TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE) (Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang) Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) WITRI JUNITA 1410024425054 YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS AKHIR
ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATANMETODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)
(Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
WITRI JUNITA1410024425054
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANGSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI2019
TUGAS AKHIR
ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATANMETODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)
(Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Disusun Oleh:
WITRI JUNITA1410024425054
Disetujui :
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Plt. KaProdi Ketua STTIND Padang
Ir. H Gamindra Jauhari, MPNIDN. 1014057501
H. Riko Ervil, MTNIDN. 1014057501
Tri Ernita, ST, MPNIDN. 1028027801
H. Riko Ervil, MTNIDN. 1014057501
ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATANMETODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)
(Studi Kasus :CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)
ABSTRAK
CV. Roland Kencana merupakan sebuah industri permebelan yangmenyediakan berbagai furniture untuk kebutuhan pelanggannya. AdapunPelanggan CV. Roland Kencana mencakup perumahan, reseller bagi usaha kecildan menengah, sekolah (pendidikan), maupun pemerintahan. Bahan baku utamayaitu kayu jenis meranti export yang sudah dioven yang diperoleh dari perusahaanpengolahan kayu di daerah sijunjung dan Solok Selatan. Sementara untukpembuatan meja biro perusahaan menggunakan multiplek. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui berapa waktu baku pada produksi meja biro dan beban kerjayang diterima oleh operator pada produksi meja biro dengan menggunakanmetode Full Time Equivalent (FTE), suatu metode analisis beban kerja yangmengukur lama waktu penyelesaian kerja Dalam proses produksi meja biro ada10 proses yang dilakukan operator. Mulai dari Tahap awal sampai pemasanganaksesoris. Pembuatan 1 meja biro dilakukan oleh 2 operator. Berdasarkan hasilpengolahan data waktu baku yang diperlukan dalam proses produksi meja biroadalah 13 jam 53 menit dan beban kerja masing masing operator diluar prosespengeringan adalah 1.11, masih dalam kategori beban kerja normal.
Kata kunci: Full Time Equivalent, Waktu Baku, Proses Produksi
ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN PENDEKATAN METODEFULL TIME EQUIVALENT (FTE)
(Studi Kasus :CV. Roland Kencana Pasir Sebelah, Padang)
ABSTRACT
CV. Roland Kencana is a furniture industry that provides a variety offurniture for the needs of its customers. The customer CV. Roland Kencana covershousing, resellers for small and medium businesses, schools (education), andgovernment. The main raw material is export of meranti wood that has been roastedobtained from wood processing companies in the area of Sijunjung and South Solok.Meanwhile, for manufacturing bureau tables, the company uses multiplex. This studyaims to find out how much is the standard time for bureau table production andoperator workload for bureau table production using the Full Time Equivalent (FTE)method, a workload analysis method that measures the length of time for workcompletion. In the bureau table production process, there are 10 processes carriedout by the operator. Starting from the initial stage to the installation of accessories.Making 1 bureau table is done by 2 operators. Based on the results of dataprocessing, the standard time needed in the bureau table production process is 13hours 53 minutes and the workload of each operator outside the drying process is1.11, still in the normal workload category.
Keywords: Full Time Equivalent, Standard Time, Production Process
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan
rahmat-Nya kepada kita semua, dan tidak lupa pula kita hadiahkan shalawat
beriringkan salam kepada junjungan kita Nabi besar, Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul : “Analisis Beban
Kerja Dengan Pendekatan Metode Full Time Equivalent (FTE)” (Studi
Kasus: CV. Roland Kencana, Pasir Sebelah, Padang) .
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. H. Gamindra Jauhari, MP selaku Pembimbing I yang telah
memberikan saran dan motivasi agar Tugas Akhir ini bisa selesai.
2. Bapak H. Riko Ervil. MT selaku Pembimbing II yang telah memberikan saran
dan motivasi agar tugas Tugas Akhir bisa selesai.
3. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa setulus hati.
4. Pihak perusahaan CV. Roland Kencana yang telah memberi izin untuk
melakukan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir.
5. Seluruh teman-teman dan sahabat yang telah memberikan motivasi dan
semangat.
6. Dan juga semua pihak yang turut membantu sehingga Tugas Akhir ini selesai
dengan baik.
iii
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis dengan senang hati menerima saran serta kritikannya yang sifatnya
membangun demi tercapainnya perbaikan dimasa yang akan datang. Dan semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan tentang cara
penyusunan dan penulisan. Amin ya Rabbal Allamin, Wassalamualaikum Wr. Wb
Padang, Agustus 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK`
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................4
No Faktor Contoh Pekerjaan Equivalent Beban (Kg)A Tenaga kerja yang dikeluarkan Pria Wanita
1 Dapat diabaikan Bekerja dimeja, duduk Tanpa beban 0,00 - 6,00 0,00 - 6,002 Sangat ringan Bekerja dimeja, berdiri 0,00 - 2,25 6,00 - 7,5 6,00 - 7,53 Ringan Menyekop, ringan 2,25 - 9,00 7,5 - 12,00 7,5 - 16,004 Sedang Mencangkul 9,00 - 18,00 12,00 - 19,00 16,00 - 30,005 Berat Mengayuh palu yang berat 18,00 - 27,006 Sangat berat Memanggul beban 27,00 - 50,007 Luar biasa berat Memanggul kurang berat Diatas 50,00
B Sikap Kerja1 Duduk Bekerja duduk, ringan 0,00 - 1,02 Berdiri diatas dua kaki Badan tegak ditumpu dua kaki 1,0 - 2,53 Berdiri diatas satu kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol 2,5 - 4,0
C Gerakan Kerja1 Normal Ayunan bebas dari palu 02 Agak terbatas Ayuan terbatas dari palu 0 - 5
D Kelelahan mata Pencahayaan baik Buruk1 Pandangan yang terputus-putus Membawa alat ukur 0,00 - 6,0 0,00 - 6,0
3Pandangan yang terus menerusdengan dengan fokus berubah rubah
Memeriksa kecacatan pada kain 7,5 - 12,00 7,5 - 16.00
12,00 - 19,00 16,00 - 30,00
4Pandangan terus menerus denganfokus tetap
Pemeriksaan yang sangat teliti 19,00 - 30,00 30,00 - 50,00
E
1 Beku Dibawah 0 Diatas 10 Diatas 122 Rendah 0 - 13 10 - 0,0 12 - 5,003 Sedang 13 - 22 5,00 -0 8,00 - 04 Normal 22 - 28 0 - 5,00 0 - 8,005 Tinggi 28 - 38 5,00 - 40 8 - 1006 Sangat tinggi diatas 38 diatas 40 diatas 100
F Keadaan Atmosfer***1 Baik 0
4 Sangat bising 0 - 5
6 Terasa adanya getaran lantai 5,0 - 10
***
***
Pria = 0 - 2,5 %Wanita = 2 - 5,0 %
Kontras antara warna hendaknya diperhatikanTergantung juga dengan keadaan ventilasiDipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan iklimCatatan pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
5Jika faktor faktor yang berpenga- ruhdapat meningkatkan kualitas
0 - 5
7Keadaan-keadaan yang luar biasa(bunyi, kebersihan, dll) 5,0- 15,00
2Siklus kerja berulang ulang antara 5 -10 detik
0 - 1
3Siklus kerja berulang ulang antara 0 - 5detik
1,0 - 3,0
G Keadaan Lingkungan yang baik
1Bersih, sehat, cerah dengankebisingan rendah
0
3Kurang baik
Adanya debu beracun, atau tidak beracun tapi banyak 5,00 - 10
4Buruk Adanya bau bauan berbahaya yang mengharuskan
menggunakan alat pernapasan 10,00 - 20
Kelemahan normal Belebihan
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
2Cukup
Ventilasi kurang baik, ada bau bauan (tidak berbahaya) 0-5
Pada bagian sisi belakang ataudepan badan
Berbaring4
Keadaan temperatur tempat kerja ** Temperatur ( C)
Membungkuk5 Badan dibungkukkan bertumpupada dua kaki
Sulit3 Membawa beban berat dengansatu tangan
Kelonggaran
19,00 - 30,0030,00 - 50,00
2,5 - 4,0
4,0 -10
0 - 5
5,00 - 10,00
10,00 - 15,00
4Pada anggota badan tertentu Bekerja dengan tangan diatas
kepalaBekerja dilorong pertambanganyang sempit
Seluruh anggota badan terbatas5
21
2.1.10 Manfaat Pengukuran Beban Kerja
Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan bagi
organisasi. Suma’mur (2009) menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar
dalam mengukur beban kerja adalah untuk mengkuantifikasi biaya mental (mental
cost) yang harus dikeluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan agar dapat
memprediksi kinerja sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari langkah-langkah
tersebut adalah untuk meningkatkan kondisi kerja, memperbaiki desain
lingkungan kerja ataupun menghasilkan prosedur kerja yang lebih efektif.
Manfaat dilakukan pengukuran kerja adalah, yakni :
a) Penataan/penyempurnaan struktur organisasi
b) Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit
c) Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja
d) Sarana peningkatan kinerja kelembagaan
e) Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan daftar
susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural.
f) Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban
kerja organisasi
g) Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang
kekurangan
22
2.1.11 Pengertian Full Time Equivalent (FTE)
Ada beberapa definisi FTE, salah satunya adalah metode analisis beban
kerja yang berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian
pekerjaan kemudian waktu tersebut dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE.
Metode perhitungan beban kerja dengan FTE adalah metode dimana waktu yang
digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dibandingkan terhadap waktu
kerja efektif yang tersedia. FTE bertujuan menyederhanakan pengukuran kerja
dengan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan tertentu (Pambudi, 2017).
Pada intinya FTE adalah jumlah orang yang dibutuhkan untuk melakukan
semua transaksi dari suatu proses pada periode waktu tertentu. FTE adalah rasio
yang menggambarkan jumlah jam dimana seorang karyawan bekerja selama 40
jam. Dengan kata lain, jumlah jam kerja karyawan per 40 jam tersebut
diasumsikan selama 1 minggu (Pambudi, 2017).
Implikasi dari nilai FTE terbagi menjadi 3 jenis yaitu overload, normal,
dan underload. Berdasarkan pedoman analisis beban kerja yang dikeluarkan oleh
Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2010, total nilai indeks FTE yang berada
di atas nilai 1,28 dianggap overload, berada diantara nilai 1 sampai dengan 1,28
dianggap normal sedangkan jika nilai indeks FTE berada diantara nilai 0 sampai
dengan 0,99 dianggap underload atau beban kerjanya masih kurang. Untuk
mendapatkan nilai FTE dari suatu proses kerja adalah sebagai berikut:
23
=
Kemudian hasil dari perhitungan total hours sebagai acuan perhitungan
FTE dimana :
= /Setelah dihitung beban kerja pada masing-masing jabatan, maka
ditentukan penetapan hasil beban kerja dengan menggunakan normal
(normal/overload/underload). Berikut ini norma yang ditentukan berdasarkan
perhitungan beban kerja:
Tabel 2.2
Tabel kategori Perhitungan Beban Kerja
Hasil perhitungan beban kerja Kategori
0 – 0,99 Underload
1 – 1,28 Normal
>1,28 Overload
Sumber: Sutalaksana,1979
2.1.12 Langkah Penerapan Metode Full Time Equivqlent
Untuk dapat melakukan analisa beban kerja operator, berikut adalah urutan
langkah pengukuran beban kerja dengan metode FTE (Fetrina,2017) :
1. Tentukan jumlah waktu kerja karyawan dalam 1 tahun.
2. Tentukan jumlah jam kerja karyawan dalam satu hari misalkan satu hari 8
jam kerja.
3. Tentukan jumlah hari kerja karyawan dalam satu minggu.
24
4. Tentukan jumlah hari cuti karyawan dan libur nasional dalam satu tahun.
5. Menentukan elemen pekerjaan.
6. Mengukur waktu siklus proses produksi
2.1.13 Proses Pembuatan Meja Biro
Adapun tahap tahap yang dilakukan dalam pembuatan meja biro adalah
sebagai berikut:
1. Tahap awal
2. Pembuatan rangka kaki meja
3. Pembuatan leci meja
4. Pembuatan top meja
5. Pembuatan meja
6. Pengamplasan
7. Pengecatan
8. Pengeringan
9. Finishing
10. Pemasangan aksesoris
Alat dan Bahan yang digunakan
1. Alat
2. Mesin ketam (planer) tangan
3. Mesin ketam (meja)
4. Mesin pembelah kayu
5. Mesin jet saw
25
6. Mesin bor
7. Mesin router
8. Mesin pemotong kayu (tangan)
Bahan yang digunakan dalam pembuatan meja adalah
1. Kertas Gambar
2. Multiplek
3. Ampelas No 100, 120, dan 180
4. Cat duco
Proses pembuatan meja biro adalah sebagai berikut:
1. Pertama operator mendesain model yang akan dibuat sesuai dengan
permintaan pelanggan. Setelah desain itu disetujui maka dilakukan
pemilihan bahan yang cocok. Setelah itu proses kerja dimulai, dengan
melakukan persiapan alat dan bahan.
2. Kedua operator mulai membuat rangka kaki meja kiri, tengah dan kanan,
pembuatan top meja untuk kaki meja, setelah itu komponen tersebut
dihaluskan /penyerutan, terakhir dibuat pen/sambungan untuk
mempertemukan kedua sisi kayu
3. Ketiga operator membuat rangka untuk laci, setelah itu dilakukan
penyerutan dan terakhir pembuatn pen.
4. Keempat pembuatan top meja, setelah dipotong dilakukan penyerutan dan
pembuatan pen.
5. Merangkai seluruh komponen yang ada, dimulai dari merangkai kaki
meja dengan top meja untuk kaki meja. Merangkai top meja dengan
26
rangka kaki meja yang telah selesai, merangkai laci ke rangka meja.
Terakhir pembuatan lubang baut dan pemasangan sekrup.
6. Produk yang telah dirangkai diamplas seluruhnya agar pas proses
pengecatan permukaan kayu datar dan halus. Proses ini dilakukan secara
manual.
7. Setelah selesai di amplas produk dicat, cat yag digunakan adalah cat merk
duco.
8. Setelah dicat produk dikeringkan terlebih dahulu. Biasanya pengeringan
memakan waktu sampai 5 jam.
9. Produk yang telah selesai di periksa agar tidak ada kesalahan/kecacatan,
10. Setelah itu baru dilakukan pemasangan aksesoris seperti tempat tarikan
kunci dan tempat kunci.
27
2.2 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini terdapat kerangka konseptual yang akan membantu
penulis dalam menyelesaiakan tugas akhir ini, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konseptual di atas menjelaskan beberapa hal, dari mulai
Input sampai tercapainya Output, penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Input, merupakan dasar permasalahan yang dibutuhkan untuk dilakukan
tindak lanjutnya. Pada tugas akhir ini peneliti menemukan beberapa hal-
hal yang menjadi landasan penelitian ini yakni :
a. Data jumlah jam kerja dalam setahun.
b. Data jam kerja dalam satu hari
c. Data jumlah hari kerja karyawan dalam satu minggu.
Output
1. Waktu bakuproduksi satu unitmeja biro.
2. Beban kerja yangditerima olehoperator meja birodengan metodeFTE.
Proses
1. Menentukanwaktu siklus
2. Menetapkanwaktu normal
3. Menentukanwaktu baku
4. Menentukanbebankerja.masingmasing operator
Input
1. Jam kerja dalamsatu hari
2. Jumlah jam kerjaper tahun.
3. Jumlah hari kerjakaryawan dalamsatu minggu.
4. Jumlah hari cutikaryawan danlibur nasionaldalam satu tahun.
5. Elemen pekerjaan.6. Waktu siklus
proses produksi
28
d. Data jumlah hari cuti karyawan dan libur nasional dalam satu
tahun.
e. Elemen pekerjaan.
f. Waktu siklus proses produksi
2. Proses
Setelah penulis mendapatkan input, barulah bisa melakukan proses, yaitu
suatu kegiatan atau tindak lanjut yang dilakukan agar tercapainya output
yang diinginkan. Pada tugas akhir kali ini peneliti menggunakan metode
FTE.
3. Output
Setelah mendapatkan input dan melakukan proses, maka didapatkan output
sebagai berikut:
1. Waktu baku produksi satu unit meja biro.
2. Beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan metode
FTE.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah
penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap objek
suatu organisme, lembaga atau gejala – gejala tertentu yang diteliti. Adapun kasus
yang dibahas mengenai kebijakan analisis beban kerja dalam usaha menjamin
kelancaran proses produksi pada CV. Roland Kencana. Pada penelitian ini
menggunakan data operator yang berupa jam kerja selama setahun, hari kerja
dalam seminggu, waktu cuti dan libur nasional dalam setahun,, elemen pekerjaan
dan waktu siklus proses produksi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di CV. Roland Kencana yang beralamat di
Jl.Pasir Sebelah No. 65, Muara Penjalinan Padang, Sumatera Barat dan dilakukan
pada bulan Mei sampai Juni 2019.
3.3 Data dan Sumber Data
3.3.1 Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
Data Primer.
Data Primer data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung
dilapangan. Data yang dibutuhkan adalah:
30
a. Data jam kerja dalam satu hari
b. Data jumlah jam kerja dalam setahun.
c. Data jumlah hari kerja operator dalam satu minggu.
d. Data jumlah hari cuti operator dan libur nasional dalam satu tahun.
e. Elemen pekerjaan.
f. Waktu siklus proses produksi
3.3.2 Sumber Data
Untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi
ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara field research, yaitu
penelitian secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan dan
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, sehingga didapat penjelasan
yang lebih luas dan terperinci dari pihak perusahaan CV.Roland Kencana.
a. Teknik Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi objek penelitian dan
melakukan pengamatan secara langsung.
b. Teknik Interview
Pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab langsung dengan
karyawan di departemen produksi.
3.4 Variabel Penelitian
Didalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab timbulnya variabel terikat sedangkan variabel terikat adalah
variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi
31
variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu kerja operator produksi meja
biro dan variabel terikatnya adalah berapa beban kerja yang ditanggung operator
pada lantai produksi meja biro.
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode FTE, dimana metode ini merupakan
salah satu metode analisis beban kerja yang berbasiskan waktu dengan cara
mengukur lama waktu penyelesaian pekerjaan kemudian waktu tersebut
dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE. FTE bertujuan menyederhanakan
pengukuran kerja dengan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu (Pambudi, 2017). Dalam
menganalisis beban kerja di CV. Roland Kencana dipergunakan alat analisa
sebagai berikut:
3.5.1 Menentukan Waktu Siklus
Pada Tahap Ini pengumpulan data waktu proses yang dikerjakan oleh tiap
operator tiap elemen kerja didapatkan dari pengamatan langsung dari peneliti di
Proses produksi meja biro.
Rumus nya adalah :
1. Mencari waktu siklus dengan rumus:
Ws =∑
2. Menghitung standar deviasi dari waktu sebenarnya dengan rumus:
ᵟ =√∑ )²
32
3.5.2 Uji Keseragaman Data
Mencari Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
dengan cara sebagai berikut:
BKA = + 2x
BKB = - 2x
Setelah diketahui BKA dan BKB nya , maka dibuat peta kendali BKA dan
BKB grafik BKA dan BKB bertujuan untuk mengetahui apakah data seragam atau
keluar dari garis control.
3.5.3 Uji Kecukupan Data
Melakukan uji keseragaman data dengan rumus sebagai berikut:
Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data–data yang diperoleh
itu masuk kedalam batas kontrol atau bahkan diluar batas kontrol dengan
menggunakan Peta Kendali X dan R.
N’= (∑ ²) (∑ )²∑Keterangan:
N’ = Kecukupan data
N = Jumalah data
xi = Data hasil pengukuran
3.5.4 Menentukan Waktu Normal
Waktu Normal merupakan waktu siklus pekerjaan dengan
mempertimbangkan factor penyesuaian. Metode yang digunakan adalah
Westinghouse.
33
a. Mencari faktor penyesuaian
b. Menentukan waktu normal (WN) / Normal Time (NT)
Wn = Ws x p
Dimana :
Wn = Waktu normal
Ws = Waktu siklus
p = Faktor penyesuaian (p)
3.5.5 Menentukan Waktu Baku
Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.
a. Menentukan faktor kelonggaran
b. Waktu baku (Wb),Standard Time (ST)
Wb = Wn + L
Dimana :
Wb = Waktu baku
Wn = Waktu normal
L = Kelonggaran
3.5.6 Perhitungan Nilai FTE
Rumus untuk menetukan nilai FTE adalah :
Total hours =
Kemudian hasil dari perhitungan total hours sebagai acuan perhitungan
=
34
Identifikasi Masalah
1. Adanya pekerjaan yang mengharuskan operator memegang mesindalam waktu yang cukup lama.
2. Waktu penyelesaian yang terkadang tidak sesuai dengan perjanjianantara kedua belah pihak.
3. Waktu istirahat yang lebih lama dari yang ditetapkan perusahaan
4.Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya menghitung waktu baku produksi meja biro.2. Penelitian ini hanya menghitung beban kerja operator produksi meja
biro3. Metode yang digunakan yaitu metode FTE
Rumusan Masalah
1. Berapakah waktu baku produksi satu unit meja biro?2. Berapakah beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan
metode FTE?
Tujuan Penelitian
1. Menghitung waktu baku produksi satu unit meja biro.2. Menghitung beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan
metode FTE3.
X
Survey Lapangan
1. Interview2. Observasi
Studi Literatur
Mempelajari buku, jurnal, skripsiyang bersangkutan, denganmethod Full Time Equivalent(FTE)
MULAI
35
Pengumpulan Data
1. Data jumlah jam kerja dalam setahun.2. Data jam kerja dalam satu hari3. Data jumlah hari kerja karyawan dalam satu minggu.4. Data jumlah hari cuti karyawan dan libur nasional dalam satu tahun.5. Elemen pekerjaan.6. Waktu siklus proses produksi
Pengolahan Data
Menggunakan metode (Full Time Equivalent) FTE
Analisa Hasil Pengolahan Data
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi.
X
Selesai
36
ratusBAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara
langsung dengan pihak perusahaan bagian produksi, terkait dengan kebijakan –
kebijakan tenaga kerja yang ada diperusahaan. Serta, melakukan pengamatan
langsung saat proses produksi berjalan.
4.1.1 Operator dan Waktu kerja
Untuk memenuhi permintaan barang dari setiap konsumen CV. Roland
Kencana mempekerjakan karyawan sebanyak 16 orang karyawan. Satu produk
bisa dikerjakan 2 sampai 3 orang. Hari kerja di CV. Roland Kencana selama 6
hari kerja yaitu senin – sabtu dan waktu kerja dalam sehari 7.5 jam sampa 10
jam.
4.1.2 Data dan Kapasitas Produksi
Selama melaksanakan kegiatan observasi penelitian ini, peneliti
melakukan pengamatan kegiatan dari setiap operator yang ada di line produksi
furniture dilakukan dengan mengamati secara langsung selama 10 hari. Berikut
target produksi furniture:
Tabel 4.1Hasil Pengamatan Kapasitas Untuk Produksi Meja Biro
beban kerja yang seimbang/ normal, jadi tidak perlu adanya penambahan beban
kerja maupun pengurangan beban kerja.
87
BAB V
ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA
5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data
Dari hasil pengolahan data pada bab IV maka pengukuran beban kerja
dapat dilakukan menggunakan metode FTE. Dengan penerapan metode ini
diharapkan dapat mempermudah jalannya proses pengukuran beban kerja pada
perusahaan furniture, CV. Roland Kencana.
5.1.1 Analisa Waktu Proses Produksi Tahap Awal
Dalam proses produksi ditahap awal dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses tahap awal adalah 130.27 menit. Kemudian dicari standar
deviasinya. Standar deviasi untuk proses tahap awal adalah 0.082. setelah itu
dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses tahap awal adalah 130.43 dan BKB
nya 130.10.
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.270,
artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh
adalah 148.51 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku
adalah 148.615 menit.
5.1.2 Analisa Waktu Proses Pembuatan Rangka Kaki Meja
Dalam proses produksi pembuatan rangka kaki meja dilakukan
pengukuran waktu sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch).
Data tersebut dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata.
Waktu siklus rata dari proses pembuatan rangka kaki meja adalah 25.70 menit.
88
Kemudian dicari standar deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan
rangka kaki meja adalah 0,19. setelah itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari
proses pembuatan rangka kaki meja adalah 26.08 dan BKB nya 25.32
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.079,
artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh
adalah 29.30 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku
adalah 29.39 menit.
5.1.3 Analisa Waktu Proses Pembuatan Laci Meja
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses pembuatan laci meja adalah 15.73 menit. Kemudian dicari
standar deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan laci meja adalah0,22. setelah itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pembuatan laci
meja adalah 16.17dan BKB nya 15.30
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.43, artinya
data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah
17.93 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah
18.04 menit.
5.1.4 Analisa Waktu Proses Pembuatan Top Meja
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses pembuatan top meja adalah 10.73 menit. Kemudian dicari standar
89
deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan top meja adalah 0,21 setelah
itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pembuatan top meja adalah 11.15
dan BKB nya 10.31
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.59 artinya
data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah
12.23 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah
12.41 menit.
5.1.5 Analisa Waktu Proses Pembuatan Meja
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses pembuatan meja adalah 40.28 menit. Kemudian dicari standar
deviasinya. Standar deviasi untuk proses pembuatan meja adalah 0,17. setelah itu
dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pembuatan meja adalah 40.62 dan
BKB nya 39.94
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.027,
artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh
adalah 45.92 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku
adalah 46.11 menit.
5.1.6 Analisa Waktu Proses Pengamplasan
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses pengamplasan adalah 95.1menit. Kemudian dicari standar
90
deviasinya. Standar deviasi untuk proses pengamplasan adalah 0,052. setelah itu
dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pengamplasan adalah 95.2 dan BKB
nya 95.00
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.0045,
artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh
adalah 108.47 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku
adalah 108.57 menit.
5.1.7 Analisa Waktu Proses Pengecatan
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses pengecatan adalah 60.50 menit. Kemudian dicari standar
deviasinya. Standar deviasi untuk proses pengecatan adalah 0,093. setelah itu
dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pengecatan adalah 60.68 dan BKB
nya 60.31
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 3.7, artinya
data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah
68.97 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah
68.97 menit.
5.1.8 Analisa Waktu Proses Pengeringan
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses pengeringan adalah 301.9 menit. Kemudian dicari standar
91
deviasinya. Standar deviasi untuk proses pengeringan adalah 3.60. setelah itu
dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pengeringan adalah 309.1 dan BKB
nya 294.7
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.0019,
artinya data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh
adalah 344.17 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku
adalah 344.2 menit.
5.1.9 Analisa Waktu Proses Finishing
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses finishing adalah 15.70 menit. Kemudian dicari standar deviasinya.
Standar deviasi untuk proses finishing adalah 0.53. setelah itu dicari nilai BKA
dan BKB. BKA dari proses finishing adalah 16.76 dan BKB nya 14.64
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.18, artinya
data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah
17.90 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah
18.02 menit.
5.1.10 Analisa Waktu Proses Pemasangan Aksesoris
Dalam proses produksi pembuatan laci meja dilakukan pengukuran waktu
sebanyak 10 kali dengan menggunakan jam henti (stop watch). Data tersebut
dilakukan pengolahan dengan mencari dulu waktu siklus rata rata. Waktu siklus
rata dari proses pemasangan aksesoris adalah 15.2 menit. Kemudian dicari standar
deviasinya. Standar deviasi untuk proses pemasangan aksesoris adalah 0.076.
92
setelah itu dicari nilai BKA dan BKB. BKA dari proses pemasangan aksesoris
adalah 15.35 dan BKB nya 15.04
Setelah itu dilakukan uji kecukupan data dan didapatkan hasil 0.02, artinya
data cukup karena N’< N. Tahap berikutnya waktu normal yang diperoleh adalah
17.32 menit dengan factor penyesuaian +0.14. sementara waktu baku adalah
17.48 menit.
5.1.11 Analisa FTE
Dari perhitungan diatas dapat di ketahui bahwa dari 10 kali pengamatan
dan setelah dilakukan pengolahan data, maka N’cukup, Dari pengolahan data
diatas dapat diketahui bahwa waktu baku proses produksi1 meja biro dengan 10
kali pengamatan adalah 812.00 menit atau 13 jam 53 menit. Dengan rincian waktu
baku pekerjaan operator 1 yaitu 254.57 menit atau 4 jam 25 menit. Sedangkan
waktu baku pekerjaan operator 2 yaitu 557.44 menit atau 9 jam 29 menit.
Dari pengolahan data sebelumnya dapat diketahui bahwa beban kerja 2
operator pembuatan 1 meja biro adalah 3.71. Proses pengeringan tidak masuk
dalam kategori beban kerja karena tidak membutuhkan tenaga operator tetapi
hanya membutuhkan tenaga matahari untuk mengeringkan produk tersebut.
Jadi rincian beban kerja masing masing operator diluar proses pengeringan
adalah : operator 1 mendapat sebesar 1.11. Angka tersebut masih dalam kategori
wajar karena berada dibawah angka 1.28. sementara operator 2 mendapat beban
kerja sebesar 2.6 – 1.49 = 1.11. Angka tersebut masih dalam kategori wajar
karena berada dibawah angka 1.28. artinya ke 2 operator tersebut mendapat beban
kerja yang masih normal.
93
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari pengolahan data yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Waktu baku produksi satu unit meja biro adalah 812.00 menit atau sekitar
13.53 jam
2. Beban kerja yang diterima oleh operator meja biro dengan metode FTE
adalah: operator 1 mendapat beban kerja sebesar 1.11. Sedangkan operator
2 juga mendapat beban kerja sebesar 1.11. Angka tersebut masih dalam
kategori wajar karena berada dibawah angka 1.28. artinya ke 2 operator
tersebut mendapat beban kerja yang masih normal
6.2 Saran
Bedasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang dilakukan, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1. Dengan didapatkan waktu baku dan beban kerja operator dalam proses
produksi 1 buah meja biro diharapkan dapat berguna dan bermanfaat
seperti untuk menentukan penjadwalan produksi dan jumlah produksi.
2. Kepada karyawan disarankan agar memanfaatkan waktu /jam kerja sebaik
baiknya agar pekerjaan dapat diselesaikan deadline
..
DAFTAR PUSTAKA
Arsi, Raras Mayang, Partiwi ,Sri Gunani, Analisis Beban Kerja untukMenentukan Jumlah Optimal Karyawan dan Pemetaan KompetensiKaryawan Berdasar Pada Job Description (Studi Kasus: JurusanTeknik Industri, ITS, Surabaya), Surabaya, Jurnal Teknik ITS Vol. 1, No.1(Sept. 2012): 2301-9271.
Ernita, Tri, ST, MP. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi, Sekolah TinggiTeknologi Industri (STTIND), Padang,2012
Ervil, Riko, MT, Ernita, Tri ,ST. MP, Nofriadiman, ST,M.Kom, Fitri, Meldia,ST,MP, Buku Panduan Penulisan Dan Ujian Skripsi, STTIND Padang,Padang, 2010.
Diniaty, Dewi, Muliyadi, Zukri, Analisis Beban Kerja Fisik Dan MentalKaryawan Pada Lantai Produksi Dipt Pesona Laut Kuning. Jurnal Sains,Teknologi dan Industri, Riau, Vol. 13, No. 2 : 203 - 210
Fetrina, Elvi. Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Perhitungan BebanKerja Pegawai (Studi Kasus: Fakultas Sains Dan Teknologi Uin SyarifHidayatullah Jakarta. Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi,Jakarta, 2017, No.10(2) : 71-76.
Iristiadi. Ergonomi sebagai pengantar. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung. 2014.
Pambudi. Skripsi Analisis Beban Kerja Karyawan Dengan Metode Full TimeEquivalent (Studi Kasus Ukm Unlogic Projeck. Universitas IslamIndonesia Yogyakarta. 2017.
Purwaningsih , Ratna. Sugiyanto, Arief. Analisis Beban Kerja Mental DosenTeknik Industri Undip Dengan Metode Subjective Workload AssessmentTechnique (Swat), Jurnal Undip, Vol II, No 2, Mei 2007.
Rohman, Abdul. Pengukuran Waktu Baku Dengan Metode Most SebagaiUpaya Meningkatkan Output Produk, Universitas MuhammadiyahSurakarta, 2008.
Suma’mur.PK.Dr.M.Sc. Higene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, HAJIMasagung, Jakarta, 2009.
Sutalaksana, Iftikar Z, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri ITB,Bandung,1979.
Sutalaksana, Iftikar Z. Anggawisastra, Ruhana,Tjakraatmadja, JannH, TeknikPerancangan Sistem PKerja, Departemen Teknik Industri ITB,Bandung,2006.
Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Institut SepuluhNovember, Surabaya, 2000.
LEMBARAN KONSULTASI
Nama : Witri Junita
NPM : 1410024425054
Program Studi : Teknik Industri
Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja Dengan Pendekatan Metode FTE
(Studi Kasus : CV. Roland Kencana Pasir Sebelah,
Padang)
No Hari/ Tanggal Catatan/ Saran/Perbaikan Paraf
1. Rabu/21/10/2018 Cari jurnal yang mendekati
2 Kamis/22/10/2018 Perbaikan jurnal
3 Selasa/26/10/2018 Acc Jurnal
4. Kamis/13/11/2018 Perbaikan tulisanPerbaikan kata pengantarPerbaikan BAB IPerbaikan BAB II
5. Senis/17/11/2018 Perbaikan latar belakang masalahIdentifikasi masalahPerbaikan BAB II
6. Kamis/19/11/2018 Perbaika Daftar pustaka7 Senin/23/11/2018 Acc proposal
8 Senin/8/07/2019 Perbaikan kata pengantarPerbaikan BAB IPerbaikan BAB IIPerbaikan BAB IIITambah abstrak
9 Jumat/19/07/2019 Perbaiki abstrakPerbaiki penulisanPerbaiki BAB VI