Fistel Paraanal • Fistel = pipa (latin)• Fistula adalah hubungan
atau jalur abnormal antara 2 epitel organ, atau saluran yang normalnya tidak terhubung.
• Fistel disebabkan oleh perforasi atau penyaliran abses anorektum, sehingga kebanyakan fistel mempunyai satu muara di kripta di perbatasan anus dan rektum dan lobang lain di perineum di kulit perianal.
Klasifikasi berdasarkan “PARK’S CLASSIFICATION”• Transsphincteric fistulae merupakan abese
ischiorectal, dengan pemanjangan saluran melalui sfingter eksternal. 25% dari fistula merupakan jenis ini.
• Intersphincteric fistulae terbatas pada ruang intersphincteric dan sfingter internal. Berasal dari abses perianal, dan merupakan 70% kasus fistula.
• Suprasphincteric fistulae merupakan hasil dari abses supralevator yang melewati otot levator ani, dari atas otot puborectalis, dan masuk ke ruang intersphincter. sekitar 5% fistula merupakan jenis ini.
• Extrasphincteric fistulae memotong canal anal dan sfingter, melewati fosa ischiorectal dan otot levator ani, dan terbuka tinggi di dubur. hanya 1% dari fistula.
Klasifikasi• Fistel dapat terletak:
▫ Subkutis▫ Submukosa▫ Antar sfingter▫ Menembus sfingterfistel dapat terletak di
anterior, lateral, atau posterior
• Bentuk fistel:▫ Lurus ▫ Bengkok▫ Mirip sepatu kuda
FISTEL
Kasus
STATUS UMUM
•Diambil dari: autoanamnesis•Tanggal: 20 April 2011•Keluhan utama: ada benjolan di pantat
yang sudah pecah, mengeluarkan nanah dan air terus menerus.
RIWAYAT• Riwayat penyakit:
▫Telah datang pasien laki-laki usia 48 tahun dengan keluhan ada bekas benjolan ukuran Ø 3cm di pantat dan telah pecah. Benjolan tersebut muncul secara tiba-tiba pada 2 bulan yang lalu, dan terasa nyeri. Pasien berobat ke puskesmas dan diberi beberapa obat dan antibiotik. benjolan tersebut telah pecah satu bulan sebelum pasien datang ke poli bedah umum RSU Kota Semarang. Pasien tidak mengeluh demam ataupun diare. Bekas benjolan yang pecah tersebut mengeluarkan nanah dan air terus menerus. Oleh sebab itu pasien datang untuk berobat di poli bedah umum RSU kota Semarang.
RIWAYAT
•Keluarga: Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit serupa.
•Masa lampau:▫Penyakit dahulu, trauma terdahulu,
operasi, penyakit sistem saraf, sistem kardiovaskular, sistem gastrointestinal, sistem urinarius sistem genitalis, sistem muskuloskeletal disangkal
Status Praesens• Status umum :
▫ Keadaan umum : baik▫ Kesadaran : compos mentis▫ Suhu 35,4 o C▫ Kulit : normotugor▫ Muka : simetris▫ Mata : CA -/- , SI -/-▫ Hidung : dbn▫ Leher: simetris, KGB tidak
membesar▫ Jantung : BJ I & II terdengar
normal, reguler▫ Perut: datar, supel, bising usus
(+), timpani▫ Hati : tidak teraba membesar▫ Kandung empedu : tidak terdapat
kelainan▫ Kandung kencing : dbn▫ Rektum / anus: terdapat perforasi
di perianal.▫ Ekstremitas : akral dingin (-),
edema (-) , sensibilitas : dbn
RR : 20x/mnt TD: 120/80. Nadi 84x/mnt Kelenjar limfe : tdk teraba
membesar Kepala : normocephal Telinga : discharge -/- Mulut/gigi: dbn Dada : normothorak Paru : tidak terdengar suara
napas tambahan Limpa: tdk teraba membesar Ginjal : dbn Kemaluan : dbn Punggung: dbn Reflek: fisiologis, patologis
STATUS LOKALIS
•Pada pemeriksaan terlihat adanya lobang perforasi pada daerah perianal, dan dari lubang tersebut keluar nanah bercampur air.
•Nyeri (-)•Demam (-)•BAB normal, tidak ada keluhan•Pasien menolak dilakukan Rectal touche
PEMERIKSAAN LAIN
•Pemeriksaan anoskopi•Pemeriksaan Methylen blue ke dalam
fistel tidak tampak methylen blue dalam anus.
LABORATORIUMPasien Normal Keterangan
Leukosit 10.840 UL 4800-10800 UL Meningkat
Hb 12,5 g/dl 14-18 g/dl Turun
Trombosit 320.000 UL 150.000-450.000 UL
Normal
CT 8’10” Normal
BT 2’20” Normal
GDS 115 mg/dl 70-115 g/dl Normal
HBsAG - - Normal
RESUME• Telah diperiksa seorang pasien laki-laki usia 48 tahun dengan
keluhan keluar nanah dan air pada daerah pinggir anus (perianal). Pasien menemukan kelainan di daerah tersebut sejak 2bulan yang lalu. Saat itu terdapat adanya benjolan yang terasa nyeri. Pasien berobat ke puskesmas dan hanya mendapat beberapa obat dan antibiotik. Hingga 1 bulan yang lalu benjolan tersebut pecah dan mengeluarkan nanah dan cairan yang sangat banyak, dan terkadang keluar darah.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan:▫ Terlihat adanya perforasi pada daerah perianal, yang
mengeluarkan nanah dan cairan terus menerus.▫ Saat akan dilakukan pemeriksaan rectal touche pasien menolak▫ Tanda vital dalam batas normal▫ Pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan leukosit, dan
penurunan Hb.
DIAGNOSIS
•Diagnosis kerja: Fistel perianal•Diagnosis banding: Hidradenitis
supurativa, sinus pilonidalis.
PENGOBATAN
•Tindakan operatif fistelektomi•Medikamentosa:
▫Cefotaxim 2x1g inj.▫Ketorolac 3x30 ml inj.▫Ranitidin 3x 1 amp.
PROGNOSIS Quo ad vitam: dubia ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam Quo ad sanasionam : dubia ad bonam