Sinusitis Maksilaris Dari segi klinik, yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila adalah: a) Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas yaitu premolar (P1 dan P2), molar (M1 dan M2), dan kadang- kadang juga gigi taring dan gigi M3, bahkan akar- akar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus sehingga infeksi gigi rahang atas mudah naik ke atas menyebabkan sinusitis. b) Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita. c) Ostium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus, sehingga drainase hanya tergantung dari gerak silia. Klasifikasi Klasifikasi sinusitis maksilaris berdasarkan waktunya: Akut, bila infeksi terjadi kurang dari 4 minggu. Subakut, bila infeksi terjadi sampai 4 minggu-3 bulan. Kronis, bila infeksi terjadi lebih dari 3 bulan Etiologi Kelainan kongenital Alergi Penyebaran dari infeksi faring Trauma, berenang atau menyelam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sinusitis Maksilaris
Dari segi klinik, yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila adalah:
a) Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas yaitu
premolar (P1 dan P2), molar (M1 dan M2), dan kadang-kadang juga gigi
taring dan gigi M3, bahkan akar-akar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam
sinus sehingga infeksi gigi rahang atas mudah naik ke atas menyebabkan
sinusitis.
b) Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita.
c) Ostium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus, sehingga drainase
hanya tergantung dari gerak silia.
Klasifikasi
Klasifikasi sinusitis maksilaris berdasarkan waktunya:
Akut, bila infeksi terjadi kurang dari 4 minggu.
Subakut, bila infeksi terjadi sampai 4 minggu-3 bulan.
Kronis, bila infeksi terjadi lebih dari 3 bulan
Etiologi
Kelainan kongenital
Alergi
Penyebaran dari infeksi faring
Trauma, berenang atau menyelam
Terjadinya sinusitis dapat merupakan perluasan infeksi dari hidung (rinogen;