Top Banner

of 19

Wrap Up Skenario 3 Hematologi

Jul 07, 2018

Download

Documents

lydiaanisaa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    1/19

    LIMFADENOPATIDEFINISILimfadenopati atau hiperplasia limfoid adalah pembesaran kelenjar limfe sebagai

    respons terhadap proliferasi limfosit T atau limfosit B. Limfadenopati biasanya terjadi

    setelah infeksi suatu mikroorganisme. Limfadenopati regional merupakan indikasi

    adanya infeksi lokal. Sedangkan limfadenopati generalisata biasanya merupakanindikasi adanya infeksi sistemik seperti AIDS atau gangguan autoimun seperti artritis

    reumatoid atau lupus eritematosus sistemik. Biasanya limfadenopati dapat

    mengindikasikan adanya keganasan. (Corin! "##$%

    ETIOLOGIAda berbagai infeksi yang menyebabkan limfadenopati generalisata!

    lokalisata dan limfadenitis. Infeksi limfadenopati generalisata sering

    disebabkan oleh &irus! bakteri! jamur dan proto'oa (tabel %. Infeksi yang

    menyebabkan limfadenopati lokalisata maupun limfadenitis dapat berasal

     bukan dari penyakit menular seksual! dapat juga berasal dari penyakit menular 

    seksual (limfadenopti inguinal primer% serta sindrom limfokutaneus (tabel "%.

    Tabel . Berbagai Infeksi )enyebab Limfadenopati *eneralisata"

    A. Viral

    +pstein,Barr -irus (infetious mononuleosis%

    Cytomegalo&irus (infetious mononuleosis,like

    syndrome%

    /I- (aute retro&iral syndrome%

    /epatitis B &irus

    /epatitis C &irus

    -ariella

    Adeno&iruses0ubeola (measles%

    0ubella

    B. Bacterial

    +ndoarditis

     Brucella (bruellosis%

     Leptospira interrorgans (leptospirosis%

    Streptobacillus moniliformis (baillary rat,bite fe&er%

     Mycobacterium tuberculosis (tuberulosis%

    Treponema pallidum (seondary syphilis%

    C. Fungal

    Coccidioidesimmitis (oidioidomyosis%

     Histoplasma capsulatum (histoplasmosis%

    D. Protozoa

    Toxoplasma Gondii (to1oplasmosis%

    Tabel ". Berbagai Infeksi )enyebab Limfadenopati Lokalisata dan

    Limfadenitis"

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    2/19

    A. Nonvenereal Origin

    Staphylococcus aureus

    *roup A streptooi

    *roup B streptooi (in infants%

     Bartonella henselae (at,srath disease%

    Yersinia pestis (plague% Francisella tularensis (glandular tularemia%

     Mycobacterium tuberculosis

    Atypial myobateria

    Sporothrix schencii (sporotrihosis%

    +pstein,Barr &irus

    Toxoplasmosis gondii

    B. Sexually Transmitted n!ections "Primarily nguinal

    #ym$%adeno$at%y&

     !eisseria gonorrhoeae (gonorrhea%

    Treponema pallidum (syphilis%

    /erpes simple1 &irus

     Haemophilus ducreyi (hanroid%

    Chlamydia trachomatis sero&ars L,2 (lymphogranuloma &enereum%

    C. #ym$%ocutaneous Syndromes

     Bacillus anthracis (anthra1%

     F" tularensis (uleroglandular tularemia%

     B" henselae (at,srath disease%

     #asteurella multocida (dog or at bite%

    Spirillum minus (spirillary rat,bite fe&er%Y" pestis (plague%

     !ocardia (noardiosis%

    Cutaneous diphtheria (Corynebacterium diphtheria%

    Cutaneous oidioidomyosis (Coccidioides immitis%

    Cutaneous histoplasmosis ( Histoplasmosis capsulatum%

    Cutaneous sporotrihosis (S" schencii$

    KLASIFIKASIBerdasarkan luas limfadenopati3

    1. Generalisata : Limfadenopati pada 2 atau lei! "e#ioanatomi $an# e"eda.Limfadenopati #ene"ali%ata $an#pe"%i%ten &pe"%i%tent #ene"ali'ed l$mp!adenopat!$(PGL)adala! limfadenopati pada ee"apa *elen+a" #eta! enin#$an# e"ta!an lama. PGL adala! #e+ala *!u%u% infe*%i ,I-$an# timul pada lei! da"i /0 Od!a dan %e"in# di%ea*anole! infe*%i ,I- %endi"i. ata%an limfadenopati pada infe*%i,I- adala! %:Meliat*an %edi*itn$a dua *elompo* *elen+a"#eta! enin#. Sedi*itn$a dua *elen+a" $an# %imet"i%e"diamete" lei! da"i 1m dalam %etiap *elompo*3

    e"lan#%un# lei! da"i %atu ulan 4Tida* ada infe*%i lain $an#men$ea*ann$a Pemen#*a*an *elen+a" #eta! enin# ini

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    3/19

    e"%ifat tida* %a*it3 %imet"i% &*i"i5*anan %ama)3 dan*ean$a*an te"dapat di le!e" a#ian ela*an# dan depan3 dia6a! "a!an# a6a!3 di *etia* %e"ta di tempat lain3 tida*te"ma%u* *uni pa!a. ia%an$a *ulit pada *elen+a" $an#en#*a* *a"ena PGL a*iat ,I- tida* e"6a"na me"a!.

    2. Lokalisata : Limfadenopati pada 1 "e#io.

    B+0DASA04A5 T+6)AT 3

    A. Limfadenopati epitroklearTerabanya kelenjar getah bening epitroklear selalu patologis. )enyebabnya meliputi

    infeksi di lengan baah atau tangan! limfoma!sarkoidosis! tularemia! dan sifilis

    sekunder.

    B. Limfadenopati aksilaSebagian besar limfadenopati aksila disebabkan oleh infeksi atau jejas pada

    ekstremitas atas. Adenokarsinoma payudara sering bermetastasis ke kelenjar getah

     bening aksila anterior dan sentral yang dapat teraba sebelum ditemukannya tumor 

     primer. Limfoma jarang bermanifestasi sejak aal atau! kalaupun bermanifestasi!

    hanya di kelenjar getah bening aksila. Limfadenopati antekubital atau epitroklear 

    dapat disebabkan oleh limfoma atau melanoma di ekstremitas! yang bermetastasis ke

    kelenjar getah bening ipsilateral.

    C. Limfadenopati supraklavikula

    Limfadenopati suprakla&ikula mempunyai keterkaitan erat dengan keganasan.)adapenelitian! keganasan ditemukan pada 278 dan 9#8 penderita. 0isiko

     palingtinggi

    ditemukan pada penderita di atas usia 7# tahun.Limfadenopati suprakla&ikula kanan

     berhubungan dengan keganasan di mediastinum! paru! atau esofagus. Limfadenopati

    suprakla&ikula kiri (nodus -irho% berhubungan dengan keganasan abdominal

    (lambung! kandung empedu! pankreas! testis! o&arium! prostat%.

    D. Limfadenopati inguinalLimfadenopati inguinal sering ditemukan dengan ukuran ," m pada orang normal!

    terutama yang bekerja tanpa alas kaki. Limfadenopati reaktif yang jinak dan infeksi

    merupakan penyebab tersering limfadenopati inguinal. Limfadenopati inguinal jarang

    disebabkan oleh keganasan. 4arsinoma sel skuamosa pada penis dan &ul&a! limfoma!

    serta melanoma dapat disertai limfadenopati inguinal. Limfadenopati inguinal

    ditemukan

     pada 9:8 penderita karsinoma penis atau uretra.

    E. Limfadenopati generalisata

    Limfadenopati generalisata lebih sering disebabkan oleh infeksi serius! penyakitautoimun! dan keganasan! dibandingkan dengan limfadenopati lokalisata. )enyebab

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    4/19

     jinak pada anak adalah infeksi adeno&irus. Limfadenopati generalisata dapat

    disebabkan oleh leukemia! limfoma! atau penyebaran kanker padat stadium lanjut.

    Limfadenopati sumber keganasan primer yang mungkin bermetastasis ke kelenjar 

    getah bening tersebut dan tindakan diseksi leher.

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    5/19

    PATOFISIOLOGISistem limfatik berperan pada reaksi peradangan sejajar dengan sistem

    &askular darah. Biasanya ada penembusan lambat airan interstisial kedalam

    saluran limfe jaringan! dan limfe yang terbentuk dibaa kesentral dalam

     badan dan akhirnya bergabung kembali kedarah &ena. Bila daerah terkena

    radang! biasanya terjadi kenaikan yang menyolok pada aliran limfe dari daerahitu. Telah diketahui baha dalam perjalanan peradangan akut! lapisan

     pembatas pembuluh limfe yang terkeil agak meregang! sama seperti yang

    terjadi pada &enula! dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan

    interstisial yang masuk kedalam pembuluh limfe. Bagaimanapun juga! selama

     peradangan akut tidak hanya aliran limfe yang bertambah! tetapi kandungan

     protein dan sel dari airan limfe juga bertambah dengan ara yang sama.

    Sebaliknya! bertambahnya aliran bahan,bahan melalui pembuluh limfe

    menguntungkan karena enderung mengurangi pembengkakan jaringan yang

    meradang dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. Sebaliknya! agen,

    agen yang dapat menimbulkan edera dapat dibaa oleh pembuluh limfe dari

    tempat peradangan primer ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan ara ini!misalnya! agen,agen yang menular dapat menyebar. )enyebaran sering

    dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar limfe regional yang

    dilalui oleh airan limfe yang bergerak menuju kedalam tubuh! tetapi agen

    atau bahan yang terbaa oleh airan limfe mungkin masih dapat meleati

    kelenjar dan akhirnya menapai aliran darah. ()rie! $$9; 2$ , 7#%.

    MANIFESTASI KLINIS

    • )ilek! sakit tenggorokan! demam dan indikasi lain dari infeksi saluran

     pernapasan atas

    • )embengkakan umum kelenjar getah bening di seluruh tubuh Anda , yang

    mungkin menunjukkan infeksi! seperti /I- atau mononuleosis! atau

    gangguan kekebalan tubuh! seperti lupus atau rheumatoid arthritis

    • +kstremitas bengkak! mungkin menunjukkan sistem getah bening

     penyumbatan yang disebabkan oleh pembengkakan di kelenjar getah beningterlalu jauh di baah kulit Anda untuk merasa

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    6/19

    • 6engeras! tetap! node berkembang pesat! menunjukkan kemungkinan tumor 

    • Demam

    • Berkeringat di malam hari

    PEME7IKSAAN FISIK PEME7IKSAAN PEN8N9ANG

    1. Ultrasonogra (USG8SG me"upa*an %ala! %atu te*ni* $an# dapat dipa*ai untu*

    men#eta!ui u*u"an3 entu*3 dan #ama"an mi*"onodula".

    !. Biopsi

      iop%i dapat dila*u*an den#an men#amil %el *elua" melalui +a"um atau den#an ope"a%i men#!apu% %atu atau lei!

    *elen+a" #eta! enin#. Sel5%el atau *elen+a" #eta! enin#

    a*an dia6a *e la dan diu+i. iop%$ KG memili*i nilai

    %en%itita% ;< 0 dan %pe%i%ita% ; 0. Ke#a#alan untu*

    men#eil %etela! =5> min##u dapat men+adi indi*a%i untu*

    dila*%ana*an iop%$ KG. iop%i dila*u*an te"utama ila

    te"dapat tanda dan #e+ala $an# men#a"a!*an *epada

    *e#ana%an.

    ". #ultur  Kultu" &onto! di*i"im *e lao"ato"ium dan dileta**an pada

    *ultu" medium $an# memia"*an mi*"oo"#ani%me untu*

    e"*eman#) *emun#*inan dipe"lu*an untu* mema%ti*an

    dia#no%a dan untu* men#identi*a%i*an o"#ani%me

    pen$ea infe*%i.

    $. C% S&an  ?T San adala! me%in @5"a$ $an# men##una*an *ompute"

    untu* men#amil #ama" tuu! Anda untu* men#eta!ui apa$an# mun#*in men$ea*an limfadeniti% Anda. Seelum

    men#amil #ama"3 Anda mun#*in a*an die"i pe6a"na

    melalui I- di pemulu! da"a! Anda a#a" dapat meli!at

    #ama" den#an +ela%. ?T San dapat mendete*%i

    peme%a"an KG %e"i*ali% den#an diamete" mm atau

    lei!.

    '. agneti& )esonan&e *maging ()*

    Ma#neti "e%onane ima#in# &M7I) di#una*an untu* meli!at

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    7/19

    dalam tuu! Anda. Do*te" dapat men##una*an #ama" ini

    untu* mena"i pen$ea limfadeniti%

    DIAGNOSISAnamnesis

    Dari anamnesis! dokter harus mempertimbangkan empat poin kuni

    mengetahui riayat klinis pasien. )ertama! umur pasien saat mengalami

    limfadenopati karena ukuran kelenjar sangat ber&ariasi tergantung umur penderita.

    4edua! adanya gejala konstitusional seperti demam! penurunan berat badan! kelelahan

    atau berkeringat malam hari yang mengarahkan ke gangguan seperti tuberkulosis!

    limfoma! penyakit &askular kolagen! infeksi yang non spesifik atau keganasan.

    4etiga! ada petunjuk epidemiologi tertentu seperti paparan saat kerja! perjalanan ke

    daerah! perilaku berisiko tinggi atau adanya mengkonsumsi obat tertentu yang

    megarahkan gangguan tertentu. 4eempat! karakteristik dari limfadenopatinya

    termasuk onset dan durasi terjadinya! lokasi! ukuran! nyeri! konsistensi atau terfiksasi.

    ,

    limfadenopati adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya 4*B

    yang tidak terfiksasi! disebut demikian karena kemiripannya dengan ?gotri@ di baah

    kulit. Anak kurang dari 9 tahun! dikatakan memiliki 4*B yang teraba pada anak sehat

    sebesar 778! sedangkan =78 dari anak,anak yang sakit memiliki 4*B yang teraba.4elenjar getah bening teraba yang paling umum antara usia 2 dan 9 tahun.

    Diagnosis diferensial limfadenopati akan berubah seiring dengan bertambahnya umur.

    Sebagai ontoh! limfoma /odgkin merupakan penyebab penting dari limfadenopati

     pada populasi pasien remaja dan deasa! tetapi jarang terjadi sebelum umur # tahun.

    Dengan demikian! penyakit /odgkin harus dipertimbangkan pada seorang remaja

    yang tampaknya baik namun memiliki pembesaran 4*B patologis pada ser&ikal atau

    suprakla&ikula! dari anak umur 2 tahun yang memiliki temuan klinis yang sama.

    )enyakit menular seksual adalah penyebab umum dari limfadenopati inguinal di akhir 

    masa remaja dan deasa. Sebaliknya! infeksi saluran pernafasan atas! otitis! dan

    konjungti&itis sering menyebabkan limfadenopati ser&ikalis reaktif kronis pada

    kelompok taman kanak,kanak dan usia dini., *ejala 4onstitutional

    *ejala konstitusional yang sering dihubungkan dengan limfadenopati yang

    ganas yaitu panas! keringat malam! penurunan berat badan lebih dari # 8 dalam =

     bulan! pruritus atau rash! atralgia! atau fatigue. Sedangkan gejala dengan atralgia!

    kelemahan otot dan adanya rash pada kulit sering dihubungkan ke arah penyakit

    autoimun seperti rematoid artritis! lupus eritematosus! atau dermatomyositis. Adanya

    limfadenopati ser&ikalis sering diikuti gejala konstitusional seperti fatigue! malaise!

     panas atau nyeri menelan.

    , 0iayat )aparan

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    8/19

    0iayat paparan (eksposur% sangat penting untuk menentukan penyebab

    limfadenopati. )aparan hean dan serangga! penggunaan obat,obatan yang lama!

    kontak dengan penyakit menular! dan riayat infeksi berulang penting dalam e&aluasi

    limfadenopati. )aparan tra%elrelated  dan status imunisasi harus diatat! karena banyak 

     penyakit tropis atau nonendemic  dapat dikaitkan dengan limfadenopati persisten!

    termasuk tuberkulosis! tripanosomiasis! tifus! leishmaniasis! tularemia! bruellosis!dan anthra1. )aparan lingkungan seperti tembakau! alkohol! dan radiasi ultra&iolet

    meningkatkan keurigaan kearah karsinoma metastasis pada organ! kanker kepala dan

    leher! dan keganasan pada kulit.)aparan kerja terhadap silikon atau berilium juga

    dapat menyebabkan limfadenopati. 0iayat seksual dan orientasi seksual penting

    dalam menentukan penyebab limfadenopati inguinalis dan leher rahim oleh karena

     penyakit menular seksual. 0iayat penyakit keganasan dalam keluarga mungkin

    meningkatkan keurigaan penyebab limfadenopati oleh karena keganasan! seperti

    karsinoma payudara atau sindrom familial dysplastic ne%us dan melanoma.(Tabel 2!7%

    Tabel 2. 0iayat )aparan untuk Diagnosis Limfadenopati

    'x$osure Diagnosis

    A. (eneral

    Cat Cat,srath disease! to1oplasmosis

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    9/19

    ishermen! fishmongers!

    slaughterhouse orkers

    +rysipeloid

    C. Travel)related

    Ari'ona! southern California! 5e

    6e1io! estern Te1as

    Coidioidomyosis

    Southestern

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    10/19

    Carbama'epine (Tegretol% )rimidone (6ysoline%

    Cephalosporins )yrimethamine (Daraprim%

    Sulfonamides Euinidine

    Sulinda (Clinoril%

    Pemeri*saan Fisi* 

    4etika Limfadenopati terlokalisasi! klinisi harus memeriksa daerah mana yang

    dialirkan oleh 4*B untuk bukti adanya infeksi! lesi kulit atau tumor. )embesaran

    4*B di bagian lain juga harus hati,hati diperiksa untuk menyingkirkankemungkinan

    limfadenopati generalisata.

    . )emeriksaan isik

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    11/19

    dilakukan posisi sedikit tertekuk dan adduksi. Tangan kanan pemeriksa digunakan

    untuk memeriksa pasien aksila kiri! dan tangan kiri untuk aksila kanan. Fari,jari

     pemeriksa harus sedikit dirapatkan dan dimulai dari punak aksila. Fari,jari itu dibaa

    turun perlahan,lahan! mengarahkan tekanan lembut terhadap dada. 6anu&er ini harus

    diulang beberapa kali untuk memeriksa 4*B aksila kelompok lateral! kelompok 

    medial! dan kelompok dada.

    *ambar =. Teknik palpasi pada 4*B aksilarisG

    Selanjutnya! pasien harus die&aluasi 4*B di daerah epitrohlear. Sering kali!

    node ini diabaikan! atau kurangnya pengetahuan tentang teknik pemeriksaannya.

    )emeriksaan 4*B epitrohlear terbaik dimana siku pasienditekuk sampai sekitar $#o.

    Daerah kanan epitrohlear didekati dengan memasukkan tangan kiri pemeriksa dari

     belakang siku pasien sementara pemeriksa tangan kanan menggenggam pergelangan

    tangan kanan pasien untukmemegang lengan. Selanjutnya! pasien harus die&aluasi

    untuk kemungkinan adanya pembesaran 4*B di epitrohlear.

    *ambar =. Teknik palpasi pada 4*B epitrohlear G

    )emeriksaan lokal yang dilakukan pada 4*B didapatkan jika limfadenopati

    tersebut lokal! teraba di daerah ser&ikal! inguinal dan aksila dengan ukuran kurang

    dari ," m (tergantung lokasi%! mobile! dan eritema! endrung limfadenopati tersebut

    tidak perlu dikhaatirkan. Sebaliknya jika didapatkan limfadenopati yang

    generalisata! teraba di daerah oipital! auriular! suprakla&ikular! epitrohlear atau

    ser&ikalis posterior! ukuran lebih dari " m! terfiksir dan terdapat gejala konstitutional

    maka perlu dipikirkan kearah keganasan.(tabel =%

    Tabel =. *ambaran 4linis

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    12/19

    Si'e H" m "m ( m%

    Consisteny /ard! firm! or rubbery Soft

    Duration H " eeks " eeks

    6obility i1ed 6obile

    Surroundings Attahed (in&asion% 5ot Attahed

    Loation Suprala&iular!epthrohlear! or  generali'ed

    Inguinal! submandibular 

    Tenderness

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    13/19

    diagnosis jinak pada 5AB tidak memerlukan lebih lanjut e&aluasi.

    4eterbatasan 5AB adalah sering terjadi kurangnya sampel jaringan yang

    tepat untuk pemeriksaan khusus termasuk sitogenetik!  Flo* cytometry!

    mikroskop elektron dan pengeatan khusus. Selain itu! potensi risiko adanya

    keganasan harus selalu dipertimbangkan sebagai hasil dari prosedur 5AB.

    • Biopsi eksterna (bila suspek tuberkulosa atau infeksi nontuberkulosamyobaterium% atau insisi dan drainase dapat diindikasikan pada anak 

    dengan limfadenotis unilateral sedang atau berat. Beberapa hal yang

    diindikasikan untuk dilakukan biopsi adalah aal pemeriksaan fisik dan

    riayat klinis menunjukkan keganasan! 4*B dengan ukuran lebih besar 

    daripada "!9 m! pembesaran 4*B menetap atau membesar! pemberian

    antibiotik yang sesuai gagal untuk mengeilkan node dalam aktu " minggu.

    • Tuberkulosis skin test (TST% dapat diindikasikan untuk menyingkirkan

    infeksi 6. Tuberkulosis. TST dapat menunjukkan indikasi reaktif pada anak 

    dengan mikobakterium nontuberulosis tapi tidak sensitif.

    oto toraks merupakan suatu pemeriksaan yang perlu dilakukan dalame&aluasi limfadenopati kronis lokal atau generalisata dan dapat melihat

    adanya pelebaran mediastinum karena limfadenopati dari limfoma dan

    saroid. Dua pertiga dari pasien yang memiliki /odgkin limfoma mungkin

    menunjukkan pelebaran mediastinum pada foto dada.•

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    14/19

    dijelaskan. 5amun! kebanyakan pasien yang mengembangkan leukemia akut

    sekunder setelah kemoterapi untuk kanker lain mengembangkan A6L daripada

    ALL.

    • Limfoma maligna

    Limfoma maligna terbagi menjadi /odgkin@s limfoma dan 5on,/odgkin@slimfoma. Limfoma hodgkin dan non,hodgkin dibedakan dengan keberadaan reed,

    sternberg sel dan T atau B,ell assoiated antigens. Sel 0S mempunyai ekspresi CD9

    (antigen golongan darah leis 1 yang berfungsi sebagai reseptor adhesi% dan CD2#.

    Tabel ". )erbedaan limfoma hodgkin dengan limfoma non /odgkin.

    #im!oma %odg*in #im!oma non)%odg*in

    Lokasi kelompok kelenjar limfe tunggal

    (ser&ikal! mediastinal! paraaortik%

    Lebih sering terlibat kelenjar limfe tepi yang

    multiple

    )enyebaran leat kontak )enyebaran tidak leat kontak  

    4elenjar limfe mesentrik dan inin

    aldeyer jarang terlibat

    Sering ditemukan keterlibatan limfe mesentrik 

    dan inin aldeyer 

    4eterlibatan ekstranodal jarang terjadi Biasanya ada keterlibatan ekstranodal

    #im!oma ,odg*in

    Limfoma ini memiliki distribusi himodal dengan punaknya pada deasa muda

    dan punak yang lain pada manula. Tanda khas pada penyakit ini adalah sel 0eed,

    Strnhrg. )enyebabnya tidak diketahui. )emeriksaan epidemiologisJserologis

    menemukan kemungkinan adanya kaitan dengan +B-. *enom &irus +B- ditemukan

     pada :#8 spesimen biopsi. Terdapat sedikit peningkatan risiko pada anggota keluarga penderita. Sebagian besar pasien dalang dengan limfadenopati pada leher dan di

    tempat lain (lebih jarang%. *ejala B dapat terjadi. Terkadang pasien dalang dengan

    keluhan akibat limpadenopati masif seperti obstruksi &ena ka&a superior. Diagnosis

    ditegakkan dengan melakukan biopsi pada nodus limfatikus yang terkena.

    Ti$e dan stadium

    Telah dikenali empat jenis utama penyakit /odgkin. Tipe nodular sklerosis dan

    selularitas ampuran terjadi pada :#8 kasus. Stadiumnya sama dengan 5/L. Sistem

    Ann Arbor atau &ariasinya banyak digunakan.:

    Sistem penentuan stadium Ann Arbor3

    Stadium I 3 suatu daerah nodus tunggal atau lokasi ekstranodus tunggal• Stadium II 3 dua atau lebih daerah nodus atau lokasi ekstranodus dengan

    keterlibatan nodus regional (II+% pada satu sisi diafragma

    • Stadium III 3 pembesaran limfatik pada kedua sisi diafragma.

    • Stadium I- 3 keterlibatan hati atau sumsum tulang atau keterlibatan yang

    luas pada daerah ekstralimfatik 

    • A3 menandakan tidak adanya keringat malam! H#8 penurunan berat badan

    atau demam dan B3 menandakan adanya satu atau lebih dari gejala,gejala

    tersebut.

    4lasifikasi limfoma /odgkin berdasarkan M/ ("##:%$3

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    15/19

    Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan histologis.

    • #im!oma Non ,odg*ins "N,#&

    Limfoma non,/odgkin +non,Hodgin-s lymphoma N5/LO% merupakan

    kumpulan penyakit keganasan heterogen yang mempengaruhi sistem limfoid3 :#8

     berasal dari sel B dan yang lain dari sel T. Insidensi 5/L perlahan,lahan bertambah.

    Beberapa! tetapi tidak semua! dapat dihubungkan dengan 5/L yang berkaitan dengan

    AIDS. Beberapa penyebab 5/L yang diketahui ditunjukkan pada gambar! alaupun

     pada sebagian besar kasus tidak ditemukan penyebab yang jelas. Abnormalitas

    sitogenetik dapat ditemukan pada :98 pasien! sebagian besar melibatkan translokasi

     pada gen reseptor antigen.:

    Terdapat lebih dari "# klasifikasi yang berbeda untuk 5/L klasifikasi yang

    terbaru adalah klasifikasi 0e&ised +uropean,Amerian Classifiation of Lymphoid

     5eoplasms (0+AL% yang telah diterima seara luas. Skema klasifikasi ini

    membedakan berdasarkan gambaran morfologi! imunologi! dan geneti. 5amun!

    sebagian besar onkolog yang mengklasifikasikan 5/L menjadi grup,grup yang luasyang dinamakan ?derajat rendah@! ?derajat menengah@ dan ?derajat tinggi@.:

    a. N,# dera-at renda%

    Ini termasuk penyakit seperti limfoma folikular dan makroglobulinemia

    aldenstrPm. Biasanya kelaianan timbul lambat! dengan progresi yang lambat

     pula. 4elainan ini biasanya bisa dikontrol dengan kemoterapi oral. Sebagian

     besar pasien tidak dapat disembuhkan dengan harapan hidup Q2,# tahun.

    Limfoma folikular merupakan suatau limfoma sel B derajat rendah! yang

    terutama ditemukan pada manula. Translokasi terjadi antara kromosom 7 dan

    : Nt(7;:%O sehingga ekspresi bl," menjadi berlebih! akibatnya terjadi

    inhibisi terhadap apoptosis dan memperpanjang hidup sel,sel limfoma.

    Sebagian besar pasien datang dengan gejala limfadenopati dan telah menapaistadium 2 dan 7; sepertiga menunjukkan gejala B pada saat diagnosis. )asien

    L, %*le"oti* nodula"Selula"ita% ampu"an7eed5Ste"ne"#

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    16/19

    asimtomatik tidak memerlukan terapi sampai gejala dan tanda progresi

     penyakit munul. )ada keadaan ini diberikan terapi dengan obat oral seperti

    klorambusil. Terapi obat ganda dan penggunaan obat jenis baru seperti

    fludarahin semmakin banyak dilakukan. Transplantasi sumsum tulang

    terkadang juga dilakukan. )enyakit ini adalah penyakit yang tidak dapat

    disembuhkan pada sebagian besar kasus! dengan angka harapan hidup rata,rata$ tahun.

    . N,# dera-at menenga% dan tinggi

    )enyakit,penyakit ini adalah penyakit yang agresif dengan onset dan

     progresi&itas yang epat. Contohnya adalah 5/L tipe sel B besar (derajat

    menengah% dan 5/L Burkitt (derajat tinggi%. Dengan kemoterapi intensif! "#,

    7#8 pasien berusia =# tahun dapat sembuh. Sisanya meninggal karena

    oenyakit ini. stadium berarti mendefinisikan tingkat perluasan 5/L dalam

    tubuh. Sistem Ann Arbor! yang berpengaruh pada prognosis! biasanya

    digunakan untuk mendefinisikan stadium. :

    c. +a*rogloulinemia /aldenstr0m

    Ini merupakan limfoma derajat rendah yang paling banyak ditemukan padamanula! dimana terdapat limfosit abnormal yang memiliki sifat,sifat sel

     plasma (limfoma limfoplasmasitoid% dan memproduksi paraprotein Ig6

    monolonal. )asien dapat datang dengan gejala limfoma (limfadenopati atau

    gejala B% atau lebih sering datang dengan sindrom hiper&iskositas akibat kadar 

     para protein Ig6 yang tinggi yang terdiri dari3 letargi! onfusion! nyeri kepala!

    gamang; dan gangguan penglihatan. :

    )lasmaferesis dapat mengurangi konsentrasi Ig6 dan mengurangi &iskositas

     plasma dengan epat. +feknya kemudian dipertahankan dengan kemoterapi.

    4lorambusil oral atau analog purin seperti fludarabin paling sering digunakan.

    Angka harapan hidup rata,rata adalah 7,9tahun. :

    d. N,# dera-at menenga%

    Limfoma sel besar difus. Tumor sel B ini memiliki onset yang epat dan

    apabila tidak diterapi akan memiliki progresi&itas yang tinggi. )asien datang

    dengan limfadenopati danJatau gejala sistemik seperti demam atau penurunan

     berat badan (gejala B%. 2#8 pasien dapat disembuhkan dengan kemoterapi

    obat ganda. Terapi dosis tinggi dengan terapi suportif sel stem terhadap

    sumsum tulang dan darah tepi dapat menyembukan sebagian keil pasien yang

    mengalami relaps. Sisanya meninggal akibat penyakitnya. :

    e. N,# dera-at tinggi

     Limfoma Buritt" ini adalah suatu tumor sel B yang sangat ganas. Limfoma

    Burkitt yang endemis sangat berkaitan dengan mleksi oleh &irus +pstein,Barr (LB-%. sedangkan pada daerah nonendemis. protein +B- dapat ditemukan di

    sel tumor pada kurang dari setengah jumlah pasien. Anak,anak dengan tumor 

    endemis datang dengan tumor yang mengenai tulang rahang dan muka.

    sedangkan mereka yang menderita limfoma Burkitl nonendemik seringkah

    memiliki penyakit abdominal ekstra,nodus yang luas. )ada kedua jenis

     penyakit tersebut! sel tumor mengandung translokasi kromosom yaitu t(:;7%.

    4emoterapi intensif dapat menyembuhkan pasien kedua jenis penyakit

    tersebut. Bentuk nonendemis biasanya terjadi pada penderita infeksi /I- atau

    keadaan sistem imun yang tertekan lainnya dan memiliki prognosis yang

     buruk.

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    17/19

     TATALAKSANA)embesaran 4*B biasanya disebabkan oleh &irus dan sembuh sendiri! alaupun

     pembesaran 4*B dapat berlangsung mingguan. )engobatan pada infeksi 4*B oleh

     bakteri (limfadenitis% adalah anti,bioti oral # hari dengan pemantauan dalam " hari

     pertama !lucloxacillin "9 mgJkgBB empat kali sehari. Bila ada reaksi alergi terhadapantibioti golongan peniillin dapat diberikan ce$%alexin "9 mgJkg (sampai dengan

    9## mg% tiga kali sehari atau eryt%romycin 9 mgJkg (sampai 9## mg% tiga kali

    sehari.

    Bila penyebab limfadenopati adalah myobaterium tuberulosis maka diberikan obat

    anti tuberulosis selama $," bulan. Bila disebabkan myobaterium selain

    tuberulosis maka memerlukan pengangkatan 4*B yang terinfeksi atau bila

     pembedahan tidak memungkinkan atau tidak maksimal diberikan antibioti golongan

    makrolida dan anti,myobaterium

    DI*L5*4A5 ATAS " 4+L6)4 3

    1. -BA% L**/1

    I%onia'id3 7ifampi%in3 Etamutol3 St"eptomi%in danpi"a'inamid.

    !. -BA% L**/!Fluo"o*uinolon3 Si*lo%e"in3 Etionamid3 Ami*a%in3 Kanami%in3Kep"eomi%in.

    . Therapy 6edik 

    4onsultasi dengan ahli onkology medik ( di 0S type A dan B%

    Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (IM%

    •  Tanpa *elu!an : tida* pe"lu t!e"ap$

    • ila ada *elu!an dapat die"i oat tun##al %i*lofo%famide

    den#an do%i% pe"mulaan po tiap !a"i atau 1/// m#(m 2 i

    %elan# B C = min##u.

    • ila "e%i%ten dapat die"i *omina%i oat ?OP3 den#an

    a"a peme"ian %epe"ti pada L, diata%

    Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (IM%

    • 8ntu* %tadium I 3 II3 IIIA dan 3 IIE A da 3 te"api medi*

    adala! %ea#ai te"ap$ utama.

    • 8ntu* %tadium I A3 IE3 IIA die"i t!e"ap$ medi* %ea#ai

    t!e"ap$ an+u"an

    6inimal 3 seperti therapy L/

    Ideal 3 bat kombinasi ylophospamide! hydrokso R epirubiin! ono&in!prednison

    (C/)% dengan dosis 3

    C 3 Cylofosfamide :## mgJm " i& hari I

    / 3 hydro1o R epirubiin 9# mgJ m " i& hari I

    3 no&in !7 mgJ m " i& hari I

    ) 3 )rednison =# mgJm " po hari ke R 9

    )erkiraan selang aktu pemberian adalah 2 R 7 minggu

    Lymfoma non R hodgkin derajat keganasan tinggi (IM%

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    18/19

    • Stadium IA : *emot!e"ap$ die"i*an %ea#ai t!e"ap$

    ad+uant

    • 8ntu* %tadium lain : *emot!e"ap$ die"i*an %ea#ai

    t!e"ap$ utama

    • Minimal : *emot!e"ap$n$a %epe"ti pada LN, de"a+at*e#ana%an %edan# &?,OP)

    • Ideal : die"i P"o MA?E C MOPP atau MA?OP C

    ". Therapy radiasi dan bedah

    4onsultasi dengan ahli radiotherapy dan ahli onkology bedah! selanjutnya melalui

    yim onkology ( di 0S type A dan B%

    P7OGNOSIS)ada indi&idu dengan penyakit ganas! prognosis tergantung pada penyakit

    tertentu. )ada indi&idu dengan infeksi bakteri! pemulihan lengkap dapat diharapkan

    dengan pengobatan antibiotik prompt. Maktu pemulihan akan ber&ariasi! tergantung

     pada penyebab yang mendasarinya. Ini mungkin memerlukan jangka aktu untuk 

     pembengkakan untuk sepenuhnya menghilang.

    P"o#no%i% untu* pemuli!an adala! ai* +i*a %e#e"a dioati den#anantiioti*. Dalam *ean$a*an *a%u%3 infe*%i dapat di*endali*andalam ti#a atau empat !a"i. Namun3 dalam ee"apa *a%u%

    mun#*in dipe"lu*an 6a*tu ee"apa min##u atau ulan untu*pemen#*a*an men#!ilan#3 pan+an# pemuli!an te"#antun# padapen$ea infe*%i. Pende"ita den#an limfadeniti% $an# tida* dioatidapat men#eman#*an a%e%3 %eluliti%3 atau *e"aunan da"a!&%epti*emia)3 $an# *adan#5*adan# fatal.

    KOMPLIKASI1. 0ementukan ases

    A%e% adala! %uatu penimunan nana!3 ia%an$a te"+adi

    a*iat %uatu infe*%i a*te"i. 9i*a a*te"i men$u%up *e dalam +a"in#an $an# %e!at3 ma*a a*an te"+adi infe*%i. Sea#ian %elmati dan !anu"3 menin##al*an "on##a $an# e"i%i +a"in#andan %el5%el $an# te"infe*%i. Sel5%el da"a! puti! $an#me"upa*an pe"ta!anan tuu! dalam mela6an infe*%i3e"#e"a* *e dalam "on##a te"%eut dan %etela! menelana*te"i3 %el da"a! puti! a*an mati. Sel da"a! puti! $an# matiinila! $an# mementu* nana!3 $an# men#i%i "on##a te"%eut.A*iat penimunan nana! ini3 ma*a +a"in#an di %e*ita"n$aa*an te"do"on#. 9a"in#an pada a*!i"n$a tumu! di %e*elilin#a%e% dan men+adi dindin# pemata% a%e% !al ini

    me"upa*an me*ani%me tuu! untu* mene#a! pen$ea"aninfe*%i lei! lan+ut. 9i*a %uatu a%e% pea! di dalam3 ma*a

  • 8/18/2019 Wrap Up Skenario 3 Hematologi

    19/19

    infe*%i i%a men$ea" di dalam tuu! maupun dia6a!pe"mu*aan *ulit3 te"#antun# *epada lo*a%i a%e%.

    !. Selulitis (infeksi kulitSeluliti% adala! %uatu pen$ea"an infe*%i a*te"i *e dalam

    *ulit dan +a"in#an di a6a! *ulit. Infe*%i dapat %e#e"amen$ea" dan dapat ma%u* *e dalam pemulu! #eta! enin#dan ali"an da"a!. 9i*a !al ini te"+adi3 infe*%i i%a men$ea" *e%elu"u! tuu!.

    ". Sepsis (septikemia atau kera&unan dara+Sep%i% adala! *ondi%i medi% $an# e"poten%i e"a!a$a ataumen#anam n$a6a3 $an# ditemu*an dalam !uun#an den#aninfe*%i $an# di*eta!ui atau diu"i#ai &ia%an$a namun tida*te"ata% pada a*te"i5a*te"i) 

    $. 2istula (terli+at dalam limfadenitis ,ang diseakanole+ %BCLimfadeniti% tue"*ulo%a ini ditandai ole! peme%a"an *elen+a"#eta! enin#3 padat ( *e"a%3 multiple dan dapate"*on#lome"a%i %atu %ama lain. Dapat pula %uda! te"+adipe"*i+uan %elu"u! *elen+a"3 %e!in##a *elen+a" itu meluna*%epe"ti a%e% tetapi tida* n$e"i. Apaila a%e% ini pea! *e*ulit3 lu*an$a %ulit %emu! ole! *a"ena *elua" %ea"a te"u%mene"u% %e!in##a %epe"ti %tula. Fi%tula me"upa*an pen$a*it$an# e"at !uun#ann$a den#an immune %$%tem ( da$a ta!an

    tuu! %etiap indiidual.

    EPIDEMIOLOGI