INDAH PUJI LESTARI 1410211023
INDAH PUJI LESTARI1410211023
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir < 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir
Dunia 15 % prevalensi
Negara berkemba
ng
Angka kematiannya
35x lebih tinggi
IndonesiaSecara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %. Sedangkan …sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7%
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500-2500 gram
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000- 1500 gramBayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat lahir kurang dari 1000 gram
Berdasarkan berat badan
Prematuritas murniMasa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan BB masa gestasi dan bisa disebut Bayi Kurang Bulan – Sesuai Masa Kehamilan. (BKB-SMK)DismaturitasBayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yg seharusnya pada masa gestasi. Merupakan Bayi Cukup Bulan- Kecil Masa Kehamilan (BCB-KMK)
Berdasarkan masa gestasi
1. Faktor ibua) Penyakit yg berhubungan langsung dengan
kehamilan (perdarahan antepartum, trauma fisik, psikologis)penyakit lainnya : nefritis akut, DM
b) Usia angka prematuritas tinggi pada usia ibu <
20 th Pada multigravida yg terlalu dekat Usia normal (26-35th)
c) Keadaan sosial ekonomi Biasanya terjadi pada kead. Sos – eko
yang rendah berhubungan dengan kead. Gizi yg kurang. Pengawasan Antenatal <<
2. Faktor janinHidramnion dan kehamilan ganda
Masa gestasi < 37 mingguBB < 2500 grPanjang Badan 45 cmLingkar dada < 30 cmLingkar kepala < 33 cm
Disebut dengan dismaturitas jika berat badan lahirnya dibawah persentil ke-10 menurut kurve Lubchenco
Dismaturitas bisa terjadi pada preterm, term, postterm.
Penyebab Keadaan yang mengganggu pertukaran zat antara ibu dan janin
Preterm gejala prematur murni + gejala dismaturitas BB < 2500 gr Keadaan fisik seperti bayi prematur Retardasi pertumbuhan dan wasting
Stadium I Bayi tampak kurus, relatif lebih
panjang,kulitnya longgar, kering sepertu perkamen tetapi belom ada tanda mekonium
Stadium II Stadium I + warna kehijauan pada kulit,
plasenta dan umbilikus. Hal disebabkan karena mekonium tercampur dalam amnion
Stadium III Stadium II + kulit berwarna kuning
Ketidakstabilan suhu Kurangnya lemak subkutan Ratio luas pemukaan terhadap berat badan
yang besar Peningkatan hilangnya panas badan Kemampuan metabolisme tubuh masih
rendah, sehingga produksi panas berkurang Kesulitan pernafasan
Pusat pengatur pernafasan belum sempuma Surfaktan paru-paru masih kurang yang
mengarah pada penyakit membrane hialin Otot pernafasan dan bantu napas lemah
Gangguan gastrointestinal dan nutrisi Refleks isap dan telan yang buruk terutama
sebelum 34 minggu Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum
sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.
Motilitas usus menurun Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat
menimbulkan aspirasi pneumonia. Pencernaan dan absorbs vitamin yang larut
dalam lemak kurang. Menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein
dan zat besi dalam tubuh. Meningkatnya resiko enterokolitis nekrotikan
Imaturitas hepar Konjugasi dan ekskresi bilirubin terganggu. Penurunan factor pembekuan yang
bergantung pada vitamin K Imaturitas ginjal
Akumulasi asam organic dengan asidosi metabolic
Ketidakseimbangan elektrolit, misalnya hiponatremia/hipernatremia, hiperkalemia
Kelainan neurologis Refleks isap dan telan immature Apneu dan bradikardi berulang Perdarahan intraventrikel dan leukomalasia
periventrikel yang disebabkan oleh perfusi serebral yang buruk
Hypoxic ischemic encephalopathy Retinopati prematuritas
Immaturitas imunologis Peningkatan resiko terjadinya infeksi karena tidak
banyak transport IgG maternal melalui plasma, fagositosis terganggu dan penurunan fungsi komplemen
Kelainan kardiovaskuler Paten ductus arteriosus ( PDA ) merupakan hal
yang umum ditemui Hipotensi atau hipertensi
Kelainan hematologis Anemia onset dini atau lanjut Hiperbilirubin Disseminated intravaskuler congulation ( DIC ) Hemorrhagic disease of the newborn
Metabolisme Hipokalsemia hipoglikemi atau hiperglikemi
Ibu yang diperkirakan akan melahirkan bayi dengan berat lahir di bawah normal sebaiknya dipersiapkan untuk melahirkan di tempat yang memiliki fasilitas yang lengkap, dan tenaga medis yang kompeten di bidang perinatologi.
Pencegahan hipotermia merupakan prioritas utama. Bayi yang kedinginan mudah mengalami henti napas dan menyebabkan keadaan umumnya tidak stabil.
Indikasi untuk perawatan di rumah sakit adalah: Berat lahir kurang dari 1800 gram Masa gestasi kurang dari 34 minggu Kesulitan pemberian minum Neonatus sakit
Bayi yang baru lahir sedapat mungkin ditempatkan pada suhu yang optimal yaitu 36,5-37,5˚C, diberikan kain atau selimut yang hangat, atau dengan metoda kangguru (skin to skin contact).
Pemberian cairan pada bayi berat lahir mengikuti pedoman sebagai berikut:
Bayi < 1200 gram, masa gestasi < 30 minggu Pemberian cairan secara IV, hindari pemberian cairan secara
oral Jika sudah stabil dapat diberikan cairan per NGT Jika sudah lebih baik, dapat dicoba pemberian cairan dengan
sendok katori, dan kemudian dengan pemberian ASI secara langsung
Bayi 1200-1800 gram, masa gestasi 30-34 minggu Pemberian minum per NGT Dengan sendok katori setelah 1-3 hari Jika refleks hisap bayi sudah bagus berikan ASI
Bayi > 1800 gram, masa gestasi > 34 minggu Pemberian ASI Jika refleks hisap belum memadai dapat diberikan dengan
sendok katori
Pemberian minum pada bayi dimulai 60-80 mL/kg BB/ hari.
Jumlah dapat ditingkatkan 14ml/kg BB/ hari setiap hari, dengan jumlah maksimum 180-200 ml/kg BB/hari.
Pemberian minum pertama kali adalah dua jam setelah lahir dan kemudian diberikan setiap dua jam. Jika berat lahir kurang dari satu kilogram berikan setiap satu jam.
Cairan diberikan dengan pedoman sebagai berikut:
Usia (hari) Berat lahir
> 1500 gram < 1500 gram
1
2
3
4
5
6
7
60
75
90
105
120
135
150
80
95
110
125
140
155
170
Bayi berat lahir rendah akan mengalami penurunan berat badan 1-2% setiap harinya, dalam satu minggu berat badan akan turun 10-15% dari berat awalnya, kemudian pada hari ke-10 sampai hari ke-14 akan mengalami peningkatan berat badan.
Penurunan berat badan yang banyak dan peningkatan berat badan yang tidak adekuat dapat disebabkan karena bayi kedinginan, anemia, intake yang kurang dan infeksi.
Bayi berat lahir rendah sangat mungkin mengalami malnutrisi dan defisiensi mikronutrien sejak dari kandungan. Oleh karena itu pemberian suplemen vitamin-vitamin dan mikronutrien tertentu dibutuhkan.
Vitamin yang perlu diberikan antara lain vitamin K, 1x1 mg saat lahir, vitamin A 1000 IU per hari, vitamin D 400 IU per hari. Vitamin A dan D diberikan sejak dua minggu pertama kehidupan. Suplementasi besi diberikan 2 mg/kgBB per hari sejak usia delapan minggu.
Bayi dengan tanda dan gejala letargi, sulit diberi minum, hipotermia, sesak nafas, kejang, kembung, pendarahan dan kuning di telapak tangan dan kaki wajib di pantau lebih ketat dan jika fasilitas di rumah bersalin tidak memadai harus dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih lengkap.
Saat merujuk bayi harus dipastikan bayi stabil suhu, pernapasan dan sirkulasi. Saat merujuk, ibu dan bayi dirujuk bersamaan, dan jika memungkinkan bayi dipertahankan dalam suhu yang optimal sekalipun dengan peralatan yang minimal, yaitu dengan cara metoda kangguru
1. ANC yang baik (konsultasi & merujuk)
2. Meningkatkan gizi masyarakat 3. Tingkatkan penerimaan KB4. Anjurkan lebih banyak istirahat
• Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi.
• Makin muda masa gestasi atau makin rendah berat bayi makin tinggi angka kematian.
• Prognosis ini juga tergantung dari keadaaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal.
• Bayi Berat Lahir Rendah cenderung memperlihatkan gangguan pertumbuhan setelah lahir.