PowerPoint Presentation
RENCANA AKSI PROYEK PERUBAHANDIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
ANGKATAN XIIKABUPATEN KEPULAUAN SELAYARKERJASAMA BADAN DIKLAT
PROVINSI SULAWESI SELATANMAKASSAR2015
PENINGKATAN PELAYANAN VAKSINASI RABIES PADA HEWAN PENYEBAR
RABIES DI KECAMATAN BONTOMATENE MELALUI PEMBENTUKAN JARINGAN FORUM
KOMUNITAS DALAM RANGKA MENUJU SULAWESI SELATAN BEBAS RABIES 20201.
IDENTITAS PROYEKJUDULPENINGKATAN PELAYANAN VAKSINASI RABIES PADA
HEWAN PENYEBAR RABIES DI KECAMATAN BONTOMATENE MELALUI PEMBENTUKAN
JARINGAN FORUM KOMUNITAS DALAM RANGKA MENUJU SULAWESI SELATAN BEBAS
RABIES 2020DESKRIPSIUpaya penguatan kegiatan vaksinasi rabies pada
Hewan Penyebar Rabies (HPR) dengan keterlibatan langsung masyarakat
di Kecamatan Bontomatene sebagai daerah Pilot Project.Problem HPR
(Anjing)Sumber penularan zoonosis ( Rabies, echinococcosis
dll)Faktor penyebab KecelakaanPredator hewan lain dan juga
penularan penyakit pada hewan lainKebisinganMeskipun domestikasi
anjing dimulai 14.000 tahun yang lalu, namun kadang anjing juga
mempertahankan banyak naluri liar mereka, termasuk perilaku yang
sering menyerang manusia
HPR meningkatTanggung jawab kepemilikan kurangMembiarkan tidak
terpeliharaMelepaskan hewan yang sudah tidak
disukaiPerkembangbiakan yang tidak terkontrolHabitat yang
mendukungPangan cukup , ada tempat berlindung2. LATAR
BELAKANGKONDISI IDEALAdanya peningkatan cakupan pelayanan vaksinasi
minimal 70% dari populasi, Adanya data populasi HPR yang
memadai.Adanya kesiapan Sumber daya Manusia yang terampil dalam
melakukan vaksinasiAdanya dukungan masyarakat dalam pengendalian
dan penanggulangan rabiesAdanya penurunan kasus gigitan Hewan
Penyebar Rabies (HPR) di Kabupaten Kepulauan Selayar
2. LATAR BELAKANG (Lanjutan..)KONDISI OBJEKTIF Belum tercapainya
target vaksinasi pada HPRTerbatasnya jumlah vaksinator di Kabupaten
Kepulauan SelayarKurangnya dukungan dan keterlibatan masyarakat
dalam mengendalikan dan menanggulangi penyakit rabiesMasih adanya
kasus gigitan HPR di Kabupaten Kepulauan SelayarUPAYA YANG
DILAKUKANPembentukan jaringan forum komunitas peduli rabies di
Kecamatan Bontomatene sebagai daerah percontohan (pilot project).3.
TUJUANJANGKA PENDEK
Membentuk jaringan forum komunitas peduli rabies di Kecamatan
Bontomatene sebagai daerah percontohan (Pilot Project).Meningkatkan
pelayanan dalam pengendalian dan penanggulangan Penyakit rabies
melalui kegiatan vaksinasi HPR Meningkatkan dukungan masyarakat
dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit rabiesJANGKA
MENENGAH DAN JANGKA PANJANG
Membentuk jaringan forum komunitas di 6 Kecamatan daratan di
Kabupaten Kepulauan SelayarMeningkatkan pelayanan vaksinasi rabies
di 6 Kecamatan di Kabupaten Kepulauan SelayarMeningkatkan
koordinasi yang baik antara jaringan forum komunitas dan
stakeholder4. MANFAATDengan terbentuknya jaringan forum komunitas
peduli rabies, akan meningkatkan partisipasi dan dukungan
masyarakat dalam mengendalikan, mencegah dan memberantas penyakit
rabies di Kecamatan Bontomatene
Meningkatnya efektivitas pelayanan vaksinasi rabies oleh Dinas
Pertanian dan Kehutanan karena tersedianya relawan yang terlatih
dari forum komunitas dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit
rabies
Meningkatnya kekebalan populasi HPR terhadap rabies di Kecamatan
BontomatenePeranan Kekebalan Kelompok (tidak ada hewan
kebal)t1t2t3t4HPR Non Vaksinasit2t1Cakupan vaksinasi 1/3 dr
populasit2t3t4pekakebalt1terlindungi scr tidak langsungCakupan
Vaksinasi 2/3t2t3t4Terlindungi scr tidak langsungPekaKebalt1Cakupan
vaksinasi minimal 70 % diperlukan untuk memutus mata rantai
penyebaran virus rabies5. RUANG LINGKUPPertemuan sosialisasi,
koordinasi dan pemantapan proyek perubahan dengan stakeholder di
Kecamatan BontomatenePembentukan jaringan forum komunitas peduli
rabiesPelatihan relawan anggota forum komunitas sebagai petugas
vaksinatorSosialisasi pengendalian dan penanggulangan penyakit
rabies kepada masyarakat di Kecamatan BontomateneVaksinasi rabies
massal pada HPR (Anjing ) di 11 Desa/Kelurahan di Kecamatan
BontomateneMonitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan vaksinasi
HPR.6. PENTAHAPANTerbentuknya tim kerja dan pembagian tugas
KEGIATAN (01 JUNI 2015)Mengundang tim kerjaPertemuan Tim
KerjaPembuatan dan penandatangan SK Tim oleh kepala dinas
II. Terciptanya dukungan stakeholderKEGIATAN
Mengundang stakeholderPertemuan sosialisasi, dan koordinasi
proyek perubahan Dukungan bersama proyek perubahanSEDANG
BERLANGSUNGTerbentuknya jaringan forum komunitas peduli rabies di
Kecamatan Bontomatene
KEGIATAN
Mengundang stakeholderPertemuan pembentukan forum komunitas
peduli rabiesPembuatan Akta Pengukuhan Forum komunitas oleh pejabat
yang berwenang16 JUNI 2015 (ESTIMASI)Tersedianya vaksinator
Pengendalian dan Penanggulangan penyakit rabies
KEGIATAN
Mengundang anggota forum komunitasBimbingan teknis vaksinasi
rabies pada HPR18 JUNI 2015 (ESTIMASI)Terselenggaranya sosialisasi
Pengendalian dan Penanggulangan penyakit rabiesKEGIATAN
Mengundang stakeholder dan perwakilan masyarakatSosialisasi
pengendaian dan penanggulangan rabies dengan system informal19 JUNI
2015 (ESTIMASI)Terlaksananya kegiatan vaksinasi rabies pada HPR di
11 Desa/Kelurahan di Kecamatan BontomateneKEGIATAN
Surat tugas dari mentorVakinasi rabies oleh sukarelawan dibawah
pengawasan project leader.Pencatatan HPR yang tervaksinasi di
setiap desa/kelurahan20 JUNI 15 JULI 2015 (ESTIMASI) Tersedianya
hasil Monitoring dan EvaluasiKEGIATAN
Mengundang Rapat PokjaRapat Pelaporan hasil vaksinasi dari
PokjaPengolahan data pelaporanPengesahan laporan oleh Mentor,
Kepala Dinas dan Coach20 23 JULI 2015 (ESTIMASI) 7. TATAKELOLA
PROYEKPOKJAPROJECTLEADERCOACH/COUNSELORSPONSOR/MENTORMASYARAKAT
DESA/ KELURAHANTIM KERJAJARINGAN FORUM KOMUNITASSponsor/mentor
adalah pembina dalam proyek perubahan
Coach adalah pembimbing dalam proyek perubahan
Project Leader adalah Pimpinan Proyek perubahan
Pokja: Tim Kerja,Jaringan Forum Komunitas adalah kelompok kerja
yang melaksanakan tahapan proyek perubahan
Masyarakat Desa/Kelurahan: adalah pemilik anjing merupakan
sasaran penerima atau object dari proyek perubahan dimana HPR yang
mereka miliki adalah target vaksinasi8. IDENTIFIKASI
STAKEHOLDERSTAKEHOLDER INTERNALSTAKEHOLDER EKSTRENAL Kepala Dinas
Sekretaris DinasKepala Seksi Budidaya Ternak Non RuminansiaKepala
Seksi Budidaya Ternak RuminansiaStaf Bidang Peternakan
Camat BontomateneKepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
BontomateneKepala desa / LurahKasie Kessos Desa / KelurahanKepala
LingkunganTokoh MasyarakatKelompok TaniPelaku kegiatan berburu babi
hutan
9. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAHIdentifikasi masalah yang mungkin
akan timbul dari pelaksanaan proyek perubahan ini adalah:
Terbatasnya waktu kegiatan vaksinasi oleh PokjaTerbatasnya data
dan informasi mengenai populasi dan pemilik HPR.Kurangnya dukungan
masyarakat (pemilik anjing) dalam pelaksanaan pengendalian dan
penanggulangan penyakit rabies.Terbatasnya ketersediaan/jumlah
vaksin dan sarana prasarana10. RESIKOResiko yang harus diantsipasi
bagi keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan adalah:
Tim kerja maupun jaringan forum komunitas yang dibentuk tidak
efektif karena tidak tersedia insentif ataupun biaya operasional,
maka dilakukan pengusulan anggaran pada APBD II tahun depan.
Masuknya HPR dari luar kecamatan karena tidak adanya pengawasan
ataupun HPR yang tidak bertuan (anjing liar) mengakibatkan target
vaksinasi tidak maksimal, maka harus diambil langkah strategis
melalui eliminasi HPR dan pengawasan mobilitas anjing liar.
Adanya Penolakan dari sebagian masyarakat terhadap proyek
perubahan.11. KRITERIA KEBERHASILANPeningkatan efektivitas
vaksinasi rabies oleh forum komunitas/ relawan berdasarkan capaian
70% dari populasi HPR yang kebal terhadap rabies di Kecamatan
Bontomatene.
Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang tergambar
dari cara pemeliharaan anjing yang tidak dilepasliarkan dan
pemahaman mengenai program vaksinasi pada HPR. 12. FAKTOR KUNCI
KEBERHASILANKerjasama tim dan koordinasi antar semua stakeholder
serta partisipasi masyarakat yang baik sangat mendukung
keberhasilan proyek perubahan ini sehingga bisa sesuai target yang
telah ditetapkan.
Komitmen dan dukungan dari pimpinan
TERIMAKASIHDAN MOHON DUKUNGANTA