Top Banner
SKENARIO BANYAK ANAK Pasangan keluarga miskin, suami (30 th ) – istri (28 th ) mempunyai 5 orang anak yang kesemuanya lahir ditolong dukun bayi. Anak bungsu berusia 4 bulan, sudah disapih dan diberi makanan padat. Waktu memeriksakan anaknya ke dokter puskesmas si Ibu ditanya “Apakah anak Ibu sudah pernah diimunisasi?” Jawabnya “Belum, karena petugas puskesmas tidak pernah datang ke posyandu dekat rumahnya, saya kurang tau apa itu imunisasi.” Waktu ditanya tentang pola makan anaknya, Ibu tersebut tambah bingung, dan berkata “Bagaimana ini mau berobat kok ditanya macam-macam.” STEP I : KLARIFIKASI ISTILAH 1. Dukun Bayi P rofesi seseorang yang dalam aktivitasnya, menolong proses persalinan seseorang, merawat bayi mulai dari memandikan, menggendong, belajar berkomunikasi dan lain sebagainya. Dukun bayi biasanya juga selain dilengkapi dengan keahlian atau skill, juga dibantu dengan berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka. 2. Sapih 1
62

SKENARIO

Jul 09, 2016

Download

Documents

fhjjgj
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKENARIO

SKENARIO

BANYAK ANAK

Pasangan keluarga miskin, suami (30th) – istri (28th) mempunyai 5 orang

anak yang kesemuanya lahir ditolong dukun bayi. Anak bungsu berusia 4 bulan,

sudah disapih dan diberi makanan padat. Waktu memeriksakan anaknya ke dokter

puskesmas si Ibu ditanya “Apakah anak Ibu sudah pernah diimunisasi?” Jawabnya

“Belum, karena petugas puskesmas tidak pernah datang ke posyandu dekat

rumahnya, saya kurang tau apa itu imunisasi.” Waktu ditanya tentang pola makan

anaknya, Ibu tersebut tambah bingung, dan berkata “Bagaimana ini mau berobat

kok ditanya macam-macam.”

STEP I : KLARIFIKASI ISTILAH

1. Dukun Bayi

Profesi seseorang yang dalam aktivitasnya, menolong proses persalinan

seseorang, merawat bayi mulai dari memandikan, menggendong, belajar

berkomunikasi dan lain sebagainya. Dukun bayi biasanya juga selain

dilengkapi dengan keahlian atau skill, juga dibantu dengan

berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka.

2. Sapih

Proses dimana bayi yang semula mendapat ASI mulai mendapatkan

makanan-makanan pendamping dan perlahan menghentikan pemberian

ASI.

3. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah suatu organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat yang merupakan

unit kesehatan primer.

1

Page 2: SKENARIO

4. Posyandu

Pos Pelayanan Terpadu, adalah kegiatan kesehatan dasar yang

diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh

petugas kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan

Anak.

5. Imunisasi

Suatu proses pemberian kekebalan secara pasif kedalam tubuh sejak masih

bayi hingga remaja, agar reagen atau kebal terhadap suatu penyakit

tertentu.

STEP II : KLARIFIKASI MASALAH

1. Mengapa seorang bayi harus disapih dan pada umur berapakah penyapihan

itu?

2. Sebutkan fungsi, tujuan, asas, dan upaya Puskesmas!

3. Sebutkan manfaat dari imunisasi dan imunisasi dasar pada anak!

4. Jelaskan peran dokter keluarga dalam kasus tersebut!

5. Jelaskan mengenai posyandu dalam kasus tersebut!

STEP III : ANALISIS MASALAH

1 . Mengapa bayi harus disapih ?

penyapihan (sekitar usia 2 tahunan) dilakukan demi perkembangan

psikologis maupun fisiknya, seperti:

Mengembangkan pengenalan aneka ragam rasa dan tekstur makanan. Hal

ini berpengaruh pada perkembangan intelektualitasnya karena daya

ingatnya akan menyimpan informasi mengenai berbagai rasa dan tekstur

makanan.

Memperbanyak latihan mengunyah makanan padat agar gigi dan

rahangnya berkembang optimal. Juga meminimalkan kemungkinkan

makan diemut akibat malas mengunyah makanan padat.

2

Page 3: SKENARIO

Anak dilatih untuk mandiri karena tidak lagi harus bergantung pada ASI

setiap kali anak lapar atau haus.

Anak belajar untuk bisa memercayai orang lain sehingga nantinya tidak

kesulitan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Anak membentuk konsep diri yang positif. Dengan penyapihan yang

positif, anak akan merasa percaya diri.

PROSES MENYAPIH

1. PENYAPIHAN SEKETIKA

Proses penyapihan seketika umumnya dilakukan dalam keadaan

terpaksa, misal ibu mendadak jatuh sakit atau harus pergi jauh sehingga

tidak memungkinkan untuk menyusui anak. Apabila terjadi kasus

penyapihan mendadak, maka yang harus dilakukan adalah:

Mengomunikasikan situasi yang terjadi pada anak (terutama anak di atas

satu tahun).

Tunggulah anak sampai merasa haus atau lapar karena

biasanya pada saat itu anak dapat menerima minuman

selain ASI.

Alihkan perhatiannya pada mainan yang ia suka sambil

memberikannya minuman/makanan lain (terutama yang di

sukai anak) sehingga anak tidak mencari-cari ASI.

Coba berikan susu /minuman pengganti ASI.

Hadirkan sosok pengganti ibu yang bisa membuat anak

merasa nyaman saat ibu tidak bisa berada di dekatnya.

2. BERTAHAP

Penyapihan cara ini mempunyai dampak psikologis paling ringan.

pada awal proses penyapihan, anak biasanya rewel dan gelisah. Dengan

penyapihan bertahap (atau alami), semua itu bisa dihindari mengingat saat

memasuki usia batita sebetulnya ketergantungan anak pada ASI sudah

semakinberkurang.

3

Page 4: SKENARIO

Pada usia batita, anak juga mulai menyukai susu dengan berbagai

rasa seperti cokelat, vanila, dan stroberi sehingga mengurangi kekerapan

anak menetek. Konsumsi makanan yang bergizi dan berkalori tinggi pada

saat makan malam pun membuat anak merasa kenyang dan mengurangi

keinginannya mencari ASI pada malam hari.

CARA MENYAPIH

Jika menyapih dilakukan dengan cara yang benar, maka kelekatan anak

dengan ibunya akan berada dalam porsi yang tepat. Maksudnya, anak dapat

belajar bahwa ibu tetap mencintainya meskipun ia tak mendapatkan ASI lagi.

Anak akan merasa, disapih bukanlah suatu yang menyakitkan. Dengan begitu,

efek lain yang bisa timbul adalah anak belajar kemandirian.

Berikut cara-cara yang dianjurkan dalam proses penyapihan anak balita:

A. Ibu hendaknya mempunyai tujuan dan keyakinan yang bulat

terlebih dahulu ketika hendak meyapih. Berdoa ke pada Allah

Ta`ala agar semua diberikan kemudahan dan kebaikan baik bagi

ibu dan anaknya

B. Sapih anak dalam keadaan sehat.

Hindari saat anak sedang sakit, marah atau sedih karena akan

membuat anak semakin tertekan dan tidak bahagia.

C. Komunikasikan keinginan menyapih dengan pasangan. Penyapihan

dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif dari suami. Selain

itu, berbicaralah pada anak ketika ingin menyapihnya walaupun

kemampuan komunikasinya belum berkembang baik. Misal,

“Adek, minum susunya siang ini diganti ya dengan jus jeruk. Sama

enaknya dengan susu lo.”

D. Jelaskan /komunikasikan pada anak secara logis dan mudah

diterima anak mengapa ia harus berhenti menyusu pada ibu.Pada

anak yang sudah mengerti jika diajak berbicara, ibu dapat

memberikan penjelasan kepadanya. Katakan bahwa sudah saatnya

4

Page 5: SKENARIO

ia makan makanan lain atau minum susu selain ASI, tapi ibu tetap

sayang padanya, dsb.

E. Bersikap lembut tetapi tegas dan konsisten. Jangan merasa bersalah

karena waktu selama dua tahun sudah cukup.

F. Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan anak supaya ia

tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai.

G. Jangan menawarkan ASI, atau memberikan ASI sebagai jurus

ampuh saat anak rewel, terjatuh, atau menangis.

H. Berikan contoh melalui lingkungan sosial anak ataupun buku-buku

bacaan yang menggambarkan tentang kemandirian tokoh yang tak

lagi menyusu pada ibu.

I. penyapihan hendaknya tidak dilakukan bila anak sedang

mengalami suatu perubahan. Umpama, sedang tumbuh gigi,

keluarga baru pindah rumah, atau si kecil baru saja masuk

kelompok bermain. Dalam periode itu anak sedang perlu waktu

untuk beradaptasi. Beradaptasi terhadap satu perubahan saja sudah

sulit, apalagi jika ditambah dengan penyapihan. Terlebih lagi

penyapihan melibatkan ikatan emosional ibu dan anak.

J. Memberi makan dan minum agar anak selalu kenyang sehingga

lupa pada ASI. Cara ini boleh saja dilakukan untuk menyapih,

tetapi harus secara perlahan. Selain itu, afeksi yang terjalin ketika

ibu menyusui juga harus digantikan dengan sentuhan lain agar

tetap terjaga hubungan kelekatan antara ibu dan anak. Jika kedua

hal ini tak dilakukan, ditakutkan anak merasa ditolak.

K. Menjarang-jarangkan waktu pemberian ASI

5

Page 6: SKENARIO

2. fungsi, tujuan, upaya, azas dari puskesmas ?

TUJUAN PUSKESMAS :

Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar

terwujud derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dalam rangka

mewujudkan Indonesia Sehat 2010

FUNGSI PUKESMAS :

FUNGSI (1)

PUSAT PENGGERAK PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN

A. Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan

B. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya

C. Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

FUNGSI (2)

PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga &

masyarakat :

A. Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan

masyarakat untuk hidup sehat

B. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk

pembiayaan

6

Page 7: SKENARIO

C. Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program

kesehatan

FUNGSI (3)

PUSAT PELAYANAN KESEHATAN STRATA PERTAMA

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,

terpadu dan berkesinambungan

A. Pelayanan kesehatan perorangan

B. Pelayanan kesehatan masyarakat

UPAYA PUSKESMAS

A. Upaya kesehatan wajib puskesmas

1. Upaya kesehatan ibu, anak & kb

2. Upaya promosi kesehatan

3. Upaya kesehatan lingkungan

4. Upaya perbaikan gizi

5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular

6. Upaya pengobatan dasar

B. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas

Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yangg ada

dan kemampuan Puskesmas

Bila ada masalah kesehatan tapi puskesmas tidak mampu maka

pelaksanaan oleh dinkes kab/Kota

Upaya Lab(medis dan kesehatan masyarakat) dan Perkesmas serta

Pencatatan Pelaporan merupakan kegiatan penunjang dari tiap upaya

wajib atau pengembangan.

7

Page 8: SKENARIO

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

Pemilihan dilakukan oleh puskesmas bersama Dinas kesehatan kab/kota

dengan mempertimbangkan masukan BPP

Dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari Dinas

kesehatan kab/kota

Dilaksanakan bila upaya kesehatan wajib telah terlaksana secara optimal

(target cakupan & mutu terpenuhi)

Pemilihan dilakukan oleh puskesmas bersama Dinas kesehatan kab/kota

dengan mempertimbangkan masukan BPP

Dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari Dinas

kesehatan kab/kota

Dilaksanakan bila upaya kesehatan wajib telah terlaksana secara optimal

(target cakupan & mutu terpenuhi)

AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

1. Azas pertanggung jawaban wilayah

2. Azas pemberdayaan masyarakat

3. Azas keterpaduan

Lintas program

Lintas sektoral

4. Azas rujukan

Rujukan medis

8

Page 9: SKENARIO

Rujukan kesehatan masyarakat

AZAZ PERTANGGUNG JAWABAN MASYARAKAT

1. Pusk bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya

2. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung

3. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling

AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Puskesmas harus memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat

agar berperan aktif dlm menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas

2. Potensi masyarakat perlu dihimpun ----- UKBM (upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat)diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan

Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga

AZAS KETERPADUAN

Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu

Keterpaduan lintas program

UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi,

Kespro. Remaja, Kesehatan Jiwa

Posyandu : keterpaduan KIA & KB, Gizi, P2M, Promkes Kesehatan Jiwa

Keterpaduan lintas sektoral

Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK

9

Page 10: SKENARIO

Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama

AZAS RUJUKAN

Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan :

A. rujukan kasus

B. bahan pemeriksaan

C. ilmu pengetahuan

Rujukan upaya kesehatan masyarakat :

A. rujukan sarana dan logistik

B. rujukan tenaga

C. rujukan operasional

3. Apa saja imunisasi dasar pada anak? Manfaat imunisasi?

Dalam situasi ekonomi dan kesehatan negara saat ini pencegahan

primer merupakan cara yang terbaik sebagai prioritas dalam memperbaiki

kesehatan anak. Salah satu cara yang terbaik adalah imunisasi. Imunisasi

merupakan alternatif yang paling efektif dan efisien dilihat dari sudut

ekonomi untuk dilaksanakan secara nasional dalam rangka mencegah

berbagai penyakit infeksi di masyarakat.

Upaya pencegahan penyakit melalui imunisasi telah diakui

keberhasilannya. Walaupun demikian, apabila cakupan imunisasi tidak

dipertahankan tetap tinggi maka wabah penyakit akan menjadi ancaman.

Mengingat pemberian antibiotika yang tidak menyelesaikan semua

10

Page 11: SKENARIO

masalah penyakit infeksi, maka lebih bijak apabila kita dapat mencegah

terjangkitnya penyakit

Manfaat imunisasi

dirasakan dalam tiga kategori yaitu secara individu, sosial, dan

dalam menunjang sistem kesehatan nasional. Singkatnya, apabila seorang

anak telah mendapatkan imunisasi maka akan bisa terhindar dari penyakit

infeksi yang ganas. Makin banyak anak yang mendapat imunisasi, maka

akan terjadi penurunan pada angka kesakitan dan kematian. Kekebalan

individu ini akan mengakibatkan pemutusan rantai penularan penyakit dari

anak ke anak lain atau kepada orang dewasa yang hidup bersamanya.

Inilah yang disebut keuntungan sosial, karena dalam hal ini anak yang

tidak diimunisasi akan juga terlindung (kekebalan komunitas).

Menurunnya angka kesakitan akan menurunkan pula biaya

pengobatan dan perawatan di rumah sakit, mencegah kematian dan

kecacatan yang dapat terjadi yang akan menjadi beban seumur hidup.

Dengan mencegah seorang anak dari penyakit infeksi, berarti akan

meningkatkan kualitas hidup anak dan meningkatkan daya

produktivitasnya kelak.

Sesuai dengan program organisasi kesehatan dunia WHO (Badan

Kesehatan Dunia), pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi bagi anak-

anak, yang disebut Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Sedangkan

tujuh jenis lainnya dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap

beberapa jenis penyakit. “Wajib itu artinya semua anak yang tinggal di

Indonesia wajib diberikan lima jenis imunisasi untuk mencegah tujuh jenis

penyakit,” kata Sri yang juga Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak

Indonesia (IDAI).

11

Page 12: SKENARIO

Untuk imunisasi dasar yang harus diberikan pada bayi dan anak antara

lain.

Vaksin Polio

Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang

digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah vaksin hidup

(yang telah diselamatkan) vaksin berbentuk cairan. pemberian pada

anak dengan meneteskan pada mulut. Kemasan sebanyak 1 cc / 2 cc

dalam 1 ampul.

Vaksin Campak

Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang

digunakan adalah vaksin hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk

gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut.

Sebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu dilarutkan

dengan pelarut vaksin (aqua bidest). Disebut beku kering oleh karena

pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan vaksin tersebut

kemudian mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan potensinya

cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam.

Vaksin BCG

Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri. Bentuknya

vaksin beku kering seperti vaksin campak berbentuk bubuk yang

berfungsi melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC).

Dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan

oleh Calmett Guerint. Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih

dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang

12

Page 13: SKENARIO

sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan

mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. Tempat penyuntikan

adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.

Vaksin Hepatitis B

Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin

hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel

virus) yang telah mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B

akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B

paling baik disimpan pada temperatur 2,8°C. Biasanya tempat

penyuntikan di paha 1/3 bagian atas luar.

Vaksin DPT

Terdiri toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus toxoid, kadang

disebut “triple vaksin”. Berisi vasin DPT, TT dan DT. Vaksin DPT

disimpan pada suhu 2,8°C kemasan yang digunakan : Dalam –    5 cc

untuk DPT,   5 cc untuk TT,   5 cc untuk DT. Pemberian imunisasi

DPT, DT, TT dosisnya adalah 0,5 cc. Dalam pemberiannya biasanya

berupa suntikan pada lengan atau paha.

4. Bagaimana peran dokter keluarga?

Dokter keluarga adalah dokter yg dapat memberikan pelayanan

kesehatan yg berorientasi komunitas dg titik berat kepada keluarga, ia

tidak hanya memandang penderita sebagai individu yg sakit tetapi sbg

bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tapi bila

perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.(IDI)

PERAN DOKTER KELUARGA

13

Page 14: SKENARIO

1. Pengaplikasi ilmu kedokteran klinik dan ilmu perilaku, dilengkapi

ilmu kedokteran mutakhir

2. Memantapkan pelayanan kesehatan primer dan sistem rujukan

3. Pengendali biaya:

Efektifitas pelayanan kesehatan

Efektifitas sumber daya kesehatan

Edukasi kesehatan

Pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Mengembalikan pelayanan kesehatan yg rasional dan manusiawi

5. Apa tugas dan wewenang posyandu?

A. Pengertian Posyandu

Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan

masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber

daya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan

terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan

keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan

untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan

dalam rangka pencapaian NKKBS.

B. Bentuk kegiatan Posyandu

Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan

Posyandu (Panca Krida Posyandu), antara lain:

1. Kesehatan Ibu dan Anak

14

Page 15: SKENARIO

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi,

anak balita dan anak prasekolah

Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena

kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan

tambahan vitamin dan mineral

Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya

Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan

program KIA.

2) Keluarga Berencana

Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan

perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena

melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi

Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya

3) Immunisasi

Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x,

polio 3x, dan campak 1x pada bayi.

4) Peningkatan gizi

Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat

Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori

cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang

menyusui

Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5

tahun

5. Penanggulangan Diare

Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh

kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:

15

Page 16: SKENARIO

1. Kesehatan Ibu dan Anak

2. Keluarga Berencana

3. Immunisasi

4. Peningkatan gizi

5. Penanggulangan Diare

6. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran

dan air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman

7. Penyediaan Obat essensial.

C. Pembentukan Posyandu

Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:

1. Pos penimbangan balita

2. Pos immunisasi

3. Pos keluarga berencana desa

4. Pos kesehatan

5. Pos lainnya yang dibentuk baru

D. Alasan Pendirian Posyandu

Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:

1. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam

upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan

KB.

2. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat,

sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam

bidang kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998).

E. Penyelenggara Posyandu

16

Page 17: SKENARIO

1. Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih

menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas

2. Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW

yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal

serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).

F. Lokasi / Letak Posyandu

Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi:

1. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat

2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri

3. Dapat merupakan lokal tersendiri

4. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk,

balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.

G. Pelayanan Kesehatan Di Posyandu

Adapun pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi:

1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

a) Penimbangan bulanan

b) Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang

c) Immunisasi bayi 3-14 bulan

d) Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare

e) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia

subur

a. Pemeriksaan kesehatan umum

b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas

c. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan tablet

besi

17

Page 18: SKENARIO

d. Immunisasi TT untuk ibu hamil

e. Penyuluhan kesehatan dan KB

f. Pemberian alat kontrasespsi KB

g. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare

h. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

i. Pertolongan pertama pada kecelakaan (Effendi, 1998).

Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu selalu didampingi

oleh tim dari Puskesmas, seperti pada pelaksanaan pada meja IV, apabila

kader menemui masalah kesehatan, kader harus berkonsultasi pada

petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut dapat berupa:

a) Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut.

b) Balita yang berat badanya di bawah garis merah.

c) Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit telinga.

d) Balita yang mencret

e) Anak yang menderita buta senja atau mata keruh.

f) Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau

perkembangan terlambat.

g) Ibu yang pucat, sesak nafas, bengkak kaki terutama ibu hamil.

h) Ibu hamil yang menderita perdarahan, pusing kepala yang terus

menerus (Depkes RI-Unicef, 2000).

Bentuk kegiatan lain yang masih dilokasi Posyandu berupa;

1. Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai

terbentuknya balok SKDN

2. Membahas bersama - sama kegiatan lain atas saran petugas.

3. Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti

penyuluhan.

18

Page 19: SKENARIO

Sedangkan bentuk kegiatan yang dilakukan diluar posyandu berupa:

1) Melaksanakan kunjungan rumah.

2) Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam

kegiatan UPGK.

3) Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga.

4) Membantu petugas dalam pendaftaran, penyuluhan, dan peragaan

ketrampilan (Depkes RI-Unicef, 2000).

Apabila kader menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugasnya dalam

posyandu, maka mereka dapat menghubungi orang-orang berikut

sebagai upaya untuk mencari jalan keluar:

a. Bidan desa.

b. Kepala Desa.

c. Tokoh masyarakat / tokoh agama.

d. Petugas LKMD, RT, RW.

e. Tim Penggerak PKK.

f. Petugas PLKB.

g. Petugas pertanian ( PPL ).

h. Tutor dari P dan K.

19

Page 20: SKENARIO

STEP IV : SKEMA

STEP V : SASARAN BELAJAR

1. UPAYA PENGEMBANGAN PUSKESMAS

2. KB (keluarga berencana)

3. MANFAAT JENIS PEMBERIAN IMUNISASI

a. Tabel dari DEPKES

b. Penyapihan

4. KEDOKTERAN ISLAM AIK

20

PUSKESMAS DOKTER PUSKESMAS

DOKTER KELUARGA

PERAN SERTA UPAYA DOKTER KELUARGA

PRINSIP KEDOKTERAN KELUARGA

KOMUNIKASI EFEKTIF

POSYANDU

SASARAN KEGIATAN TUGAS dan FUNGSI

IBU dan ANAK

IMUNISASI

TUJUAN

MANFAAT

JENIS

Page 21: SKENARIO

5. MP ASI dan ASI (pola makan bayi)

6. PERAN POSYANDU

STEP VI : BELAJAR MANDIRI

STEP VII : PEMBAHASAN

1. Upaya kesehatan puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan disuatu wilayahkerja. Puskesmas bertanggungjawab

menyelenggarakan upaya kesehatanperorangan dan upaya kesehatan

masyarakat yang jika ditinjau dari sistemkesehatan nasional merupakan

pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya tersebut terbagi menjadi dua

yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya KesehatanPengembangan.

I. Upaya Kewajiban Puskemas

1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)

2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Hygiene-Sanitasi)

3. Upaya KIA-KB

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK)

5. Upaya Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

6. Upaya Pengobatan Dasar (1)

II. Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

Berdasarkan Ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 128 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,

mencantumkan bahwa program Upaya Kesehatan Pengembangan

Puskesmas diadakan untuk mencapai visi Pembangunan Kesehatan

melalui Puskesmas yakni Kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.

21

Page 22: SKENARIO

Karena melakukan upaya kesehatan wajib yang diadakan di

puskesmas saja tidak cukup untuk mencapai visi pembangunan

kesehatan. Tapi juga dibutuhkan upaya kesehatan pengembangan yang

disesuaikan dengan masalah setiap kebutuhan puskesmas.

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan

dimasyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

Upaya lab medis dan labkesmas, RR,tak masuk dalam pilihan

karena merupakan pelayanan penunjang upaya kesehatan wajib dan

pengembangan. Upaya Kesehatan Pengembangan dapat bersifat inovatif

dalam rangka mempercepat pencapaian visi puskesmas. Pemilihan

Upaya kesehatan pengembangan dilakukan Puskesmas bersama Dinkes

Kab/Kota berdasarkan pertimbangan Badan Penyantun Puskesmas

(BPP). Upaya Kesehatan Pengembangan dapat dilakukan apabila Upaya

pelayanan kesehatan wajibnya sudah optimal. (2)

Upaya kesehatan pengembangandipilih dari daftar upaya

kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni

1. Upaya Kesehatan Sekolah.

UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam

rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup

sehat anak usia sekolah yang di sekolah dan perguruan agama.

2. Upaya Kesehatan Olahraga

Upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau

olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau

olah raga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan

sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan

dalam melakukan tugasnya.

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

22

Page 23: SKENARIO

Upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan

mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk

memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga

dan masyarakat.

4. Upaya Kesehatan Kerja

Usaha yang terutama ditujukan pada masyarakat pekerja infromal

dalam rangka upaya pencegahan & pemberantasan penyakit yang

berkaitan dengan pekerjaan & lingkungan kerja.

5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Pelayanan medik yang bersifat dasar kedokteran gigi berdasarkan

kebutuhan meliputi upaya pengobatan/pemulihan dan rujukan dengan

tidak mengabaikan upaya peningkatan/pencegahan/perlindungan.

6. Upaya Kesehatan Jiwa

Pelayanan pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan

meliputi gangguan perasaan, proses pikir dan perilaku yang

menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam

melaksanakan peran sosialnya. Pelayanan meliputi aspek promotif

preventif dan kuratif serta rehabilitatif pada gangguan mental emosional,

psikosomatik, dan psikotik yang diberikan oleh dokter, perawat ,bidan

yang telah mempunyai kompetensi teknis.

7. Upaya Kesehatan Mata

Upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk

penyuluhan

kesehatan serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam

pemeliharaan

kesehatan mata mereka.

8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Upaya kesehatan paripurna di bidang kesehatan para usia lanjut yang

dilaksanakan dari tingkat Puskesmas

23

Page 24: SKENARIO

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (UPPT)

Tujuan UPPT adalah Melestarikan bahan-bahan tanaman yang

dapat digunakan untuk pengobatan tradisional dan Melakukan

pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional. (2)

 

2. KELUARGA BERENCANA

A. Pengertian

Menurut WHO expert committee 1997, keluarga berencana adalah

tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang

sangat diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol

waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta

menentukan jumlah anak dalam keluarga. (3)

B. Tujuan KB

a. Tujuan demografi : mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan

menekan laju pertumbuhan penduduk

b. Mengatur kehamilan, menunda kehamilan anak pertama dan

menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta

menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup

c. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah

menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan

d. Married conseling/ nasihat perkawinan, bagi remaja atau pasangan yang

akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk

keluarga yang bahagia dan berkualitas

24

Page 25: SKENARIO

e. Tercapainya Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahter (NKKBS) dan

pembentuk keluarga berkualitas yakni keluarga harmonis, sehat,

tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi

ekonomi. (3)

Pembagian KB menurut metode yang digunakan : (3)

1. Metode kontrasepsi sederhana

-Menggunakan alat yaitu kondom, diafragma, dan spermisida

-Tanpa alat : metode kalender, metode suhu baral badan, metode

amenorea laktasi

2. Metode kontrasepsi hormonal

-Kombinasi progesterone dan estrogen sintetik (pil dan injeksi)

-Progesterone saja : pil, suntik dan implant

3. Metode kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

-Mengandung hormone dan tidak mengandung hormon

4. Metode kontrasepsi mantap

-Metode operatif wanita (MOW) = tubektomi

-Metode operatif pria(M3(OP)= vasektomi

5. Metode kontrasepsi darurat

-Pil

-AKDR

25

Page 26: SKENARIO

3. MANFAAT JENIS PEMBERIAN IMUNISASI

a. Tabel jadwal imunisasi anak umur 0 – 18 tahun

26

Page 27: SKENARIO

B. Imunisasi aktif dan pasif

A. Imunisasi Aktif

Imunisasi aktif adalah kekebalan tubuh yang didpat seseorang karena tubuh

yang secara aktif membentuk zat anti bodi.

1. Imunisasi aktif ilmiah

Adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh

dari suatu penyakit.

2. Imunisasi aktif buatan

Adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan

untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.

B. Imunisasi Pasif

Imunisasi Pasif adalah kekabalan tubuh yang bias diperoleh seseorang yang

zat kekebalan tubuhnya didapat dari luar.

1. Imunisasi pasif alamiah

Adalah antibody yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu

yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam

kandungan.

2. Imunisasi aktif buatan

Adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk

mencegah penyakit tertentu. (4)

27

Page 28: SKENARIO

Manfaat imunisasi:

a. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan

kemungkinan cacat atau kematian

b. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila

anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin

bahwa anaknya menjalani masa kanak-kanak nyaman.

c. Untuk Negara: memperbaiki tingkat kesehatan .

d. Untuk membentuk system kekebalan tubuh untuk jangka waktu panjang.

e. Untuk memberikan perlindungan tanpa menimbulkan bahaya.

Tujuan dari diberikan suatu imunisasi ialah untuk mengurangi angka penderita

suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyabakan

kematian bagi penderitanya. (4)

4. KEDOKTERAN ISLAM / AIK

Surat annisa ayat 9 pandangan AIK tentang KB :

الله قوا فليت عليهم خافوا ضعافا ة ي ذر خلفهم من لوتركوا ذين ال وليخش

سديدا قوال .وليقولوا

Artinya: Dan hendaklahtakut (kepada Allah) orang-orang yang

sekiranyamerekameninggalkanketurunan yang lemah di belakangmereka

yang merekakhawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu,

hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka

berbicara dengan tutur kata yang benar.

Surat al-baqarah ayat 233 Pandangan AIK tentang penyapihan :

[Seruan Allah agar menyusukan anaknya selama dua tahun penuh]

28

Page 29: SKENARIO

ن�� ه� ه� ن� س� ك ن� ن�� ه� ه س� ك� ه� ن� ك� ه�� س� ن� س� ا ن�ى ن� ن� � ن� ن� ن�ا �ن� ا� �ن� ك� ه س! ن"ا ن� ن�ا ن"ا س� ن� ك� � ك� س$ ن� ك% نا ك� س$ ن� س� ن& ن�� ه' ن� ن(ا س� ن"ا ن� س* �ك �س ه ه+ ن,ا ك� ن�ا س� ن�ا س! ك-ا ن. � ن0 ك� ذن1 ه3 س4 ك% ك5 ك� ن�ا س� ا ن�ى ن� ن� � ك6 ك, ن� ن� ك7 ه� ن� د� ه�� س� ن% ن(ا ن� ن'ا ك, ن� ن� ك7 د9 ن, ك� ن�ا �� ن ن:ا ه� ن(ا � ن�ا ن* س; ه� ن�(ا ك-ا د> س= ن< ه? �� ن ن@ ه� ن(ا � Aك ��ه س* ن� س� ك7ا

ن1ا ك-ا �س ه@ س$ ن� ن� Bن نCا Dه نFا ن. �س ه ن� ن(ا س� ن"ا ه*�ا �ك �س ن� س� ن� س! ن"ا �س ه� س� ن� ن"ا س! ك-ا ن� � ن�ا ك� س$ ن� ن� Bن نCا Dه نFا ن. ر� ه� نHا ن� ن� ن�ا ه� Cس ك% Iر ن�ا ن� س� ن� ل(ا نKا ك. ن�ا ن�ا ن"ا �د $Kك ن7 ن! ه�� ن� س* ن� ن�ا ك7 ن� �� ن ا� ن�! ن"ا ه��ا ن� س� ن�ا ن� �� ن ا� ه�Lا �� ن ن�ا � Aك ��ه س* ن� س� ك7ا �س ه� س$ ن� آا ن%ا �س ه� س� �� ن )6(ن;

Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun

penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban

ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.

Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.

Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan

seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.

Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan

keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan

jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha

Melihat apa yang kamu kerjakan

5. MP ASI dan ASI

MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu)

A. Pengertian

Yaitu makanan/minuman yang mengandung gizi yang diberikan

kepada bayi/balita untuk memenuhi kebutuhan gizinya, di samping ASI.

MP ASI diberikan mulai umur enam bulan sampai dua puluh empat

bulan.

B. Manfaat MP ASI

Untuk mencukupi kebutuhan gizi yang tidak dapat dipenuhi dari

ASI sehingga dapat membantu perkembangan otak dan pertumbuhan

bayi,

C. Syarat Pemberian MP ASI

29

Page 30: SKENARIO

a. Diberikan tanpa mengehentikan ASI

b. Bayi berumur lebih dari enam bulan

c. Kandungan gizi harus cukup

d. Diberikan secara bertahap: jumlah dan jenisnya

D. Cirri-ciri bayi siap mendapat MP ASI

a. Kesiapan Fisik

1. Refleks ekstrusi : menjulurkan lidah telah sangat berkurang atau

sudah menghilang

2. Mampu menahan kepala tetap tegak

3. Duduk tanpa/hanya denga sedikit bantuan dan mampu menjaga

keseimbangan badan ketika tangannya meraih benda di

dekatnya

b. Kesiapan Psikologis

1. Dari reflektif ke imitative

2. Lebih mandiri dan eksploratif

3. Pada usia enam bulan bayi mampu menunjukkan:

Keinginan makan dengan cara membuka mulutnya

Rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/kea rah

makanan

Tidak berminat atau kenyang dengn menarik tubuhnya ke

belakan/menjauh

E. Kandungan gizi MP ASI

a. Bayi 6-12 bulan

Energy 400kkal

Protein 15gr

Fe 11mg

Zink 5mg

b. Bayi 12-24 bulan

Energy 750kkal

Protein 16gr

Fe 11mg

30

Page 31: SKENARIO

Zink 5mg

ASI

1. Definisi ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan putih yang merupakan suatu

emulsi lemak dan larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang

dikeluarkan oleh kelenjar mammae pada manusia. ASI merupakan salah

satu-satunya makanan alami berasal dari tubuh yang hidup, disediakan

bagi bayi sejak lahir hingga berusia 2 tahun atau lebih (Siregar, 2006).

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur

kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI

mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi,

serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat

makanan (Hubertin, 2007).

2. Komposisi ASI

ASI yang pertama keluar disebut dengan fore milk dan selanjutnya

disebut dengan hind milk. Fore milk merupakan ASI awal yang banyak

mengandung air, sedangkan hind milk lebih banyak mengandung

karbohidrat dan lemak (Roesli, 2002). Pernyataan ini juga didukung oleh

Suraatmaja (1997) bahwa komposisi ASI tidak konstan dan tidak sama

dari waktu ke waktu karena komposisi dipengaruhi stadium laktasi, ras,

diit ibu dan keadaan gizi.

Kandungan yang terdapat dalam ASI diantaranya :

1) Kolostrum

Adalah ASI yang keluar pada hari pertama dan kedua

setelah melahirkan, berwarna kekuning-kuningan dan lebih

kental, lebih banyak mengandung protein dan vitamin

berfungsi untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi.

31

Page 32: SKENARIO

2) Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi

sebagai salah satu sumber untuk otak. Jumlahnya meningkat

terutama pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan)

3) Protein

Protein berguna untuk pembentukan sel pada bayi yang

baru lahir. Kandungan protein ASI cukup tinggi dan

komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam

susu formula. Protein dalam ASI lebih bisa diserap oleh usus

bayi dibandingkan dengan susu formula

4) Taurin

Adalah suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat

pada ASI. Taurin berfungsi sebagai neuro transmitter dan

berperan penting untuk proses maturasi sel otak.

5) Lemak

Lemak berfungsi untuk pertumbuhan otak bayi. Kandungan

lemak dalam ASI sekitar 70-78%.

6) Mineral

Zat besi dan kalsium di dalam ASI merupakan mineral dan

jumlahnya tidak terlalu banyak dalam ASI. Mineral ini

berfungsi sebagai pembentukan atau pembuatan darah dan

pembentukan tulang.

7) Vitamin

a) Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang

berfungsi sebagai faktor pembekuan (Badriul, 2008).

b) Vitamin D berfungsi untuk pembentukan tulang bayi baru

lahir, vitamin D juga berasal dari sinar matahari. (Badriul,

2008).

c) Vitamin E berfungsi penting untuk ketahanan dinding sel

darah merah (Badriul, 2008).

32

Page 33: SKENARIO

d) Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata, selain itu untuk

mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan

pertumbuhan. (Badriul, 2008).

e) Vitamin B, asam folat, vitamin C adalah vitamin yang larut

dalam air dan terdapat dalam ASI (Badriul, 2008).

8) Zat kekebalan

Zat kekebalan terhadap beragam mikro-organisme

diperoleh bayi baru lahir dari ibunya melalui plasenta, yang

membantu melindungi bayi dari serangan penyakit.

3. ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin

setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,

walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan,

bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai

bayi berumur dua tahun.

Bayi yang diberikan ASI secara esklusif cenderung lebih sering

pemberian ASI-nya daripada pemberian pada bayi yang minum susu

formula. Bayi yang baru lahir biasanya setiap 2 sampai 3 jam disusui oleh

ibunya. Semakin bertambah usianya, waktu atau jarak antara menyusui

akan meningkat karena kapasitas perut mereka menjadi lebih besar.

Sebaliknya, bayi baru lahir yang hanya mengenal susu formula akan

memulai minum susu formula kira-kira setiap 3 sampai 4 jam selama

beberapa minggu pertama kehidupan.

Pemberikan ASI eksklusif merupakan faktor penunjang

kecerdasan si bayi, memang tidak mudah karena sang ibu harus

memberikannya selama 6 bulan, masa 6 bulan inilah yang di sebut ASI

eksklusif. Pada masa 6 bulan bayi memang belum di beri makanan selain

susu untuk itu ibu harus memberikan perhatian yang ekstra pada bayi.

33

Page 34: SKENARIO

4. Manfaat ASI

Manfaat untuk bayi

a. Menyelamatkan nyawa

ASI eksklusif adalah sumber paling efektif untuk mencegah

kematian anak namun hanya kurang dari 40 persen bayi di

bawah 6 bulan menerima manfaat pemberian ASI. Bayi di

bawah usia 2 bulan yang tidak disusui adalah enam kali lebih

mungkin untuk meninggal akibat diare atau infeksi saluran

pernapasan akut daripada mereka yang disusui,  Sekitar 1,3 juta

kematian dapat dicegah setiap tahun ketika pemberian ASI

ekslusif meningkat menjadi 90 persen.

b. Melindungi terhadap penyakit

ASI terdapat  kolostrum yang mengandung agen anti

bakteri dan anti virus mempunyai komposisi vitamin A yang

tinggi yang melindungi bayi terhadap penyakit.

c. Mempercepat pemulihan anak yang sakit

ASI berguna selama diare untuk mengurangi tingkat

keparahan dan lamanya diare dan resiko kekurangan gizi,

karena ASI merupakan sumber makanan yang higienis dengan

komposisi yang sempurna dari energi, protein, lemak, vitamin 

dan nutrisi lain untuk bayi dalam enam bulan pertama. ASI

adalah satu-satunya sumber yang aman dan dapat diandalkan

makanan untuk bayi bhakan sewaktu dia sakit.

d. Memenuhi semua kebutuhan air.

ASI mengandung 88% air  Studi menunjukkan bahwa anak

yang menkonsumsi ASI ekslusif di bawah 6 bulan tidak

membutuhkan cairan tambahan, bahkan di negara-negara

dengan suhu yang sangat tinggi dan kelembaban rendah.

e. Mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak.

34

Page 35: SKENARIO

Bayi yang diberi ASI menunjukkan perkembangan yang

lebih baik dengan IQ yang lebih tinggi dari pada anak-anak

yang tidak diberi ASI eksklusif . Nutrisi kunci yang sangat

penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan

anak.

Manfaat ASI untuk ibu

a. Menyusui akan membuat hormon ( oxytocin ) yang

menyebabkan rahim kembali ke ukuran normal lebih

cepat.

b. Menyusui tampaknya mengurangi risiko ibu terkena

osteoporosis, Meskipun ibu pasti akan mengalami

proses pengeroposan tulang, kepadatan mineral mereka

diisi kembali dan bahkan meningkat setelah menyusui.

c. Ibu dapat semakin intim selama menyusui dengan

bayinya, sehingga perasaan  yang lebih kuat dari

dengan bayinya.  Para peneliti telah menunjukkan

bahwa ikatan ibu menyusui dan anak lebih kuat

daripada hubungan dengan manusia lain, memegang

anak ke dadanya menyediakan sebagian besar ibu

dengan pengalaman psikologis lebih kuat daripada

membawa janin dalam rahimnya.  Perasaan ini

menetapkan dasar kesehatan dan psikologis selama

bertahun-tahun yang akan datang.

d. Menghemat uang. formula bayi, peralatan sterilisasi dan

makanan bayi bisa mengeluarkan banyak uang. Belum

lagi banyak keluarga harus mengeluarkan banyak uang

untuk mengobati penyakit akibat tidak menkonsumsi

ASI. (7)

35

Page 36: SKENARIO

6. POSYANDU

2.1 Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006)

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267)

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. (Pusat Promosi Kesehatan.2012)

2.2 Tujuan PosyanduTujuan posyandu antara lain:

a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.

b. Membudayakan NKBS

c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

d. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007) 2.3 Kegiatan Pokok Posyandu

KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

KB (Keluarga Berencana)

36

Page 37: SKENARIO

Imunisasi

Gizi

Penanggulangan diare(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

2.4 Pelaksanaan Layanan Posyandu Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu: Meja I : Pendaftaran Meja II : Penimbangan Meja III : Pengisian KMS Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:

Imunisasi Pemberian vitamin A dosis tinggi. Pembagian pil KB atau kondom. Pengobatan ringan. Konsultasi KB.

Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

2.5 Keberhasilan Posyandu Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN. S : Semua balita di wilayah kerja posyandu. K : Semua balita yang memiliki KMS. D : Balita yang ditimbang. N : Balita yang Berat Badannya naik

Keberhasilan Posyandu berdasarkan: D : Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.N : Berhasil tidaknya program posyandu.(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

37

Page 38: SKENARIO

2.6 Kegiatan Posyandu 1. Jenis pelayanan minimal kepada anak

Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.

Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya

(kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS.

Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.

Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.

2. Pelayanan tambahan yang diberikan

Pelayanan ibu hamil dan menyusui. Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang

diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.

Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan sebagainya.

Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD). Program diversifikasi pertanian tanaman pangan. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan

perbaikan lingkungan pemukiman. pemanfaatan pekarangan. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-

lain. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.

(Bagian Kependudukan dan Biostatik FKM USU. 2007) Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya:

38

Page 39: SKENARIO

- Bina Keluarga Balita (BKB);- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);- Bina Keluarga Lansia (BKL);- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);- Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.(Pusat Promosi Kesehatan.2012)

2.7 Manfaat Posyandu Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.

1. Kesehatan ibu dan anak

Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilan dan nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.

Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)

Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.

Kriteria Berat Badan balita di KMS:

Berat badan naik : Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.

39

Page 40: SKENARIO

Berat badan tidak naik : Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

Berat badan dibawah garis merah Merupakan awal tanda balita gizi buruk. Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)

2. Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.

3. Imunisasi Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah: BCG untuk mencegah penyakit TBC. DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus. Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan. Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4. Peningkatan Gizi Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa pemberian penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MP-ASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).

5. Penanggulangan diare Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)

Selain itu, dalam Buku Saku Posyandu (Pusat Promosi Kesehatan.2012) menyebutkan bahwa manfaat posyandu adalah sebagai berikut:

40

Page 41: SKENARIO

1. Bagi Masyarakat

a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.

b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.

c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet

tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu

dan anak.h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas

dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu,

bayi, dan anak balita.2. Bagi Kader

a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.

b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.

c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan.

d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.

(Pusat Promosi Kesehatan.2012)

2.8 Penyelenggaraan Posyandua. Penyelenggara Posyandu

Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.

Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu:

1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.

41

Page 42: SKENARIO

2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi masyarakat.

3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.(Pusat Promosi Kesehatan.2012)

b. Waktu dan Lokasi Posyandu

Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam sebulan. Jika diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu (1) kali dalam sebulan. Hari dan waktunya sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat.

Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. (8)

(Pusat Promosi Kesehatan.2012)

42

Page 43: SKENARIO

DAFTAR PUSTAKA

(1) dr. Aisyah Lahdji, MM,MMR. 2015. PPT Kebijakan dasar Puskesmas slide ke

15-18. Semarang : FK UNIMUS(2)PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 75

tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat(3)Saifudin, Abdul Bari.2013.Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo(4)Pudjiadi,Solihin.2005.Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: FKUI

(5)An-Nisa/4:9

(6)Surat Al-Baqarah [2:233]

(7)Roesli, Utami. 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta. Diva Press(8)Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Buku Saku

Posyandu. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI

43