This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Basis akuntansi; Prinsip nilai historis; Prinsip realisasi; Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; Prinsip periodisitas; Prinsip konsistensi; Prinsip pengungkapan lengkap; dan Prinsip penyajian wajar.
2
BASIS AKUNTANSI
BASIS KAS: untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan;
BASIS AKRUAL: untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas;
Entitas diperkenankan menggunakan basis akrual sepenuhnya, namun tetap menyajikan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan basis kas.
“Cash towards Accrual”
3
BASIS AKUNTANSI “BASIS KAS”
Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
4
PRINSIP NILAI HISTORIS (HISTORICAL COST)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.
Nilai perolehan lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.
5
PRINSIP REALISASI
• Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membiayai belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
• Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam akuntansi komersial.
6
SUBSTANCE OVER FORM
Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi,
bukan hanya mengikuti aspek formalitas.
7
PERIODISITAS
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi
periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya
yang dimilikinya dapat ditentukan
8
KONSISTENSI
• Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal).
• Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama.
• Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
9
PENGUNGKAPAN LENGKAP (FULL DISCLOSURE)
• Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
• Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
10
PENYAJIAN WAJAR (FAIR PRESENTATION)
Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
Asumsi kemandirian entitas Asumsi kesinambungan entitas Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary
measurement)
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Relevan; Andal; Dapat dibandingkan; dan Dapat dipahami
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Tujuan khusus pelaporan keuangan pemerintah menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
– menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
– menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;
menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Jenis-Jenis Laporan Keuangan pemerintah:– Laporan Realisasi Anggaran; – Neraca;– Laporan Arus Kas; dan – Catatan atas Laporan Keuangan.
1. NERACA
• Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal tertentu.
• Posisi keuangan = posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana.
PENGERTIAN
• Aset adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah dan dapat diukur dalam satuan uang.
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaianya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
• Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
Contoh format Laporan NERACA
2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN(LRA)
PENGERTIAN
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.
STRUKTUR LRA
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi disandingkan dgn anggaran dalam 1 (satu) periode, TERDIRI DARI:
pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan.
STRUKTUR APBN DAN REALISASINYA
APBN REALISASI APBN
A Pendapatan 900,00 950,00
B Belanja (Termasuk Transfer)
1.000,00 1.100,00
C Surplus/Defisit (A - B) (100,00) (150,00)
D Penerimaan Pembiayaan 300,00 350,00
E Pengeluaran Pembiayaan
(200,00) (150,00)
F Pembiayaan Neto (D - E) 100,00 200,00
G SILPA (F - C) 50,00
3. LAPORAN ARUS KAS
Pengertian LAK
Laporan yang memberi informasi: Arus masuk kas (pendapatan, penerimaan
pembiayaan, penerimaan PFK); Arus keluar kas (belanja, pengeluaran
pembiayaan, pengeluaran PFK); Saldo awal kas; Saldo akhir kas.
Arti Penting LAK
Laporan Arus Kas (LAK): Memuat seluruh penerimaan dan
pengeluaran kas baik yang dianggarkan/tidak dianggarkan;
Hanya disajikan unit yang memiliki fungsi perbendaharaan;
Tujuan Pelaporan Keuangan
memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas;
pertanggungjawaban; pengambilan keputusan
Manfaat LAK
Indikator yang akan datang; Alat menilai kecermatan estimasi penerimaan
kas; Alat pertanggungjawaban; Bahan evaluasi aktiva bersih/ekuitas.
Struktur LAK
Penyajian berdasarkan aktivitas: operasi; investasi aset nonkeuangan; pembiayaan; nonanggaran.
Arus Masuk Aktivitas Operasi
– Penerimaan Perpajakan;– Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);– Penerimaan Hibah;– Penerimaan Bagian Laba perusahaan
negara dan Investasi Lainnya;
Arus Keluar Aktivitas Operasi
Belanja PegawaiBelanja BarangBungaSubsidiHibah
Bantuan SosialBelanja Lain-LainTransfer Keluar
Arus Masuk/Keluar Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan
Arus Masuk: Penjualan Aset Tetap; Penjualan Aset Lainnya
Arus Keluar: Perolehan Aset Tetap; Perolehan Aset Lainnya.
Arus Masuk/Keluar Aktivitas Pembiayaan
Arus masuk:• Penerimaan Pinjaman;• Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang