Top Banner
275

Untitled - jurnal mdp

Mar 23, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Untitled - jurnal mdp

158 - 426 2777-094X

Page 2: Untitled - jurnal mdp

DEWAN REDAKSI

Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I. (Rektor Universitas Multi Data Palembang)

Penanggung jawab : M. Rizky Pribadi, M.Kom. (Ka. LPPM Universitas Multi Data Palembang)

Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA.

Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya)

2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu)

3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School)

4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI)

5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi)

6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI)

7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (Universitas Multi Data Palembang)

Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E.Ak., M.Si.

2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si.

3. Kardinal, SE., MM.

Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.Kom., S.E., M.Si.

Penerbit : Yayasan Multi Data Palembang

Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400

Fax. 0711-376360 E-mail : [email protected]

Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian

dan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dan

kewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) dan

bertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalam

bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Page 3: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR ISI

Analisis Profil Konsumen Melalui Customer Profile Map Terhadap Aplikasi Berbasis Website

“Merempah”

Awdia Hana’ Q.S, Nisfi Lutfian A.A, Kristina Sisilia

Universitas Telkom, Bandung 158 - 167

Pengaruh Persepsi Harga dan Promosi Terhadap Minat Beli Smartphone Samsung (Studi pada

Mahasiswa di Kota Surabaya)

Hiras Hutapea, Sugeng Purwanto

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 168 - 174

Pengaruh Harga Emas Dunia dan Harga Minyak Dunia Terhadap Perkembangan Harga

Saham Jakarta Islamic Index

Muhammad Bahrul Ulum, Ayu Geby Gisela Syaputri

Universitas Indo Global Mandiri, Palembang 175 - 184

Pengaruh Komisaris Independen, Kualitas Audit dan Financial Distress Terhadap Integritas

Laporan Keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2020

Trisnadi Wijaya

Universitas Multi Data Palembang 185 - 199

Pengaruh Citra Merek, Kepuasan Konsumen dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Air Mineral Merek Aqua

Mella Ramadhani, Nurhadi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 200 - 214

Pengaruh Indepedensi, Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Internal pada Pencegahan

Fraud Karyawan Di Universitas

Akbar Malik Muharam, Etna Nur Afri Yuyetta

Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah 215 - 227

Page 4: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR ISI LANJUTAN

Pengaruh Viral Marketing Shopee Affiliate, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Minat Beli

Konsumen Shopee Indonesia (Studi Pada Generasi Z Pengguna Tiktok di Sidoarjo)

Eka Andriyanti, Siti Ning Farida

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya, Jawa Timur 228 - 241

Persepsi Tanggungjawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik

Fabio Bolanda Sandy, Indira Januarti

Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah 242 - 262

Cross-Border Shuttle Trade Indonesia and Egypt: Challenges and Solutions

Irham Amir, Elisa

Tazkia Islamic University College, Bogor 263 - 272

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi

Kasus pada PT. Pos Indonesia Kota Metro Provinsi Lampung)

Diadara Gloria, Anton Arisman

Universitas Multi Data Palembang 273 - 283

Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Impulse Buying pada Lottemart Palembang

Agustriyanto, Herry Widagdo

Univesitas Multi Data Palembang 284 - 294

Pengaruh Ukuran KAP, Financial Distress, dan Opini Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan

Opini Audit Going Concern

(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2018-2020)

Taufan, Cherrya Dhia Wenny

Univesitas Multi Data Palembang 295 - 310

Page 5: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR ISI LANJUTAN

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Debt To Equity Ratio, Tingkat Inflasi, dan Current Ratio

Terhadap Yield to Maturity Sektor Keuangan Non Perbankan yang Terdaftar di BEI

Periode 2016-2020

Brenda Lieony, Faradila Meirisa

Universitas Multi Data Palembang 311 - 323

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan Lingkungan, Sikap, Minat Pembelian

Mobil Listrik

Sri Syabanita Elida, Tri Wahyuarini , Evi Sofiana

Politeknik Negeri Pontianak 324 - 337

Pengaruh Tenaga Kerja Indonesia, Remitansi, dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia

Nyimas Artina

Universitas Multi Data Palembang 338 - 357

Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Kualitas Laba

Pardomuan Ritonga

Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Jakarta 358 - 371

Keputusan Investasi Saham Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pembangunan

Nasional Veteran Jawa Timur

Alwin Ferdinand G, Eko Purwanto

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur 372 - 387

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan dan Customer Value Terhadap Kepuasan

Pelanggan pada Springbed Procella di Palembang

Louissandro Oktavianus, Megawati

Universitas Multi Data Palembang 388 - 396

Page 6: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR ISI LANJUTAN

PPPPPengaruh Pertumbuhan Usaha, Leverage Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor

Properti di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019

Sri Megawati Elizabeth

Universitas Multi Data Palembang 397 - 402

Pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER),

Inventory Turnover (IT), dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Peringkat Obligasi Korporasi

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2020

Septya Ramadhani, Ratna Juwita

Universitas Multi Data Palembang 403 - 410

Pedoman Penulisan Artikel 411 - 414

Indeks Penyunting/Mitra Bestari 415

Abstrak Volume 11 Nomor 1 416 - 424

Indeks Jurnal Volume 11 Nomor 1 425 - 426

Page 7: Untitled - jurnal mdp

Analisis Profil Konsumen Melalui Customer Profile Map Terhadap

Aplikasi Berbasis Website “Merempah”

1Awdia Hana’ Q.S, 2Nisfi Lutfian A.A, 3Kristina Sisilia

Prodi Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas [email protected], [email protected],

[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan dari konsumen yang meliputi persepsi

dan ekspektasi pada rancang bangun website pendistribusian rempah-rempah lokal “Merempah”. Teknik analisis data

yang digunakan adalah Customer Profile Map dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Customer profile digunakan

sebagai identifikasi pelanggan yang ditargetkan secara spesifik berdasarkan pendefinisian masalah, kebutuhan,

keinginan dan yang harus dihindari oleh pelanggan. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa profil konsumen

dari Merempah adalah belum terbiasa dan familiar terhadap aplikasi jual-beli rempah menggunakan website. Adapun

hal-hal yang menjadi keinginan konsumen adalah efektifitas dan efisiensi serta fitur yang mudah digunakan serta

dipahami, sederhana dan menarik.

Kata kunci: Profil Konsumen, Value Proposition Design, Website

Abstract: This research aims to determine the needs and desires of consumers which include perceptions and

expectations on the website for the distribution of local spices “Merempah”. The data analysis technique used is the

Customer Profile Map with a qualitative descriptive research method. The customer profile is used as a specific

targeted customer based on the problem, need, want and should be avoided by. The results is can be obtained that

the consumer profile of spices is not used to and familiar with the application of buying and selling spices using

websites. The things that consumers want are effectiveness and efficiency as well as features that are easy to use and

easy to reach and attractive.

Keywords: Customer Profile, Value Proposition Design, Website

1. PENDAHULUAN

Perkembangan industri saat ini telah

memasuki era inovasi dan kreatifitas, dibarengi

kecanggihan persebaran informasi juga

mempengaruhi kegiatan ekonomi terutama hubungan

produsen dengan konsumen. Digitalisasi bisnis

merupakan sebuah proses mengubah komunikasi,

interaksi dan fungsi bisnis menjadi digital (Qlausa,

2018).

Memasuki awal tahun 2020, seluruh penjuru

dunia dilanda pandemi COVID-19 yang

mengakibatkan pula adanya perubahan dalam perilaku

konsumsi masyarakat. Asosiasi e-commerce

Indonesia (idEA) mengukapkan bahwa e-commerce

sedang menuai panen keuntungan. Hasil survei yang

dilakukan oleh Markplus, menunjukkan bahwa

saluran marketplace menjadi salah satu pilihan

belanja secara online selama pandemi yang

mengalami kenaikan hingga enam kali lipat (Fitri &

Hidayat, 2020).

Marketplace merupakan sebuah pasar

virtual yang menjadi pihak perantara pembeli dan

penjual (Anisa, 2019).

Berbeda dengan pasar tradisional

marketplace lebih terkomputerisasi dengan

menggunakan sebuah jaringan internet dalam

mendukung kegiatan didalamnya. Beberapa situs

terkenal di Indonesia diantaranya Shopee, Tokopedia,

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 158 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 8: Untitled - jurnal mdp

Bukalapak, Lazadan dan lain sebagainya. Hal ini

menunjukkan bahwa minat masyarakat dalam

mengunjungi platform jual-beli online tergolong tinggi

serta prospeknya yang baik di masa yang akan

datang. Beriringan dengan pengembangan teknologi

yang semakin pesat, pemanfaatan platform belanja

online dapat menjadi peluang sebuah bisnis untuk

mengembangkan bisnisnya melalui platform.

Indonesia dijuluki sebagai Mother of Spices

oleh Negeri Rempah Foundation karena terdapat

275 spesies rempah dari 400-500 spesies di dunia

(WIjaksono, 2020).

Strategi yang dapat dilakukan dalam

mempertahankan eksistensi komoditas rempah

adalah dengan mendigitalisasi kegiatan usaha rempah.

Merempah merupakan platform sistem informasi

berbasis teknologi penyedia rempah di Indonesia yang

akan membantu kegiatan usaha rempah di Indonesia.

Aplikasi Merempah ini direncanakan akan beroperasi

pada tahun 2021 dengan beberapa tawaran layanan

seperti userdapat menjadi pembeli maupun penjual,

controlling stock, menyediakan jasa antar jemput

produk, menyediakan materi packaging bagi seller

yang membutuhkan, advertising rempah bagi seller,

laporan penjualan dan pelacakan produk, dan proses

pengambilan barang yang langsung ditangani

Merempah.

Saat ini, Merempah sedang mengembangkan

beberapa fitur di dalam aplikasinya. Beberapa fitur

dasar yang sudah memiliki desain antarmuka seperti

diantaranya landing page, log in user account,

melihat produk, halaman toko, keranjang, daftar

pesanan, pembayaran, lacak pesanan, user profile,

halaman penjual serta unggah produk. Tampilan pada

website Merempah terlihat menarik dan sederhana

sesuai dengan target user Merempah yaitu pelaku

usaha rempah, pengusaha kuliner dan lain-lain yang

dalam kesehariannya membutuhkan rempah-rempah.

Merempah menjamin konsumen mendapatkan

pelayanan yang terbaik dan juga mutu yang

terstandarisasi sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan. Akan tetapi, perlu digali lebih mengenai

hal tersebut, seberapa besar solusi yang ditawarkan

oleh Merempah dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen atau hanya persepsi Merempah

dan belum merepresentasikan customer segment

secara keseluruhan.

Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti

melakukan wawancara dan ujicoba prototype

website kepada 5 pelaku usaha rempah yakni

pedagang retail rempah yang berjualan di Pasar

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah

mengenai manfaat adanya website Merempah. Calon

user menyetujui adanya aplikasi untuk memudahkan

kegiatan jual-beli khusus rempah dengan tampilan

yang sederhana serta mudah digunakan dan

dilengkapi beberapa fitur yang sesuai dengan

kebutuhan penjual. Peneliti mendapati beberapa

kendala yang dirasakan seperti pengoperasian

website yang masih perlu banyak belajar dan harus

dituntun. Calon user juga memaparkan bahwa

beberapa diantara mereka membutuhkan admin

untuk membantu mengoperasikan website

dikarenakan belum terbiasa menggunakan

smartphone dan jual-beli melalui website.

Berdasarkan permasalahan diatas

mengemukakan bahwa Merempah belum optimal

dalam memastikan target pasar dan keinginan

konsumennya dengan baik. Sehingga peneliti perlu

melakukan sebuah analisis Profil Konsumen melalui

Customer Profile Map dalam Value Proposition

Design. Melalui penelitian ini diharapkan Merempah

mampu mendesain layanan website yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan serta keinginan

konsumen sehingga target pasar terlayani dengan

baik.

2. KAJIAN TEORI

2.1 E-Commerce

Sektor bisnis elektronik atau e-commerce

kian terus menjamur dan memiliki profitabilitas yang

menjanjikan. Electronic Commerce diartikan sebagai

kegiatan atau aktivitas jual-beli melalui media teknologi

digital atau elektronik dan memanfaatkan internet

untuk mengaksesnya (Nayoan, 2020).

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 159

Page 9: Untitled - jurnal mdp

Dalam pengertian lain dijelaskan sebagai

proses transaksi jual beli yang dilakukan melalui

website atau situs serta terhubung dengan layanan

internet. Ada 8 diversifikasi e-commerce antara lain:

Business to Business, Business to Consumer,

Business to Government, Customer to Business,

Customer to Customer, m-commerce, e-learning

dan exchange (Aco & Endang, 2017).

2.2 Segmentasi Konsumen

Kegiatan segmentasi konsumen menurut

(Kotler & Keller, 2009) dalam bukunya adalah proses

membagi pasar keseluruhan barang atau jasa ke

dalam kelompok yang lebih kecil, kemudian para

anggota masing-masing kelompok memiliki kesamaan

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

keinginannya. Faktor-faktor tersebut diantaranya

seperti demografis usia, penghasilan, gaya hidup, dan

perilaku pembelian. Dalam pengertian lain segmentasi

adalah sebuah strategi memilah pasar besar menjadi

bagian-bagian yang lebih kecil menjadi kelompok yang

berbeda berdasarkan sifat atau karakteristik

(Qamarani, 2020).

2.3 Value Propositions

Dalam Business Model Generation yang

disusun oleh (Osterwalder & Pigneur, Business

Model Generation: Membangun Model Bisnis, 2012),

proposisi nilai diartikan sebagai cara dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan dengan pemberian nilai tambah

pada produk atau jasa. Nilai tersebut merupakan

serangkaian nilai manfaat atau solusi yang

terselesaikan yang akan diberikan perusahaan kepada

pelanggan. Proposisi nilai juga menjadi suatu alasan

terhadap loyalitas pelanggan terhadap suatu produk

atau layanan, karena permasalahan pelanggan yang

dapat terselesaikan atau tersolusikan.

Berikut adalah elemen-elemen yang ada

pada penciptaan nilai konsumen (Osterwalder &

Pigneur, Business Model Generation: Membangun

Model Bisnis, 2012): Newness (Sifat Baru), Perfor-

mance (Kinerja), Customization (Penyesuaian),

Getting The Job Done (Menyelesaikan Pekerjaan),

Design (Desain), Brand atau Status, Price (Harga),

Cost Reduction (Pengurangan Biaya), Risk Reduc-

tion (Pengurangan Resiko), Accessibility

(Kemampaun dalam mengakses), Coenvinience atau

Usability (Kenyamanan atau Kegunaan).

2.4 Value Propositions Design

Desain proposisi nilai merupakan

serangkaian instrumen dalam mendapatkan macam-

macam proposisi nilai yang diinginkan oleh pelanggan

kemudian menyelelaraskan nilai tersebut dengan

keinginan konsumen. Dua sisi desain proposisi nilai

yakni Customer Profile dan Value Map. Peta

customer profile memperjelas pemahaman

konsumen, sedangkan pada peta nilai ialah deskripsi

bagaimana sebuah perusahaan bertujuan

menciptakan nilai. Kemudian perusahaan mencapai

kesesuaian diantara keduanya (Osterwalder, Pigneur,

Bernanda, & Smith, 2019).

2.5 Customer Profile

Dalam buku Value Proposition Design yang

ditulis oleh (Osterwalder, Pigneur, Bernanda, &

Smith, 2019), didalam peta profil konsumen dijelaskan

target pelanggan tertentu yang dapat

mengidentifikasikan karkateristik ataupun kebiasaan

secara detail. Perusahaan harus dapat memetakan

demografi pelanggan dan mengembangkan keinginan,

keingin tahuan, perilaku dan suasana yang lebih baik.

Profil konsumen terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

Customer Jobs, Customer Gains, dan Customer

Pains.

Gambar 1. Value Proposition Design Canvas

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 160 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 10: Untitled - jurnal mdp

Gambar 2. CustomerProfile

Berikut merupakan penjelasan profil

konsumen menurut Osterwalder,dkk:

a. Customer Jobs (Pekerjaan Konsumen)

Pekerjaan konsumen menggambarkan

penyelesaian aktivitas yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari. Diantaranya tugas

fungsional yang harus dikerjakan atau

diselesaikan, kebutuhan yang ingin dipenuhi, atau

masalah yang ingin diatasi. Saat mencoba

menyelidiki pekerjaan konsumen, perspektif yang

dianggap penting bisa jadi berbeda dengan

konsumen.

b. Customer Pains (Keresahan Konsumen)

Rasa sakit konsumen digambarkan sebagai hal-

hal yang menjadi kesulitan atau hal-hal yang dirasa

mengganggu konsumen dalam menyelesaikan

aktivitas. Rasa sakit ini nantinya menggambarkan

resiko yang akan dihadapi baik buruk ataupun

tidak.

c. Customer Gains (Keuntungan dan pencapaian

konsumen)

Keuntungan disini merupakan gambaran

mengenai hasil dan manfaatkan yang akan

didapatkan oleh konsumen. Konsumen pasti akan

mengharapkan atau menginginkan suatu manfaat

yang didapatkan dari sebuah solusi. Keinginan

tersebut dapat berupa fungsionalitas produk atau

layanan, kebutuhan sosial, atau bahkan banyak

biaya yang harus dikeluarkan. Perusahaan harus

dapat memunculkan nilai positif tersebut di mata

konsumen dengan mensolusikan keinginan

mereka.

3. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dimana

memiliki tujuan untuk menerangkan kejadian atau

fakta, keadaan maupun variabel, saat penelitian ini

berlangsung dengan menuliskan apa yang sebenarnya

terjadi. Tahapan dalam pelaksanaan analisis data yaitu,

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

kesimpulan atau verifikasi. Tahap pengumpulan data

yang dilakukan oleh peneliti disesuaikan dengan

tahapan menurut (Sugiyono, 2017), yaitu

mengidentifikasi customer jobs, customer pains, dan

customer gains setelah mengetahui segmen yang

tepat untuk dibuat profil konsumennya.

Setelah data dikelompokkan, peneliti akan

mereduksi data dengan merangkum, memilih dan

memilah hal-hal pokok, fokus pada hal-hal yang

penting untuk kemudian ditemukan tema dan polanya.

Dengan demikian pada hasil kesimpulan

diperoleh dari reduksi elemen-elemen yang ada pada

Customer Profile Map pada Value Proposition

Design yang terdiri dari tiga elemen yakni customer

jobs, customer pains dan customer gains.

Peneliti menggunakan triangulasi sebagai

teknik keabsahan data yang diperoleh saat penelitian.

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan banyak cara dan berbagai

waktu. Objektivitas triangulasi diantaranya: proses

penggabungan hasil wawancara, observasi,

kuesioner atau dokumentasi. Triangulasi teknik,

berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 161

Page 11: Untitled - jurnal mdp

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Informan

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

beberapa informan sebagai langkah untuk

mendapatkan informasi sehingga mampu

4.2 Hasil Penelitian

Hasil wawancara penelitian dengan

narasumber konsumen segmen pedagang retail

rempah diperoleh data dari jawaban para narasumber

mengenai pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan

peneliti untuk mengidentifikasi customer jobs,

customer pains, dan customer gains. Pertanyaan

penelitian dibuat berdasarkan teori Osterwalder

(2019) mengenai triggrer question untuk

mengidentifikasi customer jobs, customer pains, dan

customer gains yang digunakan untuk melakukan

analisis profil konsumen.

Analisis data untuk menentukan poin-poin

penting dari hasil wawancara dilakukan dengan

memanfaatkan sistem Tag Crowd. Sistem Tag Crowd

membantu peneliti dalam menentukan poin-poin

penting dari hasil wawancara berdasarkan kata yang

sering diucapkan.

Peneliti menggunakan bantuan Tag Crowd

untuk menganalisa data, guna memvisualisasikan

merumuskan Profil Konsumen aplikasi berbasis

website pendistribusian rempah-rempah lokal

“Merempah”. Karakteristik konsumen yang dituju

adalah pedagang retail rempah yang berada di Pasar

Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo yang memikiki

smartphone dan mengerti akan teknologi. Identitas

informan tersebut antara lain sebagai berikut:

frekuensi kata dalam poin kata kunci yang sering

diucapkan saat wawancara. Sehingga dapat

mengurangi ketidak akuratan dalam proses analisa

data nantinya.

Data yang peroleh dari jawaban para

narasumber kemudian dianalisis agar diperoleh poin-

poin penting dari setiap jawaban yang diberikan oleh

narasumber, sehingga dari poin-poin penting tersebut

dapat diambil konklusi jawaban dari setiap pertanyaan

yang diajukan. Peneliti menggunakan bantuan Tag

Crowd untuk menganalisa data, guna

memvisualisasikan frekuensi kata dalam poin kata

kunci yang sering diucapkan saat wawancara.

Sehingga dapat mengurangi ketidak akuratan

dalam proses analisa data nantinya. Hasil dari Tag

Crowd juga telah dipilah berdasarkan customer jobs,

pains dan gains. Setelah data disatukan, akan dibuat

penilaian dari pernyataan informan dari yang paling

utama guna memudahkan peneliti menganalisa.

Berikut adalah analisis data hasil wawancara:

Tabel 1. Identitas Informan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 162 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 12: Untitled - jurnal mdp

Tabel 2. Analisis Data

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 163

Page 13: Untitled - jurnal mdp

Berdasarkan hasil penilaian customer jobs,

customer pains dan customer gains yang telah

dilakukan didapati ranking untuk mengetahui

4.3 Pembahasan

Menurut Osterwalder (2019), untuk

membuat profil konsumen ada beberapa tahapan

yang perlu dilakukan yaitu memilih segmen pelanggan,

mengidentifikasi customer jobs, pains dan gains,

kemudian mengemukakan hasil identifikasi tersebut

berdasarkan bobot kepentingan.

Pada tahap pertama, Merempah memilih

segmen pelanggan untuk user seller aplikasi website

Merempah. Segmen pelanggan yang dipilih yaitu

pedagang retail rempah yang berada di Pasar

Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Tahap kedua yang dilakukan adalah

mengidentifikasi customer jobs, pains, dan gains.

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara,

dokumentasi dan observasi kepada informan yaitu

pedagang rempah di Pasar Tawangsari. Customer

keutamaan kebutuhan konsumen. Berikut adalah hasil

ranking yang berurutan dari yang paling utama.

Jobs menggambarkan penyelesaian aktivitas yang

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, dalam

penelitian ini diambil sampel dari informan. Setelah

melakukan wawancara, informan mengungkapkan

aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penjualan dan

pemasaran produk rempah maupun olahan rempah.

Informan menggunakan whatsapp untuk

memasarkan produknya sebagai strategi pemasaran

online, selain itu juga menggunakan sales dan

memanfaatkan strategi word of mouth sebagai

pemasaran offline. Tidak jarang juga informan

menyediakan katalog untuk konsumennya agar dapat

mengetahui informasi produk yang dijual oleh

informan.

Customer pains digambarkan sebagai hal-

hal yang menjadi kesulitan atau hal-hal yang dirasa

mengganggu konsumen dalam menyelesaikan

aktivitas yang bisa digambarkan sebagai rasa kesal,

Gambar 3. Final Ranking

Sumber: Hasil Olahan Penulis

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 164 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 14: Untitled - jurnal mdp

kecewa dan kekhawatiran. Dari hasil wawancara

didapati bahwa adanya kekhawatiran dalam

mengoperasikan aplikasi karena kesulitan dalam

menggunakan teknologi atau gagap teknologi.

Karena, informan tidak semua dapat mengoperasikan

sebuah aplikasi tanpa bantuan.

Kekhawatiran lain yang diutarakan oleh

informan adalah ketersediaan barang yang selama

ini tidak terstruktur di kegiatan konvensional, sehingga

informan khawatir apabila persediaan di pasar dan

website e-commerce tidak sesuai. Kekecewaan dan

rasa kesal juga dirasakan informan apabila buyer atau

konsumen membeli barang dengan jumlah yang

sedikit namun harga ongkos kirim yang tergolong

mahal, menyebabkan informan harus mengeluarkan

uang tambahan lebih untuk menutup biaya ongkos

kirim (overcharged distribution).

Pandemi juga menyebabkan penurunan

penjualan sehingga memaksa informan untuk mencari

alternatif lain guna menyeimbangkan pendapatan.

Informan meminta bantuan anggota keluarga sebagai

admin dalam menjualkan produknya melalui toko

e-commerce maupun melayani pemesanan melalui

whatsapp. Customer gains menggambarkan hasil

dan manfaat yang diharapkan oleh konsumen atau

informan. Beberapa keuntungan yang diinginkan dan

informan merasa perlu antara lain kemudahan dan

kepraktisan pengoperasian aplikasi website

Merempah, serta jaminan keamanan bagi informan

dalam proses jual-beli produk rempah maupun olahan

rempah. Selain itu, karena beberapa informan tidak

memiliki waktu dan kesempatan lebih untuk

mempelajari sistem, informan menginginkan adanya

fitur admin pada website aplikasi Merempah.

Hal itu bertujuan untuk memudahkan

informan tanpa mengganggu aktivitas konvensional

biasanya. Tambahan fitur pembukuan juga akan

sangat berguna bagi informan, guna mengetahui

permintaan dan pendapatan yang lebih terstruktur dan

transparan. Informan juga mengharapkan dengan

adanya fitur tersebut, persediaan dan permintaan

dapat diseimbangkan dengan baik.

Berdasarkan hasil pengelompokan poin

customer jobs, pains dan gains, dilakukan pemetaan

pada kolom profil konsumen berikut:

Sumber: Hasil Olahan Penulis

Gambar 4. Profil Konsumen Merempah

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 165

Page 15: Untitled - jurnal mdp

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Peneliti memiliki beberapa saran yang dapat

bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta pihak

Merempah untuk kemajuan dan kebaikan perusahaan

ke depannya, berikut beberapa saran yang dapat

peneliti sampaikan:

Berdasarkan hasil analisa yang telah

dilakukan, diperoleh Profil Konsumen dari segmen

pelanggan Merempah sebagai berikut:

• Bagi Peneliti Selanjutnya

a) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat

menambahkan penggunaan metode lain seperti

Emphaty Map agar dapat mengidentifikasi target

audience yang tepat berdasarkan karakteristik

kebutuhan, keinginan dan persepsi target agar

dapat menyelelaraskan strategi sebuah

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 166 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 16: Untitled - jurnal mdp

perusahaan dengan nilai manfaat yang

ditawarkan.

b) Peneliti selanjutnya yang menggunakan Customer

Profile Map diharapkan dapat meneliti lebih

meluas dengan menggunakan Value Proposition

Map hingga mencapai kesesuaian atau Fit.

• Bagi Perusahaan Merempah

Dari hasil uraian yang disampaikan oleh informan

didapati beberapa pandangan baru yang kemudian

dapat dijadikan sebuah saran yang untuk

diterapkan oleh Merempah, antara lain:

a) Merempah diharapkan menyajikan tampilan

website yang mudah dipahami oleh segala

kalangan, serta adanya pendampingan

mempelajari fitur yang disediakan oleh

Merempah.

b) Merempah diharapkan dapat menjadi pembanding

harga yang kompetitif bagi seller dengan seller

lain agar terjadi pasar persaingan yang sehat.

c) Merempah diharapkan dapat memberikan

pendampingan dalam branding produk bagi seller

yang ingin membuat produknya lebih terkenal di

pasaran.

d) Berkembangnya Merempah diharapkan dapat

meningkatkan penjualan dan pendapatan baik

secara offline maupun online.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aco, A., & Endang, A. H. 2017, Analisis Bisnis

E-Commerce pada Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar, Jurnal

INSYPRO (Information System and

Processing).

[2] Anisa, P. J. 2019, Analisis Pengaruh Citra

Merek dan Kepercayaan Merek Terhadap

Loyalitas Konsumen pada Marketplace di

Indonesia, Skripsi.

[3] Fitri, A. N., & Hidayat, K. 2020, Juni 9. Survei

Markplus: Selama Pandemi Corona, Belanja

Ritel Online Naik 6 Kali Lipat,

(Industri.kontan.co.id) Diakses Oktober 16, 2020,

dari https://industri.kontan.co.id/news/survei-

markplus-selama-pandemi-corona-belanja-ritel-

online-naik-6-kali-lipat

[4] Kotler, P., & Keller, K. L. 2009, Manajemen

Pemasara,. Erlangga, Jakarta.

[5] Nayoan, A. 2020, Apa itu Ecommerce? Kenali

Semua Jenis dan Manfaatnya! Diakses dari

Bisnis Online: https://www.niagahoster.co.id/

blog/apa-itu-ecommerce/

?amp#Apa_Itu_Ecommerce

[6] Osterwalder, A., & Pigneur, Y. 2012, Business

Model Generation: Membangun Model

Bisnis, Elex Media Komputindo, Jakarta.

[7] Osterwalder, A., Pigneur, Y., Bernanda, G., &

Smith, A. 2019, Value Proposition Design, Elex

Media Komputindo, Jakarta.

[8] Qamarani, E. A. 2020, Analisis Profil

Konsumen Startup Ketringan Dengan

Pendekatan Proposisi Nilai, Skripsi.

[9] Qlausa. 2018, 11 18. Digitalisasi Bisnis di Era

Revolusi Industri 4.0. Diakses 10 16, 2020, dari

Qlausa.com: https://www.qlausa.com/

digitalisasi-bisnis-di-era-revolusi-4

[10] Sugiyono. 2017, Metode Penelitian Bisnis:

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Kombinasi dan R&D, Alfabeta, Bandung.

[11] Wijaksono, R. A. 2020, September 28. Rempah

Meruah Indonesia, Akankah Jadi Peluang

di Masa Pandemi? (Detiknews) Diakses

Oktober 16, 2020, dari https://news.detik.com/

kolom/d-5195406/rempah-meruah-peluang-

masa-pandemi

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 167

Page 17: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap Minat Beli

Smartphone Samsung (Studi Pada Mahasiswa

Di Kota Surabaya)

Hiras Hutapea1)

Sugeng Purwanto2)

Email: 1) [email protected] 2) [email protected]

1)2) Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi harga dan promosi terhadap minat

beli. Penelitian ini dilaksanakan terhadap mahasiswa di kota Surabaya. Besaran sampel yang diambil sejumlah 99

responden, melalui metode purposive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan melelui penyebaran kuesioner pada

sampel yaitu mahasiswa yang mengenal dan pernah melihat iklan smartphone Samsung. Teknik analisis yang dipilih

yakni dengan aplikasi partial least squares (PLS). Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa: 1) persepsi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. 2) promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli. Agar perusahan Samsung dapat meningkatkan minat beli konsumen maka disarankan agar memberi harga dan

kualitas yang sesuai serta meningkatkan promosi supaya calon konsumen lebih mengenal dan meningkatkan minat

beli.

Kata kunci: Persepsi Harga, Promosi, Minat Beli

Abstract: The purpose of this research was to determine the effect of price perception and promotion on buying

interest. This research was conducted on students in the city of Surabaya. The number of samples taken was 99

respondents, with a purposive sampling method. Data collection was carried out by distributing questionnaires

with samples of students who knew and had seen Samsung smartphone advertisements. The analysis technique

chosen is the partial least squares (PLS) application. Based on the results of the analysis, it was found that: 1) price

perception has a positive and significant effect on purchase interest. 2) promotion has a positive and significant

effect on purchase interest. In order for the Samsung company to increase consumer buying interest, it is recom-

mended to provide appropriate prices and quality and increase promotions so that potential consumers are more

familiar with and increase buying interest.

Keywords: Price perception, Promotion, Purchase Interest

1. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia yang sudah semakin

modern, menjadikan Smarphone menjadi barang

yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Kehadiran Smarthphone semakin mempermudah

kehidupan manusia dengan segala fitur-fitur yang

dimilikinya. Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap

Smarphone yang tinggi mengakibatkan

meningkatnya permintaan untuk berbagai jenis merek

Smarphone. Dengan meningkatnya permintaan

menyebabkan semakin tinggi juga tingkat persaingan

antar merek-merek Smarphone. Sekaligus membuat

perusahaan harus terus berinovasi dalam menghadapi

kompleksitas keinginan dari konsumen. Dikarenakan

untuk memikat hati konsumen, memang perlu

menciptakan produk dengan menyesuaikan keinginan

mereka. Maka dari itu, perusahaan terus berlomba-

lomba dalam berinovasi untuk menuhi produk yang

diinginkan konsumen.

Salah satu merek Smarphone paling dikenal

masyarakat Indonesia adalah Samsung. Saat ini

Samsung adalah perusahaan berskala global, meliputi

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 168 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 18: Untitled - jurnal mdp

cakupannya hingga Indonesia. Samsung tidaklah

merupakan Smarphone dengan merek yang baru bagi

masyarakat Indonesia. Hingga saat ini Samsung terus

mengembangkan produksi Smarphone dengan

peningkatan kualitas supaya tetap diminati oleh

konsumen.

Beberapa type Smarphone Samsung yang

masih ada di pasaran hingga sekarang adalah

Smarphone Samsung varian Galaxy type Z, S, M,

A, dan Note. Samsung untuk pertama kalinya

memperkenalkan produk Smarphonenya pada tahun

2009 dan menjadi merek paling diminati oleh

masyarakat hingga sekarang. Dari sekian banyak

merek Smarphone, yang menguasai pangsa pasar

di Indonesia dari tahun ke tahun adalah Samsung,

dengan berada di peringkat pertama top brand indeks

(top brand award 2021).

Walaupun Samsung berada pada peringkat

pertama berdasarkan top brand indeks, bukan tidak

mungkin Smarphone Samsung dapat mengalami

penurun minat beli oleh konsumen. Karena faktanya

antara 2020-2021 Smarphone Samsung mengalami

penurunan yang cukup signifikan yaitu 9,4% pada

kuartal pertama. Terlihat dari top brand indeks berikut

ini.

Berdasarkan data penjualan di salah satu

toko yang menjual Smarphone Samsung yaitu celuler

world gadget yang berada di plaza marina surabaya,

diketahui besarnya jumlah pembeli produk

Smarphone Samsung selama empat tahun terakhir.

Pada tahun 2018 dan 2019 mengalami penjualan yang

stabil. Namun di tahun 2020 mengalami penurunan

Tabel 1. Top Brand Index (TBI) 2018-2021

Sumber: Top Brand Index (TBI)

sebesar 16%. Bahkan di tahun selanjutnya 2021

Smarphone Samsung menurun sebesar 11%. Indikasi

penurunan masyarakat dalam hal minat beli produk

smartphone Samsung, disebabkan oleh banyaknya

pilihan terkait produk yang akan konsumen pilih.

A. RUMUSAN MASALAH

Susunan rumusan masalah yang ditentukan

berdasar latar belakang di atas ialah seperti di bawah

ini:

1. Apakah persepsi harga memengaruhi minat beli

dari mahasiswa di Kota Surabya terhadap produk

Smarphone Samsung?

2. Apakah promosi memengaruhi minat beli dari

mahasiswa di Kota Surabaya terhadap produk

Smarphone Samsung?

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang ditentukan

berdasarkan pemaparan sebelumnya, antara lain ialah:

1. Mencari tahu pengaruh persepsi harga dari

mahasiswa di Kota Surabaya terhadap produk

Smarphone Samsung.

2. Mencari tahu pengaruh promosi dari mahasiswa

di Kota Surabaya terhadap produk Smarphone

Samsung.

C. MANFAAT

Penelitian ini diharap dapat berguna dan

bermanfaat bagi beberapa pihak terkait, seperti:

1. Institusi

Berguna menjadi tambahan bahan referensi bagi

penelitian berikutnya.

2. Perusahaan

Berguna sebagai masukan bagi perusahaan

Samsung untuk menarik kembali minat beli

terhadap produk Smarphone Samsung.

3. Peneliti

Berguna untuk menyumbang pemahaman bagi

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 169

Page 19: Untitled - jurnal mdp

peneliti terkait beragam variabel serta indikator

yang memengaruhi minat beli dari konsumen.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Minat Beli

Pramono (2012:136) telah menerangkan

bahwa minat beli (purchase interest) adalah bagian

komponen perilaku terkait sikap mengonsumsi.

Sedangkan minat beli konsumen merupaka tahapan

konsumen menentukan pilihan dari beberapa merek

pada perangkat pilihan, Untuk setelahnya dapat

memutuskan pembelian pada satu pilihan yang

disenanagi ataupun proses dari konsumen dala

menentukan pemelian atas suatu produk baik barang

maupun bberdasar pertimbangan-pertimbangan

tertentu.

Ada pula Thamrin (2003:142) yang turut

menyampaikan bahwa minat beli adalah salah satu

faktor penentu sikap perilaku konsumen, serta unsur

wujud pertimbangan sebelum memutuskan untuk

melakukan pembelian. Kemudian Setiawan dan

Ihwan (2004:29) juga menjelaskan berbagai hal

tentang minat beli sebagai berikut:

1. Minat beli lebih cenderung terdapat pada individu

di tengah keinginannya dalam melakukan

pembelian.

2. Minat beli dapat pula menjadi tolok ukur dari

keinginan individu dalam melakukan pembelian.

3. Relasi dari minat beli dengan tindakan pembelian

dari seseorang berlangsung secara terus-menerus.

Indikator Minat Beli

Terdapat beberapa indicator dari Minat Beli

menurut Lucas dan Britt dalam Natali (2008:87),

antara lain ialah:

1. Ketertarikan (interest)

Ditunjukkan dengan citra fokus serta rasa

gembira.

2. Keinginan (desire)

Terdapatnya kehendak atau kemauan atas

kepemilikan.

3. Keyakinan (conviction)

Munculnya rasa percaya diri pada kualitas,

manfaat atau kegunaan atas produk yang akan

dibeli.

2.2 Persepsi Harga

Persepsi harga (price perception) merupakan

setiap nilai yang berkaitan dengan kegunaan atau

manfaat kepemilikan produk atau penggunaan jasa

berdasarkan harganya (Kotler dan Amstrong 2008).

Sedangkan bagi Peter dan Olson (2014), persepsi

harga merupakan proses di mana konsumen dapat

memahami dan mendapatkan maka dari informasi

harga. Salah satu indikasinya ialah melalui

penggambaran citra merek. Bahwa kualitas dapat

digambarkan atau diperlihatkan dari harganya. Serta

dapat menjelaskan hubungan anatara harga dengan

kualitas. Misalnya hara yang tinggi mengandung

kualitas yang tinggi pula.

Indikator Persepsi Harga

Adapun indikator yang mencirikan harga

menurut Kotler Philip (2011) dan dalam penelitian

Retnowulan (2017) juga menggunakan indikator

sebagai berikut.

1. Keterjangkauan harga

Harga dapat sesuai dan dijangkau oleh semua

kalangan

2. Keseimbangan kualitas dan harga

Kualitas yang didapat senilai dengan harga

3. Daya saing harga

Selisih harga menyesuaikan standar pasar atau

tidak jauh beda dari merek lain

4. Keseimbangan manfaat dan harga

Manfaat yang diperoleh dari produk harus sesuai

dengan nilai harga yang dikeluarkan konsumen.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 170 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 20: Untitled - jurnal mdp

2.3 Promosi

Promosi merupakan komponen bauran

pemasaran yang bagi Kotler (2011): merupakan

paduan dari sederet alat atau media yang membantu

untuk memasarkan, meliputi produk, tempat, promosi,

serta harga yang dikelola perusahaan. Tujuannya

guna mendapatkan atau menarik respon pasar yang

disasar perusahaan. Dengan kata lain, Bauran

Pemasaran adalah kombinasi beberapa komponen

pemasaran yang berguna untuk membantu

perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dalam pemasaran, komponen-komponen

tersebut acap disebut sebagai 4P, yakni Produk (Prod-

uct), Tempat (Place), Harga (Price), serta Promosi

(Promotion) yang pengertiannya dijelaskan di bawah

ini:

1. Product (produk)

Setiap wujud barang dan atau jasa yang

perusahaan sediakan bagi pasar sasaran.

2. Price (harga)

Besaran nilai atau jumlah yang dikeluarkan

konsumen guna mendapatkan produk.

3. Place (tempat)

Setiap ruang bagi perusahaan beraktivitas dalam

menciptakan produk untuk pasar sasaran.

4. Promotion (promosi)

Meliputi setiap aktivitas dari perusahaan dalam

menyampaikan kualitas produk dengan tujuan

dapat dibeli pasar sasaran.

Indikator Promosi

Terdapat indikator dari promosi menurut

wijayanti (2008) dan dalam penelitian Afen (2020)

juga menggunakan indikator sebagai berikut.

1. Promosi dengan hadiah

memberikan bonus tambahan kepada konsumen

setiap melakukan pembelian produk dengan syarat

tertentu

2. Promosi melalui media elektronik

Memanfaatkan e-commerce dan media sosial

seperti shopee, tokopedia, lazada, facebook, serta

instagram dan lain sejenisnya untuk

mempromosikan produk.

3. Promosi melalui media cetak

Melakukan promosi melalui papan reklame,

banner.

4. Promosi dengan brosur

Penyebaran brosur atau selebaran kepada calon

konsumen.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian dengan jenis penjelasan ini

menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan pada

mahasiswa di kota Surabaya. Terdapat tiga variabel

yang meliputinya, yaitu persepsi harga, promosi, dan

minat beli.

Penelitian ini memuat populasi yaitu

mahasiswa dan mahasiswi yang berkuliah di kota

Surabaya. Untuk teknik pengambilan sampelnya

memanfaatkan metode non-probability sampling

berikut purposive sampling pada sampel sejumlah

99 orang.

Adapun sampelnya merupakan mahasiswa

dan mahasiswi di kota Surabaya yang pernah

menemui iklan smartphone Samsung. Skala

pengukuran variabelnya menggunakan skala ordinal

(likert), melalui jawaban butir-butir instrumen dengan

skala likert gradien dari sangat positif hingga sangat

negatif. Teknik analasisis yang digunakan antara lain

uji validitas, uji realibilitas, serta uji hipotesis.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah pengolahan data, didapat hasil dan

pembahasan penelitian dengan informasi karakteristik

responden yang diperlihatkan melalui tabel berikut

ini

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 171

Page 21: Untitled - jurnal mdp

Tabel 2. Usia Responden

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat

mayoritas respondennya berusia 20-21 tahun atau

sebesar 52,5%. Hal ini menjelaskan bahwa dalam

penelitian ini mayoritas respondennya berusia antara

20-23 tahun.

Berdasarkan tabel tersebut, mayoritas

responden dalam penelitian dengan dengan jenis

kelamin perempuan berjumlah 65 orang atau sebesar

65,7% lebih sedikit di bandingkan laki-laki yang hanya

34 orang atau sebesar 34,3%. Kondisi ini dapat

menunjukkan bahwa mahasiswi di kota Surabaya

lebih berminat untuk membeli produk Smarphone

Samsung

Diperlukan perbandingan Square Root of

Average Extracted (AVE) yang dalam semua

variabelnya bernilai korelasi, guna menilai Dicriminant

Validity. Karena tingginya Dicriminant Validity dari

model dapat ditemukan apabila dalam setiap

variabelnya, akar AVE lebih besar dibandingkan

korelasi antar konstruk (Ghozali, 2008). Sedangkan

apabila dibanding korelasi antar variabelnya, akar

AVE-nya leih tinggi, maka hasil ini memperlihatkan

tingginya nilai Discriminant Validity.

Tabel 3. Jenis Kelamin

A. Uji Validitas

Model Pengukuran validitas diperlukan

dalam mencari Avarage Variance Extracted (AVE),

yakni besaran varian indikator dalam variabel

latennya. Terlihat bahwa Konvergen Nilai AVE lebih

besar 0,5 memperlihatkan bahwa validitasnya cukup

bernilai baik dalam variabel laten. Selanjutnya,

pengukuran reliabilitas konstruk melalui nilai compos-

ite reliability, konstruk reliabel apabila composite

reliability-nya lebih dari 0,70, maka pada pengukuran

variabel laten, indikatornya cukup konsisten.

Terlihat bahwa hasil dari pengujian AVE pada

variabel Persepsi Harga (X1) senilai 0.567175,

variabel Promosi (X2) senilai 0.627348, serta Minat

Beli (Y) senilai 0.735102. Dengan nilai di atas 0,5

dari ketiga variabel, validitasnya bisa dianggap baik.

Dari hasil pengujian Composite Reliability,

diperlihatkan bahwa besaran nilai variabel Persepsi

Harga (X1) 0.839708, variabel Promosi (X2)

0.867949, dan Minat Beli (Y) 0.892662. Dengan

nilai Composite Reliability lebih dari 0,70, ketiga

variabel tersebut telah dianggap reliabel.

Tabel 4. Average Variance Extracted

Tabel 5. Composite Reliability

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 172 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 22: Untitled - jurnal mdp

Tabel 6. R Square

Melalui nilai R-Square, di mana pengujian

model struktural juga menjadi uji goodness-fit model

Berdasarkan tabel tersebut, hipotesisnya bisa

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengaruh Persepsi Harga (X1) pada Minat Beli

(Y) positif dan bisa diterima, melalui path

coefficients senilai 0.099158, serta T-statistic

senilai 2.095048 > 1,96 (nilai tabel Zá = 0,05),

bisa dikatakan signifikan (positif).

2. Pengaruh Promosi (X2) pada Minat Beli (Y)

positif dan bisa diterima, melalui path coefficients

senilai 0.568147, serta T-statistic senilai

13.480362 > 1,96 (nilai tabel Zá = 0,05), bisa

dikatakan signifikan (positif).

Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Minat Beli

Smarphone Samsung

Tabel 7. Path Coefficients

bisa dilakukan. Serta melalui R-square dari persamaan

antarvariabel laten, dapat tampak pengujian inner

modelnya.

Berdasar nilai R2 = 0.393301 yang telah

ditemukan, dijelaskan bahwa variabel bebas Persepsi

Harga dan Promosi telah memengaruhi fenomena

Minat Beli sebesar 39,33%. Sedangkan 60,67%

sisanya terpengaruh variabel lain di luar penelitian.

B. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil data olah menggunakan

PLS diperoleh hasil bahwa Persepsi Harga secara

positif dan signifikan memengaruhi Minat Beli

Smarphone Samsung pada mahasiswa di kota

Surabaya. Berarti bahwa jika semakin sesuai persepsi

harga tentang suatu produk, maka minat beli

seseorang pada produk tersebut akan meningkat.

Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli

Smarphone Samsung

Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

diperoleh hasil bahwa promosi memberi pengaruh

signifikan (positif) terhadap minat beli Smarphone

Samsung. Apaila promosi yang dilakukan semakin

baik, maka minat beli seseorang pada produk tersebut

juga akan semakin tinggi.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 173

Page 23: Untitled - jurnal mdp

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pengujian melalui penggunaan PLS,

dapat diambil kesimpulan bahwa Persepsi Harga

memengaruhi minat beli Smarphone Samsung

dengan studi pada mahasiswa di kota Surabaya.

Dengan persepsi harga yang sesuai, diharapan dapat

memunculkan peningkatan minat beli dari konsumen

terhadap Smarphone Samsung. Promosi juga

memengaruhi minat beli Smarphone Samsung

dengan studi pada mahasiswa di kota Surabaya,

karena dengan promosi yang semakin tinggi, minat

beli terhadap Smarphone Samsung juga akan

meningkat.

Beberapa saran yang disampaikan berikut,

sekaligus merupakan implikasi dari hasil penelitian

ini. Dengan tujuan bisa menambah bahan

pertimbangan dalam rangka menentukan dalam

mengambil keputusan. Persepsi harga sangatlah

berpengaruh penting terhadap minat beli masyarakat

terhadap Smarphone Samsung. Jadi untuk

perusahaan Samsung supaya menjadikan Smarphone

Samsung yang dapat dijangkau oleh semua kalangan,

supaya dapat meningkatkan penjualan di tahun

berikutnya. Perusahaan Samsung juga disarankan

meningkatkan promosi Smarphone Samsung baik

dari promosi penjualan atau periklanan supaya

masayarakat lebih tertarik dan menambah minat beli

konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdullah, Thamrin 2003, Manajemen

Produksi dan Industri Kecil, Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

[2] Anton A. Setyawan dan Ihwan Susila. 2004,

“Pengaruh Service Quality Perception

Terhadap Purcase Intention”. Usahawan

No. 07 TH XXXI11 JULI 2004.

[3] G.Suyono, Sri Sukmawati, Pramono. 2012,

Pertimbangan Dalam Membeli Produk

Barang Maupun Jasa, Intidayu Press, Jakarta.

[4] Gozali, H. 2021, Pengaruh Persepsi Harga,

Promosi dan Kualitas Produk Terhadap

Minat Pembelian Merchandise K-Pop

Melalui E-COMMERCE (Studi pada

Penggemar Korean Pop (K-Pop) di KLOSS

Surabaya) (Doctoral Dissertation,

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya).

[5] Jerry C. Olson dan Peter J. Paul. 2014.

Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran, Edisi Sembilan, Buku 2.

Salemba Empat, Jakarta.

[6] Kotler, Amstrong. 2001, Prinsip-prinsip

Pemasaran, Edisi Keduabelas, Jilid 1,

Erlangga, Jakarta.

[7] Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2011,

Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1 dan

2, Alih Bahasa: Bob Sabran, Erlangga, Jakarta

[8] Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008,

Prinsip-prinsip Pemasaran, Alih Bahasa:Bob

Sabran, M.M, Edisi Keduabelas, Jilid 2,

Erlangga, Jakarta.

[9] Natali. 2008, Perspesktif Manajemen dan

Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta.

[10] Retnowulan, J. 2017, Pengaruh Kualitas

Produk dan Persepsi Harga Terhadap Minat

Beli Smarphone Xiaomi, Cakrawala-Jurnal

Humaniora, 17(2), 139-145.

[11] Wijayanti, W.A. 2008, Pengelolaan Tanaman

Tebu (Saccharum Officinarum L.) di Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X, Jombang, Jawa Timur;

Studi Kasus Pengaruh Bongkar Ratoon

Terhadap Peningkatan Produktivitas Tebu,

Skripsi IPB, Bogor, Hal 14 – 20.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 174 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 24: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Harga Emas Dunia Dan Harga Minyak Dunia Terhadap

Perkembangan Harga Saham

Jakarta Islamic Index

Muhammad Bahrul Ulum

Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri

Ayu Geby Gisela Syaputri

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang

[email protected]

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui harga minyak dunia dan harga emas dunia terhadap

perkembangan harga saham Jakarta Islamic Index. Periode pengamatan selama Januari hingga Desember

2020. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa

harga emas dunia berpengaruh secara negatif namun tidak signifikan terhadap perkembangan harga saham

Jakarta Islamic Index, sedangkan harga minyak dunia berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

perkembangan harga saham Jakarta Islamic Index.

Kata kunci: JII, Emas, Minyak.

Abstract: The purpose of this study was to determine world oil prices and world gold prices on the devel-

opment of the Jakarta Islamic Index stock prices. The observation period is from January to December

2020. This study uses multiple regression analysis tools. In this study, it was concluded that the world gold

price had a negative but not significant effect on the development of the Jakarta Islamic Index’s stock price,

while the world’s oil price had a positive and significant effect on the development of the Jakarta Islamic

Index’s stock price.

Keywords: JII, Gold, Oil.

1. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan salah satu

instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami

perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan

indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta

menunjang ekonomi negara yang bersangkutan.

Pasar Modal memiliki peran penting bagi

perekonomian suatu negara karena pasar modal

menjalankan dua fungsi.

Fungsi pasar modal yang pertama yaitu,

sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai

sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari

masyarakat pemodal atau investor. Dana yang

diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal

kerja dan lain-lain. Fungsi pasar modal yang kedua

yaitu, menjadi sarana bagi masyarakat untuk

berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham,

obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian,

masyarakat dapat menempatkan dana yang

dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan

dan risiko masing-masing instrumen keuangan di atas

(Witjaksono, 2010).

Kegiatan investasi adalah kegiatan

menanamkan modal baik langsung maupun tidak

langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik

modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil

penanaman modal tersebut (Padli, 2016). Bagi para

investor, melalui pasar modal dapat memilih obyek

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 175

Page 25: Untitled - jurnal mdp

investasi dengan beragam tingkat pengembalian dan

tingkat risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para

penerbit (issuers atau emiten) melalui pasar modal

dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk

menunjang kelangsungan usaha.

Di Indonesia mulai berkembang instrumen

keuangan berbasis syariah seperti Bank Syariah,

Pasar Modal Syariah, dan Pasar Komoditi Syariah.

Pada saat krisis global melanda Amerika dan Eropa,

perekonomian dan keuangan yang berbasis syariah

terbukti mampu bertahan dan dinilai ramah secara

sosial dan juga memiliki etika serta lebih berpihak

pada golongan menengah ke bawah (Utoyo, 2016).

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan

kelompok saham yang memenuhi kriteria investasi

syariah Islam dalam pasar modal Indonesia. Saham

syariah yang menjadi konstituen JII terdiri dari 30

saham yang merupakan saham-saham syariah

paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang

besar. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan

review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan

periode penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) oleh

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam & LK). Setelah dilakukan

penyeleksian saham syariah oleh Bapepam & LK

yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan

proses seleksi lanjutan yang didasarkan kepada kinerja

perdagangannya.

Berfluktuasinya perkembangan harga saham

dalam industri pasar modal harus ditanggapi serius

oleh para investor. Dalam prakteknya di lapangan,

para investor harus memperhatikan segala situasi yang

akan terjadi, baik itu situasi yang pasti maupun situasi

tidak pasti. Khusus dalam keadaan tidak pasti,

seorang investor harus lebih berhati-hati (Lutfiana,

2015).

Keadaan yang tidak pasti mengindikasikan

adanya risiko. Secara umum risiko dikelompokkan

menjadi dua jenis, yaitu risiko sistematis dan risiko

tidak sistematis. Sehubungan dengan pentingnya

perhatian terhadap kondisi ekonomi makro yang

menjadi bagian dari risiko sistematis, pasar modal

syariah Indonesia yang kinerjanya tercermin pada

indeks syariah JII pun tidak bisa menghindari hadirnya

risiko-risiko tersebut. Sebagaimana diketahui,

perkembangan harga minyak dunia dan harga emas

dunia senantiasa berfluktuasi di setiap periodenya

sehingga terindikasi berpengaruh terhadap kegiatan

investasi di pasar modal yang menjadi salah satu

indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Minyak bumi merupakan suatu sumber

energi yang dihasilkan oleh bumi. Minyak bumi

disebut juga minyak mineral, karena diperoleh dalam

bentuk campuran dengan mineral lain. Semua negara

menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar baik

transportasi maupun sumber energi. Secara tidak

langsung kenaikan harga minyak akan berimbas pada

sektor impor maupun ekspor suatu negara. harga

minyak yang melonjak naik membuat para investor

cenderung menginvestasikan dananya ke berbagai

sektor komoditi minyak ataupun pertambangan

lainnya. Hal ini dapat meningkatkan harga saham

Jakarta Islamic Index karena beberapa perusahaan

yang tergabung di Jakarta Islamic Index adalah

perusahaan pertambangan (Rusbariand, Masodah,

Riskayanto, & Herawati, 2012).

Investasi dalam bentuk emas dipercaya

sebagai salah satu komoditi yang menguntungkan

disebabkan selain harganya yang cenderung

mengalami peningkatan. Emas juga merupakan

bentuk investasi yang sangat liquid, karena dapat

diterima di wilayah atau di negara mana pun.

Ketika potensi imbalan (return) berinvestasi

dalam saham atau obligasi tidak lagi menarik dan

dianggap tidak mampu mengompensasi risiko yang

ada, maka investor akan mengalihkan dananya ke

dalam aset riil seperti logam mulia atau properti yang

dianggap lebih layak dan aman. Bila dibandingkan

dengan investasi lain di pasar keuangan, emas hanya

memegang porsi yang sangat minim (Rusbariand et

al., 2012).

Fluktuasi harga minyak dunia dan harga emas

dunia terindikasi mempunyai peranan yang cukup

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 176 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 26: Untitled - jurnal mdp

vital bagi perubahan harga saham JII. Tentunya pula

harga minyak dunia dan harga emas dunia akan

menjadi tolok ukur bagi para investor untuk turut

mengambil keputusan penting dalam menanamkan

modalnya di pasar modal.

A. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh harga minyak dunia

dan harga emas dunia terhadap perkembangan harga

saham Jakarta Islamic Index

B. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh harga minyak

dunia dan harga emas dunia terhadap perkembangan

harga saham Jakarta Islamic Index

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

bahan kajian dan mendukung penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan harga minyak

dunia dan harga emas dunia terhadap

perkembangan harga saham Jakarta Islamic

Index.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan bagi pemerintah dan industri pasar

modal terutama pasar modal syariah. Bagi pihak

lain, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu

dalam penyajian informasi untuk mengadakan

penelitian serupa.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Investasi

Investasi didefinisikan sebagai saham

penukaran uang dengan bentuk bentuk kekayaan lain

seperti saham atau harta tidak bergerak yang

diharapkan dapat ditahan selama periode waktu

tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Pada

umumnya, investasi dibedakan menjadi dua yaitu

investasi pada financial asset dan investasi pada real

asset. Investasi financial asset dilakukan di pasar

uang berupa sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar

Uang (SBPU) dan juga di pasar modal. Sedangkan

investasi real asset dilakukan dengan membeli asset

produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,

dan lainnya (Carp, 2012).

Investasi bisa dilakukan secara langsung

dengan membeli langsung active keuangan yang dapat

diperjualbelikan di pasar uang, pasar modal atau pasar

turunan. Sedangkan investasi yang tidak langsung

dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan

investasi yang mempunyai portfolio aktiva keuangan

dari perusahaan yang terdaftar di bursa efek

Indonesia.

Orang yang melakukan investasi disebut

investor, investor ada dua jenis yaitu investor

individual dan investor institutional. Investor individual

terdiri dari individu – individu yang melakukan

investasi sedangkan investor institutional terdiri dari

perusahaan – perusahaan asuransi, lembaga

penyimpanan semisal bank, lembaga simpan pinjam

dan lembaga dana pensiun (Tripathy, 2015).

Dalam Islam, kegiatan berinvestasi termasuk

kegiatan muamalah yang mana hukum asal dari

kegiatan muamalah adalah mubah (boleh), sehingga

berinvestasi dikatakan mubah (boleh) kecuali ada

hukum akan larangan yang mengikutinya (haram).

Menurut Rusbariand et al. (2012) kegiatan

berinvestasi dalam Islam merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap

pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik

usaha dalam melakukan kegiatannya, dimana pemilik

harta (investor) berharap untuk memperoleh manfaat

tertentu yang mana kegiatan pembiayaan dan

investasi keuangan berdasarkan prinsip yang sama

dengan kegiatan usaha lainnya yaitu memelihara

prinsip kehalalan dan keadilan.

Berinvestasi dengan menggunakan norma

syariah, merupakan sebuah dari ilmu dan amal, oleh

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 177

Page 27: Untitled - jurnal mdp

karena itu, investasi sangat dianjurkan bagi muslim.

Hal tersebut dijelaskan di dalam Al-Qur’an

surat al-hasyr ayat 18 sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

kepada Allah dan hendaklah setiap diri

memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk

hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

Dari ayat diatas, penafsiran dari “hendaklah

setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)” yaitu

melakukan investasi akhirat dengan melakukan amal

sholeh sejak dini untuk bekal di akhirat kelak.

Tidak terbatas oleh perihal tersebut, investasi

membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi

pelakunya terutama untuk keturunannya yang mana

sepeninggalnya untuk ahli waris keturunannya tidak

ditinggalkan dalam keadaan miskin melainkan dalam

keadaan lebih baik (kaya) sebagaimana dijelaskan

dalam surat An-Nisa ayat 9:

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang

yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka

anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir

terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang

benar.

Dari ayat diatas, dijelaskan bahwa

pelarangan untuk meninggalkan keturunan dalam

keadaan lemah (miskin). Penggunaan investasi tidak

hanya untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk

kemaslahatan (kesejahteraan) bersama, sebagaimana

peringatan dari Al-Qur’an surat At-Taubah ayat

85:

Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka

menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki

akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan

anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka,

dalam keadaan kafir.

Peringatan dari ayat diatas diperuntukkan

untuk investor yang hanya mencari keuntungan

pribadi semata. Peringatan tersebut untuk menelaah

tujuan investasi yang diharapkan bukan hanya untuk

kepentingan pribadi, tidak melanggar rambu-rambu

syariah berupa terbebas dari unsur riba, gharar

(ketidak pastian / spekulasi), maysir (judi), haram,

subhat (diragukan), transaksi memberi nilai manfaat

dan menghindari transaksi yang zalim.

Uang sebagai alat pertukaran bukan

komoditas perdagangan, transaksi yang transparan

yang tidak menimbulkan kerugian atau unsur

penipuan, risiko yang harus dikelola sehingga tidak

melebihi kemampuan penanggung risiko dan

diperuntukkan untuk kemaslahatan (kesejahteraan)

bersama bagi investor dan penerima modal yang jika

ditelaah lagi membantu mengurangi jumlah

pengangguran dan perekonomian negara.

2.2 Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan

instrument penting dalam pasar modal syariah di

Indonesia. Naik turunya harga saham-saham syariah

yang ada di Indonesia dapat dilihat melalui Jakarta

Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index (JII) dapat

diartikan juga sebagai total nilai harga saham syariah

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada

periode tertentu. Jakarta Islamic Index (JII) adalah

indeks saham di Bursa Efek Indoensia yang

didasarkan atas prinsip syariah.

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan

indeks terakhir yang dikembangkan oleh Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang bekerja sama dengan

Danareksa Invesment Management untuk merespon

kebutuhan informasi yang terkait dengan investasi

syariah. Jakarta Islamic Index merupakan subset

dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang

diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan

menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagai base

date (dengan nilai 100).

JII melakukan penyaringan terhadap saham

yang listing. Rujukan dalam penyaringannya adalah

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 178 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 28: Untitled - jurnal mdp

fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah

Nasional (DSN) (Malik, 2017).

Berdasarkan fatwa inilah BEI memilah

emiten yang unit usahanya sesuai dengan syariah.

Emiten yang menerbitkan efek syariah wajib

menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi

prinsip-prinsip dan memiliki Syariah Compliance

Officer. Apabila emiten yang menerbitkan efek

syariah tersebut sewaktu-waktu tidak memenuhi

persyaratan kriteria efek syariah, maka efek yang

diterbitkan dengan sedirinya sudah tidak termasuk

efek syariah.

2.3 Harga Minyak Dunia

Harga minyak mentah dunia diukur dari

harga spot pasar minyak dunia, pada umumnya yang

digunakan menjadi standar adalah West Texas

Intermediate atau Brent. Minyak mentah yang

diperdagangkan di West Texas Intermediate (WTI)

adalah minyak mentah yang berkualitas tinggi. Minyak

mentah tersebut berjenis light-weight dan memiliki

kadar belerang yang rendah.

Minyak jenis ini sangat cocok untuk dijadikan

bahan bakar, ini menyebabkan harga minyak ini

dijadikan patokan bagi perdagangan minyak di dunia.

Harga minyak mentah di WTI pada umumya lebih

tinggi lima sampai enam dollar daripada harga minyak

Organization of the Petroleum Exporting

Countries (OPEC) dan lebih tinggi satu hingga dua

dollar dibanding harga minyak Brent.

Harga minyak Brent merupakan campuran

dari 15 jenis minyak mentah yang dihasilkan oleh 15

ladang minyak yang berbeda di Laut Utara. Kualitas

minyak mentah Brent tidak sebaik minyak mentah

WTI, meskipun begitu masih tetap bagus untuk

disuling menjadi bahan bakar. Harga minyak mentah

Brent menjadi patokan di Eropa dan Afrika. Harga

minyak Brent lebih rendah sekitar satu hingga dua

dollar dari harga minyak WTI, tetapi lebih tinggi

sekitar empat dolar dari harga minyak OPEC

(Witjaksono, 2010).

Harga minyak OPEC merupakan harga minyak

campuran dari negara-negara yang tergabung dalam

OPEC, seperti Algeria, Indonesia, Nigeria, Saudi

Arabia, Dubai, Venezuela, dan Mexico. OPEC

menggunakan harga ini untuk mengawasi kondisi

pasar minyak dunia.

Harga minyak OPEC lebih rendah karena

minyak dari beberapa negara anggota OPEC memiliki

kadar belerang yang cukup tinggi sehingga lebih susah

untuk dijadikan sebagai bahan bakar (Rusbariand et

al., 2012).

Menurut Rusbariand et al. (2012) ada

beberapa hal yang mempengaruhi harga minyak dunia

antara lain:

1) Penawaran minyak dunia, terutama kuota suplai

yang ditentukan oleh OPEC.

2) Cadangan minyak Amerika Serikat, terutama yang

terdapat di kilangkilang minyak Amerika Serikat

dan yang tersimpan dalam Cadangan minyak

strategis.

3) Permintaan minyak dunia, ketika musim panas,

permintaan minyak diperkirakan dari perkiraan

jumlah permintaan oleh maskapai penerbangan

untuk perjalanan wisatawan. Sedangkan ketika

musim dingin, diramalkan dari ramalan cuaca yang

digunakan untuk memperkirakan permintaan

potensial minyak untuk penghangat ruangan.

Kenaikan harga minyak sendiri secara umum

akan mendorong kenaikan harga saham sektor

pertambangan. Hal ini disebabkan karena dengan

peningkatan harga minyak akan memicu kenaikan

harga bahan tambang secara umum. Ini tentu

mengakibatkan perusahaan pertambangan berpotensi

untuk meningkatkan labanya.

Kenaikan harga saham pertambangan tentu

akan mendorong kenaikan harga saham Jakarta Is-

lamic Index, karena beberapa perusahaan yang

tergabung dalam Jakarta Islamic Index adalah

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 179

Page 29: Untitled - jurnal mdp

perusahaan pertambangan.

2.4 Harga Emas Dunia

Sejak tahun 1968, harga emas yang dijadikan

patokan seluruh dunia adalah harga emas

berdasarkan standar pasar emas London. Sistem ini

dinamakan London Gold Fixing. London Gold

Fixing adalah prosedur dimana harga emas

ditentukan dua kali sehari setiap hari kerja di pasar

London oleh lima anggota Pasar London Gold

Fixing Ltd (Masoud, 2013). Kelima anggota tersebut

adalah Bank of Nova Scottia, Barclays Capital,

Deutsche Bank, HSBC, dan Societe Generale.

Proses penentuan harga adalah melalui

lelang diantara kelima member tersebut. Pada setiap

awal tiap periode perdagangan, Presiden London

Gold Fixing Ltd akan mengumumkan suatu harga

tertentu. Kemudian kelima anggota tersebut akan

mengabarkan harga tersebut kepada dealer. Dealer

inilah yang berhubungan langsung dengan para

pembeli sebenarnya dari emas yang diperdagangkan

tersebut.

Posisi akhir harga yang ditawarkan oleh

setiap dealer kepada anggota Gold London Fixing

merupakan posisi bersih dari hasil akumulasi

permintaan dan penawaran klien mereka. Dari sinilah

harga emas akan terbentuk. Apabila permintaan lebih

banyak dari penawaran, secara otomatis harga akan

naik, demikian pula sebaliknya. Penentuan harga yang

pasti menunggu hingga tercapainya titik

keseimbangan. Ketika harga sudah pasti, maka

Presiden akan mengakhiri rapat dan mengatakan

“There are no flags, and we’re fixed” (Khan, 2015).

Proses penentuan harga emas dilakukan dua

kali sehari, yaitu pada pukul 10.30 (harga emas Gold

A.M) dan pukul 15.00 (harga emas Gold P.M). Harga

emas ditentukan dalam mata uang Dollar Amerika

Serikat, Poundsterling Inggris, dan Euro. Pada

umumnya Gold P.M dianggap sebagai harga

penutupan pada hari perdagangan dan sering

digunakan sebagai patokan nilai kontrak emas di

seluruh dunia (Khan, 2015).

Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang

cenderung bebas resiko (Zedadra et al., 2019).

Emas banyak dipilih sebagai salah satu

bentuk investasi karena nilainya cenderung stabil dan

naik. Sangat jarang sekali harga emas turun. Emas

dapat digunakan untuk menangkal inflasi yang kerap

terjadi setiap tahunnya.

Ketika akan berinvestasi, investor akan

memilih investasi yang memiliki tingkat imbal

balik tinggi dengan resiko tertentu atau tingkat

imbal balik tertentu dengan resiko yang rendah.

Investasi di pasar saham tentunya lebih berisiko dari

pada berinvestasi di emas, karena tingkat

pengembaliannya yang secara umum relatif lebih

tinggi dari emas.

Kecenderungan naiknya harga emas akan

mendorong investor untuk memilih berinvestasi emas

dari pada saham. Selain dengan resiko yang relatif

lebih rendah, emas dapat memberikan hasil imbal balik

yang baik dengan kenaikan harganya.

Ketika banyak investor yang membeli emas

batangan saat harga emas turun hal ini mengakibatkan

turunnya indeks saham di negara bersangkutan

karena aksi jual yang dilakukan investor, dan

sebaliknya apabila harga emas sedang mengalami

kenaikan maka akan menaikkan harga saham karena

aksi jual emas dan mengalihkan investasinya pada

saham.

Hal tersebut juga berlaku pada saham JII

dimana ketika harga emas menurun akan

menyebabkan investor mengalihkan dananya ke

investasi emas yang menyebabkan harga saham JII

menjadi menurun begitu pula sebaliknya ketika harga

emas meningkat akan menyebabkan investor

mengalihkan investasinya ke saham yang

menyebabkan harga saham JII menjadi meningkat.

2.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini bisa

dilihat pada Gambar

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 180 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 30: Untitled - jurnal mdp

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan

landasan teori maka hipotesis penelitian dinyatakan

sebagai berikut:

Harga minyak dunia dan harga emas dunia

berpengaruh terhadap perkembangan harga saham

Jakarta Islamic Index.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas tentang pengaruh

harga minyak dunia dan harga emas dunia terhadap

perkembangan harga saham Jakarta Islamic Index.

Objek yang diteliti adalah Jakarta Islamic Index.

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen

yaitu perkembangan harga saham Jakarta Islamic

Index dan menggunakan dua variabel independen

meliputi harga minyak dunia dan harga emas dunia.

Data yang digunakan memiliki rentang waktu dari

Januari hingga Desember 2020.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data menurut waktu pengumpulannya

ada 2 macam, yaitu data Time Series dan Cross

Section. Dalam penelitian ini menggunakan data Time

Series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke

waktu pada suatu objek dengan tujuan untuk

menggambarkan perkembangan dari objek tersebut.

Jenis data menurut sifatnya juga ada 2

macam, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Dalam

penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data

yang berupa angka, dapat dianalisis dengan

menggunakan teknik perhitungan statistik (Purwanto,

2012).

Data dalam penelitihan ini adalah data

sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh dengan

cara membaca, mempelajari dan memahami melalui

media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku,

serta dokumen perusahaan (Utoyo, 2016). Data

bersumber dari hasil laporan Bursa Efek Indonesia.

3.3 Tehnik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda. Analisis mengenai pengaruh harga minyak

dunia dan harga emas dunia terhadap perkembangan

harga saham Jakarta Islamic Index dilakukan dengan

menggunakan bantuan berupa tabel-tabel dan grafik

yang memuat data variabel - variabel yang diamati

dan dikaitkan dengan teori yang relevan.

Metode analisis kuantitatif digunakan untuk

menganalisis pengaruh harga minyak dunia dan harga

emas dunia terhadap perkembangan harga saham

Jakarta Islamic Index. Penelitian ini menggunakan

regresi berganda. Untuk mengestimasi data-data

yang tersedia dengan menggunakan program Eview

9 dengan bentuk fungsi sebagai berikut:

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 181

Page 31: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Hasil Regresi

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Berikut ini adalah hasil regresi harga minyak

dunia dan harga emas dunia terhadap perkembangan

harga saham Jakarta Islamic Index:

terhadap variabel dependen. Nilai prob. t hitung dari

harga minyak dunia sebesar 0.0045 yang lebih kecil

dari 0,05 sehingga harga minyak dunia berpengaruh

signifikan terhadap perkembangan harga saham

Jakarta Islamic Index. Koefisien variabel harga

minyak dunia sebesar 3.759114 menunjukan bahwa

kenaikan harga minyak dunia sebesar 1 persen akan

menyebabkan kenaikan harga saham Jakarta Islamic

Index sebesar 3.759114 persen.

Perbedaan terjadi pada variabel harga emas

dunia. Nilai prob. t hitung dari variabel harga emas

dunia sebesar 0.4472 yang lebih besar dari 0,05

sehingga variabel harga emas dunia berpengaruh

namun tidak signifikan terhadap perkembangan harga

saham Jakarta Islamic Index. Koefisien variabel

Sumber: Data Sekunder Olahan, 2021

4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Perhitungan yang dilakukan untuk mengukur

proporsi atau prosentase dari variasi total variabel

dependen yang mampu dijelaskan oleh model regresi.

R2 dalam regresi sebesar 0.611857. Ini berarti

variabel perkembangan harga saham Jakarta Islamic

Index (Y) dapat dijelaskan oleh variabel harga minyak

dunia ( ) dan harga emas dunia ( ) sebesar 61,18

persen, sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar

model.

4.2 Uji T (Signifikansi Parsial)

Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui

hubungan antara masing-masing variabel independen

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 182 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 32: Untitled - jurnal mdp

harga emas dunia sebesar -0.053785 menunjukan

bahwa kenaikan harga emas dunia sebesar 1 persen

akan menyebabkan penurunan harga saham Jakarta

Islamic Index sebesar 0.053785 persen.

4.3 Uji Statistik F

Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji

F menunjukan bahwa Nilai prob. F (Statistic) sebesar

0.014140 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang

diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan

pengaruh harga minyak dunia dan harga emas dunia

terhadap perkembangan harga saham Jakarta Islamic

Index.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai

analisis pengaruh harga minyak dunia dan harga emas

dunia terhadap perkembangan harga saham Jakarta

Islamic Index yang parameternya menggunakan

metode OLS telah mengungkapkan pengaruh dari

harga minyak dunia dan harga emas dunia, maka

dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Harga minyak dunia dan harga emas dunia mampu

menjelaskan proporsi pengaruh variasi total

perkembangan harga saham Jakarta Islamic

Index yang dicerminkan dalam penghitungan

koefisien determinasi (R2) dalam model statistik.

2. Hasil pengujian secara individual menunjukkan

bahwa variabel harga minyak dunia berpengaruh

positif dan signifikan terhadap perkembangan

harga saham Jakarta Islamic Index.

3. Hasil pengujian secara individual menunjukkan

bahwa variabel harga emas dunia berpengaruh

negatif namun tidak signifikan terhadap

perkembangan harga saham Jakarta Islamic

Index.

4. Harga minyak dunia dan harga emas dunia secara

keseluruhan mempengaruhi perkembangan harga

saham Jakarta Islamic Index, hal ini terlihat dari

pengujian serentak yang telah dilakukan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan

di atas, saran berkaitan dengan hasil penelitian adalah

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian

ini, bahwa perkembangan harga saham Jakarta

Islamic Index dipengaruhi oleh harga emas dan

minyak dunia maka diperlukan langkah-langkah untuk

lebih meningkatkan perhatiannya terhadap dua

komponen tersebut, dengan harapan semakin stabilnya

kondisi ekonomi Indonesia dapat menarik minat

investor untuk berinvestasi terutama investasi saham

syariah agar pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi di Indonesia semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Carp, L. 2012, Can Stock Market

Development Boost Economic Growth?

Empirical Evidence from Emerging Markets

in Central and Eastern Europe, Procedia

Economics and Finance, 3(12), 438–444.

https://doi.org/10.1016/s2212-5671(12)00177-3

[2] Khan, H. 2015, The Impact of Oil and Gold

Prices on The GDP Growth: Empirical

Evidence from a Developing Country, The

International Journal of Management

Science and Business Administration, 1(11),

34–46. https://doi.org/10.18775/ijmsba.1849-

5664-5419.2014.111.1004

[3] `Lutfiana, I. M. 2015, Harga Saham Kelompok

Jakarta Islamic Index di Indonesia Periode

2007-2015.

[4] Malik, A. D. 2017, Analisa Faktor – faktor

yang Mempengaruhi Minat Masyarakat

Berinvestasi di Pasar Modal Syariah Melalui

Bursa Galeri Investasi UISI, Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Islam, 3(1), 61–84.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 183

Page 33: Untitled - jurnal mdp

[5] Masoud, N. M. H. 2013, The Impact of Stock

Market Performance Upon Economic

Growth, International Journal of Economics

and Financial Issues, 3(4), 788–798.

[6] Padli, I. N. 2016, Bisnis dan Investasi Syariah.

https://doi.org/10.13140/RG.2.1.4195.6084

[7] Purwanto, E. 2012, Metodologi Penelitian

Kuantitatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarya.

[8] Rusbariand, S. P., Masodah, Riskayanto, &

Herawati, S. 2012, Analisis Pengaruh Tingkat

Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas

Dunia, dan Kurs Rupiah Terhadap

Pergerakan Jakarta Islamic Index di Bursa

Efek Indonesia, Prosiding Seminar Nasional,

724–740.

[9] Tripathy, N. 2015, Stock Market Integration:

Evidence from BRIC Countries, International

Journal of Business and Emerging Markets,

7(3), 286. https://doi.org/10.1504/

ijbem.2015.070334

[10] Utoyo, N. N. 2016, Pengaruh Tingkat

Inflasi, Suku Bunga, Harga Emas Dunia,

dan Kurs Rupiah pada Jii. 5(c).

[11] Witjaksono, A. A. 2010, Analisis Pengaruh

Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak

Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah,

Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones

Terhadap IHSG (Studi Kasus pada IHSG di

BEI Selama Periode 2000-2009), USU

Repository, 4(1), 134.

[12] Zedadra, O., Guerrieri, A., Jouandeau, N.,

Seridi, H., Fortino, G., Spezzano, G., … Thesis,

A. 2019, No ;NveP^a0-

N _ h 0 W 0 _ 0 ( W [ b k 0 J 0 Q 0 0

eP^#cjk0Y00qQRceiRgTitle, Sustainability

(Switzerland), 11(1), 1–14. Retrieved from

http://scioteca.caf.com

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 184 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 34: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Komisaris Independen, Kualitas Audit Dan

Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada

Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2018-2020

Trisnadi Wijaya

Program Studi Akuntansi, Universitas Multi Data Palembang

E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan ingin menganalisis dan memperoleh bukti empiris pengaruh komisaris independen,

kualitas audit dan financial distress terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan pertambangan di Indone-

sia. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 39 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2018

sampai 2020 yang ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian dianalisis

menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen dan finan-

cial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan sedangkan kualitas audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Kata kunci: Komisaris Independen, Kualitas Audit, Financial Distress, Integritas Laporan Keuangan

Abstract: This research aims to analyze and obtain empirical evidence of the influence of independent commission-

ers, audit quality and financial distress on the integrity of financial statements in mining companies in Indonesia.

The study sampled 39 mining companies registered with the IDX from 2018 to 2020 which were determined using

purposive sampling methods. The research data was analyzed using multiple linear regression analysis. The results

showed that independent commissioners and financial distress had a significant negative effect on the integrity of

financial statements while audit quality had no significant effect on the integrity of financial statements.

Keywords: Independent Commissioner, Audit Quality, Financial Distress, Financial Statement Integrity

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan tahapan pal-

ing akhir dari proses akuntansi dan memegang

peranan penting dalam mengukur dan mengevaluasi

kinerja perusahaan. Perusahaan yang beroperasi di

Indonesia, khususnya emiten perlu menyusun laporan

keuangan setiap periodenya (Haq et al., 2017).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI,

2017), laporan keuangan dirancang untuk memberikan

informasi tentang arus kas perusahaan, kinerja dan

status keuangan, yang membantu para penggunanya

dalam pengambilan keputusan ekonomi dan

memperlihatkan manajemen sumber daya yang

digunakan.

Setiap pemangku kepentingan menggunakan

laporan keuangan untuk mengambil keputusan,

dimana laporan keuangan menunjukkan hasil

keputusannya melalui integritas laporan keuangan.

Integritas laporan keuangan berarti menyajikan

laporan keuangan secara netral dan jujur, tanpa

ditutup-tutupi atau disembunyikan. Informasi yang

disampaikan benar-benar jelas dan akurat (Parinduri

et al., 2018).

Integritas laporan keuangan berkaitan erat

dengan salah satu karakteristik yang disyaratkan oleh

International Financial Reporting Standards

(IFRS), yaitu representasi yang setia. Jika informasi

keuangan disajikan secara netral dan jujur sehingga

mencerminkan keadaan yang sebenarnya, maka

informasi tersebut berguna untuk pengambilan

keputusan. Kerangka konseptual IFRS menjelaskan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 185

Page 35: Untitled - jurnal mdp

bahwa representasi informasi yang setia harus

menyediakan semua informasi yang berguna untuk

mengambil keputusan secara lengkap, agar tidak

menyesatkan penggunanya. Selain itu, informasi yang

mempunyai representasi setia juga harus mengandung

esensi netralitas (Haq et al., 2017).

Kasus manipulasi data keuangan yang

seringkali terjadi membuktikan bahwa laporan

keuangan memberikan integritas rendah bagi para

penggunanya, sehingga tidak mencerminkan kondisi

keuangan perusahaan yang sebenarnya. Pada tahun

2015 terjadi kasus di perusahaan pertambangan PT

Timah Tbk yang diduga melakukan pemalsuan

laporan keuangan. Ketua Ikatan Pekerja Timah (IKT)

menyatakan laporan keuangan fiktif tersebut disusun

untuk menutupi kondisi keuangan perusahaan yang

tidak sehat selama tiga tahun terakhir sehingga

menimbulkan kerugian sebesar 59 miliar rupiah. Mulai

semester I-2015, laporan keuangan PT Timah

dimanipulasi sehingga mengakibatkan utang

meningkat 100% menjadi Rp 2,3 triliun.

Pada tahun 2012, PT Bumi Resources Tbk

(BUMI) melakukan manipulasi akuntansi dan mark

down laporan keuangan untuk pengembangan

BUMI. PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga

dituding menyelewengkan dana. Pernyataan tersebut

diperkuat dengan laporan Indonesia Energy Watch

yang menduga dana pembangunan Floating

Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung

pada 2011 disalahgunakan. Berdasarkan fenomena

yang terjadi pada PT Timah Tbk, PT Bumi Resources

Tbk (BUMI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk

telah menimbulkan ketidakpercayaan pengguna

laporan keuangan dan mempertanyakan integritas

laporan keuangan yang disampaikan.

Informasi yang tercantum pada laporan

keuangan harus mempunyai integritas yang tinggi

agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan

untuk pengambilan keputusan ekonomi yang tepat.

Pengguna laporan keuangan memiliki kepercayaan

yang tinggi terhadap laporan keuangan yang telah

diaudit oleh auditor, karena mereka selalu berasumsi

bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh auditor

biasanya berkualitas tinggi dan terjamin

kebenarannya. Kualitas audit yang baik juga dapat

memungkinkan auditor untuk menemukan kesalahan

dalam laporan keuangan sehingga menjamin integritas

laporan keuangan dari hasil audit. Kualitas audit yang

baik akan meningkatkan integritas laporan keuangan.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas audit

yang diberikan oleh auditor, maka akan semakin tinggi

pula integritas laporan keuangan perusahaan tersebut.

Menurut Susiana dan Herawaty (2007)

masyarakat sangat membutuhkan independensi

auditor dalam menyampaikan opininya yang berkaitan

dengan penyajian laporan keuangan. Opini auditor

tersebut sangat berpengaruh sekali dalam

pengambilan keputusan investasi. Dalam

melaksanakan tugasnya, auditor memerlukan

kepercayaan dari para pengguna jasanya dengan

memberikan kualitas audit yang terbaik. Karena

dengan kualitas audit yang baik, auditor akan memiliki

banyak klien yang mempercayai dan menggunakan

jasanya. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik

(KAP) perlu dinilai sebagai pihak yang kompeten,

independen dan berpengaruh oleh para pengguna

laporan keuangan dalam menentukan seberapa

berharga jasa yang diberikan auditornya. KAP dituntut

harus memiliki profesionalisme yang tinggi sebagai

penyedia jasa dalam menilai kualitas audit.

Hasil penelitian Puspita & Utama (2016),

Sauqi et al. (2017) menyatakan bahwa kualitas audit

berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan

keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian

Susiana & Herawaty (2017), Serly & Helmayunita

(2018) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang

signifikan antara kualitas audit terhadap integritas

laporan keuangan.

Untuk memperoleh informasi akuntansi yang

lebih andal dan berintegritas tinggi, maka corporate

governance yang terstruktur dan terorganisasi

dengan baik perlu diterapkan melalui konsep Good

Corporate Governance sebagai bentuk pengawasan

untuk mencegah pihak manajemen melakukan

tindakan fraud (Istiantoro et al, 2017). Komisaris

independen berperan penting dalam mengawasi

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 186 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 36: Untitled - jurnal mdp

corporate governance agar tersusun laporan

keuangan yang berintegritas. Komisaris independen

adalah anggota dewan komisaris dari eksternal

perusahaan yang telah memenuhi persyaratan untuk

diangkat sebagai komisaris independen. Komisaris

independen dapat menjadi penyeimbang dalam proses

pengambilan keputusan, terutama untuk melindungi

pemegang saham minoritas dan pemangku

kepentingan lainnya. Efektivitas komisaris

independen terlihat dari fungsi pengawasan yang

dijalankannya dan tingginya integritas laporan

keuangan yang dihasilkan.

Hasil penelitian Saksakotama &

Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero

(2017) menyatakan bahwa komisaris independen

berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan

keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian

Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017), Nurbaiti

et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh

yang signifikan antara komisaris independen terhadap

integritas laporan keuangan.

Selain mekanisme corporate governance,

financial distress menjadi salah satu penyebab untuk

meningkatkan integritas laporan keuangan.

Financial distress adalah suatu keadaan dimana

perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan.

Apabila perusahaan gagal memenuhi kewajiban

keuangannya, maka perusahaan akan mengalami

kesulitan keuangan. Pada perusahaan dengan tingkat

kesulitan keuangan yang tinggi, manajer cenderung

menurunkan tingkat konservatisme akuntansi, karena

kondisi tersebut mengindikasikan kinerja manajemen

yang buruk dan akan menyebabkan pergantian

manajemen sehingga integritas laporan keuangan

ditingkatkan oleh perusahaan. Dalam keadaan

keuangan yang bermasalah, manajer cenderung

menggunakan konservatisme akuntansi untuk

mengurangi konflik antara investor dan kreditur.

Konservatisme adalah prinsip kehati-hatian

sehingga adanya kesulitan keuangan mendorong

perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam

menghadapi lingkungan yang tidak pasti. Oleh karena

itu, semakin tinggi financial distress perusahaan

maka semakin besar pula dorongan manajer untuk

meningkatkan tingkat konservatisme akuntansi. Hasil

penelitian Haq et al. (2017), Saad & Abdillah (2019)

menyatakan bahwa financial distress berpengaruh

signifikan terhadap integritas laporan keuangan,

namun berbeda dengan hasil penelitian Indrasari et

al. (2016), Nurbaiti et al. (2021) yang tidak

menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara

financial distress terhadap integritas laporan

keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang

telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komisaris

independen, kualitas audit dan financial distress

terhadap integritas laporan keuangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui

pengaruh komisaris independen, kualitas audit dan

financial distress terhadap integritas laporan

keuangan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan membahas masalah

perusahaan yang timbul dari pemisahan pemilik dan

manajer, dan kemudian berfokus pada bagaimana

mengurangi masalah tersebut. Teori keagenan

berguna bagi perusahaan ketika menerapkan

berbagai mekanisme tata kelola untuk mengontrol

perilaku agen (Panda & Leepsa, 2017).

Teori agensi dikembangkan oleh Jensen dan

Meckling (1976). Dalam teorinya, pemegang saham

sebagai prinsipal berharap agar manajer sebagai agen

bertindak sesuai kepentingan pemegang saham,

kemudian mereka mendelegasikan wewenang

mereka kepada manajer. Manajemen harus diberikan

kompensasi dan diawasi agar fungsinya bisa berjalan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 187

Page 37: Untitled - jurnal mdp

dengan baik. Pengawasan manajer tersebut akan

menimbulkan biaya agensi. Pada saat minat para

manajer sudah tidak selaras dengan para pemilik dan

mengambil keputusan yang akan mengurangi

kekayaan pemegang saham disinilah timbul biaya

agensi (Panda & Leepsa, 2017).

Teori keagenan dapat dilihat sebagai versi

dari teori permainan (Mursalim, 2003), yang

menciptakan model kontrak antara dua orang atau

lebih (pihak), di mana satu pihak disebut agen dan

pihak lain disebut prinsipal. Prinsipal mendelegasikan

tanggung jawab pengambilan keputusan kepada agen,

atau dengan kata lain prinsipal mempercayakan agen

untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesuai dengan

kontrak kerja yang disepakati. Kekuasaan dan

tanggung jawab agen dan prinsipal harus diatur dalam

kontrak kerja agar kedua belah pihak mencapai

kesepakatan.

Kontrak kerja yang dimaksud adalah kontrak

kerja antara pemilik modal dengan pengelola

perusahaan. Pemilik atau penanam modal disebut

sebagai prinsipal, sedangkan pengelola disebut sebagai

agen. Agen dan prinsipal berharap untuk

menggunakan informasi yang mereka miliki sehingga

dapat memaksimalkan utilitas mereka masing-masing.

Akan tetapi, informasi lebih banyak diketahui oleh

agen daripada prinsipal sehingga mengakibatkan

terjadinya asimetri informasi. Manajer sebagai pihak

yang memiliki lebih banyak informasi akan cenderung

mengambil tindakan sesuai dengan keinginan dan

kepentingan mereka untuk memaksimalkan

utilitasnya. Karena investor sebagai pemilik modal

hanya mengetahui sedikit informasi, maka mereka

sulit mengendalikan secara efektif semua tindakan

yang diambil oleh manajer.

Menurut Jensen & Meckling (1976) konflik

keagenan disebabkan oleh pemisahan kepemilikan

dan kontrol dalam perusahaan. Pemegang saham

eksternal akan mengawasi manajemen untuk

mencegah perilaku yang mengarah pada kepentingan

pribadi. Pemilik hutang, pemegang saham, dan

manajer merupakan pihak-pihak yang berbeda dalam

minat dan perspektif tentang nilai perusahaan.

Pemegang saham cenderung berusaha untuk

memaksimalkan saham mereka sehingga menekan

manajer agar bertindak demi kepentingan mereka.

Pada saat yang sama, pemilik utang berusaha untuk

melindungi dana yang mereka investasikan di

perusahaan melalui perjanjian dan kebijakan regulasi

yang ketat (Mahadwartha, 2003).

Integritas laporan keuangan berkaitan

dengan teori keagenan. Teori keagenan menunjukkan

bahwa jika pemilik dipisahkan dari manajer sebagai

agen ketika menjalankan perusahaan, masalah

keagenan akan muncul karena masing-masing pihak

akan berusaha untuk memaksimalkan fungsi

utilitasnya. Dengan mengimplementasikan corporate

governance maka masalah agensi akan bisa

dikurangi dan integritas laporan keuangan bisa

ditingkatkan sehingga laporan keuangan tidak hanya

menguntungkan bagi pihak perusahaan, namun juga

bagi pengguna eksternal dalam pengambilan

keputusan (Saksakotama & Cahyonowati, 2014).

2.2 Integritas Laporan Keuangan

Laporan keuangan sudah menjadi bagian

yang terpenting untuk membangun kelangsungan

perusahaan. Manajemen perusahaan perlu

menghasilkan laporan keuangan yang berintegritas

mengingat pentingnya fungsi laporan keuangan.

Integritas berarti netralitas dan kejujuran, dikatakan

bahwa orang yang memiliki integritas tinggi akan

memperlakukan fakta apa adanya dan menyajikannya

apa adanya (IAI, 2017). Menurut Savero (2017)

integritas adalah refleksi dari kejujuran yang menjadi

landasan utama perilaku sehingga harus dimiliki agar

dapat menjamin pengambilan keputusan yang bebas

dari konflik kepentingan dan mengutamakan

kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi.

Untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar

pengguna laporan keuangan, informasi yang disajikan

pada laporan keuangan haruslah andal. Informasi

dikatakan andal apabila tidak menyesatkan, tidak

terdapat kesalahan material, dan dapat diandalkan

pemakainya sebagai informasi yang jujur dan tersaji

secara wajar. Di samping itu, informasi dalam laporan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 188 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 38: Untitled - jurnal mdp

keuangan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk menghasilkan keputusan ekonomi oleh para

penggunanya apabila informasi yang tersaji di

dalamnya telah memenuhi karakteristik kualitatif

informasi akuntansi (Savero, 2017).

Integritas laporan keuangan dapat diartikan

sebagai laporan keuangan yang menyajikan kondisi

perusahaan dengan sesungguhnya, tanpa ada yang

disembunyikan atau ditutup-tutupi. Seorang auditor

memiliki peluang besar untuk dituntut apabila

melakukan audit pada laporan keuangan yang tidak

berintegritas. Sebuah laporan keuangan yang tidak

berintegritas bisa saja berupa laporan keuangan yang

overstate sehingga sangat merugikan bagi para

penggunanya. Laporan keuangan yang berintegritas

harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima

umum (PABU) dan memenuhi kualitas yang reliabel.

Reliabel di sini berarti bahwa informasi yang tersaji

pada laporan keuangan mempunyai kualitas yang bisa

diandalkan oleh para penggunanya (Savero, 2017).

Menurut International Accounting

Standard Board (IASB) kualitas fundamental yang

harus dipunyai oleh informasi yang tersaji pada

laporan keuangan sehingga bermanfaat untuk

pengambilan keputusan ekonomi, yaitu relevance dan

faithful representation. Di samping itu, kualitas

lainnya yang turut dikembangkan dalam kerangka

konseptual tersebut untuk meningkatkan kegunaan

informasi keuangan meliputi comparability,

timeliness, variability dan understandibility (Kieso

et al., 2016).

2.3 Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang tidak mempunyai hubungan dengan

dewan direksi, anggota dewan komisaris lain dan

pemegang saham pengendali, serta tidak ada

hubungan bisnis atau hubungan lain yang dapat

mempengaruhi perilaku atau kemampuannya untuk

bertindak secara independen atau menjadi mandiri

untuk kepentingan perusahaan. Dengan

ditetapkannya jumlah komisaris independen dalam

perusahaan minimal 30% dari total komisaris atau

setidaknya 1 (satu) orang akan meningkatkan

efektivitas komisaris independen (Sauqi et al., 2017).

Komisaris independen sebagai anggota

dewan komisaris melakukan pengawasan dan

penilaian kinerja perusahaan secara komprehensif.

Komisaris independen juga diharapkan mampu

menghubungkan asimetri informasi yang timbul di

antara para pemangku kepentingan dan manajemen

perusahaan. Komisaris independen diukur dengan

cara membandingkan jumlah komisaris independen

dengan jumlah total dewan komisaris yang ada di

perusahaan (Machdar & Nurdiniah, 2018).

2.4 Financial Distress

Kondisi yang terjadi sebelum perusahaan

mengalami kebangkrutan atau kondisi keuangan

perusahaan yang tidak baik, tidak sehat atau krisis

disebut sebagai financial distress. Perusahaan yang

mempunyai gejala-gejala awal terjadinya penurunan

pada kondisi laporan keuangan merupakan

perusahaan yang mengalami financial distress.

Financial distress bermula ketika

perusahaan tidak mampu memenuhi jadwal

pembayaran atau ketika proyeksi arus kasnya

menunjukkan kondisi perusahaan akan segera tidak

mampu memenuhi kewajibannya (Indrasari et al.,

2016).

Hal ini dikenal sebagai insolvensi yang wajar,

kemungkinan hanya sementara dan bisa diperbaiki.

Insolvensi yang wajar tersebut hanya menunjukkan

bahwa perusahaan mengalami kekurangan likuiditas.

Perusahaan dapat menggunakan berbagai metode

perbaikan untuk mengatasi kegagalan yang

dialaminya, bergantung pada seberapa besar tingkat

kesulitan keuangan. Apabila tingkat kesulitannya

cukup berat, maka likuiditas mungkin menjadi

alternatif tunggal yang layak. Namun, rehabilitasi bisa

pula menjadi salah satu alternatif sehingga

memberikan keuntungan bagi pemegang saham,

kreditur dan masyarakat.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 189

Page 39: Untitled - jurnal mdp

2.5 Kualitas Audit

Keandalan laporan keuangan ditentukan oleh

seberapa tinggi kualitas audit yang dilakukan oleh

auditor sehingga memberikan jaminan bagi para

pengguna laporan keuangan. Kualitas audit

merupakan prosedur yang ditetapkan oleh auditor

untuk menjamin relevansi dan keandalan dari laporan

keuangan kepada anggota organisasi dan publik (Serly

& Helmayunita, 2018).

Beberapa literatur menunjukkan bahwa

tingkat kualitas audit yang baik ditemukan pada

laporan keuangan yang sudah diaudit oleh KAP besar

daripada yang sudah diaudit oleh KAP kecil (Kimeli,

2016).

KAP Big Four mematok tarif jasa audit yang

lebih mahal, serta mempunyai reputasi yang tinggi

berdasarkan dari pengalaman dan spesialisasi industri.

KAP Big Four mempunyai keunggulan yang lebih

baik daripada non-Big Four dalam hal reputasi,

sumber daya dan teknologi audit, serta jumlah klien

yang lebih banyak dan selalu bekerja secara

profesional (Serly & Helmayunita, 2018).

Kualitas audit memungkinkan auditor untuk

mendeteksi dan melaporkan penyimpangan dalam

sistem akuntansi klien mereka. Kemungkinan

tersebut bergantung pada kemampuan teknikal dari

auditor, sementara tindakan melaporkan salah saji

bergantung pada independensi auditor. Kualitas

audit yang tinggi akan menghasilkan laporan

keuangan yang dapat diandalkan sebagai dasar

pengambilan keputusan. Kualitas audit berhubungan

langsung dengan ukuran besar kecilnya perusahaan

audit, dengan menggunakan proksi jumlah klien yang

dimilikinya.

Perusahaan audit besar mempunyai jumlah

klien yang lebih banyak daripada perusahaan audit

kecil. Mereka akan selalu berusaha untuk

memberikan kualitas audit yang lebih baik daripada

perusahaan audit kecil. Perusahaan audit besar akan

kehilangan reputasi apabila kualitas audit yang

dihasilkannya rendah, dan apabila hal ini terjadi maka

mereka akan kehilangan banyak klien dan menderita

kerugian besar (Puspita & Utama, 2016).

2.6 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori di atas, maka

untuk penelitian ini dapat dikembangkan kerangka

pemikiran seperti terlihat pada Gambar 1.

Sumber: Peneliti, 2021

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 190 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 40: Untitled - jurnal mdp

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan dianalisis pada penelitian

ini sebagai berikut:

H1: Komisaris independen berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan.

H2: Kualitas audit berpengaruh terhadap integritas

laporan keuangan.

H3: Financial distress berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai dengan tahun

2020. Sampel penelitian ditentukan menggunakan

teknik purposive sampling dengan kriteria-kriteria

sebagai berikut:

1. Perusahaan pertambangan telah terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020.

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan

yang telah diaudit setiap tahunnya secara rutin.

3. Perusahaan mempunyai kelengkapan data yang

dibutuhkan dalam penelitian.

Berdasarkan kriteria-kriteria sampel

tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak

39 perusahaan dan data observasi berjumlah 117 data

dimana terdapat 21 data yang dinyatakan outlier

sehingga data yang layak untuk digunakan berjumlah

96 data.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder

yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi.

Sumber data diperoleh dari laporan keuangan tahunan

perusahaan pertambangan yang menjadi

sampel penelitian.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Variabel terikat pada penelitian ini adalah

integritas laporan keuangan yang diukur

menggunakan konservatisme metode Givoly & Hayn

(2007) sebagai berikut:

it itACC

it

NI CFOCON

TA

=

Keterangan:

CONACC

= Tingkat konservatisme akuntansi

NIit

= Laba sebelum extraordinary items

ditambah dengan depresiasi dari

perusahaan i pada tahun t

CFOit

= Arus kas dari aktivitas operasi

perusahaan i pada tahun t

TAit

= Total aset perusahaan i pada tahun t

Jika laba yang dihasilkan lebih rendah dari

arus kas operasi, hal ini menunjukkan bahwa prinsip

konservatisme telah diterapkan. Givoly dan Hayn

(2007) mempelajari kecenderungan akun akrual

selama beberapa tahun. Jika ada akrual negatif

selama beberapa tahun berturut-turut (laba bersih

lebih kecil dari arus kas operasi), maka konservatisme

sedang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini sejalan

dengan prinsip konservatisme bahwa perusahaan

semakin banyak menunda pendapatan yang belum

direalisasi dan membebankan biaya lebih cepat.

Laporan laba rugi konservatif akan menunda

pengakuan pendapatan yang belum direalisasi dan

biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut akan

segera dimasukkan ke dalam periode berjalan, dan

bukan cadangan di neraca (biaya ditangguhkan).

Penelitian ini mempunyai tiga variabel

bebas sebagai berikut:

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 191

Page 41: Untitled - jurnal mdp

1. Komisaris independen diukur dengan rasio

jumlah komisaris independen terhadap jumlah

dewan komisaris perusahaan sebagai berikut:

2. Kualitas audit diukur menggunakan variabel

dummy dimana jika perusahaan menggunakan

jasa audit dari KAP Big Four akan diberi kode

angka 1 (satu) dan Non Big Four akan diberi

kode angka 0 (nol).

3. Financial distress diukur dengan fungsi

diskriminan Z-Score dari Altman dengan formula

sebagai berikut:

Keterangan:

Z = Indeks kebangkrutan

X1 = Modal kerja / Total aset

X2 = Laba ditahan / Total aset

X3 = EBIT / Total aset

X4 = Nilai pasar ekuitas / Total kewajiban

3.4 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi

linier berganda, data penelitian terlebih dahulu harus

lolos persyaratan asumsi klasiknya seperti normalitas,

heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi.

Setelah lolos uji asumsi klasik, maka dapat

dirumuskan persamaan regresi linier kemudian akan

dilakukan pengujian hipotesis penelitian baik parsial

maupun simultan.

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Uji Normalitas

Menurut Santoso (2015) uji normalitas

bertujuan untuk mengetahui bentuk distribusi data dari

nilai residual pada model regresi apakah berbentuk

distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan metode Jarque-Bera.

Hasil perhitungan nilai skewness dan kurtosis dapat

dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui nilai

skewness sebesar -0,224206 dan nilai kurtosis sebesar

2,272383. JB statistik dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut (Gujarati & Porter,

2010):

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai JB

statistik sebesar 2,921999 lebih kecil dari ÷2 tabel (á

= 0,05; df = 2), yaitu 5,991465 sehingga dapat

disimpulkan bahwa residual telah mempunyai

distribusi normal.

4.2 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Santoso (2015) uji

heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan varians di antara residual

pada pengamatan yang satu dengan lainnya. Uji

heteroskedastisitas di penelitian ini menggunakan

metode grafik. Hasil uji heteroskedastisitas pada

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Skewness dan

Kurtosis

Sumber: Output SPSS, 2021

Z = 6,56X1 + 3,26X

2 + 6,72X

3 + 1,05X

4

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 192 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 42: Untitled - jurnal mdp

Sumber: Output SPSS, 2021

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa titik-

titik menyebar secara acak di atas dan di bawah

angka nol pada sumbu Y serta tidak membentuk pola

tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa residual

dari model regresi telah bebas dari gejala

heteroskedastisitas.

4.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat korelasi yang tinggi di

antara variabel independen yang ada dalam model

regresi (Santoso, 2015). Uji multikolinieritas pada

penelitian ini menggunakan metode Variance

Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian

multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah

ini:

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Output SPSS, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 193

Page 43: Untitled - jurnal mdp

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa semua

variabel independen mempunyai nilai VIF masih di

bawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

variabel independen dalam model regresi telah bebas

dari gejala multikolinieritas.

4.4 Uji Autokorelasi

Dari Tabel 3 terlihat nilai Durbin-Watson

sebesar 1,194 masih berada di antara -2 dan +2.

Menurut Santoso (2015) nilai Durbin-Watson yang

berada di antara -2 sampai dengan +2 dinyatakan

tidak ada autokorelasi, maka model regresi dari

penelitian ini disimpulkan telah bebas dari gejala

Berdasarkan Tabel 4 di atas, maka

persamaan regresi berganda dapat dirumuskan

sebagai berikut:

CON_ACC = 0,016 + -0,002BOCIndep +

0,009AuditQual + -0,003FinDist

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Santoso (2015) uji autokorelasi

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi

antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan penganggu pada periode sebelumnya (t-

1). Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan

metode Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat

dilihat pada Tabel 3.

autokorelasi.

4.5 Analisis Regresi Berganda

Hasil perhitungan konstanta dan koefisien

regresi dapat dilihat pada Tabel 4.

Persamaan regresi linier berganda di atas

dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Konstanta sebesar 0,016 menyatakan bahwa

jika tidak ada komisaris independen, kualitas

audit dan financial distress maka integritas

laporan keuangan sebesar 0,016.

Sumber: Output SPSS, 2021

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda

Sumber: Output SPSS, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 194 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 44: Untitled - jurnal mdp

• Koefisien regresi -0,002 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 satuan komisaris

independen akan menurunkan integritas laporan

keuangan sebesar 0,002.

• Koefisien regresi sebesar 0,009 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 satuan kualitas

audit akan meningkatkan integritas laporan

keuangan sebesar 0,009.

Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa nilai

adjusted R square sebesar 0,363 berarti bahwa

36,3% variasi dari variabel integritas laporan keuangan

dapat dijelaskan oleh variabel komisaris independen,

kualitas audit dan financial distress, sedangkan

sisanya sebesar 63,7% dijelaskan oleh variabel-

variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model

regresi.

4.7 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Hasil pengujian hipotesis penelitian secara

parsial dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel

x terlihat bahwa variabel komisaris independen

mempunyai thitung

sebesar -3,567 dan sig. 0,001.

Karena nilai thitung

|-3,567| > ttabel

1,986 dan nilai sig

0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

komisaris independen berpengaruh negatif signifikan

terhadap integritas laporan keuangan.

Hal ini berarti semakin banyak jumlah

komisaris independen maka akan mengakibatkan

terjadinya penurunan pada integritas laporan

keuangan.

• Koefisien regresi sebesar -0,003 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 satuan financial

distress akan menurunkan integritas laporan

keuangan sebesar 0,003.

4.6 Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan koefisien determinasi

dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel

kualitas audit mempunyai thitung

sebesar 0,968 dan

sig. 0,335. Karena nilai thitung

0,968 < ttabel

1,986 dan

nilai sig 0,335 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

integritas laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa

kualitas audit tidak menentukan penyusunan laporan

keuangan yang berintegritas.

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel

financial distress mempunyai thitung

sebesar -5,276

dan sig. 0,000. Karena nilai thitung

|-5,276| > ttabel

1,986

dan nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa financial distress berpengaruh negatif

signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hal

ini berarti bahwa semakin tinggi financial distress

maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan pada

integritas laporan keuangan.

4.8 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Hasil pengujian hipotesis secara simultan

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi

Sumber: Output SPSS, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 195

Page 45: Untitled - jurnal mdp

Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Simultan

Sumber: Output SPSS, 2021

Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa Fhitung

bernilai 19,029 yang lebih besar dari Ftabel

2,704 dan

nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel komisaris independen,

kualitas audit dan financial distress secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan

keuangan.

4.9 Pembahasan

4.9.1 Pengaruh Komisaris Independen

Terhadap Integritas Laporan

Keuangan

Hasil pengujian hipotesis secara parsial

menunjukkan bahwa komisaris independen

berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas

laporan keuangan. Keberadaan komisaris independen

dinilai kurang efektif untuk mengawasi dan menjamin

penyusunan laporan keuangan yang berintegritas di

perusahaan. Dengan jumlah komisaris independen

yang banyak justru akan menimbulkan konflik dan

perbedaan opini di antara mereka sehingga

berdampak pada menurunnya integritas laporan

keuangan. Hasil penelitian ini mendukung temuan

penelitian yang dilakukan oleh Saksakotama &

Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero

(2017) yang menyatakan bahwa komisaris

independen berpengaruh signifikan terhadap integritas

laporan keuangan, namun tidak sejalan dengan hasil

penelitian Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017),

Nurbaiti et al. (2021) yang tidak menemukan adanya

pengaruh yang signifikan antara komisaris

independen terhadap integritas laporan keuangan.

4.9.2 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap

Integritas Laporan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis secara parsial

menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Dalam praktiknya, semua Kantor Akuntan Publik

(KAP), baik berukuran besar maupun kecil

menggunakan standar yang sama dalam mengaudit

laporan keuangan sesuai Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP). Tinggi atau rendahnya integritas

laporan keuangan bergantung pada kinerja manajer

dan KAP. Apabila manajer memberikan laporan

keuangan yang tidak berintegritas kepada KAP Big

Four, maka tidak ada jaminan integritas laporan

keuangannya menjadi langsung tinggi setelah

dilakukan audit. Sedangkan jika KAP menugaskan

auditor yang kurang berpengalaman untuk

menurunkan biaya litigasi dikarenakan mengaudit

laporan keuangan sudah menjadi hal wajar yang

harus dilakukan, maka akan mengakibatkan tidak

tercapainya integritas laporan keuangan yang

diinginkan (Qoyyimah et al., 2015).

Hasil penelitian ini mendukung temuan

penelitian yang dilakukan oleh Puspita & Utama

(2016), Sauqi et al. (2017) yang menyatakan bahwa

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 196 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 46: Untitled - jurnal mdp

kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap

integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan

dengan hasil penelitian Susiana & Herawaty (2017),

Serly & Helmayunita (2018) yang tidak menemukan

adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas

audit terhadap integritas laporan keuangan.

4.9.3 Pengaruh Financial Distress Terhadap

Integritas Laporan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis secara parsial

menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh

negatif signifikan terhadap integritas laporan

keuangan. Konflik keagenan menyebabkan terjadinya

perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan

manajer sehingga menimbulkan financial distress.

Manajer akan selalu berusaha menurunkan tingkat

konservatisme akuntansi ketika perusahaan sedang

dalam kondisi kesulitan keuangan (financial distress)

yang tinggi karena kondisi tersebut menandakan

manajer memiliki kinerja yang buruk dan jabatannya

menjadi terancam. Ancaman pergantian manajemen

akan mendorong manajer untuk menurunkan tingkat

konservatisme akuntansi sehingga integritas laporan

keuangan menjadi rendah (Haq et al., 2017).

Hasil penelitian ini mendukung temuan

penelitian yang dilakukan oleh Haq et al. (2017), Saad

& Abdillah (2019) yang menyatakan bahwa finan-

cial distress berpengaruh signifikan terhadap

integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan

dengan hasil penelitian Indrasari et al. (2016), Nurbaiti

et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh

yang signifikan antara financial distress terhadap

integritas laporan keuangan.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan di atas, maka ada beberapa kesimpulan

yang dapat diambil, yaitu:

1. Komisaris independen berpengaruh negatif

signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

2. Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap integritas laporan keuangan.

3. Financial distress berpengaruh negatif

signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

5.2 Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk

menambah sampel selain perusahaan sektor

pertambangan, namun bisa diperluas ke

perusahaan-perusahaan di sektor yang berbeda.

Selain itu, periode observasi juga disarankan

untuk mengambil periode yang lebih lama,

seperti 10 tahun atau 15 tahun.

2. Variabel penelitian yang dianalisis disarankan

untuk diperluas lagi, selain komisaris

independen, kualitas audit dan financial

distress yang dapat berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Givoly, D., & Hayn, C. 2000, The Changing

Time-Series Properties of Earnings, Cash

Flows and Accruals: Has Financial

Reporting Become More Conservative?,

Journal of Accounting and Economics

29(3), 287-320.

[2] Haq, F. R. G., Suzan, L., & Muslih, M. 2017,

Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan

Financial Distress Terhadap Integritas

Laporan Keuangan, Assets, 7(1), 41-55.

[3] IAI. 2017, Standar Akuntansi Keuangan,

Ikatan Akuntansi Indonesia.

[4] Indrasari, A., Yuliandhari, W. S., & Triyanto,

D. N. 2016, Pengaruh Komisaris

Independen, Komite Audit, dan Financial

Distress Terhadap Integritas Laporan

Keuangan, Jurnal Akuntansi, 20(1), 117-

133.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 197

Page 47: Untitled - jurnal mdp

[5] Istiantoro, I., Paminto, A., & Ramadhani, H.

2017, Pengaruh Struktur Corporate

Governance Terhadap Integritas Laporan

Keuangan Perusahaan pada Perusahaan

LQ45 yang Terdaftar di BEI, Akuntabel,

14(2), 157-179.

[6] Jensen, C., & Meckling, H. 1976, Theory of

The Firm: Managerial Behavior, Agency

Costs and Ownership Structure, Journal of

Financial Economics, 3(4), 305-360.

[7] Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T.

D. 2016, Intermediete Accounting, Wiley

Publishing.

[8] Kimeli, E. K. 2016, Determinants of Audit

Fees Pricing: Evidence from Nairobi

Securities Exchange (NSE), International

Journal of Research in Business Studies

and Management, 3(1), 23-35.

[9] Machdar, N. M., & Nurdiniah, D. 2018, The

Influence of Reputation of Public

Accounting Firms on The Integrity of

Financial Statements with Corporate

Governance as The Moderating Variable,

Binus Business Review, 9(3), 177-186.

[10] Mahadwartha, P. A. 2003, Predictability

Power of Dividend Policy and Leverage

Policy to Managerial Ownership: An

Agency Theory Perspective, Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 18(3), 288-

297.

[11] Mursalim. 2006, Persepsi Dimensi Income

Smoothing Terhadap Motivasi Investor

Dalam Berinvestasi di Bursa Efek Jakarta:

Studi pada Investor di Jawa Tengah dan

D.I.Yogyakarta, Jurnal Maksi, 6(2), 161-

174.

[12] Nurbaiti, A., Lestari, T. U., & Thayeb, N. A.

2021, Pengaruh Corporate Governance,

Financial Distress, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Integritas Laporan

Keuangan, Jurnal Ilmiah MEA, 5(1), 758-

771.

[13] Panda, B., & Leepsa, N. M. 2017, Agency

Theory: Review of Theory and Evidence on

Problems and Perspectives, Indian Journal

of Corporate Corporate Governance, 10(1),

74-95.

[14] Parinduri, A. Z., Pratiwi, R. K., &

Purwaningtyas, O. I. 2018, Analysis of

Corporate Governance, Leverage and

Company Size on The Integrity of Financial

Statements, Indonesian Management and

Accounting Research, 17(1), 18-35.

[15] Puspita, M. A. P. W., & Utama, I M. K. 2016,

Fee Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh

Kualitas Audit Terhadap Integritas

Laporan Keuangan, E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 16(3), 1829-1856.

[16] Qoyyimah, S. D., Kholmi, M., & Harventy, G.

2015, Pengaruh Struktur Corporate

Governance, Audit Tenure dan Ukuran

Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap

Integritas Laporan Keuangan, Jurnal

Reviu Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 781-

790.

[17] Saad, B., & Abdillah, A. F. 2019, Analisis

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

Audit Tenure, dan Financial Distress

Terhadap Integritas Laporan Keuangan,

Jurnal Manajemen Oikonomia, 15(1), 70-

85.

[18] Saksakotama, P. H., & Cahyonowati, N. 2014,

Determinan Integritas Laporan Keuangan

Perusahaan Manufaktur di Indonesia,

Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 1-

13.

[19] Santoso, Singgih. 2015, Menguasai Statistik

Parametrik: Konsep dan Aplikasi Dengan

SPSS, Elex Media Komputindo.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 198 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 48: Untitled - jurnal mdp

[20] Sauqi, A., Akram, & Pituringsih, E. 2017, The

Effect of Corporate Governance

Mechanisms, Auditor Independence, and

Audit Quality to Integrity of Financial

Statements, International Conference and

Call for Papers, 1456-1475.

[21] Savero, D. O. 2017, Pengaruh Komisaris

Independen, Komite Audit, Kepemilikan

Institusional dan Kepemilikan Manajerial

Terhadap Integritas Laporan Keuangan

(Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2014), JOM Fekon,

4(1), 75-89.

[22] Serly, V., & Helmayunita, N. 2018, The

Correlation of Audit Fee, Audit Quality and

Integrity of Financial Statement, Advances

in Economics, Business and Management

Research, 64, 67-72.

[23] Susiana & Herawaty, A. 2007, Analisis

Pengaruh Independensi, Mekanisme

Corporate Governance dan Kualitas Audit

Terhadap Integritas Laporan Keuangan,

Simposium Nasional Akuntansi X.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 199

Page 49: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 200 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Pengaruh Citra Merek, Kepuasan Konsumen Dan Kepercayaan

Terhadap Loyalitas Pelanggan Air Mineral Merek Aqua

Mella Ramadhani1, Nurhadi2

1.2Program Studi Administrasi Bisnis, UPN “Veteran” Jawa Timur

Email: [email protected], [email protected]

Abstract: This study aims to analyze the effect of brand image, consumer satisfaction and trust on customer loyalty

directly and indirectly through trust. The sample used in this study were 200 respondents using quota sampling

technique. Data analysis using Path Analysis technique. The results of the analysis show that brand image, con-

sumer satisfaction has a positive and significant effect on trust. Brand image has no significant effect on customer

loyalty. Consumer satisfaction has a positive and significant effect on customer loyalty. Brand image, consumer

satisfaction have a positive and significant effect on customer loyalty through trust.

Keywords: Brand Image, Consumer Satisfaction, Trust, Customer Loyalty

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, kepuasan konsumen dan kepercayaan

terhadap loyalitas pelanggan secara langsung dan secara tidak langsung melalui kepercayaan. Sampel yang digunakan

pada penelitian ini sebanyak 200 responden dengan menggunakan teknik quota sampling. Data analisis menggunakan

teknik Analisis Jalur. Hasil analisis menunjukkan bahwa citra merek, kepuasan konsumen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepercayaan. Citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan

konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Citra merek, kepuasan konsumen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepercayaan.

Kata kunci: Citra Merek, Kepuasan Konsumen, Kepercayaan, Loyalitas Pelanggan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman

persaingan antar dunia bisnis semakin ketat.

Perusahaan harus mampu bersaing dengan

kompetitornya dalam meningkatkan dan

mempertahankan keunggulan produk bisnisnya.

Untuk memenangkan persaingan dengan

para kompetitor, perusahaan harus melakukan inovasi

dan kreatifitas dalam menciptakan suatu produk

bisnisnya agar dapat bertahan di tengah persaingan

yang sangat ketat. Perusahaan harus

mempertahankan produknya dengan menarik calon

pelanggan lama atau pelanggan baru agar konsumen

tetap mempercayai produk perusahaan. Keberhasilan

perusahaan dapat dilihat dari loyalitas pelanggan yang

dapat diraih. Loyalitaspelanggan terhadap suatu

perusahaan, akan menciptakan banyak keuntungan

bagi perusahaan tersebut (Nurmillatina, 2018).

Loyalitas pelanggan merupakan bagian yang penting

dalam pengulangan pembelian terhadap suatu produk

pelanggan, yang tidak hanya meningkatkan nilai bisnis

saja akan tetapi dapat menarik pelanggan baru.

Dari beberapa tinjauan para ahli pemasaran

bahwa dalam mempertahankan pelanggan itu

tergolong lebih sulit daripada usaha mendapatkan

pelanggan baru. Tidak heran jika banyak program

yang telah disusun dalam rangka mengikat para

pelanggan agar tetap setia pada produk dan

mereknya. Adanya kepuasan konsumen saja dinilai

masih belum cukup bila tidak dikonversi menjadi

loyalitas pelanggan.

Page 50: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 201

Tingkat kepercayaan pada konsumen sangat

mempengaruhi loyalitas pada pelanggan.

Kepercayaan konsumen terhadap produk perusahaan

mampu menciptakan sebuah citra yang baik bagi

perusahaan. Sehingga perusahaan akan memiliki citra

yang baik di mata masyarakat. Seorang konsumen

tentunya memiliki kepercayaan yang berbeda

terhadap setiap produk atau jasa yang digunakan.

Perusahaan harus berusaha memenuhi keinginan dan

kebutuhan dari konsumen sehingga memberikan rasa

puas kepada konsumen dan dapat meningkatkan daya

saing dengan keunggulan produk yang dimiliki.

Kepercayaan pelanggan dapat dipenuhi

melalui kepuasan pelanggan sehingga pelanggan

merasa puas apabila mereka memperoleh apa yang

mereka inginkan (Gultom, 2020). Karena konsumen

dalam mengambil sebuah keputusan untuk membeli

kembali suatu produk atau loyal terhadap suatu produk

cenderung melihat keunggulan produk atau jasa yang

dimiliki sesuai dan dapat memenuhi harapan

konsumen.

Citra merek adalah salah satu hal yang

penting dalam melakukan pertimbangan dalam

membeli suatu produk. Citra merek bagi perusahaan

merupakan salah satu hal yang penting dalam

melakukan strategi bersaing dengan kompetitor yang

bernilai untuk mendapatkan kepercayaan dari

konsumen untuk menentukan pilihannya. Perusahaan

melakukan berbagai upaya dalam mempertahankan

citra merek yang telah dimiliki salah satunya dengan

cara melakukan sebuah inovasi terhadap produk dan

menjaga kualitas produk atau jasa. Adanya citra

merek yang baik dapat membantu membangun

kepercayaan dan persepsi yang positif dari

konsumen. Sehingga mampu menarik konsumen

untuk percaya dengan suatu perusahaan yang telah

memiliki citra merek yang baik. Penelitian Ratna

(dalam Kusuma & Laily, 2020: 5), mengemukakan

bahwa citra merek memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Dengan adanya kepercayaan dan citra

merek yang bagus akan memenangkan persaingan

didalam dunia bisnis terutama memenangkan hati

konsumen. Memenangkan hati konsumen dapat

dilihat dari seberapa puas konsumen dengan

keunggulan produk serta pelayanan yang diberikan.

Terciptanya kepuasan konsumen merupakan salah

satu keberhasilan perusahaan dalam memikat hati

konsumen untuk mendapatkan pelanggan yang puas

dan cenderung menjadi loyal. Kepuasan konsumen

adalah suatu sikap yang diputuskan berdasarkan

pengalaman yang didapatkan.

Menurut Fandi (dalam Erwin et.all, 2019:17)

terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan

beberapa manfaat diantaranya hubungan antara

perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis,

memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang

dan terciptanya loyalitas pelanggan.

Salah satu bisnis yang sedang berkembang

saat ini adalah bisnis Air Minum dalam Kemasan

(AMDK). Hal tersebut berdampak akan pesaingan

antar pasar industri air mineral dalam kemasan yang

semakin ketat dan kompetitif. Terbukti dengan banyak

sekali jenis-jenis air mineral dalam kemasan yang

sedang beredar di pasaran.

Tabel 1. Top Brand Award Tahun 2019 – 2021

Page 51: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 202 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Banyaknya air minum dalam kemasan di

pasaran saat ini, mempengaruhi konsumen dalam

sikap terhadap melakukan pembelian dan pemakaian

barang maupun jasa yang ditawarkan. Penilitian ini

mengkaji pengaruh Citra Merek, Kepuasan

Konsumen, dan Kepercayaan terhadap Loyalitas

Pelanggan air mineral merek Aqua.

1.2 Tujuan Penelitan

1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap

kepercayaan

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen

terhadap kepercayaan

3. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap

loyalitas pelanggan

4. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen

terhadap loyalitas pelanggan

5. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan

terhadap loyalitas pelanggan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Loyalitas Pelanggan

Menurut Kotler & Keller (dalam Hayani,

2020:136) loyalitas merupakan komitmen yang

dipegang secara mendalam untuk membeli kembali

produk atau jasa yang disukai di masa depan meski

pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi

menyebabkan pelanggan beralih. Menurut Tjiptono

& Chandra (dalam Hayani, 2020:137) loyalitas

pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu

merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang

sangat positif dalam pembelian jangka panjang.

Indikator loyalitas pelanggan menurut (Grif-

fin, 2012:35), sebagai berikut:

1. Melakukan pembelian berulang

2. Membeli produk dan jasa lain dengan produsen

yang sama

3. Merekomendasikan kepada orang lain

4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik pesaing

2.2 Kepercayaan

Menurut (Tjiptono, 2014:398), kepercayaan

merupakan salah satu aspek yang dapat mendukung

pembentukan loyalitas, karena sebagai kesediaan

konsumen agar mempercayai produk atau jasa dalam

situasi yang dikarenakan adanya ekspektasi

konsumen bahwa produk atau jasa tersebut akan

memberikan hasil yang positif. Kepercayaan

merupakan salah satu dari faktor psikologis dalam

mempengaruhi perilaku konsumen.

Menurut McKnight et.all yang (dikutip oleh

Priansa, 2017) terdapat tiga elemen yang membangun

kepercayaan anatara lain:

1. Niat Baik (Benevolence)

2. Integritas (Integrity)

3. Kompetensi (Competence)

2.3 Citra Merek

Menurut (Kotler, 2012), citra merek adalah

serangkaian keyakinan atau kepercayaan yang

dipegang konsumen terhadap merek. Dari beberapa

definisi diatas dapat diambil kesimpulan,

percayanya pelanggan terhadap suatu merek dan

bagaimana pelanggan memandang suatu merek.

Adanya citra merek yang baik akan membuat

pelanggan menyukai suatu produk dengan merek yang

bersangkutan dikemudian hari dan akan membuat

pelanggan senantiasa akan membeli produk secara

berulang sehingga akan menciptakan konsistensi

serta loyalitas dalam diri konsumen.

Menurut (Kotler dan Keller, 2012), indikator

citra merek dapat dilihat dari:

1. Keunggulan asosiasi merek

2. Kekuatan asosiasi merek

3. Keunikan asosiasi merek

2.4 Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler (dalam buku Sunyoto,

Page 52: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 203

2013:35), kepuasan konsumen adalah tingkat

perasaan seseorang setelah melakukan perbandingan

(kinerja atau hasil) yang dirasakan dengan

membandingkan dengan harapannya. Sedangkan

Menurut Juran (dalam Priansa, 2017:197)

menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan

keadaan yang didapat bila produk sesuai dengan

kebutuhan atau harapan konsumen dan bebas dari

kekurangan.

Menurut Irawan (dalam Kalsum, 2016:166)

dalam penentuan kepuasan konsumen terdapat lima

faktor yang harus diperhatikan:

1. Kualitas Produk

2. Harga

3. Faktor Emosional

4. Biaya Kemudahan

2.5 Kerangka Berpikir

Sebuah perusahaan sangat penting untuk

memberikan kesan citra merek yang baik pada

pelanggannya. Dengan adanya citra merek yang baik,

maka akan menciptakan suatu reputasi yang baik pula

bagi perusahaan. Agar tercipta sebuah reputasi

perusahaan yang baik, perusahaan harus memberikan

rasa puas kepada konsumen. Dengan membuat

konsumen merasa puas maka akan timbul rasa loyal

dan percaya kepada perusahaan tersebut.

Kepercayaan menjadi salah satu faktor

penting dalam terciptanya suatu loyalitas, dengan

merasa percaya terhadap suatu produk maka

konsumen akan kembali lagi untuk membeli dan

mengonsumsi produk tersebut. Loyalitas pelanggan

merupakan bentuk suatu kesetiaan pelanggan yang

timbul dari diri sendiri tanpa adanya paksaan dari

siapapun. Sehingga dengan terciptanya citra merek

yang baik dan adanya kepuasan konsumen yang baik

maka akan terbentuk suatu kepercayaan yang akan

terwujudnya suatu pelanggan yang loyal untuk jangka

waktu yang panjang.

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Dari kerangka berpikir diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek (X

1), kepuasan

konsumen (X2) berpengaruh terhadap kepercayaan

(Z). Citra merek (X1), kepuasan konsumen (X

2)

berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan (Y). Citra merek (X

1), kepuasan konsumen (X

2) berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan (Y) melalui kepercayaan (Z).

Berdasarkan Latar belakang, rumusan

masalah dan tujuan yang ingin dicapai penulis, dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Citra merek berpengaruh secara signifikan

terhadap kepercayaan air mineral merek Aqua.

H2: Kepuasan konsumen berpengaruh signifikan

terhadap kepercayaan air mineral merek Aqua.

H3: Citra merek berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas pelanggan air mineral merek

Aqua.

H4: Kepuasan konsumen berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pelanggan air min

eral merek Aqua.

H5: Kepercayaan berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas pelanggan air mineral merek

Aqua.

Page 53: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 204 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

3. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen

Aqua yang terletak di wilayah Waru Sidoarjo. Dalam

menentukan sampel yang digunakan, penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan quota sampling.

Menurut (Sugiyono, 2018:82) Quota Sam-

pling adalah teknik untuk menentukan sampel dari

populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai

jumlah (kuota) diinginkan. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini ditetapkan secara quota sampling

sebanyak 200 responden. Adapun sampel yang dipilih

dalam penelitiann yaitu 200 responden konsumen

Aqua di wilayah Waru Sidoarjo.

Tabel 2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan

penelitian ini adalah non probability sampling. Jenis

data pada penelitian ini menggunakan data primer.

Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu

dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada

konsumen aqua di Waru Sidoarjo.

Teknik analisis data yang digunakan dalam

pengujian penelitian yaitu menggunakan uji validitas

dan uji reliabilitas. Selanjutnya dilakukan uji asumsi

klasik, uji t, uji koefisien determinasi serta uji path

analysis.

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat

kebenaran secara statistik, angka rhitung

harus

dibandingkan dengan rtabel

pada taraf signifikan 5%

pada derajat bebas (n-2). Bila angka rhitung

> rtabel

berarti item dikatakan valid.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Validitas

Page 54: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 205

Hasil tersebut dapat dikatakan valid, karena

semua nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel.

Dengan nilai r tabel yang digunakan pada penelitian

ini sebesar 0,138 dengan tingkat signifikansi 0,05

(5%). Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan

sejauhmana suatu hasil relatif konsisten apabila diukur

berulang kali untuk mengukur gejala yang sama dan

hasil yang relatif konsisten dengan menggunakan

batasan 0,6. Di bawah ini merupakan hasil uji

reliabilitas dengan menggunakan SPSS 25, yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa nilai Cronbach’s alpha hitung pada seluruh

variabel lebih besar dari Cronbach’s alpha minimum

yaitu 0,60. Sehingga dapat dikatakan bahwa alat ukur

berupa kuisioner pada penelitian ini sudah reliabel.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat

bahwa nilai-nilai sebaran data pada plot tersebar

disekitar garis diagonal, maka regresi memenuhi

asumsi normalitas.

4.2.2 Uji Multikolinieritas

Tabel 5. Uji Multikolinieritas

Gambar 2. Uji Normalitas

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa

semua variabel bebas memiliki tolerance lebih dari

10% dan nilai VIF kurang dari 10 maka dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi

multikolinieritas.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut

heteroskedastisitas.

Page 55: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 206 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar diatas dapat

disimpulkan bahwa hasil uji heterokedastistas,

menghasilkan gambar yang tidak memiliki pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastistas.

4.2.4 Uji Linearitas

Tabel 6. Uji Linearitas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa bentuk hubungan variabel bebas

(independent) dan variabel terikat (dependent)

memiliki bentuk yang linier, karena memiliki nilai sig

dari setiap variabel lebih besar dari 0,05.

4.3 Uji Statistik

4.3.1 Uji t Sub 1

Tabel 7. Uji t Sub 1

Berdasarkan tabel diatas nilai constant

sebesar – 0,609, koefisien regresi citra merek sebesar

0,500, koefisien beta 0,395 dengan sig 0,000 dan t

tabel 6,096 dan kepuasan konsumen koefisien regresi

sebesar 0,380, koefisien beta 0,425 dengan sig 0,000

dan t tabel 6,565 terhadap variabel kepercayaan.

Nilai sig <0,05 maka H0 ditolah dan H1

diterima atau thitung

> ttabel

maka ttabel

pada koefisien

alpha 5% dapat diketahui dengan df= n-k-1 = 200-2-

1 = 197, maka diperoleh ttabel

sebesar 1,97.

Citra Merek memiliki nilai sig. 0,000 dan t

tabel 6,096 maka variabel citra merek (X1)

berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (Z).

Kepuasan Konsumen memiliki nilai sig. 0,000 dan t

tabel 6,565 maka variabel kepuasan konsumen (X2)

berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan (Z).

4.3.2 Uji Koefisien Determinan Sub 1

Page 56: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 207

Tabel 8. Uji Koefisien Determinan Sub 1

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh

R2 sebesar 0,570 atau 57%. Kepercayaan dipengaruhi

variabel citra merek dan kepuasan konsumen

sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini. Nilai ini

digunakan sebagai error terms (e/) yang merupakan

elemen variasi variabel kepercayaan yang tidak dapat

dijelaskan oleh variabel citra merek dan kepuasan

konsumen yaitu sebesar e1 = = 0,655.

Berdasarkan penjelasan tersebut, model

regresi yang terbentuk dari persamaan Sub

Struktural 1 yaitu:

Z = + p1X1 + p2X2 +

Z = (- 0,609) + 0,500 + 0,380 + 0,655

4.3.3 Uji t Sub 2

Tabel 9. Uji t Sub 2

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui

variabel citra merek, kepuasan konsumen dan

kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan. t tabel pada koefisien

alpha 5% dapat diketahui dengan df = n-k-1 = 200-

3-1 = 196, maka diperoleh t tabel sebesar 1,97. Citra

Merek memiliki nilai sig. 0,141 dan t tabel 0,108 pada

koefisien 5% karena nilai sig > 0,05 dan t hitung <

1,97 maka variabel citra merek (X1) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan

(Y). Kepuasan Konsumen memiliki sig. 0,000 dan t

tabel 0,465 pada koefisien 5% karena nilai sig < 0,05

dan t hitung > 1,97 maka variabel kepuasan

konsumen (X2) berpengaruh signifikan terhadap

Loyalitas Pelanggan (Y). Kepercayaan memiliki sig

0,002 dan t tabel 0,235 pada koefisien 5% karena

nilai sig < 0,05 dan t hitung > 1,97 maka variabel

kepercayaan (Z) berpengaruh signifikan terhadap

Loyalitas Pelanggan (Y).

4.3.4 Uji Koefisien Determinasi Sub 2

Page 57: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 208 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Tabel 10. Uji Koefisien Determinan Sub 2

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

besar R square (R2) sebesar 0,541, nilai ini

merupakan nilai yang digunakan dalam perhitungan

nilai error terms (e/) yang merupakan elemen variasi

variabel Loyalitas Pelanggan yang tidak dapat

dijelaskan oleh variabel citra merek, kepuasan

konsumen dan kepercayaan yaitu sebesar e2 =

= 0,677

Berdasarkan penjelasan tersebut, model

regresi yang terbentuk dari persamaan Sub

Struktural 2 adalah

Y = á + p3X1 + P4X2 + p5Z +

Y = (-3,351) + 0,225 + 0,683 + 0,387 + 0,677

4.4 Uji Path Analysis

Gambar 4. Koefisien Jalur

Berdasarkan hasil analisis pengaruh langsung

masing-masing variabel diatasa, disusun model

pengujian pengaruh secara tidak langsung sebagai

berikut:

Berdasarkan penjelasan pengaruh langsung

diatas, variabel citra merek dan kepuasan konsumen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan sebagai variabel intervening.

Pengaruh langsung X1 terhadap Y = 0,500 Danvariabel kepercayaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Maka untuk

Pengaruh tak langsung X1

Y = 0,500 x 0,387

= 0,193

terhadap uji analisis jalur (path analysis) dapat digunakan

untuk menguji apakah kepercayaan dapat memediasi

citra merek dan kepuasan konsumen terhadap

loyalitas pelanggan atau tidak. Pada penelitian ini

Pengaruh total X1 terhadap Y = 0,500 + 0,193

= 0,693

menggunakan uji sobel atau sobel test untuk menguji

efek mediasi.

Page 58: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 209

Berdasarkan hasil perhitungan Sp2p3

tersebut, lalu dilakukan perhitungan test statistik

pengaruh mediasi dengan rumus berikut:

t =

t =

= 2,795723

Berdasarkan hasil analisis pengaruh langsung

masing-masing variabel diatas, disusun model

pengujian pengaruh secara tidak langsung sebagai

berikut:

Pengaruh langsung X2

terhadap Y = 0,380

Pengaruh tak langsung X

2 ke Z terhadap

Y = 0,380 x 0,387

= 0,147

Berdasarkan hasil diatas, diperoleh t hitung

sebesar 2,795723 > 1,97 yang menunjukkan bahwa

hasil t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat

Pengaruh total X2 terhadap Y = 0,380 + 0,147

= 0,527

signifikan 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien mediasi sebesar 0,193 berpengaruh

signifikan. Variabel kepercayaan dapat memediasi

pengaruh citra merek terhadap loyalitas pelanggan.

Berdasarkan hasil perhitungan Sp2p3

tersebut, lalu dilakukan perhitungan test statistik

pengaruh mediasi dengan rumus berikut:

t =

t =

t = 2,846354

Berdasarkan hasil diatas, diperoleh t hitung

sebesar 2,846354 > 1,97 yang menunjukkan bahwa

hasil t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat

signifikan 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa

Berikut merupakan uji sobel untuk

mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap

loyalitas pelanggan melalui kepercayaan. Untuk

melihat pengaruh mediasi pada variabel tersebut.

pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas

pelanggan.

4.5 PEMBAHASAN

4.5.1 Pengaruh Citra Merek Terhadap

Kepercayaan

Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat

dijelaskan bahwa citra merek berpengaruh positif

terhadap kepercayaan. Hal ini terbukti dengan

ditunjukannya hasil pada uji t adalah nilai signifikansi

pada variabel citra merek sebesar 0,000 < 0,05, yang

memiliki arti bahwa citra merek berpengaruh secara koefisien mediasi sebesar 0,147 berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan. Nilai t

hitung 6,096 > signifikan. Variabel kepercayaan dapat memediasi t

tabel 1,97, yang berarti bahwa citra merek

Page 59: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 210 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

berpengaruh secara positif terhadap kepercayaan.

Maka, dari hasil penelitian ini dapat membuktikan

hipotesis 1 dapat diterima. Hal ini dapat dilihat bahwa

semakin baik citra merek yang diciptakan oleh air

mineral merek Aqua maka dapat membuat konsumen

semakin percaya pada air mineral merek Aqua.

Indikator – indikator yang telah dijelaskan

menurut (Kotler dan Keller, 2012), citra merek dapat

diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu

keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek

dan keunikan asosiasi merek. Salah satu contohnya

yaitu indikator keunggulan asosiasi merek dalam

penelitian ini, peneliti memberikan pertanyaan kepada

responden tentang produk memiliki merek yang

mudah diingat, hal ini menunjukkan bahwa semakin

mudah diingatnya merek Aqua dapat menghasilkan

kepercayaan.

Hasil temuan ini mendukung penelitian

(Faizal & Nurjanah, 2019) dengan judul “Pengaruh

Persepsi Kualitas dan Citra Merek terhadap

Loyalitas Pelanggan dimediasi Kepercayaan dan

Kepuasan Pelanggan”. Yang memiliki hasil

penelitian menunjukkan bahwa citra merek

berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

pelanggan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, semakin kuat

citra merek yang ditanamkan oleh Aqua maka akan

semakin besar kemungkinan konsumen akan merasa

lebih percaya ketika mengonsumsi produk tersebut.

4.5.2 Pengaruh Kepuasan Konsumen

Terhadap Kepercayaan

Berdasarkan hasil analisis diatas,

menunjukkan hasil bahwa kepuasan konsumen

berpengaruh positif, besar nilai pengaruh yang dilihat

dari nilai thitung

yaitu sebesar 6,565 > ttabel

1,97. Yang

berarti bahwa kepuasan konsumen berpengaruh

secara positif terhadap kepercayaan. Kemudian,

variabel kepuasan konsumen berpengaruh signifikan

dengan ditunjukannya hasil pada uji t sebesar 0,000

< 0,05 yang memiliki arti bahwa kepuasan konsumen

berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan.

Maka, hasil penelitian ini dapat membuktikan

hipotesis 2 diterima yang menyatakan kepuasan

konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan.

Kepuasan konsumen dapat dipengaruhi oleh

bagaimana sebuah perusahaan dapat memberikan

suatu pengalaman yang baik seperti berupa perasaan

senang atau kecewa pada sesorang yang muncul

karena adanya perbandingan antara persepsi

terhadap pengalaman seseorang terhadap hasil pada

suatu barang atau jasa yang sesuai dengan

harapannya.

Hasil temuan ini memperkuat pendapat

Sutjiawan & Japarianto (dalam Gultom et.all :

2020) kepuasan konsumen yang dirasakan dapat

menyebabkan timbulnya kepercayaan pelanggan.

Jika seorang pelanggan sudah percaya pada produk

atau jasa tersebut maka akan terjadi pembelian

ulang dari pelanggan. Dan hasil penelitian ini

mendukung penelitian (Gultom et.all, 2020)

dengan judul “Determinasi Kepuasaan Pelanggan

terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui

Kepercayaan”. Dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, semakin baik

kepuasan yang dirasakan oleh konsumen Aqua maka

akan semakin besar kemungkinan konsumen akan

lebih percaya ketika mengonsumsi produk tersebut.

4.5.3 Pengaruh Citra Merek Terhadap

Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis diatas,

menunjukkan hasil bahwa citra merek tidak

berpengaruh signifikan. Hal ini terbukti dengan

ditunjukkannya hasil pada uji t adalah nilai thitung

1,479

< ttabel

1,97. Variabel citra merek memiliki signifikansi

sebesar 0,141 > 0,05 yang artinya citra merek tidak

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Maka, dari hasil penelitian ini yang berarti hipotesis

3 ditolak yang menyatakan citra merek tidak

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Page 60: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 211

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra

merek yang ada pada air mineral merek Aqua tidak

mempengaruhi loyalitas pelanggan. Yang artinya, citra

merek yang ada pada air mineral merek Aqua yang

mudah diingat, mudah diucapkan, mudah dikenal

belum cukup untuk menimbulkan loyalitas pelanggan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi citra merek

adalah kepercayaan. Bagaimana persepsi seorang

konsumen terhadap citra merek yang dimiliki produk

tersebut.

Berkaitan dengan pendapat atau

kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang

suatu produk yang dikonsumsi. Jika citra merek

tersebut mampu mendapatkan kepercayaan seorang

konsumen, maka konsumen akan menjadi loyal

sehingga produk akan direkomendasikan kepada

orang lain. Begitu pula sebaliknya, jika citra merek

pada produk tersebut belum berhasil mendapatkan

kepercayaan pada konsumen, maka konsumen tidak

akan melakukan pembelian secara berulang.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian

(Sinurat et.all, 2017) dengan judul “Pengaruh

Inovasi Produk, Harga, Citra Merek dan Kualitas

Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan Mobil

Suzuki Ertiga”. Dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa citra merek tidak berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan mobil Suzuki

Ertiga di Manado.

4.5.4 Pengaruh Kepuasan Konsumen

Terhadap Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis diatas,

menunjukkan hasil bahwa kepuasan konsumen

memiliki pengaruh positif. Besar nilai pengaruh yang

dilihat dari nilai uji t yaitu thitung

6,269 > ttabel

1,97,

yang berarti bahwa kepuasan konsumen berpengaruh

secara positif terhadap loyalitas pelanggan.

Berdasarkan hasil dari analisis, menunjukkan

hasil bahwa variabel kepuasan konsumen yang

memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, dimana

nilai 0,000 < 0,05 yang memiliki arti bahwa kepuasan

konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap

loyalitas pelanggan. Maka, dari hasil penelitian ini

dapat membuktikan hipotesis 4 diterima, artinya

kepuasan konsumen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan air mineral

merek Aqua.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian

(Yonata et.all, 2020) yang berjudul “Pengaruh

Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen

terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Satria

Antaran Prima”. Dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa kepuasan konsumen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

Berdasarkan hasil deskripsi variabel

kepuasan konsumen yang menunjukkan bahwa

konsumen merasa puas dengan air mineral merek

Aqua. Selain itu, Aqua juga telah memberikan sesuai

dengan harapan, kebutuhan, keinginan konsumen

sehingga konsumen merasa puas dengan air mineral

merek Aqua. Dengan begitu akan timbul rasa loyal

pada pelanggan dengan ditunjukannya pengalaman

yang baik saat mengonsumsi produk tersebut.

4.5.5 Pengaruh Kepercayaan Terhadap

Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis diatas,

menunjukkan hasil bahwa kepercayaan berpengaruh

positif. Nilai pengaruh yang dilihat dari nilai uji t yakni

sebesar thitung

3,186 > ttabel

1,97, yang memiliki arti

bahwa kepercayaan berpengaruh secara positif

terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil dari

analisis, menunjukkan hasil bahwa variabel

kepercayaan yang memperoleh nilai signifikansi 0,000,

dimana nilai 0,000 < 0,05 yang memiliki arti bahwa

kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap

loyalitas pelanggan. Maka, dari hasil penelitian ini

dapat membuktikan bahwa hipotesis 5 diterima yang

menyatakan kepercayaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan air mineral

merek Aqua.

Menurut (Tjiptono, 2014:398), kepercayaan

merupakan salah satu aspek aspek yang dapat

Page 61: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 212 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

mendukung pembentukan loyalitas, karena sebagai

kesediaan konsumen untuk mempercayai suatu

produk atau jasa dalam situasi yang dikarenakan

adanya ekspektasi konsumen bahwa produk atau jasa

tersebut akan memberikan hasil yang positif.

Hasil temuan ini memperkuat pendapat

menurut Prabowo (dalam Rafiah, 2019:52)

kepercayaan adalah salah satu faktor yang sangat

penting untuk membangun dan mempertahankan

hubungan pelanggan dalam jangka waktu panjang.

Artinya dengan adanya kepercayaan dapat

menjadikan pelanggan cenderung melakukan

pembelian ulang, mengingat bahwa kepercayaan

merupakan salah satu tolak ukur loyalitas pelanggan.

Dan mendukung penelitian (Fahmi et.all, 2018)

dengan judul “Peran Kepercayaan Pelanggan dalam

Memediasi Pengaruh Kualitas Website terhadap

Loyalitas Pelanggan Online Shop”. Dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa

kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan.

4.5.6 Pengaruh Citra Merek Terhadap

Loyalitas Pelanggan Melalui

Kepercayaan

Berdasarkan hasil analisis data diatas,

menunjukkan hasil bahwa citra merek memiliki

pengaruh positif, besar nilai pengaruh yang dilihat dari

hasil perhitungan menggunakan uji sobel yakni

sebesar thitung

2,795 > ttabel

1,97, yang berarti bahwa

citra merek berpengaruh secara positif terhadap

loyalitas pelanggan melalui kepercayaan. Kemudian,

variabel citra merek memperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,000, dimana nilai 0,000 < 0,05, yang artinya

bahwa citra merek berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas pelanggan melalui kepercayaan.

Maka, dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa

citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan melalui kepercayaan air

mineral merek Aqua.

Dalam hal ini pengaruh yang dihasilkan oleh

variabel citra merek terhadap loyalitas pelanggan yaitu

secara tidak langsung menggunakan variabel

perantara (intervening). Salah satu faktor yang

membentuk loyalitas pelanggan adalah kepercayaan.

Oleh karena itu, variabel intervening yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kepercayaan.

Variabel kepercayaan menjadi variabel intervening,

yang mengantarkan tumbuhnya loyalitas pelanggan.

Yang artinya citra merek dapat menghasilkan loyalitas

pelanggan melalui kepercayaan. Jadi berpengaruh

secara tidak langsung, citra merek yang baik dapat

menghasilkan loyalitas yang tinggi melalui

kepercayaan. Hal tersebut membuktikan bahwa

Aqua telah berhasil menerapkan citra merek dengan

baik sehingga konsumen merasa percaya kepada

pengalaman yang diberikan, mendorong konsumen

untuk menjadi pelanggan yang loyal.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang disusun oleh (Faizal & Nurjanah, 2019)

dengan judul “Pengaruh Persepsi Kualitas dan Citra

Merek terhadap Loyalitas Pelanggan dimediasi

Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan”. Yang

memiliki hasil penelitian menunjukkan bahwa citra

merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

4.5.7 Pengaruh Kepuasan Konsumen

Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui

Kepercayaan

Berdasarkan hasil analisis data diatas,

menunjukkan hasil bahwa kepuasan konsumen

menunjukkan pengaruh yang positif, besar nilai

pengaruh yang dilihat dari hasil perhitungan

menggunakan uji sobel yakni sebesar thitung

2,846 >

ttabel

1,97, yang berarti bahwa kepuasan konsumen

berpengaruh secara positif terhadap loyalitas

pelanggan melalui kepercayaan. Kemudian, variabel

kepuasan memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000,

dimana nilai 0,000 < 0,05, yang artinya bahwa

kepuasan konsumen berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas pelanggan melalui kepercayaan.

Maka, dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa

kepuasan konsumen berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepercayaan air mineral merek Aqua.

Page 62: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 213

Seorang pelanggan tentunya berharap Dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat

kepercayaan yang didapatkan oleh konsumen maka

akan semakin tinggi pula terciptanya loyalitas

pelanggan air mineral merek Aqua. Begitu juga

sebaliknya, jika semakin rendah tingkat kepercayaan

yang dirasakan oleh konsumen, makan akan semakin

rendah juga terciptanya loyalitas pelanggan air mineral

merek Aqua.

Hasil temuan ini memperkuat pendapat

menurut (Tjiptono, 2015:102) terciptanya kepuasan

konsumen dapat memberikan manfaat yaitu dapat

mendorong terciptanya loyalitas pelanggan,

membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan perusahaan, dan menurut Prabowo

(dalam Rafiah, 2019:52) menyatakan bahwa

kepercayaan adalah salah satu faktor yang sangat

penting untuk membangun dan mempertahankan

hubungan pelanggan dalam jangka waktu panjang.

Semakin tingginya kepercayaan pelanggan pada

produk dan perusahaan maka terjadinya loyalitas

pelanggan akan semakin naik. Dengan berdasarkan

teori tersebut, kepercayaan menjadi variabel

intervening yang mengantarkan tumbuhnya loyalitas

pelanggan.

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan uji analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1) Citra merek berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kepercayaan,

2) Kepuasan konsumen berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap kepercayaan,

3) Citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas pelanggan,

4) Kepuasan konsumen berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan,

5) Kepercayaan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan,

6) Citra merek berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepercayaan,

7) Kepuasan pelanggan berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepercayaan.

5.2 Saran

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji

citra merek terhadap loyalitas agar

mempertimbangkan pengaruh variabel citra merek

secara tidak langsung melalui kepercayaan. Bagi

perusahaan dalam mewujudkan loyalitas pelanggan

perusahaan perlu senantiasa membangun

kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Kepercayaan

ini diwujudkan dengan meningkatkan citra merek dan

kepuasan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Caturani, E., Suseno, Y. ., & Widajanti, E.

(2019). Analisis Pengaruh Kepercayaan Merk

Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan

Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel

Intervening Pada Konsumen Retno Skin Care

Di Surakarta. Jurnal Manajemen Sumber

Daya Manusia, 13(1), 16–26..

[2] Fahmi, M., Prayogi, M. ., & Jufrizen.

(2018). Peran Kepercayaan Pelanggan

Dalam Memediasi Pengaruh Kualitas

Website Terhadap Loyalitas Pelanggan

Online Shop. Lembaga Penelitian Dan

Penulisan Ilmiah, 2(3), 121–130.

[3] Faizal, H., & Nurjanah, S. 2019, Pengaruh

Persepsi Kualitas dan Citra Merek Terhadap

Loyalitas Pelanggan Dengan Kepercayaan

Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan

Sebagai Variabel Antara, Jurnal Riset

Page 63: Untitled - jurnal mdp

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 214 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas

Ekonomi UNIAT, 4(2), 307–316.

[4] Gultom, D. K., Arif, M., & Fahmi, M. (2020).

Determinasi Kepuasan Pelanggan Terhadap

Loyalitas Pelanggan Melalui Kepercayaan.

Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen,

3(2), 273–282.

[5] Griffin, Jill. 2012, Customer Loyalty Terjemahan

Dwi Kartini Yahy, Erlangga, Jakarta.

[6] Hayani. (2020). Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan Kualitas Pelayanan Dan

Kepuasan Pelanggan. Journal of Management

and Business (JOMB), 2(2), 133–141.

[7] Kalsum, Eka Umi 2016, Pengaruh Kepuasan

dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas

Nasabah Menabung di Tebing Tinggi (Studi

Kasus: Bank Syariah Mandiri Cabang Tebing

Tinggi), Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. I No. 1,

Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar

[8] Kotler, P dan Keller, K. 2012, Manajemen

Pemasaran, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.

[9] Kusuma, D., & Laily, N. 2020, Pengaruh

Kualitas Produk, Citra Merek Terhadap

Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan

Pelanggan Dimas Ifanda Putra Kusuma

Nur Laily Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIESIA) Surabaya, Ilmu Dan Riset

Manajemen, 9(10).

[10] Nurmillatina, T. 2018, Pengaruh Lokasi,

Kualitas Pelayanan, dan Suasana Toko

Terhadap Loyalitas Pelanggan di Infinito

Culinary Bandung, Universitas Pasundan,

Bandung.

[11] Pansa, Donni Juni. 2017. Perilaku Konsumen

Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer.

Bandung, Alfabeta.

[12] Rafiah, K. K. 2019, Analisis Pengaruh

Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan

Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Dalam Berbelanja Melalui E-commerce di

Indonesia, Al Tijarah, 5(1), 46–56.

[13] Sinurat, E., Lumanauw, B., & Roring, F. 2017,

Pengaruh Inovasi Produk, Harga, Citra

Merek dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Loyalitas Pelanggan Mobil Suzuki Ertiga,

Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,

Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(2),

2230–2239.

[14] Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen.

Yogyakarta: Center of Academic.

[15] Sugiyono. 2018, Metode Penelitian Kuantitatif,

Alfabeta, Bandung.

[16] Tjiptono, Fandy. 2014, Service, Quality &

Satisfaction, Edisi 3, Andi Offset,

Yogyakarta.

[17] Tjiptono, Fandy. 2015, Strategi Pemasaran,

Andi Offset, Yogyakarta.

[18] Yonata, H., Setiawan, P., Santamoko, R.,

Ilham, D., & Asdiany, D. 2020, Pengaruh

Kualitas Pelayanan dan Kepuasan

Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan

pada PT. Satria Antaran Prima, Jurnal Ilmu

Komputer dan Bisnis, 11(2), 2502–2514.

Page 64: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Indepedensi, Kompetensi Dan Skeptisme Profesional Auditor

Internal Pada Pencegahan Fraud Karyawan Di Universitas

Akbar Malik Muharam1, Etna Nur Afri Yuyetta2

Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro Semarang Jalan Hayam Wuruk, Pleburan, Semarang,

Jawa Tengah

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, kompetensi dan skeptisme professional

auditor internal berpengaruh terhadap pendeteksian fraud karyawan di universitas secara parsial maupun secara

simultan. Populasi dalam penelitian ini yaitu salah satu universitas di sebanyak 328 orang dan sampel penelitian

sebanyak 42 orang responden diambil menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan

analisis statistik inferensial dengan alat uji SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan pendeteksian fraud di univer-

sitas yang diteliti menggunakan variabel independensi, kompetensi dan skeptisme professional auditor internal bahwa

berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pendeteksian fraud karyawan di universitas.

Kata kunci: Independensi, Kompetensi, Skeptisme Profesional, Deteksi Fraud Karyawan.

Abstract: This study aims to determine the effect of the independence, competence and professional skepticism of

internal auditors on the detection of employee fraud at universities partially or simultaneously. The population in

this study is one university in as many as 328 people and the research sample as many as 42 respondents was taken

using purposive sampling method. The data collection method used in this study was a questionnaire method and

was analyzed using descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis with SPSS version 25 test

tool. The results showed that fraud detection at the university studied used the variables of independence, compe-

tence and professional skepticism of internal auditors that had a significant effect. significant and positive to the

detection of employee fraud at the university.

Keywords: Independence, Competence, Professional Skepticism, Employee Fraud Detection.

1. PENDAHULUAN

Fraud menjadi sebuah masalah yang terus

terjadi hingga saat ini. Tidak ada institusi/lembaga

perusahaan yang benar-benar terbebas dari

kemungkinan terjadi adanya fraud. Para pelaku fraud

juga ada di semua lapisan baik itu golongan atas

maupun golongan pegawai bawah. Oleh karena itu

perlu kepedulian dari berbagai pihak untuk sadar,

waspada dan peduli di lingkungan tempat kerja

terhadap potensi adanya fraud (ACFE, 2019).

ACFE setiap dua tahun melakukan survei

tentang Occupational Fraud and Abuse yang

menggambarkan fraud di seluruh dunia. Kemudian

menerbitkan hasil survei yang diberi nama Report to

The Nations (RTTN). RTTN sering digunakan

sebagai acuan dari berbagai profesi dalam

memandang fraud yang terjadi dan membantu

memecahkan permasalahan fraud baik dalam rangka

merancang untuk mencegah, mendeteksi dan

menginvestigasi fraud. Data Survei Fraud Indonesia

didapatkan dari kuesioner yang diberikan secara dar-

ing dan secara fisik. Total data yang terkumpul

sebanyak 256, namun terdapat 17 data tidak

memenuhi kriteria dan tidak memberikan informasi

secara lengkap sehingga tidak dapat dimasukkan

dalam analisis lebih lanjut. Dengan demikian, total

data yang diolah dan dianalisis pada Survei Fraud

Indonesia 2019 sebanyak 239. Mendasarkan Survei

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 215

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 65: Untitled - jurnal mdp

Fraud Indonesia periode sebelumnya, survei fraud

ini dibagi menjadi tujuh bagian.

Pada bagian pertama berisi tentang

frekuensi, kerugian, serta durasi waktu terjadinya

fraud. Bagian kedua berkaitan tentang media deteksi

atau ditemukannya fraud serta besarnya kerugian dari

masing-masing media tersebut. Bagian ketiga survei

ini berisi pendapat responden mengenai organisasi/

lembaga yang paling dirugikan akibat fraud. Bagian

keempat berisi tentang metode yang dapat dilakukan

untuk mendeteksi fraud lebih awal. Bagian kelima

berisi tentang pelaku fraud yang mencakup posisi

pelaku dan besarnya kerugian serta waktu yang

dibutuhkan untuk bisa terdeteksi. Bagian keenam

membahas tentang tanda-tanda pelaku fraud. Serta

bagian ketujuh membahas tentang kecenderungan

penyelesaian tindak fraud menurut pendapat dan

pengalaman responden di Indonesia.

Hasil survei menunjukkan bahwa fraud yang

paling merugikan di Indonesia adalah Korupsi. Secara

berurutan sebanyak 167 responden atau 69.9%

menyatakan bahwa korupsi merupakan tindakan

fraud yang paling merugikan di Indonesia. Urutan

berikutnya sebanyak 50 responden atau 20.9%

menyatakan bahwa Penyalahgunaan Aset/Kekayaan

Negara & Perusahaan yang menyebabkan kerugian.

Sedangkan yang ketiga sebanyak 22 responden atau

9.2% menyatakan fraud laporan keuangan yang

menyebabkan kerugian (ACFE, 2019).

Kasus korupsi ini bermula pada tahun 2018.

UIN Sumut mendapat anggaran berdasarkan Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor: SP-

DIPA-025.04.2.424007/2018 untuk pembangunan

gedung perkuliahan terpadu UINSU. Dananya

bersumber dari dana APBN Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) dengan nominal pagu anggaran

sebesar Rp 50.000.000.000. Dalam pelaksanaan

pembangunannya, terungkap Saidurahman meminta

panitia pelelangan proyek pembangunan

memenangkan PT Multikarya Bisnis Perkasa untuk

melaksanakan proyek itu. Panitia Pokja kemudian

memenangkan PT Multikarya Perkasa dengan

dengan nilai kontrak Rp 44.973.352.461.

Belakangan, pembangunan gedung itu

mangkrak dan berpotensi merugikan keuangan

negara. Sesuai hasil audit, kerugian negara sebesar

Rp 10.350.091.337,98 atau Rp 10,3 miliar. Pengadilan

Negeri Medan menjatuhkan vonis hukuman penjara

kepada rektor UIN Sumut, Saidurahman, selama 2

tahun. Hakim mengatakan, Saidurahman terbukti

melakukan korupsi biaya pembangunan Kampus

Terpadu UIN Sumut, Medan, pada tahun 2018

sebesar Rp1 0,3 miliar.

Dalam amar putusannya, terdakwa terbukti

melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana

dijelaskan Pasal 3 jo Pasal 18 dari UU Nomor 31

Tahun 1999 Jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55

ayat (1) ke-1 KUHP. Selain Sadidurahman, hakim

juga memvonis dua terdakwa lainnya yakni Pejabat

Pembuat Komitmen pada pekerjaan itu Syahruddin

Siregar dan Direktur PT Multikarya Bisnis Perkasa,

Joni Siswoyo, selaku rekanan. Mereka divonis tiga

tahun penjara. Dalam persidangan, ketiga terdakwa

mendapat hukuman tambahan yaitu membayar denda

masing-masing sebesar Rp 500 juta subsider 1 bulan

kurungan (Kumparan, 2021).

Menurut definisi yang disusun oleh

(Sawyer, 1993), Internal audit adalah aktivitas

independen, keyakinan obyektif dan konsultasi

yang dirancang untuk memberikan nilai tambah

dan meningkatkan operasi organisasi. Audit

tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya

dengan menerapkan pendekatan yang sistematis

dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko,

kecukupan pengendalian dan proses tata kelola.

Independensi merupakan poin penting yang harus

disorot dalam definisi internal audit. Seorang auditor

internal harus memiliki sifat independen dan objektif

dalam melakukan pekerjaannya. Independen disini

diartikan sebagai kondisi bebas dari situasi yang

dapat mengancam kemampuan aktivitas auditor

internal untuk dapat melaksanakan tanggung

jawabnya secara tidak memihak (Arens & Elder,

2006).

Hal - 216 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 66: Untitled - jurnal mdp

Fungsi auditor internal adalah melaksanakan

fungsi pemeriksaan internal yang merupakan suatu

fungis penilaian yang independent dalam suatu

organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan

organisasi yang dilakukan. Selain itu, auditor internal

diharapkan pula dapat lebih memberikan sumbangan

bagi perbaikan efisiensi dan efektivitas dalam rangka

peningkatan kinerja organisasi (Sawyer, 1993).

Seorang auditor dalam menjalankan

penugasan audit di lapangan seharusnya tidak hanya

sekedar mengikuti prosedur audit yang terangkum

dalam program audit, tetapi juga harus disertai dengan

sikap skeptisme profesionalnya. Standar professional

akuntan publik mendefinisikan skeptisme profesional

sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang

selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi

secara kritis terhadap bukti audit (Accountants, 2009).

Seorang auditor yang skeptis, tidak akan

menerima begitu saja penjelasan dari klien, tetapi akan

mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan,

bukti dan konfirmasi mengenai obyek yang

dipermasalahkan. Tanpa menerapkan skeptisme

profesional, auditor hanya akan menemukan salah

saji yang disebabkan oleh kekeliruan saja dan sulit

untuk menemukan salah saji yang disebabkan oleh

kecurangan, karena kecurangan biasanya akan

disembunyikan oleh pelakunya. (Andini & Pontoh,

2021; Ginanjar & Syamsul, 2020; Gizta, 2020; Kerja

et al., 2020; Mochammad Ridwan et al., 2021;

Ningtyas, 2018).

Penelitian (Ginanjar & Syamsul, 2020;

Sudiana & Putra, 2020) menyatakan bahwa

independensi, kompetensi dan skeptisme professional

yang dimiliki oleh auditor internal dapat memperkuat

kemampuan auditor internal dalam mendeteksi fraud

dalam suatu organisasi, dalam penelitian ini berfokus

untuk melihat apakah hubungan tersebut berpengaruh

signifikan dalam organisasi yang berada di

universitas.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan

masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah independensi auditor internal berpengaruh

positif terhadap pendeteksian fraud?

2. Apakah kompetensi auditor internal berpengaruh

positif terhadap pendeteksian fraud?

3. Apakah skeptisme profesional auditor internal

berpengaruh positif terhadap pendeteksian fraud?

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Fraud

Fraud merupakan suatu perbuatan dan

tindakan yang dilakukan secara sengaja, sadar, tahu

dan mau untuk menyalahgunakan segala sesuatu yang

dimiliki secara bersama, misalnya: sumber daya

perusahaan dan negara demi kenikmatan pribadi dan

kemudian menyajikan informasi yang salah untuk

menutupi penyalahgunaan tersebut. Kecurangan atau

fraud didefinisikan oleh G. Jack Bologna, Robert

J.Lindquist dan Joseph T.Wells (1993) sebagai

berikut:

“ Fraud is criminal deception intended to

financially benefit the deceiver”

Kecurangan adalah penipuan kriminal yang

bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada

si penipu. Fraud menurut standar Institute of Inter-

nal Auditors (IIA) dalam (Sawyer, 1993) adalah suatu

tindakan penipuan yang mencakup berbagai

penyimpangan dan tindakan ilegal yang ditandai

dengan penipuan disengaja. Dari sejumlah definisi di

atas, dapat disimpulkan bahwa fraud mengandung

beberapa unsur, yaitu:

• Tindakan yang disengaja

• Kecurangan

• Keuntungan pribadi/ kelompok atau kerugian di

pihak lain

2.2 Deteksi Fraud

Metodologi yang digunakan dalam penilaian

resiko kecurangan khusunya dalam ruang lingkup

audit atas laporan keuangan dapat menggunakan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 217

Page 67: Untitled - jurnal mdp

panduan yang diterbitkan oleh (Accountants, 2009)

bahwa dalam prosedur penaksiran resiko kecurangan,

audit team harus mengindentifikasikan risiko – risiko

kecurangan secara bersama-sama ke dalam eleman-

elemen fraud triagle. Risiko-risiko yang telah

diklasifikasikan ke dalam elemen-eleman fraud triagle

nantinya akan dinilai tingkat signifikasinya

berdasarkan profesuonal judgment.

Prosedur penaksiran risiko kecurangan

(Fraud Risk assessment Procedure) dilakukan

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut, yaitu:

(1) Audit Team Discussion adalah mengenai

informasi yang di peroleh anggota tim audit untuk

memperolah suatu keyakinan yang terintegrasi

mengenai faktor risiko kecurangan yang mengkin

terjadi,

(2) Identification of Fraud Risk Faktor adalah

Merupakan proses mengidentifikasi faktor risiko

kecurangan yang dilakukan melalui prosedur,

inquiry of management, observation, dan

analytical. Perlu kecermatan dalam mengolah

hasil identifikasi karena kecurangan selalu

disembuyikan dan manajemen selalu memberikan

respon positif mengenai kondisi perusahaan.

(3) Asessment of fraud Risk adalah menaksir tingkat

kemungkinan (likelihood) terjadinya resiko dan

besarnya dampak (impact) menggunakan risk

register.

(4) Fraud Risk Register adalah salah satu bentuk

format untuk mengidentifikasikan dan menilai

resiko-resiko kecurangan.

(5) Determination of significant risks adalah

penilaian terhadap tingkat signifikansi risiko-risiko

teridentifikasi dengan mengalihkan nilai yang

terdapat pada kemungkinan terjadi dan dampak

yang ditimbulkan.

(6) Responding to signifikant Risks adalah ketika

risiko diklasifikasikan menjadi signifikan, auditor

harus melakukan respon terhadap desain dan

implementasi pengendalian internal dan tidak

tergantung pada hasil evaluasi pengendalaian

tahun sebelumnya.

2.3 Independensi Auditor Internal

Menurut definisi yang disusun oleh Institute

of Internal Audit (IIA) (Sawyer, 1993), Internal

audit adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif

dan konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai

tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit

tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya

dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan

berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan

efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan

pengendalian dan proses tata kelola.

Independensi merupakan poin penting yang

harus disorot dalam definisi internal audit. Seorang

auditor internal harus memiliki sifat independen dan

objektif dalam melakukan pekerjaannya. Independen

disini diartikan sebagai kondisi bebas dari situasi yang

dapat mengancam kemampuan aktivitas auditor in-

ternal untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya

secara tidak memihak (IIA).

Dalam melaksanakan tugasnya seorang

auditor internal harus didukung oleh seluruh

manajemen senior dan dewan komisaris agar

independensinya dapat terjaga. Dukungan dari

seluruh manajemen dan dewan komisaris dapat

membantu auditor internal dalam melakukan tugasnya

dan mengungkapkan pemikirannya sesuai dengan

standar audit yang berlaku. Secara ideal, auditor

internal dikatakan independen apabila dapat

melaksanakan tugasnya secara bebas dan obyektif.

Seorang auditor internal mengandalkan

kebebasannya untuk melaksanakan tugasnya dengan

tidak berpihak dan objektif.

Independensi dan objektivitas merupakan

dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam internal

audit. Auditor internal dapat bersikap objektif dengan

mengandalkan independensinya. Demikian juga, sikap

objektif mencerminkan independensi dari seorang

auditor internal (Arens & Elder, 2006).

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 218 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 68: Untitled - jurnal mdp

2.4 Kompetensi Auditor Internal

Menurut (Sawyer, 1993), arti dari kompetensi

audit internal adalah kompetensi auditor internal

adalah pengetahuan, kemampuan, dan berbagai

disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan

pemeriksaan secara tepat dan pantas. Audit internal

secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional

yang memadai untuk melaksanakan tugas

pemeriksaan.

Dalam semua organisasi pemeriksa

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap

pemeriksaan dilaksanakan oleh para pemeriksa yang

secara kolektif memiliki pengetahuan, keahlian, dan

pengalaman yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tugas tersebut. Oleh karena itu, organisasi pemeriksa

harus memiliki prosedur rekrutmen, pengangkatan,

pengembangan berkelanjutan, dan evaluasi atas

pemeriksa untuk membantu organisasi pemeriksa

dalam mempertahankan pemeriksa yang memiliki

kompetensi yang memadai.

Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan

pengalaman. Auditor internal seyogyanya tidak

menggambarkan dirinya memiliki keandalan atau

pengalaman yang tidak mereka miliki. Dalam semua

penugasan dan dalam semua tanggung jawabnya,

setiap audit internal harus melakukan upaya untuk

mencapai tingakatan kompetensi yang meyakinkan

bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi

tingkatan profesionalisme yang tinggi seperti yang

disyaratkan oleh prisip etika.

2.5 Skeptisme Auditor Internal

Seorang auditor dalam menjalankan

penugasan audit di lapangan seharusnya tidak hanya

sekedar mengikuti prosedur audit yang terangkum

dalam program audit, tetapi juga harus disertai dengan

sikap skeptisme profesionalnya. Standar professional

akuntan publik mendefinisikan skeptisme profesional

sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang

selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi

secara kritis terhadap bukti audit. Seorang auditor

yang skeptis, tidak akan menerima begitu saja

penjelasan dari klien, tetapi akan mengajukan

pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti dan

konfirmasi mengenai obyek yang dipermasalahkan.

Tanpa menerapkan skeptisme profesional,

auditor hanya akan menemukan salah saji yang

disebabkan oleh kekeliruan saja dan sulit untuk

menemukan salah saji yang disebabkan oleh

kecurangan, karena kecurangan biasanya akan

disembunyikan oleh pelakunya (Accountants, 2009).

2.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 219

Page 69: Untitled - jurnal mdp

2.7 Hipotesis

Menurut definisi yang disusun oleh (Sawyer,

1993), Internal audit adalah aktivitas independen,

keyakinan obyektif dan konsultasi yang dirancang

untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan

operasi organisasi. Audit tersebut membantu

organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan

pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses

pengelolaan risiko, kecukupan pengendalian dan

proses tata kelola.

H1. Independensi auditor internal berpengaruh positif

terhadap pendeteksian fraud

Menurut (Sawyer, 1993), arti dari kompetensi

audit internal adalah kompetensi auditor internal

adalah pengetahuan, kemampuan, dan berbagai

disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan

pemeriksaan secara tepat dan pantas.

H2. Komptensi auditor internal berpengaruh positif

terhadap pendeteksian fraud

Seorang auditor dalam menjalankan

penugasan audit di lapangan seharusnya tidak hanya

sekedar mengikuti prosedur audit yang terangkum

dalam program audit, tetapi juga harus disertai dengan

sikap skeptisme profesionalnya. Standar professional

akuntan publik mendefinisikan skeptisme profesional

sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang

selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi

secara kritis terhadap bukti audit (Accountants, 2009).

H3. Skeptisme profesional auditor internal

berpengaruh positif terhadap pendeteksian fraud

3. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pengertian pendekatan kuantitatif adalah

suatu pendekatan yang secara pokok menggunakan

postpositivist dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan (seperti misalnya berkaitan sebab akibat,

reduksi kepada variabel, hipotesis serta pertanyaan

spesifik dengan pengukuran, pengamatan, serta uji

teori), menggunakan strategi penelitian seperti survei

dan eksperimen yang memerlukan data statistic

(Emzir, 2009).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

pegawai yang bekerja di universitas x berjumlah 328

orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunkan metode purposive sampling dengan

menyeleksi untuk lebih berfokus pada karyawan yang

bekerja di bagian administrative dan keuangan dari

universitas tersebut sehingga sampel penelitian

berjumlah 42 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel bermaksud agar

semua variabel yang digunakan pada penelitian

diberikan definisi dan ditentukan metode atau Teknik

untuk mengukur variabel-variabel tersebut.

Operasionalisasi variabel yang dibahas pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 220 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 70: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Lanjutan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 221

Page 71: Untitled - jurnal mdp

3.4 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk

meneliti apakah ada hubungan sebab-akibat antara

beberapa variabel independen, yaitu terdiri atas lebih

dari satu variabel independen terhadap satu variabel.

Bentuk persamaan dari analisis regresi linier

berganda pada penelitian ini adalah:

Y = Pendeteksian fraud karyawan

a = Konstanta

X1 = Independensi auditor internal

X2 = Kompetensi auditor internal

Dari tabel diatas, didapatkan nilai dari Asymp.

Sig. (2-tailed) pada pengujian normalitas residual

sebesar 0,200 atau dapat dikatakan bahwa nilai

Asymp. Sig.> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data

tersebut berdistribusi secara normal.

4.2 Uji Multikolinieritas

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

X3 = Skeptisme profesional auditor

internal

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi variabel bebas

e = Error

Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah residual memiliki distribusi normal dalam

model regresi (Ghozali, 2016). Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan metode grafik normal

probability plot dengan cara membandingkan antara

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan

distribusi kumulatif dari distribusi yang normal.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Normalitas

Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang

menunjukkan adanya korelasi atau hubungan kuat

antara dua variabel bebas atau lebih dalam sebuah

model regresi berganda. Model regresi yang

dimaksud dalam hal ini antara lain: regresi linear,

regresi logistik, regresi data panel dan cox

regression.

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 222 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 72: Untitled - jurnal mdp

Tabel 3. Uji Multikolinieritas

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai

tolerance dari keempat variabel tersebut diatas 0,1

dan nilai VIF hitung untuk kedua variabel diatas yaitu

dibawah dari 10. Sehingga dapat ditarik

Berdasarkan perhitungan persamaan

regresi linier berganda diatas menunjukkan bahwa:

• Koefisien konstanta sebesar -4,244 artinya

apabila independensi (X1), kompetensi (X2) dan

skeptisme profesional (X3) nilainya 0 atau tetap,

kesimpulan bahwa variabel independen

dalampenelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

4.3 Uji Persamaan Regresi

maka pendeteksian fraud (Y) sebesar -4,244.

• Hasil perhitungan nilai koefisien variabel

independensi (X1) sebesar 0,234, artinya apabila

independensi (X1) meningkat sebesar 1% maka

Tabel 4. Uji Persamaan Regresi

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 223

Page 73: Untitled - jurnal mdp

· Hasil perhitungan nilai koefisien variabel

skeptisme profesional (X3) sebesar 0,063, artinya

apabila skeptisme profesional (X3) meningkat

sebesar 1% maka pendeteksian fraud (Y) akan

bertambah sebesar 0,063.

4.4 Uji t

Ha : b2 = 0 artinya, terdapat pengaruh kompetensi

terhadap pendeteksian fraud karyawan di

universitas.

Kompetensi (X2) mempunyai hubungan

positif, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000

(0,000 < 0,05) dan nilai t hitung 9,983 > t tabel 1,988,

maka dapat disimpulkan Ha2 diterima yang artinya

bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pendeteksian fraud karyawan di

universitas.

3. Ho : b3 = 0 artinya, tidak terdapat pengaruh

skeptisme profesional terhadap pendeteksian fraud

karyawan di universitas.

Ha : b3 = 0 artinya, terdapat pengaruh skeptisme

profesional terhadap pendeteksian fraud karyawan

di universitas.

Skeptisme profesional (X3) mempunyai

hubungan positif, hal ini dibuktikan dengan nilai

Tabel 5. Uji t

Sumber: Data yang Diolah, 2021

pendeteksian fraud (Y) akan bertambah sebesar

0,234.

· Hasil perhitungan nilai koefisien variabel

kompetensi (X2) sebesar 0,757, artinya apabila

kompetensi (X2) meningkat sebesar 1% maka

pendeteksian fraud (Y) akan bertambah sebesar

0,757.

1. Ho : b1 = 0 artinya, tidak terdapat pengaruh

independensi terhadap pendeteksian fraud

karyawan di universitas.

Ha : b1 = 0 artinya, terdapat pengaruh

independensi terhadap pendeteksian fraud

karyawan di universitas.

Independensi auditor internal (X1)

mempunyai hubungan positif, hal ini berarti bila

independensi auditor internal ditingkatkan, maka

pendeteksian fraud karyawan juga meningkat. Hal

ini dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000 ( 0,000

< 0,05 ) dan nilai t hitung 7,225 > t tabel 1,988, maka

dapat disimpulkan Ho1 ditolak dan Ha1 diterima

yang artinya bahwa independensi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pendeteksian fraud karyawan

di universitas.

2. Ho : b2 = 0 artinya, tidak terdapat pengaruh

kompetensi terhadap pendeteksian fraud

karyawan di universitas.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 224 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 74: Untitled - jurnal mdp

signifikan 0,001 (0,001 < 0,05) dan nilai t hitung 8,742

< t tabel 1,988, maka dapat disimpulkan Ha3

diterima yang artinya bahwa skeptisme profesional

berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian fraud

Berdasarkan Tabel 5, dapat dijelaskan

bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 atau

signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari α =

0,05 Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung

sebesar

111,172 > Ftabel

3,175 (berdasarkan Ftabel

) dan

nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat

disimpulkan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pada tabel diatas, dinyatakan bahwa variasi

yang terjadi pada variabel Y (manajemen laba) adalah

sebesar 0,795. Hal itu berarti indenpensi (X1),

kompetensi (X2) dan skeptisme professional auditor

internal dapat menjelaskan pendeteksian fraud

karyawan di universitas sebesar 79.5 % dan sisanya

20,5 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti

oleh penulis. Bila dikaitkan dengan teori fraud dalam

mendeteksi dimana adanya peran dari auditor

internal sangatlah penting mengingat auditor internal

mempunyai tanggung jawab untuk menjaga

independensi, kompetensi serta skeptisme

profesionalnya dalam pekerjaan sehingga

Tabel 6. Uji F

karyawan di universitas.

4.5 Uji F

independensi, kompetensi dan skeptisme professional

auditor internal secara bersama-sama berpengaruh

terhadap pendeteksian fraud karyawan di

universitas.

4.6 Uji Koefisien Determinasi

memungkinkan untuk melakukan pendeteksian fraud

didalam organiasasi tempatnya bekerja.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari pengujian diatas, didapat hasil

independensi, kompetensi dan skeptisme profesional

berpengaruh terhadap pendeteksian fraud karyawan.

Hasil ini sama dengan hasil penelitian (Dasila &

Hajering, 2019; Faradilla, 2015; Ginanjar & Syamsul,

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Tabel 7. Koefisien Determinasi

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 225

Page 75: Untitled - jurnal mdp

2020) yang menyatakan independensi, kompetensi

dan skeptisme profesional berpengaruh terhadap

pendeteksian fraud karyawan. Hal ini dikarenakan

semakin tinggi tingkat independensi, kompetensi dan

skeptisme profesional, maka semakin baik pula

auditor internal melakukan pendeteksian fraud

karyawan didalam organisasi, disebabkan tingginya

tingkat dari berbagai lini pengawasan, seperti pihak

auditor internal, manajemen puncak, dan pihak-pihak

yang berkepentingan. Hal tersebut juga sejalan dengan

teori fraud dalam mendeteksi fraud (ACFE, 2019).

Dikarenakan pengawasan yang ketat, maka

manajemen mau tidak mau akan mengikuti peraturan

dari kebijakan organisasi agar tidak mendapatkan

sanksi yang dapat berujung menyengsarakan dirinya

sendiri. Dari pengujian diatas, didapat hasil laba rugi

operasi perusahaan berpengaruh terhadap

manajemen laba. Auditor internal menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya sangat baik sehingga dapat

secara langsung mendeteksi fraud didalam organisasi

universitas yang berbasis not-to-profit- dan

sebaiknya terus ditingkatkan dari segi independensi,

kompetensi serta skeptisme professional untuk

menciptakan organisasi yang bebas dari fraud.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Sampel responden yang masih sangat sedikit

untuk dicapai dikarenakan di suatu universitas

hanya sedikit yang menjabat sebagai auditor

internal

2. Variabel penelitian belum sepenuhnya dapat

menggambarkan proses deteksi fraud yang

lengkap seperti panduan yang tertera pada ACFE.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan

penelitian, maka peneliti memberikan saran untuk

penelitian kedepannya, yaitu:

1. Menggunakan variabel lainnya untuk meneliti

tingkat pendeteksian fraud karyawan yang

dilakukan oleh auditor internal.

2. Menambah jumlah universitas supaya didapatkan

responden yang lebih banyak.

3. Memberikan masukan serta arahan yang tepat

dalam pengisian kuesioner yang dibagikan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Accountants, I. F. of. 2009, Handbook of

International Standards on Auditing and

Quality Control, International Federation of

Accountants (IFAC).

[2] ACFE. 2019, Indonesia’s 2019 Fraud Survey.

[3] Andini, S., & Pontoh, G. T. 2021, Pengaruh

Kompetens, Independensi, dan Tekanan

Waktu Auditor Investigatif Terhadap

Pengungkapan Fraud, 14(2), 151–162.

[4] Arens, A. A., & Elder, R. J. 2006, Perspectives

On Auditing Education After Sarbanes Oxley,

Issues in Accounting Education, 21(4), 345–

362.

[5] Dasila, R. A., & Hajering, H. 2019, Pengaruh

Pengalaman, Independensi dan Skeptisme

Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian

Fraud, PARADOKS: Jurnal Ilmu Ekonomi,

2(1), 61–80.

[6] Emzir. 2009, Metodologi Penelitian

Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif, Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

[7] Faradilla, E. 2015, Pengaruh Pengalaman

Auditor, Independensi, dan Skeptisme

Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian

Kecurangan.

[8] Ghozali, I. 2016, Aplikasi Analisis

Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23

(VIII), Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 226 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 76: Untitled - jurnal mdp

[9] Ginanjar, Y., & Syamsul, E. M. 2020, Peran

Auditor Internal Dalam Pendeteksian dan

Pencegahan Fraud pada Bank Syariah di

Kota Bandung, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,

6(3), 529. https://doi.org/10.29040/jiei.v6i3.1392

[10] Gizta, A. D. 2020, Pengaruh Red Flag dan

Pelatihan Terhadap Kemampuan Auditor

Mendeteksi Fraud Dengan Skeptisisme

Profesional Sebagai Variabel Intervening,

Cash, 3(02), 11–22. https://doi.org/10.52624/

cash.v3i02.1108

[11] Kerja, P. P., Dan, S. P., Harahap, R. J., & Tobing,

S. F. 2020. Independensi Auditor Terhadap

Pendeteksian Kecurangan Klien pada

Kantor Akuntan Publik (KAP) 2(1), 57–71.

[12] Kumparan. 2021, Rektor UIN Sumut Divonis

2 Tahun Penjara Terkait Korupsi Rp 10

Miliar, Kumparan. https://kumparan.com/

kumparannews/eks-rektor-uin-sumut-divonis-2-

tahun-penjara-terkait-korupsi-rp-10-miliar-

1x10GWjpkdM/full

[13] Mochammad Ridwan, Ida Suraida, Budi

Septiawan, & Erfiyana Arsika Dewi. 2021,

Skeptisisme Auditor dan Dimensi Fraud

Triangle Dalam Mendeteksi Kecurangan,

Akurasi: Jurnal Studi Akuntansi dan

Keuangan, 4(1), 61–72. https://doi.org/

10.29303/akurasi.v4i1.78

[14] Ningtyas, I. 2018, Skeptisme Tidak

Berpengaruh, 12(2), 113–124.

[15] Sawyer, L. B. 1993, Why Internal Auditing?

Internal Auditor, 50(6), 43–49.

[16] Sudiana, I. K. A. S. I. W., & Putra, I. P. D. S.

2020, Pengaruh Independensi Terhadap

Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dengan

Sistem Pengendalian Internal Sebagai

Variabel Moderasi pada Lembaga

Perkreditan Desa (LPD) Se-Kecamatan

Ubud, Hita Akuntansi dan Keuangan

Universitas Hindu Indonesia, 699–730.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 227

Page 77: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Viral Marketing Shopee Affiliate, Kualitas Produk, Dan

Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Shopee Indonesia (Studi Pada

Generasi Z Pengguna Tiktok Di Sidoarjo)

Eka Andriyanti1, Siti Ning Farida2

1Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, UPN “Veteran”, Surabaya, Jawa Timur2Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, UPN “Veteran”, Surabaya, Jawa Timur

Email: [email protected], [email protected]

Abstract : This study aims to determine the effect of viral marketing shopee affiliate variables, product quality and

price both simultaneously and partially on the buying interest of Shopee Indonesia consumers. The population in

this study amounted to 100 respondents of Z generation Shopee consumers in Sidoarjo, aged 11-26 years and using

the Tiktok application. In this study using unknown population sampling technique and using Multiple Linear

Regression analysis technique. The result is that viral marketing shopee affiliate, product quality and price vari-

ables simultaneously affect on consumers buying interest. Partial testing of viral marketing shopee affiliate, product

quality and price variables has a positive and significant effect on consumers buying interest of Shopee Indonesia

(Z generation who using Tiktok application in Sidoarjo).

Keywords: Viral Marketing Shopee Affiliate, Product Quality, Price, Consumer Buying Interest, Z Generation

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh viral marketing shopee affiliate, kualitas produk dan

harga secara simultan dan secara parsial terhadap minat beli konsumen Shopee Indonesia. Sampel yang digunakan

pada penelitian ini sebanyak 100 responden generasi Z konsumen Shopee di Sidoarjo, berusia 11-26 tahun yang

menggunakan aplikasi Tiktok. Penelitian ini menggunakan teknik sampling unknown population dan menggunakan

teknik analisis Regresi Linier Berganda. Hasil yang diperoleh variabel viral marketing shopee affiliate, kualitas produk,

dan harga secara simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Pengujian secara parsial variabel viral market-

ing shopee affiliate, kualitas produk, dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen

Shopee Indonesia (generasi Z yang menggunakan aplikasi Tiktok).

Kata Kunci: Viral Marketing Shopee Affiliate, Kualitas Produk, Harga, Minat Beli, Generasi Z

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pandemi membawa pergeseran dan

kebiasaan baru dimana masyarakat dituntut untuk

semakin dekat dengan teknologi agar tetap terhubung

dan melaksanakan aktivitas secara virtual. Di masa

pandemi yang mengakibatkan ruang gerak terbatas,

memaksa para pemasar untuk semakin inovatif dan

kreatif dalam menarik minat beli produk secara

online. Minat beli perlu dipahami oleh para pemasar

untuk menggambarkan prospek pembelian konsumen

di masa depan.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan

wearesocial.com yang berjudul Digital 2021:

Indonesia menyebutkan bahwa pengguna aktif sosial

media di Indonesia berjumlah170 juta jiwa (KEMP

& datareportal.com, 2021), dengan kata lain 83%

masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan

internet telah memanfaatkan sosial media dalam

kehidupan sehari harinya. Generasi yang paling

banyak aktif dalam mengakses sosial media adalah

Hal - 228 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 78: Untitled - jurnal mdp

generasi muda. Generasi Z tergolong dalam generasi

muda yang lahir pada tahun 1995 – 2010 yang memiliki

usia berkisar 11 - 26 tahun saat ini. Generasi Z

merupakan konsumen masa depan yang mahir dalam

menggunakan teknologi, mereka menyukai suatu hal

yang detail dan up to date serta proses yang serba

instan.

Peningkatan jumlah orang yang terpapar

internet dan menggunakan media sosial setiap

tahunnya, dipandang sangat menarik oleh para

pemasar untuk minat beli konsumen. Phone Arena

mewartakan 47% dari pengguna aplikasi Tiktok

menyampaikan bahwa mereka sudah melakukan

pembelian setelah melihat video pada aplikasi Tiktok.

Dan disampaikan sebanyak 67% pengguna Tiktok

mendapatkan angan angan atau rekomendasi dalam

melakukan pembelian walaupun tidak terencana

sebelumnya (Fajrin & Nextren.com, 2021). Ada

beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat beli

konsumen beberapa diantaranya, yaitu viral

marketing, affiliate marketing, kualitas produk dan

harga.

Internet mampu menyebarluaskan iklan

dengan jangkauan yang begitu luas dan cepat salah

satunya dengan viral marketing. Viral marketing

merupakan pengembangan pemasaran word of

mouth yang berbasis internet terkait sistem

penyampaian pesan iklan yang sangat berpengaruh

atau berantai dari satu konsumen dan dikomunikasikan

kepada konsumen lainnya (P. dan G. A. Kotler dalam

Muliajaya et al., 2019).

Penyebaran dengan jangkuan yang luas,

berbiaya rendah dan timbulnya pengaruh yang besar

adalah efek dari pemasaran viral melalui media sosial.

Pembaca akan menyukai pesan yang menarik

perhatian, dan muncul peluang penyebarluasan

informasi kepada pihak lain di dunia maya sehingga

menjadi viral (Sari, 2019).

Viral marketing dapat distimulasi oleh

affiliate marketing. Anshari & Mahani, (dalam

Batu, Situngkir, Krisnawati, & Halim 2019)

mendefinisikan affiliate marketing sebagai aktivitas

kolaborasi yang melibatkan organisasi, perusahaan

atau situs untuk mendapatkan profit bagi kedua belah

pihak dalam suatu kesepakatan melalui kegiatan

mengiklankan produk atau layanan. Affiliater yang

mampu mempengaruhi minat beli konsumen secara

luas sehingga mampu mendatangkan traffic ke

website sampai terjadi transaksi akan mendapatkan

komisi.

Shopee adalah perusahaan e-commerce B2B

dan C2C yang menerapkan pemasaran affiliasi yang

dikenal dengan Shopee Affiliate. Salah satu media

sosial yang digunakan dalam menjalankan pemasaran

affiliasi adalah Tiktok untuk menarik minat beli

konsumen melalui konten, campaign, dan bentuk

penawaran lainnya. Media sosial memberikan

pengaruh yang krusial dalam memfasilitasi pemasaran

afiliasi (Haikal et al., 2020).

Tiktok merupakan platform berbagi video

berdurasi pendek dengan maksimal durasi 3 menit

yang memuat berbagai macam jenis konten unik

disertai musik yang digunakan untuk mengekspresikan

diri pengguna dan banyak digunakan untuk

kepentingan komersil bisnis. Penggunaan platform

Tiktok didominasi oleh generasi Z yang lahir pada

tahun 1995 hingga 2010 (Firamadhina & Krisnani,

2020).

Pada semua jenis media sosial pasti

menggunakan alogaritme, namun teknologi Artificial

Intelligence (AI) yang mengontrol operasional

platform Tiktok memiliki alogaritme yang lebih

demokratis sehingga memungkinkan konten yang

diciptakan pengguna menjadi viral (Firamadhina &

Krisnani, 2020). Konten yang dibuat di aplikasi Tiktok

berkenaan dengan program Shopee Affiliate

mengandung unsur review terhadap kualitas produk,

harga produk serta menyebarkan referral link agar

konsumen langsung menuju pada produk yang

diminati.

Selain produk yang viral, aspek lain yang

dipertimbangkan oleh konsumen sebelum

memutuskan minatnya terhadap suatu barang atau

jasa adalah kualitas produk Tjiptono (dalam Windarti

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 229

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 79: Untitled - jurnal mdp

& Ibrahim, 2017) mendefinisikan kualitas produk

adalah suatu keadaan dinamis mengenai kemampuan

suatu hal dalam memenuhi atau melampaui impian

konsumen yang berkaitan dengan produk, jasa,

individu, proses dan lingkungan. Pada dasarnya

kualitas merupakan upaya sebuah perusahaan dalam

mewujudkan sebuah produk dengan spesifikasi lebih

baik dari ekspektasi konsumen.

Harga turut menjadi salah satu faktor yang

dipertimbangkan konsumen sebelum memutuskan

berminat terhadap suatu produk, hal ini berkenaan

dengan daya beli. Harga adalah jumlah keseluruhan

nilai yang diperuntukkan konsumen untuk manfaat

yang didapatkan atau digunakannya atas produk atau

jasa (Hidayati, 2018). Dalam pembelian secara online,

konsumen cenderung mencari harga yang paling

rendah dibandingkan membeli secara offline.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Widjaja

& Alexandra (2019) hasil penelitian membuktikan

terdapat pengaruh positif variabel viral marketing

terhadap minat beli konsumen pada produk Indihome.

Konsisten dengan penelitian tersebut, penelitian yang

dilakukan oleh Handaruwati & Dewi (2018)

membuktikan terdapat pengaruh positif dan signifikan

dimensi viral marketing yaitu messenger, message

dan environment terhadap minat beli produk camilan

khas daerah secara online.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh

Nuha (2019: p79-80) membuktikan variabel kualitas

produk dan harga berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Minat Beli Flashsale di Toko

Online Febi UIN Walisongo. Dari hasil beberapa

peneliti dapat diketahui bahwa variabel viral

marketing, kualitas produk, dan harga dapat

berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Apakah viral marketing Shopee Affiliate, harga

dan kualitas produk berpengaruh secara simultan

terhadap minat beli konsumen Shopee Indonesia

(generasi Z pengguna Tiktok di Sidoarjo)

2. Apakah viral marketing Shopee Affiliate

berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

konsumen Shopee Indonesia (generasi Z

pengguna Tiktok di Sidoarjo)?

3. Apakah harga berpengaruh secara parsial

terhadap minat beli konsumen Shopee Indonesia

(generasi Z pengguna Tiktok di Sidoarjo)?

4. Apakah kualitas produk berpengaruh secara

parsial terhadap minat beli konsumen Shopee

Indonesia (generasi Z pengguna Tiktok di

Sidoarjo).

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka

tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan

menganalis pengaruh secara simultan dan parsial viral

marketing shopee affiliate, kualitas produk dan harga

terhadap minat beli konsumen (generasi Z pengguna

Tiktok di Sidoarjo).

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan bantuan informasi dan pertimbangan

kebijakan bagi perusahaan E-Commerce di

Indonesia khususnya Shopee untuk terus

mengembangkan program pemasaran yang kreatif

dan unik dengan mempelajari karakteristik konsumen

generasi Z dalam menentukan minat terhadap suatu

produk melalui pengaruh viral marketing yang

memanfaatkan platform media sosial Tiktok yang

sedang ramai digunakan, pemahaman terhadap

kualitas produk dan harga sehingga menimbulkan

minat beli konsumen pada konsumen khususnya

Generasi Z dan berimplikasi pada pandangan

perusahaan untuk memaksimalkan konversi

pembelian di masa depan.

Hal - 230 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 80: Untitled - jurnal mdp

2. LANDASAN TEORI

2.1 Viral Marketing

Viral marketing merupakan pemasaran

berbasis internet yang mampu menjangkau banyak

orang secara berantai dalam waktu yang singkat.

Helm dalam Skrob (dalam Susilowati, 2019)

mendefinisikan “Viral marketing can be

understood as a communication and distribution

concept that relies on customers to transmit

digital products via electronic mail to other

potential customers in their social sphere and to

animate these contacts to also transmit the

products”. Dapat dimaknai bahwa viral marketing

dapat diinterpretasikan sebagai konsep komunikasi

dan distribusi yang menggantungkan pelanggan dalam

menyampaikan sebuah produk digital melalui email

ke konsumen potensial lainnya di lingkungan sosial

mereka dan untuk menstimulasi kontak ini untuk ikut

mengirimkan produk.

Skrob (dalam Muliajaya et al., 2019).

mengidentifikasikan beberapa parameter yang dapat

menumbuhkan viral marketing, diantaranya adalah

customer recommendation (rekomendasi),

newsletter, linking strategies, communities

(komunitas), free offer, sweepstakes, list of

prospective buyers (daftar konsumen potensial),

chatrooms, reference list (daftar referensi),

producttexts, affiliate programs, dan search

engine.

Dimensi yang dapat menjadi kriteria dalam

viral marketing menurut Kaplan dan Haenlein (dalam

Purba, 2016) adalah:

1. Media dan individu

2. Pesan atau seruan

3. Lingkungan

2.1.1 Affiliate Marketing

Anshari & Mahani (dalam Batu, Situngkir,

Krisnawati, & Halim 2019) mendefinisikan affiliate

marketing sebagai Aktivitas kolaborasi yang

melibatkan organisasi, perusahaan atau situs untuk

mendapatkan profit bagi kedua belah pihak dalam

suatu kesepakatan melalui kegiatan mengiklankan

produk atau layanan.

Basis dari afiliasi adalah mengantarkan

traffic yang telah dipetakan sehingga memungkinkan

pelanggan melakukan langkah yang diinginkan untuk

sampai ke situs web penjualan tertentu (Stokes, 2013).

2.2 Kualitas Produk

Tjiptono (dalam Windarti & Ibrahim, 2017)

mendefinisikan kualitas produk adalah suatu keadaan

dinamis mengenai kemampuan suatu hal dalam

memenuhi atau melampaui impian konsumen yang

berkaitan dengan produk, jasa, individu, proses dan

lingkungan. Kualitas adalah keseluruhan dimensi

penawaran produk yang mendatangkan manfaat dan

tercermin dari produk tersebut (Tjiptono dalam Daga,

2019).

Indikator indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur kualitas produk menurut Tjiptono

(dalam Afnina & Hastuti, 2018) adalah:

1. Kinerja (performance)

2. Keistimewaan tambahan (feature)

3. Keandalan (reliability)

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to

specification)

5. Daya tahan (durability)

6. Kegunaan (serviceability)

7. Estetika (aestethic)

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).

2.3 Harga

Menurut Kotler & Armstrong (dalam

Japarianto & Adelia, 2020) harga adalah besaran

keseluruhan nilai yang dilepaskan oleh konsumen

untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau

memakai suatu produk dan jasa. Tjiptono (dalam

Amillia & Nst, 2017) mendefinisikan harga adalah

besaran uang dalam jumlah tertentu, jasa atau barang

yang dipertukarkan oleh pembeli kepada penjual untuk

memperoleh berbagai macam produk dan jasa yang

ditawarkan oleh penjual.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 231

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 81: Untitled - jurnal mdp

Indikator indikator harga menurut Kotler

(dalam Amillia & Nst, 2017) adalah sebagai berikut:

1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

3. Daya saing harga

4. Kesesuaian harga dengan manfaat

2.4 Minat Beli

Minat beli berasal dari ungkapan batin dalam

diri konsumen yang mengindikasikan adanya

perencanaan dalam membeli suatu produk dengan

brand tertentu. Kotler & Keller (dalam Bakti,

Hairudin, & Alie, 2020) menyatakan minat beli

konsumen adalah suatu tindakan konsumen yang

berhubungan dengan timbulnya ambisi dalam

menentukan suatu pilihan, memakai dan

mengkonsumsi hingga mengharapkan kepemilikan

terhadap suatu produk yang ditawarkan.

Ferdinand (dalam Supriyatna, Rachmawan,

& Zakaria, 2021) mengemukakan terdapat empat

kriteria yang dijadikan sebagai indikator minat beli

menurut yaitu:

1. Minat transaksional

2. Minat referensial

3. Minat preferensial

4. Minat eksploratif

2.5 Generasi Z

Generasi Z adalah generasi yang lahir pada

1995-2010. Generasi Z tumbuh cerdas, terampil

menggunakan teknologi, kreatif, dan kritis (Christiani

& Ikasari, 2020).

Dalam memasarkan produk secara efektif

kepada Generasi Z dapat dilakukan dengan membuat

video berdurasi pendek yang langsung fokus

membahas kelebihan dari suatu produk yang

ditawarkan (Wijoyo et al., 2020:5).

2.6 Kerangka Berpikir

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Hal - 232 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 82: Untitled - jurnal mdp

2.5 Hipotesis

H1: Viral marketing shopee affiliate, kualitas produk

dan harga berpengaruh secara simultan terhadap

minat beli konsumen

H2:Viral marketing shopee affiliate berpengaruh

secara parsial terhadap minat beli konsumen

H3:Kualitas produk berpengaruh secara parsial

terhadap minat beli konsumen

H4: Harga berpengaruh secara parsial terhadap minat

beli konsumen

3. METODE PENELITIAN

Data penelitian dikumpulkan melalui sumber

primer melalui kuisioner (angket) yang diukur dengan

skala likert.

Jenis penelitian ini tergolong dalam penelitian

kuantitatif asosiatif dengan pendekatan kausal.

Penelitian asosiatif kausal merupakan penelitian yang

diperuntukkan untuk menelaah hubungan sebab dan

akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel atau lebih

terhadap variabel lain (Rahman & Yanti, 2016).

Populasi dalam penelitian ini adalah generasi

Z pengguna Tiktok di Sidoarjo yang pernah melihat

konten atau video shopee affiliate di beranda atau

fyp aplikasi Tiktok. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah unknown population.

Menurut Wibisono (dalam Ruhamak & Syai’dah,

2018) rumus yang digunakan untuk menentukan

populasi tidak diketahui adalah:

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui jumlah

sampel yang dibutuhkan kurang lebih 96 sehingga

dibulatkan menjadi 100 responden. Adapun kriteria

responden yang menjadi subjek penelitian adalah:

1. Konsumen Shopee Indonesia

2. Pernah melihat konten Shopee Affiliate

dariAfiliater atau content creator dari beranda

(fyp) aplikasi Tiktok

3. Berusia 11-26 tahun

4. Berdomisili di Sidoarjo

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Demografis Responden

Berdasarkan tabel 1 mengenai karakteristik

responden, dapat dilihat bahwa sebagaian besar

responden yaitu sebanyak 87% adalah perempuan,

dan dilihat dari usia mayoritas responden yang mengisi

kuisioner penelitian ini adalah 19 – 22 tahun sebanyak

84%. Ditinjau dari tingkat pendidikan, mayoritas

responden adalah mahasiswa yaitu 78% dan

kemudian jika dilihat dari pengetahuannya terhadap

shopee affiliate pada aplikasi Tiktok, 100%

mengetahuinya.

Tabel 1. Karakteristik Responden

Sumber: Data Primer Diolah

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 233

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 83: Untitled - jurnal mdp

Analisis validitas instrumen dilakukan

terhadap semua item pertanyaan sehingga

menunjukkan semua item kuisioner adalah valid.

Selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas

menggunakan alpha c ronbach yang menghasilkan

output semua item kuisioner adalah reliabel.

Kemudian dilakukan pengujian uji prasyarat analisis

yaitu uji asumsi klasik.

Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnof

terlihat pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai

Kolmogorof-Smirnov adalah 0,062 dan Asymp. Sig.

(2-tailed) sebesar 0,200 dengan N = 100. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa model regresi yang

Tabel 2. Uji Normalitas

4.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diawal diperlukan

sebelum melakukan analisis data menggunakan

regresi linier berganda (Ayuningtiyas & Gunawan,

2018).

4.2.1 Uji Normalitas

digunakan berdistribusi normal karena signifikansi

0,200 lebih besar dari 0,05.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Tabel 3. Uji Multikolinearitas

Sumber: Data Primer yang Sudah Diolah, 2021

Hal - 234 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 84: Untitled - jurnal mdp

Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil

pengujian multikolinieritas dengan nilai VIF pada

variabel viral marketing shopee affiliate (X1) adalah

1,746 < 10 dengan nilai tolerance X1 sebesar 0,573 >

0,10; untuk hasil nilai VIF pada variabel kualitas

produk (X2) adalah 2,456 dengan nilai tolerance X

2

sebesar 0,407 > 0,10; dan untuk hasil nilai VIF pada

Berdasarkan tabel 5 diketahui nilai DW

adalah 2,172 dan nilai DU sebesar 1,736 dan nilai

DL sebesar 1,613 dengan N = 100 dan k = 3. Dapat

dimaknai nilai DW berada diantara DU dan 4-DU

(1,736 < 2,172 < 2,264), sehingga dapat ditarik

Tabel 4 Uji Heterokedastisitas

4.2.3 Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat diketahui

nilai signifikansi variabel viral marketing shopee af-

filiate (X1) sebesar 0,089, nilai signifikansi variabel

kualitas produk (X2) sebesar 0,499 dan nilai

signifikansi variabel harga (X3) sebesar 0,626. Nilai

signifikansi pada semua variabel independen lebih dari

0,05. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa pada

model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi adalah sebuah analisis

statistik yang dilakukan untuk mengetahui adakah

korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi

dengan perubahan waktu.

kesimpulan yaitu tidak terjadi autokorelasi dalam

penelitian.

4.3 Regresi Linier Berganda

Tabel 5. Uji Autokorelasi

Tabel 6. Regresi Linier Berganda

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 235

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 85: Untitled - jurnal mdp

Hasil regresi linier berganda yang diperoleh,

yaitu koefisien untuk variabel viral marketing shopee

affiliate (X1) sebesar 0,353, variabel kualitas produk

(X2) sebesar 0,167, variabel harga (X

3) sebesar 0,268,

serta pada kolom B terdapat nilai constant sebesar

3,447 dan nilai e (standart error) sebesar 2,070.

Tabel 7 menunjukkan bahwa Fhitung

sebesar

37,387 > Ftabel

2,699 dengan probabilitas tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa variabel viral marketing shopee

affiliate (X1), kualitas produk (X

2), dan harga (X

3)

Tabel 8 menunjukkan nilai Adjusted R Square

sebesar 0,524 artinya variabel independen viral

marketing shopee affiliate (X1), kualitas produk (X

2),

dan harga (X3) mampu menjelaskan variabel

dependen minat beli (Y) sebesar 52,4% sedangkan

Tabel 7. Uji F

Sehingga dapat diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

4.3.1 Uji F

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap

minat beli konsumen (Y).

4.3.1.1 Koefisien Determinasi

47,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian

ini.

4.3.2 Uji t

Tabel 8. Koefisien Determinasi

Tabel 9. Uji t

Hal - 236 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 86: Untitled - jurnal mdp

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui variabel

viral marketing shopee affiliate (X1) memiliki nilai

thitung

3,987 > ttabel

1,985 dengan nilai signifikansi pada

sebesar 0,000 < 0,05. Oleh karena itu H2 diterima,

artinya secara parsial viral marketing shopee affiliate

berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

Kemudian pada variabel kualitas produk (X2)

memiliki nilai thitung

2,101 > ttabel

1,985 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,038 < 0,05. Oleh karena itu H3

diterima, artinya secara parsial kualitas produk

berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

Pada variabel harga (X3) nilai t

hitung 2,311 >

ttabel

1,985 dengan nilai signifikansi sebesar 0,023 <

0,05. Maka H4 diterima, artinya secara parsial harga

berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen.

4.4 PEMBAHASAN

4.4.1 Pengaruh Viral Marketing Shopee

Affiliate, Kualitas Produk, dan Harga

Secara Simultan Terhadap Minat Beli

Konsumen

Berdasarkan hasil uji F yang telah didapatkan

hasilnya, terlihat bahwa nilai Fhitung

sebesar 37,387 >

Ftabel

2,699 dengan probabilitas tingkat signifikansi

0,000 < 0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel

viral marketing shopee affiliate, kualitas produk, dan

harga berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap minat beli konsumen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Prisnawati (2021) terdapat

pengaruh secara simultan variabel viral marketing dan

kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Selain

itu juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Muliajaya et al., (2019) Viral marketing dan

harga secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh dari

pemasaran viral melalui program shopee affiliate pada

sosial media Tiktok, menawarkan kualitas produk

yang unggul, dan harga yang bersaing akan

meningkatkan minat pembelian yang timbul dalam diri

konsumen generasi Z sehingga merefleksikan

rencana pembelian di masa mendatang.

4.4.2 Pengaruh Viral Marketing Shopee

Affiliate Secara Parsial Terhadap Minat

Beli Konsumen

Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel viral

marketing shopee affiliate berpengaruh signifikan

terhadap minat beli konsumen. Hal ini terbukti dengan

ditunjukkannya hasil pada uji t adalah nilai signifikansi

pada variabel viral marketing shopee affiliate (X1)

sebesar 0,000 < 0,05. Nilai thitung

3,987 > ttabel

1,985.

Oleh karena itu H2 diterima, artinya viral marketing

shopee affiliate berpengaruh signifikan terhadap minat

beli. Berdasarkan hal tersebut, viral marketing shopee

affiliate yang digunakan oleh PT. Shopee International

Indonesia berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen.

Konsumen generasi Z memiliki karakteristik

yaitu memiliki ketertarikan lebih mengenai hal yang

kekinian, update, atau viral serta sedang banyak

dibicarakan di kalangan masyarakat maupun jaringan

sosial di dunia maya sehingga penerapan viral

marketing melalui sosial media merupakan hal yang

sangat menarik perhatian mereka.

Program afiliasi dari PT. Shopee

International Indonesia yaitu shopee affiliate

memudahkan konsumen Z yang sangat menyukai

sesuatu yang serba instan dan tidak berbelit belit untuk

sampai langsung pada halaman produk yang diminati

selain itu juga konten shopee affiliate pada aplikasi

Tiktok yang memuat review, rekomendasi atau

testimoni akan mempengaruhi minat beli konsumen

generasi Z hal ini lantaran mereka sangat sering

melakukan komunikasi dan interaksi dengan semua

kalangan sehingga mereka lebih percaya rekomendasi

dari lingkup sosial mereka di media maya atau sosial

media seperti Tiktok.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 237

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 87: Untitled - jurnal mdp

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Kaloka (2016: 66) viral

marketing berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen.

4.4.4 Pengaruh Kualitas Produk Secara

Parsial Terhadap Minat Beli Konsumen

Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas

produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen. Hal ini terbukti dengan ditunjukkannya

hasil pada uji t nilai signifikansi pada variabel kualitas

produk (X2) sebesar 0,038 < 0,05. Nilai thitung

2,101 >

ttabel

1,985. Oleh karena itu H3 diterima, artinya

kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat

beli generasi Z konsumen Shopee Indonesia yang

menggunakan aplikasi Tiktok.

Kualitas produk merupakan suatu

keunggulan yang ditawarkan oleh suatu produk dalam

memperagakan fungsinya sesuai keinginan dan

kebutuhan konsumen yang dapat mempengaruhi

minat pembelian konsumen generasi Z. Hal ini

lantaran konsumen generasi Z memiliki kemampuan

akses beragam informasi dibutuhkan secara mudah

dan cepat dengan berselancar ke sosial media untuk

mencari informasi lebih banyak terkait produk melalui

ulasan konsumen lain berdasarkan pengalaman

pembelian atau penggunaan pada kolom komentar di

sosial media Tiktok serta menilai kesesuaian kualitas

yang ditawarkan dengan realitanya sebelum

menentukan minatnya terhadap suatu produk

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Nuha (2019) kualitas produk

berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli

pada aplikasi Lazada.

4.4.4 Pengaruh Harga Secara Parsial

Terhadap Minat Beli Konsumen

Hasil pengujian hipotesis keempat (H4) dapat

dilihat bahwa terdapat pengaruh signifikan pada

variabel harga terhadap minat beli konsumen. Hal

tersebut dapat disimpulkan berdasarkan hasil pada

uji t nilai signifikansi pada variabel harga (X3) sebesar

0,023 < 0,05. Nilai thitung

2,311 > ttabel

1,985. Maka H4

diterima, artinya harga berpengaruh signifikan

terhadap minat beli. Oleh karena itu H4 diterima,

artinya harga berpengaruh signifikan terhadap minat

beli generasi Z konsumen Shopee Indonesia yang

menggunakan aplikasi Tiktok.

Harga merupakan besaran nilai yang

dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan

produk yang diinginkan atau dibutuhkan. Generasi Z

sangat mempertimbangkan harga berkaitan dengan

daya beli serta kesesuaian antara harga dengan

kualitas yang ditawarkan oleh produk. Generasi Z

menggunakan platform online seperti marketplace

Shopee untuk mendapatkan produk yang lebih

terjangkau daripada membeli secara online. Mereka

akan mencari informasi seputar harga salah satunya

melalui media sosial Tiktok berdasarkan konten

pengguna lain yang memiliki ketertarikan yang sama

dengan mereka.

Selain itu generasi Z masih tergolong berusia

remaja dan beberapa diantaranya masih berkuliah

atau baru memasuki angkatan kerja sehingga mereka

masih belum memiliki penghasilan tetap atau finansial

yang matang, sehingga ketertarikan konsumen

generasi Z dipengaruhi kemampuannya dalam

menjangkau harga. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Nuha (2019)

harga berpengaruh secara signifikan terhadap minat

beli pada aplikasi Lazada.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Viral Marketing Shopee Affiliate,

Kualitas Produk dan Harga secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen.

2. Variabel Viral Marketing Shopee Affiliate

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

Hal - 238 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 88: Untitled - jurnal mdp

beli konsumen.

3. Variabel Kualitas Produk secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli konsumen.

4. Variabel Harga secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat beli konsumen.

5.2 Saran

PT. Shopee Internasional Indonesia atau Induk

Perusahaan yang ada di Singapura sangat penting

untuk memetakan konsumen berdasarkan generasi

dan karakteristiknya, sehingga dapat mengetahui

melalui media dan pesan seperti apa yang tepat untuk

menjangkau dan menarik perhatian konsumen. Selain

itu perusahaan harus terus berinovasi terhadap

program afiliasi, campaign dan konten pemasarannya

sehingga pesan yang disampaikan dapat ditangkap

dan dipahami secara utuh dan viral sehingga

menstimulasi konsumen untuk mengikuti dan

membagikannya. Shopee juga perlu memberikan

aturan mengenai standar kualitas terhadap seller

sellernya di marketplace serta menawarkan harga

yang bersaing untuk menjaga reputasi perusahaan

sebagai marketplace pertama untuk pembelian online

yang diminati oleh banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Afnina, & Hastuti, Y. 2018. Pengaruh Kualitas

Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan.

Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 9(1),

21–30. https://doi.org/10.33059/jseb.v9i1.458

[2] Amillia, S., & Nst, M. O. A. 2017. Pengaruh

Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian Handphone

Merek Xiaomi di Kota Langsa. Jurnal

Manajemen dan Keuangan Unsam, 6(1), 660–

669.

[3] Ayuningtiyas, K., & Gunawan, H. 2018.

Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan

Kualitas Informasi Terhadap Keputusan

Pembelian Daring di Aplikasi Bukalapak

pada Mahasiswa Politeknik Negeri Batam.

Journal of Applied Business Administration,

2(1), 152–165.

[4] Bakti, U., Hairudin, & Alie, M. S. 2020.

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Produk dan

Harga Terhadap Minat Beli pada Toko

Online Lazada di Bandar Lampung. Jurnal

Ekonomi, 22(1), 101–118. https://

mediakonsumen.com/2018/05/14/sur

[5] Batu, R. L., Situngkir, T. L., Krisnawati, I., &

Halim, S. 2019. Pengaruh Digital Marketing

Terhadap Online Purchase Decision pada

Platform Belanja Online Shopee. Jurnal

Ekonomi & Bisnis, 18(2), 144–152. https://

doi.org/10.32722/eb.v18i2.2495

[6] Christiani, L. C., & Ikasari, P. N. 2020. Generasi

Z dan Pemeliharaan Relasi Antar Generasi

Dalam Perspektif Budaya Jawa. Jurnal

Komunikasi dan Kajian Media, 4(2), 84–105.

[7] Daga, R. 2019. Pengaruh Kualitas Layanan

dan Kualitas Produk Tabunganku Terhadap

Kepuasan Nasabah pada PT. Bank Sulselbar

Kantor Cabang Belopa. AkMen Jurnal

Ilmiah, 16(1), 110–121. https://e-

jurnal.nobel.ac.id/index.php/akmen/article/view/

624

[8] Fajrin, Z., & Nextren.com. 2021. TikTok Kini

Banyak Pengguna, Rayu Pengiklan Untuk

Platformnya. Https://Nextren.Grid.Id/. https://

nextren.grid.id/read/012656204/tiktok-kini-

banyak-pengguna-rayu-pengiklan-untuk-

platformnya?page=all diakses pada 26/08/2021

[9] Firamadhina, F. I. R., & Krisnani, H.2020.

Perilaku Generasi Z Terhadap Penggunaan

Media Sosial Tiktok: Tiktok Sebagai Media

Edukasi dan Aktivisme. Share/: Social Work

Journal, 10(2), 199–208. https://doi.org/

10.24198/share.v10i2.31443

[10] Haikal, E. K., Freihat, S. M., Homsi, D., Joudeh,

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 239

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 89: Untitled - jurnal mdp

dan Harga Terhadap Minat Beli Flash Sale

di Toko Online (Studi pada Mahasiswa FEBI

UIN Walisongo yang Pernah Mengakses

Lazada.com). Universitas Islam Negeri

Walisongo Semarang.

[18] Prisnawati, L. R. 2021. Pengaruh Viral

Marketing, Kualitas Produk, dan Brand

Awareness Terhadap Keputusan Pembelian

Mie Samyang Hot Chicken Flavor Ramen di

Kabupaten Kebumen [Universitas Putra

Bangsa]. http://

eprints.universitasputrabangsa.ac.id/id/eprint/

490/

[19] Purba, R. S. 2016. Pengaruh Viral Marketing

Melalui Aplikasi Line Terhadap Keputusan

Pembelian (Studi Kasus Mahasiswa Telkom

University pada Tahun 2016). E-Proceeding

of Applied Science, 2(2), 468–474.

[20] Rahman, A. A., & Yanti, S. 2016. Pengaruh

Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas

VII SMP Negeri 1 Peudada. Jurnal

Pendidikan Almuslim, IV(2), 1–6.

[21] Ruhamak, M. D., & Syai’dah, E. H. 2018.

Pengaruh Word of Mouth, Minat Konsumen

dan Brand Image Terhadap Keputusan

Konsumen (Studi pada Pelajar Lembaga

Kursus di Area Kampung Inggris Pare

Kediri). Jurnal Ekonika, 3(2), 118–135.

[22] Sari, R. K. 2019. Viral Marketing:

Memanfaatkan Kekuatan Media Sosial

Dalam Komunikasi Pemasaran. Cermin:

Jurnal Penelitian, 3(2), 81–96.

[23] Stokes, R. 2013. eMarketing The Essential

Guide To Marketing In a Digital World (5th

ed.). Quirk Education [Pty] Ltd.

[24] Supriyatna, W., Rachmawan, A., & Zakaria.

2021. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk

Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk

J. M. M., & Hashem, T. N. 2020. The Role of

Supply Chain Strategy and Affiliate

Marketing in Increasing The Demand for

E- Commerce – Social Media POV.

International Journal of Supply Chain

Management, 9(1),832–844.

[11] Handaruwati, I., & Dewi, A. M. 2018.

Pengaruh Viral Marketing Melalui Instagram

Terhadap Minat Beli Produk Camilan Khas

Daerah Secara Online. Buletin Bisnis &

Manajemen, 04(02), 125–138.

[12] Hidayati, N. L. 2018. Pengaruh Viral

Marketing, Online Consumer Reviews dan

Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Shopee di Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata

Niaga (JPTN), 06(03), 77–84.

[13] Japarianto, E., & Adelia, S. 2020. Pengaruh

Tampilan Web dan Harga Terhadap Minat

Beli Dengan Kepercayaan Sebagai

Intervening Variable pada E-Commerce

Shopee. Jurnal Manajemen Pemasaran ,

14(1), 35–43. https://doi.org/10.9744/

pemasaran.14.1.35-43

[14] Kaloka, A. S. K. 2016. Pengaruh Viral

Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen

Melalui Kepercayaan Konsumen pada

Instagram @Makanan Jember. Universitas

Jember.

[15] KEMP, S., & datareportal.com. 2021. Digital

2021/: Indonesia. Https://Datareportal.Com/.

https://datareportal.com/reports/digital-2021-

Indonesia Diakses pada 25/08/2021

[16] Muliajaya, I. M., Sujana, I. N., & Indrayani, L.

2019. Pengaruh Viral Marketing dan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian Melalui

Media Sosial Instagram pada Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Ekonomi. Jurnal

Pendidikan Ekonomi, 11(2), 628–636.

[17] Nuha, M. S. 2019. Pengaruh Kualitas Produk

Hal - 240 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 90: Untitled - jurnal mdp

Peyek Kacang Diprodusen Peyek Berkah

Bersaudara Bojong Sari, Depok,Jawa Barat.

Jurnal Ilmiah Semarak, 4(2), 32–37.

[25] Susilowati, R. 2019. Pengaruh Viral Marketing

Terhadap Kepercayaan Konsumen dan

Dampaknya pada Keputusan Pembelian

(Survei Online pada Konsumen King Mango

yang Merupakan Followers Akun Instagram

@ Kingmangosurabaya). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB), 66(1), 1–9.

[26] Widjaja, Y. R., & Alexandra, R. 2019. The

Impact of Viral Marketing On Consumer

Interest On Indihome Product. E-Jurnal

Apresiasi Ekonomi, 7(1), 103–107.

[27] Wijoyo, H., Indrawan, I., Cahyono, Y., Handoko,

A. L., & Santamoko, R. 2020. Generasi Z &

Revolusi Industri 4.0. CV. Pena Persada,

Banyumas.

[28] Windarti, T., & Ibrahim, M. 2017. Pengaruh

Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepuasan Konsumen Produk

Donat Madu (Studi pada Konsumen CV.

Donat Madu Cihanjuang-Pekanbaru).

Jurnal Jom FISIP, 4(2), 1–10.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 241

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 91: Untitled - jurnal mdp

Persepsi Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan

Pada Kantor Akuntan Publik

Fabio Bolanda Sandy1, Indira Januarti2

Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro Semarang Jalan Hayam Wuruk, Pleburan, Semarang,

Jawa Tengah

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengalaman auditor, pelatihan audit, dan risiko audit

berpengaruh terhadap tanggungjawab auditor dalam mendeteksi kecurangan. Populasi dalam penelitian ini adalah

auditor Kantor Akuntan Publik. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling

dan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Penelitian ini menggunakan

kuesioner dalam pengumpulan datanya. Teknik uji yang dipakai adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik

meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan

analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan software SPSS versi 21. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel pengalaman auditor dan pelatihan audit memiliki pengaruh terhadap tanggung

jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan. Namun, variabel risiko audit tidak memiliki pengaruh terhadap tanggung

jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Kata Kunci: Pengalaman Auditor, Pelatihan Audit, Risiko Audit, dan Tanggung Jawab Auditor dalam Mendeteksi

Kecurangan.

Abstract: This study aims to determine whether the auditor’s experience, audit training, and audit risk affect the

auditor’s responsibility in detecting fraud. The population in this study is the auditor of the Public Accounting Firm.

Sampling was carried out using the purposive sampling method and the number of samples was 94 respondents. The

type of data used is primary data. This study uses a questionnaire in data collection. The test technique used is

validity test, reliability test, classical assumption test includes normality test, multicollinearity test, and

heteroscedasticity test. Hypothesis testing in this study used multiple linear regression analysis and hypothesis

testing in this study using SPSS version 21 software. The results showed that the auditor’s experience and audit

training variables had an influence on the auditor’s responsibility in detecting fraud. However, the audit risk

variable has no effect on the auditor’s responsibility in detecting fraud.

Keywords: Auditor Experience, Audit Training, Audit Risk, and Auditor Responsibilities in Detecting Fraud.

1. PENDAHULUAN

Kasus-kasus mengenai praktik kecurangan

di bidang akuntansi beberapa tahun terakhir ini

merupakan indikasi masih terjadinya kegagalan dalam

dunia audit (Alias et al., 2019). Praktik tersebut dapat

terjadi disebabkan oleh berbagai faktor dan motif dari

suatu oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan

pribadi sehingga menimbulkan kerugian tanpa disadari

oleh pihak lain (Hafizhah & Abdurahim, 2017).

Praktik kecurangan dapat ditemukan di

berbagai perusahaan atau organisasi (Sanjaya, 2019).

Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan

seseorang yang memiliki keahlian dalam hal

mendeteksi adanya potensi praktik kecurangan, yaitu

seorang auditor eksternal. Peran dari auditor

eksternal sangat dibutuhkan karena berkaitan dengan

keberlangsungan kerjasama antar perusahaan dengan

pengguna laporan keuangan seperti investor dan

memberikan opini wajar tidaknya laporan keuangan

Hal - 242 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 92: Untitled - jurnal mdp

dengan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) yang disahkan Ikatan Akuntan Indonesia

(IAPI, 2020). IAPI telah menetapkan Standar Audit

(SA) untuk auditor sebagai acuan melaksanakan

tugasnya memeriksa laporan keuangan klien. Hal

tersebut untuk menunjang kapasitas

profesionalismenya, karena tidak semua auditor dapat

melaksanakan tanggung jawabnya (Alqudah et al.,

2019; Sania et al., 2019).

Dalam menjalankan tugasnya memeriksa

laporan keuangan klien, auditor dituntut untuk

melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik

terutama ketika mendeteksi kecurangan di

perusahaan klien seperti yang tertera pada Standar

Audit 200 dan Standar Audit 240 (IICPA, 2014 &

IICPA, 2016).

Tanggung jawab auditor dalam

melaksanakan audit yaitu dengan memeriksa laporan

keuangan dan memberikan opini atas kewajaran

laporan keuangan tersebut (Sandari, 2019). Jika

auditor menemukan laporan keuangan yang tidak

disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

diterima secara umum atau menemukan adanya

kecurangan dalam laporan keuangan maka auditor

bertanggung jawab untuk melaporkan temuan

tersebut (Dandi et al., 2017; Zager et al., 2016).

Tanggung jawab pendeteksian kecurangan

(fraud detection) akan mendukung terwujudnya

penerapan standar yang memadai untuk menunjang

tanggung jawab pendeteksian kecurangan, membantu

terwujudnya lingkungan kerja audit, metode dan

prosedur audit yang cukup efektif untuk tanggung

jawab pendeteksian kecurangan sehingga tidak terjadi

kegagalan audit (Afiani & Latifah, 2019).

Meskipun sudah ada standar yang mengatur

terkait tanggungjawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan, hal tersebut tidak menjamin bahwa

kinerja auditor dapat konsisten, bahkan auditor juga

dapat terlibat dalam praktik kecurangan (Putri et al.,

2020). Seperti kasus yang terjadi pada Akuntan Publik

Sherly Jakom dari KAP Purwanto, Sungkoro dan

Surja (member Ernst & Young) yang terbukti

melanggar undang-undang pasar modal dan kode etik

profesi akuntan publik. Pelanggaran tersebut terkait

penggelembungan (over statement) pendapatan

senilai Rp 613 miliar untuk laporan keuangan tahunan

(LKT) periode 2016 pada PT Hanson International

Tbk. Akibat dari kecurangan yang dilakukan oleh

Akuntan Publik tersebut, pihak OJK memberikan

sanksi pembekuan izin selama 1 tahun. Kasus serupa

juga menimpa Akuntan Publik (AP) Merliyana

Syamsul dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio,

Bing, Eny dan Rekan yang merupakan salah satu

KAP di bawah Deloitte Indonesia.

Laporan Keuangan Tahunan PT SNP Fi-

nance, perusahaan pembiayaan, telah diaudit AP dari

KAP Satrio, Bing, Eny dan Rekan dan mendapatkan

opini Wajar Tanpa Pengecualian. Namun,

berdasarkan hasil pemeriksaan OJK, SNP Finance

yang masuk Grup Columbia, terindikasi telah

menyajikan laporan keuangan yang secara signifikan

tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang

sebenarnya sehingga menyebabkan kerugian banyak

pihak (Ayuningtyas, 2019).

Berdasarkan fenomena tersebut yang

melibatkan akuntan publik mengindikasikan bahwa

belum optimalnya tanggungjawab auditor dalam

menjalankan tugasnya. Hal tersebut tentunya dapat

merusak reputasi mereka sebagai auditor dan Kantor

Akuntan Publik terkait di kalangan masyarakat

(Dasila & Hajering, 2019).

Pendeteksian mengenai kecurangan

merupakan hal yang sangat penting bagi seorang

auditor dan sudah menjadi tanggungjawabnya untuk

meminimalisir adanya kecurangan (Hussin et al.,

2017).

Maka dari itu, seorang auditor perlu

mengevaluasi dan meningkatkan tanggungjawab

mereka dalam menjalankan tugasnya sehingga kasus

kecurangan dapat diminimalisir. Dalam meningkatkan

tanggungjawabnya, auditor harus memiliki

pengalaman, pelatihan, dan memperhatikan risiko-

risiko yang bisa menghambat proses pengauditan

terhadap deteksi kecurangan (Ningtyas et al., 2019).

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 243

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 93: Untitled - jurnal mdp

Pengalaman audit yang dimiliki oleh seorang

auditor akan semakin meningkatkan

tanggungjawabnya dalam melaksanakan

pemeriksaan (Atmaja, 2016; Drogalas et al., 2017).

Pengalaman auditor dapat dikatakan sebagai

pembelajaran yang didapatkan oleh auditor dari

pendidikan formal yang dijalaninya dan sudah

didapatkan selama penugasan (Dwita, 2019).

Swastyami (2016) menyebutkan pengalaman kerja

dapat memperdalam dan memperluas kemampuan

kerja auditor. Penelitian terkait pengalaman auditor

terhadap tanggung jawab dalam mendeteksi

kecurangan sudah diteliti oleh Alqudah et al. (2019),

Sania et al. (2019), Primasari (2020), Atmaja (2016),

(Hafizhah & Abdurahim, 2017), dan Zager et al.

(2016) yang menyatakan bahwa pengalaman auditor

berpengaruh positif terhadap tanggungjawab dalam

mendeteksi kecurangan.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa

semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh

seorang auditor, maka akan meningkatkan

tanggungjawabnya dalam mendeteksi praktik

kecurangan. Namun, temuan tersebut berkontradiksi

dengan temuan dari Afiani & Latifah (2019) dan

Prakoso & Zulfikar (2018) yang menyatakan bahwa

pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap

tanggung jawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan.

Pengalaman yang dimiliki oleh seorang

auditor harus diimbangi dengan pelatihan audit untuk

meningkatkan keahlian seorang auditor dalam

mendeteksi kecurangan (Primasari, 2020). Ergin

(2019) menyimpulkan bahwa saat ini auditor sering

mengalami kegagalan dalam mendeteksi kecurangan

dikarenakan tidak semua auditor pernah mengalami

kasus terjadinya tindak kecurangan, sehingga

pengalaman auditor berkaitan dengan kecurangan

masih terbatas, maka dari itu pelatihan audit

kecurangan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan

tanggungjawab auditor dalam memahami gejala-

gejala yang berkaitan dengan tindak kecurangan.

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Putri et al. (2017), DeZoort & Harrison (2018),

dan Dandi et al. (2017) yang menyatakan bahwa

pelatihan audit berpengaruh posisitif terhadap

tanggungjawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin

banyak pelatihan audit kecurangan yang diikuti oleh

auditor, maka dapat meningkatkan tanggungjawabnya

dalam mendeteksi kecurangan. Namun, hasil

penelitian tersebut berkontradiksi dengan temuan

Jeppesen (2019), Hayati et al. (2020), dan Sanjaya

(2019) yang menyatakan bahwa pelatihan audit tidak

berpengaruh terhadap tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan.

Seorang auditor selain memiliki pengalaman

dan pelatihan yang memadai, mereka juga perlu untuk

memperhatikan faktor-faktor terkait risiko dalam

pengauditan. Penilaian terhadap resiko audit juga

sangat dibutuhkan untuk menghindari kesalahan

material yang tidak terdeteksi (Prakoso & Zulfikar,

2018). Menurut Standar Profesional Akuntan Publik,

SA seksi 316 auditor secara khusus harus dapat

menaksir resiko salah saji material dalam laporan

keuangan sebagai akibat dari kecurangan dan

memperhatikan taksiran resiko ini dan mendesain

prosedur audit yang dilaksanakan sehingga dapat

meningkatkan tanggung jawabnya dalam mendeteksi

kecurangan (Publik Indonesia, 2017).

Penelitian mengenai risiko audit terhadap

tanggungjawab auditor dalam mendeteksi kecurangan

sudah diteliti oleh Sanjaya (2019), Sandari (2019), dan

Hussin et al. (2017) yang menyatakan bahwa risiko

audit berpengaruh posisitif terhadap tanggungjawab

auditor dalam mendeteksi kecurangan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi risiko audit

yang dialami oleh auditor, maka akan membuat

auditor lebih teliti ketika melakukan pengauditan

sehingga dapat meningkatkan tanggung jawabnya

dalam mendeteksi kecurangan.

Namun, hasil penelitian tersebut

berkontradiksi dengan temuan Hafizhah &

Abdurahim (2017), Sania et al. (2019), dan Bice et

al. (2017) yang menyatakan bahwa risiko audit tidak

berpengaruh terhadap tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan.

Hal - 244 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 94: Untitled - jurnal mdp

Penelitian ini merujuk pada hasil temuan yang

dilakukan oleh Afiani & Latifah (2019), dimana pada

penelitian tersebut menghasilkan temuan bahwa

pengalaman dan pelatihan yang dimiliki oleh seorang

auditor tidak berpengaruh terhadap tanggungjawab

auditor dalam mendeteksi kecurangan. hal ini

mengindikasikan bahwa belum semua auditor

memiliki pengalaman dan pelatihan yang memadai

terkait dengan deteksi audit kecurangan, sehingga

tidak dapat mempengaruhi tanggungjawab auditor.

Pembaharuan yang dilakukan dalam

penelitian ini terhadap jurnal acuan dari Afiani &

Latifah (2019), peneliti akan menambahkan variabel

independen yaitu risiko audit dan menambahkan teori

atribusi sebagai landasan untuk menjelaskan hipotesis

karena pada penelitian sebelumnya tidak

menggunakan teori.

Teori atribusi merupakan teori yang

menjelaskan tentang perilaku seseorang mengenai

apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor internal,

misalnya sifat, karakter, dan sikap atau disebabkan

oleh faktor eksternal misalnya situasi atau keadaan

tertentu yang memaksa seseorang melakukan

perbuatan tertentu (Heider 1958; DeZoort &

Harrison, 2018). Penelitan ini juga menggunakan

objek yang berbeda, yaitu Kantor Akuntan Publik.

Pada penelitian sebelumnya menggunakan objek

Inspektorat Kota dan Kabupaten Jawa Tengah.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah

mengenai tanggungjawab dari seorang auditor yang

seharusnya dapat menjadi kepercayaan masyarakat

dalam menyajikan laporan audit yang jujur.

Kepercayaan masyarakat tersebut berangkat dari

karakteristik yang dimiliki oleh auditor meliputi

pengalaman, pelatihan, risiko yang dimiliki auditor

serta tanggungjawab dalam menjalankan tugas

termasuk mendeteksi dan melaporkan adanya praktik

kecurangan. Meskipun sudah ada standar yang

mengatur terkait tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan, hal tersebut tidak menjamin

bahwa kinerja auditor dapat konsisten, bahkan

auditor juga dapat terlibat dalam praktik

kecurangan.

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui

pengaruh pengalaman auditor, pelatihan audit, dan

risiko audit terhadap tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan.

Tanggung jawab dalam mendeteksi

kacurangan merupakan faktor internal yang harus

dimiliki oleh seorang auditor (Jeppesen, 2019). Hal

tersebut sesuai dengan tinjauan dari teori atribusi yang

menjelaskan perilaku seseorang ditentukan oleh

kombinasi antara kekuatan internal (internal forces),

yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang, seperti kemampuan atau usaha, sifat,

karakter, dan sikap (Heider, 1958; DeZoort &

Harrison, 2018).

Tanggung jawab auditor dalam melaksanakan

audit yaitu dengan memeriksa laporan keuangan dan

memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan

tersebut. Jika auditor menemukan laporan keuangan

yang tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang diterima secara umum atau

menemukan adanya kecurangan dalam laporan

keuangan, maka auditor bertanggung jawab untuk

melaporkan temuan tersebut (Alias et al., 2019).

Dalam menjalankan tugasnya, seorang

auditor juga bertanggung jawab untuk merencanakan

dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan

memadai tentang apakah laporan keuangan bebas

dari salah saji material, baik yang disebabkan

oleh kekeliruan atau kecurangan (Sania et al.,

2019).

Tanggungjawab tersebut tentunya dalam

rangka untuk menilai kewajaran laporan keuangan

dari salah saji secara material yang sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berterima umum, standar au-

diting dan kode etik akuntan. Apabila terjadi

pelanggaran atau penyimpangan terhadap etika

profesi seperti yang diisyaratkan dalam standar au-

diting dan kode etik akuntan berarti auditor kurang

menunjukkan atau tidak memiliki idealisme yaitu

sebagai sikap yang dependen dan tidak

menghindarkan terjadi berbagai kepentingan (Hussin

et al., 2017).

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 245

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 95: Untitled - jurnal mdp

Menurut Sania et al. (2019) pengalaman

adalah pengetahuan atau keahlian yang diperoleh dari

suatu peristiwa melalui pengamatan langsung maupun

berpartisipasi dalam peristiwa tersebut. Pengalaman

audit merupakan faktor internal yang harus dimiliki

oleh seorang auditor yang digunakan untuk

meningkatkan tanggungjawab mereka dalam

mendeteksi kecurangan (Alias et al., 2019). Hal ini

sesuai dengan teori atribusi yang menjelaskan bahwa

perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara

kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-

faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti

kemampuan atau usaha, sifat, karakter, dan sikap

(Heider, 1958; DeZoort & Harrison, 2018).

Auditor yang berpengalaman adalah auditor

yang mampu mendeteksi, memahami dan bahkan

mencari penyebab dari munculnya kecurangan-

kecurangan tersebut. Hafizhah & Abdurahim (2017)

menyebutkan bahwa auditor yang berpengalaman

akan memiliki pengetahuan tentang kekeliruan dan

kecurangan yang lebih banyak sehingga akan

meningkatkan tanggung jawab auditor dalam

mendeteksi kasus-kasus kecurangan dibandingkan

dengan auditor yang tidak berpengalaman.

Pelatihan auditor merupakan salah satu usaha

untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam

bidang pengetahuan, kemampuan, keahlian, dan sikap

(Alqudah et al., 2019; Dandi et al., 2017). Pelatihan

audit tersebut sesuai dengan penjelasan dari teori

atribusi yang menyatakan bahwa perilaku seseorang

ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal

(internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal

dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau

usaha, sifat, karakter, dan sikap (Heider, 1958;

DeZoort & Harrison, 2018).

Pelatihan yang sistematis dan berjenjang

sesuai dengan tingkatan auditor, maka akan

mempermudah untuk melengkapi kekurangan

auditor dan memberikan penekanan pada praktik

audit dan standar akuntansi bagi auditor (Putri et al.,

2020). Kecurangan atau fraud semakin marak terjadi

dengan berbagai cara yang terus berkembang

sehingga kemampuan auditor dalam mendeteksi

kecurangan perlu untuk terus ditingkatkan (Afiani &

Latifah, 2019).

Alias et al. (2019) menyatakan bahwa

pelatihan audit kecurangan dilaksanakan supaya

auditor dapat memahami, menjelaskan, menguraikan,

menjabarkan, dan mengimplementasikan teknik dan

metode investigatif secara menyeluruh. Selain itu,

pelatihan diberikan untuk meningkatkan

tanggungjawab auditor dalam melaksanakan tugasnya

mendeteksi kecurangan (Hussin et al., 2017). Audit

harus dilakukan oleh seseorang atau lebih yang

memiliki kelebihan dan pelatihan teknis yang memadai

(Sania et al., 2019). Melalui pelatihan teknis audit

kecurangan, auditor akan mempelajari, dan

memahami ketentuan baru, metodologi baru, teknik

audit investigatif yang baru dalam mengungkapkan

kasus kecurangan (Primasari, 2020; Sanjaya, 2019).

Menurut SA Seksi 312, definisi risiko audit

adalah sebagai berikut : “Risiko audit adalah risiko

yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari tidak

memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya,

atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah

saji material.”(SPAP : 2011). Jenis Risiko Audit.

Menurut Arens, et al, (2009) : “Risiko audit

dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis:

1) Risiko Audit yang Direncanakan (Planned

Detection Risk) merupakan risiko di mana bukti

audit untuk suatu bagian tidak mampu mendeteksi

salah saji yang melebihi salah saji yang dapat

diterima.

2) Risiko Bawaan (Inherent Risk) mengukur

penilaian auditor atas kemungkinan terdapatnya

salah saji material (baik kecurangan maupun

kesalahan) dalam sebuah bagian pengauditan

sebelum mempertimbangkan efektivitas

pengendalian internal klien. Jika auditor

menyimpulkan bahwa kemungkinan salah saji

tinggi, tanpa mempertimbangkan pengendalian

internal, auditor akan menyimpulkan bahwa risiko

bawaannya adalah tinggi.

Hal - 246 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 96: Untitled - jurnal mdp

3) Risiko Pengendalian (Control Risk) Mengukur

penilaian auditor mengenai apakah salah saji

melebihi jumlah yang dapat diterima di suatu bagian

pengauditan akan dapat dicegah atau dideteksi

tepat waktu oleh pengendalian internal klien.

4) Risiko Audit yang Dapat Diterima (Acceptable

Audit Risk) Mengukur tingkat kesediaan auditor

untuk menerima kemungkinan adanya salah saji

dalam laporan keuangan setelah audit telah selesai

dijalankan dan opini wajar tanpa pengecualian

telah diterbitkan.”

Menurut Primasari (2020) pengalaman

auditor berpengaruh positif pada pendeteksian

kecurangan, yang berarti semakin tinggi pengalaman

auditor maka kemampuan auditor dalam mendeteksi

adanya kecurangan cenderung semakin tinggi.

Penelitian tersebut didukung penelitian yang dilakukan

oleh penelitian yang dilakukan Hafizhah & Abdurahim

(2017) yang menyetakan bahwa pengalaman

berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan pada

laporan keuangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis

pertama dalam penelitian ini adalah:

: Pengalaman Auditor berpengaruh Positif

terhadap Tanggung jawab dalam Mendeteksi

Kecurangan

Berdasarkan teori atribusi yang

mendeskripsikan bahwa perilaku seseorang

ditentukan oleh kekuatan internal (internal forces),

yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang, seperti kemampuan atau usaha, sifat,

karakter, sikap (Heider, 1958; DeZoort & Harrison,

2018).

Pelatihan audit merupakan faktor internal

yang harus dimiliki oleh seorang auditor untuk

meningkatkan tanggungjawabnya dalam mendeteksi

kecurangan. Menurut Sanjaya (2019) pelatihan

audit adalah salah satu usaha untuk mengembangkan

sumber daya manusia dalam bidang pengetahuan,

kemampuan, keahlian, dan sikap. Pelatihan yang

sistematis dan berjenjang sesuai dengan tingkatan

auditor, maka akan mempermudah untuk melengkapi

kekurangan auditor dan memberikan penekanan pada

praktik audit dan standar akuntansi bagi auditor

(Jeppesen, 2019).

Pelatihan auditor mengenai deteksi

kecurangan merupakan hal yang sangat dibutuhkan,

karena dengan mengikuti pelatihan tersebut auditor

dapat mengikuti perubahan teknis bagaimana

kecurangan itu dilakukan dan dapat meningkatkan

tanggungjawab serta peran auditor dalam mendeteksi

kecurangan (DeZoort & Harrison, 2018). Hal ini

didukung penelitian dari Dandi et al. (2017) dan Putri

et al. (2020) menyatakan bahwa pelatihan auditor

berpengaruh positif terhadap tanggung jawab auditor

dalam mendeteksi kecurangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis

kedua dalam penelitian ini adalah:

: Pelatihan Audit berpengaruh Positif terhadap

Tanggung jawab dalam Mendeteksi

Kecurangan

Berdasarkan teori atribusi yang

mendeskripsikan bahwa perilaku seseorang

ditentukan oleh kekuatan eksternal (external forces),

yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar misalnya

tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan

memberikan pengaruh terhadap perilaku individu

(Heider, 1958; DeZoort & Harrison, 2018).

Risiko audit merupakan faktor eksternal yang

harus diperhatikan oleh seorang auditor dalam

menjalankan tugasnya. Resiko audit yaitu resiko

bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk

menyesuaikan opininya atas laporan keuangan yang

salah saji secara material (IAPI, 2016). Penilaian atas

resiko audit perlu dilakukan untuk menghindari

kemungkinan resiko salah saji yang bersifat material

yang bisa saja tidak terdeteksi (Zager et al., 2016).

Semakin tinggi resiko yang dihadapi oleh au-

ditor dalam mendeteksi adanya salah saji material

maka menuntut ketelitian auditor dalam memeriksa

dan mengevaluasi bukti-bukti audit, dengan demikian

maka dapat meminimalisir resiko audit yang ada

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 247

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 97: Untitled - jurnal mdp

sehingga dalam melakukan penugasan audit dengan

baik termasuk dalam meningkatkan tanggung jawab

auditor dalam mendeteksi kecurangan (Alias et al.,

2019).

Hussin et al. (2017) menyatakan bahwa

resiko audit berpengaruh positif terhadap tanggung

jawab audior dalam mendeteksi kecurangan. Hal ini

juga didukung dalam Sandari (2019) menyatakan

bahwa resiko audit berpengaruh positif terhadap

tanggung jawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan. Demikian juga dalam Sanjaya (2019)

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Bentuk dari penelitian ini menggunakan

metode pendekatan kuantitatif dengan menggunakan

data primer melalui kuesioner untuk menguji hipotesis-

hipotesis yang sudah ditetapkan oleh peneliti.

Pendekatan kuantitatif merupakan metode yang lebih

menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif

terhadap fenomena sosial (Primasari, 2020). Untuk

dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial

di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah,

bahwa resiko audit berpengaruh positif terhadap

tangung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis

kedua dalam penelitian ini adalah:

: Risiko Audit berpengaruh Positif terhadap

Tanggung jawab Auditor dalam Mendeteksi

Kecurangan.

Kerangka pemikiran pada penelitian ini

digambarkan pada Gambar 1.

variable dan indikator. Tujuan utama dari pendekatan

kuantitatif untuk menjelaskan suatu masalah tetapi

menghasilkan generalisasi melalui pengujian hipotesis

antar variabel.

2.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan

Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor

pada KAP di Surakarta & Yogyakarta yang berjumlah

104 auditor. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hal - 248 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 98: Untitled - jurnal mdp

untuk mengetahui tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan, sehingga responden dalam

penelitian ini adalah auditor yang mempunyai jabatan

struktural pada KAP Surakarta & Yogyakarta yang

berjumlah 54 auditor.

2.3 Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan

Data

Data yang diperoleh berupa jawaban

responden atas kuesioner dari kelima variabel dalam

penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data berupa kuesioner dengan skala

likert. Responden akan memilih tingkat kesetujuannya

dan ketidaksetuannya terhadap pertanyaan tertentu.

Skala likert yang digunakan memiliki rentang nilai satu

sampai dengan empat dengan asumsi untuk

pertanyaan positif jawaban “Sangat Tidak Setuju”

diberi skor 1, jawaban “Tidak Setuju” diberi skor 2,

jawaban “Netral” diberi skor 3, jawaban “setuju”

diberi skor 4, dan jawaban “Sangat Setuju” diberi skor

5 (Hussin et al., 2017).

2.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah:

1. Statistik deskriptif untuk memberi gambaran

terhadap objek yang diteliti melalui data sampel

atau populasi dan untuk melihat kecenderungan

variabel (Alias et al., 2019).

Berdasarkan keterangan tabel 1

menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis

kelamin laiki-laki prosentasenya yaitu sebesar 54%,

dan sisanya 46% berjenis kelamin perempuan.

2. Uji Kualitas Data yang terdiri dari uji validitas dan

uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk

mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner

(Bice et al., 2017). Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui apakah jawaban dari responden atas

pertanyaan tersebut bisa diandalkan atau reliabel

(Hafizhah & Abdurahim, 2017).

3. Uji asumsi klasik yang terdiri atas beberapa

pengujian, yaitu uji normalitas, uji

heterokedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji

linearitas (Primasari, 2020).

4. Uji hipotesis yaitu dengan regresi linear

sederhana untuk H1, H2, H3, dan H4 serta

regresi liniear berganda untuk H5 dengan tujuan

untuk mengetahui apakah ada pengaruh atau

tidaknya hubungan antara variabel independen

terhadap variabel dependen (Sanjaya, 2019;

Zager et al., 2019).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi data responden

1. Gender

Berikut karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin dalam penelitian ini:

2. Age

Berikut karakteristik responden dalam

penelitian ini berdasarkan usia.

Tabel 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 249

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 99: Untitled - jurnal mdp

Tabel 2. Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan keterangan tabel 2

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini didominasi

oleh responden yang berusia antara 31-40 tahun yaitu

sebanyak 18 responden dengan presentase 36%,

sedangkan untuk presentase terendah yaitu 18%

dimiliki oleh responden yang berusia < 30 tahun

Berdasarkan keterangan tabel 3

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini didominasi

oleh responden yang berpendidikan terakhir S1 yaitu

sebesar 40%.

sebanyak 8 responden.

3. Education

Berikut karakteristik responden dalam

penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhir.

4. Years

Berikut karakteristik responden dalam

penelitian ini berdasarkan lama menjadi nasabah.

Tabel 3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Tabel 4. Responden Berdasarkan Lama Menjadi Auditor

Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Hal - 250 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 100: Untitled - jurnal mdp

Berdaskan tabel 4 responden dalam

penelitian ini lebih di dominasi responden dengan masa

kerja > 5 tahun dengan presentase sebesar 26%,

sementara responden dengan masa kerja 3 tahun

memiliki prosentase terendah sebesar 8%.

Berdasarkan keterangan tabel 5

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini didomisili

responden yang memiliki posisi kerja selaku Senior

Auditor dengan prosentase sebesar 38%, dan

prosentase terendah berapa pada posisi Manager

sebesar 12%.

3.2 Analisis Data

3.2.1 Uji Instrumen

3.2.1.1 Uji Validitas

Menurut Sania et al. (2019) uji validitas

berfungsi untuk mengungkapkan apakah pertanyaan

5. Position

Berikut karakteristik responden dalam

penelitian ini berdasarkan posisi.

yang diajukan kepada responden dalamkuisioner

sahih atau tidak. Untuk menentukan valid atau

tidaknya suatu item pertanyaan kuisioner, maka r

hitung > r table. Untuk mencari r table dengan taraf

signifikansi (0,05), yaitu:

Df =N – k = 50-2 = 48

N = jumlah sampel (responden)

K = jumlah variabel independen

Maka r tabel yang digunakan pada penelitian

ini, sebesar 0,2787

Adapun hasil uji validitas dalam penelitian ini,

yaitu:

Tabel 5. Responden Berdasarkan Posisi

Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Instrumen

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 251

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 101: Untitled - jurnal mdp

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Instrumen Lanjutan

Dari tabel 6 dapat diambil kesimpulan bahwa

nilai r hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar

dari (>) r table (0,2787) dan semuanya bernilai positif.

Maka, item pertanyaan dinyatakan valid.

3.2.1.2 Uji Reliabel

Menurut Alias et al. (2019) pengukuran data

memberikan hasil relatif konsisten jika diukur ulang

pada subjek yang sama, sehingga diketahui konsisten

kuesionernya. Seuatu variabel dikatakan reliable jika

nilai cronbach alpha > 0,60. Adapun hasil uji

reliabilitas dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel

Hal - 252 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 102: Untitled - jurnal mdp

Dari tabel 7 dapat diambil kesimpulan bahwa

setiap item pernyataan memiliki Cronbach Aplha >

0,60. Dengan demikian variabel TAMK, PA, PT, dan

RA dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan

untuk alat ukur penelitian selanjutnya.

3.3 Uji Asumsi Klasik

Dilhat pada tabel 8 nilai Tolerance

menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai

Tolerance lebih dari 0,10 yang dapat diartikan tidak

adanya korelasi antar variabel independen.

Sedangkan pada hasil perhitungan nilai Variance

Independen Factor (VIF) juga menunjukkan bahwa

semua variabel memiliki nilai VIF kurang dari 10.

Maka tidak terjadi multikoloieritas antar variabel .

3.3.2 Uji Heterokedastisitas

Tabel 8. Hasil Uji Multikoloneritas Metode VIF Pengaruh

Total RA, Total PT, dan Total PA Terhadap Total TAMK

3.3.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini digunakan untuk

menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi

antara variabel bebas (independen). Multikolonieritas

terjadi jika nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai

VIF > 10. Berikut hasil uji multikolonieritas:

Uji heterokedastisitas digunakan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika

variance dari residual satu ke yang lainnya tetap maka

dapat dinamakan homoskedastisitas, dan berlaku

sebaliknya jika berbeda disebut heterokesdastisitas.

Model regresi yang baik jika tidak terjaadi

heterokedastisitas. Di bawah ini grafik scatterplot

untuk penelitian ini:

Gambar 2. Uji Heterokedastisitas

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 253

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 103: Untitled - jurnal mdp

Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun

di bawah angka 0 pada sumbu Y. Gambar tersebut

menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas

pada model regresi, sehingga model ini dapat dipakai.

Menurut Ghozali (2013:141) analisis menggunakan

Berdasarkan hasil uji glejser pada tabel 9

dapat dilihat nilai koefisien parameter variabel

independen tidak ada yang signifikan karena lebih

dari 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

model regresi tidak memiliki masalah

heterokedastisitas, maka untuk asumsi

homoskedastisitas tersebut tidak dapat ditolak.

3.2.3Uji Normalitas

Menurut Sania et al. 2019) uji normalitas

grafik plot memeiliki kelemahan yang cukup

signifikan, karena jumlah pengamatan mempengaruhi

hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan

semakin sulit menginterprestasikan hasil grafik plot.

Maka dari itu, diperlukan uji statistik yang lebih dapat

menjamin keakuratan hasil.

dilakukan sebagai penguji apakah variabel

independen dan variabel dependen dalam regresi

memiliki distribusi normal atau tidak. Pada penelitian

ini penulis menggunakan analisis grafik yaitu

menggunakan cara melihat histogram yang melihat

perbandingan data observasi dengan distribusi yang

mendekati norma dan normal probability plot yang

dibandingkan distribusi yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mndekati garis normal. Di bawah

ini adalah gambar grafik histogram dan normal

probability plot:

Tabel 9. Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Pengaruh

Total RA, Total PT, dan Total PA terhadap Total TAMK

Gambar 3. Grafik Histogram

Hal - 254 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 104: Untitled - jurnal mdp

a) Pada gambar histogram di atas, digambarkan

perbandingan antara data observasi dengan

distribusi yang menjadikan distribus tersebut

Berdasarkan pengelolaan data dengan

normal probability plot didapatkan hasl bahwa seluruh

data berdistribusi dengan normal dan tidak adanya

penyimpangan. Ditunjukkan dalam grafik normal plot

titik-titik yang dapat menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut.

Gambar 4. Grafik Normal Plot

normal, sehingga dapat disimpulkan model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Sehingga untuk model regresi yang digunakan dapat

memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas dalam

penelitian ini juga diperkuat dengan analisis statistik

melalui uji statistik non-parametrik Kolmogorov

Smirnov (K-S). Berikut adalah hasil uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S):

Tabel 10. Hasil Uji Statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 255

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 105: Untitled - jurnal mdp

Dari tabel 10 hasil uji normalitas

menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov

didapatkan hasil signifikansi dari uji normalitas sebesar

0,362 dimana hasil tersebut lebih besar 0,05 yang

berarti data residual terdistribusi normal.

3.4 Uji Hipotesis

3.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pada tabel 11 menunjukkan bahwa:

1) Koefisien korelasi pada tabel tersebut sebesar

0,047 yang artinya terhadap hubungan yang kuat

antara variabel dependen (TAMK) dengan

variabel independen (Pengalaman Auditor,

Pelatihan Audit, dam Risiko Audit), karena tabel

tersebut menunjukkan jika nilai R mendekati angka

1, berarti semakin besar nilai X maka semakin

besar pula nilai Y.

2) Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa hasil

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,047 dengan

demikian 04,7 % variasi variabel dependen

(TAMK) dengan variabel independen

(Pengalaman Auditor, Pelatihan Audit, dam Risiko

Tabel 11. Hasil Uji Statistik Koefisien Determinasi (R2) Total RA,

Total PT, dan Total PA Terhadap Total TAMK

Menurut Putri et al. (2020) pada koefisien

determinasi ini menunjukkan sejauhmana hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen

atau dapat juga melihat sejauh mana kontribusi

variabel independen mempengaruhi variabel

dependen.

Uji R2 dapat dilihat pada tabel model

summary, sebagai berikut:

Audit). Sedangkan untuk sisanya (100%-04,7%=

96%) yang dijelaskan oleh sebab-sebab yang

diluar model. Standar Error of Estemate (ESS)

sebesar 3.913. Semakin kecil nilai SEE maka akan

membuat model regresi semakin tepat dan

memprediksi variabel dependen.

3.4.2 Uji Ftest

( Uji Pengaruh Simultan)

Menurut Bawono (2006:91) uji pengaruh simultan ini

dapat memberikan informasi seberapa jauh semua

variabel independen atau bebas secara bersamaan

dan dapat mempengaruhi variabel dependen atau

terikat. Hasil dari Uji F test dapat dilihat pada tabel

12.

Tabel 12. Hasil Uji Pengaruh Simultan (Ftest

) Total RA, Total PT, dan Total PA terhadap Total TAMK

Hal - 256 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 106: Untitled - jurnal mdp

Dari tabel uji ANOVA di atas dapat dilihat

untuk hasil nilai Ftest tabel sebesar 0.756 dengan nilai

signifikan sebesar 0,525. Nilai signifikan menunjukkan

jika nilainya lebih besar dari 0,05, Hasil ini

menunjukkan bahwa variabel independen secara

simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap

tanggung jawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan.

3.4.3 Uji Ttest

( Uji Pengaruh Parsial)

Dari tabel 13 didapat hasil output sebagai berikut:

1) Tabel tersebut menunjukkan nilai signifikansi

variabel PA (X1) sebesar 0,027 yang mana nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka dapat diartikan

terdapat pengaruh yang signifikan antara

Pengalaman Auditor terhadap Tanggung Jawab

Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan. Hal ini

dapat terjadi karena auditor yang mempunyai

banyak pengalaman dalam kegiatan auditnya akan

memiliki banyak hal yang bisa meningkatkan

kemampuan, pengetahuan, dan tanggung

jawabnya dalam mendeteksi kecurangan apabila

dibandingkan dengan auditor yang kurang atau

sedikit mempunyai pengalaman (Sania et al.,

2019).

Semakin berpengalaman auditor, kemampuan

auditor tersebut juga akan semakin tinggi atau baik

dalam melakukan pendeteksian kecurangan

(Jeppesen, 2019). Seorang auditor dapat dikatakan

Tabel 13. Hasil Uji Statistik Pengaruh Parsial (Ttest

) Total RA,

Total PT, dan Total PA Terhadap Total TAMK

Menurut Hussin et al. (2017) uji ini digunakan

untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara

individual. Tingkat signifikan dalam penelitian ini

adalah 5%.

Menurut Ghozali (2018:97) Dimana angka

probabilitas signifikansi > 5% maka H0 ditolak, jika

angka probabilitas signifikansi < 5% maka HO

diterima.

berpengalaman apabila ia telah lama bekerja

sebagai auditor dan semakin banyak penugasan

yang ditangani, sehingga auditor akan mempunyai

banyak pengetahuan yang dapat meningkatkan

kepekaan dan kesadarannya apabila terjadi

kecurangan (Sanjaya, 2019).

Pengalaman yang auditor miliki akan

meningkatkan pemahamannya terhadap penyebab

kecurangan, sehingga akan dapat memudahkan

auditor dalam mendeteksi kecurangan (Alias et

al., 2019). Hal ini menunjukkan bahwa

pengalaman kerja dapat menjadi faktor yang

mempengaruhi tanggung jawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan. Hasil penelitian ini

konsisten dengan kajian empiris DeZoort &

Harrison (2018), Hafizhah & Abdurahim (2017),

dan Sandari (2019) bahwa pengalaman

berpengaruh secara signifikan terhadap

kemampuan auditor dalam mendeteksi

kecurangan.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 257

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 107: Untitled - jurnal mdp

Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan kajian

empiris Alias et al. (2019) dan Sanjaya (2019)

bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap

kemampuan auditor mendeteksi kecurangan.

1) Nilai signifikansi variabel PT (X2) sebesar

0,006 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari

0,05. Maka dapat diartikan terdapat pengaruh

yang signifikan antara Pelatihan Audit terhadap

Tanggung Jawab Auditor dalam Mendeteksi

Kecurangan. Hal ini memiliki arti bahwa fraud

audit trainingmemiliki pengaruh positif pada

tanggung jawab auditor dalam pendeteksian

kecurangan, dan dengan demikian maka

hipotesis kedua penelitian ini diterima. Semakin

banyak seorang auditor mengikuti pelatihan

maka semakin tinggi kemampuan auditor

tersebut dalam mendeteksi kecurangan.

Keahlian profesional yang dimiliki melalui

pelatihan memungkinkan auditor merumuskan

pendapatnya dengan baik dan mampu mendeteksi

kecurangan yang mungkin. Hasil penelitian ini

sesuai dengan teori atribusi, dimana dikatakan

keahlian profesional yang dimiliki melalui pelatihan,

auditor harus dapat merumuskan pendapatnya

dengan baik dan mampu mendeteksi kecurangan

yang mungkin terjadi (Alias et al., 2019 & Zager

et al., 2019).

Teori atribusi mengacu kepada penyebab suatu

kejadian atau hasil yang diperoleh berdasarkan

persepsi individu. Dalam penelitian ini teori

atribusi menjelaskan pengaruh fraud audit

training mempengaruhi auditor dalam

melaksanakan tugasnya dan tanggung jawabnya

dalam mendeteksi suatu kecurangan yang

mungkin terjadi. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya

(2019), Hussin et al. (2017), dan Zager et al.

(2016) yang menyatakan bahwa variabel

pelatihan auditor berpengaruh terhadap

tanggung jawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan. Tetapi penelitian ini tidak sejalan

dengan kajian empiris Rifai & Mardijuwono

(2020) dan Sania et al. (2019) bahwa pelatihan

audit tidak berpengaruh terhadap kemampuan

auditor mendeteksi kecurangan.

3) Nilai signifikansi variabel RA (X3) sebesar

0,243 yang mana nilai tersebut lebih besar dari

0,05. Maka dapat diartikan tidak ada pengaruh

yang signifikan antara Risiko Audit terhadap

Tanggung Jawab Auditor dalam Mendeteksi

Kecurangan. Hal ini menunjukkan bahwa

dengan melakukan penilaian risiko audit dan

perencanaan audit bukan menjadi jaminan dapat

membantu seorang auditor untuk menghindari

kesalahan material yang tidak terdeteksi

(DeZoort & Harrison, 2018; Putri et al., 2020).

Hal-hal semacam itu menjadikan tanggung

jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan

juga akan menurun (Dwita, 2019). Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Alqudah et al. (2019), Noviana

& Rahmawati (2018) dan Swastyami (2016)

yang menyatakan bahwa variabel risiko audit

tidak berpengaruh terhadap tanggung jawab

auditor dalam mendeteksi kecurangan. Tetapi

penelitian ini tidak sejalan dengan kajian empiris

Ergin (2019) dan Prakoso & Zulfikar (2018)

bahwa risiko audit berpengaruh terhadap

kemampuan auditor mendeteksi kecurangan.

4. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini, dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Variabel pengalaman auditor memiliki pengaruh

terhadap variabel tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi < 0.05 sehingga hipotesis ditolak.

2. Variabel pelatihan audit memiliki pengaruh

terhadap variabel tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi < 0.05 sehingga hipotesis ditolak.

Hal - 258 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 108: Untitled - jurnal mdp

3. Variabel risiko audit tidak memiliki pengaruh

terhadap variabel tanggungjawab auditor dalam

mendeteksi kecurangan. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi > 0.05 sehingga hipotesis ditolak.

4.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan

dapat menambahkan variabel-variabel baru yang

dapat digunakan untuk meneliti faktor-faktor lain yang

bisa meningkatkan tanggung jawab auditor dalam

mendteksi kecurangan dan menggunakan objek

penelitian yang berbeda sehingga dapat menghasilkan

penelitian yang lebih baik. Diharapkan juga untuk

memperbanyak lagi sampel-sampel dalam penelitian

dengan tujuan agar hasil yang diteliti dapat lebih

memadai.

4.3 Implikasi dan Keterbatasan

Penelitian ini terbatas pada persepsi auditor

KAP yang pekerjaannya melingkupi sektor swasta

saja. Penelitian selanjutnya dapat melakukan

perbandingan antara auditor KAP dengan auditor

pemerintahan maupun dengan auditor dari inspektorat

terkait dengan tanggung jawab mereka dalam

mendeteksi kecurangan. Penelitian ini juga memiliki

kendala waktu yang kurang tepat terkait pembagian

kuesioner yang mendekati periode fixed season,

sehingga banyak auditor yang sibuk dan berdampak

pada pengisian kuesioner.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alias, N. F., Nawawi, A., & Salin, A. S. A. P.

2019, Internal Auditor’s Compliance To Code

of Ethics: Empirical findings from Malaysian

Government-Linked Companies, Journal of

Financial Crime, 26(1), 179–194. https://

doi.org/10.1108/JFC-07-2017-0066

[2] Alqudah, H. M., Amran, N. A., & Hassan, H.

2019, Factors Affecting The Internal Auditors’

Effectiveness In The Jordanian Public

Sector: The Moderating Effect Of Task

Complexity, EuroMed Journal of Business,

14(3), 251–273. https://doi.org/10.1108/EMJB-

03-2019-0049

[3] Atmaja, D. 2016, Pengaruh Kompetensi,

Profesionalisme, dan Pengalaman Audit

Terhadap Kemampuan Auditor Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Dalam

Mendeteksi Fraud Dengan Teknik Audit

Berbantuan Komputer (TABK) Sebagai

Variabel Moderasi, Media Riset Akuntansi,

Auditing & Informasi, 16(1), 53–68.

[4] Bice, S., Moffat, K., Zilberman, D., Holland, T.

G., Trilnick, I., Falck-Zepeda, J. B., Kurian, P.,

Wright, J., Wilburn, K. M., Wilburn, R.,

Lowenthal, M. M., Nicholas, T., Wæraas, A.,

Dahle, D. Y., Bice, S., Wang, Z., Walter, M.,

Urkidi, L., Vince, J., … Carroll, A. B. 2017,

No Title No Title No Title, Resources Policy,

7(1), 1–10. https://gain.fas.usda.gov/Recent

GAIN Publications/Agricultural Biotechnology

A n n u a l _ O t t a w a _ C a n a d a _ 1 1 - 2 0 -

2018.pdf%0Aht tps : / /do i .org /10 .1016/

j.resourpol.2020.101869%0Ahttp://dx.doi.org/

10.1016/j.jenvman.2017.06.039%0Ahttp://

www.oecd.org/gov/regulatory-poli

[5] Dandi, V., Kamaliah, K., & Safitri, D. 2017,

Pengaruh Beban Kerja, Pelatihan dan

Tekanan Waktu terhadap Kemampuan

Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan

(Studi Empiris BPK RI Perwakilan Provinsi

Riau), Jurnal Online Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 911–925.

[6] Dasila, R. A., & Hajering, H. 2019, Pengaruh

Pengalaman, Independensi dan Skeptisme

Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian

Kecurangan, Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(1), 69–

73.

[7] DeZoort, F. T., & Harrison, P. D. 2018,

Understanding Auditors’ Sense of

Responsibility for Detecting Fraud Within

Organizations, Journal of Business Ethics,

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 259

Page 109: Untitled - jurnal mdp

149(4), 857–874. https://doi.org/10.1007/s10551-

016-3064-3

[8] Drogalas, G., Pazarskis, M., Anagnostopoulou,

E., & Papachristou, A. 2017, The Effect of

Internal Audit Effectiveness, Auditor

Responsibility and Training In Fraud

Detection, Journal of Accounting and

Management Information Systems, 16(4),

434–454. https://doi.org/10.24818/

jamis.2017.04001

[9] Dwita, L. 2019, Faktor Determinan yang

Mempengaruhi Kemampuan Auditor

Mendeteksi Kecurangan, Prosiding Seminar

Nasional Cendekiawan, 2002, 2. https://

doi.org/10.25105/semnas.v0i0.5847

[10] Ergin, E. 2019, Fraud Evasion Triangle: Why

Can Fraud Not Be Detected, Journal of

Accounting Finance and Auditing Studies

(JAFAS), 5(4), 35–45. https://doi.org/10.32602/

jafas.2019.36

[11] Friska Ayudia Afiani, Nurul Latifah, E. S. 2019,

Skeptisme Profesional, Pelatihan Audit

Kecurangan, Pengalaman Audit dan

Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan pada Inspektorat Kota dan

Kabupaten di Jawa Tengah, Prosiding

Mahasiswa Seminar Nasional Unimus, 2,

564–571.

[12] Hafizhah, N., & Abdurahim, A. 2017, Pengaruh

Tekanan Waktu, Independensi, Skeptisme

Profesional, dan Pengalaman Kerja

Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi

Kecurangan Pada Laporan Keuangan (Studi

pada Empiris Badan Pemeriksa Keuangan

Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta), Reviu Akuntansi dan Bisnis

Indonesia, 1(1), 68–77. https://doi.org/10.18196/

rab.010107

[13]Hayati, K., Berutu, E., Lase, M., & Manurung,

J. A. 2020, Pengaruh Profesionalisme, Etika

Profesi, dan Pelatihan Auditor Terhadap

Kinerja Auditor pada BPKP Sumatera Utara,

ISOQUANT/: Jurnal Ekonomi, Manajemen

dan Akuntansi, 4(2), 200–211. https://doi.org/

10.24269/iso.v4i2.460

[14] Heider, F. 1958, Perceiving The Other Person,

Social Cognition, 15, 33–35. https://doi.org/

10.4324/9780203496398-1

[15] IAPI. 2016, SA 200.pdf. In Standar Profesional

Akuntan Publik. http://spap.iapi.or.id/1/files/SA

200/SA 200.pdf

[16] IAPI. 2020, Kode Etik. In Kode Etik Akuntan

Indonesia.

[17] IICPA (Indonesian Institute of Certified Public

Accountants). 2014, SA 240.pdf (p. 41). http://

spap.iapi.or.id/1/files/SA 200/SA 240.pdf

[18] Jeppesen, K. K. 2019, The Role of Auditing In

The Fight Against Corruption, British

Accounting Review, 51(5), 1–11. https://doi.org/

10.1016/j.bar.2018.06.001

[19] Ayuningtyas, I., Delamat, H., & Yuniartie, E.

2019, Pengaruh Pengalaman, Keahlian, dan

Skeptisisme Profesional Terhadap

Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris

pada BPK RI Perwakilan Sumatera

Selatan), AKUNTABILITAS: Jurnal Penelitian

dan Pengembangan Akuntansi, 12(2), 113–

124. https://doi.org/10.29259/ja.v12i2.9312

[20] Noviana, M. A. P., & Rahmawati, N. 2018,

Pengaruh Independensi, Role Stress, dan

Burnout Terhadap Efektivitas Auditor

Internal (Studi Kasus pada Kantor Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) Provinsi Jawa Tengah), Indonesian

Treasury Review Jurnal Perbendaharaan

Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik,

3(2), 155–168. https://doi.org/10.33105/

itrev.v3i2.70

Hal - 260 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 110: Untitled - jurnal mdp

[21] Prakoso, R. T., & Zulfikar. 2018, Pengaruh

Skeptisisme Profesional, Pengalaman,

Kompetensi, Profesionalisme dan Tekanan

Waktu Terhadap Kemampuan Auditor

Mendeteksi Kecurangan (Studi pada Kantor

Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan Yogyakarta). Publikasi Ilmiah,

1–10.

[22] Primasari, N. H. 2020, Jurnal Akuntansi dan

Keuangan FEB Universitas Budi Luhur. 9(1),

16–31.

[23] Publik Indonesia, I. A. 2001, SA Seksi 316

Pertimbangan Atas Kecurangan Dalam

Audit Laporan Keuangan, Standar

Profesional Akuntan Publik, 312(70).

[24] Putri, K. M. D., Wirama, D. G., & Sudana, I. P.

2017, Pengaruh Fraud Audit Training,

Skeptisisme Profesional, dan Audit Tenure

pada Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan, E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana, 11, 3795. https://doi.org/

10.24843/eeb.2017.v06.i11.p03

[25] Putri, R. A., Saebani, A., & Adriyanto, W. A.

2020, Pengaruh Skeptisme Profesional,

Independensi, dan Tekanan Waktu Terhadap

Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan, Jurnal Syntax Transformation,

1(10), 688–695. http://

jurnal.syntaxtransformation.co.id/index.php/jst/

article/view/122

[26] Rifai, M. H., & Mardijuwono, A. W. 2020,

`Relationship Between Auditor Integrity and

Organizational Commitment To Fraud

Prevention, Asian Journal of Accounting

Research, 5(2), 315–325. https://doi.org/10.1108/

ajar-02-2020-0011

[27] Sandari, T. E. 2019, Pengaruh Risiko Audit,

Teknik-teknik Audit Investigatif Terhadap

Pendeteksian Kecurangan dan

Profesionalisme Auditor, JEA17: Jurnal

Ekonomi Akuntansi, 4(02), 107–114. https://

doi.org/10.30996/jea17.v4i02.3306

[28] Sania, A., Widaryanti, & Sukanto, E. 2019,

Skeptisme Profesional, Independensi,

Tekanan Waktu, Pengalaman Audit dan

Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan Professional, Prosiding

Mahasiswa Seminar Nasional Unimus, 2,

549–557.

[29] Sanjaya, A. 2019, Pengaruh Skeptisisme

Profesional, Independensi, Kompetensi,

Pelatihan Auditor, dan Resiko Audit

Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam

Mendeteksi Kecurangan, Jurnal Akuntansi

Bisnis, 15(1), 41–55. http://103.243.177.137/

index.php/jab/article/view/1350

[30] Sayed Hussin, S. A. H., Iskandar, T. M., Saleh,

N. M., & Jaffar, R. 2017, Professional

Skepticism and Auditors’ Assessment of

Misstatement Risks: The Moderating Effect

of Experience and Time Budget Pressure,

Economics and Sociology, 10(4), 225–250.

https://doi.org/10.14254/2071-789X.2017/10-4/

17

[31] Swastyami, A. P. 2016, Karakteristik Auditor,

Risiko Audit, dan Tanggung Jawab Dalam

Mendeteksi Kecurangan, Jurnal Akuntansi

Bisnis, XV (29), 93–103.

[32] Zager, L., Malis, S. S., & Novak, A. 2016, The

Role and Responsibility of Auditors in

Prevention and Detection of Fraudulent

Financial Reporting, Procedia Economics

and Finance, 39 (November 2015), 693–700.

https://doi.org/10.1016/s2212-5671(16)30291-x

[33] Zager, L., Malis, S. S., Novak, A., Jeppesen, K.

K., Petraºcu, D., Tieanu, A., Hjerm, M., Alqudah,

H. M., Amran, N. A., Hassan, H., Rustiarini, N.

W., Yuesti, A., Gama, A. W. S., Adnyani, N.,

Atmadja, A. T., Herawati, N. T., Prakoso, R.

T., Zulfikar, Putri, R. A., … Harrison, P. D. 2019.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 261

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 111: Untitled - jurnal mdp

n!qNo Title No Title No Title, Procedia

Economics and Finance, 1(1), 1–10. https://

doi.org/10.1007/s10551-016-3064-3

Hal - 262 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 112: Untitled - jurnal mdp

Cross-Border Shuttle Trade Indonesia And Egypt:

Challenges And Solutions

Irham Amir, Elisa

Sharia Business Management Study Program Faculty of Economics and Sharia Business Tazkia Islamic

University College, Bogor

Email: [email protected]

Abstract: With the development of technology, it is possible to establish communication with people among

countries, with the aim to offer products and services to potential customers abroad. Shuttle trade business is

mushrooming among millennials, this is motivated by the desire to take a vacation to a certain destination, so courier

service open up opportunities to stay efficient on vacation by performing shuttle trade activity through Whatsapp

Group or Instagram. The purpose of the research is to identify challenges and solutions in performing a cross-border

shuttle trade business. This study applied action research method and qualitative approaches through in-depth online

interview with 30 respondents consisted of travelers, requesters, and candidates of travelers and requesters occupied

in Egypt and Indonesia. The result indicates that challenges of the shuttle trade are price competition, packing,

platform, and custom clearance. A final solution given is that there must be a competitive price, safety packaging,

special and legal platform to perform the shuttle trade activity that can give guarantee over the unexpected situation

such as damaged goods, delayed arrival of goods, and goods has not arrived.

Keywords: Action Research, Cross-Border, Platforms and Delivery Services, Shuttle Trade, Challenges and Solutions

1. INTRODUCTION

1.1 Background

Based on research results published in

January 2019 showed that active users of social

media reached 150 million people or 56% of the total

population, an increase of 20% from the previous

survey. And based on the results of the same

research, it shows that 48% of the population are an

active mobile social media users (gadgets) with more

than 130 million users (Kemp, 2019).

The increase in technology, resulting in the

growth of internet use and the use of mobile phones

is a potential for the national digital economy

(Tayibnapis et al., 2018).

So this is what makes e-commerce, online

transportation, online stores and other businesses.

Internet-based, this will be the strength of the digital

economy in the Southeast Asia region, especially

Indonesia.with people in other countries, not a difficult

activity to offer products and services to potential

customers abroad (Borremans et al., 2018).

Even though the internet has succeeded in

crossing boundaries, the fact is that there are not

many entrepreneurs who are comfortable using

technology for business expansion. The accumulation

of technology strategies can be used if the products

and services are spread throughout Indonesia, it will

be an opportunity for market expansion abroad

with the development of the internet (Hastuti et al.,

2020).

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 263

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 113: Untitled - jurnal mdp

Table1. Indonesia-Egypt Import Commodities

Table 2. Indonesia-Egypt Export Commodities

From the data above, it can be seen that the

relations between Egypt and Indonesia in multilateral

trade are going well by Indonesian and Egyptian

general trading companies. From the data displayed

by trademap, it can be seen that the goods are the

main choice for Indonesia to import goods through

Egypt, and the data in Figure 3 shows the export

data of Indonesia-Egypt which is dominated by Animal

a

nd Vagateble, the data is data on the import- export

of goods in large quantities between Indonesia and

Egypt in 2017-2019.

In addition to imports in large quantities, the

existence of Jastip (shuttle trade) is an activity to

offer several goods from a certain destination, both

domestically and abroad (Mulia, 2020).

Hal - 264 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 114: Untitled - jurnal mdp

The jastip business is mushrooming among

millennials, this is motivated by the desire to take a

vacation to a certain destination, courier service

business people open up opportunities to stay efficient

on vacation, jastip offers are usually done with a

smartphone via Whatsapp Group or social media such

as Instagram (KOMALA, 2018).

The business carried out by travelers and

the Indonesian diaspora that is carried out through

airlines is the sale and purchase of baggage which is

often done by Egyptian students when they are about

to travel back to their homeland and this is done the

other way around, but these airlines have different

policies in adding additional baggage, this is caused

by the limited amount of baggage provided by regular

passengers, different from member passengers of the

airline with an accumulation of 70 kg per flight

(Emirates, 2021).

In the business of entrusting and buying and

selling baggage, there is a risk of deposit and buying

and selling of baggage but it is still a limitation,

because cross-country trade has certain regulations

such as the import duty tax itself which is regulated

in Law Number 17 of 2006 concerning Customs, the

imported goods are subject to the tariffs regulated in

Article 12.

In the regulation that imported goods which

are not included in the prohibited or restricted goods

may be sent to Indonesian recipients, and import duties

are also regulated in the Regulation of the Minister

of Finance (PMK), number 112/PMK .04/2018

concerning Amendments to the Regulation of the

Minister of Finance (PMK), number 182/PMK.04/

2016 concerning Provisions for Import of Consigned

Goods.

Article 13 regulates the exemption of import

duty with a maximum value of FOB USD 75.00,

means that the goods may be sent to the recipient

who is in Indonesia without charging an entry fee on

condition that the value of the goods sent does not

exceed FOB USD 75.00. If the value of the shipment

exceeds FOB USD 75.00, then the shipment is

subject to import duty (Republik Indonesia, 2016).

As for the Export Duty Tariff regulated in

the government regulation of the republic of Indonesia

against BKP (taxable goods) in the Indonesian

government regulation letter No. 55 of 2008 it is

determined based on the percentage of the Export

Price (advalorum), in article 4 Chapter 2 Export Duty

is calculated based on the formula as following:

Export Duty Rate x Number of Units of Goods x

Export Price x Currency Exchange Rate (PPRI,

2008).

2. LITERATURE REVIEW

2.1 Cross-Border Shuttle Trade

Cross-border is a business activity between

countries with the involvement of several parties who

help running the business, such as shuttle traders

(Smallbone & Welter, 2012).

An empirical research stated that the most

important factor in a cross-border entrepreneurship

is trust. To be more specific, personal trust is very

crucial not only for initiate a cross-border business

but also for maintenance and development (Welter

& Smallbone, 2008).

Shuttle trade is an activity of buying a product

abroad with the aim of resale the product in another

country (OECD, 2004).

This type of business is influenced by season.

Such as it will make more profit in fall and less profit

in summer. The record of previous shuttle trade is

also affecting the current one. It will boost more sales

if the previous shuttle trade went smoothly (Sahin et

al., 2008). Airfrov and Titipbeliin.com are the example

of shuttle trade provider in Indonesia.

Airfrov is a discovery platform that contains

trending goods from abroad. People also view request

pages from various countries to see what other people

want. A platform that helps Indonesians who want to

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 265

Page 115: Untitled - jurnal mdp

store their goods abroad. Through the traveler they

entrust their ordered goods. The way it works is also

easy, people who want to deposit goods must register

on the Airfrov website or register via a mobile

application that can be downloaded via Android/IOS

as a requester (Purwanti, 2020).

Titipbeliin.com is the first legal courier service

solution in Indonesia that includes tax as a cost

component according to the value of the goods as

regulated by the Minister of Finance. Purchases under

75 USD get tax free then purchases from 75 to 1500

USD are subject to 7.5% Import Duty, 10% VAT &

10% PPh and purchases above 1500 USD are

subject to Import Duty tax according to the percentage

of goods from the HS Code rate, 10% VAT and 10%

PPh (Dinisari, 2019).

In the business world, contracts have a very

important role because the continuity of future

business activities will depend on how well and in

detail the contracts are made to maintain and regulate

the rights and obligations of both parties to the

contract (Rachmawati 2015).

Wakalah can also be interpreted as

protection (al-hifzh), sufficiency (al-kifayah),

dependents (al-dhamah), or delegation (al-tafwidh),

which is also interpreted as giving power or

representing. The delegation of power by one person

as the first party to another as the second party in

matters represented in this case the second party)

only carries out something to the extent of the power

or authority granted by the first party, but if the power

has been exercised as required, then all the risk and

responsibility for carrying out the order is entirely on

the first party or the authorizing party (Madinah et

al., 2019).

Hadits serve as the sharia basis of shuttle

trade business is in the form of wakalah contract.

Requester can be considered as Muwakkil, because

these two parties are the people who represent the

traveler. While the representative in this contract is

a traveler, the party who represents in the country of

origin to make transactions.

Lastly muwakkal fiih is a deposit from the

requester. The legality of wakalah contract is stated

in the hadits below (Musa, 2013):

“The Prophet sallallaahu ‘alaihi wasallam

had given him one dinar so that he could buy a

sacrificial animal or a goat. Then he bought two goats

and he sold one of them for one dinar. Then he came

to him with a goat and a dinar. Then he prayed for

him to get a blessing in buying and selling. If he buys

land, he will definitely get a profit. (HR. Abu Daud)”

3. RESEARCH METHODOLOGY DATA

COLLECTION AND DATA

3.1 Analysis Techniques

In this study using qualitative research

methods. The purpose of using qualitative methods

is to be able to better understand and describe the

character of the informants in depth in relation to the

variables of the promotion mix and customer loyalty.

Qualitative research method is a research

method used to examine objects that are natural,

where the researcher in this case is the key instrument

of the research. Data collection techniques from

qualitative methods are carried out by triangulation,

data analysis is inductive, and emphasizes meaning

rather than generalization (Sugiyono, 2015).

The method used by researchers is an action

research, in the traditional view it is a problem-

solving research framework, where collaboration

occurs between researchers and clients in achieving

goals (Bell et al., 2018).

3.2 Result and Discussion

3.2.1 Characteristics of Respondents

Interviews regarding respondent

characteristics are conducted by identifying based

on respondent experience, gender, and current

domicile.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 266 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 116: Untitled - jurnal mdp

Table 3. Classification of Respondent Distribution

According to classification of respondents

based on experience of shuttle trade activity, 12 people

are travelers, 11 people are requesters, and 7 people

are among the candidates of travelers and requesters.

Respondents based on gender was dominated by men

with a total of 24 male respondents and it indicated

men dominate in the Egyptian student market in

comparison with the number of female respondents

were 6 people. Meanwhile the classification of

respondents based on the domicile during the

interview was in 2 countries, Indonesia and Egypt.

The data obtained from this study are that

the majority of the shuttle rade challenges is custom

clearance. This problem is very complex, both from

the respondent’s obligation to pay taxes due to

applicable regulations and customs officials who are

The domicile of the Egyptian respondent dominates

with 25 people indicated most of the respondents are

active in Egypt.

3.2.2 Problem Test

To support the research results, the authors

conducted research for approximately 3 months start-

ing from May 2021 to August 2021. The problem

test was conducted to obtain information related to

the challenges in performing shuttle trade activity.

unprofessional in determining taxes so that when the

goods are detained the requester must pay for the

goods. The problem of packaging concerns the

security of the goods so that they are safe and in a

good condition during shipping. It is feared that the

Figure 1. Shuttle Trade Challenges

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 267

Page 117: Untitled - jurnal mdp

goods will not arrive and damaged. When in custom

clearance, because customs regulations do not allow

to bring new goods in large quantities so most of the

goods are detained.

Immigration is a challenge for goods that are

allowed in the country of origin can be a big problem

if the goods brought by the traveler violate the rules

of the destination country, even resulting in being

deported by the destination country. The platform

becomes a problem among travelers and requesters,

requesters who do not have a network to entrust

goods from their country of origin are very difficult

to find the right person to trust. Other problems or

challenges are complex, half of the baggage is empty,

resulting a loss in ticket purchases. Another problem

is competing with new baggage sellers who interfere

the market price of baggage.

Based on the problems obtained from the

respondents, the authors conducted a solution test to

see if the solution was in accordance with what

respondents expected.

a. A special platform for shuttle trade activity

`In an effort to deal with problems for

travelers and requesters, there is no special plat

form for shuttle trade activity. After giving a

visual description of a specific shuttle trade

platform, 83% of respondents agreed, because it

will become easier, safer and more reliable.

With a percentage of 17% of the total respon

dents, they disagreed with the existence of the

platform that government would find out and

force them to pay taxes and threaten the

business of Egyptian students. Additionally, with

their limited habits with technology so it is more

comfortable not to use a special platform and

prefer the conventional method.

b. Security guarantee of goods

Based on these data, all of the respondents agree

with the security guarantees provided by shuttle

trade platform. The security of goods is very

important so that the goods arrive at the

destination country safely. However, when the

seller has made every effort to ensure the goods

safety and there is still damage to the goods,

then it is the responsibility of the customer with

a warning in advance that goods brought by the

partner has high risk of damage.

c. Guaranty if the goods has not arrived

It is crucial to maintain customer trust when the

desired item has not arrived. Thus the test

related to the guaranty existence showing good

result. All respondents agreed if there is a

guarantee for goods that has not arrived.

d. Faster delivery

Usually the sea route for delivery can take weeks

and even months. As for the air route, it will be

faster. Thus all respondents agreed on a faster

route.

e . Legality

The existence of legality for shipping in two

countries is very important for consumers, with

legality consumers will be more interested in

using the services offered. Most of the

respondents agreed upon the legality of a shuttle

trader which can be in the form of a specific

company. With the legality assurance, there

would get guarantees for an error or fraud

during delivery.

Meanwhile 7% of the respondents disagree

with the existence of legality because they

prefer to managed the goods delivery personally

rather than entrusting a specific platform.

f. Star Feature

Technological progress is developing rapidly, in

various fields including the service sector. The

rating feature has been used by various platforms

in Indonesia. This feature is used to ensure and

maintain a good performance image in certain

sellers, shops or destinations. Based on the data

above, all respondents agreed that a shuttle

trade platform should provide star rating

feature.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 268 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 118: Untitled - jurnal mdp

g. Pricing standard

From the data obtained, most respondents with

a percentage of 90% agreed if there were a

fixed price offered by the platform according to

the ticket price of the airline. So that travelers

3.3.3 Solution Test.

After determining the solution offered by

respondents, there will be a validity assurance of each

do not need to lower prices to maintain sales.

However 10% of respondents disagree because

if the price is set by the platform there will be

profit sharing, so that the income earned by

travelers will be decreasing.

solution from respondents point of view. This is

necessary to ensure agreement with the whole

respondents.

Figure 2. Proposed Solution

Table 5. Result of The Solution Test

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 269

Page 119: Untitled - jurnal mdp

Table 5. Result of The Solution Test (Advanced)

4. CONCLUSION

This research was finally completed with the

fulfillment of all expected respondent data. In

addition to the constraints of the second stage of the

interview, Al-Azhar University students took the exam

for more than a month which retard the interview

process. In the end these obstacles can be overcome

so that this research obtains the expected results.

The overall objective of this research was to

identify the challenges in performing shuttle trade

activity and also provide the solution to overcome the

challenges. By interviewing 30 respondents among

travelers and requesters the information resulted from

this study indicated the challenges of shuttle trade

are in the context of price competition, packing,

platform, and custom clearance. Those problems such

as detained goods, price fluctuation, unavailability

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 270 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 120: Untitled - jurnal mdp

of a specific and legal platform that shuttle trader

send the goods illegally, and also damaged items when

it arrived at the destination country. After interviewing

the possible result expected by respondents, a final

solution given is that there must be a special and legal

platform to perform the shuttle trade activity that can

give guarantee over the unexpected situation such

as damaged goods, delayed arrival of goods, and

goods has not arrived. This platform can set a standard

price that will minimize price fluctuation among shuttle

traders.

In the end, future studies are needed in order

to explore the more detailed barriers and solutions

for shuttle trader especially in other country. There

has to be different findings since every country has

different regulations. Future studies can focus on

platform for shuttle trade because technological

development should gain special attention from

academic point of view. Hopefully this can contribute

to sector innovation, especially in the field of shuttle

trade.

REFERENCES

[1] Bell, E., Bryman, A., & Harley, B. 2018,

Business Research Methods, Oxford

University Press.

[2] Borremans, A. D., Zaychenko, I. M., &

Iliashenko, O. Y. 2018, Digital Economy, IT

Strategy of The Company Development.

MATEC Web of Conferences, 170, 1034.

[3] Davison, R., Martinsons, M. G., & Kock, N. 2004,

Principles of Canonical Action Research,

Information Systems Journal, 14(1), 65–86.

[4] Dinisari, M. C. 2019, Titipbeliin.com,

Tawarkan Jasa Titip Dengan Pengenaan

Pajak, https://ekonomi.bisnis.com/read/

20191206/12/1178573/titipbeliin.com-tawarkan-

jasa- titip-dengan-pengenaan-pajak

[5] Emirates. 2021, Bagasi Jatah Khusus, https://

www.emirates.com/id/indonesian/before- you-

fly/baggage/unusual-baggage-and-special-

allowances/

[6] Hastuti, P., Nurofik, A., Purnomo, A.,

Hasibuan, A., Aribowo, H., Faried, A. I.,

Tasnim, T., Sudarso, A., Soetijono, I. K., &

Saputra, D. H. 2020, Kewirausahaan dan

UMKM. Yayasan Kita Menulis.

[7] Kemp, S. 2019, Digital 2019: Global Digital

Overview. Datareportal, https://

datareportal.com/reports/digital-2019-global-

digital-overview

[8] Komala, D. E. A. A. 2018, Formulasi Model

Bisnis Platform Jasa Titip Belanja

Digihand, Universitas Gadjah Mada.

[9] Madinah, S. H., Sari, P. K., & Rofiqoh, I.

2019, Analisis Akad Wakalah Bil Ujrah

pada Jasa Titip Beli Online Dalam

Prespektif Kaidah Fikih Ekonomi (Studi

Kasus pada Akun Instagram@

jastiperopa777), El-Qist: Journal of

Islamic Economics and Business (JIEB),

9(2), 196–214.

[10] Mulia, D. I. 2020, Analisis Maslah} Ah

Mursalah pada Bisnis Jasa Titip Beli

(Jastip) Sebagai Alternatif Penghasilan

Generasi Milenial di Sidoarjo, UIN Sunan

Ampel Surabaya.

[11] Musa, M. 2013, Fiqh Wakalah

(Perwakilan), https://yufidia.com/3279-fiqh-

wakalah- perwakilan.html

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 271

Page 121: Untitled - jurnal mdp

[12] OECD. 2004, Shuttle Trade. https://

stats.oecd.org/glossary/detail.asp?ID=2459

[13] PPRI. 2008, Pengenaan Bea Keluar Barang

Ekspor, Https://Jdih.Setkab.Go.Id/.

https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/16442/PP 55

2008.htm

[14] Purwanti, T. 2020, Daftar Penyedia Jasa Titip

di Indonesia,

https://www.cekaja.com/info/daftar-penyedia-

jasa-titip-di-indonesia-banyak- pilihannya

[15] Republik Indonesia. 2016, Ketentuan Impor

Barang Kiriman, http://

p e r a t u r a n . b e a c u k a i . g o . i d /

index.html?page=detail/jenis/12/783/peraturan-

menteri-keuangan/pmk-182-pmk-04-2016/

ketentuan-impor-barang-kiriman.html

[16] Sahin, A., Akdi, Y., & Atakan, C. 2008, An

Investigation on The Shuttle Trade

Dynamics of a Small-Open-Economy.

[17] Smallbone, D., & Welter, F. 2012, Cross-

Border Entrepreneurship, Entrepreneurship

& Regional Development, 24(3–4), 95–104.

[18] Sugiyono, P. 2015, Metode Penelitian

Kombinasi (Mixed Methods), Alfabeta, 28, 1–

12, Bandung.

[19] Tayibnapis, A. Z., Wuryaningsih, L. E., & Gora,

R. 2018. The Development of Digital Economy

In Indonesia, IJMBS International Journal of

Management and Business Studies, 8(3), 14–

18.

[20] Welter, F., & Smallbone, D. 2008,

Entrepreneurship In A Cross-Border Context/

The Example of Transition Countries,

September, 1–28.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 272 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 122: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Audit Internal Dan Pengendalian Internal Terhadap

Pencegahan Kecurangan (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia

Kota Metro Provinsi Lampung)

Diadara Gloria1, Anton Arisman2

Jurusan Akuntansi Universitas Multi Data [email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap

pencegahan kecurangan. PT Pos Indonesia (Persero) Kota Metro Provinsi Lampung merupakan objek dari penelitian

ini. Dasar pengambilan data pada penelitian adalah data primer yang peneliti peroleh dengan cara menyebarkan kuesioner

kepada pegawai PT Pos Indonesia Kota Metro terkecuali pada bagian kurir dan sekuriti sehingga data yang dihasilkan

sebanyak 36 responden. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dan menggunakan uji analisis

regresi berganda serta menambahkan uji validitas data dan uji reliabilitas data. Hasil penelitian menunjukan bahwa

koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 0,597 atau 59,7% yang menyatakan bahwa pencegahan kecurangan

di pengaruhi oleh variabel audit internal dan pengendalian internal sedangkan sisanya 40,3% di pengaruhi oleh faktor

lain di luar variabel.

Kata kunci : Audit Internal, Pengendalian internal, Kecurangan.

Abstract: This study aims to determine the effect of internal audit and internal control on fraud prevention. PT Pos

Indonesia (Persero) Kota Metro Provinsi Lampung is the object of this research. The basis for collecting data in this

study is primary data that researchers obtained by distributing questionnaires to employees of PT Pos Indonesia

Kota Metro except for the courier and security department so that the data generated were 36 respondents. This

study uses a quantitative approach method and uses multiple regression analysis test and adds a data validity test

and data reliability test. The results show that the coefficient of determination in this study is

0.597 or 59,7% which states that fraud prevention is influenced by internal audit and internal control variables,

while the remaining 40,3% is influenced by other factors outside the variables.

Keyword : Internal Audit, Internal Control, Fraud.

1. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi

saat ini menyebabkan perkembangan di dunia usaha

semakin pesat berdampak pada persaingan

perusahaan yang semakin ketat, sehingga secara

alamiah akan berkembang juga ruang lingkup aktivitas

dan kompleksitasnya. Salah satu usaha untuk

menciptakan ketahanan dan daya saing bagi

perusahaan ialah dengan membentuk badan audit

internal yang dapat membantu pihak manajemen untuk

mengevaluasi sistem pengendalian yang ada dan

membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Di Indonesia istilah fraud atau yang lebih

sering diketahui dengan sebutan korupsi, menyebar

dengan begitu pesat di semua sektor, seperti

pemerintahan, BUMN ataupun swasta. Salah satu

dari sekian banyak perusahaan BUMN Indonesia

yang telah mengalami tindakan fraud atau

kecurangan adalah PT. Pos Indonesia (Persero).

Fenomena yang terkait dengan fraud dilansir dari

laman kompas.com adanya kasus yang terjadi di

Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung menangkap

mantan petinggi PT Pos Indonesia Budhi Setyawan

yang merupakan buronan kasus korupsi perusahaan

plat merah itu senilai Rp 9,4 miliar.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 273

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 123: Untitled - jurnal mdp

Adanya fenomena pada bulan Mei tahun

2019 yaitu terbongkar kasus korupsi materai senilai

Rp. 2.094 miliar yang dilakukan oleh staf keuangan

PT Pos Indonesia Kota Medan sehingga

menimbulkan potensi-potensi yang rentan untuk

terjadi tindak kecurangan (fraud) terhadap

menyalahgunaan aset pada PT Pos Indonesia Kota

Metro yang juga melakukan kegiatan penjualan ribuan

materai secara langsung kepada masyarakat. Salah

satu penyebab terjadinya kecurangan adalah

lemahnya peranan audit internal dan pengendalian

internal perusahaan.

Awal mula kecurangan pada perusahaan

terjadi karena adanya peluang atau kesempatan untuk

melakukan penyimpangan. Dilansir dari situs

kompas.com, di Indonesia kasus fraud masih banyak

terjadi, namun pada tahun 2020, Transparency

International Indonesia (TII) merilis indeks persepsi

korupsi (IPK) atau Corruption Perception Index

(CPI) Indonesia. Manajer Riset TII Wawan

Suyatmiko mengungkap, skor indeks persepsi korupsi

Indonesia saat ini berada di angka 37 pada skala 0-

100. Adapun skor 0 sangat korup dan skor 100 sangat

bersih.

Situasi pandemi covid-19 sangat

mempengaruhi penurunan IPK tahun 2020. Kondisi

ini menghadirkan krisis ganda, yaitu krisis ekonomi

dan krisis kesehatan. Dengan berlarutnya pandemi

dan meluasnya program bantuan sosial yang ditujukan

untuk memenuhi hak masyarakat Indonesia atas

standar hidup yang layak, potensi penggelapan dan

penyelewengan dana pemerintah juga meningkat.

(TII, 2021).

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

(1) untuk memperoleh informasi mengenai audit

internal, pengendalian internal, pencegahan

kecurangan, serta bukti empiris mengenai audit

internal dan pengendalian internal.

(2) untuk mengetahui apakah audit internal

berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan

(fraud).

(3) untuk mengetahui apakah pengendalian internal

memiliki pengaruh terhadap pencegahan

kecurangan (fraud).

2. LANDASAN TEORI

Menurut Hartadi (2012), teori agensi

menghubungkan permasalahan konflik kepentingan

yang muncul dari adanya hubungan kontrakual dari

pihak principal dan agent yang mana kedua pihak

tersebut memiliki informasi yang berbeda. Sehingga

perbedaan informasi ini menimbulkan asimetri

informasi yang akan menyebabkan perbedaan

kepentingan.

Keterkaitannya dalam pembuktian

kecurangan, auditor (agen) dipekerjakan oleh

manajemen (prinsipal) dengan maksud untuk

memeriksa apakah terjadi kecurangan (fraud) di

dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu auditor

diharapkan memiliki pengalaman dan profesionalisme

dalam hal melakukan audit atas indikasi adanya

kecurangan.

Menurut Jensen dan Meckling (1976),

mendefinisikan hubungan keagenan sebagai sebuah

kontrak dimana satu atau lebih prinsipal (pemilik)

menyewa orang lain (agen) untuk melakukan

beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan

mendelegasikan beberapa wewenang untuk membuat

keputusan kepada agen.

“Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti

tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan

derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria

yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh

orang-orang yang kompeten dan independen.”

(Arens,dkk. 2015:2).

Peran audit internal dalam perusahaan atau

pemerintahan sangat dibutuhkan dan penting, karena

peran audit internal berpengaruh terhadap

peningkatan pengendalian internal dan kinerja

perusahaan atau pemerintahan dalam pencegahan

kecurangan. Peran audit internal sebagai konsultan

Hal - 274 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 124: Untitled - jurnal mdp

lebih kepada upaya pencegahan (preventive), yaitu

apabila ditemukan masalah maka audit internal

memberikan rekomendasi perbaikan. Audit internal

merupakan elemen monitoring dari struktur

pengendalian internal dalam suatu organisasi, yang

dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen-

elemen struktur pengendalian internal lainnya. Peran

adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari

seorang pada situasi sosial tertentu (Barbara, 2013).

Menurut Mulyadi (2017:129) sistem

pengendalian internal meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan

untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian

dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi

dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Komponen pengendalian internal menurut

Commitee Of Sponsoring Organizations (COSO)

Arens (2014:320) yaitu:

(1) lingkungan pengendalian

(2) penilaian resiko

(3) aktivitas pengendalian internal

(4) informasi dan informasi

(5) pengawasan aktivitas.

Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) (2003) mendefinisikan

kecurangan (fraud) sebagai salah saji dari suatu fakta

yang bersifat material yang diketahui tidak benar atau

dilakukan dengan sengaja, dengan maksud menipu

pihak lain yang mengakibatkan pihak lain dirugikan.

Keller and Owens (2015) menyatakan

bahwa terdapat dua kategori fraud, internal dan

eksternal. Internal fraud dilakukan oleh orang dalam

perusahaan, seperti pegawai dan direksi. Eksternal

fraud dilakukan oleh orang-orang di luar perusahaan,

seperti vendor.

Fraud triangle theory adalah suatu

gagasan yang meneliti tentang penyebab terjadinya

kecurangan. Pemikiran ini pertama kali diciptakan

oleh Donald R. Cressey (1953) Fraud triangle

mengelompokkan tiga faktor yang terkait dalam

setiap situasi fraud, yaitu:

(1) Pressure, yaitu adanya tekanan/ insentif/

kebutuhan untuk melakukan kecurangan.

Tekanan dapat mencakup hampir semua hal

termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-

lain termasuk hal keuangan dan non keuangan.

(2) Opportunity, adalah keadaan yang membuka

kesempatan untuk memungkinkan terjadinya

suatu tindak kecurangan biasanya karena

pengendalian internal perusahaan yang lemah,

kurangnya pengawasan serta penyalahgunaan

wewenang.

(3) Rationalization adalah adanya sikap, karakter,

atau seperangkat nilai-nilai etis yang

membolehkan pihak-pihak tertentu untuk

melakukan tindakan kecurangan, atau orang-

orang yang berada dalam lingkungan yang cukup

menekan yang membuat mereka merasionalisasi

tindakan fraud.

Kerangka pemikiran yang digunakan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Penulis, 2021

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 275

Page 125: Untitled - jurnal mdp

Kerangka pemikiran berdasarkan gambar 1.

menjelaskan hubungan secara parsial dan secara

simultan atau serentak antara variabel independen

yaitu audit internal (X1) dan pengendalian internal

(X2) terhadap variabel dependen yaitu pencegahan

kecurangan (Y). Berdasarkan kerangka pemikiran

tersebut maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

H1: Audit internal berpengaruh terhadap

pencegaham kecurangan

H2: Pengendalian internal berpengaruh

terhadap pencegaham kecurangan

H3: Audit internal dan Pengendalian internal

berpengaruh terhadap pencegaham

kecurangan

3. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian kuantitatif adalah jenis pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat

diartikan sebagai jenis penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu. objek yang

digunakan pada penelitian ini mengenai pengaruh

peran audit internal dan pengendalian internal pada

PT Pos Indonesia Kota Metro.Subjek dalam

penelitian ini adalah seluruh pegawai namun

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu

dari PT Pos Indonesia Kota Metro.

Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh

pegawai PT Pos Indonesia Kota Metro yang

berjumlah 43 orang. Pada penelitian ini penulis

menggunakan teknik purposive sampling. Purpo-

sive sampling merupakan teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan

tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh

nantinya bisa lebih representative (Sugiyono:2010).

Pertimbangan tersebut adalah sebagai

berikut:

(1) pegawai selain bagian kurir dan satpam

(2) minimal masa kerja 1 tahun

(3) bersedia mengisi kuesioner.

Teknik pengumpulan data menggunakan data

primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada

pegawai PT Pos Kota Metro dan data sekunder

berupa studi kepustakaan, mengkaji buku-buku dan

jurnal. Uji instrumen data pada penelitian ini

menggunakan uji validitas yaitu: “Validitas merupakan

derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh

peneliti.” (Sugiyono, 2017:125) dan uji reliabilitas.

Menurut Sugiyono (2017:122) menyatakan bahwa:

“Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan berkali-kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama.”

Teknik analisis data pada penelitian ini

menggunakan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk

memastikan bahwa sampel yang diteliti terbebas dari

gangguan normalitas, multikoliniearitas, dan

hetereoskedasitas. Uji regresi linier berganda

digunakan untuk menaksir nilai variabel Y

berdasarkan nilai variabel X, serta taksiran perubahan

variabel Y untuk setiap satuan perubahan variabel

X.

Bentuk persamaan dari regresi linier

berganda adalah :

Y = α+ ß1X1 + ß1X2 + € Dimana :

Y = Pencegahan Kecurangan

X1 = Audit Internal

X2 = Pengendalian Internal

α = Kostanta, merupakan nilai terkait yang

dalam hal ini adalah pada saat variabel

bebasnya adalah 0 (X1, X2 = 0)

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang

terdiri dari uji koefisien determinasi (R2), uji parsial

(T), dan uji simultan (F).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji validitas berdasarkan data

responden PT Pos Kota Metro yang telah di

rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 276 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 126: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Uji Validitas

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 277

Page 127: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Uji Validitas (Lanjutan)

Sumber : Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian validitas

menggunakan SPSS Versi 25 yang terdiri dari tiga

variabel dengan jumlah 52 pertanyaan dan telah di isi

oleh 36 responden namun karena adanya

penghapusan 1 data outlier pada penelitian sehingga

jumlah responden berkurang menjadi 35 pada PT Pos

Hasil dari uji reliabilitas pada variabel audit

internal (X1), pengendalian internal (X2) dan

pencegahan kecurangan (Y) dapat dilihat bahwa

Sumber: Output SPSS 25, 2021

Tabel 2. Uji Reliabilitas X1

Tabel 3. Uji Reliabilitas X2

Tabel 4. Uji Reliabilitas Y

Sumber: Output SPSS 25, 2021

Sumber: Output SPSS 25, 2021

Uji Reliabilitas X1

Uji Reliabilitas X2

Uji Reliabilitas Y

Kota Metro maka, peneliti dapat mengetahui

kuesioner yang valid atau tidak valid berdasarkan r

tabel sesuai dengan banyaknya n=35 dengan Sig 1%

sehingga r-tabel sebesar 0,430. Dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa semua kuesioner pada r-hitung > r-tabel

maka semua kuesioner dapat dikatakan valid.

cronbach”s alpha lebih tinggi dari pada nilai dasar

yaitu 0,60 hasil tersebut berarti semua variabel dapat

dikatakan reliabel.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 278 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 128: Untitled - jurnal mdp

Tabel 5. Uji Regresi Linier Berganda

Sumber: Output SPSS 25, 2021

Persamaan regresi linier berganda telah

dirumuskan sebagai berikut:

1. Berdasarkan tabel 5 maka besarnya nilai

konstanta adalah 11,187 dapat di asumsikan jika

variabel independen atau variabel audit internal

dan pengendalian internal sama dengan nol, maka

pencegahan kecurangan akan mengalami

kenaikan sebesar 11,187 satuan.

2. Koefisien Audit Internal (X1) menunjukan nilai

Berdasarkan uji ANOVA atau F-test

diperoleh nilai Fhitung > Ftabel sebesar 26,173 > 3,28

dengan nilai probabilitas 0,000. Nilai probabilitas yang

lebih kecil daripada tingkat signifikansi yaitu sebesar

0,05 maka hasil tersebut menunjukan bahwa variabel

audit internal dan variabel pengendalian internal dalam

regresi memiliki pengaruh secara bersama-sama atau

regresi sebesar 0,048 yang berarti jika terjadi

peningkatan audit internal sebesar 1% maka akan

diikuti dengan peningkatan pencegahan

kecurangan sebesar 0,48% dengan asumsi

variabel yang lain tetap.

3. Koefisien Pengendalian Internal (X2) sebesar

0,304 hal ini berarti apabila adanya kenaikan

variabel pengendalian internal sebesar 1% maka

variabel pencencegahan kecurangan juga akan

meningkat sebesar 30,4% dengan asumsi bahwa

variabel yang lain konstan.

simultan terhadap variabel pencegahan kecurangan.

Pembahasan dari hasil pengolahan data yang telah

dilakukan terhadap variabel bebas dan variabel

terikat adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Audit Internal Terhadap

Pencegahan Kecurangan

Y = 11,187 + 0,048 X1 + 0,304 X2 + e

Tabel 8. Uji Simultan (F)

Sumber: Output SPSS 25, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 279

Page 129: Untitled - jurnal mdp

Hasil penelitian berdasarkan uji parsial (T)

pada tabel 7 menunjukan bahwa audit internal tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadappencegahan kecurangan dengan nilai t hitung < t tabelyaitu 0,242 < 2,037 serta tingkat signifikansi lebih

besar yang menunjukan 0,810 > 0,05 maka

berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

hipotesis pertama ditolak.

Hal ini dapat diartikan bahwa penerapan audit

internal pada pada PT Pos Kota Metro belum efektif

dalam meningkatkan pencegahan kecurangan

didukung dengan teori agensi yaitu adanya

ketidaksamaan kepentingan antara prinsipal dan agen

(Jensen dan Meckling:1976). Pihak manajemen

(agen) diberikan wewenang oleh pihak pemilik

(prinsipal) untuk melakukan tindakan yang membuat

kepentingan prinsipal tercapai.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005),

teori agensi merupakan teori yang mendasari

hubungan antara prinsipal dan agen dengan asumsi

bahwa setiap individu termotivasi oleh kepentingan

masing-masing sehingga dapat menimbulkan konflik

antara prinsipal dan agen. Dalam praktiknya adanya

kecenderungan pihak agen untuk membuat

kepentingan prinsipal tercapai yaitu dengan

melakukan tindak kecurangan agar laporan

pertanggungjawaban yang disajikan terlihat baik dan

memberikan keuntungan pada pihak prinsipal. Jika

hal ini terjadi maka mendorong pihak pengelola

perusahaan untuk melakukan fraud. Kondisi ini

sangat mungkin terjadi karena pihak pengelola

memiliki kompetensi untuk melakukan fraud yang

akan menguntungkan pihak pribadi.

Hasil dalam penelitian ini didukung penelitian

yang dilakukan oleh Novryani Silvia (2019) dengan

judul “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian

Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan Pada

Inspektorat Provinsi Jawa Barat” yang menyatakan

bahwa variabel audit internal tidak berpengaruh

signifikan terhadap kecurangan.

2. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap

Pencegahan Kecurangan

Menurut Dasaratha V.Rama-Frederick

L.Jones (2008:132) pengendalian internal (internal

control) adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh

dewan direksi entitas, manajemen, dan personel

lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian

yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran

kategori sebagai berikut:

(1) efektivitas dan efisiensi operasi,

(2) keandalan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7 uji

T menunjukan bahwa hasil t hitung > t tabel yaitu

5,035 > 2,037 dengan tingkat signifikan 0,000 maka

hal ini menunjukan bahwa hipotesis kedua diterima

yang berarti apabila pengendalian internal dalam

suatu perusahaan berjalan baik dimana lingkungan

pengendalian, penilaian resiko, aktifitas pengendalian,

informasi komunikasi serta aktifitas pengawasan yang

baik dan teratur maka akan semakin tinggi tingkat

pencegahan kecurangan pada PT Pos Kota Metro

hal ini sesuai dengan teori agensi dimana pihak

manajemen sebagai agen telah sesuai dalam

mencapai kepentingan untuk memakmurkan pemilik

atau pemegang saham sebagai prinsipal.

Penelitian ini juga relevan dengan penelitian

Indra Firmansyah (2020) dengan judul “Pengaruh

Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap

Pencegahan Kecurangan (Fraud) di PT Perkebunan

Nusantara VIII” yang menyatakan bahwa secara

parsial pengendalian internal berpengaruh signifikan

terhadap pencegahan kecurangan serta sejalan

dengan penelitian Suginam (2017) dengan judul

“Pengaruh Peran Audit Internal dan Pengendalian

Intern Terhadap Pencegahan Fraud (Studi Kasus

Pada PT Tolan Tiga Indonesia)”

3. Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian

Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan

Berdasarkan uji F pada tabel 8 menunjukan

hasil pengujian data Fhitung > Ftabel sebesar 26,173

> 3,28 dan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

ketiga diterima yang artinya audit internal dan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 280 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 130: Untitled - jurnal mdp

pengendalian internal memiliki pengaruh secara

serentak atau simultan dan signifikan terhadap

pencegahan kecurangan.

Pengendalian internal adalah kebijakan dan

prosedur yang dirancang untuk memberikan

manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan

telah mencapai tujuan dan sasarannya (Arens, 2008).

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan

senantiasa menghadapi berbagai resiko yang disebut

resiko bisnis termasuk diantaranya adalah resiko

terjadinya kecurangan (fraud).

Singleton (2010) mendefinisikan kecurangan

sebagai suatu tindakan untuk mengambil keuntungan

dengan cara sengaja yaitu dengan cara mencuri aset/

sumber daya atau menyalahgunakan suatu pekerjaan/

jabatan dalam suatu organisasi realistis dan kebijakan

serta prosedur yang dapat mencegah tindakan

penyimpangan.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Indra Firmansyah (2020) dengan

judul “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian

Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud)

di PT Perkebunan Nusantara VIII” dan penelitian

oleh Ida Bagus Dwika M, Edy Sujana, I Putu Gede

Diatmika (2017) dengan judul “Pengaruh Audit

Internal dan Efektivitas Pengendalian Interen

Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud)” yang

menyatakan bahwa audit internal dan pengendalian

internal berpengaruh signifikan terhadap pencegahan

kecurangan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang

sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, dan hipotesis

penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dari penelitian ini di dapatkan persamaan regresi

sebagai berikut,

Dari persamaan tersebut menyatakan bahwa nilai

koefisien variabel audit internal lebih rendah dari

pada variabel pengendalian internal. Berdasarkan

hasil uji parsial (T) juga menyebutkan bahwa

audit internal tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pencegahan kecurangan. Dari

pernyataan kedua hasil tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel pengendalian

internal adalah yang paling dominan

mempengaruhi pencegahan kecurangan pada PT

Pos Indonesia Kota Metro.

2. Hasil penelitian secara parsial menggunakan uji

T menyatakan bahwa variabel audit internal tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabelpencegahan kecurangan dengan nilai t hitung yang

lebih kecil dari pada nilai t tabel yaitu 0,242 < 2,037

dan tingkat signifikasi sebesar 0,810 > 0,05

sedangkan untuk variabel pengendalian internal

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

pencegahan kecurangan dengan nilai t hitung > t

tabel yaitu 5,035 > 2,037 dan tingkat signifikan <

0,05.

3. Hasil penelitian secara simultan dengan

menggunakan uji F menyatakan adanya pengaruh

secara serentak antara audit internal dan

pengendalian internal terhadap pencegahan

kecurangan pada PT Pos Indonesia Kota Metro

terbukti dengan nilai F hitung > F tabel yaitu

sebesar 26,173 > 3,28 berdasarkan hasil tersebut

maka dapat dikatakan bahwa hipotesis di terima.

Hasil penelitian yang dikemukakan dalam

skripsi ini mempunyai keterbatasan sehingga adapun

saran untuk penelitian selanjutnya:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat lebih

memperbanyak variabel independen lain yang

dapat mempengaruhi tingkat pencegahan

kecurangan sebagai variabel dependen

2. Peneliti disarankan agar lebih memperluas teknik

analisis data seperti melakukan wawancara secara

langsung kepada responden sehingga data yang

diperoleh akan lebih optimal dan berkualitas.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 281

Y = 11,187 + 0,048 X1 + 0,304 X2 + e.

Page 131: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anthony, R., Vijay Govindrajan, 2005, Sistem

Pengendalian Manajemen, Edisi 11 Buku

1, Salemba Empat, Jakarta

[2] Arens, Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S.

Beasley. 2011, Audit dan Jasa Assurance:

Pendekatan Terpadu (Penerjemah Herman

Wibowo,. Salemba Empat, Jakarta

[3] Bigliardi Barbara, 2013, The Effect of

Innovation On Financial Performance: A

Research Study Involving SMEs, Innovation:

Management, Policy & Practice (2013)

15(2): 245–256.

[4] Cressey, D. R. 1953, Other People’s Money;

A Study of The Social Psychology of

Embezzlement.

[5] Hartadi, Bambang. 2012, “Pengaruh Fee

Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor

Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek

Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan

Volume 16, Nomor 1,Maret 2012 : 84-103

[6] Henry Simamora, 2016, Manajemen Sumber

Daya Manusia, Gramedia, Jakarta.

[7] Ida Bagus Dwika Maliawan, Edy Sujana, dan I

Putu Gede Diatmika. 2017, Pengaruh Audit

Internal dan Efektivitas Pengendalian

Interen Terhadap Pencegahan Kecurangan

(Fraud) (Studi Empiris pada Bank Mandiri

Kantor Cabang Area Denpasar)”, e-Journal

S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun

2017)

[8] Indra Firmansyah. 2020, Pengaruh Audit

Internal dan Pengendalian Internal

Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud)

Di PT. Perkebunan Nusantara VIII P- ISSN:

2715 – 9590 E - ISSN: 2716 - 263X Land,

Volume 1, No. 2 Juli 2020

[9] Jensen, M., dan W. Meckling. 1976. Theory of

The Firm: Managerial Behavior, Agency and

Ownership Structure.

Journal of Financial Economics: 305 – 360.

[10] Keller and Owens. 2015. “Preventing and

Detecting Fraud in Not-For-

Profitorganizations”,Updatededition,availableat:

www.kellerowens.com/wp-content/uploads/

2011/12/FraudBooklet.pdf

[11] Mulyadi. 2002, Auditing, Salemba Empat,

Jakarta

[12] Novryani Silvia Clianta Pakpahan. 2019,

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian

Internal Terhadap Pencegahan

Kecurangan pada Inspektorat Provinsi

Jawa Barat (Studi Kasus: Inspektorat

Provinsi Jawa Barat), https://

www.semanticscholar.org

[13] Rama Dasaratha V/ Frederick L. Jones.2008.

Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1,

Salemba Empat, Jakarta.

[14] Suginam. 2017, Pengaruh Peran Audit

Internal dan Pengendalian Intern terhadap

Pencegahan Fraud (Studi Kasus pada PT.

Tolan Tiga Indonesia), Riset dan Jurnal

Akuntansi, Vol. 1, No. 1.

[15] Sugiyono. 2010, Metode Penelitian Kuantitatif.

Alfabeta, Bandung

[16] Sugiyono, 2010, Metode Penelitian

Administrasi. Alfabeta, Bandung

[17] Sugiyono. 2016, Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung.

[18] Sugiyono. 2017, Metode Penelitian Bisnis

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Kombinasi, dan R&D (S. Y. Suryandari

(ed.); Ed.3). Alfabeta, Bandung.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 282 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 132: Untitled - jurnal mdp

[19] Sugiyono. 2017, Statistika Untuk Penelitian

(Cet.28). Alfabeta, Bandung.

[20]Sugiyono. 2018, Metode Penelitian

Kombinasi (Mixed Methods), Alfabeta,

Bandung.

[21] Singleton & Singleton. 2010. Fraud Auditing

and Forensic Accounting. Fourth

Edition Wiley Corporate F&A

[22] Transparency International. 2020, Corruption

Perceptions Index, Diakses 1 Oktober

2020, dari https://www.transparency.org/en/

cpi/2020/index/nzl

[23] _______, Keputusan Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,

Nomor: KEP-36/PM/2003 Tentang

Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan

Berkala, Jakarta.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 283

Page 133: Untitled - jurnal mdp

Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Impulse Buying Pada

Lottemart Palembang

Agustriyanto1, Herry Widagdo2

[email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh hedonic shopping value, sales

promotion, store atmosphere dan visual merchandising terhadap impulse buying di LotteMart Wholesale Palembang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang dilakukan pada pengunjung LotteMart Wholesale

Palembang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis purpo-

sive sampling dengan sampel sebanyak 190 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel hedonic

shopping value, sales promotion, store atmosphere dan visual merchandising berpengaruh positif dan signifikan

secara parsial dan simultan terhadap impulse buying di LotteMart Wholesale Palembang.

Kata kunci: Hedonic Shopping Value, Sales Promotion, Store Atmosphere, Visual Merchandising dan Impulse

Buying

Abstract: The purpose of this to analyze the effect of hedonic shopping value, sales promotion, store atmosphere and

visual merchandising on impulse buying at LotteMart Wholesale Palembang. This study uses quantitative research

methods conducted on visitors to LotteMart Wholesale Palembang. The sampling method used is non-probability

sampling with purposive sampling type with a sample of 190 respondents. . The results showed that hedonic shopping

value, sales promotion, store atmosphere and visual merchandising has a positif and significant effect on impulse

buying at LotteMart Wholesale Palembang.

Keywords: Hedonic Shopping Value, Sales Promotion, Store Atmosphere, Visual Merchandising and Impulse Buying

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara

dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia

pada tahun 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa (Badan

Pusat Statistik, 2020). Jumlah penduduk yang besar

sangat berpotensi bagi pebisnis ritel modern untuk

masuk, apalagi dengan capaian gross domestic

product (GDP) mencapai Rp 4.000 triliun juga

merupakan alasannya. Hal ini didukung juga dengan

pergeseran pola belanja masyarakat Indonesia dari

ritel tradisional dan sekarang sudah berpindah ke ritel

modern offline (Aqsha, 2017).

Pola perilaku belanja pelanggan yang sedikit

demi sedikit berubah, pelanggan sangat

memperhatikan hal-hal yang terkait dengan nilai

tambah terhadap kenyamanan mereka dalam

melakukan aktivitas belanja mengingat berubahnya

pandangan bahwa belanja merupakan aktivitas

rekreasi, maupun pemenuhan kebutuhan mereka

dalam satu lokasi (one stop shopping) (Utami, 2017,

h.10). BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2020

mencatat, ada 1.484 toko swalayan yang tersebar di

635 kecamatan dan 223 kabupaten/kota seluruh

Indonesia, jumlah tersebut bertambah banyak sebesar

352 unit dibandingkan pada tahun 2019 dan 2018.

Pertumbuhan Penjualan Ritel Indonesia

dilaporkan sebesar 15,6 % pada 2021-04. Rekor ini

naik dibanding sebelumnya yaitu -16,3 % untuk 2020-

11 (Data, 2021). Penjualan ritel Indonesia sempat

mengalami penurunan dan bahkan sampai -16,3%

pada November tahun 2020. Hal ini tidak lain

Hal - 284 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 134: Untitled - jurnal mdp

disebabkan karena efek pandemi covid-19, yang

mengharuskan pemerintah untuk melakukan PSBB

sehingga daya beli masyarakat saat itu turun

drastis.

Beberapa ritel modern tipe hypermarket di

Indonesia yang termasuk kedalam Top Brand Index

pada tahun 2020 seperti Transmart Carrefour (32,3%),

Hypermart (21,4%), Giant (21,3%) dan LotteMart

(1,4%) (Frontier, 2020). Salah satu ritel modern di

atas yang terdampak pandemi paling parah adalah

Giant, pada pertengahan tahun 2021 Giant menutup

semua gerainya yang ada di Indonesia dikarenakan

penjualannya yang menurun drastis akibat pandemi

covid-19 (Mandey, 2021).

Berbeda hal dengan LotteMart walaupun

dengan perolehan Top Brand Index 2020 sebesar

(1,4%) tetapi tetap mampu bertahan di era pandemi

covid-19 ini dan berencana untuk terus melakukan

ekspansi dengan membuka delapan gerai baru pada

akhir tahun 2021 di daerah Jabodetabek, Jawa Timur

dan Sumatera (Lionawan, 2020).

LotteMart merupakan pemain baru asal

Korea Selatan dan juga merupakan usaha dalam

bidang ritel yang paling pesat perkembangannya.

LotteMart adalah bisnis ritel tipe hypermarket, dan

memulai ekspansinya dengan mengakuisisi PT. Makro

Indonesia pada tahun 2008 dan merubah namanya

menjadi LotteMart Wholesale pada tahun 2010.

Saat ini terdapat 28 (dua puluh delapan) gerai

LotteMart Wholesale yang tersebar di beberapa kota

di Indonesia. Salah satu cabangnya adalah LotteMart

Wholesale yang berada di kawasan PTC (Palembang

Trade Center) Mall Palembang, yang menyediakan

kebutuhan sehari-hari seperti makanan, buah-buahan,

produk segar, peralatan rumah tangga, pakaian, barang

elektronik dan lain-lain. Dan menyediakan produk-

produk yang berkaitan dengan kesehatan seperti

seperti vitamin, handsanitizer, sabun anti bakteri,

masker dan lain-lain, karena dikondisi saat ini yang

sedang pandemi covid-19, tentunya masyarakat akan

tertarik juga untuk membeli produk-produk yang

berkaitan dengan kesehatan.

LotteMart Wholesale Palembang berusaha

memikat konsumen untuk melakukan pembelian, dan

harus mampu melihat apa yang terjadi di era modern

ini. Salah satu yang harus diperhatikan oleh LotteMart

dimana harus bisa menciptakan suasana pembelian

tidak terencana (impulse buying). Impulse buying

dapat ditimbulkan oleh hedonic shopping value.

Menurut (Utami, 2017, h.60) Hedonic

shopping value mencerminkan hiburan potensial

belanja dan nilai emosional yang bisa mempengaruhi

terjadinya pembelian barang seraca kebetulan tanpa

perencanaan. Yang dimana berbelanja hanya di

anggap sebagai kebutuhan untuk memenuhi kepuasan

dari konsumen tanpa perlu mempertimbangkan

barang apa yang akan di beli, oleh karna itu LotteMart

yang pertama kali hanya menjual 11 ribu jenis barang,

telah mengalami penambahan jumlah barang yang

dijual menjadi 16 ribu jenis barang, sehingga

penambahan produk ini agar konsumen lebih

termotivasi untuk mencari produk dan juga berbelanja

di LotteMart Wholesale Palembang.

LotteMart berupaya untuk meningkatkan

impulse buying melalui sales promotion. Menurut

(Pertiwi, 2021, h.49) sales promotion adalah bentuk

langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang

dapat di atur untuk merangsang pembelian produk

secara langsung atau tidak terencana (impulse

buying). Promosi penjualan yang sering dilakukan

oleh LotteMart adalah memberikan potongan harga

pada hari atau waktu tertentu, yaitu promo JSM

(jumat, sabtu, minggu) atau promo weekend pada

akhir pekan setiap minggunya.

Pemberian kupon potongan harga senilai Rp

50.000 dan Rp 120.000 kepada konsumen yang

menggunakan kartu debit BNI saat melakukan

transaksi pembelian berdasarkan minimal transaksi

yang telah di tetapkan. Melalui promosi penjualan,

perusahaan dapat menarik pelanggan dan mendorong

pelanggan untuk membeli lebih banyak, sehingga

dengan adanya promosi penjualan dapat

meningkatkan impulse buying. LottteMart berupaya

menciptakan suasana toko yang nyaman. Dengan

store atmosphere (penciptaan suasana) toko yang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 285

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 135: Untitled - jurnal mdp

baik, perusahaan dapat meningkatkan pengalaman

yang dirasakan oleh konsumen yang nantinya dapat

mempengaruhi pembelian secara tidak langsung.

Store atmosphere yang ada di LotteMart bisa

dilihat dari desain toko yang dibuat unik layaknya

seperti sebuah gedung tinggi yang luas, dengan tata

ruang gerak yang lebar sehingga konsumen akan

merasa lebih leluasa dalam berbelanja. Serta

pencahayaan yang menjadi hal yang paling

diperhatikan oleh pihak LotteMart untuk membangun

suasana toko yang nyaman bagi para konsumen agar

meningkatkan terjadinya pembelian yang tidak

terencana.

LotteMart selalu memperhatikan visual

merchandising, yang merupakan komunikasi yang

disampaikan ritel dalam bentuk tampilan rak, tanda,

pajangan atau display untuk menarik pelanggan dalam

meningkatkan impulse buying (Dlabay et al., 2016,

h.253).

LotteMart memajangkan produk-produk

yang dijualnya dengan rapih dan tertata baik serta

produk yang dikelompokkan berdasarkan kategori

produk, untuk memudahkan konsumen dalam mencari

barang yang di inginkan. LotteMart juga

memperhatikan position, dalam hal ini position adalah

pengaturan ketinggian dari display suatu produk

dimana posisi ketinggian ini dapat mempengaruhi

tingkat impulse berdasarkan eye-catching (area

pandang) seperti anak kecil dan orang dewasa. Serta

penjelasan promosi yang jelas karena ukuran display

promosi yang besar sehingga membuat konsumen

mudah untuk membaca promosi yang telah

diberikan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji

secara parsial pengaruh Hedonic Shopping Value,

Sales Promotion, Store Atmosphere dan Visual Mer-

chandising Terhadap Impulse Buying di LotteMart

Wholesale Palembang dan untuk menguji secara

simultan pengaruh Hedonic Shopping Value, Sales

Promotion, Store Atmosphere dan Visual Merchan-

dising Terhadap Impulse Buying di LotteMart

Wholesale Palembang.

2. LANDASAN TEORI

Hedonic Shopping Value

Menurut (Utami, 2017, h.60) Hedonic shop-

ping value mencerminkan hiburan potensial belanja

dan nilai emosional yang bisa mempengaruhi

terjadinya pembelian barang seraca kebetulan tanpa

perencanaan (impulse buying).

Menurut (Balmer & Chen, 2016) dimensi

hedonic shopping value terbagi atas lima bagian, yaitu:

1. Novelty (Hal baru)

Kegiatan berbelanja menjadi sebuah cara dalam

memberikan pengalaman baru seperti menjelajahi

dunia baru.

2. Fun (Kesenangan)

Kegiatan berbelanja menjadi sebuah cara untuk

memenuhi kebutuhan untuk bersenang- senang,

suka cita dan memberikan positive emotion

secara langsung.

3. Praise Of Others (Mendapatkan pujian dari

orang lain)

Saya menikmati pujian dan kata-kata pujian dari

orang lain ketika saya berbelanja

4. Escape (Pelarian)

Kegiatan berbelanja memungkinkan konsumen

untuk melarikan diri dari kenyataan, melupakan

kekhawatiran mereka dan melupakan masalah-

masalah yang sedang dihadapi.

5. Social Interaction (Interaksi sosial)

Kegiatan berbelanja adalah cara untuk

berkomunikasi dan meningkatkan rasa

kekeluargaan ataupun tali persahabatan.

Sales Promotion

Menurut (Pertiwi, 2021, h.49) sales

promotion adalah bentuk langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk

merangsang pembelian produk secara langsung atau

tidak terencana. Melalui promosi penjualan,

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 286 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 136: Untitled - jurnal mdp

perusahaan dapat menarik pelanggan dan mendorong

pelanggan untuk membeli lebih banyak, sehingga

dengan adanya promosi penjualan dapat

meningkatkan impulse buying.

Menurut (Kotler, 2016, h.624) menyatakan

bahwa terdapat beberapa indikator promosi penjualan

yang dapat diukur, yaitu:

1. Coupons (Kupon)

a. Pemberian kupon dapat membuat konsumen

datang kembali dan melakukan sebuah

transaksi.

2. Rebates (Potongan Harga):

a. Besar potongan harga akan sangat sukses bagi

perusahaan.

b. Penawaran potongan harga menarik untuk

konsumen.

3. Price Packs / Paket harga:

a. Konsumen menyukai promosi paket harga

b. Penawaran paket harga sangat efektif.

c. Promosi paket harga menyenangkan bagi

konsumen.

d. Penawaran paket harga menarik untuk

konsumen

Store Atmosphere

Menurut (Utami, 2017, h. 63) Store atmo-

sphere (suasana toko) adalah kombinasi dari

karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak,

penanda, pemajangan, warna ,pencahayaan, tempera-

ture, music serta aroma, yang secara menyeluruh

akan meciptakan citra dalam benak konsumen dan

atmosphere suatu gerai merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi pembelian tidak terencana.

Menurut Levy dan Weitz 2004 dalam

(Utami, 2017, h. 63), indikator store atmosphere terdiri

dari:

1. Desain toko

Desain adalah sebagai perencanaan dalam

pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau

struktur. Dan warna toko merupakan simbol warna

dari sebuah toko untuk citra perusahaan.

2. Tata letak toko

Tata letak toko merupakan penataan toko yang

dirancang dan dibuat semenarik mungkin sehingga

tidak rumit bagi konsumen semua ini bertujuan

untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan

bagi konsumen dalam berbelanja.

3. Komunikasi Visual

Dengan penggunaan papan tanda dan grafik yang

menarik sebagai sarana pemberian informasi

kepada konsumen dan memudahkan konsumen

dalam berbelanja

4. Pencahayaan

Pencahayaan yang baik di dalam toko dapat

melibatkan lebih dari hanya menerangi ruangan.

Pencahayaan dapat menyoroti produk dan

menangkap emosi atau perasaaan dan menambah

store image.

Visual Merchandising

Visual merchandising merupakan komunikasi

yang disampaikan ritel dalam bentuk tampilan rak,

tanda, pajangan atau display untuk menarik pelanggan

dalam meningkatkan impulse buying (Dlabay et al.,

2016, h. 253).

Menurut Mehta & Chugan dalam

(Sudarsono, 2017). Terdapat beberapa dimensi-

dimensi penting yang mendukung pengadaan visual

merchandising dalam sebuah toko yaitu:

1. Window display, menjadi media yang

menciptakan first impression pada benak

konsumen untuk memasuki sebuah toko.

2. In-store display, menjadi alat untuk

memamerkan atau menjelaskan tren saat ini dan

identitas merek suatu toko.

3. Floor merchandising, merupakan penataan

peralatan-peralatan yang mendukung

pelaksanaan bisnis ritel dalam menciptakan

ruang gerak bagi konsumen di dalam toko.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 287

Page 137: Untitled - jurnal mdp

4. Promotional signage, merupakan alat atau

media yang digunakan untuk menyampaikan

pesan kepada konsumen mengenai promosi atau

kegiatan yang sedang berlangsung didalam toko.

Impulse Buying

Menurut (Utami, 2017, h. 81) Pembelian

impulsif adalah ketika konsumen tiba-tiba mengalami

keinginan yang kuat dan kukuh untuk membeli

sesuatu secepatnya. Impulse untuk membeli

merupakan hal yang secara hedonis kompleks, dan

3. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

non probability sampling dengan metode

purposive sampling yang mana penentuan kriteria

sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 190 sampel

yang akan dibagikan kepada responden pengunjung

akan menstimulasi konflik emosional. Menurut Julie

Anne Lee (2002) dalam (Editor: Nigar Pandrianto,

2020,h.30) menyatakan bahwa indikator untuk

mengukur impulse buying adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada perencanaan untuk membeli produk

2. Tidak memerlukan pertimbangan yang panjang

untuk melakukan pembelian

3. Pembelian terjadi karena adanya rangsangan

produk seperti labeling atau warn

Kerangka pemikiran adalah:

yang melakukan pembelian di LotteMart Wholesale

Palembang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN

Pada penelitian ini dari 190 responden

menunjukkan bahwa 108 responden berjenis kelamin

perempuan dan 82 responden berjenis kelamin laki-

laki. Dalam penelitian ini, di dominasi oleh responden

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 288 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 138: Untitled - jurnal mdp

yang berusia dari 31-35 tahun sebanyak 92

responden. Diketahui juga responden pada penelitian

ini yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak

76 responden dengan pendapatan yang di dominasi

dari Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000. Kemudian 190

Berdasarkan tabel 1 tersebut nilai Adjusted

R Square sebesar 0,729 atau 72,9 menunjukkan

bahwa variabel hedonic shopping value, sales

promotion, store atmosphere dan visual merchan

Berdasarkan tabel 2 pengujian secara

parsial dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel hedonic shopping value (X1)

memiliki nilai signifikasi 0,001 < 0,05 dan t

hitung 3,320 > dari t tabel 1,972, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara variabel hedonic

shopping value (X1) terhadap variabel

impulse buying secara parsial.

Tabel 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi

responden tersebut telah membeli di LotteMart

Wholesale Palembang. Berikut ini merupakan hasil

pengujian yang dilakukan pada penelitian ini dapat

dilihat berdasarkan tabel berikut:

dising mampu mempengaruhi impulse buying

sebesar 72,9%. Sedangkan sisanya 27,1% merupakan

pengaruh dari variabel lain diluar penelitian ini seperti

penggunaan daftar belanja, pemilihan toko.

2. Variabel sales promotion (X2) memiliki nilai

signifikasi 0,000 < 0,050 dan t hitung 4,424

t tabel 1,972, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel sales promotion (X2) terhadap

variabel impulse buying secara parsial

3. Variabel store atmosphere (X3) memiliki nilai

signifikasi 0,007 < 0,050 dan t hitung 2,752

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Tabel 2. Uji t (Parsial)

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 289

Page 139: Untitled - jurnal mdp

t tabel 1,972, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel store atmosphere (X3) terhadap

variabel impulse buying secara parsial.

4. Variabel visual merchandising (X4) memiliki

Berdasarkan tabel 3 Nilai signifikasi bernilai

0,000 < dari 0,05 dan F Hitung 128,089 > F tabel 2,42

dapat disimpulkan bahwa variabel hedonic

shopping value, sales promotion, store atmosphere

dan visual merchandising berpengaruh secara

simultan terhadap impulse buying.

4.1 Pembahasan

Pengaruh Hedonic Shopping Value Terhadap

Impulse Buying

Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel

hedonic shopping value terhadap impulse buying

menunjukkan nilai signifikasi 0,001 < dari 0,05 dan t

hitung 3,320 > dari t tabel 1,972. Maka dapat

disimpulkan terdapat pengaruh positif antara suatu

variabel hedonic shopping value terhadap variabel

impulse buying secara parsial.

Menurut Menurut (Utami, 2017, h.60)

hedonic shopping value mencerminkan hiburan

potensial belanja dan nilai emosional yang bisa

mempengaruhi terjadinya pembelian barang seraca

kebetulan tanpa perencanaan (impulse buying).

0,035 < 0,050 dan t hitung 2,119 > t tabel 1,972,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara variabel

visual merchandising (X4) terhadap variabel

impulse buying secara parsial

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Fitriani, 2018) dengan judul “Pengaruh Hedonic

Shopping Value Dan Store Atmosphere Terhadap

Impulse Buying Pada Konsumen CARREFOUR Di

Pontianak”. Menunjukkan bahwa Hedonic

Shopping Value berpengaruh signifikan terhadap

impulse buying.

LotteMart mengalami penambahan jumlah

barang dari hanya menjual 11 ribu jenis barang menjadi

16 ribu jenis barang sampai sekarang, sehingga

penambahan produk ini agar konsumen lebih

termotivasi untuk mencari produk dan juga berbelanja

di LotteMart.

Hal tersebut sangat berpengaruh untuk

hedonic shopping value dimana belanja hanya di

anggap sebagai kebutuhan untuk memenuhi kepuasan

tanpa perlu mempertimbangkan barang apa yang akan

di beli, sehinga ketika konsumen itu tertarik terhadap

suatu produk karena adanya perasaan senang,

emosional dan hiburan saat berbelanja sehingga tidak

memperhatikan manfaat dari produk yang

diinginkannya. Ketika pengalaman belanja seseorang

menjadi tujuan untuk memenuhi kepuasan kebutuhan

Tabel 3. Uji F (Simultan)

Sumber: Data yang Diolah, 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 290 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 140: Untitled - jurnal mdp

yang bersifat hedonis, maka produk yang dipilih untuk

dibeli bukan berdasarkan rencana awal, melainkan

impulse buying yang disebabkan oleh pemenuhan

kebutuhan yang bersifat hedonisme.

Pengaruh Sales Promotion Terhadap Impulse

Buying

Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel

sales promotion terhadap impulse buying menujukkan

nilai signifikasi 0,000 < 0,05 dan t hitung 4,424 > dari

t tabel 1,972. Maka dapat disimpulkan terdapat

pengaruh positif antara suatu variabel sales

promotion terhadap variabel impulse buying secara

parsial.

Menurut (Pertiwi, 2021, h. 49) sales

promotion adalah bentuk langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk

merangsang pembelian produk secara langsung atau

tidak terencana (impulse buying).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Sopini et al., 2021) dengan judul “Pengaruh Promosi

Penjualan Terhadap Impulse Buying Pada Trona

Supermarket Jambi Townsquare (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Batanghari)”. Menujukkan bahwa variabel sales

promotion berpengaruh signifikan terhadap impulse

buying.

LotteMart Wholesale Palembang selalu

memberikan sales promotion seperti potongan harga

pada hari atau waktu tertentu, yaitu promo JSM

(jumat, sabtu, minggu) atau promo weekend pada

akhir pekan setiap minggunya. Dan pemberikan kupon

potongan harga senilai Rp 50.000 dan Rp 120.000

bagi konsumen yang menggunakan kartu debit BNI

saat melakukan transaksi pembelian berdasarkan

minimal transaksi yang telah ditetapkan. Dan

penawaran paket harga yang lebih murah bagi produk

tertentu yang ini dilakukan untuk menarik pengunjuk

melakukan pembelian secara langsung.

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Impulse

Buying

Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel store

atmosphere terhadap impulse buying

menunjukkan nilai signifikasi 0,007 < 0,05 dan t hitung

2,752 > dari t tabel 1,972. Maka dapat disimpulkan

terdapat pengaruh positif antara suatu variabel store

atmosphere terhadap variabel impulse buying

secara parsial.

Menurut (Utami, 2017, h. 63) store

atmosphere adalah kombinasi dari karakteristik fisik

toko seperti arsitektur, tata letak, penanda,

pemajangan, warna ,pencahayaan, temperatur, musik

serta aroma, yang secara menyeluruh akan

meciptakan citra dalam benak konsumen. Dan

atmosphere suatu gerai merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi pembelian tidak terencana

(impulse buying).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Amsani & Sudharto, 2017) dengan judul “Pengaruh

Discount dan Store Atmosphere terhadap Perilaku

Impulse Buying (Studi Kasus Pada Konsumen

LotteMart Wholesale Semarang)”. Menujukkan

bahwa variabel variabel store atmosphere

berpengaruh signifikan terhadap impulse buying.

LotteMart Wholesale Palembang memiliki

store atmosphere yang baik. Dari desain toko yang

dibuat unik layaknya sebuah gedung tinggi yang luas,

dengan tata ruang gerak yang lebar sehingga

konsumen akan lebih leluasa dan nyaman ketika

melakukan aktivitas belanja dan mempengaruhi

konsumen secara tidak langsung untuk melakukan

pembelian.

Pengaruh Visual Merchandising Terhadap

Impulse Buying

Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel

visual merchandising menujukkan nilai signifikasi

0,035 < 0,05 dan t hitung 2,119 > dari t tabel 1,972.

Maka terdapat pengaruh positif antara suatu variabel

visual merchandising terhadap variabel impulse

buying secara parsial.

Menurut (Dlabay et al., 2016, h.253) visual

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 291

Page 141: Untitled - jurnal mdp

merchandising merupakan komunikasi yang

disampaikan ritel dalam bentuk tampilan rak, tanda,

pajangan atau display untuk menarik pelanggan dalam

meningkatkan impulse buying.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Sari, 2019) dengan judul “Pengaruh Visual Mer-

chandising, Store Environment, Dan Customer

Experince Terhadap Impulse Buying (Studi Pada

Konsumen Jadi Baru Kebumen)”. Menujukkan bahwa

variabel visual merchandising berpengaruh signifikan

terhadap impulse buying.

LotteMart Wholesale Palembang selalu

memperhatikan visual merchandising dengan baik.

Mulai dari memajangkan produk yang dijualnya

dengan rapih dan tertata, pengaturan position produk

serta produk tersebut dikelompokkan berdasarkan

kategori produk agar konsumen lebih tertarik untuk

melakukan pembelian dan memudahkan konsumen

dalam berbelanja.

Pengaruh Hedonic Shopping Value, Sales

Promotion, Store Atmosphere dan Visual

Merchandising Terhadap Impulse Buying

Berdasarkan uji f yang telah dilakukan

menujukkan nilai signifikasi sebesar 0,000 < dari 0,05

dan F hitung sebesar 128,089 > dari 2,42 F tabel.

Dapat disimpulkan bahwa variabel hedonic

shopping value, sales promotion, store atmosphere

dan visual merchandising berpengaruh secara

simultan terhadap impulse buying.

Pada pengujian koefisien determinasi

diperoleh bahwa nilai adjusted R Square sebesar

0,729 menujukkan bahwa variabel hedonic shopping

value, sales promotion, store atmosphere dan

visual merchandising mampu mempengaruhi

impulse buying sebesar 72,9% Sedangkan sisanya

27,1% merupakan pengaruh variabel lain di luar

penelitian ini.

Menurut (Nigar Pandrianto, 2020, h.30)

impulse buying adalah pembelian yang tidak

direncanakan, hasil dari rangsangan stimulus dan

diputuskan saat itu juga di tempat. Pembelian yang

tidak direncanakan bisa terjadi karena rangsangan

stimulus berupa hedonic shopping value seperti

penambahan produk baru sehingga penambahan

produk ini dapat menciptakan kebutuhan baru dengan

upaya memberikan kesenangan tersendiri bagi

konsumen ketika berbelanja, store atmosphere suatu

toko dengan desain gedung tinggi yang luas dengan

tata ruang gerak yang baik sehingga konsumen

merasa nyaman ketika berbelanja.

Sales promotion yang dimiliki perusahaan

seperti penawaran insentif berupa potongan harga,

kupon dan paket harga untuk menarik konsumen

dalam melakukan pembelian, dan visual

merchandising yang ditampilkan perusahaan pada

suatu produk dapat dibuat unik dan semenarik

mungkin agar konsumen tertarik untuk membeli,

semakin menarik produk yang ditampilkan akan

semakin tinggi juga impulse buying.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Hedonic Shopping Value, Sales Promotion, Store

Atmosphere dan Visual Merchandising berpengaruh

secara simultan terhadap Impulse Buying di

LotteMart Wholesale Palembang.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan yang

telah dibahas pada bagian sebelumnya maka dapat

disimpulkan :

a. Hasil Penelitian Variabel Hedonic Shopping

Value, Sales Promotion, Store Atmosphere dan

Visual Merchandising secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Impulse Buying di LotteMart Wholesale

Palembang. Dibuktikan dengan hasil F hitung

sebesar 128.089 > F tabel 2,42 dan nilai

signifikasi 0,000 < 0,05.

b. Variabel Hedonic Shopping Value secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 292 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 142: Untitled - jurnal mdp

terhadap Impulse Buying. Dibuktikan dengan

nilai signifikan 0,001 < dari 0,05 dan t hitung

3,320 > t tabel 1,972.

c. Variabel Sales Promotion secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Impulse Buying. Dibuktikan dengan nilai

signifikan 0,000 < dari 0,05 dan t hitung 4,424 > t

tabel 1,972.

d. Variabel Store Atmosphere secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Impulse Buying. Dibuktikan dengan nilai

signifikan 0,007 < dari 0,05 dan t hitung 2,752 > t

tabel 1,972.

e. Variabel Visual Merchandising secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Impulse Buying. Dibuktikan dengan nilai

signifikan 0,035 < dari 0,05 dan t hitung 2,119 > t

tabel 1,972.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan maka penulis memberikan saran dari hasil

penelitian yaitu:

LotteMart masih belum melakukan

penambahan jumlah produk baru yang maksimal,

diharapkan LotteMart dapat menawarkan produk-

produk terbaru yang mungkin dapat lebih menarik

konsumen untuk membeli serta lebih meningkatkan

impulse buying. Untuk variabel sales promotion jika

dilihat dari hasil tanggapan responden dapat

disimpulkan bahwa penawaran kupon yang diberikan

oleh LotteMart tidak terlalu menarik perhatian

konsumen, diharapkan LotteMart dapat memberikan

penawaran kupon yang lebih menarik seperti kupon

undian berhadiah produk atau mungkin kupon

potongan harga yang nilainya cukup besar yang rutin

setiap bulanan atau tahunan.

Untuk variabel store atmosphere, jika dilihat

dari hasil tanggapan responden bahwa display yang

ada di LotteMart masih berantakan, hal inilah yang

harus diperhatikan dan diharapkan LotteMart dapat

menata ulang produk atau tampilan yang ada di rak

etalase dan mungkin membuat sedikit desain yang

unik baik untuk tampilan produk atau rak khusus yang

semata-mata untuk menarik dan mendapatkan lebih

banyak perhatian konsumen. Dan untuk variabel vi-

sual merchandising jika dilihat dari hasil tanggapan

produk terbaru yang ada di LotteMart tidak

ditampilkan dengan desain tertentu, diharapkan

LotteMart dapat mendesain tampilan tertentu bagi

produk-produk terbaru seperti contohnya produk susu

yang didesain unik layaknya seperti robot karena hal

tersebut menimbulkan ketertarikan dan membuat anak

kecil atau konsumen pada umumnya lebih tertarik

untuk membelinya secara langsung.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amsani, P. D., & Sudharto, S. 2017, Pengaruh

Discount dan Store Atmosphere Terhadap

Perilaku Impulse Buying (Studi Kasus pada

Konsumen Lottemart Wholesale Semarang),

Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(4), 261–272.

[2] Aqsha, H. A. 2017. Hubungan Menurunnya

Daya Beli Masyarakat, Pasar Tradisional,

dan Ritel Modern, https://

w w w. k o m p a s i a n a . c o m / h a e d a r a r d i /

59e19259636fd80c6d492a94/h u b u n g a n -

menurunnya-daya-beli-masyarakat-pasar-

tradisional-dan-ritel-modern?page=all

[3] Badan Pusat Statistik. ( n . d . ) .

Data Pertumbuhan Toko Swalayan,

https://www.bps.go.id/indicator/173/1875/1/

sebaran-pasar-dan-pusat-perdagangan-

menurut- klasifikasi.html

[4] Balmer, J. M. T., & Chen, W. 2016, Advances

in Chinese Brand Management, Palgrave

Macmillan UK.https://books.google.co.id/

books?id=exV_DQAAQBAJ

[5] Data, C. 2021, Indonesia

Pertumbuhan Penjualan Ritel. https://

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 293

Page 143: Untitled - jurnal mdp

www.ceicdata.com/id/indicator/indonesia/

retail-sales-growth

[6] Dlabay, L., Burrow, J. L., & Kleindl, B. 2016,

Principles of Business, Cengage Learning,

h t t p s : / / b o o k s . g o o g l e . c o . i d /

books?id=mpczCgAAQBAJ

[7] Editor: Nigar Pandrianto, R. O. W. P. S. 2020,

Digitalisasi dan Humanisme Dalam

Ekonomi Kreatif, Gramedia Pustaka Utama,

h t t p s : / / b o o k s . g o o g l e . c o . i d /

books?id=TuUREAAAQBAJ

[8] Fitriani, D. 2018, Pengaruh Hedonic Shopping

Value dan Store Atmosphere Terhadap

Impulsive Buying pada Konsumen Carrefour

di Pontianak, Creative Communication and

Innovative Technology Journal, 11(1), 26–

37.

[9] Frontier. 2021, TOP BRAND INDEX FASE 2

2021, https://www.topbrand-award.com/top-

brand- index/?tbi_find=lotte mart

[10] Kotler, P. 2016, Marketing Management,

Pearson Education Limited, (15th global

ed.).

[11] Lionawan, E. 2020, Lotte Grosir dan Lotte

Mart Berencana Membuka Delapan Gerai

Baru, https://industri.kontan.co.id/news/lotte-

grosir-dan-lotte-mart-berencana-membuka-

delapan-gerai- baru

[12] Mandey, R. N. 2021, Gerai Giant Tutup

Semua, Aprindo: Dampak pandemi Covid-

19, https://industri.kontan.co.id/news/gerai-

giant-bakal-tutup-semua-aprindo-dampak-

pandemi- covid-19

[13] Pertiwi, D. 2021, Pemasaran Jasa Pariwisata

(Dilengkapi Dengan Model Penelitian

Pariwisata Gedung Heritage di Kota

Bandung), https://books.google.co.id

[13] Sari, D. R. 2019. Pengaruh Visual

Merchandising, Store Environment, dan

Customer Experience Terhadap Impulse

Buying (Studi pada Konsumen Jadi Baru

Kebumen).

[14] Sopini, P., Siregar, A. I., & Zebua, S. 2021,

Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap

Keputusan Impulse Buying pada Trona

Supermarket Jambi Townsquare (Studi Kasus

pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Batanghari), Jurnal Ilmu Manajemen Terapan,

2(6), 874–884.

[15] Sudarsono, J. G. 2017, Pengaruh Visual

Merchandising Terhadap Impulse Buying

Melalui Positive Emotion pada Zara

Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran,

11(1), 16–25.

[16] Utami, W. 2017, Christina. Manajemen Ritel:

Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis

Ritel Modern di Indonesia. Edisi.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 294 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 144: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Ukuran KAP, Financial Distress, Dan Opini Tahun

Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020)

Taufan1, Cherrya Dhia Wenny2

[email protected], [email protected]

Jurusan Akuntansi, Universitas Multi Data Palembang

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran KAP, financial distress, dan opini

audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan keuangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal. Pengambilan

sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder,

dengan sampel sebanyak 95 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis

yang digunakan dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP dan financial

distress tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan opini audit tahun

sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

Kata kunci : Ukuran KAP, financial distress, opini audit tahun sebelumnya, dan opini audit going concern.

Abstract: The purpose of this research is to determine the effect of KAP size, financial distress, and previous

year’s audit opinion on the acceptance of going concern audit opinions on financial companies listed on the

Indonesia Stock Exchange for the period 2018-2020. This type of research uses a causal type of research. Sampling

of this research used purposive sampling method. The type of data used is secondary data, with a sample of 95 mining

companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The analysis techniques used is logistic regression tests. The

results showed that the size of KAP and financial distress did not affect the acceptance of going concern audit

opinion. While the previous year’s audit opinion has an effect the acceptance of going concern audit opinion.

Keywords : KAP size, financial distress, previous year’s audit opinion, and going concern audit opinion.

1. PENDAHULUAN

Dalam menjalankan bisnis usaha entitas,

entittas tidak hanya memiliki tujuan untuk berusaha

mencapai laba yang tinggi namun juga untuk

mempertahankan kelangsungan hidup (going

concern) usahanya dengan asumsi going concern

agar dapat terus beroperasi dengan tujuan yang ingin

di capai. Going concern (berkelangsungan usaha)

merupakan kondisi di mana suatu badan usaha atau

entitas diperkirakan akan berlanjut dalam jangka

waktu yang tidak terbatas di masa depan (Suriani

dan Tarihoran, 2017).

Opini audit going concern akan diberikan oleh

auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya atau tidak

(Kusumawardhani, 2018).

Yang termasuk dalam opini audit going

concern adalah pendapat wajar tanpa pengecualian

dengan tambahan bahasa penjelas (unqualified

opinion with explanatory language), pendapat

wajar dengan pengecualian (qualified opinion),

going concern (opini modifikasi). Opini going

concern sendiri dipandang sebagai bad news bagi

perusahaan karena diyakini dapat menyebabkan

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 295

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 145: Untitled - jurnal mdp

perusahaan menjadi cepat bangkrut sebab pengguna

laporan keuangan merespon informasi tersebut

secara negatif seperti investor membatalkan

investasinya dan kreditor menarik pinjamannya (Izazi

dan Arfianti, 2019).

Kelangsungan hidup usaha selalu

dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam

mengelola perusahaan. Hal ini membuat manajemen

memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan

hidup suatu entitas. Namun tanggung jawab ini tidak

sepenuhnya dimiliki oleh manajemen tetapi juga oleh

auditor yang akan menilai apakah laporan keuangan

telah memenuhi kepatuhan, menyajikan secara wajar,

dan konsisten terhadap prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia, kewajaran dan apakah ada

kesangsian atas kelangsungan hidup perusahaan (Difa

dan Suryono, 2015).

Hal ini membuat auditor mempunyai

tanggung jawab yang besar untuk mengeluarkan opini

audit going concern yang konsisten dengan keadaan

sebenarnya sekaligus berperan sebagai perantara

antara kepentingan investor dengan perusahaan untuk

memastikan opini going concern tersebut sesuai

dengan kondisi riil perusahaan tersebut.

Namun fenomena yang terjadi dilapangan

menunjukkan banyak dari perusahaan yang harusnya

menerima opini audit going concern malah menerima

opini wajar tanpa pengecualian. Seperti kasus yang

terjadi pada perusahaan keuangan jiwasraya. Dimana

dari hasil pemeriksaan investigasi pendahuluan yang

dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

ditemukan bahwa perusahaan keuangan Jiwasraya

telah memanipulasi laporan keuangan yang awalnya

rugi menjdi untung (cnbcindonesia.com). Salah satu

KAP afliasi The Big Four yang mengaudit laporan

keuangan Jiwasraya yaitu Pricewaterhouse Coopers

malah memberikan opini wajar tanpa pengecualian

atas laporan keuangan konsolidasi PT Asuransi

Jiwasraya (Persero).

Kasus lain yang menjerat perusahaan

keuangan di Indonesia yaitu SNP Finance, dimana

manajemen SNP Finance telah melakukan pemalsuan

data dan manipulasi laporan keuangan yang mereka

terbitkan. Deloitte Indonesia selaku KAP yang auditor

gagal mendeteksi adanya skema kecurangan pada

laporan keuangan SNP Finance tersebut. Deloitte

Indonesia malah memberikan opini wajar tanpa

pengecualian pada laporan keuangan (kompas.com).

Pemberian status going concern terhadap

suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti ukuran KAP, financial distress, dan opini

audit tahun sebelumnya. Faktor yang pertama ialah

Ukuran KAP yaitu adalah besar kecilnya kantor

akuntan publik yang digunakan perusahaan. Ukuran

KAP dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu KAP Besar

(Big four accounting firms) dan KAP Kecil (Non

big four accounting firms). KAP besar dipandang

dapat melakukan audit dengan lebih baik dan

berkualitas dibandingkan dengan KAP kecil karena

KAP tersebut memiliki sumber daya dan reputasi

yang baik di masyarakat.

Menurut Januarti (2009) KAP yang memiliki

reputasi yang baik akan berusaha untuk

mempertahankan reputasinya dan bersikap objektif

dalam pekerjaannya. Sehingga ukuran Kantor

Akuntan Publik (KAP) merupakan hal yang dianggap

memiliki pengaruh terhadap opini audit going

concern.

Faktor kedua yang mempengaruhi

penerimaan opini audit going concern adalah

financial distress. Financial distress ialah keadaan

dimana perusahaan mendapatkan kerugian dalam

jangka beberapa tahun secara berurutan

(Hastadirangga, 2018).

Kondisi perusahaan yang buruk atau

mengalami kesulitan keuangan akan meningkatkan

kemungkinan perusahaan menerima opini audit going

concern. Sebaliknya pada perusahaan yang tidak

pernah mengalami kesulitan keuangan maka akan

menurunkan kemungkinan perusahaan menerima

opini audit going concern atau dengan kata lain,

auditor tidak akan mengeluarkan opini audit going

concern (McKeown et al., 1991 dalam Izazi dan

Arfianti, 2019).

Hal - 296 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 146: Untitled - jurnal mdp

Faktor lainnya yang mempengaruhi

penerimaan opini audit going concern adalah opini

audit tahun sebelumnya, yang merupakan suatu opini

yang diberikan auditor kepada auditee pada tahun

sebelumnya. Pemberian opini going concern oleh

auditor yang tidak terlepas dari opini audit yang

diberikan tahun sebelumnya, karena kegiatan usaha

pada suatu perusahaan untuk tahun tertentu tidak

terlepas dari keadaan yang terjadi pada tahun

sebelumnya (Surbakti, 2011).

Jika pada tahun sebelumnya auditor

memberikan opini audit going concern maka pada

tahun berikutnya besar kemungkinan auditor akan

memberikan kembali opini going concern.

Beberapa perusahaan besar yang terlibat

dalam kasus-kasus hukum terkait manipulasi data

laporan keuangan diatas dilakukan dengan tujuan

untuk menghindari opini going concern yang dapat

menyebabkan kurangnya keyakinan investor untuk

berinvestasi, dimana seringkali manajemen

perusahaan membuat data akuntansi yang tidak

sesuai dengan kondisi sebenarnya (praktik manipulasi

data laporan keuangan).

Dari beberapa kasus manipulasi data

keuangan di atas yang berdampak pada kelangsungan

hidup perusahaan dan berdasarkan latar belakang

yang telah dipaparkan di atas dan karena opini audit

going concern merupakan komponen yang

dibutuhkan pihak eksternal seperti investor dalam

pengambilan keputusan investasi dan pihak kreditur

yang bertujuan menanamkan dana yang dimilikinya

Untuk nantinya mendapatkan laba dari

perusahaan tersebut serta masih adanya kesenjangan

empiris di antara penelitian yang telah dilakukan,

sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap faktor-faktor yang dapat berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going concern.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh ukuran KAP, financial

distress, dan opini tahun sebelumnya terhadap

penerimaan opini audit going concern.

2. LANDASAN TEORI

Teori Agensi (Agency Theory)

Teori agensi yang didefinisikan oleh Jensen

dan Mecklig (1976) sebagai hubungan kontrak yang

terjadi antara agen (manajemen) dengan principal

(pemilik). Dimana dalam teori ini, manajemen diberi

mandat atau kepercayaan oleh pemilik untuk

melakukan kegiatan operasional perusahaan sesuai

dengan kontrak kerja yang telah disepakati

sebelumnya antara kedua belah pihak. Menurut

Meisser, Glover dan Prawitt (dalam Suttanta 2020),

akibat hubungan keagenan ini yaitu terjadinya

informasi asimetris (information asymmetry) dan

konflik kepentingan (conflict of interest).

Kaitan teori agensi dengan penerimaan opini

audit going concern adalah agen (manajemen)

bertugas dalam menjalankan kegiatan operasional

perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang

menunjukan kinerja perusahaan sebagai bentuk

pertanggungjawaban manajemen ke perusahaan,

dimana laporan keuangan yang dihasilkan tadi akan

digunakan oleh principal (pemilik) sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan (A’Yun, 2020). Agen

(manajemen) sebagai pihak yang menghasilkan

laporan keuangan memiliki keinginan untuk

mengoptimalisasi kepentingannya, sehingga laporan

keuangan tersebut dimungkinkan untuk dimanipulasi

datanya.

Oleh sebab itu, diperlukan pihak ketiga yang

independen yang berperan sebagai penengah atau

mediator akibat konflik kepentingan antara principal

(pemilik) dan agen (manajemen), yaitu pihak auditor

independen yang akan memeriksa, menilai, dan

mengaudit laporan keuangan yang telah dibuat oleh

manajemen perusahaan dengan memberikan

pendapat tentang kewajaran laporan keuangan

tersebut. Dalam pelaksanaannya auditor akan diminta

untuk menilai laporan keuangan yang telah diterbitkan

atau dibuat oleh manajemen perusahaan. Apabila

auditor menerbitkan opini going concern, maka ada

hal- hal tertentu yang membuat auditor menerbitkan

opini going concern.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 297

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 147: Untitled - jurnal mdp

Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan opini

auditor untuk memastikan apakah perusahaan yang

diauditnya dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya.

Dalam mengeluarkan opini audit suatu

perusahaan, auditor perlu memberikan pernyataan

mengenai keamampuan perusahaan dalam

mempertahankan hidup perusahaan (going

concern). Apabila dalam pelaksanaannya, terdapat

keraguan mengenai keberlangsungan hidup suatu

perusahaan maka auditor perlu mengungkapkannya

dalam opini audit going concern (Afiati, 2020).

Oleh sebab itu, auditor memiliki tanggung

jawab yang sangat besar untuk mengeluarkan opini

audit going concern yang konsisten dengan keadaan

suatu perusahaan yang sesungguhnya (Melinda,

2020).

Ukuran KAP

Ukuran KAP dapat dikategorikan menjadi

KAP besar (big 4 accounting firms) dan KAP kecil

(non big 4 accounting firms). Menurut Nariman

(2015), KAP besar (big 4 accounting firms) yang

memiliki nama dan reputasi baik diyakini akan

melakukan audit yang lebih berkualitas dibandingkan

dengan KAP kecil (non big 4 accounting firms).

Dalam memutuskan pemberian opini sehubungan

dengan kelangsungan hidup perusahaan, KAP big

four diyakini memiliki pengetahuan dan pengalaman

yang lebih baik dibandingkan dengan KAP non big

four.

Auditor yang mempunyai ukuran KAP yang

besar lebih cenderung akan mengeluarkan opini

audit going concern apabila klien terdapat masalah

mengenai going concern (Wati et al., 2017).

Semakin berkualitas auditor maka semakin

besar perusahaan tersebut akan mendapat opini

audit going concern karena auditor akan semakin

teliti untuk memeriksa semua kejadian yang tersaji

dalam laporan keuangan.

Financial Distress

Kesulitan keuangan (financial distress)

merupakan suatu kondisi perusahaan yang sedang

mengalami kesulitan keuangan (Wijaya dan Rasmini,

2015).

Menurut Santoso & Triani (2018) financial

distress merupakan tahapan terjadinya penurunan

kondisi keuangan sebelum terjadinya kebangkrutan

atau likuidasi, yang berawal dari ketidakmampuan

perusahaan dalam mengelola perusahaannya

sehingga mengakibatkan kerugian yang kemudian

berdampak pada aliran kas yang lebih kecil

dibandingkan dengan laba operasionalnya.

Semakin buruk kondisi yang dialami oleh

suatu perusahaan maka akan semakin besar peluang

perusahaan tersebut akan menerima opini audit

going concern.

Opini Audit Tahun Sebelumnya

Opini audit tahun sebelumnya adalah suatu

opini yang diberikan auditor kepada auditee pada

tahun sebelumnya. Opini audit tahun sebelumnya

dapat dibedakan menjadi 2 yaitu auditee dengan opini

audit going concern (GCAO) dan auditee tanpa

opini audit going concern (NGCAO) (Nainggolan,

2016).

Beberapa penelitian menemukan bahwa

auditor akan menerbitkan opini audit going concern

jika opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit

going concern. Hal ini dikarenakan perusahaan yang

menerima opini audit going concern pada tahun

sebelumnya dianggap memiliki masalah kelangsungan

hidupnya, sehingga besar kemungkinan perusahaan

tersebut akan menerima opini audit going concern

kembali.

Kerangka pemikiran yang digunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

Hal - 298 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 148: Untitled - jurnal mdp

Sumber : Penulis 2021

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

H1 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern

H2 : Financial distress berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern

H3 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going

concern

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2018-2020. Pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

purposive sampling dengan tujuan mendapatkan

sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan

oleh peneliti.

Berikut kriteria-kriteria yang ditentukan

dalam pengambilan sampel dalam penelitian:

a. Perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020.

b. Perusahaan keuangan yang tidak delisting pada

periode tahun 2018-2020.

c. Perusahaan keuangan yang menerbitkan

laporan keuangan yang telah diaudit berturut-

turut dari tahun 2018-2020.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa

Efek Indonesia, perusahaan keuangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 adalah 108

perusahaan. Setelah dilakukan eliminasi berdasarkan

kriteria-kriteria yang telah ditentukan di dapatlah 95

perusahaan keuangan yang memenuhi kriteria untuk

dijadikan sebagai sampel penelitian. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

menggunakan dokumentasi.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 299

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 149: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Sampel Penelitian

Sumber : Penulis, 2021

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel

Sumber : Penulis, 2021

Hal - 300 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 150: Untitled - jurnal mdp

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriftif yaitu digunakan untuk

memberikan gambaran atau deskripsi data dengan

melihat nilai rata-rata (mean), standar deviasi

Distribusi Frekuensi Variabel Dummy

Analisis dummy digunakan untuk mengetahui

Tabel 3. Statistik Deskriptif

(standard deviation), nilai minimum dan nilai

maksimum. Variabel yang digunakan dalam penelitian

adalah ukuran KAP, financial distress, opini audit

tahun sebelumnya, dan opini audit going concern.

Dari analisis statistik deskriptif keempat variabel, hasil

yang diperoleh dari pengujian tersebut adalah sebagai

berikut:

jumlah frekuensi dan persentase pada masing- masing

variabel. Berikut hasil frekuensi variabel dummy:

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Opini Audit Going Concern

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Tabel 5. Ukuran KAP

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 301

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 151: Untitled - jurnal mdp

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Opini Audit Tahun Sebelumnya

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi yang ditentukan adanya

korelasi antar variabel bebas (variabel independen).

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas

pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance

> 0,1 dan VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel

independen dalam penelitian ini.

Menilai Keseluruhan Model

Multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Dapat dikatakan

tidak terjadi multikolinearitas jika nilai tolerance >

0,1 dan nilai VIF < 10. Hasil yang diperoleh dari

pengujian ini adalah sebagai berikut:

Penilaian keseluruhan model dalam penelitian

ini menggunakan uji Overall Model Fit yang

dilakukan dengan membandingkan antara nilai -2 Log

Likelihood (-2LL) pada awal (Block number = 0)

dengan -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block

number = 1).

Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Tabel 8. Iteration History 0

Hal - 302 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 152: Untitled - jurnal mdp

Tabel 9. Iteration History 1

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan

terjadinya penurunan nilai -2LL sebesar 93,318 dari

nilai -2LL awal adalah 200,217 dan setelah

dimasukkan variabel ukuran KAP, financial distress,

dan opini audit tahun sebelumnya, nilai -2LL

mengalami penurunan menjadi 106,899. Penurunan

ini menunjukkan model regresi yang baik atau dapat

dikatakan model yang dihipotesiskan telah fit dengan

data.

Menilai Kelayakan Model Regresi

Sebelum menganalisis model regresi, model

regresi harus memenuhi persyaratan kelayakan

model. Pada penelitian ini untuk menilai kelayakan

model regresi menggunakan uji Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Nilai goodness

of fit data dikatakan layak jika nilai sig > 0,05 maka

hipotesis nol diterima dan model mampu memprediksi

nilai observasinya dan jika sebaliknya maka hipotesis

0 ditolak dan data dikatakan tidak fit karena model

tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Hasil uji

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test dapat

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 303

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 153: Untitled - jurnal mdp

dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan tabel diatas untuk Hosmer and

Lemeshow Test menunjukkan nilai chi-square adalah

14,764 dan sig 0,064 > 0,05. Dengan demikian maka

model dalam penelitian ini dapat disimpulkan layak/

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai

Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,553. Hal ini

berarti bahwa variabel Ukuran KAP, Financial dis-

tress, dan Opini audit tahun sebelumnya memberikan

kontribusi sebesar 55,3% terhadap variabel Opini

Audit Going Concern dan sisanya sebesar 44,7%

mampu dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar

model penelitian ini.

Tabel 10. Hosmer and Lemeshow Test

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

sudah fit (Goodness of fit).

Koefisien Determinasi

Besarnya nilai koefisien determinasi pada

model regresi logistik dalam penelitian ini dilihat dari

Nagelkerke R Square. Nagelkerke R Square

digunakan untuk melihat kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen. Nilai

Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti

R Square pada regresi berganda. Hasil uji dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan

prediksi dari model regresi untuk memprediksi

kemungkinan perusahaan yang menerima opini audit

going concern dan perusahaan yang menerima opini

audit non going concern. Hasil pengujian ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Tabel 12. Matriks Klasifikasi

Hal - 304 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 154: Untitled - jurnal mdp

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa

kekuatan prediksi dari model regresi untuk

memprediksi kemungkinan perusahaan menerima

opini audit non going concern adalah sebesar 98%

dan untuk perusahaan yang menerima opini audit

going concern adalah sebesar 59,4%. Dan untuk

keseluruhan kekuatan dari model regresi di atas

sebesar 93,7%, yang berarti ketepatan model

penelitian ini adalah 93,7%.

Uji Simultan (Uji F)

Dari hasil pengujian data di atas menunjukkan

hasil chi-square sebesar 93,318 dengan df sebesar 3

serta nilai signifikan sebesar α = 0,000 < 0,05, yang

menunjukkan bahwa variabel-variabel independen

dalam penelitian ini yaitu Ukuran KAP, Financial

Distress, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap

variabel dependen Opini Audit Going Concern

sehingga H1 diterima.

Uji Parsial (Uji T)

Tabel 13. Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan (uji f) adalah pengujian yang

dilakukan terhadap koefisien regresi secara simultan

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang terdapat dalam model

secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel

dependen dalam penelitian. Pengujian dilakukan

dengan menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar

5% (α = 5%). Jika nilai signifikan f > 0,05 maka

dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak, namun

apabila nilai signifikan f < 0,05 maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Hasil uji ini dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Uji parsial (uji t) digunakan untuk

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan

dengan menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar

5% (α = 5%). Jika nilai signifikan t > 0,05 maka

dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak, namun

apabila nilai signifikan t < 0,05 maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Hasil uji ini dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Tabel 14. Uji Parsial (Uji T)

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 305

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 155: Untitled - jurnal mdp

Dari hasil pengujian data di atas, perolehan

terhadap variabel Ukuran KAP memperlihatkan nilai

signifikan sebesar 0,996 yang menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Ukuran

KAP terhadap Opini Audit Going Concern atau

dengan kata lain berarti H1 ditolak dikarenakan nilai

signifikan t > 0,05 .

Untuk variabel Financial Distress

memperlihatkan nilai signfikan sebesar 0,079 yang

menunjukkan bahwa untuk variabel Financial

Distress juga tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Opini Audit Going Concern atau

dengan kata lain berarti H1 ditolak dikarenakan nilai

Dari tabel di atas menghasilkan model regresi

sebagai berikut:

Berdasarkan model regresi yang terbentuk,

maka dapat diinterpretasikan bahwa untuk variabel

ukuran KAP variabel independen memiliki koefisien

negatif sebesar -18,813 dengan tingkat signifikan

(p) sebesar 0,996, lebih besar dari α = 0,05. Karena

tingkat signifikan (p) lebih besar dari α= 0,05 maka

hipotesis pertama ditolak yang artinya Ukuran KAP

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

penerimaan Opini Audit Going Concern. Variabel

Financial Distress sebagai variabel independen

Tabel 15. Analisis Regresi Logistik

signifikan > 0,05. Sedangkan untuk variabel Opini

Audit Tahun Sebelumnya menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan terhadap Opini Audit Going

Concern, dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang

berarti H1 diterima dikarenakan nilai signifikas t <

0,05.

Model Analisis Regresi Logistik

Regresi logistik adalah regresi yang

digunakan untuk menguji sejauh mana probabilitas

terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan

variabel independen. Hasil uji ini dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

memiliki koefisien negatif sebesar -0,044 dengan

tingkat signifikan (p) sebesar 0,079, lebih besar dari

α = 0,05. Karena tingkat signifikan (p) lebih besar

dari α = 0,05 maka hipotesis kedua ditolak yang

artinya Financial Distress tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap penerimaan Opini Audit Going

Concern.

Variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya

sebagai variabel independen memiliki koefisien positif

sebesar 3,900 dengan tingkat signifikan (p) sebesar

0,000, lebih kecil dari α = 0,05. Karena tingkat

signifikan (p) lebih kecil dari α = 0,05 maka hipotesis

ketiga diterima yang artinya Opini Audit Tahun

Sebelumnya berpengaruh secara signifikan terhadap

penerimaan Opini Audit Going Concern.

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2021

Hal - 306 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 156: Untitled - jurnal mdp

4.2 Pembahasan

1. Pengaruh Ukuran KAP Terhadap

Peneriman Opini Audit Going Concern

Hasil pengujian yang dilakukan pada

penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going

concern. Hal ini menunjukkan bahwa KAP yang

berafiliasi dengan big four atau KAP yang tidak

berafiliasi dengan KAP big four sama-sama

mempunyai peluang yang sama dalam memberikan

opini audit going concern. Baik KAP yang berafiliasi

dengan big four maupun non big four keduanya

sudah memiliki reputasi yang baik dan tentu akan

berusaha untuk mempertahankan reputasi yang

mereka miliki serta menghindari hal-hal yang dapat

merusak reputasinya, sehingga KAP tersebut akan

selalu bersikap obyektif terhadap pekerjaan dan selalu

berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP) serta Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

yang berlaku.

Hasil dari penelitian ini juga didukung oleh

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yanuariska

dan Ardiati (2018) yang menyatakan bahwa ukuran

KAP tidak berpengaruh terhadap opini audit going

concern.

2. Pengaruh Financial Distress Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern

Kondisi keuangan yang baik tidak menjamin

perusahaan tersebut akan terhindar dari opini going

concern, karena auditor lebih percaya pada hasil

temuan auditnya untuk memberikan opini audit

going concern maupun opini audit non going

concern.

Hasil pengujian pada penelitian ini

menunjukkan bahwa financial distress tidak

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going

concern. Tidak berpengaruhnya financial distress

terhadap penerimaan opini audit going concern

disebabkan karena auditor tidak hanya

mempertimbangkan rasio keuangan perusahaan saja,

tetapi auditor juga akan mempertimbangkan faktor-

faktor lain seperti kondisi perekonomian pada saat

itu. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Listantri dan Mudjiyanti (2016),

Santoso dan Triani (2018), serta Melinda (2020) yang

dalam penelitian mereka menyatakan bahwa

financial distress tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

3. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya

Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern

Hasil pengujian dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going

concern. pemberian opini audit going concern

bukanlah hal yang diinginkan principal atas kinerja

agen karena akan menyebabkan berkurangnya minat

para investor untuk melakukan investasi, sehingga

pada tahun berjalan perusahaan berkemungkinan akan

menerima opini audit going concern kembali. Hal

ini dikarenakan opini audit going concern seringkali

dipandang sebagai bad news bagi para perusahaan

karena diyakini dapat menyebabkan perusahaan

menjadi cepat bangkrut sebab pengguna laporan

keuangan akan merespon informasi tersebut secara

negatif, misalnya investor akan batal berinvestasi,

kreditor menarik pinjaman, dan lain-lain.

Opini audit going concern tahun

sebelumnya akan menjadi faktor pertimbangan

auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit

going concern pada tahun berikutnya, hal ini terjadi

karena kegiatan usaha pada tahun berikutnya

berdasar pada kegiatan usaha tahun sebelumnya

(Fernando, 2015). Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lestari

(2018) dan Halim (2021) menyatakan bahwa opini

audit tahun sebelumnya memiliki perngaruh terhadap

opini audit going concern.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 307

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 157: Untitled - jurnal mdp

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan

maka dapat disimpulkan:

1. Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 yang

menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going concern

ditolak.

2. Financial Distress tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang

menyatakan bahwa financial distress

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern ditolak.

3. Opini Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going

concern. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

H3 yang menyatakan bahwa opini audit tahun

sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan

yang dihasilkan, maka peneliti ingin memberikan

saran bagi pihak yang terkait dengan penelitian yaitu

sebagai berikut:

1. Bagi pihak perusahaan, diharapkan untuk lebih

optimal dalam melakukan peningkatan kinerja,

sumber daya manusia, mutu perusahaan, dan

pengendalian manajamen perusahaan agar

dapat terjaganya kelangsungan hidup usaha

dalam jangka waktu yang panjang mengingat

pengungkapan opini audit going concern akan

mempengaruhi keputusan investor dalam

berinvestasi.

2. Bagi pihak investor, diharapkan agar dapat lebih

berhati-hati dan cermat dalam melakukan

pengambilan keputusan untuk berinvestasi yaitu

dengan menilai kondisi perusahaan yang akan

kita investasikan tersebut, misalnya dengan

melihat apakah kelangsungan usaha perusahaan

tersebut terjamin, sehingga kerugian atau

kesalahan dalam pengambilan keputusan

berinvestasi akan terhindar.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar

penelitian selanjutnya dapat mengembangkan

kembali penelitian ini dengan memperluas objek

penelitian ke sektor perusahaan lainnya yang

lebih besar seperti sektor perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia sehingga hasilnya dapat lebih

representatif dan menghasilkan penelitian yang

lebih baik. Peneliti selanjutnya juga diaharapkan

agar menambah periode penelitian agar dapat

menunjukkan keadaan yang sebenarnya yang

lebih akurat. Selain itu juga dapat

menambahkan variabel-variabel independen lain

di luar penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Afiati, Nur, 2020. Pengaruh Likuiditas,

Leverage, Audit Tenure, dan Financial

Distress Terhadap Opini Audit Going

Concern Dengan Ukuran Perusahaan

Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris

pada Sub Sektor Retail Trade Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2015- 2019). Skripsi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

[2] A’Yun, Qurrotul, 2020. Analisis Pertimbangan

Auditor Dalam Memberikan Opini Audit

Going Concern. Skripsi, Universitas

Muhammadiyah Gresik.

[3] Difa, Rivenski Atwinda dan Bambang Suryono,

2015. Pengaruh Keuangan, Kualitas Auditor,

Kepemilikan Perusahaan Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA) Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset

Akuntansi Vol.4 No.8.

Hal - 308 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 158: Untitled - jurnal mdp

[4] Fernando, Rudy, 2015. Analisis Faktor faktor

yang Berpengaruh Terhadap Penerimaan

OpiniAudit Going Concern . Skripsi,

Universitas Diponegoro Semarang.

[5] Ginting, Suriani dan Anita Tarihoran 2017.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pernyataan Going Concern. Jurnal Wira

Ekonomi Mikroskil: Jwem, 7(1), 9-20.

[6] Halim, Kusuma Indawati, 2021. Pengaruh

Leverage, Opini Audit Tahun Sebelumnya,

Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Opini Audit Going

Concern. Riset dan Jurnal Akuntansi, 5(1),164-

173.

[7] Hastadirangga, Anityo, 2018. Pengaruh

Financial Distress, Debt Default, Leverage,

Ukuran Perusahaan, Opinion Shopping, dan

Reputasi Auditor Terhadap Penerimaan Opini

Audit Going Concern. Skripsi, Universitas

Diponegoro Semarang.

[8] Izazi, Dea dan Rizka Indri Arfianti, 2019.

Pengaruh Debt Default, Financial Distress,

Opinion Shopping dan Audit Tenure Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern.

Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie.

Jurnal Akuntansi Volume 8 No. 1.

[9] Jensen, M. C. dan W. H. Meckling. 1976.

Theory of the Firm: Managerial

Behaviour Agency Cost and Ownershp

Structure. Journal of Finance

Economics. Vol. 3. No. 4, Hal. 305-360.

[10] Januarti, Indira, 2009. Analisis Pengaruh

Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,

Kepemilikan Perusahaan Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern

(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro.

[11] Kusumawardhani, Indra, 2018. Pengaruh

Kondisi Keuangan, Financial Distres,

Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Opini Audit Going Concern. Buletin

Ekonomi Vol.16, No. 1, April 2018 , 121-136.

[12] Lestari, Diah Dwi, 2018. Keberadaan Komite

Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,

Dan Reputasi KAP Terhadap Pemberian

Opini Going Concern (Studi Emipris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI periode 2014-2016). Doctoral dissertation,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[13] Listantri, Ferni dan Rina Mudjiyanti, 2016.

Analisis Pengaruh Financial Distress,

Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan

Profitabilitas Terhadap Penerimaan Opini

Audit Going Concern. Universitas

Muhammadiyah, Purwokerto.

[14] Maharani, 2019. Analisis Pengaruh Financial

Distress, Kualitas Audit dan Mekanisme Good

Corporate Governance Terhadap Opini

Audit Going Concern pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2017. STIE Multi Data

Palembang.

[15] Melinda, 2020. Pengaruh Financial Distress

dan Reputasi Kap Terhadap Opini Audit

Going Concern Dengan Audit Report Lag

Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris

pada Perusahaan Pertambangan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2019). Skripsi, STIE Multi Data

Palembang.

[16] Nariman, Augustpaosa. 2015. Pengaruh

Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap

Opini Audit Going Concern dan Earning

Response Coefficients (ERC)

pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013.

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 309

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 159: Untitled - jurnal mdp

XIX. No. 02, hal. 160-178

[17] Nainggolan, Piter, 2016. Analisis Pengaruh

Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, Opini

Audit Tahun Sebelumnya, Kualitas Audit

Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern Pada Perusahaan Manufaktur.

Jurnal Lentera Akuntansi, 2(2), 80-100.

[18] Santoso, Budi Fajar dan Ni Nyoman Alit Triani,

2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit

Lag, dan Financial Distress Terhadap

Opini Audit Going Concern. Universitas

Negeri Surabaya.

[19] Surbakti, Meliyanti Yosephine, 2011. Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Audit Going Concern (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia). Skripsi, Universitas Diponegoro,

Semarang.

[20] Suttanta, Gotama, 2020. Pengaruh Leverage,

Opinion Shopping dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2016-208. Skripsi, Universitas Buddhi

Dharma, Tangerang.

.

[21] Vionica, Lulu, Maslichah, dan Afifudin, 2021.

Pengaruh Disclosure, Opini Audit Tahun

Sebelumnya, Ukuran Kap, dan Profitabilitas

Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi

Empiris pada Perusahaan LQ45 yang Listing

di BEI Tahun 2017-2019). Universitas Islam

Malang. E-JRA Vol. 10 No. 04.

[22] Wati, K. K., Gede A.Y, dan Ni Kadek Sinarwati,

2017. Pengaruh Ukuran Kap dan Opini Audit

Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit

Going Concern Dengan Kondisi Keuangan

Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus

pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015. JIMAT

(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha,

7(1).

[23] Wijaya, Edwin dan Ni Ketut Rasmini, 2015.

Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern,

Financial Distress, Ukuran Perusahaan,

Ukuran KAP pada Pergantian Auditor. E-

Jurnal Akuntansi, 11(3), 940-966.

[24] Yanuariska, M.D. dan Aloysia, Y.A, 2018.

Pengaruh Kondisi Keuangan, Audit Tenure,

dan Ukuran KAP terhadap Opini Audit Going

Concern pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2016.

Jurnal Maksipreneur: Manajemen, Koperasi, dan

Entrepreneurship, 7(2), 117- 128.

[25] _____ 2018, OJK Jatuhkan Sanksi Terhadap

Akuntan Publik dan Auditor SNP Finance.

Dari www.kompas.com

[26] _____ 2020, Kacau! BPK Sebut Jiwasraya

Manipulasi Laba. Dari

www.cnbcindonesia.com

Hal - 310 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 160: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Debt To Equity Ratio,

Tingkat Inflasi, Dan Current Ratio Terhadap Yield To Maturity Sektor

Keuangan Non Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

Periode 2016-2020

Brenda Lieony1, Faradila Meirisa2

Jurusan Manajemen Universitas Multi Data [email protected], [email protected]

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Debt To Equity Ratio,Tingkat Inflasi,dan

Current Ratio Terhadap Yield To Maturity Sektor Keuangan Non Perbankan yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-2020.

Populasi penelitian ini adalah obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tercantum di dalam Indonesian Bond

Market Directory (Bond Book) periode 2016-2020 sebanyak 170 obligasi. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 12. Penelitian ini menggunakan teknik regresi linier

berganda. Pengolahan data menggunakan SPSS 21. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan

Current Ratio berpengaruh terhadap yield to maturity obligasi, sedangkan Debt To Equity Ratio dan Tingkat Inflasi

tidak berpengaruh terhadap yield to maturity obligasi.

Kata kunci: Tingkat Suku Bunga, Debt To Equity Ratio (DER),Tingkat Inflasi, Current Ratio (CR), Yield To Maturity

(YTM)

Abstrak: This study aims to examine the Effect of Interest Rates, Debt To Equity Ratios, Inflation Rates, and Current

Ratios on the Yield To Maturity of the Non-Banking Financial Sector Listed on the IDX for the 2016-2020 period.

The population of this research is bonds issued by companies listed in the Indonesian Bond Market Directory (Bond

Book) for the 2016-2020 period as many as 170 bonds. The sample in this study was obtained by using the purposive

sampling technique to obtain 12. This study used multiple linear regression techniques. Data processing uses SPSS

21. The test results show that interest rates and the Current Ratio affect bond yield to maturity, while debt To Equity

Ratio and Inflation Rate does not affect bond yield to maturity.

Keywords: Interest Rate, Debt To Equity Ratio (DER), Inflation Rate, Current Ratio (CR), Yield To Maturity (YTM)

1. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pasar modal memiliki peran besar bagi

perekonomian suatu negara karena pasar modal

menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan

fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki

fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas

atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan

yaitu pihak yang memilki kelebihan dana (investor)

dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Di dalam

pasar modal Indonesia ada berbagai macam sekuritas,

pemodal diberi kesempatan untuk memilih di antara

berbagai sekuritas tersebut. Salah satu sekuritas yang

diperdagangkan dipasar modal adalah obligasi.

Obligasi merupakan utang jangka panjang yang akan

dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga

yang tepat (Diota, 2018)

Data indeks sektoral lembaga keuangan

mengalami fluktuasi. Kondisi yang paling tinggi di

tahun 2019 dan 2020 dengan angka 1,354.66 dan

1,333.18 hal tersebut terjadi dikarnakan kondisi

masyarakat yang memasuki maraknya pandemi

virus covid 19. Karena pada dasarnya Lembaga

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 311

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 161: Untitled - jurnal mdp

keuangan dalam hal ini baik Bank dan Lembaga

Keuangan bukan Bank mempunyai peranan yang

penting bagi aktivitas perekonomian.

Menurut (Kontan.co.id, n.d.) tahun 2020

Dalam kondisi pandemi saat ini pertumbuhan industri

keuangan non perbankan mengalami peningkatan

sebesar 1,53% dikarenakan banyak masyarakat

mengakui bahwa pandemi sejatinya memberikan

tantangan bagi perusahaan mengingat pemenuhan

kebutuhan masyarakat akan perlindungan jiwa,

kesehatan, dan finansial.

Investasi obligasi terbagi menjadi tiga, yaitu

1. Current yield,

2. Yield to maturity dan

3. Yield to call.

Current yield diukur dengan nilai kupon

setahun di bagi dengan nilai pasar obligasi tahun ini.

Yield to call adalah return dari obligasi sekarang

sampai obligais ditarik kembali

Yield to Maturity mempertimbangkana nilai

yang sedang berlaku untuk pembayaran obligasi di

masa depan. Yield to Maturity mempertimbangkan

nilai uang saat ini, sedangkan Current Yield dan yield

to call tidak mempertimbangkannya. Karena alasan

inilah, metode Yield to Maturity sering dianggap lebih

akurat dibandingkan dengan Current Yield dan yield

to call dalam menghitung imbal hasil obligasi (Diota,

2018)

Yield to maturity merupakan tingkat return

obligasi yang di beli dengan harga pasar sekarang

dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to maturity

di peroleh dengan cara mencari tingkat diskonto yang

menyebabkan nilai sekarang dari semua aliran kas

sama dengan nilai pasar sekarang dari obligsi. Salah

satu faktor yang perlu diperhatikan yaitu tingkat suku

bunga, suku. bunga menggambarkan harga dari

penggunaan dana investasi (loanable funds) Apabila

tingkat bunga meningkat maka jumlah tabungan juga

akan meningkat (Diota, 2018).

Faktor yang mempengaruhi yield to

maturity selanjutnya adalah DER (Debt to Equity

Ratio). Debt to equity ratio merupakan mengukur

persentase liabilitas pada struktur modal perusahaan.

Rasio ini penting untuk mengukur risiko bisnis

perusahaan yang semakin meningkat dengan

penambahan jumlah liabilitas. Investor dan kreditor

juga perlu mempertimbangkan karakteristik tingkat

inflasi dari perusahaan tersebut.

Inflasi merupakan suatu proses kenaikan

harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

Inflasi akan berdampak besar terhadap kegiatan

investasi terutama obligasi karena resiko ini

mengakibatkan daya beli masyarakat rendah saat

terjadi inflasi. Current ratio merupakan salah satu

yang harus diperhatikan oleh investor karena

penempatan dana pada obligasi yang tidak liquid

(jarang diperdagangkan) atau bisa juga karena

investor melakukan pencairan dalam jumlah besar

secara bersamaan sehingga dapat menimbulkan

resiko.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Debt

to Equity Ratio,Tingkat Inflasi, dan Current

Ratio Terhadap Yield to Maturity Sektor

Keuangan Non Perbakan yang Terdaftar di BEI

Periode 2016-2020 secara parsial?

2. Bagaimana Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Debt

to Equity Ratio,Tingkat Inflasi, dan Current

Ratio Terhadapp Yield To Maturity Sektor

Keuangan Non Perbakan yang Terdaftar di BEI

Periode 2016-2020 secara simultan?

1.3 Tujuan Penelitian

Bagaimana Pengaruh Tingkat Suku Bunga,

Debt to Equity Ratio,Tingkat Inflasi,dan Current

Ratio Terhadap Yield to Maturity Sektor Non

Keuangan Perbakan yang Terdaftar di BEI Periode

2016-2020 secara parsial & simultan.

Hal - 312 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 162: Untitled - jurnal mdp

2. LANDASAN TEORI

2.1 Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga menggambarkan harga

dari penggunaan dana investasi (loanable funds)

Apabila tingkat bunga meningkat maka jumlah

tabungan juga akan meningkat (Diota, 2018)

Hal ini sangat rasional karena bunga

digunakan sebagai suatu daya tarik agar individu yang

kelebihan dana akan menabung. Sebaliknya apabila

tingkat bunga meningkat, maka jumlah permintaan

investasi akan menurun. Begitu pun dalam investasi

obligasi, investor harus mempertimbangkan besar

kecilnya tingkat suku bunga pasar karena tingkat suku

bunga sangat berpengaruh terhadap imbal hasil

(yield) obligasi yang akan diterima.

Semakin tinggi suku bunga semakin besar

imbal hasil (yield) yang diharapkan oleh pihak

kreditor. Harga obligasi akan berubah jika ada

perubahan pada tingkat bunga pasar dan yield yang

diisyaratkan oleh investor dengan arah yang

berlawanan (Tandelilin, 2017)

Pergerakan tingkat suku bunga sangat

berpengaruh terhadap efek pendapatan tetap.

Kenaikan tingkat bunga diharapkan dapat

memberikan alternatif investasi karena orang lebih

suka membeli yang memberikan bunga tinggi. Pada

gilirannya kenaikan tingkat suku bunga pasti

berdampak pada kenaikan tingkat bunga

komersial

2.2 Debt Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio merupakan mengukur

persentase liabilitas pada struktur modal perusahaan

(Sukmawati, 2017)

Rasio ini penting untuk mengukur risiko bisnis

perusahaan yang semakin meningkat dengan

penambahan jumlah liabilitas. Kreditor secara umum

lebih suka jika rasio ini lebih rendah. Semakin rendah

rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan

yang disediakan oleh pemegang saham, dan semakin

besar perlindungan bagi kreditor (margin

perlindungan) jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau

kerugian besar

Jika Debt to equity Ratio terlalu tinggi

mengindikasikan bahwa beban hutang terlalu tinggi,

memungkinkan kemampuan perusahaan untuk

melunasi hutangnya masa mendatang layak diragukan

Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan

profitabilitas, dilain pihak, utang yang tinggi juga akan

meningkatkan risiko. Jika penjualan tinggi perusahaan

bisa memperoleh keuntungan yang tinggi. Sebaliknya

jika penjualan turun, perusahaan terpaksa bisa

mengalami kerugian.

2.3 Tingkat Inflasi

Inflasi akan berdampak besar terhadap

kegiatan investasi terutama obligasi karena resiko ini

mengakibatkan daya beli masyarakat rendah saat

terjadi inflasi (Diota, 2018).

Inflasi yang tinggi akan menyebabkan harga

akan mengalami kenaikan, sehingga investasi pada

obligasi akan semakin berisiko. Akibatnya, investor

akan mengharapkan yield yang lebih tinggi.

perubahan laju inflasi yang sangat fluktuatif

berdampak pada investasi surat-surat berharga

karena dengan inflasi yang meningkat berarti

berinvestasi pada surat berharga seperti obligasi dirasa

makin berisiko, tingginya risiko dalam investasi, akan

mengakibatkan semakin tinggi juga timbal hasil (yield)

yang diharapkan oleh investor.

Berdasarkan tingkatannya, (Sadono Sukirno,

2011) inflasi dibedakan menjadi sebagai berikut:

1. Inflasi ringan, terjadi apabila kenaikan harga-

harga kebutuhan pokok berada dibawah angka

10% setahun.

2. Inflasi sedang, terjadi apabila kenaikan harga-

harga kebutuhan pokok berada antara 10%-

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 313

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 163: Untitled - jurnal mdp

30% setahun.

3. Inflasi berat, terjadi apabila kenaikan harga-

harga kebutuhan pokok berada antara 30%-

100% setahun.

2.4 Current Ratio (CR)

Rasio lancar atau current ratio merupakan

rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan (Kasmir, 2018)

Current ratio merupakan salah satu yang

harus diperhatikan oleh investor karena penempatan

dana pada obligasi yang tidak liquid (jarang

diperdagangkan) atau bisa juga karena investor

melakukan pencairan dalam jumlah besar secara

bersamaan sehinnga dapat menimbulkan resiko

(Diota, 2018).

Dalam praktiknya seringkali dipakai bahwa

rasio lancar dengan standar 200% (2:1) yang

terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup

baik atau memuaskan bagi suatu perusahaan. Dengan

kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia

untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo.

Hal serupa dikemukakan (Hanafi, 2016)

yang mengatakan rasio lancar mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya

dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang

akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun

atau satu siklus bisnis).

Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio

lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan

kurang modal untuk membayar utang. Namun,

apabila hasil rasio tinggi, belum tentu perusahaan

dalam kondisi baik. Bisa saja hal ini terjadi

karena kas tidak digunakan dengan sebaik mungkin.

2.5 Yield To Maturity (YTM)

Maturity adalah masa jatuh tempo obligasi

yang tersisa dan terhitung dari tahun dilakukannya

obligasi.

Semakin pendek masa jatuh tempo obligasi

maka akan mengakibatkan semakin rendahnya

return yang diisyaratkan, sehingga nilai dari yield

spread rendah, sebaliknya apabila semakin panjang

masa jatuh tempo obligasi maka akan mengakibatkan

semakin tingginya return yang diisyaratkan, sehingga

nilai dari yield spread ikut (Diota, 2018),

Maturity didefinisikan sebagai masa jatuh

tempo suatu obligasi. Variabel maturity ini memiliki

dampak terhadap yield spread berpengaruh positif

signifikan, koefisien bertanda positif menunjukan

bahwa penurunan dan kenaikan yield spread searah

dengan naik turunnya maturity, jadi semakin pendek

masa jatuh tempo dari suatu obligasi akan semakin

kecil peristiwa yang akan menyebabkan perusahaan

mengalami default risk sehingga semakin rendah

tingkat return yang disyaratkan

Maturity didefinisikan sebagai masa jatuh

tempo suatu obligasi. Variabel maturity ini memiliki

dampak terhadap yield spread berpengaruh positif

signifikan, koefisien bertanda positif menunjukan

bahwa penurunan dan kenaikan yield spread searah

dengan naik turunnya maturity,

Jadi semakin pendek masa jatuh tempo dari

suatu obligasi akan semakin kecil peristiwa yang akan

menyebabkan perusahaan mengalami default risk

sehingga semakin rendah tingkat return yang

disyaratkan. Yield to Maturity yang digunakan dalam

penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini bisa

dilihat pada Gambar

Hal - 314 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 164: Untitled - jurnal mdp

Sumber: Peneliti, 2019

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

2.7 Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2018) hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka

perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik

yang terkumpul. Berdasarkan teori dari penelitian

terdahulu yang telah dipaparkan maka hipotesis

penelitian ini adalah:

Ha1: Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap

YTM.

Ha2: Debt to equity ratio berpengaruh terhadap

YTM.

Ha3: Tingkat Inflasi berpengaruh terhadap YTM.

Artinya variabel tingkat inflasi diterima

Ha4: Current Ratio berpengaruh terhadap YTM.

Ha5: Tingkat Suku Bunga, Debt to Equity Ratio,

Tingkat Inflasi,dan Current Ratio

berpengaruh secara simultan Terhadap Yield

To Maturity.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2018) pendekatan

kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme

untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan

analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik

agar hipotesis bisa diuji.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2018) Dalam penelitian ini,

populasi yang digunakan berupa seluruh perusahaan

sektor keuangan non perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.

Berdasarkan data yang bersumber dari IDX

terdapat 16 perusahaan dan menerbitkan total 170

obligasi.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 315

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 165: Untitled - jurnal mdp

Kriteria memilih sampel yang ditetapkan

adalah:

Proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel bermaksud agar

semua variabel yang digunakan pada penelitian

Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel

yang telah ditentukan oleh peneliti bisa dilihat pada

Tabel 1.

diberikan definisi dan ditentukan metode atau teknik

untuk mengukur variabel-variabel tersebut.

Operasionalisasi variabel yang dibahas pada penelitian

ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Sumber: Peneliti, 2021

Tabel 2. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Sumber: Peneliti, 2021

Hal - 316 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 166: Untitled - jurnal mdp

3.4 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk

meneliti apakah ada hubungan sebab-akibat antara

beberapa variabel independen, yaitu terdiri atas lebih

dari satu variabel independen terhadap satu variabel

dependen (Ghozali, 2018).

Y = α + α1X1i.t+ α2X2i.t+ α3X3i.t+ α4X4i.t+ e

Bentuk persamaan dari analisis regresi linier

berganda pada penelitian ini adalah:

Y = Yield to maturityα = Konstanta

X1

= Tingkat suku bunga

X2

= Debt to equity ratio

X3

= tingkat inflasi

Berdasarkan uji normalitas One-Sample

Kolmogorov–Smirnov dengan menunjukan bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu sebesar 0,594

> 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi tersebut terdistribusi normal.

4.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah terjadi korelasi antar variabel independen

Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov

X4

= Current Ratio

b1, b

2, b

3 , b

4= Koefisien regresi variabel bebas

e = Error

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Uji Asumsi Klasik

4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah residual memiliki distribusi normal dalam

model regresi (Ghozali, 2018) Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan metode One-Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan cara membandingkan

antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya

dengan distribusi kumulatif dari distribusi yang

normal.

dalam model regresi (Ghozali, 2018) Uji

multikolinieritas pada penelitian ini menggunakan

metode Tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Berdasarkan Tabel 5 nilai tolerance untuk

variabel Current Ratio memiliki nilai tolerance

sebesar 0,965. variabel tingkat suku bunga memiliki

nilai tolerance sebesar 0,965. variabel Debt to

Eequity Ratio memiliki nilai tolerance sebesar 0,999.

Variabel inflasi memiliki nilai tolerance sebesar

0,954.

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 317

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 167: Untitled - jurnal mdp

Dari nilai tolerance model regresi secara

keseluruhan dinyatakan > 0,1 yang berarti bahwa

model regrersi tidak terjadi multikolinieritas. Nilai VIF

untuk variabel Current Ratio memiliki nilai VIF

sebesar 1.036. variabel tingkat suku bunga memiliki

4.1.3 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah terjadi korelasi antara residual pada

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6

diperoleh nilai durbin Watson sebesar 0.954 nilai ini

dibandingkan dengan nilai signifikasi 0.05. Jumlah

sampel (n) 60 dan jumlah variabel independen 4 (k=4).

Oleh karena nilai Durbin Watson sebesar 0,954 maka

nilai (4-DW) adalah (4-0,954) = 3.046.

Karena nilai (4-DW) 3.046 > DL 1.4443

maka tidak terdapat autokorelasi.

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas

nilai VIF sebesar 1.036. Variabel debt to equity

ratio memiliki nilai VIF sebesar 1.001. Variabel inflasi

memiliki nilai VIF sebesar 1.049. Dari keempat data

tersebut nilai VIF < 10 yang berarti bahwa model

regresi tidak terjadi multikolinieritas.

periode t dengan residual pada periode t-1

(sebelumnya) dalam model regresi linier (Ghozali,

2018). Uji autokorelasi pada penelitian ini

menggunakan uji Durbin-Watson.

4.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2018) uji

heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

terjadi ketidaksamaan variance residual antar

pengamatan dalam model regresi. Uji

heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan

metode grafik scatterplot.

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Hal - 318 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 168: Untitled - jurnal mdp

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Gambar 3. Scatterplot

4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis regresi linier berganda, selain

mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel

Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen

(Ghozali, 2018)

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Y = 2.124 (X1) + 1.003 (X

2) – 0.267 (X

3) + 0.693 + e

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 319

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 169: Untitled - jurnal mdp

a. Nilai Konstan (a) sebesar 2.124 hal ini berarti

variabel independen yaitu tingkat suku bunga, Debt

to equity ratio (Der), tingkat inflasi, dan curret

ratio dianggap konstan, maka nilai variabel

dependen yaitu yield to maturity sebesar 2.124.

b. Koefisien variabel tingkat suku bunga memiliki

nilai sebesar 1.003 menyatakan bahwa setiap

penumbuhan 1 poin pada variabel tingkat suku

bunga akan meningkatkan yield to maturity

sebesar 1.003.

c. Koefisien variabel debt to equity ratio memiliki

nilai sebesar 0.37 menyatakan bahwa setiap

penumbuhan 1 poin pada variabel debt to equity

ratio akan meningkatkan yield to maturity sebesar

0.37.

d. Koefisien variabel tingkat inflasi memiliki nilai

sebesar -0.267 menyatakan bahwa setiap

penumbuhan 1 poin pada variabel tingkat inflasi

akan meningkatkan yield to maturity sebesar

-0.267.

1. Berdasarkan hasil uji t pada model regresi,

diperoleh bahwa tingkat suku bunga memiliki nilai

sebesar 0.00 sig < 0,05. Selain itu dapat dilihat

dari hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel

yang menunjukan t hitung sebesar 5.737

sedangkan t tabel 1,67252 (df(n-k+1) 60-4=56,α

e. Koefisien variabel current ratio memiliki nilai

sebesar 0.693 menyatakan bahwa setiap

penumbuhan 1 poin pada variabel current ratio

akan meningkatkan yield to maturity sebesar

0.693

4.3 Pengujian Hipotesis

4.3.1 Uji t (Uji Parsial)

Menurut (Ghozali, 2018) uji statistik t

menunjukkan seberapa signifikan setiap variabel

independen memengaruhi atau menjelaskan variasi

pada variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan pada uji

statistik t adalah:

Jika nilai sig. < 0,05 atau thitung

> ttabel

; maka Ho (tidak

memengaruhi) ditolak.

Jika nilai sig. > 0,05 atau thitung

< ttabel

; maka Ho (tidak

memengaruhi) diterima.

= 0,05), dari hasil pengolahan data terlihat bahwa

t hitung > t tabel dan nilai signifikasi 0.00 < 0.005

maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial

variabel tingkat suku bunga berpengaruh signifikan

terhadap yield to maturity.

Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis t

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Hal - 320 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 170: Untitled - jurnal mdp

2. Berdasarkan hasil uji t pada model regresi,

diperoleh bahwa debt to equity ratio memiliki

nilai sig 0.361 > 0,05. Selain itu dapat dilihat dari

hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel

yangmenunjukan t hitung sebesar 0.920

sedangkan t tabel 1,67252 (df(n-k+1) 60-

4=56, α=0,05), dari hasil pengolahan data

terlihat bahwa t hitung < t tabel dan nilai

signifikasi sig 0.361 > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel

debt to equity ratio berpengaruh tidak signifikan

terhadap yield to maturity.

3. Berdasarkan hasil uji t pada model regresi,

diperoleh bahwa tingkat inflasi memiliki nilai sig

0.030 > 0,05. Selain itu dapat dilihat dari hasil

perbandingan antara t hitung dan t tabel yang

menunjukan t hitung sebesar -2.233 sedangkan t

tabel 1,67252 (df(n-k+1) 60-4=56, α = 0,05), dari

hasil pengolahan data terlihat bahwa t hitung < t

tabel dan nilai signifikasi 0.030 > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel tingkat

Berdasarkan tabel 9 dapat dijelaskan bahwa

adanya pengaruh secara simultan dari keempat

variabel independen yaitu tingkat suku bunga, Debt

to equity ratio (Der), tingkat inflasi, dan curret

ratio. Hal ini dapat ditunjukan dengan nilai Sig. 0,000

< 0,05. Selain itu dpat dilihat juga hasil perbandingan

F hitung dan F tabel yang menunjukkan F hitung

14.821 dan F tabel sebesar dengan df: α, (k-1), (n-k)

atau 0.05,(4-1),(60-4) = (3,56) = 2,53.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa F

hitung > F tabel maka dapat disimpulkan bahwa

variabel independen yaitu tingkat suku bunga, Debt

to equity ratio (Der), tingkat inflasi, dan curret

inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap yield

to maturity.

4. Berdasarkan hasil uji t pada model regresi,

diperoleh bahwa tingkat current ratio memiliki nilai

sig 0,004 > 0,05. Selain itu dapat dilihat dari hasil

perbandingan antara t hitung dan t tabel yang

menunjukan t hitung sebesar 3.022 sedangkan t

tabel 1,67252 (df(n-k+1) 60- 4=56,α = 0,05), dari

hasil pengolahan data terlihat bahwa t hitung > t

tabel dan nilai signifikasi 0,004< 0,05 , maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel

current ratio berpengaruh signifikan terhadap

yield to maturity.

4.3.2 Uji F (Uji Simultan)

Menurut (Ghozali, 2018) uji statistik F

menunjukkan apakah variabel-variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen.

ratio. Berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap variabel dependen yaitu yield to maturity

(YTM).

4.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa besar kemampuan model dalam

menerangkan variasi yang terjadi pada variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi selalu berada

di antara angka nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel

dependen amat terbatas. Sebaliknya, nilai R2 yang

Tabel 8. Hasil Uji F

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 321

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 171: Untitled - jurnal mdp

mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

Dari tabel 10 nilai R sebesar 0,708

menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara

variabel dependen yaitu Yield to Maturity (YTM)

dengan keempat variabel independen yaitu tingkat

suku bunga, Debt to equity ratio (Der), tingkat inflasi,

dan curret ratio adalah kuat atau signifikan.

Nilai R square 0,501 berasal dari

pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau R yaitu

(0,708 x 0,708). untuk jumlah variabel independen

lebih dari dua lebih baik menggunakan nilai adjusted

R square yaitu sebesar 0,465 hal ini berarti hal ini

berarti 46,5% variasi dari variabel dependen yaitu

Yield to Maturity (YTM) bisa dijelaskan oleh

keempat variasi independen yaitu tingkat suku bunga,

Debt to equity ratio (Der), tingkat inflasi, dan curret

ratio sedangkan sisanya (100% - 46,5%= 53,5%)

dipengaruhi oleh faktor diluar penelitian yaitu

Produk Domestic Bruto (PDB), maturity, peringkat

obligasi, dan kupon yang tidak diambil dalam

penelitian.

Nilai standard error of estimate sebesar

0,55182 yang artinya semakin kecil nilai standard

error of estimate akan membuat regresi semakin

tepat dalam memprediksi variabel dependen yaitu

Yield to Maturity (YTM).

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan

pembahasan di atas maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

Tabel 9. Koefisien Determinasi

untuk memprediksi variasi yang terjadi pada variabel

dependen (Ghozali, 2018).

1. Variabel tingkat suku bunga secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity.

Dilihat pada tabel 8 dengan uji t (parsial) yaitu

dari hasil pengolahan data terlihat bahwa t hitung

> t tabel 5.737 > 1,67252 dan nilai signifikasi sig

0.00 < 0,05

2. Variabel Debt to equity ratio secara parsial

berpengaruh tidak signifikan terhadap yield to

maturity. Dilihat pada tabel 8 dengan uji t (parsial)

yaitu dari hasil pengolahan data terlihat bahwa t

hitung < t tabel yaitu 0.920 < 1,67252 dan nilai

signifikasi 0.361 > 0,05

3. Variabel tingkat inflasi secara parsial berpengaruh

tidak signifikan terhadap yield to maturity. dilihat

pada tabel 8 dengan uji t (parsial) yaitu dari hasil

pengolahan data terlihat bahwa t hitung < t tabel

yaitu -2.233 < 1,67252 dan nilai signifikasi 0.030

> 0,05

4. Variabel Current Ratio secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity.

dilihat pada tabel 8 dengan uji t (parsial) yaitu dari

hasil pengolahan data terlihat bahwa t hitung > t

tabel 3.022 > 1,67252 dan nilai signifikasi sig 0,004

< 0,05.

5. Variabel Tingkat suku bunga, Debt to equity

ratio, Tingkat inflasi, dan Current ratio secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap yield to

maturity. Dilihat pada tabel 8 yang menyatakan

nilai Sig. 0,000 < 0,05. Selain itu dapat dilihat juga

hasil perbandingan bahwa F hitung > F tabel 14.821

> 2,53

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2021

Hal - 322 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 172: Untitled - jurnal mdp

5.2 Saran

Penelitian selanjutnya dapat menambahkan

beberapa variabel lainnya yang mungkin

mempengaruhi yield to maturity. Periode penelitian

dan sampel juga bisa di tambahkan untuk memberikan

hasil yang lebih maksmial dan akurat. Bagi investor,

sebelum memperjualbelikan obligasi sebaiknya

mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang dapat

mempengaruhi harga obligasi. Seperti misalnya tingkat

suku bunga yang rendah akan mempengaruhi

rendahnya tingkat yield to maturity yang diterima

oleh investor.

Dengan mengetahui hal tersebut maka in-

vestor bisa memperoleh keuntungan yang lebih tinggi

.Bagi perusahaan, sebaiknya memahami dengan baik

bagaimana faktor dari perusahaan mampu

mempengaruhi yield to maturity sehingga dapat

membantu perusahaan menghindari kerugian besar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Diota, A. G. dan P. 2018. Investasi dan Pasar

Modal Indonesia. PT Rajagrafindo Perkasa,

Jakarta.

[2] Eduardus Tandelilin. 2017. Pasar Modal,

Manajemen Portofolio dan Investasi.

Kanisius. Yogyakarta.

[3] Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23

(Edisi 8). Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Yogyakarta.

[4] Hanafi, M. 2016. Manajemen Keuangan.

BPFE, Yogyakarta

[5] Kasmir. 2018. Analisis Laporan Keuangan.

PT Rajagrafindo Perkasa. Jakarta.

[6] Kontan.co.id. (n.d.). Aset Meningkat,

Perusahaan Asuransi Jiwa Semakin Kuat.

https://keuangan.kontan.co.id/news/aset-

meningkat-perusahaan-asuransi- jiwa-asing-

semakin-kuat

[7] Sadono Sukirno. 2011. Ekonomi

Pembangunan, Proses, Masalah dan Dasar

Kebijaksanaan. Prenada Media. Jakarta.

[8] Sugiyono. 2018. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

[9] Sukmawati Sukamulja. 2017. Pengantar

Pemodelan Keuangan dan Analisis Pasar

Modal (Edisi 1) (1st ed.). Andi Offset,

Yogyakarta.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 323

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 173: Untitled - jurnal mdp

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan Lingkungan,

Sikap, Minat Pembelian Mobil Listrik

Sri Syabanita Elida 1 , Tri Wahyuarini 2 , Evi Sofiana3

Jurusan Administrasi Bisnis - Politeknik Negeri Pontianak1) [email protected]; 2) [email protected]; 3) [email protected]

Abstract: Consumer needs for uniqueness, environmental knowledge affect the interest in buying electric cars and

attitudes as intervening variables as the purpose of this research. The research method used in this study is a

quantitative method. The research population is all Indonesian people. There are 126 samples used in this study with

the criteria of people who know the existence of electric cars, people who act as decision makers and have four-wheeled

vehicles in Indonesia. The data collection technique in this study is to create google forms and distribute them to

respondents based on the desired criteria. The technique of data analysis is Structural Equation Modeling (Structural

Equation Modeling) with the help of software AMOS 24

Keywords: consumer needs for uniqueness, environmental knowledge, attitudes, buying interest, electric cars.

Abstrak: Kebutuhan konsumen untuk keunikan, pengetahuan lingkungan mempengaruhi minat pembelian mobil listrik

dan sikap sebagai variabel interveningsebagai purpose dari riset ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat Indonesia. Sebanyak 126 sampel yang

digunakan pada penelitian ini dengan kriteria sampel adalah orang yang mengetahui keberadaan mobil listrik, orang

yang berperan sebagai pengambil keputusan serta memiliki kendaraan roda empat di Indonesia. Teknik pengumpulan

data pada penelitian ini yaitu dengan membuat kuesioner penelitian yang kemudian kuesioner tersebut dibuat dalam

bentuk google forms dan dibagikan kepada responden berdasarkan kriteria yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan

teknik analisis data Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling) dengan bantuan software AMOS 24

Kata Kunci: kebutuhan konsumen untuk keunikan, pengetahuan lingkungan, sikap, minat beli, mobil listrik

1. LATAR BELAKANG

Saat ini di Indonesia, khususnya pemerintah,

sedang giat-giatnya melakukan program spektakuler

di bidang penerapan mobil listrik. Pemerintah Indo-

nesia sangat mengharapkan penjualan serta produksi

kendaraan konvensional dihentikan dalam waktu tidak

lama lagi. Mobil bertenaga listrik secara bertahap

mengalami perkembangan yang sangat high

menyusul tingginya peningkatan teknologi dan

support dari pemerintah negara-negara di dunia akan

keberadaan mobil yang ramah terhadap lingkungan.

Fenomena menunjukkan mobil bertenaga

listrik semakin sering dibahas dan diperbincangkan

khalayak ramai karena mobil bertenaga listrik

memiliki keunggulan atau benefit. Berdasarkan data

dan informasi diatas, “Kebutuhan Konsumen Untuk

Keunikan, Pengetahuan Lingkungan, Sikap, Minat

Pembelian Mobil Listrik” menjadi judul dalam

penelitian ini.

1.1 Rumusan/Formula Masalah Riset

Rumusan/formula masalah riset sebagai

berikut, apakah:

a. Kebutuhan konsumen untuk keunikan ada

pengaruh positif terhadap sikap.

b. Pengetahuan lingkungan ada pengaruh positif

terhadap sikap.

Hal - 324 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 174: Untitled - jurnal mdp

c. Kebutuhan konsumen untuk keunikan ada

pengaruh positif terhadap minat beli mobil listrik.

d. Pengetahuan lingkungan ada pengaruh positif

terhadap minat beli mobil listrik.

e. Sikap ada pengaruh positif terhadap minat beli

mobil listrik.

1.2 Tujuan Penelitian/Riset

Adapun tujuan peneliti sebagai berikut:

Tujuan penelitian yang berjudul Kebutuhan

Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan

Lingkungan, Sikap, Minat Pembelian Mobil Listrik

adalah sebagai berikut:

a. Menguji kebutuhan konsumen untuk keunikan

terhadap sikap.

b. Menguji pengetahuan lingkungan terhadap sikap.

c. Menguji kebutuhan konsumen untuk keunikan

terhadap minat beli mobil listrik.

d. Menguji pengetahuan lingkungan terhadap minat

beli mobil listrik.

e. Menguji sikap terhadap minat beli mobil listrik.

1.3 Manfaat/benefit Penelitian/Riset

Manfaat teoritis dapat memberikan

sumbangan pada body of knowledge tentang

peranan:

a. Kebutuhan konsumen untuk keunikan dalam

meningkatkan sikap.

b. Pengetahuan lingkungan dalam meningkatkan

sikap.

c. Kebutuhan konsumen untuk keunikan dalam

meningkatkan minat beli mobil listrik.

d. Pengetahuan lingkungan dalam meningkatkan

minat beli mobil listrik.

e. Sikap dalam meningkatkan minat beli mobil listrik.

Manfaat praktis, menjadi referensi bagi para

pemasar mobil listrik dalam memasarkan produknya

dan memberikan kontribusi bagi pemerintah dalam

hal pembuatan regulasi berkaitan dengan pemasaran

mobil listrik

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan

(Consumer Needs For Uniqueness)

Tian dan Bearden (2002) mendefinisikan

kebutuhan konsumen untuk keunikan sebagai sifat

mengejar diferensiasi yang relatif terhadap orang lain

yang dicapai melalui akuisisi, pemanfaatan, dan

disposisi barang-barang konsumsi untuk

mengembangkan dan meningkatkan citra diri

seseorang dan citra sosial seseorang.

2.2 Pengetahuan Lingkungan (Environment

Knowledge)

Chen (2013) memaparkan bahwa

sekumpulan pengetahuan ekologis yang dimiliki oleh

individu berkaitan dengan lingkungan adalah

merupakan apa yang disebut dengan istilah

pengetahuan lingkungan.

2.3 Sikap

Sikap merupakan cara orang bereaksi

terhadap rangsangan. Sikap adalah topik penelitian

populer dalam studi pemasaran, terutama karena

kekuatan prediktor pada perilaku konsumen (Anic,

2010).

2.2 Minat Beli (Buying intentions)

Buying intentions kecondongan konsumen

untuk membeli suatu brand atau action yang

berhubungan dengan pembelian sebagai parameternya

adalah tingkat kemungkinan konsumen melakukan

pembelian (Hasan, 2013).

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 325

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 175: Untitled - jurnal mdp

2.2 Kerangka Model Riset

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah

dilakukan di atas yang berkaitan dengan Kebutuhan

2.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka model penelitian/riset

yang telah dikemukakan diatas dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

H1: Kebutuhan konsumen untuk keunikan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Sikap.

H2: Pengetahuan Lingkungan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Sikap.

H3: Kebutuhan konsumen untuk keunikan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat

Beli.

H4: Pengetahuan Lingkungan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Minat Beli.

H5: Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Minat Beli.

Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan

Lingkungan, Sikap dan Minat Beli, dapat digambarkan

kerangka model riset sebagai berikut:

3. METODE PENELITIAN/RESEARCH

METHODE

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif.

3.2 Populasi dan Sampel

Penelitian ini populasinya adalah seluruh

masyarakat Indonesia. Sebanyak 126 sampel pada

penelitian ini dengan kriteria sampel adalah orang

yang mengetahui keberadaan mobil listrik, dan orang

yang berperan sebagai pengambil keputusan serta

memiliki kendaraan roda empat di Indonesia.

Jenis data diperoleh langsung berdasarkan

kuesioner yang ditujukan kepada orang yang

mengetahui keberadaan mobil listrik, dan orang yang

berperan sebagai pengambil keputusan serta memiliki

kendaraan roda empat.

Sumber: Hasil Pengembangan Untuk Penelitian/Riset ini, 2021

Gambar 1. Kerangka Model Riset

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 326 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 176: Untitled - jurnal mdp

3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah

data primer. Tim peneliti dalam melakukan proses

pengumpulan data dimulai dengan membuat

kuesioner penelitian yang kemudian kuesioner

Tabel 1. Pengukuran Variabel dan Indikator Penelitian

tersebut dibuat dalam bentuk google forms.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasionalisasi variabel penelitian

dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 327

Page 177: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Pengukuran Variabel dan Indikator Penelitian (Lanjutan)

Sumber: Dari Berbagai References dan Dikembangkan Untuk Riset Ini, 2021

3.5 Teknik Analisis

Digunakannya analisis kuantitatif, dan analisis

data dilakukan dengan menggunakan software

statistik SEM (Structural Equation Modeling) yang

dioperasikan melalui program AMOS 24.0 (Ghozali,

2017).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Diketahui bahwa dari jenis kelamin, jumlah

responden laki-laki lebih banyak dibandingkan

perempuan yaitu sebesar 61,6%, sedangkan dari usia,

mayoritas responden berusia 30 – 50 yaitu sebesar

69,8%. Selain itu, dari segi pekerjaan, Dosen

menempati urutan teratas yaitu sebesar 30,2% dan

untuk status pernikahan, kawin menempati urutan

teratas, yaitu 92,9%. Untuk pendapatan yang paling

banyak yaitu senilai 5 – 10 Juta sebesar 47,6%. Dari

segi pendidikan kategori S2 – S3 menempati urutan

terbanyak sebesar 65,9%.

Berdasarkan jenis bahan bakar diketahui

bahwa bensin lebih banyak penggunaannya

dibandingkan solar yaitu sebesar 92,9%. Sedangkan

Berdasarkan merek mobil diketahui bahwa toyota

menjadi yang terbanyak dibandingkan yang lain yaitu

sebesar 43,7%. Selain itu, dari segi warna mobil, hitam

menempati urutan teratas yaitu sebesar 38,9% dan

untuk waktu pemakaian kendaraan, rentang waktu

pemakaian < 5 tahun menempati urutan teratas, yaitu

sebesar 57,9%.

4.2 Deskripsi Data Penelitian

4.2.1 Nilai Indeks Variabel Kebutuhan

Konsumen Untuk Keunikan

Indikator kebutuhan konsumen untuk

keunikkan yang diberikan dengan nilai indeks kategori

tinggi sebesar 75,99.

4.2.2 Nilai Indeks Variabel Pengetahuan

Lingkungan

Indikator pengetahuan lingkungan yang

diberikan dengan nilai indeks kategori sedang sebesar

64,492.

4.2.3 Nilai Indeks Variabel Sikap

Indikator sikap yang diberikan dengan nilai

indeks kategori tinggi sebesar 76,526.

4.2.4 Nilai Indeks Variabel Minat Beli

Indikator minat beli yang diberikan dengan

nilai indeks kategori sedang sebesar 67,435.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 328 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 178: Untitled - jurnal mdp

4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Konstruk

Pengujian model dalam penelitian ini

dilakukan menggunakan tahapan analis model

persamaan structural. Analisis factor konfirmatori

untuk konstruk eksogen dan endogen dilakukan

dengan bantuan Amos 24.0.

4.4 Analisis Faktor Konfirmatori (CFA)

Variabel Eksogen

Sumber: Hasil Output SEM Dengan Amos, 2021

Gambar 2. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen Kebutuhan

Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan Lingkungan

Tabel 2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Konstruk

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan Lingkungan

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 329

Page 179: Untitled - jurnal mdp

Tabel 2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Konstruk

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan,

Pengetahuan Lingkungan (lanjutan)

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Sumber: Hasil Output SEM Dengan Amos, 2021

Gambar 3. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan,

Pengetahuan Lingkungan Revisi

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 330 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 180: Untitled - jurnal mdp

Tabel 3. Analisis Validitas dan Reliabilitas Konstruk

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan Lingkungan Revisi

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

4.5 Analisis Faktor Konfirmatori (CFA)

Variabel Endogen

Gambar 4. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 331

Page 181: Untitled - jurnal mdp

Tabel 4. Analisis Validitas dan Reliabilitas Konstruk Sikap,

Minat Beli

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Sumber: Hasil Output SEM Dengan Amos, 2021

Gambar 5. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 332 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 182: Untitled - jurnal mdp

Karena item SK2 dan SK3 loading factornya

tidak ideal (Hair et al. 2010, nilai loading harus >0,70),

4.6 Analisis Full Model SEM

Persamaan struktural full model Kebutuhan

Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan

Lingkungan, Sikap, Minat Beli menguji 5 (lima)

Tabel 5. Analisis Validitas dan Reliabilitas Konstruk Sikap, Minat Beli Revisi

maka dilakukan drop pada kedua indikator tersebut,

seperti terlihat pada Gambar 5).

hipotesis penelitian dengan 4 (empat) konstruk/

variabel serta menggunakan indikator-indikator yang

telah diuji konfirmasi sebelumnya menghasilkan

persamaan struktural seperti terlihat pada gambar 6

berikut ini:

Sumber: Data Primer Diolah 2021

Gambar 6. Persamaan Struktural Full Model Kebutuhan Konsumen

Untuk Keunikan, Pengetahuan Lingkungan, Sikap , Minat Beli

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 333

Page 183: Untitled - jurnal mdp

Tabel 6. Analisis Validitas dan Reliabilitas Persamaan Struktural Full

Model Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan, Pengetahuan Lingkungan,

Sikap, Minat Beli

Sumber: Data Primer Diolah 2021

4.7 Uji Kesesuaian dan Uji Statistik Model

Persamaan Struktural

Tabel 7. Indeks Pengujian Kelayakan Full Model Persamaan Struktural

Sumber: Data Primer Diolah 2021

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 334 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 184: Untitled - jurnal mdp

4.8 Pengujian Hipotesis

4.8.1 Pengujian Hipotesis 1

Pengetahuan Lingkungan berpengaruh

signifikan positif terhadap Sikap.

4.8.2 Pengujian Hipotesis 2

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan

berpengaruh signifikan positif terhadap Sikap.

4.8.3 Pengujian Hipotesis 3

Sikap berpengaruh signifikan positif terhadap

Minat Beli.

4.8.4 Pengujian Hipotesis 4

Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikan

terhadap Minat Beli adalah positif namun tidak

signifikan.

4.8.5 Pengujian Hipotesis 5

Pengetahuan Lingkungan berpengaruh

signifikan positif terhadap Minat Beli.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tabel 8. Ringkasan Pengujian Hipotesis

Sumber: Hasil Output SEM Dengan Amos, 2021

a. Pengetahuan Lingkungan berpengaruh signifikan

positif terhadap Sikap.

b. Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikkan

berpengaruh signifikan positif terhadap Sikap.

c. Sikap berpengaruh signifikan positif terhadap

Minat Beli.

d. Kebutuhan Konsumen Untuk Keunikkan

terhadap Minat Beli adalah positif namun tidak

signifikan.

e. Pengetahuan Lingkungan berpengaruh signifikan

positif terhadap Minat Beli.

5.2 Saran

1. Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak

adanya unsur domisili/tempat tinggal pada

karakteristik responden.

2. Keterbatasan pada penelitian ini adalah masih

kurang menyebarnya data responden yang di dapat

dari segi wilayah provinsi (diharapkan kedepan,

peneliti selanjutnya dapat memperoleh responden

dari semua provinsi yang ada di Indonesia).

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 335

Page 185: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR PUSTAKA

[1] Afandie, Adil. 2015. Pengaruh Pengetahuan

Tentang Lingkungan, Sikap pada

Lingkungan, dan Norma Subjektif Terhadap

Niatpembelian Green Product. Jurnal Ekonomi

dan Kewirausahaan Vol. 15 Edisi Khusus 122

April : 122 - 128.

[2] Anic, ivan – Damir. 2010. Attitudes and

Purchasing Behaviorof Consumer in

Domestic and Foreign Food Retailers.

[3] Chen, L. 2013. A Study of Green Purchase

Intention Comparing with Collectivistic

(Chinese) and Individualistic (American)

Consumers in Shanghai, China. Information

Management and Business Review. Vol. 5. No.

7. pp. 342-346.

[4] Ercan, Emine. 2010. Country of Origin and

Consumer’s Willingness to Purchase an

Apparel.

[5] Ferdinand, Agusty. 2011. Metode Penelitian

Manajemen, Badan. Penerbit Universitas

Diponegoro. Semarang.

[6] Ghozali, Imam. 2017. Model Persamaan

Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan

Program AMOS 24 (Edisi 7) Update

Bayesian SEM.

[7] Hair, Joseph. F. Jr., William C. Black, Barry J.

Babin, and Rudolph E Anderson. 2010.

Multivariate Data Analysis. 7 ed. Upper

Saddle River, Prentise Hall International,

Inc.tian, New Jersey.

[8] Hasan, Ali. 2013. Marketing, Cetakan

Pertama, Media Pressdindo, Yogyakarta

[9] Jang, Soo Cheong (Shawn), Yinghua Liu, and

Young Namkung. 2010. Effect of Authentic

Atmospherics in Ethnic Restaurants:

Investigating Chinese Restaurants.

International Journal of Contemporary

Hospitality Management 23 (5):662-680.

[10] Jin, Hyun Seung. 2004. Compounding

Consumer Interest: Effect of Advertising

Campaign Publicity on The Ability to Rocall

Subsequent Advertisements. Journal of

Advertising 52 (4):29-41.

[11] Knight, Dee K., and Eun Young Kim. 2006.

Japanese Consumers’ Need for Uniqueness:

Effects on Brand Perception and Purchase

Intention. Journal of Fashion Marketing 11

(2): 270-280.

[12] Kumurur, Veronika A. 2008. Pengetahuan,

Sikap dan Kepedulian Mahasiswa

Pascasarjana Ilmu Lingkungan Terhadap

Lingkungan Hidup Kota Jakarta. EKOTON

Vol. 8, No. 2:1- 24, Oktober.

[13] Lee, K. 2011. The Green Purchase Behavior

of Hong Kong Young Consumers: The Role

of Peer Influence, Local Environmental

Involvement, and Concrete Environmental

Knowledge. Journal of International Consumer

Marketing.Vol. 23.No. 1. pp. 21-44.

[14] Lee, Hyun-Joo, Archana Kumar, and Young-

Kyung Kim. 2010. Indian Consumers’ Brand

Equity toward A US and Local Apparel Brand.

Journal of Fashion Marketing and

Manegement Decision 14 (3): 469-485.

[1]5 Lee, Min-Young, Youn-Kyung Kim, Lou Pelton,

Dee Knight, and Judith Forney. 2008. Factors

Affecting Mexican College Students’

Purchase Intention toward A US Apparel

Brand. Journal of Fashion Marketing and

Management Decision 12 (3):294-307.

[16] Park, Hye-Jung, Leslie Davis Burns, and Nancy

J. Rabolt. 2007. Fashion Innovativeness,

Materialism, and Attitude toward Purchasing

Foreign Fashion Good Online Across

National Borders: The Moderating Effect of

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Hal - 336 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Page 186: Untitled - jurnal mdp

Internet Innovativeness. Journal of Fashion

Marketing and Management 11 (2):201-2014.

[17] Tian, Kelly Tepper and Bearden, William O.

2002, Distinguishing Consumers’ Need For

Uniqueness From Individuation and General

Need For Uniqueness. In Woodside, Arch G.

and Moore, Ellen M. (ed), Essays by

Distinguished Marketing Scholars of The

Society for Marketing Advances, JAI,

Amsterdam, The Netherlands, pp.171-198, doi:

10.1016/S1069-0964(02)11009-X.

[18] Whitlark, David B., Michael D. Geurts and

Michael J. SwensonR.1993. New Product

Forecasting with a Purchase Intention

Survey, The Journal of Business Forecasting

Methods & Systems, Vol.12, No.3, Fall, pp.18-

21.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 337

Page 187: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Tenaga Kerja Indonesia, Remitansi, Dan Inflasi Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia

Nyimas Artina

Universitas Multi Data Palembang

[email protected]

Abstract: Remittances (remittances) are one of the main sources of international finance, sometimes exceeding the

flow of foreign direct investment. This study aims to observe the effect of Indonesian Migrant Workers, remittances

and inflation on Per Capita economic growth in Indonesia using time series data from 2014-2019. The analytical

method used is the method of multiple linear regression analysis. In Indonesia, remittances (remittances) are the

second source of the state budget after oil and gas. The results of the study indicate that Indonesian Migrant

Workers, remittances and inflation have a positive and significant impact on Indonesia’s per capita economic

growth. Although Indonesia’s GDP per Capita has increased as a result of remittances, the government must in-

crease employment opportunities in Indonesia so that Indonesian workers do not have to struggle and work abroad.

Keywords: Indonesian labor, remittances, inflation

Abstrak: Pengiriman uang (remitansi) merupakan salah satu sumber keuangan internasional utama yang terkadang

melebihi arus investasi langsung asing. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh Tenaga Kerja Indonesia,

remitansi dan Inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Per Kapita di Indonesia dengan menggunakan data time series

dari tahun 2014-2019. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis regresi linier berganda. Di Indonesia,

pengiriman uang (remitansi) merupakan sumber APBN kedua setelah Migas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tenaga Kerja Indonesia, remitansi dan Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi per

kapita Indonesia. Meskipun PDB per Kapita Indonesia meningkat akibat dari remitansi, akan tetapi pemerintah harus

meningkatkan lapangan pekerjaan di Indonesia agar tenaga kerja Indonesia tidak harus berjuang dan bekerja di luar

negeri.

Kata kunci: Tenaga Kerja Indonesia, remitansi, inflasi

1. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

`Indonesia merupakan negara dengan jumlah

penduduk terbanyak dan menduduki urutan ke empat

setelah Cina, India, dan Amerika. Tingginya tingkat

pertumbuhan penduduk tersebut terutama pada usia

yang produktif tentunya akan berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja. Arsyad (2004) berpendapat

bahwa pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi

akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan

bagi upaya-upaya pembangunan yang dilakukan di

negara berkembang, dikarenakan pertumbuhan

penduduk yang tinggi akan menyebabkan cepatnya

pertambahan jumlah tenaga kerja, sedangkan

kemampuan negara berkembang dalam menciptakan

kesempatan kerja baru sangat terbatas. Sebagai

contoh, angkatan kerja terutama yang baru lulus

perguruan tinggi sangat sulit memperoleh pekerjaan,

terlebih bagi angkatan kerja yang tidak mengenyam

pendidikan yang memadai.

Peningkatan jumlah penduduk dan angkatan

kerja melebihi kemampuan pemerintah menciptakan

lapangan kerja menyebabkan berbagai masalah salah

satunya pengangguran. Pada tahun 2019, penduduk

Indonesia berjumlah 266.911,9 juta jiwa, dan pada

Hal - 338 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 188: Untitled - jurnal mdp

tahun 2020 mengalami kenaikan yaitu sebesar

269.603,4 juta jiwa. Dengan kenaikan jumlah

penduduk tersebut, jumlah angkatan kerja yang

melebihi kapasitas lapangan kerja yang ada, tentunya

akan menjadi masalah besar terutama pengangguran.

Upaya pemerintah mengadakan berbagai

program yang bertujuan mengurangi angka

pengangguran dan kemiskinan seperti pengadaan

lapangan kerja, pengadaan pelatihan dan

ketenagakerjaan, pelatihan berbasis sektor formal

maupun informal, dana bantuan untuk membuka

usaha mikro, pelatihan untuk bekerja di luar negeri

atau yang lebih dikenal dengan TKI serta berbagai

program lain, tentunya pemerintah bekerja sama

dengan berbagai instansi terkait. Akan tetapi, hal

tersebut belum mampu mengurangi pengangguran

secara langsung, terutama tenaga kerja di Indonesia

yang memiliki kemampuan yang kurang memadai dan

berkeinginan mendukung ekonomi keluarga.

Fenomena global yang terjadi di sebagian

besar negara-negara di dunia ialah migrasi

internasional termasuk migrasi tenaga kerja yang

dalam hal ini terus menerus berkembang seiring

hubungan yang terjalin antar negara. Pesatnya

pertumbuhan ekonomi di negara Asia Pasifik seperti

Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Korea

Selatan menyebabkan kebutuhan ekonomi antar

negara semakin meningkat.

Hal ini tentu secara otomatis juga berdampak

pada Indonesia terkait migrasi tenaga kerja ke luar

negeri. Sulistyorini (2014) sejak masa Hindia

Belanda, pemerintah sudah mulai mengirim para TKI

ke Suriname dan pengiriman TKI ini semakin

meningkat setiap tahunnya bahkan sudah menyebar

ke berbagai negara di dunia. Hal ini dilakukan

pemerintah guna mengurangi tingkat pengangguran

di Indonesia, dikarenakan penciptaan lapangan kerja

tidak bisa diimbangi dengan peningkatan angkatan

kerja. Dengan modal keberanian dan termotivasi

dengan kerabat atau saudara yang sudah lebih dahulu

bekerja di luar negeri, akhirnya banyak tenaga kerja

Indonesia terutama wanita memilih untuk bekerja di

berbagai negara seperti di kawasan Asia, Eropa,

Timur Tengah, dan berbagai negara lainnya.

Gambar 1. Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Menurut Negara Penempatan

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 339

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 189: Untitled - jurnal mdp

Gambar 1. Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Menurut Negara Penempatan

Penelitian oleh lembaga survei ILO (2008),

bahwa sebagian tenaga kerja Indonesia adalah

unskilled sebesar 69 persen, sedangkan tenaga kerja

yang skill sebesar 9.5 persen dan semi-skilled

sebesar 21 persen. Daya saing tenaga kerja dalam

hal ini sangat terlihat bahwa masih termasuk kategori

berdaya saing rendah jika dibandingkan dengan

tenaga kerja internasional.

Masyarakat Indonesia yang bekerja di luar

negeri terutama di negara kawasan Asia Tenggara

banyak yang bekerja sebagai tenaga kerja formal

dan informal pada katagori tenaga kerja kurang

terampil (semi-skilled labor) dan tenaga kerja tidak

terampil (unskilled labor).

Sulistyorini (2014) Penempatan TKI sektor

informal terus mengalami penurunan sebagai akibat

diberlakukannya moratorium penempatan ke Arab

Saudi yang berlaku sejak Agustus 2011, sejak saat

itu pemerintah Indonesia sejak tahun 2011 berupaya

mengurangi pengiriman tenaga kerja sektor informal

dan lebih menekan pengiriman sektor formal.

Hal - 340 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 190: Untitled - jurnal mdp

Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak

menentu mengakibatkan meningkatnya migrasi

pekerja ke berbagai negara Asia Pasifik dan

peningkatan ini merupakan salah satu indikator dari

integrasi internasional yang berdampak pada ekonomi

makro. Apalagi jika penerimaan dari pengiriman uang

atau remitansi yang diperoleh dari hasil bekerja diluar

negeri tidak hanya digunakan untuk keperluan

konsumtif tetapi juga kegiatan produktif dan investasi.

Pengiriman uang atau remitansi yang

dilakukan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar

negeri merupakan salah satu sumber arus uang

terbesar khususnya negara berkembang seperti

Indonesia dan berperan penting dalam pembangunan

suatu negara. Tercatat dalam penelitian yang

dilakukan Bank Indonesia, remitansi menyumbang

sebesar 10 persen APBN dan menempati posisi kedua

setelah pendapatan dari sektor migas.

Hodinott (1994) menjelaskan bahwa migrasi

dapat dipandang sebagai suatu proses yang membantu

pemerataan pembangunan yang bekerja dengan cara

memperbaiki ketidakseimbangan hasil faktor produksi

antar daerah, sehingga berdampak positif dari migrasi

tenaga kerja yaitu adanya remitansi dari migran ke

daerah asal. Menurut data Bank Indonesia tahun 2019,

jumlah arus remitansi tenaga kerja Indonesia (TKI)

diperkirakan mencapai $11,435, meningkat dari

$10,974 juta pada tahun 2018. Jumlah sebenarnya

dari arus remitansi ini diperkirakan lebih besar dari

jumlah yang tercatat saat ini, mengingat adanya aliran

pengiriman uang lewat jalur informal yang jumlahnya

cukup besar. Remitansi merupakan sumber yang

penting dalam dukungan keuangan yang secara

langsung meningkatkan pendapatan rumah tangga

migran. Remitansi mendukung investasi rumah tangga

dalam kesehatan, pendidikan, dan usaha kecil rumah

tangga. Migrasi melalui remitansi pada akhirnya akan

mempengaruhi kesejahteraan keluarga migran dan

pembangunan daerah asal.

Rahmawati (2016) menyebutkan beberapa

negara dengan remitansi tertinggi di kawasan Asia

ialah India, Cina, Filipina, dan Indonesia. Meskipun

tingkat remitansi di Indonesia masih dibawah nilai

negara Asia lainnya, akan tetapi hal ini cukup

berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia.

Sukirno (2011) dalam bukunya

mendefiniskan bahwa inflasi merupakan salah satu

permasalahan utama dalam perekonomian. Salah satu

akibat dari inflasi adalah perlambatan pertumbuhan

ekonomi (Sukirno, 2011). Sukirno (2011) menjelaskan

bahwa tujuan jangka panjang pemerintah adalah

menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada di

tingkat yang rendah. Bank Indonesia menyatakan

bahwa inflasi yang tidak stabil akan menciptakan

ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil

keputusan, yang pada akhirnya akan menurunkan

pertumbuhan ekonomi. Inflasi merupakan masalah

yang banyak disoroti pemerintah Indonesia maupun

negara lain.

Gambar 2. Grafik Laju Inflasi Indonesia Tahun 2015 – 2019

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 341

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 191: Untitled - jurnal mdp

Adapun pertumbuhan inflasi di Indonesia

periode 2015-2019 dapat dilihat grafik diatas

menunjukkan bahwa laju inflasi dalam lima tahun

cukup terkendalikan dikisaran 3-4 persen.

Berdasarkan data BPS, inflasi pada tahun

2019 sebesar 3,39 persen dibawah target APBN di

3,5 persen. Tingkat inflasi yang tinggi dapat

menyebabkan beberapa efek buruk sebelum

terjadinya krisis, diantaranya investasi produktif akan

berkurang tingkat kegiatan ekonomi menurun,

semakin banyak pengangguran tercipta, produk-

produk negara tersebut tidak dapat bersaing di pasar

internasional, ekspor menurun sedangkan impor

meningkat, dan kedudukan neraca pembayaran akan

memburuk (Sukirno, 2011).

Inflasi jika tidak ditangani dengan benar maka

akan berpengaruh pada kemampuan ekonomi negara

tersebut yang kemudian akan mempengaruhi

pertumbuhan perekonimian dan kesejahteraan

masyarakatnya.

Dengan memahami keadaan tersebut maka

peneliti mencoba untuk mengetahui lebih dalam hal-

hal tersebut dan mengangkat judul penelitian ini

“PENGARUH TENAGA KERJA INDONESIA,

REMINTASI, DAN INFLASI TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI

INDONESIA”

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh tenaga kerja Indonesia

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

2. Apakah ada pengaruh remintasi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

3. Apakah ada pengaruh inflasi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia ?

4. Apakah ada pengaruh secara bersama-sama

tenaga kerja Indonesia, remintasi dan inflasi

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumuasan masalah maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menganalisis tenaga kerja

Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia.

2. Mengetahui dan menganalisis remintasi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

3. Mengetahui dan menganalisis inflasi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4. Mengetahui dan menganalisis secara bersama-

sama antara tenaga kerja Indonesia, remintasi,

inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

Australian Bureau of Statistic (1993)

mendefinisikan tenaga kerja ialah seseorang yang

bersedia memproduksi barang dan jasa. Sedangkan

menurut ILO (1982) tenaga kerja adalah penduduk

berusia kerja yakni berkisar antara 15-64 tahun.

Adioetomo (2010) mengartikan tenaga kerja

ialah seluruh penduduk yang dianggap memiliki

potensi untuk bekerja secara produktif yang berarti

mampu menghasilkan barang dan jasa. Tenaga kerja

menurut Simanjuntak (1998) ialah penduduk yang

sudah atau sedang bekerja, sedang mencari

pekerjaan, bersekolah dan yang mengurus rumah

tangga. Meskipun pencari kerja, bersekolah dan

mengurus rumah tangga tidak bekerja, akan tetapi

sewaktu-waktu mereka dapat ikut bekerja. Sedangkan

Hal - 342 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 192: Untitled - jurnal mdp

Mulyadi (2003) berpendapat bahwa tenaga kerja ialah

penduduk dalam usia kerja yakni 15-64 tahun, atau

penduduk dalam suatu negara yang dapat

memproduksi barang dan jasa.

Menurut BPS (2007), tenaga kerja ialah

penduduk yang masuk dalam angkatan kerja dengan

usia 15 tahun ke atas dan berpartisipasi dalam

kegiatan ekonomi. United Nation (1962)

mendefinisikan tenaga kerja adalah penduduk dalam

kategori angkatan kerja yang aktif secara ekonomi

atau orang-orang yang tidak bekerja tetapi bersedia

untuk bekerja. Undang-Undang No. 13 tahun 2003

Bab I pasal 1 ayat 2 mengenai ketenagakerjaan

menjelaskan bahwa tenaga kerja ialah setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan untuk

menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia saat

ini mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan

ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah

penganggur yang besar serta pendapatan yang relatif

rendah dan kurang merata. Pengangguran dan

setengah pengangguran yang tinggi merupakan

pemborosan sumber daya dan potensi yang ada,

menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber

utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan

keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat

pembangunan dalam jangka panjang.

Menurut DEPNAKER (1994) Tenaga kerja

Indonesia (TKI) adalah individu yang mampu bekerja

dan biasanya dipekerjakan di luar negeri dalam rangka

menghasilkan barang dan jasa guna untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 2004 Pasal 1 bagian (1)

tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja

Indonesia di luar negeri, TKI adalah setiap warga

negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk

bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk

jangka waktu tertentu dengan menerima upah.

Sedangkan menurut Pedoman Pengawasan

Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (2011) TKI

adalah warga negara Indonesia baik laki-laki maupun

perempuan yang melakukan kegiatan di bidang

ekonomi, sosial, keilmuan, kesenian, dan olahraga

profesional serta mengikuti pelatihan kerja di luar

negeri dalam jangka waktu tertentu berdasarkan

perjanjian kerja yakni suatu perjanjian antara pekerja

dan pengusaha secara lisan atau tertulis baik untuk

waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu

yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban

segala pihak.

Menurut Depnaker (2011) dalam buku

pedoman penempatan tenaga kerja ke luar negeri

menyebutkan tujuan dari TKI ke luar negeri tersebut

ialah : Perluasan lapangan kerja, Peningkatan kualitas

tenaga kerja, Peningkatan perlindungan tenaga kerja,

Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, Peningkatan

penerimaan devisa negara. Tujuan utama menjadi

TKI ialah meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan keluarganya baik dari segi ekonomi

maupun sosial, umumnya mereka mencari pekerjaan

agar dapat memberikan status sosial yang lebih baik

di negara tujuan.

2.2 Remintasi

Pengertian remitansi menurut World Bank

(2010) ialah, pengiriman uang yang dilakukan oleh

pekerja yang berada di luar negeri dan disetorkan

untuk tanggungan mereka di negaranya agar mereka

dapat memenuhi kebutuhan mereka yang beragam.

Dalam penelitiannya, Ratha (2003) berpendapat

bahwa pengiriman uang atau remitansi dapat

meningkatkan konsumsi rumah tangga suatu negara,

baik pedesaan maupun perkotaan bahkan dapat

menimbulkan efek ganda (multiplier effect ) yang

besar karena mereka lebih cenderung

membelanjakan produksi barang dalam negeri.

Guilano (2005) menjelaskan bahwa

pegiriman uang atau remitansi dapat meningkatkan

alokasi modal, meningkatkan pengembangan

keuangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Penelitian lain yang dilakukan Akay dkk (2012)

menjelaskan bahwa remitansi merupakan pengiriman

uang yang menjadi kas besar bagi seluruh dunia,

dimana ketika pekerja di negara tersebut memiliki

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 343

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 193: Untitled - jurnal mdp

mobilitas yang tinggi maka pengiriman uang juga

melimpah.

2.3 Inflasi

Pada awalnya inflasi diartikan sebagai

kenaikan jumlah uang beredar atau kenaikan

likuiditas dalam suatu perekonomian. Pengertian

tersebut mengacu pada gejala umum yang

ditimbulkan oleh adanya kenaikan jumlah uang

beredar yang diduga telah menyebabkan adanya

kenaikan harga-harga.

Dornbusch dan Fischer (2001),

menyebutkan bahwa inflasi merupakan kejadian

ekonomi yang sering terjadi meskipun kita tidak

pernah menghendaki. Inflasi ada dimana saja dan

selalu merupakan fenomena moneter yang

mencerminkan adanya pertumbuhan moneter yang

berlebihan dan tidak stabil.

Boediono (1980 : 105), mengemukakan

bahwa defenisi inflasi adalah kecendrungan dari

harga-harga untuk menaik secara umum dan

terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua

barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan

tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan

kenaikan) sebagian besar dari harga-harga barang

lain.

Dari defenisi tersebut ada tiga kriteria

yang perlu diamati untuk melihat telah terjadinya

inflasi, yaitu kenaikan harga, bersifat umum, dan

terjadi terus menerus dalam rentang waktu tertentu.

Apabila terjadi kenaikan harga satu barang yang

tidak mempengaruhi harga barang lain, sehingga

harga tidak naik secara umum, kejadian seperti itu

bukanlah inflasi.

Adapun yang menjadi sumber Inflasi antara

lain yaitu :

1. Inflasi karena permintaan (Demand Pull

inflation)

2. Inflasi karena bertambahnya uang yang

beredar

3. Inflasi karena kenaikan biaya produksi

(Cost push inflation)

4. Inflasi campuran (Mixed inflation)

5. Inflasi ekspektasi (Expected inflation)

6. Kekacauan ekonomi dan politik

Inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan

berdasarkan sifat, sebab terjadinya, dan berdasarkan

asalnya.

a) Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi

menjadi empat kategori utama, yaitu

1) Inflasi Rendah (Creeping Inflation),

yaitu inflasi yang besarnya kurang dari

10% pertahun.

2) Inflasi Menengah (Galloping Inflation),

yaitu inflasi yang besarnya antara 10-

30% per tahun.

3) Inflasi Berat (High Inflation), yaitu

inflasi yang besarnya antara 30-100% per

tahun.

4) Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation),

yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga

secara drastis hingga mencapai 4 digit

(diatas 100%)..

b) Inflasi Berdasarkan Sebabnya

1) Demand Pull Inflation. Inflasi ini terjadi

sebagai akibat pengaruh permintaan yang

tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah

penawaran produksi.

2) Cost Push Inflation. Inflasi ini

disebabkan kerena kenaikan biaya

produksi yang disebabkan oleh kenaikan

biaya input atau biaya faktor produksi.

karena penurunan jumlah produksi.

3) Bottle Neck Inflation. Inflasi ini dipicu

oleh faktor penawaran (supply) atau

faktor permintaan (demand).

c) Inflasi Berdasarkan Asalnya

1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri

Hal - 344 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 194: Untitled - jurnal mdp

(domestic inflation).

2) Inflasi yang berasal dari luar negeri

(imported inflation).

Adapun untuk menghitung inflasi dapat

menggunakan pendekan sebagai berikut:

1. Indeks Harga Konsumen

IHK menggambarkan rata-rata perubahan

harga antar periode waktu tertentu dari satu

kelompok barang/jasa. Atas dasar penghitungan

IHK maka akan diperoleh angka inflasi sebagai

gambaran meningkatnya harga barang/jasa

kebutuhan masyarakat yang dihitung berdasarkan

bobot nilai konsumsi yang berlaku di suatu

wilayah. IHK merupakan indikator penghitungan

inflasi yang umum digunakan. Perhitungannya

menggunakan rumus sebagai berikut:

2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)IHPB adalah angka indeks yang menggambarkan

besarnya perubahan harga pada tingkat grosir

atau perdagangan besar dari komoditas-

komoditas yang diperdagangkan disuatu daerah/

negara. Perhitungannya menggunakan rumus

sebagai berikut:

3. Indeks Harga Implisit (GDP Deflator)Deflator PDB menggambarkan pengukuran

level harga barang akhir dan jasa yang

diproduksi di dalam suatu ekonomi. Untuk

menghitung deflator PDB dapat dilakukan

dengan cara membagi PDB nominal dangan

PDB riil (berdasarkan harga konstan). Rumus

yang digunakan adalah:

2.4 Pertumbuhan Ekonomi dan PDB per Kapita

Menurut Kuznet (1971) dalam Todaro

(2006), pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan

kemampuan dalam jangka panjang dari negara-

negara yang bersangkutan untuk menyediakan

barang ekonomi kepada penduduk negara tersebut.

Terdapat tiga komponen utama yang berperan penting

dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1. Akumulasi modal, terdiri atas semua bentuk atau

jenis investasi baru yang diinvestasikan pada tanah

misalnya bangunan, barang secara fisik dan non-

fisik atau berupa sumber daya manusia.

2. Pertambahan penduduk, seiring dengan

berjalannya waktu akan memperbanyak jumlah

manusia sehingga angkatan kerja akan semakin

meningkat

3. Kemajuan teknologi.

Negara dikatakan mengalami pertumbuhan

ekonomi jika mengalami peningkatan Produk

Domestik Bruto (PDB). PDB ialah nilai keseluruhan

barang dan jasa akhir yang diproduksi di wilayah/

negara dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi

PDB maka semakin tinggi indikasi keberhasilan

pembangunan ekonomi.

Teori Pertumbuhan Schumpeter

(Arsyad:1992), mengartikan pertumbuhan ekonomi

merupakan peningkatan output masyarakat yang

disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor

produksi yang digunakan dalam proses produksi

masyarakat tanpa adanya perubahan teknologi itu

sendiri. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah

kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang

dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi dalam teori

ini menciptakan perbaikan teknologi. Inovasi

menyangkut perbaikan kuantitatif dari sistem

ekonomi itu sendiri yang bersumber dari kreativitas

para swasta.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 345

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 195: Untitled - jurnal mdp

Menurut Mankiw (2006) Produk Domestik

Bruto atau GDP (Gross Domestic Product)

merupakan statistika perekonomian yang paling

diperhatikan karena dianggap sebagai ukuran tunggal

terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat. Hal yang

mendasarinya karena GDP mengukur dua hal pada

saat bersamaan yakni total pendapatan semua orang

dalam perekonomian dan total pembelanjaan negara

untuk membeli barang dan jasa hasil dari

perekonomian. Alasan GDP dapat melakukan

pengukuran total pendapatan dan pengeluaran

dikarenakan untuk suatu perekonomian secara

keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan

pengeluaran.

Hubungan GDP dengan kesejahteraan dapat

diukur dari total pendapatan maupun total pengeluaran

perekonomian untuk barang dan jasa. sehingga, GDP

per kapita menjelaskan pendapatan dan pengeluaran

dari rata-rata seseorang dalam perekonomian dan

merupakan ukuran kesejahteraan rata–rata

perorangan yang cukup alamiah

2.5 Kebijakan Pemerintah Meningkatkan

Kualitas TKI

Presiden Republik Indonesia Jokowidodo

(2015) membuat pernyataan mengenai pengurangan

pengiriman tenaga kerja Unskilled atau sektor in-

formal secara bertahap ke Asia Pasifik dan Timur

Tengah. Hal-hal yang berkenaan dengan upaya

mengurangi tenaga kerja unskilled dan meningkatkan

tenaga kerja skilled telah dipersiapkan oleh

BNP2TKI terkait adanya moratorium TKI.

Hal pertama yang dilakukan adalah

mengakreditasi Balai Latihan Kerja atau BLK serta

melakukan penilaian kualitas menjadi lembaga yang

terorganisir dalam melatih calon TKI untuk bekerja

di luar negeri.. Upaya selanjutnya yakni dengan

membina BLK yang telah lulus akreditasi agar dapat

langsung melatih calon TKI, sedangkan BLK yang

belum lulus akreditasi diberi kesempatan untuk

memenuhi standar yang dibutuhkan, seperti

kelengkapan infrastruktur, prasarana, serta modul dan

beberapa program pelatihan lainnya terkait

peningkatan pengetahuan dan kecakapan

keterampilan calon TKI. Persiapan selanjutnya

adalah memastikan standar yang ditetapkan dalam

proses pelatihan guna memberikan kenyamanan

terhadap calon TKI, misalnya standar ruang kelas,

silabus, infrastruktur dan sarana prasarana

bersertifikat, dan sebagainya.

Persiapan lainnya yang perlu diperhatikan

adalah perbaikan dalam hal kurikulum dan program

pendidikan. Hal ini merujuk pada dikeluarkannya

Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI nomor 1

tahun 2015 mengenai Jabatan TKI Untuk Pekerjaan

Domestik, yang telah di klasifikasikan kedalam 7

kompetensi, yaitu penjaga rumah atau pengurus

rumah tangga, penjaga bayi, penjaga anak, juru masak,

penjaga dan pengurus lanjut usia (lansia), supir,

pengurus kebun, sehingga sangat diperlukan berbagai

program khusus terkait dan sesuai kategori 7

pekerjaan tersebut. dan yang terakhir adalah sertifikat

akreditas dari pekerja yang nantinya akan dibutuhkan

di berbagai negara penempatan.

Amanat undang-undang No. 39 tahun 2004

dalam pasal 29 ayat 2 menjelaskan bahwasannya

penempatan dari para calon TKI ke luar negeri harus

memperhatikan dan mencerminkan harkat dan

martabat serta keadilan dan perlindungan bangsa. Hal

ini sesuai dengan pasal 81 ayat 1 menjelaskan bahwa

perlindungan terhadap para calon TKI, kesempatan

kerja yang merata terkait kepentingan tersedianya

tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan nasional,

pemerintah dapat melakukan pemberhentian serta

pembatasan penempatan TKI di luar negeri terutama

beberapa negara tertentu atau penghentian TKI pada

pekerjaan dan jabatan tertentu di beberapa negara

tertentu. Hal ini mengartikan bahwa Menteri

Ketenagakerjaan dapat mengehentikan pengiriman

calon TKI pada beberapa profesi tertentu jika tenaga

profesi tersebut dibutuhkan di dalam negeri.

Sulistyorini (2014) menghitung dengan

menggunakan indeks Theil bahwa Kebijakan

pembatasan (moratorium) penempatan TKI

mengakibatkan peningkatan angka ketimpangan dari

kondisi awal, artinya kebijakan tersebut justru

Hal - 346 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 196: Untitled - jurnal mdp

memperparah kesenjangan penerimaan pendapatan

antara kedua kelompok rumah tangga. Pembatasan

penempatan TKI sektor informal meningkatkan

kesenjangan karena tenaga kerja yang memiliki

ketrampilan rendah pada umumnya berasal dari

kelompok rumah tangga pertanian. Pembatasan

penempatan TKI sektor informal sama artinya dengan

membatasi kesempatan kelompok rumah tangga

tersebut untuk mendapatkan pekerjaan dan gaji yang

lebih baik, sehingga berdampak pada semakin

meningkatnya kesenjangan antara kelompok rumah

tangga pertanian dan non pertanian.

Akan tetapi kebijakan pembatasan

penempatan TKI di sektor informal yang diiringi

dengan peningkatan ketrampilan bagi TKI yang

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Mayer

(2016) meneliti 6 negara penerima remitansi tertinggi

yaitu Albania, Bulgaria, Macedonia, Moldova,

Romania dan Bosnia menggunakan menggunakan

data panel tahun 1999-2003 menunjukkan bahwa

pengiriman uang dapat berkontribusi secara positif

dan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, dengan

catatan penggunaannya harus bersifat produktif dan

tidak semata-mata untuk penggunaan konsumtif.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Tahir di

Pakistan (2015) menjelaskan bahwa beberapa faktor

eksternal pertumbuhan ekonomi negara Pakistan

adalah pengiriman uang asing (remitansi), investasi

memiliki ketrampilan rendah serta program pemberian

kredit dan ketrampilan wirausaha bagi TKI purna

mampu memberikan dampak terbaik terhadap

penurunan ketimpangan pendapatan. Karakteristik

tenaga kerja migran Indonesia yang didominasi oleh

tenaga kerja yang memiliki skill rendah menjadikan

upaya peningkatan ketrampilan dan tersedianya

kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih

baik menjadi kunci untuk mengurangi kesenjangan

pendapatan antara kelompok rumah tangga pertanian

dan non pertanian.

2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini bisa

dilihat pada Gambar 3.

asing langsung dan ekspor. Sehingga

direkomendasikan kepada pembuat kebijakan untuk

mengambil langkah yang tepat untuk meningkatkan

arus masuk dalam sektor pengiriman uang dan

investasi asing langsung dalam rangka meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

Shera (2013) berpendapat bahwa variabel

remitansi berpengaruh positif secara statistik dan

signifikan tehadap PDB per kapita. Pada p < 0,1

bahwa kenaikan satu persen remitansi terhadap

ekonomi Albania sebesar 0,14 persen meningkatkan

PDB per kapita. Migrasi dalam skala besar terutama

yang memiliki pendidikan dan keterampilan akan

Sumber: Peneliti, 2021

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 347

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 197: Untitled - jurnal mdp

berdampak pada besarnya pasar tenaga kerja

domestik di sektor-sektor tertentu seperti kesehatan,

pendidikan, layanan pemerintah dan lain-lain.

Remitansi dapat meringankan anggaran terbatas

dengan mendukung kebutuhan pokok seperti

makanan, pendidikan, perawatan kesehatan dan

lainnya dari hasil kiriman uang tersebut atau

remitansi.

Stratana (2012) dalam penelitiannya

menunjukkan hahwa pengiriman uang atau remitansi

dapat mengakibatkan aktivitas ekonomi dalam negeri

dan mempercepat perbaikan kondisi ekonomi yang

memburuk di Maldova dan pertimbangan investasi

yang berperan di dalamnya akibat dari aktivitas

remitansi sehingga GDP meningkat. Romdiati (2012)

menjelaskan bahwa lebih dari 30 tahun, puluhan ribu

pekerja di Kabupaten Tulung Agung meninggalkan

daerah mereka untuk ekonomi yang lebih baik. Aliran

remitansi dimanfaatkan untuk keperluan keluarga di

Indonesia. Hal ini dapat menjadikan manfaat remitansi

yang efektif dan peningkatan kapasitas pengelolaan

migrasi TKI untuk meningkatkan laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia.

Wakayama (2010) menjelaskan bahwa

remitansi dan investasi asing langsung merupakan

variabel yang tidak berfungsi secara drastis dalam

meningkatkan pertumbuhan PDB per kapita, akan

tetapi remitansi dan investasi asing langsung dapat

mengurangi kemiskinan dan dapat menjadi sumber

pembangunan, tetapi remitansi bukan satu-satunya

sumber peningkatan PDB per kapita dan pertumbuhan

perekonomian.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh

Quartey (2006) di Ghana menunjukkan bahwa

remitansi akan mengurangi dampak guncangan

ekonomi pada kesejahteraan kelompok yang termiskin

di antara yang miskin. Rwelamira (2003) dalam studi

kasus di provinsi Limpopo, Afrika Selatan

menambahkan bahwa remitansi yang dikirimkan ke

rumah tangga migran tidak hanya akan

mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga, tapi juga

untuk meningkatkan pembangunan di daerah tersebut,

oleh karena adanya dampak multiplier effect.

Marwana (2013) menunjukkan adanya

hubungan positif dan signifikan dalam jangka panjang

antara variabel ekspor dan remitansi terhadap

pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini sangat diperlukan

adanya rangsangan untuk meningkatkan arus masuk

dalam sektor pengiriman uang (remitansi) yang

nantinya akan meningkatkan investasi dalam negeri

dan meningkatkan liberalisasi perdagangan yang lebih

besar khususnya ekspor.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah

tenaga kerja Indonesia di luar negeri dan remitansi

yang merupakan variabel bebas dan produk domestik

bruto per kapita yang merupakan variabel terikat.

Lokasi penelitian adalah di Indonesia yaitu selama

periode tahun 2017-2019. Penelitian ini menganalisis

seberapa besar pengaruh peningkatan jumlah tenaga

kerja Indonesia di luar negeri dan remitansi terhadap

PDB per kapita di Indonesia.

3.2 Sumber dan Jenis Data

Berdasarkan jenis dan sumbernya, data yang

digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data

sekunder diperoleh melalui situs Bank Indonesia, BPS

dan BNP2TKI dengan literature penelitian terdahulu

yang memiliki relevansi dengan kajian yang

dilakukan. Jenis data yang digunakan adalah data

tahunan dari variabel jumlah TKI, pengiriman uang

(remitansi), Inflasi dan PDBPK di Indonesia mulai

tahun 2017-2019

3.3 Metode Analisis Data

Analisis data penelitian ini ialah metode

analisis regresi linier berganda menggunakan bantuan

dari aplikasi SPSS versi 25. Adapun persamaan

regresinya ialah:

Hal - 348 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 198: Untitled - jurnal mdp

Y = Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia

α = Konstanta

X1

= Tenaga Kerja Indonesia

X2

= Remitansi

X3

= Inflasi

b1, b

2, b

3 b

4= Koefisien regresi

e = Standar error

3.4 Uji Hipotesis

3.4.1 Uji F

Pengujian F dilakukan guna menguji

pengaruh secara simultan antar variabel independen

dan variabel dependen. Pengambilan keputusan uji F

yaitu menentukan besarnya Fhitung dan Ftabel

dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila nilai Fhitung

>Ftabel, maka secara simultan variabel independen

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen,

sedangkan apabila Fhitung < Ftabel, maka secara

simultan variabel independen tidak mempengaruhi

variabel dependen.

3.4.2 Uji t

Kamil (2019) menjelaskan bahwa pengujian

t dilakukan guna mengetahui antara variabel

independen dengan variabel dependen apakah ada

pengaruh secara individual. Pengambilan keputusan

uji t dilakukan dengan menentukan besarnya thitung

> ttabel maka secara individual variabel independen

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen,

sedangkan apabila nilai thitung < ttabel maka secara

individual variabel independen tidak mempengaruhi

variabel dependen.

3.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Hinati (2019) menjelaskan bahwa pengujian

koefisien determinasi (R2 ) dilakukan guna

mengetahui variabel dependen mampu dipengaruh

seberapa besar oleh variabel independen.

Pengambilan keputusan uji ini dilakukan dari melihat

nilai Adjusted R Square pada output SPSS, jika nilainya

mendekati satu artinya variabel independen pada riset

ini mampu menyediakan hampir seluruh informasi

yang diperlukan guna menjelaskan prediksi variabel

dependennya.

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Uji Asumsi Klasik

Adapun uji asumsi klasuk untuk memberikan

kepastian bahwa persamaan regresi yang di dapatkan

memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan

konsisten.

4.2 Uji Normalitas

Uji normalitas yang baik adalah data

terdistribusi normal atau mendekati normal. Salah satu

cara untuk mendeteksi data itu terdistribusi normal

atau tidak, dengan melihat nilai signifikan uji one

sample Kolmogorov Smirnov test sebagai

berikut:

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai

Asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 0,991 lebih besar dari

nilai level signifikan 5%, maka dapat disimpulkan

bahwa data model regresi berdistribusi secara nor-

mal.

Tabel 1. Uji Kosmogorov Smirnov

Sumber : Data Olahan

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 349

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 199: Untitled - jurnal mdp

4.3 Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui dan mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas antara variabel maka perlu

dilakukan pengujian gejala multikolinieritas dengan

cara melihat nilai tolerance dan nilai VIF (Variance

Inflation Factor). Jika nilai tolerance lebih besar dari

nol koma satu (Nilai tolerance > 0,10) atau nilai VIF

kurang dari sepuluh (VIF > 10,00) maka dapat

diambil kesimpulan bahwa regresi yang digunakan

tidak ada multikolinieritas. Untuk melihat ada atau

tidaknya multikolinieritas telah di uji sebagai berikut:

Tabel 2. Uji Multikolinieritas

Sumber: Data Olahan

Dari tabel 2 uji multikolinieritas dapat dilihat

nilai toleransi dan nilai VIF sebagai berikut:

Pada variabel Tenaga Kerja Indonesia

mempunyai nilai tolerance 0,652 > 0,10 dan nilai VIF

1,533 < 10,00 Pada variabel Remintasi mempunyai

nilai tolerance 0,360 > 0,10 dan nilai VIF sebesar

2,776 < 10,00 Pada variabel Inflasi mempunyai nilai

tolerance 0,344 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,907 <

10,00.

Dari data diatas menunjukkan bahwa semua

variabel tenaga kerja Indonesia, remintasi dan inflasi

mempunyai nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan

nilai VIF kurang dari 10 Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel

independen tersebut.

4.4 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji hipotesis secara parsial atau uji t dalam

penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor – faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional

secara parsial. Dengan ini dilakukan uji t untuk

mengetahui hal tersebut.

Tabel 3. Hasil Regresi Tenaga Kerja Indonesia

Hal - 350 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 200: Untitled - jurnal mdp

Sumber: Data Olahan

Dari output diatas secara parsial tenaga kerja

indonesia (X1) berpengaruh terhadap Y(PDB) yaitu

62,9% dengan persamaan regresi Y = 8,587 +

0,444X1 Persamaan regresi nya Y= α + b X1

Harga-harga tersebut dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

Nilai α = 8,587 adalah bilangan konstan, artinya

apabila nilai Tenaga Kerja Indonesia

diabaikan, maka GDP nilainya 8,587.Nilai b1 = 0,444; adalah nilai koefisien regresi, artinya

setiap ada kenaikan nilai tenaga kerja

Indonesia sebesar 1 (satu) unit, maka akan

meningkatkan nilai GDP sebesar 0,444 unit.

Tabel 4. Hasil Regresi Remintasi

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 351

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 201: Untitled - jurnal mdp

Sumber: Data Diolah

Dari output diatas Secara parsial Remintasi

(X2) berpengaruh terhadap Y (GDP) yaitu 79,6 %

dengan persamaan regresi Y= 6,842 + 0,130 X2

Persamaan regresi nya Y= α + b X2

Harga-harga tersebut dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

Nilai α = 6,842 adalah bilangan konstan, artinya

apabila nilai Remintasi diabaikan, maka

GDP nilainya 6,842.Nilai b1 = 0,130; adalah nilai koefisien regresi, artinya

setiap ada kenaikan nilai Remintasi sebesar

1 (satu) unit, maka akan meningkatkan nilai

GDP sebesar 0,130 unit.

Tabel 5. Hasil Regresi Inflasi

Hal - 352 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 202: Untitled - jurnal mdp

Sumber: Data Diolah

Dari output diatas Secara parsial Inflasi (X3)

berpengaruh terhadap Y(GDP) yaitu 90,4% dengan

persamaan regresi Y= 4,402 + 0,834 X3.

Persamaan regresi nya Y = α + b X3

Harga-harga tersebut dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

Nilai α = 4,402 adalah bilangan konstan, artinya

apabila nilai Inflasi diabaikan, maka GDP

nilainya 4,402.Nilai b1 = 0,834; adalah nilai koefisien regresi, artinya

setiap ada kenaikan jumlah Inflasi sebesar

1 (satu) unit, maka akan meningkatkan nilai

GDP sebesar 0,834 unit.

4.4.1 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji hipotesis secara simultan atau uji F dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui faktor–

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

nasional secara signifikan. Dengan ini dilakukan uji

F untuk mengetahui hal tersebut.

Tabel 6. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 353

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 203: Untitled - jurnal mdp

Dari output diatas secara simultan (besama)

Tenaga Kerja Indonesia (X1) dan Remintasi (X2)

dan Inflasi (X3) berpengaruh terhadap Y (GDP) yaitu

96,9 % dengan persamaan regresi Y = 3,906 -0,130X1

+ 0,44X2 + 0,811X3

Persamaan regresi nya Y= α + b1X1+b2X2+ b3X3

Harga-harga tersebut dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

Nilai α = 3,906 adalah bilangan konstan, artinya

apabila nilai X1,X2 dan X3 diabaikan, maka

GDP nilainya 3,906.

Nilai b1 = 0,130; adalah nilai koefisien regresi, artinya

setiap nilai GDP sebesar 0,130 unit.

Nilai b2 = 0,44; adalah nilai koefisien regresi, artinya

setiap ada kenaikan Nilai Expor Indonesia

sebesar 1 (satu) unit, maka akan

meningkatkan nilai GDP sebesar 0,44 unit.

Nilai b3 = 0,811; adalah nilai koefisien regresi, artinya

setiap ada pertambahan tenaga kerja

Indonesia sebesar 1 (satu) unit, maka akan

meningkatkan nilai GDP sebesar 0,811 unit.

Dari hasil analisis diatas terlihat untuk nilai

Tenaga Kerja Indonesia memiliki nilai-.130 yang

mempunyai arti jika ada kenaikan Tenaga Kerja

Indonesia akan berpengaruh terhadap berkurangnya

pertumbuhan ekomomi sebesar 0,130.

Nilai Remintasi sebesar 0,44 mempunyai arti

jika Remintasi sebesar 1 (satu) unit, maka akan

meningkatkan nilai pertembuhan ekonomi sebesar

0,44 unit. Untuk inflasi memiliki nilai 0,811 yang

mempunyai arti jika inflasi bertambah 1 unit maka

akan meningkatkan pendapatan devisa negara

sebesar 0,811 unit

Secara keseluruhan dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara

simultan antara Tenaga Kerja Indonesia, Remintasi,

dan Inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar

96,9% dan sisanya sebesar 3,1% dipengaruhi oleh

faktor lainnya.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan pada penelitian ini maka dapat ditarik suatu

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tenaga kerja Indonesia memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Hal tersebut juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh (T.Zulham, et.al,

2021) mengatakan bahwa jumlah tenaga kerja

Indonesia berpengaruh secara signifikan terhdapat

pertumbuhan ekonomi. Artinya segala sesuatu

yang terjadi Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara tenaga kerja Indonesia terhadap

pertumbuhan ekonomi.

2. Remitasi memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal

tersebut juga sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Wakayama, 2013), (Stratana,

2012), (Romdiati, 2012). Hal ini sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Tahir di Pakistan

2015 mengatakan pengiriman uang asing

(remitansi), investasi asing langsung dan ekspor.

Sehingga direkomendasikan kepada pembuat

kebijakan untuk mengambil langkah yang tepat

untuk meningkatkan arus masuk dalam sektor

pengiriman uang dan investasi asing langsung

dalam rangka meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

3. Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini

sesuai dengan penelitian oleh (Aprilia and

Haryanti, 2014) dan (Nofitasari, et.al, 2017) yang

mengatakan bahwa inflasi berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi

yang terjadi pada suatu negara jika masih dapat

dikendalikan, maka inflasi tersebut akan menjadi

sebuah keuntungan bagi pengusaha maupun

pertumbuhan ekonomi (Septiatin, e.al., 2016).

Beranding terbaik jika inflasi yang terjadi pada

suatu negara tidak terkendali, hal tersebut akan

menjadi boomerang bagi pertumbuhan ekonomi.

Hal - 354 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 204: Untitled - jurnal mdp

Hal ini juga sejalan dengan teori yang dikemukan

oleh Fredman bahwa jika terjadi sitasi di mana

jumlah uang yang beredar lebih besar dari pada

pertumbukan ekonomi, maka hal tersebut akan

mengakibatkan terjadinya inflasi. Adanya inflasi,

maka akan membantu nilai mata uang mejadi

lemah, dan hal tersebut akan menggangu

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Friedman

mengatakan bahwa inflasi hanyalah denomena

moneter, sehingga solusi yang diperluakan

mengatasi hal tersebut yaitu dengan

mengendalikan jumlah uang yang beredar disuatu

negara.

Lepas kontrol terhadap perkembangan

remintasi bisa menimbulkan dampak negatif bagi

pertumbuhan ekonomi. Apabila hal itu telah terjadi

maka pemerintah selain terus melakukan

pemantauan perkembangan remintasi, juga

disegarkan membuat kebijakan yang dapat

memulihkan keadaan seperti semula. Jika laju

inflasi tidak terkendali, maka akan mengakibatkan

terganggunya stabilitas ekonomi dan membuat

pertumbuhan ekonomi menjadi menurun.

4. Secara simultan terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara tenaga kerja Indonesia, remintasi,

inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian,

beberapa upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja

melalui investasi dan upah minimum, antara lain:

1. Pemerintah sebaiknya melakukan dan

mengarahkan investasi tidak hanya pada padat

modal yang lebih banyak menggunakan

investasinya untuk membeli mesin-mesin

melainkan pada padat karya mengingat banyaknya

tenaga kerja yang seharusnya bisa diserap.

2. Pemerintah sebaiknya berfokus kepada penetapan

nilai upah dengan tepat untuk meningkatkan

kehidupan yang layak khususnya bagi para pekerja

tetapi juga tanpa merugikan kelangsungan hidup

perusahaan.

3. Pemerintah sebaiknya meningkatkan produktifitas

tenaga kerja di berbagai sektor dengan

memberikan latihan keterampilan bagi tenaga kerja

serta memperluas kesempatan kerja sehingga

output meningkat dengan cara meningkatan alokasi

anggaran untuk pendidikan dan pada akhirnya

dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

4. Pemerintah sebaiknya mempersiapkan langkah

strategis dalam sektor tenaga kerja serta

menyiapkan pengembangan infrastruktur,

pengembangan investasi dan pengembangan

perdagangan.

Pada sisi tenaga kerja, pemerintah

berusaha mengubah paradigma kebijakan yang

lebih mengarah ke kewirausahaan dengan

mengendepankan kepentingan nasional.

Pada sisi investasi, pemerintah diharapkan

dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif

dalam mendukung masuknya investasi asing

agar dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi,

perkembangan teknologi, penciptaan lapangan

kerja, pengembangan sumber daya manusia

(human capital) dan mengatasi masalah tenaga

kerja dan pengentasan kemiskinan yang menjadi

tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan

rakyat.

Pada sisi upah, pemerintah sebaiknya

melindungi pekerja agar tidak terjatuh dalam upah

murah dan berfokus kepada penetapan nilai upah

dengan tepat.

5. Dalam meningkatkan daya saing bangsa,

pemerintah perlu melakukan penguatan seperti

penataan tenaga kerja, infrastruktur dan perbaikan

layanan publik, dan penyederhanaan peraturan

investasi, dan mempercepat angkatan kerja

terampil dan produktif dengan membangun

akademi komunitas dan pendidikan diploma yang

fokus pada orientasi keterampilan.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 355

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 205: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adioetomo. 2010, Dasar-dasar Demografi

Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.

[2] Akay, Alpaslan, Corrado Giuletti, Juan

D.Robalino dan Klaus F. Zimmermann. 2012,

“Remittances and Well Being Among Rural

to Urban Migrants in China”.

Discussion Paper No. 6631 Juni 2012.

[3] Arsyad, Lincolin. 2004, Ekonomi

Pembangunan, Edisi 4, STIE YKPN,

Yogyakarta

[4] A Rahmawati, F. F. 2016, Statistika, Edisi 3,

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.

[5] Boediono. 1980, Ekonomi Makro, BPFE,

Yogyakarta

[6] Badan Pusat Statistik. 2007, “Analisis Sensus

Ekonomi 2006 Mengenai Ketenagakerjaan”

BNP2TKI. 2011, “Undang-Undang

Penempatan dan Perlindungan TKI”, Artikel

Petunjuk Penempatan TKI.

[7] BNP2TKI. 2011, “Pengertian Tenaga Kerja

Indonesia atau TKI”, Artikel Petunjuk Teknis

Penyuluhan Jabatan TKI.

[8] Departemen Ketenagakerjaan. 1994, “Pedoman

Penempatan Kerja Ke Luar Negeri”. Dirjen

Pembinaan Penempatan Tenga Kerja, (Jakarta),

Hal 04.

[9] Dornbusch, Rudiger, Stanley Fischer, dan

Richard Startz, 2001, Macroeconomics,

Ed. 8, Erlangga, Jakarta

[10] Effendy, Handy. 2016. “Peran ILO

(International Labor Organization) Dalam

Perlindungan Ketenagakerjaan Terhadap

TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Malaysia”,

Skripsi. Universitas Pasundan. Bandung.

[11] Giuliano, Paola. 2009, “Remittances Financial

Development and Growth”, Journal

Development Economics. Vol 96 pages 144-

152

[12] Hoddinott, J. 1994. Migration Accumulation

and Old Age Security in Western Kenya,

University of Oxford.

[13] Australian Demographic Statistics, 1993,

Information Paper: Questionnaires Used in

the Labour Force Survey, 1993 (cat No.

6232.0), Archived Issue Released at 11:30 AM

(Canberra Time) 30/09/1993, https://

www.abs.gov.au/AUSSTATS/[email protected]/

ProductsbyReleaseDate/

FFE7E88B3DCA6C8ACA258509007538FA?OpenDocument

[14] ILO, 1982, “Note on Convention No. 158 and

Recommendation No. 166 Concerning

Termination of Employment”, http://

www.ilo.org/wcmsp5/ groups/public

/ @ e d _ n o r m / @ n o r m e s / d o c u m e n t s /

mee t ingdocumen t /wcms_100768 .pdf ,

Diakses 2 Oktober 2012.

[15] Mankiw, N. Gregory. 2004. Principles of

Macroeconomics, Third Edition, Thomson

South Western.

[16] Mulyadi, S. 2006. “Ekonomi Sumber Daya

Manusia Dalam Perspektif Pembangunan”.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

[17] Marwana, Nur Fakhzan.et al. 2013.Export, Aid,

Remittance and Growth: Evidence from Sudan.

Procedia Economics and Finance Vol 7 pages

3 – 10

[18] Mayer, Dietmar. et al. 2016, The Impact of

Remittances on Economic Growth: An

Econometric Model, Elsavier, Vol.2 pages 1-9

[19] Quartey, Peter. 2006. “The Impact of Migrant

Remittances on Household Welfare in

Ghana”. AERC Research Paper 158 African

Economic Research Consortium. Nairobi.

Hal - 356 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 206: Untitled - jurnal mdp

[20] Ratha D. 2003. “Workers’ Remittances: An

Important and Stable Source of External

Development Finance.” In Global

Development Finance 2003, (Washington:

World Bank).

[21] Romdiati, Haning. 2012. Migrasi Tenaga Kerja

Indonesia dari Kabupaten Tulungagung:

Kecenderungan dan Arah Migrasi, Serta

Remitansi, Jurnal Kependudukan Indonesia, Vol

VII, No 2,

[22] Rwelamira, Juliana and Johann Kirsten. 2003.

The Impact of Migration and Remittances to

Rural Migration Sending Households: The

Case of The Limpopo Province, South Africa.

Paper Presented at Agricultural Economics

Association of South Africa (AEASA)

Conference.

[23] Simanjuntak, Payaman. 1998. “Pengantar

Ekonomi Sumber Daya Manusia”. Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

[24] Stratana, Alexander. et al 2012, “Economic

Consequences of Remittances. Case of

Moldova,. Procedia Economics and Finance,

Vol 3 pages 1191 – 1195

[25] Sulistyorini, Yuni, dkk. 2014. Dampak

Kebijakan Migrasi Terhadap Distribusi

Pendapatan di Indonesia, Bina Ekonomi

Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi Unpar,

Volume 18, Nomor 1, Januari 2014.

[26] Tahir, Muhammad. et al. 2015, Foreign

Remittances, Foreign Direct Investment,

Foreign Imports and Economic Growth in

Pakistan: A Time Series Analysis, Arab

Economic and Business Journal, Vol10 pages

82–89.

[27] Todaro, Michael P and Stephen C Smith. 2006,

Pembangunan Ekonomi Edisi Kesembilan,

Diterjemahkan oleh Drs Haris Munandar, MA

dan Puji Al,SE dari Buku Economic Dev. Nith

Edition, Erlangga, Jakarta.

[28] Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan.

[29] United Nations Population Division 2002,

“International Migration 2002”

[30] World Bank, 2009, Migration and Remittances,

Diakses dari

https://www.worldbank.org/en/topic/

labormarkets/brief/migration-and-remittances

pada tanggal 11 Juni

[31] Wakayama, Yuka. 2015. “Can Remittances be

The Source of GDP Growth in The

Developing Countries?”, Bachelor Thesis

Tokyo University of Foreign Studies.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 357

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 207: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non Keuangan

Terhadap Kualitas Laba

Pardomuan Ritonga

Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Jakarta

Email: [email protected]

Abstract: This research aims to analyze an influence of liquidity, profitability (ROA), abnormal fees and audit

committees on earnings quality. This type of research is quantitative. The research populations are the sub-sector of

financing companies listed on the Bursa Efek Indonesia (IDX) for 2016 - 2020. Sampling method uses purposive

sampling technique as many as 16 companies. The analysis method uses linear regression analysis. These results

show that liquidity, profitability (ROA), abnormal fees and audit committees have a significant effect simultaneously

on earnings quality. The test results partially showed that each liquidity variable, profitability (ROA) and audit

committee had an effect, while abnormal fees had no effect on profit quality.

Keywords: liquidity, profitability of firms, abnormal audit fee, Audit Committee , Earnings Quality.

Abstrak: Riset ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh likuiditas, ROA, abnormal fee serta komite audit kepada

kualitas laba. Jenis riset berkarakter kuantitatif. Populasi riset merupakan sub sektor perusahaan pembiayaan yang

listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 - 2020. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sam-

pling sebanyak 16 entitas perusahaan. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier. Output ini menunjukkan

bahwa likuiditas, profitabilitas (ROA), abnormal fee dan komite audit berpengaruh secara simultan kepada kualitas

laba. Output pengujian secara parsial menunjukkan masing – masing variabel likuiditas, profitabilitas (ROA) serta

komite audit berpengaruh, sedangkan abnormal fee tak berpengaruh kepada kualitas laba

Kata kunci: Likuiditas, Rasio profitabilitas, abnormal audit fee, Audit Committee, Kualitas laba.

1. PENDAHULUAN

Laba adalah sebuah alat ukur kinerja bagi

entitas perusahaan sepanjang satu periode akuntansi

(Schroeder et al., 2014). Data tentang profit dapat

dijadikan asas yuridiksi penyelesaian dan akad utang

yang dikerjakan entitas perusahaan, (Schipper &

Vincent, 2003).

Kualitas laba bisa dijadikan alat. ukur untuk

menilai apakah ada perbedaan antara laba

sesungguhnya dengan laba yang di harapkan.Kualitas

laba yang bagus terdeteksi jika laba tersebut mendekati

atau melebihi rencana sebelumnya. Financial

reporting yang berbobot akan mendapatkan profit

yang menguntungkan. Entitas perusahaan yang

mempunyai laba secara berkelanjutan dan stabil akan

mempunyai laba yang berkualitas baik (Wulansari,

2013). Penjelasan tentang profit yang diinformasikan

oleh entitas perusahaan akan dipakai sebagai

pedoman oleh pemilik modal guna menetapkan

keputusan menanam investasi dananya atau hanya

memprediksi laba di tahun – tahun mendatang.

Investor membeli saham jika laba di tahun – tahun

berikutnya bisa menaikan harga saham, (Libby et al.,

2008)

Bersumberkan informasi diatas, data tentang

profit membuat sangat penting, serta dalam perihal

ini ialah bobot per profit yang di report bagi entitas

perusahaan di financial reporting . Data tentang

profit sangat berarti untuk pihak yang memiliki

kepentingan baik dari dalam serta luar entitas

perusahaan (Utomo, 2020). Kontribusi tujuan

penelitian ini adalah memberikan tambahan literatur

terhadap penelitian sebelumnya dan merumuskan

Hal - 358 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 208: Untitled - jurnal mdp

hubungan antar variabel likuiditas,, return on asset,

return on equity, abnormal audit fee, reputasi

auditor dan kualitas audit. Konsentrasi terbaik riset

ini secara khusus difokuskan kepada entitas

perusahaan pembiayaan yang listing di BEI.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Snyal

Teori sinyal diperkenalkan Spence tahun

1973 untuk pertama kalinya untuk menginformasikan

bahwa isyarat atau sinyal yang diawali oleh

manajemen sebagai owner data akan melanjutkan

informasi yang bermanfaat agar dapat digunakan

pihak lain selaku penerima informasi. . Teori sinyal

menerangkan kriteria manajemen yang

memberitahukan kepada principal akan peluang

entitas perusahaan di waktu mendatang (Brigham &

Houston, 2014).

Sinyal yang diinfokan bisa berbentuk data

tentang entitas perusahaan dapat diakui bertambah

kualitasnya dibandingkan dengan yang lainnya.

Laporan keuangan yang di publish entitas

perusahaan yang listed di BEI bakal meneruskan

isyarat pemegang dana yang pertama-tama

melakukan research serta kepentingan untuk

pengambilan keputusan pendanaan.

2.2 Agency Theory

Agency theory menitikberatkan akan adanya

kepentingan yang tidak sama diantara pihak agen

dengan pihak prinsipal yang bisa menyebabkan

perselisihan (Jensen & Meckling, 1976). Perselisihan

yang ditimbulkan dikarenakan antara principal dan

keperluan pribadi (Nadirsyah & Muharram, 2015).

2.3 Likuiditas

Rasio keuangan yang menunjukan kapabilitas

entitas perusahaan untuk membayar lunas utang

lancarnya .(Kurniawan & Khafid, 2017). Utang

lancar ialah kewajiban entitas perusahaan berjangka

durasi tak lebih dari dua belas bulan. Entitas

perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi relatif

tak eksesif mempunyai risiko, maka kreditur bakal

berkeyakinan di dalam proses pengajuan utang dan

investor akan merespon bertransaksi investasi kepada

entitas perusahaan tersebut. Jika entitas perusahaan

memiliki likuiditas yang tinggi maka bakal di tafsirkan

sebagai sinyal positif bagi pihak eksternal hal ini

sebabkan menampakan entitas perusahaan memiliki

kinerja keuangan yang bagus hingga bisa

menuntaskan liabilitas jangka pendek menggunakan

aset lancar yang tersedia (Zein et al, 2016).

Entitas perusahaan yang bisa membayar

lunas kewajibannya mencerminkan bahwa entitas

perusahaan tersebut memiliki keberlangsungan hidup

yang memuaskan, dan management bisa menetapkan

dan menginfokan kepada pasar keadaan entitas

perusahaan tersebut. Jika pasar mengimbangi secara

bagus, bermakna laba entitas perusahaan ber-

qualified begitu pula sebaliknya. Likuiditas

berpengaruh positif dengan kualitas laba, maka ketika

entitas perusahaan memiliki level likuiditas baik

,manajemen tidak memprioritaskan manajemen laba,

maka earnings yang dihasilkan berkualitas (Safitri

& Mayar, 2020).

2.4 Profitabilitas

Profitabilitas ialah kesanggupan entitas

perusahaan dalam mengendalikan entitas perusahaan

untuk memperoleh gain yang sebanyak - banyaknya

supaya going concern entitas perusahaan tetap

tertangani dan ekuivalen. Difinisi Profitabilitas yaitu

kemampuan kemungkinan untuk mendatangkan

keuntungan (memperoleh laba).

Profitabilitas juga menjadikan panduan untuk

menetapkan rasio yang ada serta seberapa maksimum

entitas perusahaan mendapatkan gain-nya.

Profitabilitas bisa diamati dari sales yang aktual, aset

yang dipunyai serta dimanfaatkan dan capital

stock tertentu. Profitabilitas yang bagus bisa dilihat

dari hasil profit yang makin meninggi dan cash flow

yang baik serta bisa menginformasikan risiko rugi

yang cukup rendah (Rizqy dan Suryono, 2021)

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 359

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 209: Untitled - jurnal mdp

Pemakaian keseluruhan atau tidak atas rasio

profitabilitas tergantung kepada platform yang dipakai

oleh pihak manajemen, kesempurnaan hasil akan

tercapai jika manajement menggunakan lengkap rasio

profitabiltas yang bertujuan untuk mengindentifikasi

posisi profitabilitas dengan baik dan sempurna

(Kasmir, 2018).

Bertambah utuh profitability ratio makin

berbobot dalam menetapkan ketetapan yang akan

dipakai. profitability ratio yang di pakai dalam riset

ini yaitu Return On Assets / ROA. ROA ialah

sebagian dari banyak tools bagi memutuskan

profitability ratio. ROA ini bisa memperlihatkan

kesudahan final per aktivitas yang mendapatkan

profit entitas perusahaan dengan assets secara

simultan yang dipakai oleh entitas perusahaan. ROA

ialah ratio yang menelaah perihal kemahiran entitas

perusahaan memakai assets nya untuk menghasilkan

earnings /revenue.. Rasio ini mendayagunakan

assets sebagai basis transaksi entitas perusahaan

dalam menghasilkan yang maksimum. Semakin

maksimum takaran ROA entitas perusahaan hingga

semakin bagus entitas perusahaan dalam

menghasilkan earningsnya dengan assets yang

dipunyainya.

2.4 Abnormal Audit Fee

Abnormal audit fee merupakan sebagian

variabel yang mempengaruhi kualitas informasi

laporan keuangan (Jung et al, 2016). Abnormal

audit fee dideskripsikan sebagai imbalan jasa yang

melampaui atau tidak melampaui dari batas wajar

Kualitas data dalam financial reporting bisa

berkurang jika fee yang dikeluarkan oleh klien dengan

posisi diatas ambang normal (Asthana & Boon, 2012).

Independensi audit bisa melenceng jika timbul

dependensi atau pamrih financial auditor terhadap

kliennya (Jung et al, 2016). Auditor bisa menentukan

imbalan pembayaran fee audit yang terjangkau

dibawah standar demi maksud mendapatkan

kesepakatan, serta berkehendak untuk menutup fee

audit diawal dengan meneruskan service yang lain

kepada klien atau dengan cara meningkatkan fee

periode berikutnya (Arens et al, 2011).

2.6 Komite Audit

Audit committee ialah sekumpulan

profesional yang ditunjuk oleh sekumpulan yang lebih

banyak guna mengusahakan pekerjaan dan pekerjaan

spesial atau sebagian member dewan komisaris

entitas perusahaan pelanggan yang berkewajiban

menyokong auditor dalam menjaga ketidak

berpihakannya dari management. Tugas Audit

committee salah satunya ialah menganalisi kebijakan

akuntansi yang dipakai oleh entitas perusahaan,

mengukur internal control, menaikan kredibilitas

laporan keuangan yang dibuat management

,menganalisi external reporting system dan ketaatan

kepada hukum (Wayan dkk, 2019)

2.7 Kualitas Laba

Kualitas laba sudah digunakan selaku fasilitas

preferensi untuk memastikan mutu financial

reporting (Safitri, 2021). Oleh karenanya, profit yang

dilaporkan entitas perusahaan sangat dipedulikan oleh

pihak eksternal. Kualitas laba merupakan parameter

keahlian profit yang dijelaskan dalam keberlanjutan

profit di masa depan (Warrad, 2017). JIka kualitas

laba tidak bagus artinya profit tersebut tidak bisa

digunakan mengestimasi kebersinambungan profit di

waktu selanjutnya dengan detail, Sebabnya jika profit

yang disajikan tak menjelaskan keadaan entitas

perusahaan yang aktual bakal memicu

kesalahpahaman untuk decision maker di masa

depan.

2.8 Model Penelitian

Hipotesis:

H1:Likuiditas memiliki pengaruh kepada

kualitas laba

Likuiditas mempunyai pengaruh significant

kepada earnings quality, oleh karenanya ketika

entitas perusahaan memiliki tingkat likuiditas

maksimum lalu management tidak membutuhkan

earnings management, hingga profit yang

diwujudkan berkualitas. (Warianto & Rusiti ,2016) .

Hal - 360 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 210: Untitled - jurnal mdp

dan (Safitri & Mayar ,2020).

H2:Profitabilitas memiliki pengaruh kepada

kualitas laba

Profitabiltas memiliki pengaruh terhadap

earnings quality. Profitabilitas mempunyai dampak

pengaruh kepada kualitas laba (Warrad, 2017) dan

(Ritonga, 2021).

H3:Abnormal audit fee mempunyai pengaruh

negatif kepada kualitas laba

Abnormal audit fee mempunyai imbas yang

negatif kepada earnings quality . Dan ini

menandakan ketika entitas perusahaan dengan AAF

3. METODE PENELITIAN

Riset memakai desain kuantitatif yang

memusatkan studi observasi atau pengamatan dengan

mengenakan perangkat statistik serta berdasarkan

pemikiran positivisme dan desin kausalitas yang

diartikan sebagai riset yang bisa menentukan dan

menyimpulkan, yang mana goals primernya untuk

memperoleh penjelasan mengenai hubungan dari

sebab ke akibat (Ritonga, 2020). Riset ini juga

memakai sekumpulan observasi atau telaah hasilnya

dan menggunakan keterangan yang di ambil indirect

dari objek yang didapat dari financial statement dan

annual reporting entitas perusahaan yang terdaftar

yang besar mempunyai earnings quality minimum

(Jung , dkk, 2016) (Choi, dkk, 2010), (Siregar, RO &

Kiswara, 2018).

H4:Komite Audit mempunyai pengaruh positif

kepada kualitas laba.

Audit committee memiliki pengaruh kepada

earnings quality. Audit committee memiliki dampak

pengaruhkepada earnings quality

(Tuwentina, 2014), (Suaryana, 2013) dan (Adriani,

2011).

Model yang dirumuskan di riset ini ialah

sebagai berikut:

di BEI. Populasi dan Sampel Penelitian Object

research merupakan entitas perusahaan dari sektor

keuangan sub sektor lembaga pembiayaan yang list-

ing di BEI serta diambil dari web. Formal Indonesia

Stock Exchange (IDX) www.idx.co.id. Metode

pengambilan sample riset ini memakai purposive

sampling (Ritonga, 2021).

Penunjukan sampel riset ini dengan

barometer:

(a) Entitas perusahaan merupakan kategori sektor

keuangan sub sektor lembaga pembiayaan;

(b) Entitas perusahaan listing di BEI berturut-

Gambar 1. Model Penelitian

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 361

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 211: Untitled - jurnal mdp

turut sepanjang masa observasi yaitu 2016 -

2020; serta

(c) Entitas perusahaan yang memakai currency

rupiah sebagai currency pelaporan yang

dikonversikan ke dalam middle rate Bank

Indonesia (BI).

Sampel perdana entitas perusahaan sektor

Total observasi yang dilakukan sebanyak 80

research.

3.1 Definisi dan Operasional variabel.

Likuiditas ialah rasio yang menginformasikan

kesanggupan entitas perusahaan mencukupi utang

jangka pendek (Kasmir, 2018). Hal ini menyatakan

Ketika entitas perusahaan ditagih, maka mampu

memenuhi pembayaran utangnya, teristimewa liabiltas

yang habis masa. Pengukuran riset ini memakai

current ratio yang membandingkan aset lancar dengan

utang lancar. Dan mengartikan apabila entitas

perusahaan mempunyai aset lancar lebih tinggi dari

Tabel 1. Hasil Seleksi Sampel

keuangan sub sektor lembaga pembiayaan yang

listing di BEI tahun 2021 sebanyak 19 (Sembilan belas)

entitas perusahaan danmengeliminasi: entitas

perusahaan yang listing sejak periode tahun 2017 -

2020 yaitu, PT First Indo American leasing Tbk, PT.

Fuji Finance Indonesia Tbk dan PT. Pool Advista

nce Tbk. Dan hasil akhir seleksi sampel mendapatkan

16 (tujuh belas) entitas perusahaan sub lembaga

pembiayaan.

liabilitas lancarnya, menginformasikan bahwa entitas

perusahaan tersebut dalam keadaan likuid (Yuliana

dkk., 2011).

Sumber: Data BEI Tahun 2021

Hal - 362 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 212: Untitled - jurnal mdp

Profitabilitas ialah tingkatan net margin

yang dapat dicapai entitas perusahaan ketika

menjalankan kegiatan operasi entitas

perusahaan. Dimensi profitabilitas menggunakan

Return On Assets (ROA) yang didefinisikan

sebagai earning after tax dibagi dengan total

aset, karena ROA bisa mengukur kemahiran

entitas perusahaan menghasilkan profit masa

historis untuk diestimasi di masa depan (Kasmir,

2018).

Komite Audit berkerja sebagai dasar penilikan

akan prestasi management untuk avoid konflik agen

dan tidak samanya data. Dengan adanya control dari

dewan audit committee, oleh karenanya informasi

Kualitas laba didefinisikan sebagai earnings

dalam financial statements yang menggambarkan

kinerja keuangan entitas perusahaan yang aktual.

earnings yang bisa menggambarkan kelanjutan

earnings pada waktu yang akan datang, yang

ditetapkan oleh variabel akrual serta kas serta bisa

menggambarkan kinerja keuangan entitas perusahaan

yang aktual (Wulansari, 2013).

Formula untuk mengukur ROA yaitu :AAF

ialah perkiraan residue value dari variabel -

variabel penentu fee audit. Peerhitungan variabel

ini memakai model persamaan linear per riset

sebelumnya Siregar, R.O & Kiswara, 2018), (Jung

dkk, 2016), (Krauss dkk, 2014), (Choi dkk,

2010). Value dari AAF diidentifikasikan per

perbedaan nilai value pembayaran jasa audit

wajar dan pembayaran jasa audit aktual.

yangdipaparkan dalam financial reporting

bertambah informative serta ber qualifield (Bawoni

T & Shoddiq M.J, 2020). Indikator pengukurnya

adalah:

Kualitas laba yang besar bisa diaktualisasikan ke

dalam kas. Kas entitas perusahaan bisaterlihat lewat

statements of cash flows entitas perusahaan. Rasio

earning quality menandakan ikatan cash flow dan

laba bersih.

Pengukuran rasio earning quality yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 363

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 213: Untitled - jurnal mdp

3.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan analisis

regresi berganda dengan informasi dari seluruh entitas

perusahaan yang listing di BEI/Bursa Efek

Indonesia. Persamaan regresi linier berganda yang

digunakan dalam riset ini:

Y = α+ αX1+ αX2+ αX3 + αX4 + e

Penjelasan:

Variabel likuiditas menghasilkan mean

sebaran deskriptif 1,8899 dengan standar deviasi

1,60875 yang berarti 80 data pada pengamatan entitas

perusahaan sub sektor lembaga pembiayaan yang

listed di BEI periode tahun 2016 hingga tahun 2020

memiliki variasi data sampel besar.

Variabel profitabilitas (ROA) menghasilkan

mean sebaran deskriptif 0,0025 dengan standar

deviasi 0,11407 yang berarti 80 data pengamatan pada

entitas perusahaan sub sektor lembaga pembiayaan

yang listed di BEI periode tahun 2016 hingga tahun

2020 memiliki variasi data sampel besar.

Variabel Abnormal Audit Fee menghasilkan

Tabel 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Y = Kualitas Laba

α = Konstanta

α = Koefisien Regresi

X1 = Likuiditas

X2 = Profitabilitas

X3 = Abnormal Audit Fee X4 = Komite Audit

e = Faktor Pengganggu (error)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif.

mean sebaran deskriptif 4,9366 dengan standar

deviasi 0,23636 yang berarti 80 data pengamatan

pada entitas perusahaan sub sektor lembaga

pembiayaan yang listed di BEI periode tahun 2016

hingga tahun 2020 memiliki variasi data sampel besar.

Variabel Komite Audit menghasilkan mean

sebaran deskriptif 0,6292 dengan standar deviasi

0,20877 yang berarti 80 pengamatan observasi pada

entitas perusahaan sub sektor lembaga pembiayaan

yang listed di BEI periode tahun 2016 hingga tahun

2020 memiliki variasi data sampel besar.

4.1.2 Uji Hipotesis Klasik

Sumber: Output SPSS 22, 2022

Hal - 364 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 214: Untitled - jurnal mdp

Gambar 2. Uji Normal P-Plot

Uji hipotesis klasik pertama adalah uji

normalitas dengan teknik melihat sebaran

unstandardized residual pada diagram P-Plot yang

menginformasikan tebaran data sampel ada di antara

jalur diagonal serta menjejaki arah jalur diagonal

sampai value residu dari arkatipe persamaan regresi

terdistribusi secara normal atau mencapai dugaan

normalitas data.

Pengujian hipotesis klasik yang kedua adalah

Uji Normal One-Sample Kolmogorov- Smirnov

dengan memperhatikan besaran nilai Asym. Sig. (2-

tailed) 0,053 lebih dari 0,05 data berdistribusi

normal.

Tabel 3. Uji Normal One-Sample Kolmogorov- Smirnov

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 365

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 215: Untitled - jurnal mdp

Uji Multikolinearitas dibutuhkan untuk

melihat ada tidaknya variabel independen yang

mempunyai kemiripan antara variabel independen

dalam satu model regresi. Jika terdapat korelasi maka

dinyatakan bahwa model regresi mengalami masalah

multikolinearitas.

Bersumber pada hasil output bisa

disimpulkan data tidak mengandung

heterokedastisitas, sebab ini bisa diamati dari titik

Hasil test koefisien determinasi (R2)

memberi penjelasan akan dampak pengaruh

variabel-variabel yang di riset kepada kualitas laba.

Hasil dari Tabel 7 menghasilkan angka koefisien

determinasi sebanyak 0,401 atau 40,1 persen maka

Gambar 3. Hasil Pengujian Heterokedastisitas – Scatterplot

Tabel 5. Uji Koefisien Determinasi ( R2)

Uji multikolinearitas pada model regresi yang

mengandung semua varibel mendapatkan nilai

tolerance lebih besar (>) dari 0,1 serta nilai VIF lebih

kecil (<) dari skor 10 lalu bisa di ambil kesimpulan

model regresi terbebas masalah multikolinearitas.

yang menyebar dan tidak berkumpul.

4.1.3 Uji Hipotesis

kualitas laba atau variabeldependen penelitian

dipengaruhi oleh faktor likuiditas, profitabilitas,

abnormal fee dan komite audit sementara sisanya 59,9

persen dipengaruhi faktor lain yang tidak diujikan

penelitian

Hal - 366 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 216: Untitled - jurnal mdp

Tabel 6. Uji T

Bersumberkan hasil output diatas bisa

disimpulkan bahwa Likuiditas, ROA serta audit

committee mempunyai pengaruh kepada Kualitas

Laba, hal ini dapat diamati dari valuesig < 0,05,

Hasil f-hitung dari bentuk regresi senilai

14,223 lewat value probabilitas 0,000 < 0,05 oleh

karena itu menolak H0. Oleh karenanya berarti

variabel likuiditas,profitabiltas, abnormal audit fee dan

komite audit mempunyai pengaruh secara simultan

kepada kualitas laba.

4.2 PEMBAHASAN

Berlandaskan output tes observasi di riset ini,

oleh karena itu penjelasan output riset yang dimaksud

dihubungkan ke teori atau pun hasil dari riset

sebelumnya adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis pertama menegaskan bahwa likuiditas

Tabel 7. Uji-F

sedangkan abnormal audit fee tidak punya pengaruh

kepada Kualitas laba, hal ini bisa diamati dari value

sig > 0,05

mempunyai pengaruh kepada kualitas laba. Hasil

pengujian hipotesis menginfokan entitas

perusahaan memiliki koefisien regresi 0,253

dengan value signifikansi sebesar 0,011 < 0,05 dan

bisa diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

signifikan likuiditas kepada kualitas laba. Hasil riset

ini bersamaan dengan beberapa riset yang direviu

dan semakin menguatkan bukti bahwa likuiditas

menentukan kualitas laba yang muncul di laporan

keuangan. Entitas perusahaan yang memiliki

tingkat likuiditas tinggi, tidak memerlukan

manajamen laba, sehingga laba yang dihasilkan

berkualitas(Warianto & Rusiti, 2016) dan (Safitri

& Mayar, 2020).

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 367

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 217: Untitled - jurnal mdp

b. Hipotesis kedua menyimpulkan bahwa

profitabilitas (ROA) mempunyai pengaruh kepada

kualitas laba. Hasil pengujian hipotesis

menginfokan entitas perusahaan memiliki koefisien

regresi 0,487 dengan value signifikansi sebesar

0,000 < 0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh signifikan profitabilitas

(ROA) terhadap kualitas laba. Hal ini bersamaan

riset yang berkesimpulan bahwa profitabilitas

mempunyai dampak pengaruh terhadap

kualitas laba (Warrad, 2017) dan (Ritonga,

2021).

c. Hipotesis ketiga menyimpulkan bahwa abnormal

audit fee tidak punya pengaruh terhadap kualitas

laba. Hasil pengujian hipotesis memamparkan

entitas perusahaan memiliki koefisien regresi 0,087

dengan value signifikansi sebesar 0,349 > 0,05

sehingga bisa diambil kesimpulan tidak terdapat

pengaruh abnormal audit fee terhadap kualitas

laba. Hal ini sejalan riset yang berkesimpulan

entitas perusahaan dengan abnormal audit fee yang

tinggi mempunyai kualitas laba yang rendah (Jung

et al, 2016), (Choi et al 2010) dan (Siregar, RO &

Kiswara, 2018).

d. Hipotesis keempat menyimpulkan bahwa komite

audit mempunyai pengaruh kepada kualitas laba.

Hasil pengujian hipotesis menginfokan entitas

perusahaan memiliki koefisien regresi 0,219

dengan value signifikansi sebesar 0,018 < 0,05

sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa terdapat

pengaruh signifikan komite audit terhadap kualitas

laba. Hal ini bersamaan dengan riset yang

berkesimpulan bahwa komite audit mempunyai

dampak pengaruh terhadap kualitas laba

(Tuwentina, 2014), (Suaryana, 2013) dan (Adriani,

2011).

e. Hasil uji koefisien determinasi (R2)

menginformasikan bahwa untuk menilai pengaruh

variabel-variabel yang di riset kepada kapasitas

. terhadap kualitas laba dari model regresi. Hasil

kalkulasi menunjukkan koefisien determinasi

sebesar 0,401 atau hanya 40,1 persen variabel

dependen tersebut dipengaruhi secara simultan

oleh faktor likuidasi , profitabilitas (ROA), abnor

mal audit fee dan komite audit dan sisanya 59,9

persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti di riset ini.

Hasil analisis menyimpulkan bahwa peran

variabel tidak terikat tersebut kepada kualitas

laba entitas perusahaan pada sektor keuangan

sub sektor lembaga pembiayaan yang terdaftar

pada BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun

2016 hingga tahun 2020 sangat terbatas.

5. SIMPULAN DAN SARAN

Likuiditas mempunyai pengaruh positif

kepada kualitas laba entitas perusahaan secara

langsung. Profitabilitas (ROA) mempunyai dampak

pengaruh kepada kualitas laba entitas perusahaan

secara langsung. Abnormal audit fee tidak mempunyai

pengaruh atas kualitas laba entitas perusahaan.

Komite audit mempunyai pengaruh positif terhadap

kualitas laba.

Penunjukan sampel sangat dibatasi kepada

sub sektor lembaga pembiayaan yang ruang

lingkupnya terbatas jika di sandingkan dengan sektor

keuangan serta total entitas perusahaan yang listed

di Bursa Efek Indonesia.

Hal ini menyebabkan hasil riset ini tidak bisa

di pukul ratakan untuk entitas perusahaan entitas

perusahaan di Indonesia, output riset ini juga

membuktikan koefisien determinasi total (R2)

sebanyak 0,401 yang berarti masih ada variabel -

variabel lainnya yang tidak diteliti di riset ini.

Saran untuk riset yang akan datang

diharapkan bisa menambah ruang lingkup riset pada

sektor yang lain, memperpanjang periode waktu

penelitian dan menambahkan variabel- variabel lain

untuk meneliti likuiditas, profitabilitas, abnormal

audit fee dan komite audit serta konsekuensinya

kepada kualitas laba.

Hal - 368 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 218: Untitled - jurnal mdp

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adriani, Irma. 2011. Pengaruh Investment

Opportunity Set dan Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Kualitas Laba dan

Nilai Perusahaan pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2005 - 2009. Diponegoro

Journal of Accounting.

[2] Anas Mochammad, Suryono, Bambang. 2020,

Pengaruh Profitabilitas, Keputusan

Investasi dan Keputusan Pendanaan

Terhadap Kualitas Laba Perusahaan Food

and Beverages yang Terdaftar di BEI

Tahun 2015 -2019, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi e-ISSN:

2460-0585.

[3] Arens, A.A., Elder, R.J., & Beasley, M.S. 2011,

Audit dan Jasa Assurance: Pendekatan

Terpadu (Adaptasi Indonesia). Salemba

Empat. Jakarta.

[4] Asthana, S.C. & Boone, J.P. 2012. “Abnormal

Audit Fee and Audit Quality”. Auditing: A

Journal of Practice and Theory, Vol. 31, No. 3,

pp. 1-22.

[5] Bawoni T & Shodiq M.J. 2020, Pengaruh

Likuiditas, Alokasi Pajak Antar Periode dan

Komite Audit Terhadap Kualitas Laba

Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung

Semarang.

[6] Brigham, E. F., & Houston, J. F. 2014, Dasar-

dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat.

Jakarta.

[7] Choi, J., Kim, J., & Zang, Y. 2010, “Do

Abnormally High Audit Fees Impair Audit

Quality?”. Auditing: A Journal of Practice

and Theory, Vol. 29, No. 2, pp. 115- 140

[8] Jensen, M. C. 1986, Agency Costs of Free

Cash Flow, Corporate Finance, and

Takeovers, The American Economic

Review,76 (2).

[9] Jung, S., Kim, B., & Chung, J. 2016, “The

Association between Abnormal Audit Fees

and Audit Quality after IFRS Adoption:

Evidence form Korea”. International Journal

of Accounting and Information Management,

Vol. 24, No. 3.

[10] Kasmir. 2018, Analisis Laporan Keuangan.

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

[11] Krauss, P., Pronobis, P., & Zulch, H. 2014.

“Abnormal Audit Fees and Audit Quality:

Initial Evidence from The German Audit

Market”. Springer.

[12] Kurnia, Heni. 2016, Pengaruh Faktor

Keuangan dan Non Keuangan Terhadap

Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non

Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode

2011-2015, Akuntabilitas: Jurnal Penelitian

dan Pengembangan Akuntansi Vol. 10 No. 2

Juli 2016.

[13] Kurniawan, A. R., & Khafid, M. 2017, Factors

Affecting the Quality of Profit in Indonesia

Banking Companies, Jurnal Dinamika

Akuntansi, 8(1).

[14] Libby, R., Hunton, J. E., Tan, H. T., & Seybert,

N. 2008, Relationship Incentives and The

Optimistic/Pessimistic pattern in Analysts’

Forecasts. Journal of Accounting Research.

[15] Nadirsyah dan Fadlan Nur Muharram 2015,

Struktur Modal, Good Corporate

Governance dan Kualitas Laba, Jurnal

Dinamika Akuntansi dan Bisnis, JDAB Vol. 2

(2).

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 369

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 219: Untitled - jurnal mdp

[16] Ritonga, Pardomuan 2020, Pengaruh Risiko

Kredit, Risiko Solvabilitas dan Kualitas Audit

Terhadap Profitabilitas Perusahaan serta

Implikasinya Terhadap Kualitas Laba,

ULTIMA Accounting | ISSN 2085-4595, |21 |

Vol. 12, No. 1 | Juni 2020

[17] Ritonga, Pardomuan. 2021, Peran Profitabilitas

Dalam Memoderasi Hubungan Antara

Kualitas Audit Serta Alokasi Pajak Antar

Periode Terhadap Kualitas Laba Entitas

Perusahaan, Forum Bisnis dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Universitas

Multi Data Palembang.

[18] Rizqy R.A.M & Suryono, Bambang 2012,

Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi

dan Keputusan Pendanaan Terhadap

Kualitas Laba Perusahaan Food and

Baverages yang Terdaftar di BEI Tahun

2015-2019, Jurnal Imu dan Riset

Akuntansi,Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIESIA) Surabaya.

[19] Safitri, dkk. 2021, Determinasi Kualitas Laba

pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia, Jurnal Akunida ISSN 2442-

033 Volume 7 Nomor 1, Juni 2021.

[20] Safitri, R., & Mayar, A. 2020, Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Siklus Operasi, dan

Konservatisme Akuntansi terhadap Kualitas

Laba. Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 2(4), 3793–

3807.

[21] Schipper, K., & Vincent, L. 2003, Earnings

Quality. In Accounting Horizons.

[22] Schroeder,R.G., Clark, M.W., & Cathey,J.M.

2014, Financial Accounting Theory and

Analysis Text and Cases. Edition 11th Edition,

In WILEY.

[23] Siregar, RO & Kiswara. E. 2018, Pengaruh

Abnormal Audit Fee, Adopsi IFRS dan

Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas

Laba, Diponegoro Journal of Accounting

Volume 7, Nomor 1.

[24] Suaryana, A. 2013, Pengaruh Komite Audit

Terhadap Kualitas Laba. EJournal Akuntansi

Universitas Udayana.

[25] Tuwentina, P.,& Dewa, G. W. 2014, Pengaruh

Konservatisme Akuntansi dan Good

Corporate Governance pada Kualitas Laba.

EJournal Akuntansi Universitas Udayana,8(2),

185 – 201.

[26] Utomo, dkk. 2020, Analisis Faktor Non

Keuangan dan Keuangan Terhadap Kualitas

Laba Laporan Keuangan. Akuntabel 17 (2).

[27] Warianto, P., & Rusiti, C. 2016, Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,

Likuiditas dan Investment Opportunity Set

(Ios) Terhadap Kualitas Laba pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI. Modus, 26(1), 19.

[28] Warrad, L. H. 2017,. The Influence of

Leverage and Profitability on Earnings

Quality/: Jordanian Case. 7(10).

[29] Wayan dkk. 2019, Pengaruh Investment

Opportunity Set, Komite Audit, Leverage dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas

Laba, Kharisma volume 1 no 1

[30] Wulansari, Yeni. 2013, Pengaruh Investment

Opportunity Set, Likuiditas, dan Leverage

Terhadap Kualitas Laba pada Entitas

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI, Jurnal Akuntansi. Vol. 1 No. 2.

[31] Yuliana dkk, 2011, Analisis Faktor- faktor

yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat

Obligasi pada Perusahaan Keuangan yang

Terdaftar di BEI. Simposium Nasional

Akuntansi XIV, Banda Aceh.

Hal - 370 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 220: Untitled - jurnal mdp

[32] Zein, K., Surya, R., & Silfi, A. 2016, Pengaruh

Pertumbuhan Laba, Struktur Modal,

Likuiditas dan Komisaris Independen

Terhadap Kualitas Laba dengan Komisaris

Independen Dimoderasi oleh Kompetensi

Komisaris Independen, Jurnal Online

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau,

3(1), 980–992.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 371

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 221: Untitled - jurnal mdp

Keputusan Investasi Saham Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Alwin Ferdinand G1, Eko Purwanto2

Fakultas Ekonomi Bisnis ¯ Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Email: 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstrak: Pertumbuhan nilai aset tercatat di C-Best mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir, sedangkan tingkat

literasi keuangan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dalam keputusan investasi sangat dibutuhkan literasi

keuangan yang baik guna meminimalisir kesalahan mengambil keputusan investasi. Oleh karna itu, makin tinggi literasi

keuangan, semakin pintar dan cerdas investor mengelola aset yang mereka miliki, sehingga memberi umpan balik

berguna untuk mendukung keuangan pribadi. Sampel penelitian ini memakai teknik proportional random sampling, dan

sejumlah 62 responden merupakan anggota Galeri Investasi Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Pembangunan

Veteran Nasional Jawa Timur. Data primer di penelitian diperoleh melalui kuesioner serta kemudian dianalisis memakai

SmartPLS 3.0. Penelitian ini menemukan literasi keuangan memberikan pengaruh positif ke keputusan investasi mahasiswa

FEB UPN Veteran Jawa Timur.

Kata kunci: Financial Literacy, Overconfidence, Herding, Kemajuan Teknologi, Keputusan Investasi

Abstract: The growth in the value of assets as measured by C-Best has slowed in the last five years, while financial

literacy has increased year after year. Financial literacy is required when making investment decisions in order to

minimize investment decision-making errors. Thus, the greater one’s financial literacy, the wiser and smarter inves-

tors will be in managing their assets in order to provide useful feedback to assist individuals with their finances. The

sample for this study was obtained using a proportionate random sampling technique from 62 respondents who are

members of the Investment Gallery at the National Veterans Development University in East Java’s Faculty of

Business Economics. The study’s primary data were gathered by questionnaire and processed using SmartPLS 3.0.

This study discovered that financial literacy has a beneficial effect on investment decisions made by students at East

Java’s National Veterans Development University’s Faculty of Business Economics. The study’s primary data were

gathered by questionnaire and processed using SmartPLS 3.0. This study discovered a favorable association be-

tween financial literacy and investment decisions among students enrolled in the Faculty of Business Economics at

East Java’s National Veterans Development University.

Keywords: Financial Literacy, Overconfidence, Herding, Technological Advancement, Investment Decision.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi, pasar modal menjadi

sarana efektif menyokong pertumbuhan ekonomi

serta pembangunan nasional. Pasar modal jadi tujuan

investasi untuk investor dalam serta luar negeri.

Pertumbuhan nilai aset tercatat di C-BEST

mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir.

Tingkat literasi keuangan masyarakat Indo-

nesia terus meningkat, sudah 38% literasi keuangan

masyarakat Indonesia dari 2013 sampai 2019 (OJK,

2019), meskipun masih rendah perlu di apresiasi

karena meninggkat setiap tahunnya.

Tingginya literasi keuangan pada masyarakat

Indonesia ini berguna untuk menghasilkan keputusan

investasi yang efektif dan terhindar dari investasi

bodong tanpa surat keterangan ijin.

Hal - 372 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 222: Untitled - jurnal mdp

Dalam membuat keputusan investasi sangat

di butuhkan literasi keuangan yang baik guna

meminimalisir kesalahan dalam pengambilan

keputusan berinvestasi.

Menurut (Ulfy, Alfida, Nunuk, 2020)

mengatakan Literasi keuangan berpengaruh positif

pada keputusan investasi, artinya makin tinggi literasi

keuangan, keputusan investasi makin baik. Dengan

tingkat literasi keuangan yang baik, individu

cenderung semakin pintar serta cerdas mengelola

asetnya.

Berdasarkan hasil penelitian (Suprasta dan

Nuryasman, 2020) menunjukkan bahwa Financial

Literacy punya pengaruh positif pada Invesment

Gambar 1, bisa diketahui pertumbuhan

investor fluktuatif dalam 5 tahun terakhir. Di tahun

2018 mengalami peningkatan 23,63 % dari tahun

2017, di tahun 2019 menurun sejumlah 4,82% ,dan

tahun 2020 meningkat sejumlah 6,06 % dan di tahun

2021 meningkat sebesar 9,12 %. Namun selama 5

tahun terakhir menunjukkan penurunan jumlah aset

dari 6.355 triliun menjadi 6.241 triliun. Penurunan

perubahan nilai aset investor terjadi dikarenakan

banyak faktor, salah satunya financial literacy,

overconfidence, herding dan kemajuan teknologi

Decision, berarti makin baik pengetahuan serta

kemampuan mengelola keuangan sehingga keputusan

investasi makin efektif.

Namun, hasil ini bertolak belakang dengan

(Ellen serta Yuyun, 2018) Financial literacy tak

punya pengaruh pada keputusan investasi

Diakibatkan responden penelitian ini dikelompokkan

higher financial literacy, namun responden tak

harus memakai pengetahuan dalam membuat

keputusan.

Berikut ini data Pertumbuhan nilai aset

tercatat di C-BEST selama 5 tahun terakhir per

Februari 2021:

yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam

menentukan keputusan investasi.

Dengan adanya masalah dalam pertumbuhan

nilai aset tersebut, peneliti tertarik meneliti secara

mendalam apakah financial literacy,

overconfidence, herding, dan kemajuan teknologi

mempunyai pengaruh terhadap keputusan investasi.

Karenanya menurut pernyataan diatas, penulis

tertarik meneliti permasalahan tersebut berjudul

penelitian: “Keputusan Investasi Saham pada

Gambar 1. Nilai Aset Investor Indonesia

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 373

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 223: Untitled - jurnal mdp

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur”

1.1 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah ada, sehingga

rumusan masalahnya yakni:

1. Apakah ada pengaruh Financial Literacy

terhadap keputusan investasi Saham pada

mahasiswa FEB UPN Veteran Jatim?

2. Apakah terdapat pengaruh overconfidence

pada keputusan investasi Saham pada

mahassiswa FEB UPN Veteran Jatim?

3. Apakah terdapat pengaruh Herding pada

keputusan investasi Saham pada mahasiswa

FEB UPN Veteran Jatim?

4. Apakah terdapat pengaruh Kemajuan Teknologi

pada keputusan investasi Saham pada

mahasiswa FEB UPN Veteran Jatim?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, adapun tujuannya yakni:

1. Guna mencari tahu serta melakukan analisa

tingkat pengaruh Financial Literacy pada

Keputusan Investasi Saham Mahasiswa FEB

UPN Veteran Jatim

2. Guna mencari tahu dan menganalisis tingkat

pengaruh Overconfidence terhadap Keputusan

Investasi Saham pada mahasiswa FEB UPN

Veteran Jatim,

3. Guna mencari tahu dan menganalisis tingkat

pengaruh Herding pada Keputusan investasi

Saham pada mahasiswa FEB UPN Veteran

Jatim.

4. Guna mencari tahu dan menganalisis tingkat

pengaruh kemajuan teknologi pada Keputusan

investasi Saham pada mahasiswa FEB UPN

Veteran Jatim

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yakni:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat ini bisa dipakai menambah pengetahuan

di bidang pendidikan terkhusus terkait keputusan

investasi mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

a. Harapannya bisa memberi pengaruh keputusan

pembaca berinvestasi.

b. Harapannya bisa jadi referensi Mahasiswa

Manajemen melakukan analisis serta mencari tahu

efektifitas keputusan berinvestasi

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Keputusan Investasi

Berinvestasi adalah suatu kegiatan

penanaman modal langsung maupun tak langsung

yang diharapkan pemilik modal dimasa yang akan

datang akan memperoleh banyak manfaat dari hasil

penanaman modal tersebut.

Menurut (Sadono Sukirno, 1997: 107),

investasi bisa didefinisikan pengeluaran oleh seorang

penanam modal guna membeli barang modal serta

peralatan produksi guna meningkatkan kemampuan

produksi barang serta jasa di perekonomian. Sebuah

investasi membutuhkan keterampilan yang tinggi dari

para pesertanya, terutama kemampuan emosional,

afektif serta kognitif, seperti: kemampuan mengolah

data serta informasi keuangan dan non-keuangan,

preferensi pengetahuan serta pengalaman untuk

menganalisis informasi dasar dan teknis dalam

berinvestasi, berinvestasi, persepsi berinvestasi , risiko

dan hasil investasi, serta kemampuan untuk belajar

dari investasi (Nofsinger, 2016).

Berkaitan erat dengan tujuan serta strategi

investasi yang diterapkan oleh pelaku pasar untuk

keuntungan di masa depan. Proses kognitif bervariasi

di antara pelaku pasar. Perubahan itu terjadi

Hal - 374 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 224: Untitled - jurnal mdp

disebabkan ada perbedaan preferensi di antara pelaku

pasar menurut level keuntungan yang diperoleh dan

level risiko yang dihadapi. Artinya pelaku pasar bisa

memilih menerima keuntungan berbentuk capital

gain, deviden ataupun keduanya.

Menurut (Septyanto, 2013) adapun Faktor-

faktor yang memberi pengaruh keputusan investor

antara lain faktor internal perusahaan yakni informasi,

risiko serta keuntungan, faktor eksternal yakni

kebijakan perusahaan dan kondisi pasar dunia, isu

ataupun rumor.

2.2 Financial Literacy

Ilmu Keuangan yakni ilmu dinamis yang

praktiknya mengakar kuat di kehidupan sehari-hari.

Karenanya, pengetahuan ini mutlak dibutuhkan untuk

tiap orang supaya bisa optimal memakai instrumen

serta produk keuangan yang mengambil keputusan

keuangan tepat, artinya tiap orang wajib punya

Pengetahuan keuangan yang memadai. (Lusardi,

2008), financial literacy yakni “knowledge of

basic financial concepts, such as the working of

interest compounding, the difference between

nominal and real values and the basic of the risk

diversification.” Bisa dijelaskan literasi keuangan

menurut Lusardi yakni Memahami konsep dasar

keuangan seperti menghitung bunga, menghitung

selisih nilai bunga nominal dan riil, dan dasar

penyebaran risiko.

Begitu pula (Vitt et,al, dalam Huston, 2010)

“Personal financial literacy is the ability to read,

analyze, manage and communicate about the

personal financial condition that affect material

well-being. It includes the ability to discern

financial choices, discuss money and financial

issues without (or despite) discomfort, plan for

the future and respond competently to life events

that affect everyday financial decisions, including

events in the general ecocomy”.

Dapat diartikan bahwa Literasi keuangan

yakni membaca, menganalisa, mengelola, serta

mengomunikasikan situasi keuangan individu yang

memberi pengaruh kesejahteraan materi. Termasuk

kemampuan membedakan keuangan, mendiskusikan

uang serta masalah keuangan tanpa

ketidaknyamanan, dan merencanakan masa depan

serta memberi tanggapan pada peristiwa yang

memberi pengaruh keputusan keuangan harian.

Dari definisi itu, bisa diambil kesimpulan

literasi keuangan yakni pemahaman mengenai konsep

dasar keuangan, yakni pengetahuan terkait bunga

majemuk, perbedaan antara nilai nominal serta riil,

pengetahuan dasar terkait diversifikasi risiko, nilai

waktu dari uang, dll.

2.3 Overconfidence

Overconfidence yakni perasaan

Overconfidence pada kemampuan dan pengetahuan

seseorang berdagang atau berinvestasi. Perilaku ini

pada dasarnya buruk ketika mengambil keputusan

investasi, karena perilaku irasional membuat investor

melebih-lebihkan pengetahuan dan kemampuannya

tanpa memperhitungkan risiko yang akan mereka

peroleh nantinya. Seorang investor dengan tingkat

kepercayaan diri yang tinggi lebih cenderung melebih-

lebihkan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga

memastikan bahwa dia memperoleh keuntungan yang

lebih besar dari investasinya. Juga, investor yang

terlalu percaya diri cenderung selalu berdagang.

Dimensi penelitian ini mengacu ke penelitian

(Kansal serta Seema, 2018) ketika menghitung level

overconvidence investor, yakni “self-attribution,

better than average effect dan planning fallacy”.

2.4 Herding

Asal usul penggembalaan diawali dari

pemikiran ini (Kynes, 1936), menjabarkan manusia

yakni makhluk sosial, artinya manusia punya naluri

dasar yang diturunkan dari binatang. Naluri dasar

yakni naluri hewan untuk mengikuti arah kawanan,

maka istilah “kawanan” artinya kelompok. Menurut

(Saasta Moinen, 2008) perilaku kawanan yakni

perilaku investor untuk menjual ataupun membeli

saham, terlepas alasan yang investasinya.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 375

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 225: Untitled - jurnal mdp

Menurut (Devenow, 1996), efek herding

yakni saat investor mengabaikan keyakinan pribadi

mereka serta lebih percaya investor lain tanpa

memikirkannya dari perspektif psikologis untuk waktu

yang lama.

2.5 Kemajuan Teknogi

Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita

2.7 Hipotesis

H1 =

Diduga Financial Literacy memberi pengaruh

positif pada Keputusan Investasi Saham pada

mahasiswa FEB UPN Veteran Jatim

H2 =

Diduga Overconfidence memberi pengaruh

positif pada Keputusan Investasi Saham pada

mahasiswa FEB UPN Veteran Jatim

H3 =

Diduga Herding memberi pengaruh positif pada

Keputusan Investasi Saham pada mahasiswa

FEB UPN Veteran Jatim

H4 =

Diduga Kemajuan Teknologi memberi pengaruh

untuk mengubah perilaku masyarakat, termasuk

perilaku pengambilan keputusan pembelian. Dalam

hal investasi, teknologi memudahkan investor dalam

mengakses informasi pasar modal, membuat

perdagangan lebih nyaman, dan memantau

pergerakan investasi dengan lebih efesien.

2.6 Kerangka Pemikiran

positif pada Keputusan Investasi mahasiswa

FEB UPN Veteran Jatim

3. METODE

3.1 Definisi Operasional

Adapun variabel di penelitian ini yakni:

• Variabel Dependen (Y)

Keputusan Investasi yakni keputusan seseorang

menanamkan modal di satu aset dengan harapan

memperoleh manfaat di masa depan. Adapun

indikator penilaian keputusan investasi mengadopsi

dari penelitian (Putri dan Hamidi, 2019) yaitu:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hal - 376 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 226: Untitled - jurnal mdp

a. Mencari informasi penting dari banyak pihak

guna mencari tahu return yang diterima

b. Mempelajari resiko yang diterima

c. Mengerti cara meminimalkan resiko

• Variabel Independen (X)

Dalam hal ini variabel dependen sebagai

berikut:

1 . Financial Literacy (X1)

Literasi Keuangan yakni pengetahuan terkait

konsep keuangan serta kemampuan mengambil

keputusan informasi terkait perencanaan

keuangan serta manajemen keuangan. Adapun

indikator penilaian variabel financial literacy

dalam penelitian ini di adposi dari Putri dan

(Hamidi, 2019) Sebagai berikut:

a. Manfaat literasi keuangan untuk menghindari

penipuan keuangan

b. Merencanakan program investasi dengan

teratur tiap bulan guna menggapai tujuan

c. Cara mengurangi resiko adalah dengan

membuat portofolio investasi

2 . Overconfidence (X2)

Overconfidence merupakan perilaku reaksi

berlebihan saat seorang punya “persoalan

psikologis” berbentuk penilaian berlebihan, pada

informasi yang diperoleh ataupun judgement yang

dibuat pada informasi itu. Adapun indikator

penilaian overconfidence dalam penelitian ini di

adopsi dari (Ghozali, 2009) sebagai berikut:

a. Percaya kemampuan serta pengetahuan

miliknya dibanding investor lain

b. Dapat melakukan prediksi kejadian

mendatang

c. Saya yakin dengan investasi yang dilakukan

3. Herding (X3)

Herding merupakan perilaku investor dengan

kecendrungan mengikuti tindakan orang lain.

Adapun indikator penelitian ini diadopsi dari

penelitian (Kengatharan dan Kengatharan, 2014)

sebagai berikut:

a. Keputusan membeli dan menjual dari

investor lain

b. Membeli saham yang di perdagangan dari

investor lain

c. Volume saham yang diperdagangkan oleh

investor lain

4. Kemajuan Teknologi (X4)

Kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tak

dapat dihindari, sebab kemajuan teknologi

berdampak nyata di semua aspek kehidupan.

Seperti sudah bisa merubah perilaku pengambilan

keputusan pembelian.

Adapun Indikaator ini mengadopsi penelitian

(Tatik Suryani, 2013)

a. Pencarian Informasi

b. Transaksi

c. Intrumen antara konsumen dan perusahan

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini yakni populasi target

yang mana keseluruhan objek yang di teliti pada

nasabah Galeri Investasi FEB UPN Veteran Jatim.

Data jumlah nasabah Galeri Investasi FEB UPN Vet-

eran Jawa Timur sebanyak 166 orang. Sampel

penelitian ini sejumlah 62 responden dengan penentuan

jumlah sampel memakai rumus slovin dengan teknik

pengambilan proportional random sampling,

3.3 Jenis san Sumber Data

Penelitian ini memakai data primer dari

responden investor yang terdaftar di Galeri Investasi

Fakultas Bisnis dan Ekonomi UPN Jawa Timur yang

sesuai persyaratan sampel yang ditentukan. Alat

pengumpulan data dari responden yakni kuesioner lewat

skala likert, serta data yang didapat lalu diolah memakai

teknik analisis PLS.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

a. Karakteristik sesuai Jenis Kelamin

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 377

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 227: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Karakteristik Responden Sesuai Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner

Dari Tabel 1 menunjukan bahwa 62

responden di penelitian ini diantaranya laki-laki

sebanyak 37 orang dengan persentasi 59,7% dan

perempuan sebanyak 25 dengan persentase 40,3%.

Dari tabel 3 menunjukan 62 responden di

penelitian ini diantaranya dari uang saku 1000000 -

2000000 sebanyak 33 orang dengan persentase 53%,

<1000000 sebanyak 21 orang dengan persentase

34%, 2000000 - 3000000 sebanyak 5 orang dengan

persentasi 8 % dan 3 orang > 3000000 dengan

persentase 5%. Dalam penelitian ini berdasarkan

uang saku didominasi oleh 1000000 – 2000000.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Pengujian Model Pengukuran Outer

Model Convergent Validity

Tabel 2 Karakteristik Responden Sesuai Jurusan

Di penelitian ini menurut jenis kelamin mayoritas laki-

laki.

a. Karakteristik Berdasarkan Jurusan

Nilai Factor Loading Jika > 0,5 ataupun nilai

T-statistik > 1,96 (nilai Z = 0,05) maka dapat dikatakan

validitas cukup. Factor Loading adalah korelasi indeks

dengan variabel, apabila > 0,05 dinilai valid, serta

apabila nilai T-Statistic > 1,96 dianggap signifikan.

Berdasarkan tabel 2 menunjukan 62 responden di

penelitian ini diantaranya dari jurusan ekonomi

pembangunan sebanyak 50 orang dengan persentase

80,65%, manajemen 9 orang dengan persentase

14,52% dan 3 orang dari jurusan akuntansi dengan

persentase 4,84%. Dalam penelitian ini berdasarkan

jurusan didominasi oleh jurusan Ekonomi

Pembangunan

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner

Tabel 3. Karakteristik Responden Menurut Uang Saku

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner

Hal - 378 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 228: Untitled - jurnal mdp

Tabel 4. Outer Loadings

Sumber: Olah data, Output Smart PLS, 2021

Berdasarkan tabel pembebanan eksternal di

atas, semua indikator reflektif di variabel literasi

keuangan (X1), terlalu percaya diri (X2), kesesuaian

(X3), kemajuan teknologi (X4), dan keputusan

investasi (Y) menunjukkan pemuatan faktor > 0,50

dan ataupun signifikan, sehingga estimasi untuk

semua indikator memenuhi validitas konvergen atau

baik.

Di variabel Financial Literacy

menunjukkan indikator X1.1, X1.2, serta X1.3

mempunyai factor loading > 0,5 serta nilai T-Sta-

tistic > 1, maka indikator X1.1, X1.2 serta X1.3 itu

jadi dasar terukur variabel Financial Literacy.

Variabel Overconfidence memperlihatkan

factor loadings untuk indikator X2.1, X2.2, serta X2.3

> 0,5, serta T-statistik > 1,96, hingga X2.1, X2.2, serta

X2 .3 Indikator jadi dasar pengukuran variabel over-

confidence.

Di variabel Herding menunjukkan indikator

X3.1, X3.2, serta X3.3 mempunyai factor loading >

0,5 serta nilai T-Statistic > 1,96 (nilai Z pada á =0,05),

maka indikator X3.1, X3.2 dan X3.3 itu jadi dasar

terukur variabel Herding.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 379

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 229: Untitled - jurnal mdp

Di variabel Kemajuan teknologi

menunjukkan indikator X4.1, X4.2, serta X4.3

mempunyai factor loading > 0,5 serta nilai

T-Statistic > 1,96 (nilai Z pada á =0,05), Maka indikator

X4.1, X4.2 serta X4.3 itu jadi dasar terukur variabel

Kemajuan Teknologi.

Di variabel Keputusan Investasi

menunjukkan indikator Y.1, Y.2, dan Y.3 punya

factor loading > 0,5 serta nilai T-Statistic > 1,96

(nilai Z pada á =0,05), hingga indikator Y.1, Y.2 serta

Hasil pengujian AVE variabel Financial

Literacy (X1) sejumlah 0.627, variabel

Overconfidence (X2) sejumlah 0.596, variabel

Herding (X3) sejumlah 0.828, variabel Kemajuan

Teknologi (X4) sejumlah 0.810, dan Keputusan

Investasi sejumlah 0.6772, kelima variabel itu

memperlihatkan nilai > 0.5, sehingga keseluruhan

variabel penelitian ini bisa dinyatakan validitasnya

baik.

Tabel 5 AVE

Y.3 jadi dasar terukur variabel Keputusan Investasi.

Discriminant Validity

Model pengukuran selanjutnya yakni nilai

mean variance extraction (AVE), memperlihatkan

besarnya varians dari indikator di variabel laten. Nilai

AVE konvergen > 0,5 memperlihatkan validitas

variabel laten yang baik. Refleksi variabel metrik

dapat dilihat dari nilai AVEbagi tiap konstruk. Jika

AVE per konstruk > 0,5, dibutuhkan model yang baik.

Composite Reliability

Ukuran konsisten internal dari indikator

variabel bentukan menunjukkan derajat di variabel.

Artinya reliabilitas menunjukkan konsistensi alat

pengukur di hal sama. Hasil lengkapnya bisa diketahui

di tabel dibawah:

Sumber: Olah data, Output Smart PLS, 2021

Tabel 6 Composite Reliability

Sumber: Olah data, Output Smart PLS, 2021

Hal - 380 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 230: Untitled - jurnal mdp

Reliabilitas konstruk diukur lewat nilai “Com-

posite Reliability”, konstruk reliable apabila nilai

“composite reliability” diatas 0,70 sehingga

indikator dinamakan konsisten mengukur variabel

latennya.

Hasil uji Composite Reliability

memperlihatkan variabel Financial Literacy (X1)

sejumlah 0.834, variabel overconfidence (X2)

sejumlah 0.814, variabel Herding (X3) sejumlah

0.935, variabel Kemajuan Teknologi (X4) sejumlah

0.927, serta variabel Keputusan Investasi (Y)

sejumlah 0.859, empat variabel itu memperlihatkan

nilai Composite Reliability > 0.70 maka bisa

dinyatakan semua variabel penelitian ini reliable

4.2.2 Analisis Model PLS (Partial Least

Square)

Gambar 2. Diagram Jalur Hasil Output PLS

Sumber: Olah data, Output Smart PLS, 2021

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 381

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 231: Untitled - jurnal mdp

Bisa dilihat dari grafik keluaran PLS diatas

besar kecilnya nilai beban tiap faktor indeks berada

diatas tanda panah antar variabel dengan indeks, dan

dapat dilihat besarnya koefisien jalur diantara eksogen

serta variabel endogen di atas garis panah.

Disamping itu, terlihat ukuran R-Square ada

di lingkaran variabel endogen.

Nilai R2 = 0.591. Ini bisa di interpretasikan

model bisa menjabarkan fenomena Keputusan

investasi yang mendapat pengaruh variabel bebas

yakni “Financial Literacy, Overconfidence,

Herding dan Kemajuan teknologi” dengan varian

sejumlah 59,1 %. Dan sejumlah 40,9 % dijabarkan

variabel diluar penelitian ini (Selain financial literacy,

4.2.3 Pengujian Model Struktural

Pada uji model struktural diadakan lewa nilai

R-squared yang jadi uji kecocokan model yang baik.

Uji model internal bisa diketahui di nilai R-Square di

persamaan antar variabel laten. Nilai R2

menjabarkan seberapa baik variabel eksogen di

model bisa menjabarkan variabel endogen.

overconfidence, herding dan kemajuan teknologi)

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis bisa diketahui di hasil koefisien

serta nilai T-Statistic dari Inner model di gambar

dibawah:

Tabel 7. R-Square

Sumber: Olah data, Output Smart PLS, 2021

Tabel 8. Path Coefficients

Sumber: Olah data, Output Smart PLS, 2021

Hal - 382 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 232: Untitled - jurnal mdp

Dari tabel diatas didapat kesimpulan hipotesis

yakni:

H1. Financial Literacy (X1) memberi pengaruh

positif pada Keputusan Investasi (Y) bisa

diterima, dengan path coefficients sejumlah 0.619

serta nilai T-statistic sejumlah 4.119 >1,96 (nilai

T-tabel dari Zá =0.05, sehingga signifikan

H2. Overconfidence (X2) memberi pengaruh positif

pada Keputusan Investasi (Y) tidak bisa diterima,

dengan path coefficients sejumlah 0.015 serta

nilai T-statistic sejumlah 0.151 < 1,96 (nilai T-

tabel dari Zá =0.05, Sehingga Non signifikan

H3. Herding (X3) memberi pengaruh positif pada

Keputusan Investasi (Y) tak bisa diterima,

dengan path coefficients sejumlah 0.030 serta

nilai T-statistic sejumlah 0.295 < 1,96 (nilai T-

tabel dari Zá =0.05, Sehingga Non signifikan

H4. Kemajuan Teknologi (X4) memberi pengaruh

positif pada Keputusan Investasi (Y) tidak bisa

diterima, dengan path coefficients sejumlah 0.178

serta nilai T-statistic sejumlah 1.304 < 1,96 (nilai

T-tabel dari Zá =0.05, Sehingga Non signifikan

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Financial Literacy Terhadap

Keputusan Investasi

Berdasarkan penelitian tersebut, literasi

keuangan punya efek positif signifikan di keputusan

investasi mahasiswa veteran FEB UPN Jawa Timur.

Literasi keuangan merupakan suatu keharusan

generasi muda mahasiswa serta kelompok masyarakat

terdidik. Manajemen dan pengambilan keputusan

yang baik tercapai saat individu mampu paham serta

menerapkan konsep keuangan. Dalam hal ini, salah

satu bentuk pengambilan keputusan adalah keputusan

investasi.

Hasil analisis deskriptif pada variabel

financial literacy keuangan ada di kriteria baik. Ini

dapat dilihat dari indikator yang sangat memberi

pengaruh pada keputusan investasi yakni manfaat

literasi keuangan (lewat perolehan mean X1.1 = 4.43)

Karena mahasiswa mengetahui manfaat financial

literacy sangat membantu dalam meminimalisir

kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi.

Kemudian diikuti indikator perencanaan pro-

gram investasi (dengan perolehan mean X1.2 = 4.30),

sebab mahasiswa yang well literate maka dapat

terbantu dalam merencanakan program investasi. dan

indikator akhir yakni membuat portofolio investasi

(perolehan mean X1.3 = 4.21) yakni mahasiswa yang

memiliki financial literacy yang baik dapat

memudahkan dalam membuat portolio investasi dalam

keputusan investasinya.

Penelitian ini didukung beragam penelitian

yang menunjukkan literasi keuangan berdampak

positif pada keputusan investasi. Diantaranya temuan

oleh (Suprasta serta Nuryasman, 2020) menyertakan

literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan

ke keputusan investasi. Temuannya menunjukkan

semakin baik pengetahuan dan kemampuan

seseorang mengelola keuangan mereka, semakin baik

keputusan investasi mereka.

Kemudian penelitian (Ulfy, Alfida, Nunuk,

2020) memperlihatkan salah satu variabel literasi

keuangan berpengaruh positif ke keputusan investasi.

Hasil penelitian memperlihatkan individu dengan

literasi keuangan yang baik cenderung lebih bijak

mengelola asetnya.

Berdasarkan penelitian dan pendapat

tersebut bisa diambil kesimpulan literasi keuangan

berpengaruh positif signifikan ke keputusan investasi.

Makin tinggi literasi keuangan siswa, makin baik

keputusan investasi. dengan demikian financial lit-

eracy memegang peranan penting dalam keputusan

investasi.

4.3.2 Pengaruh Overconfidence Terhadap

Keputusan Investasi

Dari penelitian, overconfidence ditemukan

tak memberi pengaruh signifikan pada keputusan

investasi mahasiswa FEB UPN Lama Jawa Timur.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 383

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 233: Untitled - jurnal mdp

Terlalu percaya diri yakni perasaan terlalu percaya

diri mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan

sendiri. Ketika investor menganggap memiliki

keterampilan didalam dunia investasi maka menjadi

overconfidence dan berakibat akan meningkatkan

frekuensi perdagangan.

Hasil analisis deskriptif pada variabel over-

confidence ada di kriteria baik. Ini dapat dilihat dari

indikator yang sangat memberi pengaruh pada over-

confidence yakni yakin pada investasi yang

dilakukan (dengan perolehan mean X2.3 = 3.98)

sebab investor yang terpengaruh overconfidence

yakin dengan keputusan yang dilakukannya.

Kemudian diikuti indikator percaya pada kemampuan

yang dimiliki (dengan perolehan mean X2.1 = 3.46),

Karena investor yang terkena overconfi-

dence percaya pada kemampuan pengambilan

keputusan investasi yang dimilikinya dibanding dengan

investor lain. Dan indikator terakhir yakni memprediksi

kejadian mendatang (dengan perolehan mean X2.2

= 3.45) yakni investor yang terkena overconfidence

mengakibatkan percaya pada kemapuan sendiri dan

beranggapan bisa memprediksi kejadian mendatang

berdasarkan kemampuan analisis yang dimilikinya.

Namun tak diterimanya hipotesis hasil

olahdata memperlihatkan tak adanya hubungan antara

overconfidence terhadap keputusan investasi

mahasiswa FEB UPN Veteran Jawa Timur. Ini

diakibatkan karena responden penelitian ini punya

pengalaman dalam berinvestasi dan juga memiliki

literasi keuangan yang baik, sehingga dalam

mengambil keputusannya responden sangat hati-hati

dalam mempertimbangkan segala resiko pengambilan

keputusan investasinya.

Penelitian ini didukung berbagai penelitian

yang menunjukkan terlalu percaya diri tidak memberi

pengaruh positif ke keputusan investasi. Ini termasuk

penelitian (Carmila Siringoringo, 2018) menunjukkan

terlalu percaya diri tak memberi dampak signifikan

pada keputusan investasi. Temuannya menjabarkan

investor mengandalkan ide sendiri guna memprediksi

hasil keputusan investasi mereka.

Kemudian, penelitian (Chintiya, 2020)

memperlihatkan terlalu percaya diri tidak berdampak

pada keputusan investasi, membuktikan bahwa

responden dapat memprediksi harga saham di masa

depan lebih baik daripada yang lain, menjadikan

pengetahuan dan pemahaman tentang pasar saham

sebagai kesuksesan investasi, bertanggung jawab

untuk mengelola pasar saham. Memiliki portofolio

Anda sendiri dan memiliki keyakinan dalam

keputusan Anda sendiri dan bertukar pendapat

mengurangi peluang Anda untuk sukses.

Dari penelitian serta pendapat itu bisa diambil

kesimpulan overconfidence tak berpengaruh pada

keputusan investasi. Karena terlalu percaya diri

adalah sikap yang terlalu percaya diri sehingga

cenderung menjadi tidak rasional dalam mengambil

keputusan. Pada saat yang sama, responden

penelitian ini memiliki pengalaman dan literasi

keuangan yang baik, sehingga ketika membuat

keputusan investasi, responden percaya bahwa terlalu

percaya diri tidak akan mempengaruhi keputusan

investasi. Karenanya, terlalu percaya diri memainkan

peran yang lebih kecil dalam keputusan investasi.

4.3.3 Pengaruh Herding Terhadap

Keputusan Investasi

Dari Penelitian, diperoleh hasil herding tidak

memberi pengaruh pada keputusan investasi

mahasiswa FEB UPN Veteran Jawa Timur.

Herding adalah tindakan meniru keputusan investor

lain, herding mengacu tindakan seorang rasional jadi

irasional dengan meniru keputusan orang lain hal itu

disebabkan karena investor terkena herding merasa

kemampuan yang dimilikinya kurang dibanding dengan

investor lain .

Hasil analisis deskriptif pada variabel

herding ada di kriteria yang baik. Ini dapat dilihat

dari indikator yang sangat memberi pengaruh pada

herding yakni volume saham yang diperdagangkan

investor lain (dengan perolehan mean X3.3 = 3.38)

sebab investor yang terkena herding cenderung

mengikuti keputusan investasi berdasarkan volume

perdagangan yang tinggi.

Hal - 384 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 234: Untitled - jurnal mdp

Kemudian diikuti indikator membeli saham

yang diperdagangkan investor lain (dengan perolehan

mean X3.2 = 3.25), Karena investor yang terkena

herding cenderung mengambil keputusan investasi

dengan membeli saham yang diperdagangkan

investor lain. Serta indikator terakhir yaitu keputusan

membeli dan menjual dari investor lain (dengan

perolehan mean X3.1 = 3.12) yaitu investor yang

terkena herding cenderung meniru keputusan

membeli dan menjual berdasarkan keputusan

investor lain.

Namun tak diterimanya hipotesis hasil

olahdata memperlihatkan adanya hubungan antara

herding terhadap keputusan investasi mahasiswa

FEB UPN Veteran Jawa Timur. Ini diakibatkan

karena responden penelitian ini punya pengalaman

dalam berinvestasi dan juga memiliki literasi

keuangan yang baik, sehingga ketika ingin meniru

keputusan investasi dari investor lain, responden perlu

meriset ulang mengenai fundamental emiten apakah

masuk kriteria investasi tiap-tiap responden.

Penelitian ini didukung banyak penelitian

mengatakan herding tidak memberi pengaruh pada

keputusan investasi. Hasil penelitian oleh (Ramdani,

2018) yang menunjukkan bahwa investor menerima

informasi dan menganalisa secara baik unuk memillih

saham dan cenderung bersikap rasional dan tidak

terpengaruh oleh investor lain. Serta Penelitian oleh

(Timothy serta Martha, 2020) memperlihatkan hering

tidak punya pengaruh signifikan pada keputusan

investasi

Dari penelitian serta pendapat itu bisa diambil

kesimpulan tak ada pengaruh herding pada keputusan

investasi, karena responden dalam penelitian ini

cenderung bersikap rasional dan tidak terpengaruh

oleh investorlain dalam keputusan investasi. dengan

demikian herding tidak berperan dalam keputusan

investasi saham mahasiswa FEB UPN Veteran Jawa

Timur.

4.3.3 Pengaruh Kemajuan Teknologi

Terhadap Keputusan Investasi

Berdasarkan Penelitian, didapat hasil

kemajuan teknologi tidak memberi pengaruh signifikan

pada keputusan investasi mahasiswa FEB UPN

Veteran Jawa Timur. Kemajuan teknologi yakni

keseluruhan metode yang rasional mengarah serta

mempunyai ciri efesiensi di tiap kegiatan manusia.

Hasil analisis deskriptif pada variabel

kemajuan teknologi ada di kriteria baik. Ini dapat

dilihat dari indikator yang sangat memberi pengaruh

pada kemajuan teknologi yakni pencarian informasi

(dengan perolehan mean X4.1 = 4.35).

Karena dengan kemajuan teknologi investor

dapat mancari informasi dengan sangat cepat dan

tepat sehingga dapat membantu dalam mencari

informasi guna menentukan keputusan investasi. Lalu

diikuti indikator transaksi (dengan perolehan mean

X4.2 = 4.29),

Karena kemajuan teknologi dapat

mempermudah dalam transaksi menjual atau membeli

sehingga membeli lebih cepat dan akurat. Serta

indikator terakhir yaitu instrumen antara konsumen

dan perusahaan (dengan perolehan mean X4.3 =

4.06) yakni kemajuan teknologi mempermudah pihak

investor untuk menjual maupun membeli saham

emiten

Namun tak diterimanya hipotesis hasil

olahdata memperlihatkan tak ada hubungan antara

kemajuan teknologi terhadap keputusan investasi

mahasiswa FEB UPN Veteran Jawa Timur. Hal ini

disebabkan karena peran kemajuan teknologi

merupakan instrumen yang mempermudah transaksi

dan mendapatkan informasi, Sehingga ketika ingin

menentukan keputusan investasi diperlukan

kemampuan mengelola informasi yang baik.

Penelitian ini didukung penelitian yang

mengatakan kemajuan teknologi tidak memberi

pengaruh pada keputusan investasi. Diantara hasil

penelitian (Yunita, 2020) yang menunjukkan bahwa

responden telah mengabaikan kemajuan teknologi

sebagai pertimbangan penting untuk berinvestasi.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 385

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 235: Untitled - jurnal mdp

Selanjutnya penelitian Cahya serta Setyarini

memperlihatkan kemajuan teknologi tak memberi

pengaruh terhadap keputusan berinvestasi

Dari penelitian serta pendapat itu bisa diambil

kesimpulan tak ada pengaruh kemajuan teknologi

pada keputusan investasi. Hal itu disebabkan karena

responden mengabaikan kemajuan teknologi sebagai

pertimbangan penting dalam berinvestasi, dengan

demikian kemajuan teknologi kurang memegang

peranan dalam penentuan keputusan investasi

mahasiswa FEB UPN Veteran Jawa Timur.

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil uji data melalui penyebaran

kuisioner kepada 62 responden memakai analisis PLS

guna mengadakan uji banyak variabel pada keputusan

investasi dapat diambil kesimpulan yakni:

1. Financial Literacy berperan pada pengambilan

keputusan investasi saham oleh mahasiswa FEB

UPN Veteran Jatim

2. Overconfidence tidak memiliki peran mengambil

keputusan investasi saham oleh mahasiswa FEB

UPN Veteran Jatim

3. Herding tidak memiliki peran mengambil

keputusan investasi saham mahasiswa FEB UPN

Veteran Jatim

4. Kemajuan teknologi tidak memiliki peran

mengambil keputusan investasi saham oleh

mahasiswa FEB UPN Veteran Jatim.

5.2 Saran

Financial literacy memegang peranan

penting dalam keputusan investasi. Sebagai investor

diharapkan memiliki well literate .Hal ini perlu

dilakukan karena dengan tingginya literasi keuangan

investor yang membuat investor mempelajari resiko

yang diterima dalam setiap keputusan investasi.

Adanya literasi keuangan yang baik maka investor

semakin tepat dalam membuat keputusan serta

terhindar resiko kerugian yang tinggi. Literasi

keuangan merupakan keahlian dasar agar dapat

memahami dan mempelajari resiko agar keputusan

berinvestasi di hasilkan investor tepat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chandra, Cynthia 2020, Pengaruh Tarif

Pajak, Sanksi Pajak, dan Kesadaran

Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi Usahawan di

Daerah ITC Mangga Dua /Cynthia

Chandra / 36160114 / Pembimbing: Amelia

Sandra. Institut Bisnis dan Informatika Kwik

Kian Gie, Jakarta.

[2] Devenow, A., & Welch, I. 1996, Rational

Herding in Financial Economics, European

Economic Review, 40, 603-615

[3] Esra, M. A., & Salvatore, T. 2020. Tolerance

Terhadap Pengambilan Keputusan

Investasi Investor Kata Kunci

Overconfidence, Herding, Regret

Aversion, Risk Tolerance, Pengambilan

Keputusan Investasi Investor, Teori Pasar

Efisien. Jurnal Manajemen, 10(1).

[4] Ghozali, Imam. 2009, “Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program SPSS

“.UNDIP, Semarang.

[5] Huston, S. J. 2010, Measuring Financial

Literacy, Journal of Consumer Affairs, 44(2),

296–316

[6] John M. Keynes, 1936, The General Theory

of Employment, Interest and Money,

Harcourt Brace, New York,

Hal - 386 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 236: Untitled - jurnal mdp

[7] Kengatharan, L., & Kengatharan, N. 2014, The

Influence of Behavioral Factors in Making

Investment Decisions and Performance:

Study on Investors of Colombo Stock

Exchange, Sri Lanka. Asian Journal of

Finance & Accounting, 6(1), 1. https://doi.org/

10.5296/ajfa.v6i1.4893

[8] Kansal, Priya dan Seema Sigh,. 2018,

Determinats of Overconfidence Bias in

Indian Stock Market, Qualitative Research in

Financial Markets:2-5

[9] Lusardi, A. 2008, Household Saving

Behavior: The Role of Financial Literacy,

Information, and Financial Education

Programs, National Bureau of Economic

Research Working Paper. No. 13824, February

2008

[10] Nuryasman MN, Nyoman Suprasta. 2020,

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pengambilan Keputusan [11] Investasi

Saham, Jurnal Ekonomi, 25(2), 251. https://

d o i . o r g / 1 0 . 2 4 9 1 2 / j e . v 2 5 i 2 . 6 6 9

[12] Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019, Deposito,

Diakses pada Tanggal 1 Juli 2020.

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/

Category/121

[13] Pradikasari, Ellen, and Yuyun Isbanah. 2018,

“Pengaruh Financial Literacy, Illusion of

Control, Verconfidence, Risk Tolerance, dan

Risk Perception Terhadap Keputusan

Investasi pada Mahasiswa di

Kota Surabaya.” Jurnal Ilmu Manajemen 6 (4):

424–34.

[14] Putri, wilantika W., & Hamidi, M. 2019,

Pengaruh Literasi Keuangan, Efikasi

Keuangan, dan Faktor Demografi Terhadap

Pengambilan Keputusan Investasi (Studi

Kasus pada Mahasiswa Magister

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Andalas Padang), Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Ekonomi Manajemen, 4(1), 398–412. http://

www.jim.unsyiah.ac.id/EKM/article/view/10703

[15] Ramdani, F. N. 2018, Analisis Pengaruh

Representativeness Bias dan Herding

Behavior Terhadap Keputusan Investasi

(Studi pada Mahasiswa di Yogyakarta), Skripi

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,

1–16

[16] Sukirno, Sadono. 1997, Pengantar Teori Mikro

Ekonomi, Edisi 2, Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

[17] Septyanto, Dihin. 2013. “Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Investor Individu Dalam

Pengambilan Keputusan Investasi Sekuritas

di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Jurnal

Ekonomi, Volume 4, Nomor 2, Universitas Esa

Unggul, Jakarta.

[18] Suryani, Tatik. 2013, Perilaku Konsumen di

Era Internet, Graha. Ilmu, Yogyakarta.

[19] Siringoringo, N. C. 2018. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Investor Dalam Mengambil

Keputusaan Investasi Saham di Kota Batam,

52–54.

[20] Siringoringo, N. C. 2019, Factors That

Influence Investors In Taking Decisions In

Stock Investment In Batam City.

[21] Safryani, Ulfy, Alfida Aziz, and Nunuk

Triwahyuningtyas. 2020. “Analisis Literasi

Keuangan, Perilaku Keuangan, dan

Pendapatan Terhadap Keputusan Investasi,”

Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan 8(3): 319–

32.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 387

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 237: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan Dan

Customer Value Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada

Springbed Procella Di Palembang

Louissandro Oktavianus1, Megawati2

Jurusan Manajemen Universitas Multi Data [email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, dan

.customer value terhadap kepuasan pelanggan pada Springbed Procella di Palembang secara parsial dan untuk

menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, dan customer value terhadap kepuasan pelanggan

pada Springbed Procella di Palembang secara simultan. Populasi pada penelitian ini yaitu pelanggan yang pernah

membeli springbed Procella di Palembang lebih dari satu kali. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu

melakukan penyebaran kuisioner dengan responden sebanyak 180 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah

deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan metode purposive sampling

serta menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji parsial (uji-t) variabel kualitas

produk, harga, kualitas pelayanan, dan customer value berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Uji simultan (uji-F) membuktikan bahwa variabel independen adalah kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, dan

customer value berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan.

Kata kunci: Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan, Customer Value dan Kepuasan Pelanggan.

Abstract:The purpose of this study was to partially analyze the effect of product quality, price, service quality, and

customer value on customer satisfaction at Springbed Procella in Palembang and to analyze the effect of product

quality, price, service quality, and customer value on customer satisfaction at Springbed Procella in Palembang.

Palembang simultaneously. The population in this study were customers who had purchased Procella springbeds in

Palembang more than once. The method used for data collection is distributing questionnaires with 180

respondents. The type of research used is descriptive. The sampling technique used non-probability sampling with

purposive sampling method and using SPSS 22 application assistance. The results of this study indicate that the

partial test (t-test) of product quality, price, service quality, and customer value variables has a positive and

significant effect on customer satisfaction. Simultaneous test (F-test) proves that the independent variables are

product quality, price, service quality, and customer value have a positive and significant effect on the dependent

variable, namely customer satisfaction.

Keyword: Product Quality, Price, Service Quality, Customer Value and Customer Satisfaction.

1. PENDAHULUAN

Di zaman modern seperti saat ini,

perkembangan bisnis sangat pesat terutama terjadi

di seluruh dunia. Bisnis adalah suatu kegiatan yang

dilakukan secara terus-menerus mulai dari pengadaan

bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi,

sampai pada konsumen dalam bentuk barang maupun

jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan

kemanfaatan. Pada tahun 2020 muncul masalah pada

seluruh negara yaitu pandemi covid-19 yang

membuat perubahan sistem yang berkaitan dengan

operasional perusahaan. seperti pengurangan

karyawan, perubahan jam kerja, dan sistem Work

From Home (WFH) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sejumlah perusahaan maupun usaha mikro kecil

Hal - 388 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 238: Untitled - jurnal mdp

menengah (UMKM) menjalankan usahanya secara

online di masa pandemi dengan menggunakan media

internet untuk mempertahankan dan memasarkan

produknya kepada pelanggan. Salah satu bisnis

UMKM yang menjalankan usahanya secara online

yaitu usaha furniture.

Furniture merupakan kebutuhan yang

diperlukan oleh setiap pelaku rumah tangga, karena

mereka membutuhkan barang – barang untuk

kenyamanan mereka sendiri. Springbed merupakan

salah satu bisnis furniture yang banyak dibutuhkan

oleh sebagian besar masyarakat, kebutuhan manusia

yang terpenting yaitu mendapatkan kualitas tidur yang

baik didukung dengan alas tidur yang nyaman.

Sebelum adanya Springbed, orang hanya tidur

dengan beralaskan matras yang berisi busa yang tipis

dan berisikan kapuk yang membuat orang kurang

mendapatkan kepuasan pada saat beristirahat.

Kota Palembang memiliki banyak sekali

Dilihat dari tabel 1. dapat disimpulkan

penjualan Springbed Procella pada tahun 2018

sampai dengan tahun 2019 mengalami kenaikan

penjualan yang cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh

kualitas dan pandangan yang baik dari pelanggan

sehingga berpengaruh terhadap permintaan

Springbed Procella. Pada tahun 2020 Springbed

Procella mengalami penurunan penjualan yang cukup

besar juga, hal ini mungkin dapat disebabkan oleh

adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia

yang menyebabkan perekonomian di dunia menjadi

tidak stabil disetiap negara dan membuat setiap

perusahaan banyak yang mengalami penurunan

penjualan.

Dengan adanya pandangan yang baik dari

masyarakat karena produk yang dihasilkan memiliki

kualtas produk yang sangat sesuai dengan keinginan

merek Springbed yang dijual dipasaran, salah

satunya adalah Springbed Procella, dimana hampir

setiap daerah yang menjual barang furniture pasti

menjual Springbed merek Procella. Springbed

Procella merupakan bisnis yang bergerak dibidang

furniture dalam naungan PT Kurnia Persada Mitra

Mandiri (KPMM) di Kota Palembang. Untuk produk

springbed Procella cukup dikenal di kalangan

masyarakat dalam masalah kebutuhan tempat tidur.

Hal ini dibuktikan dengan penjualan yang

terus meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi pada

tahun 2020 penjualannya sempat mengalami

penurunan akibat adanya pandemi Covid-19 yang

membuat hampir seluruh usaha mengalami defisit

pendapatan pada usaha mereka. Para pesaing untuk

kategori springbed Procella pun juga mengalami hal

yang sama seperti Bola Dunia, Bigland dan Napolly

semuanya juga merasakan kesulitan yang serupa yaitu

penurunan penjualan akibat kurangnya penghasilan

masyarakat juga karena pandemi Covid-19.

konsumen, Menurut Assauri (2010) dalam Miguna

Astuti dan Nurhafifah Matondang (2020;6-7)

mengemukakan bahwa kualitas produk dapat

menunjukkan ukuran tahan lama produk itu, dapat

dipercayainya produk tersebut, ketepatan produk,

kemudahan pengoperasian produk, dan pemeliharaan

serta kelengkapan atribut lain yang dinilai.

Hal tersebut merupakan hal penting bagi citra

perusahaan. Kepuasan konsumen merupakan salah

satu elemen penting dari kualitas. Springbed Procella

menawarkan beberapa tipe produk yaitu, tipe biasa

dan tipe mewah, sehingga produk ini menyasar bukan

untuk kelangan atas saja tetapi juga dapat dirasakan

oleh kalangan menengah kebawah. Jika bicara

mengenai kualitas suatu produk tentunya harga sangat

berperan penting dalam hal tersebut.

Tabel 1. Penjualan Springbed Procella Tahun 2018 - 2020

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 389

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 239: Untitled - jurnal mdp

Harga merupakan nilai yang dinyatakan

dalam rupiah. Tetapi dalam keadaan yang lain harga

didefinisakan sebagai jumlah yang dibayarkan oleh

pembeli. Dalam hal ini harga merupakan suatu cara

bagi seorang penjual untuk membedakan

penawarannya dari para pesaing. Sehingga penetapan

harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari

fungsi deferensiasi barang dalam pemasaran.

Menurut Samsul Ramli (2013) dalam

Meithiana Indrasari (2019: 48) pengertian harga

disebutkan sebagai nilai relatif dari produk atau jasa

dan bukan indikator pasti dalam menunjukan besarnya

sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan

produk atau jasa. Harga sangat berpengaruh terhadap

suatu kualitas yang akan didapatkan biasanya dengan

harga yang tinggi maka akan mendapatkan kualitas

produk yang baik. Springbed Procella menawarkan

harga yang cukup bersaing dengan para kompetitor

yang ada.

Untuk menciptakan relasi yang baik dengan

para pelanggan maka diperlukan pelayanan yang baik,

Menurut Tjiptono (2019) dalam Lailatus Sa’adah dan

Abdullah Fajarul Munir (2020:9) kualitas pelayanan

merupakan tingkat keunggulan (excellence) yang

diharapkan dan pengendalian atas keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:681)

kualitas pelayanan merupakan keseluruhan dari

keistimewaan dan karakteristik dari produk atau jasa

yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan secara lansgung maupun tidak langsung.

Produk jasa yang berkualitas mempunyai peranan

penting untuk membentuk kepuasan pelanggan.

Semakin berkualitas produk dan jasa yang

diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh

pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan

semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan

bagi badan usaha tersebut. Dengan kualitas

pelayanan yang baik juga akan menciptakan nilai

pelanggan yang baik, Menurut Iwan Kusuma

Sihombing dan Ika Sari Dewi (2019:148) nilai yang

dirasakan pelanggan adalah antara jumlah nilai

pelanggan dengan jumlah biaya pelanggan. Jumlah

nilai pelanggan adalah sekelompok manfaat yang

diharapkan dari produk dan jasa. Jumlah biaya

pelanggan adalah kelompok biaya yang digunakan

dalam menilai, mendapatkan menggunakan, dan

membuang produk atau jasa. Nilai pelanggan juga

berperan penting dalam menentukan pengaruhnya

terhadap kepuasan yang dirasakan. Springbed

Procella selalu memenuhi kebutuhan pelanggannya

dengan membuat produk sesuai dengan permintaan

di pasar.

1.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kualitas produk, harga,

kualitas pelayanan dan customer value

berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan

pelanggan pada springbed Procella di

Palembang?

2. Bagaimana pengaruh kualitas produk, harga,

kualitas pelayanan dan customer value

berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan

pelanggan pada springbed Procella di

Palembang?

2. LANDASAN TEORI

Menurut Sofjan Assauri (2013) dalam

Meithiana Indrasari (2019: h.9), Pengertian

manajemen pemasaran adalah kegiatan analisis,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

berbagai program yang disusun dalam pembentukan,

pembangunan, dan pemeliharaan laba hasil dari

transaksi/ pertukaran melalaui sasaran pasar untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Assauri (2010) dalam Miguna

Astuti dan Nurhafifah Matondang (2020;6-7)

mengemukakan bahwa kualitas produk dapat

menunjukan ukuran tahan lama produk itu, dapat

dipercayainya produk tersebut, ketepatan produk,

kemudahan pengoperasian produk, dan pemeliharaan

serta kelengkapan atribut lain yang dinilai. Dimensi

kualitas produk adalah fitur, kemampuan diperbaiki,

Hal - 390 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 240: Untitled - jurnal mdp

kesesuaian, keawetan dan estetika.

Menurut Samsul Ramli (2013) dalam

Meithiana Indrasari (2019: 39) pengertian harga

disebutkan sebagai nilai relatif dari produk atau jasa

dan bukan indikator pasti dalam menunjukan besarnya

sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan

produk atau jasa. Dimensi harga adalah harga sesuai

kualitas produk, perbandingan harga, harga

terjangkau oleh konsumen, harga sesuai dengan

harapan konsumen.

Menurut Tjiptono (2019) dalam Lailatus

Sa’adah dan Abdullah Fajarul Munir (2020:9) kualitas

pelayanan merupakan tingkat keunggulan

(excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas

keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Dimensi kualitas pelayanan adalah,

jaminan (Assurance), Bukti Fisik (Tangibles).

Menurut Iwan Kusuma Sihombing dan Ika

Sari Dewi (2019:148) nilai yang dirasakan pelanggan

adalah antara jumlah nilai pelanggan dengan jumlah

biaya pelanggan. Jumlah nilai pelanggan adalah

sekelompok manfaat yang diharapkan dari produk dan

jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah kelompok biaya

yang digunakan dalam menilai, mendapatkan,

menggunakan dan membuang produk dan jasa.

Dimensi customer value adalah, Emotional Value,

Social Value, Quality / Performance Value, Price /

Value of Money.

Menurut Umar (2005) dalam Meithiana

Indrasari (2019 : 82) Kepuasan konsumen adalah

tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan

antara apa yang dia terima dan harapannya.

Kepuasan konsumen ini sangat tergantung pada

persepsi dan harapan konsumen itu sendiri. Dimensi

kepuasan pelanggan adalah kesesuaian harapan,

minat berkunjung kembali, kesediaan

merekomendasikan.

Kerangka Pemikiran yang digunakan di

dalam penelitian sebagai berikut:

Sumber: Penulis 2021

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 391

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 241: Untitled - jurnal mdp

Gambar 1, kerangka pikir penelitian yang menjelaskan

adanya hubungan variabel Independen (Kualtias

Produk, Harga, Kualitas Pelayanan dan Customer

Value) terhadap variabel dependent (Kepuasan

Pelanggan) baik secara parsial maupun simultan

3. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif. Karena metode penelitian ini dapat dicapai

dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik

atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada

gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu

di dalam kehidupan manusia yang dinamakannya

sebagai variabel. Dalam pendekatan kuantitatif

hakekat hubungan diantara variabel-variabel dianalisis

dengan menggunakan teori yang obyektif

.

Objek penelitian yang diteliti disini adalah

menganalisis pengaruh variabel-variabel kualitas

produk, harga, kualitas pelayanan dan customer value

terhadap kepuasan pelanggan pada Springbed

Procella di Palembang Subjek penelitian ini adalah

pelanggan Springbed Procella.

Populasi dalam penelitian ini adalah

pelanggan yang pernah membeli springbed

Procella di Palembang lebih dari satu kali.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling.

Pengambilan sampel menggunakan metode Roscoe.

Terdapat 18 indikator pada penelitian ini sehinga hanya

ada 180 responden. Jenis data yang digunakan pada

penelitian ini, teknik yang digunakan adalah

nonprobability sampling. NonProbability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) dan Purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria

tertentu.

Merupakan data yang dikumpulkan sendiri

oleh peneliti langsung dari sumber utama seperti

wawancara beberapa pertanyaan dengan pihak

perusahaan dan pembagian kuisioner kepada

pelanggan. Pada penelitian ini data diambil dengan

menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada

pelanggan yang pernah membeli springbed procella

di Palembang. Sementara itu untuk data sekunder

berupa data-data yang di dapat dari buku pemasaran,

jurnal-jurnal, penelitian terdahulu serta sumber

lainnya. Data tersebut berguna sebagai pedoman

dalam melakukan analisa pada PT Kurnia Persada

Mitra Mandiri.

Keterangan:

Y = Kepuasan Pelanggan

α = Konstanta

â = Koefisien regresi

X1

= Kualitas Produk

X2

= Harga

X3

= Kualitas Pelayanan

X4

= Customer Value

e = Error

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengolahan data yang sudah dilakukan

terhadap variabel bebas dan variabel terikat dapat

dilihat berdasarkan tabel 2.

Tabel 2. Uji R2

Hal - 392 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 242: Untitled - jurnal mdp

Berdasarkan tabel 2. menunjukkan bahwa

nilai R sebesar 0,773 menunjukkan bahwa hubungan

antara variabel dependen dan independen adalah kuat

sehingga layak untuk persamaan linier berganda. Nilai

R Square sebesar 0,598 (0,773 x 0,773) dan nilai

Adjusted R Square sebesar 0,588. Karena variabel

`Kepuasan Pelanggan = 1,281 + 0,154

Kualitas Produk + 0,188 Harga + 0,237 Kualitas

Pelayanan + 0,191 Customer Value.

Nilai Konstanta sebesar 1,281 yang artinya

Kepuasan Pelanggan dipengaruhi oleh variabel yaitu

Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan dan

Customer Value, karena bersifat konstan maka

Kepuasan Pelanggan akan meningkat sebesar 1,281.

Nilai Koefisien variabel Kualitas Produk

sebesar 0,154 yang berarti apabila variabel kualitas

produk meningkat sebesar 1 maka Kepuasan

Pelanggan pada Springbed Procella akan meningkat

sebesar 0,154. Nilai Koefisien variabel Harga sebesar

0,188 yang berarti apabila variabel harga meningkat

sebesar 1 maka Kepuasan Pelanggan pada Springbed

Procella akan meningkat sebesar 0,188. Nilai

Koefisien variabel Kualitas Pelayanan sebesar 0,237

yang berarti apabila variabel kualitas pelayanan

meningkat sebesar 1 maka Kepuasan Pelanggan pada

Springbed Procella akan meningkat sebesar 0,237.

Nilai Koefisien variabel Customer Value sebesar

Tabel 3. Uji T

Sumber: Data yang diolah (2021)

independen lebih dari 2, maka digunakan nilai Adjusted

R Square yang berarti 59,8% Kepuasan Pelanggan

dipengaruhi oleh variabel kualitas produk, harga,

kualitas pelayanan dan customer value, sedangkan

41,2% (100% - 59,8%) dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain diluar penelitian ini.

0,191 yang berarti apabila variabel customer value

meningkat sebesar 1 maka Kepuasan Pelanggan pada

Springbed Procella akan meningkat sebesar 0,237.

Uji t melakukan pengujian terhadap koefisien

regresi secara parsial, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui signifikan secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen. Hasil

perhitungan dibandingkan dengan t tabel

menggunakan tingkat kesalahan 0,05 (Ghozali, 2020).

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil

yaitu sebagai berikut: Pada variabel Kualitas Produk

(X1) diperoleh t hitung sebesar 4,207 dengan

signifikasi 0,000 yaitu lebih besar dari t tabel yaitu

1,973 dan Sig < 0,05 berarti variabel Kualitas Produk

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Pelanggan. Pada variabel Harga (X2)

diperoleh t hitung sebesar 3,255 dengan signifikasi

0,001 yaitu lebih besar dari t tabel yaitu 1,973 dan Sig

< 0,05 berarti variabel Harga berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan.

Pada variabel Kualitas Pelayanan (X3) diperoleh t

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 393

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 243: Untitled - jurnal mdp

hitung sebesar 3,455 dengan signifikasi 0,001 yaitu

lebih besar dari t tabel yaitu 1,973 dan Sig < 0,05

berarti variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai f

hitung sebesar 64,962 yang menunjukkan bahwa f

hitung lebih besar dari f table yaitu 2,42 dan signifikan

0,000 < 0,05 yang artinya hipotesis diterima sehingga

dapat dikatakan bahwa variabel Kualitas Produk,

Harga, Kualitas Pelayanan dan Customer Value

berpengaruh secara bersama- sama (simultan)

terhadap Kepuasan Pelanggan pada Springbed

Procella di Palembang.

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan

Pelanggan secara Parsial

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

variabel Kualitas Produk berpengaruh secara

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada

Springbed Procella di Kota Palembang dengan

signifikansi pada penelitian ini yaitu sebesar 0,000

yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefisien regresi

pada t hitung yaitu sebesar 4,207 dengan signifikasi

0,000 yaitu lebih besar dari t tabel yaitu 1,973 Artinya

Kualitas Produk yang diberikan oleh Springbed

Procella memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan

Pelanggan.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Reni Indriani (2021)

dimana hasil penelitian yang didapatkan bahwa

variabel Kualitas Produk berpengaruh positif dan

Pelanggan. Pada variabel Customer Value (X4)

diperoleh t hitung sebesar 3,349 dengan signifikasi

0,001 yaitu:

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan secara

parsial. Serta menurut Miguna Astuti dan Nurhafifah

Matondang (2020; 6-7) mengemukakan bahwa

kualitas produk dapat menunjukan ukuran tahan lama

produk itu, dapat dipercayainya produk tersebut,

ketepatan produk, kemudahan pengoperasian produk,

dan pemeliharaan serta kelengkapan atribut lain yang

dinilai.

Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan

secara Parsial

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

variabel Harga berpengaruh secara signifikan

terhadap Kepuasan Pelanggan pada Springbed

Procella di Kota Palembang dengan signifikansi pada

penelitian ini yaitu sebesar 0,001 yang lebih kecil dari

0,05 serta nilai koefisien regresi pada t hitung yaitu

sebesar 3,255 dengan signifikasi 0,001 yaitu lebih

besar dari t tabel yaitu 1,973 Artinya Harga yang

diberikan oleh Springbed Procella memiliki pengaruh

positif terhadap Kepuasan Pelanggan.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Jackson R.S. Weenas

(2013) dimana hasil penelitian yang didapatkan bahwa

variabel Harga berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan Pelanggan secara parsial. Serta

menurut Meithiana Indrasari (2019: 48) pengertian

Tabel 4. Uji F

Hal - 394 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 244: Untitled - jurnal mdp

harga disebutkan sebagai nilai relatif dari produk atau

jasa dan bukan indikator pasti dalam menunjukan

besarnya sumber daya yang diperlukan dalam

menghasilkan produk atau jasa.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan secara Parsial

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh secara

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada

Springbed Procella di Kota Palembang dengan

signifikansi pada penelitian ini yaitu sebesar 0,001

yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefisien regresi

pada t hitung yaitu sebesar 3,455 dengan signifikasi

0,001 yaitu lebih besar dari t tabel yaitu 1,973 Artinya

Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh Springbed

Procella memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan

Pelanggan.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Jackson R.S. Weenas

(2013) dimana hasil penelitian yang didapatkan bahwa

variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan secara

parsial. Serta menurut Meithiana Indrasari (2019:62)

Suatu kualitas dikatakan baik jika penyedia jasa

memberikan layanan yang setara dengan yang

diharapkan oleh pelanggan. Dengan demikian,

pencapaian kepuasan pelanggan memerlukan

keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan dan

apa yang diberikan.

Pengaruh Customer Value terhadap Kepuasan

Pelanggan secara Parsial

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

variabel Customer Value berpengaruh secara

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada

Springbed Procella di Kota Palembang dengan

signifikansi pada penelitian ini yaitu sebesar 0,001

yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefisien regresi

pada t hitung yaitu sebesar 3,349 dengan signifikasi

0,001 yaitu lebih besar dari t tabel yaitu 1,973 Artinya

Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh Springbed

Procella memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan

Pelanggan. Hasil penelitian ini juga didukung dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Dwi Avriani,

Rosida P.Adam dan Farid (2016) dimana hasil

penelitian yang didapatkan bahwa variabel Customer

Value berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Pelanggan secara parsial. Serta menurut

Iwan Kusuma Sihombing dan Ika Sari Dewi

(2019:148) nilai yang dirasakan pelanggan adalah

antara jumlah nilai pelanggan dengan jumlah biaya

pelanggan. Jumlah nilai pelanggan adalah Sekelompok

manfaat yang diharapkan dari produk dan jasa.

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Kualitas

Pelayanan dan Customer Value Terhadap

Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan hasil uji signifikasi secara

simultan pada uji F menyatakan bahwa variabel

Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan dan

Customer Value secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan

Pelanggan pada Springbed Procella di Kota

Palembang. Hal ini didapatkan dari hasil signifikansi

yang didapatkan dari uji F yaitu sebesar 0,000 yang

menunjukkan signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan hasil

F hitung sebesar 64,962 > dari F tabel yaitu 2,42.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan penelitian ini dapat diuraikan

sebagai berikut:

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

peneliti pada bab sebelumnya, terdapat beberapa

kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini

adalah sebagai berikut variabel kualitas produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan pada Springbed Procella dengan nilai t

hitung 4,207 > t tabel 1,973 dan nilai signifikansi 0,000

< 0,05. Variabel Harga secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan

pada Springbed Procella dengan nilai t hitung 3,255 >

t tabel 1,973 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05.

Variabel Kualitas Pelayanan secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan

Pelanggan pada Springbed Procella dengan nilai t

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 395

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 245: Untitled - jurnal mdp

hitung 3,455 > t tabel 1,973 dan nilai signifikansi 0,001

< 0,05.

Variabel Customer Value secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan

Pelanggan pada Springbed Procella dengan nilai t

hitung 3,349 > t tabel 1,973 dan nilai signifikansi 0,001

< 0,05. Variabel kualitas produk, harga, kualitas

pelayanan dan customer value secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan pada Springbed Procella dengan nilai F

hitung sebesar 64,962 > F tabel 2.42 dan nilai

signifikansi 0,000 < 0,005.

Saran penulis kepada perusahaan PT Kurnia

Persada Mitra Mandiri adalah Hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi PT Kurnia

Persada Mitra Mandiri untuk menerapkan variabel

independen yang memberikan pengaruh terhadap

Kepuasan Pelanggan, PT Kurnia Persada Mitra

Mandiri juga harus dapat mempertahankan apa yang

baik dan memperbaiki kekurangan seperti variabel

harga yang berpengaruh paling kecil pada penelitizn

ini, hal ini disebabkan oleh karakteristik pelanggan

yang lebih dominasi oleh responden yang berusia 26-

35 tahun dan pekerjaan di dominasi oleh karyawan

swasta, sehingga dapat disimpulkan bahwa harga

Springbed Procella masih tergolong murah dan

mungkin dapat sedikit menaikan harga.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi

masukan bagi PT Kurnia Persada Mitra Mandiri

khususnya pada produk Springbed Procella di kota

Palembang untuk tetap mempertahankan kualitas

produk yang baik, dapat menyeseauikan harga dengan

keinginan pelanggan, mempertahankan kualitas

pelayanan yang baik, sehingga terciptanya penilaian

yang baik dari pelanggan terhadap produk yang

ditawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Astuti, Miguna. dkk. 2020. Manajemen

Pemasaran UMKM dan Digital Sosial

Media.Yogyakarta: Deepublish

[2] Avriani, Putri. 2016. Farid, Rosida. Pengaruh

Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan

Pelanggan Menggunakan Springbed Merek

Comforta Di Kota Palu. Palu.

[3] Indrasari, Dr Meithiana. 2019 Pemasaran dan

Kepuasan Pelanggan. Jawa Timur: Unitomo

Press.

[4] Indriani, Reni. 2021. Pengaruh Kualitas

Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan pada

Mebel Springbed Azkar. Bengkulu..

[5] Sa’adah, Lailatus. 2020. Kualitas Layanan,

Harga, dan Citra Merek Serta Pengaruhnya

Terhadap Kepuasan Konsumen. Jombang:

LPPM.

[6] Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2012.

Priciples of Marketing Global 14thedition.

New Jersey: Prentice.

[7] Kotler, Philip and Kevin Lane.Keller. 2012.

Marketing Management. 14th Edition. New

Jersey: Prentice.

Hal - 396 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 246: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Pertumbuhan Usaha, Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Pada Perusahaan Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2017-2019

Sri Megawati Elizabeth

Universitas Multi Data Palembang

[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan usaha, leverage terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Populasi yang penelitian adalah sektor properti

selama periode 2017-2019. Metode penentuan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan beberapa

kriteria yang telah ditentukan oleh penulis maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak

79 perusahaan sektor properti. Hasil penelitian secara parsial menyatakan bahwa pertumbuhan usaha dan leverage

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan variabel pertumbuhan usaha dan

leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Pertumbuhan usaha, leverage, nilai perusahaan.

Abstract: This study aims to determine the effect of business growth,leverage on firm value in property companies on

the Indonesia Stock Exchange for the period 2017-2019. The method of determining the sample using purposive

sampling with several criteria that have been determined by the author, the number of samples used in this study were

79 property sector companies. The rresults of the study partially state that business growth and leverage have a

positive and significant effect on firm value. Simultaneously,the variabels of business growth and leverage have an

effect on firm value.

Keywords: business growth, leverage, firm value

1. PENDAHULUAN

Sektor konstruksi dan real estate merupakan

sektor yang sangat berperan dalam pemulihan

ekonomi karena memiliki angka pengganda yang

paling tinggi. Sektor ini mampu menciptakan serapan

tenaga kerja yang lebih banyak. Insentif untuk sektor

ini termasuk insentif pajak bagi sektor properti

diberikan pemerintah pada saat pandemi atau bahkan

di tahun-tahun sebelum pandemi dengan tujuan untuk

membantu pemulihan ekonomi. Insentif pajak yang

diberikan oleh pemerintah sudah dimulai sejak tahun

2016 dan meningkat tahun 2019 namun pemanfatan

insentif perpajakan ini tercatat turun karena

berkurangnya pembelian dan pembangunan properti.

Bursa Efek Indonesia mencatatkan sektor

paling baik sepanjang awal tahun 2019 adalah

properti,real estate dan building construction.

Tercatat sektor ini tumbuh hingga 7.37% year to date

tertinggi dari sembilan sektor yang ada di Bursa Efek

Indonesia.Dengan baiknya pertumbuhan dari sektor

ini sehingga menarik investor untuk melakukan

investasi karena berdampak terhadap harga saham

yang akan naik.

Pertumbuhan perusahaan akan

mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan yang

memiliki tingkat pertumbuhan yang baik akan

menunjukkan kemampuannya meningkatkan nilai

perusahaan.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 397

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 247: Untitled - jurnal mdp

Leverage merupakan salah satu sumber

keuangan perusahaan. Hutang dapat digunakan oleh

perusahaan untuk meningkatkan laba karena bisa

menambah modal.

Nilai perusahaan membandingkan harga

saham dengan nilai buku per lembar saham, jika harga

saham berada di atas ataupun dibawah nilai bukunya

maka hal ini akan menjadi pertimbangan bagi inves-

tor untuk memutuskan membeli atau menjual

saham.semakin tinggi harga saham maka nilai

perusahaan semakin meningkat.

2. LANDASAN TEORI

Tujuan utama perusahaan menurut theory

of the firm adalah memaksimumkan kekayaan atau

nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan

yang baik akan memberikan sinyal positif bagi

kemakmuran investor.

Teori sinyal MM berasumsi bahwa setiap

orang baik investor maupun manajer memiliki

informasi yang sama tentang prospek suatu

perusahaan yang disebut dengan informasi simetris.

Namun kenyataannya manajer seringkali memiliki

informasi yang lebih baik dibandingkan investor yang

berasal dari luar perusahaan (Brigham dan Hous-

ton,2018).

Teori Pecking Order dapat menggunakan

keputusan pendanaan menggunakan laba ditahan atau

menggunakan hutang. Dalam teori ini memberikan

gambaran bahwa perusahaan lebih mengutamakan

laba ditahan,hutang dan penerbitan saham sebagai

pilihan terakhir (Fauzi dan Suhadak,2015).

2.1 Nilai Perusahaaan (Firm Size)

Nilai perusahaaan disebut juga sebagai nilai

pasar perusahaan yang merupakan harga yang akan

dibayar oleh pembeli apabila perusahaan tersebut

dijual. Apabila harga saham meningkat maka nilai

perusahaan tersebut juga maksimum (Hasnawati,

2005).Nilai saham diukur dengan menggunakan price

book value (PBV) yaitu perbandingan antara harga

penutupan saham perusahaan dengan nilai buku

saham.

Menurut Brigham dan Houston (2018)

beberapa faktor yang umumnya dipertimbangkan

dalam mengambil keputusan mengenai nilai

perusahaan adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva,

leverage operasi, tingkat pertumbuhan,

profitabilitas,pajak, pengendalian,sikap manajemen,

sikap pemberi pinjaman,perusahaan penilai

kredibilitas,kondisi pasar,kondisi internal perusahaan

dan fleksibilitas keuangan. Sedangkan menurut Chen

(2004) menyebutkan yang bisa mempengaruhi nilai

perusahaan diantaranya adalah capital

structure,firm size, capital expenditure, tax rate,

profitability.

2.2 Pertumbuhan Usaha

Pertumbuhan perusahaan merupakan

pertumbuhan total asset yang akan berhubungan

dengan tingkat profitabilitas perusahaan yang akan

datang.Setiap perusahaan berusaha mencapai

pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya karena

pertumbuhan perusahan memberikan gambaran

perkembangan perusahaan yang terjadi. Menurut

Brigham dan Houstan (2018) menyatakan bahwa

perusahaan yang memiliki pertumbuhan lebih cepat

harus lebih mengutamakan pada modal eksternal.

2.3 Leverage

Hutang merupakan satu cara bagi

perusahaan untuk mencari laba untuk meningkatkan

nilai perusahaan.Perusahaan yang memiliki likuiditas

yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan

dikarenakan mampu mengembalikan hutangnya

dengan lancar.

2.6 Hubungan Antar Variabel

1. Pertumbuhan Usaha Terhadap Nilai

Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan melalui aset

berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi

Hal - 398 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 248: Untitled - jurnal mdp

perusahaan yang berpengaruh pada nilai perusahaan

.Aset perusahaan merupakan aktiva yang digunakan

untuk kegiatan operasional perusahaan sehingga

dapat meningkatkan hasil operasional perusahaan dan

memberikan sinyal positif bagi pihak luar maupun

pihak dalam perushaan. Menurut Syardiana (2015)

pertumbuhan perusahaan akan menghasilkan tingkat

pengembalian yang semakin tinggi karena

pertumbuhan memiliki aspek yang menguntungkan

bagi investor.

H1: Pertumbuhan Usaha berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

2. Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Untuk meningkatkan modal perusahaan bisa

berasal dari hutang bank atau lainnya.Perusahaan

yang banyak melakukan pembiayaan dengan hutang

dapat menurunkan laba. Penurunan laba ini bisa

menurunkan nilai perusahaan karena perusahaan

harus menanggung tingginya biaya bunga yang harus

dipenuhi.

H2: Leverage berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

3. Pertumbuhan Usaha,Leverage terhadap nilai

perusahaan

Untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai

perusahaan salah satu cara yang ditempuh

perusahaan adalah dengan cara mencari modal untuk

meningkatkan laba perusahaan dari hutang (lever-

age). Penjualan yang bagus menghasilkan nilai

perusahaan yang baik. Perusahaan yang memiliki

likuiditas yang baik akan menigkatkan nilai

perusahaan dikarenakan perusahaan dianggap

mampu mengembalikan hutang-hutangnya dengan

lancar.

H3: Pertumbuhan Usaha, Leverage

berpengaruh terhadap nilai perusahaan

2.7 Kerangka Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah saham-saham sektor properti yang berjumlah

84 perusahaaan

3.2 Sampel

Metode pemilihan sampel menggunakan

metode non probability sampling dengan teknik

puposive sampling dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2019). Adapun kriteria dalam pengambilan

sampel digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan sektor properti yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019

2. Perusahaan sektor properti yang memiliki laporan

keuangan yang lengkap selama periode 2017-2019

Tabel 2. Kriteria Pemilihan Sampel

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 399

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 249: Untitled - jurnal mdp

3.3 Definisi Operasional

Berikut definisi operasional yang digunakan

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan

diperoleh hasil signifikan sebesar 0.632 > 0,05 dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

4.1.2. Uji Autokorelasi

Tabel 3.Definisi Operasional

dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:

Berdasarkan tabel diatas nilai Durbin Watson

sebesar 1.671 dengan jumlah sampel 79, jumlah

variabel (k=2) maka nilai dL= 1.4830 dan dU=

1.5867.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan tidak

terjadi autokorelasi.

b. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil uji diatas dilihat bahwa

nilai tolerance variabel pertumbuhan usaha dan le-

verage >0,1 dan nilai VIF kedua variabel< 10

sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Sumber: Penulis, 2022

Tabel 4. Uji Normalitas

Tabel 5. Uji Autokorelasi

Tabel 6. Uji Multikolinearitas

Tabel 7. Uji Heterokedastisitas

Hal - 400 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 250: Untitled - jurnal mdp

Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat

tingkat signifikan variabel pertumbuhan usaha dan

leverage > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak

terjadi masalah heterokedastisitas.

4.1.2 Uji Regresi Linear Berganda

Berdasarkan tabel diatas berikut persamaaan

regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Nilai Perusahaan= 20.918 + 1.675 Pertumbuhan

Usaha + 0.386 leverage + e

4.1.3 Uji T

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan sebagai

berikut:

1. Variabel pertumbuhan usaha dengan hasil t hitung

sebesar 0.356 < 1.655 dengan nilai signifikansi

sebesar 0.02 < 0.05.Artinya bahwa variabel

pertumbuhan usaha secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Variabel leverage dengan hasil t hitung 0.289 <

1.655 dengan tingkat signifikansi 0.04 <

0.05.Artinya bahwa variabel leverage

berpengaruh dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Tabel 8. Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 9. Uji Parsial (Uji T)

4.1.3 Uji F

Berdasarkan hasil uji simultan pada tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung sebesar

4.198 > 3.11 dengan nilai signifikan sebesar 0.03 <

0.05. Ini berarti bahwa secara simultan variabel

pertumbuhan usaha dan leverage berpengaruh dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Usaha

Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil statitik menyatakan

bahwa variabel pertumbuhan usaha berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki

pertumbuhan usaha dengan cepat akan memperoleh

hasil yang baik didalam persaingan dan akan

meningkatkan pangsa pasar. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Gustian (2017) yang

menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan.

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Atika

(2018) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan yang baik akan

memberikan tingkat pengembalian yang semakin

tinggi dan memberikan keuntungan bagi investor.

2. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai

Perusahaan

Berdasarkan hasil statistik leverage

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Perusahaan

yang banyak menggunakan pembiayaan dengan

hutang memiliki kondisi perusahaan yang tidak sehat

sehingga dapat menurunkan laba dan ini akan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena

perusahaan akan menanggung besarnya biaya bunga.

Tabel 9. Uji Simultan (Uji F)

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 401

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 251: Untitled - jurnal mdp

Hal ini tentu berdampak terhadap persepsi

investor terhadap harga saham. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Dessyana, 2016)

menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan

bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin

meningkat pertumbuhan usaha maka semakin

meningkat nilai perusahaan. Begitu juga dengan

variabel leverage berpengaruh dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Besarnya laba yang

diperoleh dari hutang memiliki risiko yang besar.

Menurut Pecking Order Theory besarnya rasio le-

verage membuat perusahaan harus menanggung

besarnya biaya bunga yang harus dipenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston. 2018.

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

Salemba Empat, Jakarta.

[2] Chen, L,. Xinlei. 2004. On The Relation

Between The Market To Book Ratio, Growth

Opportunity and Leverage Ratio,

Department of Finance Michigan State

University.

[3] Dessyana, 2016. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Dengan Profitabilitas

Sebagai Variabel Intervening, Tesis

Magister Akuntansi, Universitas Sumatera

Utara, Medan.

[4] Fauzi, Mohammad Nurdan Suhadak, 2015.

Pengaruh Kebijakan Dividen dan

Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur

Modal dan Profitabilitas. Jurnal Administrasi

Bisnis Vol. 24 No 1.

[5] Gutian, Dani. 2017. Pengaruh Pertumbuhan

Perusahaan, Keputusan Investasi, dan

Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2010-2014). Jurnal Akuntansi,Vol

5(10: 1-26).

[6] Hasnawati Sri,2002,Pengaruh Keputusan

Investasi ,Keputusan Pendanaan dan

Kebijakan Deviden Terhadap Nilai

Perusahaan Publik di Bursa Efek

Indonesia. Disertasi Universitas Padjajaran

Bandung.

[7] Salvatore, Dominick, 2005. Ekonomi

Manajerial dalam Perekonomian Global,

Salemba Empat, Jakarta.

[8] Suryadani, Atika. 2018. Pengaruh

Pertumbuhan Perusahaan,Ukuran

Perusahaan dan Keputusan Investasi

Terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate,

Business Management Analysis Journal

(BMAJ),Vol.1 No.1 Oktober 2018,Universitas

Muria Kudus.

[9] Syardiana,Gita,Ahmad Rodoni dan Zuwesty Eka

Putri.2015. Pengaruh Investment Opportunity

Set, Struktur Modal, Pertumbuhan

Perusahaan dan Return on Asets Terhadap

Nilai Perusahaan .Akuntabilitias.8(1):39-46.

[10] Sugiyono. 2019. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif R&D. Alfabeta,

Bandung.

Hal - 402 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 252: Untitled - jurnal mdp

Pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt To Equity

Ratio (DER), Inventory Turnover (IT), Dan Price Earning Ratio (PER)

Terhadap Peringkat Obligasi Korporasi Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2020

Septya Ramadhani1, Ratna Juwita2

Jurusan Manajemen Universitas Multi Data [email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to

Equity Ratio (DER), Inventory Turnover (ITO), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap peringkat obligasi

korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2020. Populasi penelitian ini adalah obligasi

yang dikeluarkan oleh perusahaan yang terdadftar di Bursa Efek Indoesia Periode 2016-2020 sebanyak 1.126.

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 28

obligasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik dan pengolahan data menggunakan SPSS

21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Equity, Current Ratio, Inventory Turnover berpengaruh

terhadap Peringkat Obligasi. Sedangkan Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio tidak berpengaruh

terhadap Peringkat Obligasi.

Kata kunci: Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Inventory

Turnover (ITO), Price Earning Ratio (PER), dan Peringkat Obligasi.

Abstract: This study aims to examine the effect of Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio

(DER), Inventory Turnover (ITO), and Price Earning Ratio (PER) on bond corporate ratings listed on the Indonesia

Stock Exchange (IDX) for the period 2016-2020. The population of this research is bonds issued by companies listed

on the the Indonesia Stock Exchange for the period 2016-2020 as many as 1,126. The sample in this study was

obtained using purposive sampling technique in order to obtain 28 bonds. This study uses logistic regression

analysis techniques and data processing using SPSS 21. The results of this study indicate that Return on Equity,

Current Ratio, Inventory Turnover have an effect on Bond Rating. Meanwhile, Debt to Equity Ratio and Price

Earning Ratio have no effect on Bond Rating.

Keyword: Return on Equity, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Price Earning

Ratio, Bond Rating.

1. PENDAHULUAN

Pasar Modal merupakan tempat bertemunya

antara debitur dan kreditur dengan cara

memperjual-belikan sekuritas dalam jangka panjang,

seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Dengan

adanya pasar modal, pihak kreditur dapat memilih

investasi yang memberikan pengembalian paling

menguntungkan. Ada beberapa alternatif dalam

melakukan investasi yang dapat dipilih oleh investor,

salah satu alternatif yang diperjualbelikan di pasar

modal adalah obligasi (Tandelilin, 2017, h.40).

Obligasi merupakan suatu kontrak jangka

panjang dimana pihak debitur menyetujui dalam

melakukan pelunasan bunga dan pokok pinjaman pada

tanggal yang ditetapkan kepada pemegang obligasi.

(Brigham dan Houston, 2018, h.284).

Obligasi Korporasi (Corporate Bonds)

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 403

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 253: Untitled - jurnal mdp

merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.

Obligasi Korporasi memiliki risiko gagal bayar jika

perusahaan swasta atau perusahaan milik pemerintah

mengalami masalah, sehingga perusahaan tersebut

dikatakan tidak mampu untuk melakukan

pembayaran bunga dan pokok seperti waktu yang

telah ditetapkan (Brigham dan Houston, 2018, h.284).

Peringkat obligasi merupakan sebuah

petunjuk dari risiko gagal bayar, peringkat obligasi

memiliki pengaruh secara langsung yang dapat diukur

terhadap tingkat bunga obligasi dan biaya utang

perusahaan. Peringkat obligasi memiliki dua faktor

yang mempengaruhi yaitu faktor kuantitatif dan

kualitatif.

Faktor kuantitatif terdiri dari rasio keuangan

yang menunjukkan kondisi perusahaan di masa lalu,

dimana investor obligasi lebih tertarik mengenai

kondisi perusahaan di masa lalu. Faktor kualitatif

terdiri dari faktor lingkungan hidup, jatuh tempo,

ketentuan jaminan dan lain sebagainya.

Salah satu fenomena yang terjadi di

Indonesia yaitu Pandemi Covid-19 yang

menyebabkan banyak perusahaan kesulitan dalam

mengelola arus kas karena pendapatan yang menurun

drastis. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban utang jangka pendek ketika jatuh tempo

juga menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar

bagi perusahaan yang memiliki surat utang jatuh

tempo.

Ada beberapa perusahaan yang menunda

pembayaran obligasi jatuh tempo, misalnya

perusahaan property PT. Modernland Realty Tbk

(MDLN) yang melakukan penundaan pembayaran

obligasi dengan nilai pokok Rp.150 miliar yang jatuh

tempo pada 7 Juli 2020.

PT.Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)

menyampaikan bahwa kemampuan risiko gagal bayar

di industry keuangan Indonesia mengalami

peningkatan akibat pandemic Covid-19

(Cnbcindonesia.com, 2020).

2. LANDASAN TEORI

Pasar modal merupakan pasar untuk

berbagai sarana keuangan jangka menengah dan

jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Pasar

modal memiliki fungsi sebagai alat pendanaan dari

perusahaan maupun lembaga dari pemerintah

(Tandelilin, 2017, h.29).

Obligasi adalah surat utang jangka panjang

dimana peminjam dana menyetujui untuk membayar

bunga dan pokok pinjaman pada tanggal yang telah

ditetapkan kepada pemegang obligasi (Hamidah,

2019, h.129).

Peringkat obligasi merupakan suatu penilaian

yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan penerbit obligasi dalam memenuhi

kewajiban dan sebagai alasan investor sebelum

membeli obligasi. Peringkat obligasi terbagi menjadi

dua yaitu investment grade bonds dan non

investment grade.(Brigham dan Houton,2018,h.313).

Return on Equity merupakan rasio yang

digunakan untuk menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari

ekuitas (Sukamulja, 2019, h.99).

Current Ratio merupakan rasio yang

dipergunakan untuk menghitung kemampuan

perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban

jangka pendek yang menggunakan aset lancar yang

dimiliki. (Sukamulja, 2019, h. 88).

Debt to Equity Ratio merupakan rasio

leverage untuk mengukur tingkat utang perusahaan

dengan ekuitas. (Sukamulja, 2019, h.93).

Inventory Turnover merupakan rasio

perputaran persediaan yang menunjukkan berapa kali

dana yang ditanam dalam persediaan berputar selama

periode tersebut. (Brigham dan Houston, 2018,

h.132).

Price Earning Ratio merupakan rasio yang

digunakan untuk menyatakan seberapa banyak

Hal - 404 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 254: Untitled - jurnal mdp

jumlah dana yang dikeluarkan para investor untuk

membayar setiap laba yang dilaporkan. (Hamidah,

2019, h.58).

Signalling Theory atau Teori asimetri

informasi merupakan suatu teori yang digunakan

untuk memprediksi perusahaan yang profitabilitasnya

3. METODOLOGI PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel, pengumpulan data bertujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dengan

menggunakan instrument penelitian dan analisis data

yang bersifat kuantitatif. (Sugiyono, 2019, h. 16).

Dalam penelitian ini, objek penelitiannya

adalah Return On Equity (ROE), Current Ratio

(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Inventory

Turnover (ITO), dan Price Earning Ratio (PER)

serta pengaruh terhadap peringkat obligasi (Sugiyono,

2019, h.20). Subjek dalam penelitian ini adalah

Obligasi Korporasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2016-2020 (Sugiyono, 2019,

h.26).

tinggi akan membayar keuntungan yang tinggi, tetapi

banyak perusahaan yang membayar keuntungan

tinggi ketika tingkat pertumbuhan dan profitabilitas

menurun. (Wiyono dan Kusuma, 2021, h.27).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

populasi obligasi korporasi yang terdaftar di bursa

efek Indonesia periode 2016-2020 sebanyak 1.126

obligasi perusahaan. sampel yang memenuhi syarat

pada penelitian ini adalah sebanyak 28 jenis obligasi

dari 7 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2016-2020.

Jenis data yang digunakan penelitian ini adalah data

sekunder karena sumber data yang digunakan dalam

penelitian berbentuk laporan keuangan tahunan

perusahaan yang diperoleh dari website Bursa Efek

Indonesia yang dilihat dari laporan tahunan masing-

masing variabel periode 2016-2020.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Regresi Logistik

Sumber: Peneliti, 2021

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 405

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 255: Untitled - jurnal mdp

Tabel 1. Uji Analisis Regresi Logistik

Berdasarkan tabel di atas didapat Persamaan

model regresi logistik yang terbentuk dari hasil uji

Peringkat =

Dari koefisien regresi di atas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Konstanta bernilai 0.000 ( yang berarti

jika tidak ada variabel Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory

Turnover, dan Price Earning Share maka

peringkat obligasi bernilai 0.000

2. Jika Return on Equity dianggap konstan, maka

kemungkinan peringkat obligasi akan naik dengan

faktor 24670289.21 (

untuk setiap unit kenaikan Current Ratio, Debt

to Equity Ratio, Inventory Turnover dan Price

Earning Ratio.

3. Jika Current Ratio dianggap konstan, maka

kemungkinan peringkat obligasi akan naik dengan

faktor 165249.275 ( untuk

setiap unit kenaikan Return on Equity, Debt to

Equity Ratio, Inventory Turnover, dan Price

Earning Ratio.

4. Jika Debt to Equity Ratio dianggap konstan, maka

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

kemungkinan peringkat obligasi akan naik dengan

faktor 0.168 ( untuk

setiap unit kenaikan Return on Equity, Current

Ratio, Inventory Turnover, dan Price Earning

Ratio.

5. Jika Inventory Turnover dianggap konstan, maka

kemungkinan peringkat obligasi akan naik dengan

faktor 1.081 ( untuk

setiap unit kenaikan Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Price Earning

Ratio.

6. Jika Price Earning Ratio dianggap konstan, maka

kemungkinan peringkat obligasi akan naik dengan

faktor 0.996 ( untuk

setiap unit kenaikan Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Inventory

Turnover.

4.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall

Model Fit)

Hal - 406 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 256: Untitled - jurnal mdp

Tabel 2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa

pada saat block number 0 yaitu saat variabel

independen Return on Equity, Current Ratio, Debt

to Equity Ratio, Inventory Turnover, dan Price

Earning Ratio belum dimasukkan dalam persamaan

variabel dependennya yaitu peringkat obligasi, nilai -

2 log likelihood sebesar 145.482.

Setelah dimasukkan variabel independen

pada nilai coefficients Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover,

dan Price Earning Ratio iteration maksimum 12

maka nilai -2 log likelihood turun menjadi 34.064. hal

ini menunjukkan signifikan yang berarti penambahan

variabel independen Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover,

dan Price Earning Ratio dapat memperbaiki model

fit dan dikatakan baik.

4.3 Menguji Kelayakan Model Regresi

(Goodness of Fit Test)

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 407

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 257: Untitled - jurnal mdp

Tabel 3. Menguji Kelayakan Model

Berdasarkan tabel 3 diatas hasil output spss

menunjukkan bahwa nilai Hosmer-Lemeshow

sebesar 0.613 dengan degree of freedom (df) yaitu

Berdasarkan tabel 4. dapat dilihat bahwa nilai

Cox dan Snell R Square sebesar 0.549 dan nilai

Nagelkerke R Square pada tabel model summary

sebesar 0.849 yang berarti variabel Return on

Equity, Current Ratio, Debt to Equity Ratio,

Inventory Turnover, dan Price Earning Ratio

mempengaruhi variabel Peringkat Obligasi sebesar

Tabel 5 digunakan untuk menghitung nilai

estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect).

Menurut prediksi, obligasi yang masuk dalam kategori

low investment grade adalah sebanyak 30 obligasi.

Tabel 4. Koefisien Determinasi

7 dan probabilitas signifikan 0.999 yang nilainya diatas

0.05. Dapat disimpulkan bahwa model yang

digunakan variabel Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover,

dan Price Earning Ratio terhadap peringkat obligasi

dapat diterima atau model dikatakan fit.

4.4 Koefisien Determinasi (Nilai Nagelkarke

R Square)

84.9% sedangkan 15.1% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti pada penelitian ini yaitu faktor

kualitatif yang meliputi jatuh tempo, jaminan, suku

bunga dan kupon.

4.5 Matriks Klasifikasi

sedangkan, dalam hasil observasi terdapat 24 obligasi

yang masuk kedalam low investment grade.

Sehingga, ketepatan klasifikasinya adalah sebesar

80%. Sedangkan prediksi obligasi high investment

Tabel 5. Hasil Matriks Klasifikasi

Hal - 408 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 258: Untitled - jurnal mdp

grade sebanyak 108 obligasi, hasil observasi

menunjukkan terdapat 110 obligasi. jadi. ketepatan

klasifikasi sebesar 98.2%. Secara keseluruhan

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan nilai

signifikansi Return on Equity sebesar 0.025 (<0.05)

yang artinya Return on Equity berpengaruh secara

signifikansi terhadap peringkat obligasi. Nilai

signifikansi Current Ratio sebesar 0.042 (<0.05)

yang artinya Current Ratio berpengaruh secara

signifikansi terhadap peringkat obligasi.

Nilai signifikansi Debt to Equity Ratio

sebesar 0.560 (>0.05) yang artinya Debt to Equity

Ratio tidak berpengaruh secara signifikansi terhadap

peringkat obligasi. Nilai signifikansi Inventory Turn-

over sebesar 0.022 (<0.05) yang artinya Inventory

Turnover berpengaruh secara signifikansi terhadap

peringkat obligasi. Nilai signifikansi Price Earning

Ratio sebesar 0.776 (>0.05) yang artinya tidak

berpengaruh secara signifikansi terhadap peringkat

obligasi.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut:

Hasil Penelitian pada variabel Return on

Equity (ROE) berpengaruh terhadap peringkat

obligasi korporasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2016-2020.

Tabel 6. Menguji Koefisien Regresi

ketepatan klasifikasi adalah 94.3%.

4.6 Menguji Koefisien Regresi (Uji Wald)

Hasil penelitian pada variabel Current Ratio

(CR) berpengaruh terhadap peringkat obligasi

korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2016-2020.

Hasil Penelitian pada variabel Debt to

Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap

peringkat obligasi korporasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020.

Hasil penelitian pada variabel Inventory

Turnover (ITO) berpengaruh terhadap peringkat

obligasi korporasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2016-2020.

Hasil penelitian pada variabel Price Earning

Ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi korporasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2016-2020.

5.2 Saran

1. Bagi Penulis

Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk

menambah faktor yang mempengaruhi peringkat

obligasi seperti faktor kuantitatif, rasio keuangan

lainnya yang tidak di teliti di dalam penelitian ini

dan faktor kualitatif, seperti jatuh tempo, jaminan,

suku bunga dan kupon. Serta meningkatkan

jumlah sampel yang diteliti sehingga mendapatkan

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 409

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 259: Untitled - jurnal mdp

data yang lebih baik untuk penelitian.

2. Bagi Perusahaan

Untuk perusahaan disarankan jika perusahaan

dapat meningkatkan dan memperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi

seperti faktor kuantitatif yaitu rasio keuangan

Untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik

karena dalam penelitian ini Return on Equity,

Current Ratio, dan Inventory Turnover

berpengaruh terhadap peringkat obligasi

perusahaan. Peringkat obligasi pada perusahaan

baik dapat menyebabkan investor akan melakukan

investasi terhadap obligasi yang diterbitkan.

3. Bagi Pembaca

Untuk pembaca, pada penelitian ini diharapkan

dapat memberikan saran kepada investor untuk

berinvestasi pada obligasi, serta dengan melihat

hasil penelitian ini mendapatkan wawasan .Jika

ingin menginvestasikan modal pada suatu obligasi

dapat dilihat terlebih dahulu peringkat obligasi nya

apakah baik atau buruk. Kemudian, lihat rasio

keuangan terutama Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory

Turnover, dan Price Earning Ratio perusahaan

tersebut apakah besar atau kecil. Dikarenakan

besar kecilnya rasio ini belum mampu

mempengaruhi peringkat obligasi suatu

perusahaan.

4. Bagi Perusahaan

Untuk perusahaan disarankan jika perusahaan

dapat meningkatkan dan memperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi

seperti faktor kuantitatif yaitu rasio keuangan

Untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik

karena dalam penelitian ini Return on Equity,

Current Ratio, dan Inventory Turnover

berpengaruh terhadap peringkat obligasi

perusahaan. Peringkat obligasi pada perusahaan

baik dapat menyebabkan investor akan melakukan

investasi terhadap obligasi yang diterbitkan.

5. Bagi Pembaca

Untuk pembaca, pada penelitian ini diharapkan

`dapat memberikan saran kepada investor untuk

berinvestasi pada obligasi, serta dengan melihat

hasil penelitian ini mendapatkan wawasan .Jika

ingin menginvestasikan modal pada suatu obligasi

dapat dilihat terlebih dahulu peringkat obligasi nya

apakah baik atau buruk. Kemudian, lihat rasio

keuangan terutama Return on Equity, Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory

Turnover, dan Price Earning Ratio perusahaan

tersebut apakah besar atau kecil. Dikarenakan

besar kecilnya rasio ini belum mampu

mempengaruhi peringkat obligasi suatu

perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F 2018,

Dasar-dasar Manajemen Keuangan,

Salemba Empat, Jakarta

[2] Hamidah 2019, Manajemen Keuangan,

Mitra Wacana Media, Jakarta

[3] Market - CNBC Indonesia TV, CNBC

Indonesia. 2020, Waspada Gagal Bayar Surat

Utang,16 Korporasi di Downgrade, Diakses

dari: https://www.cnbcindonesia.com/market/

20200824143641-19-181544/waspada-gagal-

bayar-surat-utang16-korporasi-di-downgrade

[4] Sugiyono 2018, Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Jakarta

[5] Sukamulja, Sukmawati 2019, Analisis

Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.

[6] Tandelilin, Eduardus, 2017, Pasar Modal

Manajemen Portofolio & Investasi, PT

Kanisius, Yogyakarta.

[7] Wiyono, Gendro dan Kusuma, Hadri. 2017.

Manajemen Keuangan Lanjutan

Berbasis Corporate Value Creation Edisi

Kesatu. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Hal - 410 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 260: Untitled - jurnal mdp

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

1.Artikel yang akan dipublikasi dalam jurnal ini merupakan hasil

penelitian, dan pengembangan atau usulan gagasan baru yang berhubungan

dengan bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan.

2.Artikel yang diterima penyunting ditulis dalam bahasa Indonesia baku

atau bahasa Inggris dan tidak sedang dikirimkan ke jurnal/terbitan

lain serta belum dipublikasikan dalam jurnal lain.

3.Naskah diketik dengan komputer menggunakan Microsoft Word, di atas

kertas ukuran A4, 2 kolom, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman

dengan ukuran 11 point. Naskah dapat dikirim dalam bentuk file.

Panjang artikel sekitar 12-20 halaman termasuk daftar pustaka dan

lampiran.

4.Judul Artikel harus mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas,

dengan menggunakan kata-kata yang tepat, jelas dan mengandung unsur-

unsur yang akan dibahas. Ukuran huruf untuk judul adalah Times New

Roman 16 point bold (huruf besar). Nama penulis ditulis di bawah judul

sebelum abstrak tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun,

asal lembaga tempat penulis bernaung dan alamat email untuk korespondensi

dengan ukuran 11 point bold.

5.Sistematika Penulisan

a.Artikel Hasil Penelitian

i. Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak secara ringkas memuat uraian mengenai masalah dan

tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian.

Panjang abstrak 50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf

dengan ukuran 10 point Times New Roman. Kata kunci terdiri

dari 3-5 kata, yakni istilah yang mewakili ide-ide atau

konsep dasar yang dibahas dalam artikel.

ii. Pendahuluan

Berisi permasalahan penelitian, batasan masalah penelitian,

serta tujuan dan manfaat penelitian.

iii.Landasan Teori

Berisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasaran

dan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan

data, dan teknik analisis.

iv. Metode Penelitian

Berisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasaran

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 411

Page 261: Untitled - jurnal mdp

dan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan

data, dan teknik analisis.

v. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil analisis data, pengujian hipotesis, menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian, temuan-temuan, dan

menginterpretasikan temuan-temuan.

vi. Simpulan dan Saran

Berisi ringkasan dan penegasan penulis mengenai hasil penelitian

dan pembahasan. Saran dapat berisi tindakan praktis, pengembangan

teori baru dan penelitian lanjutan.

vii.Daftar Pustaka

Diutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal dari

lebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan

lain-lain.

b.Artikel Konseptual atau non penelitian

i. Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara

padat bukan komentar atau pengantar penulis. Panjang abstrak

50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf dengan ukuran huruf

10 point Times New Roman. Kata kunci terdiri dari 3-5 kata,

yakni istilah yang mewakili ide-ide atau konsep dasar yang

dibahas dalam artikel.

ii. Pendahuluan

Menguraikan hal-hal yang menarik perhatian pembaca, memberikan

konteks bagi permasalahan yang akan dibahas, serta tujuan

pembahasan.

iii.Pembahasan

Berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, dan pendirian

penulis mengenai masalah yang dibahas.

iv. Penutup atau Simpulan

Berisi penegasan sikap penulis atas masalah yang dibahas.

v. Daftar Pustaka

Diutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal dari

lebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan

lain-lain.

6.Tabel/gambar sebaiknya diletakkan pada halaman tersendiri, umumnya

diakhir teks. Penulis cukup menyebutkan pada bagian di dalam teks

tempat pencantuman tabel atau gambar. Setiap tabel dan gambar diberi

nomor urut, judul yang sesuai dengan isi tabel dan gambar, serta

dilengkapi dengan sumber kutipan.

7.Daftar pustaka disusun menurut alphabet penulis atau nomor urut.

Urutannya dimulai dengan penulisan nama penulis, tahun, judul, penerbit,

Hal - 412 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 262: Untitled - jurnal mdp

dan kota terbit. Nama penulis mendahulukan nama keluarga atau nama

dibalik, tanpa gelar. Untuk kutipan dari internet berisi nama penulis,

judul artikel, alamat website dan tanggal akses.

8.Sumber kutipan dalam teks ditulis diantara kurung buka dan kurung

tutup yang berisi nama akhir penulis, tahun, dan nomor halaman bila

perlu.

Contoh :

a. Kutipan berasal dari satu sumber dan satu penulis: (Hendra, 2008:22).

b. Kutipan berasal dari satu sumber dan dua penulis: (Ely dan Thomas,

2001), bila lebih dari dua penulis (Jensen,et.all, 2007) atau

(Mulyadi, dkk, 2009).

c. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang berbeda: Hendra,

2008 dan Mulyadi, 2009).

d. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang sama: (Hendra,

2008, 2010), jika tahunnya sama (Hendra 2008a, 2008b).

e. Kutipan berasal dari institusi: (BPS, 2009).

9.Daftar pustaka ditulis menurut urutan alphabet sesuai dengan nama

akhir penulis tanpa gelar akademik, baik penulis asing maupun penulis

Indonesia.

Contoh:

a. Satu Pengarang

Becker, Gary S. 1993, Human Capital, A Theoritical and Empirical

Analysis with Special Reference to Education, Third Edition,

Chicago: The University of Chicago Press.

b. Dua Pengarang

Van Horne, J. and J. M. Wachowicz. 1997, Fundamentals of Financial

Management, Eleventh Edition, USA: Prentice Hall Inc.c. Referensi

Jurnal/Majalah Ilmiah.

c. Referensi Jurnal/Majalah Ilmiah

Garbarino, E. and M.S. Johnson. 1999, “The Different Roles of

Satisfaction , Trust, and Commitment in Customer Relationships”,

Journal of Marketing, Vol 63, p.70-87.

d. Referensi dari Institusi

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1994, “Standar Profesional Akuntan

Publik”, Jakarta, Devisi Penerbitan IAI.

e. Referensi dari Makalah/Proceeding

Mayangsari, Sekar, dan Murtanto. 2002, “Reaksi Pasar Modal Indonesia

Terhadap Pembentukan Komite Audit”, Proceeding Simposium Surviving

Strategies to Cope With the Future , Fakultas Ekonomi Universitas

Atma Jaya Yogyakarta (FE UAJY), Yogyakarta.

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 413

Page 263: Untitled - jurnal mdp

f. Referensi dari Situs Internet

Sulistyanto, H. Sri. 2003, ”Good Corporate Governance: Bisakah

Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat?,”http://artikel.us/

sulistyanto1.html, diakses pada 29/08/2007.

10. Isi tulisan bukan tanggung jawab penyunting. Penyunting berhak

mengedit redaksionalnya tanpa mengubah arti. Naskah yang tidak

memenuhi syarat atau yang tidak akan diterbitkan tidak dikembalikan

kecuali ada permintaan dari penulis.

11. Redaksi berhak menentukan naskah yang akan diterbitkan di jurnal.

Hal - 414 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 264: Untitled - jurnal mdp

INDEKS PENYUNTING/MITRA BESTARI

Betri Sirajudin adalah dosen tetap pada Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadyah

Palembang. Pendidikan sarjana akuntansi

diperolehnya dari Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadyah Palembang tahun 1994.

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) diperoleh

dari Universitas Sriwijaya tahun 2007.

Sedangkan pendidikan pascasarjana dalam

bidang ilmu ekonomi kajian utama akuntansi

umum diperoleh dari PPS Universitas Sriwijaya

tahun 2008.  

Kamaludin adalah Guru Besar tetap Fakultas

Ekonomi Universitas Bengkulu dengan bidang

keahlian manajemen keuangan dan stratejik.

Pendidikan magister diperolehnya dari Program

Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang

tahun 1995. Sedangkan pendidikan doktoral

diperolehnya dari Program Pascasarjana

Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2005

dalam bidang ilmu manajemen keuangan. Saat

ini aktif menulis artikel ilmiah dibeberapa jurnal

baik dalam dan luar negeri, beberapa buku yang

sudah diterbitkan antara lain : Manajemen

Keuangan, Teori dan Aplikasi, 2011;

Manajemen Keuangan Perusahaan, 2009;

Manajemen Keuangan Keputusan Jangka

Pendek, 2002.

Yulizar Kasih adalah dosen tetap Program Studi

Manajemen STIE Multi Data Palembang.

Pendidikan Sarjana Ekonomi (Manajemen)

diselesaikannya pada tahun 1990 dari Fakultas

Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang.

Pendidikan pascasarjana (M.Si) diperoleh dari

Program Pascasarjana Universitas Andalas

pada tahun 1998 dengan mengambil bidang

Perencanaan Pembangunan. Kemudian pada

tahun 2008 memperoleh gelar doctor (Dr.) dari

Program Pascasarjana Universitas Andalas

Padang dengan spesialisasi Micro Finance.

Saat ini mengasuh mata kuliah Pembiayaan

Usaha Kecil dan Mikro dan Kewirausahaan.

Sri Rahayu adalah dosen tetap Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah

Palembang (UMP). Pendidikan Sarjana

Ekonomi diselesaikannya pada tahun 1991 dari

Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Pendidikan pascasajana diperoleh dari Program

Magister Manajemen UNSRI pada tahun 1998

dengan mengambil bidang Manajemen

Keuangan. Sedangkan pendidikan strata 3

(program doktor) diperoleh dari Program

Pascasarjana Universitas Pancasila Jakarta

pada tahun 2010.

Zakaria Wahab adalah dosen tetap pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang.

Pendidikan sarjana diperoleh dari Universitas

Sriwijaya Tahun 1983 dan pascasarjana

diperoleh dari Universitas Padjadjaran Bandung

pada tahun 2008. Saat ini aktif mengajar pada

Program Studi Manajemen dengan mengampu

mata kuliah Manajemen Pemasaran,

Manajemen Strategik, dan Kewirausahaan.

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 415

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 265: Untitled - jurnal mdp

ABSTRAK

JURNAL FORUM BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

VOLUME 11 NOMOR 1, 2021

Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Laba Rugi Operasi Perusahaan Terhadap Manajemen Laba

Doni Pramana1, Bakti Setyadi2

Program Pascasarjana, Universitas Bina Darma Palembang

Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan dan laba rugi operasi perusahaan

terhadap manajemen laba pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara

parsial maupun secara simultan. Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan makanan dan minuman di Indonesia

yang terdaftar di BEI pada tahun 2017-2019 sebanyak 17 perusahaan yang diambil secara metode slovin. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yang datanya diambil secara

sekunder melalui www.idx.co.id dan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial

dengan alat uji SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019 bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, laba

rugi operasi perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba, dan ukuran perusahaan serta laba rugi operasi

perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kata kunci: Ukuran Perusahaan, Laba Rugi Operasi Perusahaan, Manajemen Laba.

Abstract: The purpose of this research is to analyze the result of size company and the company’s operating profit

and loss on the length oftheearnings management on food and beverage companies listedinIndonesia Stock

Exchangepartially andsimultaneously. The population inthis research werefood and beverage companies listedon

the Indonesia Stock Exchangein the year2017-2019as many as17companiesweretaken by slovin methods. Data

collection method used in this study is method documentation secondary data taken through www.idx.co.id and

analyzed using descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis with SPSS version 25. The results

showed the food and beverage companies listedin Indonesia Stock Exchange in 2017-2019 that size company has

not influence to earnings management, the company’s operating profit and loss has influence to the earnings

management, and size company and also the company’s operating profit and loss has influence with earnings

management.

Keywords: Size Company, Company’s Operating Profit and Loss, Earnings Management.

Hal - 416 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 266: Untitled - jurnal mdp

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 417

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Pengaruh Motivasi Intrinsik,Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada

PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia)

Fitriyanti Marditia S ¹~ , Nurhadi ²~

¹Program Studi Administrasi Bisnis, UPN “Veteran”, Surabaya, Jawa Timur

²Program Studi Administrasi Bisnis, UPN “Veteran”, Surabaya, Jawa Timur

Email: ¹[email protected], ² [email protected]

Abstract: This study aims to analyze the effect of intrinsic motivation, compensation and work environment

simultaneously and partially on employee performance. The sample used in this study were 95 respondents using

cluster sampling technique and using Multiple Linear Regression analysis technique. The result is that intrinsic

motivation, compensation and work environment variables simultaneously affect employee performance. Partial

testing of intrinsic motivation and compensation variables has a positive and significant effect on employee

performance. While the partial test of the work environment variable has no significant positive effect on the

performance of employees of PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia.

Keyword: Intrinsic Motivation, Compensation, Work Environment, Employee Performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi intrinsik, kompensasi dan lingkungan kerja

secara simultan dan secara parsial terhadap kinerja karyawan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 95

karyawan menggunakan teknik cluster sampling dan menggunakan teknik analisis Regresi Linier Berganda. Hasilnya

variabel motivasi intrinsik, kompensasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pengujian secara parsial variabel motivasi intrinsik dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Sedangkan pengujian secara parsial variabel lingkungan kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia.

Kata kunci: Motivasi Intrinsik, Kompensasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan

Pengaruh Harga Karet Dunia Dan Harga Kelapa Sawit Dunia Terhadap Perkembangan Nilai Ekspor

Sumatera Selatan

Muhammad Bahrul Ulum

Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri

Ayu Geby Gisela Syaputri

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang

[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga karet dunia dan harga kelapa sawit dunia terhadap

perkembangan nilai ekspor Sumatera Selatan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan

Pusat Statistik periode Januari 2019-Desember 2020, metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa harga karet dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perkembangan nilai ekspor Sumatera Selatan, sedangkan harga kelapa sawit dunia berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap perkembangan nilai ekspor Sumatera Selatan.

Kata kunci: Nilai Ekspor, Harga Karet, Harga Kelapa Sawit.

Abstract: This study aims to determine the effect of world rubber prices and world palm oil prices on the development

of the export value of South Sumatra. The data used is secondary data sourced from Badan Pusat Statistik for the

Page 267: Untitled - jurnal mdp

Hal - 418 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

period January 2019-December 2020, the analysis method used is multiple linear regression analysis. Based on the

results of the analysis, it is concluded that the world rubber price has a positive and significant effect on the

development of the export value of South Sumatra, while the world price of palm oil has a negative and insignificant

effect on the development of the export value of South Sumatra.

Keywords: Export Value, Rubber Price, Palm Oil Price

Identifikasi Karakteristik Briket Arang Kelapa Yang Diminati Pasar Arab Saudi Dan Prosedur Ekspornya

Teti Haryati1, Irham Amir2

1,2Institut Agama Islam Tazkia

Email: [email protected]

Abstract: This study aims at Identifying the coconut shell charcoal briquette product specifications needed by the

Saudi Arabian retail market are in accordance with the characteristics of the briquette products offered in

Indonesia, identifying the potential demand for coconut shell charcoal briquettes in the retail market in Saudi

Arabia. Also, analyzing the export procedure of Indonesian - Saudi Arabia coconut shell charcoal briquettes. The

research method applied in this research uses a descriptive qualitative approach. According to Darmadi (2013),

the research method is a scientific way to obtain data for specific uses. The scientific way means that research

activities are based on scientific characteristics, namely rational, empirical, and systematic. The author observes

the characteristics of briquettes in Saudi Arabia by identifying and interviewing retail and wholesale briquette

sellers. The author found several core criteria that standardize briquette products favored by consumers in Saudi

Arabia.The author conducts research on the character of briquette products in the Saudi Arabian market and

provides advice to Indonesian briquette entrepreneurs to adjust their briquette product standards in order to enter

the Saudi Arabian market, and suggests further research should focus on broader research areas in the Middle East.

Keywords: Export, International business, product characteristics, coconut charcoal briquettes, Export procedure,

Saudi Arabia.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi spesifikasi produk briket arang tempurung kelapa yang

dibutuhkan oleh pasar ritel Arab Saudi sesuai dengan karakteristik produk briket Indonesia, mengidentifikasi potensi

permintaan briket arang tempurung kelapa di pasar ritel di Arab Saudi. Pihaknya juga menganalisis prosedur ekspor

briket arang tempurung kelapa Indonesia - Arab Saudi. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Darmadi (2013) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

memperoleh data untuk kegunaan tertentu. Cara ilmiah artinya kegiatan penelitian yang dilandasi oleh sifat-sifat

keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Penulis mengamati karakteristik briket di Arab Saudi dengan

mengidentifikasi dan mewawancarai penjual briket eceran dan grosir. Penulis menemukan beberapa kriteria inti yang

menjadi standarisasi produk briket yang disukai konsumen di Arab Saudi. Penulis meneliti karakter produk briket di

pasar Arab Saudi dan memberikan saran kepada pengusaha briket Indonesia untuk menyesuaikan standar produk

briket mereka untuk memasuki pasar Arab Saudi dan menyarankan agar penelitian lebih lanjut harus fokus pada wilayah

penelitian yang lebih luas di Timur Tengah ..

Kata kunci: Ekspor, Bisnis Internasional, Karakteristik Produk, Briket Arang Kelapa, Prosedur Ekspor, Arab Saudi.

Page 268: Untitled - jurnal mdp

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 419

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Entrepreneurial Marketing Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UMKM Di Palembang

Retno Budi Lestari, Herry Widagdo

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MDP

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak: Konsep entrepreneurial marketing atau pemasaran kewirausahaan adalah sebuah sebuah pendekatan yang

dapat diterapkan pada UMKM yang memiliki keterbatasan sumber daya sebagai strategi pemasaran yang efektif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dimensi pemasaran kewirausahaan yang terdiri dari orientasi

pasar, orientasi konsumen, orientasi kewirausahaan dan orientasi inovasi terhadap kinerja UMKM di Palembang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling sebanyak 100 responden dari pemilik UMKM

di Palembang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel

orientasi pasar, orientasi konsumen dan orientasi inovasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM,

sedangkan variabel orientasi kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM.

Kata kunci: Orientasi Pasar, Orientasi Konsumen, Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Inovasi, Entrepreneurial

Marketing dan Kinerja UMKM

Abstract: The concept of entrepreneurial marketing is a marketing strategy approach that can be applied

effectively in SME’s which have limited resources. This study aims to analyse the effect of entrepreneurial marketing

consist of market orientation, customer orientation, entrepreneurial orientasion and innovation orientation to

SME’s performance in Palembang. Respondents in this study are 100 SME’s owner in Palembang. Sampling method

uses nonprobability sampling with accidental sampling technique. Data analysis using multiple regression and the

result shows that market orientation, customer orientation and innovation orientation does not have signicance

effect on SME’s Performance,while entrepreneur orientation have significant effect on SME’s Performance.

Keywords: Market orientation, customer orientation, entrepreneur orientation, innvoation orientation, entrepreneurial

marketing and SME’s Performance

Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Brand Awareness Sebagai Mediasi Pada Konsumen

E-Commerce Shopee

Viola Fionita Tesalonika Amba1, Sisnuhadi2

1,2 Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta

[email protected]

Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of promotion on purchasing decisions, the effect of

brand awareness on purchasing decisions, the effect of promotion on brand awareness and the effect of promotion

on purchasing decisions through brand awareness as a mediating variable. This type of research is quantitative.

The sampling technique used purposive sampling. The sample used was 100 respondents. Data obtained using data

collection techniques using a questionnaire (questionnaire) then processed using the smart PLS 3.0 program with

path analysis techniques. The results of this study indicate that promotion has a significant positive effect on

purchasing decisions, brand awareness has a significant positive effect on purchasing decisions, promotion has a

significant positive effect on brand awareness and promotion has a significant positive effect on purchasing

decisions through brand awareness as a mediating variable. The results showed that hypothesis 1, hypothesis 2,

hypothesis 3 and hypothesis 4 support the research.

Page 269: Untitled - jurnal mdp

Hal - 420 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Peran Profitabilitas Dalam Memoderasi Hubungan Antara Kualitas Audit Serta Alokasi Pajak Antar Periode

Terhadap Kualitas Laba Entitas Perusahaan

Pardomuan Ritonga

Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan, Jakarta

Email: [email protected]

Abstract: This research is aim to analyze the influence of audit quality and Allocation of Inter-period Tax on the

firm’s profitability and implications with earnings quality. This type of research is quantitative. The research

population is sub-sectors of finance company listed in the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. The sampling

method using purposive sampling technique is counted 16 companies. The method of analysis using linear

regression analysis and sobel test. These results indicate that audit quality and Allocation of Inter-period Tax have

significant effect simultaneously on the profitability of firms as long as audit quality and Allocation of Inter-period

Tax have no significant effect simultaneously on the earnings quality. The partial test results showed that audit

quality has effect while Allocation of Inter-period Tax has no effect to the profitability of firms. However, audit

quality and Allocation of Inter-period Tax have no indirect effect to the earnings quality through profitability of

firms

Keywords: Audit quality, allocation of inter-period tax, profitability, earnings quality value

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas audit dan Alokasi Pajak Antar Masa terhadap

profitabilitas perusahaan dan implikasinya terhadap kualitas laba. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi

penelitian adalah sub sektor perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Metode

pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 16 perusahaan. Metode analisis menggunakan

analisis regresi linier dan uji sobel. Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas audit dan Alokasi Pajak Antar Masa berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan selama kualitas audit dan Alokasi Pajak Antar Masa tidak

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kualitas laba. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa

kualitas audit berpengaruh sedangkan Alokasi Pajak Antar Masa tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Namun, kualitas audit dan Alokasi Pajak Antar Masa tidak berpengaruh tidak langsung terhadap kualitas laba melalui

profitabilitas perusahaan

Kata kunci: Kualitas pemeriksaan, alokasi pajak antar periode, profitabilitas, nilai kualitas laba

Keywords: promotion, brand awareness and purchase decisions

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara promosi terhadap keputusan pembelian,

pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian, pengaruh promosi terhadap brand awareness dan pengaruh

promosi terhadap keputusan pembelian melalui brand awareness sebagai variabel mediasi. Jenis penelitian ini yakni

kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 100

responden pelanggan Shopee di Yogyakarta. Data diperoleh menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan

kuesioner (angket) kemudian diolah menggunakan program smart PLS 3.0 dengan teknik analisis jalur. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian, brand awareness

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian, promosi berpengaruh positif signifikan terhadap brand

awareness dan promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian melalui brand awareness sebagai

variabel mediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 1, hipotesis 2, hipotesis 3 dan, hipotesis 4 mendukung

penelitian.

Kata kunci: promosi, brand awareness dan keputusan pembelian

Page 270: Untitled - jurnal mdp

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 421

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Yang Terdaftar

Di BEI (Bursa Efek Indonesia)

Sri Megawati Elizabeth

Universitas Multi Data Palembang

[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Struktur Modal,Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap

Peringkat Obligasi Korporasi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Populasi dalam penelitian ini adalah obligasi

yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tercantum di dalam Indonesian Bond Market Directory (Bond Book) sebanyak

771 obligasi. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel sehingga sampel

yang diperoleh sebanyak 36 obligasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik biner dan pengolahan

data menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Stuktur Modal dan Ukuran Perusahaan berpengaruh

terhadap Peringkat Obligasi. Sedangkan Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi.

Kata kunci: Struktur Modal, Ukuran Perusahaan , Profitabilitas dan Peringkat Obligasi

Abstract: This research aims to examine the effect of capital structure, company size and profitability on bond

coporate rating listed on the IDX (Indonesia Stock Exchange) for the period of 2015-2019. The population in this

research were 771 bonds issued by companies listed in the Indonesian Bond Market Directory (Bond Book).

Purposive sampling method was used in this research to determine

the sample, hence there were 36 bonds selected. This research used binary logistic regression

analysis techniques and processing data used SPSS 23. The results of this research indicate that capital structure

and company size were effecting the bond rating. Meanwhile, profitability has no effect on Bond Rating.

Keywords: capital structure, company size , profitability and Bond Ratings

“Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Asuransi Bumiputera

Cabang Sekip Kota Palembang”

MA. Baidowi

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti

[email protected]

Abstract: This study aims to determine: (1) the influence of the work environment and work stress on employee

performance at Bumiputera Insurance Sekip Branch Palembang City (2) the effect of the work environment on employee

performance at Bumiputera Insurance Sekip Branch Palembang (3) the effect of work stress on employee performance

on Bumiputera Insurance Sekip Branch Palembang City. This research includes research using a quantitative

approach. The population in the study were 35 employees of Bumiputera Insurance Sekip Branch, Palembang City. The

sampling technique used is a saturated sample where all members of the population are sampled. Data were collected

by using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The data analysis technique used is multiple

regression. From the results of the analysis conducted, it was found that there was a significant relationship and

influence between the Work Environment and Work Stress simultaneously on improving employee performance. The

influence of the work environment and work stress simultaneously on improving the performance of Bumiputera

Insurance, Sekip Branch, Palembang City is 23.6%. While the remaining 76.4% is influenced by other variables not

examined in this study such as competence, rewards, leadership style and so on.

Page 271: Untitled - jurnal mdp

Hal - 422 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Tinjauan Atas Implementasi Dalam Pengungkapan Integrated Reporting Di Indonesia

Luk Luk Fuadah, Umi Kalsum

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia

[email protected], [email protected]

Abstrak

Paper ini menyajikan review atas penelitian yang membahas mengenai integrated reporting di Indonesia.

Tujuanya adalah untuk mengindentifikasi dan memahami penelitian sebelumnya mengungkapkan hal yang penting

dalam pengungkapan integrated reporting. Teori yang digunakan dari penelitian sebelumnya adalah teori agensi, teori

legitimacy, teori pemangku kepentingan, Diffusion of innovation theory, new institutional theory, teori sinyal,

impression management theory. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Kebanyakan

penelitian sebelumnya menggunakan metode kuantitatif dengan regresi dibandingkan metode kualitatif dengan

content analysis. Faktor-faktor yang memengaruhi integrated reporting antara lain anggota dewan independen,

ukuran dewan, board gender, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas , kepemilikan institusional,

auditor eksternal, Komite audit, rapat komite audit, tekanan stakeholder, Frekuensi pertemuan komite audit, proporsi

komisaris independen, keahlian komite audit, kepemilikan asing yang menunjukkan hasil yang bervariasi.

Keywords: Integrated reporting, content analysis, studi kasus, Indonesia

This paper presents a review of research that discusses integrated reporting in Indonesia. The aim is to

identify and understand previous research that reveals what is important in the disclosure of integrated reporting. The

theory used from previous research is agency theory, legitimacy theory, stakeholder theory, diffusion of innovation

theory, new institutional theory, signal theory, impression management theory. The research method used is

quantitative and qualitative methods. Most previous studies used quantitative methods with regression compared to

qualitative methods with content analysis. Factors that affect integrated reporting include independent board

members, board size, board gender, company size, institutional ownership, profitability, institutional ownership,

external auditors, audit committee, audit committee meetings, stakeholder pressure, frequency of audit committee

meetings, proportion of commissioners independent, audit committee expertise, foreign ownership showing varying

results.

Keywords: Integrated reporting, content analysis, case studies, Indonesia

Keywords: Work Environment, Work Stress, Employee Performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja

karyawan pada Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang (2) pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan pada Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang (3) pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan

pada Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang. Penelitian ini termasuk penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian sebanyak 35 orang karyawan Asuransi Bumiputera Cabang Sekip

Kota Palembang. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang

digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil analisis yang dilakukan ditemukan adanya hubungan dan pengaruh

yang signifikan antara Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara simultan terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara simultan terhadap peningkatan kinerja Asuransi Bumiputera Cabang

Sekip Kota Palembang adalah 23,6%. Sedangkan sisanya 76,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini seperti kompetensi, imbalan, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya.

Kata kunci: Lingkungan Kerja, Stres Kerja, Kinerja Karyawan

Page 272: Untitled - jurnal mdp

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 423

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Kepercayaan Dan Fitur Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan

Pelanggan Dalam Menggunakan E-Money Di Kota Palembang

Nyimas Artina

Universitas Multi Data Palembang

[email protected]

Abstract: This study aims to determine the perception of benefits, perceptions of convenience, trust and service

features that individually and simultaneously affect the level of customer satisfaction using E-Money in the people

of Palembang City. This research was conducted with quantitative methods, data processing was carried out using

the SPSS version 25 application. The population was people in the Palembang City area who knew E-Money. The

sampling technique of this study used a non-probability sampling technique. This study used a sample of 100 people.

This study uses multiple linear regression analysis as a method of data analysis. The results of the analysis in this

study explain that the perception of benefits, perceived convenience, trustworthiness and service features positively

and significantly and simultaneously affects the level of customer satisfaction using E-Money in Palembang City.

Keywords: interest in using; perceived benefits; perception of convenience; trust; service features

Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan guna mengetahui persepsi manfaat, persepsi kemudahan, kepercayaan dan fitur

layanan berpengaruh secara individual dan secara simultan terhadap tingkat kepuasan pelanggan menggunakan

E-Money pada masyarakat di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25. Populasinya ialah masyarakat di wilayah Kota Palembang yang

mengetahui E-Money. Teknik sampling penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling. Penelitian ini

menggunakan sampel yang berjumlah 100 orang. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda

sebagai metode analisis data. Hasil analisis pada penelitian ini menerangkan bahwa persepsi manfaat, persepsi

kemudahan, kepercayaan dan fitur layanan secara positif dan signifikan serta secara simultan mempengaruhi tingkat

kepuasan pelanggan menggunakan E-Money di Kota Palembang.

Kata kunci: minat menggunakan; persepsi manfaat; persepsi kemudahan; kepercayaan; fitur layanan

Faktor-Faktor Determinan Kualitas Audit

Muhsin

Akuntansi, FEB UNTAN

University of Tanjungpura

[email protected]

Abstract: This study aims to analyze the effect of the auditor’s spiritual intelligence variable, auditor’s moral reasoning

on audit quality with auditor’s work experience as a moderating variable. Research sampling is an auditor who is

assigned to the Prov. West Kalimantan, Indonesia, purposive sampling method provided that you have experience as

an auditor of local government financial reports. Research data analysis using the WarpPLS 7.0 tool. The research

resulted in auditor’s spiritual intelligence, auditor’s moral reasoning on audit quality with auditor’s work experience as

a moderating variable is accepted.

Keywords: audit quality, auditor moral reasoning, auditor spiritual intelligence, attribution theory.

Abstrak: Penelitian memiliki maksud menganalisis pengaruh variabel kecerdasan spiritual auditor, moral reasoning

Page 273: Untitled - jurnal mdp

Hal - 424 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

auditor terhadap kualitas audit, pengalaman kerja auditor digunakan sebagai variabel moderasi. Sampeling riset adalah

auditor yang bertugas pada Inspektorat Prov. Kalimantan Barat, Indonesia, metode purposive sampling dengan syarat

sudah berpengamalan sebagai auditor laporan keuangan Pemda. Analisis data riset menggunakan piranti WarpPLS 7.0.

Riset menghasilkan kecerdasan spiritual auditor, moral reasoning auditor terhadap kualitas audit dengan pengalaman

kerja auditor sebagai variabel moderasi adalah diterima.

Kata kunci: kualitas audit , moral reasoning auditor, kecerdasan spiritual auditor, teori atribusi.

Pelayanan Berbasis Aplikasi Passport Reservation Online

Sri Syabanita Elida1

Ul Qadri2

Mutiara Putri Nikita Lubis3

Jurusan Administrasi Bisnis - Politeknik Negeri Pontianak1)[email protected]; 2)[email protected]; 3)[email protected]

Abstrak: Menganalisis dan mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat pada pelayanan berbasis aplikasi Paspport Res-

ervation Online (Pro) di Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak menjadi tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif dengan metodologi kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan

kepada responden yang berjumlah 30 orang. Hasil analisis menyimpulkan bahwa Indeks SKM (Survei Kepuasan

Masyarakat) pada Pelayanan Berbasis Aplikasi Pro di Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak baik dalam pelaksanaannya.

Responden yang pada dasarnya mengetahui tentang pelayanan yang diberikan Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak

menilai bahwa aplikasi tersebut telah memperbaiki pelayanan yang ada terutama dalam urusan pengambilan nomor

antrian yang kini menjadi lebih cepat dan mudah untuk dipahami. Inovasi yang telah diberikan oleh Kantor Imigrasi

Kelas I Pontianak membuktikan bahwa pelayanan berbasis aplikasi Pro memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Kata kunci: Passport Reservation Online, Survei Kepuasan Masyarakat, Public Service

Abstract: Analyzing and measuring the Community Satisfaction Index on services based on the Passport Reservation

Online (Pro) application at the Pontianak Class I Immigration Office is the purpose of this study. This study uses a

descriptive approach with a quantitative methodology. The data collection technique used a questionnaire which was

distributed to 30 respondents. The results of the analysis concluded that the SKM Index (Community Satisfaction

Survey) on Pro Application-Based Services at the Pontianak Class I Immigration Office was good in its implementation.

Respondents who basically know about the services provided by the Pontianak Class I Immigration Office consider

that the application has improved existing services, especially in terms of taking queue numbers which are now faster

and easier to understand. The innovation that has been provided by the Pontianak Class I Immigration Office proves

that Pro application-based services provide satisfaction to the community.

Keywords: Passport Reservation Online, Community Satisfaction Survey, Public Service

Page 274: Untitled - jurnal mdp

INDEKS JURNAL FORUM BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Vol.

Vol. 11

No. 1

Judul

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Laba Rugi Operasi

Perusahaan Terhadap Manajemen Laba

Pengaruh Motivasi Intrinsik,Kompensasi dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT.

Berlian Jasa Terminal Indonesia)

Pengaruh Harga Karet Dunia dan Harga Kelapa Sawit

Dunia Terhadap Perkembangan Nilai Ekspor Sumatera

Selatan

Identifikasi Karakteristik Briket Arang Kelapa yang

Diminati Pasar Arab Saudi dan Prosedur Ekspornya

Entrepreneurial Marketing dan Pengaruhnya Terhadap

Kinerja UMKM di Palembang

Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Dengan Brand Awareness Sebagai Mediasi pada

Konsumen E-Commerce Shopee

Peran Profitabilitas Dalam Memoderasi Hubungan

Antara Kualitas Audit Serta Alokasi Pajak Antar Periode

Terhadap Kualitas Laba Entitas Perusahaan

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahan, dan

Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi yang Terdaftar

di BEI (Bursa Efek Indonesia)

“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan pada Asuransi Bumiputera Cabang

Sekip Kota Palembang”

Tinjauan Atas Implementasi Dalam Pengungkapan

Integrated Reporting di Indonesia

Halaman

1

13

27

39

58

69

78

91

99

108

Penulis

Doni Pramana,

Bakti Setyadi

Fitriyanti Marditia S,

Nurhadi

Muhammad Bahrul

Ulum,

Ayu Geby Gisela

Syaputri

Teti Haryati,

Irham Amir

Retno Budi Lestari,

Herry Widagdo

Viola Fionita

Tesalonika Amba,

Sisnuhadi

Pardomuan Ritonga

Sri Megawati

Elizabeth

MA. Baidowi

Luk Luk Fuadah,

Umi Kalsum

Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 425

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Page 275: Untitled - jurnal mdp

INDEKS JURNAL FORUM BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Vol.

Vol. 11

No. 1

Judul

Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan,

Kepercayaan dan Fitur Layanan Terhadap Tingkat

Kepuasan Pelanggan Dalam Menggunakan E-Money di

Kota Palembang

Faktor-faktor Determinan Kualitas Audit

Pelayanan Berbasis Aplikasi Passport Reservation

Online

Halaman

120

132

144

Penulis

Nyimas Artina

Muhsin

Sri Syabanita Elida,

Ul Qadri,

Mutiara Putri Nikita

Lubis

Hal - 426 Vol. 11 No. 2 Maret 2022

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang