Top Banner

of 10

REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

Aug 07, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit trofoblastik gestasional (PTG atau Gestasional Trofoblastik Disease) merupakan

     penyakit yang terjadi pada wanita hamil. Penyakit trofoblastik Gestasional, yaitu kondisi yang

    disebabkan pertumbuhan sel kanker pada trofoblastik (jaringan yang terbentuk segera setelah

    ovum dibuahi sperma dan berlanjut menjadi plasenta.) ()

    !lasifikasi Penyakit Trofoblastik Gestasional menurut "#$ berdasarkan histology,

    dibagi atas%

    &. 'ola hidatidosa

    !omplet

    Parsial

    &&. &nvasif 'ola

    &&&. horiokarsinoma

    &*. Tumor trofoblastik di plasenta

    *. +esi trofoblastik, terdiri atas%

    Tumor plasenta yang besar 

    odul atau plak di plasenta

    VI. +esi trofoblastik yang tidak terdiferensiasi(-)

    uatu keadaan di/urigai ke/enderungan PTG bila kadar 0hG 1-222 m&34ml dalam

    durasi 1 5 bulan setelah kehamilan sebelumnya. 0aik itu kejadian abortus, atau partus spontan. (-)

    !lasifikasi klinis Penyakit Trofoblasti/ Gestasional dibagi , yaitu%

    6. 'ola hidatidosa

    -. 'ola hidatidosa komplet4klasik 

    . 'ola hidatidosa parsial(7)

    0. Tumor Trofoblastik Gestasional

    -. on metastatik

    . 'etastatik, dibagi atas(7)

    a. 8esiko rendah

     b. 8esiko tinggi

    Preterapi kadar 0hG 192.222m&34ml

    -

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    2/23

    Durasi 1 9 bulan

    'etastase otak atau hepar 

    !egagalan kemoterapi sebelumnya

    etelah persalinan(7)

     :::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: 

      Prognosis baik Prognosis buruk 

    !ehamilan terakhir ; 9 bulan 1 9 bulan

    0hG ; 92.222 1 92.222

    !ehamilan sebelumnya mola term

    Terapi sebelumnya tidak ada gagal

    'etastase tidak ada, kadang paru otak, hati(9)

      "#$ $8&G

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    3/23

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    4/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. SINONIM

    'ola hidatidosa adalah jonjotjonjot korion yang tumbuh berganda berupa

    gelembunggelembung ke/il yang mengandung banyak /airan sehingga menyerupai buah

    anggur, atau mata ikan. $leh karena itu mola hidatidosa disebut juga hamil anggur atau mata

    ikan. !elainan ini merupakan neoplasma troploblas yang jinak.

    B. DEFINISI

    'ola berasal dari bahasa +atin yang berarti massa, sedangkan hidatidosa berasal dari

    kata hydatis (aktorfaktor yang dapat menyebabkan

    mola hidatidosa, antara lain % @

    -. >aktor $vum % ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan

    . &munoselektif dari trofoblas

    7. !eadaan sosioekonomi yang rendah

    9. Paritas tinggi

    ?. !ekurangan protein5. &nfeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas

    "alaupun penyakit ini sudah dikenal sejak abad keenam, tetapi sampai sekarang belum

    diketahui dengan pasti penyebabnya. 0erbagai teori telah diajukan, misalnya teori infeksi,

    defisiensi Eat makanan, terutama protein tinggi. Teori yang paling /o/ok dengan keadaan adalah

    teori dari 6/osta ison, yaitu defisiensi protein, karena kenyataan membuktikan bahwa penyakit

    9

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    5/23

    ini lebih banyak ditemukan pada wanita dari golongan sosio ekonomi rendah. 6khirakhir ini

    dianggap bahwa kelainan tersebut terjadi karena pembuahan sebuah sel telur dimana intinya

    telah hilang atau tidak aktif lagi oleh sebuah sel sperma yang mengandung 7A (haploid)

    kromosom, kemudian membelah menjadi 95AA, sehingga mola hidatidosa bersifat homoEigot,

    wanita dan androgenesis. !adangkadang terjadi pembuahan oleh sperma, sehingga terjadi

    95AA atau 95Ay.

    D. FAKTOR RESIKO

      "alaupun etiologi penyakit ini belum diketahui, telah lama diketahui bahwa penderita

     penyakit ini mempunyai faktor resiko tertentu. Telah diketahui bahwa penyakit ini banyak 

    ditemukan pada golongan sosio ekonomi rendah, umur di bawah 2 tahun dan di atas 79 tahun,

    dan dengan paritas tinggi. !arena adanya faktor resiko ini, maka walaupun etiologi belum

    diketahui, insiden penyakit ini dapat diturunkan dengan suatu upaya preventif berrupa

     pen/egahan kehamilan di bawah 2 tahun dan di atas 79 tahun dengan jumlah anak tidak lebih

    dari tiga, disamping usaha pemerintah untuk menaikkan tingkat hidup masyarakat akan pula

    menurunkan insiden.

    Cuga disebutkan defisiensi lemak hewani dan karotene merupakan faktor resiko. e/ara singkat

    dapat disimpulkan bahwa peran graviditas, paritas, faktor reproduksi lain, status estrogen,

    kontrasepsi oral dan faktor makanan dianggap sebagai faktor resiko walaupun masih belum jelas

    hubungannya.

    E. PATOLOGI

    Conjotjonjot korion tumbuh berganda dan mengandung /airan merupakan kista

    kista ke/il seperti anggur. 0iasanya di dalamnya tidak berisi embrio. e/ara histopatologi

    kadangkadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. 0isa juga terjadi

    kehamilan ganda mola yaitu satu janin tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa.

    Gelembung mola besarnya bervariasi, mulai dari yang ke/il sampai diameter lebih dari - /m.

    'ola parsialis adalah bila dijumpai janin dan gelembunggelembung mola. e/ara mikroskopik 

    terlihat trias %

    -. Proliferasi dari trofoblast

    . Degenerasi hidrofik dari stroma villi

    ?

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    6/23

    7. #ilangnya pembuluh darah dan stoma

    elsel langhans tampak seperti polidral dengan inti terang dan adanya sel sinsisial

    giantik (syn/ytial giant /els). Pada kasus mola banyak kita jumpai ovarium dengan kista lutein

    ganda berdiameter -2 /m atau lebih (52F). !ista lutein akan berangsurangsur menge/il dan

    kemudian hilang setelah mola hidatidosa sembuh.

    F. PATOGENESIS

    6da beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis penyakit ini.

    Pertama , teori missed abortion. !ematian mudigah pada usia kehamilan 7? minggu, saat di

    mana seharusnya sirkulasi fetomaternal sudah terbentuk, menyebabkan gangguan peredaran

    darah. ekresi dari selsel yang mengalami hiperplasia dan menghasilkan substansisubstansi

    yang berasal dari sirkulasi darah ibu, diakumulasikan ke dalam stroma villi sehingga terjadi kista

    villi yang ke/ilke/il. airan yang terdapat dalam kista tersebut adalah /airan interstitial yang

    menyerupai /airan as/ites atau edema, tetapi kaya akan hG.

    Kedua, adalah teori neoplasma dari Park, yang mengatakan bahwa yang abnormal

    adalah selsel trofoblas, yang mempunyai fungsi yang abnormal pula, dimana terjadi resorpsi

    /airan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul gelembung. #al ini menyebabkan

    gangguan peredaran darah dan kematian mudigah. ebagian dari villi berubah menjadi

    gelembunggelembung berisi /airan jernih. 0iasanya tidak ada janin, hanya pada mola parsialis

    kadangkadang ditemukan janin. Gelembunggelembung ini sebesar butir ka/ang hijau sampai

    sebesar buah anggur. Gelembung ini dapat mengisi seluruh kavum uterus.

    Pada pemeriksaan kromosom didapat poliploidi dan hampir pada semua kasus mola susunan

    kromatin seksnya adalah wanita ( 95AA). e/ara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal

    yaitu berupa gelembunggelembung putih, tembus pandang, berisi /airan jernih, dengan ukuran

     bervariasi dari beberapa millimeter sampai satu atau dua sentimeter. e/ara mikroskopis terlihat%

    e/ara makroskopis terlihat % proliferasi dari trofoblas, degenerasi hidropik dari stroma villi,

    terhambat atau hilangnya pembuluh darah dan stroma.

    G. KLASIFIKASI(1

    0erdasarkan ada tidaknya janin, maka mola hidatidosa diklasifikasikan sebagai%

    -. 'ola hidatidosa komplet

    5

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    7/23

    . 'ola hidatidosa parsial

    ad.-. 'ola hidatidosa komplet ,

    6ngka kejadian mola hidatidosa komplet lebih sering daripada mola hidatidosa

     parsial. 8esiko untuk berkembang menjadi tumor trofoblas darimola hidatidosa komplit sekitar 

    2F. 'ola hidatidosa komplet merupakan hasil konsepsi abnormal tanpa disertai embrio.

    Ditandai gambaran sekelompok buah anggur. *illi koriales berkembang menjadi masa vesikel

    yang jernih. *esikel tersebut tumbuh besar sampai mengisi seluruh kavum uterus.

    *esikel tersebut terdiri dari berbagai ukuran dari yang hampir tidak terlihat sampai

     beberapa sentimeter diameternya. truktur histologisnya berrsifat%

    a. Degenerasi hidropik dan edema stroma villi

     b. Tidak adanya pembuluh darah pada villi yang edema

    /. Proliferasi dari epitel trofoblas menjadi berbagai tingkatan

    d. Tidak adanya fetus atau amnion

    e/ara singkatnya dapat disebutkan perubahan histologis yang terlihat berupa%

    a. Degenerasi hidropikdan edema stroma villi

     b. Tidak adanya pembuluh darah pada villi yang edema

    /. Proliferasi dari epitel trofoblast menjadi berbagai tingkatan

    D.Tidak adanya fetus atau amnion

    Pada kehamilan mola dilakukan penelitian sitogenik dan ditemukan komposisi kromosom

    yang paling sering adalah 95AA, dengan kromosom seluruhnya berasal dari ayah sehingga se/ara

    keseluruhan menggantikan kontribusi dari ibu. 0iasanya hal ini terjadi sebagai hasil dari

    fertilisasi telur yang kosong oleh satu spermatoEoa. 'eskipun jarang, dapat juga dijumpai

    komposisi kromosom 95Ay. Dalam hal ini, dua spermatoEoa telah membuahi satu ovum yang

    mengalami kekurangan kromosom.

    6d.. 'ola hidatidosa parsial,

    'erupakan suatu hasil konsepsi abnormal dengan disertai adanya embrio atau janin yang

    /enderung untuk mati lebih awal. #iperplasia trofoblastik yang terjadi, lebih bersifat fokal

    daripada generalisata, kariotipe se/ara khas lebih triploid, yaitu 5 AAy atau 5 Ayy, dengan satu

    komplemen haploid maternal tapi biasanya dengan dua komplemen haploid maternal. Canin

    @

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    8/23

    se/ara khas menunjukkan stigmata triploid yang men/akup malformasi kongenital multipel dan

    retardasi pertumbuhan.

    'ola ini mengalami perubahan yang bersifat fokal dan kurang agresif pertumbuhannya

    dibanding dengan mola hidatidosa komplet. 'ungkin dijumpai beberapa jaringan fetus, biasanya

    minimal ditemukan kantong amnion.

    #iperplasia trofoblastik bersifat fokal daripada umum. 6ngka kejadian koriokarsinoma

     pada mola hidatidosa parsial /enderung lebih rendah. Dari 7222 kasus mola hidatidosa parsial

    hanya kasus dilaporkan yang berlanjut menjadi koriokarsinoma.

    truktur histologisnya bersifat%

    -. 6bnormal villi.Terlihat /ampuran dari sel villi besar dan ke/il jumlahnya tidak menentu.

    'eningkatnya inklusi pseudovilli. !emudian akan terlihat pembuluh darah angioma

    melingkari villi avaskular lainnya. stroma villi mempunyai struktur retikular, beberapa villi

     bersifat fibrotik.

    . Proliferasi trofoblastik berlebihan. +ebih sedikit bila dibandingkan dengan mola hidatidosa

    komplit, biasanya fokal dan kadangkadang tidak ada.

    7. Perubahan hidropik. 0ersifat fokal, membesar pada trimester kedua. Pada trimester pertama

     biasanya ke/il, ireguler dan mempunyai villi fibrotik. Pada mola yang telah lama terdapat

    sisterna yang besar, jarang terlihat pada aborsi hidropik.

    9. 6danya fetus atau bagian janin yang nekrotik atau sel merah bernukleus juga amnion.

    Ta!e" #ara#ter$%t$# m&"a '$dat$d&%a !etu# #&m)"et da )ar%$a" *

    N&. Gam!ara M&"a #&m)"et M&"a )ar%$a"

     -. Caringan embrio atau janin tidak ada ada

     . Pembengkakan hidatidosa pada villi difus fokal

     7. #iperplasia trofoblastik difus fokal

     9. &nklusi stroma tidak ada ada

     ?. +ekukan vilosa tidak ada ada

     5. !ariotipe Paternal 95AA (5F) Paternal H maternal

      95Ay (9F) 5AAy

     @. eoplasia trofoblastik 2 F ?F (koriokarsinoma

     jarang)

    B

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    9/23

    H. DIAGNOSIS(+,-,*

    -. 6namnesis -,5,B,

    - terdapat gejalagejala hamil muda yang kadangkadang lebih nyata dari kehamilan biasa

    - terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur, warna tengguli tua atau

    ke/oklatan

    -  pembesaran rahim yang tidak sesuai (lebih besar) bila dibandingkan dengan usia

    kehamilan seharusnya

    - keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada) yang

    merupakan diagnosa pasti

    . Gejala klinik 

    a. Perdarahan

    Perdarahan uterus merupakan gejala mola hidatidosa yang paling umum ditemui.  'ulai

    dari sekedar spotting hingga perdarahan masif. Gejala perdarahan biasanya terjadi

    antara bulan pertama sampai bulan ke tujuh dengan ratarata minggu ke --9. Dapat

    dimulai sesaat sebelum aborsi atau lebih sering dapat mun/ul se/ara intermiten, sedikit

    sedikit atau sekaligus banyak hingga menyebabkan syok atau kematian. ebagai akibat

    dari perdarahan tersebut gejala anemia sering dijumpai terutama pada wanita

    malnutrisi. =fek dilusi dari hipervolemia terjadi pada wanita dengan mola yang lebih

     besar. 6nemia defisiensi >e sering ditemukan, demikian pula halnya dengan kelainan

    eritropoiesis megaloblastik, diduga akibat asupan yang tidak men/ukupi karena adanya

    mual dan muntah disertai peningkatan kebutuhan asam folat karena /epatnya

     proliferasi trofoblas. Perdarahan juga sering disertai pengeluaran jaringan mola. airan

    seperti jus prune, yang terdiri dari darah lama mungkin ditemukan. Darah yang keluar 

     berwarna ke/oklatan.

     b. Pembesaran uterus

    Pertumbuhan ukuran uterus sering lebih besar dan lebih /epat daripada kehamilan

    normal, hal ini ditemukan pada setengah dari semua pasien mola. 6da pula kasuskasus

    yang uterusnya lebih ke/il atau sama besarnya dengan kehamilan normal, walaupun

     jaringannya belum dikeluarkan. Dalam hal ini perkembangan trofoblas tidak terlalu

    aktif sehingga perlu dipikirkan kemungkinan adanya dying mole. 3terus mungkin sulit

    untuk diidentifikasikan se/ara pasti dengan palpasi, terutama pada wanita nullipara.

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    10/23

    #al ini disebabkan karena konsistensinya yang lembut di bawah dinding perut yang

    kaku. Pembesaran uterus karena kista the/a lutein multiple akan membuat sulit

     perbedaaan dengan pembesaran uterus biasa.

    /. Tidak adanya aktifitas janin

    "alaupun pembesaran uterus men/apai bagian atas simfisis, tidak ditemukan adanya

    denyut jantung janin. 'eskipun jarang, mungkin terdapat plasenta ganda dengan

    kehamilan mola komplet yang bertumbuh bersamaan, sementara plasenta yang satu

    dan janin terlihat normal. Cuga walaupun jarang, mungkin terdapat mola inkomplet

     pada plasenta yang disertai janin hidup.

    d. =klamsia dan preeklamsia

    Preeklampsia pada kehamilan mola timbul pada trisemester ke . =klamsia atau

     preeklamsia pada kehamilan normal jarang terlihat sebelum usia kehamilan 9 minggu.

    $leh karenanya preeklamsia yang terjadi sebelum waktunya harus di/urigai sebagai

    mola hidatidosa.

    e. #iperemesis

    'ual dan muntah yang signifikan dapat timbul sebagai salah satu gejala mola

    hidatidosa.

      f. Tirotoksikosis

    !adar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola sering meningkat, namun

    gejala hipertiroid jarang mun/ul. 'enurut urry insidennya -F, tetapi

    'artaadisoebrata menemukan angka lebih tinggi yaitu @,5F. Terjadinya tirotoksikosis

     pada mola hidatidosa berhubungan erat dengan besarnya uterus. 'akin besar uterus

    makin besar kemungkinan terjadinya tirotoksikosis. $leh karena kasus mola dengan

    uterus besar masih banyak ditemukan, maka 'artaadisoebrata menganjurkan agar pada

    tiap kasus mola hidatidosa di/ari tandatanda tirotoksikosis se/ara aktif.

    'ola yang disertai tirotoksikosis mempunyai prognosis yang lebih buruk, baik dari

    segi kematian maupun kemungkinan terjadinya keganasan. 0iasanya penderita

    meninggal karena krisis tiroid. Peningkatan tiroksin plasma mungkin karena efek dari

    estrogen seperti yang dijumpai pada kehamilan normal. erum bebas tiroksin yang

    meningkat sebagai akibat thyrotropin-like effect   dari Chorionic Gonadotropin

    -2

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    11/23

    hormone.  Terdapat korelasi antara kadar hG dan fungsi endogen tiroid tapi hanya

    kadar hG yang melebihi -22.222 iu4+ yang bersifat tirotoksis.

      g. =mbolisasi

    ejumlah trofoblas dengan atau tanpa stroma villi keluar dari uterus ke vena pada saat

    evakuasi. ebetulnya pada setiap kehamilan selalu ada migrasi sel trofoblas ke

     peredaran darah kemudian ke paru tanpa memberikan gejala apapun. Tetapi pada kasus

    mola kadangkadang sel trofoblas ini demikian banyak sehingga dapat menimbulkan

    emboli paru akut yang dapat menyebabkan kematian. Cumlah dan volume akan

    menentukan gejala dan tanda dari emboli paru akut bahkan akibat yang fatal, walaupun

    kefatalan jarang terjadi. 0eberapa dokter melakukan induksi sebelum melakukan

    evakuasi mola yang ternyata meningkatkan resiko emboli trofoblas atau penyakit

    trofoblas persisten. /hlaertf H /oworkers (-BB) menemukan komplikasi pernafasan

     pada -? F wanita dengan mola berukuran lebih besar dari kehamilan 2 minggu. Pada

    kasuskasus ini kehamilan diakhiri dengan histerektomi atau induksi persalinan

    h.'ola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein, baik unilateral maupun

     bilateral. !ista lutein dapat menyebabkan pembesaran pada satu atau kedua ovarium

    dengan ukuran yang beragam, dari diameter mikroskopik sampai ukuran -2 /m atau

    lebih. #al ini terjadi pada ?52F penderita mola. !ista teka lutein multiple pada -?

    72F penderita mola menyebabkan pembesaran satu atau kedua ovarium dan menjadi

    sumber rasa nyeri. 8uptur, perdarahan atau infeksi mudah terjadi.

    !ista lutein ini diperkirakan terjadi akibat rangsangan elemen lutein yang

     berlebihan oleh hormon korionikgonadotropin dalam jumlah besar yang disekresi

    oleh trofoblas yang berproliferasi dengan pemeriksaan klinis, insiden kista lutein I

    -2,F, tetapi bila menggunakan 3G angkanya meningkat sampai ?2F. !asus mola

    dengan kista lutein mempunyai resiko empat kali lebih besar untuk mendapat

    degenerasi keganasan di kemudian hari daripada kasuskasus tanpa kista. &nvolusi dari

    kista terjadi setelah beberapa minggu yang biasanya seiring dengan penurunan kadar 

    0hG. Tindakan bedah hanya dilakukan bila ada ruptur dan perdarahan atau ovarium

    yang membesar tadi mengalami infeksi. umumnya ukuran kembali normal dalam -

    minggu.

    --

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    12/23

    • 'ola hidatidosa komplet

    Perdarahan pervaginam % gejala umum dari mola komplet.

    Caringan mola terpisah dari desidua, menyebabkan perdarahan. 3terus mungkin

    membesar karena sejumlah besar darah dan /airan gelap masuk ke dalam vagina.

    Gejala ini mun/ul pada @F kasus.

    #iperemesis % karena peningkatan se/ara ekstrem kadar hG

    #ipertiroidisme % kirakira @F pasien mengalami takikardi, tremor dan kulit yang

    hangat.

    • 'ola hidatidosa parsial

    Pasien dengan mola hidatidosa parsial tidak memiliki gejala yang sama dengan mola

    komplet. Pasien ini biasanya mempunyai gejala dan tanda seperti abortus inkomplet

    atau missed abortion.

    Perdarahan pervaginam

    6danya denyut jantung janin

    7. Pemeriksaan fisik -,,@,

    Pada pemeriksaan fisik ditemukan%

    • &nspeksi

    'uka dan kadangkadang badan kelihatan pu/at kekuningkuningan yang disebut

    muka mola (mola fa/e)

    !alau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas

    • Palpasi

    3terus membesar tidak sesuai dengan usianya, terasa lembek 

    Tidak teraba bagianbagian janin dan balotemen dan juga gerak janin

    6danya fenomena harmonika % darah dan gelembung mola keluar, dan fundus uteri

    turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru

    • 6uskultasi

    Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin

    Terdengar bising dan bunyi khas

    -

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    13/23

    • Pemeriksaan dalam

    Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagianbagian janin, terdapat

     perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina, serta evakuasi keadaan

    serviks.

    9. Pemeriksaan Penunjang -,,@,

    6. Pemeriksaan laboratorium

    Pengukuran kadar βhG tidak lagi digunakan untuk menegakkan

    diagnosis mola karena sudah digantikan oleh 3G. Pemeriksaan serial diperlukan

    untuk mendeteksi penyakit PTG yang persisten setelah pengeluaran mola.

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    14/23

    hormon βhG sangat tinggi dalam serum, -22 hari atau lebih setelah menstruasi

    terakhir. Pemantauan se/ara hatihati dari kadar βhG, penting untuk diagnosis,

     penatalaksanaan dan tindak lanjut pada semua kasus penyakit trofoblastik. Cumlah

    hormon βhG yang ditemukan pada serum atau urin berhubungan dengan jumlahselsel tumor yang ada.

      0. 3ltrasonografi

    Pada kehamilan mola, bentuk karakteristik yang ada berupa gambaran seperti

    Kbadai saljuK tanpa disertai kantong gestasi atau janin. Pemeriksaan 3G sebaiknya

    dilakukan pada setiap pasien yang pernah mengalami perdarahan pada trisemester awal

    kehamilan dan memiliki ukuran uterus yang lebih besar daripada usia kehamilannya.

    3G dapat menjadi pemeriksaan yang spesifik untuk membedakan antara kehamilan

    normal dengan mola hidatidosa. amun harus diingat bahwa beberapa struktur lainnya

    dapat memperlihatkan gambaran yang serupa dengan mola hidatidosa termasuk 

    myoma uteri dengan kehamilan ini dan kehamilan janin 1 -. Pada kehamilan trimester 

    & gambaran mola hidatidosa tidak spesifik sehingga seringkali sulit dibedakan dari

    kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus in/omplitus atau mioma uteri. Pada

    kehamilan trimester && gambaran mola hidatidosa umumnya lebih spesifik, kavum uteri

     berisi massa ekogenik ber/ampur bagianbagian anekhoik vesikuler berdiameter antara

    ?-2 mm. Gambaran tersebut dapat dibayangkan seperti gambaran sarang tawon

    (honey /omb) atau badai salju (snow storm).

    Pada 2?2F kasus dijumpai adanya massa kistik multilokuler di daerah

    adneksa. 'assa tersebut berasal dari kista teka lutein. !ista ini tidak dapat tidak dapat

    diketahui keberadaannya jika hanya dengan pemeriksaan palpasi bimanual. 3G dapat

    mendeteksi adanya kita teka lutein oleh karena itu untuk mengetahui ada tidaknya kista

    teka lutein dipergunakan 3G.

    . >oto rontgen

    Pada kehamilan 79 bulan, tidak ditemukan adanya gambaran tulangtulang

     janin. $rganorgan janin mulai dibentuk pada usia kehamilan B minggu dan selesai

    -9

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    15/23

     pada usia kehamilan - minggu. $leh karena itu pada kehamilan normal seharusnya

    dapat terlihat gambaran tulangtulang janin pada foto rontgen.

    D. 3ji sonde

    Dengan perasat #anifa "inkjosastro, kita masukkan sonde uterus. Cika sonde

    masuk ke dalam kavum uteri tanpa tahanan dan dapat diputar 752o dengan deviasi

    sonde kurang dari -2o, berarti merupakan kehamilan mola.

      =. 6mniografi

    Dengan menggunakan bahan radioopague yang dimasukkan ke dalam uterus

    se/ara transabdominal, akan memberikan gambaran radiografik yang khas untuk mola

    hidatidosa. !avum uterus ditembus dengan jarum amniosentesis. untikan 2 ml

    hypague segera. Dibuat foto anteroposterior ?-2 menit kemudian. Pola sinar L yang

    terjadi seperti sarang tawon, yang ditimbulkan oleh bahan kontras yang mengelilingi

    gelombanggelombang korion. 6mniografi ini sekarang sudah jarang digunakan lagi

    semenjak adanya 3G yang lebih mudah.

    I. KRITERIA DIAGNOSTIK

    Pada beberapa kasus, vesikel hidatidosa yang berupa gambaran anggur dikeluarkan

    sebelum mola se/ara spontan abortus atau dikeluarkan dengan operasi. Pengeluaran se/ara

    spontan umum terjadi pada minggu ke-5 dan jarang setelah B minggu. Penemuan klinik berupa

     perdarahan yang menetap dan pembesaran uterus lebih dari usia kehamilan harus di/urigai

    sebgai kehamilan mola. #arus juga dipikirkan apakah pembesaran uterus tersebut disebabkan

    oleh kesalahan data menstruasi, mioma uteri, hidramnion, atau kehamilan ganda. Penegakan

    diagnosis yang akurat ialah dengan pemeriksaan 3G. 3mumnya struktur lain mungkin

    memiliki penampilan serupa dengan mola, termasuk diantaranya mioma uteri dan kehamilan

    ganda.

    ebagai kesimpulan, kriteria diagnostik dari mola hidatidosa komplet sebagai berikut%

    -. Perdarahan yang terusmenerus pada kehamilan kurang lebih - minggu yang

     biasanya bersifat masif dan berwarna ke/oklatan

    . Pembesaran uterus melebihi usia kehamilan

    -?

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    16/23

    7. Tidak adanya bagian janin dan denyut jantung janin walaupun uterus membesar 

    setinggi pusat atau lebih.

    9. Gambaran 3G yang khas % badai salju

    ?. !adar serum hG yang lebih tinggi daripada kadar umum berdasarkan masa

    kehamilan

    5. Preeklamsi dan eklamsi yang mun/ul sebelum minggu ke9

    @. #iperemesis gravidarum

    Diagnosa pasti ditegakkan bila kita melihat lahirnya gelembunggelembung mola.Tetapi

     bila kita menunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat, karena

     pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien

    menurun.

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    17/23

    • =mboli trofoblastik dapat menyebabkan insufisiensi pernafasan akut. >aktor resiko

    terbesar ialah pada ukuran uterus yang lebih besar dari yang diharapkan pada usia

    kehamilan -5 minggu. !ondisi ini dapat berakhir fatal.

    • 6nemia, karena perdarahan yang berulangulang

    • Perdarahan dan syok. Penyebab perdarahan ini mungkin disebabkan oleh pelepasan

     jaringan mola tersebut dengan lapisan desidua, perforasi uterus oleh karena keganasan,

    atonia uteri atau perlukaan pada uterus karena evakuasi jaringan mola.

    • &nfeksi sekunder 

    • Perforasi, karena keganasan atau karena tindakan

    • !eganasan, baik menjadi koriokarsinoma ataupun menjadi mola invasif

    L. PENATALAKSANAAN 1,+,-,,*,2,,3,/,10

    Penatalaksanaan mola hidatidosa terdiri dari 9 tahap, yaitu%

    -. Perbaikan keadaan umum

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    18/23

    sehingga perlu dipasang laminaria atau servikalis dilator (setelah -2 jam baru

    terbuka ? /m). etelah jaringan mola dikeluarkan se/ara aspirasi dan

    miometrium memperlihatkan kontraksi dan retraksi, biasanya dilakukan kuretase

    yang teliti dan hatihati dengan menggunakan alat kuret yang tajam dan besar.

    Caringan yang diperoleh diberi label dan dikirim untuk pemeriksaan. !uretase

    kedua dilakukan apabila kehamilan seusia lebih dari 2 minggu, atau tidak 

    diyakini bersih. !uret ke dilakukan kirakira -2-9 hari setelah kuret pertama.

    Pada waktu itu uterus sudah menge/il sehingga lebih besar kemungkinan bahwa

    kuret betulbetul menghasilkan uterus yang bersih.

      Cika terdapat mola hidatidosa yang besar (ukuran uterus 1- minggu,

    dan dievakuasi dengan kuret hisap, laparatomi harus dipersiapkan, atau mungkin

    diperlukan ligasi arteri hipogastrika bilateral bila terjadi perdarahan atau perforasi.

    ebelum kuret sebaiknya disediakan persediaan darah untuk menjaga

    kemungkinan terjadi perdarahan masif selama kuretase berlangsung.

     b. #isterektomi

    ebelum kuret hisap digunakan, histerektomi sering dipakai untuk pasien

    dengan ukuran uterus di luar --9 minggu. amun histerektomi tetap merupakan

     pilihan pada wanita yang telah /ukup umur dan /ukup mempunyai anak.

    6lasan untuk melakukan histerektomi ialah karena umur tua dan paritas

    tinggi karena hal tersebut merupakan predisposisi timbulnya keganasan. 0atasan

    yang dipakai ialah umur 7? tahun dengan anak hidup tiga. Tidak jarang bahwa

     pada sediaan histerektomi bila dilakukan pemeriksaan histopatologi sudah tampak 

    adanya tandatanda mola invasif.

      6da beberapa ahli yang menganjurkan agar pengeluaran jaringan

    dilakukan melalui histerektomi. Tetapi /ara ini tidak begitu populer dan sudah

    ditinggalkan. "alau histerektomi tidak dapat mengeliminasi selsel tumor 

    trofoblastik, namun mampu untuk mengurangi kekambuhan penyakit ini.

    7. Terapi profilaksis dengan sitostatika

    Diberikan pada kasus mola dengan resiko tinggi akan terjadinya keganasan di

     bawah pengawasan dokter.7 'isalnya umur tua dan paritas tinggi yang menolak untuk 

    dilakukan histerektomi, atau kasus dengan hasil histopatologi yang men/urigakan.

    -B

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    19/23

    0iasanya diberikan 'ethotreAate atau 6/tinomy/in D. Tidak semua ahli setuju dengan

    /ara ini, dengan alasan jumlah kasus mola yang menjadi ganas tidak banyak dan

    sitostatika merupakan obat yang berbahaya. Goldstein berpendapat bahwa pemberian

    sitostatika profilaksis dapat menghindarkan keganasan metastasis, serta mengurangi

    terjadinya koriokarsinoma di uterus sebanyak 7 kali. !adar hG 1-22.222 &34+

     praevakuasi dianggap sebagai resiko tinggi untuk perubahan ke arah keganasan,

     pertimbangan untuk memberikan 'ethotreAate ('TL) 7? mg4kg00 atau ? mg &'

    dosis tunggal. 'etastasis yang hanya ke paru dapat diobati dengan agen kemoterapi

    tunggal sedangkan metastasis lainnya memerlukan 7 agen kemoterapi.

    9. Pemeriksaan tindak lanjut (follow up)

    Tujuan utama follow up untuk mendeteksi adanya perubahan yang mengarah keganasan.

    'etode umum follow up adalah sebagai berikut%

    'en/egah kehamilan selama periode follow up, minimal - tahun

    Pengukuran kadar serum 0hG setiap minggu

    'empertahankan terapi selama kadar serum menurun. Peningkatan atau pendataran

    kadar membutuhkan evaluasi dan terapi lanjut

    Cika kadar normal (men/apai batas rendah dari pengukuran, dilakukan pengukuran

    setiap bulan sekali selama 5 bulan dan tiap bulan selama - tahun

    >ollow up dapat dihentikan dan kehamilan diijinkan - tahun kemudian

    etiap periksa ulang penting diperhatikan %@

    -. Gejala klinik% keadaan umum, perdarahan, dan lainlain

    . +akukan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan inspekulo% tentang keadaan serviks, uterus

    /epat bertambah ke/il atau tidak, dan lainlain

    7. 8eaksi biologis atau imunologis air seni, kalau reaksi titer tetap (I) maka harus di/urigai

    adanya keganasan. !eganasan masih dapat timbul setelah 7 tahun pas/a terkenanya mola

    hidatidosa. 'enurut #arahap tumor timbul 79,?F dalam 5 minggu, 5,-F dalam - minggu,

    dan @,9F dalam 9 minggu serta @,F dalam - tahun setelah mola keluar.

    +ama pengawasan berkisar antara satu atau dua tahun, mengingat kemungkinan terjadi

    keganasan setelah mola hidatidosa (2F). Gejalagejala /horio/arsinoma yang harus diwaspadai

    setelah dilakukan kuretase mola% perdarahan yang terus menerus,involusi rahim tidak terjadi,

    -

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    20/23

    kadangkadang malahan nampak metastasis di vagina berupa tumortumor yang biru ungu, rapuh

    dan mudah berdarah sebesar ka/ang 0ogor.- 

    elama pengawasan, se/ara berkala dilakukan ginekologis, kadar βhG dan radiology.

    ara yang paling peka saat ini adalah dengan pemeriksaan βhG yang menetap untuk beberapa

    lama. Cika masih meninggi, hal ini berarti masih ada selsel trofoblas yang aktif. ara yang

    umum dipakai sekarang ini adalah dengan radioimmunoassay terhadap βhG subunit.

    Pemeriksaan kadar βhG diselenggarakan setiap minggu sampai kadar menjadi negatif selama

    7 minggu dan selanjutnya setiap bulan selama 5 bulan. 'ungkin juga timbul metastasis di paru

     paru yang menimbulkan batuk dan haemoptoe, oleh karena itu bila ada gejalagejala yang

    men/urigakan harus dibuat foto rontgen paru.- 

    M. PROGNOSIS

    4HO SCORING SISTEM *

    >aktor Prognosis 2 - 7

    -. 3sia ; 7 th 1 7 th

    . !ehamilan sebelumnya 'ola 6borsi 6term

    7. &nterval ; 9 bl 95 bl @- bln 1 - bln

    9.   βhG ; -222 ; -2.222 ; -22.222 1 -22.222

    ?. 60$ maternalpaternal $A6, 6A$ 0, 60

    5. 3kuran tumor terbesar 7? 1 ?

    @. +okasi metastase +impa, ginjal G&T, hati $tak

    B. 6ngka metastase -9 9B 1 B

    . !emoterapi terdahulu Tunggal 'ultipel

    Total s/ore %

    29 resiko rendah

    ?@ resiko sedang

    1 B resiko tinggi

    Data mortalitas berkurang se/ara drastis men/apai 2 dengan diagnose dini dan terapi

    yang adekuat. Dengan kehamilan mola yang lanjut, pasien /enderung untuk menderita anemia

    dan perdarahan kronis. &nfeksi dan sepsis pada kasuskasus ini dapat menyebabkan tingkat

    morbiditas yang tinggi.

    =valuasi dini tidak menghilangkan kemungkinan berkembangnya tumor persisten.

    #ampir 2F mola komplet berlanjut menjadi tumor gestasional trofoblastik. +urain and

    2

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    21/23

    olleagues (-B@) melaporkan setelah evakuasi mola hidatidosa, B-F mengalami regresi

    spontan dan -F berlanjut menjadi tumor trofolastik gestasional.

    Pemantauan yang dilihat pada pasien mola hidatidosa yang telah menjalani evakuasi

    mengindikasikan bahwa tindakan ini bersifat kuratif pada lebih dari B2F pasien. 'ola hidatidosa

    yang berulang terjadi pada 2,? J ,5F, dengan resiko yang lebih besar untuk menjadi mola

    invasif atau koriokarsinoma. Terjadinya proses keganasan bisa berlangsung antara @ hari sampai

    7 tahun pas/a mola, tetapi yang paling banyak dalam 5 bulan pertama. !urang lebih -22F

    mola hidatidosa komplet menjadi metastastik koriokarsinoma yang potensial invasif.

    !ematian pada kasus mola disebabkan karena perdarahan, infeksi, preeklamsia,

     payah jantung, emboli paru atau tirotoksikosis. Di negara maju, kematian karena mola hampir 

    tidak ada lagi, tetapi di negara berkembang masih /ukup tinggi, yaitu berkisar ,?,@F.

    !apan pasien mola dianggap sehat kembaliM ampai sekarang belum ada

    kesepakatan. urry mengatakan sehat bila kadar hG dua kali berturutturut normal. 6da pula

    yang mengatakan bila sudah melahirkan anak yang normal.

    -

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    22/23

    SKEMA MANAJEMEN PADA MOLA HIDATIDOSA (2

    Dalam proses ekspulsi 3terus

    sedatif koreksi anemia (tranfusi darah)

    infus darah tetap di pertahankan

    tranfusi darah menjelang pengeluaran

     per/epat evakuasi (pengeluaran)

    oAyto/in drip

    I

    su/tion

    pasien muda umur 7? tahun

    ingin mempunyai anak

    !uretase

    (antara hari ?@)

    evakuasi #ysterektomi (selektif)

    *aginal 6bdominal

    #ysterotomy

     

    ervik baik /ervik tak baik /ervi/ tidak baik

    perdarahan

    $Ayto/in drip dilatasi lambat

    I Pada /ervik

    u/tion evakuasi (laminaria)

    I kuretase se/epatnya

    su/tion evakuasi

    kuretase antara hari ?@

     

    !ontrol rutin (kurang lebih untuk tahun)

  • 8/19/2019 REFERAT MOLA @@LCHEMIST jadi.doc

    23/23