Top Banner
Proses Peralihan Kekuasaan Politik Setelah Peristiwa Gerakan 30 September PKI
23

Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

May 28, 2015

Download

Education

Widadta

Menampilkan presentasi sejarah untuk kelas XI - IPA, tentang peristiwa G-30-S /PKI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Proses Peralihan Kekuasaan PolitikSetelah Peristiwa

Gerakan 30 September PKI

Page 2: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

By :

1. Bagus Zuldan Nur Majid :

06

2. Fatahilah Muttaqin :

11

3. Nia Putri Sari :

20

4. Riska Anggraeni W :

27

5. Widad Trie Ambarsari :

34

Page 3: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

G-30-S/ PKI

1. Aksi PKI Sebelum G-30-S

2. Perseteruan PKI dan AD

3. Pelaksanaan G-30-S/ PKI

4. Penumpasan G-30-S/ PKI

5. Reaksi Masyarakat

Page 4: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

1. Aksi PKI Sebelum G-30-S

Pada tahun 1956-1963, PKI mengikuti strategi Moskow, yaitu

transisi damai menuju komunisme. Akan tetapi adanya

perpecahan antara Uni Soviet dan Cina mengenai ajaran dan strateginya, PKI menjadi

memindahkan haluan dari Moskow ke Peking selama 1963-1964. Sejak itu, muncul gagasan

revolusi agraria sebagai jalan menuju kekuasaan.

Page 5: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

PKI kemudian melakukan mobilisasi besar-besaran terhadap

anggotanya dan melakukan penyusupan (infiltrasi) pada

departemen pemerintahan. Upaya pki ini berhasil sesuai harapan,

akan tetapi juga mengakibatkan konfrontasi yang meningkat

menjadi aksi pemogokan dan aksi kekerasan dengan tujuan menyingkirkan musuhnya.

Page 6: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Awal tahun 1965 merupakan masa ofensif radikal yang ditangani Ketua PKI Dipa

Nusantara (D.N.) Aidit bersama kelompoknya. Sementara itu,

Angkatan Darat muncul sebagai organisasi militer

pejuang kemasyarakatan. Hal ini tidak disambut baik oleh PKI

sehingga muncul slogan “ganyang kabir”.

2. Perseteruan PKI dan AD

Page 7: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Perseteruan PKI dan AD antara lain disebabkan karena :1. Angkatan Darat Menolak

Pembentukan Angkatan Kelima, yaitu angkatan yang terdiri atas buruh dan petani yang dipersenjatai. Alasan AD, Karena angkatan kelima tidak berada dalam lingkungan ABRI dan ditangan komando perwira yang profesional.

Page 8: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

2. Angkatan Darat Menolak Nasakom “Nasional,agama, Komunis”. Pada tanggal 30 Juli 1965 dalam pertemuan dengan Staf Umum AD (SUAD) dan panglima daerah, dikatakan bahwa satuan- satuan Pertahanan Sipil (Hansip) yang berada di bawah pengawasan Angkatan Darat dianggap sudah cukup.

Page 9: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

3. Angkatan Darat Menolak Poros Jakarta-Peking dan Konfrontasi dengan Malaysia. Alasanya karena hanya akan membantu Cina meluaskan semangat revolusi komunisnya di Asia Tenggara dan akan merusak hubungan baik dengan negara- negara tetangga.

Page 10: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

3. Pelaksanaan G-30-S/ PKI

Penculikan perwira angkatan darat

Kamis tanggal 30 September 1965 menjadi hari sibuk bagi G-30-S/ PKI. Selama siang hari di

Lubang Buaya, PKI yang dipimpin Kolonel Untung dan

dihadiri Latief, Suyono, Supeno, Suradi, Sukrisno, Kuncoro, Dul

Arief, Syam dan Pono melakukan persiapan.

Page 11: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Persiapan diantaranya berkaitan dengan lokasi

Central Komando (Cenko) I, metode Komunikasi antara unit-unit, Kordinasi aktivitas

mereka, Sandi- sandi, Logistik, Transportasi, Suplai Senjata,

dan detail-detail tekhnis lainya.

Page 12: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

pukul 05.50 dul arief melaporkan kepada Kolonel untung bahwa para jenderal telah “diamankan” dan dimasukan ke Lubang Buaya, tetapi Nasution berhasil lolos. Selanjutnya, atas perintah kolonel Untung, pukul 04.00 pagi, Batalion 454 dan 530 berhasil mengepung istana dan mengendalikan Stasiun RRI Pusat dan Gedung PN telekomunikasi di jalan Merdeka Selatan.

Page 13: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Enam jenderal yang menjadi

korban keganasan G-30-S/ PKI

adalah :• Letnan Jenderal Ahmad Yani

(Men/ Pangad)

• Mayjen Haryono Mas

Tirtodarmo (Deputi Iii

Pangad)• Mayjen R. Suprapto (Deputi

Ii Pangad)• Mayjen Siswondo Parman

(Asisten I Pangad)

• Brigjen Donald Izacus

Panjaitan (Asisten Iv

Pangad)• Brigjen Sutoyo Siswomiharjo

(Inspektur Kehakiman)

Page 14: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Korban lain akibat gerakan ini

yaitu• Ade Irma Suryani (Putri

Nasution). Ia meninggal

karena luka parah akibat

tembakan penculik.

• Latnan satu pierre andries

tendean. ajudan ini

menjadi sasaran

penculikan karena

wajahnya mirip Nasution

• Brigadier polisi karel satsuit

tubun (pengawal rumah

Waperdam II Dr. J.

Leimena). Ia meninggal

karena tebakaan

Page 15: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI
Page 16: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Pembentukan Dewan Resolusi Indonesia

Pki yang berhasil mengendalikan stasiun RRI, Pada pukul 07.20 dan diulang pada pukul 08.15 mengumumkan Dekrit No. 1 tentang Gerakan 30 September, salah satu isinya adalah Pembentukan Dewan Revolusi Indonesia. anggota dewan ini 45 orang, dimana 21 orangnya merupakan binaan pki.

Page 17: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Keputusan tersebut telah membuka tabir yang sebenarnya dari G-30-S /PKI, yaitu merebut kekuasaan yang didahului dengan penculikan para jenderal AD. Hal itu dilakukan karena para jenderal AD dianggap sebagai penghalang utama tujuan mereka.

Page 18: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

4. Penumpasan G-30-S/ PKI

Begitu mengetahui dari siaran RRI,

Pangkonstrad Mayor Jenderal soeharto yang bertugas

menggantikan Men/ Pangad jika

berhalangan segera melakukan operasi-operasi

penumpasan.

Page 19: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Operasi miter dilakukan pada sore hari tanggal 1 oktober 1965. Pada pukul 19.15, pasukan RPKAD berhasil menduduki gedung RRI Pusat dan Gedung Telekomunikasi serta mengamankan seluruh medan merdeka tanpa perlawanan. Dalam waktu singkat, Jakarta sudah dapat dikuasai kembali oleh ABRI.

Page 20: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

pada pukul 06.10 tanggal 2 Oktober

1965 daerah sekitar Pangkalan Udara

Halim berhasil dikuasai dan

didapati Sukitman, seorang polisi yang

ditangkap pki karena

dikhawatirkan menjadi saksi penculikan D.I

Panjaitan.

Page 21: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

Berdasarkan petunjuk dari Sukitman, pada tanggal 3 Oktober 1965 ditemukan jenazah para perwira AD di sebuah sumur tua dan pada HUT ABRI 5 Oktober 1965, jenazah para perwira AD dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dan kemudian dianugerahi gelar “Pahlawan Revolusi”.

Page 22: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

5. Reaksi Masyarakat

Setelah diumumkannya pernyataan presiden yang mengutuk gerakan 30 september menyebabkan fakta PKI yang mendalangi gerakan itu tersingkap. Kemarahan rakyat meningkat yang dilampiaskan melalui berbagai aksi seperti pembakaran gedung kantor pusat PKI di jalan Kramat Jaya, rumah tokoh-tokoh PKI dan kantor-kantornya.

Page 23: Proses peralihan kekuasaan setelah G-30-S PKI

BY :KELOMPOK 6