Top Banner

of 23

Rerangka Konseptual & Tujuan Pelaporan Akuntansi

Jul 17, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Rerangka Konseptual & Tujuan Pelaporan AkuntansiAnggota: Susi Ariyanti (09403241011) Setiasih (09403241012) Pinesthy Putri H. (09403241013) Yudha Mahardika (09403241047)

Rerangka Konseptual Akuntansi Rerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang mendaji landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan

Lanjutanrerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen, yaitu : Tujuan pelaporan keuangan Kriteria kualitas informasi Elemen-elemen statemen keuangan Pengukuran dan pengakuan

Prinsip Akuntansi Berterima Umum Prinsip Akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda, dan teknik akuntasi yang tersedian baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. Standar Akuntansi adalah konsep, prinsip, metoda, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu Negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan Negara tersebut. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lainnya yang didukung berlakunya secara resmi , teoritis, dan praktis.

Isi PABU Berdasarkan Rerangka Dokumen PABU Versi APB PABU Versi APB PABU Versi SAS No. 69 PABU Versi SPAP

Struktur AkuntansiFaktor-faktor Lingkungan (sosial, budaya, ekonomik, dan politik) P e r e k a y a s a a n Tujuan Pelaporan Keuangan diturunkan dari tujuan sosial dan ekonomik

Rerangka Konseptual Pelaporan Keuangan

Prinsip akuntansi berterima umum terutama standar akuntansi

Menyusun dan menyajikan sesuai dengan

Mengaudit apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar sesuai dengan

Menganalisis dan menginterpretasi sesuai dengan

Manajemen Laporan Auditor

Auditor Independen

StaPBU Investor Kreditor Pemerintah Pelanggan Masyarakat umumPihak berkepentingan

P r a k t i k

Sistem Informasi Akuntansi

Statemen Keuangan Kesamaan interpretasi terhadap pesan informasi

Kesatuan usaha

Tujuan pelaporan keuangan tercapai

Fungsi Struktur Akuntansi Bidang Studi Bidang Profesi Fungsi Auditor Independen

Tujuan Pelaporan KeuanganMenurut Most, ada dua pendekatan dalam penentuan tujuan penyediaan informasi, yaitu : Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai bermacam-macam kepentingan keputusan (pendekatan basis data), atau Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui atau teridentifikasi (beda tujuan beda angka).

Aspek sosial tujuan pelaporan Tujuan fungsional Tujuan bersama Tujuan kelompok dominan

Perkembangan Tujuan Pelaporan KeuanganTujuan pelaporan yang diajukan oleh badan komite eksekutif American Accounting Association (AAA): Tujuan versi ASOBAT Tujuan versi APB No.4 Tujuan versi Trueblood Committee

Tujuan Pelaporan keuangan FASB Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkunagan ekonomik, hukum, politis, dan sosial tempat akuntansi diterapkan. Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi yang dapat disampaikan melalui mekanisma pelaporan keuangan Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk menghindari terlalu umumnya informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan informasionalnya.

Tujuan pelaporan entitas non bisnis Empat kelompok yang khususnya berkepentingan dengan informasi yang disajikan oleh pelaporan keuangan oleh organisasi non bisnis: Penyedia sumber daya Elemen penyusun yang menggunakan dan memperoleh keuntungan dari jasa-jasa yang diberikan oleh organisasi Badan-badan penyelenggara dan pengawas Manajer organisasi-organisasi non bisnis

Karakteristik Kualitatif Informasi1. Nilai informasi 2. Keterpahaman 3. Keberpautan 4. Nilai prediktif 5. Nilai balikan 6. Ketepatwaktuan 7. Keterandalan 8. Ketepatan penyimbolan 9. Keterujian 10.Kenetralan 11.Keterbandingan (comparability) 12.Materialitas (materiality) 13.Bobot Keberpautan dan Keterandalan

Elemen elemen Statemen KeuanganElemen-elemen umum dalam tujuan statemen keuangan adalah Aliran kas bersih di masa yang akan datang ke badan usaha Sumber daya ekonomik badan usaha Klaim sumber daya ekonomik tadi dari ; Entitas atau badan usaha lain Pemilik Perubahan elemen di atas akibat transaksi, kejadian, atau keadaan

LanjutanDefinisi elemen elemen yang diidentifikasi FASB : Aset Kewajiban Ekuitas atau aset bersih Investasi oleh pemilik Diatribusi ke pemilik Laba komprehensif Pendapatan Biaya Untung Rugi

Pelaporan dan Statemen keuangan FASB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh statement keuangan. Kewajiban spesifik tersebut ditimbulkan melalui standar akuntansi. Sampai tingkat tertentu, penyusun standar dapat mempengaruhi (mewajibkan) penyampaian informasi di luar statement keuangan melalui standar akuntansi.

Seperangkat Statemen KeuanganFASB menyatakan bahwa seperangkat penuh statemen keuangan untuk suatu perioda harus menunjukkan informasi sebagai berikut: Posisi keuangan pada akhir perioda tersebut Laba untuk perioda tersebut Laba komprehensif untuk perioda tersebut Aliran kas selama perioda tersebut Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama perioda tersebut

Pengukuran Pengukuran (measurement) adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasikan makna atau atribut objek tersebut. Atribut adalah suatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau ciri yang dikandung objek tersebut. Atribut pengukuran suatu elemen/pos adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus dilekatkan pada suatu elemen/pos untuk merepresentasikan secara tepat atribut yang ingin diungkapkan dari elemen/pos tersebut dalam pelaporan keuangan.

PengakuanFASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut. Definisi, suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan Keterukuran, suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup Keberpautan, informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk mebuat perbedaan dalam keputusan pemakai Keterandalan, informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.

Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi Saat Pengukuran Penentuan Aliran Kas Masa Datang Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang Nilai Wajar

Tujuan Nilai Sekarang dalam Pengukuran Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi adalah untuk menangkap atau merefleksi sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa datang dan untuk mengestimasi nilai wajar. Nilai sekarang dapat menangkap perbedaan ekonomik antar aliran kas kalau unsur-unsur berikut dipertimbangkan (SFAC No. 7, prg. 23): Suatu estimat aliran kas masa datang atau, dalam beberapa kasus kompleks, serangkaian aliran kas masa datang yang tiba pada saat berbeda Harapan-harapan tentang variasi yang mungkin terjadi dalam jumlah dan saat tibanya aliran kas tersebut Nilai waktu uang yang ditunjukkan dengan oleh bunga bebas risiko Harga atau nilai penanggungan risiko atau ketidakpastian yang melekat pada aset atau kewajiban Faktor-faktor lain termasuk likuiditas dan ketaksempurnaan pasar

Prinsip-prinsip Umum Sedapat-dapatnya aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi asumsi-asumsi tentang kejadian dan ketidakpastian masa datang yang dipertimbangkan dalam memutuskan apakah memperoleh atau tidak suatu aset atau sekelompok aset dalam suatu transaksi tunai yang bebas. Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskun aliran kas harus merefleksi asumsi-asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang melekat pada aliran kas estimasian agar pengaruh asumsi tidak berganda atau terabaikan. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan faktor yang tidak berkaitan dengan aset atau kewajiban yang bersangkutan. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang mungkin terjadi daripada jumlah rupiah tunggal paling boleh jadi, minimum atau maksimum.

Manfaat dan Keterbatasan Model Transfer Teknologi Pengaruh RK FASB Dokumen kebijakan