BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan
antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi
semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel
induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para
penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan,
dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan
DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung
zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat
dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
1
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat
yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis
baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-
macam golongan.Oleh karena itu, dalam makalah ini yang berjudul “Peran
Bioteknologi bagi Kehidupan Manusia” akan membahas lebih lanjut bagaimana
peranan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari beserta akibat yang ditimbulkan.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana manfaat perkembangan bioteknologi bagi kehidupan sehari
hari
1.2.2 Bagaimana dampak negatif bioteknologi bagi kehidupan sehari-hari?
1.3. Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui manfaat perkembangan biteknologi bagi kehidupan
sehari-hari
1.3.2 Untuk mengetahui dampak negatif perkembangan teknologi bagi
kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bioteknologi
Abad ke XXI sering disebut abad bioteknologi dan biomolekuler, yang
diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah berkaitan dengan kesejahteraan
manusia. Bioteknologi adalah teknik penggunaan makhluk hidup, atau bahan yang
didapat dari makhluk hidup, untuk membuat suatu produk dan jasa yang bermanfaat
bagi manusia. Perkembangan ilmu selanjutnya membawa manusia mengenal
kromosom. Pada awal tahun 1880-an Wilhelm Roux memperkirakan bahwa
kromosom adalah pembawa bahan hereditas. Ahli lain, Mendel mempelajari perilaku
kromosom sebagai pembawa bahan hereditas ini. Menurut Mendel, organisme
membawa dua unit hereditas bagi setiap sifat keturunan. Selanjutnya teori Mendel
sesuai juga dengan kenyataan, bahwa induk menurunkan hanya separoh separoh
kromosom melalui sel kelamin.
Pada tahun 1860-an Fredrich Miescher berhasil mengisolasi bahan dari inti sel
ini, setelah diidentifikasi diketahui mengandung protein dan asam nukleat.
Selanjutnya diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas unit pembangun yang
dikenal dengan nukleotida. Satu nukleotida terdiri dari gula (ribose), gugus fosfat dan
empat macam basa nitrogen. Untuk kromosom, gulanya adalah deoksiribosa,
sehingga disebut DNA (deoxyibose nucleic acid), dan keempat macam basanya
adalah adenin (A), timin (T), sitosin (C) dan guanin (G).Untaian DNA ini selanjutnya
dikenal dengan gen.
Pada pertengahan tahun 1970, ahli Bioteknologi menemukan teknologi baru
yang dikenal dengan antibodi klon tunggal. Prinsip antibodi klon tunggal berbeda
dengan antibody klon ganda. Kisah antibody klon tunggal dimulai pada tahun 1974,
ketika George Kohler dan Cecar Milstein dari Medical Research Council’s
Laboratory of Molecular Biology di Cambridge, Inggris, mengamati sesuatu yang
kemudian menjadi masalah menonjol yang belum terpecahkan dalam imunologi.
3
Antibody adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap benda asing yang ingin
masuk ke dalam tubuh, termasuk organisme penyebab penyakit.
Produksi antibody dikendalikan oleh gen, Kohler dan Milstein mempunyai ide untuk
menyatukan sel penghasil antibodi normal dengan sel dari tumor yang mengkanker,
yang disebut mieloma. Teknologi ini menghasilkan sel hybrid yang selanjutnya dapat
dikulturkan dan menghasilkan klon. Semua hybrid klon yang sama menghasilkan
molekul antibodi yang sama pula, oleh karena itu disebut antibodi klon tunggal
(monoclonal antibody).
Perkembangan bioteknologi telah membawa manusia untuk dapat mengobati
penyakit keturunan atau penyakit yang disebabkan adanya kelainan genetis, yaitu
dengan memasukkan gen yang baik ke dalam sumsum tulang belakang, dikenal
dengan metode transfer gen.
Metode transfer gen yang sedang dikembangkan untuk mengobati penyakit
genetic manusia tersebut diatas adalah untuk memasukkan gen baru ke dalam sel
somatic saja. Gen tersebut tidak dapat diturunkan pada anak jika tidak berada pada sel
benih yang menghasilkan sperma dan sel telur.
2.2 Pengertian Bioteknologi
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Erekty, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skla
besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya
sampai pada tahun 1970 bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia
(biochemical engineering).
Definisi bioteknologi apabila dapat dilihatdari akar katanya berasal dari “bio”
dan “teknologi” maka kalu digabung pengertiannya adalah penggunaan organisme
atau system hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan
produk yang berguna.
Pada tahun 1981, Federasi Bioteknologi Eropa mendefinisikan bioteknologi
sebagai berikut, bioteknologi adalah aplikasi terpadu biokimia, mikrobiologi, dan
4
rekayasa kimia dengan tujuan untuk mendapatkan aplikasi teknologi dengan
kapasutas biakan mikroba, sel, atau jaringan di bidang industri, kesehatan, dan
pertanian. Sedangkan menurut Sardjoko (1991), boteknologi didefinisikan sebagai
proses-proses biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan oleh dan untuk
kepentingan manusia.
Definisi bioteknologi yang lebih luas dinyatakan oleh Bul,et,al, (1982), yaitu
penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen-agen
biologi seperti mokroorganisme, sel tumbuhan, sel hewan, manusia, dan enzim untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2.3 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern
Penerapan bioteknologi sudah dilakukan sejak 6000 SM di Mesir dengan
penggunaan ragi untuk pembuatan anggur dan bir. Kemudian, pada tahun 4000 SM
ditemukan bahwa ragi dapat menyebabkan roti mengembang. Sedangkan, produk-
produk lain ang mengikutinya ialah kecap, brem, keju dan yoghurt. Bioteknologi
yang dikembangkan hanya berdasarkan kebiasaan masyarakat secara turun menurun
disebut sebagai bioteknologi tradisional atau konvensional. Sasaran utama
bioteknologi konvensional adalah produk-produk makanan sedang teknologi yang
dikembangkan teknologi fermentasi ragi dalam kondisi nonsteril. Tujuannya adalah
untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi masyarakat.
Pada tahun 1857, Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasi merupakan
proses yang dilakukan oleh mikroorganisme hidup. Mikroorganisme hidup yang
dapat melakukan fermentasi adalah ragi. Ragi dapat melakukan fermentasi pada suatu
bahan untuk menghasilkan produk kaena ragi menghasilkan enzim invertase.
Penemuan ini menandai bahwa bahan makanan dan minuman yang dibuat pada tahap
bioteknologi tradisional merupakan hasil fermentasi oleh makhluk hidup. Tahap
penemuan teknologi fermentasi inilah yang mengawali masuknya tahapan
bioteknologi ilmiah. Bioteknologi ilmiah dikembangkan dengan menggunakan
langkah-langkah dalam metode ilmiah. Yang menjadi sasaran dalam bioteknologi
5
adalah bahan makanan, antibiotik dan bahan bakar. Teknologi yang dikembangkan
untuk pembuatan bahan makanan dan bahan akar adalah teknologi fermentasi dalam
kondisi steri dengan contoh produknya berupa aseton, butanol, dan gliserol.
Sedangkan teknologi yang dikembangkan untuk mendapatkan obat (antibiotik) adalah
teknologi screening dan purifikasi, dengan contoh produk penisilin yang ditemukan
oleh Alexander Flemming (1928).
Pada tahun 1953 ditemukan struktur DNA oleh Watson dan Crick dan tahun
1966 dipecahkannya kode-kode genetik, oleh Rossenberg serta telah diketahuinya
proses transkripsi dan translasi. Sedangkan pada tahun 1970 ditemukan enzim