Top Banner

of 18

tugas mandiri hemato sk 2.docx

Apr 13, 2018

Download

Documents

Melanie Smith
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    1/18

    1. MM Sintesis Hemoglobin

    Gen Penyadi Globin

    Manusia memiliki delapan gen globin fungsional dengan 2 gen cluster duplikat:

    a) Gen -like cluster pada lengan pendek kromosom 11ada empat jenis globin: ,,,

    b) Gen -like cluster pada lengan panjang kromosom 1!ada dua jenis globin: , "

    #intesis globin dimulai minggu ke-$ gestasi

    a) %aemoglobin Go&er ' ( 22)

    b( %aemoglobin )ortland ( 22)

    c) %aemoglobin Go&er '' (22)

    Fetal : HbF (2 2), HbA (22)

    Adult : HbA, HbA2 ( 22), HbF.

    *ara+ orang de&asa mengandung tiga jenis %b omponen utama adala+ %b. /22(

    %emoglobin minor mengandung rantai globin /fetal %b or %b0( atau /%b .( menggantikan

    rantai )ada embrio dan janin, Go&er 1, )ortland, Go&er 2 and fetal %b mendominasi pada

    stadium berbeda erdapat dua jenis rantai aitu G dan ., asam amino Glisin dan .lanin

    Gen rantai diduplikasi dan keduana aktif /1 dan 2(

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    2/18

    2. MM Thalasemia

    Definisi

    #uatu kelainan genetic ang sangat beraneka ragam ang di tandai ole+ penurunan sintess

    rantai atau dari globin

    +alassemia adala+ penakit gen resesif autosom ang dapat diturunkan

    )ada defek genetis t+alassemia terjadi mutasi atau delesi pada kromosom, ang

    menebabkan penurunan atau tidak terjadina sintesis sala+ satu rantai globin ang menjadi ba+an

    pembentuk +emoglobin, dan mengakibatkan pembentukan formasi abnormal dari molekul

    +emoglobin

    +alassemia mempengaru+i sala+ satu atau kombinasi dari 2 rantai , , , dan , tetapi

    tidak dapat mempengaru+i rantai dan bersamaan

    %ilangna rantai menebabkan t+alassemia-, +ilangna rantai menebabkant+alassemia-, dan +ilangna rantai menebabkan t+alassemia-

    %ilangna rantai asam amino dapat tunggal/minor atau +etero3igot( ataupun ganda/maor

    atau +omo3igot( Minor adala+ orang orang ang se+at, namun memiliki potensi sebagai carrier

    Maor adala+ orang ang memiliki penakit t+alassemia ang diturunkan dan bersifat serius,

    penderitana tidak dapat membentuk +emoglobin ang cukup untuk dara+ se+ingga oksigen ang

    disalurkan dalam tubu+ tidak cukup dan dapat menebabkan asfiksi jaringan, edema, gagal jantung

    kongestif, +ingga kematian jaringan

    Epidemiologi

    4enis +alasemia )eta #ebaran

    +alasemia epulauan Mediterania, imur enga+, 'ndia, )akistan, .sia

    enggara, 5usia #elatan, 6+ina 4arang di: .frika kecuali

    7iberia dan beberapa bagian .frika 8tara sporadik pada semua

    ras

    +alasemia erentang dari .frika ke Mediterania, imur enga+, .sia

    imur, dan .sia enggara %b 9arts %drops #ndrome dan

    %b% disease sebagian besar terdapat di populasi .sia enggara

    dan Mediterania

    /*jum+ara ., 2;;

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    3/18

    produksi protein globin ang menebabkan t+alassemia Mutasi gen pada globin alfa akan

    menebabkan penakit alfa- t+alassemia dan jika itu terjadi pada globin beta maka akan

    menebabkan penakit beta-t+alassemia

    /=uki =unanda, 2;;>(

    Klasifikasi

    Secaa klinis, t+alassemia dikelompokkan menjadi $ /tiga(, aitu :

    Thalasemia mayo, ang sangat tergantung pada transfusi,

    Thalasemia mino ! kaie, tanpa gejala /asimtomatik(, dan

    Thalasemia intemedia

    /9ambang ), 2;1;(

    "edasakan antai asam amino yang tekena, t+alassemia digolongkan menjadi 2 jenis

    utama, aitu :

    a# Thalassemia $/melibatkan rantai alfa( minimal memba&a 1 gen(

    #eperti ang tela+ diketa+ui sebelumna ba+&a pada bai ang baru la+ir masi+ terdapat

    jumla+ %b0/22( ang masi+ cukup tinggi )ada usia 2; +ari sesuda+ kela+iran, kadar

    %b0 akan menurun dan setela+ ! bulan, kadarna akan menjadi normal seperti orang

    de&asa #elanjutna pada masa tersebut akan terjadi kon?ersi %b0 menjadi %b./22(

    dan %b.2 /22(

    )ada kasus t+alassemia , akan terjadi mutasi pada kromosom 1! ang menebabkan

    produksi rantai globin /memiliki @ lokus genetik( menurun, ang menebabkan adana

    kelebi+an rantai globin pada orang de&asa dan kelebi+an rantai pada ne&born *erajatt+alassemia ber+ubungan dengan jumla+ lokus ang termutasi /semakin banak lokus

    ang termutasi, derajat t+alassemia semakin tinggi(

    +alassemia dibedakan menjadi :

    Silent %aie Thalassemia $ &Thalassemia'2'$ Tait#

    *elesi satu gen /Ao( iga loki globin cukup memungkinkan produksi %b normal

    #ecara +ematologis se+at, kadang-kadang indeks 596 /Red Blood Cell( renda+ idak ada

    anemia dan +poc+romia pada orang ini *iagnosis tidak dapat ditentukan dengan

    elektroforesis 9iasana pada etnis populasi .frican .merican 696 /Complete Blood

    Count( sala+ satu orangtua menunjukkan hypochromiadan microcytosis

    Thalassemia'1'$ Tait

    *elesi pada 2 gen , dapat berbentuk t+alassemia-1a- +omo3igot /Aoo( atau t+alassemia-

    2a- +etero3igot /oAo( *ua loki globin memungkinkan ert+ropoiesis +ampir normal,

    tetapi ada anemia +poc+romic microctic ringan dan indeks 596 renda+

    Thalassemia $ (ntemedia &Hb H disease#

    *elesi $ gen globin /oAoo( *ua +emoglobin ang tidak stabil ada dalam dara+, aitu

    %b% /tetramer rantai ( B %b 9arts /tetramer rantai ( edua %b ang tidak stabil ini

    mempunai afinitas ang tinggi ter+adap C2daripada %b normal, se+ingga pengiriman C2ke jaringan renda+ /+ipoksia( .da anemia +poc+romic microctic dengan sel-sel target

    dan Dheinz bodiesE /badan inklusi( pada preparat +apus dara+ tepi, juga ditemukan

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    4/18

    splenomegali elainan ini nampak pd masa anak-anak atau pd a&al ke+idupan de&asa

    ketika anemia dan splenomegali terli+at

    Thalassemia $ Ma)o &Thalassemia $ Homo*igot#

    *elesi sempurna @ gen /ooAoo( 0etus tidak dapat +idup segera sesuda+ keluar dari uterus

    dan ke+amilan mungkin tidak berta+an lama #ebagian besar bai ditemukan meninggalpada saat la+ir dengan +drops fetalis dan bai ang la+ir +idup akan segera meninggal

    setela+ la+ir, kecuali transfusi dara+ intrauterine diberikan 9ai-bai tersebut edema dan

    mempunai sedikit %b ang bersirkulasi, %b ang ada semuana tetramer rantai /%b

    9arts( ang memiliki afinitas ang tinggi

    b# Thalasemia +/melibatkan rantai (

    9eta t+alassemia juga sering disebut Cooleys anemia +alassemia terjadi karena mutasi

    pada rantai globin pada kromosom 11 +alassemia ini diturunkan secara autosom

    resesif *erajat penakit tergantung pada sifat dasar mutasi Mutasi diklasifikasikan

    sebagai /o( jika mereka mencega+ pembetukan rantai dan /F( jika mereka

    memungkinkan formasi beberapa rantai terjadi )roduksi rantai menurun atau tiadkdiproduksi sama sekali, se+ingga rantai relatif berlebi+an, tetapi tidak membentuk

    tetramer umpulan rantai ang berlebi+an tersebut akan berikatan dengan membran sel

    dara+ mera+, mengendap, dan menebabkan kerusakan membran )ada konsentrasi tinggi,

    kumpulan rantai tersebut akan membentuk agregat toksik

    +alassemia diklasifikasikan sebagai berikut :

    Silent %aie Thalassemia + &Thalassemia + Tait#

    )ada jenis ini penderita memiliki satu gen normal dan satu gen ang bermutasi )enderita

    mungkin mengalami anemia ringan ang ditandai dengan sel dara+ mera+ ang mengecil

    /mikrositer( 0enotipna asimtomatik, disebut juga sebagai thalassemia + mino

    Thalassemia + (ntemedia

    #uatu kondisi tenga+ antara bentuk major dan minor )ada kondisi ini kedua gen

    mengalami mutasi tetapi masi+ bisa memproduksi sedikit rantai beta globin )enderita

    dapat +idup normal, tetapi mungkin memerlukan transfusi sekali-sekali, misal pada saat

    sakit atau +amil, serta tergantung dari derajat mutasi gen ang terjadi

    Thalassemia Associated with Chain Structural Variants

    #indrom t+alassemia /+alassemia A %b(

    Thalassemia Ma)o &%ooley,s -nemia#)ada kondisi ini kedua gen mengalami mutasi se+ingga tidak dapat memproduksi rantai

    beta globin 9iasana gejala muncul pada bai ketika berumur $ bulan berupa anemia ang

    berat

    9erbeda dengan t+alassemia minor /t+alassemia traitAba&aan(, penderita t+alassemia

    maor tidak dapat membentuk +emoglobin ang cukup di dalam dara+ mereka, se+ingga

    +ampir tidak ada oksigen ang dapat disalurkan ke seluru+ tubu+, ang lama-lama akan

    menebabkan +ipoksia jaringan /kekurangan C2(, edema, gagal jantung kongestif, maupun

    kematian Cle+ karena itu, penderita t+alassemia maor memerlukan transfusi dara+ ang

    sering dan pera&atan medis demi kelangsungan +idupna

    /*jum+ana . dan Moedrik , 2;;

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    5/18

    Patofisiologi

    Patofisiologi Thalassemia'+

    )enurunan produksi rantai beta, menebabkan produksi rantai alfa ang berlebi+an

    )roduksi rantai globin pasca kela+iran masi+ tetap diproduksi, untuk mengkompensasi

    defisiensi 22 /%b.(, namun tetap tidak mencukupi %al ini menunjukkan ba+&aproduksi rantai globin dan dan rantai globin tidak perna+ dapat mencukupi untuk

    mengikat rantai alfa ang berlebi+an 5antai alfa ang berlebi+an ini merupakan ciri k+as

    pada patogenesis t+alassemia-

    5antai alfa ang berlebi+an, ang tidak dapat berikatan dengan rantia globin lainna, akan

    berpresipitasi pada prekrusor sel dara+ mera+ dalam sumsum tulang dan dalam sel

    progenitor dara+ tepi )resipitasi ini akan menimbulkan gangguan pematangan prekusor

    eritrosit dan menebabkan eritropoiesis tidak efektif /inefektif(, se+ingga umur eritrosit

    menjadi pendek .kibatna akan timbul anemia .nemia ini lebi+ lanjut lagi akan menjadi

    pendorong proliferasi eritroid ang terus menerus dalam sumsum tulang ang inefektif,

    se+ingga terjadi ekspansi sumsum tulang %al ini kemudian akan menebabkan deformitasskeletal dan berbagai gangguan pertumbu+an dan metabolisme .nemia kemudian akan

    ditimbulkan lagi dengan adana +emodilusi akibat adana +ubungan langsung dara+ akibat

    sumsum tulang ang berekspansi dan juga ole+ adana splenomegali )ada limpa ang

    membesar makin banak sel dara+ mera+ abnormal ang terjebak, untuk kemudian

    di+ancurkan ole+ sistem fagosit %iperplasia sumsum tulang kemudian akan meningkatkan

    absorpsi dan muatan besi ransfusi ang diberikan secara teratur juga menamba+ muatan

    besi, +al ini akan menebabkan penimbunan besi ang progresif di jaringan berbagai

    organ, ang akan diikuti kerusakan organ dan diak+iri ole+ kematian bila besi ini tidak

    segara dikeluarkan

    #ecara ringkas berikut merupakan +al ang terjadi pada patofisiologi t+alassemia beta danmanifestasina:

    1 Mutasi primer ter+adap produksi globin : sintesis globin ang tidak seimbang

    2 5antai globin ang berlebi+an ter+adap metabolisme dan keta+anan +idup eritrosit :

    anemia

    $ ritrosit abnormal ter+adap fungsi organ : produksi eritropoetin dan ekspansi sumsum

    tulang, deformitas skeletal, gangguan metabolisme, dan peruba+an adaptif fungsi

    kardio?askular

    @ Metabolisme besi ang abnormal : muatan besi berlebi+ mengakibatkan kerusakan jaringan

    +ati, endokrin, miokardium, dan kulit

    H #el ekskresi : peningkatan kadar %b0, +eterogenitas populasi sel dara+ mera+! Modifiers genetik sekunder : ?ariasi fenotip, ?ariasi metabolisme bilirubin, besi, dan

    tulang

    I )engobatan : muatan besi berlebi+, kelainan tulang, infeksi ang ditularkan le&at dara+,

    toksisitas obat

    > 5i&aat e?olusioner : ?ariasi latar belakang genetik, respon ter+adap infeksi

    < 0aktor ekologi dan etnologi

    Patofisiologi Thalassemia'$

    )atofisiologi t+alassemia- umumna sama dengan ang dijumpai pada t+alassemia-,

    kecuali beberapa perbedaan utama akibat delesi /-( atau mutasi /( rantai globin-%ilangna gen globin- tunggal /-A atau A( tidak berdampak pada fenotip

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    6/18

    #edangkan t+alassemia-2a- +omo3igot /-A-( atau t+alassemia-1a- +etero3igot /A--(

    memberi fenotip seperti t+alassemia- carrier e+ilangan $ dari @ gen globin

    memberikan fenotip tingkat penakit berat menenga+, ang dikatakan sebagai %b%

    disease #edangkan t+alassemia o +omo3igot /--A--( tidak dapat berta+an +idup, disebut

    sebagai %b 9arts +drops sndrome

    elainan dasar t+alassemia- sama dengan t+alassemia-, akni ketidakseimbangan

    sintesis rantai globin Jamun ada perbedaan besar dalam +al patofisiologi kedua jenis

    t+alassemia ini:

    1 5antai- dimiliki bersama ole+ +emoglobin fetus ataupun de&asa, maka t+alassemia-alfa

    bermanifestasi pada masa fetus

    2 #ifat ang ditimbullkan akibat produksi berlebi+an rantai globin a dan beta ang

    disebabkan ole+ defek produksi rantai globin-alfa sangat berbeda dibandingkan dengan

    akibat produksi berlebi+ rantai pada t+alassemia 9ila kelebi+an rantai tersebut

    menebabkan presipitasi pada prekusor eritrosit, maka t+alassemia menimbulkan

    tetramer ang larut, akni @ /%b 9arts( dan @ /%b%(

    )erbedaan penting antara t+alassemia dan t+alassemia

    +alassemia +alassemia

    Mutasi *elesi gen umum terjadi *elesi gen umum jarang

    terjadi

    #ifat-sifat globin ang

    berlebi+an

    etramer @ atau @ ang

    larut

    .gregat rantai alfa ang

    tidak larut

    #el dara+ mera+ %idrasi berlebi+anK kakuK

    membran +iperstabilK pH;

    menurun

    *e+idrasiK kakuK membran

    tidak stabilK pH; menurun

    .nemia erutama +emolitik erutama diseritropoetik

    )eruba+an tulang 4arang 8mum

    9esi berlebi+ 4arang 8mum

    $ /umar, 2;;@ dan *jum+ana ., 2;;

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    7/18

    +alassemia dibagi menjadi tiga sindrom klinik, akni :

    - +alassemia minor /trait(A+etero3igot : anemia +emolitik mikrositik +ipokrom

    - +alassemia maorA+omo3igot : anemia berat ang bergantung pada transfusi dara+

    - +alassemia intermedia : gejala diantara t+alassemia maor dan minor

    a. Thalasemia mayo &Thalasemia homo*igot#.nemia berat menjadi nata pada umur $ L ! bulan setela+ la+ir dan tidak dapat +idup

    tanpa ditransfusi

    - Pembesaan hati dan limpa terjadi karena peng+ancuran sel dara+ mera+ berlebi+an,

    +aemopoesis ekstra modular, dan kelebi+an beban besi

    - Pebahan pada tlang karena +iperakti?itas sumsum mera+ berupa deformitas dan

    fraktur spontan, terutama kasus ang tidak atau kurang mendapat transfusi dara+

    *eformitas tulang, disamping mengakibatkan muka mongoloid, dapat menebabkan

    pertumbu+an berlebi+an tulang prontal dan 3igomatin serta maksila )ertumbu+an gigi

    biasana buruk Facies cooleyadala+ ciri k+as t+alasemia maor, akni batang +idung

    masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang ang bekerja terlalu keras

    untuk mengatasi kekurangan +emoglobin- Ge)ala lainang tampak iala+ : anak lema+, pucat, perkembangan fisik tidak sesuai umur,

    berat badan kurang, perut membuncit 4ika pasien tidak sering mendapat transfusi dara+

    kulit menjadi kelabu serupa dengan besi akibat penimbunan besi dalam jaringan kulit

    b. Thalasemia intemedia

    eadaan klinisna lebi+ baik dan gejala lebi+ ringan dari pada +alasemia maor,

    anemia sedang /+emoglobin I L 1;,; gAdl( Gejala deformitas tulang, +epatomegali dan

    splenomegali, eritropoesis ekstra medular dan gambaran kelebi+an beban besi nampak

    pada masa de&asa

    c. Thalasemia mino ata tait & pemba/a sifat#8mumna tidak dijumpai gejala klinis ang k+as, ditandai ole+ anemia mikrositik,

    bentuk +etero3igot tetapi tanpa anemia atau anemia ringan

    /*jum+ana ., 2;;

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    8/18

    /*jum+ana ., 2;;

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    9/18

    %b. : sampai 2

    %b# : ;

    %b6 : ;

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    10/18

    )ada kasus t+alasemia beta intermedia, %b0 dan %b.2 meningkat

    )emeriksaan pedigree: kedua orangtua pasien t+alassemia maor merupakan trait /carrier(

    dengan %b.2 meningkat /P $,H dari %b total(

    6atatan: rentang nilai normal mungkin sedikit berbeda antara laboratorium ang satu denganlaboratorium lainna

    . Mean %opscla 3ales & M%3#

    )emeriksaan mean corpuscular ?alues terdiri dari )enis pemeiksaan, aitu Mean6orpuscular Qolume /M6Q(, Mean 6orpuscular %emoglobin /M6%( dan Mean 6orpuscular

    %emoglobin 6oncentration /M6%6( 8ntuk pemeriksaan ini diperlukan data mengenai kadar

    %b /gAd7(, nilai +ematokrit /(, dan +itung eritrosit /jutaAu7(

    4. Pemeiksaan 5ontgen

    0oto 5o tulang kepala, gambaran hair on end, korteks menipis, diploe melebar dengan

    trabekula tegak lurus pada korteks

    &Gambaan hair on end#

    0oto tulang pipi+ dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang se+ingga trabekula

    tampak jelas/+ttp:AArepositorusuacid(

    Thalasemia -nemia defisiensi besi

    Splenomegali F -

    (ktes F -

    Pebahan mofologi

    eitosit

    ak sebanding dengan

    derajat anemia

    #ebanding dengan derajat

    anemia

    Sel taget FF FA-

    5esitensi osmotic R J

    "esi sem R S

    T("% S R

    %adangan besi R osong

    http://repository.usu.ac.id/http://repository.usu.ac.id/
  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    11/18

    0eitin sem R S

    Hb-2!Hb0 R J

    /' Made 9akta, 2;;

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    12/18

    7impa ang terlalu besar, se+ingga membatasi gerak penderita, menimbulkan

    peningkatan tekanan intra abdominal dan ba+aa terjadina ruptur 4ika disetujui

    pasien +al ini sebaikna dilakukan setela+ anak berumur di atas H ta+un se+ingga

    tidak terjadi penurunan drastis imunitas tubu+ akibat splenektomi

    #plenektomi meningkatkan resiko sepsis ang para+ sekali, ole+ karena ituoperasi dilakukan +ana untuk indikasi ang jelas dan +arus ditunda selama

    mungkin (ndikasi tamasplenektomi adala+ meningkatna kebutu+an transfusi

    ang menunjukan unsur +ipersplenisme Meningkatna kebutu+an tranfusi ang

    melebi+i 2H;mlAkg99 dalam 1 ta+un terak+ir 'munisasi pada penderita ini

    dengan ?aksin +epatitis 9, ?aksin %, influensa tipe 9, dan ?aksin polisakarida

    pneumokokus serta dianjurkan profilaksis penisilin

    /+ttp:AA&&&repositorusuacid (

    Komplikasi

    *) Penyakit jantung dan hati

    ransfusi dara+ secara teratur sebenarna sangat dibutu+kan bagi penderita t+alasemia Jamun,

    terkadang dapat terjadi Do?erloadingE besi akibat transfusi berlebi+an 9esi semakin banakdibentuk dalam dara+ %al ini dapat mengakibatkan penakit jantung ang menjadi sala+ satu

    penebab kematian penderita t+alasemia )enakit jantung ang dimaksudkan di sini meliputi

    gagal jantung, aritmia, dan serangan jantung

    *) Ineksi

    )enderita t+alasemia ang suda+ mendapat terapi splenektomi umumna muda+ terkena infeksi

    #ebab mereka tidak lagi memiliki organ Dinfection-fig+tingE

    *) !steo"orosis

    ebanakan pasien t+alasemia memiliki masala+ cacat tulang, termasuk osteoporosis

    Pognosis

    idak ada pengobatan untuk %b 9arts )ada umumna kasus penakit %b% mempunai

    prognosis baik, jarang memerlukan transfusi dara+A splenektomi dan dapat +idup biasa

    +alassemia alfa 1 dan t+alassemia alfa 2 dengan fenotip ang normal pada umumna juga

    mempunai prognosis baik dan tidak memerlukan pengobatan k+usus

    ransplantasi sumsum tulang alogenik adala+ sala+ satu pengobatan alternati?e tetapi +ingga saat

    ini belum mendapatkan penesuaian +asil atau bermanfaat ang sama di antara berbagaipenelidik secara global

    http://www.repository.usu.ac.id/http://www.repository.usu.ac.id/
  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    13/18

    +alassemia +omo3igot umumna meninggal pada usia muda dan jarang mencapai usia decade

    ke $, &alaupun digunakan antibiotic untuk mencega+ infeksi dan pemberian c+elating agents

    /desferal( untuk mengurangi +emosiderosis /+arga umumna tidak terjangkau ole+ pendudukJegara berkembang( *i Jegara maju dengan fasilitas transfusi ang cukup dan pera&atan

    dengan c+elating agents ang baik, usia dapat mencapai decade ke H dan kualitas +idup juga

    lebi+ baik /5iri 4ulianti, 2;;>(

    Thalasemia Secaa Genetik

    4ika kedua orang tua tidak menderita +alassemia traitAba&aan, maka tidak mungkin mereka

    menurunkan +alassemia traitAba&aan atau +alassemia maor kepada anak-anak meraka

    #emua anak-anak mereka akan mempunai dara+ ang normal

    .pabila sala+ seorang dari orang tua menderita +alassemia traitA ba&aan, sedangkan ang

    lainna tidak maka satu dibanding dua /H;( kemungkinanna ba+&a setiap anak-anak merekaakan menderita +alassemia traitAba&aan, tetapi tidak seseorang diantara anak-anak mereka

    +alassemia maor

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    14/18

    .pabila kedua orang tua menderita +alassemia traitAba&aan, maka anak-anak mereka mungkin

    akan menderita t+alassemia traitAba&aan atau mungkin juga memiliki dara+ ang normal, ataumereka mungkin menderita +alassemia maor

    *ari skema diatas dapat dili+at ba+&a kemungkinan anak dari pasangan pemba&a sifat

    t+alassemia beta adala+ 2H normal, H; pemba&a sifat t+alassemia beta, dan 2H t+alassemia

    beta maor /anemia berat(

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    15/18

    . MM Tindakan Pencegahan

    Konsltasi Genetik

    )rogram pencega+an t+alassemia terdiri dari beberapa strategi, akni : /1( penapisan/skrining( pemba&a sifat t+alassemia, /2( konsultasi genetik /genetic counseling(,

    dan /$( diagnosis prenatal

    1# Skining pemba/a sifat dapat dilakukan secara :

    Pospektif, aitu mencari secara aktif pemba&a sifat t+alassemia langsung dari

    populasi diberbagai &ilaa+

    5etospektif, dengan menemukan pemba&a sifat melalui penelusuran keluarga

    penderita t+alassemia /famil stud( epada pemba&a sifat ini diberikan

    informasi dan nase+at-nase+at tentang keadaanna dan masa depanna

    #uatu program pencega+an ang baik untuk t+alassemia se+arusna mencakup

    kedua pendekatan tersebut )rogram ang optimal tidak selalu dapatdilaksanakan dengan baik terutama di negara-negara sedang berkembang, karena

    pendekatan prospektif memerlukan biaa ang tinggi .tas dasar itu +arus

    dibedakan antara usa+a program pencega+an di negara berkembang dengannegara maju )rogram pencega+an retrospektif akan lebi+ muda+ dilaksanakan

    di negara berkembang daripada program prospektif

    2# Konsltasi genetik meliputi skrining pasangan ang akan ka&in atau suda+ka&in tetapi belum +amil )ada pasangan ang berisiko tinggi diberikan

    informasi dan nase+at tentang keadaanna dan kemungkinan bila mempunai

    anak

    # Diagnosis penatal, meliputi :

    Pendekatan etospektif, berarti melakukan diagnosis prenatal pada pasanganang tela+ mempunai anak t+alssemia, dan sekarang sementara +amil

    Pendekatan pospektifditujukan kepada pasangan ang berisiko tinggi aitu

    mereka keduana pemba&a sifat dan sementara baru +amil

    *iagnosis prenatal ini dilakukan pada masa ke+amilan >-1; minggu, dengan

    mengambil sampel dara+ dari ?illi k+orialis /jaringan ari-ari( untuk keperluananalisis *J.

    9eberapa masala+ pokok ang +arus disampaikan kepada masarakat, iala+ : /1(ba+&a pemba&a sifat t+alassemia itu tidak merupakan masala+ baginaK /2( bentuk

    t+alassemia maor mempunai dampak mediko-sosial ang besar, penanganannasangat ma+al dan sering diak+iri kematianK /$( kela+iran bai t+alassemia dapat

    di+indarkan

    arena penakit ini menurun, maka kemungkinan penderitana akan terus bertamba+dari ta+un ke ta+unna Cle+ karena itu, pemeriksaan kese+atan sebelum menika+

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    16/18

    sangat penting dilakukan untuk mencega+ bertamba+na penderita t+alassemia ini

    #ebaikna semua orang 'ndonesia dalam masa usia subur diperiksa kemungkinan

    memba&a sifat t+alassemia )emeriksaaan akan sangat dianjurkan bila terdapatri&aat : /1( ada saudara sedara+ ang menderita t+alassemia, /2( kadar +emoglobin

    relatif renda+ antara 1;-12 gAdl &alaupun suda+ minum obat penamba+ dara+ seperti

    3at besi, /$( ukuran sel dara+ mera+ lebi+ kecil dari normal &alaupun keadaan %bnormal

    7.8.. (ndikasi pembeian tansfsi daah

    7ima indikasi umum transfusi dara+:

    e+ilangan dara+ akut, bila 2;L$; total ?olume dara+ +ilang dan perdara+an masi+ terus terjadi

    .nemia berat

    #ok septik /jika cairan 'Q tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi dara+ dan sebagai tamba+an dari

    pemberian antibiotik(

    Memberikan plasma dan trombosit sebagai tamba+an faktor pembekuan, karena komponen dara+ spesifik

    ang lain tidak ada ransfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat

    17.8.4. Membeikan Tansfsi Daah

    #ebelum pemberian transfusi, periksa +al sebagai berikut:

    Golongan dara+ donor sama dengan golongan dara+ resipien dan nama anak serta nomorna

    tercantum pada label dan formulir /pada kasus ga&at darurat, kurangi risiko terjadina ketidakcocokan

    atau reaksi transfusi dengan melakukan uji silang golongan dara+ spesifik atau beri dara+ golongan C bila

    tersedia(

    antung dara+ transfusi tidak bocor

    antung dara+ tidak berada di luar lemari es lebi+ dari 2 jam, &arna plasma dara+ tidak mera+

    jambu atau bergumpal dan sel dara+ mera+ tidak terli+at keunguan atau +itam

    anda gagal jantung 4ika ada, beri furosemid 1mgAkg99 'Q saat a&al transfusi dara+ pada anakang sirkulasi dara+na normal 4angan menuntik ke dalam kantung dara+

    7akukan pencatatan a&al tentang su+u badan, frekuensi napas dan denut nadi anak

    4umla+ a&al dara+ ang ditransfusikan +arus sebanak 2; mlAkg99 dara+ utu+, ang diberikan selama $-@ jam

    Selama transusi

    4ika tersedia, gunakan alat infus ang dapat mengatur laju transfusi /li+atgambar(

    )eriksa apaka+ dara+ mengalir pada laju ang tepat

    7i+at tanda reaksi transfusi /li+at di ba&a+(, terutama pada 1H menit pertama transfusi

    6atat keadaan umum anak, su+u badan, denut nadi dan frekuensi napas setiap $; menit

    6atat &aktu permulaan dan ak+ir transfusi dan berbagai reaksi ang timbul

    Setelah transusi

    Jilai kembali anak 4ika diperlukan tamba+an dara+, jumla+ ang sama +arus ditransfusikan dan

    dosis furosemid /jika diberikan( diulangi kembali

    17.8.9. 5eaksi yang timbl setelah tansfsi

    http://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/transfusi%20-%20buret%20dan%20bidai.pnghttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/transfusi%20-%20buret%20dan%20bidai.pnghttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/transfusi%20-%20buret%20dan%20bidai.png
  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    17/18

    4ika timbul reaksi karena transfusi, pertama periksa label kemasan dara+ dan identitas pasien 4ika terdapat

    perbedaan, +entikan transfusi segera dan +ubungi bank dara+

    5eaksi ingan/karena +ipersensiti?itas ringan(

    Tanda dan gejala:

    5uam kulit ang gatal

    Tatalaksana:

    7ambatkan transfusi

    9eri klorfenamin ;1 mgAkg99 'M, jika tersedia

    eruskan transfusi dengan kecepatan normal jika tidak terjadi perburukan gejala setela+ $; menit

    4ika gejala menetap, tangani sebagai reaksi +ipersensiti?itas sedang /li+at ba&a+(

    5eaksi sedang'beat/karena +ipersensiti?itas ang sedang, reaksi non-+emolitik, pirogen atau kontaminasi bakteri(

    Tanda dan gejala:

    8rtikaria berat

    ulit kemera+an /flus+ing(

    *emam P $>V6 /demam mungkin suda+ timbul sebelum transfusi diberikan( Menggigil

    Gelisa+

    )eningkatan detak jantung

    Tatalaksana:

    #top transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normal

    9eri +idrokortison 2;; mg 'Q, atau klorfenamin ;2H mgAkg99 'M, jika tersedia

    9eri bronkodilator, jika terdapat &+ee3ing /li+at +alaman 1;;-1;2(

    irim ke bank dara+: perlengkapan bekas transfusi dara+, sampel dara+ dari

    tempat tusukan lain dan sampel urin ang terkumpul dalam &aktu 2@ jam

    4ika terjadi perbaikan, mulai kembali transfusi secara perla+an dengan

    dara+ baru dan amati dengan seksama

    4ika tidak terjadi perbaikan dalam &aktu 1H menit, tangani sebagai reaksi

    ang mengancam ji&a /li+at bagian ba&a+( dan laporkan ke dokter jaga

    dan bank dara+

    5eaksi ang mengancam ji&a /karena +emolisis, kontaminasi bakteri dan sok septik, kelebi+an cairan atau

    anafilaksis(

    Tanda dan gejala:

    demam P $>; 6 /demam mungkin suda+ timbul sebelum transfusi diberikan(

    menggigil gelisa+

    peningkatan detak jantung

    napas cepat

    urin ang ber&arna +itamAgelap /+emoglobinuria(

    perdara+an ang tidak jelas penebabna

    bingung

    gangguan kesadaran

  • 7/24/2019 tugas mandiri hemato sk 2.docx

    18/18

    6atatan: pada anak ang tidak sadar, perdara+an ang tidak terkontrol atau sok mungkin merupakan tanda satu-

    satuna reaksi ang mengancan ji&a

    Tatalaksana

    stop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normal

    jaga jalan napas anak dan beri oksigen /li+atbagan 21danbagan 22(

    beri epinefrin ;;1 mgAkg99 /setara dengan ;1 ml dari 1 dalam larutan 1; ;;;(

    tangani sok /li+atbagan 21danbagan 22(

    beri +idrokortison 2;; mg 'Q, atau klorfeniramin ;2H mgAkg99 'M, jika tersedia

    beri bronkodilator jika terjadi wheezing /li+atbagian @@2(

    lapor kepada dokter jaga dan laboratorium sesegera mungkin

    jaga aliran dara+ ke ginjal dengan memberikan furosemid 1 mgAkg99 'Q

    beri antibiotik untuk septisemia /li+atbagian !!(

    +ttp:AA&&&ic+rcorgA1;!-transfusi-dara+

    http://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-1.PNGhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-2.PNGhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-1.PNGhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-1.PNGhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-2.PNGhttp://www.ichrc.org/442-asma-diagnosis-dan-tatalaksanahttp://www.ichrc.org/442-asma-diagnosis-dan-tatalaksanahttp://www.ichrc.org/66-sepsishttp://www.ichrc.org/106-transfusi-darahhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-1.PNGhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-2.PNGhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-1.PNGhttp://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/bagan%202-2.PNGhttp://www.ichrc.org/442-asma-diagnosis-dan-tatalaksanahttp://www.ichrc.org/66-sepsishttp://www.ichrc.org/106-transfusi-darah