BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan problema kesehatan
utama di negara maju, yang menduduki peringkat pertama penyebab
kematian.Di Amerika Serikat saja diperkirakan 12,4 juta orang
menderita penyakit ini dan 1,1 juta orang akan terkena gangguan
jantung serius. Tahun 2000, 16,7 juta penderita meninggal karena
penyakit ini, atau sekitar 30,3% dari total kematian di seluruh
dunia. Lebih dari setengahnya dilaporkan dari negara berkembang.
Penelitian di Amerika menyebutkan bahwa penyakit kardiovaskuler
merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di Amerika Serikat.
Diperkirakan 62 juta orang dengan penyakit kardiovaskuler dan 50
juta orang dengan hipertensi ada di negara ini.1Di Indonesia, PJK
menempati posisi pertama sebagai penyakit yang paling banyak
menimbulkan kematian. Prevalensi penyakit jantung dari tahun ke
tahun terus meningkat. Di Indonesia telah terjadi pergeseran
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0
tahun 1980 menjadi urutan ke-8tahun 1986. Sedangkan penyebab
kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Data Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) dari Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa
tahun 1992 penyakit sirkulasi menimpa sekitar 16 persen penduduk
Indonesia.1,2Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya PJK
sehingga usaha pencegahanpun bentuknya multifaktorial.Pencegahan
harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor-
faktor resiko PJK dan merupakan hal yang cukup penting dalam usaha
pencegahan PJK, baik primer maupun sekunder.Pencegahan primer lebih
ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi,
sedangkan sekunder merupakan upaya mencegah memburuknya penyakit
yang secara klinis telah diderita.Penelitian epidemiologis akhirnya
mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh
keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dan
sebagainya yang dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, kelamin ras,
geografis, keadaan sosial, perubahan massa, kolesterol, hipertensi,
merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan
lainnya, stress serta keturunan (Anwar, 2004; Baliarti, 2008;
Nilawati, 2008).Berdasarkan penyataan tersebut, jelaslah bahwa
keadaan yang paling mendasar salah satunya adalah kecenderungan
pola makan yang kurang sehat pada masyarakat, terlebih pada
masyarakat perkotaan sering dikaitkan dengan PJK.Kesalahan pola
makan itu tidak lain karena ketidakseimbangan komposisi makanan
yang dikonsumsi. Fast food (makanan siap saji) yang makin menjamur
di perkotaan mengandung protein, lemak, karbohidrat yang tinggi,
dan sebaliknya kandungan serat, vitamin dan mineralnya rendah. Hal
ini dapat menjadi pencetus dari berkembangnya penyakit degeneratif,
seperti PJK, hipertensi, diabetes, dan penyakit pembuluh darah
lainnya. Gaya hidup di perkotaan yang sering dilanda stres juga
dapat memacu kerja jantung dan meningkatkan tekanan darah.
Kebiasaan itu masih diperparah dengan merokok.1Makan adalah sesuatu
yang sangat esensial sehingga menjadi prasyarat untuk hidup. Di
sisi lain makan secara tidak tepat dapat menimbulkan resiko
kesehatan individu. Tujuan utama makan dan minum adalah agar tubuh
dapat berfungsi secara normal. Namun saat ini gaya hidup barat
menjadi trend setter, sehingga banyak orang Asia termasuk Indonesia
terpengaruh oleh gaya hidup barat termasuk gaya makan.Berbagai
macam diet pun dianjurkan untuk mengatasi persoalan penyakit
ini.Dengan melihat persoalan mendasar yaitu pola hidup sehat
menjadi sesuatu yang sulit dilakukan saat ini. Rutinitas membuat
pola makan menjadi tidak teratur dan aktivitas fisik pun makin
minim dilakukan. Kurang kesadaran terhadap pola hidup sehat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan rentan terjadi. Seperti
peningkatan kolesterol di dalam darah, yang pada akhirnya dapat
memunculkan PJK.1Adapun tujuan dari refarat ini adalah untuk
mengetahui kebutuhan nutrisi pada pasien yang mengalami gangguan
pada sistem kardiovaskular atau jantung.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. NUTRISINutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan
penting. Nutrisi adalah jumlah dari seluruh interaksi antara
organisme dan makanan yang dikonsumsinya.Dengan kata lain nutrisi
adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien essensial untuk
pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan
menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. Nutrien adalah zat
kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.1,3
Adapun jenis-jenis nutrient:
A. KarbohidratKarbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat
gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam
tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan
energi sebesar 4kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran).
Karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontrakso
jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktifitas
fisik seperti berolahraga atau bekerja.
Karbohidrat dibagi atas :a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa
berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa,
fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul
ganda), contoh sukrosa (Glukosa+fruktosa), maltosa
(glukosa+glukosa), laktosa (glukosa+galaktosa)b. Karbohidrat
kompleks (amilum) adalah polisakarida karenan disusun banyak
molekul glukosac. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh
dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit
atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume
feses.3,4
Di dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, semua jenis
karbohidrat ang dikonsumsikan terkonversi menjadi glukosa untuk
kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai
organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai
macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai
dasar bagi pembentukan energi di dalam tubuh.Melalui berbagai
tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam
tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO2& H2O, dimana
proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses
metabolisme glukosa yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan
kontribusi hampir lebih dari 50% bagi ketersediaan energi. Di dalam
tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak
hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kontraksi
otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan berfungsi
sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk
kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat
tersimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam
otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi
tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat
berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel
darah dan sistem pusat syaraf.2,3
B. LemakLemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan
minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam
lemak.5Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :a) Lipid sederhana Lemak netral (monogliserida,
digliserida, trigliserida), Ester asam lemak dengan alkohol
berberat molekul tinggi Lipid majemuk : fosfolipid, lipoprotein. b)
Lipid turunan Asam lemak Sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
Secara klinis, lemak yang penting adalah : Kolesterol
Trigliserida (lemak netral) Fosfolipid Asam Lemak
Fungsi lemak :3 Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi
yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr. Ikut serta membangun
jaringan tubuh. Perlindungan. Penyekatan/isolasi, lemak akan
mencegah kehilangan panas dari tubuh. Perasaan kenyang, lemak dapat
menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar
kembali segera setelah makan. Vitamin larut dalam lemak.
Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi,
dimana satu gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram
karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak
adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.
Selain itu, lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial
yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus disuplai dari makanan.
Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh
terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya yaitu
pembuatan hormon seks.3Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan
adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk membantu tubuh
mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat
memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian
bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga
berperan sebagai bantalan yang melindungi organ-organ seperti bola
mata, ginjal, dan organ lainnya.Sedangkan fungsi lemak dalam
makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan kualitas
renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan
sifat empuk pada kue. Lemak yang terdapat dalam bahan makanan
sekitar 90%nya merupakan lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan
sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.
Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung
sejumlah besar asam lemak jenuh. Sebaliknya produk makanan nabati,
kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak
jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh
yang kita konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol
dalam darah kita.3,7
C.ProteinProtein disusun atas unsure karbon (C ), hydrogen (H),
oksigen dan kadang-kadang ada unsure phosphor (P) dan sulfur
(S).3Protein dibentuk dari asam amino yaitu :31) Asam amino
esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh yang
berjumlah 8 yaitu isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin,
triptofan, tronin dan fenilanin.2) Asam amino non-esensial yaitu
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh yaitu alanin,
asparagin, glisin, glutamine dan prolin.
Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain
:a) Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya
tripsinb) Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai
cadangan makanan misalnya dalam lapisan aleuron (biji jagung) ,
ovalbumin (putih telur).c) Proteintransport, mentransfer zat-zat
atau unsure-unsur tertentu misalnya hemoglobin untuk mengikat O2d)
Protein kontraktilitas, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya
myosin untuk kontraksi otot.e) Protein pelindung, melindungi tubuh
terhadap zat-zat asing, misalnya antibody yang mengadakan
perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam
tubuh.f) Toksin, merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan,
misalnya bisa ular.g) Hormon merupakan protein yang berfungsi
sebagai pengatur proses dalam tubuh, misalnya hormon insulin, pada
hewan hormon auksin dan gibberellins pada tumbuhan.h) Protein
structural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan
dan tubuh organism hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel,
keratin untuk rambut dan bulu.Berdasarkan sumbernya, protein ada
dua macam yatu :a) Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari
hewan contohnya daging, ikan, telur.b) Protein nabati, yaitu
protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya
kacang-kacangnya.
D. VitaminVitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh danberfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh. 3,4Ada 2 jenis vitamin: Vitamin larut lemak yaitu vitamin A,
D, E, K. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan
dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
E. Mineral dan AirMineral merupakan unsur esensial bagi fungsi
normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem
cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan
lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat
makanan. 3,5,6
Tiga fungsi mineral :1) Konstituen tulang dan gigi ; contoh :
calsium, magnesium, fosfor.2) Pembentukan garam-garam yang larut
dan mengendalikan komposisi cairan tubuhcontoh Na, Cl
(ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).3) Bahan dasar enzim dan
protein.
Macam-Macam sumber Nutrisi yang perlu diperhatikan oleh pasien
dengan penyakit jantung:8,9 Snacks dan makanan pencuci
mulutBuah-buahan dan es buah dapat dibuat snack dan makanan pencuci
mulut yang baik. Keripik goreng dan crackers tinggi lemak harus
dihindari. Penukar yang sesuai meliputi melba toast, Ry Krips,
graham crackers, bagels, English muufins dan sayuran. Sherbert,
angel food cake, fruit flavored gelatin, kue-kue rendah lemak
seperti ginger snaps, newton cookies dan kadang-kadang yogurt beku
atau es susu rendah lemak dapat diterima. Cakes, pie, kue-kue yang
terbuat dari putih telur, pengganti telur, sususkim, dan minyak tak
jenuh dapat digunakan sekali-kali. Makanan di luar/di
restaurantHindari makan goreng-gorengan, pada restoranfast food,
pilih dari salad bar atau makanan yang dibakar. Pesan makanan tanpa
saus, mentega dan sour cream. Gunakan margarine daripada mentega
dan gunakan hanya dalam jumlah kecil. Mintalah salad dressing
disajikan disamping dan digunakan dalam jumlah terbatas. Hindari
topping tinggi lemak seperti bacon, telur potong, dan keju,makanlah
sedikit biji matahari dan zaitun. Makanan yang menyenangkan.Umumnya
makanan yang menyenangkan tinggi lemak jenuh atau kolesterol.Salah
satu cara mengatasi ini yaitu menyediakan terdahulu casseroles,
roti dan makanan pencuci mulut rendah lemak, komposisi rendah
kolesterol lalu bekukan untuk suatu acara ketika waktu penyiapan
singkat. Saat ini beberapa pabrik sudah membuat makanan beku rendah
lemak,rendah kalori. Makanan tinggi serat.Serat yang larut termasuk
pectin, permen karet dan beberapa hemiselulosa adalah agen
hipokolesterolemik. Ini ditemui dalam oat bran, bar ley, leguminosa
dan banyak buah-buahan dan sayuran. Serat yang tidak larut seperti
selulose, dijumpai dalam wheat bran, tidak mempunyai efek seperti
itu. Pemasukan serat makanan yang diinginkan adalah sekitar
25-30g/hari.2.2 DIETDiet adalah suatu aturan untuk mengatur pola
makan dan frekuensi makan. Yang dimaksud pola makan adalah suatu
susunan hidangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati, sayur dan buah dalam sehari. Frekuensi makan adalah
banyaknya asupan makanan per orang dalam sehari.2,3,4Penyebab
penyakit jantung adalah akibat proses berkelanjutan, di mana
jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan
fungsi secara normal dan terjadi penyempitan dan sumbatan dari
pembuluh nadi jantung. Penyempitan disebabkan oleh penumpukan
zat-zat lemak (lipid kolestrol) yang makin lama makin banyak
langsung di bawah lapisan terdalam (endothelium) dari dinding
pembuluh nadi. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi
ketidakefisiensian fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah
normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut
nadi.2,3Penatalaksanaan diet3,4 Kenali kebutuhan untuk perubahan
permanen dan gaya hidup untuk mengurangi resiko Kurangi lemak dan
kolesterol dalam diet Tingkatkan pemasukan tinggi serat Ambil
langkah-langkah untuk menurunkan trigliserida (bila memungkinkan)
Capai dan pertahankan berat badan ideal Lakukan olahraga aerobik
secara teratur
Tujuan pemberian diet3,4 Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan pekerjaan jantung Menurunkan BB bila penderita terlalu
gemuk Mencegah/menghilangkan penimbunan garam/air Menurunkan kadar
kolesterol LDL di bawah 130 mg/dl dan kadar kolesterol total di
bawah 200 mg/dl Mengubah jenis dan asupan lemak makanan Menurunkan
asupan kolesterol makanan Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks
dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.
Syaratsyarat diet penyakit jantung adalah : Energi cukup, untuk
mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Bila kegemukan,
penurunan BB dapat dicapai dengan asupan energi yang rendah dan
meningkatkan aktivitas fisik. Penurunan BB biasanya menghasilkan
penurunan kadar trigliserida darah yang cepat. Protein cukup yaitu
0,8 g/kg BB. 10 20 % dari kebutuhan energi total Lemak sedang,
yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak
jenih,dan 10-15% lemak tidak jenuh. < 10 % Diet Dislipidemia
Tahap I< 7 % Diet Dislipidemia Tahap II 20% kalori total
50-60% dari kalori total, 15% dari total kalori
Kurang dari 300 mg/hariKurang dari 10% kalori total
Sampai 10% kalori total
Kurang dari 200mg/hari Sampai mencapai dan mempertahankan berat
yang diinginkan
2.3.2.2 Nutrisi Kuratif Penyakit Jantung Koroner
Modifikasi diet merupakan bagian pengobatan untuk semua individu
dengan PJK, karena pengurangan pemasukan lemak jenuh dan kolesterol
membantu mengurangi kolesterol serum. Pada kasus-kasus berat,
terapi obat-obatan mungkin diperlukan. Obat-obatan yang umum
digunakan adalah asam empedu sekuestrans kolestiramin dan
kolestipol; asam nikotinat, yang menurunkan total kolesterol dan
LDL serta trigliserida; inhibitor sintesis kolesterol, seperti
lovastatin; turunan asam fibrat seperti gemfibrozil dan klofibrat,
yang menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL; dan
prubocol, yang menurunkan kolesterol LDL dan juga kolesterol
HDL.33
Tabel 5 Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Diberikan kepada
Penderita PJK4,5,30
Golongan bahanBoleh diberikan Tidak boleh diberikan
Sumber hidrat arang
Sumber protein hewani
Sumber protein nabati
Sumber lemak
Sayuran
Buah-buahan
Bumbu
MinumanBeras, bulgur, singkong, talas, kentang, macaroni, mie,
bihun, roti, biscuit, tepung, gula Daging sapi kurus, ayam, bebek,
ikan, telur, susu dalam jumlah terbatasKacang kering maksimum 25
gram/hari, tahu, tempe, oncom
Minyak, margarin, mentega sedapat mungkin tidak untuk
menggoreng, kelapa, santan encer dalam jumlah terbatas.
Sayuran yang tidak mengandung gas, bayam, kangkung, buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, tomat dan wortel
Semua buah, nangka, durian, advokad, hanya diperbolehkan dalam
jumlah terbatas
Bumbu dapur, pala, kayu manis, asam, gula, garam
Teh encer, cokelat, sirop, susu dalam jumlah terbataKue yang
terlalu manis dan gurih seperti cake, tarcis, dodol
Semua daging berlemak ham, sosis
Goreng-gorengan, santan kental
Sayuran yang menimbulkan gas, sawi, kol, lobak.
Cabai dan bumbu lain yang merangsang
Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol
Makanan yang menolong bagi penderita penyakit jantung koroner
adalah sebagai berikut :a) Sumber antioksidan, meliputi : Sumber
B-Karoten, yaitu ubi jalar, wortel, labu kuning, mangga bayam dan
kailan Sumber vitamin E, yaitu asparagus, taoge, minyak sayur dan
kacang-kacangan Sumber vitamin C, yaitu daun singkong, mangga,
jeruk, brokoli, sawi dan jambu biji.b) Sumber asam lemak omega 3,
yaitu jenis ikan laut (teri, sarden, tenggiri dan tembang), serta
minyak ikan.c) Sumber asam folat, yaitu kacang-kacangan (kacang
hijau, kacang merah dan kacang polong), sari jeruk asli, bayam dan
hati ayamd) .Sumber vitamin B6, yaitu pisang, daging ayam tanpa
lemak, beras merah, oatmeal dan tuna putih dalam kaleng.e) Sumber
flavonoid, yaitu melon, anggur, jeruk, pepaya, mangga, kesemek dan
jambu biji.f) Makanan tinggi serat, yaitu serealia,
kacang-kacangan, labu, jagung, apel dan sayuran.g) Bawang putih h)
Sumberlycopene, yaitu tomat masak i) Minyak zaitun.
Makanan yang harus dikurangi oleh penderita penyakit jantung
koroner adalah sebagai berikut : daging berlemak, telur, susu penuh
(whole milk), jeroan, makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh
(Wirakusumah, 2001).
Banyak mengkonsumsi lemak hewani (lemak jenuh) akan meningkatkan
kolesterol dalam darah, dalam proses jangka panjang akan
mengakibatkan penimbunan (flak) di pembuluh darah sehingga aliran
darah ke seluruh tubuh dapat terganggu. Apabila perubahan ini
terjadi pada pembuluh darah koronaria menyebabkan PJK (Krisnatuti
dan Yenrina, 2000).
2.3.3 Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung Kongestif terjadi akibat menurunnya efisiensi
miocard yang disebabkan oleh infark miokard, penyakit katub
jantung, hipertensi, defisiensi tiamin dan kondisi lainnya. Laju
darah menurun dengan gangguan eksresi natrium dan air. Sering
sebagai akibatnya adalah edema perifer dan edema paru dan
asites.
Terapi gizi bagi pasien pasien gagal jantung kongestif
(decompensasi jantung) harus berfokos pada keseimbangan status
cairan dan elektrolit : Pemantauan status kalium jika pasien
mendapatkan terapi deuretik; pada hipokalemia, kalium dapat
diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium
seperti kacang hijau atau suplemen kalium. Pembatasan asupan garam
(natrium) hingga 2-3 g natrium perhari (konsumsi garam yang
berlebihan dapat menyebabkan retensi cairansehingga menambah berat
gejala edema yang biasa terjadi pada decompensasi jantung ). Diet
rendah natrium merupakan kontraindikasi pada salt-depleting renal
diseases seperti pielenofritis yang menggangu fungsi tubulus ginjal
dalam menyerap natrium. Penyusuain pembatasan cairan dilakukan
menurut : a) Respons pasien terhadap pengobatan b) Kepatuhan
terhadap pembatasan natrium c) Intensitas / prorestifitas
penyakit
Pasien gagal jantung kongestif harus dianjurkan untuk membaca
label pada kemasan makanan sehingga mengetahui adanya natrium yang
tersembunyi dlam bentuk bahan bahan aditif / pengawet makanan. Obat
obatan juga dapat mengandung natrium dalam jumlah yang berarti (
barbiturat, antibiotik, alkalires lambung, dll ) dan dengan
demikian pasien harus berkonsultasi dengan dokter tentang kandungan
natrium dalam obat obatan yang digunakan.Pasien gagal jantung
kongestif yang lanjut dapat menderita kakeksia (cardiac cahexia)
berat dan penurunan masa lemak maupun otot. Etiologi kakeksia
jantung ini mencakup anoreksia, hipermetabolisme yang berhubungan
dengan kargiomegali, dan kehilangan nitrogen yang berhubungan
dengan hipoksia / malabsorpsi. Terapi kakeksia jantung memerlukan
dukungan gizi yang agresif yang umumnya mencakup enteral feeding
untuk membantu asupan oral. Kalau perlu , furmula enteral bagi
keperluan ini mengandung unsur unsur gizi elemental seperti
peptida, maltodekstrin dan minyak rantai sedang (MCT) agar kalori
yang cukup dapat diberikan tanpa memboroskan banyak energi untuk
menyerap unsur unsur tersebut.
2.3.3.1 Nutrisi Preventif
Untuk mencegah penyakit koroner/ kardiovaskuler, kita perlu
memperhatikan beberapa hal berikut ini:4,30 Mempertahankan kadar
kolestrol total