Top Banner
1 PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Basis akuntansi; Prinsip nilai historis; Prinsip realisasi; Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; Prinsip periodisitas; Prinsip konsistensi; Prinsip pengungkapan lengkap; dan Prinsip penyajian wajar.
40

Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Jul 24, 2015

Download

Documents

Rizka Fahrani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

1

PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

Basis akuntansi; Prinsip nilai historis; Prinsip realisasi; Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; Prinsip periodisitas; Prinsip konsistensi; Prinsip pengungkapan lengkap; dan Prinsip penyajian wajar.

Page 2: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

2

BASIS AKUNTANSI

BASIS KAS: untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan;

BASIS AKRUAL: untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas;

Entitas diperkenankan menggunakan basis akrual sepenuhnya, namun tetap menyajikan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan basis kas.

“Cash towards Accrual”

Page 3: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

3

BASIS AKUNTANSI “BASIS KAS”

Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

Page 4: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

4

PRINSIP NILAI HISTORIS (HISTORICAL COST)

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.

Nilai perolehan lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.

Page 5: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

5

PRINSIP REALISASI

• Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membiayai belanja yang terjadi dalam periode tersebut.

• Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam akuntansi komersial.

Page 6: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

6

SUBSTANCE OVER FORM

Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi,

bukan hanya mengikuti aspek formalitas.

Page 7: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

7

PERIODISITAS

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi

periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya

yang dimilikinya dapat ditentukan

Page 8: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

8

KONSISTENSI

• Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal).

• Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama.

• Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Page 9: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

9

PENGUNGKAPAN LENGKAP (FULL DISCLOSURE)

• Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

• Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.

Page 10: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

10

PENYAJIAN WAJAR (FAIR PRESENTATION)

Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah

Page 11: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

11

KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN

• Materialitas• Pertimbangan biaya & manfaat• Keseimbangan antar karakteristik kualitatif

Page 12: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

12

ASUMSI DASAR

Asumsi kemandirian entitas Asumsi kesinambungan entitas Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary

measurement)

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

Relevan; Andal; Dapat dibandingkan; dan Dapat dipahami

Page 13: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Page 14: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Page 15: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Tujuan khusus pelaporan keuangan pemerintah menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:

– menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

– menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Page 16: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;

menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;

menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Page 17: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

Jenis-Jenis Laporan Keuangan pemerintah:– Laporan Realisasi Anggaran; – Neraca;– Laporan Arus Kas; dan – Catatan atas Laporan Keuangan.

Page 18: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

1. NERACA

Page 19: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

• Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal tertentu.

• Posisi keuangan = posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana.

PENGERTIAN

Page 20: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

• Aset adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah dan dapat diukur dalam satuan uang.

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaianya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

• Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.

Page 21: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Contoh format Laporan NERACA

Page 22: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN(LRA)

Page 23: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

PENGERTIAN

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.

Page 24: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

STRUKTUR LRA

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi disandingkan dgn anggaran dalam 1 (satu) periode, TERDIRI DARI:

pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan.

Page 25: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

STRUKTUR APBN DAN REALISASINYA

APBN REALISASI APBN

A Pendapatan 900,00 950,00

B Belanja (Termasuk Transfer)

1.000,00 1.100,00

C Surplus/Defisit (A - B) (100,00) (150,00)

D Penerimaan Pembiayaan 300,00 350,00

E Pengeluaran Pembiayaan

(200,00) (150,00)

F Pembiayaan Neto (D - E) 100,00 200,00

G SILPA (F - C) 50,00

Page 26: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

3. LAPORAN ARUS KAS

Page 27: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Pengertian LAK

Laporan yang memberi informasi: Arus masuk kas (pendapatan, penerimaan

pembiayaan, penerimaan PFK); Arus keluar kas (belanja, pengeluaran

pembiayaan, pengeluaran PFK); Saldo awal kas; Saldo akhir kas.

Page 28: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Arti Penting LAK

Laporan Arus Kas (LAK): Memuat seluruh penerimaan dan

pengeluaran kas baik yang dianggarkan/tidak dianggarkan;

Hanya disajikan unit yang memiliki fungsi perbendaharaan;

Page 29: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Tujuan Pelaporan Keuangan

memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas;

pertanggungjawaban; pengambilan keputusan

Page 30: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Manfaat LAK

Indikator yang akan datang; Alat menilai kecermatan estimasi penerimaan

kas; Alat pertanggungjawaban; Bahan evaluasi aktiva bersih/ekuitas.

Page 31: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Struktur LAK

Penyajian berdasarkan aktivitas: operasi; investasi aset nonkeuangan; pembiayaan; nonanggaran.

Page 32: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Arus Masuk Aktivitas Operasi

– Penerimaan Perpajakan;– Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);– Penerimaan Hibah;– Penerimaan Bagian Laba perusahaan

negara dan Investasi Lainnya;

Page 33: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Arus Keluar Aktivitas Operasi

Belanja PegawaiBelanja BarangBungaSubsidiHibah

Bantuan SosialBelanja Lain-LainTransfer Keluar

Page 34: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Arus Masuk/Keluar Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan

Arus Masuk: Penjualan Aset Tetap; Penjualan Aset Lainnya

Arus Keluar: Perolehan Aset Tetap; Perolehan Aset Lainnya.

Page 35: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Arus Masuk/Keluar Aktivitas Pembiayaan

Arus masuk:• Penerimaan Pinjaman;• Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang

Negara;• Penerimaan dari Divestasi;.

Arus Keluar:– Penyertaan Modal Pemerintah; – Pembayaran Pokok Pinjaman;– Pemberian Pinjaman Jangka Panjang;

Page 36: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Arus masuk/keluar Aktivitas Nonanggaran

Arus Masuk:– Penerimaan PFK;– Penerimaan Kiriman Uang.

Arus Keluar– Pengeluaran PFK;– Pembayaran Kiriman Uang.

Page 37: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

Penyajian LAK

Metode: Langsung dan tidak langsung; Hubungan antara saldo-saldo awal dan akhir di

LAK sama dengan yang ada dalam akun yang sama di Neraca.

Lihat contoh arus kas di PSAP 03

Page 38: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN(CaLK)

Page 39: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

TUJUAN MEMBUAT CALK

LK memperoleh status :1. Mudah dipahami2. Menghindari salah paham3. Pemahaman mendalam melalui pengungkapan

setiap pos penting4. Mampu menjawab bagaimana perkembangan

kondisi keuangan entitas5. full disclosure

Page 40: Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan (Bab 3)

ISI CaLK Pendahuluan;

- Dasar Hukum- Prosedur Penyusunan LK

Kebijakan Akuntansi; Ringkasan Laporan; Penjelasan atas perkiraan Laporan Realisasi

Anggaran Penjelasan atas Pos-pos Neraca; Informasi tambahan. Pengungkapan Lainnya.