Top Banner
BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS SKENARIO 2 Kelompok B-3 Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 2014-2015 “KEJADIAN PENYAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT”
44

PPT SK 2 KEDKOM

Apr 19, 2017

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PPT SK 2 KEDKOM

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASSKENARIO 2

Kelompok B-3

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI2014-2015

“KEJADIAN PENYAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT”

Page 2: PPT SK 2 KEDKOM
Page 3: PPT SK 2 KEDKOM

Kelompok : B-3

Ketua : Mohd Riyan adi Hermawan 1102010171

Sekertaris : Nuciana Siti Andrianti 1102011197

Anggota : Mohamad Doddy Rizki dwi putra 1102011166

Mustika Zeinia malinda 1102010188

Mira Kurnia 1102011164

Nudiya Fairuz 1102011198

Nuraga Wishnu putra 1102011199

Nuraini Sidik 1102011200

Page 4: PPT SK 2 KEDKOM

Skenario 2KEJADIAN PENYAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAKAT

Pada tahun 2011, ditetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Demam Berdarah Dengue di Kota Pekanbaru. Pernyataan resmi ini disampaikan Pejabat Walikota Pekanbaru setelah mendengar laporan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekan baru dalam rapat koordinasi. Pada bulan Februari tahun 2010 terdapat sebanyak 202 kasus dan bulan Februari tahun 2011 mencapai 450 kasus. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar kurang lebih dua kali lipat dari periode tahun sebelumnya. IR (Incidence Rate) DBD menurut WHO di Indonesia adalah sebesar <50 per 100.000 penduduk dengan CFR (Case Fatality Rate) 0,2. Kematian yang terjadi pada kasus DBD disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap gejala DBD. Seringkali pasien datang ke puskesmas dalam stadium lanjut, dimana terdapat perdarahan spontan dan syok. Pada stadium demam terdapat kebiasaan masyarakat yang cenderung untuk mengobati diri sendiri dengan cara membaluri badan dengan bawang merah yang dicampur minyak goreng terlebih dahulu kemudian membeli obat penurun panas diwarung atau toko obat. Masyarakat tidak mengerti kalau pada saat mulai demam harus segera dibawa ke Puskemas.

Page 5: PPT SK 2 KEDKOM

Karena adanya KLB tersebut, Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi (EP) ke lapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya KLB. Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi tersebut, Puskesmas melakukan tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi KLB.

Banyaknya penderita DBD di Puskesmas membutuhkan obat-obatan dan cairan infus bagi pasien yang jumlahnya sangat banyak, sementara persediaan di puskesmas juga terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut Puskesmas melakukan rujukan kesehatan masyarakat ke dinas Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Program penanggulangan DBD yang berjalan seharusnya bukan hanya dikerjakaan oleh Puskesmas sendiri secara lintas program, tetapi juga dikerjakaan secara lintas sektoral demi untuk meningkatkan mutu pelayanan. Pada saat yang bersamaan, terjadi ledakaan kasus campak dalam 3 tahun terakhir selalu berada pada kisaran < 50 %.Dalam pertemuan lintas sektoral, tokoh agama juga terlibat dalam ikut urun rembuk penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat. Tokoh agama menyampaikan, bahwa dalam pandangan islam menciptakan kemaslahatan insani yang hakiki adalah merupakan salah satu tujuan syariat islam dan hukum menjaga kesehatan dan berobat adalah wajib.

Page 6: PPT SK 2 KEDKOM

Sasaran Belajar

Page 7: PPT SK 2 KEDKOM

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Kejadian Luar Biasa

Page 8: PPT SK 2 KEDKOM

LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Kejadian Luar Biasa

0Kep. Dirjen PPM&PLP No.451-I/PD.03.04/1991 Pedoman Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB-Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kesakitan / kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu.

0UU : 4 Tahun 1984-kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya ataumeningkatnya kejadian kesakitan / kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Page 9: PPT SK 2 KEDKOM

LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Kejadian Luar Biasa dan Wabah

Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB :0 Wabah harus mencakup:0 Jumlah kasus yang besar.0 Daerah yang luas .0 Waktu yang lebih lama.0 Dampak yang timbulkan lebih berat.

Pengertian Wabah0 Wabah merupakan kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat

yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaaan lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU NO 4 TAHUN 1984).

0 Wabah adalah penyakit menular yang terjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang didaerah luas (KBBI : 1989).

0 Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit (Depkes RI, DirJen P2MPLP : 1981).

Page 10: PPT SK 2 KEDKOM

0Menurut Penyakit WabahBeberapa penyakit dari sumber di atas yang sering menjadi wabah :

Page 11: PPT SK 2 KEDKOM

LO 1.3 Memahami dan Menjelaskan Kriteria Kejadian Luar Biasa

Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Dirjen PPM & PLP No. 451-I/PD.03.04/1999 tentang Pedoman Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB telah menetapkan criteria kerja KLB yaitu :0 Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak

ada/tidakdikenal.0 Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun

waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan,tahun)

0 Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

0 Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kalilipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

Page 12: PPT SK 2 KEDKOM

0Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.

0Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya.

0Propotional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang samadan kurun waktu/tahun sebelumnya.

0Beberapa penyakit khusus : Kholera, “DHF/DSS”, 0 (a)Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah

endemis). 0 (b) Terdapat satuatau lebih penderita baru dimana pada periode 4

minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.

0Beberapa penyakit yg dialami 1 atau lebih penderita: Keracunan makanan, Keracunan pestisida.

Page 13: PPT SK 2 KEDKOM

LO 1.4 Memahami dan Menjelaskan Faktor Kejadian Luar Biasa

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya KLB/Wabah adalah Herd Immunity atau kekebalan yang dimiliki oleh sebagian penduduk yang dapat menghalangi penyebaran. Hal ini dapat disamakan dengan tingkat kekebalan individu yaitu makin tinggi tingkat kekebalan seseorang, makin sulit terkena penyakit tersebut. Demikian pula dengan herd immunity, makin banyak proporsi penduduk yang kebal berarti makin tinggi tingkat herd immunity-nya hingga penyebaran penyakit menjadi semakin sulit.

Kemampuan mengadakan perlindungan atau tingginya herd immunity untuk menghindari terjadi epidemi bervariasi untuk tiap penyakit tergantung pada:0Proporsi penduduk yang kebal0Kemampuan penyebaran penyakit oleh kasus atau karier0Kebiasaan hidup penduduk.

Page 14: PPT SK 2 KEDKOM

LO 1.5 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Kejadian Luar Biasa

Pencegahan terjadinya wabah/KLB adalah :Pencegahan tingkat pertama0Menurunkan faktor penyebab terjadinya wabah serendah

mungkin dengan cara desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi yang bertujuan untuk menghilangkan mikroorganisme penyebab penyakit dan menghilangkan sumner penularan.

0Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti peningkatan air bersih, sanitasi lingkungan, peningkatan lingkungan biologis seperti pemberntasan serangga dan binatang pengerat serta peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga.

0Meningkatkan daya tahan pejamu meliputi perbaikan status gizi,kualitas hidup penduduk, pemberian imunisasi serta peningkatan status psikologis.

Page 15: PPT SK 2 KEDKOM

Pencegahan tingkat kedua0 Sasaran pencegahan ini terutama ditunjukkan pada mereka yang

menderita atau dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas) dengan cara diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah serta untuk segera mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya komplikasi.

0 Pencegahan tingkat ketiga0 Bertujuan untuk mencegah jangan sampai penderita mengalami cacat

atau kelainan permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah kematian akibat penyakit tersebut dengan dilakukannya rehabilitasi.

0 Strategi pencegahan penyakit0 Dilakukan usaha peningkatan derajat kesehatan individu dan

masyarakat, perlindungan terhadap ancaman dan gangguan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penanganan dan pengurangan gangguan serta masalah kesehatan serta rehabilitasi lingkungan.

Page 16: PPT SK 2 KEDKOM

LI 2. Memahami dan Menjelaskan Penyelidikan Epidemiology

Page 17: PPT SK 2 KEDKOM

LO 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Penyelidikan Epidemiology

0Penyelidikan epidemiologi (PE) adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui suatu kejadian baik sedang berlangsung maupun yang telah terjadi, sifatnya penelitian, melalui pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan dan analisa data, membuat kesimpulan dan rekomendasi dalam bentuk laporan.

Page 18: PPT SK 2 KEDKOM

LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan Tujuan Penyelidikan Epidemiology

Tujuan dalam Penyelidikan Epidemiologi : 0Mendapatkan besaran masalah yang sesunguhnya0Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit0Mendapatkan gambaran kasus menurut variabel

Epidemiology0Mendapatkan informasi tentang faktor risiko (lingkungan,

vektor, perilaku, dll) dan etiologi.

Page 19: PPT SK 2 KEDKOM

LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Langkah–Langkah Penyelidikan Epidemiology

Tahap Survei pendahuluan:0 Menegakan diagnose0 Memastikan adanya KLB0 Buat hypotesa mengenai penyebab, cara penyebaran, dan faktor yg

mempengaruhinyaTahap pengumpulan data :0 Identifikasi kasus kedalam variabel epid(orang, tempat, waktu )0 Tentukan agen penyebab, cara penyebaran, dan faktor yg

mempengaruhinya.0 Menentukan kelompok yang rentan/beresikoTahap pengolahan data :0 Lakukan pengolahan data menurut variabel epidemiologi, menurut ukuran

epid (Angka insiden, Angka prevalen, Case fatality), menurut nilai statistik (Mean, median mode, deviasi)

0 Lakukan analisa data :

Page 20: PPT SK 2 KEDKOM

0 Menurut variabel epid, menurut ukuran epid, menurut nilai statistik.

0 Bandingkan nilai-nilai tsb dengan kejadian atau nilai-nilai yg sudah ada

0 Buat intepretasi hasil analisa0 Buat laporan hasil PETentukan tindakan penanggulangan dan pencegahannya 0 Tindakan penanggulangan :0 Pengobatan penderita0 Isolasi kasus0 Tindakan pencegahan :0 Surveilans yg ketat0 Perbaikan mutu lingkungan0 Proteksi diri0 Perbaikan status kes masyarakat

Page 21: PPT SK 2 KEDKOM

LO 2.4 Memahami dan Menjelaskan Pembahasan Epidemiology

A. ProporsiProporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasiRumus Proporsi = x / (x+y) x k

0Contoh:Proporsi Mhs wanita =Jumlah Mahasiswa wanita------------------------------------------ x kJumlah Mahasiswa wanita + pria

Page 22: PPT SK 2 KEDKOM

B. RatioRatio adalah perbandingan dua bilangan yang tidak saling tergantung. Ratio digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian0Rumus Ratio: (x/y) k0Ratio dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan Ratio x : y = 1 : 2

0Contoh:Sex ratio =

Page 23: PPT SK 2 KEDKOM

C. Rate0Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan

jumlah penduduk yang mempunyai risiko kejadian tersebut. Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat.

0Rumus Rate: (x/y) k0X: angka kejadian0Y: populasi berisiko0K: konstanta (angka kelipatan dari 10)

Page 24: PPT SK 2 KEDKOM

PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN/ MORBIDITAS

A. INCIDENCE RATE0 Incidence rate adalah frekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam masyarakat di

suatu tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu0 Incidence Rate (IR):

Jumlah penyakit baru--------------------------------- x kJumlah populasi berisiko

B. PREVALENCE RATE0 Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam

masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu.0 PR yang ditentukan pada waktu tertentu (misal pada Juli 2000) disebut Point

Prevalence Rate. 0 PR yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2000 s/d 31 Desember

2000) disebut Periode Prevalence Rate.0 Prevalence Rate (PR):

Jumlah penyakit lama + baru--------------------------------------- x kJumlah populasi berisiko

Page 25: PPT SK 2 KEDKOM

C. ATTACK RATE0 Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah

yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu

0 Attack Rate (AR):Jumlah penyakit baru--------------------------------- kJumlah populasi berisiko

(dalam waktu wabah berlangsung)

PENGUKURAN MORTALITY RATECRUDE DEATH RATE0 CDR adalah angka kematian kasar atau jumlah seluruh kematian

selama satu tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun0 CDR (Crude Death Rate)

Jumlah semua kematian--------------------------------- kJumlah semua penduduk

Page 26: PPT SK 2 KEDKOM

SPECIFIC DEATH RATE0 SDR adalah jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentu selama satu tahun dibagi

jumlah penduduk pada pertengahan tahun0 SDR (Specific Death Rate

Jumlah kematian penyakit x----------------------------------- kJumlah semua penduduk

CASE FATALITY RATE0 CFR adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu, untuk menentukan

kegawatan/ keganasan penyakit tersebut. 0 CFR (Case Fatality Rate):

Jumlah kematian penyakit x------------------------------------ x 100%Jumlah kasus penyakit x

0 MATERNAL MORTALITY RATE0 MMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/

melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran hidup0 MMR (Maternal Mortality Rate):

Jumlah kematian Ibu------------------------------ x 100.000Jumlah kelahiran hidup

Page 27: PPT SK 2 KEDKOM

 INFANT MORTALITY RATE0 IMR = AKB = angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi (umur <1tahun) per 1000

kelahiran hidup.0 IMR (Infant Mortality Rate):

Juml kematian bayi----------------------------- x 1000Juml kelahiran hidup

NEONATAL MORTALITY RATE0 NMR = AKN = Angka Kematian Neonatal adalah jumlah kematian bayi sampai umur < 4

minggu atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup0 NMR (Neonatal Mortality Rate):

Jumlah kematian neonatus------------------------------------ x 1000Jumlah kelahiran hidup

PERINATAL MORTALITY RATE0 PMR = AKP = angka Kematian Perinatal adalah jumlah kematian janin umur 28 minggu

s/d 7 hari seudah lahir per 1000 kelahiran hidup0 PMR (Perinatal Mortality Rate):

Jumlah kematian perinatal---------------------------------- -x 1000Jumlah kelahiran hidup

Page 28: PPT SK 2 KEDKOM

LI 3. Memahami dan Menjelaskan Puskesmas

Page 29: PPT SK 2 KEDKOM

LO 3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Puskesmas

0Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu (Muninjaya:1999).

LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005).

Page 30: PPT SK 2 KEDKOM

LO 3.3 Memahami dan Menjelaskan Visi dan Misi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama, yakni:1)      Lingkungan sehat2)      Perilaku sehat3)      Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, serta4)       Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Page 31: PPT SK 2 KEDKOM

Misi tersebut adalah:

1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.

3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas.

4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Page 32: PPT SK 2 KEDKOM

LO 3.4 Memahami dan Menjelaskan Program Pelayanan Kesehatan Puskesmas

0 Program Pokok PuskesmasProgram pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.  Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan di  Puskesmas yaitu :0 Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif)  yaitu bentuk pelayanan  kesehatan

untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter  secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan  yang diperoleh  selama anamnesis dan pemeriksaan

0 Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).

0 Pelayanan KIA  dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di  Puskesmas yang ditujuhkan  untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.

Page 33: PPT SK 2 KEDKOM

0Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu  program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

0Kesehatan Lingkungan yaitu  program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,

0Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Page 34: PPT SK 2 KEDKOM

Program Pengembangan Puskesmas

Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa  upaya kesehatan  pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas. Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal.

0 Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas tersebut adalah0 Usaha  Kesehatan Sekolah, adalah  pembinaan kesehatan masyarakat yang

dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja Puskesmas

0 Kesehatan Olah Raga  adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan  kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung

Page 35: PPT SK 2 KEDKOM

0 Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan  keperawatan induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya.  Misalnya kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia

0 Kesehatan Kerja,  adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan  pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas

0 Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan salah satu penyakit  yang terbanyak di jumpai di Puskesmas

0 Kesehatan Jiwa, adalah  program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat,  dalam rangka mencapai derajat kesehatan  jiwa masyarakat yang optimal.

Page 36: PPT SK 2 KEDKOM

0 Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama  pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).

0 Kesehatan Usia Lanjut,  adalah  program pelayanan kesehatan usia lanjut  atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas  dengan dukungan peran serta aktif masyarakat .

0 Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan  terhadap pelayanan pengobatan  tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan  tradisional adalah  pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).

0 Kesehatan haji  adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.

0 Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Page 37: PPT SK 2 KEDKOM

LO 3.5 Memahami dan Menjelaskan Rujukan Puskesmas

0Pengertian Rujukan0 Sistem rujukan adalah suatu sistem

penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.

Page 38: PPT SK 2 KEDKOM

Jenis Rujukan

Rujukan secara konseptual terdiri atas:0 Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya menyangkut masalah medik

perorangan yang antara lain meliputi:0 Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operasional dan lain-

lain.0 Rujukan bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang lebih lengkap.0 Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan atau mengirim tenaga

yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan tindakan, memberi pelayanan, ahli pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang meluas meliputi:0 Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium dan teknologi kesehatan.0 Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan sebab

dan asal usul penyakit atau kejadian luar biasa suatu penyakit serta penanggulangannya pada bencana alam, gangguan kamtibmas, dan lain-lain.

0 Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan (spesimen) bila terjadi keracunan masal, pemeriksaan air minum penduduk, dan sebagainya.

Page 39: PPT SK 2 KEDKOM
Page 40: PPT SK 2 KEDKOM

LI 4. Memahami dan Menjelaskan Perilaku Behavior dan health care seeking

Becker (1979) mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health related behavior) sebagai berikut:0Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu hal-hal yang

berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakan untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan, sanitasi, dan sebaginya.

Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (health seeking behavior), yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya usaha-usaha mengobati sendiri penyakitnya, atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas, mantra, dokter praktek, dan sebagainya), maupun ke fasilitas kesehatan tradisional (dukun, sinshe, dan sebagainya).

Page 41: PPT SK 2 KEDKOM
Page 42: PPT SK 2 KEDKOM

 LI 5 Memahami dan Menjelaskan Hukum Menjaga Kesehatan dan

Berobat dalam Islam

Hukum Berobat0 Pendapat pertama mengatakan bahwa berobat hukumnya wajib, dengan alasan

adanya perintah Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berobat dan asal hukum perintah adalah wajib, ini adalah salah satu pendapat madzhab Malikiyah, Madzhab Syafi’iyah, dan madzhab Hanabilah.

0 Pendapat kedua mengatakan sunnah/ mustahab, sebab perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berobat dan dibawa kepada wa sallam memerintahkan bersabar, dan ini adalah madzhab Syafi’iyah.

0 Pendapat ketiga mengatakan mubah/ boleh secara mutlak , karena terdapat keterangan dalil- dalil yang sebagiannya menunjukkan perintah dan sebagian lagi boleh memilih, (ini adalah madzhab Hanafiyah dan salah satu pendapat madzhab Malikiyah).

0 Pendapat kelima mengatakan makruh, alasannya para sahabat bersabar dengan sakitnya, Imam Qurtubi rahimahullah mengatakan bahwa ini adalah pendapat Ibnu Mas’ud, Abu Dardaradhiyallahu ‘anhum, dan sebagian para Tabi’in.

0 Pendapat ke enam mengatakan lebih baik ditinggalkan bagi yang kuat tawakkalnya dan lebih baik berobat bagi yang lemah tawakkalnya, perincian ini dari kalangan madzhab Syafi’iyah.

Page 43: PPT SK 2 KEDKOM

DAFTAR PUSTAKA

0 Eko, Budiarti & Dwi, Anggraeni. 2002. Pengantar Epidemiologi edisi 2. Jakarta : EGC

0 Murti, Bhisma. Investigasi Outbreak. Available from http://fk.uns.ac.id/index.php/download/file/16

0 Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat. 2006. Laporan Kajian Kebijakan Penanggulangan (Wabah) Penyakit Menular. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2006 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2006

0 Permenkes 560/MENKES/PER/VIII/1989 tentang Penyakit Potensial Wabah.0 Prof Dr. Umar, Surveilens Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta Pers, 20000 Bustan,M.N.2006.Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Rineka Cipta.0 Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan

Masyarakat.0 Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.0 http://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2013/04/20/konsep-kesehatan-

dalamislam/

Page 44: PPT SK 2 KEDKOM