Top Banner
A. Sistem Pernapasan Manusia Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara. Gangguan pada proses pengikatan oksigen yang sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi antara oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan gas karbon monoksida (CO). Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon monoksida, bukan oksigen . Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon monoksida, jaringan dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Gangguan pengikatan oksigen juga terjadi jika paru-paru terisi oleh zat lain, seperti air pada kasus orang yang tenggelam. Pada peristiwa tenggelam, alveolus terisi oleh air sehingga darah tidak mendapatkan pasokan oksigen yang memadai. B. Sistem Pernapasan Manusia Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara. Gangguan pada proses pengikatan oksigen yang sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi antara oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan gas karbon monoksida (CO). Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon monoksida, bukan oksigen . 1
17

tugas makalah biologi

Jan 19, 2016

Download

Documents

Nando Cahya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tugas makalah biologi

A. Sistem Pernapasan Manusia

Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu

terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada

saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara. Gangguan pada proses pengikatan

oksigen yang sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi antara

oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan

gas karbon monoksida (CO). Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin

dibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon monoksida,

bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon monoksida, jaringan dalam

tubuh akan kekurangan oksigen. Gangguan pengikatan oksigen juga terjadi jika paru-paru terisi

oleh zat lain, seperti air pada kasus orang yang tenggelam. Pada peristiwa tenggelam, alveolus

terisi oleh air sehingga darah tidak mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.

B. Sistem Pernapasan Manusia

Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu

terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada

saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara. Gangguan pada proses pengikatan

oksigen yang sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi antara

oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan

gas karbon monoksida (CO). Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin

dibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon monoksida,

bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon monoksida, jaringan dalam

tubuh akan kekurangan oksigen. Gangguan pengikatan oksigen juga terjadi jika paru-paru terisi

oleh zat lain, seperti air pada kasus orang yang tenggelam. Pada peristiwa tenggelam, alveolus

terisi oleh air sehingga darah tidak mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.

1. Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi

seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat

kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.

1

Page 2: tugas makalah biologi

Gejala penyakit antara lain : Nafas yang berbunyi. Nafas pendek, biasa hanya terjadi ketika berolahraga. Rasa sesak di dada. Batuk – batuk hanya terjadi pada malam hari dan cuaca dingin. Serangan Asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena sulit

nya mengatur pernafasan. Cara mencegah penyakit Asma :

Jangan tinggal di tempat yang kotor yang sudah tercemar polusi. Jangan memelihara binatang yang berbulu banyak dan halus. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin. Jangan melakukan banyak olahraga yang membutuhkan nafas panjang bila nafas tidak

kuat.

2. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup

serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri

dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes

mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat

menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:

Plakpleura(kalsifikasi).

Mesoteliomemaligna.

Efusi pleura.

2

Page 3: tugas makalah biologi

Cara mencegah penyakit Asebstosis :

kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.

para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok.

3. Emfisema

Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.

Gejala penyakit Efisima antara lain : Sesak napas. Mengigigil. Sesak dada. Mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik. Batuk kronis. Kehilangan nafsu makan dan berat. Kelelahan.

3

Page 4: tugas makalah biologi

Cara mencegah penyakit Emfisema :

penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah

penderita dari penyakit ini.

Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit.

Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang atau

berat.

Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan

kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

4. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri patogen

pada alveolus yang mengakibatkan radang paru-paru. Biasanya alveoli berisi cariran dan sel

darah merah.

Penyebab penyakit Pneumonia antara lain :

Bakteri ( paling sering menyebabkan Pneumonia pada dewasa ).

Streptococcus pneumonia.

Staphylococcus aureus.

Legionella.

Hemophilus influenza.

Virus : Virus influenza, chicken-pox ( cacar air).

Organism mirip bakteri : Mycoplasma pneumonia ( terutama pada anak-anak dan

dewasa muda ).

Jamur tertentu.

4

Page 5: tugas makalah biologi

Gejala penyakit Pneumonia antara lain :

Batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas – batuk berdahak (dahaknya seperti

lendir, kehijauan atau seperti nanah).

Nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas

dalam atau terbatuk).

Menggigil.

Demam.

Mudah merasa lelah.

Sesak nafas.

Sakit kepala.

Nafsu makan berkurang.

Mual dan muntah.

Merasa tidak enak badan.

Kekakuan sendi.

Kekakuan otot.

Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan

X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.

Cara mencegah penyakit Pneumonia antara lain :

Latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak

Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan

orang dewasa yang beresiko tinggi:

Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae)

Vaksin flu

Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type b).

5. TBC ( Tuberkulosis )

TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri tersebut menimbulkan bintil - bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang

dan dibiarkan semakin luas,dapat menyebabkan sel - sel paru - paru mati. Akibatnya paru-paru

akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering

terengah - engah.

5

Page 6: tugas makalah biologi

Gejala penyakit TBC antara lain :

Batuk lama lebih dari 30 hari yang disertai ataupun tidak dengan dahak bahkan bisa

disertai juga dengan batuk darah.

Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifoid, malaria, atau infeksi

saluran nafas akut), dan terkadang disertai dengan badan yang berkeringat di malam

hari.

Nafsu makan menurun dan bila terjadi pada anak maka terlihat gagal tumbuh serta

penambahan berat badan tidak memadai sesuai dengan usia anak tersebut.

Berat badan menurun dengan drastis tanpa sebab yang jelas disamping karna nafsu

makan yang menurun, pada anak berat badan tidak naik dalam satu bulan walaupun

sudah dilakukan penanganan gizi.

Adanya pembesaran kelenjar seperti di leher atau ketiak.

Cara mencegah penyakit TBC :

Menutup mulut pada waktu batuk dan bersih.

Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun).

Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan.

Menghindari udara dingin.

Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat

tidur.

Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari.

Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan

tidak boleh digunakan oleh orang lain.

Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

6. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang

disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.

6

Page 7: tugas makalah biologi

Gejala penyakit Asfiksi :

Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi akibat

rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon

dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada

pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi

teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.

Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang

tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung

lambat, dan tekanan darah turun.

Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa

adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan

relaksasi spingter.

Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut

jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.

7. Asidosis

Asidosis adalah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam karbonat dan

asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan.

Gejala penyakit Asidosis :

Gejala awal asidosis laktat meliputi nyeri perut, serta mual dan muntah yang

parah. Penderita asidosis laktat umumnya akan merasa dingin, terutama di

lengan dan kaki. Gejala lain akan meliputi lelah dan lemah serta nyeri otot.

Gejala lain asidosis laktat akan mencakup pula pernapasan yang lebih cepat,

kesulitan bernapas, berkeringat, kulit lembab, dan bau napas buruk. Oksigen

rendah dapat mengakibatkan tangan atau kaki membiru. Individu dapat menjadi

mengantuk dan pusing.

8. Pleuritis

Pleuritis merupakan radang pada pleura (selaput paru-paru )

Gejala penyakit Pleuritis bisa berupa Nyeri pada dada yang diperburuk oleh bernapas, Sesak

Napas, dan Perasaan “ditikam” .

7

Page 8: tugas makalah biologi

9. Faringtis

Faringtis merupakan radang pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan

makanan.

Gejala Faringtis :

Sakit pada tenggorokan.

Tenggorokan terasa tersumbat secara konstan.

Sakit dan terasa sukar saat menelan, menelan ludah biasanya lebih sakit daripada.

Menelan makanan.

Suara menjadi serak dan menjadi batuk.

Mulut berbau kurang sedap.

Demam, sakit kepala, sakit pada otot dan sendi, dan keluar ingus.

Beberapa pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi radang

tenggorokan antara lain :

cukup beristirahat.

Berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari.

Bagi perokok harus berhenti merokok.

Banyak minum dan hindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi.

Minum antibiotik, dan jika diperlukan dapat minum analgesik.

Tindakan pencegahan dilakukan dengan menghindari pemakaian pelembab udara yang

belebihan.

10. Bronkhitis

Bronkhitis merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi.

Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lender yang menyubat batang

tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas.

Untuk menghindari infeksi, jauhkanlah berbagai penyebab terjadinya radang tersebut.

Misalnya merokok, minuman beralkohol dan tidak menggunakan alat makan dan minum

bersama dengan yang sakit, kemudian cucilah tangan setelah bersentuhan dengan seseorang

yang terkena gejala tersebut. Beberapa orang mengalami radang tenggorokan akibat alergi

terhadap debu, kurang istirahat, dsb.

8

Page 9: tugas makalah biologi

11. Renitis

Renitis merupakan radang pada hidung. Gejala rinitis alergik dapat dicetuskan oleh

berbagai faktor, diantaranya adalah pajanan udara dingin, debu, uap, bau cat, polusi udara, tinta

cetak, bau masakan, bubuk detergen, serta bau minuman beralkohol. Umumnya faktor pencetus

ini berupa iritan non spesifik.

12. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada rongga udara di dalam saluran hidung. Sinusitis dapat

disebabkan oleh infeksi, tetapi juga dapat disebabkan oleh alergi dan iritasi kimia atau partikel

dari sinus. Sinus atau sering pula disebut dengan sinus paranasalis adalah rongga udara yang

terdapat pada bagian padat dari tulang tengkorak di sekitar wajah, yang berfungsi untuk

memperingan tulang tengkorak.

Sinusitis disebabkan oleh pembengkakan dari lapisan dalam sinus. Pembengkakan ini

menyebabkan lendir yang terdapat di dalam sinus tidak dapat mengalir ke luar. Tekanan yang

tinggi akibat cairan menyebabkan nyeri di wajah serta kesulitan bernapas.

Untuk sebagian besar orang, sinusitis dapat segera diatasi dengan terapi sederhana. Namun

sebagian kecil tetap berlangsung terus-menerus walaupun sudah diobati dengan optimal, atau

gejalanya berlangsung berat, timbul komplikasi seperti infeksi menyebar ke tulang dan otak,

sehingga terkadang diperlukan tatalaksana pembedahan.

13. Polip

Polip hidung adalah massa polypoidal yang timbul terutama dari selaput lendir hidung

dan sinus paranasal. Polip hidung bukan penyakit yang murni berdiri sendiri. Pembentukannya

sangat terkait erat dengan berbagai problem THT lainnya seperti rinitis alergi, asma, radang

kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis, intoleransi pada aspirin, dll.Polip

hidung biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan

cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung. Beberapa faktor lain yang

meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung antara lain sinusitis (radang sinus) yang

menahun, iritasi, sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi dan adanya pembesaran pada

konka.

9

Page 10: tugas makalah biologi

Polip hidung sering ditemukan pada penderita:

Rinitis alergika

Asma

Sinusitis kronis

Fibrosis kistik

Gejala Polip Hidung

Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika telah matang,

bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan. Penderita biasanya

mengeluhkan hidung tersumbat, penurunan indra penciuman, dan gangguan pernafasan.

Akibatnya penderita bersuara sengau.

Pengobatan Polip Hidung. Tujuan utama pengobatan adalah mengatasi polip dan

menghindari penyebab atau faktor pemicu terjadinya polip. Obat semprot hidung yang

mengandung corticosteroid kadang bisa memperkecil ukuran polip hidung atau bahkan

menghilangkan polip. Operasi dilakukan jika polip mengganggu pernafasan atau berhubungan

dengan tumor.

14. Difteri

Adalah penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh

kuman difteri. Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan,

mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher

membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang

kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan

kekurangan oksigen dalam darah. Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang

melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman

dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran pernapasan

atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah

melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup

pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.

10

Page 11: tugas makalah biologi

15. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh)

Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa

atau polip, pembengkakan ditekak atau amandel.

16. Kanker paru-paru

Mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar

keseluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok (75%

penderita adalah perokok). Perokok pasif juga dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain

adalah penderita menghirup debu asbes kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

17. Influenza

Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler,

sakit kepala, batuk, tidak enak badan dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran

pernafasan.

Gejala influenza dapat meliputi:

Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar).

11

Page 12: tugas makalah biologi

Batuk.

Sumbatan hidung.

Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok.

Kelelahan.

Nyeri kepala.

Iritasi mata, mata berair.

Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok,

dan hidung.

Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi

parah pada anak dengan influenza B).

Gaya hidup sehat untuk mencegah influenza:

Olahraga teratur. Untuk menjaga kebugaran, lakukan olahraga teratur minimal dua kali

seminggu. Lakukan lari-lari kecil atau jogging sekedar untuk memanaskan tubuh.

Tenang. Stres dapat mengurangi kadar cytokines dalam tubuh. Cytokines adalah jenis

protein yang bermanfaat mengentaskan infeksi. Maka hindari stress seminimal

mungkin.

Tidur nyenyak.Jadwal tidur yang teratur serta kualitas tidur yang baik berguna menjaga

kesehatan sistem imunitas tubuh Anda.

Teratur membasuh tubuh. Kegiatan ini dapat mengurangi risiko infeksi. Setelah mandi

Anda juga dapat menggunakan lotion tubuh untuk mencegah kuman terperangkap di

dalam kulit.

CARA MENCEGAH GANGGUAN PADA SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

Makanan yang dikonsumsi harus tinggi karbohidrat dan protein agar virus tidak cepat

masuk ke dalam tubuh.

Jaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Konsumsi vitamin dan antioksida untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Cukup istirahat, hindari stres, dan olahraga secara teratur.

Hindari merokok dan asap rokok.

12