MODUL TROPICAL and TRAVEL MEDICINE FASILITATOR GUIDE FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM 2013 1
MODULTROPICAL and TRAVEL
MEDICINEFASILITATOR GUIDE
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2013
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt. Atas karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Student Guide Modul Tropical and Travel Medicine. Modul ini
kami buat sebagai acuan bagi mahasiswa agar proses belajar mengajar serta diskusi dapat
berjalan dengan lancar.
Modul ini dalam penyusunannya telah disesuaikan dengan kaidah Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang mengacu pada kurikulum inti pendidikan dokter indonesia
(KIPDI) III, sehingga proses pembelajaran mengarah pada sistem “student-centered”. Untuk
itu diharapkan mahasiswa dapat menerapkan System Independent Learning serta problem-
based learning dalam diskusi kelompok.
Dalam pembelajaran modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami ilmu-ilmu
dasar kedokteran lainnya seperti biomedis, anatomi, fisiologi, ilmu psikologi, sosiologi
kesehatan, dan lain-lain. Dengan membaca buku teks kedokteran maupun dengan mencari
pembelajaran di internet.
Penekanan dari mempelajari modul ini adalah bagaimana mahasiswa memahami
dasar-dasar ilmu kedokteran, dimana perilaku sehat dipengaruhi oleh aspek psikologi, sosial,
dan kultural, sehingga mahasiswa memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari dan
memahami ilmu kedokteran di klinik.
Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa kedokteran beserta
fasilitator. Besar harapan kami agar pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan modul ini.
Mataram, April 2013
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................iii
Tim Modul.....................................................................................................................iv
INFORMASI UMUM
I. PENDAHULUAN.........................................................................................1
II. HUBUNGAN DENGAN MODUL LAIN......................................................
III. CABANG ILMU YANG MENDUKUNG.....................................................
IV. LEARNING OUTCOME
1. Area Komunikasi Efektif..........................................................................
2. Area Keterampilan Klinis..........................................................................
3. Area Landasan Ilmiah Kedokteran............................................................
4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan......................................................
5. Area Penerapan Nilai Dasar Islam dan Budaya Akademik Islam.............
V. METODE PEMBELAJARAN
1. Tutorial......................................................................................................
2. Kuliah........................................................................................................
3. Praktikum..................................................................................................
4. Skill Lab....................................................................................................
VI. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Skenario 1. Demam < 7 hari......................................................................
2. Skenario 2. Demam > 7 hari......................................................................
3. Skenario 3. Demam Menggigil berkeringat..............................................
4. Skenario 4. Diare saat melancong.............................................................
5. Skenario 5. Mencret dan pilek susah sembuh...........................................
JADWAL MODUL...........................................................................................................
3
TIM MODUL TROPICAL AND TRAVEL MEDICINE
Penanggung Jawab : Dekan FK Universitas Islam Al Azhar Mataram
dr. H. Fanani, SpRad
Koordinator : dr. Sahrun
Dr. Indrajid
Anggota : dr. Afif
dr. Henny
dr. Nia
dr. Indrajid, Mkes
dr. Fahrudi
dr. Mona
dr. Naji
dr. Sahrun
4
INFORMASI UMUM
A. PENDAHULUAN
Modul Tropical and Travel Medicine dilaksanakan pada semester 6, tahun ketiga
dalam waktu 6 minggu. Pencapaian belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan area
kompetensi, kompetensi inti, komponen kompetensi, learning outcome sebagaimana
yang diatur dalam standar kompetensi dokter, serta sasaran pembelajaran yang didapat
dari pembelajaran learning outcome.
Modul ini terdiri dari 5 lembar belajar mahasiswa (LBM) dan masing-masing
memiliki beberapa sasaran pembelajaran dan skenario, konsep mapping, materi dan
daftar pustaka yang dipakai dalam penyusunan buku tutorial ini.
Adapun materi yang dipelajari oleh mahasiswa meliputi pengetahuan dasar
kedokteran, patofisiologi, proses penegakkan diagnosis dan pengelolaannya. Untuk itu
diperlukan pembelajaran ketrampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dan ketrampilan prosedural yang diperlukan. Disamping itu, mahasiswa juga
akan mempelajari sikap profesionalisme yang terkait dengan topik diatas.
Modul ini akan dipelajari dengan menggunakan strategi Problem Based Learning
dengan metode diskusi tutorial menggunakan teknik seven jump step, kuliah, praktikum
laboratorium dan belajar ketrampilan klinik (skill lab).
B. HUBUNGAN DENGAN MODUL LAIN
Modul ini berhubungan langsung dengan modul sebelumnya antara lain modul
belajar efektif, modul muskuloskeletal, modul kardiovaskuler, modul respirasi, serta
modul lainnya.
C. CABANG ILMU YANG TERKAIT
a. Anatomi
b. Fisiologi
c. Histologi
d. Patologi anatomi
e. Patologi klinik
f. Mikrobiologi
g. Parasitologi
h. Farmakologi
i. Emergency medicine
j. Ilmu penyakit dalam
k. Ilmu kesehatan anak
l. Ilmu kesehatan masyarakat
m. Ilmu gizi
n. Radiologi
o. Ilmu bedah
5
D. LEARNING OUTCOME
1. Area Komunikasi Efektif
Melakukan komunikasi dengan pasien serta keluarga melalui cara interaksi dengan
pasien simulasi (anamnesis, tanda vital, pemeriksaan fisik)
2. Area Keterampilan Klinis
a. Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan (bila
perlu disertai gambar), riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial, serta
riwayat lain yang relevan.
b. Mengidentifikasi, memilih dan menentukan prosedur klinis dan pemeriksaan
laboratorium yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasien.
c. Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien dan
kewenangannya.
d. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakit
e. Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien.
f. Memilih dan melakukan keterampilan terapeutik, serta tindakan prevensi
sesuai dengan kewenangannya
g. Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan
benar
3. Area Landasan Ilmiah Kedokteran
a. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar terkait dengan terjadinya
masalah kesehatan
b. Menjelaskan masalah kesehatan pada penyakit tropis dari tingkat seluler
maupun molekuler hingga tubuh manusia melalui pemahaman mekanisme
normal dalam tubuh.
c. Menjelaskan mekanisme patogenesis, patologi, dan patofisiologi suatu
masalah dalam penyakit tropis
d. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola
masalah kesehatan
e. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan
pasien penyakit tropis
6
f. Menjelaskan secara rasional/ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit
baik secara klinikal epidemiologi, farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun
perubahan perilaku.
g. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan farmakologi,
fisiologi, diet, olahraga ataupun perubahan perilaku
h. Menjelaskan farmakodinamik dan farmakokinetik obat yang berkaitan
dengan masalah kesehatan
i. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan dalam kasus
penyakit tropis
j. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola pasien
kasus penyakit tropis
k. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence-based
medicine
4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
a. Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai dengan
penyakit pasien kasus penyakit tropis
b. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola pasien
kasus penyakit tropis
c. Menjelaskan proses perubahan patofisiologi setelah pengobatan dalam kasus
penyakit tropis
5. Area Penerapan Nilai Dasar Islam dan Budaya Akademik Islam
a. Melakukan pemeriksaan dan prosedur pelayanan sesuai dengan masalah
pasien dengan senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai dasar Islam dan etika
kedokteran Islam
b. Mampu menggali dan menerapkan nilai-nilai dasar Islam dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien baik dalam hal
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
c. Mampu membaca dan menghafal Al Quran dan hadis terkait dengan topik
yang dipelajari.
7
E. TOPIK MODUL TROPICAL and TRAVEL MEDICINE
a. Demam disertai gusi berdarah
b. Demam dan gangguan perut
c. Demam Menggigil dan berkeringat
d. Diare saat melancong
e. Mulut dan seluruh badan kaku keras
F. METODE PEMBELAJARAN
F.1. S.G.D. ( Small group discussion )
Diskusi kelompok kecil yang akan dilakukan dua kali dalam
seminggu . Setiap S.G.D. berlangsung selama 100 menit, denga berpedo-
man pada SEVEN JUMP STEPS, yang meliputi ;
L – 1 Menjelaskan istilah dan konsep yang belum diketahui.
L – 2 Menetapkan masalah.
L – 3 Menganalisa masalah.
L – 4 Menarik kesimpulan dari L – 3.
L – 5 Menyususn persoalan yang tidal bisa diselesaikan dalam diskusi
tersebut, menjadi tujuan pembelajaran kelompok ( learning issue /
learning objective ).
L – 6 Mengumpulkan informasi tambahan dari textbook atau jurnal.
L – 7 Menyebarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh
anggauta kelompok , disintesakan dan didiskusikan temuan
tersebut agar tersusun penjelasan yang komprehensif untuk
8
menjelaskan dan menyelesaikan masalah.
Urutan pembahasan dalam S.G.D
- S.G.D. sesion I : Menjalankan langkah 1 – 5.
- Belajar mandiri : Menjalankan langkah 6.
- S.G.D session II : Menjalankan langkah 7.
F.2. Kuliah.
Kuliah diberikan untuk memberikan gambaran umum isi Modul Reproduksi
, mengenai relevansi dan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang
Berbeda terhadap modul Reproduksi.
Kuliah memberikan klarifikasi materi yang sulit , untuk mencegah atau
mengkoreksi adanya missconception pada waktu mahasiswa berdiskusi atau
belajar mandiri.
Kuliah dapat memberikan stimulasi kepada mahasiswa untuk belajar
Lebih dalam tentang materi tersebut.
F.3. Praktikum
Praktikum bertujuan untuk memberikan ketrampilan laboratorium guna
menunjang pemahaman dalam mempelajari modul reproduksi .
9
Praktikum juga mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan aplikai praktek terhadap
apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri dan kuliah.
10
G. EVALUASI PEMBELAJARAN
Secara garis besar jenis penilaian untuk program pendidikan sarjana adalah
Sebagai berikut ;
1. Modul assessment
Penilaian meliputi komponen kognitif ( pengetahuan ), ketrampilan ( skill )
Dan attitude. Kegiatan evaluasi modul terdiri dari ;
a. Evaluasi kegiatan harian ( S.G.D, praktikum, skill lab dan kuliah )
b. Evaluasi akhir modul.
2. Longitudinal assessment
Dilakukan secara berkesinambungan selama mahasiswa belajar di F.K.
Unizar, berupa skill lab assessment terutama menilai komponen ketrampilan
, yang didapat dari penilaian di skill laboratory yang dilakukan disetiap akhir
semester dengan menggunakan metode OSCE ( Objective Structured Clini-
cal Examination )
Untuk sistem penilaian mahasiswa dan aturan assessment adalah sebagai
berikut ;
Ujian knowledge
a. Nilai praktikum ( 20 % dari nilai sumatif knowledge )
Selama praktikum , mahasiswa akan dinilai pengetahuan dan ketrampilan.Nilai
pengetahuan dan ketrampilan didapatkan dari ujian responsi atau identifikasi
praktikum yang dilaksanakan selama praktikum. Bagi mahasiswa yang tidak dapat
mengikuti praktikum dengan alasan dan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan ,
harap melapor ke tim modul untuk dijadwal ulang kegiatan praktikum.
11
b. Nilai ujian akhir modul ( 60 % knowledge )
Ujian knowledge merupakan ujian terhadap semua materi baik S.G.D., kuliah
pakar, praktikum dan ketrampilan klinik. Materi dan pelaksanaan ujian akhir modul
setelah menyelesaikan seluruh isi modul . Soal akhir modul terdiri dari 100 soal.
Ketentuan bagi mahasiswa ;
Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir modul jika memenuhi prasyarat sebagai
berikut :
1. Mengikuti 80 % dari keseluruhan S.G.D.
2. Mengikuti 100 % dari keseluruhan praktikum.
3. Mengikuti 100 % dari keseluruhan skill lab.
4. Mengikuti 75 % dari keseluruhan kuliah.
Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan S.G.D., praktikum dan skill
lab, maka mahasiswa harus :
1. Memberikan surat ijin ketidak hadiran pada kegiatan tersebut.
2. Mengganti kegiatan S.G.D. dengan melaksanakan tugas dari tim modul untuk
penggantian tersebut mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul.
3. Mengganti kegiatan praktikum dan skill lab hari lain, untuk penggantian
tersebut , mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul.
4. Setelah melaksanakan tugas pengganti S.G.D. , dan mahasiswa mengikuti
kegiatan pengganti praktikum dan skill lab, maka mahasiswa telah dinyatakan
mengikuti kegiatan 100 %.
Jika mahasiswatidak mengikuti ujian akhir modul maka , nilai akhir
Modul dinyatakan nol.
Tata cara permohonan ijin susulan dilaksanakan sebagaimana yang berlaku ,
yakni mahasiswa mengajukan prmohonan kepada dekan dilampiri alasan
ketidak hadiran pada ujian tersebut maksimal satu minggu setelah ujian
12
dilaksanakan . Selajutnya surat permohonan ujan susulan dikeluarkan oleh
M.E.U. , untuk disampaikan kepada tim modul terkait. Sebelum proses
pembuatan surat permohonan ijin susulan kepada tim modul, M.E.U. akan
melakukan verifikasi prosentase kehadiran mahasiswa selama modul tersebut
berlangsung.
c. Ujian ketrampilan medik ( 20 % skill lab )
Nilai ketrampilan medik ( skill lab ) diambil dari :
a) Kegiatan skill lab harian : 25 % dari total nilai akhir skill
Selama kegiatan ketrampilan medik harian, mahasiswa akan dinilai
penguasaan tekniknya ( sistematis dan lege artis ). Hasil penilaian
ketrampilan medik akan dipakai sebagai syarat untuk mengikuti ujian
OSCE yang pelaksanaannya akan dilaksanakan pada ujian akhir modul.
Bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan ini dengan alasan dan
bukti yang dapat dipertanggungjawabkan , harap melapor ke tim modul
untuk dijadwal ulang kegiatan ketrampilan.
b) OSCE : 75 % dari total nilai akhir skill
Ujian skill dilakukan dengan menggunakan Objective atau Structured
Clinical Examination ( OSCE ) yang biasanya terdiri dari 15 sampai dengan
20 stasion . Materi yang diujikan adalah keseluruhan ketrampilan klinik
yang diajarkan kepada siswa selama modul berjalan .
Ketentuan bagi mahasiswa :
Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian OSCE karena sakit atau
Ijin kegiatan kemahasiswaan , harus mengajukan ujian susulan OSCE untuk
mengikuti OSCE susulan.
Surat permohonan ujian disampaikan kepada Dekan dan wajib wajib
Diterima MEU maksimal semingu setelah ujian.
Siswa yang belum lulus wajib mengikuti remidi.
13
Jika setelah diremidi dan mahasiswa masih belum dinyatakan lulus , maka
mahasiswa wajib mengulang ujian OSCE saat modul yang sama dilaksanakan.
14
PEDOMAN UMUM FASILITATOR
Dalam peningkatan pembelajaran dan efektifitas, fasilitator diharapkan memperhatikan
hal-hal berikut :
1. Datang tepat waktu.
2. Memperkenalkan diri dengan mahasiswa, dan mengenali mahasiswa satu persatu, dalam
usaha memperdekat jarak untuk mempermudah komunikasi.
3. Memilih ketua kelompok, menjelaskan tujuan metode pembelajaran dan tata cara berdiskusi.
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran : learning objectives, learning task setiap dilaksanakan
diskusi kelompok.
5. Menunjukkan kepada mahasiswa sebagai seorang fasilitator, akan selalu siap sedia
membantu mahasiswa berdiskusi, dengan jalan memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa
yang didiskusikan, bagaimana jalan dan arah diskusi.
6. Dalam memotivasi mahasiswa berdiskusi bisa dipancing dengan pertanyaan terbuka yang
relevan dengan konteks.
7. Bila terjadi hambatan (blocking) pada saat berdiskusi dapat dilakukan fasilitasi dengan jalan
melakukan stimulasi, akan tetapi batasi dalam berinterfensi.
8. Mengingatkan mahasiswa membuat rangkuman diskusi, yang memuat jawaban dari learning
task, self assessment, hal-hal yang belum disepakati kelompok, hal-hal yang belum jelas dan
perlu klarifikasi dari narasumber.
9. Dalam peningkatan efektifitas kelompok diskusi fasilitator diharapkan membaca
referensi/materi, menghadiri lectures, pleno, atau berdiskusi dengan narasumber.
10. Bila fasilitator berhalangan hadir, hendaknya menunjuk pengganti (dosen lain) atau
menyampaikan kepada penanngung jawab modul, untuk dicarikan pengganti.
Terima kasih atas kesediaan, perhatian dan kerjasamanya.
15
LBM 1
DEMAM <7 HARI
Learning objective:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam diagnosis banding demam <7 hari
2. Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab masing-masing diagnosis banding demam < 7 hari
3. Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiologi masing-masing diagnosis banding demam < 7 hari
4. Mahasiswa dapat menjelaskan manifestasi klinis masing-masing diagnosis banding demam <
7 hari
5. Mahasiswa dapat menjelaskan penatalaksanaan masing-masing diagnosis banding demam < 7
hari
6. Mahasiswa dapat menjelaskan komplikasi masing-masing diagnosis banding demam < 7 hari
7. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai tindakan pencegahan (primer, sekunder dan tersier)
Skenario 1
Seorang laki-laki 15 tahun datang ke IGD dengan keluhan badan panas sejak 3 hari yang lalu.
panas timbul mendadak & tinggi ,panas terus-menerus. Selain itu pasien juga mual ,
muntah ,kepala terasa pusing dan seluruh persendian terasa sangat nyeri. sakit perut dirasakan
hilang timbul terutama di ulu hati, serta nafsu makan menurun, tidak BAB sejah 2 hari, BAK
jarang. Pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.
Sebelumnya pasien sempat berobat ke puskesmas namun karena kondisinya tak kunjung
membaik dan malah makin lemas akhirnya pasien dibawa ke RS.
Sesi II:
setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan suhu 38,60C, tensi 90/60mmhg, nadi 110x/mnt,
respirasi 20x/mnt, RL +, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium ditemukan hasil
- Hb : 15,3 gr% ( 12 - 16 gr/dl )
- Ht : 47,9 % ( 38 – 47 %)
16
- LED : 50 mm/jam ( 0 - 20 mm/jam)
- Leukosit : 5700 /µl ( 4.500 - 10.700/µl )
- Diff. count : Lymfosit : 31,8 %, Monosit : 14,0 %,Granulosit : 54,2 %
- Trombosit : 34.000 /µl (150.000-400.000/µl )
DD: DF/DHF, chikungunya, campak, demam tifoid
Keyword
Panas tinggi
Nyeri persendian
Tanda-tanda perdarahan
Permasalahan yang diajukan
1. Mengapa terjadi demam tinggi dan terus-menerus?
2. Mengapa terjadi mual, muntah, pusing, nyeri seluruh badan dan persendian
3. Bagaimana tipe-tipe demam
4. Apa saja kemungkinan diagnose demam < 7 hari
5. Manifestasi klinis hingga penatalaksanaan tiap diagnosis serta komplikasinnya
6. Upaya pencegahan demam < 7 hari (primer, sekunder, tersier)
17
LBM II
DEMAM DAN GANGGUAN PERUT
Learning objective:
1. Mahasisswa dapat menjelaskan macam-macam diagnosis banding demam >7 hari
2. Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab masing-masing diagnosis banding demam > 7 hari
3. Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiologi masing-masing diagnosis banding demam > 7 hari
4. Mahasiswa dapat menjelaskan manifestasi klinis masing-masing diagnosis banding demam >
7 hari
5. Mahasiswa dapat menjelaskan penatalaksanaan masing-masing diagnosis banding demam > 7
hari
6. Mahasiswa dapat menjelaskan komplikasi masing-masing diagnosis banding demam > 7 hari
7. Mahasiswa dapat menjelaskan upaya pencegahan demam > 7 hari
Scenario:
Tuan L, 30 tahun, datang ke klinik pengobatan dengan keluhan demam berkelanjutan selama 8
hari berturut-turut. Demam naik turun, naik saat malam tiba dan mulai menurun saat pagi hari
namun tidak pernah mencapai normal. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada epigastrik, mual,
rasa pahit di lidah dan konstipasi sejak 5 hari yang lalu disertai keluhan sangat pusing dan
lemah. Nafsu makan pasien dirasakan mulai menurun. Sebelumnya pasien sempat berobat
sendiri dengan menggunakan parasetamol dan panas sedikit menurun namun beberapa saat
setelahnnya kembali naik.
Sesi II
Dokter menguji kondisi umum pada Tuan L. Pada pemeriksaan fisik ditemukan rash pada kulit,
suhu tubuhnya 390C, denyut nadi 88x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg, bradikardia
relative, gerak nafas 18x/menit, ada lapisan pada lidah (coated tongue) dan nyeri pada epistrik
pada saat palpasi.
Pada tes laboratorium didapatkan hasil Hb: 12 mg/dl, WBC (White Blood Cells/sel darah
putih): 4500/mm3, ESR (Erytrocyt Sedimen Rate/Kadar sedimen Eritrosit): 12 mm/jam,
haematokrit 36 mg%, trombosit 100.000/mm3, Widal test Thypii O: 1/640, Parathypii H:
18
1/320.
DD: demam tifoid, paratifoid, Malaria, DHF
Keyword:
Demam menetap 8 hari
Konstipasi, nyeri epigastrik
Bradikardia relative
Coated tongue
Permasalahan yang diajukan:
1. Bagaimana mekanisme terjadinya gejala yang ada pada pasien
2. Mengapa terjadi bradikardia relative
3. Apa saja diagnose banding demam > 7 hari
4. Apa etiologi dan factor resiko dari tiap diagnose banding
5. Bagaimana patofisiologi dari tiap diagnose banding
6. Bagaimana tatalaksana tiap diagnose banding
7. Komplikasi dan prognosis tiap diagnose banding
8. Upaya pencegahan demam > 7 hari (primer, sekunder, tersier)
19
LBM III
DEMAM, MENGGIGIL DAN BERKERINGAT
Learning objective:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan etiologi malaria
2. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis malaria
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami patofisiologi malaria
4. Mahasiswa dapat menjelaskan diagnosis banding malaria
5. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami manifestasi klinis dari malaria
6. Mahasiswa dapat menjelaskan diagnosis banding malaria
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan laboratorium malaria
8. Mahasiswa dapat menjelaskan tatalaksana dan pencegahan malaria dan diagnose bandingnya
9. Mahasiswa dapat menjelaskan penanggulangan KLB malaria
10. Mahasiswa dapat menjelaskan Upaya pencegahan malaria
Scenario :
Seorang perempuan 21 tahun datang ke puskesmas, mengeluhkan demam yang hilang timbul
sejak 10 hari yang lalu setelah sebelumnya menginap di rumah keluarganya di Tanjung selama
3 hari. Ketika timbul demam tinggi penderita mengeluhkan berkeringat dan menggigil. Selain
demikian pasien merasakan pusing, badan terasa ngilu, mual, muntah, dan nafsu makan
berkurang, keluhan BAB dan BAK disangkal. Pasien pernah dirawat dengan penyakit yang
sama di RS setahun yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70mmhg, Nadi 88x/mnt,
suhu 38,20C, RR 18x/mnt, konjungtiva ikterik
DD: malaria falciparum, malariae, vivax, ovale, hepatitis
Keyword:
Menggigil
Berkeringat
Riwayat bepergian
20
Permasalahan yang diajukan:
1. Bagaimana mekanisme terjadinya demam ireguler pada pasien
2. Apa saja tpe-tipe demam
3. Mengapa terjadi demam diikuti menggigil dan berkeringat
4. Bagaimana mekanisme terjadinya malaria
5. Apasajakah jenis-jenis malaria
6. Apa manifestasi malaria
7. Bagaimana tatalaksana malaria
8. Bagaimana penanggulangan KLB malaria
9. Bagaimana upaya pencegahan kejadian malaria
21
LBM IV
DIARE SAAT MELANCONG
Learning objective:
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan berbagai jenis bakteri, virus dan
protozoa penyebab diare
2. Mahasiswa dapat menjelaskan diagnosis banding diare
3. Mahasiswa Menjelaskan etiologi traveller diarhea
4. Mahasiswa Menjelaskan patofisiologi traveller diarrhea
5. Mahasiswa dapat menjelaskan manifestasi klinis traveller diarrhea
6. Mahasiswa Menjelaskan tatalaksana traveller diarrhea
7. Mahasiswa Menjelaskan pencegahan traveller diarrhea (primer, sekunder dan tersier)
Scenario
Seorang laki-laki kewarganegaraan australia 24 tahun yang sedang berlibur ke gili trawangan
datang ke klinik pengobatan dengan keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. Mencret 8x sehari
disertai darah dan lendir. Mencret juga disertai dengan nyeri perut dan muntah-muntah yang
berisikan cairan dan makanan, muntah terutama diperparah setelah masuk makanan sehingga
pasien merasa malas untuk makan, hanya minum saja. Muntah mencapai 3x sehari, sekali
muntah bisa sampai setengah gelas. Pasien merasakan sangat lemas dan tidak bertenaga.
Terkadang pasien merasakan badannya hangat, namun tidak begitu panas, mulut terasa haus,
kepala pusing. Keluhan batuk, pilek, dan sesak disangkal.
Sebelumnya pasien sempat mencoba makanan tradisional Indonesia nasi goreng pedas, saat itu
suasana wisatawan memang cukup ramai dan pasien ikut tertarik mencoba.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmhg, nadi 84x/mnt, nafas 20x/mnt, suhu
37,8oC,bibir dan mata tampak kering, bising usus meningkat, nyeri tekan abdomen disemua
regio, turgor normal, akral hangat.
DD: traveller diarrhea (ETEC, EIEC, EHEC, EAEC, kolera, disentri, amubiasis)
22
Permasalahan yang diajukan
1. Mekanisme dan penyebab terjadinya keluhan pasien
2. Factor resiko terjadinya diare pada pelancong
3. Manifestasi klinis diare pada pelancong
4. Derajat dehidrasi pada penderita diare
5. Patofisiologi diare pada pelancong
6. Penatalaksanaan diare pada pelancong
7. Usaha pencegahan terjadinya diare pada pelancong
23
LBM V
MULUT DAN SELURUH TUBUH KAKU KERAS
Learning objektive:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dan mekanisme trismus dan rhisus
sardonikus
2. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi tetanus
3. Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis tetanus
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana tetanus
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahan tetanus
Scenario:
Seorang kuli bangunan dating ke IGD RS dengan keluhan kekakuan seluruh badan, mulai
dari mulut, badan hingga kedua kakinya sejak 3 jam yang lalu. Pasien kesulitan untuk bicara atau
makan bahkan untuk membuka dan menutup mulut kesulitan, namun pasien masih bisa
berinteraksi baik dengan keluarga walaupun hanya dengan isyarat. Pasien juga dikeluhkan panas
dan nyeri diseluruh tubuhnya. Sebelumnya pasien mendapatkan kecelakaan kerja tertimpa atap
kayu rumah dan tertusuk paku berkarat di bagian lengan kanan bawahnya sedalam 2 cm sekitar 8
hari yang lalu. Oleh pasien hanya diberi obat merah dan kompres air hangat. Semakin lama
bekas luka semakin sakit dan sedikit membengkak, dan puncaknya 3 jam lalu merasakan mulut
dan lidah kaku dan sulit menelan, diikuti dengan seluruh badannya kaku dan keras seperti papan.
Keluhan muntah, kejang bergetar disangkal, riwayat kejang disangkal. Pada pemeriksaan
ditemukan muka meringis, trismus, rhisus sardonikus opistotonus serta bekas luka tusuk dalam
yang masih sedikit bengkak.
Dx: tetanus
Keyword
Trismus
Rhisus sardonikus
Opistotonus
Riwayat luka tusuk dalam
24
Permasalahan yang diajukan
1. Bagaimana bisa terjadi trismus, opistotonus dan rhisus sardonikus
2. Bagaimana patofisiologi tetanus
3. Apa saja manifestasi klinis tetanus
4. Komplikasi apasaja yang dianggap berbahaya pada tetanus
5. Bagaimana tatalaksana tetanus
6. Bagaimana pencegahan tetanus
25
LBM V
MENCRET DAN BATUK SUSAH SEMBUH
Learning outcame:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai kelainan imunokopromais
2. Mahasiswa dapat menjelaskan etiologi dan factor resiko HIV AIDS
3. Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiology HIV AIDS
4. Mahasiswa dapat menjelaskan gejala klinis HIV AIDS
5. Mahasiswa dapat menjelaskan diagnosis dan pemeriksaan HIV AIDS
6. Mahasiswa dapat menjelaskan tatalaksana HIV AIDS
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pencegahan HIV AIDS (primer, sekunder, tersier)
Scenario
Tn. M, 48 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan mencret dan batuk. Klien datang
dengan keluhan diare selama 2 bulan tidak sembuh-sembuh sehingga pasien lemas dan di bawa
ke rumah sakit. Keluhan lain yang dirasakan klien adalah batuk berdahak yang tidak sembuh-
sembuh selama 3 bulan terakhr, kondisi tersebut yang menyebabkan klien dipulangkan dari
Hongkong (tempat kerja sebagai TKI selama 10 tahun). Klien mengatakan kadang-kadang
pernah mencari hiburan di klub & berganti-ganti pasangan. Berat badan pasien juga dikeluhkan
menurun drastic sejak sebulan terakhir.
Dari hasil pengkajian saat ini didapatkan TD: 90/60mmHg, N: 110 x/mnt, RR: 28x/mnt, S :
37,8˚c. Klien masih tampak lemas, mukosa bibir kering, kulit tidak elastic, tampak ruam
kemerahan di kulit. Pagi ini istri klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit suaminya dan
menanyakan apa yang harus dilakukan agar kondisi pasien bisa segera sembuh.
Sesi II:
Untuk mengatasi masalah klien, dokter meresepkan terapi cairan IV, anti retroviral (ARV) dan
merencanakan pemeriksaan ELISA.
Keyword:
26
Mencret dan batuk tidak sembuh-sembuh
Sering gonta-ganti pasangan
Permasalahan yang diajukan:
1. Mengapa terjadi keluhan mencret dan batuk pilek yang susah sembuh dan sering
berulang
2. Mengapa pasien tampak lemas dan muncul ruam kemerahan dikulit
3. Apa hubungan keluhan pasien dengan kebiasaan berganti-ganti pasangan
4. Apa sajakah kelainan yang berhubungan dengan keluhan pasien
5. Mengapa terjadi penurunan sistim kekebalan pada penderita HIV AIDS
6. Bagaimana proses terjadinya infeksi virus HIV
7. Factor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya HIV AIDS
8. Bagaimana proses penularan HIV AIDS
9. Apakah etiologi HIV AIDS
10. Bagaimanakah patofisiologi kejadian HIV AIDS
11. Apakah manifestasi klinis HIV AIDS
12. Bagaimanakah penegakan diagnosis dan pemeriksaan untuk HIV AIDS
13. Tatalaksana HIV AIDS
14. Pencegahan dan rehabilitasi penderita HIV AIDS
27