ANATOMI Laring merupakan suatu struktur berbentuk tabung yang terbentuk dari suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari otot, kartilago, jaringan ikat terletak setinggi V.C. IV - VI Kerangka laring tersusun : Kartilago tidak berpasangan ▪ Kartilago tiroid ▪ Kartilago krikoid ▪ epiglotis Kartilago berpasangan ▪ Aritenoid ▪ Kuneiformis ▪ kornikulatus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANATOMI Laring merupakan suatu struktur berbentuk tabung
yang terbentuk dari suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari otot, kartilago, jaringan ikat terletak setinggi V.C. IV - VI
Otot yang melekat pada laring : Otot ekstrinsik▪ Otot suprahioid / otot elevator (M.
Genioglosus, M. Digastrikus, M. Geniohioid, M. Stilohioid, M. Milohioid, M. Hioglosus) nervus kranial V, VII dan IX▪ Otot infrahioid / otot depresor (M.
Omohioid, M. Sternohioid dan M. Tirohioid) ansa hipoglosus dari C2 dan C3
Proteksi mencegah makanan dan benda asing masuk ke dalam trakea, dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis secara bersamaan
Respirasi mengatur besar kecilnya rima glotis Fonasi membuat suara serta menentukan tinggi
rendahnya nada Suara adalah bunyi yang dihasilkan bila udara paru
diekspirasi melalui pita suara yang agak berdekatan Suara diubah menjadi pembicaraan dengan cara
menghentikan aliran udara untuk membentuk konsonan
Gambar Siklus Fonasi Glotis
Definisi
Paralisis korda vokalis adalah terganggunya kemampuan korda vokalis untuk bergerak dan berfungsi, yang biasanya diakibatkan karena kerusakan saraf dimana salah satu atau kedua pita suara tidak dapat membuka ataupun menutup dengan semestinya
Etiologi
Trauma bedah iatrogenik pada : N. vagus atau n. laringeus rekuren Bedah pada kepala, leher, atau dada Tiroidektomi, endartektomi karotis, dan bedah tulang
belakang anterior Invasi malignan pada :
N. vagus atau n.laringeus rekuren dapat terjadi akibat tumor pada basal tengkorak, kanker tiroid, kanker paru-paru, kanker esofagus, dan metastasis pada mediastinum (seringkali akibat kanker paru primer)
Pada kondisi neurologik tertentu seperti stroke, tumor otak, maupun multiple sclerosis
Etiologi Kerusakan pada saraf yang mempersarafi daerah
laring. Biasanya dikarenakan tumor benigna maupun maligna, perlukaan di daerah tersebut, infeksi virus, penyakit Lyme, maupun neurotoxin seperti merkuri, arsenik, ataupun toksin difteria
Intubasi endotrakeal Idiopatik
PatofisiologiPada daerah laring, secara anatomis
terdapat nervus vagus dan cabangnya yaitu nervus laringeus rekurens yang mempersarafi pita
suara
Penekanan maupun kerusakan terhadap
nervus
Paralisis pita suaraSalah satu / kedua pita suara tidak dapat beradduksi
Vibrasi yang dihasilkan oleh pita suara tidak
maksimal
Klasifikasi dan Gejala Kliniso Paralisis Pita Suara Unilateralo Bermanifestasi klinis dengan adanya disfonia low-
pitched, suara terasa berat dan lemah, yang terjadi secara tiba-tiba
o Dalam beberapa kasus, disfonia dapat high-pitched karena adanya kompensasi falsetto
o Seringkali, paralisis ini berhubungan dengan disfagia, khususnya dengan cairan, karena adanya ketidakmampuan glotis dapat menyebabkan aspirasi
o Kadang-kadang, perubahan suara akan disertai dengan batuk saat proses menelan, terutama ketika meminum cairan
o Seringkali memiliki gejala napas pendek atau perasaan kekurangan udara
Klasifikasi dan Gejala Klinis Paralisis Pita Suara Bilateralo Keluhan khas yang sering timbul adalah hilangnya suara
secara tiba-tiba biasanya setelah operasi tiroidektomi total atau paratiroidektomi
o Suara menjadi lemah untuk beberapa bulan pada awalnyao Lalu suara menjadi seperti ”Mickey Mouse” untuk
beberapa mingguo Kemudian suara pun membaik hingga hampir normal atau
suara mungkin menjadi sedikit tidak dapat diprediksio Terdapat episode dimana pasien tidak dapat bernapas,
sering akibat spasme laring, suara dengan nada tinggi terdengar ketika sedang berusaha untuk bernapas
Posisi Pita Suara Yang Lumpuh Posisi pita suara merupakan faktor tunggal yang
paling penting gejala klinik kelumpuhan bervariasi tergantung pada posisi pita suara
Pada pemeriksaan klinik terdapat 5 macam posisi pita suara Median Paramedian Intermedian Abduksi sedikit Abduksi penuh
Posisi Pita Suara Yang Lumpuh Kelumpuhan Unilateral Diposisi Median
Ditemukan pada paralisis nervus rekurens yang telah berlangsung lama
Pita suara yang lumpuh tampak agak atrofi dan letaknya sedikit lebih rendah daripada pita suara yng normal
Aritenoid pada sisi yang lumpuh condong kedepan Gejalanya biasanya tidak jelas, dan suara normal pada
pembicaraan Tetapi, suara yang memerlukan perubahan tinggi nada
yang luas, seperti pada waktu bernyanyi, akan terganggu
Pada latihan jasmani yang berat, akan terdapat sesak nafas dan stridor
Posisi Pita Suara Yang Lumpuh Kelumpuhan Unilateral Pada Posisi
Paramedian Pada pemeriksaan laring tampak kelumpuhan
pita suara pada posisi paramedian Gejala pada kasus yang tidak mengalami
kompensasi pada paralisis paramedian antara lain suara mendesah, parau, waktu fonasi memendek, volume suara dan tingkat nada berkurang, serta diplofonia
Bila terjadi kompensasi, maka gejalanya berkurang, dan beberapa kasus, suara akan menjadi normal kembali
Posisi Pita Suara Yang Lumpuh Paralisis Bilateral Pada Posisi Paramedian
Akibat yang biasa ditemukan pada paralisis nervus rekurens bilateral yang baru saja terjadi
Gejalanya sangat bervariasi pada tiap individu dan berupa dispnea dan stridor
Paralisis Bilateral Pada Posisi Median Dapat terjadi segera setelah cedera pada keadaan
nervus rekurens laringeus, atau dapat tertunda sampai 20 tahun
Gejala yang jelas ialah dispnea dan adanya stridor inspirasi
Posisi Pita Suara Yang Lumpuh Paralisis Pita Suara Pada Posisi Intermedian
Biasanya disebabkan oleh paralisis nervus rekurens dan nervus laringeus superior pada satu sisi, yang disebut paralisis gabungan
Yang paling sering menyebabkan kerusakan saraf ganda ini adalah cedera ketika melakukan tiroidektomi
Gejalanya berupa ketidakmampuan glotis, suara lemah, mendesah, parau, waktu fonasi pendek, dan nafas pendek karena udara nafas banyak pada waktu berbicara
Posisi Pita Suara Yang Lumpuh Paralisis Pita Suara Dalam Abduksi
Jarang sekali ditemukan Kelumpuhan itu cenderung bilateral dan
gejalanya sama dengan kelumpuhan pada posisi intermedian, tetapi lebih jelas
Pemeriksaan Anamnesa dan pemeriksaan fisik termasuk
pendengaran terhadap suara dan jalan napas bergantung pada riwayat gejala yang ada
Pemeriksaan penunjang : Pencitraan Karena gangguan ini disebabkan oleh
kerusakan saraf, maka diperlukan tambahan tes untuk mencari penyebab paralisis. Untuk itu maka dapat digunakan X-ray, MRI maupun CT-scan
Endoskopi Dilakukan untuk melihat pita suara yang ditampilkan pada monitor agar bisa terlihat salah satu atau kedua pita suara yang terkena
Pemeriksaan
Laringeal elektromiografi Dalam pemeriksaan ini dilakukan pemasukkan jarum kecil ke dalam otot pita suara dan digunakan untuk menemukan kelainan yang terjadi serta langkah terapi selanjutnya
Penatalaksanaan Medikasi
Terapi dengan medikasi biasanya dipakai saat ada kelainan penyerta seperti refluks gastroesofagus (antacid, proton pump inhibitor), sinonasal alergi (antihistamin)
Voice therapy Terapi dapat dilakukan sendiri atau
dengan dikombinasikan dengan terapi pembedahan
Pembedahan
Komplikasi
Komplikasi dari terapi pembedahan adalah suara yang kurang baik, kesulitan bernafas, dan migrasi dari implan
Operasi harus dilakukan dengan tepat dan sangat hati-hati serta dengan pemberian kortikosteroid pre dan post-operatif
Penyebab kualitas suara yang buruk setelah operasi adalah kesalahan penempatan implan, penempatannya terlalu kearah anterior/superior, implan terlalu kecil/besar
Prognosis
Hasil dari terapi pada paralisis pita suara adalah sangat baik.
Kebanyakan pasien dapat kembali berbicara hampir normal dan bahkan normal dan dengan minimal atau tanpa limitasi dari fungsi berbicara untuk kebutuhan berbicara sehari-hari. Tetapi untuk bernyanyi, kemungkinan tidak akan bisa dengan sempurna, karena kemampuan pita suara sudah terbatas
Terima Kasih …
Pertanyaan …
1. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus paralisis pita suara dan pemeriksaan penunjang yang dianjurkan?
2. Apa bedanya voice terapi dengan terapi bicara seperti pada anak yang terlambat berbicara?
Jawaban …1. Untuk menegakkan diagnosis, dimulai dengan :
Anamnesis▪ Menilai kualitas suara dan menelannya▪ Menilai jalan napasnya. Apakah terdapat dispneu
atau stridor.▪ Pemeriksaan fisik▪ Laringoskop indirek untuk menilai kedudukan
pita suara. Untuk menilai adanya tumor atau nodul pada pita suara.
▪ Menilai kelenjar tiroid, apakah ada penekanan terhadap laring
▪ Observasi gerakan palatum ketika fonasi▪ Pemeriksaan lengkap nervus kranial
2. Voice terapi itu ditujukan untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan daya tahan otot pada laring, sedangkan pada terapi bicara pada anak bisa karena adanya keterlambatan berbicara dilakukan dengan memberikan contoh-contoh gerakan supaya bisa diikuti. Bisa dengan melihat gerakan bibir atau gerakan tangan.