Top Banner
22

Untitled - Jurnal Untirta

Feb 03, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Untitled - Jurnal Untirta
Page 2: Untitled - Jurnal Untirta
Page 3: Untitled - Jurnal Untirta

JPP PAUD UNTIRTA

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGANPENDIDIKAN ANAK USIA DINI

(JPPPAUD FKIP UNTIRTA)

Volume 5 Nomor 1, Mei 2018

ISSN: 2355-830X

Terbit dua kali dalam setahun (Mei dan November)Berisi tulisan ilmiah hasi penelitian dan pengembangan kajian

tentang Pendidikan Anak Usia Dini

Penanggung Jawab : Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd. Redaktur : Atin Fatimah, M.Pd. Penyunting : 1. Dr. Cucu Atikah, M.Pd.

2. Ratih Kusumawardani, M.Pd.3. Laily Rosidah, M.Pd.

4. Kristiana Maryani, M.Pd. 5. Rr. Dina Kusuma Wardhani, M.Pd.

Desain Grafis : Dr. Luluk Asmawati, M.Pd.Sekretariat : 1. Dr. Siti Khosiah, M.Pd.

2. Tri Sayekti, M.Pd.3. Fahmi, M.Pd.

Mitra bebestari : 1. Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto, S.Psi., M.A., Ph.D.(Universitas Negeri Semarang)

2. Pupung Puspa Ardini, M.Pd.(Universitas Negeri Gorontalo)

Alamat Penyunting dan Tata UsahaJurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

FKIP UNTIRTAJl. Raya Jakarta KM. 4 Pakupatan Serang

Telepon (0254)280330 Fax (0254) 281254Email: [email protected]

Page 4: Untitled - Jurnal Untirta

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

JPP PAUD UNTIRTA

KETENTUAN PENULISAN JPPPAUD FKIP UNTIRTA

1. Naskah belum pernah dimuat atau dipublikasikan di jurnal cetak atau onlinemanapun.

2. Naskah diketik menggunakan huruf TNR (Times New Roman) ukuran font12 pt, spasi 1,5, kertas A4 dengan batas tepi 2cm untuk setiap tepi dan naskahyang dikirim 10 s.d. 15 halaman.

3. Naskah softcopy dikirim melalui email: [email protected] naskah hardcopy dikirim ke Sekretariat Jurusan PAUD FKIP Untirta.

4. Naskah yang diterima akan melalui proses peninjauan (review) oleh TimReviewer ahli sebidang. Jika diperlukan, naskah akan melalui proses revisi.Redaksi berwenang untuk menerima, menolak, dan menyarankan kepadapenulis untuk melakukan perbaikan naskah.

5. Naskah yang dikirim meliputi tulisan tentang kebijakan, penelitian, pemikiran,kajian, analisis, dan review/teori/konsep/metodologi, resensi buku baru daninformasi lain yang secara substansi berkaitan dengan Pendidikan Anak UsiaDini.

6. Setiap tulisan harus disertai: (a) Abstrak, (b) kata kunci, (c) identitas penga-rang tanpa gelar akademik, (d) pendahuluan: latar belakang, masalah pene-litian, tujuan penelitian, (e) kajian teoritik, (f) metode penelitian, (g) hasilpenelitian, (h) pembahasan, (i) kesimpulan, (j) saran, dan (k) daftar pustaka.

7. Struktur hasil penelitian dengan sistematika persentase:a. Judul idealnya tidak melebihi 12 kata yang menggunakan Bahasa Indonesia,

10 kata yang menggunakan Bahasa Inggris.b. Identitas penulis (baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: Prodi/

Jurusan/Instansi. Baris ketiga: alamat email dan nomor HP.c. Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ditulis secara

gamblang, utuh, dan lengkap menggambarkan esensi isi keseluruhan tulisandan dibuat dalam satu paragraf.

d. Kata kunci dipilih secara cermat sehingga mampu mencerminkan konsepyang dikandung artikel terkait untuk membantu peningkatan keteraksesanartikel yang bersangkutan.

e. Pendahuluan 10% (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian).f. Kajian teoritik dan penelitian relevan 15% (teori sesuai variabel, dan hasil

penelitian relevan).g. Metodologi Penelitian 10% (Rancangan Model, Sampel/Subjek Penelitian,

Tempat dan Waktu Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan TeknikAnalisis Data).

h. Simpulan dan Saran 15%.i. Daftar Pustaka 5%.

Page 5: Untitled - Jurnal Untirta

JPP PAUD UNTIRTA

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

8. Naskah artikel pemikiran, kebijakan, analisis dengan sistematika persentase:a. Judul, nama penulis tanpa gelar, abstrak, kata kunci, dan isi.b. Pendahuluan 10% (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan).c. Kajian Teoritik dan Pembahasan 60% (teori sesuai variabel, pembahasan).d. Simpulan dan Saran 20%.e. Daftar Pustaka 10%.

9. Naskah resensi buku dengan sistematika persentase:a. Judul, nama penulis tanpa gelar, abstrak, kata kunci, dan isi.b. Pendahuluan 10% (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan).c. Isi dan Pembahasan 70% (Menginformasikan bagian-bagian penting dari

buku yang diresensi, kelebihan dan kelemahan buku, membandingkanteori/konsep yang ada dalam buku tersebut dengan teori/konsep darisumber-sumber lain).

d. Simpulan dan Rekomendasi 10%.e. Daftar Pustaka 10%.

10. Tabel/gambar/grafik diberi nomor urut sesuai dengan pemunculannya.11. Isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis.12. Naskah dicetak dalam format warna hitam putih.

Page 6: Untitled - Jurnal Untirta

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

JPP PAUD UNTIRTA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUIMETODE BERCERITA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUNEneng Hemah, Tri Sayekti, dan Cucu Atikah

PENINGKATAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIAKARTU HURUF (Penelitian Tindakan pada Anak Usia 5-6 Tahun diPAUD Assa’dah Serang-Banten)Mutia Nanda Herlina, Atin Fatimah, dan Fahmi

PENGARUH MEDIA BIG BOOK TERHADAP KEMAMPUAN LITERASIAWAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI KECAMATAN CIBALIUNGNovitasari, Alis Triena Permanasari, dan Tri Sayekti

FINGER PAINTING DALAM MENSTIMULASI KECERDASAN JAMAKPADA ANAK USIA 3-4 TAHUN (Studi Kualitatif di KB-TK Batik PPIPPekalongan)Oktarina Dwi Handayani

DAFTAR ISI

1

15

27

37

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGANPENDIDIKAN ANAK USIA DINI

(JPPPAUD FKIP UNTIRTA)

Volume 5 Nomor 1, Mei 2018

ISSN: 2355-830X

Terbit dua kali dalam setahun (Mei dan November)Berisi tulisan ilmiah hasi penelitian dan pengembangan

kajian tentang Pendidikan Anak Usia Dini

Page 7: Untitled - Jurnal Untirta

JPP PAUD UNTIRTA

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAKUSIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA BIG BOOK (Penelitian Tindakanuntuk Anak Kelompok B Usia 5-6 Tahun di TK PGRI PanggaranganLebak Banten)Panesa Erniawati dan Isti Rusdiyani

PENGARUH TEKNIK JARIMATIKA TERHADAP KEMAMPUANBERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ULIL ALBABKECAMATAN WALANTAKA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN.Ratu Yustika Rini dan Isti Rusdiyani

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK DITINJAU DARI SUBYEKPENGASUHAN ORANGTUA DAN KAKEK-NENEK PADA ANAK USIA5-6 TAHUNRin Rin Fauziah, Ratih Kusumawardani, dan Kristiana Maryani

59

71

51

Page 8: Untitled - Jurnal Untirta

37VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

FINGER PAINTING DALAM MENSTIMULASIKECERDASAN JAMAK PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN(Studi Kualitatif di KB-TK Batik PPIP Pekalongan)

Oktarina Dwi HandayaniPG PAUD, FKIP [email protected]

ABSTRACTThis study aims to determine the substance of the main activity of finger painting in the

age of 3-4 years. This study used a descriptive qualitative research method with an analysisof the technical flow model proposed by Miles and Hubberman. The location of this study isat the PPIP TK TK-Pekalongan. The subjects in this research activity were educators andstudents who conducted 3-4 years at the institution. Data collection is done by using inter-views, and documenting. From the results of the research that has been done, the resultsshow that the main activity of finger painting can develop intelligence in children for 3-4 years,namely in aspects; Mathematical, kinesthetic, visual, spatial, linguistic, interpersonal andintrapersonal aspects of Logic Mathematics.

Keywords: Finger Painting, Plural Intelligence, Early Childhood.

Page 9: Untitled - Jurnal Untirta

38 JPP PAUD UNTIRTA

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui substansi kegiatan main finger painting dalam

upaya memaksimalkan kecerdasan jamak pada anak usia 3-4 tahun. Penelitian inimenggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan tekhnik flow model analysis yangdikemukakan oleh Miles and Hubberman. Lokasi penelitian ini di KB-TK Batik PPIPPekalongan. Subjek pada kegiatan penelitian ini adalah pendidik dan siswa yang berusia 3-4tahun pada lembaga tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakanwawancara,observasi dan dokumemtasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkanhasil bahwa melalui kegiatan main finger painting dapat mengembangkan kecerdasan jamakpada anak usia 3-4 tahun, yaitu pada aspek; Aspek Logika Matematika, kinestetik, visualspasial, linguistik, interpersonal dan intrapersonal.

Kata kunci: Finger Painting, Kecerdasan Jamak, Anak Usia Dini.

A. PENDAHULUANSetiap anak memiliki perbedaan

kemampuan, bakat dan minat untukitu dibutuhkan stimulasi dan intervensiyang tepat dalam memaksimalkantumbuh dan kembangnya. Dalam me-maksimalkan aspek tumbuh dan kem-bang anak dilakukan dengan mem-berikan kegiatan main yang bernilaiedukatif. Salah satu kegiatan mainyang dapat dilakukan adalah mainfinger painting. Kegiatan finger paint-ing merupakan kegiatan main melukisdengan menggunakan jari. Melalui ke-giatan penelitian ini peneliti hendakmemaparkan substansi permainanfinger painting dalam menstimulasiaspek kecedasan jamak pada anakusia 3-4 tahun. Setting kegiatan pene-litian ini berada di KB-TK Batik PPIPPekalongan. Pemilihan lembaga se-bagai tempat penelitian karena lem-baga tersebut mendukung dan ter-penuhinya fasilitas peneliti dalam me-laksanakan penelitian. Tujuan daripenelitian ini adalah peneliti hendak

mendeskripsikan aspek kecerdasanjamak yang dapat terstimulasi dengankegiatan main finger painting. Kegiat-an penelitian ini didukung oleh kegiat-an penelitian sejenis yang telah di-lakukan diantaranya adalah; Pembel-ajaran Melalui Bermain Berbasis Ke-cerdasan Jamak Pada Anak Usia Dini.1Dalam penelitian tersebut dijabarkanbahwa Kecerdasan anak tidak hanyaditentukan oleh skor tunggal yangdiungkap oleh tes inteligensi yanghanya mengukur kemampuan anakdalam bidang verbal linguistik danlogis matematis. Akan tetapi anakmemiliki sejumlah kecerdasan yangberwujud dalam berbagai keterampil-an dan kemampuan, yakni kecerdas-an jamak. Kecerdasan jamak adalahteori kecerdasan yang menyatakanbahwa individu memiliki paling tidak8 jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan

1 Lembaran Ilmu Pendidikan, jilid 36 No.2,Emmy Budiartati.

Page 10: Untitled - Jurnal Untirta

39VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

verbal linguistik, logis matematis,visual spasial, kinestetik, musik, intra-pribadi, antarpribadi, dan naturalis.Masing-masing kecerdasan dapatberkembang optimal secara ber-samaan jika mendapat kesempatanuntuk di kembangkan. Teori kecerdas-an jamak perlu dipahami oleh guru,orang tua dan para pendidik lainnyaagar dapat membantu mengembang-kan macam-macam kecerdasan yangdimiliki anak. Jadi tidak hanya me-ngembangkan kecerdasan verballinguistik dan logis matematis saja.

Dalam perkembangan anak, ujungtombak yang dijadikan alat dalammemaksimalkan perkembangan anakadalah kegiatan main edukatif. Kegiat-an main edukatif merupakan per-mainan yang dirancang sehingga me-miliki nilai pendidikan bagi anak. Padadasarnya setiap anak memiliki pem-bawaan alamiah, menurut Hughesdan Hughes pembawaan alamiah ter-sebut adalah: (1) Aktifitas kreatif danrutin, Mereka memiliki dua kecen-derungan berbeda yaitu: mencari tahusesuatu yang tak diketahui dan me-mantapkan sesuatu yang telah di-ketahui.; (2) Marah, berteriak danmemberontak apabila gerakan tubuhdibatasi atau dihalangi dengan kuat.Seiring dengan bertambahnya usia,rasa marah terpancing pada banyaksituasi yang lainnya; (3) Takut, anakmemiliki kecenderungan untukmenghindari bahaya; (4) Rasa ingintahu, anak menunjukkan rasa ke-ingintahuan terhadap sesuatu halyang asing bagi mereka. Melalui se-rangkainan sifat alamiah anak ter-sebut maka perkembangan anak

dapat dirangsang dan distimulasimelalui kegiatan main edukatif, hal inibertujuan untuk memberikan kegiat-an main yang memiliki arah dan man-faat bagi tumbuh dan kembang anak.Setiap anak memiliki aspek per-kembangan yang perlu dikembang-kan yaitu aspek perkembangan nilaiagama dan moral, perkembanganbahasa, perkembangan kognitif, per-kembangan motorik (motorik kasardan motorik halus), perkembangansosial emosional dan perkembanganseni. Rangsangan yang akan diberi-kan oleh anak dapat melalui bermainyang dilakukan dengan berbagaimacam dan model permainan.

Kegitan main finger painting me-rupakan kegiatan main melukisdengan menggunakan jari jemarianak dengan menggunakan mediabubur finger yang telah dicampurdengan pewarna makanan serta alassebagai tempat anak untuk melukis.Alas yang digunakan dalam permain-an finger painting dapat beranekaragam mulai dari kaca, kain hinggakertas. Kegiatan main ini dapat dilaku-kan dengan perseorangan maupunberkelompok. Melalui kegiatan mainini diharapkan anak dapat secara aktifmenggerakan jari jemari merekauntuk menciptakan aneka macamlukisan sesuai dengan imajinasi anak.Selain itu melalui permainan ini anakmemperoleh pengalaman tentangwarna. Karena dalam permainan inianak diajak untuk mengenal dan me-lakukan eksplorasi warna denganmelakukan percampuran warna.

Berdasarkan penjelasan tersebut,peneliti tertarik untuk mengadakan

Page 11: Untitled - Jurnal Untirta

40 JPP PAUD UNTIRTA

studi kualitatif tentang “Finger Paint-ing dalam Menstimulasi KecerdasanJamak Pada Anak Usia 3-4 Tahun” diKB-TK Batik PPIP Pekalongan.

B. METODOLOGI PENELITIANMetode penelitian yang digunakan

di dalam penelitian ini adalah studikualitatif dengan menggunakan tekniktriangulasi data. Definisi tentang pene-litian kualitatif disampaikan oleh be-berapa ahli diantaranya, Kirk danMiller (Moleong, 2010: 4) merupakantradisi tertentu dalam ilmu pengetahu-an sosial yang secara fundamental ter-gantung dari pengamatan padamanusia baik dalam kawasannyamaupun dalam peristilahannya.2

Dalam penelitian kualitatif, penelitiandilakukan sendiri oleh peneliti karenaitu sangat penting bagi peneliti untukmemahami konteks, perspektif danobjek yang sedang diteliti. Borg andGall (dalam Sugioyono 2010: 48)menyatakan bahwa: “qualitative re-search is much more difficult to dowell than quantitative research thedata collected are usually subjectiveand the main meansurement tool forcollecting data is investigator himself”.

Dalam kegiatan pengumpulandatanya penelitian kualitatif dilakukanpada natural setting (kondisi yangalamiah) melalui berbagai tekhnikpengumpulan data yaitu melaluiobservasi, wawancara dan dokumen-tasi. Marshall dan Rossman (dalamSugiyono 2010: 63) menyatakan

bahwa: “the fundamental methodsrelied on by qualitative researchersfor gathering information are, partici-pation in the setting, direct observa-tion, in depth interviewing, documentreview”3

Subjek penelitian ini adalah anakusia 3-4 tahun dan pendidik di KB-TKBatik PPIP Pekalongan serta. Kegiatanpenelitian dilakukan dengan serang-kaian kegiatan yaitu:

1. Observasi lembagaDalam kegiatan penelitian ini pene-

liti menggunakan observasi partisi-pan dalam melaksanakanakan kegiat-an penelitiannya, dengan obseravasipartisipan diharapkan dapat mem-berikan gambaran tentang berbagaimacam kegiatan yang dilakukan olehKB Batik PPIP Pekalongan. Kegiatanyang dimaksud adalah kegiatan prapembelajaran, pembelajaran maupunkegiatan pasca pembelajaran. Kegiat-an pra pembelajaran yang dimaksudadalah kegiatan yang dilaksanakanoleh pendidik sebelum memulai ke-giatan pembelajaran. Kegiatan ter-sebut adalah menyusun rencana ke-giatan harian atau RKH, menyiapkanalat dan bahan yang akan digunakandalam kegiatan pembelajaran sertamelakukan setting pembelajaran. Ke-giatan melakukan setting pembelajar-an dapat dilaksanakan pendidik se-belum peserta didik datang sedangkan

2 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 4.

3 Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan ArtikelIlmiah: Panduan Berbasis PenelitianKualitatif Lapangan dan Perpustakaan,(Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hh.86-91

Page 12: Untitled - Jurnal Untirta

41VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

dalam penyusunan RKH dapat dilak-sanakan setelahnya atau pada saatusai pembelajaran. Pada kegiatanobservasi peneliti memperoleh gam-baran tentang kegiatan yang dilak-sanakan di KB Batik PPIP Pekalongan.Kegiatan pembelajaran dibagi kedalam tiga tahapan yaitu kegiatanpembukaan/ jurnal pagi, kegiatan intipembelajaran serta kegiatan penutup.Dalam kegiatan pembelajaran penelitimelihat bagaimana proses pembel-ajaran berlangsung kemudian pen-didik melakukan kegiatan akhir yaitumencatatat hasil kegiatan yang di-laksanakan pada sebuah buku, di KBBatik PPIP Pekalongan buku tersebutdisebut “catatan perkembangananak” sebagai buku catatan perkem-bangan anak harian yang berisi ten-tang laporan perkembangan anaksetiap selesai melaksanakan prosespembelajaran.

Kegiatan obeservasi yang dilaku-kan dalam kegiatan main finger paint-ing ini adalah melihat peneliti melihatdengan sesksama kegiatan main yangdilaksanakan oleh anak dengan mem-buat daftar tiap aspek dalam ke-cerdasan jamak serta indikatornya.Dari obeservasi inilah kemudian di-temukan atau terlihat aspek per-kembangan kecerdasan jamak yangdapat terstimulasi melalui kegiatanmain finger painting.

2. WawancaraMerupakan kegiatan percakapan

dengan maksud tertentu. Maksud ke-giatan wawancara seperti dijelaskanoleh Lincoln dan Guba antara lainadalah untuk mengkonstruksi menge-

nai orang, kejadian, organisasi, pe-rasaan, motivasi, tuntutan dan ke-pedulian. Wawancara digunakan se-bagai tekhnik pengumpulan dataapabila peneliti ingin melakukan studipendahuluan untuk menemukan per-masalahan yang harus diteliti, tetapijuga apabila peneliti ingin mengetahuihal-hal dari responden yang lebihmendalam. peneliti menggunakantekhnik wawancara semiterstrukturdalam melaksanakan kegiatan wawan-cara. Di mana peneliti telah mengguna-kan pedoman wawancara yang telahdisiapkan oleh peneliti. Pedomanwawancara ter-sebut berisi pertanya-an yang sesuai dengan konteks pene-litian yang akan diangkat oleh peneliti.Kegiatan Wawancara ini dilakukandengan kepala sekolah dan guru.Dengan kepala sekolah untuk men-dapatkan informasi mengenai ke-bijakan dan pengelolaan KB Batik PPIPPekalongan. Sedangkan wawancaradengan guru berkaitan dengan pen-dapat, penilaian, persepsi, pengalamanguru dalam mengimplementasikanprogram dan kurikulum ke dalamkegiatan pembelajaran. Hasil wawan-cara kemudian direkam ke dalamformat catatan lapangan.

Pada kegiatan wawancara yang di-lakukan adalah untuk mengambil datapenelitian dengan melakukan kegiat-an wawancara dengan guru kelas. Ke-giatan wawancara dengan guru kelasdilakukan untuk mengumpulkan dataaktifitas pembelajaran yang meliputipersiapan pembelajaran yaitu pem-buatan perencanaan pembelajaranharian, persiapan alat dan kegiatanmain serta setting lingkungan main.

Page 13: Untitled - Jurnal Untirta

42 JPP PAUD UNTIRTA

Kegiatan inti pembelajaran yaitu se-putar pelaksanaan kegiatan pembel-ajaran dan kegiatan asesment atau pe-nilaian yaitu dilakukan untuk menge-tahui tentang capaian indikator pem-belajaran anak.

3. DokumentasiMerupakan salah satu sumber data

yang digunakan oleh peneliti karenadalam banyak hal dokumen sebagaisumber data yang dimanfaatkanuntuk menguji, menafsirkan bahkanuntuk meramalkan. Dokumen dapatberbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.Dokumen dalam bentuk tulisan misal-nya catatan harian, ceritera, biografi,peraturan kebijakan. Dokumen yangdigunakan dalam kegiatan penelitianini adalah sebagai berikut: peraturanmenteri pendidikan nasional tentang:standart pendidikan anak usia diniyaitu dengan melihat tingkat pen-capaian perkembangan anak usia 3-4 tahun, hasil catatan kegiatan hariananak berisi catatan perkembangananak setiap harinya, rencana kegiatanharian yang berisi tentang rencanapembelajaran yang dibuat oleh pen-didik. Hasil kegiatan belajar anak be-rupa hasil karya anak dalam pembel-ajaran, berbagai lembar kerja anakyang dibuat sendiri oleh pendidik,foto kegiatan pembelajaran anak, fotoalat permaianan edukatif dan mediapembelajaran lainnya yang diguna-kan lembaga dalam kegiatan pembel-ajaran. Serta lembar penilaian yangberisi tentang aspek kecerdasanjamak pada anak 3-4 tahun besertadengan indikatornya.

Data yang diperoleh dari hasilobservasi, wawancara dan dokumen-tasi dicatat dalam catatan lapanganyang terdiri dari dua aspek yaitu, Des-kripsi dan Refleksi. Catatan deskripsimerupakan data alami yang berisitentang apa yang dilihat, didengan,dirasakan, disaksikan dan dialami sen-diri oleh peneliti tanpa adanya pen-dapat dan penafsiran dari penelititentang fenomena yang dijumpai.Data yang telah didapat tidak semua-nya digunakan hanya data tertentuyang berkaitan dengan fokus dan subfokus penelitian yang digunakan,data-data tersebut antara lain adalahdata yang berkaitan dengan Data yangdiperoleh meliputi data-data yang ber-kaitan dengan fokus dan sub fokuspenelitian meliputi: alat dan bahanyang digunakan dalam kegiatan mainfinger painting, pelaksanaan permain-an finger painting, indikator aspekkecerdasan jamak pada anak 3-4tahun serta indikator apa saja yangmuncul melalui kegiatan main yangtelah diberikan. Setelah hasil reduksidata dilakukan langkah selanjutnyaadalah menyajikan data tersebut men-jadi laporan sistematik yang mudah di-pahami oleh pembaca. Data yang di-sajikan adalah data-data yang terdapatpada fokus dan sub fokus penelitianagar kegiatan penelitian tidak menjadirancu. Dan tahap akhir dari analisisdata adalah dilakukan penarikan ke-simpulan. Kesimpulan yang ditarikuntuk laporan final diverifikasikandengan berbagai cara untuk memper-oleh konsesus. Data-data yang telah di-kumpulkan, direduksi serta disajikankemudian dikerucutkan menjadi ke-

Page 14: Untitled - Jurnal Untirta

43VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

simpulan dari penelitian. kesimpulandari penelitian dilakukan sejalandengan kegiatan olah data. Pada pene-litian kualitatif kegiatan penarikankesimpulan dilakukan dengan suatustandar atau kriteria yang telah dibuatoleh peneliti.

C. PEMBAHASAN1. Hakikat Bermain Bagi Anak Usia

DiniPendidikan Anak Usia Dini me-

rupakan kegiatan pendidikan yangdiperuntukan bagi anak usia dini.Batasan tentang pengertian anak usiadini sendiri disajikan melalui banyakpenjelasan diantaranya oleh endapattentang batasan anak usia dini jugadisampaikan oleh National Associa-tion for the Education of Young Chil-dren (NAEYC) bahwa anak usia dinimerupakan anak usia dari lahirhingga 8 tahun.4 Proses pembelajaransebagai bentuk perlakuan yang di-berikan kepada anak harus memper-hatikan karakteristik yang dimiliki disetiap tahapan perkembangan anak.Pendidikan bagi anak usia dini me-rupakan sebuah pendidikan yangdiperuntukkan bagi anak usia dini se-bagai upaya untuk menstimulasi,membimbing, mengasuh serta mem-berikan kegiatan pembelajaran yangbertujuan untuk mengoptimalkanpertumbuhan dan perkembangananak. Pendidikan bagi anak usia diniini yang diselenggarakan bagi anakdari usia lahir hingga usia 8 tahun.

Pendidikan pada tahapan ini mem-fokuskan pada physical, intelligence/cognitive, emotional, & social educa-tion.5 Setiap anak dilahirkan denganperbedaan kemampuan, bakat danminat. Untuk memberikan kesempat-an mendapat pemerolehan sehinggaanak dapat berkembang seoptimalmungkin sesuai kemampuan, bakatdan minatnya masing-masing. Sekolah,guru, lingkungan keluarga memainkanperanan penting dalam tumbuh kem-bang anak. Secara umum diketahuibahwa dalam perkembangan anakperlu dipenuhi berbagai kebutuhanyaitu kebutuhan primer, pangan,sandang, papan serta kasih sayang,penghargaan terhadap dirinya danpeluang untuk mengaktualisasikandiri. Pemenuhan kebutuhan ini ter-gantung dari cara lingkungan be-rinteraksi dengan diri-nya yaitu melaluipendekatan yang sifatnya memberikanperhatian, kasih sayang dan peluanguntuk meng-aktualisasikan diri.

Kegiatan penelitian ini dilaksana-kan di KB Batik PPIP Pekalongan,yang merupakan sebuah lembagapendidikan anak usia dini yang ter-letak di kota Pekalongan, provinsiJawa Tengah. Lembaga ini didirikanpada tahun 2002 yang merupakanintegrasi dari Taman Kanak-kanak(TK) Batik PPIP Pekalongan. Kegiatanpenelitian ini dilaksanakan pada anakusia 3-4 tahun. KB-TK Batik merupa-kan lembaga PAUD pembina di kabu-

4http://www.naeyc.org/files/naeyc/file/posi-tions/PSDAP.pdf

5 Yuliani Nurani Sujiono. Konsep DasarPendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: Indeks,2011), h. 7.

Page 15: Untitled - Jurnal Untirta

44 JPP PAUD UNTIRTA

paten Pekalongan karena memilikiakreditasi lembaga A lembaga ter-sebut dijadikan tempat rujukan bagilembaga PAUD di wilayah Pekalongandalam hal pelaksanaan pembelajaranmaupun peningkatan komptensipendidik. Jadi lembaga tersebutsesuai dengan kriteria peneliti untukdijadikan tempat penelitian.

2. Kegiatan Main Finger PaintingKegiatan main Finger Painting me-

rupakan kegiatan main melukisdengan menggunakan jari jemari. Be-berapa ahli mengemukakan pendapattentang kegiatan main Finger Painting.Menurut Sumanto, (2005: 53) FingerPainting merupakan jenis kegiatanmembuat gambar yang dilakukandengan cara menggoreskan adonanwarna (bubur warna) secara lang-sung dengan jari tangan secara bebasdi atas bidang gambar, batasan jari disini adalah semua jari tangan, telapaktangan, sampai pergelangan tangan.Pendapat lain disampaikan oleh HajarPamadi (2008: 10), finger paintingadalah teknik melukis secara langsungtanpa menggunakan bantuan alat,anak dapat menggantikuas denganjari–jari tangannya secara langsung.Jadi dapat disimpulkan bahwa FingerPainting adalah kegiatan melukis se-cara langsung dengan jari tangan diatas bidang gambar dengan caramenggoreskan adonan warna (buburwarna) secara bebas. Melalui melaku-kan finger painting, anak dapat me-rasakan sensasi pada jari karena ke-giatan ini langsung menggunakan jari-jari tangan. Pada dasarnya kegiatanfinger painting sangat mudah dan tidak

sulit untuk dilakukan oleh anak. Didalam kegiatan finger painting tidakada aturan baku yang harus dipelajari.Dalam kegiatan finger painting yangpenting dilakukan oleh guru adalahbagaimana memotivasi dan menum-buhkan keberanian pada diri anakuntuk berani menyentuhkan jarinyadengan cat warna. Menurut Ki HadjarDewantara (dalam Slamet Suyanto,2005:132) berpendapat bahwa anakusia dini belajar dengan baik apabilamenggunakan seluruh indrianya (alatindranya) Dengan kegiatan fingerpainting dapat melatih anak untukmenggunakan indranya yaitu indraperaba karena kegiatan ini meng-haruskan anak untuk bersentuhanlangsung dengan cat pewarna untukbahan melukis dengan menggunakanjari-jari mereka. Aktivitas mereka ber-sentuhan langsung dengan cat dapatmelatih anak untuk menggunakanindra perabanya. Melalui kegiatan mainini juga dapat membantu anak untukmengenal warna dan belajar tentangkonsep pencampuran warna, di dalamkegiat-an finger painting ini anak dapatbebas memilih dan mencampurkananeka warna yang akan dipakai dalamkegiat-an melukisnya.a. Bahan yang dapat digunakan untuk

membuat cat pada kegiatan fingerpainting menurut B.E.F Montolalu(2009: 17) adalah sebagai berikut:1) Cat untuk finger painting, 2)Tepung sagu (kanji), 3) Pewarnakue yang berwarna tajam, 4) Sabuncair, dan 5) Minyak sayur. Cara pem-buatannya adalah sebagai berikut:1. Cat dari tepung Sagu, tepung

Sagu dicairkan lalu masukkan

Page 16: Untitled - Jurnal Untirta

45VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

1 sendok teh sabun cair, minyaksayur dan pewarna secukup-nya. Aduk di dalam panci hinggamerata lalu masak di atas kom-por sambil terus diaduk-aduk.

2. Cat dari serpihan sabun, kocokserpihan sabun hingga menye-rupai adonan busa kue. Tam-bahkan sedikit cat sebagai pe-warna. Jika tidak memungkin-kan untuk membuat cat, gurudapat menggunakan cat warnafinger painting. Cat untuk ke-giatan finger painting harusaman bagi anak karena cat ter-sebut akan langsung ber-sentuhan dengan jari jari anak.Oleh karena itu guru harus telitidan selektif jika memilih cat.Guru dapat membuat cat sen-diri dengan menggunakantepung sagu yang dimasak dandiberi pewarna makanan.

b. Peralatan Finger PaintingPeralatan yang digunakan untukkegiatan finger painting menurutSlamet Suyanto (2005: 144) yaitu;1) Pewarna untuk melukis dengantangan, 2) Kertas manila ataukertas khusus untuk menggambardengan tangan, 3) Kain lap, 4)Mangkuk-mangkuk kecil sebagaitempat cat.

c. Langkah Kerja Finger PaintingLangkah-langkah finger paintingmenurut Sumanto (2005: 54) yaitu:1. Siapkan kertas gambar, bubur

warna (adonan warna) dan alaskerja.

2. Goreskan adonan warna ter-sebut dengan jari secara lang-sung sehingga menghasilkan

jejak jari tangan dengan bebassampai membentuk kesangoresan jari di bidang gambar.

3. Stimulasi Kecerdasan JamakMelalui Finger PaintingMultiple Intelligences atau biasa

disebut dengan kecerdasan jamakmenurut Fleetham merupakan ber-bagai ketrampilan dan bakat yang di-miliki siswa untuk menyelesaikanberbagai persoalan dalam pembel-ajaran.6 Teori ini juga dikemukakanoleh Gardner, berkeyakinan bahwamanusia memiliki bukan hanya satukecerdasan, namun memiliki sepe-rangkat kecakapan. Sebagian besarorang mengarahkan kecerdasannyaterfokus pada kombinasi kecakapanverbal-bahasa dan logika-matematika,yang merupakan kekuatan intelektualdan kurang memahami pptensi yanglainnya. Potensi lainnya yang dikemu-kakan oleh Gardner adalah kecerdas-an visual-spasial, gerak-tubuh, musik-ritmik, interpersonal, intrapersonalserta kecerdasan naturalis yang jugaharus mendapatkan prioritas yangsama seperti kecerdasan logika-matematika dan verbal-bahasa. Setiapindividu mempunyai kemenonjolankecerdasan yang berbeda satu samalain, baik kekuatannya maupun kom-binasinya.

Dalam kaitannya dengan kecerdas-an jamak, Gardner mengemukakanbahwa:

6 Muhammad Yaumi, Pembelajaran BerbasisMultiple Intelligence, (Jakarta: Dian Rakyat,2012), h. 9

Page 17: Untitled - Jurnal Untirta

46 JPP PAUD UNTIRTA

“virtue of one’s goal (a property ofall human beings all of us possess these8 or 9 intelligences) a dimension onwhich human being differ ( no twopeople - not even identical twins-pos-sess exactly the same profile if intelli-gences); the way in which one carriesout a task in virtue of one’s goals.

Bahwa setiap orang memiliki 8-9kecerdasan, tetapi tidak seorangpunbahkan orang kembar memiliki ke-cerdasan yang sama hal ini tergantungkepada individu dalam mengoptimal-kan kecerdasannya. Dalam bukunyaIntelligence Reframed, Gardner men-definisikan kecerdasan jamak sebagaiberikut:

“An inteligences as the ability tosolve or to create products that arevalued within one or more culcuralsetting”7

Jadi kecerdasan jamak menurutGardner adalah kemampuan untukmenyelesaikan masalah atau men-ciptakan sebuah produk dalam satuatau lebih lingkungan budaya.

Dalam perkembangannya setelahmendapatkan banyak masukan sertakritik kemudian Gardner memper-baiki definisi mengenai kecerdasanjamak tersebut menjadi:

“Intelligences as a biopsycologicalpotential to process information thatcan be activated in a cultural settingto solve problems and create productsthat are of value in a culture”8

Bahwa kecerdasan merupakanpotensi biopsikologi untuk mem-proses informasi yang dapat diaktif-kan dalam suatu lingkungan budayauntuk menyelesaikan berbagai per-masalahan dan menciptakan produkyang berharga dalam suatu lingkung-an budaya. Mengutip pendapat Clarkdalam Semiawan, ketika dilahirkanotak seorang anak manusia telahmembawa potensi yang terdapat didalamnya 100-200 milyat sel neuronyang tersimpan di otaknya. Setiapneuron tersebut siap ditumbuhkem-bangkan untuk memproses beberapatriyun stimulasi yang diterima melaluipanca indera, hal ini pulalah yangmempengaruhi tingkat kecerdasan,kepribadian, dan kualitas hidup se-orang anak.9

4. Aspek kecerdasan Jamak melaluiFinger PaintingAspek kecerdasan jamak yang

muncul dari kegiatan ini adalahsebagai berikut:1. Aspek Lingusitik

Pada kegiatan finger paintingberkelompok aspek l inguistikmuncul ditunjukkan dengan bebe-rapa indikator di bawah ini:a) Anak dapat berpikir lancar

melalui kata-kata b) anak dapatmengungkapkan ide-ide. c) Dapatberbagi pengalaman secara verbal. d)Mampu menceritakan pengalamanyang dialami dengan cerita seder-

7Howard Gardner, Frames of Mind, the Theoryof Multiple Intellegences. (New York: Per-seus Group Book, 2004), hh. 73-327.

8 Jackman, Hilda L. Early Education Curriculum:A Child’s Connection to the World. USA:Wadsworth, 2012.

9 Bredekamp, Sue. Developmentaly Appropri-ate Practice in Early Childhood ProgramsServing Children from Brith throughAge 8.Washington DC: Ninth Print, 1992

Page 18: Untitled - Jurnal Untirta

47VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

hana. Anak Dapat mendengarkanterutama bila ada informasi informasidan kosakata baru. Pada saat pelak-sanaan kegiatan anak dapat salingbertukar cerita tentang bentuk apayang mereka buat. Tentang perasaanmereka dapat melukis menggunakankesepuluh jari serta saat melihatwarna yang dapat mereka ciptakandari kombinasi 3 warna yang diguna-kan. Pada saat bermain mereka salingmenyampaikan ide yang muncul darikegiatan yang dilakukannya. Daritemuan di atas maka dapat disimpul-kan bahwa pada kegiatan finger paint-ing berkelompok dapat memunculkanaspek linguistik dalam kecerdasanjamak pada anak.

2. Aspek Logika MatematikaPada kegiatan finger painting ber-

kelompok aspek logika muncul di-tunjukkan dengan beberapa indikatordi bawah ini: a) Mengenal konsepbanyak dan sedikit. b) Dapat meng-ikuti tiga perintah secara spontan. c)Menggunakan sistem angka yangabstrak. Pada pelaksanaan kegiatanmain finger painting, anak dapatmengetahui bahwa warna awal yangdigunakan ada tiga warna yaitumerah, kuning dan biru. Pada saatbermain, mereka menemukan bahwatiga warna yang mereka mainkan diawal tadi ternyata dapat terbentukmenjadi banyak warna lagi. Dari ke-giatan dan pernyataan anak-anak ter-sebut maka dapat disimpulkan bahwadalam kegiatan finger painting ber-kelompok dapat memunculkan aspeklogika matematika dalam kecerdasanjamak.

3. Aspek KinestetikPada kegiatan finger painting

berkelompok aspek kinestetik munculditunjukkan dengan beberapa indi-kator seperti; a) Perkembangan ototkecil, koordinasi mata dan tanganmeningkat. b) Dapat berpartisipasidalam permainan yang memerlukanketerampilan fisik. c) Dapat mengon-trol motorik halus.

Kegiatan finger painting merupa-kan kegiatan yang menitik beratkankegiatan melukis dengan mengguna-kan kesepuluh jari. Pada saat melukistersebut perkembangan otot kecilyaitu koordinasi antara mata dantangan dapat meningkat, melalui koor-dinasi mata dan tangan tersebut dapatmengontrol motorik halus pada anak..

4. Aspek Visual SpasialPada kegiatan finger painting ber-

kelompok aspek visual spasial munculditunjukkan dengan beberapa indi-kator di bawah ini: a) Dapat memilihdan membedakan warna. b) Senangbereksplorasi dengan warna. c) Se-nang mencampur warna. Pada kegiat-an finger painting berkelompok ter-sebut terlihat bahwa anak dapat ber-eksplorasi dengan warna yangmereka gunakan yaitu dengan men-campurkan warna-warna awal yangmereka gunakan kemudian terbentukwarna baru dari percampuran warnatersebut. Mereka juga dapat mem-bedakan warna, yaitu warna awal(primer) dengan warna yang ter-bentuk dari percampuran warnaprimer (warna sekunder) tersebut.Anak juga menunjukkan rasa antu-siasnya ketika menemukan warna

Page 19: Untitled - Jurnal Untirta

48 JPP PAUD UNTIRTA

baru yang mereka ciptakan denganmenceritakan pada teman bermaindalam kelompok mereka.

5. Aspek NaturalistikPada kegiatan finger painting ber-

kelompok aspek naturalistik munculditunjukkan dengan beberapa indi-kator di bawah ini: a) Dapat meng-kategorisasi berdasar ciri-ciri tertentu.b) Dapat menemukan ciri-ciri suatubenda berdasarkan warna, ukurandan bentuk. c) Dapat mengidentifikasi-kan warna. Pada saat mempersiapkanalat dan bahan yang digunakan dalampermainan finger painting, murid-murid dapat mengidentifikasi benda-benda yang menjadi alat mainnyadengan kata lain mereka mengetahuikomposisi apa saja yang merekagunakan untuk bermain. Hal ini ter-lihat dari anak-anak mampu men-jawab pertanyaan yang diajukan olehguru mereka.

6. Aspek InterpersonalPada kegiatan finger painting ber-

kelompok aspek Interpersonalmuncul ditunjukkan dengan beberapaindikator di bawah ini: a) Memilikihubungan baik dengan orang lain. b)Mulai memahami pengertian perilakuberlawanan meskipun belum selaludilakukan seperti pemahaman peri-laku: baik-buruk, benar-salah, sopan-tidak sopan. c) Senang berpatisipasidalam tugas-tugas sekolah.

Pada kegiatan finger painting ber-kelompok, anak-anak dapat menun-jukkan dan mengerti tentang arti peri-laku berlawanan seperti sikap baik-buruk, benar-salah pada temannya

dengan mematuhi teguran dari teman-nya ketika ia mengganggu teman yangsedang bermain. Mereka saling be-kerja sama dalam mewarnai kese-luruhan kain sehingga semua bagiankain tertutup warna. Pada pelaksana-an kegiatan finger painting ini pe-laksanaan kegiatan main berlangsungdengan tertib, tidak ada anak yangmenangis karena diganggu oleh temanyang lainnya dan tugas yang diberikandapat diselesaikan dengan baik olehanak. Dari kegiatan dan pernyataananak di atas dapat disimpulkan bahwaaspek interpersonal dalam kecerdasanjamak dapat dimunculkan melaluikegiatan finger painting berkelompok.

7. Aspek Intrapersonal.Pada kegiatan finger painting ber-

kelompok aspek Intrapersonalmuncul ditunjukkan dengan beberapaindikator di bawah ini: a) Dapatmengekspresikan perasaan. b) Dapatbelajar dari kesalahan. c) Mulai me-nunjukkan ekspresi menyesal ketikamelakukan kesalahan. c) Bersabarmenunggu giliran. d) Mulai menun-jukkan sikap toleran sehingga dapatbekerja dalam kelompok. e) Mulaimenghargai orang lain. d) Bereaksiterhadap hal-hal yang tidak benar.

Pada saat melaksanakan kegiatanfinger painting anak dapat melaksana-kan kegiatan sesuai dengan instruksiatau perintah yang diberikan olehguru mereka, yaitu dengan menaatiaturan permainan yang telah dibuatbersama-sama teman dan guru. Me-lalui permainan tersebut anak jugadapat saling menegur atau menilaiketika ada salah seorang temannya

Page 20: Untitled - Jurnal Untirta

49VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

VOL. 5 NO. 1 MEI 2018

yang melakukan kesalahan, hal ter-sebut menunjukkan bahwa dia dapatbelajar dari kesalahan yaitu denganmembenarkan cara melukisnya yangtidak benar.

D. SimpulanBerdasarkan hasil temuan peneliti-

an serta teori yang dikemukakan diatas maka kegiatan finger paintingmerupakan sarana yang sesuai bagianak usia 3-4 tahun dalam mengem-bangkan aspek kecerdasan jamak. Halitu dibuktikan dengan capaian indi-kator pada anak usia 3-4 tahun yangterstimulasi melalui kegiatan mainfinger painting. Aspek kecerdasanjamak yang mucul dari kegiatan mainFinger Painting adalah Naturalistik,Interpersonal, Intrapersonal, linguis-tik, visual spasial, logika matematikadan kinestetik.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. Prosedur Pe-

nelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta, 2006.Bredekamp, Sue. DevelopmentalyAppropriate Practice in Early Child-hood Programs Serving Childrenfrom Brith throughAge 8. Wash-ington DC: Ninth Print, 1992

Departemen Pendidikan dan Kebu-dayaan. Kamus Besar Bahasa Indo-nesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Developmentally Appropriate Prac-tice in Early Childhood ProgramsServing Children from Birththrough Age 8. NAEYC. diunduhpada http://www.naeyc.org/files/naeyc/file/positions/PSDAP.pdf(diakses pada 16 Januari 2013).

Hughes, A.G., E.H. Hughes, Learning &Teaching: Pengantar PsikologiPembelajaran Modern. Bandung:Nuansa, 2012

Jackman, Hilda L. Early Education Cur-riculum: A Child’s Connection tothe World. USA: Wadsworth, 2012.

Moleong, Lexy J. Metode PenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya, 2010.

Santrock, John W. Life Span Develop-ment. Jakarta: Erlangga, 2002.

______, John W. Life –Span Develop-ment, Perkembangan Masa Hidup.Jakarta: Erlangga, 2002.

Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep DasarPendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:Indeks, 2011.

Sujiono, Yuliani Nurani dan BambangSujiono. Bermain Kreatif BerbasisKecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks,2010.

Page 21: Untitled - Jurnal Untirta

50 JPP PAUD UNTIRTA

Page 22: Untitled - Jurnal Untirta