Top Banner

of 26

Mandiri SK 3 Urin

Jul 06, 2018

Download

Documents

Siiirooo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    1/26

    1. Memahami dan menjelaskan anatomi prostat1.1. Makroskopis

    Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus terbalik yang dilapisi oleh kapsul fbromuskuler,yang terletak di sebelah inerior vesika urinaria, mengelilingi bagian proksimal uretra (uretra parsprostatika) dan berada disebelah anterior rektum. Bentuknya sebesar buah kenari dengan beratnormal pada orang deasa kurang lebih !" gram, dengan jarak basis ke ape# kurang lebih $ %m,lebar yang paling jauh & %m dengan tebal !,' %m.

    elenjar prostat terbagi menjadi ' lobus

    1 lobus medius

    ! lobus lateralis (! lobus)

    $ lobus anterior

    & lobus posterior

    *elama perkembangannya lobus medius, lobus anterior, lobus posterior akan menjadi satudan disebut lobus medius saja. Pada penampang, lobus medius kadang+kadang tak tampak karenaterlalu ke%il dan lobus lain tampak homogen berarna abu+abu, dengan kista ke%il berisi %airanseperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat.

    M% eal (1-/) membagi kelenjar prostat dalam beberapa 0ona, antara lain adalah 0onaperier, 0ona sentral, 0ona transisional, 0ona fbromuskuler anterior, dan 0ona periuretral. *ebagianbesar hiperplasia prostat terdapat pada 0ona transisional yang letaknya proksimal dari sfn%tereksternus di kedua sisi dari verumontanum dan di 0ona periuretral. edua 0ona tersebut hanyamerupakan ! dari seluruh volume prostat. *edangkan pertumbuhan karsinoma prostat berasadari 0ona perier.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    2/26

    Prostat mempunyai kurang lebih !" duktus yang bermuara di kanan dari verumontanumdibagian posterior dari uretra pars prostatika. 2i sebelah depan didapatkan ligamentum puboprostatika, di sebelah baah ligamentum triangulare inerior dan di sebelah belakang didapatkanas%ia denonvilliers.

    3as%ia denonvilliers terdiri dari ! lembar, lembar depan melekat erat dengan prostat danvesika seminalis, sedangkan lembar belakang melekat se%ara longgar dengan as%ia pelvis danmemisahkan prostat dengan rektum. 4ntara as%ia endopelvi% dan kapsul sebenarnya dari prostat

    didapatkan jaringan peri prostat yang berisi pleksus prostatovesikal.

    Pada potongan melintang kelenjar prostat terdiri dari

    1 apsul anatomis

    *ebagai jaringan ikat yang mengandung otot polos yang membungkus kelenjar prostat.

    ! 5aringan stroma yang terdiri dari jaringan fbrosa dan jaringan muskuler

    $ 5aringan kelenjar yang terbagi atas $ kelompok bagian

    1 Bagian luar disebut glandula prin%ipalis atau kelenjar prostat sebenarnya yangmenghasilkan bahan baku sekret.

    ! Bagian tengah disebut kelenjar submukosa, lapisan ini disebut juga sebagai adenomatous0one

    $ 2i sekitar uretra disebut periurethral gland atau glandula mukosa yang merupakan bagianterke%il. Bagian ini serinng membesar atau mengalami hipertrof pada usia lanjut.

    &

    Pada BP6, kapsul pada prostat terdiri dari $ lapis

    1 kapsul anatomis

    ! kapsul %hirurgi%um, ini terjadi akibat terjepitnya kelenjar prostat yang sebenarnya (outer 0onesehingga terbentuk kapsul

    $ kapsul yang terbentuk dari jaringan fbromuskuler antara bagian dalam (inner 0one) dan bagianluar (outer 0one) dari kelenjar prostat.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    3/26

    BP6 sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena mengandung banyak jaringankelenjar, tetapi tidak mengalami pembesaran pada bagian posterior daripada lobus medius (lobusposterior) yang merupakan bagian tersering terjadinya perkembangan suatu keganasan prostat*edangkan lobus anterior kurang mengalami hiperplasi karena sedikit mengandung jaringan kelenjar.

    6ubungan • e superior basis prostatae berhubungan dengan %ollum vesi%ae. 7tot polos prostata terus

    melanjut tanpa terputus dengan otot polos %ollum vesi%ae. 8rethra masuk pada bagian tengahbasis prostatae

    • e inerior ape# prostatae terletak pada a%ies superior diaphragma urogenitale. 8rethrameninggalkan prostate tepat diatas ape# pada a%ies anterior.

    • e antrior a%ies anterior prostatae berbatasan dengan symphysis pubi%a, dipisahkan oleh lemakekstraperitoneal yang terdapat di dalam spatium retropubi%um (%avum 9et0ius). *elubung fbrosaprostata dihubungkan dengan aspek postrior os pubis oleh ligamenta puboprostati%a. :igamenta in

    terletak di samping kanan dan kiri linea mediana dan merupakan penebalan as%ia pelvis.• e posterior a%ies posterior prostatae berhubingan erat dengan a%ies antrerior ampulla re%ti dan

    dipisahkan dari re%tum oleh septum re%tovesi%ae (as%ia 2enonvillier). *eptum ini dibentuk padamasa janin oleh usi dinding ujung baah e#%avatio retrovesi%alis peritonealis, yang semula meluaske baah sampai ke %orpus peritoneal.

    • e lateral a%ies lateralis prostatae difksasi oleh serabut anterior mus%ulus levator ani pada saatserabut ini berjalan ke posterior dari pubis.

    *truktur • elenjar prostata yang jumlahnya banyak tertanam di dalam %ampuran otot polos dan jaringan ikat

    dan du%tusnya bermuara ke urethrapars prostati%a.• 2ibagi ' lobus

    4nterior di depan urethra dan tidak punya jaringan kelenjar.

    Medius;Medianus berbentuk baji, terletak diantara urethra dan du%tus eja%ulatoriusPermukaan atasnya berhubungan dengan trigonum vesi%ae. Banyak kelenjar. Posterior di belakang urethra dan dibaah du%tus eja%ulatorius. Mengandung banyak

    kelenjar. :obi prostatae de#ter dan sinister di samping urethra dan dipisahkan satu sama lain oleh

     jalur verti%al dangkal yang terdapat pada a%ies posterior prostatae. :obi lateralesmengandung banyak kelenjar.

    (*loane, )

    *e%ara histologis, prostat terdiri atas kelenjar+kelenjar yang dilapisi epitel thoraks selapisdan di bagian basal terdapat juga sel+sel kuboid, sehingga keseluruhan epitel tampak menyerupaepitel berlapis.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    4/26

    Vaskularisasi

    >>+>< dari ple#us sakralis.

    1.!. MikroskopisMenurut konsep terbaru kelenjar prostat merupakan suatu organ %ampuran terdiri atas berbagaunsur glandular dan non glandular. ?elah ditemukan lima daerah; 0ona tertentu yang berbedase%ara histologi maupun biologi, yaitu

    • @ona 4nterior atau

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    5/26

    Gambar 1.2.1.Keterangan:Diwarnai dengan hematoksiin dan eosin1 ! utama keenjar prostat 2 ! stroma terdiri dari se!se otot poos dan jaringan ikat 

    " ! stroma terdiri dari se!se otot poos dan jaringan ikat # ! kapsu $%&'(!eastis) ! prostat bagian dari uretra

    Pada kelenjar prostat, asini sekretorisnya merupakan bagian kelenjar tubuloasinar denganbanyak %abang ke%il yang tidak teratur ukuran asini ini berma%am+ma%am. 4sini yang lebihbesar memiliki lumen lebar yang tidak teratur dan epitel yang bervariasi. elenjar itu terbenamdidalam stroma fbromuskular khas dengan berkas otot polos, serat+serat kolagen dan elastinyang terorientasi di berbagai arah. Meskipun epitel kelenjar umumnya selapis atau bertingkatatau bertingkat silindris dan sel+selnya pu%at dibagian distal, namun dapat sangat bervariasi.Pada daerah tertentu, epitel ini dapat berbentuk gepeng atau kuboid tergantung pada statusendokrin dan kegiatan kelenjar.

    Gambar 1.2.2. Keterangan :

    epite transisi dari bagian prostat dari uretra

    Diwarnai dengan hematoksiin dan eosin

    1 ! epite transisi

    2 ! tunika propria dari mukosa prostat bagian dari uretra

    (Cros%henko,!""$)

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    6/26

    1.$. 3aalelenjar prostat menyekresi %airan en%er, seperti susu, yang mengandung ion sitrat, kalsium

    dan ion osat, en0im pembeku, dan profbrinolisis. *elama pengisian, sampai kelenjar prostatberkontraksi sejalan dengan kontraksi vas deerens sehingga %airan en%er seperti susu yangdikeluarkan oleh kelenjar prostat menambah lebih banyak lagi jumlah semen. *iat yang sedikitbasa dari %airan prostat mungkin penting untuk suatu keberhasilan ertilisasi ovum, karena %airanvas deerens relati asam akibat adanya asam sitrat dan hasil akhir metabolisme sperma, dansebagai akibatnya, akan menghambar ertilisasi sperma. *ekret vagina juga bersiat asam (ph $.'D &). *perma tidak dapat bergerak optumal sampai p6 sekitarnya meningkat kira D kira / D /.'.sehingga merupakan suatu kemungkinan baha %airan prostat menetralkan siat asam dari %airanlainnya setelah ejakulasi dan juga meningkatkan moyilitas dan ertilisasi sperma.

    elenjar prostat se%ara relati tetap ke%il sepanjang masa kanak D kanak dan mulai tumbuhpada masa pubertas di baah rangsangan testosteron. elenjar ini men%apai ukuran hampir tetappada usia !" tahun dan tetap dalam ukuran itu sampai pada usia kira D kira '" tahun. Pada aktutersebut, beberaoa orua kelenjarnya mulai berinvolusi, bersamaan dengan oenurunanpembentukan testosteron oleh testis. *ekali kelenjar prostat terjadi, sel D sel karsinogen biasanyadirangsang untuk tumbuh lebih %epat oleh testosteron, dan diambat dengan pengangkatan testis,sehingga testosteron tidak dapat dibentuk lagi.

    !. Memahami dan menjelaskan BP6 (Benign Prostat 6yperplasia)!.1. 2efnisi

    BP6 adalah kelainan histologis yang khas ditandai dengan prolierasi sel+sel prostat. 4kumulasi sel+sel dan pembesaran kelenjar merupakan hasil dari prolierasi sel epitel dan stroma prostat.BP6 adalah pembesaran atau pertumbuhan kelenjar prostat yang menyebabkan sumbatan padaurethra, dan menyebabkan terjadinya gejala pada traktus urinarius baah (loer urinary tra%tsymptom D :8?*), >*, hematuria atau membahayakan ungsi tra%tus urinarius bagian atas.

    !.!. Ctiologi

    6ingga sekarang masih belum diketahui se%ara pasti penyebab terjadinya hyperplasia prostattetapi beberapa hipotesis menyebutkan baha hyperplasia prostat erat kaitannya denganpeningkatan kadar dihidrotestosteron (26?) dan proses aging (menjadi tua). Beberapa hipotesisyang di duga sebagai penyebab timbulnya hyperplasia prostat adalah

    1. Teori Dihidrotesteron

    2ihidrotestosteron atau 26? adalah metabolit androgen yang sangat penting pada pertumbuhansel+sel kelenjar prostat. 2ibentuk dari testosterone di dalam sel prostat oleh en0im ' ala+reduktase dengan bantuan koen0im 42P6. 26? yang telah terbentuk berikatan dengan reseptorandrogen (94) membentuk kompleks 26?+94 pada inti sel dan selanjutnya terjadi sintesis proteingroth a%tor yang menstimulasi pertumbuhan sel prostat.

    Pada berbagai penelitian dikatakan baha kadar 26? pada BP6 tidak jauh berbeda dengankadarnya pada prostat normal, hanya saja pada BP6, aktivitas en0im ' ala+reduktase dan jumlahreseptor androgen lebih banyak pada BP6. 6al ini menyebabkan sel+sel prostat pada BP6 lebihsensitive terhadap 26? sehingga replikasi sel lebih banyak terjadi dibandingkan dengan prostatnormal.

    2. Ketidakseimbangan antara estrogen – testosterone

    Pada usia yang semakin tua, kadar testosterone menurun sedangkan kadar estrogen relativetetap, sehingga perbandingan antara estrogen dan testosterone relative meningkat. ?elahdiketahui baha estrogen di dalam prostat berperan dalam terjadinya proloerasi sel sel kelenjarprosta dengan %ara meningkatkan sensitiftas sel sel prostat terhadap rangsangan hormoneandrogen, meningkatkan jumlah reseptor androgen dan menurunkan jumlah kematian sel seprostat (apoptosis). 6asil akhir dari semua keadaan ini adalah, meskipun rangsangan terbentuknyasel+sel baru akibat rangsangan testosterone menurun, tetapi sel sel prostat yang telah adamempunyai umur yang lebih pajang sehingga massa prostat jadi lebih besar.

    3. Interkasi stromae!itel=unha (1-$) membuktikan baha dierensiasi dan pertumbuhan sel epitel prostat se%ara tidaklangsung dikontrol oleh sel sel stroma melalui suatu mediator (groth a%tor) tertentu. *etelah sesel stroma mendapatkan stimulasi dari 26? dan estradiol, sel sel stroma mensintesis suatu groth

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    7/26

    a%tor yang selanjutnya mempengaruhi sel sel stroma itu sendiri se%ara intakrin dan autokrin,sertamempengaruhi sel sel epitel se%ara parakrin. *timulasi itu menyebabkan terjadinya proloerasi sesel epitel maupun sel stroma.

    ". #erkurangn$a kematian sel !orstatProgram kematian sel (apotosis) pada sel prostat adalah mekanisme fsiologik untukmempertahankan homeostasis kelenjar prostat. Pada apoptosis terjadi kondensasi dan ragmentassel yang selanjutnya sel sel yang mengalami apoptosis akan diagositosis oleh sel sel disekitarnyakemudian di degradasi oleh en0im lisosom.Pada jaringan normal, terdapat keseimbangan antara laj prolierasi sel dengan kematian sel. Padasaat terjadi pertumbuhan prostat sampai pada prostat deasa, penambahan jumlah sel sel prostatbaru dengan yang mati dalam keadaan seimbang. Berkurangnya jumlha sel sel prostat se%arakeseluruhan menjadi meningkat sehingga menyebabkan pertambahan massa prostat.

    2iduga hormone androgen berperan dalam menghambat proses kematian sel setelah dilakukankastrasi, terjai peningkatan aktivitas kematian sel kelenjar prostat. Cstrogen diduga mampumemperpanjang usia sel sel prostat, sedangkan aktor pertumbuhan ?E3beta berperan dalamproses apoptosis.

    %. Teori sel stem8ntuk mengganti sel sel yang telah apoptosis, selalu dibentuk sel sel baru. 2i dalam kelenjarprostat dikenal suatu sel stem, yaitu sel yang mempunyai kemampuan berprolierasi sangatekstensi. ehidupan sel ini sangat tergantung pada keberadaan hormone androgen, sehingga jikahormone ini kadarnya menurun seperti yang terjadi pada kastrasi, menyebabkan terjadinyaapoptosis. ?erjadinya prolierasi sel sel pada BP6 dipostulasikan sebagai ketidaktepatnya aktivitassel stem sehingga terjadi produksi yang berlebihan sel stroma maupun sel epitel

    !.$. CpidemiologiPembesaran prostat dianggap sebagai bagian dari proses pertambahan usia, seperti halnya

    rambut yang memutih. 7leh karena itulah dengan meningkatnya usia harapan hidup, meningkatpula prevalensi BP6. (*ce o+ ,eath -conomic  >nggris telah mengeluarkan proyeksi prevalensBP6 bergejala di >nggris dan Fales beberapa tahun ke depan. Pasien BP6 bergejala yangberjumlah sekitar G".""" pada tahun 1--1, diperkirakan akan meningkat menjadi satu setengahkalinya pada tahun !"$1.

    Bukti histologis adanya benign prostati% hyperplasia(BP6) dapat diketemukan pada sebagianbesar pria, bila mereka dapat hidup %ukup lama. amun demikian, tidak semua pasien BP6

    berkembang menjadi BP6 yang bergejala (symptomati% BP6). Prevalensi BP6 yang bergejala padapria berusia &"+&- tahun men%apai hampir 1'. 4ngka ini meningkat dengan bertambahnya usia,sehingga pada usia '"+'- tahun prevalensinya men%apai hampir !', dan pada usia /" yahunmen%apai angka sekitar &$.

    !.&. Patofsiologi

    Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan akan menghambataliran urine. eadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. 8ntuk dapat mengeluarkanurin, buli+buli harus berkontraksi lebih kuat guna melaan tahanan itu. ontraksi yang terus+menerusini menyebabkan perubahan anatomik dari buli+buli berupa hipertrof otot detrusor, trabekulasiterbentuknya selula, sakula, dan divertikel buli+buli. 3ase penebalan otot detrusor ini disebut asekompensasi.Perubahan struktur pada buli+buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelahbaah atau loer urinary tra%t symptom (:8?*) yang dahulu dikenal dengan gejala+gejalaprostatismus.2engan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam ase dekompensasdan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. ?ekanan intravesikalyang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli+buli tidak terke%uali pada kedua muaraureter. ?ekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli+buli keureter atau terjadi reAuks vesi%o+ureter. eadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkanhidroureter, hidronerosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal.

    6iperplasi prostat

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    8/26

    HPenyempitan lumen uretra posteriorH

     ?ekanan intravesikal IHBuli+buli Einjal dan 8reterH

    6ipertrof otot detrusor + 9eAuks vesiko+ureter  ?rabekulasi + 6idroureter

    *elula + 6idronerosis 2ivertikel buli+buli + Pionerosis PiloneritisH

    ... Eagal ginjal

    Pada BP6 terdapat dua komponen yang berpengaruh untuk terjadinya gejala yaitu komponen mekanikdan komponen dinamik. omponen mekanik ini berhubungan dengan adanya pembesaran kelenjarperiuretra yang akan mendesak uretra pars prostatika sehingga terjadi gangguan aliran urine(obstruksi inra vesikal) sedangkan komponen dinamik meliputi tonus otot polos prostat dankapsulnya, yang merupakan alpha adrenergik reseptor. *timulasi pada alpha adrenergik reseptor akanmenghasilkan kontraksi otot polos prostat ataupun kenaikan tonus. omponen dinamik ini tergantungdari stimulasi syara simpatis, yang juga tergantung dari beratnya obstruksi oleh komponen mekanik.

    !.'. Maniestasi klinisEejala hiperplasia prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan di luarsaluran kemih.1) Eejala pada saluran kemih

    • Eejala pada saluran kemih bagian atas yeri pinggang, demam (ineksi), hidronerosis.

    • Eejala pada saluran kemih bagian baaheluhan pada saluran kemih sebelah baah (:8?*) terdiri atas gejala obstrukti dan gejalairitati. Eejala obstrukti disebabkan oleh karena penyempitan uretra pars prostatika karenadidesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor untuk berkontraksi %ukupkuat dan atau %ukup lama sehingga kontraksi terputus+putus.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    9/26

    • Eejala obstrukti Eejala obstrukti disebabkan oleh karena penyempitan uretara pars prostatika karenadidesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor untuk berkontraksi %ukupkuat dan atau %ukup lama saehingga kontraksi terputus+putus. Eejalanya ialah 6arus menunggu pada permulaan miksi (6esisten%y) Pan%aran miksi yang lemah (Poor stream) Miksi terputus (>ntermitten%y) Menetes pada akhir miksi (?erminal dribbling) 9asa belum puas sehabis miksi (*ensation o in%omplete bladder emptying)

    Maniestasi klinis berupa obstruksi pada penderita hipeplasia prostat masih tergantung tigaaktor, yaitu

    • )

    Eejala+gejala tersebut diatas sering disebut sindroma prostatismus. *e%ara klinis derajat beratgejala prostatismus itu dibagi menjadi Erade > Eejala prostatismus K sisa ken%ing L '" mlErade >> Eejala prostatismus K sisa ken%ing '" ml

    Erade >>> 9etensi urin dengan sudah ada gangguan saluran kemih bagian atas K sisa urin 1'" ml

     ?imbulnya gejala :8?* merupakan meniestasi kompensasi otot vesi%a urinaria untukmengeluarkan urin. Pada suatu saat otot+otot vesi%a urinaria akan mengalami kepayahan ( +atiuesehingga jatuh ke dalam ase dekompensasi yang diujudkan dalam bentuk retensi urin akut.

     ?imbulnya dekompensasi vesi%a urinaria biasanya didahului oleh beberapa aktor pen%etus, antaralain

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    10/26

    • 9etensi urin dalam kandung kemih menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrof kandungkemih dan %ystitis (6idayat, !""-).

    4dapun gejala dan tanda yang tampak pada pasien dengan Benigna Prostat 6ipertrof

    9etensi urin (urine tertahan di kandung kemih, sehingga urin tidak bisa keluar). urangnya atau lemahnya pan%aran ken%ing. Miksi yang tidak puas. 3rekuensi ken%ing bertambah terutama malam hari (no%turia). Pada malam hari miksi harus mengejan.

     ?erasa panas, nyeri atau sekitar aktu miksi (disuria). Massa pada abdomen bagian baah. 6ematuria (adanya darah dalam urin). 8rgen%y (dorongan yang mendesak dan mendadak untuk mengeluarkan urin). esulitan mengaali dan mengakhiri miksi. olik renal (kerusakan renal, sehingga renal tidak dapat berungsi). Berat badan turun. 4nemia, kadang+kadang tanpa sebab yang diketahui. Pasien sama sekali tidak dapat berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter. arena urin

    selalu terisi dalam kandung kemih, maka mudah sekali terjadi %ystitis dan selaputnya merusakginjal.

    Eejala generalisata juga mungkin tampak, termasuk keletihan, anoreksia, mual dan muntah, dan rasatidak nyaman pada epigastrik.

    *e%ara klinik derajat berat, dibagi menjadi & gradiasi, yaitu

    • 2erajat 1 4pabila ditemukan keluhan prostatismus, pada 29C (%olok dubur) ditemukanpenonjolan prostat dan sisa urine kurang dari '" ml.

    • 2erajat ! 2itemukan tanda dan gejala seperti pada derajat 1, prostat lebih menonjol, batas atasmasih teraba dan sisa urine lebih dari '" ml tetapi kurang dari 1"" ml.

    • 2erajat $ *eperti derajat !, hanya batas atas prostat tidak teraba lagi dan sisa urin lebih dari 1""ml.

    • 2erajat & 4pabila sudah terjadi retensi total.

    !./. 2iagnosis dan diagnosis banding

    A&A'&()I)

    Pemeriksaan aal terhadap pasien BP6 adalah melakukan anamnesis atau aan%ara yang %ermat gunamendapatkan data tentang riayat penyakit yang dideritanya. 4namnesis itu meliputi eluhan yang dirasakan dan seberapa lama keluhan itu telah mengganggu 9iayat penyakit lain dan penyakit pada saluran urogenitalia (pernah mengalami %edera, ineksi, atau

    pem+bedahan) 9iayat kesehatan se%ara umum dan keadaan ungsi seksual 7bat+obatan yang saat ini dikonsumsi yang dapat menimbulkan keluhan miksi  ?ingkat kebugaran pasien yang mungkin diperlukan untuk tindakan pembedahan.

    *alah satu pemandu yang tepat untuk mengarahkan dan menentukan adanya gejala obstruksi akibat

    pembesaran prostat adalah %nternationa Prostate /0mptom /core (>P**). F67 dan 484 telahmengembangkan dan mensahkan  prostate s0mptom score yang telah distandarisasi. *kor ini bergunauntuk menilai dan memantau keadaan pasien BP6. 4nalisis gejala ini terdiri atas pertanyaan yangmasing+masing memiliki nilai " hingga ' dengan total maksimum $' tiap+tiap pertanyaan. eadaan pasienBP6 dapat digolongkan berdasarkan skor yang diperoleh adalah sebagai berikut *kor "+ bergejala ringan *kor G+1- bergejala sedang *kor !"+$' bergejala berat.

    A. Pemeriksaan *sik

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    11/26

    Pemeriksaan %olok dubur atau 2igital 9e%tal Camination (29C) sangat penting. Pemeriksaan %olok duburdapat memberikan gambaran tentang keadaan tonus spingter ani, reAek bulbo %avernosus, mukosarektum, adanya kelainan lain seperti benjolan pada di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat. Padaperabaan prostat harus diperhatikan onsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal) 4dakah asimetris 4dakah nodul pada prostate 4pakah batas atas dapat diraba *ul%us medianus prostate

    4dakah krepitasi

    =olok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujunghidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak didapatkan nodul. *edangkan pada %ar%inoma prostatkonsistensi prostat keras dan atau teraba nodul dan diantara lobus prostat tidak simetris. *edangkan padabatu prostat akan teraba krepitasi. Pemeriksaan fsik apabila sudah terjadi kelainan pada traktus urinariabagian atas kadang+kadang ginjal dapat teraba dan apabila sudah terjadi pnieloneritis akan disertai sakitpinggang dan nyeri ketok pada pinggang.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    12/26

    Pertumbuhan volume kelenjar prostat dapat diprediksikan berdasarkan kadar P*4. 2ikatakan oleh9oehrborn et al (!""") baha makin tinggi kadar P*4 makin %epat laju pertumbuhan prostat. :ajupertumbuhan volume prostat rata+rata setiap tahun pada kadar P*4 ",!+ 1,$ ng;dl laju adalah ",m:;tahun, sedangkan pada kadar P*4 1,&+$,! ng;dl sebesar !,1 m:;tahun, dan kadar P*4 $,$+-,- ng;dadalah $,$ m:;tahun1-. adar P*4 di dalam serum dapat mengalami peningkatan pada keradangan,setelah manipulasi pada prostat (biopsi prostat atau ?89P), pada retensi urine akut, kateterisasikeganasan prostat, dan usia yang makin tua. *esuai yang dikemukakan oleh Fijanarko et al (!""$)baha serum P*4 meningkat pada saat terjadi retensi urine akut dan kadarnya perlahanlahanmenurun terutama setelah ! jam dilakukan kateterisasi. 9entang kadar P*4 yang dianggap normalberdasarkan usia adalah &"+&- tahun "+!,' ng;ml '"+'- tahun"+$,' ng;ml /"+/- tahun"+&,' ng;ml "+- tahun "+/,' ng;ml

    Meskipun BP6 bukan merupakan penyebab timbulnya karsinoma prostat, tetapi kelompok usia BP6mempunyai resiko terjangkit karsinoma prostat. Pemeriksaan P*4 bersamaan dengan %olok duburlebih superior daripada pemeriksaan %olok dubur saja dalam mendeteksi adanya karsinoma prostat.7leh karena itu pada usia ini pemeriksaan P*4 menjadi sangat penting guna mendetekskemungkinan adanya karsinoma prostat. *ebagian besar petunjuk yang disusun di berbagai negaramerekomendasikan pemeriksaan P*4 sebagai salah satu pemeriksaan aal pada BP6, meskipundengan sarat yang berhubungan dengan usia pasien atau usia harapan hidup pasien.

     ?es P*4 ini sebaiknya dilakukan setiap tahun sejak berumur '" tahun, namun untuk pria yangmemiliki riayat penyakit kanker prostat atau orang keturunan 4rika+4merika, tes P*4 sebaiknyadimulai sejak umur &" tahun.

    d. Pemeriksaan fungsi gin0al7bstruksi inravesika akibat BP6 menyebabkan gangguan pada traktus urinarius baah ataupunbagian atas. 2ikatakan baha gagal ginjal akibat BP6 terjadi sebanyak ",$+$" dengan rata+rata1$,/. Eagal ginjal menyebabkan resiko terjadinya komplikasi pas%a bedah (!') lebih seringdibandingkan dengan tanpa disertai gagal ginjal (1), dan mortalitas menjadi enam kali lebihbanyak. Pasien :8?* yang diperiksa ultrasonograf didapatkan dilatasi sistem pelvikalises ",G jikakadar kreatinin serum normal dan sebanyak 1G,- jika terdapat kelainan kadar kreatinin serum1"7leh karena itu pemeriksaan aal ginjal ini berguna sebagai petunjuk perlu tidaknya melakukanpemeriksaan pen%itraan pada saluran kemih bagian atas.

    . Pemeriksaan !en-itraana. oto !olos abdomen #&/

    2ari sini dapat diperoleh keterangan mengenai penyakit lain misalnya batu saluran kemihhidronerosis, atau divertikel kandung kemih juga dapat untuk menghetahui adanya metastasis ketulang dari %arsinoma prostat.b. Pielogra* Intra4ena IVP/

      pembesaran prostat dapat dilihat sebagai lesi deek isian kontras (flling dee%t;indentasi prostat)pada dasar kandung kemih atau ujung distal ureter membelok keatas berbentuk seperti mata kail(hooked fsh).

      8ntuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter ataupunhidronerosis serta penyulit yang terjadi pada buli D buli yaitu adanya trabekulasi, divertikel atausakulasi buli D buli.

      oto setelah miksi dapat dilihat adanya residu urin

    >

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    13/26

    Pasien tidak diberi %airan mulai dari jam 1" sebelum pemeriksaan   untuk mendapatkan kondisdehidrasi

    eesokan hari pasien diminta untuk berpuasa

    *ebelum pasien disuntukian urografn /" mg, terlebih dahulu dilakukan penngujian subkutan atauintravena kontras (%onray; meglumineiothalamat /") jika pasien alergi terhadap kontras, maka >

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    14/26

    e. '5I atau T 0arang dilakukan2igunakan untuk melihat pembesaran prostat dan dengan berma%am D ma%am potonganf. ,retrosistosko!iPemeriksaan ini se%ara visual dapat mengetahui keadaan uretra prostatika dan buli+buli. ?erlihat adanyapembesaran prostat, obstruksi uretra dan leher buli+buli, batu buli+buli, trabekulasi buli+buli, selule, dandivertikel bulibuli. *elain itu sesaat sebelum dilakukan sistoskopi diukur volume residual urine pas%a miksi*ayangnya pemeriksaan ini tidak mengenakkan bagi pasien, bisa menimbulkan komplikasi perdarahan,ineksi, %edera uretra, dan retensi urine sehingga tidak dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin pada BP6.8retrosistoskopi dikerjakan pada saat akan dilakukan tindakan pembedahan untuk menentukan perlunyadilakukan ?8>P, ?89P, atau prostatektomi terbuka. 2isamping itu pada kasus yang disertai denganhematuria atau dugaan adanya karsinoma buli+buli sistoskopi sangat membantu dalam men%ari lesi padabuli+buli.

    D. Pemeriksaan laina. atatan harian miksi 4oiding diaries/

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    15/26

     ?ujuh puluh delapan persen pria normal mempunyai residual urine kurang dari ' m: dan semua prianormal mempunyai residu urine tidak lebih dari 1! m:.

    Pemeriksaan residual urine dapat dilakukan se%ara invasi, yaitu dengan melakukan pengukuran langsungsisa urine melalui kateterisasi uretra setelah pasien berkemih, maupun non invasi, yaitu denganmengukur sisa urine melalui 8*E atau bladder s%an. Pengukuran melalui kateterisasi ini lebih akuratdibandingkan dengan 8*E, tetapi tidak mengenakkan bagi pasien, dapat menimbulkan %edera uretra,menimbulkan ineksi saluran kemih, hingga terjadi bakteriemia.

    Pengukuran dengan %ara apapun, volume residual urine mempunyai variasi individual yang %ukup tinggi,yaitu seorang pasien yang diukur residual urinenya pada aktu yang berlainan pada hari yang samamaupun pada hari yang berbeda, menunjukkan perbedaan volume residual urine yang %ukup bermakna.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    16/26

    A. Kelemahan Detrusor Kandung Kemih 

    elainan medula spinalis 

    europatia diabetes mellitus  Pas%a bedah radikal di pelvis 

    3armakologik#. Kandung Kemih Neuropati, disebabkan oleh

    elainan neurologik europati perier 2iabetes mellitus 4lkoholisme 3armakologik (obat penenang, penghambat ala dan parasimpatolitik)

    . Obstruksi Fungsional  2issinergi detrusor+sfngter terganggunya koordinasi antara kontraksi detrusor dengan relaksas

    sfngter etidakstabilan detrusor

    D. Kekakuan Leher Kandung Kemih 

    3ibrosis

    (. Resistensi Urethra yang Meningkat, disebabkan oleh 6iperplasia prostat jinak atau ganas elainan yang menyumbatkan uretra 8retralitiasis 8retritis akut atau kronik *triktur uretra

    Prostatitis akut atau kronis

    !.. ?atalaksana dan pen%egahan

    6iperplasi prostat yang telah memberikan keluhan klinik biasanya akan menyebabkan penderita datangkepada dokter. 2erajat berat gejala klinik dibagi menjadi empat gradasi berdasarkan penemuan pada%olok dubur dan sisa volume urin.

    Dera0at olok Dubur )isa Volume ,rin

    > Penonjolan prostat, batas atas mudahdiraba

    L '" ml

    >> Penonjolan prostat jelas, batas atasdapat di%apai

    '"+ 1"" ml

    >>> Batas atas prostat tidak dapat diraba 1"" ml

    >< 9etensi urin total

    3abe ".4.1 derajat gejaa kinik &P,7rganisasi kesehatan dunia (F67) menganjurkan klasifkasi untuk menentukan berat gangguan miksyang disebut F67 P** (F67 prostate symptom s%ore).

    3abe ".4.2. 5,( P//

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    17/26

     5umlah skor" N baik sekali1 N baik! N kurang baik$ N kurang& N buruk' N buruk sekali

     *kor ini berdasarkan jaaban penderita atas delapan pertanyaan mengenai miksi. ?erapi non bedahdianjurkan bila F67 P** tetap dibaah 1'. 8ntuk itu dianjurkan melakukan kontrol dengan menentukan

    F67 P**. ?erapi bedah dianjurkan bila F67 P** !' ke atas atau bila timbul obstruksi.2i dalam praktek pembagian derajat beratnya hiperplasia prostat derajat >+>< digunakan untukmenentukan %ara penanganan. Pada penderita dengan derajat satu biasanya belum memerlukan tindakanoperati, melainkan dapat diberikan pengobatan se%ara konservati. Pada penderita dengan derajat duasebenarnya sudah ada indikasi untuk melakukan intervensi operati, dan yang sampai sekarang masihdianggap sebagai %ara terpilih ialah trans uretral rese%tion (?89). adang+kadang derajat dua penderitamasih belum mau dilakukan operasi, dalam keadaan seperti ini masih bisa di%oba dengan pengobatankonservati. Pada derajat tiga, ?89 masih dapat dikerjakan oleh ahli urologi yang %ukup berpengalamanmelakukan ?89 oleh karena biasanya pada derajat tiga ini besar prostat sudah lebih dari /" gram. 4pabiladiperkirakan prostat sudah %ukup besar sehingga reseksi tidak akan selesai dalam satu jam makasebaiknya dilakukan operasi terbuka. Pada hiperplasia prostat derajat empat tindakan pertama yang harussegera dikerjakan ialah membebaskan penderita dari retensi urin total, dengan jalan memasang kateter

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    18/26

    atau memasang sistostomi setelah itu baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melengkapdiagnostik, kemudian terapi defniti dapat dengan ?89 P atau operasi terbuka.

     ?erapi sedini mungkin sangat dianjurkan untuk mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup danmenghindari komplikasi akibat obstruksi yang berkepanjangan. ?indakan bedah masih merupakan teraputama untuk hiperplasia prostat (lebih dari -" kasus). Meskipun demikian pada dekade terakhirdikembangkan pula beberapa terapi non+bedah yang mempunyai keunggulan kurang invasi dibandingkandengan terapi bedah. Mengingat gejala klinik hiperplasia prostat disebabkan oleh $ aktor yaitupembesaran kelenjar periuretral, menurunnya elastisitas leher vesika, dan berkurangnya kekuatandetrusor, maka pengobatan gejala klinik ditujukan untuk

    • Menghilangkan atau mengurangi volume prostat

    • Mengurangi tonus leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat

    • Melebarkan uretra pars prostatika, menambah kekuatan detrusor

    •  ?erdapat beberapa pilihan tindakan terapi didalam penatalaksanaan hiperplasia prostat

    Benigna yang dapat dibagi kedalam & ma%am golongan tindakan, yaitu 1. bser4asi 9at-hful 7aiting/

     ?idak semua pasien hiperplasia prostat perlu menjalani tindakan medik. adang+kadang mereka yangmengeluh pada saluran kemih bagian baah (:8?*) ringan dapat sembuh sendiri dengan observasiketat tanpa mendapatkan terapi apapun. ?etapi diantara mereka akhirnya ada yang membutuhkanterapi medikamentosa atau tindakan medik yang lain karena keluhannya semakin parah.

    2. 'edikamentosa 4.  Penghambat adrenergik Q

    *eperti kita ketahui persyaraan trigonum leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat terutamaoleh serabut+serabut sara simpatis, terutama mengandung reseptor alpha, jadi dengan pemberianobat golongan alpha adrenergik bloker, terutama alpha 1 adrenergik bloker maka tonus leher vesika,otot polos prostat dan kapsul prostat akan berkurang, sehingga sehingga menghasilkan peningkatanlaju pan%aran urin dan memperbaiki gejala miksi. Bila serangan prostatismus memun%ak menjuruskepada retensio urin ini adalah pertanda baha tonus otot polos prostat meningkat atau berkontrakssehingga pemberian obat ini adalah sangat rasional. Cpisode serangan biasanya %epat teratasi.

    =ontoh obat yang dipakai

    3enoksiben0amin (Q+ bloker non selekti) $armokodinamik   karena siat hambatan yang praktis irreversibel. 3enoksiben0amin dapat

    dianggap bekerja dengan %ara mengurangi jumlah adrenoreseptor Q yang tersedia untukdirangsang. 3enoksiben0amin memblok reseptor Q  1 maupun Q! pada otot polos arteriol danvena sehingga menimbulkan vasodilatasi dan venodilatasi.

    $armakokinetik   absorpsi dari saluran %erna hanya !"+$". Faktu paruhnya kurang dari !& jam, tetapi lama kerjanya bergantung juga pada ke%epatan sintesis reseptor Q.

    %ntoksikasi dan e+ek samping  yang utama adalah hipotensi ortostatik. 6ambatan ejakulasyang reversibel dapat terjadi akibat hambatan kontraksi otot polos vas deerens dan saluranejakulasi.

    Penggunaan terapi  sebagai kompensasi berkurangnya produksi testoteron, dibentuk lebih

    banyak en0im ' D Q reduktase yang mereduksi testoteron menjadi dihidrotestoteron (26?)yang lebih akti. ?etapi 26? merangsang pertumbuhan prostat. 7bat ini dapat memperbaikialiran urin dan mengurangi gejala+gejala akibat obstruksi prostat. 2osis !#1" mg;hariPengobatan ini eekti untuk BP6 tetapi karena eek samping yang ditimbulkan obat ini tidaklagi digunakan.

    Pra0osine, ?era0osin, ?am0ulosin dan 2o#a0osin (Q1+ bloker selekti) $armakodinamik eeknya yang utama adalah hasil hambatan reseptor Q1 pada otot polos

    arteriol dan vena, yang menimbulkan vaso+ dan venodilatasi sehingga menurunkan resistensperier dan alir balik vena. elompok obat ini %enderung mempunyai eek yang baik terhadaplipid serum pada manusia, menurunkan kolesterol :2: dan trigliserid serta meningkatkan kadarkolesterol 62:.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    19/26

    $armakokinetik   diabsorpsi dengan baik pada pemberian oral, terikat kuat pada protein plasma(terutama Q1+glikoprotein), mengalami metabolisme yang ekstensi di hati, dan hanya sedikityang dieksresi utuh melalui ginjal.7bat Faktu paruh Faktu diberikanPra0osine !+$ jam !+$ #;hari

     ?era0osin 1! jam 1+! # ;hari2o#a0osin !"+!! jam 1#;hari

     ?am0ulosin '+1" jam

    -+ek samping  yang utama adalah enomena dosis pertama, yakni hipotensi posturnal yanghebat dan sinkop yang terjadi $"+-" menit setelah pemberian dosis pertama. Cek sampingyang paling sering berupa pusing (hipotensi postural), sakit kepala, ngantuk, palpitasi, edemaperier dan mual.

    Penggunaan terapi  pemberian obat ini menyebabkan relaksasi otot+otot trigon dan sfngter dleher kandung kemih serta otot polos kelenjar prostat yang membesar, sehingga memperbaikaliran urin serta gejala+gejala lain yang menyertai obstruksi prostat tersebut adalah 1+'mg;hari. (Eunaan,!"")

    B.  3itoterapi

    elompok kemoterapi pada umumnya telah mempunyai inormasi armakokinetik dan armakodinamikterstandar se%ara konvensional dan universal. elompok obat ini juga disebut dengan Robat modernS

     ?idak semua penyakit dapat diobati se%ara tuntas dengan kemoterapi ini. Banyak penyakit kronisdegenerati, gangguan metabolisme, dan penuaan yang belum ada obatnya seperti kanker, hepatitis6>

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    20/26

    berhubungan dengan BP6 didalam konteks armakoterapi maupun uji klinis kombinasi denganekstraks serenoa repens.

    Penelitian di 5erman melakukan studi terhadap preparat yang mengandung komponen utama beta+sitosterol dengan sedikit %ampuran %ampesterot dan stigmasterol untuk mengobati hiperplasiaprostat. 6asilnya, terjadi perbaikan seperti halnya terapi menggunakan penghambat reseptor alphadan '+alpha reduktase, tetapi dengan eek samping yang lebih minimal. Falaupun mekanisme kerjadari preparat %ampuran ftosterol ini belum dapat dibuktikan, penelitian terus dikembangkan untukkeperluan di masadepan.

    6ormonal

    Pada tingkat supra hypofsis dengan obat+obat :6+96 (super) agonist yaitu obat yang menjadkompetitor :6+96 mempunyai afnitas yang lebih besar dengan reseptor bagi :6+96, sehingga obat inakan RmenghabiskanS reseptor dengan membentuk :6+96 super agonist reseptor kompleks. *ehinggamula+mula oleh karena banyaknya :6+96 super agonist yang menangkap reseptor, pada permulaan

     justru akan terjadi kenaikan produksi :6 oleh hypofsis. ?etapi setelah reseptor RhabisSmaka :6+96tidak dapat lagi men%ari reseptor , maka :6 akan menurun. =ontoh obat adalah Buserelin, dengandosis minggu > $dd '"" mg s.%. ( hari) dan minggu >> intra nasal spray !"" mg, $ kali sehari.

    Pemberian obat+obat anti androgen yang dapat mulai pada tingkat hipofsis misalnya denganpemberian En+96 analogue sehingga menekan produksi :6, yang menyebabkan produksi testosteronoleh sel leydig berkurang. =ara ini tentu saja menyebabkan penurunan libido oleh karena penurunankadar testosteron darah. Pada tingkat inra hipofsis pemberian estrogen dapat memberikan umpanbalik dengan menekan produksi 3*6 dan :6, sehingga produksi testosteron juga menurun. =ontohpreparatnya ialah 2iaethyl *tilbestrol (2C*) dosis satu kali 1+' mg sehari.Pada tingkat testikular, or%hie%tomi untuk pengobatan pembesaran prostat jinak hanya dikenal padasejarah, sekarang %ara pengobatan ini untuk hiperplasia prostat telah ditinggalkan. 8ntuk karsinomaprostat tentu saja or%hie%tomi masih dikerjakan oleh karena pertimbangan kemungkinan penyebaran%a prostat dan juga biasanya penderita telah tua.

    Pada tingkat yang lebih rendah dapat pula diberikan obat anti androgen yang mekanisme kerjanyamen%egah hidrolise testosteron menjadi 26? dengan %ara menghambat ' alpha reduktase, suatuen0im yang diperlukan untuk mengubah testosteron menjadi dehidrotestosteron (26?), suatu hormonandrogen yang mempengaruhi pertumbuhan kelenjar prostat, sehingga jumlah 26? berkurang tetap

     jumlah testosteron tidak berkurang, sehingga libido juga tidak menurun. Penurunan kadar 0at aktidehidrotestosteron ini menyebabkan menge%ilnya ukuran prostat. =ontoh obat tersebut ialah3inesteride, Pros%ar dengan dosis ' mg;hari dalam jangka aktu lebih dari $ bulan, 3inasteridemengurangi volume prostat sampai $". Penelitian lain di anada menyatakan baha 3inasteridemengurangi volume prostat pada /1$ pria dengan angka rata+rata !1, mengurangi gejala danmemperbaiki laju pan%aran urin sampai 1!. 7bat ini mempunyai toleransi baik dan tidak mempunyaieek samping yang bermakna.

    7bat anti androgen lain yang juga bekerja pada tingkat prostat ialah obat yang mempunyamekanisme kerja sebagai inhibitor kompetiti terhadap reseptor 26? sehingga 26? tidak dapatmembentuk kompleks 26?+9eseptor. =ontoh obatnya ialah

    - =yproterone a%etate 1"" mg ! kali;hari

    -  3lutamide- medrogestone 1' mg! kali;hari- 4nandron

    7bat ini juga tidak menurunkan kadar testosteron pada darah, sehingga libido tidak menurunEolongan gestagen dan ketokona0ole, obat+obat ini mempunyai khasiat - mengurangi en0im dehidrogenase dan isomerase yang berguna untuk metabolisme steroid

    - menekan :6 dan 3*6,- menjadi saingan testosteron untuk ' alpha reduktase sehingga 26? tidak terbentuk.

    =ontoh obatnya adalah Megestrol a%etat 1/" mg empat kali sehari dan MP4 $""+'"" mg;hariesulitan pengobatan konservati ini adalah menentukan berapa lama obat harus diberikan dan eeksamping dari obat.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    21/26

    1. !eratif a/ Prostatektomi terbuka

    - 9etropubi% inravesika (?eren%e millin)Keuntungan :   ?idak ada indikasi absolut, baik untuk adenoma yang besar pada subservikal 

    Mortaliti rate rendah  :angsung melihat ossa prostat  2apat untuk memperbaiki segala jenis obstruksi leher buli 

    Perdarahan lebih mudah diraat 

     ?anpa membuka vesika sehingga pemasangan kateter tidak perlu selama bila membuka vesika

    Kerugian :  2apat memotong pleksus santorini  Mudah berdarah  2apat terjadi osteitis pubis   ?idak bisa untuk BP6 dengan penyulit intravesikal   ?idak dapat dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang harus dikerjakan dari dalam vesika

    Kompikasi :  Perdarahan  >neksi  7steitis pubis   ?rombosis

    - *uprapubi% transvesi%a;?

    nkontinensia (L1) Perdarahan Cpididimo or%hitis 9e%urent (1" D !") =ar%inoma Cjakulasi retrograde >mpotensi 3imosis 2eep venous trombosis

    -  ?ransperinealKeuntungan :

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    22/26

     

    2apat langssung pada ossa prostat  Pembuluh darah tampak lebih jelas 

    Mudah untuk pinggul sempit  :angsung biopsi untuk karsinoma

    Kerugian :  >mpotensi  >nkontinensia  Bisa terkena rektum

      Perdarahan hebat  Merusak diagrama urogenital

    b) Cndourologi-  ?rans urethral rese%tion (?89)

     Oaitu reseksi endoskopik malalui uretra. 5aringan yang direseksi hampir seluruhnya terdiri dar jaringan kelenjar sentralis. 5aringan perier ditinggalkan bersama kapsulnya. Metode ini %ukup amaneekti dan berhasil guna, bisa terjadi ejakulasi retrograd dan pada sebagaian ke%il dapat mengalamimpotensi. 6asil terbaik diperoleh pasien yang sungguh membutuhkan tindakan bedah. 8ntukkeperluan tersebut, evaluasi urodinamik sangat berguna untuk membedakan pasien dengan obstruksdari pasien non+obstruksi. Cvaluasi ini berperan selekti dalam penentuan perlu tidaknya dilakukan

     ?89. *uatu penelitian menyebutkan baha hasil obyekti ?89 meningkat dari ! menjadi GG

    dengan mengikutsertakan evaluasi urodinamik pada penilaian pra+bedah dari 1'! pasien. Mortalitas ?89 sekitar 1 dan morbiditas sekitar G.

    *aat ini tindakan ?89 P merupakan tindakan operasi paling banyak dikerjakan di seluruh dunia.9eseksi kelenjar prostat dilakukan trans+uretra dengan mempergunakan %airan irigan (pembilas) agarsupaya daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. =airan yangdipergunakan adalah berupa larutan non ionik, yang dimaksudkan agar tidak terjadi hantaran listrikpada saat operasi. =airan yang sering dipakai dan harganya %ukup murah adalah 6!7 steri(aJuades). *alah satu kerugian dari aJuades adalah siatnya yang hipotonik sehingga %airan ini dapatmasuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah vena yang terbuka pada saat reseksi. elebihanair dapat menyebabkan terjadinya hiponatremia relati atau gejala intoksikasi air atau dikenal dengansindroma ?89 P. *indroma ini ditandai dengan pasien yang mulai gelisah, kesadaran somnolentekanan darah meningkat, dan terdapat bradikardi.

     5ika tidak segera diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh dalam keadaankoma dan meninggal. 4ngka mortalitas sindroma ?89 P ini adalah sebesar ",--. arena itu untukmengurangi timbulnya sindroma ?89 P dipakai %airan non ionik yang lain tetapi harganya lebih mahadaripada aJuades, antara lain adalah %airan glisin , membatasi jangka aktu operasi tidak melebihi 1

     jam, dan memasang sistostomi suprapubik untuk mengurangi tekanan air pada buli+buli selamareseksi prostat.

    Keuntungan : :uka in%isi tidak ada :ama peraatan lebih pendek Morbiditas dan mortalitas rendah Prostat fbrous mudah diangkat

    Perdarahan mudah dilihat dan dikontrol

    Kerugian :

    •  ?ehnik sulit

    • 9esiko merusak uretra

    • >ntoksikasi %airan

    •  ?rauma spingter eksterna dan trigonum

    •  ?idak dianjurkan untuk BP6 yang besar

    • 4lat mahal

    • etrampilan khusus

    -  ?rans urethral in%ision o prostate (?8>P)

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    23/26

    Metode ini di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstrukti, tetapi ukuran prostatnyamendekati normal. Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar dan pada pasien yang umurnyamasih muda umumnya dilakukan metode tersebut atau in%isi leher buli+buli atau bladder ne%kin%ision (B>) pada jam ' dan . ?erapi ini juga dilakukan se%ara endoskopik yaitu dengan menyayatmemakai alat seperti yangg dipakai pada ?89 P tetapi memakai alat pemotong yang menyerupaialat penggaruk, sayatan dimulai dari dekat muara ureter sampai dekat ke verumontanum danharus %ukup dalam sampai tampak kapsul prostat. elebihan dari metode ini adalah lebih %epatdaripada ?89 dan menurunnya kejadian ejakulasi retrograde dibandingkan dengan %ara ?89.

    - Pembedahan dengan laser (:aser Prostate%tomy)

     ?rans urethral ultrasound guided laser indu%ed prostate%tomy (?8:>P)  ?rans urethral evaporation o prostate (?8CP)  ?eknik koagulasi

    Keuntungan bedah aser iaah :  ?idak menyebabkan perdarahan sehingga tidak mungkin terjadi retensi akibat bekuan darah dan

    tidak memerlukan transusi  ?eknik lebih sederhana Faktu operasi lebih %epat :ama tinggal di rumah sakit lebih singkat

     ?idak memerlukan terapi antikoagulan 9esiko impotensi tidak ada 9esiko ejakulasi retrograd minimal

    Kerugian :

    Penggunaan laser ini masih memerlukan anestesi (regional)

    . In4asif minimala/  ?rans urethral mi%roave thermotherapy (?8M?)

    =ara memanaskan prostat sampai &&,'U= D &U= ini mulai diperkenalkan dalam tiga tahunterakhir ini. 2ikatakan dengan memanaskan kelenjar periuretral yang membesar ini dengangelombang mikro (mi%roave) yaitu dengan gelombang ultarasonik atau gelombang radio kapasiti

    akan terjadi vakuolisasi dan nekrosis jaringan prostat, selain itu juga akan menurunkan tonus ototpolos dan kapsul prostat sehingga tekanan uretra menurun sehingga obstruksi berkurang. Prinsip %araini ialah memasang kateter sema%am 3oley dimana pro#imal dari balon dipasang antene pemanasyang baru dipanaskan dengan gelombang mikro melalui kabel ke%il yang berada didalam kateter.Pemanasan dilakukan antara 1+$ jam. 2engan %ara pengobatan ini dengan mempergunakan alat

     ?6C9MCV >> diperoleh hasil perbaikan kira+kira "+G" pada symptom obyekti dan kira+kira '"+/"perbaikan pada Ao rate maksimal. Mekanisme yang pasti mengenai eek pemanasan prostat inbelum semuanya jelas, salah satu teori yang masih harus dibuktikan ialah baha dengan pemanasanakan terjadi perusakan pada reseptor alpha yang berada pada leher vesika dan prostat.

    2i 5akarta telah tersedia dua ma%am alat yaitu Prostatron yang menggunakan gelombang mikrodan dipanaskan selama satu jam. =ara ini disebut dengan ?rans 8rethral Mi%roave ?reatment (?8M?)*edangkan alat yang lain menggunakan radio %apa%itive reJuen%y yang dapat memanaskan prostatsampai &&,'U= D &U= selama $ jam (?893). Pengobatan di 9*. Pondok >ndah pada 11! kasus yangdiobati dengan %ara ini didapatkan hasil perbaikan Rsymptom s%oreS pada - penderita (') danperbaikan pada sisa ken%ing pada /! penderita (/") tetapi perbaikan pada ma#imal Ao rate hanyaditemukan pada '' penderita ('"). =ara pengobatan hypertermia ini masih memerlukan penelitianlebih lanjut mengenai %ara kerja dasar klinikal, eektiftasnya serta side eek yang mungkin timbul.

    =ara kerja ?8M? ialah antene yang berada pada kateter dapat meman%arkan mi%roave kedalam jaringan prostat. 7leh karena temperatur pada antene akan tinggi maka perlu dilengkapi dengansura%e %osting agar tidak merusak mu%osa ureter. 2engan proses pendindingan ini memang mu%osatidak rusak tetapi penetrasi juga berkurang.

    =ara ?893 (trans 8retral 9adio =apa%itive 3reJuen%y) meman%arkan gelombang RradioreJuen%yS yang panjang gelombangnya lebih besar daripada tebalnya prostat juga arah dargelombang radio reJuen%y dapat diarahkan oleh elektrode yang ditempel diluar (pada pangkal paha)sehingga eek panasnya dapat menetrasi sampai lapisan yang dalam. euntungan lain oleh karena

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    24/26

    kateter yang ada alat pemanasnya mempunyai lumen sehingga pemanasan bisa lebih lama, danselama pemanasan urine tetap dapat mengalir keluar

    b/  ?rans urethral ballon dilatation (?8B2)2ilatasi uretra pars prostatika dengan balon ini mula+mula dikerjakan dengan jalan melakukan%ommisurotomi prostat pada jam 1!."" dengan jalan melalui operasi terbuka (transvesikal). Pertamakali dikerjakan oleh 6ollingorth 1-1" dan 3ran%k 1-$". emudian 2eisting 1-'/ melakukan dengandilator transuretral. ?etapi sebenarnya pelopor penggunaan balon adalah 6.5oa%hus Burhenne yangmula+mula men%oba pada anjing dan %adaver, akhirnya di%oba di klinik.=astaneda bersama+sama 9eddy dan 6ulbert kemudian menyempurnakan tehnik Burhenne tersebutonsep dilatasi dengan balon ini ialah mengusahakan agar uretra pars prostatika menjadi lebarmelalui mekanisme Prostat di tekan menjadi dehidrasi sehingga lumen uretra melebar  apsul prostat diregangkan  ?onus otot polos prostat dihilangkan dengan penekanan tersebut 9eseptor alpha adrenergi% pada leher vesika dan uretra pars prostatika dirusakProsedur ini meskipun bisa dilakukan dengan anestesi topikal, sebaiknya dilakukan dengan narkose.Balon mempunyai diameter $" mm kemudian dengan alat dikembangkan sampai & atm yang samadengan 'G,G psi atau $"&" mm6g dan kaliber uretra menjadi $" mm atau -" 3. emudian setelahbalon dikempeskan kembali kateter dilepaskan dengan menggunakan guide ire dan kateter dilepasmemutar kebalikan dari arah jarum jam sementara dapat dipasang %ystostomi dengan tro%ard. ?8B2ini biasanya memberikan perbaikan yang bersiat sementara.

    -/  ?rans urethral needle ablation (?84) Oaitu dengan menggunakan gelombang radio rekuensi tinggi untuk menghasilkan ablasi termal padaprostat. =ara ini mempunyai prospek yang baik guna men%apai tujuan untuk menghasilkan prosedurdengan perdarahan minimal, tidak invasi dan mekanisme ejakulasi dapat dipertahankan.

    d/  *tent urethra dengan prosta%athPada hakekatnya %ara ini sama dengan memasang kateter uretra, hanya saja kateter tersebutdipasang pada uretra pars prostatika. Bentuk stent ada yang spiral dibuat dari logam ber%ampur emasyang dipasang diujung kateter (Prosta%ath). *tents ini digunakan sebagai protesis indellingpermanen yang ditempatkan dengan bantuan endoskopi atau bimbingan pen%itraan. 8ntukmemasangnya, panjang uretra pars prostatika diukur dengan 8*E dan kemudian dipilih alat yangpanjangnya sesuai, lalu alat tersebut dimasukkan dengan kateter pendorong dan bila letak sudahbenar di uretra pars prostatika maka spiral tersebut dapat dilepas dari kateter pendorongPemasangan stent ini merupakan %ara mengatasi obstruksi inravesikal yang juga kurang invasi, yangmerupakan alternati sementara apabila kondisi penderita belum memungkinkan untuk mendapatkanterapi yang lebih invasi. 4khir+akhir ini dikembangkan juga stent yang dapat dipertahankan lebihlama, misalnya Porges 8rospiral (Parker dkk.) atau Fallstent (ording, 4.:. Paulsen).Bentuk lain ialah adanya mesh dari logam yang juga dipasang di uretra pars prostatika dengan kateterpendorong dan kemudian didilatasi dengan balon sampai mesh logam tersebut melekat pada dindinguretra.

    !.G. omplikasiomplikasi yang dapat terjadi pada BP6• 9etensi urin

    • Batu kandung kemih, >*, kerusakan kandung kemih atau ginjal

    >nkontinensia• Cjakulasi retrograde

    • >neksi

    • Pneumonia

    •  ?erjadi bekuan darah

    • Perdarahan berlebih

    • >mpotensi

    !.-. Prognosis

    4 elangsungan hidup

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    25/26

    Pada umumnya prognosis penyakit ini baik jika diobati dengan %epat dan tepat. Beberapakasus BP6 dapat menyebabkan masalah serius di sepanjang aktu. 9etensi urin dan tekanan padabuli+buli mengakibatkan terjadinya ineksi saluran kemih, kerusakan ginjal, batu buli+buliinkontinensia urine (ketidakmampuan mengontrol urine). 5ika kerusakan buli+buli sudah permanen,pengobatan BP6 sudah tidak eekti lagi. Bila BP6 dapat dideteksi lebih dini akan bisa men%egahkomplikasi yang lebih lanjut.

    Penderita yang mempunyai keluhan pada BP6 sering membutuhkan pengobatan. ?etapi, beberapapeneliti mempertanyakan apakah pengobatan dini dibutuhkan pada beberapa kasus BP6 yangringan. 6asil dari penelitian ini menyatakan baha pengobatan dini mungkin tidak dibutuhkan

    karena keluhan+keluhan penderita bisa hilang sendiri tanpa pengobatan pada kasus BP6 ringan.Meskipun demikian, mereka menyarankan untuk melakukan %he%k up untuk memantauperkembangan dini. 5ika kondisi ini berlanjut ke hal yang bisa membahayakan pasien, makadibutuhkan segera pengobatan.

    B elangsungan organ

    Pada BP6 terjadi penambahan jumlah kelenjar dan sering terbentuk kista+kista yang dilapisoleh epitel silindris atau kubis dan pada beberapa tempat membentuk papilWa+papila ke dalamlumen. Membrana basalis masih utuh. kadang+kadang terjadi penambahan kelenjar ke%il+ke%isehingga menyerupai adenokarsinoma. 2i dalam lumen sering ditemukan deskuamasi sel epitel,sekret yang granuler dan kadang+kadang %orpora arnyla%ea (hyaline %on%retion). 2alam stromasering ditemukan infltrasi sel limosit.

    Perubahan yang terjadi masih bersiat irreversible. 7leh karena itu, jika diobati dengan %epatdan tepat, hal ini masih bisa diperbaiki. Meskipun akan menimbulkan jaringan parut. ?erkadangpula, keluhan yang dirasakan penderita bisa mun%ul lagi. 7leh karena itu, diperlukan penanganoperasi. Pada operasi, jaringan yang membesar akan dibuang sehingga hanya akan meninggalkan

     jaringan yang sehat pada tubuh penderita.

    $. Memahami dan menjelaskan pandangan islam terhadap pemeriksaan laan jenis2i antara keindahan syariat >slam, yaitu ditetapkannya larangan mengumbar aurat dan perintah

    untuk menjaga pandangan mata kepada obyek yang tidak diperbolehkan, lantaran perbuatan itu hanyaakan men%elakakan diri dan agamanya.:arangan melihat aurat, tidak hanya untuk yang berlaan

     jenis, akan tetapi >slam pun menetapkan larangan melihat aurat sesama jenis, baik antara lelakdengan lelaki lainnya, maupun antara sesama anita.

     2isebutkan dalam sebuah hadits

    4rtinya X2ari Y4bdir+9ahman bin 4bi *aZid al+hudri, dari ayahnya, bahasanya abi *hallallahu [alaiha sallam bersabda R5anganlah seorang lelaki melihat kepada aurat lelaki (yang lain), dan janganlahseorang anita melihat kepada aurat anita (yang lain)X. \69 Muslim]

    >mam an+aai rahimahullah mengatakan, di antara kandungan hadits ini, yaitu larangan bagiseorang lelaki melihat aurat lelaki (lainnya) dan anita melihat aurat anita (lainnya).2i kalanganulama, larangan ini tidak diperselisihkan.*edangkan lelaki melihat aurat anita, atau sebaliknya anitamelihat aurat lelaki, maka berdasarkan >jma[, perbuatan seperti ini merupakan perkara yangdiharamkan.9asulullah mengarahkan dengan penyebutan larangan seorang lelaki melihat aurat lelaklainnya, yang berarti lelaki yang melihat aurat anita maka lebih tidak dibolehkan.2emikian sekilasprinsip pergaulan dengan laan jenis yang telah ditetapkan >slam.?ujuannya, ialah demi kebaikan yang

    sebesar+besarnya.

    Menurut *yekh amil, dokter pria boleh menangani pengobatan laan jenis jika dalam keadaandarurat dan tidak ada dokter anita yang mampu mengobatinya. 2emikian halnya dengan hukummelihat aurat pasien laan jenis, baik bagi dokter pria maupun anita.5ika dalam kondisi terpaksa,boleh dilakukan selama untuk kepentingan medis.Persoalan ini juga telah dibahas dalam kajian hukum>slam klasik di kalangan ulama ma0hab.Mereka sepakat hukum pengobatan laan jenis diperbolehkan,begitu pula hukum menyentuh salah satu anggota tubuh, termasuk melihat atau memegang kemaluanpasien.

  • 8/17/2019 Mandiri SK 3 Urin

    26/26

    Menurut ulama 6anaf, melihat kemaluan pasien laan jenis diperbolehkan dalam kondisi darurat,seperti dikhaatirkan kondisi pasien memburuk atau mun%ulnya penyakit yang di luar prediksi. Padasaat yang sama, tidak terdapat dokter dari golongan yang sama, baik perempuan maupun laki+laki.

    *e%ara umum, para ulama memberlakukan beberapa syarat pengobatan oleh laan jenis, yaitu

    1. *yarat pertama ialah tidak didapati dokter dari golongan yang sama, baik pria maupun anita, ataumemang ada dokter hanya saja tidak memiliki kompetensi menangani penyakit tersebut.

    !. *yarat kedua, dikhaatirkan penyakit akan lebih parah ataupun terjadi hal+hal yang tidakdiinginkan bila tidak segera ditangani sekalipun oleh laan jenis, sebagaimana syarat yang berlaku

    di ma0hab 6anaf.$. *yarat ketiga, hendaknya dokter yang bersangkutan seorang Muslim selama masih terdapat dokter

    Muslim yang mumpuni. Menurut ma0hab *yaf^i, bila keahlian dan kemampuan dokter non+Muslimlebih baik dibandingkan dokter Muslim, boleh hukumnya berobat ke dokter tersebut.

    &. *yarat yang keempat ialah terbebas dari potensi mun%ulnya ftnah. *yarat ini hanya dikemukakanoleh sebagian ulama ma0hab *yaf^i.*edangkan, menurut ma0hab lain, Maliki misalnya, syarattersebut tidak berlaku.:antaran kondisi terpaksa, baik terbebas dari ftnah maupun tidak, tetapdiperbolehkan berobat pada laan jenis.

    '. *yarat yang kelima, saat pemeriksaan atau pengobatan, hendaknya pasien perempuan ditemanoleh muhrimnya.

    Daftar Pustaka

    Anonim.(1997) Kumpilan Kuliah Ilmu Bedah Khusus, Jakarta : Aksara Medisina.

    Eroschenko Victor P.(200). Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional . Jakarta.E!"!#na$an, %!. (2007). Farmakologi dan Terapi, Edisi &. Jakarta : 'eartement armako*o+i dan erae#tik /

    at#n+, ertram !. (1997). Farmakologi Dasar dan Klinik  edisi V/, Jakarta : E!"

    %ams#hidaat 3, de Jon+ 4. (2007). Buku Ajar Ilmu Bedah.Edisi 2, Jakarta : E!".%ne**, 3ichard.%.(1992). Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, edisi 5. Jakarta : E!"

    %4, 6ar$ard., "#nha, !3. 2000. The Prostate : Development and phsiolog

    P#rnomo .P.(2000). Buku Kuliah Dasar ! Dasar "rologi, Jakarta : "V.%a+#n+ %eto

    3oins. Buku ajar patologi# editor, Vina8 #mar, 3ami %."otran, %tan*e8 . 3oins a*ih ahasa, rahm . Pendit editor

    edisi ahasa /ndonesia, 6#ria$ati 6artanto,;#r$an8 'armaniah, ;anda 4#*andari.- Ed. 7- Jakarta : E!",2007