Top Banner

of 23

Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

Jul 05, 2018

Download

Documents

Ahmad Shobiron
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    1/23

     

    M

    SEKOLAH

    MAKALAH

    KETAHANAN NASIONAL

    Disusun Guna Melengkapi Tugas

    ATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

    Disusun oleh :

    AHMAD SHOBIRON

    SKC-14.2

     TINGGI ELEKTRONIKA & KOM

    STEKOM WELERI

    ii

     

    PUTER 

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    2/23

    i

    KATA PENGANTAR 

    Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

     berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah

    makalah dengan tepat waktu.

    Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul  “Ketahanan

     Nasional” . Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan

    memohon kritik dan saran bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada

    tulisan yang saya buat kurang tepat.

    Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih

    dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat

    memberikan manfaat.

    Weleri, 25 Mei 2016

    Ahmad Shobiron

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    3/23

    ii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ...................................................................................................... i

    Kata Pengantar ..................................................................................................... i

    Daftar Isi................................................................................................................ ii

    BAB I PENDAHULUAN...................................................................................iii

    BAB II PEMAHASAN....................................................................................... 1

    A. Pengertian Pertahanan Negara ....................................................................... 1

    B. Definisi Keamanan Negara ........................................................................... 1

    C. Pertahanan Terhadap Keamanan Negara ...................................................... 2

    D. Komponen Pertahanan Negara ...................................................................... 3

    E. Komponen Utama.......................................................................................... 3

    F. Komponen Cadangan..................................................................................... 3

    G. Komponen Pendukung................................................................................... 3

    H. Redefinisi Doktrin Pembagian Wewenangan dan Strategi Pertahanan ......... 4

    I. Ketahanan Pada Aspek Sosial dan Budaya.................................................... 6

    1. Pokok Pertahanan dan Keamanan............................................................ 6

    2. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan ........................................... 7

    3. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan ................................. 8

    4. Hakikat, Dasar, Tujuan dan Fungsi Pertahanan Negara RI .....................12

    5. Upaya Penyelenggaraan Bela Negara dalam kerangka sistem

    Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta ............................................14

    6. Politik serta Strategi Pertahanan dan Keamanan .....................................16

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ....................................................................................................18

    B. Saran-saran.....................................................................................................18

    DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    4/23

    iii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Sejauh menyangkut ancaman militer dari luar, tidak diragukan bahwa

     peningkatan kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi)

    merupakan sa1ah satu pilihan. Namun, selain karena pertimbangan ekonomi,

     peningkatan kekuatan militer selalu mengundang kecurigaan pihak 1ain,

    terutama jika hal itu dilakukan dengan lebih banyak memberikan prioritas

     pada modernisasi senjata-senjata ofensif.

    Dalam suasana anarki dan ketidakpastian, upaya unilateral bisa

    menimbulkan dilema keamanan (security dilemma) terutama jika upaya

    unilateral itu berupa penggelaran jenis senjata- senjata ofensif baru.

    Pengembangan kekuatan militer yang mengarah pada non-provocative

    defense merupakan salah satu pilihan strategis.

    Selain itu, di tengah gelombang interdependensi dalam kehidupan

    antarbangsa, suatu negara tidak bisa mengamankan dirinya dengan

    mengancam orang lain. Upaya untuk membangun keamanan, oleh karenanya,

     bergeser dari konsep “security against” menjadi “security with”. Apa yang

    selama ini dikenal sebagai cooperative security, confidence building

    measures, dan preventive diplomacy yang dilakukan secara bilateral,

    regiona1, global, maupun multilateral adalah sebagian dari berbagai upaya

    menjawab persoalan ini.

    2. Tujuan Penulisan Makalah

    Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut:

    1. Pengertian Pertahanan Negara?

    2. Definisi Keamanan Negara?

    3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara?

    4. Komponen Pertahanan Negara?

    5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan ?

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    5/23

    1

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Pertahanan Negara

    Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala

    usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah

    negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap

    keutuhan bangsa dan negara.

    Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat

    semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan

    kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

    Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini

    dengan sistem pertahanan negara.

    Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer)

    diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya,

     perlindungan dari orang dan/atau menjaga kepentingan-kepentingannya.

    Pertahanan nasional dikelola oleh Departemen Pertahanan. Angkatan

     bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan, di beberapa negara

    (misalnya Jepang), Angkatan Bela Diri.

    B. Definisi Keamanan Negara

    Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti

    sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan

    ketakutan". Dalam kajian tradisional, keamanan lebih sering ditafsirkan

    dalam konteks ancaman fisik (militer) yang berasal dari luar. Walter Lippmann merangkum kecenderungan ini dengan pernyataannya yang

    terkenal: "suatu bangsa berada dalam keadaan aman selama bangsa itu tidak 

    dapat dipaksa untuk mengorbankan nilai-nilai yang diaggapnya penting

    (vital) ...dan jika dapat menghindari perang atau, jika terpaksa melakukannya,

    dapat keluar sebagai pemenang. Karena itu, seperti kemudian disimpulkan

    Arnord Wolfers, masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    6/23

    2

    membangun kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to

    defeat) suatu serangan.

    Dengan semangat yang sama, kolom keamanan nasional dalam

    International Encyclopaedia of the Social Science mendefinisikan keamanan

    sebagai kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya

    dari ancaman luar".

    Kajian keamanan mengenal dua istilah penting, dilemma keamanan

    (security dilemma) dan dilemma pertahanan (defence di1emma). Istilah yang

     pertama, dilema keamanan, menggambarkan betapa upaya suatu negara untuk 

    meningkatkan keamanannya dengan mempersenjatai diri justru, dalam

    suasana anarki internasional, membuatnya semakin rawan terhadap

    kemungkinan serangan pertama pihak lain. Istilah kedua, dilema pertahanan,

    menggambarkan betapa pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun

    aplikasi doktrinal nasional mungkin saja justru tidak produktif atau bahkan

     bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi keamanan nasional.

    Berbeda dari dilema keamanan yang bersifat interaktif dengan apa yang

    [mungkin] dilakukan pihak lain, dilema pertahanan semata-mata bersifat non-

    interaktif, dan hanya terjadi dalam lingkup nasional, terlepas dari apa yang

    mungkin dilakukan pihak lain.

    C. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara

    Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin

     perlindungan dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas,

    misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka,

     pertahanan udara (sebelumnya pertahanan terhadap pesawat: DCA), pertahanan rudal, dll. Tindakan, taktik, operasi atau strategi pertahanan adalah

    untuk menentang/membalas serangan.

    Jenis pertahanan:

    Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan

    Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman

    nonmiliter/nirmiliter.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    7/23

    3

    D. Komponen Pertahanan Negara

    Di Indonesia, sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman

    militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai "komponen utama"

    dengan didukung oleh "komponen cadangan" dan "komponen pendukung".

    Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter 

    menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur 

    utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan

    didukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.

    E. Komponen utama

    "Komponen utama" adalah Tentara Nasional Indonesia, yang siap

    digunakan untuk melaksanakan tugas tugas pertahanan.

    F. Komponen cadangan

    "Komponen cadangan" (Komcad) adalah "sumber daya nasional"

    yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar 

    dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama.

    G. Komponen pendukung

    "Komponen pendukung" adalah "sumber daya nasional" yang dapat

    digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama

    dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan

    nyata untuk perlawanan fisik. "Sumber daya nasional" terdiri dari sumber 

    daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Sumber daya

    nasional yang dapat dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dari sumber dayaalam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang

    mencakup berbagai cadangan materiil strategis, faktor geografi dan

    lingkungan, sarana dan prasarana di darat, di perairan maupun di udara

    dengan segenap unsur perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    8/23

    4

    Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen :

    Para militer 

    Polisi (Brimob) - (lihat pula Polri)

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)

    Perlindungan masyarakat(Linmas) lebih dikenal dengan sebutan

     pertahanan sipil (Hansip)

    Satuan pengamanan (Satpam)

    Resimen Mahasiswa (Menwa)

    Organisasi kepemudaan

    Organisasi bela diri

    Satuan tugas (Satgas) partai

    H. Redifinisi Doktrin Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan

    Survival dan defence dilemma itu membawa implikasi serius. Pesan

    yang hendaknya digarisbawahi adalah penggunaan eksesif dari resources

    tidak boleh. Penggunaan kekerasan untuk menghadapi ancaman harus

    sepadan. Ancaman tertentu harus dihadapi dengan instrumen tertentu yang

    sesuai, efektif, efisien, dan tidak menimbulkan dislokasi sosial, ekonomi,

     politik, ideologi. Security deficit yang timbu1 karena vu1nerabilitas

    membawa kompleksitas tersendiri. Semuanya bermuara pada satu persoalan

     besar: perlunya kajiulang terhadap doktrin keamanan dan pertahanan

    nasional, khususnya sejauh menyangkut “apa yang harus dipertahankan”,

    “bagaimana untuk mempertahankannya”, dan “siapa yang harus memikul

    tanggungjawab” itu.

    Jawaban atas pertanyaan pertama, apa yang harus dipertahankan,

    memerlukan suatu kesepakatan politik. Pertimbangan historis, geografis,

    ideologis dan perkembangan politik kontemporer harus dimasukkan dalam

    kalkulasi itu. Gravitas hubungan antarnegara pada dinamika ekonomi tidak 

    sepenuhnya menghapus relevansi konteks politik geostrategi. Bagi sebuah

    negara kepulauan, termasuk Indonesia, melindungi keamanan nasional adalah

    usaha besar untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan maritim

     berikut sumberdaya yang berada di dalamnya. Pada tingkat strategi,

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    9/23

    5

     bagaimana mempertahankan dari ancaman, tantangan yang dihadapi adalah

     bagaimana merumuskan ancaman secara lebih realistik. Untuk waktu yang

    dapat diperhitungkan ke depan, keamanan terhadap ancaman interna1 masih

    akan mendominasi pemikiran strategis di Indonesia. Pluralisme sosial,

    ketimpangan ekonomi, disparitas regional menjadikan upaya bina-bangsa dan

     bina-bangsa menjadi soal serius. Indonesia adalah suatu entitas politik 

    (negara) yang dibangun di atas fondasi pluralitas. Persatuan Indonesia seperti

    diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928, selama ini lebih direkat oleh

    common history anti-kolonia1isme. Common history menghadapi

    kolonialisme kelihatannya perlu dijelmakan dalam wujud yang lebih konkret,

    misalnya common platform dan komitmen untuk menegakkan keadilan

    sosia1, dan dengan menggunakan instrumen yang lebih appropriate seperti

    ketentuan hukum yang demokratik.

    Di tengah keharusan untuk mempersiapkan diri terhadap keamanan

    internal, ancaman militer dari luar merupakan sesuatu yang harus selalu

    diperhitungkan, sekalipun pada saat yang sama harus diakui pula bahwa

    untuk beberapa tahun yang dapat diperhitungkan ke depan sukar dibayangkan

    terjadinya perang dalam pengertian tradisional. Menduduki wilayah asing

    (occupation) menjadi sesuatu yang secara moral memperoleh gugatan

    semakin tajam dan secara ekonomis semakin mahal. Konflik bersenjata, jika

    harus terjadi, kemungkinan besar akan bersifat terbatas, berlangsung dalam

    waktu singkat, dan menggunakan teknologi tinggi.

    Amerika Serikat diperkirakan tetap memainkan peranan penting di

    kawasan Asia Pasifik, baik karena potensi ketidakstabilan di semenanjung

    Korea, hubungan tradisionalnya dengan Jepang dan Korea Selatan,kekhawatirannya terhadap tampilnya Cina sebagai kekuatan hegemon

    regional, maupun karena kepentingan ekonominya di kawasan ini. Ancaman

    militer dari luar terhadap Indonesia kelihatannya akan bersifat ancaman tidak 

    langsung yang terjadi karena ketidakstabiIan regional. Termasuk dalam

    kategori ini adalah perlombaan senjata yang dapat terjadi karena

    ketidakstabilan di Semenanjung Korea dan Asia Timur, prospek penyelesaian

    masalah Taiwan, dan kemungkinan konf1ik tapalbatas.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    10/23

    6

    Masalah pokok, seperti dirumuskan sebagai pertanyaan ketiga, adalah

    apa cara yang paling efektif dan efisien untuk menghadapi sumber dan watak 

    ancaman-ancaman tertentu. Ancaman internal harus diketahui dengan pasti

    alasan timbulnya. Gagasan-gagasan, termasuk komunisme dan

    fundamentalisme religius, tidak pernah secara langsung mempengaruhi

    tindakan [kekerasan] politik. Menghilangkan deprivasi ekonomi, politik dan

    kultural. Demokratisasi dalam penggunaan dan pengelolaan sumberdaya, dan

    distribusi pembangunan. Penghormatan pada budaya lokal. Bhineka

    Tunggal Ika adalah semboyan yang seharusnya ditafsirkan sebagai

    komitmen untuk menghormati keragaman, bukan untuk menciptakan

    keseragaman. Upaya nasional, unilateral, adalah demokratisasi. Pengenda1ian

    dan resolusi konflik seharusnya semata-mata dilakukan sebagai tindakan

     polisionil.

    I. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya

    Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya

    diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa Indonesia yang berisi

    keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan

    kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,

    ancaman, hambatan serta gangguan baik dari luar maupun dalam

    Kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian

    nasional berdasarkan pancasila. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan

    kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia adalah pengembngan kondisi

    sosial budaya di mana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadidan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi nilai-nliai pancasila.

    Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan, yaitu:

    1. Pokok-pokok pengetahuan pertahanan dan keamanan

    Pertahanan dan keamanan negara RI dilaksanakan dengan

    menyusun, mengerahkan dan menggerakan seluruh potensi nasional

    temasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    11/23

    7

    secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan dan

    keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama dari

     pemerintah dan negara RI. Ketahanan pertahanan dan keamanan

    diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan

     bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang

    mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.

    Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam

    kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara

    seluruh rakyatnya mengandung kemampuan memelihara stabilitas

     pertahanan dan keamanan negara yang dinamis.

    Analog dengan pengertian ketahanan nasional maka ketahanan

     pertahanan dan keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan

    ketnguuhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela

    negara, suatu perjuangan rakyat semesta, dalam mana seluruh potensi dan

    kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. Kesinambungan

     pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara

     berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang ditandai sebagai berikut.

    a. Pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai

     b. Penyelanggaraan pertahanan dan keamanan negara kesatuan RI

    c. Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional terpadu

    d. Pertahanan dan keamanan negara RI diselenggarakan dengan

    siskamnas (sishankamrata)

    e. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat

    semesta.

    2. Postur Kekuatan Pertahanan Dan KeamananPostur Kekuatan Hankam. Untuk membangun postur kekuatan

    Hankam terdapat empat pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan

    ancaman, misi, kewilayahan dan politik.

    Pembangunan kekuatan Hankam. Konsepsi Hankam perlu

    mengacu kepada konsep Wawasan Nusantara, dimana Hankam diarahkan

    kepada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan Negara kesatuan

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    12/23

    8

    RI. Hakekat Ancaman. Rumusan ini akan mempengaruhi kebijaksanaan

    dan strategi pembangunan kekuatan Hankam.

    Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan di

    masa mendatang, tidak menutup kemungkinan akan mengundang campur 

    tangan asing, dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi,

     penegakan hukum dan lingkungan hidup, di balik kepentingan nasional

    mereka.

    Geopolitik Kearah Geoekonomi. Kondisi ini mengandung

    implikasi semakin canggihnya upaya diplomasi guna mencapai tujuan

     politik dan ekonomi.

    Perkembangan Lingkungan Strategis. Penerapan cara-cara baru telah

    melibatkan super power di dalamnya.

    Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam. Susunan kekuatan

    Hankamneg yang meliputi: pertama, perlawanan bersenjata yang terdiri

    atas bala nyata merupakan kekuatan TNIyang selalu siap. Kedua,

     perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih dengan fungsi Tibum,

    Linra, Kamra dan Linmas. Ketiga, komponen pendukung perlawanan

     bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan bidang profesinya.

    3. Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

    a. Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan

    serta upaya bela Negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan

    kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankamrata).

     b. Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan

    dan kedaulatannya.c. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan

    dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.

    d. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai

    harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan.

    e. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan

    dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus

    dihasilkan oleh industri dalam negeri.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    13/23

    9

    f. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan

    dan keamanan haruslah diselenggarakan oleh manusia-manusia yang

     berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati Hak Asasi Manusia

    (HAM) dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai.

    g. Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI

     berpedoman pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran Pancasila

    h. Sebagai kekuatan inti Kamtibmas

    i. Masyarakat secara terus menerus perlu ditingkatkan kesadaran dan

    ketaatannya kepada hukum.

    Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia Kondisi kehidupan nasional

    merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang mencakup aspek 

    ideologi, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.

    Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional diperlukan

    kesadaran setiap warganegara Indonesia, yaitu:

    1) Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjauangan Non

    Fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal

    menyerah.2) Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek 

    ideology, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.

    Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional diperlukan suatu kebijakan

    umum dan pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi

     Nasional (Polstranas).

    Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran

     bahwa konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan yaitu :

    1) aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek 

    geografi, kependudukan, dan sumber daya alam

    2) aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek 

    ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    14/23

    10

    a. Pengaruh Aspek Ideologi

    Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan

    kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi juga

    terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan

    oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung kepada

    rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta

    menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia baik 

    sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.

    Secara teori suatu ideologi bersumber dari suatu aliran

     pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah

    itu sendiri.

    b. Liberalisme

    Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran

     pikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum

    (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu)

    dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Menurut aliran ini,

    kepentingan harkat dan martabat manusia (individu) dijunjung

    tinggi sehingga masyarakat tiada lebih dari jumlah para

    anggotanya saja tanpa ikatan nilai tersendiri. Hak dan kebebasan

    orang seorang dibatasi hanya oleh hak yang sama yang dimiliki

    orang lain bukan oleh kepentingan mastarakat seluruhnya.

    Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada

    manusia sejak lahir dan tdak dapat diganggu gugat oleh siapapun

    termasuk penguasa, terkecuali atas persetujuan yang

     bersangkutan. Faham ini mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik)yaitu kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut

    kebebasan individu secara mutlak yaitu kebebasan mengejar 

    kebahagiaan hidup ditengah-tangah kekayaan materiil yang

    melimpah dan dicapai dengan bebas. Faham ini juga selalu

    mengaitkan aliran pikirannya dengan hak asasi manusia yang

    menarik minat/daya tarik yang kuat untuk kalangan masyarakat

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    15/23

    11

    tertentu. Aliran ini diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke,

    Jean Jaques Rousseau, Herbert Spencer dan Harold J.Laski.

    c. Komunisme

    Aliran pikiran teori golongan (class theory) yang diajarkan

    oleh Karl Marx, Engels, Lenin. Bermula merupakan kritikan

    Marx terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal

    revolusi industri. Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah

    susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Kelas atau

    golongan ekonomi kuat menidas ekonomi lemah. Golongan

     borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Oleh karena

    itu, Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi

     politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum golongan kaya

    kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan

    mengatur negara. Aliran ini erat hubungannya dengan aliran

    material dialiktis atau materialistik. Aliran ini juga menonjolkan

    adanya kelas/penggolongan, pertentangan amtar golongan,

    konflik dan jalan kekerasan/revolusi dan perebutan kekuasaan

    negara.

    Pikiran-pikiran Karl Marx tentang sosial, ekonomi, politik 

    yang kemudian disistematisasikan oleh Frederick Engels

    ditambah dengan pikiran Lenin terutama dalam pengorganisasian,

    dan operasionalisasinya menjadi landasan dari paham

    komunisme. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi

    komunisme maka dalam upaya merebut kekuasaan ataupun

    mempertahankan kekuasaannya maka komunisme akan :

    1. menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-

    golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk 

    mencapai tujuan

    2. ajaran komunisme adalah atheis dan didasarkan pada

    kebendaan (materialistis) dan tidak percaya akan adanya

    Tuhan Yang Maha Esa, bahkan agama dinyatakan sebagai

    racun bagi kehidupan masyarakat.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    16/23

    12

    3. Masyarakat komunis bercorak internasional. Masyarakat yang

    dicita-citakan komunis adalah masyarakat komunis dunia yang

    tidak dibatasi oleh kesadaran nasional. Hal ini tercermin dalam

    seruan Marx yang terkenal “kaum buruh di seluruh dunia

     bersatulah !”. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa

    nasionalisme.

    4. Masyarakat komunis yang dicita-citakan adalah masyarakat

    tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap masyarakat yang

    dapat memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram,

    tidak ada pertentangan, tidak adanya hak milik pribadi atas alat

     produksi dan hapusnya pembagian kerja. Perombakan

    masyarakat hanya dapat dilaksanakan melalui jalan revolusi.

    Setelah revolusi berhasil maka kaum proletar akan memegang

    tampuk pimpinan kekuasaan negara dan menjalankan

     pemerintahan secara ditaktur mutlak (diktator proletariat).

    4. HAKIKAT, DASAR, TUJUAN, DAN FUNGSI PERTAHANAN

    NEGARA RI

    Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat

    semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak 

    dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

    Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara berdasarkan prinsip-

     prinsip seperti berikut.

    1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan

    kemerdekaan negara.

    2. Bahwa upaya pembelaan negara tersebut merupakan tanggung jawab

    dan kehormatan setiap warga negara yang dilandasi asas:

    a. keyakinan akan kekuatan dan kemampuan sendiri;

     b. keyakinan akan kemenangan dan tidak kenal menyerah (keuletan);

    c. tidak mengandalkan bantuan atau perlindungan negara atau

    kekuatan asing.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    17/23

    13

    3. Pertentangan yang timbul antara Indonesia dengan bangsa lain akan

    selalu diusahakan dengan cara-cara damai. Perang adalah jalan

    terakhir yang dilakukan dalam keadaan terpaksa.

    4. Pertahanan dan keamanan keluar bersifat defensif-aktif yang

    mengandung pengertian tidak agresif dan tidak ekspansif. Ke dalam

     bersifat preventif-aktif yang mengandung pengertian sedini mungkin

    mengambil langkah dan tindakan guna mencegah dan mengatasi

    setiap kemungkinan timbulnya ancaman.

    5. Bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam membela serta

    mempertahankan kemerdekaan bersifat kerakyatan dan kesemestaan.

    Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata)

    Sishankamrata adalah suatu sistem pertahanan dan keamanan yang

    komponennya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan

    nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan

    keamanan negara (tujuan Hankamneg) dalam mencapai tujuan nasional.

    Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang

    lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya

    terdiri dari berikut ini.

    1. Komponen dasar, yaitu rakyat terlatih.

    2. Komponen utama, yaitu ABRI dan cadangan TNI.

    3. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas).

    4. Komponen pendukung, yaitu sumber daya dan prasarana nasional.

    Pengalaman penyelenggaraan hankam menghasilkan berbagai

    doktrin pertahanan dan keamanan, yaitu doktrin perang gerilya rakyat

    semesta, doktrin perang wilayah, doktrin perang rakyat semesta dan

    doktrin pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Sasaran operasi

    Hankamnas, yaitu mencegah dan menghancurkan serangan terbuka,

    menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI dan ikut serta

    memelihara kemampuan hankam Asia Tenggara bebas dari campur 

    tangan asing.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    18/23

    14

    Pola operasi Hankamrata, yaitu operasi pertahanan, operasi

    keamanan dalam negeri, operasi intelijen strategis dan pola operasi kerja

    sama pertahanan dan keamanan Asia Tenggara. Pola operasi pertahanan

     bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari

    kekuatan perang musuh. Pola operasi keamanan dalam negeri bertujuan

    untuk memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah/negara RI

     pada salah satu atau beberapa daerah (bagian wilayah) negara yang

    terganggu keamanannya.

    Pola operasi intelijen strategis (Intelstrat) bertujuan untuk 

    memperoleh informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan strategi

    nasional dan operasi-operasi Hankam, menghancurkan sumber-sumber 

    infiltrasi, subversi, dan spionase yang terdapat di wilayah musuh, dan

    mengadakan perang urat syaraf dan kegiatan-kegiatan tertutup lainnya

    untuk mewujudkan kondisi-kondisi strategis yang menguntungkan.

    Pola operasi kerja sama, yaitu usaha bersama kemungkinan gangguan

    keamanan stabilitas nasional dan perdamaian khususnya di Asia

    Tenggara.

    5. Upaya Penyelenggaraan Bela Negara dalam Kerangka Sistem

    Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta

    Kelangsungan hidup bangsa dan negara (national survival)

    merupakan tanggung jawab (hak, kewajiban, dan kehormatan) setiap

    warga negara dan bangsa. Untuk itu, diperlukan pembinaan kesadaran,

    dan partisipasi setiap warga negara dalam upaya bela negara.

    Persepsi tentang bela negara dihadapkan kepada

    tantangan/ancaman yang dihadapi secara kontekstual dalam periode

    waktu tertentu. Pada periode 1949 bela negara dipersepsikan identik 

    dengan perangtahun 1945 kemerdekaan. Hal ini berarti bahwa wujud

     partisipasi warga negara dalam pembelaan negara adalah keikutsertaan

    dalam perang kemerdekaan baik secara bersenjata maupun tidak 

     bersenjata.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    19/23

    15

    1965, bela negara dipersepsikan identik dengan upayaPada periode

    1950 pertahanan dan keamanan yang dilaksanakan melalui komponen-

    komponen hankam, seperti ABRI, HANSIP, PERLA SUKWAN/

    SUKWATI. Hal ini sejalan dengan kondisi tantangan dan ancaman yang

    kita hadapi pada periode itu, yaitu menghadapi pemberontakan di dalam

    negeri, peperangan Trikora, membebaskan Irian Barat (sekarang Irian

    Jaya) dan Dwikora.

    Pada periode Orde Baru ATHG yang dihadapi lebih kompleks dan

    lebih luas daripada periode sebelumnya. ATHG tersebut dapat muncul

    dari segenap aspek kehidupan bangsa (ideologi, politik, ekonomi, sosial

     budaya, dan hankam). Oleh karena itu, dalam konteks ini bela negara

    dapat dilakukan dalam bidang-bidang kehidupan nasional tersebut dalam

    upaya mencapai tujuan nasional. Untuk itu, dikembangkan konsepsi

    tannas. Dalam hal ini, bela negara dapat dikatakan pula sebagai

     partisipasi warga negara dalam menciptakan dan membangun tannas di

    segenap aspek kehidupan bangsa.

    Upaya bela negara sebagaimana dipersepsikan merupakan pengertian atau penafsiran yang cukup luas (segala aspek kehidupan

     bangsa). Dalam pengertian yang lebih sempit diartikan sebagai upaya

     pertahanan dan keamanan yang dilandasi oleh dasar negara Pancasila,

    UUD 1945 (Pasal 30 ayat (1) dan (2)) dan UU No. 20 Tahun 1982

    tentang Pertahanan dan Keamanan Negara disempurnakan dengan UU

     No. 3 Tahun 2000 tentang Pertahanan Negara

    Wujud upaya bela negara dilakukan melalui pemberian kesadaran

     bela negara yang dilakukan sejak dini di sekolah dasar dan berlanjut

    sampai perguruan tinggi dan di luar sekolah melalui kegiatan pramuka

    dan organisasi sosial kemasyarakatan. Di sekolah dilakukan melalui

    Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN), yang diintegrasikan ke

    dalam kurikulum; Pendidikan dasar dan menengah, sedangkan di

     pendidikan tinggi diwujudkan dalam mata kuliah Kewiraan (sekarang

    Kewarganegaraan). Di luar Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wujud

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    20/23

    16

     bela negara dibakukan dalam bentuk Rakyat Terlatih, ABRI, Cadangan

    ABRI, dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang merupakan

    komponen khusus dalam Pertahanan dan Keamanan Negara.

    6. Politik serta Strategi Pertahanan dan Keamanan

    Fungsi ABRI mengandung pengertian bahwa ABRI mengemban

    dua fungsi, yaitu fungsi sebagai kekuatan Hankam dan fungsi sebagai

    kekuatan sosial politik. Fungsi sebagai kekuatan sosial politik hakikatnya

    adalah tekad dan semangat pengabdian ABRI untuk ikut secara aktif 

     berperan serta bersama-sama dengan segenap kekuatan sosial politik 

    lainnya memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan bangsa Indonesia

    dalam mengisi kemerdekaan dan kedaulatannya.

    Tujuannya ialah untuk mewujudkan stabilitas nasional yang

    mantap dan dinamik di segenap aspek kehidupan bangsa dalam rangka

    memantapkan tannas untuk mewujudkan tujuan nasional berdasarkan

    Pancasila.

    Lahirnya ABRI sebagai kekuatan sosial politik di Indonesia berangkat dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia merebut kemerdekaan

    dan mempertahankan kemerdekaan RI. Pengalaman sejarah itu

    mengakibatkan bagaimana ABRI memandang dirinya yakni sebagai alat

    revolusi dan alat negara, juga sebagai pejuang yang terpanggil untuk 

    memberikan jasanya kepada semua aspek kehidupan dan pembangunan

     bangsa. Keterlibatannya dalam memerankan fungsi sosial politik ini,

    didorong oleh kondisi internal (ABRI) dan kondisi eksternal termasuk 

    lingkungan strategik internasional.

    1949 (Agresi Militer Belanda II) pemimpin-pemimpinPada tahun

    1948 politik ditangkap Belanda, peran ABRI menjadi meningkat. Pada

    tahun 1959 ketika pem1957impin politik sipil juga tidak mampu

    mengatasi pemberontakan daerah, ABRI tampil menyelamatkan negara

    Kesatuan Republik Indonesia. Pada saat pemberontakan G 30 S/PKI di

    mana kepemimpinan sipil gagal menyelamatkan Pancasila dari

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    21/23

    17

    rongrongan Partai Komunis, lagi-lagi ABRI tampil di depan

    menyelamatkan Republik ini. Secara historis dan budaya dwi fungsi

    ABRI dapat diterima oleh rakyat Indonesia kendatipun harus disesuaikan

    dengan perkembangan masyarakat.

    Peran serta politik tersebut semakin besar setelah penumpasan G 30

    S/PKI sehingga memungkinkan ABRI turut menentukan kebijaksanaan

    nasional dalam pembangunan. Hal itu ditunjukkan oleh masuknya para

     perwira ABRI ke dalam berbagai bidang; lembaga pemerintahan,

    lembaga legislatif, lembaga ekonomi kemasyarakatan. Meskipun

    demikian tidak berarti militer menggantikan peranan sipil. Perluasan

     peran biasanya pada posisi-posisi kunci dengan cara penempatan

    (kekaryaan) dan yang diminta oleh lembaga instansi terkait, serta dengan

    memperhatikan perkembangan pembangunan dan kehidupan bangsa.

    Luasnya penempatan personil militer tersebut pada instansi/lembaga

     pemerintahan dan lembaga masyarakat menimbulkan silang pendapat

    yang menuntut perlunya aktualisasi dwi fungsi ABRI (fungsi sospol) di

    masa depan.

    Aktualisasi dwi fungsi ABRI di masa depan ini akan efektif apabila

    ada keseimbangan kepentingan, yaitu keharmonisan antara kepentingan

    militer dan kepentingan sipil. Konsensus selalu dapat dibuat atas dasar 

    tidak satu pun pihak boleh mendominasi pihak yang lain. Kecurigaan

    terhadap golongan lain harus dihindari, kearifan harus ditumbuhkan agar 

    konflik internal tentang hal ini tidak merebak menjadi perpecahan yang

    mengganggu tannas.

    Runtuhnya rezim orde baru diganti dengan orde reformasi

    mengeliminasi peran TNI (militer) dalam negara secara bertahap. TNI

    diharapkan menjadi kekuatan, pertahanan yang profesional sebagaimana

    layaknya kekuatan pertahanan di negara-negara yang sudah maju untuk 

    itu segala keperluannya harus didukung oleh pemerintah dan pengelolaan

    yang profesional.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    22/23

    18

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Pertahanan adalah sebuah system yang harus diterapkan sebagai

    sebuah kesadaran bersama antara Negara, pemerintah, masyarakat, dan

    seluruh tatanan.

    Pertahanan Negara melingkupi bidang-bidang:

    1. politik 

    2. social

    3. budaya

    4. persatuan

    5. ancaman-ancaman lain terhadap keselamatan bangsa dan Negara

    Persoalan siapa yang harus bertanggungjawab untuk menjawab ancaman

    keamanan tertentu menjadi rumit dan politikal: rumit, karena

     perkembangan konsep dan ketidakpastian setelah berakhirnya Perang

    Dingin dan politikal, karena landasan konstitusiona1, sejarah, maupun

    realita politik bisa menjadi kekuatan inersia untuk membangun pola

     pembagian kerja baru. Salah satu konsekuensi penting adalah perlunya

    ketentuan yang mengatur level of engagement dan instrumen yang boleh

    digunakan dalam setiap bagian dari spektrum ancaman terhadap keamanan

    nasional.

    B. Saran-SaranSaran-saran dalam menerapkan sistem pertahanan nasional adalah:

    Sebagai pelajar ada baiknya menghindari pengaruh negative seperti

    narkoba, pergaulan bebas, dan kriminalitas.

    Menyikapi perbedaan suku bangsa, ras, atau agama di negera kita

    sebagai keragaman yang indah untuk saling memahami dan bertukar 

     pengetahuan.

    Tidak memicu atau ikut dalam tawuran atau perkelahian antar pelajar.

  • 8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional

    23/23

    19

    DAFTAR PUSTAKA

     blogspot.com/2010/03/pertahanan-dan-keamanan-negara.html

     blogspot.com/2011/03/bab-3-pertahanan-dan-keamanan-ri.html

    http://keamanan-negara.blogspot.com/