1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Balikpapan merupakan kota yang memiliki peranan penting dalam
wilayah Propinsi Kalimantan Timur dan memiliki pusat pertumbuhan
yang penting dikawasan Timur Indonesia dalam skala nasional, maka
pembangunan fisik kota perlu ditingkatkan.
1.1.1. Balikpapan Sebagai Pintu Gerbang Propinsi Kalimantan Timur
Kota Balikpapan sebagai Pintu Gerbang Utama
Kalimanatan Timur, memiliki laju perkembangan penduduk yang
sangat pesat yaitu mencapai 1,71% per tahun1
Balikpapan secara geografis dibatasi oleh Selat Makasar di
sebelah Timur dan Selatan, Teluk Balikpapan di sebelah Barat,
serta Kabupaten Kutai di sebelah Utara. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 38 Tahun 1996, wilayah Kota Balikpapan
ditetapkan seluas 502,23 km2. Meliputi lima wilayah administrasi,
yaitu; Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, Balikpapan
Timur, Balikpapan Selatan, dan Balikpapan Tengah.2 (lihat
Gambar 1.1)
1 Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Balikpapan Selatan, Tahun 2002-2006. 2 Biro Pusat Statistik, Penduduk Kalimantan Timur. .CV. MATANA, Jakarta, 1992.
2
3
1.1.2. Kecamatan Balikpapan Selatan Sebagai Pusat Kota
Berdasarkan Revisi RTRW Kota Balikpapan 2000
dijabarkan bahwa konsep struktur ruang yang terbentuk di Kota
Balikpapan masih mengandalkan satu pusat pelayanan utama kota,
yaitu di Kawasan Klandasan, Kecamatan Balikpapan Selatan.
Untuk itu, arahan perwilayahan pelayanan utama perkotaan
mengacu pada penetapan sebelumnya (Kawasan Kelandasan),
sedangkan pelayanan sub-kota, untuk masing-masing kelurahaan
dilayani pusat kelurahan yang bersangkutan. Kecamatan
Balikpapan Selatan merupakan kecamatan yang memiliki luasan
4.795,57 Ha, memiliki jumlah penduduk sebanyak 100-200
jiwa/ha.3 Balikpapan Selatan merupakan pusat perekonomian kota,
pelabuahan laut dan bandara udara berada di kecamatan ini,
Peningkatan penduduk terjadi setiap tahunnya, rata-rata penduduk
yang pergi dari Balikpapan Selatan 1719 orang, dan yang masuk
2372 orang4. Balikpapan selatan merupakan pusat kota yang
terbagi menjadi 7 kelurahan. Salah satunya Klandasan ulu.
Klandasan ulu merupakan satu kawasan pusat perkantoran dan
niaga yang terbentuk secara linier sepanjang jalan Jendral
Sudirman yang berada disepanjang pinggir pantai laut selat
makasar.
Seiring dengan perkembangan kota Balikpapan
peningkatan permasalahan yang muncul di kota Balikpapan cukup
beragam. Ada 5 Klasifikasi Potensi dan Permasalahan yang
dirangkum dalam Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan
Balikpapan Selatan Tahun 2002-2006, yaitu: Kependudukan,
Perekonomian, Fasilitas Umum, Utilitas Kota serta Sistem
Jaringan Pergerakan. Dari lima hal diatas yang memiliki
permasalahan yang paling penting tahun 2007 ini adalah
3 RDTR Kecamatan Balikpapan Selatan TH. 20002-2006 4 Monografi kelurahan tahun 2000
4
permasalahan akan fasilitas umum. Berikut merupakan penjabaran
potensi dan permasalahan fasilitas umum di Balikpapan Selatan
yang tercantum dalam RDTR Kecamatan Balikpapan tahun 2002-
2006:
POTENSI DAN PERMASALAHAN FASILITAS UMUM
No Fasilitas Umum Potensi Permasalahan 1 Pendidikan
Fasilitas pendidikan tiap jenjang telah terpenuhi (lengkap)
Kapasitas tiap kelas yang ada saat ini tidak memadai
Tahun 2006 dibutuhkan tambahan 1.022 kelas TK, 294 kelas SD, 188 kelas SLTP, dan 92 kelas SMU
2 Kesehatan Terdapat rumah sakit dengan skala pelayanan kota dan puskemas-puskesmas di tiap kelurahan
Berdasarkan perbandingan dengan standar faslilitas kesehatan, saat ini seluruh kelurahan kekurangan fasilitas balai pengobatan dan rumah bersalin
Kelurahan Prapatan, Telaga Sari, Gunung Bahagia,Sepinggan kekurangan apotek/toko obat
Tahun 2006, Kecamatan Balikpapan Selatan membutuhkan tambahan 47 balai pengobatan, 10 rumah bersalin, dan 6 apotek/toko obat
3 Peribadatan Fasilitas peribadatan tiap
agama sudah ada, walaupun dari segi kuantitas masih kurang
Tahun 2006, Kecamatan Balikpapan Selatan membutuhkan tambahan 540 langgar, 45 mesjid, 15 gereja, 1 pura, dan 1 vihara
4 Olahraga
dan Rekreasi
Fasilitas olahraga cenderung lengkap, didukung oleh keberadaan perusahaan-perusahaan besar dan swasta asing
Obyek wisata masih kurang dan tidak variatif, hanya berupa tugu ataupun monumen peringatan
Sumber : RDTR Balikpapan Selatan
Data diatas menunjukan Fasilitas umum akan obyek wisata
atau tempat rekreasi di Balikpapan Selatan masih kurang.
Sesuai dengan fungsi Kecamatan Balikpapan Selatan sebagai
wilayah perkotaan, maka kegiatan perekonomian yang
5
mendominasi Kecamatan Balikpapan Selatan adalah kegiatan
perkantoran, perdagangan, perhotelan, serta fasilitas-fasilitas
pelayanan lainnya yang mendukung kegiatan-kegiatan utama di
luar wilayah ini.
Kawasan perkotaan yang dimaksud adalah meliputi
kawasan permukiman perkotaan dan kawasan tempat usaha.
Kawasan permukiman perkotaan yang dimaksud adalah kawasan
dengan fungsi menampung kegiatan hunian dan semua kebutuhan
fasilitas sosial ekonomi masyarakat setempat.
Kebutuhan fasilitas sosial ekonomi yangdimaksud adalah meliputi
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan,
fasilitas perdagangan dan fasilitas rekreasi serta hiburan.
1.1.3. Pusat Hiburan dan Perbelanjaan di Balikpapan Selatan
Dengan adanya bandar udara dan pelabuhan laut yang
terletak di Balikpapan selatan, menjadikan pertumbuhan
Balikpapan Selatan lebih pesat dibandingkan wilayah yang lain,
hal ini menuntut adanya kelengkapan akan sebuah fasilitas umum
yang dapat mendukung kawasan Balikpapan Selatan. Program
pemerintah tahun 2005 yaitu, Meningkatkan dan mengembangkan
pantai selatan Balikpapan sebagai sarana pariwisata. Maka
perkembangan kawasan di pesisir pantai selatan Balikpapan cukup
berkembang sampai sekarang.
Kota Balikpapan memiliki banyak elemen fisik dan sosial
budaya yang memiliki potensi kepariwisataan, seperti kondisi alam
dengan laut, pantai, sungai, hutan, dan topografi yang berbukit-
bukit. Potensi-potensi pariwisata terutama banyak terdapat di
bagian timur dan utara Kota Balikpapan, seperti di Manggar,
Teritip, Lamaru, dan lain-lain. Di Kecamatan Balikpapan Selatan,
obyek wisata yang ada lebih banyak berupa tugu dan monumen
bersejarah, seperti:
6
• Monumen Perjuangan Rakyat di Kelurahan
Prapatan, + 8 km dari bandara. Monumen ini
dikelola oleh Kodam VI Tanjung Pura.
• Tugu Australia, yang merupakan sebuah tugu
peringatan Divisi 7 Australia, terletak di sebuah
taman kecil di pertigaan Jalan Sudirman.
• Goa peninggalan Jepang, merupakan gua yang
dibangun oleh pasukan Jepang dan Belanda pada
masa Perang Dunia II sebagai tempat
persembunyian dan penyimpanan perbekalan.
Lokasinya tidak jauh dari pusat kota, + 3 km dari
pusat kota, di Kelurahan Prapatan.
Selain berupa tugu dan monumen, objek wisata lainnya
yang ada di Kecamatan Balikpapan Selatan adalah berupa pusat
kegiatan dengan daya tarik khusus, seperti pasar tradisional, plaza,
taman, dan kilang minyak.
Taman Bekapai (Kiri) & Monumen
Perjuangan Rakyat (Kanan), terletak dipusat Kota Balikpapan Selatan
Merupakan tempat rekreasi masyarakat Balikpapan Selatan Pada saat ini. Fasilitas di tempat tersebut mewadahi tempat rekreasi, restaurant, open space, dan café.
1.1.4. Kondisi dan Potensi Site di Klandasan ulu
Site terletak di pesisir pantai di Klandasan Balikpapan
selatan, yang merupakan kawasan zona I daerah (coastal road).
Terletak disepanjang jalan Jendral Sudirman (gambar 1.3.e dan f)
Saat ini bangunan yang berdiri di atas site berupa bangunan
komersil seperti ruko dan restaurant. Secara fisik, kondisi
7
bangunan yang berada diatas site belum tertata dengan baik. Setiap
ruko ingin menonjolkan masing-masing karakter sehingga secara
visual menimbulkan ketidakharmonisan (gambar 1.3.a dan b) dan
potensi site belum secara maksimal dimanfaatkan (gambar 1.3.c
dan d).
Kondisi existing Site
(gambar 1.3 site)
(gambar 1.3.a) (gambar 1.3.b)
Ruko-ruko yang terbangun diatas site Jalan sirkulasi dengan pengeras konblok
LAUT 1.3.d
1.3.a
1.3.c
1.3.f 1.3.e
1.3.b
1.3.g
1.3.j 1.3.h
8
(gambar 1.3.c) (gambar 1.3.d)
View ke arah Pasar tradisional Klandasan Belum maksimalnya pengolahan potensi pantai
(gambar 1.3.e) (gambar 1.3.f)
Jalan utama Jendral Sudirman, yang terbentuk linier fasilitas hiburan bioskop “ GELORA “
(gambar 1.3.g) (gambar 1.3.h)
Taman “ BEKAPAI “ salah satu tujuan rekreasi warga Potensi site, pemandangan saat menjelang malam
9
(gambar 1.3.i) (gambar 1.3.j)
Karakter pinggir pantai Balikpapan dengan nelayan Pemandangan pada sore hari ke arah laut
(Sumber : Dokumen tasi Pribadi)
Beberapa potensi yang terdapat pada site diantaranya adalah,
a. Aksesbilitas. Tempat yang strategis, berada dipusat
kota yang terhubung dengan jalur transportasi
internasional dan nasional (Bandar udara Sepinggan
dan Pelabuhan Laut Semayang).
b. Memiliki view Pemandangan Laut yang indah.
c. Memiliki nilai Ekonomi yang Tinggi.
1.2. Permasalahan
1.2.1. Permasalahn Non Arsitektural
a. Kurangnya sarana Hiburan di Balikpapan Selatan (merupakan
salah satu agenda pemerintah kota Balikpapan untuk
menambah sarana publik)
b. Daerah Klandasan yang merupakan pusat kota tidak memiliki
icon atau landmark yang dapat menjadi identitas kota.
c. Faktor sosial masyarakat setempat (urban). Stress kerja
membutuhakan tempat berinteraksi yang santai dan menghibur.
53% dari total penduduk baikpapan merupakan karyawan.5
5 rdtr Kecamatan Balikpapan Selatan Tahun 2002-2006.
10
1.2.2. Permasalahan Arsitektural
a. Kawasaan Klandasan yang merupakan zona komersil
disepanjang jalan Jendral sudirman memaksa setiap bangunan
untuk saling menonjol, sehingga terjadi ‘kesemerawutan’6
bentuk fasad bangunan. Hal ini menimbulkan
ketidaknyamanan secara visual (pemandangan Balikpapan
selatan jadi kurang bagus atau kurang teratur, khususnya
kawasan Klandasan sebagai kawasan sektor ekonomi).
Menurut Aurira Cuito, Toko dan jendela etalase
bukan hanya untuk memperlihatkan produk dan konsep, namun
juga menunjukan sosial, citra sebuah masa dan karakter sebuah
daerah.7
b. Tidak adanya Bangunan yang menjadi landmark yang dapat
menjadi acuan bagi bangunan lain disekitar Klandasan serta
belum adanya bangunan yang mencerminkan citra Balikpapan.
c. Belum adanya fasilitas Hiburan/Rekreasi yang dapat
memaksimalakan potensi laut dan pantai sebagai sarana
rekreasi yang bertaraf Internasional. (pengolahan waterfront).
1.3. Rumusan Masalah
1.3.1. Sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur, Balikpapan Selatan
merupakan tempat transisi pendatang baik lokal maupun
mancanegara. Adanya kebutuhan Kota Balikpapan akan Pusat
Hiburan dan Perbelanjaan yang mewadahi skala nasional maupun
internasional.
1.3.2. Adanya dilemma yang terjadi pada masyarakat perkotaan yaitu,
stress kerja. Yang perlu ditangani dengan salah satunya melakukan
aktifitas yang merileksasikan jiwa dan raga. Klandasan sebagai
pusat kota merupakan kecamatan yang memiliki potensi untuk
6 Kesemerawutan : tidak teratur atau terlihat kacau. 7 Aurora Cuito, Shop Design, LOFT, Barcelona, Spain, 2001.
11
didirikanya sebuah pusat hiburan dan perbelanjaan yang mampu
mewadahi kebutuhan masyarakat kota untuk berekreasi.
1.3.3. Klandasan yang merupakan kawasan strategis sebagai pusat kota
Balikpapan merupakan tempat yang cocok untuk mewadahi suatu
bangunan pusat hiburan dan perbelanjaan yang sekaligus dapat
menjadi landmark kota Balikpapan.
1.4. Tujuan Perancangan
Merancang Pusat Hiburan dan Perbelanjaan di Klandasan,
Balikpapan Selatan, sebagai landmark kota Balikpapan. Pusat hiburan dan
perbelanjaan ini bertujuan untuk mewadahi dan memenuhi kebutuhan
akan tempat rekreasi kota di Balikpapan. Sedangkan landmark sebagai
acuan selain untuk mefokuskan arah atau konsep desain, juga dapat
menjawab kebutuhan akan sebuah citra kota didalam suatu bangunan.
1.5. Sasaran
1.5.1. Melakukan studi tentang bangunan rekreasi sejenis, terutama
bangunan rekreasi type 1 dan bangunan perbelanjaan, terutama
bangunan perbelanjaan sekala regional.
1.5.2. Melakukan studi tentang bangunan megastructure atau bangunan
landmark.
1.5.3. Melakukan studi mengenai fasilitas Bioskop, Fitness, Billyard,
kolam renang, game center, dan restaurant serta fasilitas
pendukung rekreasi lainnya serta failitas-fasilitas dalam bangunan
perbelanjaan.
1.5.4. Melakukan studi mengenai sturktur pinggir pantai (waterfront).
1.6. Lingkup Pembahasan
a. Lingkup pembahasan meliputi perencanaan dan perancangan
bangunan pusat hiburan dan perbelanjaan di Klandasan, Kecamatan
Balikpapan selatan, Kotamadya Balikpapan.
12
b. Perwujudan bangunan sebagai Landmark atau citra bangunan.
c. Zoning, Sirkulasi, Fungsi, Bentuk dan Jenis.
1.7. Metode Pembahasan
1.7.1. Obyek Penulisan
Yang menjadi obyek dalam skripsi ini adalah bangunan
hiburan dan perbelanjaan sebagai landmark yang merupakan acuan
dalam konsep desain bangunan.
1.7.2. Data
Data yang digunakan dalam pengajuan proposal ini adalah:
• Jumlah Penduduk dan Pertumbuahan Penduduk
Balikpapapan selatan.
• Jumlah Penduduk Klandasan Ulu.
• Jumlah Tempat Rekreasi di Balikpapan Selatan dan di
Balikpapan yang telah ada.
• Data Potensi dan Permasalahan di sektor Fasilitas Umum
yang terjadi di Balikpapan Selatan.
• Data lokasi rencana Pembangunan Proyek.
• Data-data statistik kecamatan Balikpapan Selatan.
1.7.3. Metoda Pengambilan Data
Pengumpulan data statistik, angka-angka didapat dari
Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Balikpapan Selatan Tahun
2002 – 2006 yang didapat dari PEMKOT Balikpapan Selatan.
Pengumpulan data-data lain yang berupa site diperoleh dari
Dinas Penataan Kota dan Pemukiman PEMKOT Balikpapan
selatan. Blockplan Balikpapan Selatan diperoleh dari BAPPEDA,
Sedangkan foto-foto diperoleh melalui survey kelokasi. Data
literature tertulis didapatkan melalui perpustakaan Universitas
Kristen Dutawcana maupun perpustakaan lainnya serta literature
13
milik pribadi. Dan sebagai pembanding mencari informasi melalui
Internet mengenai bangunan serupa.
1.7.4. Metoda Pengamatan Desain
Pengamatan desain berhubungan dengan landmark dapat
dilakaukan dengan memperlajari literature Reyner Banham
mengenai “Megastructure-Urban Futures of The Recent Past.”
Dan beberapa literature serupa lainnya.
1.8. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian latar belakang proyek, pemasalahan, rumusan
permasalahan, tujuan perancangan, sasaran, lingkup pembahasan, metoda
pembahasan, dan sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN KAWASAN
Bab ini menguraikan data-data tentang Kondisi Fisik maupun non fisik
site, potensi-potensi yang ada pada pantai kelandasan serta fasilitas-
fasilitas umum yang telah ada.
BAB III TINJAUAN TEORITIS
Bab ini berisi tentang landasan-landasan teori yang berkaitan dengan
proyek yang direncanakan. Adapun yang menjadi landasan teori dalam
bab ini adalah mengenai pengertian-pengertian dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan bangunan hiburan dan bangunan perbelanjaan serta
landmark.
BAB IV ANALISA DATA
Bab ini menjelaskan mengenai analisis data untuk menjawab rumusan
masalah yang ada pada bab pendahuluan. Adapun analisa data yang
14
digunakan adalah data-data yang telah diperoleh untuk mendukung
perencanaan proyek ini.
BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN dan
PERANCANGAN Bab ini berisi Konsep dalam perncanaan dan perancangan proyek yang
direncanakan.