1 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) TRIWULAN II - 2018 KEGIATAN USAHA MENINGKAT Pertumbuhan Kegiatan Usaha Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan II- 2018 meningkat, terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,89% pada triwulan II-2018, meningkat dari 8,23% pada triwulan I-2018. Peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 3,96%). Perbaikan sektor industri pengolahan juga tercermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI) – SKDU yang berada pada fase ekspansi pada triwulan II-2018 dengan indeks sebesar 52,40%. Kapasitas Produksi Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2018 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tingkat penggunaan kapasitas produksi meningkat dari 76,27% pada triwulan I- 2018 menjadi 78,40% pada triwulan II-2018. Sementara itu, kenaikan tingkat penggunaan tenaga kerja tercermin pada peningkatan SBT jumlah tenaga kerja dari -0,88% pada triwulan I-2018 menjadi 4,73% pada triwulan II-2018. Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha pada triwulan II-2018 tetap baik, dengan akses terhadap kredit perbankan yang relatif mudah. Optimisme Kegiatan Usaha Ke depan, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan akan terus berlanjut tercermin pada SBT yang tetap positif. SBT perkiraan kegiatan usaha triwulan III-2018 sebesar 17,73%. Namun, perkiraan ekspansi usaha pada triwulan III-2018 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (SBT 20,89%). Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan kegiatan usaha diperkirakan terutama pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dengan SBT sebesar 0,40%, lebih rendah dibandingkan 2,81% pada triwulan sebelumnya. A. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha pada triwulan II-2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Pada triwulan III-2018, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan melambat. Kegiatan usaha pada triwulan II-2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan II-2018 sebesar 20,89%, meningkat dari 8,23% pada triwulan I-2018 (Grafik 1). Dirinci menurut sektor lapangan usaha, peningkatan kegiatan usaha tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 3,96%). Hasil survei mencatat peningkatan kegiatan usaha triwulan II-2018 antara lain didorong oleh faktor musiman tingginya permintaan saat Ramadhan dan Idul Fitri. Peningkatan kegiatan usaha paling tinggi selanjutnya terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 3,93%) dan keuangan, real estate & jasa perusahaan (SBT 3,73%). Responden memperkirakan kegiatan usaha pada triwulan III-2018 masih akan tetap ekspansi, meski tidak setinggi triwulan II-2018. Hal ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha yang menurun menjadi sebesar 17,73%. Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan kegiatan usaha diperkirakan terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dan pengangkutan & komunikasi dengan SBT masing- masing sebesar 0,40% dan 1,50%, lebih rendah dibandingkan SBT 2,81% dan 2,05% pada triwulan sebelumnya. SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
17
Embed
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA - bi.go.id II... · Kegiatan usaha pada triwulan II-2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
TRIWULAN II - 2018 KEGIATAN USAHA MENINGKAT
Pertumbuhan
Kegiatan Usaha
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan II-
2018 meningkat, terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan. Hal ini tercermin dari
Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,89% pada triwulan II-2018, meningkat dari 8,23%
pada triwulan I-2018. Peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor industri
pengolahan (SBT 3,96%). Perbaikan sektor industri pengolahan juga tercermin pada Prompt
Manufacturing Index (PMI) – SKDU yang berada pada fase ekspansi pada triwulan II-2018
dengan indeks sebesar 52,40%.
Kapasitas Produksi
Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai dan
penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2018 meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Tingkat penggunaan kapasitas produksi meningkat dari 76,27% pada triwulan I-
2018 menjadi 78,40% pada triwulan II-2018. Sementara itu, kenaikan tingkat penggunaan
tenaga kerja tercermin pada peningkatan SBT jumlah tenaga kerja dari -0,88% pada triwulan
I-2018 menjadi 4,73% pada triwulan II-2018. Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan
rentabilitas dunia usaha pada triwulan II-2018 tetap baik, dengan akses terhadap kredit
perbankan yang relatif mudah.
Optimisme
Kegiatan Usaha
Ke depan, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan akan terus berlanjut tercermin pada SBT
yang tetap positif. SBT perkiraan kegiatan usaha triwulan III-2018 sebesar 17,73%. Namun,
perkiraan ekspansi usaha pada triwulan III-2018 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya (SBT 20,89%). Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan kegiatan
usaha diperkirakan terutama pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan &
perikanan dengan SBT sebesar 0,40%, lebih rendah dibandingkan 2,81% pada triwulan
sebelumnya.
A. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha pada
triwulan II-2018 tumbuh
lebih tinggi dibandingkan
periode sebelumnya.
Pada triwulan III-2018,
ekspansi kegiatan usaha
diperkirakan melambat.
Kegiatan usaha pada triwulan II-2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan
sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha
pada triwulan II-2018 sebesar 20,89%, meningkat dari 8,23% pada triwulan I-2018 (Grafik 1).
Dirinci menurut sektor lapangan usaha, peningkatan kegiatan usaha tertinggi terjadi
pada sektor industri pengolahan (SBT 3,96%). Hasil survei mencatat peningkatan kegiatan
usaha triwulan II-2018 antara lain didorong oleh faktor musiman tingginya permintaan saat
Ramadhan dan Idul Fitri. Peningkatan kegiatan usaha paling tinggi selanjutnya terjadi pada
sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 3,93%) dan keuangan, real estate & jasa
perusahaan (SBT 3,73%).
Responden memperkirakan kegiatan usaha pada triwulan III-2018 masih akan tetap
ekspansi, meski tidak setinggi triwulan II-2018. Hal ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan
usaha yang menurun menjadi sebesar 17,73%. Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan
kegiatan usaha diperkirakan terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan & perikanan dan pengangkutan & komunikasi dengan SBT masing-
masing sebesar 0,40% dan 1,50%, lebih rendah dibandingkan SBT 2,81% dan 2,05% pada
triwulan sebelumnya.
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
2 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
Grafik 1 Perkembangan Kegiatan Usaha
B. Kapasitas Produksi
Tingkat penggunaan
kapasitas produksi secara
rata-rata lebih tinggi
dibandingkan periode
sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai
pada triwulan II-2018 sebesar 78,40%, meningkat dari 76,27% pada triwulan sebelumnya
(Grafik 2). Peningkatan penggunaan kapasitas produksi terjadi seluruh sektor, tertinggi pada
sektor listrik, gas & air bersih (rata-rata sebesar 85,77%). Sementara, penggunaan kapasitas
produksi paling rendah terjadi pada sektor pertambangan & penggalian (rata-rata sebesar
75,04%).
Grafik 2 Perkembangan Kapasitas Utilisasi
3 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
C. Kondisi Keuangan dan Akses Kredit
Kondisi keuangan
perusahaan pada triwulan
II-2018 tetap terjaga
dengan akses kredit yang
masih relatif mudah.
Kinerja keuangan perusahaan pada triwulan II-2018 secara umum masih terjaga. Hal
tersebut terkonfirmasi dari Saldo Bersih (SB) kondisi likuiditas perusahaan sebesar 38,51%,
meningkat dari SB 34,67% pada periode sebelumnya. Sebagian besar responden SKDU
(53,74%) menjawab kondisi likuiditas perusahaan pada triwulan II-2018 cukup baik.
Sementara itu, sebesar 42,38% responden menjawab kondisi likuiditas pada triwulan II-2018
lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan hanya 3,88% responden yang
mengkonfirmasi kondisi likuiditas yang lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya.
Dari sisi kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas), hasil survei
mencatat SB kondisi rentabilitas perusahaan sebesar 37,01%, meningkat dari SB 36,79% pada
periode sebelumnya. Sebanyak 53,73% responden menjawab kondisi rentabilitas perusahaan
pada triwulan II-2018 masih cukup baik. Sementara itu, sebesar 41,64% responden menjawab
kondisi rentabilitas pada triwulan II-2018 lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan
hanya 4,63% responden yang mengkonfirmasi kondisi rentabilitas yang lebih buruk
dibandingkan periode sebelumnya.
Sementara untuk akses kredit perbankan, responden menilai akses kredit perbankan
pada triwulan II-2018 masih relatif mudah. SB akses kredit selama 3 (tiga) bulan terakhir
sebesar 6,34%, meskipun lebih rendah dari SB 8,45% pada periode sebelumnya. Sejalan
dengan kondisi keuangan perusahaan yang relatif terjaga, sebagian besar (83,91%)
responden mengkonfirmasi bahwa akses kredit perbankan pada triwulan II-2018 berada
pada kondisi normal. Sementara itu, sebesar 11,21% responden menjawab akses kredit
perbankan pada triwulan II-2018 lebih mudah, dan sebesar 4,87% responden menilai akses
kredit perbankan pada triwulan II-2018 lebih sulit dibandingkan periode sebelumnya.
D. Tenaga Kerja
Penggunaan tenaga kerja
pada triwulan II-2018 lebih
tinggi dibandingkan
triwulan sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja pada
triwulan II-2018 lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2018. Hal ini terindikasi dari SBT jumlah
tenaga kerja triwulan II-2018 sebesar 4,73%, meningkat dari -0,88% pada triwulan I-2018.
Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan penggunaan tenaga kerja terutama terjadi pada
sektor perdagangan, hotel & restoran (1,54%) dan sektor jasa-jasa (SBT 0,93%).
Pada triwulan III-2018,
pertumbuhan jumlah
tenaga kerja
diperkirakan melambat.
Sejalan dengan perkiraan pertumbuhan kegiatan usaha yang melambat,
penggunaan tenaga kerja pada triwulan III-2018 diperkirakan lebih rendah dibandingkan
periode sebelumnya. Kondisi ini terindikasi dari SBT jumlah tenaga kerja triwulan III-2018
yang menurun menjadi sebesar 4,05% dari 4,73% pada triwulan II-2018. Penggunaan
tenaga kerja yang lebih rendah terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran
dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan perikanan dengan SBT masing-
masing sebesar 0,85% dan 0,22% dan, lebih rendah dibandingkan SBT 1,54% dan 0,87%
pada triwulan sebelumnya.
E. Harga Jual
Harga jual di level
produsen terindikasi
berada pada
kecenderungan
meningkat.
Tekanan harga jual pada triwulan II-2018 terindikasi meningkat dengan nilai SBT sebesar
19,61%, dibandingkan 15,91% pada periode sebelumnya (Grafik 4). Peningkatan harga jual
tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 5,36%), diikuti oleh perdagangan, hotel &
restoran (SBT 5,14%).
Tekanan kenaikan harga jual diperkirakan melambat pada triwulan III-2018 dengan SBT
sebesar 18,29%. Berdasarkan rincian sektor, penurunan tekanan kenaikan harga jual terutama
diperkirakan terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan sektor pengangkutan &
4 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
komunikasi dengan SBT masing-masing sebesar 3,41% dan 0,47%, lebih rendah dibandingkan
5,14% dan 1,31% pada triwulan I-2018.
Grafik 3 Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja Grafik 4 Perkembangan Harga Jual
F. Inflasi
Responden
memperkirakan inflasi
2018 sebesar 3,88%.
Hasil survei pada triwulan II-2018 menunjukan secara rata-rata, responden
memperkirakan inflasi pada tahun 2018 sebesar 3,88% (yoy). Perkiraan tersebut masih berada
dalam rentang sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5% ± 1%. Berdasarkan sektor ekonomi,
perkiraan tingkat inflasi paling tinggi ditunjukkan oleh responden di sektor industri
pengolahan (rata-rata sebesar 4,25%). Sementara perkiraan inflasi paling rendah ditunjukkan
oleh responden di sektor pertambangan & penggalian yaitu secara rata-rata sebesar 3,68%.
G. Prompt Manufacturing Index - SKDU*
PMI-SKDU
mengindikasikan
peningkatan kinerja sektor
industri pengolahan pada
triwulan II-2018.
Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan II-2018 meningkat dibandingkan
triwulan I-2018. Hal ini sebagaimana terindikasi dari nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) -
SKDU yang berada pada fase ekspansi sebesar 52,40%, meningkat dari 50,14% pada triwulan
I-2018 (Grafik 5). Kondisi ini sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha pada sektor industri
pengolahan yang diindikasikan oleh SBT kegiatan usaha industri pengolahan triwulan II-2018
sebesar 3,96%, meningkat dari 2,17% pada triwulan I-2018.
Berdasarkan komponen pembentuk PMI-SKDU, peningkatan kinerja industri
pengolahan pada triwulan II-2018 terutama didorong oleh ekspansi indeks volume pesanan
(54,57%) dan indeks produksi (54,39%).
Pada triwulan III-2018, peningkatan kinerja industri pengolahan diperkirakan terus
berlanjut meski tidak setinggi periode sebelumnya. Hal ini sebagaimana terindikasi dari PMI-
SKDU yang masih berada pada fase ekspansi dengan indeks sebesar 51,81%, namun lebih
rendah dari 52,40% pada triwulan II-2018. Perkembangan kinerja sektor industri pengolahan
ini sejalan dengan pertumbuhan kegiatan usaha industri pengolahan triwulan III-2018 yang
lebih lambat dibandingkan triwulan II-2018 dengan SBT sebesar 3,43%, turun dari 3,96%.
Berdasarkan komponen pembentuknya, ekspansi sektor industri pengolahan
triwulan III-2018 terutama disebabkan oleh ekspansi indeks volume pesanan dan indeks
volume persediaan barang jadi masing-masing sebesar 54,57% dan 52,88%.
5 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
Grafik 5 Prompt Manufacturing Index (PMI) - SKDU
Grafik 6 Indikator Pembentuk PMI - SKDU
Indeks Volume Produksi Sebaran Jawaban Responden
Indeks Volume Pesanan Sebaran Jawaban Responden
Indeks Persediaan Barang Jadi Sebaran Jawaban Responden
6 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
Indeks Penerimaan Pesanan Barang Input Sebaran Jawaban Responden
Indeks Tenaga Kerja Sebaran Jawaban Responden
H. Perkembangan Investasi
Kegiatan investasi dunia
usaha pada triwulan
II-2018 tumbuh lebih
tinggi dibanding triwulan
sebelumnya.
Kegiatan investasi pada triwulan II-2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode
sebelumnya. Hal itu tercermin dari SBT realisasi investasi pada triwulan II-2018 sebesar
11,73%, lebih tinggi dibandingkan 9,55% pada triwulan I-2018. Berdasarkan sektor lapangan
usaha, peningkatan kegiatan investasi pada triwulan II-2018 terindikasi terjadi pada seluruh
sektor, terutama sektor jasa-jasa dan keuangan, real estate dan jasa perusahaan, dengan SBT
masing-masing sebesar 2,25% dan 2,21%, lebih tinggi dibandingkan SBT 1,18% dan 1,81%
pada triwulan I-2018.
Sejalan dengan optimisme kegiatan usaha, pertumbuhan investasi dunia usaha
diperkirakan terus meningkat pada triwulan III-2018. Kondisi ini terindikasi dari SBT perkiraan
investasi triwulan III-2018 yang meningkat menjadi sebesar 14,79%. Berdasarkan sektor
lapangan usaha, peningkatan kegiatan investasi paling tinggi diperkirakan terjadi pada sektor
jasa-jasa (SBT 2,33%).
Dilihat berdasarkan sifatnya, hasil survei mencatat sebesar 52,94% responden
melakukan investasi baru. Sementara itu, sebesar 24,39% responden melakukan investasi
penggantian dan sebesar 22,67% responden melakukan investasi baik yang bersifat investasi
baru maupun penggantian. Berdasarkan bentuknya, sebagian besar investasi dilakukan
dalam bentuk mesin dan bangunan/pabrik (masing-masing dikonfirmasi oleh 29,12% dan
25,17% responden).
Beberapa faktor yang menurut responden menghambat rencana investasi, antara
lain terkait perijinan (dikonfirmasi oleh 21,95%), suku bunga dan kondisi infrastruktur
sebagaimana dikonfirmasi oleh 16,41% dan 10,20% responden.