Top Banner
SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016 YANDRI WINARKO A21114308 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
95

SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

May 04, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

SKRIPSI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2012-2016

YANDRI WINARKO

A21114308

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 2: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

SKRIPSI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2012-2016

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

YANDRI WINARKO

A21114308

Kepada

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 3: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

ii

SKRIPSI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2012-2016

disusun dan diajukan oleh

YANDRI WINARKO

A21114308

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 20 Maret 2018

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Cepi Pahlevi, SE.,M.Si.

NIP. 19691113 199303 1 001

Pembimbing II

Drs. Armayah, M.Si.

NIP. 19590619 198503 1 001

Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Dr. Hj. Nurdjanah Hamid, SE.,M.Agr.

NIP. 19600503 198601 2 001

Page 4: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

iii

SKRIPSI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2012-2016

Disusun dan diajukan oleh

YANDRI WINARKO

A21114308

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada

Tanggal 23 Mei 2018 dan dinyatakan telah

memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Prof. Dr. H. Cepi Pahlevi, SE.,M.Si Ketua 1 .....................

2. Drs. Armayah, M.Si Sekertaris 2 .....................

3. Prof. Dr. H. Muhammad Ali, SE.,M.S Anggota 3 .....................

4. Dr. H. M. Sobarsyah, SE.,M.Si Anggota 4 .....................

5. Dr. Andi Nur Baumassepe, SE.,MM Anggota 5 .....................

Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Dr. Hj. Nurdjanah Hamid, SE.,M.Agr

NIP 19600503 198601 2 001

Page 5: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Yandri Winarko

NIM : A21114308

Jurusan/Program Studi : Manajemen/Strata Satu (S1)

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul :

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2012-2016

Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam

naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain

untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber

kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 20 Maret 2018

Yang membuat pernyataan

Yandri Winarko

Page 6: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

v

PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat,

kasih, dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM

PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016”. Penulisan skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada

Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, pada

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis, Bapak Edy Winarko dan Ibu Erly, yang selama ini

senantiasa mendoakan serta memberikan dukungan baik secara moril dan

materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abd.Rahman Kadir, SE.,M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin beserta jajarannya.

3. Ibu Dr. Hj. Nurdjanah Hamid, SE., M.Agr dan Bapak Dr. Musran Munizu,

SE., M.Si.,CIPM selaku ketua jurusan dan sekertaris jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

4. Bapak Prof. Dr. H. Cepi Pahlevi, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing satu

dan Bapak Drs. Armayah, M.Si, selaku pembimbing dua, yang telah

meluangkan waktu, memberikan arahan dan saran, selama proses

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

yang telah memberikan banyak ilmunya selama perkuliahan, seluruh staf

Page 7: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

vi

dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas

bantuannya.

6. Sahabat seperjuangan, Riesdo, Adi, Rio, dan Charles yang selalu setia

menemani penulis baik dalam suka maupun duka, Terima kasih atas

kebersamaan, dukungan, nasihat, dan bantuannya selama ini.

7. Keluarga besar PMKO FE-UH, khususnya PMKO angkatan 2014 terima

kasih atas segala doa dan dukungannya selama ini.

8. Teman-teman KKN Reguler Gel. 96 Kecamatan Lanrisang. Terima kasih

untuk setiap pengalaman, perjuangan, dan dukungan yang selalu kalian

berikan. Thanks for the best moment.

9. Teman-teman (BRILL14NT), Manajemen Angkatan 2014 yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah

terjalin selama hampir 5 tahun ini yang sangat berarti untuk penulis.

10. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan saran yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu hinga terselesaikannya skripsi ini.

Akhir kata, semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada

penulis hingga terselesaikannya skripsi ini dengan baik selalu diberkati oleh-Nya.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Makassar, 20 Maret 2018

Penulis

Page 8: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

vii

ABSTRAK

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016

Yandri Winarko Cepi Pahlevi

Armayah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Price Earning Ratio (PER).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dimana berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh sampel sebanyak 11 perusahaan dari jumlah populasi sebanyak 16 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham, hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -3,326 dan sig 0,002 < 0,05. Variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 5,994 dan sig 0,000 < 0,05. dan variabel PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham, hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 1,362 dan sig 0,179 > 0,05. Secara simultan variabel DER, ROE, dan PER berpengaruh terhadap harga saham, hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 12,271 dan sig 0,000 < 0,05.

Kata kunci : Kinerja keuangan, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity

(ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Harga Saham

Page 9: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF FINANCIAL PERFORMANCE ON THE STOCK PRICE OF FOOD AND BEVERAGE COMPANIES LISTED ON THE INDONESIA STOCK

EXCHANGE PERIOD 2012-2016

Yandri Winarko Cepi Pahlevi

Armayah

This study aims to determine the effect of financial performance on stock prices of food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2012-2016. In this research, the ratio used to assess the company's financial performance is Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), and Price Earning Ratio (PER).

This research is a quantitative research, using secondary data. The sampling technique used is purposive sampling where based on the predetermined criteria, there are 11 companies from the total population of 16 companies. The analysis method used is multiple linear regression analysis.

The results showed that partially DER variables have a negative and significant effect to stock prices, this is evidenced by the tcount of -3,326 and sig 0,002 < 0,05. ROE variable have positive and significant effect to stock price, this is evidenced by the tcount of 5,994 and sig 0,000 < 0,05. and PER variable have positive and insignificant effect to stock price, this is evidenced by the tcount of 1,362 and sig 0,179 > 0,05. Simultaneously DER, ROE, and PER variables affect the stock price, this is evidenced by the value of Fcount of 12,271 and sig 0,000 < 0,05.

Keyword : Financial Performance, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), and Stock Price

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

Page 10: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

ix

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8

1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................... 8

1.5. Ruang Lingkup Batasan Penelitian ............................................ 9

1.6. Sistematika Penulisan ................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. LandasanTeori ............................................................................ 11

2.1.1 Teori Signal (Signalling Theory) ..................................... 11

2.1.2 Pasar Modal .................................................................... 12

2.1.3 Saham ............................................................................. 13

2.1.4 Harga Saham .................................................................. 16

2.1.5 Analisis Saham ............................................................... 18

2.1.6 Rasio Keuangan.............................................................. 20

2.1.7 Debt to Equity Ratio ........................................................ 21

2.1.8 Return on Equity ............................................................. 23

2.1.9 Price Earning Ratio ......................................................... 23

2.2. Tinjauan Empirik ......................................................................... 24

2.3. Kerangka Pemikiran ................................................................... 27

2.4. Hipotesis ..................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ................................................................. 28

3.2 Tempat dan Waktu ..................................................................... 28

3.3 Populasi dan Sampel .................................................................. 28

3.3.1 Populasi ........................................................................... 28

Page 11: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

x

3.3.2 Sampel ............................................................................ 29

3.4 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 31

3.4.1 Jenis Data ....................................................................... 31

3.4.2 Sumber Data ................................................................... 31

3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 31

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................. 32

3.6.1 Variabel Independen ....................................................... 32

3.6.2 Variabel Dependen ......................................................... 33

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................... 35

3.7.1 Uji Asumsi Klasik............................................................. 35

3.7.2 Analisis Regresi Berganda ............................................. 37

3.7.3 Pengujian Hipotesis ........................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 41

4.1.1 PT. Tri Banyan Tirta Tbk ................................................. 41

4.1.2 PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk ................................. 42

4.1.3 PT. Delta Djakarta Tbk .................................................... 42

4.1.4 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ......................... 43

4.1.5 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ................................. 43

4.1.6 PT Multi Bintang Indonesia Tb........................................ 44

4.1.7 PT Mayora Indah Tbk ..................................................... 45

4.1.8 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ............................... 45

4.1.9 PT Sekar Bumi Tbk ......................................................... 46

4.1.10 PT Siantar Top Tbk ......................................................... 46

4.1.11 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk .. 47

4.2. Deskripsi Data Penelitian............................................................ 47

4.2.1 Debt to Equity Ratio ........................................................ 47

4.2.2 Return on Equity ............................................................. 49

4.2.3 Price Earning Ratio ......................................................... 50

4.2.4 Harga Saham .................................................................. 51

4.3. Hasil Analisis Data ...................................................................... 52

4.3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................... 52

4.3.1.1 Hasil Uji Normalitas ........................................ 52

4.3.1.2 Hasil Uji Multikolonieritas ............................... 53

4.3.1.3 Hasil Uji Autokorelasi ..................................... 54

4.3.1.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................... 55

4.3.2 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda .................... 56

4.3.3 Pengujian Hipotesis ........................................................ 58

4.3.3.1 Hasil Uji Statistik t (Pengujian Secara

2. ..................................................................... Parsi

al) ................................................................... 58

4.3.3.2 Hasil Uji Statistik F (Pengujian Secara

3. ..................................................................... Simul

tan) .................................................................. 60

4.3.3.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............... 61

Page 12: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

xi

4.4. Pembahasan ............................................................................... 61

4.4.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap

4. ...................................................................................... Harg

a Saham .......................................................................... 61

4.4.2 Pengaruh Return on Equity Ratio (ROE) Terhadap

5. ...................................................................................... Harg

a Saham .......................................................................... 62

4.4.3 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap

6. ...................................................................................... Harg

a Saham .......................................................................... 63

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 65

5.2 Saran ........................................................................................... 65

5.3 Keterbatasan Penelitian.............................................................. 66

7. .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68

LAMPIRAN ...................................................................................................... 71

Page 13: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun

2012- 2016 ................................................................................... 3

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman yang dijadikan

Populasi Penelitian ....................................................................... 29

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman yang dijadikan

Sampel Penelitian ......................................................................... 30

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 33

Tabel 4.1 Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Makanan dan Minuman

Yang dijadikan Sampel .................................................................. 48

Tabel 4.2 Return on Equity (ROE) Perusahaan Makanan dan Minuman

Yang dijadikan Sampel .................................................................. 49

Tabel 4.3 Price Earning Ratio (PER) Perusahaan Makanan dan Minuman

Yang dijadikan Sampel .................................................................. 50

Tabel 4.4 Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang

dijadikan Sampel ........................................................................... 51

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................ 57

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t .......................................................................... 59

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F ......................................................................... 60

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 61

Page 14: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Harga Saham Perusahaan Makanan dan

Minuman Pada Tahun 2012-2016 .............................................. 4

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 27

Gambar 4.1 Normal Probability Plots ............................................................. 53

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 56

Page 15: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata ........................................................................................ 72

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Yang

Dijadikan Sampel ........................................................................ 73

Lampiran 3 Hasil Output SPSS 24 ................................................................ 75

Lampiran 4 Hasil Output SPSS 24 Setelah Transformasi Data .................... 78

Page 16: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri makanan dan minuman merupakan kelompok perusahaan yang

cukup besar dan berkembang pesat di Indonesia. Industri ini juga merupakan

salah satu industri yang pertumbuhannya cukup baik. “Industri makanan dan

minuman mencatatkan angka pertumbuhan 7,54 persen pada 2015, dan 8,46

persen pada 2016. Angka pertumbuhan industri makanan dan minuman ini lebih

tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan industri pengolahan non-

migas yang rata-rata angka pertumbuhannya hanya 5,83 persen dan rata-rata

pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada level angka 5 persen”.

(sumber: kompas.com).

Perkembangan industri ini tidak terlepas dari jumlah penduduk Indonesia

yang terus bertambah ditiap tahunnya. Seiring bertambahnya jumlah penduduk,

volume kebutuhan terhadap produk-produk konsumsi pun juga ikut meningkat.

Selain itu, perusahaan makanan dan minuman akan terus ada dan paling tahan

terhadap kondisi krisis dibandingkan dengan sektor lainnya, sebab dalam kondisi

krisis ataupun tidak, produk makanan dan minuman akan tetap dibutuhkan.

Namun, permasalahan yang dihadapi oleh industri makanan dan minuman

dalam negeri ini tidak terlepas dari tren pelemahan rupiah yang masih

berlangsung. Beberapa faktor eksternal yang ikut memengaruhi pelemahan

rupiah sepanjang tahun 2016 ini diantaranya, keluarnya Inggris Raya dari Uni

Eropa, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, menguatnya

sentimen negatif terhadap perekonomian Tiongkok, dan rencana The Fed yang

Page 17: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

2

akan menaikkan suku bunga yang menyebabkan timbulnya tekanan terhadap

nilai tukar rupiah.

Melemahnya rupiah memberikan tekanan terhadap kinerja industri makanan

dan minuman sebab, industri ini masih tergantung pada bahan baku impor.

Dampak lain yang ditimbulkan akibat ketergantungan bahan baku impor adalah

sensitivitas fluktuasi kurs rupiah yang akan langsung memengaruhi biaya

produksi manufaktur domestik. Akibatnya, daya saing produk Indonesia di pasar

internasional menjadi rendah.

Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan atau

meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Ketika suatu perusahaan

tidak mampu bersaing dengan perusahaan global maka terjadi penurunan

volume produksi dan penjualan perusahaan sehingga perusahaan akan

mengalami kebangkrutan. Hal ini yang mendorong setiap perusahaan makanan

dan minuman harus mampu memanfaatkan peluang dan kemampuan yang

mereka miliki agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain dan juga

untuk menghindari adanya potensi kebangkrutan.

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk mulai berkembang maka

perusahaan tersebut akan meningkatkan kinerja dan inovasi produknya yang

mana akan membutuhkan modal yang tidak sedikit. Salah satu cara bagi

perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan dananya adalah dengan menjual

sahamnya dipasar modal (bursa efek) yang lebih dikenal sebagai go public.

Tujuan perusahaan menerbitkan saham adalah untuk mendapatkan dana,

melakukan ekspansi dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

dimasa yang akan datang, hal ini dapat menunjukkan prospek perusahaan

tersebut.

Page 18: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

3

No Nama Perusahaan Kode 2012 2013 2014 2015 2016

1 PT. Tri Banyan Tirta Tbk. ALTO 302.34 570 352 325 330

2 PT. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA 1,300.00 1,160.00 1,500.00 675 1,350.00

3 PT. Delta Djakarta Tbk. DLTA 5,100.00 7,600.00 7,800.00 5,200.00 5,000.00

4PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.ICBP 3,900.00 5,100.00 6,550.00 6,737.50 8,575.00

5PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk. INDF 5,850.00 6,600.00 6,750.00 5,175.00 7,925.00

6PT. Multi Bintang Indonesia

Tbk. MLBI 7,400.00 12,000.00 11,950.00 8,200.00 11,750.00

7 PT. Mayora Indah Tbk. MYOR 685.71 1,040.00 836 1,220.00 1,645.00

8PT. Nippon Indosari

Corporindo Tbk. ROTI 1,380.00 1,020.00 1,385.00 1,265.00 1,600.00

9 PT. Sekar Bumi Tbk. SKBM 390 480 970 945 640

10 PT. Siantar Top Tbk. STTP 1,050.00 1,550.00 2,880.00 3,015.00 3,190.00

11PT. Ultrajaya Milk Industry

&Trading Company Tbk. ULTJ 332.5 1,125.00 930 986.25 1,142.50

Harga saham menjadi salah satu fokus pertimbangan seorang investor

ketika akan melakukan investasi. Harga saham yang stabil dan memiliki

pergerakan yang cenderung naik ditiap periode merupakan harga saham yang

hampir diminati oleh semua investor. Namun, Harga saham yang berlaku di

bursa efek adalah suatu harga yang selalu mengalami fluktuasi atau berubah-

ubah sewaktu-waktu bisa naik maupun turun. Sehingga, Hal ini yang menjadi

risiko tersendiri bagi investor dalam menentukan perusahaan mana yang akan

diinvestasikan modalnya. Harga saham juga mencerminkan nilai perusahaan,

apabila harga saham perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan baik di mata

investor dan sebaliknya, oleh karena itu harga saham merupakan hal yang

sangat penting bagi perusahaan.

Berikut perkembangan harga saham pada perusahan makanan dan

minuman pada tahun 2012 - 2016:

Tabel 1.1 Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2012-2016

Sumber: finance.yahoo.com, (data diolah)

Page 19: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

4

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pergerakan harga saham mengalami

fluktuasi. Pada beberapa periode penelitian harga saham ada yang mengalami

peningkatan maupun penurunan. Penurunan harga saham terjadi pada PT.

Cahaya Kalbar Tbk pada tahun 2015 dimana harga sahamnya menjadi Rp

675.00 sedangkan pada tahun 2014 harga sahamnya berada pada posisi Rp

1,500.00. penurunan harga saham juga terjadi pada PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk pada tahun 2015 yaitu pada posisi Rp. 5,175.00 yang sebelumnya

pada tahun 2014 Rp. 6,750.00. PT. Mayora Indah Tbk mengalami penurunan

harga saham pada tahun 2014 sebesar Rp 836.00, namun pada tahun 2015

meningkat menjadi Rp 1,220.00. Sementara PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk mengalami peningkatan saham ditiap periodenya.

Berikut adalah grafik pertumbuhan harga saham perusahaan makanan dan

minuman.

Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Pada Tahun 2012 – 2016.

Sumber: finance.yahoo.com, (data diolah)

Rp-

Rp2.000,00

Rp4.000,00

Rp6.000,00

Rp8.000,00

Rp10.000,00

Rp12.000,00

2012 2013 2014 2015 2016

ALTO

CEKA

DLTA

ICBP

INDF

MLBI

MYOR

ROTI

SKBM

STTP

ULTJ

Page 20: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

5

Para investor dalam melakukan investasi di pasar modal selalu memerlukan

informasi yang berkaitan dengan perusahaan yang akan menjadi target

investasinya. Para Investor memerlukan informasi keuangan perusahaan untuk

melakukan penilaian terlebih dahulu dan kemudian menentukan saham

perusahaan mana yang akan dibeli, yang akan dijual, dan yang akan

dipertahankan. Secara fundamental, harga suatu saham dipengaruhi oleh kinerja

keuangan perusahaan. Kinerja keuangan merupakan hasil dari berbagai aktivitas

yang dilakukan perusahaan dalam mengerahkan seluruh sumber keuangan yang

tersedia. Kinerja keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan

perusahaan pada setiap periode. Laporan keuangan memberikan gambaran

mengenai kondisi, prestasi, dan prospek perusahaan kedepannya sehingga

membantu dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi.

Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan dapat mengurangi

ketidakpastian risiko dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Analisis

rasio merupakan salah satu teknik analisis fundamental yang digunakan untuk

membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui

kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis rasio menyediakan

indikator yang dapat mengukur tingkat likuiditas, leverage, aktivitas maupun

profitabilitas suatu perusahaan (Munawir, 2004).

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan

dengan harga saham serta faktor-faktor yang mungkin memengaruhinya seperti

Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Price Earning Ratio

(PER). Pemilihan rasio tersebut didasari pada faktor-faktor yang dipandang akan

mempengaruhi harga saham pada perusahaan khususnya perusahaan makanan

dan minuman.

Page 21: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

6

Rasio hutang atau leverage yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt

to Equity Ratio (DER). DER adalah rasio yang menunjukkan proporsi

penggunaan utang dan ekuitas untuk pendanaan perusahaan. Menurut Brigham

dan Houston (2010:140), harga saham cenderung akan menurun dengan

semakin tingginya risiko penggunaan hutang. Hal itu memiliki arti bahwa

Semakin besar DER maka akan semakin kecil laba yang akan dibagikan kepada

pemegang saham, sehingga dapat menurunkan harga saham yang

bersangkutan. Hasil penelitian Muhammad Ircham, (2014) menunjukkan bahwa

variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap harga saham.

Hasil yang berbeda diperoleh Aulia Mandasari (2014), dan Dwi Murtiningsih

(2013) yang menunjukkan DER berpengaruh tidak signifikan terhadap harga

saham.

Profitabilitas merupakan salah satu indikator penilaian yang

menggambarkan tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan

profit/laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas, maka semakin baik kelangsungan

hidup suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan laba yang meningkat,

sehingga dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi diperusahaan

tersebut. Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return on Equity

(ROE) yang merupakan salah satu rasio yang mengukur perbandingan antar

laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri. Hasil penelitian Astrid Amanda,

(2013) menunjukkan bahwa variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap harga saham. Namun, berbeda dengan Muhammad

Ircham, (2014) yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap harga saham.

Price Earnings Ratio (PER) mencerminkan tingkat pengembalian atas

investasi saham investor. PER merupakan rasio antara harga pasar per lembar

Page 22: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

7

saham dengan laba per lembar saham. Peningkatan PER menunjukkan bahwa

investor sangat senang dengan saham perusahaan, oleh karena itu harga saham

akan bergerak lebih tinggi dan calon investor akan memutuskan untuk

berinvestasi juga, sehingga akan meningkatkan harga saham. Hasil penelitian

Sardiyati (2016), menyatakan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap harga

saham. Berbeda dengan hasil penelitian Yoshinta Irene Jehanu (2017) bahwa

PER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis melakukan

penelitian terhadap masalah tersebut dengan mengambil judul "Pengaruh

Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan Dan

Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur dengan Debt to

Equity Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan

Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016?

2. Bagaimana pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur dengan Return on

Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016?

3. Bagaimana pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur dengan Price

Earning Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan

Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016?

Page 23: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

8

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur dengan

Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan

dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2016.

2. Untuk menganalisis pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur dengan

Return on Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan

dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2016.

3. Untuk menganalisis pengaruh Kinerja Keuangan yang diukur dengan

Price Earning Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan

dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2016.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Investor

Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam mengambil keputusan sebelum menanamkan modalnya di suatu

perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

perusahaan sebagai masukan untuk dapat memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.

Page 24: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

9

3. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi harga saham.

1.5 Ruang Lingkup Batasan Penelitian

Batasan masalah dalam penulisan ini terbatas pada beberapa rasio

keuangan yang dianggap sebagai fundamental kinerja keuangan perusahaan

dan harga saham yang terdiri atas variabel Debt to Equity Ratio, Return on

Equity, dan Price Earning Ratio, dalam hubungannya terhadap harga saham

pada Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2012 - 2016, yang dikaji secara parsial maupun secara serempak dari

seluruh variabel diatas.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan, maka penulis membagi ke dalam lima

bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan landasan teori yang melandasi penelitian,

penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel-variabel

Page 25: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

10

yang digunakan dalam penelitian dan definisi operasional, serta

metode analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pemaparan deskripsi objek penelitian, analisis

data, serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, dan saran yang

dapat berkaitan dengan penelitian, serta keterbatasan dalam

penelitian.

Page 26: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Menurut Brigham dan Houston (2011), Teori sinyal adalah sinyal (tanda)

yang diberikan oleh manajemen perusahaan kepada investor sebagai petunjuk

mengenai prospek perusahaan tersebut. Sinyal ini berupa informasi mengenai

apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan

pemilik.

Suatu pengungkapan dikatakan mengandung informasi apabila dapat

memicu reaksi pasar. Apabila efek yang dihasilkan dari suatu pengungkapan

berupa kenaikan harga saham, maka pengungkapan tersebut merupakan sinyal

positif. Namun apabila pengungkapan tersebut memberikan dampak negatif,

maka pengungkapan tersebut merupakan sinyal negatif.

Menurut Jogiyanto (2014), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu

pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan

keputusan investasi. Pada saat informasi diumumkan, pelaku pasar terlebih

dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal

baik (good news) atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi

tersebut dianggap sebagai signal baik, maka investor akan tertarik untuk

melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang

tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham (Suwardjono,

2010). Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat

menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan adalah laporan tahunan. Informasi

Page 27: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

12

yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi laporan

keuangan maupun informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan.

Dalam Teori Signal dijelaskan bahwa perusahaan mempunyai dorongan

untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal

perusahaan. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena

terdapat perbedaan informasi antara perusahaan dengan pihak eksternal.

Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka

melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk

perusahaan, dan kemungkinan lain pihak eksternal yang tidak memiliki informasi

akan berpendapat sama tentang nilai semua perusahaan. Pandangan seperti ini

akan merugikan perusahaan yang memiliki kondisi yang lebih baik karena pihak

eksternal akan menilai perusahaan lebih rendah dari yang seharusnya dan

demikian juga sebaliknya.

2.1.2 Pasar Modal

Menurut UU No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

menyatakan bahwa: “Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek”.

Pasar modal juga dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara

penawaran dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar

yang memiliki kelebihan dana melakukan investasi dalam surat berharga yang

ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, perusahaan yang membutuhkan dana

menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan

otoritas di pasar modal sebagai emiten.

Page 28: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

13

Didalam Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didirikan untuk

menggantikan tugas dan fungsi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dengan terbentuknya OJK maka secara

otomatis pengaturan dan pengawasan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-

Bank (IKNB) beralih ke OJK.

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal

dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal

kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan

lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang

dimiliknya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing

instrument.

2.1.3 Saham

Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan

bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian perusahaan itu.

Sekuritas atau saham merupakan bagian pemegang saham dalam perusahaan,

yang dinyatakan dengan angka dan bilangan yang tertulis pada saham yang

dikeluarkan oleh perseroan. Jumlah yang tertulis pada setiap lembar surat-surat

saham itu disebut nilai nominal saham. Kepada pemegang saham diberikan bukti

pemilikan saham untuk saham yang dimiliknya. Bukti pemilikan saham atas

tunjuk berupa surat saham, sedangkan bukti pemilikan saham atas nama,

Page 29: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

14

diserahkan kepada para pihak pemegang saham dan ditetapkan dalam anggaran

dasar sesuai dengan kebutuhan.

Husnan (2005) mengatakan bahwa saham adalah selembar kertas yang

dimiliki oleh pemilik modal dan memiliki hak atas kekayaan suatu perusahaan

yang menerbitkannya. Apabila individu atau badan usaha membeli saham pada

sebuah perusahaan maka sebagian kepemilikan perusahaan itu adalah milik

individu atau badan usaha tersebut. Saham merupakan salah satu alternative

untuk berinvestasi dan yang paling popular. Investor yang memilih berinvestasi

dengan membeli saham artinya memiliki kelebihan dana yang kemudian

dialokasikan untuk surat berharga tersebut dengan tujuan mendapatkan profit.

Pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan

membeli atau memiliki saham (Martalena dan Maya Malinda, 2011:12):

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan

dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen

diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam

RUPS. Jika setelah pemodal ingin mendapatkan dividen, pemodal

tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang

relative lama, yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam

periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang berhak

mendapat dividen. Dividen yang dibagikan dapat berupa dividen tunai

artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang

tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula

berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham

diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki

Page 30: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

15

seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen

saham tersebut.

2. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih nilai antara harga beli dan harga jual.

Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di

pasar sekunder. Saham merupakan surat berharga yang paling popular

dan dikenal luas di masyarakat. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak

tagih atau klaim, maka saham terbagi atas (Darmadji dan Fakhruddin,

2006):

a. Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan

pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan

hak atas harta kekayaan perusahaanapabila perusahaan tersebut

dilikuidasi setelah perusahaan melunasi kewajiban hutangnya.

b. Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki

karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa

menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga

bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.

Selain menawarkan keuntungan, sebagai instrumen investasi, saham juga

memiliki resiko. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:13) risiko investor yang

memiliki saham adalah sebagai berikut:

1. Tidak mendapatkan dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan

keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan

dividen jika mengalami kerugian.

2. Capital Loss

Page 31: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

16

Investor akan mengalami capital loss ketika harga beli saham lebih

besar dari harga jual.

3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi

Jika sebuah perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak

secara langsung terhadap saham perusahaan tersebut. Menurut

peraturan pencatatan efek, jika sebuah perusahaan dilikuidasi maka

secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari

bursa. Dalam kondisi perusahaan dilikudasi, maka pemegang saham

akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang

obligasi .

4. Saham dikeluarkan dari bursa (delisting)

Saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya dikarenakan kinerja

yang buruk. Saham yang telah di-delist tentu saja tidak lagi

diperdagangkan di bursa.

Berdasarkan pernyataan di atas, investasi dalam saham memiliki

keuntungan dan risiko. Keuntungan memiliki saham adalah investor dapat

memperoleh dividen dan capital gain, sedangkan risikonya adalah tidak

mendapat dividen, capital loss, perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, dan saham

dikeluarkan dari bursa (delisting). Dengan adanya keuntungan dan risiko dari

kepemilikan saham, investor harus pandai dalam melakukan analisis sebelum

memutuskan untuk berinvestasi pada saham supaya dapat meminimalisir risiko

dari kepemilikan saham tersebut.

2.1.4 Harga Saham

Harga saham merupakan harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek

yang ditentukan oleh kekuatan pasar dalam arti tergantung pada kekuatan

Page 32: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

17

permintaan (penawaran) dan penawaran (permintaan jual). Harga pasar saham

juga menunjukkan nilai dari perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi nilai dari

harga pasar saham suatu perusahaan, maka investor akan tertarik untuk menjual

sahamnya. Bursa saham merupakan salah satu indikator perekonomian suatu

negara maka diperlukan suatu perhitungan tentang transaksi yang terjadi dalam

bursa sepanjang periode tertentu. Perhitungan ini akan digunakan sebagai tolak

ukur kondisi perekonomian suatu negara. Untuk di negara di Indonesia

perhitungan tersebut adalah perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

(Sunariyah, 2006 : 170).

Sartono (2010 : 70) “harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme

permintaan dan penawaran di pasar modal.” Harga saham mengalami

perubahan naik turun dari satu waktu ke waktu yang lain. Perubahaan tersebut

tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Apabila suatu saham

mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham akan cenderung naik.

Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung turun.

Menurut Widoatmodjo (2007:13), harga saham dapat dibedakan sebagai

berikut:

1. Harga Nominal

Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham

yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang

dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting karena

deviden yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan

nilai nominal.

2. Harga Perdana

Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di

bursa efek dalam rangka penawaran umum. Penjualan saham perdana

Page 33: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

18

disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada pasar

perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan

emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu

akan dijual kepada masyarakat.

3. Harga pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor

yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa

efek. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi.

Harga inilah yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan

merupakan harga yang benar-benar mewakili harga perusahaan

penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi

negosiasi harga antara investor dengan perusahaan penerbit. Harga

yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga

pasar yang tercatat pada waktu penutupan (closing price) aktivitas di

Bursa Efek Indonesia. Sedangkan pasar primer ialah pasar dimana

sekuritas baru dijual dan dibeli untuk pertama kali. Artinya, pasar

penerbitan saham baru masyarakat. Pada saat di pasar primer, terjadi

transaksi antara emiten (perusahaan yang menjual surat berharga)

dengan investor (lembaga atau individu yang membeli surat berharga

yang ditawarkan). Pada saat primer, seluruh uang masuk ke emiten.

2.1.5 Analisis Saham

Seorang investor dalam membuat keputusan dalam berinvestasi atau untuk

membeli saham tertentu, sebelumnya terlebih dahulu menganalisis saham

tersebut. Hal ini untuk menentukan kualitas, prospek, dan tanggungan risiko

saham. Sehubungan dengan uraian di atas, berikut beberapa pendekatan

Page 34: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

19

perhitungan harga saham yang seharusnya (nilai intrinsik), selanjutnya diikuti

dengan berbagai model untuk penerapannya.

Umumnya para investor melakukan 2 pendekatan untuk menganalisis

saham, yaitu:

1. Analisis Teknikal

Husnan (2001) mengatakan analisis teknikal adalah analisis

pergerakan harga dari waktu ke waktu untuk memperkirakan harga

saham. Analisis ini dilakukan dengan mempelajari data historis harga

saham seperti informasi harga, volume, grafik pergerakan saham. Model

analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku dasar modal dimasa

yang akan datang berdasarkan kebiasaan dimasa lalu. Analisis ini

berupaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan

mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu

lalu. Para penganut analisis ini, menyatakan bahwa :

a. Harga saham mencerminkan informasi yang relevan.

b. Informasi tersebut ditunjukan oleh perubahan harga saham di waktu

lalu.

c. Karena perubahan harga saham mempunyai pola tertentu, maka

pola tersebut akan berulang.

Sasaran yang ingin dicapai dari analisis adalah ketepatan waktu

dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh

karena itu informasi yang berasal dari faktor-faktor teknis sangat penting

bagi pemodal untuk menentukan kapan suatu saham harus dibeli atau

dijual.

Page 35: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

20

2. Analisis Fundamental

Sutrisno (2005) mengatakan analisis fundamental merupakan

analisis harga saham berdasarkan kinerja perusahaan yang menerbitkan

saham. Kinerja perusahaan dapat terlihat dari kondisi internal

perusahaan yang merangkum data-data finansialnya seperti laporan

keuangan. Analisis fundamental mengutamakan informasi mengenai

kinerja uang dan pola manajemen dalam perusahaan yang menerbitkan

saham seperti laporan arus kas, penjualan, laporan laba rugi, dll.

Analisis dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang kondisi

ekonomi perusahaan saat ini dan di masa yang akan datang. Analisis

fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan

datang dengan :

a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi

harga saham dimasa yang akan datang.

b. Menerapkan hubungan variable-variabel tersebut sehingga diperoleh

taksiran harga saham.

Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan

keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company

analysis. Data yang digunakan adalah data historis, artinya data yang

telah menjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat

dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada

saat analisis.

2.1.6 Rasio Keuangan

Analisis keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis kekuatan dan

kelemahan financial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen

Page 36: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

21

di masa lalu dan prospeknya di masa datang. Dengan analisis keuangan, dapat

diketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki, oleh seorang Business

Enterprises. Rasio dapat memberikan indikasi apakah perusahaan masih

memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban financialnya, besarnya

piutang yang rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan

pengeluaran investasi, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan

memaksimumkan kemakmuran bagi pemegang saham dapat tercapai. Rasio

dapat memberikan indikasi apakah perusahaan masih memiliki kas yang cukup

untuk memenuhi kewajiban financialnya, besarnya piutang yang rasional,

efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi, dan

struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran bagi

pemegang saham dapat tercapai.

Menurut Kasmir (2015:104) rasio keuangan merupakan kegiatan yang

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi suatu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan

antara suatu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau

antara komponen yang ada diantara laporan keuangan, kemudian angka yang

diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun

beberapa periode.

2.1.7 Debt to Equity Ratio

Pengertian Debt to Equity Ratio (DER) menurut Sawir (2010:13) adalah

“Rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan

perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut

untuk memenuhi seluruh kewajibannya”. Menurut Van Horne dan Wachowicz,

(2005) menyebutkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) dapat memberitahu kita

Page 37: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

22

bahwa para kreditur memberikan pendanaan untuk setiap jumlah uang yang

diberikan oleh pemegang saham. Para kreditur secara umum akan lebih suka

jika rasio ini lebih rendah. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat

pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, dan semakin

besar perlindungan bagi kreditur jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian

besar. Jadi, perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dengan para kreditur

karena rasio utang yang besar.

Menurut Sutrisno (2013 : 362) Debt Equity Ratio (DER) merupakan salah

satu rasio leverage yang dihitung melalui perbandingan total hutang yang dimiliki

perusahaan dengan modal sendiri. Debt Equity Ratio (DER) mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya yang

ditunjukkan seberapa besar bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk

membayar hutang. Selain itu, DER juga menunjukkan keseimbangan proporsi

antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan oleh pemilik perusahaan.

Dengan demikian, DER dapat memberikan gambaran mengenai struktur

modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tidak

tertagihnya suatu hutang. Semakin besar angka rasio ini, maka semakin besar

pula beban yang ditanggung perusahaan dan akan berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar hutang.

Hal ini berarti semakin besar DER, maka semakin kecil profitabilitas dan semakin

kecil pula keuntungan yang menjadi hak pemegang saham. Persamaan rasio

Debt Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Page 38: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

23

2.1.8 Return on Equity

Return on Equity (ROE) yang merupakan tolak ukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham

dengan total modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik artinya posisi

pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2008).

ROE amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor karena

ROE yang tinggi berarti para pemegang saham akan memperoleh dividen yang

tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham (Riyadi,

2006:155). Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham,

sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya

ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor

akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, dan

hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung naik. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

2.1.9 Price Earning Ratio

Sartono (2010 : 96) PER merupakan rasio antara harga saham terhadap

earning perlembar saham. Rasio ini dapat dijadikan sebagai indikator untuk

mengetahui kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan,

karena rasio ini menunjukkan seberapa besar investor bersedia membeli saham

yang tercermin dari kelipatan earning yang dihasilkan oleh perusahaan.

Kesediaan investor untuk menerima kenaikan PER sangat bergantung kepada

prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi

Page 39: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

24

biasanya mempunyai tingkat PER yang tinggi pula, sebaliknya perusahaan

dengan peluang tingkat pertumbuhan rendah biasanya memiliki tingkat PER

yang rendah pula.

Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya

mempunyai Price Earning Ratio yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan laba dimasa mendatang. Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai

Price Earning Ratio yang rendah pula. Semakin rendah Price Earning Ratio suatu

saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. Price

Earning Ratio menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi semakin

kecil nilai Price Earning Ratio maka semakin murah saham tersebut untuk dibeli

dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli saham tersebut. Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

𝑃𝐸𝑅 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

.

2.2 Tinjauan Empirik

Ada beberapa Tinjauan Empirik yang menjadi landasan dalam menyusun

kerangka pikir ataupun arah penelitian ini yang mengkaji mengenai faktor yang

mempengaruhi harga saham, yaitu

1. Muhammad Ircham, (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh

Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Pada

Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Page 40: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

25

Indonesia Tahun 2009-2012). Variabel independen yang diteliti adalah

ROE, EPS, DAR, dan DER. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER,

DAR dan EPS memiliki pengaruh positif terhadap harga saham,

sedangkan ROE berpengaruh negativ terhadap harga saham. Dan EPS

memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham.

2. Yoshinta Irene Jehanu (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh

profitabilitas terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016. Variabel independen yang

diteliti adalah Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),

Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return on

Equity (ROE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS dan NPM

secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Sedangkan variable PER, GPM, dan ROE berpengaruh negatif signifikan

terhadap harga saham. Secara simultan variable EPS, PER, GPM, NPM

dan ROE berpengaruh terhadap harga saham

3. Sardiyati (2016) melakukan penelitian tentang Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan

Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang diteliti

adalah DAR, ROA dan PER. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Variabel DAR dan PER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

harga saham. Sedangkan variabel ROA tidak berpengaruh secara

parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.

4. Rini Puspitasari (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh PER,

ROE, dan NPM Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan di Industri

Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2006-2010. Variabel independen yang diteliti adalah PER, ROE, dan

Page 41: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

26

NPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel PER, ROE, dan

NPM secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.

5. Astrid Amanda, (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh Debt to

Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share, Dan Price Earning

Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food And

Beverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2011).Variabel

independen yang diteliti adalah DER, ROE, EPS, dan PER. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel DER, ROE, dan EPS signifikan

pengaruhnya terhadap harga saham. DER berpengaruh negatif terhadap

harga saham, ROE berpengaruh positif terhadap harga saham, dan EPS

berpengaruh positif terhadap harga saham.

6. Dwi Murtiningsih (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh ROA,

ROE, NPM, EPS, Dan DER Terhadap Tingkat Harga Saham (Pada

Perusahaan Food And Baverages Di Bei Tahun 2008-2010). Variabel

independen yang diteliti adalah ROA, ROE, NPM, EPS dan DER. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE dan DER tidak mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap harga saham. NPM dan EPS

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

7. Aulia Mandasari (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Rasio

Keuangan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan

Transportasi. Variabel independen yang diteliti adalah Quick Ratio, Debt

Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Quick Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga

saham, Debt to Equity Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap harga

saham dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap harga

saham.

Page 42: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

27

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian

sebelumnya serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar

untuk merumuskan hipotesis, berikut disajikan kerangka yang dituangkan dalam

model penelitian pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang untuk sementara waktu

dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan

yang akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu masalah. Berdasarkan

rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1: Diduga DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham.

H2: Diduga ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

H3: Diduga PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Debt to Equity Ratio (DER)

( X1 )

Return on Equity (ROE)

( X2 )

Price Earning Ratio (PER)

( X3 )

Harga Saham

( Y )

Page 43: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan

pendekatan asosiatif dimana tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh

ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan menggunaan data

kuantitatif yang disusun berdasarkan laporan keuangan 11 perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2012-2016. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah Debt to Equity

Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Harga

saham. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder berupa annual report

yang diperoleh dari perusahaan atau Bursa Efek Indonesia. Dalam menganalisis

data, peneliti mengunakan analisis regresi linear berganda sebagai program

untuk menganalisis.

3.2 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia serta menggunakan

metode electronic research dan library research guna mendapatkan tambahan

informasi lainnya melalui akses internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI),

dan link lainnya yang relevan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013), “Populasi dalam penelitian kuantitatif diartikan

sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai

Page 44: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

29

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2012-2016.

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman yang dijadikan Populasi Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1. AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk.

2. ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk.

3. CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk.

4. CLEO Sariguna Primatirta Tbk.

5. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

6. HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk.

7. ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

8. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

9. MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

10. MYOR PT. Mayora Indah Tbk.

11. PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk.

12. ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk.

13. SKBM PT. Sekar Bumi Tbk.

14. SKLT PT. Sekar Laut Tbk.

15. STTP PT. Siantar Top Tbk.

16. ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry &Trading Company Tbk.

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan Purposive Sampling

yang berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu karena tidak semua perusahaan

Page 45: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

30

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia digunakan dalam

penelitian ini. Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI yang

mempunyai laporan keuangan paling lengkap dan telah dipublikasikan

dari tahun 2012 - 2016.

2. Perusahaan memiliki data yang lengkap mengenai variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian.

3. Mempublikasikan harga saham dari tahun 2012 - 2016.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh jumlah sampel untuk tahun

2012 - 2016 yang akan digunakan dalam penelitian sebanyak 11 sampel. Berikut

nama-nama perusahaan makanan dan minuman yang dijadikan sebagai sampel

dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman yang dijadikan Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1. ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk.

2. CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk.

3. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

4. ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

5. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

6. MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

7. MYOR PT. Mayora Indah Tbk.

8. ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk.

9. SKBM PT. Sekar Bumi Tbk.

10. STTP PT. Siantar Top Tbk.

Page 46: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

31

11. ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry &Trading Company Tbk.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Kuantitatif, yaitu

data numerik yang dapat memberikan penafsiran yang kokoh atau dengan kata

lain data ini berupa angka-angka yang diperoleh dari Laporan keuangan

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data

yang diharapkan berupa data laporan keuangan dan rasio keuangan perusahaan

di Indonesia seperti DER, ROE, PER dan harga saham dengan periode tahun

2012 hingga tahun 2016.

3.4.2 Sumber Data

Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan dan

laporan-laporan lainnya yang ada relevansinya dengan penelitian ini yang

meliputi: Data Laporan Keuangan 11 perusahaan terkait selama lima tahun

terakhir sejak 2012 sampai dengan 2016 yang diperoleh dari internet dengan

cara mengunduh laporan keuangan melalui situs http:///www.idx.co.id, data harga

saham yang diperoleh dari internet melalui situs finance.yahoo.com, buku buku,

jurnal, serta data lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk usulan penelitian ini

adalah:

1. Penelitian pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku

literatur yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi, dengan tujuan

Page 47: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

32

untuk mendapatkan landasan teori dan teknik analisis dalam

memecahkan masalah.

2. Pengumpulan dan pencatatan data laporan tahunan pada masing

masing perusahaan makanan dan minuman di Indonesia yang menjadi

sampel, untuk mengetahui rasio-rasio keuangannya selama periode

2012-2016. Data dalam penelitian ini diperoleh dari media internet

dengan cara mendownload melalui situs perusahaan yang menjadi objek

penelitian di Indonesia.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik

perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel

independen. Variabel dependen Y (terikat) adalah variabel yang nilainya

tergantung dari nilai variabel lain dan variabel independen X (bebas) adalah

variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Variabel penelitian

dalam penelitian ini terdiri dari:

3.6.1 Variabel Independen

1. Debt to Equity Ratio (DER) sebagai varibel bebas (X1), merupakan rasio

yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini

merupakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas

(modal sendiri) yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi semua kewajibannya. Rumus yang digunakan adalah

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

2. Return on Equity (ROE) sebagai variable bebas (X2), merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan

Page 48: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

33

modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal

sendiri. Besarnya ROE dirumuskan sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

3. Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel bebas (X3), merupakan rasio

antara harga saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan

merupakan indikator perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di

masa yang akan datang. Besarnya PER dirumuskan sebagai berikut:

𝑃𝐸𝑅 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

3.6.2 Variabel Dependen

Variabel terikat (variabel dependen) dalam penelitian ini adalah harga

saham yang diproksikan pada saat closing price masing-masing perusahaan

tahun 2012-2016. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat tabel sebagai

berikut

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

1 Debt to

Equity

Ratio (X1)

Rasio ini merupakan

perbandingan antara

total hutang dengan

total ekuitas (modal

sendiri) yang

menggambarkan

kemampuan

perusahaan dalam

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Rasio

Page 49: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

34

memenuhi semua

kewajibannya

2 Return on

Equity (X2)

rasio yang

digunakan untuk

mengukur laba

bersih sesudah

pajak dengan modal

sendiri. Rasio ini

menunjukkan

efisiensi

penggunaan modal

sendiri.

𝑅𝑂𝐸

= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Rasio

3 Price

Earning

Ratio (X3)

rasio antara harga

saham dengan

pendapatan setiap

lembar saham, dan

merupakan indikator

perkembangan atau

pertumbuhan

perusahaan di masa

yang akan datang

𝑃𝐸𝑅

= 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

Rasio

4 Harga

Saham

Harga Saham

adalah harga suatu

saham pasar yang

diproksikan pada

Harga Saham = Harga pada

saat penutupan (closing

price) akhir tahun

Nominal

Page 50: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

35

saat penutupan

(closing price)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Untuk mencapai tujuan

dalam penelitian ini, maka pengujian asumsi klasik juga perlu dilakukan untuk

memastikan apakah model regresi linier berganda yang digunakan tidak terdapat

masalah normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Jika

semua itu terpenuhi berarti bahwa model analisis telah layak digunakan.

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-

benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada empat

pengujian dalam uji asumsi klasik, tetapi dalam penelitian ini menggunakan tiga

pengujian yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data atau normal probability plots menunjukkan apakah

residual terdistribusi secara normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa

uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal, kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas dapat dilakukan dengan

analisis grafik dan uji statistik. Pada prinsipnya, normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya (Ghozali,

2013:154). Dasar pengambilan keputusan:

Page 51: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

36

• Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

• Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2013:103-104), uji multikolonieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat

dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai

cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas

adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.

3. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013:107-108), uji autokorelasi bertujuan menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang

Page 52: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

37

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan uji statistic

melalui uji Durbin- Watson (DW test). Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:134), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan

data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar).

Dasar yang digunakan untuk menganalisis ada tidaknya

heteroskedastisitas:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y,maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi linier berganda (multiple linier regression method). digunakan

untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari satu variabel

terikat (dependen) dan lebih dari satu variabel bebas (independen). Analisis

regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

Page 53: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

38

Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Price Earning Ratio

(PER) terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Model hubungan harga saham

dengan DER, ROE, dan PER dapat disusun dalam dalam persamaan linier

sebagai berikut:

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + ei

Dimana:

Y = harga saham

a = Konstanta Persamaan Regresi

b1, b2, b3, b4 =koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat

akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas

X1 = Debt to Equity Ratio (DER)

X2 = Return on Equity (ROE)

X3 = Price Earning Ratio (PER)

ei = Kesalahan residual (error)

3.7.3 Pengujian Hipotesis

1. Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Uji f digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara

bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah-

langkah Uji f sebagai berikut :

1. Menentukan Hipotesis

Ho : β = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : β ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 54: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

39

2. Menentukan Tingkat Signifikan

Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5% artinya risiko kesalahan

mengambil keputusan 5%.

3. Pengambilan Keputusan

a. Jika probabilitas (sig F) > α (0,05) maka Ho diterima, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y).

b. Jika probabilitas (sig F) < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh yang signifikan dari variabel independent (X) terhadap

variabel dependen (Y).

2. Uji t (Pengujian Secara Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji variabel-variabel independen secara individu

berpengaruh dominan dengan taraf signifikansi 5%. Langkah-langkah dalam

menguji t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

Ho : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). DER, ROE dan PER

secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Ha : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). DER, ROE dan PER

secara parsial berpengaruh terhadap harga saham.

2. Menentukan Tingkat Signifikan

Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5%, artinya risiko kesalahan

mengambil keputusan adalah 5%.

Page 55: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

40

3. Pengambilan Keputusan

a. Jika probabilitas (sig t) > α (0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y).

b. Jika probabilitas (sig t) < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y)..

3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Menurut Ghozali (2013:95), Koefisien determinasi pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Tujuan

menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Sedangkan Nilai R2 yang mendekati 0

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas.

Page 56: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan

minuman yang bergerak dibidang industri barang konsumsi yang telah go public

dan sahamnya diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2016.

Jumlah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI hingga saat ini

adalah sebanyak 16 perusahaan dan jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 11 perusahaan. Penelitian ini melihat pengaruh kinerja

keuangan yang diproyeksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), Return on

Equity (ROE), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham dengan

tahun pengamatan 2012-2016. Data mengenai rasio keuangan dan harga saham

perusahaan sesuai periode tahun pengamatan diperoleh dari situs Bursa Efek

Indonesia dan situs Yahoo Finance.

Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan makanan dan minuman

yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

4.1.1 PT. Tri Banyan Tirta Tbk

Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) didirikan tanggal 03 Juni 1997 dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1997. Pemegang saham yang memiliki

5% atau lebih saham Tri Banyan Tirta Tbk, yaitu: PT Fikasa Bintang Cemerlang

(pengendali) (42,31%), PT Tirtamas Anggada (pengendali) (23,97%) dan

Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) (14,06%). Berdasarkan Anggaran

Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ALTO adalah bergerak dalam bidang

industri air mineral (air minum) dalam kemasan plastik, makanan, minuman dan

Page 57: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

42

pengalengan/pembotolan serta industri bahan kemasan. Produksi Air minum

dalam kemasan secara komersial dimulai pada tanggal 3 Juni 1997.

4.1.2 PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (sebelumnya Cahaya Kalbar Tbk) (CEKA)

didirikan 03 Februari 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dan mulai beroperasi

secara komersial pada tahun 1971. Pemegang saham yang memiliki 5% atau

lebih saham Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, adalah PT Sentratama Niaga

Indonesia (pengendali) (87,02%). Wilmar Cahaya Indonesia Tbk merupakan

perusahaan dibawah Grup Wilmar International Limited. Wilmar International

Limited adalah sebuah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

Singapura. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

CEKA meliputi bidang industri makanan berupa industri minyak nabati (minyak

kelapa sawit beserta produk-produk turunannya), biji tengkawang, minyak

tengkawang dan minyak nabati spesialitas untuk industri makanan & minuman;

bidang perdagangan lokal, ekspor, impor, dan berdagang hasil bumi, hasil hutan,

berdagang barang-barang keperluan sehari-hari. Saat ini produk utama yang

dihasilkan CEKA adalah Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel serta

turunannya.

4.1.3 PT. Delta Djakarta Tbk

Delta Djakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Pabrik “Anker Bir” didirikan pada

tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya,

kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan hingga

berbentuk PT Delta Djakarta pada tahun 1970. Pemegang saham yang memiliki

Page 58: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

43

5% atau lebih saham Delta Djakarta Tbk, antara lain: San Miguel Malaysia (L)

Pte. Ltd (pengendali) (58,33%) dan Pemda DKI Jakarta (23,34%). Berdasarkan

Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DLTA yaitu terutama untuk

memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek “Anker”,

“Carlsberg”, “San Miguel”, “San Mig Light” dan “Kuda Putih”. DLTA juga

memproduksi dan menjual produk minuman non-alkohol dengan merek

“Sodaku”.

4.1.4 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009

dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. ICBP

merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham pengendali. Induk

usaha dari Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah INDF, dimana INDF

memiliki 80,53% saham yang ditempatkan dan disetor penuh ICBP, sedangkan

induk usaha terakhir dari ICBP adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong

Kong. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ICBP

terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan

kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan,

perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen

serta penelitian dan pengembangan.

4.1.5 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14 Agustus 1990

dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1990. Induk usaha dari Indofood Sukses Makmur Tbk

Page 59: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

44

adalah CAB Holding Limited (miliki 50,07% saham INDF), Seychelles, sedangkan

induk usaha terakhir dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah First Pacific

Company Limited (FP), Hong Kong. Saat ini, Perusahaan memiliki anak usaha

yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara

lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu

penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum

dan tekstil pembuatan karung terigu.

Indofood telah memiliki produk-produk dengan merek yang telah dikenal

masyarakat, antara lain mi instan (Indomie, Supermi, Sarimi,dll), dairy (Indomilk,

Cap Enaak, dll), makan ringan (Chitato, Lays, dll), minuman (Ichi Ocha, Tekita,

dll), tepung terigu & Pasta (Cakra Kembar, Segitiga Biru, La Fonte, dll), minyak

goreng dan mentega (Bimoli dan Palmia).

4.1.6 PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) didirikan 03 Juni 1929 dengan nama

N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen dan mulai beroperasi secara

komersial pada tahun 1929. Pemegang saham yang memiliki 5 % atau lebih

saham Multi Bintang Indonesia Tbk adalah Heineken International BV

(pengendali) (81,78%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan MLBI beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Saat ini,

kegiatan utama MLBI adalah memproduksi dan memasarkan bir (Bintang dan

Heineken), bir bebas alkohol (Bintang Zero) dan minuman ringan berkarbonasi

(Green Sands).

Page 60: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

45

4.1.7 PT Mayora Indah Tbk

Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi

secara komersial pada bulan Mei 1978. Pemegang saham yang memiliki 5%

atau lebih saham Mayora Indah Tbk, yaitu PT Unita Branindo (32,93%), PT

Mayora Dhana Utama (26,14%) dan Jogi Hendra Atmadja (25,22%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Mayora

adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta

agen/perwakilan. Saat ini, Mayora menjalankan bidang usaha industri biskuit

(Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum,

dll), kembang gula (Kopiko, KIS, dll), wafer (beng beng, Astor, Roma), coklat

(Choki-choki), kopi (Torabika dan Kopiko) dan makanan kesehatan (Energen)

serta menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri.

4.1.8 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) (Sari Roti) didirikan 08 Maret 1995

dengan nama PT Nippon Indosari Corporation dan mulai beroperasi komersial

pada tahun 1996. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Nippon

Indosari Corpindo Tbk, antara lain: Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)

(31,50%), Bonlight Investments., Ltd (25,03%) dan Pasco Shikishima Corporation

(8,50%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha utama

ROTI bergerak di bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti (roti tawar, roti

manis, roti berlapis, cake dan bread crumb) dengan merek "Sari Roti".

Pendapatan utama ROTI berasal dari penjualan roti tawar dan roti manis.

Page 61: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

46

4.1.9 PT Sekar Bumi Tbk

Sekar Bumi Tbk (SKBM) didirikan 12 April 1973 dan mulai beroperasi secara

komersial pada tahun 1974. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih

saham Sekar Bumi Tbk, yaitu: TAEL Two Partners Ltd. (32,14%), PT Multi Karya

Sejati (pengendali) (9,84%), Berlutti Finance Limited (9,60%), Sapphira

Corporation Ltd (9,39%), Arrowman Ltd. (8,47%), Malvina Investment (6,89%)

dan BNI Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Kredit Korporasi (6,14%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SKBM adalah

dalam bidang usaha pengolahan hasil perikanan laut dan darat, hasil bumi dan

peternakan. Sekar Bumi memiliki 2 divisi usaha, yaitu hasil laut beku nilai tambah

(udang, ikan, cumi-cumi, dan banyak lainnya) dan makanan olahan beku (dim

sum, udang berlapis tepung roti, bakso seafood, sosis, dan banyak lainnya).

4.1.10 PT Siantar Top Tbk

Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan mulai beroperasi

secara komersial pada bulan September 1989. Pemegang saham yang memiliki

5% atau lebih saham Siantar Top Tbk adalah PT Shindo Tiara Tunggal, dengan

persentase kepemilikan sebesar 56,76%. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Siantar Top terutama bergerak dalam

bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle, antara lain: Soba, Spix

Mie Goreng, Mie Gemes, dll), kerupuk (crackers, seperti French Fries 2000,

Twistko, dll), biskuit dan wafer (Goriorio, Gopotato, Go Malkist, dll), dan kembang

gula (candy dengan berbagai macam rasa seperti: DR. Milk, Gaul, dll). Selain itu,

STTP juga menjalankan usaha percetakan melalui anak usaha (PT Siantar

Megah Jaya).

Page 62: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

47

4.1.11 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan tanggal 2

Nopember 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk, antara lain: PT Prawirawidjaja Prakarsa (21,40%), Tuan

Sabana Prawirawidjaja (14,66%), PT Indolife Pensiontana (8,02%), PT AJ

Central Asia Raya (7,68%) dan UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus Acco

(Kustodian) (7,42%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Ultrajaya bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, dan

bidang perdagangan. Di bidang minuman Ultrajaya memproduksi rupa-rupa jenis

minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman

kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan

dikemas dalam kemasan karton aseptik. Merek utama dari produk-produk

Ultrajaya, antara lain: susu cair (Ultra Milk, Ultra Mimi, Susu Sehat, Low Fat Hi

Cal), teh (Teh Kotak dan Teh Bunga), minuman kesehatan dan lainnya (Sari

Asam, Sari Kacang Ijo dan Coco Pandan Drink), dan lain sebagainya.

4.2 Deskripsi Data Penelitian

4.2.1 Debt to Equity Ratio

Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas

(modal sendiri) yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi semua kewajibannya. Adapun nilai DER tiap perusahaan makanan

dan minuman selama periode 2012-2016 yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini sebagai berikut:

Page 63: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

48

Tabel 4.1 Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Dijadikan Sampel

No Kode

Perusahaan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 0.72 1.77 1.33 1.33 1.42

2 CEKA 1.22 1.02 1.39 1.32 0.61

3 DLTA 0.25 0.28 0.30 0.22 0.18

4 ICBP 0.48 0.60 0.66 0.62 0.56

5 INDF 0.74 1.04 1.08 1.13 0.87

6 MLBI 2.49 0.80 3.03 1.74 1.77

7 MYOR 1.71 1.47 1.51 1.18 1.06

8 ROTI 0.81 1.32 1.23 1.28 0.80

9 SKBM 1.26 1.47 1.04 1.22 1.72

10 STTP 1.16 1.12 1.08 0.90 1.00

11 ULTJ 0.44 0.40 0.29 0.27 0.21

Rata-rata 1.03 1.03 1.18 1.02 0.93

Sumber: Data Sekunder (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa nilai Debt to Equity Ratio

(DER) pada beberapa periode penelitian mengalami fluktuasi, ada yang

mengalami peningkatan maupun penurunan. Perusahaan dengan nilai DER

tertinggi selama tahun pengamatan adalah PT. Multi Bintang Indonesia sebesar

3.03 pada tahun 2014, Sedangkan perusahaan dengan nilai DER terendah yaitu

PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 0.18 pada tahun 2016. Adapun PT. Ultrajaya Milk

Industry & Trading Company Tbk yang pada tahun 2012 hingga 2016 memiliki

nilai DER yang cenderung terus menurun.

Untuk Rata-rata nilai DER dari keseluruhan perusahaan selama tahun

pengamatan juga mengalami fluktuasi. Rata-rata pada tahun 2012 sebesar 1.03,

kemudian pada tahun 2013 tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.

Pada tahun 2014 meningkat sebesar 1.18 dan kembali menurun pada tahun

2015 sebesar 1.02 dan tahun 2016 sebesar 0.93.

Page 64: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

49

4.2.2 Return on Equity

Rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.

Adapun nilai ROE tiap perusahaan makanan dan minuman selama periode 2012-

2016 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 4.2 Retun on Equity (ROE) Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Dijadikan Sampel

No Kode

Perusahaan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 8.56 2.22 -1.90 -4.80 -5.51

2 CEKA 12.59 12.32 7.63 16.65 28.12

3 DLTA 35.68 39.98 37.68 22.60 25.14

4 ICBP 19.04 16.85 16.83 17.84 19.63

5 INDF 14.00 8.90 12.48 8.60 11.99

6 MLBI 137.46 118.60 143.53 64.83 119.68

7 MYOR 24.27 26.87 9.99 24.07 22.16

8 ROTI 22.37 20.07 19.64 22.76 19.39

9 SKBM 9.95 28.97 28.03 11.67 6.12

10 STTP 12.87 16.49 15.10 18.41 14.91

11 ULTJ 21.08 16.13 12.51 18.70 20.34

Rata-rata 28.90 27.95 27.41 20.12 25.63

Sumber: Data Sekunder (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa nilai Return on Equity

(ROE) pada beberapa periode penelitian mengalami fluktuasi, ada yang

mengalami peningkatan maupun penurunan. Perusahaan dengan nilai ROE

tertinggi selama tahun pengamatan adalah PT. Multi Bintang Indonesia sebesar

143.53% pada tahun 2014, Sedangkan perusahaan dengan nilai ROE terendah

yaitu PT. Tri Banyan Tirta Tbk sebesar -5.51% pada tahun 2016.

Untuk Rata-rata nilai ROE dari keseluruhan perusahaan selama tahun

pengamatan juga mengalami fluktuasi. Rata-rata pada tahun 2012 sebesar

29.90%, kemudian pada tahun 2013 menurun sebesar 27.95%, dan juga pada

Page 65: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

50

tahun 2014 dan 2015 menurun sebesar 27.41% dan 20.12%. Namun, pada

tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 25.63%.

4.2.3 Price Earning Ratio

Rasio yang memperlihatkan antara harga saham dengan pendapatan setiap

lembar saham, dan merupakan indikator perkembangan atau pertumbuhan

perusahaan di masa yang akan datang. Adapun nilai PER tiap perusahaan

makanan dan minuman selama periode 2012-2016 yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 4.3 Price Earning Ratio (PER) Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Dijadikan Sampel

No Kode

Perusahaan

PER

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 28.99 75.90 76.36 -29.25 27.30

2 CEKA 6.63 5.30 10.88 3.77 3.22

3 DLTA 19.62 23.01 22.13 21.86 15.78

4 ICBP 20.87 26.73 29.33 26.19 27.78

5 INDF 15.75 23.14 18.14 17.67 18.31

6 MLBI 34.39 21.59 31.68 34.78 25.22

7 MYOR 18.01 22.32 46.32 22.36 27.15

8 ROTI 9.37 32.67 37.17 23.67 28.93

9 SKBM 26.14 7.08 11.83 21.25 21.03

10 STTP 18.43 17.74 30.55 21.27 23.95

11 ULTJ 10.87 39.96 36.88 21.96 18.79

Rata-rata 19.01 26.86 31.93 16.86 21.59

Sumber: Data Sekunder (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai Price Earning Ratio

(PER) pada beberapa periode penelitian mengalami fluktuasi, ada yang

mengalami peningkatan maupun penurunan. Perusahaan dengan nilai PER

tertinggi selama tahun pengamatan adalah PT. Tri Banyan Tirta Tbk sebesar

76.36 kali pada tahun 2014, Sedangkan perusahaan dengan nilai PER terendah

yaitu PT. Tri Banyan Tirta Tbk sebesar -29.25 kali pada tahun 2015.

Page 66: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

51

Untuk Rata-rata nilai PER dari keseluruhan perusahaan selama tahun

pengamatan juga mengalami fluktuasi. Rata-rata pada tahun 2012 sebesar 19.01

kali, kemudian pada tahun 2013 meningkat sebesar 26.86 kali, dan juga pada

tahun 2014 meningkat sebesar 31.93 kali. Pada tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 16.86 kali, dan kembali naik pada tahun 2016 sebesar 21.59

kali.

4.2.4 Harga Saham

Harga saham merupakan harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek

yang ditentukan oleh kekuatan pasar dalam arti tergantung pada kekuatan

permintaan dan penawaran. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai dari

perusahaan itu sendiri. Adapun Harga Saham tiap perusahaan makanan dan

minuman selama periode 2012-2016 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Dijadikan Sampel

No Kode

Perusahaan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 302.34 570.00 352.00 325.00 330.00

2 CEKA 1,300.00 1,160.00 1,500.00 675.00 1,350.00

3 DLTA 5,100.00 7,600.00 7,800.00 5,200.00 5,000.00

4 ICBP 3,900.00 5,100.00 6,550.00 6,737.50 8,575.00

5 INDF 5,850.00 6,600.00 6,750.00 5,175.00 7,925.00

6 MLBI 7,400.00 12,000.00 11,950.00 8,200.00 11,750.00

7 MYOR 685.71 1,040.00 836.00 1,220.00 1,645.00

8 ROTI 1,380.00 1,020.00 1,385.00 1,265.00 1,600.00

9 SKBM 390.00 480.00 970.00 945.00 640.00

10 STTP 1,050.00 1,550.00 2,880.00 3,015.00 3,190.00

11 ULTJ 332.50 1,125.00 930.00 986.25 1,142.50

Rata-rata 2,517.32 3,476.82 3,809.36 3,067.61 3,922.50

Sumber: Data Sekunder (diolah)

Page 67: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

52

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa Harga Saham pada

beberapa periode penelitian mengalami fluktuasi, ada yang mengalami

peningkatan maupun penurunan. Perusahaan dengan Harga Saham tertinggi

selama tahun pengamatan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar

12,000.00 pada tahun 2013, Sedangkan perusahaan dengan harga saham

terendah yaitu PT. Tri Banyan Tirta Tbk sebesar 302.34 pada tahun 2012.

Untuk Rata-rata harga saham dari keseluruhan perusahaan selama tahun

pengamatan juga mengalami fluktuasi. Rata-rata pada tahun 2012 sebesar

2,517.32, kemudian pada tahun 2013 meningkat sebesar 3,476.82, dan juga

pada tahun 2014 meningkat sebesar 3,809.36. Pada tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 3,067.61, dan kembali naik pada tahun 2016 sebesar

3,922.50.

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data penelitian yang

akan digunakan memenuhi persyaratan regresi. Dalam penelitian ini digunakan

pengujian berupa uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji

heteroskedastisitas. Adapun uji asumsi klasik dapat diuraikan sebagai berikut:

4.3.1.1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data atau normal probability plots menunjukkan apakah

residual terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan

dengan beberapa cara, salah satunya dengan uji analisis grafik. Dimana Model

regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:

Page 68: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

53

Gambar 4.1 Normal Probability Plots

Berdasarkan gambar 4.1 normal probability plot menunjukkan titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga,

dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal dan model regresi

yang digunakan layak dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas.

4.3.1.2. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau

Page 69: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

54

sama dengan nilai VIF ≤ 10. Berdasarkan hasil output SPSS, maka besar nilai

VIF dan tolerance value dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1002.306 268.356 3.735 .000

LAGDER -1683.293 506.130 -.411 -3.326 .002 .754 1.327

LAGROE 61.118 10.197 .720 5.994 .000 .798 1.254

LAGPER 17.448 12.813 .151 1.362 .179 .936 1.069

a. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa masing-masing variabel

independen memiliki nilai tolerance > 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar

variabel independen. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukan hal yang

sama, di mana masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF < 10. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen

dalam model regresi.

4.3.1.3. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan uji statistic melalui uji Durbin- Watson (DW

test). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk

lebih jelasnya akan disajikan data mengenai hasil uji autokorelasi yang dapat

dilihat melalui tabel 4.6 dibawah ini:

Page 70: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

55

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .651a .424 .390 1602.12505 2.027

a. Predictors: (Constant), LAGPER, LAGROE, LAGDER

b. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar

2,027. Dan berdasarkan tabel DW dengan tingkat signifikan 5%, dengan jumlah

data (n) = 54 serta jumlah variabel (k) = 4. Maka diperoleh nilai dL sebesar 1,446

dan dU = 1,679, dan nilai 4 – dU = 2,321. Sehingga nilai ini terletak pada dU < d

< 4 – dU yakni 1,679 < 2,027 < 2,321. Maka dapat disimpulkan bahwa data

regresi tidak memiliki autokorelasi.

4.3.1.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan

hasil output SPSS maka diagram scatterplot dapat dilihat pada Gambar 4.2

berikut:

Page 71: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

56

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.2 diatas terlihat bahwa titik-titik tidak terlalu

menyebar secara acak (random) baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y dan tidak menunjukkan pola atau bentuk tertentu. Dapat disimpulkan

bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi heterokesdastisitas.

4.3.2. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini berupa

DER, ROE, dan PER terhadap Harga Saham pada perusahaan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2016. Model

hubungan harga saham dengan DER, ROE, dan PER dapat disusun dalam

dalam persamaan linier sebagai berikut:

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + ei

Page 72: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

57

Dimana:

Y = harga saham

a = Konstanta Persamaan Regresi

b1, b2, b3, b4 =koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat

akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas

X1 = Debt to Equity Ratio (DER)

X2 = Return on Equity (ROE)

X3 = Price Earning Ratio (PER)

ei = Kesalahan residual (error)

Berikut adalah tabel yang merupakan hasil output SPSS 24.

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1002.306 268.356 3.735 .000

LAGDER -1683.293 506.130 -.411 -3.326 .002 .754 1.327

LAGROE 61.118 10.197 .720 5.994 .000 .798 1.254

LAGPER 17.448 12.813 .151 1.362 .179 .936 1.069

a. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Dari tabel di atas dapat ditentukan persamaan regresinya berdasarkan

kolom B yang merupakan koefisien regresi tiap variabelnya. Jadi persamaan

regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+b4X4 + b5X5 + ei

Harga Saham = 1002,306 – 1683,293DER + 61,118ROE + 17,448PER + e

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hasil persamaan regresi dapat

diinterprestasikan sebagai berikut :

Page 73: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

58

1. Konstan (o) sebesar 1002,306 dengan nilai positif menyatakan bahwa

Harga Saham akan bernilai 1002,306 jika DER, ROE, dan PER bernilai 0.

2. Variabel DER memiliki Koefisien regresi sebesar -1683,293 dengan nilai

negatif menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% DER akan menurunkan

harga saham sebesar 1683,293, dengan asumsi bahwa variabel independen

lain adalah konstan.

3. Variabel ROE memiliki Koefisien regresi sebesar 61,118 dengan nilai positif

menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% ROE akan meningkatkan harga

saham sebesar 61,118, dengan asumsi bahwa variabel independen lain

adalah konstan.

4. Variabel PER memiliki Koefisien regresi sebesar 17,448 dengan nilai positif

menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% PER akan meningkatkan harga

saham sebesar 17,448, dengan asumsi bahwa variabel independen lain

adalah konstan.

4.3.3. Pengujian Hipotesis

4.3.3.1. Hasil Uji Statistik t (Pengujian Secara Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji variabel-variabel independen secara

individu berpengaruh dominan dengan taraf signifikansi 5%. Dimana dasar

Pengambilan Keputusannya adalah sebagai berikut:

a. Jika probabilitas (sig t) > α (0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y).

b. Jika probabilitas (sig t) < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y).

Page 74: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

59

Berdasarkan hasil output SPSS maka hasil uji t dapat dilihat pada tabel

4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1002.306 268.356 3.735 .000

LAGDER -1683.293 506.130 -.411 -3.326 .002

LAGROE 61.118 10.197 .720 5.994 .000

LAGPER 17.448 12.813 .151 1.362 .179

a. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Variabel DER memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0.05 dan nilai

thitung sebesar -3,326. Dengan demikian, tingkat signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05, menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap harga saham, sehingga hipotesis H1 diterima.

2. Variabel ROE memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0.05 dan nilai

thitung sebesar 5,994. Dengan demikian, tingkat signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05, menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham, sehingga hipotesis H2 diterima.

3. Variabel PER memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,179 > 0.05 dan nilai

thitung sebesar 1,362. Dengan demikian, tingkat signifikansi yang lebih besar

dari 0,05, menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap harga saham, sehingga hipotesis H3 ditolak.

Page 75: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

60

4.3.3.2. Hasil Uji Statistik F (Pengujian Secara Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen

secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen

dengan taraf signifikansi 5%. Dasar Pengambilan Keputusan sebagai berikut:

a. Jika probabilitas (sig F) > α (0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y).

b. Jika probabilitas (sig F) < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh yang signifikan dari variabel independent (X) terhadap

variabel dependen (Y).

Berdasarkan hasil output SPSS maka hasil uji t dapat dilihat pada tabel

4.9 dibawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 94495074.130 3 31498358.040 12.271 .000b

Residual 128340233.500 50 2566804.671

Total 222835307.700 53

a. Dependent Variable: LAGHargaSaham

b. Predictors: (Constant), LAGPER, LAGROE, LAGDER

Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa Hasil uji F

menunjukkan nilai Fhitung sebesar 12,271 dengan signifikansi 0,000 < 0,05.

Sehingga, dapat disimpulkan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05

menunjukkan bahwa variabel DER, ROE, dan PER secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

Page 76: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

61

4.3.3.3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 terletak antara 0

sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Sedangkan Nilai R2 yang mendekati 0

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas.

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .651a .424 .390 1602.12505

a. Predictors: (Constant), LAGPER, LAGROE, LAGDER

b. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R2)

adalah sebesar 0,424 menunjukan bahwa kemampuan variabel independen yaitu

DER, ROE, dan PER dalam menjelaskan variabel dependen yaitu Harga Saham

adalah sebesar 42,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Harga Saham

dipengaruhi oleh DER, ROE, dan PER sebesar 42,4%, sedangkan sisanya

sebesar (100% - 42,4% =57,6%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum

mampu dijelaskan oleh variabel independen dalam model penelitian ini.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang

diukur dengan variabel DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun

Page 77: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

62

2012-2016. Dimana berdasarkan hasil perhitungan Uji – t terlihat bahwa variabel

DER memiliki nilai thitung sebesar -3,326 dan tingkat signifikansi sebesar 0,002 <

0.05. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) yang negatif berbanding terbalik

dengan harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila DER mengalami

peningkatan maka harga saham akan mengalami penurunan dan sebaliknya.

Selain itu, Adanya pengaruh yang signifikan mengindikasikan bahwa besar

kecilnya nilai DER akan dapat menjelaskan dan memprediksi tingkat harga

saham.

Penggunaan utang yang tinggi pada perusahaan menunjukkan bahwa

perusahaan memerlukan dana tambahan dalam melakukan peningkatan

usahanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Namun, Semakin tinggi

nilai DER berarti bahwa perusahaan memiliki ketergantungan yang tinggi pada

utang yang mana akan membuat daya tarik investor menurun karena komposisi

pendanaan dengan utang yang semakin besar akan menggambarkan beban

perusahaan yang besar pula. Sehingga, hal ini tidak menguntungkan

perusahaan. Selain itu, jika perusahaan memperoleh laba, perusahaan tersebut

akan cenderung menggunakan labanya untuk membayar utang dibandingkan

dengan membagikan dividen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Astrid Amanda, (2013) yang menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap Harga Saham.

4.4.2 Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang

diukur dengan variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun

Page 78: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

63

2012-2016. Dimana berdasarkan hasil perhitungan Uji – t terlihat bahwa variabel

ROE memiliki nilai thitung sebesar 5,994 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <

0.05. Pengaruh Return on Equity (ROE) yang positif berbanding lurus dengan

harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila ROE mengalami

peningkatan maka harga saham akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.

Selain itu, Adanya pengaruh yang signifikan mengindikasikan bahwa besar

kecilnya nilai ROE akan dapat menjelaskan dan memprediksi tingkat harga

saham.

ROE merupakan salah satu tolak ukur profitabilitas yang memperlihatkan

bagaimana efisiensi manajemen suatu perusahaan dalam mengatur ekuitas atau

modalnya untuk mendapatkan laba. ROE yang tinggi menunjukkan kinerja

perusahaan dalam mengelola sumber modal yang ada semakin baik. Nilai ROE

yang tinggi menunjukkan tingkat pengembalian yang akan diterima investor tinggi

pula. Hal ini tentunya akan menarik minat investor untuk membeli saham

perusahaan tersebut, tingginya tingkat permintaan per lembar saham ini akan

menyebabkan harga saham meningkat. Selain itu, perusahaan juga dapat

dengan mudah menarik modal baru dari para investor.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Rini Puspitasari (2013) yang menunjukkan bahwa variabel ROE

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

4.4.3 Pengaruh Price Earning Ratio Ratio (PER) Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang

diukur dengan variabel PER berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada

tahun 2012-2016. Dimana berdasarkan hasil perhitungan Uji – t terlihat bahwa

Page 79: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

64

variabel PER memiliki nilai thitung sebesar 1,362 dan tingkat signifikansi sebesar

0,179 > 0.05. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) yang positif berbanding lurus

dengan harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila PER mengalami

peningkatan maka harga saham akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.

Namun, Tidak adanya pengaruh yang signifikan mengindikasikan bahwa besar

kecilnya nilai PER tidak dapat menjelaskan dan memprediksi tingkat harga

saham.

PER merupakan rasio yang membandingkan harga saham dengan

pendapatan per lembar saham. dan juga menunjukkan tingkat kepercayaan

investor terhadap perusahaan atas pengembalian investasi yang dilakukan.

Rasio PER yang tinggi memberikan gambaran kepada investor bahwa

perusahaan akan memiliki pendapatan yang lebih tinggi di masa depan. Hal ini

yang menjadi dasar mengapa para investor bersedia untuk membayar lebih

untuk saham perusahaan dengan PER yang lebih tinggi

Semakin tinggi nilai PER, menunjukkan bahwa prospek harga saham

suatu perusahaan dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per

lembar sahamnya, tingginya nilai pasar terhadap saham suatu perusahaan akan

berdampak pada kenaikan harga saham tersebut. sehingga PER yang tinggi

menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Sardiyati (2016) yang menunjukkan bahwa variabel PER

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat

disebabkan karena perbedaan tahun dan perbedaan perusahaan yang diteliti.

Page 80: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada BAB IV, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja Keuangan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER),

Secara Parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada

tahun 2012-2016.

2. Kinerja Keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE), Secara

Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun

2012-2016.

3. Kinerja Keuangan yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER),

Secara Parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga

saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada

tahun 2012-2016.

4. Kinerja Keuangan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER),

Return on Equity (ROE), dan Price Earning Ratio (PER) Secara

Simultan, berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2016.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan

sebelumnya, adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

Page 81: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

66

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat meneliti dengan

variabel-variabel lain diluar variabel yang telah diteliti diatas,

menggunakan objek penelitian yang lebih luas, dan interval waktu

pengamatan yang berbeda.

2. Bagi perusahaan, diharapkan agar lebih meningkatkan kinerja keuangan

maupun kinerja manajemen perusahaan secara efektif dan efisien

disetiap tahunnya. Karena kinerja keuangan yang baik akan memberikan

gambaran dari kinerja perusahaan yang nantinya akan memengaruhi

harga saham perusahaan, dan menjaga persepsi investor terhadap

prospek perusahaan di masa depan.

3. Bagi investor, diharapkan agar dapat memerhatikan dan

mempertimbangkan variabel dari kinerja keuangan suatu perusahaan

sebelum berinvestasi. Karena informasi dari kinerja keuangan tersebut

akan memberikan cerminan mengenai harga saham suatu perusahaan.

Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir

risiko dalam berinvestasi.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meberikan hasil yang lebih

baik lagi. Adapun keterbatasan-keterbatasan tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu Debt to

Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Price Earning Ratio

(PER); sedangkan untuk mengukur harga saham masih terdapat

beberapa variabel dari kinerja keuangan yang yang tidak dibahas pada

penelitian ini.

Page 82: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

67

2. Penelitian ini menggunakan sampel yang terbatas yaitu 11 perusahaan,

dengan rentang waktu pengamatan selama lima periode yaitu 2012 –

2016, dan dengan menggunakan data dari laporan keuangan masing-

masing perusahaan yang bersangkutan yang memenuhi kriteria

Purposive Sampling.

Page 83: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

68

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, Astrid. 2013. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 4 No. 2.

Ariyanti, Sari. 2016. Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan Konstruksi dan Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 35 No. 2.

Brigham, F. Eugene dan Houston, Joel F. 2010. Dasar dasar Manajemen

Keuangan Buku 1 (Edisi 11). Jakarta: Salemba Empat

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Terjemahan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Britama. 2018. Sejarah dan Profil Perusahaan. (Online). (http://britama.com,

Diakses pada 24 Februari 2018).

Bursa Efek Indonesia. 2018. Laporan Keuangan dan Tahunan 2012-2016. (Online). (www.idx.co.id, diakses pada 10 februari 2018).

Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan

Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Yogyakarta. Penerbit: UPP AMP YKPN.

Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Kelima, Yogyakarta: BPFE.

Ircham, Muhammad. 2014. Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 11 No. 1.

Jehanu, Yoshinta Irene. 2017. Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan Konstruksi dan Bangunan yang

Page 84: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

69

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Jogiyanto, H. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kesembilan. BPEF. Yogyakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Luhukay, Rivaldo, dkk. 2016. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA Vol. 4 No. 5.

Mandasari, Aulia. 2014. Analisis Rasio Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Transportasi. Jurnal ilmu dan Riset Manajemen Vol. 3 No. 10.

Manurung, Henry Togar. 2015. Analisis Pengaruh ROE, EPS, NPM, dan MVA Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Sektor Food Dan Beverages Di Bei Tahun 2009–2013). Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi.

Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Murtiningsih, Dwi. 2013. Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan DER Terhadap Harga Saham. Jurnal Universitas Semarang.

Primus, Josephus. 2017. Begini Cara Menjaga Pertumbuhan Industri Makanan danMinuman.(https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/24/153929226/begini-cara-menjaga-pertumbuhan-industri-makanan-dan-minuman). Diakses pada 25 Januari 2018).

Puspitasari, Rini. 2013. Pengaruh PER, ROE, dan NPM Terhadap Harga Saham Pada perusahaan di Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sahamoke. 2018. Daftar Perusahaan Manufaktur. (Online). (www.sahamoke.com, diakses pada 7 januari 2018).

Page 85: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

70

Sardiyati. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia.

eJournal Administrasi Bisnis Vol. 4 No. 3.

Sartono, Agus, 2010, Manajemen Keuangan; Aplikasi dan Teori, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2010. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan Penerbit : Gramedia pustaka umum. Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal,Edisi Kelima, UPP STIM

YKPN, Yogyakarta.

Sutrisno. 2005. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Penerbit :

Ekonisia,Kampus Fakultas Ekonomi UII, Jakarta.

Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Thauwrisan, Lidya Prawiroharjo. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Van, Horne dan Wachowicz, 2005. Accounting Economics Translation, Penerbit

: Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Widiatmojo, Sawidji, 2007. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Jurnalindo Aksara Grafika, Jakarta.

Wuryaningrum, R. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Farmasi di BEI. Jurnal ilmu dan Riset Manajemen Vol. 4 No. 11, 2.

YahooFinance. 2018. Data Historical Harga Saham. (Online). (www.finance.yahoo.com, diakses pada 20 januari 2018).

Page 86: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

71

LAMPIRAN

Page 87: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

72

LAMPIRAN 1 : BIODATA

1. Identitas Diri

Nama : Yandri Winarko

Tempat, tanggal lahir : Ujung Pandang, 10 Juli 1996

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Alamat : Jalan Baji Ati no.4b

Telepon : 082343393999

Alamat Email : [email protected]

2. Riwayat pendidikan

Pendidikan Formal

- TK Kristen Kalam Kudus Watampone (2001 - 2002)

- SD Kristen Kalam Kudus Watampone (2002 - 2008)

- SMP Negeri 4 Watampone (2008 - 2011)

- SMA Negeri 1 Watampone (2011 - 2014)

- Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2014 – 2018)

Pendidikan Nonformal

- Pelatihan Basic & Character Study Skill (2014)

3. Riwayat Organisasi

- Tidak ada

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.

Makassar, Maret 2018

Yandri Winarko

Page 88: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

73

LAMPIRAN 2 :

HASIL PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN YANG

DIJADIKAN SAMPEL

DEBT TO EQUITY RATIO

No Kode

Perusahaan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 0.72 1.77 1.33 1.33 1.42

2 CEKA 1.22 1.02 1.39 1.32 0.61

3 DLTA 0.25 0.28 0.30 0.22 0.18

4 ICBP 0.48 0.60 0.66 0.62 0.56

5 INDF 0.74 1.04 1.08 1.13 0.87

6 MLBI 2.49 0.80 3.03 1.74 1.77

7 MYOR 1.71 1.47 1.51 1.18 1.06

8 ROTI 0.81 1.32 1.23 1.28 0.80

9 SKBM 1.26 1.47 1.04 1.22 1.72

10 STTP 1.16 1.12 1.08 0.90 1.00

11 ULTJ 0.44 0.40 0.29 0.27 0.21

Rata-rata 1.03 1.03 1.18 1.02 0.93

RETURN ON EQUITY

No Kode

Perusahaan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 8.56 2.22 -1.90 -4.80 -5.51

2 CEKA 12.59 12.32 7.63 16.65 28.12

3 DLTA 35.68 39.98 37.68 22.60 25.14

4 ICBP 19.04 16.85 16.83 17.84 19.63

5 INDF 14.00 8.90 12.48 8.60 11.99

6 MLBI 137.46 118.60 143.53 64.83 119.68

7 MYOR 24.27 26.87 9.99 24.07 22.16

8 ROTI 22.37 20.07 19.64 22.76 19.39

9 SKBM 9.95 28.97 28.03 11.67 6.12

10 STTP 12.87 16.49 15.10 18.41 14.91

11 ULTJ 21.08 16.13 12.51 18.70 20.34

Rata-rata 28.90 27.95 27.41 20.12 25.63

Page 89: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

74

PRICE EARNING RATIO

No Kode

Perusahaan

PER

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 28.99 75.90 76.36 -29.25 27.30

2 CEKA 6.63 5.30 10.88 3.77 3.22

3 DLTA 19.62 23.01 22.13 21.86 15.78

4 ICBP 20.87 26.73 29.33 26.19 27.78

5 INDF 15.75 23.14 18.14 17.67 18.31

6 MLBI 34.39 21.59 31.68 34.78 25.22

7 MYOR 18.01 22.32 46.32 22.36 27.15

8 ROTI 9.37 32.67 37.17 23.67 28.93

9 SKBM 26.14 7.08 11.83 21.25 21.03

10 STTP 18.43 17.74 30.55 21.27 23.95

11 ULTJ 10.87 39.96 36.88 21.96 18.79

Rata-rata 19.01 26.86 31.93 16.86 21.59

HARGA SAHAM

No Kode

Perusahaan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ALTO 302.34 570.00 352.00 325.00 330.00

2 CEKA 1,300.00 1,160.00 1,500.00 675.00 1,350.00

3 DLTA 5,100.00 7,600.00 7,800.00 5,200.00 5,000.00

4 ICBP 3,900.00 5,100.00 6,550.00 6,737.50 8,575.00

5 INDF 5,850.00 6,600.00 6,750.00 5,175.00 7,925.00

6 MLBI 7,400.00 12,000.00 11,950.00 8,200.00 11,750.00

7 MYOR 685.71 1,040.00 836.00 1,220.00 1,645.00

8 ROTI 1,380.00 1,020.00 1,385.00 1,265.00 1,600.00

9 SKBM 390.00 480.00 970.00 945.00 640.00

10 STTP 1,050.00 1,550.00 2,880.00 3,015.00 3,190.00

11 ULTJ 332.50 1,125.00 930.00 986.25 1,142.50

Rata-rata 2,517.32 3,476.82 3,809.36 3,067.61 3,922.50

Page 90: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

75

LAMPIRAN 3 :

HASIL OUTPUT SPSS 24

Statistik Deskiptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 55 .18 3.03 1.0349 .56764

ROE 55 -5.51 143.53 26.0016 31.50671

PER 55 -29.25 76.36 23.2615 15.41027

HS 55 302.34 12000.00 3358.7236 3336.20597

Valid N (listwise) 55

Uji Normalitas

Page 91: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

76

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2646.195 759.854 3.483 .001

DER -1723.297 624.519 -.293 -2.759 .008 .794 1.259

ROE 85.910 11.104 .811 7.737 .000 .816 1.226

PER 11.271 20.815 .052 .541 .591 .970 1.031

a. Dependent Variable: HS

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .737a .543 .516 2321.78669 .635

a. Predictors: (Constant), PER, ROE, DER

b. Dependent Variable: HS

Uji Heteroskedastisitas

Page 92: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

77

Uji t (Secara Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2646.195 759.854 3.483 .001

DER -1723.297 624.519 -.293 -2.759 .008

ROE 85.910 11.104 .811 7.737 .000

PER 11.271 20.815 .052 .541 .591

a. Dependent Variable: HS

Uji F (Secara Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.261E8 3 1.087E8 20.165 .000a

Residual 2.749E8 51 5390693.413

Total 6.010E8 54

a. Dependent Variable: HS

b. Predictors: (Constant), PER, ROE, DER

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .737a .543 .516 2321.78669

a. Predictors: (Constant), PER, ROE, DER

b. Dependent Variable: HS

Page 93: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

78

LAMPIRAN 4 :

HASIL OUTPUT SPSS 24 Setelah Transformasi Data

Statistik Deskiptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LAGDER 54 -.89 2.49 .3266 .50080

LAGROE 54 -57.11 129.31 8.5722 24.16595

LAGPER 54 -81.17 56.19 7.2815 17.75565

LAGHargaSaham 54 -7304.29 6968.00 1103.4833 2050.47306

Valid N (listwise) 54

Uji Normalitas

Page 94: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

79

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1002.306 268.356 3.735 .000

LAGDER -1683.293 506.130 -.411 -3.326 .002 .754 1.327

LAGROE 61.118 10.197 .720 5.994 .000 .798 1.254

LAGPER 17.448 12.813 .151 1.362 .179 .936 1.069

a. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .651a .424 .390 1602.12505 2.027

a. Predictors: (Constant), LAGPER, LAGROE, LAGDER

b. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Uji Heteroskedastisitas

Page 95: SKRIPSI - Universitas Hasanuddin

80

Uji t (Secara Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1002.306 268.356 3.735 .000

LAGDER -1683.293 506.130 -.411 -3.326 .002

LAGROE 61.118 10.197 .720 5.994 .000

LAGPER 17.448 12.813 .151 1.362 .179

a. Dependent Variable: LAGHargaSaham

Uji F (Secara Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 94495074.130 3 31498358.040 12.271 .000b

Residual 128340233.500 50 2566804.671

Total 222835307.700 53

a. Dependent Variable: LAGHargaSaham

b. Predictors: (Constant), LAGPER, LAGROE, LAGDER

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .651a .424 .390 1602.12505

a. Predictors: (Constant), LAGPER, LAGROE, LAGDER

b. Dependent Variable: LAGHargaSaham