ii KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan ridlo-Nya Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga Tahun 2019 selesai disusun. Upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga menunjukkan perkembangan dan hasil yang menggembirakan. Hal ini nampak dari capaian persentase angka kemiskinan yang dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berkaitan dengan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah Kota Salatiga melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan baik yang dibiayai oleh APBN, DBHCHT, APBD Provinsi Jawa Tengah, maupun APBD Kota Salatiga. LP2KD merupakan hasil koordinasi TKPK dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga dan stakeholder program penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu, LP2KD berisi tentang kondisi kemiskinan, kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan di Daerah serta pelaksanaan penanggulangan kemiskinan yang didalamnya menguraikan tentang program penanggulangan kemiskinan, anggaran penanggulangan kemiskinan, capaian penanggulangan kemiskinan dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga tahun 2019. Disamping itu, LP2KD juga memberikan saran dan masukan sebagai rencana tindak lanjut terhadap permasalahan penanggulangan kemiskinan yang ada. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga tahun 2019 ini. Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan dan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dan program yang dapat menjamin percepatan penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga. Salatiga, Desember 2019 WAKIL WALIKOTA SALATIGA Selaku Ketua TKPK Kota Salatiga, MUH. HARIS, S.S, M.Si
80
Embed
KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kami panjatkan ...bappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2020/05/LP2KD-2019.pdf · ii KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadlirat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan ridlo-Nya Laporan Pelaksanaan
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga Tahun 2019 selesai
disusun.
Upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga menunjukkan
perkembangan dan hasil yang menggembirakan. Hal ini nampak dari capaian
persentase angka kemiskinan yang dari tahun ke tahun terus mengalami
penurunan. Berkaitan dengan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan,
Pemerintah Kota Salatiga melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga telah melaksanakan berbagai
program dan kegiatan baik yang dibiayai oleh APBN, DBHCHT, APBD Provinsi
Jawa Tengah, maupun APBD Kota Salatiga.
LP2KD merupakan hasil koordinasi TKPK dengan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) pengampu program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga
dan stakeholder program penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu, LP2KD
berisi tentang kondisi kemiskinan, kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan di Daerah serta pelaksanaan penanggulangan kemiskinan yang
didalamnya menguraikan tentang program penanggulangan kemiskinan,
anggaran penanggulangan kemiskinan, capaian penanggulangan kemiskinan dan
permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan di Kota Salatiga tahun 2019. Disamping itu, LP2KD juga memberikan
saran dan masukan sebagai rencana tindak lanjut terhadap permasalahan
penanggulangan kemiskinan yang ada.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (LP2KD) Kota Salatiga tahun 2019 ini.
Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh
pemangku kepentingan dan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dan
program yang dapat menjamin percepatan penanggulangan kemiskinan di Kota
Salatiga.
Salatiga, Desember 2019 WAKIL WALIKOTA SALATIGA
Selaku Ketua TKPK Kota Salatiga,
MUH. HARIS, S.S, M.Si
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………..………………………………………………… iii
Daftar Tabel …………………………………………………………………………………… v
Daftar Grafik …………………………………………………………………………………… vi
Daftar Gambar ………………………………………………………………………………… viii
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………
B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………. C. Landasan Hukum ……………………………………………………………………….. D. Sistematika Penulisan Laporan…………………………………………………….
1
6
6
7
Bab II Kondisi Kemiskinan …………………………………………………………………………. 8
A. Kondisi Kemiskinan Makro ……………………………………………………………
1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin ……………….. 2. Garis Kemiskinan ……………………………………………………………... 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan ………………………………………….. 4. Indeks Keparahan Kemiskinan ……………………………………………
B. Kondisi Kemiskinan Mikro ………………………………………………………….. 1. Jumlah Rumah Tangga …………………………………………………….
2. Jumlah Individu ………………………………………………………………
8
8
11
12
15
18
18
19
Bab III Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan………………………….. 20
A. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga .………..……….. B. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah …………………………….. C. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan ………………….. D. Jenis dan Sumber Dana Program Penanggulangan Kemiskinan ….…
20
26
28
40
Bab IV Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan …………………………………………. 41
A. Program Penanggulangan Kemiskinan …………………………………………
B. Anggaran Penanggulangan Kemiskinan ……………………………………….. C. Capaian Penanggulangan Kemiskinan …………………………………………. D. Permasalahan Penanggulangan Kemiskinan ………………………………….
41
48
49
70
Halaman
iv
Bab V Penutup ……………………………………………………………………………….………… 72
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………. B. Rencana Tindak Lanjut / Rekomendasi …………………………………………
72
73
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Rekapitulasi Anggaran Pronangkis Kota Salatiga Tahun 2019
Berdasarkan Sumber Dana…………………………………………………………..
48
Tabel 4.2 Jumlah Penerima PKH Kota Salatiga ………………..……………………………. 66
Tabel 5.1
Jumlah Penduduk Miskin, Angka Kemiskinan dan Garis Kemiskinan
Kota Salatiga Tahun 2014-2018 …..……………………………………………….
72
Halaman
vi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1. Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2018 …………………………………………………………………. 8
Grafik 2.2 Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga Tahun 2014-
2018 …………………………………………………………………………………………
9
Grafik 2.3 Relevansi Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga terhadap Provinsi
dan Nasional ……………………………………………………………………………..
9
Grafik 2.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Kota Salatiga Tahun
2014-2018 ………………………………………………………………………………..
10
Grafik 2.5 Perbandingan Jumlah penduduk Miskin (jiwa) Kota Salatiga, Provinsi
Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018 ………….…………………….…….
10
Grafik 2.6 Garis Kemiskinan (Rp) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2018 ………………………………………………………………….
11
Grafik 2.7 Perkembangan Garis Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2014-2018 ….. 12
Grafik 2.8 Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2018 ……………………………………………………………
13
Grafik 2.9 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Salatiga Tahun
2014-2018 ………………………………………………………………………………..
13
Grafik 2.10 Efektifitas Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota
Salatiga ……………………………………………………………………………………. 14
Grafik 2.11 Relevansi Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota
Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional ……………………………………….
14
Grafik 2.12 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Salatiga, Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional Tahun 2018 ……………………………………………….
15
Grafik 2.13 Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Salatiga
Tahun 2014-2018 ………………………………………………………………………
16
Grafik 2.14 Efektivitas Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Salatiga….……… 16
Grafik 2.15 Relevansi Efektivitas Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional ………………………..
17
Grafik 4.1 Trend Perkembangan Alokasi APBD Kota Salatiga Tahun 2015-2019 48
Grafik 4.2 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) (kasus) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
54
Grafik 4.3 Efektivitas Angka Kematian Bayi (AKB) (kasus) Kota Salatiga Tahun
2016-2018 ………………………………………………………………………………..
54
Halaman
vii
Grafik 4.4 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) (kasus) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
55
Grafik 4.5 Efektivitas Angka Kematian Balita (AKBA) (kasus) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
56
Grafik 4.6 Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
57
Grafik 4.7 Efektivitas Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ………………………………………………………………………
57
Grafik 4.8 Perkembangan Balita dengan Gizi Buruk Kota Salatiga Tahun 2016-
2018 ……………………………………………………………………………………….
58
Grafik 4.9 Efektivitas Balita dengan Gizi Buruk (%) Kota Salatiga …………………. 58
Grafik 4.10 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SD/MI Kota Salatiga …………. 59
Grafik 4.11 Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Kota Salatiga ………. 59
Grafik 4.12 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Kota Salatiga 60
Grafik 4.13 Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Kota Salatiga …… 60
Grafik 4.14 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Kota Salatiga .. 61
Grafik 4.15 Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Kota Salatiga ………. 61
Grafik 4.16 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kota
Salatiga …………………………………………………………………………………….
62
Grafik 4.17 Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kota Salatiga ….. 62
Grafik 4.18 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI Kota Salatiga …………….. 63
Grafik 4.19 Efektivitas Angka Putus Sekolah SD/MI Kota Salatiga ……………………. 63
Grafik 4.20 Perkembangan Angka Putus Sekolah SMP/MTs Kota Salatiga ………… 64
Grafik 4.21 Efektivitas Angka Putus Sekolah SMP/MTs Kota Salatiga ……………….. 65
Grafik 4.22 Perkembangan Persentase Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak
Kota Salatiga Tahun 2016-2018 …………………………………………………..
67
Grafik 4.23 Perkembangan Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak
Kota Salatiga Tahun 2016-2018 …………………………………………………..
68
Grafik 4.24 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kota Salatiga
Tahun 2015-2018 ………………………………………………………………………
69
Grafik 4.25 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Salatiga
Tahun 2016-2018 ……………………………………………………………………..
70
Grafik 4.26 Perkembangan Jumlah Koperasi Kota Salatiga Tahun 2016-2018 …… 70
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
(TKPK) Kota Salatiga ………………………………………………………………
5
Halaman
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan adalah kondisi ketidakmampuan sosial dan ekonomi
seseorang atau sekelompok orang untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kemiskinan juga
dipahami sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar dan
perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam
menjalani kehidupan secara bermartabat. Di samping kebutuhan-kebutuhan
dasar yang belum terpenuhi, kondisi kemiskinan juga didukung oleh
ketidakmampuan untuk memperoleh kebebasan dalam memilih dan
berpartisipasi.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang tidak hanya
menyangkut masalah pendapatan. Masalah lain, seperti kesehatan,
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, kondisi geografis,
gender, dan kondisi lingkungan merupakan dimensi-dimensi kemiskinan
yang juga memengaruhi kondisi seseorang atau rumah tangga dalam status
kemiskinan.
Salah satu dimensi penting yang menjadi perhatian banyak pihak
adalah dimensi pengeluaran atau konsumsi. Pendekatan tersebut sering juga
disebut dengan kemiskinan absolut, dimana seseorang atau satu rumah
tangga dikatakan miskin jika ia tidak mampu memenuhi satu tingkat
konsumsi minimum yang terdiri dari konsumsi makanan dan non makanan
yang dianggap esensial dan diperlukan selama jangka waktu tertentu.
Tingkat konsumsi minimum menjadi batas (tresshold) yang menentukan
seseorang tergolong miskin atau tidak, atau yang sering disebut dengan
garis kemiskinan. Dalam dimensi yang lain dapat dikemukakan bahwa
seseorang yang tergolong miskin juga tidak memiliki kapabilitas untuk hidup
dengan kondisi kesehatan dan pendidikan yang layak serta menjalankan
fungsinya dengan baik.
Perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
membawa implikasi terhadap semakin mendesaknya upaya-upaya untuk
mengatasi kemiskinan. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat miskin menjadi tanggung jawab yang lebih besar bagi
pemerintah daerah. Sehingga pada akhirnya permasalahan-permasalahan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
2
kemiskinan yang muncul akan banyak direspon, diputuskan, dan
dilaksanakan secara cepat dan efektif oleh pemerintah daerah tanpa harus
menunggu dan banyak tergantung pada instruksi dari pemerintah pusat.
Dengan kewenangan daerah yang semakin besar tersebut, Pemerintah
daerah dan DPRD memiliki tanggung jawab yang cukup besar untuk
mengambil keputusan-keputusan penting dan strategis bagi upaya
menanggulangi kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Pada tahun 2010, Pemerintah menerbitkan regulasi yang mengatur
tentang upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, yaitu Peraturan
Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
96 Tahun 2015. Peraturan Presiden tersebut kemudian ditindaklanjuti
dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010
tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015, terdapat beberapa hal
baru yang menjadi perhatian, yaitu:
1. Berdasarkan ketentuan kedua regulasi tersebut, TKPK dipimpin oleh
Wakil Kepala Daerah. Hal tersebut bertujuan agar upaya percepatan
penanggulangan kemiskinan dapat berjalan dengan lebih efektif.
2. Program penanggulangan kemiskinan dititikberatkan pada beberapa hal
sebagai berikut:
a. Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga yang bertujuan
untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup,
dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.
b. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan
memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat
dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
pemberdayaan masyarakat.
c. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan
Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil yang bertujuan untuk memberikan
akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
3
kecil.
d. Program-program lainnya baik yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat miskin.
3. Dalam implementasi program-program tersebut, strategi yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin.
b. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin.
c. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro
dan kecil.
d. Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Menindaklanjuti amanat yang tertuang dalam Perpres Nomor 15 Tahun
2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 96
Tahun 2015 dan Permendagri Nomor 42 Tahun 2010, Pemerintah Kota
Salatiga telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun
2013 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kota Salatiga.
Dalam rangka implementasi peraturan daerah tersebut, telah disusun
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) yang ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 18 Tahun 2014.
Berkaitan dengan hal tersebut, guna optimalisasi pelaksanaan program
dan kegiatan yang tercantum dalam OPD, telah dibentuk Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), Sekretariat TKPK, Kelompok Kerja
(Pokja) TKPK dan Kelompok Program (Pokgram) TKPK yang ditetapkan
dengan Keputusan Walikota Salatiga Nomor 054-05/146/2019 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dan Sekretariat TKPK,
Kelompok Kerja (Pokja) TKPK, dan Kelompok Program (Pokgram) TKPK.
Berdasarkan Keputusan Walikota Salatiga Nomor 054-05/146/2019
tersebut, kelembagaan TKPK Kota Salatiga terdiri atas:
1. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dengan susunan:
a. Penanggungjawab : Walikota
b. Ketua : Wakil Walikota
c. Wakil Ketua : Sekretaris Daerah
d. Sekretaris : Kepala Bapelitbangda
e. Wakil Sekretaris : Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Sekretaris Daerah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
4
f. Anggota : Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD.
2. Sekretariat TKPK dengan susunan :
a. Kepala Sekretariat : Sekretaris Bapelitbangda
b. Wakil Kepala : Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
c. Anggota : Unsur OPD pengampu program
Penanggulangan kemiskinan.
3. Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri atas :
a. Pokja Pendataan dan Informasi dengan susunan :
1) Ketua : Kabid. Perencanaan Kesejahteraan Rakyat
pada Bapelitbangda
2) Wakil Ketua : Kasi. Statistik Sosial pada Kantor BPS Salatiga
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan dan TKSK
Kecamatan.
b. Pokja Pengembangan Kemitraan dengan susunan :
1) Ketua : Kabid. Perencanaan Kesejahteraan Rakyat
pada Bapelitbangda
2) Wakil Ketua : Kasubbag. Pengembangan Usaha Daerah
pada Bagian Perekonomian Setda
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
c. Pokja Pengaduan Masyarakat dengan susunan :
1) Ketua : Kabid. Perencanaan Kesejahteraan Rakyat
pada Bapelitbangda.
2) Wakil Ketua : Sekretaris Inspektorat
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
4. Kelompok Program (Pokgram) yang terdiri dari :
a. Pokgram Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga dengan susunan :
1) Ketua : Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Sekretaris Daerah
2) Wakil Ketua : Kepala Dinas Sosial
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
5
b. Pokgram Pemberdayaan Masyarakat dengan susunan :
1) Ketua : Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
2) Wakil Ketua : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
c. Pokgram Pemberdayaan UMKM dengan susunan :
1) Ketua : Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah
2) Wakil Ketua : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
3) Anggota : Unsur OPD pengampu program
penanggulangan kemiskinan
Adapun struktur organisasi/kelembagaan Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1.
STRUKTUR ORGANISASI
TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK)
KOTA SALATIGA
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
6
Dalam rangka memberikan gambaran tentang upaya-upaya Pemerintah
Kota Salatiga dalam melaksanakan program-program penanggulangan
kemiskinan, maka disusun LAPORAN PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN DAERAH (LP2KD) KOTA SALATIGA TAHUN 2018.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga Tahun 2019 ini adalah:
1. Memberikan gambaran tentang kondisi kemiskinan di Kota Salatiga.
2. Memberikan gambaran tentang perkembangan dan permasalahan yang
terjadi dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota
Salatiga.
C. Landasan Hukum
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015.
3) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
4) Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
5) Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden No 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
6) Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Dan Kabupaten/Kota.
8) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program
Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Dan Program
Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif.
9) Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
7
10) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022.
11) Keputusan Walikota Salatiga Nomor 054-05/146/2019 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dan Sekretariat TKPK,
Kelompok Kerja (Pokja) TKPK, dan Kelompok Program TKPK.
D. Sistematika Penulisan Laporan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)
Kota Salatiga Tahun 2019 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Sistematika Penulisan Laporan
Bab II Kondisi Kemiskinan
A. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin
B. Garis Kemiskinan
C. Indeks Kedalaman Kemiskinan
D. Indeks Keparahan Kemiskinan
Bab III Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan di
Daerah
A. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga
B. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
C. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan
D. Jenis dan Sumber Dana Program Penanggulangan Kemiskinan
Bab IV Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan
A. Program Penanggulangan Kemiskinan
B. Anggaran Penanggulangan Kemiskinan
C. Capaian Penanggulangan Kemiskinan
D. Permasalahan Penanggulangan Kemiskinan
Bab V Penutup
A. Kesimpulan
B. Rencana Tindak Lanjut/Rekomendasi
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
8
BAB II
KONDISI KEMISKINAN
A. Kondisi Kemiskinan Makro
1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin Kota Salatiga pada tahun 2018 sebesar
4,84% berada di bawah rata-rata capaian Jawa Tengah yaitu sebesar 11,32%,
sedangkan capaian rata-rata nasional sebesar 9,82%. Jika dibandingkan
dengan capaian Nasional dan Jawa Tengah, tingkat kemiskinan Kota Salatiga
relatif masih lebih baik. Kondisi tersebut bisa dilihat pada grafik 2.1 di bawah
ini.
Grafik 2.1.
Tingkat Kemiskinan (%)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Persentase penduduk miskin Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun
2014-2018 cenderung menurun. Perkembangan penduduk miskin Kota
Salatiga dapat dilihat pada grafik 2.2 di bawah ini.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
9
Grafik 2.2.
Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Berdasarkan grafik di atas, tingkat kemiskinan Kota Salatiga mengalami
penurunan dari 5,07% pada tahun 2017 menjadi 4.84% pada Tahun 2018.
Hal ini sudah terlihat relevan (sejalan) dengan Provinsi maupun Nasional.
Tingkat relevansi kemiskinan Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar grafik
2.3 di bawah ini.
Grafik 2.3.
Relevansi Tingkat Kemiskinan (%)
Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Dilihat dari sisi jumlahnya, penduduk miskin Kota Salatiga pada tahun
2017 sebesar 9550 jiwa menurun menjadi 9240 jiwa pada tahun 2018. Kondisi
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
10
tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
dapat dilihat pada grafik 2.4 perkembangan jumlah penduduk miskin di Kota
Salatiga selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2014 - 2018 di bawah ini.
Grafik 2.4.
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Sedangkan perbandingan jumlah penduduk miskin antara Kota Salatiga,
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional dapat dilihat pada grafik 2.5 berikut:
Grafik 2.5.
Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
11
2. Garis Kemiskinan
Penduduk dikatakan miskin apabila memiliki rata-rata pengeluaran per-
kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK). Dalam menghitung GK, BPS
melihat dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis
Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Dalam menghitung GKM, BPS
memberikan definisi bahwa GKM adalah merupakan nilai pengeluaran
kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per
kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52
jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu,
sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Sedangkan
GKBM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan,
dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51
jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
Tahun 2018, garis kemiskinan Kota Salatiga sebesar Rp. 380.856,-
dengan demikian lebih tinggi dari rata-rata garis kemiskinan Provinsi Jawa
Tengah yaitu sebesar Rp. 350,875,- namun masih lebih rendah dari garis
kemiskinan nasional yaitu Rp. 383,908,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada grafik 2.6 di bawah ini.
Grafik 2.6.
Garis Kemiskinan (Rp)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
12
Garis kemiskinan menjadi ukuran yang paling berpengaruh terhadap
perubahan jumlah penduduk miskin. Kenaikan garis kemiskinan jika tidak
diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat maka akan berdampak
pada kenaikan jumlah penduduk miskin. Untuk itu perlu ada penekanan dalam
menghadapi tren atau kenaikan garis kemiskinan dengan mendorong program
dan kegiatan sektor riil yang menyentuh langsung kepada masyarakat dengan
kategori berpenghasilan rendah. Tren garis kemiskinan Kota Salatiga dapat
dilihat pada grafik 2.7 di bawah ini.
Grafik 2.7
Perkembangan Garis Kemiskinan
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan
Untuk mengukur kesenjangan pengeluaran masing – masing penduduk
miskin terhadap garis kemiskinan, dilihat dari Indeks Kedalaman
Kemiskinannya. Semakin kecil nilai Poverty Gap Index, semakin besar potensi
ekonomi untuk dana pengentasan kemiskinan berdasarkan identifikasi
karakteristik penduduk miskin dan juga untuk target sasaran bantuan dan
program. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) sebagai rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan di
Kota Salatiga pada tahun 2018 adalah sebesar 0,69. Selengkapnya dapat
dilihat pada gambar grafik 2.8 berikut ini.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
13
Grafik 2.8.
Indeks Kedalaman Kemiskinan
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber: BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Pencapaian P1 Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2014-2018
terlihat fluktuatif, namun pada tahun 2018 mengalami kenaikan yaitu sebesar
0,69. Untuk mengetahui perkembangan P1 Kota Salatiga tahun 2014-2018
dapat dilihat pada grafik 2.9 dibawah ini
Grafik 2.9
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
14
Dilihat dari sisi kinerja penurunan indeks kedalaman kemiskinan di Kota
Salatiga tahun 2014-2018 pada tahun terakhir terlihat mengalami kenaikan.
Namun secara keseluruhan tingkat kedalaman kemiskinan dari tahun 2014-
2018 ada kecenderungan mengalami penurunan. Efektivitas penurunan indeks
kedalaman kemiskinan Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar grafik 2.10
berikut ini.
Grafik 2.10
Efektifitas Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kota Salatiga
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Dari sisi relevansi penurunan indeks kedalaman kemiskinan yang dicapai
oleh Kota Salatiga terhadap capaian Provinsi dan Nasional dapat dilihat pada
grafik 2.11 di bawah ini.
Grafik 2.11
Relevansi Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
15
Berdasarkan pada gambar grafik di atas, indeks kedalaman Kota
Salatiga pada tahun 2018 lebih optimal bila dibandingkan dengan pencapaian
indeks kedalaman kemiskinan Provinsi Jawa Tengah maupun Nasional.
4. Indeks Keparahan Kemiskinan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai
indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Kondisi tahun 2018 indeks keparahan kemiskinan (P2) Kota Salatiga sebesar
0.13, Provinsi Jawa Tengah 0.45 dan nasional sebesar 0.44. Jika disandingkan
dengan Provinsi Jawa Tengah, capaian Kota Salatiga pada tahun 2018 masih
lebih baik. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar grafik 2.12 di bawah ini.
Grafik 2.12
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Dalam kurun waktu tahun 2014-2018, capaian indeks keparahan
kemiskinan Kota Salatiga mengalami fluktuasi namun mengalami perbaikan di
Tahun 2018. Hal tersebut dapat dilihat dari P2 Kota Salatiga pada Tahun 2017
yaitu 0.21 turun menjadi 0.13 pada Tahun 2018. Perkembangan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Slataiga tahun 2014 – 2018 dapat dilihat
pada gambar grafik 2.13 di bawah ini.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
16
Grafik 2.13
Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga Tahun 2014 – 2018
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Pencapaian penurunan indeks keparahan kemiskinan (P2) Kota Salatiga
terlihat lebih optimal jika dilihat dalam kurun waktu 2014-2018. Meskipun
sempat mengalami kenaikan fluktuaktif namun kecenderungannya mengalami
penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 2.14 di bawah
ini.
Grafik 2.14
Efektifitas Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
17
Adapun relevansi penurunan indeks keparahan kemiskinan yang dicapai
oleh Kota Salatiga terhadap tujuan provinsi dan nasional dapat dilihat pada grafik
2.15 di bawah ini.
Grafik 2.15
Relevansi Efektifitas Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kota Salatiga terhadap Provinsi dan Nasional
Sumber : BPS Kota Salatiga 2018, diolah
Pada grafik 2.15 di atas dapat dilihat capaian indeks keparahan Kota
Salatiga pada tahun 2018 mengalami perbaikan lebih optimal. Bila dibandingkan
dengan capaian P2 provinsi Jawa Tengah dan capaian Nasional, capaian indeks
keparahan Kota Salatiga terlihat lebih baik atau signifikan.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
18
B. Kondisi Kemiskinan Mikro
Data mikro kemiskinan merupakan data yang diperoleh melalui mekanisme
sensus (bersifat menyeluruh), bersifat kuantitatif, dapat memberikan informasi
detail serta dapat dipergunakan sebagai intervensi program/kegiatan secara by
name by address. Data kemiskinan mikro yang diperoleh dari verifikasi dan
validasi merupakan jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40%
terendah dengan rincian sebanyak 13.310 Rumah Tangga dan 47.464 individu.
1. Jumlah Rumah Tangga
Rekapitulasi Rumah Tangga Sasaran (RTS) Hasil Verval 2019
Kecamatan/Kelurahan Grand
Total
ARGOMULYO 3556
CEBONGAN 367
KUMPULREJO 797
LEDOK 573
NOBOREJO 673
RANDUACIR 556
TEGALREJO 590
SIDOMUKTI 3047
DUKUH 975
KALICACING 322
KECANDRAN 637
MANGUNSARI 1113
SIDOREJO 3473
BLOTONGAN 683
BUGEL 326
KAUMAN KIDUL 338
PULUTAN 400
SALATIGA 818
SIDOREJO LOR 908
TINGKIR 3234
GENDONGAN 299
KALIBENING 207
KUTO KIDUL 533
KUTO LOR 835
SIDUL 553
TINGKIR LOR 497
TINGKIR TENGAH 310
13310
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
19
2. Jumlah Individu
Rekapitulasi Individu (IDV) Hasil Verval 2019
KECAMATAN/KELURAHAN JUMLAH
ARGOMULYO 12804
CEBONGAN 1401
KUMPULREJO 2963
LEDOK 1917
NOBOREJO 2479
RANDUACIR 1978
TEGALREJO 2066
SIDOMUKTI 11397
DUKUH 3685
KALICACING 1116
KECANDRAN 2297
MANGUNSARI 4299
SIDOREJO 12181
BLOTONGAN 2421
BUGEL 1238
KAUMAN KIDUL 1207
PULUTAN 1531
SALATIGA 2691
SIDOREJO LOR 3093
TINGKIR 11082
GENDONGAN 911
KALIBENING 766
KUTOWINANGUN KIDUL 1844
KUTOWINANGUN LOR 3000
SIDOREJO KIDUL 1944
TINGKIR LOR 1623
TINGKIR TENGAH 994
Grand Total 47464
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Salatiga 2019
20
BAB III
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
A. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga
Arah kebijakan penanggulangan kemiskinan Kota Salatiga berpedoman
pada RPJPD Kota Salatiga tahun 2005-2025 dan RPJMD Kota Salatiga 2017-
2022, dengan kebijakan sebagai berikut:
1. Kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan
Dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga kebijakan untuk
meningkatkan kesejahteraan diarahkan pada meningkatkan
keterjangkauan warga miskin terhadap kebutuhan dasar manusia, baik
itu kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, air
bersih dan sanitasi, rasa aman dan goncangan sosial serta bencana.
Kemudian mendorong peningkatan pendapatan warga miskin dengan
memberikan peluang kesempatan kerja, dan usaha. Kebijakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat meliputi:
a. Pemenuhan bidang pangan yang difokuskan pada tersedianya
kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat miskin melalui:
1) Peningkatan ketersediaan dan kualitas bahan pangan;
2) Peningkatan kelancaran distribusi bahan pangan;.
3) Peningkatan dan stabilitas ketahanan pangan lokal;
4) Peningkatan pendapatan petani;
5) Peningkatan pengelolaan potensi perikanan, peternakan dan
perkebunan;
6) Peningkatan sistem kewaspadaan dini dalam gizi dan rawan
pangan.
b. Pemenuhan bidang kesehatan yang difokuskan pada pemberian
pelayanan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat miskin melalui:
1) Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan bagi masyarakat