkembangan P1 Kota Salatiga tahun 2014-2018
dapat dilihat pada grafik 2.9 dibawah ini
Grafik 2.9
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
14
Dilihat dari sisi kinerja penurunan indeks kedalaman kemiskinan di Kota
Salatiga tahun 2014-2018 pada tahun terakhir terlihat mengalami kenaikan.
Namun secara keseluruhan tingkat kedalaman kemiskinan dari tahun 2014-
2018 ada kecenderungan mengalami penurunan. Efektivitas penurunan indeks
kedalaman kemiskinan Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar grafik 2.10
berikut ini.
Grafik 2.10
Efektifitas Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kota Salatiga
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Dari sisi relevansi penurunan indeks kedalaman kemiskinan yang dicapai
oleh Kota Salatiga terhadap capaian Provinsi dan Nasional dapat dilihat pada
grafik 2.11 di bawah ini.
Grafik 2.11
Relevansi Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
15
Berdasarkan pada gambar grafik di atas, indeks kedalaman Kota
Salatiga pada tahun 2018 lebih optimal bila dibandingkan dengan pencapaian
indeks kedalaman kemiskinan Provinsi Jawa Tengah maupun Nasional.
4. Indeks Keparahan Kemiskinan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai
indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Kondisi tahun 2018 indeks keparahan kemiskinan (P2) Kota Salatiga sebesar
0.13, Provinsi Jawa Tengah 0.45 dan nasional sebesar 0.44. Jika disandingkan
dengan Provinsi Jawa Tengah, capaian Kota Salatiga pada tahun 2018 masih
lebih baik. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar grafik 2.12 di bawah ini.
Grafik 2.12
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Dalam kurun waktu tahun 2014-2018, capaian indeks keparahan
kemiskinan Kota Salatiga mengalami fluktuasi namun mengalami perbaikan di
Tahun 2018. Hal tersebut dapat dilihat dari P2 Kota Salatiga pada Tahun 2017
yaitu 0.21 turun menjadi 0.13 pada Tahun 2018. Perkembangan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Slataiga tahun 2014 – 2018 dapat dilihat
pada gambar grafik 2.13 di bawah ini.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
16
Grafik 2.13
Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Pencapaian penurunan indeks keparahan kemiskinan (P2) Kota Salatiga
terlihat lebih optimal jika dilihat dalam kurun waktu 2014-2018. Meskipun
sempat mengalami kenaikan fluktuaktif namun kecenderungannya mengalami
penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 2.14 di bawah
ini.
Grafik 2.14
Efektifitas Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
17
Adapun relevansi penurunan indeks keparahan kemiskinan yang dicapai
oleh Kota Salatiga terhadap tujuan provinsi dan nasional dapat dilihat pada grafik
2.15 di bawah ini.
Grafik 2.15
Relevansi Efektifitas Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Pada grafik 2.15 di atas dapat dilihat capaian indeks keparahan Kota
Salatiga pada tahun 2018 mengalami perbaikan lebih optimal. Bila dibandingkan
dengan capaian P2 provinsi Jawa Tengah dan capaian Nasional, capaian indeks
keparahan Kota Salatiga terlihat lebih baik atau signifikan.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
18
B. Kondisi Kemiskinan Mikro
Data mikro kemiskinan merupakan data yang diperoleh melalui mekanisme
sensus (bersifat menyeluruh), bersifat kuantitatif, dapat memberikan informasi
detail serta dapat dipergunakan sebagai intervensi program/kegiatan secara by
name by address. Data kemiskinan mikro yang diperoleh dari verifikasi dan
validasi merupakan jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40%
terendah dengan rincian sebanyak 13.310 Rumah Tangga dan 47.464 individu.
1. Jumlah Rumah Tangga
Rekapitulasi Rumah Tangga Sasaran (RTS) Hasil Verval 2019
Kecamatan/Kelurahan Grand
Total
ARGOMULYO 3556
CEBONGAN 367
KUMPULREJO 797
LEDOK 573
NOBOREJO 673
RANDUACIR 556
TEGALREJO 590
SIDOMUKTI 3047
DUKUH 975
KALICACING 322
KECANDRAN 637
MANGUNSARI 1113
SIDOREJO 3473
BLOTONGAN 683
BUGEL 326
KAUMAN KIDUL 338
PULUTAN 400
SALATIGA 818
SIDOREJO LOR 908
TINGKIR 3234
GENDONGAN 299
KALIBENING 207
KUTO KIDUL 533
KUTO LOR 835
SIDUL 553
TINGKIR LOR 497
TINGKIR TENGAH 310
13310
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
19
2. Jumlah Individu
Rekapitulasi Individu (IDV) Hasil Verval 2019
KECAMATAN/KELURAHAN JUMLAH
ARGOMULYO 12804
CEBONGAN 1401
KUMPULREJO 2963
LEDOK 1917
NOBOREJO 2479
RANDUACIR 1978
TEGALREJO 2066
SIDOMUKTI 11397
DUKUH 3685
KALICACING 1116
KECANDRAN 2297
MANGUNSARI 4299
SIDOREJO 12181
BLOTONGAN 2421
BUGEL 1238
KAUMAN KIDUL 1207
PULUTAN 1531
SALATIGA 2691
SIDOREJO LOR 3093
TINGKIR 11082
GENDONGAN 911
KALIBENING 766
KUTOWINANGUN KIDUL 1844
KUTOWINANGUN LOR 3000
SIDOREJO KIDUL 1944
TINGKIR LOR 1623
TINGKIR TENGAH 994
Grand Total 47464
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
20
BAB III
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
A. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga
Arah kebijakan penanggulangan kemiskinan Kota Salatiga berpedoman
pada RPJPD Kota Salatiga tahun 2005-2025 dan RPJMD Kota Salatiga 2017-
2022, dengan kebijakan sebagai berikut:
1. Kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan
Dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga kebijakan untuk
meningkatkan kesejahteraan diarahkan pada meningkatkan
keterjangkauan warga miskin terhadap kebutuhan dasar manusia, baik
itu kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, air
bersih dan sanitasi, rasa aman dan goncangan sosial serta bencana.
Kemudian mendorong peningkatan pendapatan warga miskin dengan
memberikan peluang kesempatan kerja, dan usaha. Kebijakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat meliputi:
a. Pemenuhan bidang pangan yang difokuskan pada tersedianya
kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat miskin melalui:
1) Peningkatan ketersediaan dan kualitas bahan pangan;
2) Peningkatan kelancaran distribusi bahan pangan;.
3) Peningkatan dan stabilitas ketahanan pangan lokal;
4) Peningkatan pendapatan petani;
5) Peningkatan pengelolaan potensi perikanan, peternakan dan
perkebunan;
6) Peningkatan sistem kewaspadaan dini dalam gizi dan rawan
pangan.
b. Pemenuhan bidang kesehatan yang difokuskan pada pemberian
pelayanan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat miskin melalui:
1) Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan bagi masyarakat
miskin dan rentan;
2) Mendorong peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita kesehatan sekolah, kesehatan kerja dan asusila;
3) Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat miskin;
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan;
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
21
5) Meningkatkan perilaku dan kemandirian masyarakat pada upaya
promotif dan preventif serta perilaku hidup sehat;
6) Mendorong dan menggerakkan upaya perbaikan gizi masyarakat
dan institusi melalui kemitraan, peningkatan mutu pengelolaan
dan pelayanan gizi;
7) Membina keluarga berencana dan pelayanan kontrasepsi bagi
keluarga kurang mampu.
c. Pemenuhan bidang pendidikan yang difokuskan pada pemerataan dan
perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi warga miskin
melalui:
1) Intensifikasi dan ekstensifikasi pendidikan non formal dan informal
untuk memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang
tidak terjangkau pendidikan formal;
2) Peningkatan, pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu dan terjangkau di semua jenis, jalur dan
jenjang pendidikan;
3) Pengembangan sekolah kejuruan dalam rangka menjawab
kebutuhan pasar kerja;
4) Penuntasan buta huruf dan wajib belajar melalui program Paket A,
B dan C;
5) Pemberian kesempatan bagi anak berprestasi dari keluarga miskin
untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
6) Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan
pendidikan.
d. Pemenuhan bidang perumahan diarahkan pada pemenuhan tempat
tinggal yang layak bagi warga miskin yaitu melalui :
1) Penyediaan rumah layak dan sehat yang terjangkau bagi warga
miskin;
2) Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
konsep rumah sehat;
3) Meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan perumahan yang sehat; dan
4) Mendorong investasi swasta dalam pengadaan rumah sehat
sederhana dan terjangkau.
e. Pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi bagi warga miskin yang
diarahkan pada upaya-upaya meningkatkan akses masyarakat miskin
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
22
terhadap sumber air minum dan sanitasi yang sehat dan aman, yaitu
melalui:
1) Penyediaan sarana air minum yang bersih dan aman;
2) Penyediaan dan peningkatan sanitasi dasar yang layak dan sehat
(pengembangan lingkungan sehat).
f. Pemenuhan lingkungan hidup yang lebih sehat diarahkan pada
penanganan permasalahan infrastruktur dan penataan lingkungan
permukiman dan ruang publik yang lebih sehat bagi warga miskin,
melalui:
1) Pengendalian dan pengelolaan sampah dan limbah industri
maupun rumah tangga;
2) Penataan lingkungan permukiman yang sehat diantaranya
pembangunan saluran, jalan penghubung antar kelurahan dan
jalan penghubung yang meningkatkan produktifitas warga miskin
dan ruang terbuka hijau;
3) Pengurangan dampak polusi perkotaan;
4) Pengelolaan dan konservasi sumber daya alam secara
berkelanjutan.
g. Pemenuhan peluang kesempatan kerja dan usaha diarahkan pada
upaya pengurangan pengangguran melalui penciptaan dan perluasan
kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteran tenaga kerja,
peluang berusaha, meningkatkan produktifitas usaha dan
meningkatkan produktifitas tenaga kerja dan berusaha serta
mendorong usaha ekonomi kreatif. Hal tersebut dilakukan melalui:
1) Menciptakan lapangan kerja antara lain dengan :
a. Peningkatan akses permodalan bagi warga miskin;
b. Pelaksanaan kegiatan padat karya;
c. Peningkatan kesempatan kerja warga miskin.
2) Meningkatan produktifitas tenaga kerja antara lain dengan:
a. Pengembangan kewirausahaan dan pelatihan manajeman bagi
warga miskin;
b. Peningkatan kapasitas kerja warga miskin;
c. Peningkatan akses sumberdaya produktif masyarakat miskin.
h. Pemenuhan atas tanah lebih diarahkan pada terlindunginya hak
perorangan maupun komunal atas tanah yang dimilikinya dan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
23
ditempati sebagaimana mestinya sesuai ketentuan peraturan yang
berlaku. Hal tersebut dilakukan dengan:
1) Melindungi hak atas tanah bagi warga miskin;
2) memberikan akses kepemilikan tanah sebagai usaha untuk
meningkatkan produktifitas;
3) Optimalisasi pemanfaatan tanah secara terencana dan sesuai
peruntukannya dengan mengacu pada tata ruang daerah.
i. Perwujudan rasa aman dari gangguan keamanan, tindakan kekerasan
goncangan sosial dan bencana diarahkan dengan peningkatan
keamanan dan kenyamanan lingkungan, peningkatan iklim politik
yang kondusif serta antisipasi atau mitigasi bencana yang memadahi
dan responsif. Hal tersebut dilakukan melalui:
1) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan swakarsa;
2) Penegakan peraturan yang adil dan tidak memihak atau berat
sebelah bagi warga miskin;
3) Penguatan lembaga sosial politik kemasyarakatan;
4) Peningkatan bantuan dan rehabilitasi sosial korban bencana;
5) Peningkatan dan pengembangan sarana mitigasi bencana.
2. Kebijakan untuk mengembangkan kemandirian
Upaya pengembangan kemandirian warga miskin dilakukan melalui
berbagai kebijakan yang sifatnya memberdayakan masyarakat,
meningkatkan produktifitas dan pengetahuan serta mendorong sinergi
dan membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk mempercepat
penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga. Penjabaran dari kebijakan
ini antara lain:
a. Meningkatkan peran serta kelembagaan di masyarakat untuk terlibat
dalam penanggulangan kemiskinan dan agar mampu mengidentifikasi
permasalahan dan potensi masyarakat yang ada dan mampu
mempengaruhi proses pengambilan keputusan, baik dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan publik, serta
mampu menjawab permasalahan yang berkembang dalam
lingkungannya. Hal tersebut dilakukan melalui:
1) Penguatan kelembagaan masyarakat;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan
pembangunan wilayah;
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
24
3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan sarana
prasarana wilayah, proses kelurahan dan institusi kemasyarakatan
lainnya.
b. Menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha-usah produktif warga
miskin diarahkan pada peningkatan investasi dalam rangka
peningkatan ekonomi daerah, dan pembinaan usaha kecil menengah
yang baru memulai maupun yang potensial dan berkembang, dengan
memberikan stimulan yang mendukung.
c. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diarahkan pada
peningkatan peran perempuan dalam berbagai strata kehidupan dan
peningkatan perlindungan terhadap anak melalui :
1) Peningkatan keterampilan dan pengetahuan perempuan.
2) Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan.
3) Perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
4) Peningkatan kelembagaan perempuan dan perlindungan anak.
d. Meningkatkan peran Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah dilakukan dengan:
1) Penguatan dasar hukum terbentuknya TKPKD;
2) Penyusunan regulasi percepatan penanggulangan kemiskinan Kota
Salatiga.
3) Peningkatan komitmen anggota TKPKD dan pemangku kepentingan
yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan.
4) Penguatan kelembagaan, melalui konsistensi rencana kerja,
pelaksanaan dan monitoring evaluasi TKPKD.
5) Peningkatan sarana prasarana penunjang kegiatan TKPKD.
e. Membangun kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan untuk
meningkatkan keterpaduan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan
sebagai gerakan moral dan mendorong tanggungjawab bersama dalam
melakukan penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut ditempuh
dengan :
1) Membangun sistem jaringan informasi perencanaan dan
pengendalian pembangunan daerah, mencakup didalamnya
informasi dan data kemiskinan yang lebih akurat, resmi, updating
dan mudah diakses serta mudah digunakan.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
25
2) Membangun kelembagaan kemitraan yang mampu mewadahi dan
memfasilitasi para pemangku kepentingan untuk melakukan
sinergitas penanggulangan kemiskinan.
3) Mendorong terwujudnya partisipasi, transparansi dan akuntabilitas
sebagai dasar pelaksanaan kemitraan sinergis.
3. Kebijakan mewujudkan masyarakat yang bermartabat
Upaya untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat dilakukan
dengan berbagai langkah kebijakan dengan mendorong perilaku, budaya
masyarakat menjunjung tinggi moral, religiusitas, memiliki akhlak mulia
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, prinsip kemasyarakatan
dan menghormati kearifan lokal sehingga mempunyai jati diri dan mampu
sejajar dan bersaing dengan daerah lain, langkah-langkah kebijakan yang
dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat antara lain:
a. Meningkatkan pengamalan kepedulian sosial yang didasari oleh nilai-
nilai kemanusiaan, religiusitas dan kesetiakawanan sosial serta prinsip
kemasyarakatan;
b. Pembenahan sistem kemasyarakatan yang bersih dari budaya
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan;
c. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian serta tanggungjawab
bersama para pemangku kepentingan untuk melakukan gerakan
moral penanggulangan kemiskinan dengan upaya:
1) Mengkonsolidasikan modal sosial dan modal budaya (kearifan
lokal) yang mampu menjadi nilai tambah ekonomi dan sosial bagi
percepatan penanggulangan kemiskinan;
2) Memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan
untuk lebih berperan aktif dalam penanggulangan kemiskinan ;
3) Mendukung upaya tanggungjawab sosial yang dilaksanakan oleh
swasta, perguruan tinggi dan masyarakat.
4) Memberikan penyadaran dan kepedulian akan pentingnya
penanggulangan kemiskinan bagi peningkatan hasil pembangunan
serta menciptakan iklim yang kondusif untuk melakukan usaha
dan aktifitas masyarakat.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
26
Berkaitan dengan hal tersebut, kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga telah mengacu pada RPJPD
Kota Salatiga dengan arah pembangunan sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu menghadapi
perkembangan global dengan tetap berlandaskan pada norma dan nilai
- nilai luhur masyarakat;
2. Mewujudkan peningkatan perekonomian daerah yang berbasis pada
potensi lokal yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Terwujudnya tata
kelola Pemerintahan yang baik diarahkan pada aparatur yang semakin
berkualitas, profesional, bersih dan bermartabat, serta semakin
meningkatnya peran dan fungsi pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat didukung oleh infrastruktur dan teknologi
maju;
4. Mewujudkan demokrasi yang berdasarkan hukum, bermartabat,
bertanggungjawab dan berkeadilan;
5. Mewujudkan penataan pembangunan yang berwawasan lingkungan;
6. Mewujudkan fasilitas dan utilitas kota.
B. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, pada tahun
2011 Pemerintah Kota Salatiga telah menyusun Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (SPKD) Kota Salatiga dan review pada Tahun 2013.
Kemudian pada Tahun 2014 ditetapkan dengan Peraturan Walikota Salatiga
Nomor 18 Tahun 2014.
Selanjutnya pada Tahun 2017, kembali dilakukan Review sekaligus
penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD).
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 14 Peraturan Daerah Kota Salatiga
Nomor 5 Tahyn 2013 yang menyatakan bahwa Strategi penanggulangan
kemiskinan daerah yang selanjutnya digunakan sebagai rancangan
kebijakan pembangunan daerah dibidang penanggulangan kemiskinan
dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, sehingga rancangan kebijakan program dan kegiatan yang ada
dalam SPKD dapat terakomodir didalam RPJMD Kota Salatiga.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
27
Sesuai amanat Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun 2013,
SPKD memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Strategi utama Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
2. Target-target peningkatan kesejahteraan yang dirumuskan dalam
RPJMD;
3. Analisis kondisi dimensi-dimensi kemiskinan untuk menentukan
prioritas perencanaan Program Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan;
4. Analisis penganggaran Program Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan agar menghasilkan anggaran yang efektif untuk
penanggulangan kemiskinan; dan
5. Analisa dan mekanisme pengendalian Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
Adapun Strategi utama Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di
Kota Salatiga adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, yaitu upaya
bantuan sosial berbasis keluarga dan individu, meliputi: memenuhi
hak dasar, pengurangan beban hidup, perbaikan kualitas hidup
keluarga miskin dan penduduk miskin.
2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin,
yaitu upaya pemberdayaan masyarakat, yaitu mengembangkan
potensi dan memperkuat kapasitas keluarga miskin dan penduduk
miskin.
3. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan
kecil, yaitu pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, yaitu
mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat dengan
memanfaatkan sumberdaya lokal.
4. Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan,
yaitu program-program lainnya dan sinergitas program
penanggulangan kemiskinan, meliputi baik secara langsung baik
tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat miskin dan mensinergikan kebijakan dan
program penanggulangan kemiskinan pusat, provinsi dan kota.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
28
C. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan
Kelompok program penanggulangan kemiskinan diatur dalam
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan di Kota Salatiga. Berdasarkan perda tersebut terdapat 3 (tiga)
Kelompok Program, yaitu Kelompok Program Bantuan dan Perlindungan
Sosial Berbasis Keluarga, Kelompok Program Pemberdayaan Masyarakat, dan
Kelompok Program Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil.
1. Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga
a. Tujuan Program
Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
bertujuan untuk memenuhi hak dasar, pengurangan beban hidup,
dan perbaikan kualitas hidup penduduk miskin. Bantuan sosial
terpadu berbasis keluarga memiliki karakteristik bantuan langsung
tunai bersyarat bagi keluarga miskin, keluarga hampir miskin, dan
keluarga rentan miskin.
b. Cakupan Program
Cakupan program pada kelompok program bantuan sosial terpadu
berbasis keluarga, antara lain meliputi:
1) Bantuan sosial langsung kepada keluarga sasaran, bantuan
langsung dapat berupa bantuan tunai bersyarat (Program
Keluarga Harapan/PKH), Bantuan Langsung Bersyarat
(conditional cash transfer), bantuan langsung dalam bentuk
barang, misalnya pemberian beras bagi masyarakat miskin
(raskin), serta bantuan bagi kelompok masyarakat rentan,
seperti mereka yang cacat, lansia, yatim/piatu dan sebagainya;
2) Bantuan pendidikan berupa beasiswa dan pendidikan anak usia
dini;
3) Bantuan kesehatan termasuk penyuluhan bagi orang tua
berkaitan dengan kesehatan dan gizi (parenting education)
melalui pemberian pelayanan kesehatan yang ditunjuk.
c. Sasaran Program
Keluarga miskin, keluarga hampir miskin, dan keluarga rentan
miskin.
d. Jenis Program/Kegiatan
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan PMKS lainnya, dengan kegiatan Pelatihan Ketrampilan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
29
Berusaha Bagi Keluarga Miskin. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Sosial.
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Fasilitasi Pemberian Bantuan Pangan
b) Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi PMKS
c) Pendayagunaan Para Penyandang Cacat Dan Eks Trauma
d) Pelatihan Dasar Payet Bagi Penyandang Disabilitas
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Sosial.
3) Program Perlindungan Dan Jaminan Sosial, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Fasilitasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
b) Jaminan Sosial Keluarga
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Sosial.
4) Program Penanganan Fakir Miskin, dengan kegiatan Penangan
Fakir Miskin Perkotaan. Program dan kegiatan ini dilaksanakan
dan diampu oleh Dinas Sosial.
5) Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan
kegiatan Pemberian beasiswa kurang mampu. Program dan
kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pendidikan.
6) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan), dengan kegiatan Pengembangan
Cadangan Pangan Daerah. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pangan.
7) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan
kegiatan Kemitraan Assuransi Kesehatan Masyarakat. Program
dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Kesehatan.
8) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak, dengan
kegiatan Penyelenggaraan Jaminan Persalinan. Program dan
kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Kesehatan.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
30
2. Kelompok Program Pemberdayaan Masyarakat
a. Tujuan Program
Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk mengembangkan
potensi dan memperkuat kapasitas keluarga miskin dan penduduk
miskin.
Program pada kelompok program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat memiliki ciri sebagai berikut:
1) Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan,
dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta
pemeliharaan dan pelestariannya;
2) Pengelolaan program dilaksanakan melalui kelembagaan
masyarakat di tingkat desa/kelurahan secara transparan dan
akuntabilitas; dan
3) Pemerintah menyediakan tenaga pendampingan (technical
assistance) secara berjenjang dari mulai tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat pusat.
b. Cakupan Program
Cakupan bidang kegiatan program pada kelompok program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
meliputi :
1) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan
infrastruktur pendukung sosial ekonomi di tingkat kelurahan;
2) Peningkatan kapasitas bagi keluarga miskin dan penduduk
miskin yaitu upaya untuk mengembangkan kemampuan dasar
dan kemampuan berusaha keluarga miskin dan penduduk
miskin antara lain melalui pelatihan ketrampilan dan bantuan
permodalan melalui kelompok usaha bersama (KUBE).
c. Sasaran Program
Penerima manfaat adalah kelompok masyarakat yang dikategorikan
miskin, hampir miskin, dan rentan miskin.
d. Jenis Program/Kegiatan
1) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan
kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri. Program
dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
31
2) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja,
dengan kegiatan Pelatihan Ketrampilan Kerja Masyarakat.
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja.
3) Program Pengembangan dan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk
mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar
b) Supervisi, Pembinaan dan Stimulasi pada Perpus Umum,
Khusus, Sekolah, Masyarakat
c) Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat
baca di daerah
d) Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca
e) Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan.
4) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat, dengan
kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Masyarakat/Pelatihan
Merajut. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh
Kecamatan Sidomukti.
5) Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa. Program
dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Kecamatan
Argomulyo.
6) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa
b) Kelurahan Gendongan
-Pelatihan Baki Lamaran
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh
Kecamatan Tingkir.
7) Program Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pelatihan Pengelolaan Sampah
b) Pelatihan Pengelolaan Limbah Plastik
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh
Kecamatan Sidorejo.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
32
3. Kelompok Program Pemberdayaan UMKM
a. Tujuan Program
Kelompok program pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil
bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat
dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
b. Cakupan Program
Cakupan kelompok program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan usaha kecil dan mikro antara lain dalam
bentuk :
1) Penguatan kelembagaan ekonomi mikro dan kecil yaitu
penguatan kelembagaan yang dilakukan melalui :
a) Pendataan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Kecil bukan
bank dan bukan koperasi;
b) Pendampingan terhadap Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
yang belum berbadan hukum; dan
c) Pembinaan dan pengawasan terhadap Lembaga Keuangan
Mikro (LKM).
2) Perluasan akses permodalan bagi keluarga miskin dan
penduduk miskin pelaku usaha mikro dan kecil melalui upaya
meningkatkan jumlah kredit dan debitur usaha mikro dan kecil.
c. Sasaran Program
Usaha Kecil Menengah (UKM), koperasi, dan Pedagang Kaki Lima
yang ada di Kota Salatiga.
d. Jenis Program/Kegiatan
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Kaki Lima dan
asongan
b) Pembinaan Pedagang Rakyat/Tradisional
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Perdagangan.
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif UKM, dengan kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
33
Kewirausahaan. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan
diampu oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
3) Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif, dengan
kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri
Hasil Tembakau dalam rangka Pengentasan Kemiskinan.
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan
kegiatan Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama
usaha koperasi. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan
diampu oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
4. Kelompok Program Pendukung Lainnya
a. Tujuan Program
Kelompok Program Lainnya brtujuan untuk meningkatkan
akses masyarakat marginal terhadap keteresediaan elayanan dasar
perkotaan yang tidak termasuk dalam ketiga kelompok program
lainnya. Dalam konteks penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga
Kelompok Program Lainnya memilik karakteristik berupa
ketersediaan sarana dan prasarana pendukung berupa infrastruktur
perkotaan yang dapat mendukung akses masyarakat marginal
maupun keluarga penerima manfaat terhadap sarana dan
prasaranan pelayanan dasar perkotaan.
b. Cakupan Program
Cakupan program pada Kelompok Program lainnya meliputi
berbagai programm yang berkaitan dengan infrastuktur perkotaan,
antara lain meliputi:
1) Pembangunan jalan dan pemeliharaan jalan
2) Pembengunan dan pemeliharaan irigasi/saluran drainase
3) Pembangunan Rumah Tidak Layak huni
4) Penyediaan sanitasi
c. Sasaran Program
Dalam implementasi Kelompok Program Lainnya, yang
menjadi sasaran adalah masyarakat/komunitas ataupun wilayah. Hal
tersebut disebabkan karena aspek infrastruktur perkotaan yang
menunjangpelayanan dasar perkotaan tidak hanya berkaitan dengan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
34
individu ataupun masyarakat akan tetapi juga dengan aksesibilitas
suatu wilayah. Hal tersebut disebabkan karena kemiskinan juga
mempunyai relasi yang cukup erat dengan keterisoliran dan
degradasi kualitas lingkungan dimana masyarakat tersebut berada,
sehingga salah satu upaya menanggulangi kemiskinan
dapatdilakukandengan mengurangi disparitas antar wilayah dengan
meningkatkanketersediaan infrastuktur perkotaan yang layak.
d. Jenis Program/Kegiatan
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1) Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan, dengan kegiatan Pendidikan dan pelatihan
peningkatan peran serta dan kesetaraan gender. Program dan
kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
2) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat
Perdesaan
b) Pelaksanaan TMMD
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,
dengan kegiatan Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan.
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan
kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian /
Perkebunan. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu
oleh Dinas Pertanian.
5) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif,
dengan kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkunagn
Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Pengentasan
Kemiskinan. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu
oleh Dinas Pertanian.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
35
6) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
b) Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang
SD/MI/SDLB dan SMP/MTs
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pendidikan.
7) Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup
b) Penyelenggaran Paket A setara SD
c) Penyelenggaraan Paket B setara SMP
d) Penyelenggaraan Paket C setara SMU
e) Pengembangan Pendidikan Keaksaraan
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pendidikan.
8) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pembangunan Jalan
b) Pembangunan Jembatan
c) Peningkatan Jalan
d) Pembangunan Trotoar
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
9) Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong,
dengan kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-
gorong. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
10) Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong, dengan
kegiatan Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong. Program dan
kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang.
11) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Lainnya, dengan kegiatan Rehabilitasi /
pemeliharaan jaringan irigasi. Program dan kegiatan ini
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
36
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.
12) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku, dengan
kegiatan Peningkatan distribusi penyedia air baku. Program dan
kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.
13) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah, dengan kegiatan Penyediaan prasarana dan sarana air
limbah. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
14) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Gorong-
gorong, dengan kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran
Drainase/ Gorong-gorong. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.
15) Progran Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan
Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK)
terpadu. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
16) Program Keluarga Berencana, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan KIE
b) Peningkatan kualitas Pelayanan KB
c) Penyediaan Biaya Operasional KB
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
17) Program Kesehatan Reproduksi Remaja, dengan kegiatan
Memperkuat Dukungan dan Partisipasi Masyarakat. Program
dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
18) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan
KB/KR Yang Mandiri, dengan kegiatan Fasilitasi Pembentukan
Kelompok Masyarakat Peduli KB. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
37
19) Program Promosi Kesehatan Ibu bayi dan Anak melalui
Kelompok Kegiatan Di masyarakat, dengan kegiatan Penyuluhan
Kesehatan Ibu bayi dan Anak Melalui Kelompok kegiatan di
Masyarakat. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu
oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
20) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga, dengan kegiatan Pelatihan Tenaga pendamping
Kelompok Bina Keluarga Di Kecamatan. Program dan kegiatan
ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.
21) Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan
dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak, dengan kegiatan
Pengumpulan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan
pembinaan Tumbuh Kembang Anak. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.
22) Program Pengembangan Pusat Pelayanan dan Informasi dan
Konseling KRR, dengan kegiatan Fasilitasi Forum Perlayanan
KRR Bagi kelompok Sebaya di Luar Sekolah. Program dan
kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana.
23) Program Pelayanan Kontrasepsi, dengan kegiatan Pelayanan
Pemasangan Kontrasepsi. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.
24) Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Sampah, dengan
kegiatan Bimtek Persampahan. Program dan kegiatan ini
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Lingkungan Hidup.
25) Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan
Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk Perkotaan.
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
26) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, dengan
kegiatan Fasilitas Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar
Pemukiman Berbasis Masyarakat. Program dan kegiatan ini
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
38
dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
27) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan
Masyarakat, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan
Pangan
b) Dukungan manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan
Pangan
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pangan.
28) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan), dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penanganan Daerah Rawan Pangan
b) Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
c) Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
d) Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
e) Pemantauan dan analisis harga pangan pokok
f) Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
g) Pengembangan Desa mandiri Pangan
h) Pengembangan lumbung pangan desa
i) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
j) Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
k) Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Pangan.
29) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat, dengan
kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Masyarakat/Pelatihan
Merajut. Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu
oleh Kecamatan Sidomukti.
30) Program Kemitraan Pengobatan Bagi Masyarakat, dengan
kegiatan Kemitraan Pengobatan Bagi Masyarakat. Program dan
kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas Kesehatan.
31) Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Perbaikan Gizi Masyarakat
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
39
b) Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular dan wabah
c) Penyediaan Biaya operasional Kesehatan BKOM
d) Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan BKPM
e) Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas Sidorejo
Lor
f) Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas Sidorejo
Kidul
g) Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas
Cebongan
h) Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas
Tegalrejo
i) Penyediaan biaya operasional Kesehatan Puskesmas
Kalicacing
j) Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas
Mangunsari
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Kesehatan.
32) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup
sehat
b) Penyuluhan masyarakat Pola Hidp Sehat
c) Penyelenggaraan Pemberdayaan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu oleh Dinas
Kesehatan.
33) Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi UMKM, dengan
kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil
Menengah, Program dan kegiatan ini dilaksanakan dan diampu
oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
D. Jenis dan Sumber Dana Program Penanggulangan Kemiskinan
Jenis dan sumber dana program percepatan penanggulangan
kemiskinan di Kota Salatiga yang terdiri dari Kelompok Program Bantuan
dan Perlindungan Sosial Berbasis Keluarga, Kelompok Program
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
40
Pemberdayaan Masyarakat, dan Kelompok Program Pemberdayaan UMKM
berasal dari APBD Kota Salatiga, APBD Provinsi Jawa Tengah, Dana Bagi
Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) dan APBN. Tahun 2019,
total alokasi dana program penanggulangan kemiskinan sebesar
Rp. 106.466.430.000,- dengan rincian sebagai berikut:
No Sumber Dana Jumlah Prosentase
1. APBN Rp. 39.525.062.000,- 37,12%
2. DBHCHT Rp. 1.076.000.000,- 1,01%
3. APBD Provinsi Jawa Tengah Rp. 6.141.890.000,- 5,77%
4. APBD Kota Salatiga Rp. 59.723.478.000,- 56,10%
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
41
BAB IV
PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
A. Program Penanggulangan Kemiskinan
Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) di Kota
Salatiga meliputi 4 (empat) kelompok program (pokgram) dan dilaksanakan oleh
11 (sebelas) OPD dengan rincian sebagai berikut:
1. Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga
Adapun program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang
dilaksanakan di masing-masing OPD dimaksud adalah sebagai berikut :
a) Dinas Sosial
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan PMKS lainnya
- Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah
- Fasilitasi Pemberian Bantuan Pangan
- Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi PMKS
- Pendayagunaan Para Penyandang Cacat Dan Eks Trauma
- Pelatihan Dasar Payet Bagi Penyandang Disabilitas
3) Perlindungan Dan Jaminan Sosial
- Fasilitasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
- Jaminan Sosial Keluarga
4) Program Penanganan Fakir Miskin
- Penangan Fakir Miskin Perkotaan
b) Dinas Pendidikan
1) Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
- Pemberian beasiswa kurang mampu
c) Dinas Pangan
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
- Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
d) Dinas Kesehatan
1) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
- Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat
2) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak
- Penyelenggaraan Jaminan Persalinan
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
42
2. Kelompok Program Pemberdayaan Masyarakat
OPD yang termasuk dalam kelompok Program Pemberdayaan
Masyarakat adalah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas
Perpustakaan, Kecamatan Sidomukti, Kecamatan Argomulyo, Kecamatan
Tingkir, Kecamatan Sidorejo. Adapun program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan yang dilaksanakan di masing-masing OPD dimaksud adalah
sebagai berikut:
a) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
1) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
- Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
2) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
- Pelatihan Ketrampilan Kerja Masyarakat
b) Dinas Perpustakaan
1) Program Pengembangan dan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
- Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk
mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar
- Supervisi, Pembinaan dan Stimulasi pada Perpus Umum, Khusus,
Sekolah, Masyarakat
- Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat
baca di daerah
- Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca
- Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah
c) Kecamatan Sidomukti
1) Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
- Penyelenggaraan Diklat Teknis Masyarakat/Pelatihan Merajut
d) Kecamatan Argomulyo
1) Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
e) Kecamatan Tingkir
1) Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
- Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa
f) Kec. Sidorejo
1) Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
- Pelatihan Pengelolaan Sampah
- Pelatihan Pengelolaan Limbah Plastik
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
43
g) Bapelitbangda
1) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan kegiatan
Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat
(FEDEP).
3. Kelompok Program Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Program dan kegiatan dalam kelompok program ini dilaksanakan
beberapa OPD yaitu oleh Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian dan
Tenaga Kerja; Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu;
Dinas Koperasi dan UKM; Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan
Daerah. Adapun jenis program dan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a) Dinas Perdagangan
1) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
- Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Kaki Lima dan
asongan
- Pembinaan Pedagang Rakyat atau Tradisional
b) Dinas Koperasi UKM
1) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM
- Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan
2) Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif
- Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil
Tembakau dalam rangka Pengentasan Kemiskinan
3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
- Peningkatan dan pengembangan jaringanb kerjasama usaha
koperasi
- Bimtek penyusunan laporan RAT, Peraturan Khusus dan SPI Kop
KSP/USP dan Pra Kop
4. Program Pendukung Lainnya.
Program dan kegiatan dalam pokgram bantuan pendukung lainnya
diampu dan dilaksanakan oleh beberapa OPD yaitu Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, Dinas pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas
Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
44
Pangan, Kecamatan Sidomukti, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah. Adapun program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1) Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan
- Pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan
kesetaraan gender
2) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
- Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
- Pelaksanaan TMMD
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan
b) Dinas Pertanian
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
- Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
2) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
- Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkunagn Industri Hasil
Tembakau Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan
c) Dinas Pendidikan
1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
- Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
- Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang
SD/MI/SDLB dan SMP/MTs
2) Program Pendidikan Non Formal
- Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup
- Penyelenggaran Paket A setara SD
- Penyelenggaraan Paket B setara SMP
- Penyelenggaraan Paket C setara SMU
- Pengembangan Pendidikan Keaksaraan
d) Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
- Pembangunan Jalan
- Pembangunan Jembatan
- Peningkatan Jalan
- Pembangunan Trotoar
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
45
2) Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong
- Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong
3) Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong
- Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong
4) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Lainnya
- Rehabilitasi / pemeliharaan jaringan irigasi
5) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
- Peningkatan distribusi penyedia air baku
6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
- Penyediaan prasarana dan sarana air limbah
7) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Gorong-
gorong
- Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Gorong-gorong
e) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1) Progran Penataan Administrasi Kependudukan
- Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK)
terpadu
f) Dinas pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1) Program Keluarga Berencana
- Pelayanan KIE
- Peningkatan kualitas Pelayanan KB
- Penyediaan Biaya Operasional KB
2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja
- Memperkuat Dukungan dan Partisipasi Masyarakat
3) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR
Yang Mandiri
- Fasilitasi Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli KB
4) Program Promosi Kesehatan Ibu bayi dan Anak melalui Kelompok
Kegiatan Di masyarakat
- Penyuluhan Kesehatan Ibu bayi dan Anak Melalui Kelompok
kegiatan di Masyarakat
5) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
- Pelatihan Tenaga pendamping Kelompok Bina Keluarga Di
Kecamatan
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
46
6) Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
- Pengumpulan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan
pembinaan Tumbuh Kembang Anak
7) Program Pengembangan Pusat Pelayanan dan Informasi dan
Konseling KRR
- Fasilitasi Forum Perlayanan KRR Bagi kelompok Sebaya di Luar
Sekolah
8) Program Pelayanan Kontrasepsi
- Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi
g) Dinas Lingkungan Hidup
1) Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Sampah
- Bimtek Persampahan
h) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
1) Program Lingkungan Sehat Perumahan
- Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk Perkotaan
2) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
- Fasilitas Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar Pemukiman
Berbasis Masyarakat
i) Dinas Pangan
1) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan
Masyarakat
- Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan
Pangan
- Dukungan manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan
Pangan
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
- Penanganan Daerah Rawan Pangan
- Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
- Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
- Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
- Pemantauan dan analisis harga pangan pokok
- Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
- Pengembangan Desa mandiri Pangan
- Pengembangan lumbung pangan desa
- Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
47
- Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
- Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
j) Kecamatan Sidomukti
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
- Penyelenggaraan Diklat Teknis Masyarakat/Pelatihan Merajut
k) Dinas Kesehatan
1) Kemitraan Pengobatan Bagi Masyarakat
- Kemitraan Pengobatan Bagi Masyarakat
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Perbaikan Gizi Masyarakat
- Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular dan wabah
- Penyediaan Biaya operasional Kesehatan BKOM
- Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan BKPM
- Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas Sidorejo Lor
- Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas Sidorejo
Kidul
- Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas Cebongan
- Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas Tegalrejo
- Penyediaan biaya operasional Kesehatan Puskesmas Kalicacing
- Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas Mangunsari
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
- Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
- Penyuluhan masyarakat Pola Hidp Sehat
- Penyelenggaraan Pemberdayaan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat
l) Dinas Koperasi UKM
1) Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi UMKM
- Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
m) Bapelitbangda
1) Program Perencanaan Sosial dan Budaya dengan kegiatan Fasilitasi
Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang
diampu oleh Bapelitbangda.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
48
B. Anggaran Penanggulangan Kemiskinan
Dalam penanggulangan kemiskinan perlu koordinasi antara pemerintah,
swasta dan masyarakat, dalam hal ini pemerintah Kota Salatiga mengalokasikan
anggaran untuk penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga pada tahun 2019
sebesar Rp.106.466.430.000,-(data diperoleh sampai dengan triwulan III tahun
2019) sedangkan untuk dana yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jawa
Tengah dan DBHCHT dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran Pronangkis Kota Salatiga Tahun 2019
Berdasarkan Sumber Dana
No Sumber Dana Jumlah Prosentase
1. APBN Rp. 39.525.062.000,- 37,12%
2. DBHCHT Rp. 1.076.000.000,- 1,01%
3. APBD Provinsi Jawa Tengah Rp. 6.141.890.000,- 5,77%
4. APBD Kota Salatiga Rp. 59.723.478.000,- 56,10%
Sedangkan total belanja daerah Kota Salatiga pada tahun 2019 sebesar
Rp. 1.162.667.248.000,- ( Satu triliyun seratus enam puluh dua milyar enam
ratus enam puluh tujuh juta dua ratus empat puluh delapan ribu rupiah) yang
digunakan untuk mendanai seluruh proses pembangunan baik Belanja Langsung
maupun tidak Langsung. Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kota Salatiga dari tahun ke tahun menunjukkan pningkatan yang
cukup signifikan. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya alokasi anggaran
untuk program penanggulangan kemiskinan. Grafik perkembangan APBD Kota
Salatiga tahun 2015-2019 dapat dilihat dibawah ini:
Grafik 4.1 Trend Perkembangan APBD Kota Salatiga
Tahun 2015-2019
Sumber: Perda Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2019
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
49
Perkembangan Jumlah APBD Kota Salatiga tahun 2015-2019 menunjukkan
tren peningkatan dan persentase kemiskinan pada tahun yang sama mengalami
penurunan. Peningkatan anggaran pemerintah Kota Salatiga menunjukkan
adanya relevasi yang signifikan dengan penurunan tingkat kemiskinan. Ini dapat
dilihat dari garis linier APBD yang menanjak dengan diimbangi garis linier tingkat
kemiskinan yang terus menurun.
C. Capaian Penanggulangan Kemiskinan
Dalam rangka meningkatkan sinkronisasi, harmonisasi dan integrasi pelaksanaan
strategi dan program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga, telah
dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), Sekretariat TKPK,
Kelompok Kerja (Pokja) TKPK dan Kelompok Program TKPK dengan Keputusan
Walikota Salatiga Nomor 054-05/146/2019. Hasil kegiatan TKPK pada tahun
2019 adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan publikasi BPS Kota Salatiga bulan November 2018, angka
kemiskinan Kota Salatiga tahun 2018 sebesar 4,84% dengan jumlah
penduduk miskin sebanyak 9.240 jiwa.Hal ini menunjukkan bahwa angka
kemiskinan dan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan, dimana
pada tahun 2017 sebesar 5,07% dan dengan jumlah penduduk miskin
sebanyak 9.550 jiwa.
2. Optimalisasi Kelembagaan TKPK
a. Koordinasi TKPK
1) Koordinasi TKPK dilaksanakan pada tanggal 26 November 2019
bertempat di Ruang Perencanaan Bapelitbangda.
2) Koordinasi dipimpin oleh Kepala Bapelitbangda selaku Sekretaris
TKPK.
3) Hasil Koordinasi TKPK pada tanggal 26 November 2019 sebagai
berikut:
a) Pembentukan TKPK di tingkat basis dengan 1 kelurahan sebagai
uji coba dalam rangka penguatan potensi kelurahan sebagai
pengungkit upaya penanggulangan kemiskinan.
b) Melakukan integrasi program pada tahap pelaksanaan dan sinergi
antar pelaku (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat)
melalui multi stakeholder partnership dengan dunia usaha dan
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
50
perguruan tinggi sebagai salah satu prinsip dalam pembangunan
berkelanjutan.
c) Mengoptimalkan koordinasi antar program-program
penanggulangan kemiskinan pada organisasi perangkat daerah.
b. Kelompok Program Pemberdayaan UMKM
1) Koordinasi Pokgram Pemberdayaan UMKM dilaksanakan pada
tanggal 17 Juli dan 17 September 2019 bertempat di Ruang
Perencanaan Bapelitbangda.
2) Koordinasi dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan selaku
Ketua Pokgram Pemberdayaan UMKM.
3) Hasil Koordinasi Pokgram Pemberdayaan UMKM sebagai berikut:
a) Bahwa masih terdapat beberapa permasalahanyang dihadapi
dalam upaya pemberdayaan UMKM, antara lain masih rendahnya
akses permodalan dan belum optimalnya penguatan kapasitas
kelembagaan koperasi dan UMKM.
b) Perlu untuk menggali lebih dalam potensi dan kebutuhan
masyarakat melalui FGD ataupun ketika pelaksanaan verifikasi
dan validasi data kemiskinan.
c) Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi melalui program
KKN mahasiswa dalam upaya menggali informasi dan potensi di
wilayah.
c. Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) Data TKPK
1) Koordinasi dilaksanakan pada tanggal 26 Februari dan 5 November
2019.
2) Koordinasi dipimpin oleh Kabid Perencanaan Kesra Bapelitbangda
selaku Ketua Pokja.
3) Hasil/Rekomendasi
a) Melaksanakan verifikasi dan validasi Basis Data Terpadu 2019
oleh Dinas Sosial selaku leading sector.
b) Mekanisme verifikasi dan validasi data terpadu menggunakan
aplikasi SIKS-NG. Adapun pelaksanaan verifikasi dan validasi
tersebut menggunakan android sehingga diperoleh hasil secara
realtime.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
51
c) Adanya sinergi antara Dinas Sosial dengan Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman terkait penyediaan data Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH).
d. Koordinasi Pokja Kemitraan TKPK
1) Rapat Koordinasi Pokja Kemitraan TKPK dilaksanakan pada tanggal
11 Juli dan 17 September 2019
2) Hasil/Rekomendasi :
a) Bahwa selama ini penyaluran dana CSR kurang terkoordinasi
sehingga kurang mengarah pada sasaran dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.
b) Menindaklanjuti hal tersebut, perlunya inventarisasi data
kemiskinan dan gagasan kegiatan yang akan didistribusikan ke
perusahaan serta adanya database perusahaan/BUMN/BUMD yang
menyalurkan dana CSR ke Kota Salatiga.
e. Koordinasi Sekretariat TKPK
1) Koordinasi Sekretariat TKPK tanggal 15 Mei 2019
2) Tujuan rapat
a) Menyusun program kerja tim koordinasi penanggulangan
kemiskinan.
b) Menyajikan informasi tentang pelaksanaan program.
3) Hasil/rekomendasi:
a) Sekretariat TKPK agar lebih intensif dlam koordinasi mendukung
kinerja TKPK.
b) Monev pronangkis dilakukan secara simultan dengan kelompok
kerja maupun kelompok program.
c) Hasil monev disinkronkan dengan koordinasi kelompok kerja dan
kelompok program.
3. Terlaksananya Focus Group Discussion penanggulangan kemiskinan. Fokus
Group Discussion penanggulangan kemiskinan diselenggarakan pada:
Tanggal : 19 dan 25 September 2019
Jam : 09.00 WIB - selesai
Tempat : 2 (Dua) Kelurahan: Randuacir dan Kauman Kidul
Fasilitator : Dr. Royke R. Siahaenenia
Hasil/Rekomendasi:
a) Isu Strategis dalam FGD Randuacir
1) Optimal potensi sektor peternakan
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
52
2) Potensi Susu di RW I, II, V
3) Akses terhadap modal
4) Akses jejaring
5) Lembaga lokal yang berperan utama
6) Pemberdayaan Masyarakat
7) Lokasi bekas pasar yang tidak berfungsi
b) Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian hasil FGD Randuacir:
1) Penentuan aktor utama/lembaga yang jadi trigger dalam
pegembangan potensi kampung susu
2) Lokasi sentra kampung susu di RW, didukung oleh RW lain
3) Akses terhadap aktor lain, seperti Perguruan Tinggi untuk branding
dan advokasi
4) Penguatan kelembagaan Pendamping melalui forum koordinasi antar
pendamping/fasilitator
5) Keberlanjutan Program.
c) Isu Strategis dalam FGD Kauman Kidul
1) Optimal potensi sektor pertanian, ukm, dan pariwisata
2) Potensi wisata tubing
3) Potensi UKM mendukung wisata tubing
4) Agrowisata dan Potensi Pangan
5) Zonasi Potensi Kelurahan
6) Akses terhadap modal dan jejaring
7) Lembaga lokal yang berperan utama
8) Pemberdayaan Masyarakat
d) Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian hasil FGD Kauman Kidul:
1) Penguatan kelambagaan kunci (Kelembagan Kunci oleh Pokdarwis
Sitalang)
2) Pembentukan dan intensifkan forum yang ada yaitu Forum Sitalang
3) Penguatan peran pendamping antara lain dari perguruan tinggi
(kaitkan dengan PLT Fiskom UKSW)
4) Branding terhadap potensi sektor wisata alternatif (dilakukan oleh
Fiskom UKSW)
e) Dari hasil FGD selama 2 (dua) hari di Kelurahan Randuacir dan Kauman
Kidul terdapat benang merah antara hasil di 2 kelurahan tersebut, antara
lain:
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
53
1) Perlu adanya penguatan relasi antara Pendamping, Masyarakat dan
Pemerintah Daerah melalui sebuah forum lokal (Forum
Pembangunan di Randuacir dan Forum Sitalang di Kauman Kidul)
2) Penguatan kelembagaan Utama yang jadi triger bagi penguatan
potensi masyarakat dan wilayah
3) Pembagian peran dengan non state actor, terutama dikaitkan
dengan peran perguruan tinggi
4) Keberlanjutan Program yang berorientasi pada jangka panjang.
5) Perubahan mindset dan culture-set (agar tidak tergantung pada
pemerintah daerah).
4. Terlaksananya Monitoring dan evaluasi Program Penanggulangan Kemiskinan
dengan hasil sebagai berikut:
a. Jumlah dan Distribusi Anggaran Pronangkis dan Distribusi anggaran di
Organisasi Perangkat Daerah OPD sampai dengan bulan Oktober 2019.
sebesar Rp. 106.466.430.000,- tersebar di 18 OPD.
Adapun hasil dan capaian dari masing-masing Pokgram penanggulangan
kemiskinan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
I. Kelompok Program : Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Rumah Tangga
Capaian dalam kelompok program ini meliputi bantuan social langsung kepada
Keluarga Sasaran, Bantuan Pendidikan dan Bantuan Kesehatan, dengan
capaian masing-masing bidang sebagai berikut:
1. Bidang Kesehatan.
a. Angka Kematian Bayi (AKB) usia 0-12 bulan
Capaian Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Salatiga pada tahun 2018
dengan jumlah kematian bayi sebanyak 20 kasus. Perkembangan
Angka Kematian Bayi dalam kurun waktu tahun 2016 - 2018 nampak
dalam grafik 4.9 di bawah ini.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
54
Grafik 4.2 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB)/(kasus)
Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2018
Adapun tingkat efektifitas Angka Kematian Bayi di Kota Salatiga dalam
kurun waktu lima tahun 2016 s.d. 2018 nampak dalam grafik 4.10 di
bawah ini.
Grafik 4.3 Efektifitas Angka Kematian Bayi (AKB) (kasus)
Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018, diolah
Perkembangan Angka Kematian Bayi Kota Salatiga antara tahun 2016-
2018 terlihat mengalami penurunan yang signifikan. Dalam kurun waktu
tersebut, AKB Kota Salatiga menunjukkan tren yang meningkat. Meskipun
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
55
jumlah kematian bayi pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 20
kasus jika dibandingan dengan tahun 2017 sebanyak 38 kasus namun
kondisi ini membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak agar di
masa yang akan datang angka ini dapat terus diturunkan.
b. Angka Kematian Balita (AKBA) usia 1-5 tahun
Capaian Angka Kematian Balita (AKBA) Kota Salatiga pada tahun 2018
sebanyak 30 kasus. Perkembangan angka kematian balita di Kota Salatiga
dalam kurun waktu 2016-2018 sebagaimana nampak pada grafik 4.11 di
bawah ini.
Grafik 4.4
Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) (kasus) Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018, diolah
Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) per 1.000 Kelahiran Hidup
terlihat tidak efektif. Meskipun di tahun 2018 mengalami penurunan
namun capaian ini masih tinggi dan memerlukan perhatian dari para pihak
terkait agar di masa yang akan datang jumlah kematian balita dapat
diminimalkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.12 di bawah
ini.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
56
Grafik 4.5 Efektifitas Angka Kematian Balita (AKBA) (kasus)
Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018, diolah
Beberapa hal yang menyebabkan semakin meningkatnya AKB dan AKABA
adalah:
- Belum optimalnya deteksi dini dan perawatan bagi bayi dan balita sakit
- Masih terbatasnya upaya perbaikan gizi pada anak
- Masih rendahnya upaya pengendalian tahap resiko lingkungan, hal ini
mengingat meningkatnya angka kematian balita.
c. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
Sampai laporan ini disusun, Kondisi Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan
di Kota Salatiga pada tahun 2016 belum dapat dihitung secara
keseluruhan. Sedang AKI tahun 2018 dengan jumlah kematian ibu
melahirkan sebanyak 3 kasus.
Capaian angka kematian ibu melahirkan masih belum stabil meskipun
menunjukkan kecenderungan menurun. Kasus kematian ibu melahirkan
pernah mengalami kenaikan cukup tinggi pada tahun 2017 yaitu mencapai
6. Perkembangan angka kematian ibu melahirkan selengkapnya dapat
dilihat pada grafik 4.13 di bawah ini.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
57
Grafik 4.6 Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) (Kasus)
Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018, diolah
Adapun Efektifitas Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kota Salatiga bisa
dilihat pada grafik 4.14 di bawah ini.
Grafik 4.7 Efektifitas Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018
Perkembangan angka kematian ibu melahirkan dalam kurun waktu tahun
terakhir 2016-2018 masih cukup tinggi namun menunjukkan adanya tren
yang menurun.
d. Prevalensi Balita Dengan Gizi Buruk
Kondisi balita dengan status gizi buruk di Kota Salatiga berdasarkan data
Dinas Kesehatan pada tahun 2018 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 3
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
58
kasus. Perkembangan prevalensi balita dengan gizi buruk di Kota Salatiga
cukup menggembirakan. Dari tahun 2016-2018 menunjukkan tren yang
meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.15 di bawah
ini.
Grafik 4.8 Perkembangan Balita Dengan Gizi Buruk
Kota Salatiga tahun 2016 – 2018
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018, diolah
Dilihat dari sisi efektifitas Angka Balita Dengan Gizi Buruk di Kota Salatiga
dapat dilihat pada grafik 4.16 di bawah ini.
Grafik 4.9 Efektivitas Balita dengan Gizi Buruk (%)
Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2019, diolah
Berdasarkan grafik di atas, dalam 4 tahun terakhir yaitu tahun 2016-2019
kasus bayi menderita gizi buruk sempat meningkat dari 4 kasus pada
tahun 2016 menjadi 6 kasus pada tahun 2017 dan menurun menjadi 3
kasus pada tahun 2019. Hal ini harus diwaspadai dan membutuhkan
perhatian dari para pihak terkait.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
59
2. Bidang Pendidikan
a. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI di Kota Salatiga tahun 2018 sebesar
140,65%. Perkembangan APK SD/MI Kota Salatiga berdasarkan data Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga menunjukkan tren
meningkat dalam kurun waktu tahun 2016 - 2018, sebagaimana nampak
pada grafik 4.17 di bawah ini.
Grafik 4.10 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SD/MI
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Dilihat dari sisi efektivitas capaian APK SD/MI di Kota Salatiga, dari tahun
2016-2018 cenderung mengalami kenaikan. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada grafik 4.18 di bawah ini.
Grafik 4.11 Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
60
b. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
Capaian Angka Partisipasi kasar (APK) SMP/MTs Kota Salatiga pada tahun
2016 sebesar 123,01% dan mengalami kenaikan pada tahun 2018 menjadi
136,22%. Adapun perkembangan APK SMP/MTs selama periode 2016-
2018 dapat dilihat pada grafik 4.19 di bawah ini.
Grafik 4.12
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Kota Salatiga
Sumber : Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Dari sisi efektivitas capaian APK SMP/MTs Kota Salatiga menunjukkan
kinerja yang optimal. Hal ini karena capaian di 3 tahun terakhir yaitu tahun
2016, 2017 dan 2018 yang terus meningkat sebagaimana nampak dalam
grafik 4.20 di bawah ini.
Grafik 4.13 Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
Kota Salatiga
Sumber : Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
61
c. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Kota Salatiga tahun 2016
sebesar 102,17% dan terus meningkat di tahun 2018 menjadi 124,85%.
Tingginya APM ini dikarenakan adanya partisipasi anak di luar usia 7-12
tahun yang bersekolah di jenjang SD/MI. Perkembangan Angka Partisipasi
Murni (APM) SD/MI Kota Salatiga dalam lima kurun waktu tahun 2016-
2018 sebagaimana nampak pada grafik 4.23 di bawah ini.
Grafik 4.14 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Dalam kurun waktu tahun 2016-2018 kinerja Angka Partisipasi
Murni (APM) SD/MI Kota Salatiga meskipun terlihat cukup efektif karena
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.24 di bawah ini.
Grafik 4.15 Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
62
d. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kota Salatiga pada tahun 2016
sebesar 88,62% dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar
102,18%. Dalam kurun waktu 2016-2018 terus mengalami peningkatan.
Tingginya APM ini dikarenakan adanya partisipasi anak di luar usia 13-15
tahun yang bersekolah di jenjang SMP/MTs. Adapun perkembangan Angka
Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kota Salatiga selama periode 2016 -
2018 dapat dilihat pada grafik 4.25 di bawah ini.
Grafik 4.16 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Dalam kurun waktu tahun 2016-2018 tersebut, capaian kinerja Angka
Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs menunjukkan perkembangan yang
membaik. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya capaian APM
SMP/MTs sebagaiamana nampak dalam grafik 4.26 di bawah ini.
Grafik 4.17 Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
63
e. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) usia 7-12 tahun Kota Salatiga tahun 2018
sebesar 0,03%. Angka putus sekolah ini sangat kecil namun perlu
mendapat perhatian karena diharapkan tidak ada anak usia sekolah yang
tidak bersekolah. Sedangkan perkembangan angka putus sekolah Kota
Salatiga dalam kurun waktu tahun 2016 - 2018 dapat dilihat pada grafik
4.29 di bawah ini.
Grafik 4.18 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Sementara itu, capaian efektivitas penurunan angka putus sekolah
jenjang SD/MI Kota Salatiga dapat dilihat pada grafik 4.30 berikut ini.
Grafik 4.19 Efektivitas Angka Putus Sekolah SD/MI
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Dengan melihat capaian angka putus sekolah dasar tahun di Kota
Salatiga yang terjadi selama periode 2016-2018, capaian di kurun waktu
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
64
2016-2018 terlihat tidak efektif dikarenakan APS masih terlihat mengalami
peningkatan. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan melakukan verifikasi dan
validasi terhadap anak usia sekolah yang putus sekolah untuk dapat
kembali bersekolah.
f. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Angka putus sekolah usia 13-15 tahun Kota Salatiga tahun 2016 sebesar
0,22% dan mengalami penurunan di tahun 2017 menjadi 0,07% namun
kembali mengalami kenaikan di tahun 2018 menjadi 0,28. Angka putus
sekolah ini sangat kecil namun perlu mendapat perhatian karena
diharapkan tidak ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Adapun
perkembangan Angka putus sekolah SMP/MTs pada tahun 2016-2018
dapat dilihat pada grafik 4.31 di bawah ini.
Grafik 4.20 Perkembangan Angka Putus Sekolah SMP/MTs
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
Kemudian dilihat dari tingkat efektivitas pelaksanaan program dan
kegiatan dalam menurunkan angka putus sekolah SMP/MTs terlihat
berjalan kurang efektif. Capaian angka putus sekolah cenderung naik
meskipun sempat mengalami penurunan. Kondisi tersebut dapat dilihat
pada grafik 4.32 di bawah ini.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
65
Grafik 4.21 Efektivitas Angka Putus Sekolah SMP/MTs
Kota Salatiga
Sumber: Disdik Kota Salatiga 2019, diolah
g. Beasiswa Siswa Miskin (BSM)
Jumlah penerima BSM dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini
diharapkan akan dapat meringankan beban masyarakat untuk memenuhi
biaya pendidikan. Pada tahun 2018 berdasarkan data dari Dinas
Pendidikan ada sebanyak 4814 siswa penerima BSM dengan rincian 1527
siswa SMP dan 3287 siswa SD.
h. Penerima Beras Masyarakat Miskin (Raskin/Rastra)
Beras untuk Rumah Tangga Miskin bertujuan untuk memperkuat
ketahanan pangan rumah tangga terutama rumah tangga miskin. Namun
pada tahun 2017, program pemberian beras untuk rumah tangga miskin
berganti nama menjadi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yg
bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi
yang lebih seimbang kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Adapun
jumlah penerima BPNT tahun 2018 berdasarkan sebanyak 3040 KPM.
i. Program Keluarga Harapan (PKH)
Jumlah dana PKH yang dikucurkan pada tahun 2018 sampai dengan bulan
Desember 2018 sebesar Rp.1.206.200.400,- yang disalurkan dalam 4
tahapan. Adapun data jumlah penerima dan besar dana PKH di setiap
Kelurahan sebagaimana tabel 4.2 di bawah ini.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
66
Tabel 4.2 Jumlah Penerima PKH Kota Salatiga
NO KELURAHAN JUMLAH
KPM
NOMINAL
BANTUAN
1 CEBONGAN 99 33,694,650
2 KUMPULREJO 332 112,996,200
3 LEDOK 128 43,564,800
4 NOBOREJO 272 92,575,200
5 RANDUACIR 205 69,771,750
6 TEGALREJO 122 41,522,700
TOTAL RTSM ARGOMULYO 1158 394,125,300
7 DUKUH 298 101,424,300
8 KALICACING 60 20,421,000
9 KECANDRAN 192 65,347,200
10 MANGUNSARI 274 93,255,900
TOTAL RTSM SIDOMUKTI 824 280,448,400
11 BLOTONGAN 249 84,747,150
12 BUGEL 77 26,206,950
13 KAUMAN KIDUL 42 14,294,700
14 PULUTAN 124 42,203,400
15 SALATIGA 169 57,519,150
16 SIDOREJO LOR 281 95,638,350
TOTAL RTSM SIDOREJO 942 320,609,700
17 GENDONGAN 59 20,080,650
18 KALIBENING 62 21,101,700
19 KUTOWINANGUN LOR 81 27,568,350
20 KUTOWINANGUN KIDUL 132 44,926,200
21 SIDOREJO KIDUL 147 50,031,450
22 TINGKIR LOR 90 30,631,500
23 TINGKIR TENGAH 49 16,677,150
TOTAL RTSM TINGKIR 620 211,017,000
TOTAL RTSM KOTA SALATIGA 3,544 1,206,200,400
Sumber : UPPKH Kota Salatiga 2018
j. Bantuan Santuan Kematian Keluarga Miskin (BSKKM)
BSKKM dimulai sejak tahun 2011 dengan besaran bantuan santuan adalah
Rp.750.000 per orang. Mulai tahun 2016 ini besaran bantuan mengalami
kenaikan dari semula Rp.750.000 per orang menjadi Rp.1.000.000 per
orang. Adapun data jumlah penerima BSKKM tahun 2018 berdasarkan data
dari Dinas Sosial sebanyak 450 keluarga.
II. Kelompok Program Pemberdayaan Masyarakat
1. Bidang Sarana-Prasarana Dasar
1) Akses Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga capaian akses
rumah tangga dengan sanitasi layak Kota Salatiga pada tahun 2017
adalah sebesar 94,83%. Perkembangan rumah tangga dengan akses
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
67
sanitasi layak di Kota Salatiga mengalami tren peningkatan. Capaian dari
tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Adapun capaian akses
rumah tangga dengan sanitasi layak tahun 2018 sebesar 100%. Hal ini
perlu didorong terus agar di masa yang akan datang dapat lebih
ditingkatkan kembali. Kinerja peningkatan proporsi rumah tangga
dengan sanitasi layak Kota Salatiga menunjukkan kinerja yang efektif
dan dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 4.22 Perkembangan Persentase Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak
Kota Salatiga Tahun 2016 - 2018
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018, diolah
2) Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Air Minum Layak
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, capaian rumah tangga dengan
akses air minum layak Kota Salatiga pada tahun 2017 sebesar 91,48%.
Perkembangan efektivitas pelaksanaan peningkatan angka proporsi
rumah tangga dengan air minum layak Kota Salatiga menunjukkan
kinerja yang kurang efektif karena mengalami fluktuasi dan capaian pada
tahun 2018 mengalami peningkatan yaitu sebesar 94,75%. Tingginya
angka akses air minum layak ini sangat menggembirakan.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
68
Grafik 4.23 Perkembangan Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum
Layak Kota Salatiga Tahun 2016 - 2018
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2018, diolah
3) Rumah Tidak Layak Huni
Pada tahun 2018, program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni diampu
oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan nomenklatur
program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Sasaran dari
program tersebut adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
dengan alokasi anggaran yang bersumber dari APBD dan DAK. Program
tersebut bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat dalam
memperoleh rumah yang layak huni karena bersifat stimulan. Jumlah
penerima program tersebut pada tahun 2018 sebanyak 88 orang dengan
rincian 30 unit dari dana APBD dan 58 unit dari dana DAK.
III. Kelompok Program : Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikasi tentang penduduk usia
kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. TPT diukur sebagai
persentase jumlah pencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja. TPT ini
berguna sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru.
Kondisi Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Salatiga pada tahun 2018
berada pada angka 4,3% mengalami penurunan dari tahun 2015.
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Salatiga dalam
kurun waktu tahun 2015-2018 dapat dilihat pada grafik 4.46 berikut ini.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
69
Grafik 4.24 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Kota Salatiga Tahun 2015 – 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2019, diolah (*tahun 2016 tidak ada
publikasi data)
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Salatiga menunjukkan
hasil yang cukup menggembirakan karena progress yang relatif mengalami
penurunan.
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat partisipasi angkatan kerja didefinisikan sebagai perbandingan antara
angkatan kerja denga jumlah seluruh penduduk usia kerja. TPAK mengukur
besarnya partisipasi angkatan kerja dalam dunia kerja. Selain itu, TPAK
dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesulitan angkatan kerja untuk
mendapatkan pekerjaan. Angka TPAK yang rendah menunjukkan kecilnya
kesempatan kerja yang tersedia bagi penduduk usia kerja. Sebaliknya, angka
TPAK yang tinggi menunjukkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia.
Pada tahun 2016, capaian TPAK Kota Salatiga sebesar 62,7% yang
menunjukkan besarnya kesempatan kerja di Kota Salatiga. Adapun pada
tahun 2018 kembali mengalami peningkatan menjadi 71,75%. Hal ini
menjadi gambaran bahwa ada potensi yang besar terhadap penyerapan
angkatan kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
Perkembangan TPAK dapat dilihat pada grafik berikut.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
70
Grafik 4.25 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kota Salatiga Tahun 2016 – 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2019, diolah
3. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)
Jumlah koperasi di Kota Salatiga pada tahun 2018 sebanyak 212 buah
dengan jumlah anggota keseluruhan sebanyak 83.516 orang. Adapun
perkembangan jumlah koperasi di Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun
2016 - 2018 sebagaimana nampak dalam grafik 4.48 di bawah ini.
Grafik 4.26 Perkembangan Jumlah Koperasi Kota Salatiga
Tahun 2016 – 2018
Sumber: Data Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2019
D. Permasalahan Penanggulangan Kemiskinan
Beberapa permasalahan yang muncul berkaitan dengan pelaksanaan
program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
71
1. OPD pengampu pronangkis belum menggunakan Basis Data Terpadu
secara optimal.
2. Belum optimalnya Koordinasi antar pemangku kepentingan dan sinkronisasi
antar program-program penanggulangan kemiskinan baik dalam
pendataan, pendanaan, dan kelembagaan. Sehingga realisasi pelaksanaan
pronangkis belum optimal.
3. Corporate Social Responsibility (CSR) masih sebatas pemberian bantuan
kepada masyarakat di lingkungan perusahaan belum pada program
penanggulangan kemiskinan.
4. Verifikasi dan Validasi data penerima KIS telah dilaksanakan satu pintu
yaitu oleh Dinas Sosial namun penggunaannya oleh OPD belum optimal.
5. Basis Data Terpadu belum sepenuhnya dipergunakan oleh OPD sebagai
penerima manfaat program penanggulagan kemiskinan.
6. Kurangnya internalisasi program penanggulangan kemiskinan kepada
masyarakat dan pelaku usaha.
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan Data BPS, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, jumlah
penduduk miskin dan angka kemiskinan (prosentase) Kota Salatiga
cenderung menurun dengan garis kemiskinan yang semakin meningkat,
sebagaimana nampak dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5.1 Jumlah Penduduk Miskin, Angka Kemiskinan dan Garis Kemiskinan
Kota Salatiga Tahun 2014-2018
No Uraian
Kota Salatiga
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 Jumlah Penduduk Miskin
(jiwa) 10.786 10.620 9.730 9.500 9.240
2 Angka Kemiskinan
(Prosentase) 5,93 5,80 5,24 5,07 4,84
3 Garis Kemiskinan (Rp.) 320.204 337.511 345.146 359.944 380.856
4 Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) 0,87 1,07 0,60 0,85 0,69
5 Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) 0,21 0,26 0,11 0,21 0,13
Sumber: BPS Kota Salatiga 2019
2. Alokasi anggaran percepatan penanggulangan kemiskinan tahun 2019
sebesar Rp.106.466.430.000,- diperuntukkan bagi 4 (empat) kelompok
program, yaitu Pokgram Bantuan dan Perlindungan Sosial Berbasis Keluarga,
Pokgram Pemberdayaan Masyarakat, Pokgram Pemberdayaan UMKM, dan
Pokgram Pendukung Lainnya dengan rincian sebagai berikut :
No Sumber Dana Jumlah Prosentase
1. APBN Rp. 39.525.062.000,- 37,12%
2. DBHCHT Rp. 1.076.000.000,- 1,01%
3. APBD Provinsi Jawa Tengah Rp. 6.141.890.000,- 5,77%
4. APBD Kota Salatiga Rp. 59.723.478.000,- 56,10%
Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
73
3. Permasalahan yang muncul dalam rangka percepatan penanggulangan
kemiskinan di Kota Salatiga adalah sebagai berikut :
a) OPD pengampu pronangkis belum menggunakan Basis Data Terpadu
secara optimal.
b) Belum optimalnya Koordinasi antar pemangku kepentingan dan
sinkronisasi antar program-program penanggulangan kemiskinan baik
dalam pendataan, pendanaan, dan kelembagaan. Sehingga realisasi
pelaksanaan pronangkis belum optimal.
c) Corporate Social Responsibility (CSR) masih sebatas pemberian bantuan
kepada masyarakat di lingkungan perusahaan belum pada program
penanggulangan kemiskinan.
d) Verifikasi dan Validasi data penerima KIS telah dilaksanakan satu pintu
yaitu oleh Dinas Sosial namun penggunaannya oleh OPD belum optimal.
e) Basis Data Terpadu belum sepenuhnya dipergunakan oleh OPD sebagai
penerima manfaat program penanggulagan kemiskinan.
f) Kurangnya internalisasi program penanggulangan kemiskinan kepada
masyarakat dan pelaku usaha.
B. Rencana Tindak Lanjut / Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka TKPK memberikan saran sebagai
rencana tindak lanjut / rekomendasi penyelesaian permasalahan sebagai
berikut :
a. Meningkatkan kualitas SDM dan sarpras bidang kesehatan.
b. Meningkatkan kualitas SDM dan sarpras bidang pendidikan.
c. Meningkatkan kinerja TKPK, Sekretariat TKPK, Kelompok Kerja dan
Kelompok Program TKPK.
d. Melakukan pertemuan dengan perusahaan dalam rangka upaya
penanggulangan kemiskinan agar penyaluran CSR fokus pada peningkatan
keterampilan/life skill.
e. Melakukan validasi data kemiskinan setiap tahun.
f. Melakukan penyusunan SPKD agar dapat terintegrasi pada RPJMD Kota
Salatiga tahun 2017-2022.