SKENARIO BANYAK ANAK Pasangan keluarga miskin, suami (30 th ) – istri (28 th ) mempunyai 5 orang anak yang kesemuanya lahir ditolong dukun bayi. Anak bungsu berusia 4 bulan, sudah disapih dan diberi makanan padat. Waktu memeriksakan anaknya ke dokter puskesmas si Ibu ditanya “Apakah anak Ibu sudah pernah diimunisasi?” Jawabnya “Belum, karena petugas puskesmas tidak pernah datang ke posyandu dekat rumahnya, saya kurang tau apa itu imunisasi.” Waktu ditanya tentang pola makan anaknya, Ibu tersebut tambah bingung, dan berkata “Bagaimana ini mau berobat kok ditanya macam-macam.” STEP I : KLARIFIKASI ISTILAH 1. Dukun Bayi P rofesi seseorang yang dalam aktivitasnya, menolong proses persalinan seseorang, merawat bayi mulai dari memandikan, menggendong, belajar berkomunikasi dan lain sebagainya. Dukun bayi biasanya juga selain dilengkapi dengan keahlian atau skill, juga dibantu dengan berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka. 2. Sapih 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKENARIO
BANYAK ANAK
Pasangan keluarga miskin, suami (30th) – istri (28th) mempunyai 5 orang
anak yang kesemuanya lahir ditolong dukun bayi. Anak bungsu berusia 4 bulan,
sudah disapih dan diberi makanan padat. Waktu memeriksakan anaknya ke dokter
puskesmas si Ibu ditanya “Apakah anak Ibu sudah pernah diimunisasi?” Jawabnya
“Belum, karena petugas puskesmas tidak pernah datang ke posyandu dekat
rumahnya, saya kurang tau apa itu imunisasi.” Waktu ditanya tentang pola makan
anaknya, Ibu tersebut tambah bingung, dan berkata “Bagaimana ini mau berobat
kok ditanya macam-macam.”
STEP I : KLARIFIKASI ISTILAH
1. Dukun Bayi
Profesi seseorang yang dalam aktivitasnya, menolong proses persalinan
seseorang, merawat bayi mulai dari memandikan, menggendong, belajar
berkomunikasi dan lain sebagainya. Dukun bayi biasanya juga selain
dilengkapi dengan keahlian atau skill, juga dibantu dengan
berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka.
2. Sapih
Proses dimana bayi yang semula mendapat ASI mulai mendapatkan
makanan-makanan pendamping dan perlahan menghentikan pemberian
ASI.
3. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah suatu organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat yang merupakan
ASI eksklusif adalah sumber paling efektif untuk mencegah
kematian anak namun hanya kurang dari 40 persen bayi di
bawah 6 bulan menerima manfaat pemberian ASI. Bayi di
bawah usia 2 bulan yang tidak disusui adalah enam kali lebih
mungkin untuk meninggal akibat diare atau infeksi saluran
pernapasan akut daripada mereka yang disusui, Sekitar 1,3 juta
kematian dapat dicegah setiap tahun ketika pemberian ASI
ekslusif meningkat menjadi 90 persen.
b. Melindungi terhadap penyakit
ASI terdapat kolostrum yang mengandung agen anti
bakteri dan anti virus mempunyai komposisi vitamin A yang
tinggi yang melindungi bayi terhadap penyakit.
c. Mempercepat pemulihan anak yang sakit
ASI berguna selama diare untuk mengurangi tingkat
keparahan dan lamanya diare dan resiko kekurangan gizi,
karena ASI merupakan sumber makanan yang higienis dengan
komposisi yang sempurna dari energi, protein, lemak, vitamin
dan nutrisi lain untuk bayi dalam enam bulan pertama. ASI
adalah satu-satunya sumber yang aman dan dapat diandalkan
makanan untuk bayi bhakan sewaktu dia sakit.
d. Memenuhi semua kebutuhan air.
ASI mengandung 88% air Studi menunjukkan bahwa anak
yang menkonsumsi ASI ekslusif di bawah 6 bulan tidak
membutuhkan cairan tambahan, bahkan di negara-negara
dengan suhu yang sangat tinggi dan kelembaban rendah.
e. Mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak.
34
Bayi yang diberi ASI menunjukkan perkembangan yang
lebih baik dengan IQ yang lebih tinggi dari pada anak-anak
yang tidak diberi ASI eksklusif . Nutrisi kunci yang sangat
penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Manfaat ASI untuk ibu
a. Menyusui akan membuat hormon ( oxytocin ) yang
menyebabkan rahim kembali ke ukuran normal lebih
cepat.
b. Menyusui tampaknya mengurangi risiko ibu terkena
osteoporosis, Meskipun ibu pasti akan mengalami
proses pengeroposan tulang, kepadatan mineral mereka
diisi kembali dan bahkan meningkat setelah menyusui.
c. Ibu dapat semakin intim selama menyusui dengan
bayinya, sehingga perasaan yang lebih kuat dari
dengan bayinya. Para peneliti telah menunjukkan
bahwa ikatan ibu menyusui dan anak lebih kuat
daripada hubungan dengan manusia lain, memegang
anak ke dadanya menyediakan sebagian besar ibu
dengan pengalaman psikologis lebih kuat daripada
membawa janin dalam rahimnya. Perasaan ini
menetapkan dasar kesehatan dan psikologis selama
bertahun-tahun yang akan datang.
d. Menghemat uang. formula bayi, peralatan sterilisasi dan
makanan bayi bisa mengeluarkan banyak uang. Belum
lagi banyak keluarga harus mengeluarkan banyak uang
untuk mengobati penyakit akibat tidak menkonsumsi
ASI. (7)
35
6. POSYANDU
2.1 Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006)
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267)
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. (Pusat Promosi Kesehatan.2012)
2.2 Tujuan PosyanduTujuan posyandu antara lain:
a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
b. Membudayakan NKBS
c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
d. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007) 2.3 Kegiatan Pokok Posyandu
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
KB (Keluarga Berencana)
36
Imunisasi
Gizi
Penanggulangan diare(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
2.4 Pelaksanaan Layanan Posyandu Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu: Meja I : Pendaftaran Meja II : Penimbangan Meja III : Pengisian KMS Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
Imunisasi Pemberian vitamin A dosis tinggi. Pembagian pil KB atau kondom. Pengobatan ringan. Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
2.5 Keberhasilan Posyandu Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN. S : Semua balita di wilayah kerja posyandu. K : Semua balita yang memiliki KMS. D : Balita yang ditimbang. N : Balita yang Berat Badannya naik
Keberhasilan Posyandu berdasarkan: D : Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.N : Berhasil tidaknya program posyandu.(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
37
2.6 Kegiatan Posyandu 1. Jenis pelayanan minimal kepada anak
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.
Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya
(kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS.
Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.
Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.
2. Pelayanan tambahan yang diberikan
Pelayanan ibu hamil dan menyusui. Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang
diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.
Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan sebagainya.
Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD). Program diversifikasi pertanian tanaman pangan. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan
perbaikan lingkungan pemukiman. pemanfaatan pekarangan. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-
lain. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.
(Bagian Kependudukan dan Biostatik FKM USU. 2007) Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya:
38
- Bina Keluarga Balita (BKB);- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);- Bina Keluarga Lansia (BKL);- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);- Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
2.7 Manfaat Posyandu Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
1. Kesehatan ibu dan anak
Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilan dan nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.
Kriteria Berat Badan balita di KMS:
Berat badan naik : Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.
39
Berat badan tidak naik : Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
Berat badan dibawah garis merah Merupakan awal tanda balita gizi buruk. Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)
2. Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.
3. Imunisasi Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah: BCG untuk mencegah penyakit TBC. DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus. Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan. Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
4. Peningkatan Gizi Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa pemberian penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MP-ASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).
5. Penanggulangan diare Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)
Selain itu, dalam Buku Saku Posyandu (Pusat Promosi Kesehatan.2012) menyebutkan bahwa manfaat posyandu adalah sebagai berikut:
40
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet
tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu
dan anak.h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas
dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu,
bayi, dan anak balita.2. Bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan.
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.
Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu:
1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
41
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
b. Waktu dan Lokasi Posyandu
Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam sebulan. Jika diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu (1) kali dalam sebulan. Hari dan waktunya sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat.
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. (8)
(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
42
DAFTAR PUSTAKA
(1) dr. Aisyah Lahdji, MM,MMR. 2015. PPT Kebijakan dasar Puskesmas slide ke
15-18. Semarang : FK UNIMUS(2)PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 75
tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat(3)Saifudin, Abdul Bari.2013.Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo(4)Pudjiadi,Solihin.2005.Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: FKUI
(5)An-Nisa/4:9
(6)Surat Al-Baqarah [2:233]
(7)Roesli, Utami. 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta. Diva Press(8)Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Buku Saku