BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Bunga
1. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi
oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua
lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5
lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik
berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk
oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang
sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal
(mono = satu, adelphus = tukal) sehingga membentuk tabung yang
membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima.Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat
telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Daun
penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula),
terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu
tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun
yang berubah bentuk dan warna.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
2. Bunga Asoka (Lxora hibrida)
Berdasarkan hasil pengamatan Bunga soka (Lxora hibrida) ini
termasuk bunga majemuk dan termasuk dalam bunga majemuk tak
terbatas. Bagian - bagian bunga dari bunga ini sangat sedikit
sekali yaitu hanya mempunyai mahkota dan benang sari, maka
dari itu bunga ini disebut dengan bunga tidak lengkap. Bunga
ini tumbuh pada ujung ibu tangkai dan termasuk bunga malai
rata karena ibu tangkai mengadakan percabangan.
Soka yang asli bisa tumbuh mencapai 3 m dengan batang
berzat hayu keras. Pohonnya tegak, berdaun rimbun, dengan
banyak batang dan ranting. Bunganya unik, bergerombol
membentuk bola, terdiri dari puluhan kuntum kecil setiap
tangkainya. Warna bunga soka menarik : merah, jingga, kuning
pucat, kuning, pink, dan putih. Asal cukup air dan sinar
matahari, bunganya akan muncul maksimal. Bisa tumbuh di
dataran tinggi atau rendah. Pembiakannya cukup dengan setek
atau cangkok. Dalam jambangan bunganya bisa bertahan 4-5 hari,
asal pada waktu memotong pilih yang masih banyak kuncupnya
(Greenway, 1997).
Tanaman soka merupakan tanaman yang menghendaki
penyinaran matahari penuh teruatama untuk merangsang
pembungaan. Meskipun jenisnya cukup beragam, secara umum
bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya tidak
berbeda jauh yaitu tersusun atas beberapa bunga kecil yang
masing-masing memiliki empat petal mahkota dalam satu tangkai
mirip payung terbuka. Bunga soka yang masih kuncup mirip jarum
sehingga akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat
belum mekar.
3. Kembang merak
Merupakan perdu tegak dengan tinggi 2-4 meter dan
memiliki cabang banyak dengan ranting yang terkadang berduri
tempel. Kayunya berwarna putih, padat dan liat. Daunnya berupa
daun majemuk menyirip genap, ganda dua dengan 4-12 pasang anak
daun yang bentuknya bulat telur sungsang, ujungnya bulat,
pangkal menyempit, tepi rata, permukaan tasnya berwarna hijau
dan permukaan bawahnya berwarna kebiruan, panjang 1-3,5 cm
sedangkan leber 0,5-15 cm.
Pada malam hari daun akan menguncup. Tumbuhan kembang
merak berasal dari Amerika Selatan memiliki bunga majemuk yang
tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-50 cm dengan warna
bunga merah dan kuning, sedangkan buahnya berbentuk buah
polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm berisi 18 buah
dan biji tersebut bisa dikonsumsi. Buah yang sudah tua
warnanya hitam. Tumbuhan kembang merak biasanya ditanam
sebagai tanaman hias.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Caesalpiniaceae
Genus: Caesalpinia
Spesies: Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
4. Bunga kedelai
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan
tidak mengandung jaringan endospperma. Embrio terletak
diantara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau,
coklat. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapai ada
pula yang bundar atau bulat agak pipih. Tanaman kedelai
mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang
tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan
tanah.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L.) Merr.
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga
mempunyai alat jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi
pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan
kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas
batang, berwarna ungu atau putih. Tanaman kedelai mempunyai
dua bentuk daun yang dominan, yaitu stadia kotiledon pada buku
(nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk
sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya
terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai.
Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga
mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk
oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus
(trichoma) pada kedua sisi. Panjang polong muda sekitar 1 cm.
Jumlah polong yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai daun
sangat beragam, antara 1-10 buah dalam setiapkelompok. Pada
setiap tanaman, jumlah polong dapat mencapai lebih dari 50,
bahkan ratusan. Ukuran dan bentuk polong menjadi maksimal pada
saat awal periode pemasakan biji. Hal ini kemudian
diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau menjadi
kuningkecoklatan pada saat masak.
5. Bunga Betina Jagung
Akar jagung tergolong akar serabut dapat tumbuh pada kisaran 2
m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif .
Batang jagung berbentuk tegak dan mudah terlihat, sebagaimana
sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Batang
beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari
buku.
Daun jagung berbentuknya memanjang. Tulang daun sejajar dengan
ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter,. Setiap
stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, dalam
satu tanaman ,Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga
yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae, Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman,
berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. sedangkan Bunga betina tersusun
dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun,
meskipun memiliki sejumlah bunga betina, Pada umumnya satu
tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif, Buah
Jagung yang siap panen Beberapa varietas unggul dapat
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut
sebagai varietas prolifik. Dan bunga jantan jagung memerlukan
waktu 2-5 hari untuk penyerbukan lebih cepat daripada bunga
betinanya.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.
4.1.2 Biji
1. Padi (Oryza sativa L)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
Tanaman musiman, berakar serabut, batang sangat
pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah
daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,
daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua,
berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan
jarang, bagian bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang,
satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet
yang duduk pada panikula, tipe buah bulir atau kariopsis yang
tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir
bulat hingga lonjong, ukuran 3mm hingga 15mm, tertutup oleh
palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut
sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsuksi yaitu jenis
enduspermium.
2. Apel (Pyrus malus L)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae (suku mawar-mawaran)
Genus : Pyrus
Spesies : Pyrus malus L.
Buah apel yang berukuran macam-macam tersebut sebenarnya
merupakan bunga yang membesar atau mengembang sehingga menjadi
buah yang padat dan berisi. Buah apel biasanyamerah di luar
saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning.
Kulit buahnya sangan lembek. Dagingnya keras. Ada banyak bibit
di dalamnya.
3. Kacang Ercis (Pisum sativum )
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Pisum
Spesies: Pisum sativum L.
Tanaman ini termasuk tanaman semusim yang berupa semak dan
menjalar. Secara morfologi, kacang polong memiliki batang
panjang, kecil dan ramping, tipe daunnya majemuk, menyirip
dengan 2-3 anak pasang daun, berbentuk tandan yang terdiri
dari 1-2 bunga, kelopak berwarna hijau, terdiri atas 5 daun
kelopak. daun mahkota berjumlah 5, berwarna putih, coklat,
atau merah muda, benang sari berjumlah sepuluh yang terbagi
menjadi 2 berkas. Bakal buah terdiri atas 4-15 bakal biji.
Berikut ini klasifikasi Kacang Polong ( Pisum sativum L).
5. Kacang Merah (Vigna angularis )
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Vigna
Spesies: Vigna angularis (Willd.) Ohwi & H.Ohashi
Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi sekitar 3,5 m
hingga 4,5 m. Sedangkan buahnya berbentuk polong serta
memanjang. Dalam satu polong umumnya terdapat 2 hingga 3 biji
kacang merah. Bentuk biji kacang merah memiliki ukuran lebih
besar dibanding biji kacang hijau ataupun kacang panjang
dengan kulit biji berwarna merah tua atau merah bata. Jika
kulit biji dikupas, maka akan terlihat biji kacang yang
berwarna putih.
6. Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus: Artocarpus
Spesies: Artocarpus heterophyllus Lam
Pohon Artocarpus heterophyllus memiliki tinggi 10-15 m. Batangnya
tegak, berkayu, bulat, kasar dan berwarna hijau kotor. Daun A.
heterophyllus tunggal, berseling, lonjong, memiliki tulang daun
yang menyirip, daging daun tebal, tepi rata, ujung runcing,
panjang 5-15 cm, lebar 4-5 cm, tangkai panjang lebih kurang 2
cm dan berwarna hijau. Bunga nangka merupakan bunga majemuk
yang berbentuk bulir, berada di ketiak daun dan berwarna
kuning. Bunga jantan dan betinanya terpisah dengan tangkai
yang memiliki cincin, bunga jantan ada di batang baru di
antara daun atau di atas bunga betina. Buah berwarna kuning
ketika masak, oval, dan berbiji coklat muda (Heyne, 1987).