BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.1 Latar Belakang Proyek
Proyek ini berlokasi di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang Pariaman. Kegiatan berupa pembangunan jembatan duplikasi
jembatan lama yang berfungsi untuk menghubungkan daerah Duku ke
Lubuk Alung. Proyek ini dilaksanakan karena melihat jembatan lama yang
ada tidak mampu untuk memikul beban kendaran yang berat dan juga lebar
jembatan yang lama kecil. Mengingat bahwa daerah tersebut merupakan
jalur alternatif dari Padang menuju Pariaman dan Bukittinggi. Guna
menunjang jalur lalu lintas itu maka dipandang perlunya dilakukan
rehabilitasi pembuatan jembatan yang menghubungkan daerah Duku –
Lubuk Alung, agar akses jalan lancar dari Padang menuju Bukittinggi dan
sebaliknya. Dengan demikian diharapkan akan memperlancar arus lalu lintas
di daerah alternatif tersebut. Untuk memperoleh jembatan yang mampu
memikul beban – beban berat nantinya, tahan lama, dan tidak membutuhkan
biaya perawatan yang besar maka perlu dibangun jembatan beton.
Dengan menimbang dan memperhitungkan hal - hal tersebut maka
Departemen Pekerjaan Umum Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Jalan
dan Jembatan Nasional melakukan pembuatan Jembatan Sungai Kasang Di
Kawasan Duku – Lubuk Alung dengan panjang efektif 105 m dan Lebar 9
meter. Diharapkan setelah selesainya proyek ini dapat memperlancar arus
lalulintas dari Padang menuju Bukittinggi dan sebaliknya..
2.2 Tujuan Proyek
a. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dilaksanakan proyek Pembangunan Jembatan di
Kawasan Duku – Lubuk Alung ini adalah untuk memperlancar lalu lintas
yang melewati ruas jalan Duku – Lubuk alung.
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman1-II
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna
jembatan yang menuju Bukittinggi melalui Duku – Lubuk Alung.
Untuk meningkatkan aktifitas perekonomian masyarakat Duku –
Lubuk Alung dan sekitarnya.
Untuk memudahkan akses dari Padang ke Bukittinggi dan sebaliknya.
2.3 Data – Data Proyek
2.3.1 Data Umum Proyek
Nama Proyek :
PPK – 10, Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan
Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasioanal Pariaman
dan Sekitarnya
Nama Paket :Pembangunan Jembatan Duku – Alung ( Jembatan
Pasar Usang ) Duplikasi Jembatan LLama
Pemberi Tugas :
Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal
Bina Marga Setker Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah I Provinsi Sumatera Barat PPK 10,
Pelaksanaan Jalan Nasional Pariaman dan
Sekitarnya
Lokasi Proyek :Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman
Nomor Kontrak : 03/PKK/SK-PJNWI-Bb.03.23.10/III/2013
Tanggal Kontrak : 22 maret 2013
Tanggal mulai : 22 Maret 2013
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman2-II
Pekerjaan
Tanggal Selesai
Pekerjaan: 06 Februari 2014
Kontraktor : PT. NINDYA KARYA ( Persero )
Waktu Pelaksanaan : 277 Hari Kalender
Nilai Kontrak :
Rp. 24.377.407.000,00 (Dua Puluh Empat Milyar
Tiga Ratus Tujuh Puluh Tujuh juta Empat Ratus
Tujuh Ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBN
Konsultan : PT. SARANA MULTI DAYA
2.3.2 Data Teknis Proyek
a. Panjang jembatan : 105 m.
b. Lebar jembatan : 9 m.
c. Jenis konstruksi : Pracetak Gelagar ( Girder )
d. Pondasi : Tiang Pancang Baja ( Bore Pile )
e. Penggunaan beton,
Fondasi : K – 500.
Lantai Kerja : K – 125.
Abutment : K – 250.
Pilar : K – 250
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman3-II
Abutment
Abutment merupakan tumpuan dari gelagar jembatan pada bagian ujung beton
atau muatan yang diberikan pada abutment dari bagian atas. Beban jembatan
dilimpahkan kepondasi di bawahnya yang kemudian diteruskan ke tanah.
Abutment ada yang terbuat dari beton dan pasangan batu kali. Pada
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman4-II
Gambar 2.2 : Bagian-bagian jembatan
Gambar 2.1 : Denah Jembatan
pembangunan jembatan Duku – Lubuk Alung ini menggunakan abutment
yang terbuat dari beton bertulang dengan mutu beton K-250, yang dimaksud
dengan K-250 yaitu kemampuan maksimum beton untuk memikul beban
dalam umur 28 hari yaitu sekitar 250 kg/cm2.
Pilar
Pilar adalah bangunan yang digunakan sebagai penopang sekaligus
penghubung antar bentang dalam satu jembatan.
Gelagar
Gelagar jembatan terbagi atas dua bagian yaitu gelagar diafragma dan gelagar
memanjang. Gelagar yang digunakan pada pembangunan jembatan Duku –
Lubuk Alung terbuat dari Pracetak ( Girder ).
Gelagar diafragma
Merupakan gelagar dengan arah melintang yang mempunyai fungsi untuk
mengikat atau perkakuan antara gelagar – gelagar memanjang.
Gelagar memanjang
Gelagar memanjang ini merupakan tumpuan plat lantai kendaraan dalam
arah memanjang.
Lantai
Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang memikul beban akibat jalur
lalu lintas secara langsung untuk kemudian disalurkan kepada konstruksi di
bawahnya. Lantai ini harus diberi saluran yang baik untuk mengalirkan air
hujan dengan cepat. Untuk keperluan ini maka permukaan jalan diberi
kemiringan sebesar 2% kearah kiri dan kanan tepi jalan. Lantai kendaraan
untuk jembatan komposit ditopang oleh gelagar memanjang dan diperkuat
oleh diafragma. Plat lantai yang di buat pada pembangunan jembatan Duku –
Lubuk Alung terdiri dari beton bertulang dengan mutu beton K-250
Trotoar
Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang ada pada kedua samping
jalur lalu lintas. Trotoar ini berfungsi sebagai jalur pejalan kaki dan terbuat
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman5-II
dari beton tumbuk, yang menyatu dan homogeny dengan plat lantai
kendaraan dan sekaligus berfungsi sebagai balok pengeras plat lantai
kendaraan. Trotoar mempunyai ketinggian 25 – 30 cm dari plat lantai, ada
pun pada pembangunan jembatan Duku – Lubuk Alung, trotoar yang di buat
dari beton dengan mutu beton k-175.
2.4 Lokasi Proyek
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman6-II
2.5 Sumber Daya Proyek
Sumber daya proyek merupakan elemen utama dalam pelaksanaan suatu
kegiatan konstruksi. Adapun sumber daya proyek yang mendukung pelaksanaan
pekerjaan jembatan ini, antara lain :
2.5.1 Material
Kontruksi yang digunakan adalah beton. Beton adalah campuran yang
terdiri dari material - material pengikat (semen), bahan pengisi (agregat kasar dan
agregat halus) ditambah air, keakuratan takaran dan proses pengadukan sangat
menentukan dalam penentuan kualitas beton serta nilai kuat tekan karakteristik
beton itu sendiri.Sementara itu mutu beton terdiri dari K125 digunakan untuk
beton lantai kerja, K500 untuk beton pengisi tiang pancang, K250 untuk beton
abutment dan K250 untuk Pilar.
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman8-II
Gambar 2.3 Lokasi Proyek
Pekerjaan Penakaran dan Pencampuran Beton ini mengacu pada Spesifikasi
Teknis Divisi 7, dalam dokumen kontrak tentang Struktur, seksi 7.1 tentang
Beton, yang berbunyi : yang dimaksud beton adalah campuran antara semen
portland atau semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar dan air
dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.
Adapun bahan-bahan yang dipakai untuk campuran beton adalah
sebagai berikut :
A. Semen
Semen merupakan bahan yang hidrolik yang dapat bereaksi secara
kimia dengan air, yang disebut dengan hidrasi, sehingga membentuk
material batu padat.
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen
Portland terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan
(additif) yang dapat menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak
boleh digunakan. terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan atau
konsultan pengawas dan owner. Semen yang dipergunakan dalam proyek ini
adalah merupakan semen type I yang didatangkan dari PT. Semen Padang
Persero.
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman9-II
Gambar 2.4 : Portland Semen
B. Agregat
Agregat adalah material granural yang berfungsi sebagai pengisi
dari campuran beton. Misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang
dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat (semen) untuk
membentuk campuran beton (concrete mixture). Agregat dapat diperoleh
langsung dari sumber alam yang berada di sekitar lokasi proyek seperti
sungai atau dapat juga diperoleh dari pengolahan industry stone crusher
dengan cara memecah batu alam yang berukuran besar.
Agregat terbagi 2 macam, yaitu :
1. Agregat kasar
Agregat kasar adalah material yang mempunyai ukuran butiran besar
dari 4,75 mm dan maksimal 38,10 mm. Agregat kasar harus dipilih
sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dari
jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan
acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor. Agregat kasar
bisa berupa kerikil alam maupun batu pecah. Pada proyek ini digunakan
batu pecah. Batu pecah/split berasal dari PT Perbana Adi Sarana,
Sicincin.
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman10-II
Gambar 2.5 Agregat
2. Agregat halus
Agregat yang mempunyai ukuran butiran kecil dari 4,75 mm, atau
yang secara umum disebut pasir. Gradasi agregat kasar dan halus harus
memenuhi ketentuan yang diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi
ketentuan gradasi tersebut tidak perlu ditolak bila Kontraktor dapat
menunjukkan dengan pengujian bahwa beton yang dihasilkan
memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan.
C. Air
Air yang digunakan dalam campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan kimia dan organik seperti minyak,
garam, asam, basa, atau gula. Air yang diketahui bisa diminum dapat
digunakan tanpa pengujian. Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan
mortar semen tambah pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan
memakai air suling atau air minum. Air yang diusulkan dapat digunakan
bilamana kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman11-II
Gambar 2.6 : Agregat Halus
minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling atau air minum pada
periode perawatan yang sama. Air yang digunakan berasal dari lokasi
sekitar proyek, tepatnya diambil dari sungai Kasang, Batang Anai.
D. Kayu
Kayu secara umum adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan
dari tumbuhan dalam alam. Karena itu kayu merupakan salah satu bahan
konstruksi yang pertama dalam sejarah umat manusia dalam proyek ini kayu
dan papan berfungsi sebagai kayu non konstruksi. Dimana kayu dan papan
disini dimanfaatkan sebagai penyangga, bekisting, mal, dan alat bantu dalam
kelancaran pembuatan konstruksi jembatan. Jadi tidak dibutuhkan kayu
dengan kelas yang rendah. Adapun ukuran kayu yang dipakai adalah kayu,
6/12. Dan berjenis meranti. Kayu ini didatangkan dari toko bangunan
disekitar Lubuk Alung
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman12-II
Gambar 2.7 : Kayu
E. Multiplek
Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertikal dan
horizontal secara berselang seling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di
press dengan tekanan tertentu dan di lem. biasanya digunakan sebagai bahan
furniture dan konstruksi bangunan.
Dalam proyek pembangunan Jembatan ini, multiplek yang digunakan yaitu
dengan ukuran 244 cm x 122 cm x 0,9 cm yang digunakan untuk pembuatan
bekisting. Dan didatangkan dari took bangunan UD Dagang Penyalur,
Bukittinggi.
F. Paku
Paku berfungsi dalam menyambung bahan dari kayu, papa, triplek dan
sejenisnya. Dalam proyek pembangunan keberadaan paku menjadi cukup
penting karena dengan paku sambungan berbahan kayu disa dibuat. Seperti
pembuatan bekisting dan lainnya. Pengadaan paku pada proyek ini dipesan
dari toko bangunan disekitar lokasi proyek dengan ukuran sebagai berikut :
Paku berukuran 2 inch dan 2,5 inch
Paku berukuran 3 inch dan 4 inch
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman13-II
Gambar 2.8 : Multiplek
G. Kawat Bendrat
Kawat Bendrat adalah baja tipis yang cukup elastis yang berfungsi mengikat
sambungan atau joint dari baja tulangan. Terkadang juga digunakan dalam
mengikat bekisting dan lainnya. Kawat bendrat didatangkan dari Toko
Bangunan sekitar lokasi proyek.
H. Baja Tulangan
Baja tulangan adalah bagian penting dalam struktur jembatan sebagai pemikul
gaya tarik dan gaya yang disebabkan oleh kendaraan yang lalu lalang dia atas
nya nanti. Dalam proyek ini digunakan 2 jenis baja tulangan yakni :
1. Baja tulangan ulir / diform – BJTD 40, batas leleh dari baja tersebut
adalah 400 Mpa ( 4000 kg/cm2 ). Dimana pada saat tegangan 400 Mpa,
baja tersebut mulai meleleh tetapi baja belum putus.
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman14-II
Gambar 2.9 : Paku
Gambar 2.10 : Kawat Bendrat
2. Baja tulangan polos – BJTD 24, batas leleh dari baja tersebut adalah
240 Mpa ( 2400 kg/cm2 ). Dimana pada saat tegangan 240 Mpa, baja
tersebut mulai meleleh tetapi baja belum putus.
Baja tulangan deform atau ulir diameter 32” dan 22” dipakai untuk tapak
abutment. Sebagai sengkang nya dipakai baja ulir diameter 10”.
Untuk badan abutment kembali digunakan baja deform diameter 22” dan
untuk sayap digunakan baja deform diameter 19”. Sedangkan untuk head
abutment di gunakan baja deform ukuran 16”
Pada proyek ini baja tulangan yang dipakai adalah tulangan polos
Φ 10, sedangkan tulangan ulir baja ukuran Φ 32, 22, 19, dan 16. Baja
tulangan yang digunakan berasal dari PT. Krakatau Steel (baja KS)
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman15-II
Gambar 2.11 : Baja Tulangan
2.5.2 Peralatan
Peralatan adalah alat yang digunakan untuk membantu pelaksanaan atau
memperlancar pelaksanaan suatu konstruksi. Peralatan yang dipakai pada
proyek ini adalah :
a) Waterpass
Waterpass atau alat sipat datar berguna untuk melakukan pengukuran
elevasi dan sekaligus mengecek hasil pekerjaan, dan waterpass juga
digunakan untuk menentukan beda tinggi yang nanti akan menentukan
berapa volume galian dan timbunan yang dapat dihitung.
b) Excavator
Excavator digunakan sebagai alat penggali skala besar, dan mengangkat
hasil galian tanah ke atas dump truck bila hasil galian harus dibuang
jauh dari lokasi kerja.Selain itu excavator disini juga berfungsi sebagai
alat pemindahan baja girder di lapangan. Dengan merk Komatsu tipe
PC 200, 80-140 hp. Dengan kapasitas bucket 0,5 m3.
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman16-II
Gambar 2.12 : Waterpass
c) Dump Truck
Berfungsi untuk pengangkutan baik itu tanah,material, pekerja maupun
untuk pengangkutan lainnya. Merk Mitsubishi Colt Diesel 120ps bak
rangka besi besar, dan volume angkut kurang lebih 4 m3
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman17-II
Gambar 2.13 : Excavator
Gambar 2.14 : Dump truk
d) Molen
Berfungsi sebagai alat pencampur adukan antara semen, pasir, kerikil,
dan air sehingga lebih homogen dan lebih efisien dalam waktu. Dengan
kapasitas aduk sebesar 0,3 - 0,6 m3 sekali aduknya.
e) Vibrator
Vibrator adalah alat pemadat mekanis yang bergetar untuk memadatkan
adukan beton guna mencegah timbulnya rongga – rongga kosong.
f) Pompa air
Pompa air adalah memobilisasi aliran air dari galian dan juga untuk
menyedot air yang digunakan sebagai bahan campuran adukan semen
dan pasir dari sungai di sekitar lokasi proyek. Memiliki kapasitas
sebesar 70 liter/menit
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman18-II
Gambar 2.15 : Molen
Gambar 2.16 : Vibrator
g) Mesin Las Listrik
Mesin las adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyatukan dua
potongan besi yang terpisah yang dimanfaatkan sebagai penguat
hubungan joint pada tulangan abutment
f) Alat Alat Sederhana
Selain alat-alat diatas ada juga alat-alat pembantu lainnya seperti
cangkul, sekop, palu, meteran, linggis, gergaji, siku-siku, sendok
semen, kakaktua, selang air, kapak, keranjang pasir, gerobak,
pembengkok besi atau baja, ember, unting-unting, dan peralatan
untuk menguji slump beton yakni kerucut abraham. Peralatan
sederhana yang dipakai pada proyek ini antara lain :
Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman19-II
Gambar 2.17 : Pompa air
Gambar 2.18 : Las Listrik
FIELD PRACTICE REPORTPadang State Polytechnic
Cangkul.
Sekop.
Palu.
Linggis.
Gergaji.
Gerobak.
Keranjang.
Sendok semen.
Geget.
2.5.3 Tenaga Kerja
Sebelum melaksanakan suatu proyek, perencanaan tenaga kerja yang akan
dibutuhkan adalah suatu faktor penentu keberhasilan dan kelancaran suatu proyek.
Dalam pelaksanaan suatu proyek tenaga kerja dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
Tenaga kerja terdidik dan terlatih
Yaitu merupakan tenaga kerja yang mempunyai pendidikan dan
keahlian lapangan yang baik dan mempunyai pendidikan yang baik untuk
menunjang keahlian dibidangnya, contohnya :
a) Surveyor
Bertugas sebagai juru ukur pada saat pembuatan bekisting lantai kerja,
penentuan tinggi elevasi rencana, dan penentuan kemiringan permukaan
jembatan.
b) Teknisi laboratorium
Bertugas melakukan kontrol terhadap kekentalan beton dan
melakukan pengujian Kelecakan beton (slump test).
Tenaga Kerja Terlatih
Yaitu tenaga kerja yang mempunyai pengalaman lapangan yang baik
terhadap suatu pekerjaan tertentu, yaitu seperti :
a) Pembantu Surveyor
Bertugas sebagai pembantu juru ukur dalam melaksanakan pekerjaan
pengukuran.
BRIDGE CONSTRUCTION PROJECT DUKU – LUBUK ALUNG
Page 20 of 22
FIELD PRACTICE REPORTPadang State Polytechnic
b) Asisten teknisi laboratorium
Bertugas membantu teknisi laboratorium melakukan kontrol mutu,
contohnya terhadap kekentalan beton dan melakukan pengujian
Kelecekkan beton (slump test).
c) Mandor
Bertugas sebagai pemimpin kelompok kerja, yang sangat menentukan
tingkat produktivitas kelompok kerjanya dan bergantung sistem kontrak
kerjanya, harian atau borongan, Mandor berperan sebagai sub kontraktor
atau pemasok sumber daya manusia kepada kontraktor utama.
d) Tukang
Tukang adalah orang yang bertugas untuk melaksanakan beberapa
item pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Tukang yang
bekerja pada proyek ini antara lain : tukang besi, Tukang batu, dan tukang
kayu.
Tenaga Kerja Tidak Terlatih dan Tidak Terdidik
Yaitu tenaga kerja yang dipakai/digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan kasar dilapangan, seperti pekerja bertugas mengerjakan semua
pekerjaan yang di perintahkan oleh mandor / tukang yang tidak dapat
dilakukan oleh alat berat, mulai dari pembersihan lokasi kerja sampai
pekerjaan selesai.
BRIDGE CONSTRUCTION PROJECT DUKU – LUBUK ALUNG
Page 21 of 22
FIELD PRACTICE REPORTPadang State Polytechnic
Tabel 2.1 Daftar Peralatan
NoNama
peralatanJumlah Merk & type
Kondis
i
Bukti
kepemilikan
1 Waterpass 1 unit Nikon Baik Sewa
2 Excavator 1 unit Komatsu Baik Sewa
3 Dump truk 2 unit Mitsubishi Baik Sewa
4 Molen 1 unit Honda Baik Sewa
5 Vibrator 1 unit Honda Baik Sewa
6 Pompa air 2 unit Robin Baik Sewa
7 Mesin las 1 unit Yanmar Baik Sewa
8 Pick up 1 unit Kijang Baik Milik sendiri
9Gerobak
sorong5 unit Archo Baik Milik sendiri
10Alat bantu
lainya
5 unit
4 unit
5 unit
3 unit
4 unit
3 unit
4 unit
3 unit
3 unit
6 unit
1 unit
1 unit
Geget
Gergaji
Palu cakar
Linggis
Kuku kambing
Meteran
Sendok spesi
Cangkul
Skop
Ember plastic
Pemotong besi
Slang air Ø 1”
Baik Milik sendiri
BRIDGE CONSTRUCTION PROJECT DUKU – LUBUK ALUNG
Page 22 of 22