MAKALAH GEOSTRATEGI INDONESIA D I S U S U N
Oleh :
Desti Wulandari NPM : 1016011091 KELAS A ( JURUSAN SOSIOLOGI
)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
LAMPUNG TAHUN 2011
Kata PengantarDengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah Geostrategi Indonesia ini dengan baik.
Makalah ini dibuat agar menambah sedikit pengetahuan kita mengenai
bagaimana cara memanfaatkan kondisi geografi Negara Indonesia dalam
menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional
(pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan
politik).
Sebelum kita melangkah lebih jauh, diperlukan suatu pemahaman
khusus mengenai hal-hal mendasar mengenai Geostrategi Indonesia
yang diartikan sebagai metode untuk menjadikan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan dan UUD 1945. Ini
diperlukan untuk menerapkan cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu, penyusunan
makalah ini, diharapakan dapat bermanfaat bagi kita semua termasuk
penulis. Penulisan makalah ini dapat terselenggara berkat
sumber-sumber referensi mengenai Geostrategi Indonesia dan untuk
itu penulis mengucapakan terimakasih atas bantuan materi-materinya
yang sangat bermanfaat. Saya mohon maaf jika makalah ini banyak
kekurangan maka dari itu saya mengharapkan agar para pembaca
makalah ini dapat memberikan saran serta kritiknya untuk perbaikan
yang semestinya.
Bandar Lampung, 24 April 2011
Desti Wulandari NPM:1016011091
Daftar IsiKata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Belakang 1.2 Tujuan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Geopolitik 2.2
Geopolitik Indonesia 2.3 Hubungan Geopolitik dan Geostrategi 2.4
Masalah Teritoria 2.5 Wawasan Nusantara 2.6 Geostrategi Indonesia
Dalam Kepentingan Teritorial 2.7 Ketahanan Nasional 2.8
Implementasi Wawasan Nusantara 2.9 Tantangan Implementasi Wawasan
Nusantara BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
Daftar Referensi
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan suatu
negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila
dilihat dari segi geografis, memiliki kesamaan dengan Indonesia.
Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina,
masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara
benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding
dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak
kurang dari 13.662 pulau. Jika dilihat sekilas, hal tersebut
merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada
tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh,
hal ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara
Indonesia. Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang
berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5
juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat
sulit untuk dapat dipersatukan. Maka, untuk mempersatukan Bangsa
Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar
cocok digunakan oleh negara. Geopolitik tidak terlepas dari
pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. Geopolitik adalah
suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan
ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik
internasional. Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang
sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan
dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang
paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan
yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain,
negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki
pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang
penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas
lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara
negara-negara raksasa. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai aspek
dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan, seperti pengambilan
keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan.
1.2 Tujuan Seperti telah dikemukakan sebelumnya, diperlukan
suatu konsep geopolitik khusus untuk menyiasati keadaan/kondisi
Negara Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar
sepanjang 3,5 juta mil. Konsep geopolitik itu adalah Wawasan
Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang
cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep
geopolitik Indonesia. Wawasan Nusantara justru bertujuan untuk
mempertahankan wilayah. Sebagai negara kepulauan yang luas, Bangsa
Indonesia beranggapan bahwa laut yang dimilikinya merupakan sarana
penghubung pulau, bukan pemisah. Sehingga, walaupun terpisah-pisah,
bangsa Indonesia tetap menganggap negaranya sebagai satu kesatuan
utuh yang terdiri dari tanah dan air, sehingga lazim disebut
sebagai tanah air. Tujuan dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua
tujuan, yaitu tujuan nasional dan tujuan ke dalam. 1) Tujuan
nasional dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 45. Pada UUD 45
dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, serta untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2)
Sedangkan tujuan yang kedua, yaitu tujuan ke dalam, adalah untuk
mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan, baik alamiah maupun
sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
dilihat dari konsep geopolitiknya adalah menjunjung tinggi
kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi
luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.
Jadi, Wawasan Nusantara bermaksud untuk mewujudkan
kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia,
dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.
BAB II PEMBAHASAN2.1 Pengertian Geopolitik Geopolitik berasal
dari dua kata, yaitu geo dan politik. Maka, Membicarakan pengertian
geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah
geografi dan politik. Geo artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston
E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal
menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi
bersangkut-paut dengan
interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau
pemerintahan. Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik
merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional
dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di
mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam
interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional,
internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal. Dari
beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih
disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji
masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk
kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna
strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi,
luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai
4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi,
hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur
kebijaksanaan. Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang
sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan
dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang
paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan
yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain,
negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki
pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara. Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan
negara, yaitu golongan negara determinis dan golongan negara
posibilitis. Determinis berarti semua hal yang bersifat politis
secara mutlak tergantung dari keadaan Bumi/posisi geografisnya.
Negara determinis adalah negara yang berada di antara dua negara
raksasa/adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung,
terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa
itu. Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah
satu-satunya faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang
berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor ideologi, politik,
sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang
mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara
besar tersebut, maka keberadaannya menjadi faktor yang begitu
dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis.
Golongan ini merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara
ini tidak mendapatkan dampak yang terlalu besar dari keberadaan
negara raksasa, karena letak geografisnya tidaklah berdekatan
dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam
mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti
ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di
sekitar kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang
berpengaruh, hanya saja tidak terlalu dominan. Geopolitik,
dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di
antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi,
untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara
negara-negara raksasa. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai aspek
dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan, seperti pengambilan
keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll.
Maka dari itu, muncullah organisasiorganisasi internasional yang
berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN,
Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dll. Komunitas-komunitas
internasional ini
berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah
bersama, usaha penciptaan perdamaian dunia, dll. Hal ini berkaitan
langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-peranan
tersebut adalah: *Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan
potensi alam yang tersedia; *Menghubungkan kebijaksanaan suatu
pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam; *Menentukan bentuk
dan corak politik luar dan dalam negeri; *Menggariskan pokok-pokok
haluan negara, misalnya pembangunan; *Berusaha untuk meningkatkan
posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara sebagai
organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya; *Membenarkan
tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
a) Unsur Utama Geopolitik Konsepsi ruang diperkenalkan Karl
Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah dinamika politik
dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan
kekuatan Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)
Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan
nasional
b) Teori Dalam Bidang Geopolitik Ada banyak teori dalam bidang
Geopolitik. Salah satu teori yang paling berpengaruh adalah teori
Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua
teori tersebut menghasilkan teori Pan-Regionalisme. Teori ini
berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme, yang memiliki
kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup. Tak ada
satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Dikarenakan
terdapat banyak keterbatasan serta tidak meratanya ketersediaan
Sumber Daya Alam, setiap negara akan mengalami interdependensi,
atau keadaan saling membutuhkan. Teori ini pun berpandangan bahwa
satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam
sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dsb, dapat disatukan dalam
satu kesatuan wilayah. Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa
Jerman pada Perang Dunia ke-I. Dengan beranggapan bahwa bangsa Aria
adalah bangsa yang paling unggul, mereka berekspansi ke negara
lain, agar dapat menjadi pemimpin pan Euro-Afrika. Begitupun bangsa
Amerika, yang berusaha menyatukan Pan-Amerika.
2.2 Geopolitik Indonesia Geopolitik Indonesia tiada lain adalah
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur
ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang
dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa
Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai
tata
hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara
pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir
dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi
proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA.
A.Konsepsi Geostrategi Suatu strategi memanfaatkan kondisi
geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk
mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan
tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai
metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang
diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk
mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst
majemuk dan heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945. Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi
Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional Ketahanan Nasional
mrpk kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak
langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas
diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai
kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah,
seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and
security, Juridical justice and social justice, freedom of the
people. B.Konsepsi dasar Ketahan Nasional Model Astagatra merupakn
perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam.
Terdiri 8 aspek kehidupan nasional 1. Tiga aspek (tri gatra)
kehidupan alamiah, yaitu : a) Gatra letak dan kedudukan geografi b)
Gatra keadaan dan kekayaan alam c) Gatra keadaan dan kemampuan
penduduk 2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu : a)
Gatra ideology b) Gatra Politik c) Gatra ekonomi d) Gatra social
budaya e) Gatra pertahanan dan keamanan. Terdapat hubungan
korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara
komprehensif dan integral.
2.3 Hubungan Geopolitik dan Geostrategi Sebagai satu kesatuan
negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan
Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif.
sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan
doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar
wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari
strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari
berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi
terdapat dalam astra gatra *Komponen strategi astra gatra TRI GATRA
(tangible) bersifat kehidupan alamiah Letak geografi Negara
*Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di
atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas
maksimal, lestari, dan daya saing. *Keadaan dan kemampuan penduduk
(jumlah, komposisi, dan distribusi) Pancagatra (itanggible)
kehidupan sosial IDEOLOGI Value system POLITIK Penetapan alokasi
nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat.
Sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama : a) Usaha
mempertahankan pola, struktur, proses politik b) Pengaturan &
penyelesaian pertentangan / konflik c) Penyesuaian dengan perubahan
dalam masyarakat d) Pencapaian tujuan e) Usaha integrasi EKONOMI
(SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan,
Kepemimpinan nas, Kepribadian nasional.
2.4 Masalah Teritorial Indonesia, sebagai sebuah negara
kepulauan yang amat luas, memiliki berbagai masalah teritorial yang
berkaitan dengan kondisinya itu. Beberapa faktor yang mempengaruhi
timbulnya masalah teritorial ini antara lain, dasar geografis,
demografi, serta kondisi sosial masyarakat. Masalahmasalah
tersebut, umumnya menyangkut beberapa hal berikut: *Pembinaan
wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal dan
efektif; *Faktor kesejahteraan dan keamanan bangsa; *Pembinaan
teritorial yang dititikberatkan pada penyusunan potensi Hankam.
Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat
diatasi dengan baik oleh Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah
suatu keadaan yang dinamakan ketahanan nasional. Untuk mencapai
keadaan tersebut, terdapat suatu prosedur yang dinamakan
geostrategi.
2.5 Wawasan Nusantara Seperti telah dikemukakan sebelumnya,
diperlukan suatu konsep geopolitik khusus untuk menyiasati
keadaan/kondisi Negara Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau
yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil. Konsep geopolitik itu adalah
Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik
negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi
wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara justru
bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Sebagai negara kepulauan
yang luas, Bangsa Indonesia beranggapan bahwa laut yang dimilikinya
merupakan sarana penghubung pulau, bukan pemisah. Sehingga,
walaupun terpisah-pisah, bangsa Indonesia tetap menganggap
negaranya sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri dari tanah dan
air, sehingga lazim disebut sebagai tanah air. Untuk mewujudkan
integrasi tanah air serta mencapai tujuan Wawasan Nusantara maka
dipakailah lima asas, yaitu: 1. Satu kesatuan wilayah; a. Satu
wadah Bangsa Indonesia yang bersatu; b. Satu kesatuan tumpah darah
dengan bersatunya dan dipersatukan segala anugerah dan
hakekatnya.
2. Satu kesatuan negara; a. Satu UUD dan politik pelaksanaannya;
b. Satu ideologi dan identitas nasional. 3. Satu kesatuan budaya;
a. Satu perwujudan budaya nasional atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;
b. Satu tertib sosial dan tertib hukum. 4. Satu kesatuan ekonomi;
a. Satu tertib ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan; b. Seluruh potensi yang ada atau yang dapat diadakan,
diselenggarakan secara total untuk mewujudkan suatu kesatuan sistem
pertahanan keamanan, yang meliputi subyek, obyek dan metode.
Perwujudan tanah air sebagai satu kesatuan, sudah sesuai dengan
aspirasi dari falsafah Pancasila. Pelaksanaan Wawasan Nusantara
akan terlihat hasilnya dengan terwujudnya suatu ketahanan nasional
Indonesia. Ketahanan nasional Indonesia bersifat defensif serta
melihat dan mawas ke dalam disertai usaha untuk membina daya,
kekuatan serta kemampuan sendiri, meliputi segenap aspek kehidupan
alamiah dan sosial. Dengan wawasan Nusantara, suatu ketahanan
nasional dapat tercapai sesuai dengan kepribadian serta bentuk
kepulauan Indonesia yang satu kesatuan dalam persatuan ini.
2.6 Geostrategi Indonesia Dalam Kepentingan Teritorial Indonesia
tentu patut mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di
kawasan Asia Pasifik. Sebab konsekuensi letak geografis Indonesia
di persilangan jalur lalu lintas internasional, maka setiap
pergolakan berapapun kadar intensitas pasti berpengaruh terhadap
Indonesia. Apalagi jalur suplai kebutuhan dasar terutama minyak
beberapa negara melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak
dari Timur Tengah dan Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat,
misalnya, seIndonesiar 70% pelayarannya melewati perairan
Indonesia. Karenanya sangat wajar bila berbagai negara
berkepentingan mengamankan jalur pasokan minyak ini, termasuk di
perairan nusantara, seperti, Selat Malaka, Selat Sunda, Selat
Lombok, Selat
Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain. Pasukan Beladiri
Jepang secara berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak
jauh untuk mengamankan area yang mereka sebut sebagai "life line,"
yakni, radius sejauh 1000 mil laut hingga menjangkau perairan Asia
Tenggara. Hal yang sama juga dilakukan Cina, Australia, India,
termasuk mengantisipasi kemungkinan terjadi penutupan jalurjalur
vital tersebut oleh negara-negara di seIndonesiarnya (termasuk
Indonesia.) Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran
strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung
ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat
beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap
perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat
kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang
pada gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur
pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan
selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara
bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada,
Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat
ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang
melintas di wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional
Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional
2.7 Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi
dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan
dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Konsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian
dalam kehidupan sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara
utuh menyeluruh berlandaskan falsafat bangsa, ideologi negara,
konstitusi dan wawasan nasional dengan metode Astagatra. Ketahanan
Nasional mempunyai aspek utama, yaitu Kesejahteraan dan Keamanan.
Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional
yang dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu,
mengusahakan terwujudnya Ketahanan Nasional hakikatnya merupakan
satu proses membentuk Kesejahteraan dan Keamanan buat negara dan
bangsa. Ketahanan Nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi
seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek
sosial kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial,
Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam , yaitu Geografi,
Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan
Nasional seluruh segi kehidupan bangsa itu dinamakan Asta Gatra,
terdiri dari Panca Gatra (Sosial) dan Tri Gatra (Alam).
a) Bentuk-bentuk Ancaman Ketahanan Nasional Ancaman di dalam
negeri contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal
atau terbentuk dari masyarakat Indonesia. Ancaman dari luar negeri
contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invansi dari arat, udara dan
laut oleh musuh dari luar negeri.
b) Asas-asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari
nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan
Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut meliputi : * Asas
kesejahtraan dan keamanan Didalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi
tolak ukur bagi mantap atau tidaknya ketahanan nasional.
* Asas menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional mencakup
seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam
bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang.
* Asas kekeluargaan Bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Kita harus bersama-sama mewujudkan ketahanan nasional karena
dengan ketahanan nasional kita telah berhasil mengatasi semua
ancaman di masa lampau sehingga Republik Indonesia selamat dari
segala ancaman. Dan di masa depan ketahanan nasional harus selalu
kita pelihara agar dapat mencegah timbulnya ancaman baru. Meskipun
begitu tantangan-tantangan baru terus timbul dan harus kita
atasi.
2.8 Implementasi Wawasan Nusantara Implementasi atau penerapan
wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata
lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air a) Wawasan Nusantara
sebagai Pancaran Falsafah Pancasila Falsafah Pancasila diyakini
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan -proses
pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.
Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya
mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin
kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa.
b) Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional Dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional diperlukan suatu landasan
pedoman yang kokoh berupa konsepsi wawasan nasional. Wawasan
nasional Indonesia menumbuhkan dorongan dan rangsangan untuk
mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan nasional.
Upaya pencapaian
tujuabn nasional dilakukan dengan pembangunan nasional yang juga
harus berpedoman pada wawasan Nasional. Wawasan nasional bangsa
Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi
proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan
ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebutdapat berjalan dengan
sukses.
2.9 Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara Dewasa ini kita
menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga
menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses
perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa
oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita
menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan
dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah. Dalam
dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan
dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah
perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang
persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan
tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang
menantang Wawasan Persatuan bangsa.
a) Aspek Politik Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan
politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang
meliputi: 1. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal
dan milik bersama bangsa Indonesia 2. Keanekaragaman suku, budaya,
dan bahasa daerah, serta agama yang dianutnya tetap dalam kesatuan
bangsa Indonesia 3. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu
persaudaraan, senasib dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air
dalam mencapai cita-cita bangsa. 4. Pancasila merupakan dasar
falsafah dan ideology yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia
menuju tercapainya suatu cita-cita nasional.
b) Aspek Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama
dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
Perwujkudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang
meliputi; 1. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan
efektif menjadi modal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa secara merata. 2. Tingkat
perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh daerah
dalam wilayah Indonesia. 3. Kehidupan perekonomian di seluruh
wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas
kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat.
c) Aspek Ideologi Secara ideologis-konstitusional, bangsa
Indonesia berdasarkan pada nilainilai Pancasila dan UUD 1945, yang
secara subtantif (isinya), dapat memberi arah pandang kemajemukan
bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan bangsa.
d) Aspek Pertahanan Keamanan Wawasan Nasional bangsa Indonesia
adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses
pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan
nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses.
Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang
sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan
bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua
konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi
penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya
dan berkembang seterusnya.
e) Aspek Sosial Budaya Untuk mempercepat tercapainya tujuan
wawasan Nusantara, disamping implementasi seperti yang telah
disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi
Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan
cara berikut: 1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat
dilaksanakan sebagai berikut: Langsung yang terdiri dari ceramah,
diskusi, dialog, tatap muka Tidak langsung, yang terdiri dari media
elektronik dan media cetak
2.Menurut metode penyampaian yang berupa: Keteladanan. Melalui
metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan
sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan
contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga
timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal.
Pendidikan formal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan bidang
profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan
non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman,
pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan. Komunikasi. Tujuan yang
ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang
akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas
diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan
tujuan tentang wawasan nusantara.
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan Keadaan geografis Indonesia yang
unik menuntut sebuah konsep geopolitik khusus yang dapat diterapkan
dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep geopolitik tersebut
adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik
negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah,
konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara, justru
bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara merupakan
sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia
yang memiliki belasan ribu pulau yang tersebar sepanjang jutaan
mil. 3.2 Saran Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan
dikembangkan agar dapat mencapai tujuantujuan Wawasan Nusantara
yang telah ditetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman
dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga
dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia
di dunia.
Daftar Referensi*Harsawaskita, A. 2007. Great Power Politics di
Asia Tengah: Suatu Pandangan Geopolitik, dalam Transformasi dalam
Studi Hubungan Internasional. Bandung: Graha Ilmu.
*Hidayat, I.Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi
Politik dalam Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya
Alam. Surabaya: Usaha Nasional.
*Makarim,N.A.2004.Geopolitik.Tersedia:http://www.kompas.com/kompas
cetak /0412/ 28/utama [28 Maret 2007]. *Poerwowidagdo,S.J.1999.
Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI. Tersedia: [28
Maret 2007]. *Sumarsono,S,et.al.2001. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
*Wikipedia.2007.Geopolitic..Tersedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Geopolitic [28 Maret 2007].
*http://geounesa.net/news/index.php?option=com_content&view=article&id=87:geostrategi-indonesiadalam-kepentingan-teritorial&catid=54:geografi-politik&Itemid=96
[15 Desember 2010].
http://destiwd.blogspot.com/2011/04/makalah-geostrategi-indonesia.html
19:43 30/04/2012
GeostrategiPosted on December 9, 2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya geostrategi
diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang.
Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD
1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah
maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan
Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang
bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan
yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat
berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel,
Kjellen dan sebagainya. Indonesia tentu patut mewaspadai
perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia Pasifik. Sebab
konsekuensi letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu
lintas internasional, maka setiap pergolakan berapapun kadar
intensitas pasti berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur
suplai kebutuhan dasar terutama minyak beberapa negara melewati
perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari Timur Tengah dan
Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya, seIndonesiar
70% pelayarannya melewati perairan Indonesia. Karenanya sangat
wajar bila berbagai negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan
minyak ini, termasuk di perairan nusantara, seperti, Selat Malaka,
Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar, Selat Ombai Wetar, dan
lain-lain. Pasukan Beladiri Jepang secara berkala dan teratur
mengadakan latihan operasi jarak jauh untuk mengamankan area yang
mereka sebut sebagai life line, yakni, radius sejauh 1000 mil laut
hingga menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama juga
dilakukan Cina, Australia, India, termasuk mengantisipasi
kemungkinan terjadi penutupan jalur-jalur vital tersebut oleh
negara-negara di seIndonesiarnya (termasuk Indonesia.) Keberadaan
Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain
membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik
banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara
memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia
mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat
memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di
perairan
nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai
perairan internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak
oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris
dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan
teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah
perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa
mengabaikan kepentingan internasional. 1.1 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, timbulah permasalahan yang belum
terjawab. Untuk menelaah masalah ini lebih lanjut, maka penulis
dapat merumuskan permasalahan tersebut seperti di bawah ini: 1. Apa
yang dimaksud dengan Geostrategi ? 2. Bagaimana konsep Geostrategi
Indonesia ? 3. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional dan
regional? 4. Bagaimana hubungan Geopolitik dengan Geostrategi ? 5.
Apa saja komponen strategi Asta Gatra? 1.2 Tujuan Penulisan makalah
ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengertian Geostrategi 2.
Menjelaskan konsep Geostrategi Indonesia 3. Mengetahui pengertian
ketahanan nasional dan regional 4. Mengetahui hubungan Geopolitik
dengan Geostrategi 5. Mengetahui komponen-komponen Asta Gatra BAB
II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Geostrategi Indonesia
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi
geografi negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana
sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional. (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan
politik). Selain itu, Geostrategi juga untuk mewujudkan,
mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan
heterogin. Geostrategi Indonesia diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan
mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan
heterogen berdasarkan Pembangunan dan UUD 1945. Geostrategi
Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik
dan perang, melainkan untuk kepenting kesejahteraan dan keamanan.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional dan
geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional.
2.2
Ketahanan Nasional
2.2.1 Konsep Ketahanan Nasional Ketahanan nasional pertama kali
diperkenalkan oleh Bung Karno pada tahun 1960-1n. Ketahanan
Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG
baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
Ketahanan nasional diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja
melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas
pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity,
Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom
of the people. 2.2.2 Hakikat Ketahanan Nasional Kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan Negara. Ketahanan Nasional tergantung
pada kemampuan bagus dan seluruh warga Negara dalam membina dan
mengembangkan aspek alamiah serta aspek social. Ketahanan nasional
mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat di wilayah
nasional, baik secara fisik maupun social serta memiliki hubungan
erat antara gatra (unsur ) di dalamnya secara komprehensif
integral. Kelemahan salah satu unsur akan mengakibatkan kelemahan
bidang yang lain. Demikian pula sebaliknya, sehingga dapat
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan. Ketahanan nasional
berinteraksi positif dengan segenap unsur kehidupan nasional. 2.2.3
Konsep Dasar Ketahanan Nasional Terdapat 4 konsep dasar ketahanan
nasional yaitu : a) Model Astagatra
Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan
segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :
1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu : a. Gatra
letak dan kedudukan geografi b. Gatra keadaan dan kekayaan alam c.
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk 2). Lima aspek (panca gatra)
kehidupan social, yaitu : a. Gatra ideologi b. Gatra Politik c.
Gatra ekonomi d. Gatra sosial budaya e. Gatra pertahanan dan
keamanan. Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara
ke-8 gatra secara komprehensif dan integral. b) Model
Morgenthau
Model Morgenthau bersifat deskriptif kualitatif diturunkan
secara analitis atas tata kehidupan nasional secara makro sehingga
ketahanan masyarakat bangsa terwujud sebagai kekuatan. Power
position balance of power Digambarkan dengan rumus sebagai berikut
: K(n )= f(unsur stabil, unsur berubah) = f([G,A],[T,M,D,C,L,O]) =
[Geografi, Alam],[Tindustri,Militer, Demografi, Character, moraL,
diplOmasi ]
c)
Model AT Mahan
Model AT Mahan merupakan kekuatan nasional yang meliputi : 1.
Letak geografi 2. Bentuk dan wujud bumi 3. Luas wilayah 4. Jumlah
penduduk 5. Watak nasional dan bangsa 6. Sifat pemerintahan Akses
ke laut perdagangan ekonomi Empat faktor alamiah yang mempengaruhi
pembentukan kekuatan laut ( sea power ) suatu negara : 1). Situasi
geografi, khususnya mengenai morfologi, topografinya 2). Kekayaan
alam dan zona iklim 3). Konfigurasi wilayah Negara yg mempengaruhi
karakter rakyat. 4). Jumlah penduduk. d) Model Cline
Model Cline melihat suatu Negara dari luar sebagaimana
dipersepsikan oleh Negara lain. Baginya hubungan antar Negara pada
hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu Negara terhadap
Negara lainnya, termasuk didalamnya persepsi atas sistem
penangkalan dari Negara lainnya. Negara super power = geografi
besar + SDM besar Digambarkan dengan rumus sebagai berikut : P(p) =
(Cr + M + E) (s + w) Perceived power, Critical mass, Militer,
Ekonomi, strategi, will (kemauan Nasional) 2.2.4 Sifat Ketahanan
Nasional Ada tujuh sifat ketahanan nasional adalah :
1. Manunggal 2. Mawas ke dalam 3. Kewibawaan 4. Berubah menurut
waktu 5. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan 6.
Percaya pada diri sendiri (Self Confidence) 7. Tidak tergantung
kepada pihak lain (Self Relience) 2.3
Komponen Strategi Asta Gatra Letak geografi Negara Keadaan dan
kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer,
muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas : asas
maksimal, lestari, dan daya saing. Keadaan dan kemampuan penduduk
(jumlah, komposisi, dan distribusi) Pancagatra IDEOLOGI Value
system POLITIK Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan
kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi
lima fungsi utama : Usaha mempertahankan pola, struktur, proses
politik Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat Pencapaian tujuan
Usaha integrasi
1. TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
1. (itanggible) kehidupan social
1) 2) 3) 4) 5)
EKONOMI (Sumber Daya Alam, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nasional, Kepribadian
nasional) HANKAM meliputi faktor2: Doktrin Wawasan Nasional Sistem
pertahanan keamanan Geografi
1) 2) 3) 4)
5) 6) 7) 8) 9)
Manusia Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat Material Ilmu
pengetahuan dan teknologi Kepemimpinan
10) Pengaruh luar negeri 2.4 Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa
yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan
bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang
dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung
yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan
perjuangan nasional. Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin
hankamnas (catur dharma eka karma) : 1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau
terbentuk dari masyarakat indonesia. 1. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan
laut oleh musuh dari luar negri. 2.5 Ketahanan Regional Pembukaan
UUD 45 alinea 4 mengamanatkan ketertiban dunia. Karena itu perlu
geopolitik dan geostrategi yang harus diwujudkan oleh bangsa
Indonesia sebagai implementasi dari hubungan antar bangsa dalam
membangun suatu ketahanan regional. Ketahanan regional merupakan
suatu kebutuhan setiap Negara Kepentingan Nasional. Suatu Negara
perlu dukungan keamanan kawasan ( regional security), tidak cukup
keamanan dalam
negeri saja namun keamanan dapat diartikan secara luas dan
menyeluruh dan tidak hanya diartikan secara militer saja.
Keterkaitan antara keamanan nasional (National security) dengan
kebersamaan regional (regional collectivity) mendorong munculnya
suatu perkembangan baru dalam arsitektur kerjasama tiga lapis yakni
kerjasama bilateral, subregional dan regional, dimana ketiganya
saling bergantung & menunjang. 2.6 Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh negara atau pemerintah yang bertujuan un-tuk
mengadakan pembangunan fisik, sikap mental dan modernisasi
pemikiran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia. 2.7 Wawasan
Nusantara Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme
maupun kekerasan. Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila
dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan
tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan
nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami,
cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi
bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis,
sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA. Nusantara
(archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan
penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau
yang dihubungkan oleh laut. Laut yang menghubungkan dan
mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di seantero khatulistiwa.
Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia
yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi
tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya
dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan
bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang
kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan
kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa
Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun
1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi
negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda
tanggal 13 Desember 1957.
Wawasan Nusantara adalah cara Pengertian dan hakekat wawasan
nusantara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat,
laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi,
Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan. 2.8 Hubungan Geopolitik dan
Geostrategi Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara
konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan
kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim,
maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan
dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi
dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari
berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi
terdapat dalam astra gatra. BAB III KESIMPULAN 1. Geostrategi
adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi ystem
dalam menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana sebagai upaya untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. 2. Geostrategi
Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik,
aman, dan sejahtera yang berdasarkan Pembangunan dan UUD 1945. 3.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi
segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar
tujuan nasional. 4. Ketahanan regional merupakan suatu kebutuhan
setiap Negara Kepentingan Nasional. Suatu Negara perlu dukungan
keamanan kawasan ( regional security), tidak cukup keamanan dalam
negeri saja namun keamanan dapat diartikan secara luas dan
menyeluruh dan tidak hanya diartikan secara militer saja. 5. Secara
konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan
kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
6. 2 komponen strategi Asta Gatra :
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah (itanggible)
kehidupan social DAFTAR PUSTAKA
Andi Widjajanto FISIP Universitas Indonesia. Gelar Pertahanan
Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/geopolitik-dan-geostrategi-indonesia.html
http://hendraabisgaul.blogspot.com/2010/02/geostrategi-indonesia.htm
http://yanel.wetpaint.com/page/Geostrategi/
http://www.geounesa.net/news/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id
=54&Itemid=96
http://www.groundlevel.co.cc/index.php?option=com_content&view=category&id=35:semester1&layout=blog&Itemid=58
This entry was posted in Pendidikan Kewarganegaraa
Sumber
:http://blog.um.ac.id/rastrapermana/2011/12/09/geostrategi/ 19:48 ,
30/04/2012
Search
ADIBs Jatidiri BLOG More than Just Nation and Character
BuildingNovember 27th, 2011 at 10:22 pm
Geopolitik dan Geostrategi Posted by Mohammad Adib in Jatidiri
and Characters
Ilmu geopolitik yang diterapkan di Indonesia merupakan hakekat
dari wawasan nusantara yang mengandung konsepsi tentang persatuan
dan kesatuan nasional di bidang politik, ekonomi, sosbud dan
hankam. Ilmu geostrategi yang diterapkan di Indonesia merupakan
hakekat dari konsepsi ketahanan nasional Indonesia yang selalu
ingin mewujudkan keuletan dan ketangguhan bangsa. Memaknai arti
penting wawasan nusantara dan memahami posisi NKRI dengan kondisi
wilayah yang berujud kepulauan, tulisan Agung Tri Prabowo berjudul
Pendidikan Kewarganegaraan terkait dengan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional (2011), menyimpulkan bahwa Wilayah Indonesaia
sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah
kelemahan yang dapat dimanfatakan oleh negara lain yang pada
akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat mengakibatkan disintregrasi
bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau
memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan itu tidak
hanya dilakukan oleh pihak TNI/POLRI saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan pihak POLRI/TNI saja
dengan persenjataan yang tidak lengkap mungkin bangsa Indonesia
sudah hancur tercabikcabik oleh bangsa lain. Dengan adanya
persatuan di antara penduduk bangsa Indonesia yang bhinneka tunggal
ika. Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara
yang merupakan pedoman bagi pembangunan nasional menuju tujuan
nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional itu dapat
berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi
ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat
memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air
serta rela berkorban demi nusa dan bangsa. Dalam kaitanya pemuda
sebagia penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara
sejak dini sehingga mereka terhadap bangsa dan tanah airnya lebih
yakin dan lebih mendalami. Jelaskankanlah pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang menjadi dasar pemikiran wawasan nusantara dan landasan
pemikiran ketahanan nasional? 2. Apa pengertian wawasan nusantara?
3. Apa saja tujuan wawasan nusantara? 4. Apa yang menjadi unsur
dasar dan implementasi wawasan nusantara? 5. Bagaimana implementasi
wawasan nusantara dalam sikap dan perbuatan ? 6. Apa saja yang
menjadi ciri-ciri, asas-asas dan sifat-sifat ketahanan
nasional?
Keterangan:
Tugas dikerjakan oleh kelompok dan ditandatangi oleh anggota
yang mengerjakan saja; Jawaban dituliskan dalam bentuk
narasi/makalah dengan sistematika penulisan karya ilmiah melalui
paragraf-paragraf yang sistematis dengan bahasa yang sistematis
atas enam pertanyaan-pertanyaan di atas dikumpulkan dalam bentuk
hard copy (ditandatangani) dan softcopy dalam web blog ini, paling
akhir hari kamis, tgl 1 Desember 2011 jam 13.00 wib.
Bahan Bacaan:
http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/view/6350 dan
Prabowo, Agung Tri. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan terkait dengan
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Tugas Akhir Kuliah
Pendidikan Pancasila. STIMIK AMIKOM: Yogyakarta. Diakses hari Ahad
27 Nopember 2011 jam 22.13. Wawasan Nusantara, Geopolitik dan
Geostrategi.pdf PPKN Presensi dan Nilai Makalah Kelompok.pdf
Permalink 12 Responses to Geopolitik dan Geostrategi 1. 1
Anonymous Said: @8:32 pm
Tugas PPKN Geopolitik dan Geostrategi Nama Kelompok : Panca
Ningwati Ayu (071114071) Putri Ratna Zunita (071114013) Nellyana
Dwi Larasati (071114014) Rahardian Erlanda P (071114029) Heri Surya
Nugraha (071114064) Faisal Ahmad Fani (071114004) Diah Noviandini
(070610303) Rizky Ah (071014074) DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa
Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan
keutuhan bangsa. Berbagai pemberontakan dan tindakan separatis
pernah muncul seperti pemberontakan PKI RMS serta keinginan
menyelenggarakan pemerintahan sendiri di timor timur yang pernah
menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia meskipun akhirnya
kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut.
Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan
semangat persatuan dan kesatuan. Meskipun demikian, maka
diperlukanlah kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi
keadaan apa pun yang terjadi di Negara ini. Kekuatan bangsa dalam
menjaga keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus didasari oleh
segenap landasan baik landasan ideal, konstitusional dan juga
wawasan visional. Landasan ini akan memberikan kekuatan konseptual
filosofis untuk mernagkum, mengarahkan, berbangsa dan nernegara.
Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan perjuangan nonfisik
sesuai dengan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai
perjuangan bangsa Indonesia sehingga memiliki wawasan dan kesadaran
bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air dan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap
utuhnya negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali generasi muda
dengan pengetahuan dan kemampuan dasar dan berkenaan dengan
hubungan antara warganegara dengan negara serta pendidikan agar
menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang menjadi dasar pemikiran wawasan
nusantara dan landasan pemikiran ketahanan nasional? 2. Apa
pengertian wawasan nusantara? 3. Apa saja tujuan wawasan nusantara?
4. Apa yang menjadi unsur dasar dan implementasi wawasan nusantara?
5. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam sikap dan
perbuatan? 6. Apa saja yang menjadi ciri-ciri, asas-asas dan
sifat-sifat ketahanan nasional? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui
dasar pemikiran wawasan nusantara dan landasan pemikiran ketahanan
nasional 2. Mampu mendeskripsikan pengertian wawasan nusantara 3.
Mampu mendeskripsikan tujuan wawasan nusantara 4. Untuk mengetahui
unsure dasar dan implementasi wawasan nusantara 5. Mampu
mendeskripsikan ciri-ciri, asas-asas dan sifat-sifat ketahanan
nasional
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia
Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan
dari kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman
kekuasan dari bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang
sosial budaya dan kesejarahan Indonesia. Untuk itu pembahasan latar
belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional
Indonesia ditinjau dari : 1. Pemikiran berdasarkan falsafah
Pancasila Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
mempunyai naluri, akhlak dan daya pikir, sadar akan keberadaannya
yang serba terhubung dengan sesama, lingkungan, alam semesta dan
dengan Penciptanya.Dengan demikian nilai-nilai Pancasila
sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari
dan kesadaran bangsa Indonesia, termasuk dalam menggali dan
mengembangkan Wawasan Nasional. 2. Pemikiran berdasarkan aspek
kewilayahan Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan
peraturan tentang wilayah teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu
Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939),
di mana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalah 3 mil diukur
dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia. TZMKO 1939
tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau
dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada tgl.
13 Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang
isinya : 1. Segala perairan di sekitar, di antara dan yang
menghubungkan pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia dengan
tidak memandang Iuas/Iebarnya adalah bagianbagian yang wajar
sebagai wilayah daratan Indonesia. 2. Lalu-lintas yang damai di
perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan
sekadar tidak bertentangan/ mengganggu kedaulatan dan keselamatan
negara Indonesia. 3. Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur
dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada
pulau-pulau negara Indonesia. Luas wilayah Indonesia sekitar
5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia Iebih dari
dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut
Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah
perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona Laut
Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusit. a.
Zona Laut Teritorial Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang
berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada
dua negara atau Iebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar
lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik
sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang
terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut
teritorial. Gads dasar adalah garis khayal yang menghubungkan
titik-titik dari ujungujung pulau terluar. Sebuah negara mempunyai
hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi
mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di
atas maupun di bawah permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian
diperkuat/diubah menjadi Undang-Undang No.4 Prp. 1960.
1. Zona Landas Kontinen Landas Kontinen ialah dasar laut yang
secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah
kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter.
Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan
kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas
kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200
mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas
landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh
dari garis dasar masing-masing Negara. 1. Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut
ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi
eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam
memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini
kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah
permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum
Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekohomi
eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih,
maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama
jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya.
Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh
pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980. 3. Pemikiran
berdasarkanAspek Sosial Budaya Budaya/kebudayaan secara etimologis
adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia.
Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi,
perasaan, dan kehendak). Sosial budaya adalah faktor dinamik
masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir
batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara
anggota-anggotanya. Secara universal kebudayaan masyarakat yang
heterogen mempunyai unsur-unsur yang sama : - sistem religi dan
upacara keagamaan sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
sistem pengetahuan - bahasa - keserasian - sistem mata pencaharian
sistem teknologi dan peralatan Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan
merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi masyarakat yang
bersangkutan, artinya setiap generasi yang lahir dari suatu
masyarakat dengan serta-merta mewarisi norma-norma budaya dari
generasi sebelumnya. Warisan budaya diterima secara emosional dan
bersifat mengikat ke dalam (cohesiveness) sehingga menjadi sangat
sensitif. Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional
sangatmembutuhkan kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang
diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat
beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama
secara harmonis. 4. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan
Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh
dan berkembang akibat latar belakang sejarah. Kerajaan Sriwijaya
dan Majapahit Iandasannya adalah mewujudkan kesatuan wilayah,
meskipun belum timbul rasa kebangsaan namun sudah timbul semangat
bernegara. Kaidahkaidah negara modern belum ada seperti rumusan
falsafah negara, konsepsi cara pandang dsb. Yang ada berupa slogan-
slogan seperti yang ditulis oleh Mpu Tantular yaitu Bhineka Tunggal
Ika.
Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang
menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam Iingkungan
bangsa yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil
kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa
lain. Landasan Ketahanan Nasional 1. Pancasila Pancasila sebagai
dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan negara dan menjadi
sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia. Pancasila sebagai
dasar negara pola pelaksanaanya terpancar dalam empat pokok pikiran
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, dan selanjutnya
dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai strategi pelaksanaan
Pancasila sebagai dasar negara. Pokok pikiran pertama yaitu pokok
pikiran persatuan yang berfungsi sebagai dasar negara (dalam
kesatuan organis) merupakan landasan dirumuskannya wawasan
nusantara, dan pokok pikiran kedua, yaitu pokok pikiran keadilan
sosial yang berfungsi sebagai tujuan negara (dalam kesatuan
organis) merupakan tujuan wawasan nusantara. Tujuan negara
dijabarkan langsung dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu
tujuan berhubungan dengan segi keamanan dan segi kesejahteraan dan
tujuan berhubungan dengan segi ketertiban dunia. Berdasarkan
landasan itu maka wawasan nusantara pada dasarnya adalah sebagai
perwujudan nilai sila-sila Pancasila di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. UUD 1945 a. Pembukaan
UUD 1945 alenia ke dua tentang cita-cita mengisi kemerdekaan, dan
alinea ke empat khususnya tentang tujuan negara. b. Pasal 30 ayat
(1), Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta alam usaha
pembelaan negara. c. Pasal 31 ayat (1), Tiap-tiap warga negara
berhak mendapatkan pengajaran. 3. Wawasan Nusantara Pancasila
sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai lihur
yang diyakini kebenarannya. Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila
terkandung juga dalam wawasan nusantara, demi terwujudnya ketahanan
nasional. Dengan demikian ketahanan nasional itu disusun dan
dikembangkan juga tidak boleh lepas dari wawasan nusantara.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang kehidupan
nasional, yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan landasan, yang disingkat dengan (poleksosbud Han-Kam), yang
menjadi dasar pemerintahan ketahanan nasional. Dari lima bidang
kehidupan nasional itu bidang ideologilah yang menjadi landasan
dasar, berupa Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjiwai empat
bidang yang lainnya. Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping
lima bidang kehidupan nasional tersebut yang merupakan aspek sosial
pancagatra didukung pula adanya dasar pemikiran aspek alamiah
triagatra. 2.2 Pengertian Wawasan Nusantara Secara umum wawasan
nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkunganya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa
itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografis negaranya untuk
mencapai tujuan dan cita cita nasional. Sedangkan wawasan nusantara
mempunyai arti cara pandang bangsa indoneasia
tentang diri dan lingkunganya berdasarkan pancasilan dan UUD
1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita cita nasionalnya.
Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupanya serta sebagai rambu
rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan nusantara
sebagai cara pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya
membina perstuan dan kesatuan dalm segenap bangsa dan Negara dalam
mencapai tujuan dan cita citanya. 2.3 Tujuan Wawasan Nusantara
Secara umum, Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia,
yang telah lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan orang per orangan, kelompok, golongan, suku
bangsa/daerah. Selain itu tujuan Wawasan Nusantara terdiri dari
dua, yaitu : Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD
1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional,
serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia. 2.4 Unsur Dasar Wawasan Nusantara a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang
di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan
oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan
daratan serta dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah
bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa
indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik.
Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga
dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di
posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia.
Perwujudan wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik,
ekonomi, sosialbudaya, dan pertahanan keamanan. b. Tata Inti
Organisasi Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan
pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara
kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan.
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).Sistem pemerintahan, menganut
sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD
1945. Indonesia adalah Negara hukum (Rechtsstaat) bukan Negara
kekuasaan (Machtsstaat). c. Tata Kelengkapan Organisasi Wujud tata
kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup
partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers
seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan
demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan
secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila. 2.5 Implementasi
Wawasan Nusantara a. Kehidupan Politik Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu :
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang,
seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan
Presiden. Pelaksanaan undangundang tersebut harus sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan
kesatuan bangsa. 2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang berlaku.
Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi
setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat
banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan
kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional. 3.
Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda,
sehingga menumbuhkan sikap toleransi. 4. Memperkuat komitmen
politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan. 5. Meningkatkan peran
Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama
pulau-pulau terluar dan pulau kosong. b. Kehidupan Ekonomi 1.
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti
posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hujan tropis yang
besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk
dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan,
pertanian, dan perindustrian. 2. Pembangunan ekonomi harus
memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah. Oleh sebab
itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam
keadilan ekonomi. 3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan
partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit
mikro dalam pengembangan usaha. c. Kehidupan Sosial Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu : 1.
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya
dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib
belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal. 2.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan
Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang
memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya
dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
d. Kehidupan Pertahanan dan Keaman Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
yaitu : 1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus
memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan
aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga
negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan
kepada aparat dan belajar kemiliteran. 2. Membangun rasa persatuan,
sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi
daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan. 3. Membangun TNI yang profesional
serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan
pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia. 2.6 Penerapan Wawasan Nusantara a. Salah satu manfaat
paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di bidang
wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum
internasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial
Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap laut bebas menjadi
bagian integral dari wilayah Indonesia. b. Pertambahan luas wilayah
sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang
mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. c. Pertambahan
luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional
terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang
dicapai. d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di
berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan
prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi. e. Penerapan di
bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan
bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa,
setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas pancasila. f.
Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat
pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai
ancaman bangsa dan Negara. Dewasa ini kita menyaksikan bahwa
kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor
utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah
nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan
kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah
kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu
adalah suatu hal yang wajar, alamiah. Dalam dunia ini, yang abadi
dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara
yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di
bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah
wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan
terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan
dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa.
Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal,
dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga
Negara. CiriCiri Ketahanan Nasional Ciri Ciri Ketahanan Nasional
Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang.
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga
untuk
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Di dasarkan pada metode astagrata;
seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika
astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang
meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek
sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Berpedoman pada wawasan
nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama
dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional
sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional
dan merupakan landasan ketahanan nasional Sifat-sifat Ketahanan
Nasional Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada
kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang
mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada
identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini
merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global. Dinamis, artinya ketahanan
nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun
bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta
kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan
pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah.
Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan
untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif
yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wibawa, artinya ketahanan
nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak
lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin
tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.
Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa
tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada
sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa. Asas-asas
Ketahanan Nasional Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang
didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945
dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
a) . Asas kesejahtraan dan keamanan Asas ini merupakan kebutuhan
yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun
masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan
keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa
kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan
dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai
intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri.
Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada
kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan
dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan
Nasional b). Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar Sistem kehidupan
nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa
yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan
nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam
proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang
bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas
ke dalam maupun keluar. Mawas ke Dalam Mawas ke dalam bertujuan
menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan
tangguh. Mawas ke Luar Mawas ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan
stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional. c). Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan
ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan
secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik
yang bersifat merusak/destruktif. d). Asas Komprehensif Integral
atau Menyeluruh Terpadu Sistem kehidupan nasional mencakup segenap
aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan
Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara
utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral). BAB III
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Wawasan nusantara sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan,
keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memiliki
beberapa tujuan. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD
1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional,
serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia. Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan Negara
Indonesia tentu saja harus didasari oleh segenap landasan baik
landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional. Landasan
ini akan memberikan kekuatan konseptual filosofis untuk mernagkum,
mengarahkan, berbangsa dan nernegara. DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Universitas Gadjah Mada. 2002. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma
Yogyakarta
http://ryanfirdaus-ryanfirdaus.blogspot.com/2011/03/fungsi-dan-tujuan-wawasannusantara-1.html
http://shenifa.wordpress.com/2011/02/18/wawasan-nusantara/
http://www.masbied.com/2010/06/03/wawasan-nusantara/
http://d0b3tt3r.wordpress.com/2011/04/03/landasan-unsur-dasar-dan-hakekatwawasan-nusantara/2.
2
KELOMPOK 1 PRODI SOSIOLOGI '11 Said: @8:41 pm
nama anggota : 1.Jauza Kustia Ady Prakoso(071114051) 2.Evodie
Yanuar Prasetya(071114059) 3.Moh. Aqim Askhabi (071114020) 4.Rafif
Ramadhan (071114025) 5.Abdul Bukhori Muslim (071114046) 6.Yeni
Meitasari (071114038) 7.Alvi Suryani (071114074) 8.Mira Dwita Sari
(071114076) Jawaban : 1.Dasar pemikiran wawasan nusantara ditinjau
dari latar belakang pemikiran aspek kewilayahan nusantara, aspek
sosial budaya bangsa Indonesia dan aspek kesejarahan bangsa
Indonesia adalah : a.Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
b.Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan c.Pemikiran berdasarkan
aspek sosial budaya d.Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan
Landasan pemikiran ketahanan nasional Dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara khususnya dalam upaya
mencapai tujuan nasional, setiap bangsa secara terus menerus
berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut meliputi
lingkungan alamiah maupun lingkungan sosial dan lingkungan dalam
negeri maupun lingkungan luar negeri atau sering dinamakan
lingkungan regional, nasional maupun internasional. 2.Wawasan
nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan
pancasila dan UUD 1945 yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia
yang merdeka, berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata hidup
dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
3.Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari
rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan orang perorang, kelompok, golongan, suku
bangsa/daerah. Di dalam aspek kehidupan nasional terdaoat aspek
alamiah dan aspek sosial: - Aspek alamiah meliputi tiga (Trigata),
yaitu : a)Gatra kondisi geografis b)Gatra keadaan dan kekayaan alam
c)Gatra keadaan dan kemampuan alam - Aspek sosial terdiri lima
(Pancagatra), yaitu : a)Gatra ideology b)Gatra politik c)Gatra
ekonomi 4.Unsur dasar wawasan nusantara : Sebagai cara pandang
bangsa dan negara Indonesia yang berdasar Pancasila dan UUD 1945
serta dinamika politik kenegaraan maupun gejala social, wawasan
nusantara mengandung tiga unsur pokok yaitu wadah (countour), isi
(content), dan tata laku (conduct). Implementasi wawasan nusantara
: -Implementasi dalam kehidupan politik -Implementasi dalam
kehidupan ekonomi -Implementasi dalam kehidupan sosial budaya
-Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan 5.Wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berpikir,bersikap,bertindak dalam rangka menghadapi,menyikapi,atau
menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan
nusantara sentiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah
tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
a)Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik, akan
menciptakan iklim penyelenggara negara yang sehat dan dinamis.
b)Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi, akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata. c)Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial
budaya, akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui,menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan atau
keBhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang
Pencipta. d)Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan hankam,
akan menumbuhkembang kan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga
negara Indonesia. 6.Ciri-ciri ketahanan nasional : Merupakan
kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupdan mengembangkan kehidupan.
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan
mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Asas-asas ketahanan
nasional : Asas ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku yang
didasari oleh nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD
1945, dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah: -Asas
kesejahteraan dan keamanan -Asas menyeluruh terpadu (komprehensif
integral) -Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar Sifat-sifat
ketahanan nasional : -Mandiri -Dinamis -Manunggal -Wibawa
-Konsultasi dan kerjasama3. 3
Kelompok 10 PRODI SOSIOLOGI'11 Said: @10:04 pm
Nama Anggota Kelompok : 1. Niken Retno S. (071114056) 2. Okza
Ryandani (071114063) 3. Rizky Septi N. (071114048) 4. Fenita Dwi W.
(071114054) 5. Nugroho Rinadi P. (071114027) 6. Kisna Anggraini
(071114043) Jawaban Kelompok 10 : A. Dasar Pemikiran Wawasan
Nusantara dan Landasan Pemikiran Ketahanan Nasional Dasar pemikiran
wawasan nusantara adalah sebuah kesadaran akan pentingnya setiap
warga Negara Indonesia untuk mengetahui dan mengenal bangsa dan
negaranya sendiri. Dengan penguasaan wawasan nusantara membawa
segenap warga Negara untuk mencintai dan menjaga keutuhan Negara.
Wawasan Nusantara adalah sebuah pola pikir atau pengertian yang
dimaksudkan untuk mengenal nusantara. Proses integrasi secara
meningkat dari konsepsi Negara Kepulauan menjadi konsep nusantara,
yang akhirnya melandasi terbentuknya konsep wawasan nusantara.
Semboyan bhineka tunggal ika adalah semboyan yang menggambarkan
tentang daerah daerahnya dan suku bangsa diseluruh nusantara yang
menjadi kesatuan raya, semboyan tersebut menjadi usaha belaka untuk
menggambarkan realita alamiah keanekaragaman bangsa dan Negara.
Dalam proses integrasi ( manunggal ) yang meningkat itu, nampak
secara jelas wawasan nusantara. Justru, hal inilah faktor yang
menentukan dalam kita akan menumbuhkan pengertian serta memantapkan
kesadaran tentang wawasan nusantara dalam berbagai segi.
Sedangkan, landasan pemikiran ketahanan nasional yaitu disadari
bahwa kesatuan dan persatuan bangsa serta keutuhan segenap Negara
Indonesia, baik seluruh tumpah darah Indonesia, seluruh rakyat
Indonesia, serta segala sumber daya alam yang berada dalam wilayah
Indonesia harus tetap dipertahankan. Hal ini karena tidak dapat
dipungkiri bahwa ancaman terhadap keutuhan Negara dan segala sumber
daya alam senantiasa ada, baik dari dalam maupun dari luar,
sehingga menuntut untuk tetap dijaga dan dipertahankan semaksimal
mungkin dengan ketahanan nasional. B. Pengertian Wawasan Nusantara
Ada beberapa pengertian mengenai wawasan nusantara 1. Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam. 2. Bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 : cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. 3. Menurut Kelompok
kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusant