perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGARUH TINGKAT KINERJA BANK DENGAN
MENGGUNAKAN RASIO CAMEL TERHADAP EKSPANSI
KREDIT BANK UMUM MILIK NEGARA DAN BANK UMUM
SWASTA NASIONAL PERIODE 2004-2009
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
NUR WIRDATIN NAZHIIFAH NIM F0207142
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH TINGKAT KINERJA BANK DENGAN
MENGGUNAKAN RASIO CAMEL TERHADAP EKSPANSI
KREDIT BANK UMUM MILIK NEGARA DAN BANK UMUM
SWASTA NASIONAL PERIODE 2004-2009
Surakarta, 28 Juli 2011
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
(Dra. Endang Suhari, M. Si.) NIP. 19610317 198601 2 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh team penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.
Surakarta, Juli 2011
Tim Penguji Skripsi
1. Drs. Harmadi, M.M. Sebagai Ketua ( ) NIP. 195805131984031001
2. Dra. Endang Suhari, M. Si. Sebagai Pembimbing ( ) NIP. 19610317 198601 2 002
3.Drs. Atmadji, MM Sebagai Anggota ( ) NIP. 19590531 198503 1 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan, maka kerjakanlah
urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Allah kamu berharap”.
(QS. Al-Insyiraah: 6-8)
“… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri ...”.
(QS. Ar Ra’du: 11)
“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kemampuannya. ...”.
(QS. Al-Baqarah: 286)
“Ability is what you are capable of doing. motivation determines what you do.
attitude determines how well you do it”.
(@Mrs. Luchini-twitter)
‘Those who are afraid to fall, will never fly”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk :
1. Papa, lelaki hebat yang selalu membimbing anak-anaknya untuk menjadi
orang yang sukses. Dan Mama yang telah menjadi supermom bagi anak-
anaknya. Terimakasih atas pengorbanan dan perjuangan kalian dalam
mendidikku sampai sekarang ini. Terimakasih pula karena telah
merawatku dari kecil hingga sekarang dengan penuh cinta kasih kalian. I
love you full.
2. Dua saudaraku, mbak Datus dan Afi. Makasih atas dukungan kalian
berdua.
3. Kakak sepupuku, Mas Azmi. Makasih sudah membantu dan mendukungku.
Thanks bro!
4. My Little-little, makasih telah mendampingi dan banyak membantuku
selama ini. Makasih udah menjadi sahabat yang baik dan selalu ada
untukku disaat senang maupun sedih. Bestfriend forever! Je T’aime..
5. RKC On The Move untuk Nova, Rendi, Yoga, Agus, Lestyo, Rizal, Adnan,
Ayom. Untuk Sita, Laelam, Dina, Fia, Putri, Icha, Rimbun, dan Iqbal.
Makasih buat kalian yang udah mendukung, membantu, dan selalu
memberi motivasi. Semoga kita tetap bisa bertemu dan berkumpul setelah
lulus. Mari jaga kebersamaan dan kekompakan kita.
6. Teman-teman seangkatan Manajemen 2007 terutama Manajemen
Keuangan.
7. Mas Ian, makasih udah membantuku dalam data SPSS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
8. Sahabatku tercinta, Bayu Mahendra. Makasih udah mendukung, dan
memotivasiku. Makasih udah ada disaat aku senang maupun sedih.
Makasih selalu ada disaat aku butuhkan. Thanks Bro!
9. Terimakasih kepada Pak Man dan Pak Pur sudah menjaga motorku selama
ini.
10. Terimakasih kepada semua kakak tingkat dan yang kenal sama Datin dan
udah Datin repotin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi dengan
judul “Analisis Pengaruh Tingkat Kinerja Bank Dengan Menggunakan Rasio
CAMEL terhadap Ekspansi Kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank
Umum Swasta Nasional Periode 2004-2009”
Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi tugas dan
persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen di
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si., dan Reza Rahardian, SE, M.Si. selaku ketua
dan sekretaris jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Dra. Endang Suhari, M.Si., selaku pembimbing skripsi yang telah dengan
sabar memberikan bimbingan dan saran-saran yang berarti dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Drs. Wiyono, MM, selaku Pembimbing Akademik
5. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staff karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Keluarga tercinta yang selalu mendukung saya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
7. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu mendampingi dan mendukung saya,
Little-Little dan RKC On The Move (Linda, Hanida, Sita, Nova, Yoga, Rendi,
Lestyo, Rizal, Agus) dan Bayu Mahendra yang selalu mendukung saya.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulisan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan lebih lanjut.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
ABSTRAKSI ........................................................................................................ xiii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
BAB II TELAAH PUSTAKA ...........................................................................
A. Bank ................................................................................................. 7
1. Asas, Fungsi, dann Tujuan Bank di Indonesia ........................ 9
2. Pengertian dan Ruang Lingkup Bank Umum .......................... 9
3. Jenis dan Kegiatan Usaha Bank ................................................ 10
a. Jenis Bank Menurut Fungsinya ............................................ 10
b. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya .................................. 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
c. Jenis Bank Menurut Ruang Lingkup Operasinya ................ 13
d. Jenis Bank Menurut Kegiatan Operasionalnya .................... 14
B. Laporan Keuangan ........................................................................... 14
1. Pengertian Laporan Keuangan ............................................... 14
2. Rasio-Rasio Unsur Kecukupan Modal ..................................... 17
3. Rasio-Rasio Untuk Kualitas Aktiva ......................................... 17
4. Rasio-Rasio Untuk Mengukur Earning atau
Profitabilitas ........................................................................ 18
5. Rasio Pengukuran Likuiditas .................................................... 20
C. Kredit .............................................................................................. 21
1. Pengertian Kredit .................................................................... 21
2. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ............................................. 22
D. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 24
E. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 26
F. Hipotesis .......................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................
A. Populasi dan Sample ........................................................................ 30
B. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 31
C. Definisi Operasional Variable ......................................................... 32
D. Bentuk Analisis Data ....................................................................... 35
1. Uji Normalitas Data .................................................................. 36
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 37
3. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) ............................................. 39
4. Uji Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ................................ 39
5. Uji R2 ........................................................................................ 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
6. Uji Mann-Whitney .................................................................... 40
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .........................................
A. Statistik Deskriptif ........................................................................... 41
B. Uji Normalitas dan Uji Asumsi Klasik ............................................ 42
1. Uji Normalitas .......................................................................... 42
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 44
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 47
1. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................. 47
2. Uji t ........................................................................................... 50
3. Uji F .......................................................................................... 52
4. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Goodness of Fit Test) ............ 53
5. Uji Mann-Whitney (U Test) ..................................................... 54
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ..................................................................................... 57
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 58
C. Implikasi Hasil Penelitian ................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel II.1 Penilaian Kesehatan Bank .............................................................. 21
Tabel II.2 Tingkat Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Kredit ....................... 24
Tabel IV.1 Hasil Analisis Deskriptif .................................................................. 42
Tabel IV.2 Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov ........................................... 43
Tabel IV.3 Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov setelah LN ......................... 44
Tabel IV.4 Hasil Pengujian Autokorelasi .......................................................... 45
Tabel IV.5 Hasil Pengujian Multikolinearitas ................................................... 46
Tabel IV.6 Hasil Pengujian Regresi ................................................................... 49
Tabel IV.7 Hasil Pengujian Uji t ........................................................................ 51
Tabel IV.8 Hasil Pengujian Uji F ....................................................................... 52
Tabel IV.9 Hasil Pengujian Ketepatan Perkiraan .............................................. 53
Tabel IV.10 Hasil Pengujian Uji Normalitas Ekspansi Kredit ............................ 55
Tabel IV.11 Hasil Pengujian Uji Mann-Whitney ................................................. 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 26
Gambar IV.1 Scatterplot ...................................................................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH TINGKAT KINERJA BANK dengan MENGGUNAKAN RASIO CAMEL TERHADAP EKSPANSI KREDIT
BANK UMUM MILIK NEGARA DAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL PERIODE 2004-2009
NUR WIRDATIN NAZHIIFAH
F0207142
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh rasio
CAMEL, yaitu Rasio Permodalan, Rasio Aktiva Produktif, Rasio Rentabilitas, dan Rasio Likuiditas terhadap ekspansi kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional. Selain itu juga untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ekspansi kredit antara kelompok Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional.
Dalam penelitian ini rasio CAMEL sebagai variabel independen yang meliputi CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR diduga berpengaruh terhadap ekspansi kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional sebagai variabel dependen. Data penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari Direktori Bank Indonesia tahun 2004-2009. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Dengan teknik pengambilan sampel yang telah ditentukan diperoleh 8 perbankan yang memenuhi kriteria untuk diambil sebagai sampel yang terdiri dari empat Bank Umum Milik Negara dan empat Bank Umum Swasta Nasional. Sebelum melakukan uji hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan Mann-Whitney test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji asumsi klasik sebagai analisis pendahuluan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari rasio CAR, NPL, ROE, NIM, ROA, BOPO, dan LDR tahun 2004-2009 secara serentak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ekspansi kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional. Adapun secara parsial, rasio CAR, NPL, NIM, ROA hanya berpengaruh signifikan terhadap ekspansi kredit pada tahun 2004-2009. Sedangkan rasio ROE, BOPO, LDR tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap ekspansi kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional tahun 2004-2009. Berdasarkan uji Mann-Whitney (U Test) dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan ekspansi kredit diantara Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional tahun 2004-2009.
Kata Kunci: rasio CAMEL (CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR), Ekspansi Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BANK’S PERFORMANCE WITH CAMEL RATIO TO CREDIT EXPANSION CREDIT EXPANSION STATE
OWNED COMMERCIAL BANKS AND PRIVATE BANKS NATIONAL PERIOD 2004-2009
NUR WIRDATIN NAZHIIFAH
F0207142
This research has the objective to determine the effect of CAMEL ratios, namely Capital Ratio, Ratio of Productive Assets, Profitability Ratio and Liquidity Ratio of credit expansion and the State-Owned Commercial Banks National Private Banks. In addition, to determine whether there is credit expansion differences between the groups of State-Owned Commercial Banks and the National Private Banks.
In this study CAMEL ratios as independent variables which include CAR, NPLs, ROA, ROE, NIM, ROA and LDR predicted effect on credit expansion and the State-Owned Commercial Banks National Private Banks as the dependent variable. Data of this study are secondary data in the form of annual financial statements obtained from the Directory of Bank Indonesia in 2004-2008. The sampling technique in this study were taken with a purposive sampling method. With a sampling technique that has been determined acquired 47 banks that meet the criteria to be taken as a sample consisting of four state owned commercial banks and 43 private bank. Prior to hypothesis testing is done by multiple linear regression analysis and Mann-Whitney test, the first test and classical assumption of normality as a preliminary analysis.
Results showed that the independent variables consisted of CAR, NPL, ROE, NIM, ROA, ROA, and LDR years 2004-2008 simultaneously have a significant influence on the dependent variable is credit expansion and the State-Owned Commercial Banks National Private Banks. Partially, CAR, NPL, NIM, ROA only significant effect of credit expansion the State Owned Commercial Banks and Private Banks National overall for the period 2004-2009. ROE, BOPO, LDR had no significant effect of credit expansion the State Owned Commercial Banks and Private Banks National overall for the period 2004-2009. Based on Mann-Whitney (U Test) can be seen that there is a difference between credit expansion and the State-Owned Commercial Banks National Private Banks in 2004-2008. Keywords: CAMEL ratio (CAR, NPLs, ROA, ROE, NIM, ROA, and LDR), Credit Expansion
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pro dan kontra selalu ada dalam negeri yang menganut azas
demokrasi. Terlepas, dari hiruk pikuk pemilihan anggota kabinet, kondisi
ekonomi global, makro ekonomi dan perbankan sepertinya dalam posisi
yang terus membaik. Pemulihan ekonomi dunia mulai terjadi dan sektor
keuangan yang menjadi bendera pertumbuhan ekonomi sudah mulai stabil.
Pasar modal dunia mulai recovery.
Hampir seluruh dunia menurunkan suku bunga dan tanda-tanda
pemulihan ekonomi juga sudah mampir ke Amerika Serikat dan negara-
negara Eropa, seperti Jerman dan Prancis. Sementara China, India dan
Indonesia berada pada barisan terdepan dengan pertumbuhan yang baik
dan relatif tidak terkena dampak krisis yang berat.
Krisis multidimensional yang melanda Indonesia sejak pertengahan
tahun 1997 telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian Indonesia
termasuk sektor perbankan. Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis
ekonomi memaksa pemerintah melikuidasi bank-bank yang dinilai tidak
sehat dan tidak layak lagi untuk beroperasi. Hal ini mengakibatkan
timbulnya krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap industri perbankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang kemudian menyebabkan banyak bank yang lumpuh karena
banyaknya kredit macet.
Dalam Seminar Restrukturisasi Perbankan tahun 1998 yang
diadakan di Jakarta dapat disimpulkan beberapa penyebab menurunnya
kinerja perbankan, antara lain :
1. Semakin meningkatnya kredit bermasalah pada perbankan.
2. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang
mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadpa
perbankan dan pemerintah, sehingga memicu penarikan besar-
besaran.
3. Semakin turunnya permodalan bank-bank.
4. Banyak bank-bank tidak mampu memenuhi kewajibannya karena
nilai tukar rupiah.
5. Manajemen yang tidak profesional.
Pemulihan fungsi intermediasi perbankan setelah krisis moneter
pertengahan tahun 1997 berjalan lambat, hal ini berkaitan dengan
lambatnya pergerakan sektor riil. Namun, kondisi perekonomian nasional
dalam tahun 2005 masih berada dalam siklus yang fluktuatif. Melemahnya
konsumsi, yang diikuti antara lain kenaikan biaya produksi sebagai akibat
kenaikan harga BBM, meningkatnya biaya modal karena tingginya tingkat
suku bunga, serta belum tuntasnya permaslahan di bidang investasi dan
pembangunan infrastruktur, pada gilirannya menyebabkan pertumbuhan
investasi mengalami penurunan. Namun, dalam kurun waktu tahun 2004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
sampai dengan tahun 2005 kegiatan penyaluran kredit baru oleh perbankan
menunjukkan trend yang meningkat dari 459,10 triliun menjadi 584,40
triliun.
Secara umum, rasio finansial selalu menjadi titik tolak untuk
mengukur kinerja suatu perusahaan, tidak terkecuali industri perbankan
dengan ukuran rasio CAMEL, yang terdiri dari Capital, Asset,
Management, Earnings, dan Liquidity.
Penelitian dengan menggunakna rasio-rasio keuangan model
CAMEL telah banyak dilakukan oleh peneliti, antara lain Dewi (2006)
menemukan bahwa rasio CAMEL bank bangkrut memburuk secara
signifikan dari tahun ke tahun sebelum bank tersebut dinyatakan bangkrut.
Hasil penelitian Mulyani (2008) menemukan bahwa terdapat perbedaan
kinerja keuangan yang dihitung menggunakan CAR, LDR, ROA, BOPO,
tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan bila dihitung dengan NPL,
ROE, NIM antara bank umum syariah, bank umum yang membuka unit
syariah, dan bank konvensional di Indonesia.
Sa’adah (2009) menemukan bahwa CAR, NPL, ROA, ROE, NIM,
BOPO, LDR, dan GWM secara serentak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap ekspansi kredit Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non
Devisa. Namun, secara individual, rasio CAR, NPL, ROE, NIM, BOPO,
LDR, dan GWM berpengaruh terhadap ekspansi kredit, sedangkan rasio
ROA tidak berpengaruh terhadap ekspansi kredit Bank Umum Swasta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Nasional Devisa dan Non Devisa. Berdasarkan uji independent sample test
dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan ekspansi kredit Bank Umum
Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa.
Asriyani (2008) menyimpulkan bahwa analisis pengaruh ROA,
ROE, dan DER terhadap harga saham pada industri food and beverage
yang terdaftar di BEJ yaitu ROA dan ROE berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Sementara tidak berpengaruh positif dan
signifikan bila dihitung menggunakan rasio DER. Setyowati (2006)
menemukan bahwa CAR, NPL, PPAP, ROA, ROE, LDR, BOPO, NIM
berpengaruh terhadap tingkat perubahan laba bank.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, pada penelitian ini akan
diuji pengaruh kinerja perbankan terhadap ekspansi kredit dan menguji
perbedaan ekspansi kredit antara Bank Umum Milik Negara dan Bank
Umum Swasta Nasional. Oleh sebab itu penelitian yang berusaha diangkat
dalam skripsi ini berjudul: “Analisis Pengaruh Tingkat Kinerja Bank
dengan Menggunakan Rasio CAMEL Terhadap Adanya Ekspansi
Kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
Periode 2004-2009”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dicoba
untuk dijawab adalah sebagai berikut:
1. Apakah rasio CAMEL yang meliputi CAR, NPL, ROA, ROE, NIM,
BOPO, dan LDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
ekspansi kredit pada Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum
Swasta Nasional periode 2004-2009?
2. Apakah terdapat perbedaan ekspansi kredit antara kelompok Bank
Umum Milik Negara dengan Bank Umum Milik Swasta Nasional?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah apa yang ingin dicapai dengan melakukan
penelitian tersebut. Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian yang akan dicapai adalah untuk mengetahui mengenai:
1. Pengaruh yang signifikan antara rasio CAMEL yang meliputi CAR,
NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR terhadap ekspansi kredit
Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional periode
2004-2009.
2. Ada tidaknya perbedaan ekspansi kredit antara kelompok Bank Umum
Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Agar dapat menambah wawasan atau ilmu pengetahuan tentang
kinerja perbankan dan ekspansi kredit yang dilakukan perbankan.
2. Bagi pembaca
Agar dapat menambah wawasan tentang kinerja perbankan di
Indonesia.
3. Bagi perbankan
Untuk memberi masukan untuk menyempurnakan kebijaksanaan
penyehatan perbankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Bank
1. Pengertian
SAK No. 31 menerangkan karakteristik usaha perbankan di
Indonesia sebagai suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak
yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran.
Bank menurut Prof G.M Verryn Stuart adalah suatu badan yang
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat
pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain,
maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukaran uang berupa
uang giral. Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Berdasarkan pengertian bank di atas, kegiatan bank berkaitan
dengan dana (uang), terutama dana masyarakat. Oleh sebab itu, bank
disebut juga lembaga keuangan, yaitu badan usaha yang kekayaannya
terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan dan bukan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
bentuk aset riil atau nonfinansial. Berdasarkan penjelasan di atas,
terutama Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, dapat diketahui beberapa
fungsi atau tugas bank sebagai berikut:
a. Sebagai penghimpun dana
Bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat melalui
usaha bank tersebut.
b. Penyalur dana masyarakat
Dana-dana yang telah terkumpul tersebut, disalurkan kembali kepada
yang membutuhkan dana.
c. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Selain menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana
tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman, bank dapat
melakukan usaha lain yang dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Jika dilihat dari fungsi bank sebagai penyalur dana, maka dapat
dikatakan bahwa bank berada di tengah-tengah masyarakat pemilik dana
dan masyarakat yang membutuhkan dana. Berdasarkan hal ini, ada dua
macam jenis operasi/kegiatan bank, yaitu:
a. Operasi kredit aktif yaitu kegiatan/tugas memberikan kredit
(pinjaman) kepada masyarakat, contoh pemberian kredit rumah
sangat sederhana (RSS) dan pembelian obligasi pemerintah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Operasi kredit pasif yaitu kegiatan menerima simpanan (tabungan)
masyarakat pemilik dana, misalnya tabungan, simaskot, superpundi,
dan tahapan BCA.
2. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank di Indonesia
a. Azas
Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
b. Fungsi
Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan
penyalur dana masyarakat.
c. Tujuan
Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.
3. Pengertian dan Ruang Lingkup Bank Umum
Pengertian bank umum terdapat pada pasal 1 Undang-Undang
No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan tentang perubahan Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992 adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Umum Pemerintah (BUMN) adalah bank yang seluruh atau
sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) adalah bank yang
berbadan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki
oleh warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia.
Dilihat dari lingkup usahanya BUSN ada dua, bank devisa dan
bank non devisa. Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang
dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing,
setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, antara lain
menerima simpanan dan memberikan kredit dalam valuta asing termasuk
jasa-jasa keuangan yang terkait dengan valuta asing, misalnya letter of
credit, travelers check. Bank Non Devisa (nonforeign exchange bank)
adalah bank yang dalam kegiatan usahanya tidak dapat melakukan
transaksi dalam valuta asing, baik dalam penghimpunan dan penyaluran
dananya serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan.
4. Jenis dan Kegiatan Usaha Bank
Menurut Widjanarko (2003), klasifikasi bank berdasarkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Jenis bank menurut fungsinya
1) Bank Sentral
Menurut UU No.3 Tahun 2004, bank sentral adalah
lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu
negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan
serta menjalan fungsi sebagai lender of the last
resort.
Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang
independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan
pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-
hal yang secara tegas diatur dalam undang-uundang
ini.
2) Bank Umum
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank
Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Bank umum sering disebut bank
komersial (commercial bank).
3) Bank Perkreditan Rakyat
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan
bank umum.
Bank Umum mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu,
b. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya
1) Bank Umum Milik Negara
Bank pemerintah adalah bank dimana baik akta
pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank juga
dimiliki oleh pemerintah. Selain itu ada juga bank
milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah
tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi.
2) Bank Umum Swasta
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada
di luar negeri, baik milik swasta asing maupun
pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh
pihak luar negeri.
3) Bank Campuran
Bank milik campuran merupakan bank yang
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya
secara mayoritas dipegang oleh warga negara
Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4) Bank Milik Pemerintah Daerah
Bank swasta naisonal adalah bank yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta
nasional serta akta pendiriannya didirikan oleh
swasta, dan oembagian keuntungannya diambil oleh
swasta. Dalam bank swasta milik nasional termasuk
pula bank-bank yang dimiiki oleh badan usaha yang
berbentuk koperasi.
c. Jenis Bank Menurut Ruang Lingkup Operasinya
Berdasarkan ruang lingkup operasinya, bank umum
diberdakan menjadi:
1) Bank Umum Devisa
Bank yang berstatus devisa atau bank devisa
merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi
ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata
uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke
luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque,
pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C)
dan transaksi luar negeri lainnya.
2) Bank Umum Non Devisa
Bank dengan status non devisa merupakan bank
yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.
Transaksi yang dilaksanakan hanya di dalam negeri
saja dan tidak dapat melaksanakan transaksi
internasional.
d. Jenis Bank Menurut Kegiatan Operasionalnya
Berdasarkan kegiatan operasionalnya, bank dibedakan
menjadi:
1) Bank Konvensional
Bank konvensional adalah bank yang dalam
operasionalnya menerapkan metode bunga, karena
metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi
kebiasaam dan telah dipakai secara meluas
dibandingkan dengan metode bagi hasil.
2) Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya
adalah bank yang dalam operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
hasil yang telah diperoleh oleh perusahaan. Dalam menganalisa dan
menilai posisi keuangan dan hasil yang telah diperoleh prospeknya
dimasa mendatang, faktor penting yang harus mendapat perhatian adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek
(likuiditas), kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
panjang (solvabilitas), dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan (profitabilitas).
Banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam keputusan
pemberian kredit, tidak hanya sekedar menerima atau menolak kredit
tetapi akan meliputi keputusan tarif bunga yang akan dibebankan, jumlah
kredit yang akan diberikan, jaminan dan batasan-batasan atau syarat-
syarat lainnya yang harus dipenuhi oleh peminjam.
Banyak rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan oleh bagian
kredit komersial suatu perusahaan perkreditan (kreditor) untuk membantu
dalam pengambilan keputusan pemberian kredit komersial dan
melakukan pengendalian terhadap kredit yang sudah diberikan.
Cara penilaian atas faktor CAMEL lebih dikenal dengan istilah
CAMEL rating system. Perhitungan masing-masing faktor adalah dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan mengkuantifikasikan
komponen-komponen yang termasuk dalam masing-masing faktor
sehingga diperoleh nilai atau angka tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Penilaian faktor CAMEL dimulai dengan perhitungan rasio dan
nilai kredit setiap komponen dari masing-masing faktor. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Capital
Dalam kaitannya untuk menghitung rasio permodalan,
komponen yang dibutuhkan adalah aktiva tertimbang menurut
risiko dan modal.
2. Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)
Komponen-komponen untuk menghitung ATMR meliputi kas,
tagihan pada bank lain atau antar bank aktiva, kredit yang
diberikan, nilai buku aktiva tetap dan investasi, serta rupa-rupa
aktiva.
ATMR aktiva neraca diperoleh dengan cara mengalikan niai
nominal aktiva yang bersangkutan dengan bobot resikonya.
Sedangkan ATMR aktiva administrasi diperoleh dengan cara
mengalikan nilai nominal aktiva rekening administrasi yang
bersangkutan dengan bobot resikonya.
3. Modal
Modal bank yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap.
Modal inti terdiri dari modal yang disetor, cadangan tujuan,
dan laba tahun berjalan (diperhitungkan hanya 50%).
Sementara itu modal pelengkap terdiri dari cadangan
penghapusan aktiva yang diklasifikasikan dan dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
diperhitungkan untuk dapat masuk komponen modal
pelengkap masksimal sebesar 1,25% dari ATMR.
Hubungan antara ekspansi kredit bila dikaitkan dengan metode
CAMEL adalah sebagai berikut:
1. Rasio-rasio Unsur Kecukupan Modal (Capital)
CAR (Capital Adequacy Ratio)
Adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh
aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri
disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar
bank.
Hubungan antara rasio CAR dengan ekspansi kredit dapat dilihat
pada kecukupan modal bank yang sering terganggu karena
penyaluran kredit yang berlebihan. Kenaikan ekspansi kredit akan
diikuti oleh kenaikan modal, dimana bank tetap dapat
meningkatkan kredit selama peningkatan kredit tersebut tidak
menjadikan modal bank dibawah ketetapan 8% Bank Indonesia.
2. Rasio-rasio Untuk Kualitas Aktiva (Asset)
NPL (Non Performing Loan)
Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam
mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga
semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit
bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin
besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada
pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit
bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan
dan macet.
Hubungan antara rasio NPL dengan ekspansi kredit dapat dilihat
dari semakin tingginya NPL menunjukkan semakin besar tingkat
kredit bermasalah. Semakin besar kredit bermasalah yang terjadi
maka akan menyebabkan penurunan tingkat penyaluran kredit atau
sebaliknya penurunan tingkat kredit bermasalah akan
meningkatkan tingkat kredit yang disalurkan.
3. Rasio-rasio Untuk Mengukur Earning atau Profitabilitas
ROA (Return On Asset)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang
dihasilkan dari rata-rata total asset bank yang bersangkutan.
Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih
dari kegiatan operasionalnya sebelum pajak.
Hubungan rasio ROA dengan ekspansi kredit adalah apabila nilai
ROA tinggi menunjukkan bank telah menyalukan kredit dan
memperoleh pendapatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
ROE (Return On Equity)
Digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah
pajak. Semakin besar ROE, maka semakin besar tingkat
keuntungan yang dicapai.
NIM (Net Interest Margin)
Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank daam
mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan
bunga bersih. Semakin besar rasio NIM, maka semakin meningkat
pendapatan bunga atas aktiva produktifnya.
Hubungan rasio NIM dengan ekspansi kredit yaitu NIM
berbanding lurus dengan ROA karena ROA dipengaruhi oleh laba.
Semakin tinggi NIM maka semakin baik juga kinerja bank yang
berakibat pada meningkatnya laba perusahaan. Meningkatnya laba
perusahaan diprediksi akan meningkatkan ROA perusahaan. Maka
sama seperti yang telah dijelaskan di atas, apabila ROA tinggi
menunjukkan bank telah menyaluran kredit dan memperoleh
pendapatan.
BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)
Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan
biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil
rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional. Semakin kecil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan
bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung
berdasarkan penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total
pendapatan operasional lainnya.
4. Rasio Pengukuran Likuiditas
LDR (Loan to Depoit Ratio)
Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan
cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap
dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.
Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain
sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan,
simpanan bejangka, dan sertifikat deposito.
Hubungan antara rasio LDR dengan ekspansi kredit adalah
semakin tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi
likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah likuiditas bank
menunjukkan kurang efektifitas bank dalam menyalurkan kredit
sehingga ekspansi kredit menjadi terhambat.
Ketentuan dari Bank Indonesia tentang penilaian kesehatan bank
adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Tabel II.1
Penilaian Kesehatan Bank
Rasio Bobot (%)
Permodalan 26
Aktiva/Asset 30
Manajemen 26
Rentabilitas 10
Likuiditas 10
Sumber: Ketetapan Bank Indonesia
C. Kredit
1. Pengertian Kredit
Secara etimologis istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu
dari kata credere yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh sebab
itu, dasar kredit adalah kepecayaan. Sedangkan menurut UU No.7 Tahun
1992 tentang Perbankan yang diubah dengan UU No, 10 Tahun 1998,
yang dimaksud dengan kredit adalah ‘Penyediaan uang atau tagihan
yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga’.
Ekspansi kredit adalah memperbanyak jumlah kredit yang
diberikan. Ekspansi kredit bisa dilakukan dengan memperbanyak orang
yang menerima kredit atau memperbesar jumlah kredit yang diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
seseorang. Ekspansi kredit yang dilakukan dengan tidak hati-hati akan
berakibat munculnya krisis moneter pada suatu Negara.
2. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Dalam menyalurkan kredit, bank harus melaksanakan kegiatan
perkreditan secara sehat yang lazim dikenal dengan prinsip 5C (The Five
C’s of Credit Analysis) yang merupakan dasar pemberian kredit, yaitu:
a. Character
Character merupakan sifat atau watak dari calon debitur.
Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank
bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit
(calon debitur) benar-benar dapat dipercaya. Karakter ini dapat
tercermin dari latar belaang pekerjaan maupun sifat pribadi dari
calon debitur.
b. Capacity
Capacity adalah suatu penilain kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha
yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya
akan dibiayai dengan kredit bank. Penilaian terhadap capacity ini
untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang akan diperolehnya
tersebut, akan mampu untuk melunasi tepat pada waktunya sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakatinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
c. Capital
Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon
debitur.
Kredit bank pada dasarnya hanya merupakan modal tambahan.
Nasabah (debitur) harus sudah mempunyai modal awal tergantung
dari jenis kegiatan usaha. Namun biasanya besar modal awal
minimum 20% dari total dana yang dibutuhkan.
d. Collateral
Collateral merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh
penjamin/debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
Manfaat collateral yaitu sebagai alat pengaman apabila usaha yang
dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain ketika
debitur tidak mampu melunasi kredit dari hasil usahanya yang
normal.
e. Condition
Condition adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi,
budaya, dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian
pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang
kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari
perusahaan yang memperoleh kredit. Keadaan perekonomian disini
adalah perekonomian negara, nasabah (debitur), maupun keadaan
perekonomian bank pemberi kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Disamping kelima prinsip pemberian kredit tersebut di atas, bank
pada dasarnya memberikan kredit pada nasabah harus berpedoman pada
prinsip kehati-hatian (prudential principle) yaitu bank dalam
menjalankan kegiatan usahanya, termasuk pemberian kredit kepada
nasabah debitur harus selalu berpedoman pada menerapkan prinsip
kehati-hatian. Prinsip ini antara lain diwujudkan dalam bentuk penerapan
secara konsiste berdasarkan itikad baik terhadap semua persyaratan dan
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemberian kredit
oleh bank yang bersangkutan.
Ketentuan dari Bank Indonesia tentang tingkat nilai kredit dan
predikat kesehatannya adalah sebagai berikut:
Tabel II.2
Tingkat Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Kredit
Nilai Kredit Predikat
81-100 Sehat
66-<81 cukup sehat
51-<60 kurang sehat
0-51 tidak sehat
Sumber: Bank Indonesia
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan menggunakan rasio-rasio keuangan metode
CAMEL telah banyak dilakukan oleh peneliti, antara lain adalah Dewi
(2006) menemukan bahwa rasio CAMEL bank bangkrut memburuk secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
signifikan dari tahun ke tahun sebelum bank tersebut dinyatakan bangkrut.
Hasil penelitian dari Tri Mulyani (2008) menemukan bahwa terdapat
perbedaan kinerja keuangan yang dihitung menggunakan CAR, LDR,
ROA, BOPO, tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan bila dihitung
dengan NPL, ROE, NIM antara bank umum syariah, bank umum yang
membuka unit syariah, dan bank konvensional di Indonesia.
Sa’adah (2009) menemukan bahwa CAR, NPL, ROA, ROE, NIM,
BOPO, LDR, dan GWM secara serentak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap ekspansi kredit Bank Umum Swasta Nasional Devisa dam
NonDevisa. Namun, secara individual, rasio CAR, NPL, ROE, NIM,
BOPO, LDR, dan GWM berpengaruh terhadap ekspansi kredit, sedangkan
rasio ROA tidak berpengaruh terhadap ekspansi kredit Bank Umum
Swasta Nasional Devisa dan NonDevisa. Berdasarkan uji independent
sample test dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan ekspansi kredit
Bank Umum Milik Negara Devisa dan Non Devisa.
Rut Enny Asriyani (2008) menyimpulkan bahwa analisis pengaruh
ROA, ROE, dan DER terhadap harga saham pada industri food and
bbeverage yang terdaftar di BEJ yaitu ROA dan ROE berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham. Sementara tidak berpengaruh positif
dan signifikan bila dihitung dengan menggunakan rasio DER. Nor
Setyowati (2006) menemukan bahwa CAR, NPL, PPAP, ROA, ROE,
LDR, BOPO, NIM berpengaruh terhadap tingkat perubahan laba bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah kerangka gagasan dari isi seluruh
penulisan.
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Pada gambar kerangka pemikiran di atas menunjukkan bahwa
variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah rasio CAR, NPL,
Bank Umum Milik
Negara
Bank Umum Swasta
Nasional
Rasio CAMEL:
a. CAR
b. NPL
c. ROA
d. ROE
e. NIM
f. BOPO
g. LDR
Ekspansi Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR. Sedangkan variabel terikat
(dependen) adalah tingkat ekspansi kredit perbankan. Dari variabel
independen antara Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta
Nasional tersebut masing-masing dianalisa untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap ekspansi kredit perbankan. Setelah dilakukan analisa variabel
independen terhadap variabe dependen, langkah berikutnya adalah
melakukan uji beda untuk mengetahui perbedaan tingkat ekspansi kredit
antara Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional.
Rasio-rasio CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity)
yang digunakan terdiri atas :
1. C (Capital). Yang termasuk dalam rasio ini adalah CAR
2. A (Asset). Yang termasuk dalam rasio ini adalah NPL
3. M (Management). Tidak ada yang termasuk dalam rasio ini.
4. E (Earning). Yang termasuk dalam rasio ini adalah ROA, ROE,
NIM, BOPO
5. L (Liquidity). Yang termasuk dalam rasio ini adalah LDR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
F. Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, hipotesis-hipotesis yang
diberntuk dalam penelitian ini sebagian besar bersumber pada beberapa
penelitian terdahulu, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid
untuk diuji.
H1: CAR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekspansi
kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
periode 2004-2009.
H2: NPL memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekspansi
kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
periode 2004-2009.
H3: ROA memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekspansi
kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
periode 2004-2009.
H4: ROE memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekspansi
kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
periode 2004-2009.
H5: NIM memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekspansi
kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
periode 2004-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
H6: BOPO memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekspansi
kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
periode 2004-2009.
H7: LDR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ekspansi
kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
periode 2004-2009.
H8: Diduga terdapat perbedaan ekspansi kredit antara Bank Umum Milik
Negara dengan Bank Umum Swasta Nasional periode 2004-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-
satuan/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga
(Djarwanto, 2000: 107). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Direktori
Perbankan Indonesia yang telah go public dari tahun 2004
sampai tahun 2009.
2. Sample
Sample merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya
akan diselidiki dan dianggap bisa mewakili populasi (jumlahnya
lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Teknik pengambilan
sample dilakukan secara purposive sampling yaitu dengan
ketentuan menerbitkan laporan keuangan yang mencantumkan
informasi dan sudah diaudit dengan catatan mengeluarkan
laporan keuangan pada akhir tahun atau tanggal 31 Desember
selama tahun 2004-2009 , dan data yang berkaitan dengan
pengukuran variabel dengan pengukuran variabel dalam
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Berdasarkan kriteria penentuan sample di atas, maka sample
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 bank yang
terdiri dari 4 Bank Umum Milik Negara dan 6 Bank Umum
Swasta Nasional.
B. Metode Pengumpulan Data
Data berupa data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam
suatu skala numerik (angka). Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu dta yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna
data. Data sekunder ini berupa laporan keuangan tahunan yang
diperoleh dari Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta
Nasional yang terdaftar di Direktori Perbankan Indonesia periode
2004-2009. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari situs masing-masing bank yang telah
dipublish kepada khalayak umum dan telah diaudit.
Untuk mencapai tujuan penelitian dan membuktikan
kebenaran hipotesis maka dalam penelitian ini menggunakan dua
metode pengumpulan data, yaitu
1. Studi Pustaka, yang diarahkan untuk memperoleh landasan
teori sebagai landasan dalam pengujian kasus. Landasan teori
atau dasar-dasar teoritis ini diperoleh dari literatur buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
ilmiah maupun tulisan jenis lainnya yang relevan dengan
masalah yang diteliti.
2. Pengujian Kasus, yang dilakukan dengan berdasarkan teori
yang telah dipelajari dalam studi pustaka. Pengujian ini
digunakan untuk mengolah data kuantitatif untuk perhitungan
dalam proses analisis data.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Ekspansi Kredit (variabel dependen)
Ekspansi kredit tahun t yang merupakan kredit yang
diberikan oleh perbankan kepada pihak lain pada tahun t.
Ekspansi kredit dapat dihitung dengan rumus:
Ekspansi kredit = Kredit yang diberikan tahun t – kredit
yang diberikan tahun sebelumnya
2. CAR (Capital Adequacy Ratio)
Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh
aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan,
surat berharga, dan tagihan pada bank lain) ikut dibiayai
dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari
sumber diluar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. NPL (Non Performing Loan)
Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen
bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan
oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan
semakin buruk kuaitas kredit bank yang menyebabkan
jumlah kredit bermasalah semakin besar maka
kemungkinana suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin besar.
4. ROA (Return On Asset)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba
sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total asset
bank yang bersangkutan.
5. ROE (Return On Equity)
Digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba
setelah pajak. Semakin besar ROE, maka semakin besar
pula tingkat keuntungan yang dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
6. NIM (Net Interest Margin)
Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio NIM, maka
semakin meningkat pendapatan bunga atas aktiva
produktifnya.
7. BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional)
Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien
biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kredit bermasalah semakin kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
8. LDR (Loan to Deposit Ratio)
Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank
yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan
oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio
ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah akan semakin besar.
D. Bentuk Analisis Data
Model analisis regresi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= a+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ b7X7+ε1
Dimana:
Y = ekspansi kredit bank
a = konstanta
b1- b7 = koefisien regresi
X1 = CAR (Capital Adequacy Ratio)
X2 = NPL (Non Performing Loan)
X3 = ROA (Return On Asset)
X4 = ROE (Return On Equity)
X5 = NIM (Net Interest Margin)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
X6 = BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional)
X7 = LDR (Loan to Deposit Ratio)
ε1 = residual dari regresi yang diestimasi
Teknik analisis data dan pengujian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah:
1. Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Sebagai
dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar
maka model regresi dianggap tidak valid dengan jumlah
sample yang ada. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk
menguji normalitas model regresi yaitu dengan analisis grafik
(normal P-P plot) dan analisis statistik (analisis Z-score
Skewness dan kurtosis) one sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
adalah membandingkan distibusi data dengan distribusi normal
baku. Jika signifikasi dibawah 0,05 berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan, dan jika signifikasi diatas 0,05
maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada
uji Kolmogorov-Smirnov adalah bahwa jika signifikasi 0,05
berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang
signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
normal. Dan apabila Zhitung > Ztabel maka data distribusi normal,
dan apabila Zhitung < Ztabel maka data berdistribusi tidak normal.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui
hubungan linear yang sempurna atau pasif diantara
variabel independen yang menjelaskan model regresi.
Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat dari beberapa
hal. Jika nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) kurang
dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat
dikatakan bahwa model yang digunakan dalam mode
terbebas dari multikolinearitas. Jika koefisien korelasi
antara masing-masing variable independen tidak lebih dari
0,70 maka model penelitian terbebas dari multikolinearitas
dan sebaliknya. Jika nilai koefisien determinan maupun R-
Square diatas 0,60 tapi tidak ada variable independen,
maka dapat dikatakan bahwa model terkena
multikolinearitas.
b. Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar anggota
serangkian obeservasi yang diurutkan menurut ruang dan
waktu. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
ada tidaknya hubungan antara unsur gangguan pada
observasi dengan unsur gangguan pada observasi lain.
Metode paling terkenal untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi adalah menggunakan pengujian Durbin-
Watson hitung yang berkisar antara 0-4. Bila nilai uji
statistik Durbin-Watson lebih kecil dari 1 atau lebih besar
dari 3 maka residual dari model regresi berganda tidak
bersifat independen atau terjadi autokorelasi.
c. Heteroskedasitas
Heteroskedasitas adalah penyebaran data regresi yang
tidak sama. Terjadi manakala residual dari model yang
diamati tidak memiliki varians konstan dari satu observasi
ke observasi lain. Heteroskedasitas dapat dilihat dari pola
pada scatterplot. Heteroskedasitas tidak terjadi apabila
pada scatterplot menunjukkan sebagai berikut:
1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah sekitar
0.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau
dibawah.
3) Penyebaran titik tidak boleh membentuk pola
berulang melebar, menyempit, kemudian melebar
kembali.
4) Penyebaran tidak berpola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3. Uji Regresi secara parsial (Uji t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara parsial atau individu berpengaruh terhadap
variabel dependen dengan asumsi variabel independen yang
lain konstan. Kriteri pengujian sebaagai berikut:
a. Ho diterima atau Ha ditolak apabila thitung < ttabel. Ini
menunjukkan bahwa variabel independen secara
parsial tidak berpengaruh terhadap variable
independen.
b. Ho ditolak atau Ha diterima apabila thitung > ttabel. Ini
menunjukkan bahwa variable independen secra
parsial berpengaruh terhadap variable dependen.
4. Uji Regresi secara bersama-sama (Uji F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen. Kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Ho diterima atau Ha ditolak apabila Fhitung < Ftabel. Ini
menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-
sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Ho ditolak atau Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel. Ini
menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
5. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk melihat seberapa baik garis regresi
sample mencocokkan data. Apabia estimasi determinasi
semakin besar (mendekati angka 1) menunjukkan bahwa hasil
estimasi akan mendekati keadaan sebenarnya atau variable
yang dipilih dapat menerangkan dengan baik variabel
terkaitnya dan sebaliknya.
6. Uji Mann-Whitney Test
Uji Mann-Whitney adalah semacam uji jumlah jenjang
Wilcoxon untuk dua sampel yang berukuran tidak sama. Uji ini
dikembangkan oleh H.B. Mann dan D.R. Whitney pada tahun
1947. Untuk uji ini tingkat signifikan lebih kecil dari α = 0,05
maka hipotesis null ditolak dan hipotesis alternatif diterima,
tetapi jika tingkat signifikansi lebih besar daripada α = 0,05
maka hipotesis null diterima dan menolak hipotesis alternatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan diuraikan mengenai gambaran umum subyek
penelitian yang penulis telah lakukan, hasil analisis data yang telah penulis
peroleh, serta pembahasannya. Pembahasan pada bab ini merupakan penerapan
pada bab III, pembandingan hasil penelitian dengan kriteria-kriteria yang ada,
pembuktian hipotesis, berikut jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam perumusan masalah.
A. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik
data dalam penelitian ini dengan menggunakan angka mean, standar
deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum dari tiap-tiap variabel
independen, yaitu CAR (X1), NPL (X2), ROE (X3), NIM (X4), ROA (X5),
BOPO (X6), dan LDR (X7) serta ekspansi kredit sebagai variabel dependen
(Y) pada Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
yang menjadi sampel penelitian selama tahun 2004-2009. Hasil statistik
deskriptif disajikan dalam tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel IV.1
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Bank Umum Milik Negara-Bank
Umum Swasta Nasional Tahun 2004-2009
Variabel N Mean Std. Deviasi Minimum Maksimum
CAR 60 24,4868 21,84840 11,16 163,00
NPL 60 6,0242 9,37785 0,28 56,51
ROE 60 12,6957 15,63032 -67,17 69,19
NIM 60 34,2277 31,65131 -80,66 126,00
ROA 60 1,7065 2,71361 -8,88 15,00
BOPO 60 56,9298 50,28087 19,83 290,00
LDR 60 66,0205 19,71458 21,00 134,00
Ekspansi Kredit 60 7,86E+06 1,171E+07 -803717 5,E+07
Sumber: Data sekunder yang diolah
B. Uji Normalitas dan Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji yang digunakan untuk melihat normalitas data yaitu uji Kolmogorov-
Smirnov. Kriteria pengujian:
a. Jika signifikansi hitung lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan
berdistribusi normal.
b. Jika signifikansi hitung lebih kecil dari 0,05 maka data dinyatakan
berdistribusi tidak normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov dapat
ditunjukan pada tabel dibawah ini
Tabel IV.2
Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual .239 60 .000 .766 60 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Bila dilihat dari hasil uji normalitas diatas dengan menggunakan
Kolmogorov, data termasuk data tidak normal karena signifikasi
dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000.
Oleh karena itu, data ditransformasikan ke dalam bentuk LN
setelah diubah dalam bentuk LN kemudian diuji kembali dengan uji
Kolmogorov-Smirnov.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel IV.3
Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov Setelah LN
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual .103 52 .200* .972 52 .250
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Dari data yang telah di LN didapat signifikansi sebesar 0,200.
Sehingga data menjadi berdistribusi normal dan dapat lanjut ke
pengujian selanjutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui autokorelasi baik
autokorelasi positif maupun negatif. Untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin Watson (DW). Dari
perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel IV.4
Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .842a .710 .663 1.21567 1.626
a. Predictors: (Constant), LDR, BOPO, ROE, NPL, NIM, CAR, ROA
b. Dependent Variable: LN_Ekspansi Sumber : Data sekunder yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan autokorelasi
Bank Umum Milik Negara-Bank Umum Swasta Nasional tahun 2004-
2009 seesar 1,626 dan berada di antara nilai 1,55-2,46 sehingga dapat
dikatakan tidak ada autokorelasi.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah variabel independen
yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model terdapat
hubungan yang sempurna atau tidak. Pengujian multikolinieritas
dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) VIF > 10 terjadi multikolinieritas
2) VIF < 10 tidak terjadi multikolinieritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel IV.5
Hasil Pengujian Multikolinieritas Bank Umum Milik Negara-Bank
Umum Swasta Nasional Tahun 2004-2009
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.675 .932 16.811 .000
CAR -.127 .018 -1.405 -6.918 .000 .160 6.252
NPL .156 .035 .629 4.401 .000 .323 3.097
ROE .003 .031 .012 .090 .929 .362 2.765
NIM -.019 .008 -.260 -2.405 .020 .566 1.767
ROA .680 .166 .850 4.093 .000 .153 6.529
BOPO .010 .005 .222 1.890 .065 .480 2.085
LDR .004 .010 .035 .352 .727 .650 1.539
a. Dependent Variable: LN_Ekspansi Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasar hasil tabel olahan diatas dapat disimpulkan bahwa semua
variabel mempunyai nilai VIF < 10, sehingga tidak terjadi
multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
scatterplot. Penyebaran titik yang acak mengindikasikan tidak adanya
heteroskedastisitas dalam pengujian data tersebut.
GAMBAR IV.1
Scatterplot
C. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis
Regresi Linier Berganda yang mengacu pada persamaan regresi yang
dilakukan (Djarwanto, 2002: 298) yang diformulasikan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + eI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Keterangan:
Y : Ekspansi Kredit Bank
X1 : CAR (Capital Adequacy Ratio)
X2 : NPL (Non Performing Loan)
X3 : ROE (Return On Equity)
X4 : NIM (Net Interest Margin)
X5 : ROA (Return On Asset)
X6 : BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional)
X7 : LDR (Loan to Deposit Ratio)
b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 : koefisien regresi
eI : Residual dari regresi yang diestimasi
a : Konstanta
Penulisan mengolah data dengan menggunakan program olah data
SPSS 16.00. Berdasarkan analisis regresi berganda yang dilakukan maka
diperoleh data sebagai berikut:
Hasil pengujian regresi linier berganda Bank Umum Milik Negara-
Bank Umum Swasta Nasional tahun 2004-2009 mendapatkan persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = 15,675 – 0,127X1 + 0,156X2 + 0,003X3 – 0,019X4 +
0,680X5 + 0,010X6 - 0,004X7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel IV.6
Hasil Pengujian Regresi Bank Umum Milik Negara-Bank Umum Swasta
Nasional Tahun 2004-2009
Konstanta sebesar 15,675 berarti jika CAR, NPL, ROE, NIM,
ROA, BOPO, dan LDR diasumsikan konstan, maka ekspansi kredit
Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional
adalah 15,675 point. CAR, NPL, ROA mempunyai signifikan
0,000 dan signifikan pada tingkat signifikansi 1%, namun hanya
NPL dan ROA yang berpengaruh positif. NIM dan BOPO masing-
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.675 .932 16.811 .000*
CAR -.127 .018 -1.405 -6.918 .000* .160 6.252
NPL .156 .035 .629 4.401 .000* .323 3.097
ROE .003 .031 .012 .090 .929 .362 2.765
NIM -.019 .008 -.260 -2.405 .020** .566 1.767
ROA .680 .166 .850 4.093 .000* .153 6.529
BOPO .010 .005 .222 1.890 .065*** .480 2.085
LDR .004 .010 .035 .352 .727 .650 1.539
a. Dependent Variable: LN_Ekspansi
* tingkat signifikansi berada pada 1%
** tingkat signifikansi berada pada 5%
*** tingkat signifikansi berada pada 10%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
masing mempunyai signifikansi 0,020 dan 0,065 dan signifikan
pada tingkat signifikansi 5% dan 10% namun hanya BOPO yang
berpengaruh positif. Sementara ROE dan LDR dianggap tidak
signifikan karena mempunyai signifikansi masing-masing yaitu
ROE sebesar 0,929 dan LDR sebesar 0,727. ROE tidak signifikan
karena tingkat ROE tidak mengalami kenaikan yang berarti
sehingga keuntungan perusahaan juga tidak terlalu besar.
Sedangkan LDR tidak signifikan karena tingkat LDR yang
beberapa bank justru meningkat sehingga dengan tingkat LDR
yang tinggi berarti bank tidak menyalurkan kreditnya dengan baik.
Koefisien regresi NPL adalah sebesar 0,156. Peningkatan variabel
NPL sebesar satu satuan akan meningkatkan ekspansi kredit
sebesar 0,156%. Sedangkan koefisien LDR adalah sebesar – 0,004.
Peningkatan LDR sebesar satu satuan akan menurunkan variabel
ekspansi kredit sebesar 0,004%.
2. Uji t
Analisa ini digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis
uji t dapat diperoleh sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel IV.7
Hasil Pengujian Uji t keseluruhan
Bank Umum Milik Negara-Bank Umum Swasta Nasional Tahun 2004-2009
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.675 .932 16.811 .000
CAR -.127 .018 -1.405 -6.918 .000 .160 6.252
NPL .156 .035 .629 4.401 .000 .323 3.097
ROE .003 .031 .012 .090 .929 .362 2.765
NIM -.019 .008 -.260 -2.405 .020 .566 1.767
ROA .680 .166 .850 4.093 .000 .153 6.529
BOPO .010 .005 .222 1.890 .065 .480 2.085
LDR .004 .010 .035 .352 .727 .650 1.539
a. Dependent Variable: LN_Ekspansi Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hasil perhitungan
uji t keseluruhan Bank Umum Milik Negara-Bank Umum Swasta
Nasional variabel ROE, BOPO, LDR mempunyai signifikansi > 0,05
yang berarti variabel ROE, BOPO dan LDR tidak mempunyai pengaruh
secara parsial terhadap variabel ekspansi kredit. Sedangkan variabel
CAR, NPL, NIM, dan ROA mempunyai pengaruh secara parsial
terhadap variabel ekspansi kredit ditunjukkan bahwa signifikansi < 0,05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Uji F
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
dengan variabel dependen secara simultan untuk menentukan ada
pengaruh atau tidaknya variabel independen apabila memenuhi kriteria
pengujian berdasarkan probabilitas sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi Fhitung < taraf signifikansi α=5% maka Ho
ditolak berarti secara bersama-sama terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen terhadap dependen.
b. Jika nilai signifikansi Fhitung > taraf signifikansi α=5% maka Ho
diterima berarti secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen terhadap dependen.
Dari hasil regresi pada tabel berikut ini diketahui
Tabel IV.8
Hasil Pengujian Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 158.906 7 22.701 15.361 .000a
Residual 65.026 44 1.478
Total 223.932 51
a. Predictors: (Constant), LDR, BOPO, ROE, NPL, NIM, CAR, ROA
b. Dependent Variable: LN_Ekspansi Sumber : Data sekunder yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Dari nilai F test sebesar 15,361 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
menunjukan ada pengaruh yang signifikan.
F hitung sebesar 15,361 > F tabel sebesar 2,37 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti variabel CAR, NPL, ROE, NIM, ROA, BOPO,
LDR (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap ekspansi
kredit (dependen).
4. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Goodness of Fit Test)
Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengetahui seberapa
besar variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
Nilai R2 berkisar antara nol sampai satu, semakin mendekati angka satu
dapat dikatakan model tersebut semakin baik. Hasil Koefisien determinasi
(R2) sebagai berikut:
Tabel IV.9
Hasil Pengujian Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .842a .710 .663 1.21567 1.626
a. Predictors: (Constant), LDR, BOPO, ROE, NPL, NIM, CAR, ROA
b. Dependent Variable: LN_Ekspansi Sumber: Data sekunder yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pada Bank Umum
Milik Negara diperoleh nilai R2 sebesar 0,710. Hal ini berarti bahwa
model analisis regresi yang melibatkan variabel CAR, NPL, ROE, NIM,
ROA, BOPO, dan LDR telah mampu menjelaskan ekspansi kredit sebesar
71%, sedangkan sisanya sebesar 29% dijelaskan variabel-variabel lain di
luar model regresi dalam penelitian.
5. Uji Mann-Whitney (U Test)
Uji Mann-Whitney adalah semacam uji jumlah jenjang Wilcoxon
untuk dua sampel yang berukuran tidak sama. Alat ini digunakan untuk
membandingkan ekspansi kredit Bank Umum Milik Negara dengan Bank
Umum Swasta Nasional. Untuk uji ini tingkat signifikan lebih kecil dari α
= 0,05 maka hipotesis null ditolak dan hipotesis alternatif diterima,
sehingga terdapat perbedaan ekspansi kredit antara Bank Umum Milik
Negara dan Bank Umum Swasta Nasional. Tetapi jika tingkat signifikansi
lebih besar daripada α = 0,05 maka hipotesis null diterima dan menolak
hipotesis alternatif, sehingga tidak terdapat perbedaan ekspansi kredit
antara Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional.
Tahap awal dalam uji beda adalah melihat dahulu apakah data termasuk
normal atau tidak. Selanjutnya menentukan alat uji beda. Hasil analisi data
yang didapat adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel IV.10
Uji Normalitas Ekspansi Kredit
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ekspansi .215 52 .000 .752 52 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Dikarenakan ekspansi kredit tersebut tidak normal dengan tingkat
signifikansi 0,000 maka uji beda dilakukan dengan menggunakan uji
Mann-Whitney Test sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel IV.11
Hasil Pengujian Mann-Whitney Test
Tahun 2004-2009
Variabel Signifikansi Α Kesimpulan
keseluruhan 2004-2009 0.000 0,05 Ada perbedaan
Sumber: Data sekunder yang diolah
Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05
atau tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil analisis tabel IV.24
dapat dilihat bahwa tingkat ekspansi kredit untuk tahun keseluruhan tahun
2004-2009 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang mana tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
signifikasi tersebut < 0,05 sehingga hipotesis null ditolak dan hipotesis
alternatif diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara
ekspansi kredit Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta
Nasional pada tahun 2004-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh rasio CAMEL yang terdiri dari CAR, NPL, ROE, NIM,
ROA, BOPO, dan LDR tehadap ekspansi kredit, serta untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan ekspansi kredit antara Bank Umum Milik Negara dan
Bank Umum Swasta Nasional, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
seperti di bawah ini:
1. Variabel-variabel independen yang terdiri dari CAR, NPL, ROE, NIM,
ROA, BOPO, dan LDR pada keseluruhan periode tahun 2004-2009
memiliki pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap ekspansi
kredit pada Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional.
2. Variabel-variabel independen yang terdiri dari CAR, NPL, NIM, dan ROA
pada keseluruhan Bank Umum Milik Negara-Bank Umum Swasta
Nasional periode tahun 2004-2009 memiliki pengaruh secara parsial atau
individu terhadap ekspansi kredit pada Bank Umum Milik Negara dan
Bank Umum Swasta Nasional. Sedangkan variabel ROE, BOPO, dan LDR
tidak memiliki pengaruh secara parsial atau individu terhadap ekspansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
kredit pada keseluruhan Bank Umum Milik Negara-Bank Umum Swasta
Nasional periode tahun 2004-2009.
3. Berdasarkan dari hasil analisis uji beda Mann-Whitney Test, maka dapat
diketahui bahwa terdapat perbedaan antara ekspansi kredit Bank Umum
Milik Negara dan Bank Umum Swasta Nasional. Hal ini bisa terjadi
mengingat jumlah kredit yang disalurkan oleh masing-masing perbankan
berbeda-beda. Jumlah kredit yang disalurkan Bank Umum Milik Negara
lebih besar daripada jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Umum
Swasta Nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa Bank Umum Milik
Negara memiliki kemampuan yang lebih baik daripada Bank Umum
Swasta Nasional dalam melakukan salah satu fungsi intermediasi yaitu
penyaluran kredit.
B. Keterbatasan Penelitian
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menemui beberapa
keterbatasan yang menyebabkan penelitian ini memiliki kekurangan-
kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain:
1. Penelitian ini hanya menggunakan jenis Bank Umum Milik Negara dan
Bank Umum Swasta Nasional untuk diteliti, sehingga hasil penelitian ini
hanya mewakili Bank Umum Milik Negara dan Bank Umum Swasta
Nasional saja. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan jenis
perbankan lain untuk diteliti seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR), bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
asing, BPD, dan bank syariah agar hasil penelitian dapat mewakili seluruh
perbankan yang ada di Indonesia.
2. Penelitian ini hanya menggunakan rasio CAR, NPL, ROE, NIM, ROA,
BOPO, dan LDR dari rasio CAMEL dan tidak memperhatikan aspek
manajemen dari rasio CAMEL. Sehingga untuk penelitian selanjutnya
diharapkan memperhatikan rasio CAMEL yang lain seperti Giro Wajib
Minimun (GWM), rasio aktiva produktif, rasio penyisihan penghapusan
aktiva produktif, dan cash ratio serta faktor manajemen dari rasio CAMEL
yang turut mempengaruhi ekspansi kredit.
3. Penelitian ini hanya berdasarkan pada data berupa laporan keuangan
tahunan yang telah diaudit dan dipublikasi oleh bank tersebut saja, dan
tidak memperhatikan faktor lain seperti size perusahaan, dan jenis
perusahaan. Sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan
memperhatikan size perusahaan, dan jenis perusahaan.
C. Implikasi Hasil Penelitian
1. Bagi Peneliti selanjutnya
Agar dapat mengembangkan penelitian dengan menambahkan variabel
penelitian sehingga dapat memberikan kesimpulan yang lebih baik
nantinya. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang pengaruh rasio CAMEL terhadap ekspansi kredit
terkait factor manajemen.