8/17/2019 Refarat AMD
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
Degenerasi makular adalah kondisi medis kronik yang tidak dapat diperbaiki, yang
menyebabkan hilangnya penglihatan sentral karena kerusakan macula, atau bagian tengah
retina. Kondisi ini berdampak kesulitan dalam membaca atau mengenali wajah, meskipun
penglihatan perifer (sekeliling pinggir luar) yang cukup baik tetap memungkinkan anda
melakukan aktivitas harian lainnya. Namun, mengemudikan kendaraan dan membaca akan
terpengaruh.
Degenerasi !akular "erkait #sia ( Age-related Macular Degeneration $ %!D) adalah
penyebab utama kebutaan pada usia &' tahun keatas. Data di %merika erikat menunjukkan,
& persen penduduk usia & tahun ke atas mengalami degenerasi makula. aat ini, juta
orang berisiko mengidap %!D lanjut, dan di * orang berusia ' yang mengidap %!D awal
akan berkembang menjadi %!D lanjut dalam jangka waktu ' tahun). Di +ndonesia, hingga
saat ini belum ada data pasti tentang insidens dan angka morbiditas %!D. isiko %!D
meningkat sesuai dengan pertambahan umur.-
Degenerasi !akula "erkait #sia (%!D) terjadi dalam bentuk kering/ dan basah/.
0ada %!D kering, bentuk yang paling umum terjadi, sel$sel sensitive cahaya pada macula
perlahan rusak, mengakibatkan penglihatan sentral pada mata yang bersangkutan memburam.
0enyebab pasti %!D kering tidak diketahui, tetapi kondisi berkembang seiring dengan
penuaan mata. 0ada bentuk basah/, pertumbuhan abnormal pembuluh darah di mata
menyebabkan resapan darah dan 1at protein kedalam sel sensitive cahaya (disebut
photoreceptor) pada macula. 2al ini mengakibatkan kerusakan pada macula dan juga
kehilangan penglihatan. 3entuk basah adalah kondisi tahap lanjut4akhir.*
1
8/17/2019 Refarat AMD
2/24
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Degenerasi makular terkait usia adalah suatu keadaan dimana macula mengalami
kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan
menyebabkan hilangya fungsi penglihatan sentral. !akula adalah pusat dari retina dan
merupakan bagian yang paling vital dari retina yang memungkinkan mata melihat titik$titik
halus pada pusat lapang pandang. "anda utama dari degenerasi macula adalah didapatkan
adanya bintik$bintik abu$abu atau hitam pada pusat lapang pandang. Kondisi ini biasanya
berkembang secara perlahan$lahan, tetapi kadang berkembang secara progresif, sehingga
menyebabkan kehilangan penglihatan yang sangat berat pada satu atau kedua bola mata. ,-
B. EPIDEMIOLOGI
Age-related macular degeneration (%!D) adalah suatu penyakit pada makula retina
yang merupakan penyebab utama hilangnya penglihatan secara permanen pada orang yang
berusia lebih dari &' tahun. %!D pertama kali dikemukakan oleh Hutchison dan Tay dalam
pustaka kedokteran pada tahun 5& yang digambarkan sebagai penyakit dengan kelainan
yang simetris pada sentral choroidoretinal yang menyerang orang dewasa. 0enyakit ini
tercatat dalam International Classification of Diseases, revisi ke$' (+6D$') dengan kode
penyakit 2*&.& yang diterbitkan oleh World Health Organization.*
3erdasarkan American Academy of Oftalmology penyebab utama penurunan
penglihatan atau kebutaan di % yaitu umur yang lebih dari &' tahun. Data di %merika
erikat menunjukkan, & persen penduduk usia & tahun ke atas mengalami degenerasi
makula. "erdapat - jenis tipe dasar dari penyakit$penyakit tersebut yakni tandar !acular
Degeneration dan Age Related Macular Degeneration (%!D). 3entuk yang paling sering
terjadi adalah %!D. Degenerasi makula terkait usia merupakan kondisi generatif pada
makula atau pusat retina.*
ee, 775 melaporkan bahwa prevalensi dan penyebab kebutaan pada berbagai negara
termasuk +ndonesia dan negara berkembang lainnya pada umumnya disebabkan oleh katarak.2al berbeda terjadi pada negara$negara yang lebih maju bahwa gangguan penglihatan di
2
8/17/2019 Refarat AMD
3/24
+nggris, %ustralia, dan #% pada umumnya disebabkan oleh %!D. Di +ndonesia, hingga saat
ini belum ada data pasti tentang insidens dan angka morbiditas %!D.*,8
isiko %!D meningkat sesuai dengan pertambahan umur. 9ang, -'' menyatakan
bahwa ramingham !ye "tudy, menemukan :.8; pasien dengan umur :&$8 tahun dan
7.; pada usia diatas & tahun memiliki gejala$gejala %!D. elain itu, !ye Disease
#re$alence %rou& melaporkan bahwa dalam populasi %merika erikat terdapat prevalensi
drusen ukuran minimal -& mm sebesar :.-;, dan prevalensi %!D tahap lanjut adalah
.8;. esuai dengan ramingham !ye "tudy, kelompok ini juga menemukan bahwa pada
pasien yang berumur diatas 5' tahun memiliki prevalensi : kali lipat lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok umur :'$:8 tahun. Diperkirakan bahwa jumlah penderita
%!D akan meningkat :'; pada tahun -'-'. 3
Degenerasi makular yang berhubungan dengan (%!D) adalah penyebab utama
kebutaan di seluruh dunia. .& juta orang saat ini, yang mengidap oleh %!D tingkat lanjut,
dan dengan kurang lebih * juta penduduk usia lanjut diperkirakan mengidap %!D pada tahun
-'-'. aat ini, juta orang berisiko mengidap %!D lanjut, dan di * orang berusia ' yang
mengidap %!D awal akan berkembang menjadi %!D lanjut dalam jangka waktu ' tahun).*
C. KLASIFIKASI AMD
"erdapat banyak klasifikasi %!D dalam literatur.
8/17/2019 Refarat AMD
4/24
* Intermediate %!D (%>D category *)
Ditandai dengan satu atau lebih kelainan berikut ini (tanpa adanya penyebab lain)
pada satu mata?
a 3anyak intermediate drusen
b 0aling tidak terdapat satu drusen besar (large drusen dengan diameter B-&
Am)
c %eogra&hic atro&hy (memiliki batas tegas, biasanya bulat atau oval, area
atrofi dari 0> tidak melibatkan bagian tengah fovea)
8 Ad$anced %!D (%>D category 8)
Ditandai dengan satu atau lebih kelainan berikut ini (tanpa adanya penyebab lain)
pada satu mata?
a %eogra&hic atro&hy dari 0> melibatkan bagian tengah fovea
b !akulopati neovaskular yang melibatkan berikut ini?
• 6horoidal neovasculari1ation (6NC) didefinisikan sebagai
angiogenesis pathologic yang berasal dari vaskularisasi choroidal yang
meluas melalui defek pada membrane 3ruch
• "erous and(or hemorrhagic detachment dari retina neurosensory atau
0>
• >ksudat padat retina (fenomena sekunder yang dihasilkan oleh
kebocoran intravascular)
• 0roliferasi fibrovaskular subretinal dan sub$0>
• Disciform scar (fibrosis subretinal)
Tabel Klasifikasi AREDS5
4
8/17/2019 Refarat AMD
5/24
5
8/17/2019 Refarat AMD
6/24
GAMBAR EARL AMD
6
8/17/2019 Refarat AMD
7/24
7
8/17/2019 Refarat AMD
8/24
Ga!ba" AMD be"#asa"ka$ klasifikasi AREDS5%&
8
8/17/2019 Refarat AMD
9/24
Klasifikasi lainnya dari %!D antara lain?:
'. De(e$e"asi Mak)la Te"kai*+Usia Di$i
Degenerasi macula terkait$usia dini ditandai oleh drusen minimal, perubahan
pigmentasi, atau atrofi epitel pigmen retina. Derajat kerusakan penglihatan bervariasidan mungkin minimal. %ngiografi fluorosein menunjukkan pola hyperplasia dan atrofi
epitel pigmen retina yang tidak teratur.
Drusen secara klinis digambarkan sebagai endapan kuning, yang terletak
dalam membrane 3ruch= bervariasi dalam ukuran dan bentuk= bisa diskret atau
menggumpal (ambar '$). ecara histopatologis, drusen juga dapat ditemukan
sebagai endapan subretina difus, baik sebagai endapan laminar basalEterutama
dibentuk oleh materi berdasar$kolagen dan terletak antara plasma dan membrane basal
epitel pigmen retina maupun sebagai endapan linear basal, yang terdiri atas materi
granular kaya$lipid dalam mebran 3ruch.
0erubahan pigmentasi mungkin disebabkan oleh adanya gumpalan sel$sel
berpigmen setempat di ruang subretina dan retina bagian luar atau daerah$daerah tipis
epitel pigmen retina hipopigmentasi yang berkembang menjadi atrofi.
Ga!ba" Age-Related Macular Degeneration5
,. De(e$e"asi Mak)la Te"kai*+Usia La$-)*
• %trofi geografik (Fdegenerasi macula terkait$usia keringG) 4 tipe non$eksudatif
9
8/17/2019 Refarat AMD
10/24
%trofi geografik tampak sebagai daerah$daerah atrofi epitel pigmen retina dan
sel$sel fotoreseptor yang berbatas tegas, lebih besar dari dua diameter diskus,
yang memungkinkan pembuluh$pembuluh koroid dibawahnya terlihat secara
langsung. Kehilangan penglihatan terjadi bila fovea sudah terkena.
• Degenerasi macula terkait$usia neovaskular (FbasahG) 4 tipe eksudatif
Ditandai oleh adanya neovaskularisasi koroid atau pelepasan epitel pigmen
retina serosa. 0embuluh$pembuluh baru ini tumbuh dalam konfigurasi roda
pedati datar atau sea$fan, jauh dari tempat masuknya ke dalam ruang subretina
untuk membentuk membrane neovaskuler koroid. 0elepasan retina hemoragik
dapat berkembang menjadi metaplasia fibrosa, menghasilkan suatu masa
subretina menonjol yang disebut parut disciformis (disciformis scar ). "erjadi
kehilangan penglihatan sentral yang permanen.
0encitraan H6" menampakkan cairan subretina dan intraretina, serta
membrane neovaskular koroid. %ngiografi fluorosein harus dikerjakan pada
semua pasien degenerasi macula terkait usia yang baru mengalami penurunan
penglihatan atau distorsi karena angiografi merupakan pemeriksaan yang
paling sensitif untuk mendeteksi neovaskularisasi koroid. 0elepasan epitel
pigmen retina (0>) termasuk daam kategori degenerasi macula terkait usia
neovaskular karena hubungannya yang kuat, walaupun tidak absolut, dengan
neovaskularisasi koroid. Hleh karena itu, neovaskularisasi koroid harus selalu
dianggap ada sampai pemeriksaan atau anamnesis menyingkirkannya.
0elepasan epitel pigmen retina serosa dapat menyebabkan influI materi
proteinaseosa melalui bidang yang terpecah pada lokasi drusen. 0elepasan
epitel pigmen retina sempat juga dapat terjadi akibat bocornya cairan serosa
koroid melalui defek$defek kecil di membrane 3ruch. >pitel pigmen retina
yang terlepas dapat rata kembali secara spontan, dengan kondisi penglihatan
yang bervariasi, tetapi pelepasan ini biasanya akan menyisakan suatu daerah
atrofi geografik. :
D. ETIOLOGI
0enyebab pasti belum diketahui. Namun, kejadian %!D data ditingkatkan oleh
beberapa factor risiko, diantaranya?-,
. Jaktor isiko Hkular
10
8/17/2019 Refarat AMD
11/24
esi prekursor, sebagai lesi yang dapat dilihat dalam hubungannya dengan
progresivitas ke arah advanced %!D (baik neovaskular maupun %)
a. Drusen yang besar
b. oft drusen dengan batas tidak tegas
c. %rea drusen yang luas
d. 2yperpigmentasi
-. Jaktor isiko gaya hidup
a. !erokok
b. %lkohol
c. Diet dan nutrisi
d. Hbesitas
*. Jaktor isiko !edis
a. 2ipertensi
b. 0enyakit jantung koroner c. Diabetes
8. Jaktor isiko enetik
a. Jaktor risiko genetik mayor ? gen$ gen yang berhubungan dengan kaskade
komplemen, kromosom lokus 'L, lokus genetik mayor lainnya.
b. +nteraksi gen lingkungan
c. 2ubungan farmakogenetik.
&. Jaktor isiko ain
a. Hperasi katarak
b. 0aparan sinar matahari
c. Menis kelamin
d. as
E. PATOGENESIS AMD
%!D dikarakterisasi oleh perkembangan debris seluler diantara retina dan koroid.
0roses ini juga berkaitan dengan hiperpigmentasi dan hipopigmentasi retina yeng
menyebabkan perubahan morfologi. Kondisi awal ini saja tidak berhubungan dengan
hilangnya kemampuan visual sentral, namun hilangnya kemampuan visual sentral dapat
terjadi jika gangguan tersebut berkembang dan menyebabkan atrofi retina dan degenrasi
makula yang basah. Degenerasi awal makula ini dapat berkembang menjadi bentuk klinik
yang berbeda meliputi?$-,5
AMD Ke"i$(
Kering atau degenerasi makular atrofi dikarakterisasi oleh akumulasi deposit dari
produk limbah atau drusen dibawah 0> (etinal 0igment >pithelium) di membran 3ruch.,-
!embran 3ruch adalah membran aseluler dibawah 0> yang terdiri atas & lapisan yang bertindak sebagai barrier antara retina dan koroid. 0asokan nutrisi dan oksigen berasal dari
11
8/17/2019 Refarat AMD
12/24
kapiler koroid yang berjalan ke membran 3ruch ke 0> dan retina, dimana produk limbah
metabolisme dibuang ke arah yang berlawanan. !embran 3ruch mengalami banyak
perubahan morfologi seiring dengan bertambahnya usia, meliputi penipisan kalsifikasi,
degenerasi kolagen dan serat elastin. "ranspor antara 0> retina dan koroid dapat terganggu
oleh pembuangan yang lancar yang mengakibatkan akumulasi produk metabolik kaya
lemak.,7
%kumulasi material lemak dibawah >0 dan di membran 3ruch ini disebut dengan
drusen.- Drusen ini dapat terlihat sebagai bercak kuning pada pemeriksaan funduskopi.
"erdapat - tipe drusen, yakni drusen lembut dan drusen kasar. 0erkembangan penyakit
diawal dengan drusen$drusen kecil yang bergabung menjadi sebuah drusen lembut. Drusen
lembut merupakan indikatro awal dari degenerasi makula dan bentuk ini paling berhubungan
dengan hilangnya kemampuan visual dan terpisahnya lapisan retina. 3entuk lembut ini
muncul sebagai deposit bercak kuning yang besar. Drusen kasar muncul sebagai deposit kecil
yang melingkar di 0>. Drusen ini dapat berkembang menjadi bentuk yang lembut, Drusen
kasar bukan merupakan indikasi perubahan eksudatif dalam 0> dan hal ini menjadikan
pasien secara umum memiliki perubahan yang minimal pada ketajaman visual.%trofi
geografis merupakan tahapan terakhir pada degenerasi makular, dimana pigmentasi telah
menganggu sebagian besar area makula dan area dari atrofi 0> dan pecah mengakibatkan
kematian sel. '
AMD Basa
%!D basah atau %!D Neovaskularisasi adalah jalan alternatif dari perkembangan
%!D awal dimana terjadi pemisahan antara 0> dan lapisan koroid disamping itu
terdapat peningkatan C>J yang menstimulasi angiogenesis pembuluh darah koroid
kedalam retina dibawah makula. %ngiogenesis dimulai dengan vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas vaskuler diikuti aktivasi dan proliferasi sel$sel endotel pembuluh darah.,
Disertai degradasi matriks ekstraseluler yang memfasilitasi migrasi sel$sel endotelial.
ebih lanjut diferensiasi dan remodeling terjadi untuk mengakomodasi kebutuhan sekitar
untuk membentuk pembuluh darah. Neovaskularisasi koroid merupakan percabangan dari
barier normal dari membran 3ruch dan menginvasi dibawah >0 atau ruang dibawah retina.
,* 0embuluh darah baru ini berfenestrasi dan sering menyebabkan perdarahan yang
mengakibatkan terbentuknya tonjolan pada makula, kadang dikelilingi oleh perdarahan$
perdarahan kecil dan jaringan ikat. 2al ini mengakibatkan pemisahan membran 3ruch, 0>
dan retina satu dengan yang lain dan terjadinya akumulasi cairan intraretina dan penipisan
12
8/17/2019 Refarat AMD
13/24
retina secara keseluruhan atau membentuk sebuah kista. !anifestasi patologi ini
menyebabkan fotoreseptor menjadi sejajar dan akhirnya perubahan degeneratif terjadi dengan
hilangnya sel dan akhirnya membentuk jaringan fibrotik.$,* 0roses ini secara klinis akan
bermanifestasi sebagai distorsi penglihatan sentral dan adanya titik hitam. Neovaskularisasi
dapat juga de novo pada makula retina dan ini menunjukkan pada proliferasi angiomatosa
retina.-
Jaktor resiko seperti merokok tidak secara langsung menyebabkan degenerasi
makula, namun melalui reaksi patologis dan kimia yang diinduksinya. 0erkembangan dan
keparahan degenerasi makula seperti semua penyakit berkaitan dengan umur lainnya dipicu
oleh faktor$faktor seperti stres oksidatif, inflamasi, hiperglikemia dan keadaan vaskuler yang
buruk. Diperkirakan bahwa retina rentan terhadap stres oksidatif karena gabungan paparan
cahaya dan konsentrasi oksigen yang tinggi. 0erubahan struktur pada retina didapatkan
seiring dengan penuaan, seperti penipisan membran 3ruch, peningkatan stres oksidatif oleh
produksi perfusi yang buruk dari sel$sel 0> oleh sirkulasi koroid. Kerusakan oksidatif juga
meliputi akumulasi produk buangan retina seperti %->, komponen dari lipofusin yang
terbentuk selama katabolisme dari segmen luar fotoreseptor oleh sel 0>. !erokok juga
mengurangi aliran darah koroid di mata dan memicu iskemia hipoksia dan mikroinfark.&
istem komplemen juga diperkirakan memiliki peran dalam patogenensis %!D,
diidentifikasi bahwa faktor 2 (6J2) dan komplemen 6* berperan dalam terjadinya %!D.
!utasi 6J2 sangat berhubungan dengan %!D dan variasi dalam komplemen 6*
menunjukan peningkatan resiko perkembangan %!D.*
F. DIAGNOSIS BANDING
'. Lesi Mak)la Eks)#a*if
a. !akulopati diabetik
b. !iopia tinggi
c. Inflammatory choroidal neo$ascularization (6NC)d. Central "erous Retino&athy (6466)
e. Macular Telangictasia (!%6">)
,. Lesi Mak)la N/$ Eks)#a*if
a. #attern Dystro&hy (0D)
Pe!e"iksaa$ Pa#a AMD
0asien dengan drusen dan perubahan pigmentasi saja dapat memiliki ketajaman
visual dalam rentan yang normal. 0asien dengan %!D yang lanjut biasanya memiliki
penurunan ketajaman visual pada mata yang terkena. %rea sentral yang mengalami distorsi
13
8/17/2019 Refarat AMD
14/24
atau skotoma dapat ditemukan dengan pemeriksaan %msler rid. 0emeriksaan fundus,
menggunakan metode streotipik (slit lamp ) menunjukan adanya drusen, pigmentasi, eksudat,
perdarahan, atau atrofi yang mengenai makula, 0emeriksaan non streotipik (oftalmoskopi
langsung) dapat menunjukan area yang bengkak dengan tegas yang didefinisikan sebagai lesi
eksudat makula namun tidak menunjukan penipisan retina atau peningkatan neovaskularisasi
%!D.*,8
F)$#)s 0/*/("a0 s/1i$( a$ e2e 1i* #")se$ a$# RPE 20e"0lasia
F)$#)s 0/*/("a0 s/1i$( a$ e2e 1i* a#a$4e# (e/("a0i4 a*"/02 #"2 AMD6
14
8/17/2019 Refarat AMD
15/24
F)$#)s 0/*/("a0 s/1i$( a$ e2e 1i* $e/as4)la" a(e+"ela*e# !ak)la"
#e(e$e"a*i/$.
Pe!e"iksaa$ *a!baa$
Jluorescein angiografi adalah gold standar untuk mendiagnosis neovaskulerasi koroid
pada %!D. ebagai prosedurnya diinjeksikan *$& ml ke intravena perifer dan gambar
funduskopi diambil ' menit ketika fluorescein melewati sirkulasi koroid dan retina untuk
mengidenfikasi abnormalitas pembuluh darah dan kebocorannya. Neovaskulerisasi koroid
dapat didefinisikan melalui lokasi anatominya yang relatif ke sentral dari fovea atau oleh
karakter aliran yang ada. esinya juga dibagi ke dalam tipe ekstrafoveal, juItafoveal, atau
subfoveal, bergantung pada lokasinya. okasinya meliputi?-
− esi ekstrafoveal? -''$-&'' mm dari fovea
− esi juItafoveal? $77 mm dari fovea
− esi subfoveal? lesi berada di sentral fovea.
>fek samping utama dari pemeriksaan ini adalah mual, muntah, sinkop, gatal$gatal,
dan kulit yang berwarna kuning dalam kurun waktu tertentu. >fek samping yang serius
meliputi reaksi anafilaktik dan henti jantung jarang namun harus diwaspadai.'
O&tical coherence tomogra&hy dapat digunakan sebagai alat diagnostik tambahan.
%lat ini memproduksi gambar cross$sectional dari retina, 0>, dan koroid, dan dapat menilai
penipisan makula dan menunjukan cairan yang diproduksi oleh jaringan.,* 0emeriksaan ini
dapat membantu dalam mengetahui adanya pelepasan pigmen epitel dan dapat digunakan
pada pasien dengan alergi sodium fluorescein.*
G. TERAPI AMD
aat ini tidak terdapat terapi yang terbukti dapat mencegah atau mengobati
geogra&hic atro&hy (%!D tipe non$eksudatif4non$vaskuler). "rial klinis random prospektif
terkontrol mendukung penggunaan vitamin dan mineral antioksidan untuk menghambat
progresi %!D ke stage lanjutan, namun %!D tidak dapat diobati. ekomendasi terapi
berdasarkan %>D dapat dilihat pada tabel.8
Te"a0i De(e$e"asi Mak)la Te"kai*+Usia Ne/ask)la"7
'. Te"a0i a$*i+8EGF
15
8/17/2019 Refarat AMD
16/24
Jaktor pertumbuhan endotel vascular (C>J) berperan penting dalam perluasan
membrane neovaskular koroid. Jaktor tersebut menginduksi angiogenesis dan
meningkatkan permeabilitas. +nhibitor faktor pertumbuhan endotel vascular (terapi
anti$C>J) telah diketahui bermanfaat untuk mengobati neovaskular koroid. %nti$
C>J yang digunakan misalnya 0egaptanib (!acugen, >yetech), anibi1umab
(ucentis, enentech), dan 3evaci1umab (%vastin, enentech).: "erapi injeksi
intravitreal menggunakan anti$C>J merupakan cara yang paling efektif untuk
tatalaksana %!D neovaskular dan merupakan terapi lini pertama.&
0egaptanib (!acugen, >yetech) merupakan aptamer oligonukleotida,
mengikat isoform patogenik utama C>J, C>J:&. enyawa tersebut diberikan
melalui injeksi intravitreal setiap : minggu. 0englihatan yang stabil dijumpai pada
; pasien= perbaikan penglihatan terjadi pada :; (uji coba C++HN). anibi1umab
(ucentis, enentech) adalah fragmen Jab antibody anti$C>J mononukleal tikus
untuk manusia, yang dapat menembus seluruh lapisan retina dan diberikan melalui
injeksi intravitreal setiap bulan. Dilaporkan penglihatan yang stabil sebanyak 78;
pada mata dengan lesi occult atau klasik minimal dan perbaikan penglihatan sebanyak
*8; (uji coba !%+N%). aat ini ranibi1umab merupakan terapi pilihan untuk semua
bentuk degenerasi macula terkait$usia. 3evaci1umab (%vastin, enentech) adalah
suatu antibody monoclonal utuh terhadap C>J yang ditujukan untuk manusia. 0ada
mulanya, senyawa ini diduga tidak dapat menembus retina, tetapi telah digunakan
secara luas dan dapat memberi hasil yang baik. Di masa depan, perannya dalam
degenerasi macula terkait usia cenderung kecil, tetapi dapat bermanfaat dalam terapi
edema macula.:
0enyuntikan intravitreal berulang ditoleransi sangat baik, dengan efek
samping yang minimal= namun regimen terapi yang ideal masih dalam penelitian.
"erapi kombinasi dengan terapi fotodinamik, steroid atau obat$obat lain masih dalam
penelitian. Hbat$obat lain yang diteliti diantaranya adalah C>J tra&, molekul
rancangan yang berikatan dengan C>J sehingga mencegahnya berikatan pada
reseptornya dan N% interference (N%i) technology untuk mencegah transkripsi
C>J atau reseptornya.:
16
8/17/2019 Refarat AMD
17/24
Ga!ba" I$-eksi A$*i+8GEF i$*"ai*"eal5
,. F/*/k/a()lasi lase" "e*i$a
Dapat menyebabkan kerusakan langsung pada membran neovaskular koroid
dimana dapat menyebabkan banyak retinal scars sehingga saat ini sudah tidak umum
digunakan dalam terapi %!D. "eknik ini memerlukan sekumpulan energi$tinggi
untuk membakar seluruh membrane dan daerah disekitarnya. etina di atasnya ikut
hancur, jaringan parut akibat laser itu dapat meluas dan menyebabkan penurunan
penglihatan, dan angka kekambuhan membrane neovaskular tinggi. Jotokoagulasi
laser hanya digunakan untuk membrane neovaskular koroid yang berjarak lebih dari
-'' micron dari pusat 1ona avascular fovea (ekstrafovea).:
17
8/17/2019 Refarat AMD
18/24
Ga!ba" F/*/k/a()lasi Lase" Re*i$a5
3. Te"a0i f/*/#i$a!ik
0ada terapi fotodinamik, suatu pewarna fotosensitif, verteporfin (Cisudyne,
Novartis), yang diyakini menumpuk secara selektif di pembuluh$pembuluh baru yang
aktif, diberikan melalui infus intravena dan diaktifkan dengan laser$tampak energi
rendah (:57 nm). eaksi yang ditimbulkan akan menyebabkan thrombosis setempat
pada pembuluh darah baru. "erapi diulangi setiap * bulan sesuai kebutuhan. 0erbaikanyang bermakna dalam arti penglihatan pasien stabil atau membaik selama - tahun,
terlihat pada nonvaskularisasi koroid klasik predominan (&7; dibandingkan *;
pada kontrol yang tidak rapi, terutama pada pasien tana gambaran occult murni kecil
yang disertai tanda perburukan baru$baru ini (uji "%0). 0emberian triamcinolone
intravitreal atau sub$"enon akan mengurangi reaksi radang, dapat mengurangi
kecepatan diperlukannya terapi ulang, dan dapat memperbaiki hasil akhir
penglihatan.
:
18
8/17/2019 Refarat AMD
19/24
Ga!ba" Te"a0i f/*/#i$a!ik 5
9. Ti$#aka$ be#a
"indakan bedah pada degenerasi macula terkait usia lanjut masih terus diteliti dengan
berbagai hasil. 0ilihan yang ada, antara lain pengangkatan membrane neovaskular
melalui pembedahan, dan transplantasi epitel pigmen retina.:
Te"a0i P"/filaksis
Dalam %>D dinyatakan bahwa terapi vitamin dan antioksidan oral, yang terdiri
atas vitamin 6 (&'' g), vitamin > (8'' +#), betacarotene (& mg), serta seng (5' mg) dan
tembaga (- mg) setiap harinya akan menurunkan risiko perburukan menuju degenerasi
macula terkait$usia lanjut dalam & tahun dari -5; menjadi -'; pada pasien$pasien dengan
nilai kumulatif * atau 8 menurut penilaian prediksi risiko, tetapi tidak bermanfaat bagi pasien
dengan nilai kumulatif yang lebih kecil. #ntuk menurunkan risiko terjadinya degenerasi
macula terkait$ usia, disarankan untuk berhenti merokok, disertai perubahan gaya hidup
dengan olahragaringan setiap hari. Jotokoagulasi laser retina mengurangi ukuran drusen, tapi
meningkatkan kecepatan neovaskularisasi koroid dan tidak direkomendasikan di luar uji coba
klinis.:
19
8/17/2019 Refarat AMD
20/24
TABEL
REKOMENDASI TERAPI UNTUK AMD LAN:UTAN69
20
8/17/2019 Refarat AMD
21/24
KOMPLIKASI7
• !enyebabkan penurunan fungsi penglihatan hingga kebutaan.
• 0enurunan kualitas hidup.
PROGNOSIS7%&
• "idak ada terapi yang dapat mencegah kebutaan untuk pasien untuk pasien dengan
ad$anced dry %!D.
• 9et %!D tidak dapat disembuhkan, tapi progresinya dapat dihambat dengan terapi
laser, terapi fotodinamik dan injeksi anti$C>J intraokular.
21
8/17/2019 Refarat AMD
22/24
BAB III
22
8/17/2019 Refarat AMD
23/24
8/17/2019 Refarat AMD
24/24
&. %ge$elated >ye Disease tudy esearch roup. % randomi1ed, placebo$controlled,
clinical trial of high$dose supplementation with vitamin 6 and >, beta carotene, and
1inc for age$related macular degeneration and vision loss? %>D report number 5.
%rch Hphtalmol -''=7?8$*:.
:. Caughan, %sbury. Hftalmologi #mum >disi . Makarta? >6. -'.
. regory 2. %ge$elated !acular Degeneration (%!D). 9ebvision. %ccessed
Hnline -5th Manuary -': on webvision.med.utah.edu.
5. +lyas . +lmu 0enyakit !ata >disi *. Makarta? 3alai 0enerbit JK#+. -''.
7. iesegang "M, kuta , 6antor 3. etina dan Citreous, 3asic and 6linical 6urse
ection -. an Jrancisco, 6alifornia? %merican %cademy of Hphthalmology. -''8.
'. 0oste 6. 0athogenesis and !anagement of %ge$elated !acular Degeneration
cottish. #niv !ed Mournal. -'-?8$&*.
. >laine !ann. %ge$elated !acular Degeneration. "he 0harmaceutical Mourn.
-'-=-8?*5*$:.
-. 6ook 2, 0atel 0M, "ufail %. %ge$elated !acular Degeneration? Diagnosis and
!anagement. 3ritish !ed 3ulletin. -''5=5&?-$87.
13."hompton M, >dwards , !itchell 0, 2arrison %, 3uchan, Kelly 0. moking and
%ge elated !acular Degeneration? % eview of %ssociation. -''&=7?7*&$88.