RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kimia Industri Kelas/ Semester : X/ Genap Pertemuan ke : Alokasi waktu : X 45 menit Standar Kompetensi : MENYIAPKAN BAHAN KIMIA MENGIKUTI FORMULA TERTENTU Kompetensi Dasar : Menyimpan Bahan Kimia yang Tersisa dan Melaporkan Aktifitas Pelaksanaan Kesehatan. Indikator : Bahan Kimia yang tersisa dikemas dalam kemasan sesuai prosedur perusahaan. Bahan Kimia Disimpan sesuai manual teknik penanganan yang aman Seluruh aktifitas dicatat dan dilaporkan sesuai aturan perusahaan yang berlaku. I. Tujuan Siswa dapat mengemas bahan kimia yang tersisa sesuai prosedur perusahaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : MENYIAPKAN BAHAN KIMIA MENGIKUTI
FORMULA TERTENTU
Kompetensi Dasar : Menyimpan Bahan Kimia yang Tersisa dan Melaporkan
Aktifitas Pelaksanaan Kesehatan.
Indikator :
Bahan Kimia yang tersisa dikemas dalam kemasan
sesuai prosedur perusahaan.
Bahan Kimia Disimpan sesuai manual teknik
penanganan yang aman
Seluruh aktifitas dicatat dan dilaporkan sesuai
aturan perusahaan yang berlaku.
I. Tujuan
Siswa dapat mengemas bahan kimia yang tersisa sesuai prosedur
perusahaan
Siswa dapat menyimpan bahan kimia sesuai manual teknik penanganan
yang aman
Siswa dapat mencatat dan melaporkan semua aktifitas sesuai aturan
perusahaan.
II. Materi Ajar
Pengelompokkan Bahan Kimia
Berdasarkan sifatnya bahan kimia dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Kelompok Senyawa ASAM, BASA dan GARAM
Asam adalah zat kimia yang mempunyai sifat antara lain:
berasa masam
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah/ memerahkan lakmus
dapat bereaksi dengan basa membentuk garam
pada proses ionisasi menghasilkan ion H+ (H3O+)
Berdasarkan kekuatannya asam juga dibedakan menjadi ASAM KUAT,
misalnya; HCl, HNO3, H2SO4 dan ASAM LEMAH, misalnya: H2S,
HCN, HCOOH, CH3COOH, dll
Senyawa asam umumnya berupa cairan, hanya asam- asam organik yang
berwujud butiran serbuk berwarna putih.
Basa adalah zat kimia yang mempunyai sifat antara lain:
berasa sepat/ pahit seperti sabun
licin jika terkena kulit
dapat membirukan kertas lakmus merah
proses ionisasinya menghasilkan ion OH-
dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam
Senyawa basa pada suhu kamar berbentuk kristal atau pelet berwarna
putih dan sangat hidroskopis. Semua basa berasal dari oksida logam,
seperti; KOH, NaOH, Mg(OH)2, Zn(OH)2, Fe(OH)3, dll. Tetapi ada
satu basa yang bukan berasal dari oksida yaitu NH4OH yang berasal
dari amonia (NH3) yang terlarut dalam air.
Garam adalah zat kimia yang terbentuk dari reaksi antara asam
dengan basa atau antara asam dnegan logam. Garam merupakan
penyatuan ion + dari basa dan ion – dari sisa asamnya. Sifat basa
ditentukan dari kekuatan asam dan basa yang membentuknya. Ada
garam netral, garam bersifat asam dan garam bersifat basa. Garam
umumnya berbentuk kristal putih atau berwarna.
2. Kelompok Senyawa Oksidator dan Reduktor
Oksidator adalah zat yang dapat mengoksidasi senyawa lain. Pristiwa
oksidasi dapat dinyatakan sebagai peristiwa pengikatan oksigen oleh suatu
zat. Sebaliknya reduktor adalah zat yang dapat mereduksi senyawa lain.
Peristiwa reduksi sebagi peristiwa pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
Suatu oksidator, dia dapat secara spontan atau dengan sedikit pemanasan
dapat melepaskan oksigen. Contoh; KMnO4, KClO3, K2Cr2O7, H2O2, dll.
3. Kelompok Senyawa Indikator
Sesiuai namanya indicator berarti senyawa penanda/ petunjuk. Suatu
indicator digunakan sebagai petunjuk/ penanda suatu reaksi selesai atau
belum dengan adanya perubahan warna pada indicator tersebut. Contoh
indicator yang sering digunakan adalah: kertas lakmus, penolftalein, Metil
Orange, EDTA, EBT, dll
Penyimpanan Bahan Kimia Sisa
Bahan kimia/ zat kimia adalah suatu bahan yang tersusun dari campuran atau zat murni
yang berupa unsur atau senyawa.
Bahan kimia dapat diidentifikasi berdasarkan sifat dan juga komposisinya. Sifat ini ada 2,
yaitu: sifat fisika dan sifat kimia. Bahan kimia yang telah dipakai dan masih bersis harus
dikemas dengan kemasan yang aman. Biasanya bahan kimia cair disimpan dalam botol
reagen yang teertutup rapat dan berwarna.
Prinsip- prinsip penyimpanan bahan/zat kimia adalah ahrus terpisah dengan penyimpanan
peralatan, karena umumnya semua bahan kimia bersifat korosif dan dapat merusak
logam, beton, porselen dll.
Penyimpanan zat secara umum dikelompokkan kedalam zat organic dan zat anorganik.
Apabila almari yang tersedia cukup banyak, maka penyimpanan dapat dikelompokkan
berdasarkan sifat fisik dan kimianya, misalnya kelompok zat padat, cair, kelompok asam,
basa, garam, oksidator, reduktor, kelompok zat mudah terbakar, dll.
Untuk menjaga zat kimia dari kerusakan perlu diperhatikan hal- hal berikut ini:
1. Semua wadah yang berisi zat kimia harus tertutup rapat dan
diberi label yang menyatakan nama zat dan sifat penting (spesifikasi) zat tsb.
2. Zat- zat yang mudah menguap atau mudah terbakar
disimpan ditempat sejuk, berventilasi baik dan terhindar dari cahaya langsung.
3. Zat- zat yang peka terhadap cahaya disimpan di tempat
yang tidak terkena cahaya langsung dan dalam wadah berwarna gelap.
4. Zat- zat pengoksidasi (oksidator) jangan disimpan dekat
zat- zat reduktor
5. Asam- asam pekat hindarkan penyimpanannya dari sumber
panas
6. Zat- zat yang bersifat racun disimpan terpisah dari zat lain
di dalam almari terkunci.
Zat kimia tertentu jika botolnya tidak tertutup rapat akan menghasilkan uap yang dapat
mencemari udara di laboratorium dan reaksi uap- uap tersebut dengan zat lain dapat
merusak alat- alat laboratorium. Beberapa zat yang dapat mencemari uadara di
laboratorium adalah: HCl pekat, air klor, air brom, HNO3 pekat, Amonium sulfida,
Karbon disulfida, asam sulfida, dan raksa.
III. Metode Pembelajaran
Diskusi- informasi
Praktikum
Tugas mandiri dan tugas kelompok
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Memberi motivasi kepada siswa betapa pentingnya memperhatikan sifat-
sifat bahan kimia sebelum dilakukan penyimpanan, agar tidak terjadi
kerusakan bahan dan kecelakaan kerja.
B. Kegiatan Inti
o Menanyakan kembali kepada siswa
tentang senyawa asam, basa, garam , baik rumus kimianya, tatanamanya,
dan sifat- sifatnya, dengan memberi pertanyaan lesan atau siswa yang
merasa bisa diminta tampil kedepan kelas.
o Menjelaskan arti pentingnya menyimpan
bahan kimia sesudah selesainya kegiatan
o Menjelaskan cara- cara bekerja
menyimpan bahan baku dan bahan pendukung
o Sesudah terbagi kelompok, dilakukan
praktik tentang tata cara penyimpanan bahan baku dan bahan
pendukung dengan benar.
C. Kegiatan Akhir
Diadakan postes tentang prosedur
penyimpanan bahan kimia yang benar
Diakhir pembelajaran guru memberi
tugas individu tentang hafalan kembali nama-dan rumus senyawa
asam, basa dan garam
Diberikan satu masalah tentang
penyimpanan bahan kimia yang slah siswa dalam kelompoknya
mendiskusikan bagaimana prosedur penyimpanan yang benar.
Sesudah semua kegiatan praktik
selesai semua siswa menyelasaikan laporan praktikumnya
V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Alat:
Semua alat- alat glassware di laboratorium
Kertas, gunting, dan lem untuk labelisasi
Bahan:
Semua bahan kimia baik asam, basa, garam yang berwujud cair,
- Asam Sulfat, H2SO4, artinya dalam 1 molekul terdapat 2
atom H, 1 atom S dan 4 atom O
Tugas Terstruktur:
HAFALKAN LAMBANG UNSUR DAN NAMA UNSUR, BAIK LOGAM MAUPUN NON LOGAM.!!!!( evaluasi dengan tes lisan)
- Urea, CO(NH2)2, artinya dalam 1 molekul terdapat 1 atom C,
1 atom O, 2 atom N, dan 4 atom H. Jika 2 molekul urea
semua dikalikan 2
- Terusi, CuSO4.5H2O, artinya dalam 1 molekul terdapat 1
atom Cu, 1 atom S, 9 atom O dan 10 atom H
PERSAMAAN REAKSI
Dalam ilmu kimia untuk menuliskan zat- zat yang bereaksi
dan zat hasil reaksi digunakan persamaan reaksi, yang
secara umum digambarkan, sbb:
pA(s) + qB(l) rC(aq) + sD(g)
Zat pereaksi Zat hasil reaksi
(reaktan) (produk)
s,l,aq, dan g merupakan wujud zat:
s : solid (padat)
l : liquid (cair)
aq : aqua (larutan)
g : gas
p, q, r, s : disebut koefisien reaksi, yaitu angka yang diletakkan
di depan rumus kimia untuk menyamakan jumlah atom di
Latihan Soal
1. .Hitung jumlah dan jenis atom yang terdapat dalam:a 4 molekul asam cuka, CH3COOHb 10 molekul CaCO3c 5 molekul Tawas, KAl(SO4)2. 12H2O
2. Tentukan rumus empiris daria Butana, C4H10b Gas karbit, C2H2c Asam sulfat, H2SO4
ruas kiri agar = ruas kanan. Angka koefisien berguna
mengalikan semua atom di sebelah kanannya.
Contoh: setarakan reaksi berikut:
P4 + O2 P2O5
Kita dapat selesaikan dengan 2 cara:
1. Cara LANGSUNG
Jumlah P kiri 4, seb kanan 2, supaya sama kanan dikali 2
dengan menulis angka 2 di seb kiri P2O5, shg persamaan
menjadi:
P4 + O2 2P2O5
Dengan demikian jumlah unsur ruas kanan semua diX2
menjadi 4 atom P dan 10 atom O, P sudah sama , tetapi O
belum, untuk menyamakan O lihat di kanan ada 10 atom O,
kiri 5 jadi seb kiri dikali 5 dengan memberi angka koef di seb
kiri O2, shg menjadi:
P4 + 5O2 2P2O5
Coba anda cek kanan dan kiri samakah jumlah atom-
atomnya, jika sudah pekerjaan benar. Jadi koefisien
reaksinya = 1 : 5 : 2
2. Cara ALJABAR
Cara ini agak rumit karena menggunakan persamaan
matematika, jadi gunakan cara ini jika cara langsung
sudah tidak bisa.
- Misalkan semua koefisien sabagai abjad misal a,b,c, d, dst.
- Tentukan jumlah atom di kiri dan kanan dan buatlah
persamaan ruas kiri= ruas kanan
- Buatlah permisalan misal a=1, dan carilah yang lain dengan
persamaan matematika.
- Setelah semua a,b,c,d,dst ketemu masukkan ke dalam
reaksi.
Latihan Soal:
Setarakan reaksi sebagai berikut:
1. H2(g) + O2(g) H2O(g)
2. C2H4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
3. NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O(g)
III. Metode Pembelajaran
Penugasan
Latihan Soal
Diskusi- Informasi
IV. Langkah- langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru menanyakan materi pelajaran yang telah lalu yaitu tentang materi
dan klasifikasi materi, dengan bertanya kepada beberapa siswa. Setelah
siswa terkondisi mengikuti pelajaran materi dilanjutkan.
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan tentang prinsip penulisan lambang unsure,
kemudian siswa diminta mencari lambing unsure- unsure lain dari
table SPU yang dimilikinya, dilanjutkan tugas menghafalkan
lambing unsure di rumah
- Guru memberikan dua contoh rumus kimia, yaitu rumus empiris
dan rumus molekul, siswa diminta membuat kesimpulan sendiri.
Setelah diberikan satu soal menghitung jumlah atom dalam suatu
senyawa siswa diminta diskusikan jawabannya. Setelah semua
siswa punya jawaban guru memberikan penguatan lagi dan
disimpulkan bersama siswa. Setelah tidak ada pertanyaan
dilanjutkan latihan soal- soal
- Guru menuliskan bentuk umum persamaan reaksi dan menjelaskan
secara garis besar cara menyetarakan reaksi. Diberikan satu soal
siswa diminta mendiskusikan bagaimana agar reaksi tsb setara.
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan tugas menghafal lambing unsure dan latihan soal
untuk dikerjakan di rumah
V. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar
- Tabel SPU
- Buku Kimia SMA 1B
VI. Penilaian
o Penilaian Proses : mengamati aktifitas siswa pada sat
diskusi dan mengerjakan latihan soal
o Tes Lisan : hafalan Lambang Unsur
o Tes Tertulis : soal- soal tentang lambing unsure,
rumus kimia dan persamaan reaksi di akhir kompetensi.
Contoh soal:
1. Tuliskan nama dan lambing unsure berikut:
Nama Unsur Lambang Unsur
Belerang ……………..
Barium ……………..
Boron ……………...
………………… Perak
………………… Platina
………………… Posfor
2. Hitung jenis dan jumlah atom yang terdapat dalam:
a. 10 molekul urea, CO(NH2)2
b. 6 molekul CuSO4. 5H2O
c. 4 molekul CH3COOH
d. 5 molekul MgCl2. 6H2O
3. Setarakan reaksi- reaksi berikut:
a. C2H5OH + O2 H2O + CO2
b. Al + HCl AlCl3 + H2O
c. HNO3 + CaCO3 Ca(NO3)2 + H2CO3
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : 3 - 6
Alokasi waktu : 12 X 45 menit
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi struktur atom dan sifat periodik
pada tabel periodik unsur
Indikator :
Perkembangan model atom dideskripsikan dengan
benar
Data yang tertera dalam SPU diinterpretasikan
dengan benar
I. Tujuan:
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan model atom dengan
benar
Siswa dapat menginterpretasikan data dalam SPU dengan benar
II. Materi Ajar
NOTASI UNSUR
A
Suatu unsur dinotasikan dengan simbol: z X
X = lambang unsur Z = nomor atom = jumlah p=jumlah e A = massa atom = jumlah p + n Jadi jml n= A-Z
Proton adalah komponen penyusun inti atom yang bermuatan +Netron adalah penyusun inti atom yang tidak bermuatanElektron adalah penyusun atom yang mengelilingi inti dan bermuatan –Contoh: Hitunglah jumlah p, n dan e yang terdapat dalam
23 Na 11
Jawab : jml p =11, jml n=12 dan jml e=11Jika suatu unsur berubah menjadi ion karena melepas atau menangkap elektron, maka jumlah yang berubah adalah elektron saja, karena p dan n ada di dalam inti atom.Ion + terjadi karena atom melepas elektronIon – terjadi karena atom menangkap elektron.Contoh: 40 Ca 20
40 Ca2+
20
P: 20, n:20, e:20 p:20, n:20, e:18
Latihan soal:
1. Tentukan jumlah proton, netron dan elektron dari
unsur berikut:
a. 29Cu63 b. 53I137
2. Lengkapilah tabel sbb:
No Notasi No. Atom No. Massa Proton Elektron netron
1. 11Na24
2. 31 16
3. 65 30
4. 29 65
5. 75 33
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Model atom mengalami perkembangan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Illustrasi model atom :
Dalton Thomson Rutherord Bohr
ISOTOP : contoh 6 X12 dengan 6X13
ISOBAR : contoh 7X14 dengan 6Y14
ISOTON : contoh 20X40 dengan 19Y39
Coba cari kesimpulan dari tiga istilah di atas !!!!!!
Menurut teori atom modern, atom terdiri dari inti yang
bermuatan + dan elektron- elektron yang beredar mengitari
inti. Lintasan elektron dalam mengitari inti disebut Kulit Atom.
Model ini mirip dengan tata surya kita. Kulit pertama yang
paling dekat dengan inti disebut Kulit K, berikutnya L,M,N,
dst seperti gambar berikut:
Jumlah maksimun elektron tiap kulit dirumuskan 2n2 (n =
nomor kulit), jadi:
Kulit K, n =1, maksimal berisi 2 lektron
Kulit L, n =2, maksimal berisi 8 elektron
Kulit M, n =3, maksimal berisi 18 elektron, dst
SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
A. KONFIGURASI ELEKTRON
Yaitu persebaran elektron dalam kulit- kulit atomnya.
Contoh: 11Na23, mempunyai 11 elektron, dengan
persebaran 2 elektron di kulit K, 8 di kulit L dan 1 di
kulit M. Elektron yang berada pada kulit terluar
disebut ELEKTRON VALENSI, jadi elektron valensi
Na= 1, jumlah kulitnya 3.
Konfigurasi elektron unsur- unsur golongan utama
sesuai dengan letak unsur dalam SPU.
JUMLAH KULIT = PERIODAJUMLAH ELEKTRON VALENSI = NOMOR GOLONGANPERIODA = KOLOM MENDATARGOLONGAN = KOLOM TEGAK
Nama- nama golongan khusus:
- Golongan IA disebut Golongan ALKALI
- Golongan IIA disebut Golomgam ALKALI TANAH
- Golongan VIIA disebut Golongan HALOGEN
- Golongan VIIA disebut Golongan GAS MULIA
Latihan Soal:
1. Tuliskan konfigurasi elektrron unsur berikut:
a. N (Z=7)
b. Kr (Z=36)
c. Ca (Z=20)
d. Tl (Z=81)
1. Suatu unsur mempunyai 3 kulit dan 5 elektron
valensi, berapakah nomor atom unsur tsb?
2. Tentukan konfigurasi elektron dari unsur yang
terletak pada:
a. perioda 3 , golongan VIIA
b. perioda 5, golongan IIIA
c. perioda 4 , golongan IVA
B. SIFAT PERIODIK UNSUR
Yaitu sifat yang berubah secara beraturan sesuai
kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam
satu perioda atau dari atas ke bawah dalam satu
golongan. Sifat periodik yang akan dibahas meliputi:
jari- jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
keelektronegatifan.
a) Jari- jari atom
Yaiyu jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.
Semakin banyak jumlah kulitnya semakin panjang
jari- jarinya, tetapi jika jml kulit sama, makin besar
muatan intinya makin kecil jari- jarinya.
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah jari- jari makin besar.Dalam 1 perioda dari kiri ke kanan jari- jari makin kecil
b) Energi Ionisasi
Yaitu energi yang diperlukan untuk melepas 1
elektron dari atom netral wujud gas membentuk
ion bermuatan +1.
Jika jari- jari atom kecil, energi ionisasi besar,
karena jarak inti dg kulit terluar dekat, shg tarikan
inti makin kuat, elektron sukar lepas, dan
sebaliknya.
c) Afinitas elektron
Yaitu energi yang menyertai penangkapan 1
elektron pada atom netral membentuk ion -1.
d) Keelektronegatifan
Yaitu suatu bilangan yang menyatakan
kecenderungan suatu unsur untuk menarik
elektron ke pihaknya relatif thd atom lain.
Dalam skala Pauling H memp.keelektronegatifan
2,1, F=4, jadi F lebih elektronegatif dibanding H.
III. Metode Pembelajaran
Penugasan
Latihan Soal
Diskusi- Informasi
IV. Langkah- langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah en. ionisasi makin kecil.Dalam 1 perioda dari kiri ke kanan en. ionisasi makin besar
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah af. elektron makin kecil.Dalam 1 perioda dari kiri ke kanan af. elektron makin besar
Guru menanyakan materi pelajaran yang telah lalu yaitu tentang materi
dan klasifikasi materi, dengan bertanya kepada beberapa siswa. Setelah
siswa terkondisi mengikuti pelajaran materi dilanjutkan.
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan tentang prinsip penulisan lambang unsure,
kemudian siswa diminta mencari lambing unsure- unsure lain dari
table SPU yang dimilikinya, dilanjutkan tugas menghafalkan
lambing unsure di rumah
- Guru memberikan dua contoh rumus kimia, yaitu rumus empiris
dan rumus molekul, siswa diminta membuat kesimpulan sendiri.
Setelah diberikan satu soal menghitung jumlah atom dalam suatu
senyawa siswa diminta diskusikan jawabannya. Setelah semua
siswa punya jawaban guru memberikan penguatan lagi dan
disimpulkan bersama siswa. Setelah tidak ada pertanyaan
dilanjutkan latihan soal- soal
- Guru menuliskan bentuk umum persamaan reaksi dan menjelaskan
secara garis besar cara menyetarakan reaksi. Diberikan satu soal
siswa diminta mendiskusikan bagaimana agar reaksi tsb setara.
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan tugas menghafal lambang unsure dan latihan soal
untuk dikerjakan di rumah
V. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar
- Tabel SPU
- Buku Kimia SMA 1B
VI. Penilaian
o Penilaian Proses : mengamati aktifitas siswa pada saat
diskusi dan mengerjakan latihan soal
o Tes Tertulis : soal- soal tentang menghitung p, n, e,
letak unsure dalam SPU dan sifat- sifat periodic unsure.
Contoh soal:
1. Hitunglah jumlah p, n, dan e dalam unsure berikut:
a. 19K39 b. 18Ar40 c.14Si28d.13Al27
2. Ion X+3 mempunyai 10 elektron dan 14 netron, berapakah
nomor atom X?
3. Kelompokkan unsure- unsure berikut ke dalam isotop, isoton
dan isobar: 6C12, 7N14, 6C14, 8O16, 7N15, 8O18.
4. Diketahui beberapa unsure dan konfigurasi elektronnya:
Unsur Konfigurasi elektron
A
B
C
D
E
2 2
2 7
2 8
2 8 4
2 8 8 2
Diantara unsure tersebut
a. unsure manakah tergolong logam mulia
b. unsure manakah tergolong alkali tanah
c. tentukan unsure yang terletak dalam 1 golongan
d. tentukan unsure yang terletak dalan 1 perioda
5. Apa yang anda ketahui tentang jari- jari atom, dan
bagaimanakah kecenderungannya dalam 1 golongan dan
dalam 1 perioda?
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : -
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Memahami Konsep Mol
Indikator :
Penjelasan tentang Mol sebagai satuan jumlah zat
dikuasai dengan benar
Penerapan Hukum Gay Lussac dan Hukum
Avogadro dipahami dengan benar
I. Tujuan:
Siswa dapat menjelaskan konsep Mol sebagai satuan jumlah zat
Siswa dapat menerapkan Hukum Gay Lussac dan Hukum
Avogadro dalam perhitungan kimia dengan benar
II. Materi Ajar
MOL SEBAGAI SATUAN JUMLAH ZAT
Dalam kehidupan keseharian, kita telah mengenal satuan
tertentu yang menunjukkan sejumlah barang, contoh satuan
LUSIN menunjukkan jumlah zat 12, jadi jika gelas 2 lusin
pasi berisi 2 X 12 = 24. 3 lusin 36 barang, dst.
Dalam Satuan Internasional (SI) satuan untuk partikel (atom,
molekul, ion) digunakan MOL. Satu Mol adalah sejumlah zat
tersebut yang mengandung partikel sebanyak 6,02 x 1023.
Bilangan ini disebut tetapan Avogadro (L).
Jadi untuk 2 mol mengandung 2 x 6,02.1023 partikel=
12,04.1023 ,dst. Untuk unsur, partikelnya atom, untuk
senyawa, partikelnya molekul, untuk senyawa ion partikelnya
ion. Jadi kita dapat merumuskan:
1 lusin = 12 barang2 lusin = 2 x 12 (tetapan) barang
1 mol = 6,02x1023 partikel (L)2 mol = 2 x LJml Partikel = mol X L Jml PartikelMOL =
L
MASSA ATOM RELATIF & MASSA MOLEKUL RELATIF (AR DAN Mr)Ar suatu unsur merupakan massa 1 atom unsur tsb dibandingkan dengan 1/12 xmassa 1 atom C-12.Harga Ar sudah ditetapkan seperti yang tertera pada Tabel SPU, yang merupakan Nomor Massa dan harganya tidak perlu dihafalkan. Contoh Ar C= 12, H= 1, O= 16, Na= 23, Fe= 56, Cu= 63,5, Mg= 24, I= 131, Zn= 65, dll.Mr suatu senyawa merupakan jumlah dari Ar unsur- unsur penyusunnya. Contoh: jika diketahui Ar C= 12, H= 1, O= 16, maka Mr H2O = (2x1) + (1x16)= 18
Latihan Soal.Hitunglah Mr senyawa berikut:a. CaCO3 b. H2SO4
c. CO(NH2)2 d. CuSO4. 5H2Oe. Al2(SO4)3 f. CH3COOHJika diketahui Ar Ca=40, C= 12, O= 16, H= 1, S= 32, N= 14Cu= 63,5 , Al= 27,
MASSA MOLAR DAN VOLUME MOLAR
Massa Molar: massa 1 mol zat yang harganya= Ar atau Mr-
nya dalam satuan gram.
Massa molar C= 12 gram, massa molar CO2= 44 gram.
- Massa 1 mol C = 12 gram (Ar C)
- Massa 2 mol C = 24 gram (2 x 12)
Volume Molar: volume 1 mol gas yang diukur pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm (keadaan Standar/ STP).Dari hasil percobaan diperoleh bahwa:
Massa (gram) = Mol x Ar GramMol =
Ar atau Mr
VOLUME 1 MOL SEMBARANG GAS PADA STP ADALAH 22,4 LITER
Jadi: volume 1 mol gas CH4 pada STP = 22,4 liter Volume 1 mol gas CO pada STP = 22,4 liter Volume 2 mol gas CO pada STP = 44,8 liter (2 x 22,4)
JIKA SEMUA RUMUS DIATAS KITA GABUNGKAN, KITA AKAN PEROLEH JEMBATAN MOL. : X
Ar/ Mr 6,02.1023
X :
: 22,4 X
Latihan Soal:1. Hitunglah massa dari zat berikut:
a. 0,01 mol CaCO3 b. 6,72 liter gas CO2 pada STP2. Hitunglah volume gas berikut pada keadaan standar:
a. 12 gram CH3COOH b. 6,02x1022 molekul H2
Ar Ca= 40, C= 12, O= 16, H= 1 Menghitung volume pada suhu T dan Tekanan P
Jika keadaan tidak standar, maka perhitungan volume tidak lagi menggunakan angka 22,4, tetapi menggunakan persamaan Gas Ideal, yaitu:P.V = n . R. T, dimanaP = tekanan (atm)V = volume (liter)n = molR = tetapan gas ideal = 0,082 lt atm/mol oKT + suhu (Kelvin) = oC + 273
Menghitung volume dengan Hukum Avogadro
VOLUME (STP) = MOL X 22,4 VOLUME
MOL = 22,4
MASSA (GRAM)
MOL JML PARTIKEL(atom, molekul, ion)
VOLUME(STP)
Hukum ini menyatakan bahwa pada T, P sama, gas- gas yang bervolume sama akan mengandung jumlah mol yang sama pula. Sehingga dapat dibuat persamaan, sbb:
Contoh perhitungan:Pada suhu dan tekanan tertentu (T,P) massa 15 liter gas NO adalah 10 gram. Pada suhu dan tekanan yang sama tentukan volume dari 3,2 gram gas CH4 (Ar C= 12, H= 1, N= 14, O= 16)Jawab.Gas NO Gas CH4
Gr 15 Gr 3,2 Mol = = Mol = =
Mr 30 Mr 16 = 0,5 = 0,2
Volume = 10 L Volume = x L
Mol NO Mol CH4 = Vol NO Vol CH4
0,5 0,2 =
10 x X = 4 liter.
Menentukan Rms Empiris dan Rms MolekulRumus empiris dapat diketahui jika prosentase atau massa masing- masing unsure diketahu, kemudian bagilah dg Ar masing- masing , carilah angka banding yang paling kecil. Rumus molekul dapat dikeathui jika Rms Empiris senyawa telah diketahui dan harga Mr senyawanya.Contoh: Suatu oksida logam terdiri dari 60% logam L dan sisanya O, Jika Ar L= 48, dan O= 16, tentukan:
- Rumus empirisnya- Rumus molekulnya jika Mr senyawa = 160
Jawab:
Mol 1 Volume 1 =
Mol 2 Volume 2
Perbandingan % : L : O 60 : 40 48 165/4 : 5/25 : 101 : 2
Jadi RE = (LO2)nMencari RM
(LO2)n = 160(80 )n = 160 RM = (LO2)2 = L2O4
n = 2PERHITUNGAN KIMIA
Membahas tentang hubungan antara mol, jml partikel,
massa, volume dalam persamaan reaksi.
Contoh soal: Sebanyak 6,5 gram logam seng direaksikan
dengan larutan HCl menurut reaksi:
Zn + HCl ZnCl2 + H2
Tentukan:
a. Massa ZnCl2 yang terbentuk
b. Volume gas H2 yang terjadi pada STP
(Ar Zn= 65, H= 1, Cl 35,5)
Langkah penyelesaian:
- Tulis reaksi setara dan turunkan perbandingan koefisiennya
- Ubah satuan yang ada menjadi mol atau mmol
- Carilah mol yang ditanyakan
- Ubah satuan mol sesuai dengan pertanyaan.
- Zn + 2 HCl ZnCl2 + H2
Perb. koefisien: 1 : 2 : 1 : 1
Ubah Gr Zn jd mol
mol = gr/Ar
= 6,5/65 : 0,2 mol : 0,1 mol : 0,1 mol0,1 mol
PRINSIP:PERBANDINGAN KOEFISIEN = PERBANDINGAN MOL
= 0,1
Ubah satuan sesuai pertanyaan.
a. Massa ZnCl2 = mol x Mr
= 0,1 x 136 = 13,6 gram
b. Volume H2 pada STP = 0,1 x 22,4 = 2,24 liter
PEREAKSI PEMBATAS
Terjadi jika jumlah mol zat- zat yang direaksikan tidak sesuai
dengan perbandingan koefisien, maka ada pereaksi yang sisa
dan ada yang habis. Pereaksi yang habis inilah yang disebut
pereaksi PEMBATAS dan digunakan sebagai dasar menghitung
mol yang lain. Cara mencari pembatas adalah bagilah mol
masing- masing dengan koefisiennya, yang hasil baginya lebih
kecil itulah pembatasnya.
Contoh: diketahui reaksi:
2Fe2S3 + 3O2 + 6H2O 4Fe(OH)3 + 6S
Jika kita reaksikan 2 mol Fe2O3, 2 mol O2 dan 3 mol H2O ,maka
yang habis bereaksi adalah 3 mol H2O, karena 3/6 lebih kecil
dibanding 2/2 atau 2/3. Jadi pereaksi pembatasnya adalah H2O.
Mol Fe(OH)3 yang bereaksi = 4/6 x 3 mol = 2 mol dan mol S
yang terbentuk = 6/6 x 3 mol = 3 mol.
PENERAPAN HUKUM GAY LUSSAC
Hukum ini menyatakan bahwa:*Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama volume gas- gas yang bereaksi dan gas- gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana*
Dengan kata lain:
PERBANDINGAN VOLUME GAS = PERBANDINGAN KOEFISIEN
Jika volume gas diketahui kita dapat menentukan koefisien
reaksi, sebaliknya jika koefisien reaksi diketahui volume gas
juga dapat dicari.
Contoh soal: Pada reaksi N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Untuk menghasilkan 30 liter gas NH3, berapa liter gas
N2 dan gas H2 yang diperlukan jika semua gas diukur
pada kondisi sama.
Penyelesaian:
Perbandingan volume gas = perbandingan koefisien
reaksi:
Perbandingan koefisien= 1 : 3 : 2
Perbandingan volume = 15 lt 45 lt 30 lt
1/2x30 3/2x30
III. Metode Pembelajaran
- Diskusi- Informasi
- Penugasan
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Menggali informasi yang dimiliki siswa tentang satuan
jumlah zat yang sering ditemui sehari- hari, misalnya
lusin, kodi, rim, dll.
Guru memberikan analogi dengan satuan jumlah
partikel di kimia yaitu mol.
2. Kegiatan Inti
Guru memaparkan tentang pengertian Ar unsure dan
Mr senyawa. Dengan 1 contoh perhitungan Mr
senyawa, siswa diberi tugas menyelesaikan beberapa
perhitungan Mr senyawa dengan diskusi bersama
teman sebangkunya.
Analogi dengan kehidupan sehari- hari guru
menjelaskan satuan Mol dalam kimia dan
hubungannya dengan massa dan volume molar. Jika
siswa tidak ada yang bertanya kegiatan dilanjutkan
dengan pemberian latihan soal untuk dibahas
bersama- sama siswa dan guru sebagai fasilitator.
Penjelasan hukum Gay Lussac dan Hukum Avogadro
serta penerapannya dalam perhitungan oleh guru
dengan satu contoh soal untuk disimpulkan bersama
cara penyelesaiannya.
3. Keagiatan Akhir
Pemberian PR
Evaluasi akhir Kompetensi dasar jika tidak ada
pertanyaan dari siswa
Jika siswa masih ada yang bertanya maka penjelasan
diulangi oleh guru atau oleh siswa yang mampu.
V. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
- Buku Kimia SMA IB penerbit Erlangga
- Peta SPU
VI. Penilaian
- Penilaian proses: pengamatan dan memberikan tanda
khusus kepada siswa yang aktif mengerjakan soal atau yang
tampil ke depan untuk menyelesaikan soal.
- Tes tertulis: berupa soal menghitung Mr senyawa, soal
hitungan kimia, soal penerapan hokum dasar kimia.
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut dengan jelas dan benar!
1. Jika diketahui Ar H= 1, O= 16, N= 14, S= 32, Al= 27,
hitunglah Mr senyawa berikut:
a. CH3COOH b. (NH4)2SO4
c. Al2(SO4)3.2H2O d. NH4NO3
2. Pada reaksi:
Fe + HCl FeCl3 + H2
Jika 5,6 gram Fe direaksikan dengan larutan HCl,
berapa volume gas H2 yang terbentuk pada keadaan
standar. (Ar fe= 56)
3. Jika 5 mol NH3 dan 6 mol O2 direaksikan sesuai
dengan persamaan reaksi:
4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O
Maka tentukan:
a. pereaksi pembatasnya
b. mol gas NO yang terbentuk
c. massa H2O yang terbentuk (Ar H=1 , O= 16)
4. Pada pembakaran 100 ml gas CxHy dengan 500 ml
gas oksigen, diperoleh 300 ml uap air dan 200 ml gas
karbondiosida. Jika semua gas diukur pada suhu dan