ANALISIS WACANA KRITIK SOSIAL
PADA ALBUM EFEK RUMAH KACA
KARYA GRUP BAND EFEK RUMAH KACA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Disusun Oleh:
Fahmi Mubarok
NIM: 108051000047
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JAKARTA
1435 H/2013 M
ANALISIS WACANA KRITIK SOSIAL PADA ALBUM EFEKRUMAH KACA KARYA GRUP BAND EFEK RUMAH KACA
SKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam(S.Kom.I)
Oleh:
Fahmi MubarokNIM: 108051000047
Di Bawah Bimbingan
Dr. Gun Gun Hervanto, MSiNIP: 19760812 200501 100s
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAI\ ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA2013n43s H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Analisis Wacana Kritik Sosial Pada Album EfekRumah Kaca Karya Grup Band Efek Rumah Kaca telah diujikan dalam
sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakafta pada i0 Dese.mber 2A13. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah safu syarat memperoieh gelar Sa{ana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I.)
pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran islam.
Jakarta, i0 Desember 2Al3
Sidang Munaqasyah
S ekretaris merangkap anggota,
NIP: 1966 806 199603 I 001
Anggota,enguji I Penguji II
Pembimbing
G&
angkap anggota,
199603 1 001
\-
07 t99503 2 043
Dr. rGqllGu!-Hervanto. lll.SiNIP: 19760812 200501 I 005
l-$iti Nurbava. NI.SL
NIP: 19790823 200912 2 A02
i
ABSTRAK
Fahmi Mubarok
Analisis Wacana Pada Album Efek Rumah Kaca Karya Grup Band Efek
Rumah Kaca
Musik adalah sarana komunikasi yang efektif dalam penyampaian kritik
sosial, perlawanan, serta bentuk ekspresi jiwa manusia. Keindahan dalam musik
memiliki kekuatan besar dalam penyampaian pesan. Grup band efek rumah kaca
adalah band di Indonesia yang memfokuskan lagunya pada kritik sosial yang terjadi
di masyarakat, tak jarang disampaikan lewat lirik yang pedas.
Bahasa dalam sebuah lirik lagu tidaklah dapat dianggap sepele, terdapat
makna tersembunyi dari setiap struktur lirik lagu yang digunakan. Karena dapat
membentuk kognisi seseorang. Dan dapat menciptakan opini seseorang terhadap
sesuatu atau seorang tokoh. Itulah kenapa pemilihan kata dan struktur lirik lagu
menjadi suatu hal yang penting.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana konstruksi wacana kritik sosial pada level teks, konteks sosial, dan kognisi
sosial dalam album efek rumah kaca karya grup band efek rumah kaca ?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif
deskriptif. Peneliti akan memfokuskan pada makna lagu dalam album efek rumah
kaca karya grup band efek rumah kaca. Untuk mengetahui makna lagu tersebut
peneliti akan menggunakan metode analisis wacana model Teun A. Van Dijk.
Berdasarkan model analisis wacana Teun A.Van Dijk, terdapat tiga kerangka
analisis, yaitu analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Menurutnya, ada
sesuatu yang ada di balik wacana. Yaitu adanya pengetahuan penulis tentang
tulisannya dan adanya konteks sosial yang mempengaruhi sampai akhirnya sampai ke
masyarakat.
Teks dan wacana yang disampaikan oleh grup band efek rumah kaca pada
album efek rumah kaca menampilkan keberagaman pandangan kritik sosial terhadap
fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mereka memandang pola hidup yang
semakin jauh dari budaya asli masyarakat Indonesia. Kritik tersebut disalurkan lewat
lirik-lirik pedas dan bahasa yang cerdas dalam album ini, sehingga membuka mata
masyarakat untuk menaruh perhatian terhadap suatu peristiwa.
Kesimpulannya, makna yang terdapat dalam album efek rumah kaca lebih
memfokuskan pada fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat dan sedang
hangat dibicarakan. Hal ini tergambar dari judul dan lirik lagu yang terdapat di
suarakan dalam album ini.
Keyword : kritik sosial, efek rumah kaca, wacana Teun A.Van Dijk.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, kasih sayang serta petunjuk-Nya yang telah membimbing kita setiap saat, atas
segala limpahan ilmu yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Dialah Tuhan yang
menciptakan akal sebagai mediator untuk berfikir dan mempelajari mengenai segala
apa yang telah diciptakan-Nya.
Shalawat teriring salam selalu tercurah keharibaan Baginda Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir
zaman. Manusia terbaik yang membawa ketenangan kepada setiap hati insan yang
akan membawa pada syurganya Allah SWT.
Sebagai manusia yang haus akan sebuah proses, penulis menyadari
bahwasanya dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan.
Banyak pihak yang telah membantu penulis merampungkan skripsi ini, maka dari itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi , Drs. Wahidin Saputra M.A, selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik, Drs. Mahmud Djalal, MA, selaku Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Dra. Umi Musyarofah, M.A, selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
iii
3. Kedua orang tua tercinta, Abi H.Marsani Djawahir dan Umi Maseroh atas
segala kasih sayang, perhatian, dorongan, Razif Kahfi S.Kom selaku
kakak, Syarah Mahbubah selaku adik, Ary Permatasari Am.Keb selaku
kakak ipar, serta Alifah Raisa Kahfi keponakan pertamaku yang cantik
dan cerdas.
4. Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan
inspirasinya yang sangat berharga. Berfikir, Bergerak, Bermanfaat.
5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam mempergunakan
buku dan literatur yang dibutuhkan selama penyusunan skripsi.
6. Manajemen Grup band Efek Rumah Kaca : Yuri, Cholil, Adrian, Akbar
yang telah memberikan banyak informasi untuk data skripsi ini. Kalian
mengajarkan arti yang sesungguhnya dalam menyuarakan kejujuran dan
keberanian lewat frekuensi publik khususnya musik.
7. Zakiya Tusholihah S.Kom.i, yang telah memberikan motivasi, dorongan
dalam penyelesain penulisan skripsi. Embun pagi yang menyejukkan
kala mentari masih datang malu-malu
8. Teman teman FISIP UIN Jakarta yang telah banyak bertukar fikiran
dalam pengayaan sumber skripsi ini : Ayu Lubis, Andi Dian, dan Imam.
9. Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF) KALACITRA keluarga kedua
yang telah mengajarkan akan arti sebuah proses pahit untuk mencicipi
iv
manisnya citra di kemudian hari. Khususnya angkatan VIII MOMent :
Sabqi, Latif, Rahadian, Fitrah, Hasan, Ica, Zuly, Laili, Myta, Iqbal, Dias.
Serta Elisha, Didik, Kikim, Jose, Temon, dan teman-teman angkatan IX.
KALA WAKTU BERJALAN KALACITRA MEREKAM
10. KPI B 2008, PMII KOMFAKDA, KKN PELANGI 2008 Desa Rambatan-
Kuningan, Teman-teman kosan Jati Paradise, serta keluarga besar Unit
Kegiatan Mahasiswa UIN Jakarta.
Semoga segala partisipasi, dukungan dan motivasi serta doa kepada penulis
dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat berguna bagi wacana keilmuan dan keislaman. Akhirnya
kepada-Nyalah segala urusan akan kembali dan kepada-Nyalah kita memohon
hidayah serta ampunan.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 5
D. Kajian Pustaka ...................................................................... 7
E. Metodelogi Penelitian ........................................................... 8
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konseptualisasi Konstruksi Sosial ....................................... 11
1. Asumsi Dasar Teori. 13
B. Konseptualisasi Lirik Lagu ................................................... 15
C. Konseptualisasi Wacana ...................................................... 18
D. Model Analisis Wacana Teun A.Van Dijk ......................... 21
1. Elemen Wacana Teun A.Van Dijk .................................. 24
BAB III PROFIL
A. Sejarah Berdiri Grup Band Efek Rumah Kaca ...................... 27
B. Visi dan Misi ......................................................................... 28
vi
C. Karya yang Diproduksi ......................................................... 29
D. Biografi Personel ................................................................... 46
E. Prestasi yang Diraih .............................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Analisis Wacana Dalam Teks ............................................... 49
1. Lagu 1 : Jatuh Cinta Itu Biasa Saja .............................. 49
2. Lagu 2 : Bukan Lawan Jenis ........................................ 56
3. Lagu 3 : Belanja Terus Sampai Mati ........................... 63
4. Lagu 4 : Debu-Debu Beterbangan ............................... 70
5. Lagu 5 : Di Udara ........................................................ 76
B. Analisis Wacana Dalam Kognisi Sosial ................................ 81
C. Analisis Wacana Dalam Konteks Sosial ............................... 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 85
B. Saran ...................................................................................... 85
1. Saran Akademisi ...................................................... 86
2. Saran Praktisi ........................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Kerangka Wacana Teun A. Van Dijk..23
2. Tabel 2 Album Efek Rumah Kaca30
3. Tabel 3 Album Pertama32
4. Tabel 4 Album Kedua 39
5. Tabel 5 Biodata Personel..47
6. Tabel 6 Analisis Teks Lagu 1 : Jatuh Cinta Itu Biasa Saja ..55
7. Tabel 7 Analisis Teks Lagu 2 : Bukan Lawan Jenis 62
8. Tabel 8 Analisis Teks Lagu 3 : Belanja Terus Sampai Mati 68
9. Tabel 9 Analisis Teks Lagu 4 : Debu-Debu Beterbangan 75
10. Tabel 10 Analisis Teks Lagu 4 : Di Udara80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seni adalah sebuah keelokan yang menghiasi dunia, Islam mengajarkan
bahwa seni merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri, bagi umat Islam
sendiri seni bukan merupakan hal yang baru, bahkan Al-Quran sendiri diciptakan
dalam bahasa Arab yang maha balaghah (maha seni). Ini membuktikan bahwa
keberadaan seni di tengah-tengah masyarakat tidak dapat dipisahkan lagi dan
dapat berdampak pula pada kehidupan sehari-hari.
Banyak hal yang dapat digunakan sebagai penyampaian pesan, salah satu
diantaranya adalah melalui lagu yang mempunyai daya tarik dan nilai tersendiri
serta tidak membosankan penikmatnya. Musik merupakan alat komunikasi yang
sangat efektif melalui seluruh aspek yang terdapat di dalam instrument musik.
Musik dapat memengaruhi orang yang menikmatinya, musik merupakan ekspresi
jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama, keindahan musik akan lebih
terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh jiwa penikmatnya.
Oleh karena itu menjadi hal yang wajar jika manusia menyukai musik
sebagai suatu yang indah. Sidi Gazilba mengatakan kalau kesenian itu
mengandung daya tarik yang berkesan untuk menarik sasarannya, dan
pemanfaatannya sendiri bertujuan untuk menimbulkan kesenangan yang bersifat
estetik (keindahan), juga merupakan naluri atau fitrah manusia.1
1 Sidi,Gazilba, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) Cet. ke-I, hal. 186.
2
Hubungan lagu dengan media ekspresi sebagai media komunikasi dimana
di dalamnya terdapat proses komunikasi yang mengandung pesan-pesan moral.
Biasanya pesan moral itu memang dari cerminan pandangan hidup pengarang
yang bersangkutan tentang nilai-nilai kebenaran atau kondisi yang terjadi di
sekitar kehidupan masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat tak selamanya aturan dan realita
selamanya berjalan beriringan, kadang kala perlu ada yang diperbaiki. Salah satu
jalan keluarnya adalah dengan cara kritikan. Kritik bisa disampaikan lewat
berbagai macam cara: orasi, lewat media, atau dengan spesialisasinya masing-
masing bidangnya. Contoh; penyair lewat puisinya, musisi lewat karya musiknya,
dll. Kritik tersebut berguna untuk kembali merapikan tatanan yang kurang baik.
Efek Rumah Kaca adalah salah satu band indie yang terkenal di Indonesia,
lirik-lirik pedas telah menjadi salah satu ciri khasnya. Band asal Jakarta ini
beranggotakan Cholil (vokal/gitar), Adrian (bass) dan Akbar (drum) terbentuk
pada tahun 2001. Setelah mengalami beberapa kali perubahan personil, akhirnya
mereka memantapkan diri mereka dengan formasi tiga orang dalam band-nya.
Sebelumnya, band ini bernama Hush yang kemudian diganti menjadi
Superego, yang kemudian berubah lagi pada tahun 2006 menjadi Efek Rumah
Kaca atas saran manager mereka yaitu Bin Harlan Boer yang diambil dari salah
satu judul lagu mereka. Dan lahirlah Efek Rumah Kaca.
Sejak merilis debut album self title pada September 2007 (di bawah Indie
Label Paviliun Records), ERK mendapat respon positif dari berbagai media dan
kalangan. Puluhan, bahkan mungkin ratusan blog di internet meresensi album ini
dengan antusias. Puluhan media cetak nasional memberi kredit yang baik.
http://www.last.fm/place/Indonesia
3
Puluhan tampil di layar TV nasional dan lokal. Ratusan radio memasukkan single-
single mereka terutama lagu Cinta Melulu ke dalam chart mereka. Kalangan
pelajar, mahasiswa, sesama musisi, seniman, LSM, hingga kalangan umum
mengapresiasi musik ERK. Ratusan panggung di berbagai daerah mendapat
sambutan positif: Jakarta, Bandung, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang,
Yogyakarta, Jombang, Bali, Medan, Pekanbaru.2
Efek Rumah Kaca merupakan grup band yang tidak terlalu dominan
mengangkat lagu tentang cinta, mereka lebih fokus pada realitas sosial tentang
sebuah pembelajaran yang ada di masyarakat. Pesan yang ingin disampaikan
melalui sebuah lagu dapat tersampaikan secara tepat oleh penikmatnya, ditambah
lagi dengan musik easy listening yang dengan mudah dapat diterima oleh semua
kalangan. Menurut saya ini menjadi sebuah fenomena yang menarik ketika sebuah
grup band yang gaungnya cukup diperhitungkan di blantika musik Indonesia
tidak menjadikan unsur cinta sebagai lagu andalan. Mereka berani tampil beda
dan berusaha ingin merubah paradigma yang ada di masyarakat bahwa telinga
orang Indonesia tidak harus selalu dimanjakan dengan lagu sendu, yang hanya
akan membuat efek berlebihan ketika dalam menjalani sebuah perasaan. Efek
Rumah Kaca disebut-sebut sebagai produk indie terbaik saat ini, media musik
menjulukinya sebagai band yang cerdas, sesuatu yang berkualitas sekaligus
menjual.
Dari kedua belas lagu yang ada di album pertama Efek Rumah Kaca
penulis mengangkat lima judul lagu untuk diteliti lebih jauh : jatuh cinta itu biasa
2 http://forum.kompas.com/musik/6631-efek-rumah-kaca.html diakses pada 12 februari
2013.
http://forum.kompas.com/musik/6631-efek-rumah-kaca.html
4
saja, bukan lawan jenis, belanja terus sampai mati, debu-debu beterbangan, dan di
udara.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik dan bermaksud
mengajukan skripsi ini dengan judul Analisis Wacana Kritik Sosial Pada
Album Efek Rumah Kaca Karya Grup Band Efek Rumah Kaca
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Grup Musik merupakan organisasi utuh yang didalamnya terdapat banyak
hal yang dibahas, seperti: management grup musik, jenis aliran musik,
penghargaan, dst. Agar lebih terfokus ruang lingkup tentang penelitian ini
maka dibatasi pada pembahasan tentang lirik lagu jatuh cinta itu biasa saja,
bukan lawan jenis, belanja terus sampai mati, debu-debu beterbangan, dan di
udara. Fokus yang diteliti yaitu mengenai teks, konteks sosial dan kognisi
sosial. Untuk mengukur tingkah laku manusia menggunakan tolak ukur
norma-norma yang berkembang di masyarakat seperti adat istiadat dan
kebiasaan.3
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahannya adalah Bagaimana wacana kritik
sosial dalam album Efek Rumah Kaca karya Grup Band Efek Rumah Kaca
dilihat dari (struktur makro, superstruktur, struktur mikro)?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
3 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : PT. Radja Grafindo, 1996), hal. 92.
5
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut maka tujuan peneitian ini
adalah Mengetahui wacana kritik sosial yang terkandung di dalam album
Efek Rumah Kaca karya Grup Band Efek Rumah Kaca.
2. Manfaat Penelitian
Adapun dua kegunaan dari penelitian ini, yaitu :
a. Akademis: Agar dapat memberikan kontribusi yang positif dalam
berbagai analisis studi tentang komunikasi, khususnya analisis
wacana pada lagu. Penelitian ini diharapkan pula dapat menarik minat
peneliti yang lain untuk melanjutkan atau mengembangkan penelitian
tentang bahasan ini lebih lanjut, sehingga apabila dapat ditempuh
maka akan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi
perkembangan komunikasi melalui musik dan lagu.
b. Praktis: Untuk menambah wawasan para juru komunikasi tentang
pentingnya pemanfaatan segala bentuk media atau aktifitas yang bisa
digunakan sebagai alat atau media komunikasi. Khususnya yang telah
berkecimpung di dunia seni musik untuk lebih mengapresiasikan
bidangnya.
D. Kajian Pustaka
Sebelum melakukan penelitian dan penulisan proposal ini, peneliti telah
terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka yang ada di perpustakaan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, ternyata belum ada skripsi yang berjudul Analisis
Wacana Pada Album Efek Rumah Kaca Karya Grup Band Efek Rumah Kaca.
6
Namun, ada beberapa skripsi yang masih berkaitan dengan judul tersebut, di
antaranya: Analisis Wacana Pesan Teologis Dalam Novel Musafir Cinta Karya
Taufiqurrahman Al-Azizy karya Hikmatunnisa (104051001786). Analisis
Wacana Terhadap Album Musik Anti Korupsi Group Band Slank karya Ferdi
Yulian (207051000225) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Analisis
Wacana Rubrik Motivasi Pada Majalah Gontor Edisi Maret , Mei, dan September
2012 karya Nur Azhima (108051000133) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif,
yaitu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subyek penelitian seperti perilaku, motivasi, persepsi, tindakan,
dan sebagainya.4 Pendekatan kualitatif ini digunakan karena bersifat luwes,
sangat rinci, tidak rumit dalam mendefinisikan suatu konsep, serta
memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala di temukan
fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik yang terjadi di lapangan.5
Penelitian ini menggunakan metode analisis Wacana (Discourse
Analisys) yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai aneka fungsi
bahasa (pragmatik).6 Model yang digunakan oleh peneliti adalah Teun Van
A.Dijk. menurut penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis
4 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), hal. 6. 5 Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Radja Garafindo
Perkasa, 2003), cet. ke-2, hal. 39. 6 Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. 2002), hal. 48.
7
atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu poses produksi yang harus
diamati.7 Inti analisis Teun Van A.Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi
wacana ke dalam kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks,
kognisi sosial, dan konteks sosial.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah lima buah lirik
lagu jatuh cinta itu biasa saja, bukan lawan jenis, belanja terus sampai mati,
debu-debu beterbangan, dan di udara karya Grup Band Efek Rumah Kaca.
Dan menjadi objek penelitian adalah makna teks, kognisi sosial, dan konteks
sosial yang terdapat dalam lirik lagu tersebut. Nilai lebih dari kelima lagu
tersebut adalah setiap lagu mengangkat isu penting yang ada di masyarakat,
sehingga penulis merasa perlu dan tertarik untuk menelitinya.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kediaman salah seorang personel grup bang
Efek Rumah Kaca, tempat manggung, dan tempat kumpul bersama komunitas
lain. Waktunya peneitian adalah Januari Maret 2013.
4. Tahap Penelitian
Adapun tahap penelitian pada penulisan skripsi ini melalui tiga tahap
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan Data
7 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKIS, 2001),
hal. 224
8
Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.8
1) Wawancara (interview)
Pengumpulan data dengan menanyakan sesuatu kepada pihak
yang dianggap berkompeten dengan data-data yang dibutuhkan yaitu
kepada personil Efek Rumah Kaca dan Management.
Metode pertama yang digunakan dalam penelitian ini dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki.9 Dalam hal ini peneliti
melakukan observasi dengan mengunjungi salah satu rumah personel
grup band Efek Rumah Kaca Untuk mengadakan pengamatan
langsung mengenai aktivitas yang dilakukan grup band Efek Rumah
Kaca guna memperoleh data.
2) Dokumentasi
Yaitu penulis memperoleh data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini yang didapatkan dari band Efek Rumah Kaca beserta
management, serta artikel-artikel yang berkaitan dengan pembahasan
yang sedang penulis teliti.
b. Teknik Pengolahan Data
8 Lofland dan Lofland yang dikutip oleh: Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 157. 9 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)
Cet. ke-1
9
Tahap selanjutnya setelah data terkumpul, maka data
diklasifikasikan berdasarkan topik bahasan. Setelah itu penulis akan
menguji keotetikan infomasi yang terdapat di dalamnya, serta memilah
dan memilih data yang sesuai dengan objek penelitian.
c. Analisis data
Dalam penelitian analisis wacana ini, data-data akan disesuaikan
dengan metode yang digunakan Teun A.Van Dijk, yaitu meneliti dari
analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Data tersebut merupakan
data yang terdapat pada lirik lagu karya Grup Band Efek Rumah Kaca,
kemudian ditafsirkan oleh peneliti dengan disesuaikan pada kerangka
dalam analisis wacana. Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis
berpedoman kepada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis,
dan Disertasi) CeQDA di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan karya ilmiah ini, maka
penulis menyusun ke dalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub
bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara
satu dengan yang lainnya, yang diawali dari bab I yaitu pendahuluan sampai bab
V yaitu penutupan yang berupa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :
10
Bab I :
Pendahuluan; yang memuat latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori; bab ini menerangkan tentang konseptuaisasi
konstruksi sosial, analisis wacana, kerangka analisis wacana: teks,
kognisi sosial, dan konteks sosial. Dan ruang lingkup lagu dan musik.
Bab III: Deskripsi Umum; pada bab ini menerangkan tentang sejarah berdiri
dan visi misi grup band Efek Rumah Kaca, biografi personil grup band
Efek Rumah Kaca, karya-karya grup band Efek Rumah Kaca, Prestasi
yang diraih grup band Efek Rumah Kaca.
Bab IV: Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Pada Album Band Efek
Rumah Kaca; dilihat dari analisis
Bab V : Penutup; berisi kesimpulan dan saran-saran yang bersifat
membangun.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konseptualisasi Konstruksi Sosial
Konstruksi sosial berasal dari filsafat konstruktivisme, yang dimulai dari
gagasan konstruksi kognisi. Teori konstruktivisme yang meyakin bahwa makna
atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran dapat dirunut teori Popper (1973).
Teori ini membagi tiga pengertian tentang alam semesta. Antara lain, dunia fisik
atau keadaan fisik, dunia kesadaran atau dunia mental, dan dunia dari isi objektif
pemikiran manusia. Bagi Popper objektivisme tidak dapat dicapai pada dunia
fisik, melainkan selalu dunia pemikiran manusia.1
Max Webber melihat realitas sosial ialah perilaku sosial yang memiliki
makna subjektif, karena perilaku memiliki tujuan dan motivasi alasan untuk
memberikan perhatian pada berita yang begitu besar dalam kajian media adalah
berita merupakan sumber utama informasi tentang dunia dalam geografi dunia
politiknya. 2
Teori konstruksi sosial berupaya menjawab persoalan sosiologi
pengetahuan. Seperti, bagaimanakan proses terkonstruksinya realitas dalam benak
individu? Bagaimanakah sebuah pengetahuan dapat terbentuk di tengah-tengah
masyarakat.3
Teori dan pendekatan konstruksi atas realitas terjadi secara simultan
melalui tiga proses sosial, yakni eksternalisasi, objektivasi, internalisasi. Proses
1 Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi (Bandung;
Simbiosa rekatama Media, 2007), hal. 153. 2 Graeme Burton, yang tersembunyi di balik media pengantar kepada kajian media,
(Yogyakarta; jalasutra, 2008), h. 155 3 Geger Rianto, Peter L. Berger: Perspektif Metateori Pemikiran, (Jakarta; Pustaka LP3S
Indonesia, 2009), hal. 105.
12
ini terjadi antara individu satu dengan yang lainnya. Di dalam masyarakat.
Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial adalah objektif, subjektif, dan
simbolis.4
Menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dalam teorinya the
social construction theory of reality proses mengkonstruksi berlangsung melalui
interaksi sosial dialektis dari tiga bentuk realitas, yakni symbolic reality, objective
reality, dan subjective reality yang berlangsung dalam suatu proses dengan tiga
momen stimulan.5
Eksternalisasi (penyesuaian diri) adalah sebagaimana yang dikatakan
Berger dan Luckmann adalah usaha ekspresi diri manusia ke dalam dunia luar,
keberadaan manusia tak mungkin berlangsung dalam suatu lingkungan interioritas
yang tertutup dan tanpa gerak. Momen ini bersifat kodrati manusia, selalu
mencurahkan diri ke tempat dimana ia berada. Manusia harus terus menerus
mengeksternalisasi dirinya dalam aktivitas.
Objektivasi, tahap ini merupakan produksi sosial yang terjadi dalam dunia
intersubjektif masyarakat yang dilembagakan. Pada tahap ini sebuah produk sosial
berada pada proses institusionalisasi, sedangkan individu oleh Berger dan
Luckmann, dikatakan memanifestasikan diri adalam produk-produk kegiatan
manusia yang tersedia. Objektivasi ini bertahan lama sampai melampaui batas
tatap muka dimana mereka dapat dipahami secara langsung.6
4 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta; Kencana, 2007) hal.202. 5 Dedy N. Hidayat, Konstruksi Sosial Industri Penyiaran, (Jakarta; pascasarjana
Komunikasi UI, 2003), hal. 7-8. 6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, hal.197-198.
13
Internalisasi, adalah penyerapan kembali dunia objektif ke dalam
kesadaran subjektif sedemikian rupa sehingga individu dipengaruhi oleh struktur
sosial. Salah satu wujud internalisasi adalah sosialisasi bagaimana suatu generasi
menyampaikan nilai-nilai norma sosial yang ada di kepala generasi berikutnya.7
Dalam realitas objektif yang merupakan hasil dari kegiatan eksternaliasi
manusia baik mental maupun fisik. Menurut Berger realitas objektif bersifat
eksternal, berada di luar dan tidak dapat kita tiadakan dari angan-angan.
Kemampuan ekspresi diri dalam produk-produk kegiatan manusia yang tersedia
baik bagi produsen maupun bagi orang lain sebagai unsur dari dunia bersama ini.
Dalam relaitas subjektif kehidupan ini menyangkut makna, interpretasi, dan hasil
relasi antara individu dengan objek.8
1. Asumsi Dasar Teori
Jika kita telaah terdapat beberapa asumsi dasar dari teoro konstruksi sosial
Berger dan Luckmann, adapun asumsi dasar tersebut adalah :9
a. Realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melaui kekuatan
konstruksi sosial terhadap dunia sosial di sekelilingnya.
b. Hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosial tempat
pemikiran itu timbul, bersifat berkembang, dan dilembagakan.
c. Kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus menerus.
d. Membedakan antara realitas dengan pengetahuan. Realitas diartikan
sebagai kualitas yang terdapat di dalam kenyataan yang diakui
memiliki keberadaan yang bergantung pada kehendak kita sendiri.
7 Masnur Muclish, Kekuasaan Media Massa Mrekonstruksi Realitas Kajian di
www.kabmalang.go.id diakses pada 10 mei 2013. 8 Peter L. Berger, Thomas Luckmann, Tafsir Sosial Atas Kenyataan; Sebuah Risalah
Tentang Sosiologi Pengetahuan. Penerjemah hasan Basri (Jakarta; LP3S, 1990), hal. 49-50. 9
http://www.kabmalang.go.id/
14
Sementara pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bahwa realitas
itu nyata dan memiliki karakteristik yang spesifik.
Berger melihat bahasa mampu mentransendensikan kenyataan hidup
sehari-hari secara keseluruhan dengan mengacu pengalaman yang menyangkut
wilayah kenyataan yang berlainan. Bahasa disini didefinisikan sebagai sebuah
sistem yang terdiri dari, tanda-tanda suara, gerakan (ekspresi) tulisan, yang
dengan mudah dapat dilepaskan. Inilah yang menurut Berger dan Luckmann
sebagai kenyataan yang dipahami melalui bahasa simbolik. 10
Media merupakan sumber untuk mengetahui suatu kenyataan atau realitas
yang terjadi. Bagi masyarakat biasa, pesan dari sebuah media akan dinilai apa
adanya. Apa kata media dan bagaimana penggambaran media mengenai sesuatu,
begitulah realitas yang mereka tangkap.11
Bagi masyarakat umum, berita dari sebuah media dipandang sebagai
barang suci yang penuh objektifitas. Namun, berbeda dengan kalangan tertentu
yang memahami sekali gerak pers. Mereka akan menilai lebih dalam terhadap
pemberitaan. Kenyataan ini seperti mengamini bahwa media berhasil dalam
tugasnya merekonstruksi realitas dari peristiwa itu sendiri, sehingga pada akhirnya
pembaca terpengaruh dan memiliki pandangan seperti yang diinginkan media.
Melalui berbagai instrumen yang dimiliki media berperan membentuk
realitas yang tersaji dalam berita. Konstruksi terhadap realitas dipahami sebagai
upaya menceritakan sebuah peristiwa, keadaan, benda, fakta atau realitas
diproduksi dan dikonstruksi dengan menggunakan perspektif tertentu yang akan
10
Peter L. Berger, Thomas Luckmann, Tafsir Sosial Atas Kenyataan; Sebuah Risalah
Tentang Sosiologi Pengetahuan. Penerjemah hasan Basri (Jakarta; LP3S, 1990), hal. 49-50. 11
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta; Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hal.1-10.
15
dijadikan bahan berita oleh wartawan. Maka tidak mengherankan jika media
memberitakan berbeda sebuah peristiwa yang sama karena masing-masing media
memiliki pemahaman dan pemaknaan sendiri.12
Sering kali sebuah peristiwa dalam media massa yang kita akses berbeda
dengan peristiwa yang terjadi di lapangan. Tanpa disadari, berita yang kita
konsumsi dari media massa adalah berita yang faktanya sudah mengalami proses
penciptaan atau pembangunan ulang (konstruksi) oleh media itu sendiri.
Isi media adalah hasil konstruksi realitas dengan bahasa sebagai dasarnya,
sedangkan bahasa bukan saja alat mempresentasikan realitas, tetapi juga
menentukan relief seperti apa yang hendak diciptakan bahasa tentang realitas
tersebut. Akibatnya media massa mempunyai peluang yang sangat besar untuk
mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang
dikonstruksi.13
B. Konseptualisasi Lirik Lagu
Lirik adalah perkataan-perkataan dalam lagu. Lirik boleh ditulis semasa
musiknya digubah, atau ditulis selepasnya. Musik dipadankan atau ditulis selepas
lagu atau puisinya telah ditulis. Seorang yang menulis lirik dipanggil penulis lirik.
Maksud yang diberikan dalam rangkap lirik boleh bersifat tersurat atau tersirat.
Sebagian lirik adalah terlalu abstrak sehingga tidak dapat difahami.14
Definisi lirik atau syair Lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula
sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu
12
Fahri Firdausi, artikel: Berita sebagai konstruksi media, diakses pada 7 mei 2013 dari
http:media indonesia.com/2013/po2.html. 13
Ibnu Hamad, Muhammad Qadari dan Agus Sudibyi, Kabar-kabar Kebencian, (Jakarta;
Institut Studi Arus Informasi, PT. Sembrani Aksara Nusantara, 2001), hal. 74-75. 14
http://ms.MSI.org/wiki/Lirik diakses pada 06 Mei 2013
http://ms.msi.org/wiki/Lirik
16
definisi mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra
melainkan juga ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan
politik, syair-syair lagu pop dan doa-doa. Jika definisi lirik lagu dianggap sama
dengan puisi, maka harus diketahui apa yang dimaksud dengan puisi.
Lirik adalah karya sastra yang bersifat curahan perasaan pribadi atau
dapat juga dikatakan sebagai susunan kata sebuah nyanyian.15
Seorang pencipta
lagu biasanya mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah karya biasanya
dalam sebuah momen tertentu, seperti perasaan jatuh cinta, patah hati, semangat
hidup, kritik sosial, dan masih banyak lainnya. Lagu yang terlahirpun harus
memiliki unsur keaslian karya sendiri, tanpa adanya penjiplakan dari pihak
manapun. Karena jika terdapat kesamaan maka akan mendapatkan sanksi
mengenai plagiatisme sebuah karya. Setelah mendapatkan lirik yang tepat
biasanya sang pencipta lagu langsung mengkomposisikannya dengan musik yang
akan mengiringi, agar tercipta harmonisasi yang indah untuk didengar.
Menurut Herman J. Waluyo (1987: 72), setidaknya dalam proses
pemilihan kata terdapat tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: perbendaharaan
kata, urutan kata, dan daya sugesti kata. Berikut ini penjelasannya:
1. Perbendaharaan kata
Perbendaharaan kata penyair dapat memberikan kekuatan ekspresi
dan menunjukkan ciri khas penyair. Penyair memilih kata-kata
berdasarkan pada beberapa hal, yaitu: makna yang akan disampaikan,
tingkat perasaan, suasana batin, dan faktor sosial budayanya.
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta:
Balai Pustaka,1988), hal. 205
17
2. Urutan kata
Urutan kata dalam lagu bersifat beku. Artinya, urutan itu tidak
dapat dipindah-pindahkan tempatnya meskipun maknanya tidak berubah
oleh perpindahan tempat itu. Terdapat perbedaan teknik menyusun urutan
kata dalam lagu baik urutan dalam tiap baris maupun urutan dalam suatu
bait. Oleh karena itu, pengurutan kata itu bersifat khas antara masing-
masing penyair.
3. Daya sugesti kata
Sugesti ditimbulkan oleh makna kata yang dipandang sangat tepat
mewakili perasaan penyair. Ketepatan pilihan dan ketepatan penempatan
menyebabkan kata-kata itu seolah memancarkan daya yang mampu
memberikan sugesti kepada pendengar untuk ikut bersedih, terharu,
bersemangat dan marah.16
Sedangkan musik adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-alat
musik dan irama yang keluar dari alat musik itu. Bidang musik membahas cara
menggunakan instrument musik, masing-masing alat musik juga mempunyai nada
tertentu. Disamping itu, seni musik membahas cara membuat not, bermacam
aliran musik misalnya musik vokal atau musik instrumental. 17
16
Atar Semi. Anatomi Sastra. (Padang: Angkasa Raya.2001) hal.29 17
Ahmad Musabikh, Analisis isi lagu Group Nasyid Izzatul Islam dalam Dakwah dan
Jihad, Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta, UIN
Syarif Hidayatullah 2006), hal.15
18
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda
berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang
musik juga bermacam-macam: 18
1. Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.
2. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
3. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan
dan disajikan sebagai musik.
C. Konseptualisasi Wacana
Analisis wacana atau discourse analysis adalah suatu cara atau metode
untuk mengkaji wacana yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan
komunikasi, baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis wacana berkenaan
dengan pesan komunikasi, yang sebagian diantaranya berupa teks.19
Analisis wacana adalah ilmu yang baru muncul beberapa puluh tahun
belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisaannya
hanya pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa
memalingkan perhatian kepada penganalisaan wacana.20
Secara etimologi analisis wacana sebagaimana dikutip Deddy Mulyana
berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vac yang memiliki arti berkata,
berucap. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana, kata
ana yang berada di belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna
18
http://.MSI.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html Diakses pada 17
mei 2013
19 Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta; LKiS,2007), hal. 170.
20 Hamid Hasan Lubis. Analisis Wacana Pragmatik (Bandung; Angkasa,1993), hal. 12.
http://.msi.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html
19
membedakan. Dengan demikian kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan
atau tuturan. 21
Berdasarkah Kamus Besar Bahasa Indonesia, wacana adalah ucapan;
perkataan; tutur, keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan, satuan bahasa
terlengkap, dan realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh.22
Analisis wacana dapat berfungsi sebagai salah satu alternatif dalam
mempelajari makna pesan dari sebuah teks atau karangan. Alternatif tersebut
diupayakan mengingat keterbatasan dari analisis isi. Analisis isi hanya
menekankan pada muatan teks komunikasi yang bersifat nyata. Berbeda dengan
analisis wacana, tidak hanya menekankan pada segi teks saja, tetapi juga
memfokuskan pada pesan dan makna yang tersembunyi. Di samping itu, analisis
isi, hanya membahas seputar apa yang dikatakan oleh seseorang (what)
senagkan analisis wacana mengungkapkan bagaimana seseorang mengatakannya
(how).23
Mengutip Eriyanto dalm bukunya Analisis Wacana, Pengantar Teks
Media, menyatakan bahwa :
Pengertian satu kalimat dihubungkan dengan kalimat lain dan
tidak ditafsirkan satu persatu kalimat saja. Kesatuan bahasa itu bisa
panjang dan pendek. Sebagai sebuah teks, wacana bukan urutan kalimat
yang tidak mempunyai ikatan sesamanya, bukan kalimat-kalimat yang
dideretkan begitu saja. Ada sesuatu yang mengikat kalimat-kalimat itu
menjadi sebuah teks, dan yang menyebabkan pendengar atau pembaca
mengetahui bahwa ia berhadapan dengan sebuah teks atau wacana dan
sebuah kumpulan kalimat yang dideretkan begitu saja. Studi wacana dalam
linguistik, merupakan reaksi terhadap studi linguistik yang hanya meneliti
aspek kebahasaan dari kata atau kalimat saja. Kata atau kalimat itu
21
Deddy Mulyana. Kajian Wacana; Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis
Wacana. (Yogyakarta; Tiara Wacana 2005), hal.3. 22
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta:
Balai Pustaka,1988), hal. 1005. 23
Rachmat Kriyantoro, Tekhnis Praktis Riset Komunikasi, cet. Ke-2, (Jakarta; Kencana
Prenada Media Group, 2006), hal. 258
20
dipelajari secara independen, tidak dihubungkan dengan kalimat lain.
Disini, studi hanya diletakkan pada frase atau kalimat belaka, tidak
dihubungkan dengan relasi antar kalimat sebagai kesatuan utuh.24
Menurut J.S. Badudu Wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan,
yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya.
Membentuk satu kesatuan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara
kalimat.
Teun A. Van Dijk menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah
bangun teoritis yang abstrak (The abstract theoritical construct) dengan begitu
wacana belum dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Dan perwujudan
bahasa adalah teks.25
Menurut Henry Guntur Tarigan, wacana dipergunakan untuk mencakup
bukan hanya percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di muka umum,
tulisan, serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau
lakon.26
Analisis wacana lebih bersifat kualitatif, karena dasar metode ini bukan
suatu analisis yang menggunakan perhitungan objektif. Melainkan sangat
tergantung pada kemampuan peneliti dalam menafsirkan objek penelitian.
Penelitian ini dipandang berhasil mana kala peneliti mampu memperlihatkan
konteks sosial, ekonomi, politik dan analisis komprehensif, sehingga integrasi
sangat dituntut agar penafsiran dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.27
24
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS, 2001),
hal.3 25
Abdul rani, Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang: Bayu Media, 2004), hal. 4. 26
Alex Sobur. Analisis Teks Media, hal. 9. 27
Ama Khotimah, Analisis Wacana Ideologi Tandingan Pemberitaan Kritis Abu Bakar
Baasyir (Bandung, 2004), hal. 43.
21
Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana menurut Syamsudin (1992:6)
dapat dikemukakan sebagai berikut :28
a. Analisis wacana membahas kaidah memaknai bahasa di dalam masyarakat
(rule of use-menurut Woddowson,1978)
b. Analisis wacana merupakan usaha memaknai tuturan dalam konteks, teks
dan situasi (firth,1957)
c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui
interpretasi semantik (Beller)
d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak
berbahasa (what said from what is done Labov,1970)
e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memaknai bahasa secara
fungsional (fungcional use language Coulthard, 1977)
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis
wacana merupakan sebuah cara mengkomunikasikan pikiran dalam bentuk lisan
maupun tulisan yang teratur dan sitematis. Baik secara teks, artikel, berita,
maupun opini. Analisis wacana tidak hanya meneliti wacana yang terdapat dalam
sebuah teks, namun juga dari kognisi dan konteks sosialnya.
D. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk
Diantara fokus penelitian analisis wacana, penulis menggunakan model
Teun A. Van Dijk, karena metode yang paling banyak digunakan dibandingkan
metode lainnya. Hal ini dikarenakan Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen
wacana, sehingga bisa didayagunakan dan dapat digunakan secara praktis.
28
Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. 2002) hal. 49.
22
Model Teun A. Van Dijk sering disebut sebagai kognisi sosial. Menurut
Dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks
semata, karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus juga
diamati. Dalam hal ini tidak harus dilihat pada analisis teks semata, tetapi
dianalisis bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan
kenapa teks bisa semacam itu.
Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian
yang integral dalam kerangka Van Dijk. Jika digambarkan, maka skema penelitian
dan metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai
berikut:29
29
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, hal. 275.
23
Tabel 1
Kerangka Wacana Teun A. Van Dijk
Pada model Dijk, ada tiga dimensi yang digunakan untuk menganalisa
suatu wacana, diantaranya :
a. Teks
Melalui berbagai karyanya, khusus pada dimensi analisis teks Van
Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan yang
masing-masing bagian saling mendukung. Tingkatan itu adalah :
1) Pertama adalah struktur makro, merupakan makna umum dari suatu teks
yang dapat diamati dengan melihat topik dari suatu teks.
Struktur Metode
Teks
Menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai
untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu.
Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk
menyingkirkan atau memarjinalkan suatu kelompok,
gagasan, atau peristiwa tertentu.
Critical linguistic
Kognisi Sosial
Menganalisis bagaimana kognisi pembuat teks dalam
memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan
ditulis
Wawancara mendalam
konteks Sosial
Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang
dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi
peristiwa seseorang atau digambarkan.
Studi pustaka,
penelusuran sejarah
24
2) Kedua adalah superstruktur, yaitu kerangka dari suatu teks, bagaimana
struktur dan elemen wacana itu disusun dan elemen itu disusun dalam
teks secara utuh.
3) Ketiga adalah Struktur Mikro, yakni makna yang dapat diamati dengan
menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang
dipakai, dan sebagainya.
Pertama adalah Teks. Yaitu menganalisis bagaimana strategi wacana
yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu.
Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkrirkan atau
memarjinalkan suatu kelompok, gagasan, atau peristiwa tertentu.
Objek penelitiannya adalah bagaimana struktur teks dan strategi
wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Serta membagi
teks ke dalam struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Adapun
elemen wacananya adalah :
Tabel 2
Elemen Wacana Teun A. Van Dijk
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro Tematik
(Apa yang dikatakan?)
Topik
Superstruktur Skematik
(Bagaimana pendapat disusun
dan dirangkai?)
Skema
Struktur Mikro Semantik
(Makna yang ingin ditekankan
dalam teks)
Latar, maksud, detail,
peranggapan,
nominalisasi.
Struktur Mikro Sintaksis
(Bagaimana pendapat yang
disampaikan ?)
Bentuk, kalimat,
koherensi, kata ganti.
Struktur Mikro Stilistik
(Pilihan kata apa yang dipakai
?)
Leksikon
Struktur Mikro Retoris
(Bagaimana dan dengan cara
apa penekanan dilakukan ?)
Grafis, metafora, ekspresi.
25
b. Kognisi sosial
Bagaimana cara mempelajari proses produksi teks yang melibatkan
kognisi individu atau kesadaran mental dari penulis dalam bentuk teks.
Hal ini difokuskan pada efek kognitif atau efek media massa terhadap
pengetahuan. Sebuah media tidak hanya dapat mengubah sikap, tetapi juga
mengubah pengetahuan seseorang akan suatu hal.
Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak
mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi
sosial ini penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk
memahami teks media.
c. Konteks Sosial
Mempelajari banguan wacana yang berkembang dalam masyarakat
akan suatu masalah, dengan meneliti bagimana wacana tentang suatu hal
diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.
Untuk memperoleh gambaran elemen-elemen struktur wacana, berikut
adalah penjelasan singkatnya :
1. Tematik, secara harfiah tema berarti sesuatu yang diuraikan, kata ini
berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti meletakkan. Tema
adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.30
2. Skematik, menggambarkan bentuk wacana umum yang disusun
dengan sejumlah kategori seperti pendahuluan, isi, kesimpulan,
30
Keraf Gorys, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende-Flores: Nusa
Indah, 1980), hal.107.
26
pemecahan masalah, penutup. Struktur skematik memberikan tekanan;
bagian untuk mana yang didahulukan dan bagian mana yang bisa
dikemudiankan sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi
penting.
3. Semantik, adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan
lingual, baik makna teksikal (unit semantik terkecil) maupun makna
gramatikal (makna yang terbentuk dari gabungan satuan kebahasaan)
4. Sintaksis, secara etologis berarti menempatkan bersama kata-kata
menjadi kalimat. Sintaksis ialah bagian dari ilmu bahasa yang
membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.31
5. Stilistik, pusat perhatian adalah style (gaya bahasa) yaitu cara yang
digunakan penulis untuk menyatakan maksud dengan menggunakan
bahasa sebagai sarana.32
6. Retoris, adalah gaya bahasa yang diungkapkan ketika seseorang
berbicara atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang
berlebihan (hiperbola). Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan
berhubungan erat dengan bagaimana pesan disampaikan ke khalayak.33
31
Wijana, Dasar-dasar Progmatik, (Yogyakarta; ANDI, 1996), hal.1. 32
Mansoer Pateda, Linguistik: Sebuah Pengantar, (Bandung; Angkasa, 1994), hal.85. 33
Alex Sobur. Analisis Teks Media, hal.82-84.
27
BAB III
PROFIL
A. Sejarah Berdiri Grup Band Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca adalah band asal Jakarta yang beranggotakan Cholil
Mahmud (vokal,gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass), dan Akbar Bagus
Sudibyo (drum,vokal latar). Khalayak juga mengenalnya dengan nama ERK.
Band ini pertama kali terbentuk pada tahun 2001. Saat itu beranggotakan lima
personel, dengan pemain piano dan gitaris, sedangkan Cholil saat itu hanya
menjadi vokalis. Namun pada 2003, pemain piano dan gitaris memutuskan untuk
keluar. Sebelum menjadi Efek Rumah Kaca, kami beberapa kali menggunakan
nama band, yaitu Hush, Superego, Rivermaya, tetapi dua nama terakhir sudah
dimiliki band lain.1
Semenjak 2003 hingga 2005, kami tidak menggunakan nama (no name).
Baru pada 2005, tempat latihan mereka berulang tahun dan mengajak manggung.
Tentu untuk manggung perlu nama. Harlan Boer, saat itu sebagai Personal
Manager Efek Rumah Kaca, mengusulkan nama Efek Rumah Kaca yang diambil
dari judul lagu yang dibuat pada 2004. Seperti diungkapkan Harlan Boer, bahwa :
Awalnya ragu juga karena namanya terlalu panjang dan sama
sekali tidak ada unsur filosofi di dalamnya. Namun, akhirnya kami
putuskan menggunakan nama tersebut karena itu ternyata catchy juga.2
1 Wawancara pribadi dengan Adrian Yunan Faisal bassist Grup Band Efek Rumah Kaca,
Jakarta, 19 Juli 2013 2 Wawancara pribadi dengan Adrian Yunan Faisal bassist Grup Band Efek Rumah Kaca,
Jakarta, 19 Juli 2013
28
Sejak awal kemunculan mereka, banyak pihak yang menyebutkan bahwa
warna musik Efek Rumah Kaca tergolong dalam post-rock, bahkan ada yang
menyebutkan shoegaze3 sebagai warna musik mereka. Tetapi ERK dengan
mantap menyebutkan bahwa warna musik mereka adalah pop, karena mereka
merasa tidak menggunakan banyak distorsi dan efek dalam lagu mereka seperti
layaknya musik rock. 4
B. Visi dan Misi
Komposisi dari lagu yang diciptakan oleh Efek Rumah Kaca sebangun
dengan tema, agar musik yang dihasilkanpun tidak hanya menjadi hiburan.
Namun harus ada juga unsur refleksi dan pesan dari realitas yang ingin
disampaikan. Mereka melihat satu realitas dari berbagai sudut pandang. Memotret
zaman, lirik ditata, terkadang puitis, ada juga kalimat yang bersuarakan apa
adanya. Semua dikemas dengan baik melalui kekayaan pilihan kata dalam bahasa
Indonesia.5
Selain itu Efek Rumah Kaca juga ingin mengajak masyarakat Indonesia
untuk bisa lebih memperluas pengetahuan akan makna sebuah lagu, bukan malah
mempersempit dan terkungkung pada simbol-simbol cinta yang selalu laris manis
3 Shoegaze adalah sebuah musik untuk merayakan kesepian. Suara vokal yang hanya
sayup-sayup terdengar perlahan dan terkadang hampir tanpa tenaga (meski ada beberapa grup
yang bernyanyi dengan tenaga).Begitu juga dengan iringan drumnya, berderap seperti seakan
diserang pasukan di medan perang, begitu memacu detak jantung akan rasa ketakutan yang
mendalam. Dengan komposisi seperti itu, musik shoegaze mampu memberikan nuansa tersendiri,
tempat bagi orang-orang yang ingin merayakan kesepian, kesendirian, kegalauan, keinginan lari
dari masalah namun tenaga hanya seperti angan saja.
4 http://www.greenersmagz.com/interviews/mulailah-dari-diri-sendiri-dan-lingkungan-
sekitar/ diakses pada 1 februari 2013. 5 http://efekrumahkaca.net/id/diskografi diakses pada 21 februari 2013.
http://www.greenersmagz.com/interviews/mulailah-dari-diri-sendiri-dan-lingkungan-sekitar/http://www.greenersmagz.com/interviews/mulailah-dari-diri-sendiri-dan-lingkungan-sekitar/http://efekrumahkaca.net/id/diskografi
29
di pasaran. Pembelajaran yang perlu digarisbawahi untuk membuka cakrawala
lebih meluas.6
C. Karya yang Diproduksi
Tahun 2006 lagu Melankolia dan Di Udara mereka jadikan
sebagai jagoan menjadi pembuka pada kompilasi Paviliun Do Re Mi (Paviliun
Record) dan Todays of yesterday (Bad sector records). Efek Rumah Kaca mulai
keluar untuk berkenalan pada bulan Agustus 2007 dengan menggelar tour ke
beberapa kota besar di Jawa. Momentum ini menjadi sebuah pengantar menuju
album debut mereka.7
Pada bulan September 2007, album selftitled Efek Rumah Kaca dilepas
melalui Paviliun Record. Album ini direspon baik oleh publik, diawali dengan
review-review positif dari para penulis di Internet. Single pertama Jatuh Cinta Itu
Biasa Saja mulai membuat kalangan media dan pendengar musik Indonesia
menaruh pehatian. Tapi yang paling berpengaruh mengenalkan nama Efek Rumah
Kaca kepada publik nasional adalah single kedua mereka yang berjudul Cinta
Melulu. 8Sebuah satir ceria akan industri musik Indonesia yang didominasi oleh
lagu-lagu bertema cinta yang penyajian komposisi musik dan liriknya begitu-
begitu saja.
Kurang dari setahun berselang, 19 Desember 2008 Efek Rumah Kaca
merilis album kedua yang mereka beri judul Kamar Gelap oleh Aksara Record.
Ada 12 lagu yang mereka bawakan di album ini, setiap komposisi musiknya
dirancang untuk mendukung tema dan lirik lagunya, begitupun sebaliknya. Musik
6 http://efekrumahkaca.net/id/diskografi diakses pada 21 februari 2013
7 http://efekrumahkaca.net/id/diskografi diakses pada 21 februari 2013
8 http://efekrumahkaca.net/id/diskografi diakses pada 21 februari 2013
http://efekrumahkaca.net/id/diskografihttp://efekrumahkaca.net/id/diskografihttp://efekrumahkaca.net/id/diskografi
30
mereka masih bermain di area pop, namun ditambah sedikit arsiran indie rock,
punk, progressive rock, dan jazz. Tittle album kamar gelap diambil dari lagu
berjudul di album kedua ini. Kamar Gelap adalah representasi konsep bermusik
ERK, yaitu memotret realitas. Untuk menyempurnakan album kedua ERK
berkarya bersama Angki Purbandono. Beliau adalah seorang seniman berbasis
fotografi dari Ruang MES 56 Yogyakarta yang menangani arahan seni kemasan
album ini. Sebuah paket seni musik dan fotografi.9
Tabel 2
Album Efek Rumah Kaca
Pada September 2011 album ketiga Efek Rumah Kaca akan meluncur ke
pasaran. Menurut Akbar sang penabuh drum, perencanaan album tersebut sudah ia
lakukan bersama Cholil dan Adrian sejak 2010. Prosesnya yaitu penemuan dan
fiksasi nada drum, kemudian untuk gitar dan bass, terakhir penemuan lirik lagu.
Mereka mengaku proses pengerjaan album ini agak tersendat karena Adrian masih
9 http://deathrockstar.info/album-kedua-efek-rumah-kaca- diakses pada 23 februari 2013.
10
http://efekrumahkaca.net/id/diskografi diakses pada 21 februari 2013
Tahun Album Nama Album Single
2007 Efek Rumah Kaca * 1st Single - Jatuh Cinta Itu Biasa Saja
* 2nd Single - Cinta Melulu
* 3rd Single - Di Udara
* 4th Single - Desember
2008 Kamar Gelap * 1st Single - Kenakalan Remaja di Era
Informatika
* 2nd Single - Mosi Tidak Percaya
* 3rd Single - Balerina10
http://deathrockstar.info/album-kedua-efek-rumah-kaca-%E2%80%9Dkamargelap%25%20E2%80%9D/http://efekrumahkaca.net/id/diskografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Efek_Rumah_Kaca_%28album%29http://id.wikipedia.org/wiki/Desember_%28lagu%29http://id.wikipedia.org/wiki/Kamar_Gelap_%28album%29
31
belum cukup pulih dari penyakit yang dideritanya. Sudah dicheck di Singapura,
sepertinya ada permasalahan virus dengan penglihatannya. 11
Akbar sang penabuh
drum menjelaskan, bahwa :
Album itu akan berisi enam lagu. Belum terpikirkan mengenai
lagu apa yang mungkin menjadi lagu cover album. Belum juga
terpikirkan mengenai judul album,
Di jajaran band indie Tanah Air, nama ERK tak asing. Kedua album Efek
Rumah Kaca dan Kamar Gelap, terjual antara 7.000-9.000 keping. Sebuah
pencapaian yang bagus untuk sebuah band indie.
Di luar aktivitas panggung dan urusan rekaman album baru, Cholil,
vokalis Efek Rumah Kaca, adalah pekerja di sebuah lembaga swadaya masyarakat
yang bergerak di bidang hukum. Dua personel ERK, Adrian dan Akbar, juga
memiliki pekerjaan lain.12
Gambar 1
Cover Album ke-1
Sumber: efekrumahkaca.net
11
http://entertainment.kompas/read/2011/04/14/10082589/Efek.Rumah.Kaca.Album.Keti
ga.Tak.Bersahabat diakses pada 23 februari 2013. 12
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/2410 diakses pada
15 April 2013.
http://entertainment.kompas/read/2011/04/14/10082589/Efek.Rumah.Kaca.Album.Ketiga.Tak.Bersahabathttp://entertainment.kompas/read/2011/04/14/10082589/Efek.Rumah.Kaca.Album.Ketiga.Tak.Bersahabathttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/2410
32
Filosofi yang terdapat pada cover album efek rumah kaca yang pertama ini
adalah bangku yang melambangkan akan sebuah tingkatan pendikan, goresan
hitam dan lubang putih di tengah memaknai akan sebuah hisapan besar. Jadi
secara sederhana dapat ditafsirkan bahwa kini nilai-nilai pendikan makin terbawa
arus kegelapan globalisasi. Dan sungguh menjadi tugas kita semua untuk bisa
merubah kembali arus tersebut kea rah positif.13
Tabel 3
Album Pertama
Efek Rumah Kaca (self title)
Tanggal Rilis Sep-07
Label: Paviliun Records
Produser: Efek Rumah Kaca, Harlan Boer
Judul Lagu Jalang Di Udara
Jatuh Cinta Itu Biasa Saja Efek Rumah Kaca
Bukan Lawan Jenis Melankolia
Belanja Terus Sampai Mati Cinta Melulu
Insomnia Sebelah Mata
Debu-Debu Berterbangan Desember
Sumber: efekrumahkaca.net
13
efekrumahkaca.net diakses pada 15 April 2013.
33
Makna dibalik lagu pada album pertama :
1. Jalang
Lagu pertama pada album ini, menceritakan sebuah keadaan nyata
ketika masa pemerintahan orde baru. Semua yang menentang kinerja
pemerintah dianggap musuh negara. Dapat terlihat jelas dari potongan
liriknya: siapa yang berani bernyayi, nanti akan di kebiri siapa yang berani
menari, nanti kan di eksekusi karena mereka paling suci, lalu mereka bilang
kami jalang
Bentuk tindakan semena-mena dan pembungkaman suara rakyat oleh
pemerintah untuk tidak lagi bisa untuk melawan. Kecil saja terdengar suara,
mereka langsung dibumihanguskan entah kemana, Pemerintah merasa paling
benar dan rakyat hanya untuk diperintah.
2. Jatuh cinta itu biasa saja
Jangan langsung memaknai lagu ini sebagai lagu yang merendahkan
arti cinta. Efek rumah kaca membuat lagu yang memiliki arti berbeda daripada
lagu cinta yang merajalela di pasar musik Indonesia sekarang ini, tidak ada
makna cinta yang hiperbola. Menyinggung juga orang-orang yang menjalani
dan memaknai cinta yang terlalu berlebihan. Terlihat dari potongan lirik
lagunya: kita berdua hanya berpegangan tangan, tak perlu berpelukan
Kesederhanaan dalam memaknai sebuah hubungan percintaan, bahwa
tidak perlu euforia yang berlebihan dalam menikmatinya. Karena jatuh cinta
itu cukup dengan perasaan sederhana yang tak perlu jutaan selebrasi.Karena
pada hakikatnya cinta sudah cukup istimewa dengan caranya sendiri.
34
3. Bukan lawan jenis
Satu tema menarik yang diangkat oleh efek rumah kaca dan
menjadikannya sebuah lagu. Sama seperti judulnya cerita tidak jauh dari kisah
dimana seorang ingin menolong tapi orang yang ditolong malah jatuh cinta
padahal mereka sama jenis. Sang penolong hanya bisa bernyanyi dan
memohon maaf, aku bukan lawan jenismu.
4. Belanja terus sampai mati
Bercerita bahkan mengkritik sebuah kebiasaan masyarakat Indonesia
(tak terkecuali mereka juga) yang sudah menjadi satu kebudayaan turun
temurun bangsa ini yaitu budaya konsumerisme. Tapi itu hanya kiasan, juga
juga suatu pembenaran, atas bujukan setan, hasrat yang dijebak zaman, kita
belanja terus sampai mati tidak bisa dipungkiri, lirik lagu ini
menggambarkan realitas yang ada pada tiap individu masyarakat Indonesia.
Realita di masyarakat makin menggila, dengan makin tingginya
tingkat pemanfaatan kekayaan dengan cara yang bijaksana. Bahkan
masyarakat tidak lagi mengutamakan skala prioritas. Nafsu setan menjadi
pengendali dalam setiap bentuk pembelanjaan.
5. Insomnia
Lagu lain yang mengangkat tema sederhana, kebiasaan seseorang yang
menjadi sebuah penyakit susah tidur, insomnia. dalam lagu ini menceritakan
seseorang yang terus bertanya kepada dirinya sendiri, apa itu insomnia? apa
penyebabnya? dari mana datangnya?
35
Penyakit sulit untuk tidur yang dialami oleh seseorang dan menjadi
tanda tanya besar akan penyebab dan asal muasal dari mana penyakit itu
berasal. Dan makin menjangkit ke banyak masyarakat di kota-kota besar.
Entah sampai kapan penyakit ini akan terobati.
6. Debu-debu beterbangan
Dalam lagu ini kita diajak merenungkan hidup yang tengah kita jalani
dan juga tersirat sebuah makna religi. Selain itu pada bagian reff.,
menceritakan hari kiamat yang akan datang, tak bisa dielakan, dan sebagai
manusia kita hanya bisa pasrah. pada saatnya nanti, tak bisa bersembunyi
kita pun menyesali, kita merugi pada siapa mohon perlindungan? Debu-
debu beterbangan
Sebuah bentuk evaluasi jiwa akan sudah berapa banyak dosa yang
telah dilakukan selama hidup. Semua menjadi sia-sia karena terlalu banyak
membuang kesempatan yang telah diberikan Tuhan untuk memperbaiki. Akhir
dari semua itu adalah penyesalan yang seharusnya bisa lahir di awal cerita,
bukan malah di akhir.
7. Di udara
Sebuah lagu yang khusus dipersembahakan untuk seorang aktivis yang
dibunuh di udara, siapa lagi kalau bukan Munir. Dalam lirik lagunya jiwa
seorang munir bagai hidup dan mengisyaratkan bahwa akan lahir munir-munir
lainnya yang akan membela ketidakadilan di negeri ini. ku bisa tenggelam
dilautan, aku bisa diracun di udara, aku bisa terbunuh ditrotoar jalan, tapi
aku tak pernah mati, tak akan berhenti
36
Tokoh Munir dan sekelumit perjalanan kisahnya dalam menegakkan
Hak Asasi Manusia menjadi ide pokok dalam lagu Di Udara. Kemudian
dikemas dalam lirik-lirik perlawanan yang pada tak pernah padam akan
sebuah ketidakadilan.
8. Efek rumah kaca
Sebuah lagu yang memiliki nama yang sama dengan nama band dan
judul albumnya. Lagu ini bertema kerusakan lingkungan akibat ulah manusia,
pemanasan global. Sedikit juga bercerita tentang keadaan bumi dimasa yang
akan datang jika manusia terus merusak alam dan tidak mencoba memahami
bumi ini sendiri.
Tindakan manusia yang semakin tidak sopan terhadap anugerah yang
telah diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan yang terdapat di bumi. Polusi
tanah, air, udara, suaran makin menjadi. Akhirnya manusia juga yang akan
merasakan dampak dari tingkah lakunya sendiri, bencana yang kian banyak di
bumi.
9. Melancholia
Salah satu lagu yang ditulis Cholil sang vokalis, pada waktu ayahnya
meninggal. dalam kesendirian dia merasakan satu keadaan yang sangat
menyedihkan. semua serba melankolis dan dia menggambarkannya menjadi
sebuah keindahan yang jarang dirasakan oleh orang lain untuk dinikmati.
murung itu sungguh indah, melambatkan butir darah
37
Lirik akan sebuah rasa kehilangan akan sosok yang sangat
memberikan banyak inspirasi dalam hidup. Menjadikan banyak perubahan
sesudah itu, serta banyak pelajaran hidup yang akan dipetik dari kisah ini.
Ayah.
10. Cinta melulu
Lagu paling sukses yang menjadi single pertama efek rumah kaca.
mernceritakan tentang pasar musik di indonesia yang lagu-lagunya semua
bertema cinta. Menyindir semua penikmat musik, band, dan para pencipta
lagu zaman sekarang. lagu cinta melulu, apa memang karna kuping melayu?
suka yang sendu-sendu
Fenomena romansa cinta yang selalu menjadi hits pada blantika musik
Indonesia. Menjadikan pasar beramai-ramai untuk menghasilkan lagu yang
bertemakan cinta, padahal masyarakat kian jenuh akan tema cinta. Tidak ada
pembelajaran yang berarti karena selalu dijejali dengan tema yang sama dan
cenderung membosankan. Perlu ada tandingan yang jitu untuk melawan tema
tentang cinta.
11. Sebelah mata
Menceritakan keadaan adrian, sang basis yang mempunyai gangguan
pengelihatan. Perlahan-lahan pengelihatannya kabur dan timbul bercak pada
matanya, kemudian dia menulis lagu ini. Sama seperti melancholia, adrian
menggambarkan kekurangannya menjadi sebuah keindahan yang tak dimiliki
38
orang lain, menilai sebuah kekurangan atau kelemahan menjadi sebuah
kelebihan. sebelah mataku yang mampu melihat, bercak adalah sebuah
warna-warna mempesona...
Sebelah Mata ini menceritakan tentang seorang yang harus berbaring
tak berdaya karena sedang terserang penyakit Diabetes. Ingin selalu untuk
berpikir optimis tapi realita yang ada menunjukkan jika penyakit yang telah
dia alami menuntun dia dalam posisi yang tak berdaya dan kesepian adalah
teman setia lantaran orang-orang disekelilingnya sudah jarang lagi mengisi
hari-harinya.
Memang sangat menyakitkan jika kita dalam kondisi seperti itu,
Namun jika ada dari teman, Sahabat atau keluarga kita yang mengalami
seperti itu kita hendaknya harus mensuport dia dan tak lupa slalu ada disisinya
agar mereka meras tak sendirian serta mempunyai semangat yang berlipat
untuk berjuang untuk sembuh.
12. Desember
Menceritakan sebuah banjir besar yang melanda Jakarta pada akhir
tahun 1999. Lagu ini juga sebagai doa bagi mereka yang sabar menghadapi
bencana tersebut dan doa bagi mereka yang telah berpulang kesisi Nya akibat
hal itu.
Bentuk kesedihan yang terispirasi dari bancana banjir yang terjadi
pada tahun 1999, yang banyak memakan korban. Lirik yang sangat cantik
aku selalu suka sehabis hujan di bulan desember, seperti pelangi setia
menunggu hujan reda
39
Gambar 2
Cover Album ke-2
Sumber: efekrumahkaca.net
Filosofi yang terdapat pada cover album efek rumah kaca yang kedua
adalah bentuk pembungkaman suara kebebasan, suara rakyat yang dilarang untuk
bisa memberikan aspirasi untuk memperbaiki pemerintahan. Dipilih kambing
karena hewan ini mencirikan keberisikan.14
Tabel 4
Album Kedua
Kamar Gelap
Tanggal
Rilis 19 Desember 2008
Label: Aksara Records
Produser: Efek Rumah Kaca
Judul Lagu Tubuhmu Membiru... Tragis Menjadi Indonesia
Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa Kamar Gelap
Mosi Tidak Percaya Jangan Bakar Buku
Lagu Kesepian Banyak Asap di Sana
Hujan Jangan Marah Laki-laki Pemalu
Kenakalan Remaja di Era Informatika Balerina
14
Data pribadi manajemen Efek Rumah Kaca
40
Makna dibalik lagu pada album kedua :
1. Tubuhmu membiru tragis
Tubuhmu membiru tragis, menjadi lagu pembuka dalam album
keduanya ini. Menceritakan seorang pecandu narkoba/obat-obatan terlarang
yang sudah tidak bisa membedakan lagi mana yang nyata dan mana yang tidak
nyata. Tubuhnya bahkan jiwanya melayang entah kemana dan akhirnya dia
pun mengakhiri hidup dengan bunuh diri, melompat dari ketinggian dan jatuh
terkulai.
Realita akan maraknya peredaran dan penggunaan narkoba yang
meresahkan banyak pihak. Efek candu yang kian menjadi seakan meruntuhkan
moral bangsa, khususnya tingkat remaja yang pada dasarnya fase pencarian
jati diri. Semua dapat merubah dengan cepatnya, tak sedikit dari mereka mati
dengan sia-sia.
2. Kau dan aku menuju ruang hampa
Mereka mengambarkan sebuah keadaan dimana seseorang dipaksa
untuk menuruti apa yang dikehendaki oleh atasannya atau orang yang lebih
berkuasa (pemaksaan kehendak/brain wash). Menyentil juga situasi yang
terjadi pada masa Orde baru. kau belah dadaku, mengganti isinya dihisap
pikiranku, memori terhapus terkunci mulutku, menjeritkan pahit
Menceritakan akan sebuah tindak pemaksaan, dengan makin
maraknya pencucian otak. Memaksa seseorang untuk bisa mengikuti sebuah
aliran atau aturan yang pada dasarnya mengarah kea rah negatif.
41
3. Mosi tidak percaya
Sebuah suara kepenatan akan janji yang tidak pernah dipenuhi, sebuah
teriakan rakyat yang tak mau lagi dikelabui oleh janji-janji palsu para
penguasa negeri ini Kamu ciderai janji, luka belum terobati, kami tak mau
dibeli, kami tidak bisa dibeli, janjimu pelan-pelan akan menelanmu
Menjadi sebuah bentuk perlawanan rakyat kepada pemerintahan yang
kian marak mengumbar janji janji manis. Memanfaatkan setiap momentum
pada kesusahan rakyat, kemudian mereka menebar janji dengan alih-alih akan
membantu dengan balasan timbal balik agar mereka dapat terpilih ke Senayan.
Namun ketika sudah terpilih mereka melupakan semua janji.
4. Lagu kesepian
Lagu lain yang bertemakan cinta dikemas dalam wadah cantik yang
berbeda dari lagu-lagu yang beredar luas belakangan ini. Bernuansa akustik
dan masih menceritakan hal yang sederhana, sebuah janji yang tak lekas
ditepati. Ku tak melihat kau membawa terang yang kau janjikan Kau bawa
bara berserak di halaman, hingga kekeringan dimana terang yang kau
janjikan? Aku kesepian
Menceritakan akan seseorang yang hidup dalam keputus asaan.
Merasakan tak ada lagi orang lain yang memberikan perhatian. Hidupnya
penuh dengan masalah, dan sampai akhirnya ia menanyakan dimana bantuan
Tuhan yang dijanjikan.
42
5. Hujan jangan marah
Hujan jangan marah menceritakan keadaan musim kemarau yang
berkepanjangan. Bercerita tentang sebuah doa seseorang agar hujan cepat
turun dan tak marah lagi untuk menghapus musim kering yang
berkepanjangan di negeri ini. dengarkah? Jantungku menyerah terbelah,
ditanah yang merah gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering
hujan hujan jangan marah
Harapan besar akan sebuah kehangatan untuk negeri Indonesia, konflik
yang kian banyak semoga akan segera mereda tersirat dalam gelisah dan
hanya suka bertanya pada musim kering lirik yang dalam dan memuat
banyak harapan untuk negeri tercinta.
6. Kenakalan remaja di era informatika
Lagu ini bercerita tentang maraknya video seks remaja Indonesia.
Menggambarkan keadaan nyata tentang rendahnya moral remaja yang dengan
sesuka hati melakukan seks bebas dan mengabadikannya ke dalam bentuk
video. rekam, dan memamerkan badan dan yang lainnya mungkin hanya
untuk kenangan ketika birahi yang juara, etika menguap entah kemana?
Tindakan amoral yang dilakukan remaja kian marak, menjadikan
banyak orang gerah dengan tindakan mereka. Dunia nyata dirasa kurang
memberikan sensasi atas tindakan yang membuat mereka merasa ingin
melakukannya berulang-ulang. Kemajuan zaman mengarahkan mereka untuk
bisa eksis pula di dunia maya dengan kesenangan yang tiada tara, tanpa lagi
mengindahkan norma dan etika yang seharusnya mereka taati.
43
7. Menjadi Indonesia
Mendengar lagu ini kita seperti merasa kesal dan sebal karena hawa
Indonesia penuh dengan kegelapan politik dan banyak kecurangan
didalamnya. Sebuah ajakan juga dilontarkan agar masyarakat Indonesia
bangkit mewujudkan mimpi-mimpi yang terpendam, memperbaiki citra negeri
ini agar dikenal sebagai negara besar dimata dunia, tidak bergantung kepada
negara lain dan menjadi Indonesia yang sesungguhnya kelak. lekas, bangun
dari tidur berkepanjangan menyatakan mimpimu cuci muka biar terlihat
segar merapihkan wajahmu masih ada cara menjadi besar memudakan
tua mu menjelma dan menjadi Indonesia
Ekspresi bentuk kebosanan akan konflik yang semakin berbelit
negeri ini . Bukan lagi harus menyalahkan kondisi dan harus menumbuhkan
rasa yang kian memperkeruh suasana, namun memang harus sadar dan
bangkit atas segala problematika. Jutaan cara masih tersedia untuk menjadi
besar serta menjadikan Indonesia lebih tangguh.
8. Kamar gelap
Jangan salah dalam memaknai lagu ini. Bukan berarti lagu ini
menceritakan sebuah kamar angker yang gelap gulita, melainkan sebuah
kamar yang digunakan untuk menghasilkan (mencuci) sebuah foto. Lagu ini
sangat unik, karena tema yang diangkat sesungguhnya tak banyak dipikirkan
oleh kita. yang kau jerat, adalah riwayat tidak punah, jadi sejarah padam
semua lampu, semua lampu
Lagu kamar gelap menceritakan dengan rinci akan proses cantik
yang harus dilalui oleh setiap manusia. Karena kamar gelap mengajarkan akan
44
arti sebuah kesabaran menikmati proses, menjalani setiap langkah, serta
menjadikan pelajaran dalam hidup yang tidak akan pernah punah. Sejatinya
proses kamar gelap adalah mulai pencucian film negatif, melalui berbagai
proses kimia, dan kemudian menjadikan film positif yang indah.
9. Jangan bakar buku
Menceritakan kejadian maraknya pembakaran buku-buku sejarah yang
menyimpang. Teriakan bagi semua orang akan pentingnya sebuah buku dalam
hidup, sebagai pedoman dan menerangi jalan kebenaran yang telah
disimpangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Langkah penghapusan sejarah yang seharusnya terus bisa diteliti
dan dipelajari oleh generasi penerus, baik dari segi positif maupun negatifnya.
Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan membakar semua buku
yang di dalamnya terdapat banyak bukti bukti sejarah yang sebenarnya
banyak yang belum terungkap.
10. Banyak asap disana
Lagu ini bertema urbanisasi. Menceritakan masyarakat desa yang
hanya menggantungkan cita-citanya dikota besar. Mengharapkan penghasilan
yang lebih karena disana banyak pabrik-pabrik berdiri dan akibatnya juga di
kota jarang terdapat taman-taman hijau karena banyak berdiri gedung dan
pabrik. menanam tak bisa, menangis pun sama gantung cita-cita di tepian
kota
Kisah megenai kemewahan ibu kota yang menjanjikan akan sebuah
kehidupan yang lebih layak dibandingkan harus tinggal di desa. Kota besar
45
seperti Jakarta akan terus menjadi magnet bagi setiap pekerja guna
memperbaiki taraf hidup, sampai-sampai mereka menggantungkan segala
harapan dan cita-citanya di Ibu Kota.
11. Laki-laki pemalu
Alunan musik waltz menggalun indah pada lagu ini. Dalam lagu ini,
ada dua kemungkinan besar makna yang tersirat, yang pertama adalah cerita
dimana hidup seorang laki-laki yang tidak mempunyai keberanian untuk
menggungkapkan perasaannya kepada sang pujaan, yang hanya mampu
bersembunyi atau hanya sebagai pemuja rahasia. nanti malam, kan ia jerat
rembulan disimpan dalam sunyi, hingga esok hari lelah berpura-pura,
bersandiwara esok pagi kan seperti hari ini menyisakan duri, menyisakan
perih, menyisakan sunyi
Keunikan bentuk perasaan anak manusia terhadap lawan jenisnya,
menjadi cerita yang menarik dan layak diangkat pada lagu laki-laki pemalu.
Pada akhirnya rasa itu hanya menjadi sandiwara yang tersimpan dan tak
pernah tersampaikan pada lawan jenisnya. Menjadi duri yang akan terus
menyesakkan perasaannya seumur hidup.
12. Balerina
Sebagai lagu penutup pada album ini, efek rumah kaca menawarkan
satu lagu yang lebih ear catchy, dengan musiknya yang santai lagu ini berhasil
membuai kita untuk kembali memutar dan mendengarkannya. Bercerita
tentang sebuah keseimbangan yang harus ada dalam kehidupan. Mereka
menggambarkan hidup layaknya seperti seorang balerina, bergerak indah,
46
santai, dan mempesona. menghimpun energi, mengambil posisi, menjejakan
kaki, meniti temali merendah meninggi rasakan api, konsentrasi biar,
tubuhmu berkelana lalui kegelisahan, mencari keseimbangan, mengisi
ketiadaan, di kepala dan di dada
Filosofi seorang balerina yang anggun menjadi ide yang menarik
dalam menggambarkan sebuah keseimbangan dalam kehidupan. Dengan
adanya keseimbangan hidup kita terasa teratur, aman, menyenangkan dan
membuat kita menjadi tenang tentunya
Nilai dalam seorang balerina haruslah tertatih hingga terjatuh terlebih
dahulu, kemudian baru bisa menyelami makna kehidupan yang sebenarnya.
Balerina menjadi sebuah simbol keindahan dan pembelajaran, karena banyak
unsur kehidupan di dalamnya, seperti menyeimbangkan tubuh saat
menampilkan penarian balet.
47
D. Biografi personil Grup Band Efek Rumah Kaca
Tabel 5
Biodata Personel
Nama Cholil Mahmud
Tempat tanggal Lahir Jakarta,28 April 1976
Posisi di band Vocal, Guitar
Pendidikan Terakhir S1 Akuntansi
Pekerjaan Akuntan
Referensi music Jeff Buckley, Radiohead
Referensi Lirik Puthut ea, Iwan Simatupang
Minat selain music Dosen dan Kurator seni
Nama Akbar Bagus Sudibyo
Tempat tanggal Lahir Jakarta, 13 Agustus 1976
Posisi di band Drum
Pendidikan Terakhir D3 Akademi Radio dan Televisi
Pekerjaan Session player
Referensi music Semua musik era sekarang maupun era 80an
Referensi Lirik Iwan Fals
Minat selain music Bikin Film dan Pertamanan
Nama Adrian Yunan Faisal
Tempat tanggal Lahir Jakarta, 16 Maret 1976
Posisi di band Bass, Backing Vocal
Pendidikan Terakhir S1 Instrumentasi
48
Pekerjaan Teknisi kalibrasi
Referensi music Stone Temple Pilot, Sting
Referensi Lirik Puisi dan Novel
Minat selain music Olah Raga dan Teknik
E. Prestasi yang diraih Grup Band Efek Rumah Kaca
Kegigihan kami dalam menyampaikan pesan sosial dalam album ini
mengantarkan mereka manggung di berbagai kota besar di Indonesia, selain itu
juga mengantarkan ERK meraih antara lain The Best Cutting Edge - MTV
Indonesia Music Award 2008, Editors Choice 2008 versi Rolling Stone
Indonesia, Class Music Heroes 2008 dan Nominator Anugrah Musik Indonesia
Award 2008.15
Di awal bulan Maret 2009 ERK masuk dalam jajaran musisi
ClassMusic Heroes oleh salah satu produk rokok. Nama ERK disejajarkan dengan
nama-nama besar lainnya, seperti Iwan Fals, Slank, Peterpan dan nama-nama
besar lainnya.16
Pada 23 Januari 2013 Efek Rumah Kaca baru saja melaksakan penampilan
di Rolling Stone Cafe, Jakarta. Disana mereka sangat mendapat antusias terilihat
dari penjualan tiket sebanyak 200 habis terjual, belum lagi tamu undangan yang
tak terhitung. ERK main hampir dua jam tanpa henti melaksanakan tugas mereka
seakan tak kenal letih.
15
http://efekrumahkaca.net/id/diskografi diakses pada 21 desember 2012 16
Wawancara pribadi dengan Adrian Yunan Faisal bassist Grup Band Efek Rumah Kaca,
Jakarta, 19 Juli 2013
http://efekrumahkaca.net/id/diskografi
49
Padahal ini adalah konser panjang perdana mereka yang sekaligus
memecahkan rekor sebagai konser dengan durasi terlama dalam sejarah karier
band. 17
17
http://m.rollingstone.co.id/read/2013/01/28/165824/2154363/1108/live-efek-rumah-
kaca diakses pada tanggal 25 Januari 2013.
http://m.rollingstone.co.id/read/2013/01/28/165824/2154363/1108/live-efek-rumah-kaca%20%20diakses%20pada%20tanggal%2025http://m.rollingstone.co.id/read/2013/01/28/165824/2154363/1108/live-efek-rumah-kaca%20%20diakses%20pada%20tanggal%2025
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dengan menggunakan kerangka analisis wacana Teun Van Dijk, penulis
menganalisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Namun sebelum menganalisis
data, penulis terlebih dahulu memaparkan temuan data yang penulis peroleh dengan
cara mengambil data yang berkaitan dengan hal-hal yang diteliti lagu pada album
e